sistem gadai pohon kelapa dalam pespektif hukum ekonmi syari'ah"

17
SISTEM GADAI POHON KELAPA DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARI’AH DI SUKOREJO SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Gelar Magister Hukum Ekonomi Syariah (M.HES) Program Studi: Hukum Ekonomi Syariah Diajukan oleh: FATHUR ROHMAN MS. NIM. 2014.266.0029 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER HUKUM EKONOMI SYARI‟AH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 2016

Upload: alalan-tanala

Post on 14-Jan-2017

293 views

Category:

Law


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

SISTEM GADAI POHON KELAPA

DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARI’AH

DI SUKOREJO SUMBEREJO BANYUPUTIH SITUBONDO

Tesis

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai Gelar Magister Hukum Ekonomi Syari’ah (M.HES)

Program Studi: Hukum Ekonomi Syari’ah

Diajukan oleh:

FATHUR ROHMAN MS.

NIM. 2014.266.0029

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER HUKUM EKONOMI SYARI‟AH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2016

Page 2: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

i

PENGESAHAN

TESIS ATAS NAMA FATHUR ROHMAN MS.

NPM. 2014.266.0029

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal 05 Maret 2016

Tim Penguji

Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag. :_________________________ Ketua/Sekretaris Sidang

Dr. C. Dian Berkah, M.HI. : _________________________ Penguji Utama

Dr. Didin Fatihudin, SE., M.Si.: _________________________ Penguji I / Anggota

Prof. Dr. H. Abdul Hadi, S.Ag.: _________________________ Penguji II / Anggota

Mengetahui

Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Direktur,

Prof. Dr. H. Ahmad Saiful Anam, MA.

Page 3: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : FATHUR ROHMAN MS.

NPM : 2014.266.0029

Program : Program Pascasarjana Program Magister Hukum

Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surabaya

Menyatakan bahwa Tesis yang berjudul “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam

Perspektif Hukum Ekonomi Syari‟ah Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih

Situbondo” ini secara keseluruhan adalah ASLI hasil penelitian saya kecuali pada

bagian-bagian yang dirujuk sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surabaya, 19 Februari 2016

Yang menyatakan,

FATHUR ROHMAN MS.

NPM. 2014.266.0029

Page 4: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

iii

Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag.

Program Pascasarjana Magister Hukum Ekonomi Syari‟ah

Universitas Muhammadiyah Surabaya

NOTA DINAS

Lamp. : 4 eksemplar Kepada

Hal : Penyerahan Tesis Program Magister Hukum Ekonomi

Syariah Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Di Surabaya

Assalamu ‟alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan merevisi seperlunya, kami berpendapat bahwa tesis saudara

Fathur Rohman MS. yang berjudul: “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Perspektif Hukum Ekonomi

Syari‟ah Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo”, telah dapat diujikan. Bersama ini kami

kirimkan naskahnya untuk segera dapat diujikan dalam sidang ujian tesis.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu ‟alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 26 Februari 2016

Pembimbing I

Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag.

Page 5: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

iv

Dr. Didin Fatihudin, S.E., M.Si.

Program Pascasarjana Magister Hukum Ekonomi Syari‟ah

Universitas Muhammadiyah Surabaya

NOTA DINAS

Lamp. : 4 eksemplar Kepada Yth.

Hal : Penyerahan Tesis Program Magister Hukum Ekonomi

Syariah Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Di Surabaya

Assalamu ‟alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti dan merevisi seperlunya, kami berpendapat bahwa tesis saudara

Fathur Rohman MS. yang berjudul: “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Perspektif Hukum Ekonomi

Syari‟ah Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo”, telah dapat diujikan. Bersama ini kami

kirimkan naskahnya untuk segera dapat diujikan dalam sidang ujian tesis.

Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu „alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 26 Februari 2016

Pembimbing II

Dr. Didin Fatihudin, S.E., M.Si.

Page 6: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

v

ABSTRAK

FATHUR ROHMAN MS. (2016), “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Perspektif Hukum Ekonomi

Syari‟ah Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo”.

Kata kunci: Sistem gadai, pohon kelapa, perspektif

Masyarakat di Kampung Sukorejo Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Situbondo tersebut berpenduduk mayoritas muslim tersebut bermata pencaharian sebagai pegawai

negeri sipil, tenaga pengajar di Pondok Pesantren dan ada yang menjadi petani / pekebun pohon kelapa

dan lain sebagainya. Khusus bagi sebagian kecil masyarakat Kampung Sukorejo yang memiliki kebun

pohon kelapa, ada yang cenderung menjaminkan tanaman pohon kelapanya sebagai agunan utang

uang kepada tetangga mereka sendiri untuk segala macam keperluan yang mereka butuhkan.

Tradisi seperti itu rupanya sudah cukup lama berjalan turun temurun hingga sekarang dengan

segala format dan versi akad tradisional yang mereka buat secara tertulis dengan tandatangan di atas

meterai bernilai cukup. Bahkan ada pula penduduk dari luar Kampung Sukorejo yang juga diutangi

uang dengan jaminan sejumlah tanaman pohon kelapa untuk jangka waktu beberapa tahun. Mereka

pemilik uang (yang mengutangi uang) sering mengistilahkan dengan Mengambil Gadai Tanaman

Pohon Kelapa sebagai pemutaran bisnis mereka agar uangnya tidak membeku tanpa menghasilkan dan

atau sebagai penghasilan tambahan plus pengembangan jiwa tolong menolong sesama saudara

muslim. Kebutuhan mereka yang utang uang dengan menggadaikan tanaman pohon kelapa yang

mereka miliki itu bukanlah untuk kepentingan makan sehari-hari, tetapi untuk kepentingan sekunder

seperti umroh, beli kendaraan bermotor dan sebagainya yang membutuhkan dana cepat dan mudah.

Barang agunan yang digadaikan itu ternyata dikuasai sepenuhnya oleh penggadai sampai batas

yang disepakati kedua belah pihak. Fatwa DSN-MUI No.25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn,

tanggal 15 Rabi‟ul Akhir 1423 H / 26 Juni 2002 M sebagai berikut:

(1) Firman Allah, QS Al-Baqarah (2): 283: “Dan apabila kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak

memperoleh seorang juru tulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh

yang berpiutang);

(2) Nabi riwayat al-Bukhari dan Muslim dari „Aisyah r.a. berkata:“Sesungguhnya Rasulullah s.a.w.

pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah

baju besi kepadanya”;

(3) Hadis Hadis Nabi riwayat al-Syafi‟i, al-Daruquthni dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah, Nabi

s.a.w. bersabda:“Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya, ia

memperoleh manfaat dan menanggung resikonya”;

(4) Hadis Nabi riwayat Jama‟ah kecuali Muslim dan al Nasa‟i, Nabi s.a.w. bersabda: “Tunggangan

(kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak

yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan

kendaraan dan memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan”;

(5) Ijma ulama membolehkan akad Rahn (al-Zuhaili, al Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, V: 181);

(6) Kaidah Fiqih: Pada dasarnya semua bentuk muamalat boleh kecuali ada dalil yang

mengharamkannya;

(7) Pendapat Ulama tentang Rahn antara lain: Mengenai dalil ijma‟ ummat Islam sepakat (ijma‟)

bahwa secara garis besar akad rahn (gadai/penjaminan utang) diperbolehkan.

(a) Pemberi gadai boleh memanfaatkan barang gadai secara penuh sepanjang tidak

mengakibatkan berkurangnya (nilai) barang gadai tersebut;

(b) Mayoritas Ulama selain madzhab Hanbali berpendapat bahwa penerima gadai tidak boleh

memanfaatkan barang gadai sama sekali.

Page 7: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

vi

ABSTRACT

FATHUR ROHMAN MS. (2016), “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Perspektif Hukum Ekonomi

Syari‟ah Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo”.

Keyword: Sistem gadai, pohon kelapa, perspektif.

People in the village of Kampung Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo District

of the Muslim majority are living as a civil servant, lecturer at the boarding school and there

were to be a farmer / grower of palm trees and so forth. Especially for a small part of society

Kampung Sukorejo who have gardens of palm trees, there are likely to ensure a coconut tree

crops as collateral debt of their own money to neighbors for all kinds of purposes they need.

Such tradition seems to have quite a long walk from generation to generation until

now with all formats and versions of traditional agreement they made in writing with the

signature on the seal is worth enough. And even some people from outside the village

Sukorejo were also owed money to guarantee a coconut tree plants for a period of several

years. They are owners of money (which mengutangi money) is often termed the Coconut

Tree Crops Pawn Taking as their business playback so that the money does not freeze without

generating additional income and as a plus or mental development helping fellow Muslim

brothers. Their needs are debt money by mortgaging plant coconut trees at their disposal it is

not for the benefit of daily meals, but for the sake of the secondary as umra, buy a motor

vehicle and so in need of funds quickly and easily.

Collateral pledged goods it turns fully occupied by pawner to the extent agreed by

both parties. DSN-MUI Fatwa No.25/DSN-MUI/III/2002 About Rahn, 15th Rabi‟ul-akhir

1423 H/ M June 26, 2002 as follows:

(1) Word of Allah, Surah Al-Baqarah (2): 283: "And when you're on the way you do not

get a scribe, then let no dependents goods held (by the indebted);

(2) Hadith history of al-Bukhari and Muslim from 'A'ishah said: "Verily Allah s.a.w. never

buy food with the debt of a Jew, and the Prophet mortgaged an iron armor to him;

(3) Hadith history of al-Shafi'i, al-Daruquthni and Ibn Majah from Abu Hurairah, the

Prophet said: "Do not pawn the goods regardless of ownership of the owner of the

pawn, he gained the benefits and bear the risk";

(4) Hadith Muslim history and al Jama'ah except Nasa'i, the Prophet said: "mounts (vehicle)

which is mortgaged may be climbed by bearing the costs and farm animals can be

milked pledged to bear the costs. People who use vehicles and milking it shall bear the

costs of care and maintenance ";

(5) The contract allows Rahn ijma‟ scholars (al-Zuhaili, al Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, V:

181);

(6) Rule Fiqh: Basically all forms of muamalat allowed unless there is the argument that

forbid it;

(7) Opinions Ulama about Rahn among others: Regarding the proposition of ijma 'of

Muslims agree (ijma') that outline agreement Rahn (lien/debt underwriting) are allowed.

(a) Pledgor may utilize pawning goods in full to the extent not result in reduced (value)

of the pawn goods.

(b) The majority of Hanbali cleric besides schools found pawn recipient shall not use

pawn goods at all.

Page 8: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

vii

KATA PENGANTAR

بسم اهلل الرمحن الرحيم

Pertama-tama Penulis mengucapkan syukur al-hamdulillah atas segala nikmat yang

Allah berikan dengan memanjatkan do‟a semoga penulis senantiasa mendapat rahmat, taufik

dan hidayah-Nya dalam melaksanakan ibadah termasuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai

suami, sebagai ayah dan sebagai abdi negara dan masyarakat yang mampu membangun

bangsa dan negaranya dengan nilai-nilai Islami.

Tesis ini berjudul “Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syari’ah

Di Sukorejo Sumberejo Banyuputih Situbondo”

Tesis ini salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dalam ilmu hukum

Ekonomi Syari‟ah pada Program Pascasarjana Magister Universitas Muhammadiyah

Surabaya. Selain itu Tesis ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pikiran di bidang hukum

ekonomi syari‟ah khususnya bagi masyarakat di daerah penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian Tesis ini telah melibatkan

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, perorangan maupun lembaga

yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian penyusunan Tesis ini. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Sukadiono, MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surabaya, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti program

S2 pada Program Pascasarjana Magister Universitas Muhammadiyah Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Saiful Anam, MA. Direktur Program Pascasarjana Magister

Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan kemudahan kepada

penulis dalam menjalani studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surabaya;

Page 9: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

viii

3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hadi, M.Ag., Sekretaris Pascasarjana yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan studi S2 di Universitas Muhammadiyah

Surabaya;

4. Bapak Drs. Noto Adam, M.M., Ketua Program Studi Pascasarjana Magister Hukum

Ekonomi Syari‟ah yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surabaya;

5. Bapak Dr. C. Dian Berkah, M.H.I., Sekretaris Program Studi Pascasarjana Magister

Hukum Ekonomi Syari‟ah yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

menyelesaikan studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surabaya;

6. Bapak Dr. H. Moch. Tolchah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing I, maupun sebagai dosen

S2 yang telah menyediakan waktu bimbingan dengan penuh ketelitian dan kesabaran

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini tepat waktu;

7. Bapak Dr. Didin Fatihudin, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, maupun sebagai

dosen S2 Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syari‟ah Universitas Muhammadiyah

Surabaya yang telah menyediakan waktu bimbingan dengan penuh ketelitian dan

kesabaran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini tepat waktu;

8. Bapak dan Ibu dosen pengajar S2 Program Studi Magister Hukum Ekonomi Syari‟ah

Universitas Muhammadiyah Surabaya yang telah memberikan dorongan serta ilmunya

dengan ikhlas demi kelancaran studi penulis;

9. Bapak Dr. H. Rum Nessa, SH., MH, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, yang

telah memberikan kontribusi besar serta motifasi kepada penulis dalam menjalani studi

S2 di Program Pascasarjana Magister Hukum Ekonomi Syari‟ah yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan studi S2 di Universitas Muhammadiyah

Surabaya sampai penulis menyelesaikan studi dan Tesis S2 ini tepat waktu;

Page 10: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

ix

10. Istri tercinta, Hj. Umriyati Nur, semoga senantiasa di bawah lindungan, bimbingan dan

hidayah Allah SWT;

11. Rekan-rekan mahasiswa S2 seangkatan Program Pascasarjana Magister Hukum Ekonomi

Syari‟ah yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi S2

di Universitas Muhammadiyah Surabaya;

12. Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi, Wakil Ketua Pengadilan Agama Banyuwangi,

Panitera dan Sekretaris serta rekan-rekan Hakim di Pengadilan Agama Banyuwangi, dan

seluruh keluarga besar Pengadilan Agama Banyuwangi yang telah memberikan

kontribusi baik langsung maupun tidak langsung yakni memberikan dorongan moril

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Semoga amal baik mereka mendapat

balasan dan kebaikan dari Allah SWT;

13. Kepala Kampung Sukorejo Desa Sumberejo Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Situbondo yang telah membantu penulis dalam memperlancar pelaksanaan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Tesis ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharap kritik, saran dan masukan dalam rangka proses penyempurnaan penulisan Tesis

ini. Akhirnya, hanya kepada Allah kami menyembah, hanya kepada Allah kami berserah diri

dan hanya kepada Allah kami mohon pertolongan untuk menggapai jalan yang lurus.

Bondowoso, 19 Februari 2016

Penulis,

FATHUR ROHMAN MS.

Page 11: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

x

DAFTAR ISI TESIS

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….

HALAMAN PENGESAHAN .………………………………………………………

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………..

NOTA DINAS ………………………………………………………………………

ABSTRAK ………..…………………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

DAFTAR ISI ……..…………………………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Perjanjian Gadai

2. Fatwa DSN-MUI Nomor 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Rahn

3. Peraturan MA-RI No. 02 / 2008 Tentang Hukum Ekonomi Syari‟ah

4. Surat Permohonan Penelitian Dari PPS-Magister HES-UMS

5. Curriculum vitae

6. Foto Illustrasi Objek Penelitian

i

ii

iii

iv

vii

viii

ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………..

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………

D. Kegunaan Penelitian ……………………………………………………

E. Definisi Operasional …......…………………………………………….

F. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………….

G. Sistematika Penulisan …………………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka …….………………………………………………

1. Pembahasan Gadai Oleh Wahbah Az Zuhaili .............................

a. Pembahasan Pertama …….…….……………………………….

1) Definisi Gadai ……….…………………………………………

a) Menurut Bahasa …………………………..........................

b) Menurut Syara‟.…………………………………………….

c) Menurut Ulama Syafi‟iyyah ……………………………….

d) Menurut Ulama Hanabilah …….…………………………..

e) Menurut Ulama Malikiyah ………………………………..

1

6

7

8

8

9

12

14

15

16

16

16

16

17

17

17

Halaman

Page 12: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xi

2) Sifat Gadai Secara Umum .…………………………………….

3) Pensyari‟atan Gadai Dan Hukumnya …………..……………..

4) Hukum Gadai Sebagai Hukum Pembebanan Menurut Syari‟at ..

5) Rukun Gadai Dan Unsur-Unsurnya …………...........................

a) Rukun Gadai Menurut Ulama Hanafiyah …………………

b) Rukun Gadai Menurut Selain Ulama Hanafiyah ………….

6) Macam-macam Gadai …………….……………………………

a) Gadai terjadi bersama dengan munculnya utang ………….

b) Gadai terjadi setelah terbit kewajiban atau muncul utang …

c) Gadai terjadi sebelum muncul kewajiban utang …………..

b. Pembahasan Kedua

1) Kajian Pertama: Syarat-Syarat Gadai ……….………………

a) Syarat Kedua Pihak Yang Berakad Cakap Bertindak Hukum

(1) Gadai Harta Anak Kecil Atau Orang Gila Karena

Utang Dari Keduanya ..............................................

(2) Gadai Harta Orang Yang Tidak Cakap Bertindak -

Karena Utang Walinya .............................................

(3) Membatasi Anak Kecil Terhadap Akad Gadai Yang -

Telah Terjadi Sesudah Ia Dewasa .............................

b) Berbilang Tujuan Akad Gadai ............................................

c) Pemberi Gadai Berbilang ...................................................

d) Penerima Gadai Berbilang .................................................

2) Kajian Kedua: Syarat-Syarat Redaksi Akad ……….….........

3) Kajian Ketiga: Syarat-Syarat Agunan Gadai …...……..........

a) Menjadi Hak Yang Wajib Diserahkan Kepada Pemiliknya

(1) Kalau Agunan Gadai Berwujud Uang .………............

(2) Jika Agunan Gadai Berupa Barang ……………..........

(a) Akad Gadai Atas Uang Logam Dengan Barangnya

(b) Akad Gadai Dengan Utang Yang Dijanjikan Atau

Masih Akan Diutangi Oleh Penerima Gadai Untuk

Pemberi Gadai ......................................................

(c) Akad Gadai Dengan Agunan Daroki …................

b) Memungkinkan Pelunasan Utang Dari Agunan Gadai .....

18

18

20

20

20

21

21

21

21

21

22

22

24

24

26

26

27

27

28

31

31

32

33

35

35

36

36

Halaman

Page 13: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xii

c) Hak Terhadap Agunan Gadai Diketahui ………………...

4) Kajian Keempat: Syarat-Syarat Harta Yang Diagunkan ….

a). Syarat-Syarat Agunan Menurut Ulama Hanafiyah ……..

(1) Agunan Gadai Dapat Diperjual-beilkan …...............

(2) Gadai Buah Atau Tanaman Pertanian Yang Masih Hijau

Sebelum Nanpak Baiknya (Sistem Ijon) ……….........

b). Agunan Gadai Berupa Harta ………………...................

c). Menggadaikan Manfaat ………………….......................

d). Harta Gadai Boleh Diamanfaatkan …….........................

e). Menggadaikan Khomer Dan Babi ………………..........

f). Agunan Gadai Harus Diketahui …………………..........

g). Menggadaikan Sesuatu Yang Tidak Diketahui ……......

h). Agunan Gadai Milik Pegadai ………………….............

i). Agunan Gadai Berupa Barang Yang Bebas Hak ….........

j). Agunan Gadai Berupa Barang Menyatu .........................

k). Agunan Gadai Harus Disendirikan …………….............

5) Kajian Kelima: Syarat Kesempurnaan Agunan Gadai -

Penyerahan Agunan ....……………………………………..

a). Cara Serah Terima Atau Pernyataan Serah Terima …….

b). Gadai Resmi Barang Tidak Bergerak Atau Tempat Resmi

Serah Terima ..................................................................

c). Syarat-Syarat Serah Terima ……………......................

(1) Harus Dengan Izin Pegadai .…………...................

(2) Kedua Pihak Dalam Akad Gadai Harus Cakap Bertindak

(3) Serah Terima Agunan Gadai Harus Terus Berlanjut

d). Serah Terima Agunan Gadai Mendahului Atau -

Menggadaikan Apa Yang Sudah Ada..............................

e). Yang Berwenang Menyerahkan Agunan Gadai …...........

f). Orang Adil: Ketentuannya, Pemecatannya, Hak Dan -

Kewajibannya Atau Hukum-Hukumnya ..........................

(1) Ketentuan Orang Adil …………………....................

(2) Pemberhentian Orang Yang Adil ……………...........

(3) Hukum Atas Orang Yang Adil Atau Hak Kewajibannya

38

39

40

40

40

41

41

41

42

42

42

43

44

44

44

45

46

48

48

49

50

51

52

55

55

55

57

59

Halaman

Page 14: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xiii

6) Kajian Keenam: Sesuatu Yang Terkait Dengan Syarat Agunan

Gadai - Apa Yang Boleh Dan Yang Tidak Boleh Digadaikan..

a). Menggadaikan Barang Yang Terbagi-bagi ……..............

b). Menggadaikan Barang Tersambung Dengan Lainnya Dan

Barang Yang Terikat Hak Lainnya ……….......................

c). Menggadaikan Utang…………….....................................

d). Menggadaikan Barang Sewaan Atau Pinjaman …….......

e). Menggadaikan Barang Pinjaman …………….................

(1) Pemanfaatan Peminjam Terhadap Barang Pinjaman..

(2) Macam Penggantian Atas Kerusakan Barang Pinjaman

(3) Permintaan Pemberi Pinjaman Membebaskan Barang

Pinjaman Dari Agunan Gadai ………………………

(4) Minta Upah Agunan Gadai ………………...............

f). Menggadaikan Milik Orang Lain ……………................

g). Menggadaikan Barang Yang Telah Digadaikan-Berbilang

Akad Gadai ................................................................

h). Pewaris Menggadaikan Bagian Tirkah Yang Diutangkan ..

i). Menggadaikan Barang Yang Cepat Rusak ......................

j). Menggadaikan Perasan Anggur ........................................

k). Menggadaikan Mushhaf Al Quran ...................................

c. Pembahasan Ketiga

Hukum Gadai Atau Dampaknya Hukumnya ................................

1. Gadai Yang Sah .......................................................................

2. Gadai Yang Rusak (Fasid) ........................................................

3. Hukum Akad Gadai Yang Sah Dan Hukum Pelaksanaan Akad

Gadai ........................................................................................

4. Dampak Hukum Akad Gadai ....................................................

a) Kajian Pertama: Keterkaitan Utang Dengan Agunan Gadai

b) Kajian Kedua: Hak Menahan Agunan Gadai ...................

c) Kajian Ketiga: Memelihara Harta Agunan Gadai .............

d) Kajian Keempat: Membiayai Agunan Gadai ....................

e) Kajian Kelima: Memanfaatkan Agunan Gadai .................

1) Pemanfaatan Pemberi Gadai Atas Agunan Gadai .........

63

63

65

66

68

69

71

72

72

73

73

75

78

79

80

80

81

81

81

81

83

83

86

90

91

93

94

Halaman

Page 15: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xiv

2) Pemanfaatan Agunan Gadai Oleh Penerima Gadai .......

f) Kajian Keenam: Pengelolaan Agunan Gadai ....................

1) Pemberi Gadai Mengelola Agunan Gadai ................

2) Pengelolaan Penerima Gadai Terhadap Agunan Gadai

g) Kajian Ketujuh: Penggantian Agunan Gadai ...................

1) Sifat Penguasaan Penerima Gadai ..........................

2) Cara Penggantian Oleh Penerima Gadai ..................

(a) Syarat-Syarat Penggantian ..............................

(b) Berkurangnya Harga Agunan Gadai .................

(c) Harga Agunan Gadai Berkurang Karena Rusak

Atau Karena Payah …….................................

(d) Cara Mengganti Agunan Gadai ……................

3) Hukum Pengrusakan Agunan Gadai ……………....

h) Kajian Kedelapan: Penjualan Agunan Gadai …..….........

1) Wilayah Penjualan Agunan Gadai …..………….........

(a) Jual-Beli Regular …………………………...........

(b) Jual-Beli Terpaksa………………………….......

2) Menjual Sesuatu Yang Mudah Rusak …………........

3) Hak Istimewa Penerima Gadai ….…………….........

4) Pensyaratan Penerima Gadai Berupa Pemilikan Agunan

Gadai Ketika Tidak Melunasi Utang (Penutupan Agunan)

5) Penghak-milikan Agunan Gadai Pascajualnya ...........

i) Kajian Kesembilan: Penyerahan Agunan Gadai ..............

1) Kapan Penyerahan Harta Agunan Gadai Sempurna?

2) Tempat Penyerahan Harta Agunan Gadai ……..........

3) Hukum Agunan Gadai Yang Rusak …………...........

d. Pembahasan Keempat

Perkembangan Gadai Atau Tambahan-Tambahannya …..........

e. Pembahasan Kelima

Penambahan Dalam Gadai Dan Utang …………….…….........

f. Pembahasan Keenam

Akad Gadai Berakhir Dan Keadaan-Keadaannya ………...........

g. Pembahasan Ketujuh

96

102

102

106

109

109

111

111

112

113

113

114

115

115

115

117

118

119

120

121

123

125

125

126

127

129

130

Halaman

Page 16: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xv

Perbedaan Pendapat Pemberi Gadai Dan Penerima Gadai .........

2. Gadai Menurut Ensiklopedi Hukum Islam ………………........

a. Gadai Di Indonesia ……….…………….…………….……......

b. Kegiatan Di Pegadaian ….…………….…………….…….......

c. Gadai Dan Rahn Menurut Hukum Perdata …...…………........

d. Gadai Menurut Hukum Adat ………….…………….…….......

e. Gadai Dalam Hukum Islam ………….…………….……….....

B. Kerangka Teori …………….…………….…………….……………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian …………….…………….……………

B. Setting Penelitian ………….…………….…………….……………

C. Subyek Penelitian ………….…………….…………………….......

D. Variabel Penelitian ………….…………….………………………..

E. Teknik Pengumpulan Data ………….…………….………………..

F. Penyajian Data ………….…………….………………………..…..

G. Teknik Analisis Data ….…………….……………………………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian .................….…………….…………....

B. Analisis Data Dan Pembahasan ….…………….……………….....

1. Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Syari‟ah Dalam Al-Quran -

Dan Al-Hadits ………………………………………………......

a. Prinsip Keadilan …………….…………….…………….…..

b. Prinsip Suka Sama Suka …….…………….…………….…..

c. Prinsip Kejujuran …………….…………….………………..

2. Obyek Bisnis Harus Yang Halal .…………….…………….…...

3. Usaha-Usaha Terlarang Dalam Mencari Harta ..........................

a. Memakan Harta Dengan Cara Batil, Penipuan Dan Penggelapan

b. Makan Riba ……………………….…………….………......

c. Suap Menyuap …..……………………….……………........

d. Mencuri ………………….…………….…………….........

e. Berjudi ………..………….…………….……………..........

4. Masalah Jual Beli

a. Hukum Jual Beli ..………….…………….…………….……

132

143

145

146

147

150

150

152

153

158

159

159

160

162

163

164

180

181

181

182

183

184

186

186

186

187

187

188

188

Halaman

Page 17: Sistem Gadai Pohon Kelapa Dalam Pespektif Hukum Ekonmi Syari'ah"

xvi

b. Pelaku Transaksi Sudah Cakap Hukum …..…………….….

c. Transaksi Dipersaksikan …..…………….…………………..

BAB V PENUTUP

A. Simpulan …………….…………….…………….…………………...

B. Saran …………….…………….…………….……………………….

DAFTAR PUSTAKA …………….…………….…………….………………….

TRANSKRIPSI …….…………….…………….………………………………..

LAMPIRAN ……………………………………………………………………..

189

189

193

194

195

198

199

Halaman