skripsi marketing politik partai gerindra dalam …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
MARKETING POLITIK PARTAI GERINDRA DALAM MENGHADAPI
PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019 DI KABUPATEN SINJAI
Disusun dan Diusulkan Oleh :
FIRMAN
Nomor Stambuk : 10564 01883 14
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
MARKETING POLITIK PARTAI GERINDRA DALAM MENGHADAPI
PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019 DI KABUPATEN SINJAI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Pemerintahan
Disusun dan Diusulkan Oleh :
FIRMAN
Nomor Stambuk : 10564 01883 14
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi :
Nama Mahasiswa : Firman
Nomor Stambuk : 10564 01883 14
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Menyetujui,
Pembimbing I
Drs. H. Ansyari Mone, M.Pd
Pembimbing II
Fitriani Sari Handayani, S.IP.,MA
Mengetahui,
Dekan
Fisipol Unismuh Makassar
Ketua Program Studi
Ilmu Pemerintahan
Dr.Hj.Ihyani Malik,S.Sos.,M.Si Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si
Marketing Politik Partai Gerindra Dalam Menghadapi
Pemilihan Legislatif Tahun 2019 Di Kabupaten Sinjai.
iii
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar,berdasarkan Surat Keputusan/Undangan
Menguji Skripsi Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar,Nomor
0079/FSP/A.3-VIII/II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana (S1) dalam Program Studi Ilmu Pemerintahan di Makassar pada hari Rabu
Tanggal 05 Februari 2020.
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
Dr.Hj.Ihyani Malik,S.Sos.,M.Si Dr.Burhanuddin,S.Sos.,M.Si
TIM PENGUJI
1. Dr.Hj.Fatmawati,M.Si (Ketua) ( )
2. Dra.Hj.ST.Nurmaeta,MM ( )
3. Ahmad Harakan,S.IP.,M.Si ( )
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Firman
Nomor Stambuk : 10564 01883 14
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis / dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Makassar,14 Februari 2020
Yang Menyatakan,
Firman
v
ABSTRAK
FIRMAN, 2019. Marketing Politik Partai Gerindra Dalam MenghadapiPemilihan Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai. (dibimbing olehAnsyari Mone dan Fitriani Sari Handayani).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Marketing Politik Partai GerindraDalam Menghadapi Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai. Tujuanpenelitian yaitu untuk mengetahui marketing politik partai gerindra dalammenghadapi pemilihan legisltif tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.
Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif, artinya data yang dikumpulkanberasal dari hasil wawancara, observasi secara langsung, catatan lapangan,dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa DPC partai GerindraKabupaten Sinjai melakukan marketing politik dalam menghadapai pemilihanlegislative tahun 2019 melalui aktifitas politiknya dengan memasarkan programdan kandidat sebagai produk (product) partai lewat adanya penggunaan media dansosialisasi (promotion), perhitungan dana dan citra kandidat (price), membuatstrategi penyebaran di berbagai daerah di Kabupaten Sinjai lewat sejumlahkandidat Partai Gerindra (place). Selain itu, melihat dari fakta di Kabupaten Sinjaibahwa partai politik masih sangat lekat dengan figur penokohan untuk dapatmengangkat elektabilitasnya, maka dibahas pula faktor penokohan PrabowoSubianto untuk memberikan sejumlah testimoni ataupun pandangan terhadapnasib bangsa sehingga mudah mempromosikan dimedia massa.
Kata Kunci : Marketing Politik, Partai Gerindra, Pemilihan Legislatif.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh
makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi
kita Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.
Dengan keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Marketing politik Partai Gerindra dalam menghadapi pemilihan legislatif
tahun 2019 di Kabupaten Sinjai”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang saya ajukan untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiayah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Drs. H. Ansyari Mone, M.Pd selaku Pembimbing I dan Ibu Fitriani
Sari Handayani, S.IP.,MA selaku Pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar.
vii
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk memberi ilmu kepada penulis
selama menempuh perkuliahan.
5. Pihak DPC Partai Gerindra Kabupaten Sinjai yang telah banyak memberikan
informasi dan data yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung.
6. Saudara(i)ku anak Ilmu Pemerintahan angkatan 2014 yang sama-sama
berjuang dalam meraih cita-cita serta semua pihak yang telah membantu dan
mendukung terselesaikannya skripsi ini..
7. Secara khusus dan istimewah penulis menyampaikan terima kasih yang tulus
kepada kedua orang tua saya, Bapak Emmang dan Ibu Tani yang telah
mendidik dan membimbing saya dari kecil hingga dewasa dan selalu
memberikan pengajaran yang sangat berharga.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
penulis sangat diharapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar,14 Februari 2020
Firman
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................iHalaman Persetujuan.............................................................................................. iiPenerimaan Tim .....................................................................................................iiiPernyataan Keaslian Karya Ilmiah.........................................................................ivAbstrak ...................................................................................................................viKata Pengantar ...................................................................................................... viiDaftar Isi............................................................................................................... viiiDaftar Tabel ...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................A. Latar Belakang Masalah. ....................................................................... 1B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5C. Tujuan Penelitian................................................................................... 5D. Manfaat Penelitian................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................A. Pengertian Marketing Politik................................................................. 6B. Partai Politik. ........................................................................................ 16C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 24D. Fokus Penelitian. .................................................................................. 26E. Deskripsi Fokus Penelitian. .................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................A. Waktu Dan Lokasi Penelitian. .............................................................. 29B. Jenis Dan Tipe Penelitian. .................................................................... 29C. Sumber Data. ........................................................................................ 29D. Informan Penelitian. ............................................................................. 30E. Teknik Pengumpulan Data. .................................................................. 31F. Teknik Analisis Data. ........................................................................... 32G. Keabsahan Data .................................................................................... 33
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIANA. Deskripsi Objek Penelitian........................................................................ 35B. Marketing Politik Partai Gerindra dalam Menghadapi Pemilihan Legisltif
Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai............................................................... 53
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ............................................................................................... 66B. Saran.......................................................................................................... 68
Daftar Pustaka ........................................................................................................ x
ix
DAFTAR TABEL
Tabel : 3.1. Informan............................................................................................. 29
Tabel : 4.1 .Luas Wilayah Menurut Kabupaten Sinjai Dirinci Tiap Kecamatan ..37
Tabel : 4.2. Daftar Calon Anggota DPRD Kabupaten Sinjai Partai Gerindra
Pada Pemilihan Umum Tahun 2019...................................................45
Tabel : 4.3. Perolehan Kursi DPRD di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan
2019.................................................................................................... 47
Tabel : 4.4. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 1 Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi
Selatan ................................................................................................ 47
Tabel : 4.5. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 2 Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi
Selatan ................................................................................................ 48
Tabel : 4.6. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 3 Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi
Selatan ................................................................................................49
Tabel : 4.7. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 4 Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi
Selatan ................................................................................................49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan struktur politik di Indonesia setelah jatuhnya rezim Soeharto
dianggap sebagai angin segar bagi tumbuhnya demokrasi di negeri ini.
Lahirnya partai-partai baru dan perubahan sistem pemilu membawa dinamika
baru perpolitikan nasional.Menarik untuk dicatat, bahwa sejak tahun 2005,
setahun setelah ditetapkan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten,
Indonesia telah melakukan pemilihan langsung pertama untuk memilih
gubernur, walikota, dan bupati .
Adalah UU No. 32 tahun 2004 yang mengatur tentang pelaksanaan
pemilukada secara langsung sebagai bentuk dari desentralisasi atau manifestasi
otonomi daerah yang membedakan dua rezim yakni, Orde Baru dan Era
Reformasi. Setelah pemberlakuan pemilihan kepala daerah secara langsung,
politik elektoral di Indonesia banyak mengalami perubahan dari segi
pelaksanaan, format pemilihan serta rekrutmen kandidat dalam pemilihan
kepala daerah ataupun pemilu legislatif.
Perubahan sistem ini merupakan implementasi dari amandemen Undang
Undang Dasar 1945 dengan tujuan untuk lebih mematangkan demokrasi secara
lebih substantif dan bukan bersifat prosedural.Implikasi dari pemilihan
langsung ini berdampak pada tren yang berkembang pesat di Indonesia, yakni
bermunculannya konsultan politik atau lembaga survey untuk mengukur
2
tingkat elektabilitas serta popularitas seorang kandidat dan partai politik dalam
suatu kontestasi politik.
Strategi yang diupayakan oleh konsultan politik itu dinamakan
marketing politik, dimana banyak menawarkan jurus atau cara untuk
memenangkan kandidat dan partai politik tertentu.
Di era multipartai seperti sekarang ini, marketing politik menjadi
kebutuhan yang tidak terelakkan. Tidak hanya bagi partai-partai baru dan
relatif kecil pendukungnya yang memerlukan marketing politik guna
mengontrol citra dan popularitasnya agar dapat menangguk suara yang
memadai, tetapi juga partai-partai besar yang telah eksis dan mapan pun tidak
bisa meremehkan kehadiran instrumen yang satu ini.
Aktivitas marketing politik pun sudah merambah ke media massa,
baik cetak, online maupun elektronik sebagai saluran utamanya. Akhir-akhir
ini partai politik tidak menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, seperti
fungsi komunikasi politik, sosialisasi politik, agregasi kepentingan, pendidikan
politik, hampir semua fungsi ini relatif tidak dijalankan oleh partai, semuanya
hanya terjebak dengan pemenuhan kepentingan partai saja, akibatnya
legitimasi rakyat berkurang terhadap partai.
Ditambah dengan banyak terjeratnya elit-elit partai politik dalam
kasus hukum yang mengakibatkan apatisme publik terhadap partai politik dan
menimbulkan persepsi yang negatif terhadap citra partai.Sehingga berimplikasi
pada tingkat kepercayaan publik berkurang kepada partai, maka partisipasi
politik juga akan berkurang, outputnya banyak masyarakat ketika pemilu yang
3
tidak menggunakan hak pilihnya untuk tidak memilih atau golput, bagi rakyat
memilih atau tidak sama saja, kehidupan mereka tidak akan berubah.
Betapa pentingnya menjaga hubungan baik antara partai dengan
konstituen yang didalamnya tidak terlepas dari proses marketing politik.
Marketing politik telah menjadi suatu fenomena, tidak hanya dalam ilmu
politik, tetapi juga memunculkan beragam pertanyaan para ahli pemasaran
(marketer) yang selama ini sudah terbiasa dalam konteks dunia usaha.
Tentunya terdapat beberapa asumsi yang mesti dilihat untuk dapat memahami
marketing politik, karena konteks dunia politik memang banyak mengandung
perbedaan dengan dunia usaha, politik berbeda dengan produk retail, sehingga
akan berbeda pula muatannya yang ada diantara keduanya, politik terkait erat
dengan pernyataan sebuah nilai.
Pemilu legislatif yang telah diselenggarakan pada bulan april tahun
2019 yang lalu merupakan barometer bagi keberhasilan partai dalam kontestasi
politik untuk meraih simpati publik. Keberhasilan partai untuk mendulang
suara membutuhkan suatu strategi kongkret untuk mengakomodir pemilih yang
digerakan melalui kader partai maupun simpatisan (volunteer).Sementara itu,
partai gerindra dipilih bukan karena penulis adalah kader dari partai tersebut,
namun lebih kepada ikatan ideologis, perilaku elit partai yang minim terkait
korupsi serta partai Gerindra dianggap sebagai partai medioker yang dianggap
kompetitor partai besar dan sudah mapan.Maka dari itu, penelitian ini
mengulas mengenai startegi marketing politik partai gerindra yang layak
mendapat perhatian serius untuk menjelaskan dampaknya terhadap partai
4
politik, kandidat, serta pemilih yang merupakan subjek dalam konteks politik
elektoral.
Adapun yang menjadi dasar dan pendorong peneliti untuk meneliti
masalah ini karena marketing politik adalah studi atau kajian yang cukup
fenomenal dalam pemilu.Tidak bisa dinafikan bahwa marketing politik adalah
sebuah cabang baru yang baru saja tumbuh dan berkembang ditengah
canggihnya peranan teknologi informasi dan telekomunikasi (media) yang
banyak dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat luas.Sehingga tidak aneh
bila media merupakan saluran utama dalam marketing politik yang biasa
digunakan oleh partai politik untuk mensosialisasikan partai dan kandidat
tertentu.
Akhir-akhir ini marketing sudah banyak diterapkan dalam dunia
politik, institusi politik pun membutuhkan pendekatan alternatif untuk
membangun hubungan dengan konstituen dan masyarakat luas sehingga
peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai“Marketing Politik Partai
Gerindra dalam Menghadapi Pemilihan Legisltif Tahun 2019 di Kabupaten
Sinjai”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah Bagaimana marketing politik partai gerindra dalam
menghadapi pemilihan legisltif tahun 2019 di Kabupaten Sinjai?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan penulis, maka tujuan
penelitian sebagai berikut untuk mengetahui marketing politik partai gerindra
dalam menghadapi pemilihan legisltif tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.
D. Manfaaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari terlaksananya penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
mampu memberikan pengetahuan, dapat menjadi sumber yang akurat, dan
menjadi suatu acuan bagi penelitian sejenisnya mengenai disiplin ilmu
pemerintahan khususnya mengenai strategi politik dalam menghadapi
pemelihan legislatif.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat bagi partai
politik khususnya dalam menerapkan strategi partai politik dalam
menghadapi pemilihan legislatif untuk dapat lebih meningkatkan kualitas
kinerja partai dan mendapatkan imagepositif oleh masyarakat serta mampu
mencapai tujuan dan cita-cita suatu partai politik.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Marketing Politik
Perkembangan studi marketing politik sebagai subyek akademis dimulai
dari Amerika Serikat dan Inggris, kemudian berkembang luas di berbagai
negara-negara demokrasi. Substansi political marketing dijelaskan oleh Lees-
Marshment dalam (Triono.2018) lebih berkonsentrasi pada hubungan antara
produk politik sebuah organisasi dengan permintaan pasar.Pasar menjadi faktor
penting dalam suksesnya implementasi marketing politik. Dalam prosesnya,
marketing politik tidak terbatas pada kegiatan kampanye politik menjelang
pemilihan umum saja,namun juga mencakup even-even politik yang lebih luas
dan jika menyangkut politik pemerintahan bersifat sustainable dalam rangka
menawarkan atau menjual produk politik dan pembangunan simbol, citra,
platform, dan program-program yang berhubungan dengan publik dan
kebijakan politik.
Marketing politik tidak menjamin sebuah kemenangan, tapi menyediakan
tools bagaimana menjaga hubungan dengan pemilih untuk membangun
kepercayaan dan selanjutnya memperoleh dukungan suara (O’Shaughnessy)
dalam (Novita Damayanti dan Prasetya Yoga Santoso). Selain itu
O’Shaughnessy dalam Novita Damayanti dan Prasetya Yoga Santoso
mengatakan marketing politik berbeda dengan marketing komersial. Marketing
politik bukanlah konsep untuk “menjual” partai politik (parpol) atau kandidat
kepada pemilih, namun sebuah konsep yang menawarkan bagaimana sebuah
6
7
parpol atau seorang kandidat dapat membuat program yang berhubungan
dengan permasalahan aktual.
Marketing politik merupakan serangkain aktivitas yang terncana,strategis
dan taktis, serta berdimensi jangka pendek dan panjang untuk menyebarluaskan
makna politik kepada para pemilih.Tujuannya untuk membentuk dan
menanamkan harapan, sikap,keyakinan, orientasi dan perilaku pemilih.
Perilaku pemilih yang diharapkan adalah ekspresi mendukung dengan berbagai
dimensinya khususnya menjatuhkan pilihan pada partai atau kandidat tertentu.
(Adman, Dalam Mutiara Rahmah dan Maimun).
Newman dalam Heroe Poerwadi (2011) yang menulis Handbook of
Political Marketing,mengatakan bahwa marketing politik adalah penerapan
prinsip-prinsip dan prosedur marketing dalam kampanye politik oleh sejumlah
individu dan organisasi. Prosedur marketing termasuk diantaranya melakukan
analisis, pengembangan, eksekusi dan pengelolaan strategi kampanye sampai
mengarahkan opini publik, keuntungan ideologis, kemenangan dalam proses
legislasi dan referendum untuk memenuhi keinginan dari masyarakat dan
konstituen. Jadi dalam marketing politik, menurut Newman, tetap
mempertimbangkan identitas ideologis sebagai faktor pembeda. Sehingga
creating value, positioning dan konsep “menghadirikan diri” di masyarakat
tidak terlepas dari identitas nilai perjuangannya.
Jadi, inti dari political marketing adalah mengemas pencitraan, publik
figur dan kepribadian (Personality) seorang kandidat yang berkompetisi dalam
konteks Pemilihan Umum (PEMILU) kepada masyarakat luas yang akan
8
memilihnya.Ibham dalam M. Bobby Rahman (2015). Dalam hal ini tujuan
marketing dalam politik adalah bagaimana membantu partai politik untuk lebih
baik dalam mengenal masyarakat yang diwakili atau menjadi target dan
kemudian mengembangkan isu politik yang sesuai dengan aspirasi mereka.
1.Konsep Dasar Pemasaran Politik (Political Marketing)
Penggunaan metode marketing dalam bidang politik dikenal sebagai
pemasaran politik (political marketing). Dalam pemasaran politik, yang
ditekankan adalah penggunaan pendekatan dan metode pemasaran untuk
membantu politikus dan partai politik agar lebih efisien serta efektif dalam
membangun hubungan dua arah dengan konstituen dan masyarakat.
Hubungan ini diartikan secara luas, dari kontak fisik selama periode
kampanye sampai dengan komunikasi tidak langsung melalui pemberitaan
di media massa.
Political marketing adalah konsep permanen yang harus dilakukan
terus menerus oleh kandidat atau kontestan politik dalam membangun
kepercayaan dan image publik. Political marketing harus dilihat secara
komprehensif diantaranya: Political marketing lebih dari sekedar
komunikasi politik; Political marketing diaplikasikan dalam seluruh proses
organisasi politik, tidak hanya sebatas kampanye politik akan tetapi sampai
pada tahap bagaimana memformulasikan produk politik melalui
pembangunan simbol, image, platform, dan program yang ditawarkan;
political marketing menggunakan konsep marketing secara luas, tidak hanya
terbatas pada teknik marketing, namun juga sampai strategi marketing, dari
9
tekni publikasi menawarkan ide, program dan desain produk sampai ke
market intellegent serta pemrosesan informasi; political marketing banyak
disiplin ilmu dalam pembahasannya, seperti sosiologi dan psikologi.
Misalnya produk politik merupakan fungsi dari pemahaman sosiologis
mengenai simbol dan identitas. Sedangkan faktor psikologisnya, kedekatan
emosional dan karakter seorang pemimpin sampai keaspek rasionalitas
platform partai dan konsep political marketing bisa diterapkan dalam
berbagai situasi politik, mulai dari pemilihan umum sampai ke proses
pelobian di parlemen. (Firmanzah, 2012).
2. Peran dan Fungsi Marketing Politik (Political Marketing)a.Distribusi Informasi Politik
Marketing Politik mempunyai peran dan fungsi menyampaikan
segala bentuk informasi berkenaan dengan kegiatan politik, seperti proses
dan tahapan pemilihan umum, kontestan-kontestan politik yang
berpartisifasi serta program kampanye yang diusung oleh peserta
kontestasi. Tim sukses dalam hal ini adalah sebagai informan yang
seyogyanya menyampaikan hal-hal yang berkenaan dengan kepentingan
politik, sehingga masyarakat sebagai calon pemilih mendapatkan
informasi dan memahami proses kegiatan politik, calon-calon yang akan
mereka pilih, serta program pembangunan yang akan digulirkan. Melihat
realita sosial hari ini dalam hal politik masyarakat lebih cenderung
memilih calon karena pemberianya bukan karena penilaian secara
kualitasnya. Sehingga baik kontestan maupun tim sukses harus lebih
10
banyak lagi memberikan informasi tentang calon yang diusung, sampaikan
kualitas individunya, program-program yang akan digulirkanya, atau
bahkan inovasi pembangunan yang dikampanyekannya.
b.Edukasi Politik
Masyarakat dalam kapasitas sebagai calon pemilih wajib
hukumnya mengerti tentang kepentingan politik yang sedang
berlangsung, baik pilkada, pilpres dan pileg. Marketing politik
mempunyai peran sebagai sarana pemberian pemahaman politik kepada
masyarakat. Kontestan atau setidaknya tim sukses harus memposisikan
diri sebagai pihak yang dapat mengedukasi masyarakat tentang politik dan
kepentinganya, seperti halnya calon-calon yang akan mereka
pilih, backgroundnya seperti apa, kualitasnya bagaimana dan rekam jejak
(track record)nya seperti apa dan bagaimana. Ketika hal ini sudah
tercipta, maka akan terbentuk secara alami kelompok masyarakat sebagai
pemilih yang cerdas, bukan pemilih yang asal-asalan, asal ada uang
nyoblos, asal ada sembako milih. Sehingga indikasi terjadinya praktek-
praktek money politic atau black campaign dapat terminimalisir.
c. Kesadaran Politik
Sebagai mana kita ketahui, bahwa politik adalah kepentingan dan
tanggung jawab bersama, baik penyelenggara, kontestan, tim sukses
maupun pemilih. Politik bukan hanya kepentingan segelintir
orang, kelompok elit atau kelompok yang berkuasa. Tapi semua
komponen masyarakat mempunyai hak dan tanggung jawab terhadap
11
kepentingan dan kesuksesan gelaran pesta demokrasi dalam hal ini
kegiatan politik. Marketing Politik yang disampaikan oleh kontestan atau
tim suksesnya membantu memberikan penyadaran kepada masyarakat
tentang hak dan tanggung jawab serta kepentingan politik. Oleh karenanya
masyarakat secara perlahan menyadari tentang kewajibanya dalam
keterlibatan politik. Tetapi yang jadi permasalahan dilapangan adalah
bagaimana salahnya kontestan atau tim sukses dalam upaya mengajak
konsituen, bukanya memberi penyadaran dengan hal-hal yang positif tapi
lebih cenderung mengiming-imingi dengan feedback yang sifatnya sesaat.
Maka harus disadar betul oleh kontestan maupun tim sukses bahwa
masyarakat sebagai pemilih butuh disuguhkan dengan ajakan-ajakan
partisipatif yang baik bukan sifatnya sogokan seperti money politic.
d. Partisipasi dan keterlibatan Politik
Peranan dan fungsi Marketing Politik yang terakhir adalah
mendorong partisipasi masyarakat dalam kepentingan politik. Kontestan
atau tim sukses harus berupaya mem-push konsituennya agar secara aktif
dapat terlibat dalam gelaran politik seperti kegiatan kampanye dan
pelaksanaan pemilihan. Dengan adanya dorongan baik dari penyelenggara,
kontestan atau tim sukses serta tokoh masyarakat maka tingkat partisipasi
masyarakat akan mencapai angka yang besar. Problem hari ini adalah
semakin menurunya tingkat partisipasi dari masyarakat pada gelaran
pemilukada, sehingga butuh kerja ekstra bagi pihak penyelenggara,
kontestan, tim sukses dan kelompok lainya yang membantu secara aktif
12
dalam prosesi pemilukada agar tingkat keterlibatan masyarakat dapat
ditingkatkan. (Firmanzah, 2012).
3. Konsep Marketing Politik Menurut Harris & Lock
Marketing mix politic pada dasarnya merupakan suatu turunan dari 4P
yang terdapat dalam konsep pemasaran dalam dunia bisnis. Menurut Lock
& Harris,marketing politik berkaitan dengan anggota partai, media, para
pemilih, dan sumber pendanaan calon. Menurut Harris & Lock dalam
“Political marketing-vive ladifference”, konsep marketing haruslah
disesuaikan dengan konteks politik.
Karena marketing politik dalam dunia bisnis sangat berbeda dengan
marketing politik, kerena menurut Harris & Lock kondisi pemilihan umum
memang berbeda dengan konteks dunia usaha pada umumnya. Dalam hal ini
image citra politik yang dilihat tidak hanya sekedar untuk menarik perhatian
masyarakat tetapi harus berdasarkan isu partai politik atau calon kandidat.
Sehingga persepsi masyarakat tidak kabur dalam menilai karakteristik partai
politik atau dan kandidat dan memilih calon kandidatnya.
Marketing politik Harris & Lock diidentifikasi kedalam 4P‟s, yaitu
Product (produk), Promotion (promosi), price (harga), place
(penempatan).Berdasarkan hal tersebut, Lock & Harris mengidentifikasi
marketing politik dalam 4P (Ria Andriani.2015) :
1) Product (Produk)
Produk dalam pemasaran politik berarti partai, kandidat, dan
gagasan-gagasan yang akan disampaikan. Produk ini berisi konsep,
13
identitas ideologi, program, serta kebijakan. Selain itu produk juga akan
menghasilkan suatu isu politik yang menghasilkan image partai. Produk
dapat berupa personal character, platform partai, serta janji-janji
kampanye.
2) Promotion (Promosi)
Promosi merupakan upaya periklanan, kehumasan dan promosi
untuk sebuah partai yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.Dalam hal ini, pemilihan media perlu
dipertimbangkan.Promosi dapat berupa advertising ataupun kampanye.
3) Price (Harga)
Marketing politik pada harga ini mempertimbangkan tiga bentuk
nilai yaitu nilai ekonomi, psikologi dan juga citra nasional.Nilai ekonomi
berarti semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode
kampanye.Psikologis mengacu pada harga persepsi psikologis yang dapat
berupa rasa nyaman pemilih dengan latar belakang, etnis, agama dan juga
pendidikan.Sedangkan citra nasional yaitu suatu kondisi pemilih merasa
kandidat tersebut dapat memberikan citra positif dan juga dapat menjadi
kebanggaan negara.Price dapat berupa biaya kampanye dan juga lobi-
lobi politik.
14
4) Place (penempatan)
Penempatan merupakan cara hadir/ distribusi sebuah partai dan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti
sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik
masyarakat baik secara geografis maupun demografis.
4 .Tujuan Marketing dalam Politik
Tujuan marketing dalam politik adalah membantu partai politik
untuk menjadi lebih baik dalam mengenal masyarakat yang diwakili atau
yang menjadi target, kemudian mengembangkan program kerja atau isu
politik yang sesuai dengan aspirasi mereka, dan mampu berkomunikasi
secara efektif dengan masyarakat. Marketing tidak bertujuan untuk masuk
kewilayah politik, dalam arti menjadi cara pendistribusian kekuasaan atau
untuk menentukan keputusan politik.
Bagi marketing, semua hal tersebut sudah diputuskan (given), dan
yang menjadi masalah bagi marketing dalam politik adalah
mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Di luar masalah itu,
marketing niscaya marketing dapat berkontribusi dalam politik, terutama
teknik marketing untuk pengumpulan informasi tentang semua hal yang
terkait dengan isu dan masalah politik. Melalui konsep dan metode riset
pasar, misalnya, dunia politik dapat melakukan proses pencarian,
pengumpulan, analisis data, dan informasi yang didapat dari masyarakat
luas.
15
Marketing telah menawarkan perspektif alternative yang dapat
digunakan oleh politikus untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat
luas. Marketing yang selama ini dikembangkan dalam dunia bisnis dan
iklim kompetisi dirasa semakin dibutuhkan oleh dunia politik. Terlebih
lagi dengan semakin meningkatknya kompetisi dan persaingan diantara
partai-partai politik untuk memperebutkan hati dan rasionalitas pemilih.
Hal ini, membuat keberpihakan pemilih kepada suatu partai menjadi lebih
sulit diduga. Partai politik yang bisa memenangkan pemilih, relatif
menawarkan sesuatu yang berbeda dan lebih baik dibandingkan dengan
partai politik lainnya.
Untuk bisa berbeda dan lebih baik, dunia politik sebagai praktik
sosial harus membuka diri terhadap pendekatan-pendekatan baru, karena
dinamika dan interaksi sosial memang kompleks, sehingga dibutuhkan
banyak sekali pendekatan untuk memperoleh gambaran yang lebih
menyeluruh tentang cara berfungsinya masyarakat. Marketing diyakini
dapat menjembatani dua pihak yang saling berinteraksi, yaitu partai politik
dan masyarakat. Focus dalam hal ini adalah sikap partai politik terhadap
masyarakat, dan bukan sebaliknya, sebab partai politik adalah entitas
sosial yang terorganisasi dan memiliki perangkat organisasi untuk
mencapai tujuannya, sementara masyarakat lebih terfragmentasi. Inisiatif
seharusnya diambil oleh system sosial yang terorganisir dibandingkan
dengan system sosial yang tidak terorganisir.
16
B. Partai Politik
Partai politik dalam pendefinisiannya sangat berbeda-beda dalam yang
dikemukakan oleh pakar.Menurut Lapalombara dan Myron Weiner dalam Dwi
Nofiani (2015) ada tiga teori yang mencoba menjelaskan asal usul partai
politik.Pertama,teori kelembagaan yang melihat ada hubungan antara parlemen
awal dan timbulnya parpol. Kedua, teori situasi historik yang melihat
timbulnya parpol sebagai upaya suatu sistem politik untuk mengatasi krisis
yang ditimbulkan dengan perubahan masyaraka tsecara luas.Ketiga, teori
pembangunan yang melihat parpol sebagai produk modernisasi sosial ekonomi.
Sigmund Neumann dalam Debora Sanur Lindawati (2014)
mendefinisikan partai politik sebagai “organisasiartikulatif yang terdiri atas
pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat,yaitu mereka yang
memusatkan perhatiannya pada pengendalian kekuasaan pemerintah dan yang
bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat,dengan beberapa lain kelompok
yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.Dengan demikian partai
politik merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan
dan ideologi sosial dengan lembagalembaga pemerintah yang resmi dan yang
mengkaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politik yang lebih
luas.
Partai politik merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut serta atau
berpartisipasi dalam proses pengelolaan Negara Budiarjo dalam Richard
Samatara (2009) Partai politik pertama sekali lahir di Negara-negara Eropa
Barat dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu
17
diperhatikan serta diikut sertakan dalam proses politik. Dalam literatur ilmu
politik terdapat beragam definisi tentang partai politik misalnya, Carl J.
Friedrich dalam Richard Samatara (2009) menuliskan:Partai politik adalah
sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut
ataumempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan
partainya dan mengikutiberdasarkan penguasaan ini memberikan kemanfaatan
kepada anggota partainya.
Partai politik dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok
yang teroarganisir, yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai
(values), atau cita-cita yang sama. (Miriam Budiarjo dalam Khoiron dan
Ahmad Siboy). Dengan pengertian tersebut dapat diterjemahkan bahwa setiap
partai politik pasti mempunyai cita-cita yang sama dari seluruh pengurus dan
kadernya masing-masing. Tujuan umum dari partai tentu untuk mendapatkan
kekuasaan, dukungan (voters) di dalam proses politik yaitu pemilu. Dengan
mendapatkan dukungan politik (voters), yang banyak partai politik akan
mendapatkan kekuasaan konstitusional dan menjadi tujuan akhir dari sebuah
partai didirikan.
Menurut Carl Friedrich juga mendefinisikan tentang partai politik dalam
Dwi Nofiani (2015), memberi batasan partai politik sebagai sekelompok
manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan bagi pimpinan partainya dan
berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan kegunaan materiel dan ideal
kepada anggota-anggotanya. Sementara itu, Soltau memberikan definisi partai
18
politik sebagai sekelompok warga Negara yang sedikit banyak terorganisasi,
yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan
kekuasaannya untuk memilih, bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan
menjalankan kebijaksanaan umum mereka.Ada satu unsur yang kurang
mendapat perhatian dari keduanya, yaitu ideologi atau nilai-nilai politik yang
hendak diperjuangkan.Ideologi partai, selain berfungsi sebagai dasar dan tujuan
partai, juga berfung sisebagai identitas dan karena itu sebagai pemersatu partai
politik yang bersangkutan.Hanya saja kadar ideology suatu partai dengan partai
lain mungkin berbeda-beda.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa partai politik
merupakan sekelompok anggota yang terorganisasi secara rapi dan stabil yang
disatukan dan didorong oleh suatu ideologi tertentu, yang berusaha mencari
dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan lewat pemilihan umum
guna melaksanakan kebijaksanaan umum yang mereka susun.Kebijaksanaan
umum partai tersebut merupakan hasil pemaduan berbagai kepentingan yang
hidup dalam masyarakat, sedangkan cara mencari dan mempertahankan
kekuasaan dalam pemerintahan guna melaksanakan kebijaksanaan umum itu
adalah lewat pemilihan umum.
1. Fungsi Partai
Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang memiliki
banyak partai dalam pemilihan umumnya. Di Indonesia, fungsi partai politik
adalah sebagai wahana bagi negara untuk berpartisipasi dalam pengelolaan
kehidupan bernegara dan memperjuangkan kepentingan dihadapan
19
penguasa. Selain itu, partai politik di dalam sebuah negara demokrasi juga
berfungsi sebagai suatu sarana komunikasi politik, sarana sosialisasi politik,
sarana rekrutmen politik, dan juga sebagai sarana pengatur konflik
(Budiardjo,dalam Ria Andriani.2015 ).
Fungsi partai politik di Indonesia juga diatur dalam Undang-Undang
No.2 Tahun 2008 ,pasal 12 (Cangara, dalam Ria Andriani.2015). Fungsi
partai politik yakni menjadi sarana untuk :
1) Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi
warga Negara Republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa untuk mensejahterakan masyarakat.
3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara
konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan Negara.
4) Partisipasi politik warga Negara Indonesia.
5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender.
2. Pemasaran Politik (Political Marketing)
Pemasaran politik adalah sebuah konsep baru yang belum begitu lama
dikenal dalam kegiatan politik. Ini merupakan konsep yang diintroduksi dari
penyebaran ide-ide sosial di bidang pembangunan dengan meniru cara-cara
pesan komersial, tetapi orientasinya lebih banyak pada tataran penyadaran
20
,sikap, dan perubahan perilaku untuk menerima hal-hal baru. Cara
penyebaran seperti ini dilihat dari konteks dan orientasinya disebut
“pemasaran sosial” yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan istilah
penyuluhan, sosialisasi dan kampanye (Cangara dalam Ria Andriani.2015).
Hermawan Kertajaya dalam Yesi Elsandra dan Yofina Mulyati
(2013). Dalam hal partai politik, ketika peserta pemilu hanya 3 partai,
pemasaran belum menjadi sesuatu yang sangat penting. Apa lagi saat itu
pemenang pemilu selalu dapat ditebak sebelum hasil pemilu diumumkan.
Untuk memenangkan persaingan dalam dunia politik yang saat ini terdiri
dari multi partai maka pemasaran menjadi penting artinya bagi setiap partai
politik.
Menurut Adman Nursal dalam Ria Andriani (2015), political
marketing merupakan serangkaian aktivitas terencana, strategis namun juga
taktis dalam menyebarkan makna politik terhadap masyarakat. Political
marketing juga meliputi unsur-unsur berupa strategi pemasaran, bauran
politik, dan proses pemasaran.
Marketing politik adalah konsep permanen yang harus dilakukan terus
menerus oleh kandidat atau kontestan politik dalam membangun
kepercayaan dan image publik (Butler & Collins dalam Ria Andriani.2015).
Political marketing harus dilihat secara komprehensif diantaranya:
1) Political marketing lebih dari sekedar komunikasi politik
2) Political marketing diaplikasikan dalam seluruh proses organisasi politik,
tidak hanya sebatas kampanye politik akan tetapi sampai pada tahap
21
bagaimana memformulasikan produk politik melalui pembangunan
simbol, image, platform, dan program yang ditawarkan.
3) Political Marketing menggunakan konsep marketing secara luas, tidak
hanya terbatas pada teknik marketing, namun juga sampai strategi
marketing, dari teknik publikasi menawarkan ide dan program dan desain
produk sampai ke market intellegent serta pemprosesan informasi.
4) Political marketing banyak disiplin ilmu dalam pembahasannya, seperti
sosiologi dan psikologi. Misalnya produk politik merupakan fungsi dari
pemahaman sosiologis mengenai simbol dan identitas. Sedangkan faktor
psikologisnya, kedekatan emosional dan karakter seorang pemimpin
sampai keaspek rasionalitas platform partai
5) Konsep political marketing bisa diterapkan dalam berbagai situasi
politik,mulai dari pemilihan umum sampai ke proses pelobian
diparlemen.
Strategi political marketing yang tepat pada akhirnya akan
memutuskan preferensi politiknya terhadap suatu kandidat politik yang
diusung dengan memberikan suaranya pada saat pemilihan, dengan tujuan
akhir atas riset politik, polling, survey dan juga political marketing. Dalam
pemasaran politik, yang ditekankan adalah penggunaan pendekatan dan
metode marketing untuk membantu politikus atau para aktor politik
(individual maupun partai) agar lebih efisien serta selektif dalam
membangun komunikasi dua arah dengan konstituen dalam masyarakat.
22
Konstituen dan masyarakat inilah pada akhirnya yang akan
menentukan kemenangan calon dalam pemilu. Dalam dunia politik
pemasaran, politik disini digunakan untuk menyampaikan pesan politiknya
berupa ide, platform partai dan ideologi kepada masyarakat selama
pemilihan umum (Morrison, dalam Ria Andriani.2015).
3. Partai Gerindra
Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab
dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye
pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Deklarasi di dalamnya
termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya
tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu,
demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang
berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD
NKRI tahun 1945Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab
dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa kampanye
pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Deklarasi di dalamnya
termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni terwujudnya
tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu,
demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan yang
berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD
NKRI tahun 1945.
23
Visi dan Misi Partai Gerindra
1. Visi
Visi Partai Gerindra adalah menjadi partai politik yang mampu menciptakan
kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang
melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik,
berkepribadian di bidang budaya dan berdiri di atas kaki sendiri dalam
bidang ekonomi.
2. Misi
1) Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
2) Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada
pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan pemertaan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh
warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan
sendiri.
3) Membentuk tatanan sosial dan politik mayarakat yang kondusif untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.
4) Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak
bersalah dan persamaan hak didepan hukum serta melindungi seluruh
24
warga negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku,
agama, ras dan atau latar belakang golongan.
5) Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui
Pemilihan Legislatif atau Pemilihan Presiden untuk menciptakan lapisan
kepemimpinan nasional yang kuat disetiap tingkat pemerintaha
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir adalah penjelasan sementara terhadap sesuatu gejala yang
menjadi objek penting penelitian. Kerangka pikir ini disusun dengan
berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau
terkait.
Kerangka pikir ini merupakan buatan kita sendiri, bukan dari buatan
orang lain dalam hal ini, bagaimana cara kita berargumentasi dalam
merumuskan kesimpulan masalah yang saya teliti Marketing Politik Partai
Gerindra dalam Menghadapi Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten
Sinjai.Argumentasi itu harus membangun kerangka berpikir sering timbul
kecenderungan bahwa pernyataan-pernyataan yang disusun tidak merujuk
kepada sumber keputusan, hal ini disebabkan karena sudah habis dipakai dalam
menyusun kerangka teoritis. Dalam hal menyusun suatu kerangka berpikir,
sangat diperlukan argumentasi ilmiah yang dipilih dari teori-teori yang relevan
atau saling terkait. Agar argumentasi kita diterima oleh sesama ilmuwan,
kerangka berpikir harus disusun secara logis dan sistematis.
25
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berpikir tersebut dapat dibuat sebgaiberikut:
.
Bagan Kerangka Pikir
Marketing Politik Partai Gerindra dalamMenghadapi Pemilihan legislatif Tahun 2019
di Kabupaten Sinjai
Marketing Politik(Menurut Lock & Harris)
1. Product (Produk)2. Promotion (Promosi)3. Price (Harga)4. place (Penempatan)
Keputusan masyarakat sinjai dalam memilihlegislatif Partai Gerindra di sinjai tahun 2019
26
D. Fokus Penelitian
Fokus Penelitian yaitu Marketing Politik Partai Gerindra dalam
Menghadapi Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.Dalam hal
ini Partai Gerindra melakukan marketing politik berupa produk,promosi,harga
dan penempatan untuk mencapai suara dalam pemilihan legislatif di
Kabupaten Sinjai tahun 2019.
E. Dekskripsi Fokus Penelitian
Definisi fokus penelitian adala pemusatan fokus kepada intisari penelitian
yang akan dilakukan. Hal tersebut harus dilakukan dengan cara ekplisit agar
kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan
observasi/pengamatan. Fokus penelitian merupakan garis terbesar dalam
jantungnya penelitian mahasiswa, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian
bakal menjadi lebih terarah. Adapun fokus penelitian saya, yaitu :
1. Produk
Produk Partai Gerindra memiliki banyak produk yang ditawarkan dalam
berbagai macam konsep. Kemudian Partai Gerindra juga memiliki
keberpihakan dengan rakyat kecil. Partai ini selalu ingin menjadi garda
terdepan apabila berbicara mengenai kebijakan yang pro pada masyarakat.
Sehingga platform yang diandalkan oleh partai ini adalah bagaimana dapat
menjadi penawar bagi kesulitan masyarakat saat ini untk mencapai Indonesia
sejahtera.
27
2. Promosi
Promosi merupakan upaya periklanan, kehumasan dan promosi untuk
sebuah partai yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dalam hal ini, pemilihan media perlu dipertimbangkan.
Promosi dapat berupa iklan ataupun kampanye. Pada bagian promosi,
Gerindra menunjukkan strategi utama untuk melakukan promosi dan
serangan udara dari televisi sebagai strategi umum dan salah satu kelebihan
Gerindra mengandalkan sosok Prabowo Subianto untuk memberikan
sejumlah testimoni ataupun pandangan terhadap nasib bangsa.
3. Harga
Harga yaitu secara ekonomis Gerindra sinjai menyampaikan dana
yang dikeluarkan partai untuk Pemilu di Kabupaten Sinjai sebesar
Rp.198.230.834 dan gerindralah partai yang paling tinggi biaya
kampanyenya Gerindra menyampaikan dana yang dikeluarkan partai Partai
juga mengakomodasi kaos, atribut dan bendera partai. Dana untuk
kampanye caleg sepenuhnya diakomodasi oleh caleg itu sendiri.
4. Penempatan
Caleg dari Partai Gerindra sinjai pada daerah pemilihan melakukan
strategi penyebaran yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerahnya.
Strategi tersebut disesuaikan dengan melihat dan mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
28
Gerindra sinjai fokus dalam mengatur strategi penyebaran dalam
lingkup yang telah ditetapkan dan benar-benar menerapkan sosialisasi
kepada wakil-wakil daerah dalam penyebaran informasi dan program yang
akan disampaikan kepada masyarakat. Strategi penyebaran ini dilakukan
hingga mencapai titik batas wilayah dapil caleg masing-masing.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini memakan waktu 2 bulan dimulai dari tanggal 01
Juni sampai dengan 01 Agustus 2019. Adapun lokasi penelitian ini berada di
Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Sinjai.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
1. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif, artinya
data yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara, observasi secara
langsung, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen
resmi lainnya.
2. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif
yaitu merupakan penelitian yang menggambarkan secara jelas tentang
Marketing Politik Partai Gerindra dalam Menghadapi Pemilihan Legislatif
Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.
C. Sumber Data
1. Data primer, data ini adalah data yang diperoleh penulis melalui hasil
wawancara yang berhubungan dengan Marketing Politik Partai Gerindra
dalam Menghadapi Pemilihan Legislatif Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.
2. Data sekunder merupakan suatu data yang diperoleh melalui media dengan
maksud untuk melengkapi data primer seperti buku, artikel, internet, atau
jurnal ilmiah yang saling berkaitan dari objek yang di teliti sehingga
penelitian lebih akurat.
29
30
D. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dianggap bisa dan mampu
memberikan informasi yang terkait dengan data yang dibutuhkan. Pemilihan
inforaman dilakukan dengan cara Purposive sampling yaitu salah satu tehnik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dimana pertimbangan
tertentu ini adalah orang yang di anggap penling tahu tentang masalah yang
akan diteliti. Dalam menentukan sampel yang harus dilakukan yaitu memilih
dari salah satu orang atau lebih, dan ketika belum bisa menjelaskan data atau
inforamasi secara sistematis, maka dari itu peneliti kemudian mencari orang
yang dimana dianggap lebih memahami informasi yang diberikan sebelumnya
sehingga dapat melengkapi data yang di inginkan.Sehingga adapun yang
menjadi informan ada ada tabel berikut :
Tabel 3.1. Informan Penelitian
No Nama Inisial Jabatan Jumlah
1. Ir. H. Sukardi SKKetua DPD Partai
Gerindra KabupatenSinjai
1
2. Bulmawati,S.Sos BW
Sekretaris DPD PartaiGerindra Kabupaten
Sinjai1
3. NurfaDamayanti ND Caleg Partai Gerindra
Dapil III Kabpaten Sinjai 1
4. SaenalZulkarnain SZ Pengamat Politik Sinjai 1
5. Nasing NS Tokoh Masyarakat 1Total Informan 5
31
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dan informasi sebagai bahan melakukan
penilaian terhadap strategi pemasaran potensi unggulan. Data dan informasi
tersebut dapat diperoleh melalui dua teknik antara lain:
1. Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh melalui
langsung ke lokasi penelitian (field research) untuk mencari data yang
lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan
dengan cara:
a. Metode observasi lapangan
Observasi dimaksudkan untuk mengamati data empiris di lapangan serta
melakukan pencatatan. langsung mendatangi kantor DPC Partai Gerindra
Kabupaten Sinjai.
b. Metode wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya-jawab secara
langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan berhadapan langsung
dengan informan yang dianggap mengerti mengenai permasalahan yang
diteliti.
c. Metode dokumentasi.
Metode ini akan dilakukan dengan cara mendatangi kantor DPC Partai
Gerindra Kabupaten Sinjai.
.
32
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder yaitu data yang diperlukan untuk
mendukung data primer. Pada penelitian ini data sekunder yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
a. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data-data yang diperoleh melalui
buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmia yang berkaitan dengan
penelitian.
b. Dokumentasi yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada di
lokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan obyek
penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis kualitatif yaitu menguraikan serta menginterpretasikan data yang
diperoleh dari lapangan dari observasi lapangan dan dari para informan. Ada
tiga unsur utama dalam proses analisis data penelitian kualitatif,
1. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,
memperpendek dan membuang hal-hal yang tidak penting sehigga
kesimpulan penelitian dapat dilaksanakan. Jadi laporan lapangan sebagian
bahan disingkat dan disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah
dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam
tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mecari
kembali data yang diperoleh apabila diperlukan.
2. Sajian data adalah susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya
suatu kesimpulan penelitian. Penyajian data dalam bentuk gambaran, skema,
33
dan tabel mungkin akan berguna mendapatkan gambaran yang jelas serta
memudahkan dalam penyusunan kesimpulan penelitian. Pada dasarnya,
sajian data dirancang untuk menggambarkan suatu informasi secara
sistematis dan mudah dilihat serta dipahami dalam bentuk keseluruhan
sajiannya.
3. Kesimpulan merupakan hasil akhir dari reduksi data dan penyajian data.
Kesimpulan penelitian perlu diverifikasi agar mantap dan benar-benar bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya.(Sugiyono: 2013)
G. Kebsahan Data
Penelitian metodologi kualitatif pengabsahan data menggunakan metode
triagulasi, dimana metode ini merupakan pengecekan akan kebenaran data
dengan menggunakan teknik pengumpulan data lainnya serta pengecekan pada
waktu yang berbeda. Triagulasi terdiri atas tiga bagian, antara lain :
1. Triagulasi sumber data
Dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang
berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan membandingkan
data hasil pengamatan dan hasil pengamatan dengan hasil wawancara
2. Triagulasi metode
Dilakukan untuk menguji sumber data, memiliki tujuan untuk mencari
kesamaan data dengan metode yang berbeda.
34
3. Triagulasi waktu
Triagulasi waktu berkenaan dengan waktu pengambilan data peneliti
melakukan wawancara dengan informan dalam kondidsi waktu yang
berbeda untuk menentukan kreadibilitas data.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Kabupaten Sinjai
a. Sejarah Kabupaten Sinjai
Terbentuknya Kabupaten Sinjai memiliki sejarah yang cukup
panjang. Pada awalnya terdapat beberapa kerajaan-kerajaan, seperti
kerajaan yang tergabung dalam federasi Tellu Limpoe dan Kerajaan–
kerajaan yang tergabung dalam federasi Pitu Limpoe. Tellu limpoe terdiri
dari kerajaan-kerajaan yang berada dekat pesisir pantai yakni Kerajaan
Tondong, Bulo-bulo dan Lamatti, serta Pitu Limpoe adalah kerajaan-
kerajaan yang berada di daratan tinggi yakni Kerajaan Turungen,
Manimpahoi, Terasa, Pao, Manipi, Suka dan Bala Suka.
Watak dan karakter masyarakat tercermin dari sistem pemerintahan
demokratis dan berkedaulatan rakyat. Komunikasi politik di antara
kerajaan-kerajaan dibangun melalui landasan tatanan kesopanan Yakni
Sipakatau yaitu Saling menghormati, serta menjunjung tinggi nilai-nilai
konsep “Sirui Menre’ Tessirui No’ yakni saling menarik ke atas, pantang
saling menarik ke bawah, mallilu sipakainge yang bermakna bila khilaf
saling mengingatkan.Sekalipun dari ketiga kerajaan tersebut tergabung
ke dalam Persekutuan Kerajaan Tellu Limpo’E namun pelaksanana roda
pemerintahan tetap berjalan pada wilayahnya masing-masing tanpa ada
pertentangan dan peperangan yang terjadi diantara mereka.Bila ditelusuri
36
hubungan antara kerajaan-kerajaan yang ada di kabupaten Sinjai di masa
lalu, maka nampaklah dengan jelas bahwa ia terjalin dengan erat oleh tali
kekeluargaan yang dalam Bahasa Bugis disebut Sijai artinya sama
jahitannya.
Hal ini diperjelas dengan adanya gagasan dari Lamassiajeng Raja
Lamatti X untuk memperkokoh bersatunya antara kerajaan Bulo-Bulo
dan Lamatti dengan ungkapannya “Pasija Singkerunna Lamati Bulo-Bulo”
artinya satukan keyakinan Lamatti dengan Bulo-Bulo, sehingga setelah
meninggal dunia beliau digelar dengan Puanta Matinroe Risijaina.
Eksistensi dan identitas kerajaan-kerajaan yang ada di Kabupaten
Sinjai di masa lalu semakin jelas dengan didirikannya Benteng pada
tahun 1557. Benteng ini dikenal dengan nama Benteng Balangnipa, sebab
didirikan di Balangnipa yang sekarang menjadi Ibukota Kabupaten
Sinjai.Disamping itu, benteng ini pun dikenal dengan nama Benteng
Tellulimpoe, karena didirikan secara bersama-sama oleh 3 (tiga) kerajaan
yakni Lamatti, Bulo-bulo, dan Tondong lalu dipugar oleh Belanda
melalui perang Manggarabombang.Agresi Belanda tahun 1859–1561
terjadi pertempuran yang hebat sehingga dalam sejarah dikenal nama
Rumpa’na Manggarabombang atau perang Mangarabombang, dan tahun
1559 Benteng Balangnipa jatuh ke tangan belanda.
Tahun 1636 orang Belanda mulai datang ke daerah Sinjai.
Kerajaan-kerajaan di Sinjai menentang keras upaya Belanda untuk
mengadu domba menentang keras upaya Belanda unntuk memecah belah
37
persatuan kerajaan-kerajaan yang ada di suilawesi Selatan. Hal ini
mencapai puncaknya dengan terjadinya peristiwa pembunuhan terhadap
orang-orang Belanda yang mencoba membujuk Kerajaan Bulo-bulo
untuk melakukan peran terhadap kerajaan Gowa.Peristiwa ini terjadi
tahun 1639. Hal ini disebabkan oleh rakyat Sinjai tetap perpegan teguh
pada Perjanjian Topekkong. Tahun 1824 Gubernur Jenderal Hindia
Belanda Van Der Capellan datang dari Batavia untuk membujuk I Cella
Arung Bulo-Bulo XXI agar menerima perjanjian Bongaya dan
mengisinkan Belanda Mendirikan Loji atau Kantor Dagang di Lappa
tetapi ditolah dengan tegas.
Tahun 1861 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi dan
Daerah, takluknya wilayah Tellulimpoe Sinjai dijadikan satu wilayah
pemerintahan dengan sebutan Goster Districten. Tanggal 24 pebruari
1940, Gubernur Grote Gost menetapkan pembangian administratif untuk
daerah timur termasuk residensi Celebes, dimana Sinjai bersama-sama
beberapa kabupaten lainnya berstatus sebagai Onther Afdeling Sinnai
terdiri dari beberapa adats Gemenchap, yaitu Cost Bulo-bulo, Tondong,
Manimpahoi, Lamatti West, Bulo-bulo, Manipi dan Turungeng.
Pada masa pendudukan Jepang, struktur pemerintahan dan
namanya ditatah sesuai dengaan kebutuhan Bala Tentara Jepang yang
bermarkas di Gojeng.Setelah Proklamasi Kemerdekaan 1945 yakni
tanggal 20 Oktober 1959 Sinjai resmi menjadi sebuah kabupaten
berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 1959.Dan pada
38
tanggal 17 Pebruari 1960 Abdul Latief dilantik menjadi Kepala Daerah
Tingkat II Sinjai yang Pertama.
Hingga saat ini Kabupaten Sinjai telah dinahkodai oleh 7 (tujuh)
orang putra terbaik yakni :
1. Mayor Abdul Lathief Tahun 1960 – 1963
2. Andi Azikin Tahun 1963 – 1967
3. Drs. H. Muh. Nur Thahir Tahun 1967 – 1971
4. Drs. H. Andi Bintang Tahun 1971 – 1983 (2 Periode)
5. H. A. Arifuddin Mattotorang, SH Tahun 1983 – 1993 (2 Periode)
6. H. Muh. Roem, SH, M.Si Tahun 1993 – 2003 (2 Periode)
7. Andi Rudiyanto Asapa, SH, LLM Tahun 2003 – 2013 (Periode)
8. Sabirin Yahya, S.Sos Tahun 2013-2018
Dengan motto Sinjai Bersatu Kabupaten sinjai terus maju dan
berkembang menuju masa depan yang cerah. Sumber: www.sinjai.go.id
b. Letak Geografis dan Administrasi
Secara geografis, wilayah Kabupaten Sinjai terletak di bagian timur
Provinsi Sulawesi Selatan, dengan potensi sumberdaya alam yang cukup
menjanjikan untuk dikembangkan, disamping memiliki luas wilayah
yang relatif luas. Kabupaten Sinjai secara astronomis terletak 50 2’ 56” -
50 21’ 16” Lintang Selatan (LS) dan antara 1190 56’ 30” - 1200 25’ 33”
Bujur Timur (BT), yang berada di Pantai Timur Bagian Selatan Provinsi
Sulawesi Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :
· Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bone;
39
· Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone;
· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba; dan
· Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa.
Secara administrasi Kabupaten Sinjai terdiri dari 9 (sembilan)
kecamatan, dan sebanyak 80 (delapan puluh) desa/kelurahan. Kabupaten
Sinjai terletak arah timur dari Kota Makassar dengan jarak 233 Km dari
Kota Makassar, Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk lebih jelasnya,
wilayah administrasi Kabupaten Sinjai, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : 4.1. Luas Wilayah Menurut Kabupaten SinjaiDirinci Tiap Kecamatan
NO. Nama KecamatanLuas
WilayahKm²
Presentase(%)
JumlahKel. / Desa
1 Sinjai Barat 135,53 16,53 9
2 Sinjai Borong 66,97 8,17 8
3 Sinjai Selatan 131,99 16,10 11
4 Tellulimpoe 147,30 17,96 11
5 Sinjai Timur 71,88 8,77 13
6 Sinjai Tengah 129,70 15,82 11
7 Sinjai Utara 29,57 3,61 6
8 Bulupoddo 99,47 12,13 7
9 P. Sembilan 7,55 0,92 4
JUMLAH 819,96 100 80Sumber: Kab. Sinjai Dalam Angka, Th. 2018
40
2. Gambaran Umum Partai Gerindra
a . Sejarah Partai Gerindra
Partai Gerindra berdiri pada tanggal 6 Februari 2008. Partai
Gerindra ini merupakan singkatan dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Bermula dari Keprihatinan, Partai Gerindra lahir untuk mengangkat
rakyat dari jerat kemelaratan, akibat permainan orang-orang yang tidak
peduli pada kesejahteraan.
Pembentukan Partai Gerindra terbilang mendesak. Sebab
dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran dan masa
kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008. Deklarasi di
dalamnya termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yakni
terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka, berdaulat,
bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan berketuhanan
yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD NRI tahun 1945Pembentukan Partai Gerindra terbilang
mendesak. Sebab dideklarasikan berdekatan dengan waktu pendaftaran
dan masa kampanye pemilihan umum, yakni pada 6 Februari 2008.
Deklarasi di dalamnya termaktub visi, misi dan manifesto perjuangan
partai, yakni terwujudnya tatanan masyarakat indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur serta beradab dan
berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub
dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945.
41
Sementara kondisi yang sedang berjalan, justru memaksakan
demokrasi di tengah himpitan kemiskinan, yang hanya berujung pada
kekacauan. Gagasan pendirian partai pun kemudian diwacanakan di
lingkaran orang-orang Hashim dan Prabowo. Rupanya, tidak semua
setuju ada pula yang menolak, dengan alasan bila ingin ikut terlibat
dalam proses politik sebaiknya ikut saja pada partai politik yang ada.
Kebetulan, Prabowo adalah anggota Dewan Penasihat Partai Golkar,
sehingga bisa mencalonkan diri maju menjadi ketua umum. Ketua
Umum Partai Golkar Jusuf Kalla adalah wakil presiden mendampingi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Mana mau Jusuf Kalla
memberikan jabatan Ketua Umum Golkar kepada Prabowo?” kata Fadli
Perdebatan cukup panjang dan alot telah selesai, akhirnya
disepakati perlu ada partai baru yang benar-benar memiliki manifesto
perjuangan demi kesejahteraan rakyat. Pematangan konsep partai pada
Desember 2007, di sebuah rumah, yang menjadi markas IPS (Institute
for Policy Studies) di Bendungan Hilir, berkumpulah sejumlah nama.
Selain Fadli Zon, hadir pula Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran
Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco
Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi. Mereka
membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)
partai yang akan dibentuk. “Pembahasan dilakukan siang dan malam,”
kenang Fadli.
42
Pembentukan partai pun terus dilakukan secara maraton. Nama
Gerindra muncul, diciptakan oleh Hashim sendiri. Sedangkan lambang
kepala burung garuda digagas oleh Prabowo Subianto. Terpanggil
untuk memberikan amal baktinya kepada negara dan rakyat Indonesia,
atas Rahmat Allah Yang Maha Esa, kami yang bertanda tangan di
bawah ini mendeklarasikan berdirinya Partai Gerakan Indonesia Raya
(Gerindra). Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang
mendambakan Indonesia yang bangun jiwanya, dan bangun badannya.
Partai Gerakan Indonesia Raya adalah partai rakyat yang bertekad
memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di segala bidang.
b. Visi dan Misi Partai Gerindra
1. Visi
Visi Partai Gerindra adalah menjadi partai politik yang mampu
menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik
negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan
religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang
budaya dan berdiri di atas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.
43
2. Misi
a) Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan pada pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945.
b) Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada
pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan pemertaan hasil-hasil pembangunan bagi
seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada
kemampuan sendiri.
c) Membentuk tatanan sosial dan politik mayarakat yang kondusif
untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.
d) Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas
praduga tak bersalah dan persamaan hak didepan hukum serta
melindungi seluruh warga negara Indonesia secara berkeadilan
tanpa memandang suku, agama, ras dan atau latar belakang
golongan.
e) Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui
Pemilihan Legislatif atau Pemilihan Presiden untuk menciptakan
lapisan kepemimpinan nasional yang kuat disetiap tingkat
pemerintaha.
44
c. Tujuan dan Fungsi Partai Gerindra
1. Tujuan Partai Gerindra
a) Mempertahankan dan mengamalkan pancasila serta menegakkan
Undang-Undang 1945, sebagaimana ditetapkan tanggal 18 Agustus
1945. 1) Mempertahankan dan mengamalkan pancasila serta
menegakkan Undang-Undang 1945, sebagaimana ditetapkan
tanggal 18 Agustus 1945.
b)Berjuang untuk memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional
guna mewujudkan pemerintahan, sebagaimana dimaksud dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang melindungi segenap
bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa serta ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
c) Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan
spiritual berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d) Mewujudkan kedaulatan rakyat daaam rangka mengembangkan
kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi kejujuran dan
menghormati kebenaran, hukum dan keadilan.
e) Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan
bangsa, yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian
bangsa.
g) Menghimpun dan membangun kekuatan politik rakyat.
45
2. Fungsi Partai Gerindra
a) Sarana pembentukan dan pembangunan karakter bangsa.
b) Mendidik dan mencerdaskan rakyat agar bertanggung jawab
menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
c) Menghimpun, merumuskan dan memperjuangkan aspirasi rakyat
dalam meumuskan dan menetapkan kebijakan negara.
d) Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat
untuk membangun masyarakat pancasila.
e) Melakukan komunikasi politik dan partisipasi politik warga negara.
f) Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk
mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan
makmur, material dan spiritual berdasarkan pancasilan dan
Undang-Undang Dasar 1945.
g) Mempertahankan, mengemban, mengamalkan dan membela
pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di segala
bidang.
h) Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan
aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat dan
menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan kesetaraan
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
46
d. Struktur Kepengurusan Partai Gerindra
Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra
Ketua Dewan Pembina : Letjen Tni (Purn) H. Prabowo
Subianto
Ketua Dewan Penasehat : Mayjen Tni (Purn) Dr.Haryadi
Darmawan
Ketua Dewan Pakar : Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, MA
Ketua Umum : Letjen Tni (Purn) H. Prabowo
Subianto
Ketua Harian : Laksdya Tni (Purn) Moekhlas
Sidik, MPA
Wakil Ketua Harian : Widjono Hardjanto, SH
Wakil Ketua Umum Bidang Politik
Dalam Negeri, Hubungan Antar Partai
dan Pemerintahan
: Fadli Zon.SS,M.Sc
Wakil Ketua Umum Bidang Buruh
dan Ketenagakerjaan: Fx. Arief Poyuono, SE
Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi
Keuangan dan Industri: Murphy Hutagalung MBA
Wakil Ketua Umum Bidang
Pembangunan Pertanian Kehutanan
Kelautan dan Energi
: Edhy Prabowo MM.MBA
Wakil Ketua Umum Bidang Koperasi : Marwah Daud Ibrahim Ph.D
47
UMKM dan Ekonomi Kreatif
Wakil Ketua Umum Bidang
Organisasi dan Keanggotaan: Widjono Hardjanto SH
Wakil Ketua Umum Bidang
Penggalangan Massa:
Ferry Joko Yuliantono SE.AK.
M.Si
Wakil Ketua Umum Bidang Ideologi : Rahmawati Soekarno Putri
Wakil Ketua Umum Bidang
Kaderisasi dan Informasi Strategis
: Sugiono
Wakil Ketua Umum Bidang Hukum
dan Advokasi :
: Ir. Sufmi Dasko Ahmad
SH.MH
Wakil Ketua Umum Bidang Pemuda
dan Olahraga: Purnomo
Sekretaris Jenderal : : H. Ahmad Muzani
Bendahara Umum : : Thomas A. Muliatna Djiwandono
MA
48
Dewan Pimpinan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Partai Gerindra:
Ketua Haji La Tinro La Tunrung
Sekretaris Ny. Ir. Hj. Apiaty KamaluddinAmin Syam, M.Si
Bendahara Ir. A.M. Kilat KarakaPenasehat Drs. H. ANDI SOETOMO, M.S
Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Sinjai Partai Gerindra:
Ketua Ir. H. Sukardi
Sekretaris Bulmawati, S.Sos
Bendahara Ir. H. A. Hasanuddin Malkab
Penasehat H. Andi Bahar Paduppa, S.Sos
Tabel : 4.2.Daftar Calon Anggota DPRD Kabupaten Sinjai Partai GerindraPada Pemilihan Umum Tahun 2019
NoUrut Nama Calon Legislatif Daerah Pemilihan
1 Sukardi
Dapil ISinjai Utara, Bulupoddo, dan
Pulau IX
2 Mappiare
3 Kalmawati, S.ST.
4 Satria Ramli, S.E., M.M.
5 Drs. Lukman H . Arsal, M.Si.
6 Murniati , S.Pd.
7 SuhartinI, S.E.
8 Sinar Alam, S.H., M.H.
9 Andi Ridwan D. A. Palevi Asapa,S.Kom.
49
1 Jamaluddin
Dapil IISinjai Timur dan Tellulimpoe
2 Ardiansyah Haris, S.Sos., M.M.
3 Kartini, S.Sos.
4 Saifuddin
5 A. Saudi Moeri, S.Pd.
6 Wulandari
7 Harlina
8 Muhammad Aris
1 Nurfa Damayanti
Dapil IIISinjai Selatan dan Borong
2 Bulmawati, S.Sos.
3 Mappatoba
4 Baharuddin L
5 Ramlah A. Syahiruddin
6 Ir. Muhammad Jamil, M.P.
7 Amiruddin, A.Ma.
1 Saleng
Dapil IVSinjai Tengah dan Sinjai
Barat
2 Abdul Halid
3 Sudarmi, S.P.
4 Andi Rosdiati AR
5 Sumarlin, S.E.
6 Fachriandi Matoa, S.E.
(Sumber : https://infopemilu.kpu.go.id/pileg2019/pencalonan/dafta)
50
Tabel : 4.3.Perolehan Kursi DPRD di Kab.Sinjai Prov.Sulawesi Selatan 2019
NoUrut Partai Suara Kursi
1 Gerindra 24.852 5
2 Golkar 14.941 4
3 PAN 11.640 3
4 PKS 10.099 3
5 Demokrat 9.789 3
6 Nasdem 9.632 3
7 PPP 8.910 3
8 PKB 8.569 2
9 Hanura 5.962 2
10 PBB 2.990 1
11 PDIP 2518 1
Jumlah 109.902 30(sumber : https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprdkab/penetapan-calon/)
Tabel : 4.4.Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 1 -Kab. Sinjai -Prov. SulawesiSelatan
No. PartaiPolitik
No.Urut Nama Calon Terpilih Suara
SahPeringkatSuara Sah
1 PKB 9 A. Olivia Batari Sugi, S.H. 1.241 1
2 Gerindra 5 Drs. Lukman H. Arsal, M.Si. 1.152 1
3 PDIP 1 Muh. Takdir M 1.224 1
4 Golkar 3 Muhammad Wahyu, S.H. 802 1
5 PKS 2 Drs. Akmal MS 1.210 1
6 PPP 1 Zulkifli, S.E. 1.253 1
7 PAN 1 Mappahakkang, S.Ag. 1.545 1
51
No. PartaiPolitik
No.Urut Nama Calon Terpilih Suara
SahPeringkatSuara Sah
8 Hanura 2 Muzawwir, S.Pd.I., M.Pd. 1.242 1
9 Demokrat 1 Zahra Usman 1.619 1
Jumlah 11.288 9(sumber : https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprdkab/penetapan-calon/)
Tabel : 4.5.Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 2 -Kab. Sinjai -Prov. SulawesiSelatan
No. PartaiPolitik
No.Urut Nama Calon Terpilih Suara
SahPeringkat Suara
Sah
1 Gerindra 2 Ardiansyah Haris, S.Sos.,M.M. 4.140 1
2 Gerindra 1 Jamaluddin 1.532 2
3 Golkar 1 Andi Abrachman 2.451 1
4 NasDem 5 Rustan 1.286 1
5 PKS 2 Muh. Dahlan 1.735 1
6 PPP 1 Ir. Andi Zaenal Iskandar 2.131 1
7 PAN 5 Kamrianto, S.E. 1.820 1
8 PBB 3 Hasnah, S.Sos. 774 1
Jumlah 15.869 8(sumber : https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprdkab/penetapan-calon/)
52
Tabel : 4.6. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 3 -Kab. Sinjai -Prov. Sulawesi
Selatan
No. Partai Politik No.Urut Nama Calon Terpilih Suara
SahPeringkat SuaraSah
1 Gerindra 1 Nurfa Damayanti 2.070 1
2 Golkar 5 Sabir 1.027 1
3 NasDem 1 Andi Jusman, S.T. 1.252 1
4 PKS 3 Darna 1.167 1
5 PAN 1 Andi Nurbaeti 1.315 1
6 Hanura 1 Hj. Kusmawati 1.189 1
7 Demokrat 1 H.Bahar 1.224 1
Jumlah 9244 7(sumber : https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprdkab/penetapan-calon/)
Tabel : 4.7. Daerah Pemilihan Dapil. Sinjai 4 -Kab. Sinjai -Prov. SulawesiSelatan
No. PartaiPolitik
No.Urut Nama Calon Terpilih Suara
SahPeringkatSuara Sah
1 PKB 3 Zainal Abidin Hasnur, S.Sos.,M.Si. 1.328 1
2 Gerindra 6 Fachriandi Matoa, S.E. 849 1
3 Golkar 2 Nur Alam, S.Ag. 1.691 1
4 NasDem 4 Darwis 765 1
5 PPP 1 Nurbaya Toppo, S.H. 2.012 1
6 Demokrat 5 Ambo Tuwo, S.E., M.Si. 1.051 1
Jumlah 7696 6
(sumber : https://pemilu2019.kpu.go.id/#/dprdkab/penetapan-calon/)
53
B. Marketing Politik Partai Gerindra dalam Menghadapi Pemilihan Legisltif
Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai.
Partai Gerindra memiliki usaha dan tekad yang kuat untuk memenangkan
Pemilu pada tahun 2019. Hal tersebut diperkuat ketika Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) Partai Gerindra mengintruksikan langsung kepada perwakilan cabang
maupun daerah hingga tingkat ranting untuk berjuang bersama dan
menyiapkan berbagai macam strategi untuk bisa melancarkan tujuan
memenangkan Pemilu. Untuk memulai perjuangannya itu Partai Gerindra
harus memulainya dari gaya komunikasi yang terjalin dengan baik antar
pengurus. Komunikasi yang terjalin di internal Partai Gerindra bersifat
kekeluargaan dan Partai Gerindra biasa melakukan koordinasi yang rutin
agar komunikasi antar anggota berjalan dengan baik.
Selanjutnya evaluasi juga menjadi tolak ukur bagi Partai Gerindra
untuk dapat berbenah. Bertolak dari hasil proses Pileg 2014 Partai Gerindra
memang belum memiliki kesiapan mental secara menyeluruh. Hal ini disadari
karena umur partai yang baru satu tahun langsung bersaing dengan partai
lainnya yang sudah lebih dulu hadir. Akhirnya pengalaman para anggota
menjadi salah satu masalah.Adapun sebab-sebab dan faktor yang
mempengaruhi kenaikan suara Partai Gerindra di Kabupaten Sinjai
merupakan suatu bagian dari hasil pemasaran politik (political marketing)
yang dilakukan oleh para pengurus. Seperti pada pembahasan teori sebelumnya
yaitu bahwa peneliti ingin mengungkapkan fenomena yang terjadi ini
berdasarkan konsep political marketing yang terbagi menjadi empat
54
bagian, yaitu produk (product),promosi (promotion),harga (price) dan
penempatan (place) atau biasa disebut 4P.
1. Produk Partai Gerindra
Partai Gerindra merupakan sebuah partai yang terdaftar dalam peserta
pemilihan umum legislatif pada 2019. untuk memperoleh suara, partai ini
memiliki product berupa konsep atau gagasan, yang berbentuk program.
Melalui produk tersebut nantinya suatu kandidat bisa dikenal oleh khalayak
ramai dan bisa menjelaskan mengenai apa yang ditawarkannya yaitu melalui
konsep yang diusung oleh kandidat. Selain itu, dapat juga memperkenalkan
identitas kandidat sehingga dikenal oleh masyarakat, serta mengembangkan
isu positif sehingga menimbulkan citra dan image yang baik.
Produk dalam pemasaran politik berarti partai, kandidat, dan gagasan-
gagasan yang akan disampaikan. Produk ini berisi konsep, identitas
ideologi, program, serta kebijakan. Selain itu produk juga akan
menghasilkan suatu isu politik yang menghasilkan image partai. Produk
dapat berupa personal character, platform partai, serta janji-janji kampanye,
sebagaimana hasil wawancara dengan informan ketua DPC Partai Gerindra
Kabupaten Sinjai berikut ini :
“Produk Mengenai unsur produk Partai Gerindra memiliki banyakproduk yang ditawarkan dalam berbagai macam konsep. Partaigerindra senantiasa mengedepankan ideologi nasionalis.KemudianPartai Gerindra juga memiliki keberpihakan dengan rakyat kecil.Partai gerindra selalu ingin menjadi garda terdepan apabila berbicaramengenai kebijakan yang pro pada masyarakat. Sehingga platformyang diandalkan oleh partai gerindra adalah bagaimana dapat menjadipenawar bagi kesulitan masyarakat saat”. (Hasil wawancara denganSK pada tanggal 4 Juli 2019).
55
Bedasarkan hasil wawancara informan diatas penulis menyimpulkan
bahwa mengenai unsur produk Partai Gerindra memiliki banyak produk
yang ditawarkan dalam berbagai macam konsep. Kemudian Partai Gerindra
juga memiliki keberpihakan dengan rakyat kecil. Partai ini selalu ingin
menjadi garda terdepan apabila berbicara mengenai kebijakan yang pro pada
masyarakat. Sehingga platform yang diandalkan oleh partai ini adalah
bagaimana dapat menjadi penawar bagi kesulitan masyarakat saat ini untk
mencapai Indonesia sejahtera.
DPC Partai Gerindra Kabupaten Sinjai secara aktif juga memiliki
pembinaan di lingkungan masyarakat. Pembinaan yang diinisiasi ini
mengedepankan fokus pada ranah UMKM. Karena memang pada
kenyataannya bahwa semakin hari jumlah penduduk di Indonesia selalu
bertambah, tetapi bertambahnya jumlah penduduk tidak sejajar dengan
bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan sehingga partai Gerindra memiliki
program kepada masyarakat. Sebgaimana yang diungkpankan sekretaris
partai Gerindra kabupaten Sinjai salah informan, berikut ini :
“Program UMKM identik dengan pemberdayaan masyarakat dibidang UMKM. Partai Gerindra telah membentuk berbagai macamprogram mulai dari warung desa yang merupakan wadah bagimasyarakat untuk bisa membeli produk kebutuhan pokok rumahtangga dengan harga murah hingga pada program tabung haji yangmemang program-program ini dibuat untuk mempermudahmasyarakat dalam menggapai kehidupan yang sejahtera.Bidangpertanian Gerindra memberikan bantuan mengenai alat pertanian danpemberian bibit berkualitas. Pada bidang sosial ada program aksikemanusiaan, ambulance dan program reaktif dan momentual sepertiposko mudik. Bidang edukasi seminar Gerindra memberikanpendidikan mengenai politik. Gerindra juga rutin melakukan lomba-lomba seperti Futsal liga Gerindra maupun Lomba binaraga. Selain ituada beberapa program Gerindra ada beberapa yang reaktif dan bersifat
56
sementara bukan permanen. Program juga berbeda-beda di tiapdaerah, sepertinya tergantung kemampuan caleg. Ada daerah yangmemiliki rumah inspirasi, ada juga yang bagi-bagi sembako, adadaerah yang sering melakukan pengobatan gratis.”. (Hasil wawancaradengan BW pada tanggal 7 Juli 2019).
Berdasarkan wawancara dengan informan diatas penulis
menyimpulkan bahwa Gerindra mengakui bahwa program yang mereka
miliki lebih fleksibel dan tergantung kebutuhan masyarakat. Gerindra lebih
reaktif terhadap kondisi aktual masyarakat. Hal ini nampak dari program
program aksi kemanusiaan dan posko mudik. Ada kebingungan saat
melakukan klasifikasi program Gerindra karena programnya terkesan
banyak dan memiliki target yang berbeda-beda. Programnya lebih banyak
momentual sedangkan program pastinya adalah warung desa karena
memang arahan dari pusat. Sebagaimana ungkpan salah satu tokoh
masyarakat yang melihat pergerakan partai gerindra dalam menghadapi
pileg 2019, beriku ini :
“Jika kita lihat pergerakan partai Gerindra ini cukup bagus seperti apayang ditampilkan di tv sangat bangus karena dapat memberikanbanuan seperti warung desa untuk membeli produk kebutuhan pokokrumah tangga dengan harga murah, sehingga melihat itu semua sangatbanyak yang tertarik kepada partai Gerindra, tetapi didalam pemilihanlegislatif kita juga melihat orangnya bahwa siapa yang maju,bagaimana sifatnya ataukah yang maju caleg adalah keluarga kita, jadisaat in kita tidak terlalu melihat partainya tetapi kita melihatorangnya”. (Hasil wawancara dengan NS pada tanggal 25 Juli 2019).
Hasil wawancara diatas senada dengan salah satu informan yang
merupakan salah satu pengamat politik sinjai, mengatakan bahwa :
“Bahwasanya dalam menghadapi pemilihan legislatif memang sangatdibutuhkan suatu produk, seperti yang dilakukan partai Gerindramembuat sebuah program warung desa untuk membeli produkkebutuhan pokok rumah tangga dengan harga murah untuk menarikperhatian publik, ini memang sangat bagus. Tetapai sesungghnya
57
produk yang paling utama harus baik untuk memenangkanpertarungan pileg yaitu aktor atau calon legislatifnya yang harusmemiliki ketokohan yanng baik kemudian dibantulah denganprogram-program yang strategis untuk masyarakat sehingga memilikidaya tarik tersendiri untuk memilih caleg dari partai perindo”. (Hasilwawancara dengan SZ pada tanggal 23 Juli 2019).
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menarik kesimpulan
bahwa program-program partai Gerindra memang sangat baik dalam
membuat suatu produk untuk mengahadapi pemilihan legislatif 2019, tetapi
perlu juga pengurus partai memiliki tokoh yang baik dalam berpolitik,
apalagi yang didorong sebagai calon legislatif perlu memiliki nilai jual yang
baik masyarakat yang mampu meraih suara terbanyak untuk memenagkan
partai Gerindra pada kontestan pemilihan legislatif 2019 dikabuapaten
Sinjai.
Hasil penelitian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa program
dan tujuan program (produk politik) di tingkat Kabupaten Sinjai yang
dilakukan oleh Gerindra memang banyak dan bervariasi. Namun ada
beberapa hal yang perlu menjadi catatan dari program Gerindra. Pertama,
apakah variasi program Gerindra benar-benar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat di konteks wilayah sasaran program tersebut. Kedua, Gerindra
terlihat memiliki banyak program namun semuanya terlihat program jangka
pendek dan reaktif. Belum ada data mengenai Gerindra yang menyentuh
sektor pembangunan jangka panjang, misalnya anggaran untuk membangun
desa atau anggaran pendidikan atau anggaran BLT atau rencana
pembangunan jangka panjang dengan lingkup daerah tertentu. Padahal
politik sebenarnya lebih dilihat pada bagian planning program rakyat jangka
58
panjang daripada jangka pendek, misalnya kebijakan pendidikan, ekonomi,
anggaran pembangunan desa dan lain-lain. Ketiga, Gerindra belum
menunjukkan kecenderungan sebuah daerah pada program tertentu yang
dimiliki Gerindra. Hal yang dikhawatirkan adalah sudah mengeluarkan
banyak program namun ternyata urgensitasnya tidak seberapa karena untuk
membangun sebuah partai dan meraih suara terbanyak kita harus punya
produk kader atau caleg yang baik dan memang memiliki ketokohan
dipublik yang dapat diperhitungkan dimata masyarakat.
2. Promosi Partai Gerindra
Partai Gerindra melakukan beberapa bentuk promosi, baik itu di
media massa cetak, elektronik hingga media online. Penyebaran informasi
dalam media ini dilakukan secara nasional dan juga lokal. Untuk media
nasional, yang lebih berperan dalam kegiatan promosi ini adalah Dewan
Pimpinan Pusat Partai Gerindra. Khusus untuk media lokal, DPC partai
Gerindra lah yang terlibat dikarenakan adanya pemahaman khusus terhadap
daerah masing-masing dalam hal target penggunaan media.
Publikasi Setelah memalui kegiatan Adversiting kegiatan
selanjutnya dalam mempromosikan Partai Gerindra yang dilakukan oleh
para tim sukses yang ada yaitu melalui publikasi. Publikasi merupakan
kegiatan membangun citra terhadap persepsi publik yang kemudian
dilaksanakan melalui cara membangun suatu pencitraan agar dapat
menarik perhatian publik. Dalam melaksanakannya para kader bekerja
agar dapat membangun citra yang baik pada Partai Gerindra terhadap
59
masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pendekatan
persuasif dimana para kader ataupun petinggi partai melakukan
komunikasi terhadap para calon pemilih ataupun para pendukung dengan
cara mempengaruhi serta memberikan keyakinan dengan citra baik partai
agar dapat mempengaruhi kepercayaan dan harapan para calon pendukung
ataupun para pendukung.
Strategi political marketing yang tepat pada akhirnya akan
memutuskan preferensi politiknya terhadap suatu kandidat politik yang
diusung dengan memberikan suaranya pada saat pemilihan, dengan tujuan
akhir atas riset politik, polling, survey dan juga political marketing. Dalam
pemasaran politik, yang ditekankan adalah penggunaan pendekatan dan
metode marketing untuk membantu politikus atau para aktor politik
(individual maupun partai) agar lebih efisien serta selektif dalam
membangun komunikasi dua arah dengan konstituen dalam masyarakat.
Konstituen dan masyarakat inilah pada akhirnya yang akan menentukan
kemenangan calon dalam pemilu. Dalam dunia politik pemasaran, politik
disini digunakan untuk menyampaikan pesan politiknya berupa ide,
platform partai dan ideologi kepada masyarakat selama pemilihan umum.
Sebagimana yang diungkapkan informan yang merupakan salah satu caleg
gerindra Kabupaten Sinjai berikut ini :
“Cara promosi pertama adalah melalui Optimalisasi program-programkerja yang dimiliki partai. Gerindra terus melanjutkan program-program kerja yang telah dilakukan Gerindra yang telah ada sebelummasa kampanye, baik di bidang UMKM, Sosial maupun yangselainnya. Cara kedua adalah perluasan jaringan. Cara ini maknanya
60
kader-kader partai, utamanya caleg harus mampu membangun relasidengan kekuatan elit sosial maupun politik di daerah. Strategi inicocok digunakan untuk pemilih ideologis. Ketiga adalah strategi yangdiduga paling jitu untuk meraup suara, yaitu Door to Door Campaign(DTDC). Bahasa sederhananya adalah canvassing atau blusukan.Partai memberikan arahan untuk caleg turun dengan 3 tahapan,menatap, menyapa dan membela. 3 tahapan ini berimplikasi padakader Gerindra harus turun untuk menyerap aspirasi masyarakat.Strategi ini memang sedang hangat dan marak digunakan. Jokowi jugamenggunakan strategi ini dan terkenal dengan blusukannya”. (Hasilwawancara dengan ND pada Tanggal 29 Juli 2019).
Hasil wawancara dengan informan NR, ditambahkan oleh salah satu
informan yang merupakan pengamat politik di Sinjai, bahwa:
“Promosi Untuk konten dalam media televisi, Partai Gerindramengandalkan sosok Prabowo Subianto untuk memberikan sejumlahtestimoni ataupun pandangan terhadap nasib bangsa. Pandangantersebut dikemas dalam bentuk Television Commercial ataudisingkat TVC adalah sebuah akronim yang mengartikan suatupublikasi di media elektronik dalam bentuk iklan berbentuk film”.(Hasil wawancara dengan SZ pada tanggal 23 Juli 2019).Berdasarkan hasil wawacara dengan informan diatas penulis
menyimpulkan bahwa promosi merupakan upaya periklanan, kehumasan
dan promosi untuk sebuah partai yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, pemilihan media perlu
dipertimbangkan. Promosi dapat berupa iklan ataupun kampanye. Pada
bagian promosi, Gerindra menunjukkan strategi utama untuk melakukan
promosi dan serangan udara dari televisi sebagai strategi umum dan salah
satu kelebihan Gerindra mengandalkan sosok Prabowo Subianto untuk
memberikan sejumlah testimoni ataupun pandangan terhadap nasib
bangsa.
Partai Gerindra juga mengandalkan media jejaring internet untuk
melancarkan promosinya. Selain karena mengikuti perkembangan zaman,
61
Partai Gerindra juga tidak mau tertinggal untuk bisa meraih dukungan dari
masyarakat generasi muda. Walaupun presentase pemilih di kaum generasi
muda tidak begitu signifikan nyatanya generasi tersebut juga menjadi
perebutan dari banyak partai politik karena biasanya generasi ini adalah
kelompok yang masih mengambang (floating mass) dalam menentukan
pilihan politiknya. Seperti hasil wawancara dengan informan ketua DPC
Partai Gerindra Sinjai, bahwa :
“Pada saat promosi Partai Gerindra Sinjai juga terbantu ketika adabeberapa relawan yang ikut membantu dalam usaha promosi partaikepada masyarakat. Sebelumnya, ketokohan dari seorang PrabowoSubianto juga telah menghadirkan kelompok pendukung yangdinamakan Gabungan Rakyat Dukung Prabowo atau disingkat“Gardu Prabowo”. sehingga para muda mudi di Sinjai memilikipeluang terjun ke dunia politik dan ini juga sangat membantumemperkenalkan partai Gerindra dipelosok-pelosok desa dankemudian para Caleg dari Partai Gerindra Sinjai yang juga banyakmemiliki latar belakang sebagai tokoh masyarakat juga ikutmenghadirkan kelompok relawan”.(Hasil wawancara dengan SKpada tanggal 4 Juli 2019).
Hasil penelitian diatas dengan informan penulis menarik kesimpulan
bahwa metode sosialisasi dan Door to Door Campaign (DTDC) inilah yang
pasti dilakukan oleh pengurus partai termasuk para Caleg untuk
mempromosikan Partai Gerindra. Karena memang tidak semua masyarakat
Kabupaten Sinjai dapat mengakses media dan biasanya maksud dari
sosialisasi ini adalah sebagai suatu penegasan atas program dan nilai-nilai
yang dibawa oleh Partai Gerindra. Untuk ranah sosialisasi ini Partai
Gerindra Sinjai juga menitikberatkan pada masing-masing Caleg di tiap
daerah pemilihannya. Penokohan yang menghadirkan popularitas juga
menjadi bagian dari promosi. Masyarakat yang memiliki tingkat popularitas
62
dan kredibilatas yang baik bisa menjadi suatu perangkat bagi Partai
Gerindra untuk menorehkan suara. DPC Partai Gerindra Kabupaten Sinjai
memandang bahwa tokoh masyarakat dapat dijadikan sebagai figur untuk
memenangkan Pemilu. Seperti iklan pada suatu merk dagangan saja, apabila
produk tersebut diiklankan oleh artis yang terkenal maka akan
mempengaruhi penjualan produk dagangan tersebut. Sama halnya
penokohan dalam partai politik. Apabila ada masyarakat yang sudah
dipandang baik dan mempunyai pengaruh maka bisa dengan mudah
memperkenalkan bahkan mengajak masyarakat untuk memilih Partai
Gerindra.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa Partai
Gerindra melakukan beberapa bentuk promosi, baik itu di media massa
cetak, elektronik hingga media online. Promosi dapat berupa iklan ataupun
kampanye. Pada bagian promosi, Gerindra menunjukkan strategi utama
untuk melakukan Promosi yaitu konten dalam media televisi, Partai
Gerindra mengandalkan sosok Prabowo Subianto untuk memberikan
sejumlah testimoni ataupun pandangan terhadap nasib bangsa. Pada saat
promosi Partai Gerindra Sinjai juga terbantu ketika ada beberapa relawan
yang ikut membantu dalam usaha promosi partai kepada masyarakat.
Sebelumnya, ketokohan dari seorang Prabowo Subianto juga telah
menghadirkan kelompok pendukung yang dinamakan Gabungan Rakyat
Dukung Prabowo atau disingkat “Gardu Prabowo”. sehingga para muda
mudi di Sinjai memiliki peluang terjun ke dunia politik dan ini juga sangat
63
membantu memperkenalkan partai Gerindra dipelosok-pelosok desa dan
Kemudian para Caleg dari Partai Gerindra Sinjai yang juga banyak
memiliki latar belakang sebagai tokoh masyarakat juga ikut
menghadirkan kelompok relawan.
3. Harga Partai Gerindra
Marketing politik pada harga ini mempertimbangkan tiga bentuk nilai
yaitu nilai ekonomi, psikologi dan juga citra nasional. Nilai ekonomi berarti
semua biaya yang dikeluarkan partai selama periode kampanye. Psikologis
mengacu pada harga persepsi psikologis yang dapat berupa rasa nyaman
pemilih dengan latar belakang, etnis, agama dan juga pendidikan.
Sedangkan citra nasional yaitu suatu kondisi pemilih merasa kandidat
tersebut dapat memberikan citra positif dan juga dapat menjadi kebanggaan
negara. Price dapat berupa biaya kampanye dan juga lobi-lobi politik.
Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Perindo Sinjai bahwa :
“Harga memang sebenarnya ada 2 jenis, yaitu ekonomis danpsikologis. Secara ekonomis Gerindra sinjai menyampaikan dana yangdikeluarkan partai untuk Pemilu di Kabupaten Sinjai sebesarRp.198.230.834 dan gerindralah partai yang paling tinggi biayakampanyenya.Partai juga mengakomodasi kaos, atribut dan benderapartai.”. (Hasil wawancara dengan BW pada tanggal 7 Juli 2019).
Bedasrkan hasil ancara diatass penulis menyimplkan bahwa
berdasarka Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan adanya aturan
tersendiri pada pemilihan umum yang telah tertuang dalam Undang-
Undang. Ketentuan tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2012 Tentang Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
64
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa DPC Partai Gerindra Sinjai
Kabupaten Sinjai mengeluarkan dana kampanye sebesar Rp.198.230.834
dan gerindralah partai yang paling tinggi biaya kampanyenya.
Biaya ekonomi adalah bentuk upaya Partai Gerindra dalam
memenuhi kebutuhan dana selama masa berkampanye di Pemilu 2019.
Pada biaya ekonomi tidak terdapat masalah dalam pemenuhan anggaran
yang dibutuhkan hal ini dikarenakan pencapaian Partai Gerindra sebagai
Partai Politik peserta Pemilu 2019 dengan anggaran kampanye terbanyak
sebesar Rp.198.230.834. Dana yang di dapat merupakan hasil sumbangan
pihak-pihak yang ikut mendukung Partai Gerindra. Ketersediaan dana
yang sangat banyak ini membuat Partai Gerindra tidak mengalami masalah
dalam membiayai setiap kegiatan kampanye yang dilakukan pada masa
Pemilu 2019. ..
Price atau harga tidak sebatas nilai ekonomi, namun juga mencakup
nilai psikologis dan juga bentuk citra nasional. Salah satu caleg
mengungkapkan bahwa dalam mencapai nilai-nilai baik itu secara ekonomi,
psikologis, atau bahkan citra nasional, partai Gerindra telah memiliki prinsip
khusus yaitu bergerak bukan sebagai politikus, namun sebagai pejuang
politik.
“Caleg yang disiapkan dalam pemilihan umum legislatif ini bukanlahuntuk dijadikan sebagai politikus, melainkan sebagai pejuang politik.Itu berarti bahwa caleg tersebut harus loyal dan ikhlas” (Hasilwawancara dengan ND pada Tanggal 29 Juli 2019).
65
Bicara soal harga tidak hanya dipandang secara finansial saja, tetapi
juga memandang dari kualitas sumber daya manusia yang tercipta di partai.
Semakin banyak memiliki kader yang berkualitas akan berdampak pula
pada kualitas partai politik. Prinsip itu juga menjadi pedoman bagi DPC
partai Gerindra Sinjai yang menginginkan kader berkualitas. Walaupun
tetap berbasis pada massa, partai ini juga mengedepankan standar kader agar
dapat meningkatkan kualitas partai. Untuk dapat mengejar kualitas, Partai
Gerindra Sinjai mengandalkan pendidikan politik sebagai syarat utama
kader partai yang ingin bergabung. Sebagimana yang diungkapkan oleh
salah satu informan yang merupakan pengamat politik di Sinjai, bahwa :
“Saat ini masyarakat semakin cerdas dalam memilih sehingga menjadisuatu momentum yang bagus bagi Partai Gerindra. Terutama ketikapartai politik yang citranya menurun karena terkandung berbagaimacam kasus penyimpangan. Sebut saja Partai Golkar, partai yangtelah berkuasa di periode sebelumnya kini jalannya tersandung diPemilu tahun 2014 lalu dan partai Demokrat yang menjadi pimpinandi DPRD Sinjai dan kini kita belum bisa memastikan partai apalagiyang bisa merebut suara terbanyak karena meliht banyaknya wajahtokoh baru yang ikut bertarung dan jika ukur dari segi finansialnyadiaggap sangat cukup”. (Hasil wawancara dengan SZ pada tanggal 23Juli 2019).
Berdasarkan hasil wawancara diatas penulis menyimpulkan bahwa
harga tidak hanya dipandang secara finansial saja, tetapi juga memandang
dari kualitas sumber daya manusia yang tercipta di partai. Semakin banyak
memiliki kader yang berkualitas akan berdampak pula pada kualitas partai
politik. Untuk dapat mengejar kualitas, Partai Gerindra Sinjai mengandalkan
pendidikan politik sebagai syarat utama kader partai yang ingin bergabung.
karena masyarakat semakin cerdas dalam memilih sehingga menjadi suatu
66
momentum yang bagus bagi Partai Gerindra. Terutama ketika partai politik
yang citranya menurun karena terkandung berbagai macam kasus
penyimpangan dan kini belum bisa memastikan partai yang bisa merebut
suara terbanyak karena melihat banyaknya wajah tokoh baru yang ikut
bertarung dipileg 2019 ini dan jika ukur dari segi finansialnya dianggap
sangat cukup untuk bersaing.
Hasil penelitian mengenai harga dalam marketing politik, peneliti
menarik kesimpulan bahwa Harga memang sebenarnya ada 2 jenis, yaitu
ekonomis dan psikologis. Secara ekonomis Gerindra sinjai menyampaikan
dana yang dikeluarkan partai untuk Pemilu di Kabupaten Sinjai sebesar
Rp.198.230.834 dan gerindralah partai yang paling tinggi biaya
kampanyenya. Gerindra sinjai menyampaikan dana yang dikeluarkan partai
Partai juga mengakomodasi kaos, atribut dan bendera partai. Dana untuk
kampanye caleg sepenuhnya diakomodasi oleh caleg itu sendiri.
4. Penempatan Partai Gerindra
Place (Penempatan) merupakan hubungan komunikasi antara kandidat
dan masyarakat dengan fokus daerah pendistribusian product politik. Dalam
artian daerah mana saja yang menjadi fokus marketing kandidat dalam
meningkatkan perolehan suara. Strategi dalam penyebaran produk ini
biasanya tidak sekedar memperhitungkan ramainya jumlah suara di daerah
tersebut, namun juga melihat potensi daerah, memperhitungkan dan
menargetkan pencapaian tingkat pesan dan product partai sampai dan
dimengerti oleh masyarakat.
67
Penempatan merupakan cara hadir/ distribusi sebuah partai dan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih. Ini berarti
sebuah partai harus dapat memetakan struktur serta karakteristik masyarakat
baik secara geografis maupun demografis. Jika dilihat secara strukturalnya
melalui Program marketing personal yang berkaitan dengan kemampuan
berkomunikasi dengan para pemilih serta yang kedua yaitu program
volunteer yang merupakan suatu kegiatan dengan mengikut sertakan
institusi dewan pimpinan pusat maupun daerah. Untuk menghasilkan
dukungan yang signifikan dari masyarakat Partai Gerindra perlu melakukan
pemetaan secara baik dan benar. Pusat membuat desain umum dan arahan
mengenai strategi pemenangan Gerindra tingkat nasional dan yang
melakukan eksekusi tiap daerah adalah Provinsi. Sebagaimana hasil
wawancara dengan Ketua DPC Partai Gerindra Sinjai berikut ini :
“Untuk menyebarkan basis kekuatan Partai Gerindra Sinjai jugamelakukan segmentasi untuk menentukan dukungan. Cara pertamayang ditempuh adalah dengan melakukan analisis SWOT terhadapdaerah-daerah yang ada di Kabupaten Sinjai. Karena kearifan lokalditiap daerah berbeda, begitu pula juga dengan kebutuhan masyarakatditiap daerah akan berbeda”. (Hasil wawancara dengan SK padatanggal 4 Juli 2019).
Seperti yang penulis sampaikan sebelumnya bahwa momentum Pileg
2019 menjadi sebuah ajang untuk mencari masyarakat yang masih
mengambang terhadap pilihannya. Barisan masyarakat yang kecewa ini
jumlahnya memang tidak mutlak tapi dapat mempengaruhi peningkatan
suara. Partai Gerindra telah menerapkan strategi penyebaran produk partai
sebelumnya, yaitu dengan fokus pada caleg yang terdaftar untuk fokus pada
68
daerah pemilihan masing-masing. Namun, untuk partai Gerindra (dalam hal
ini DPC partai Perindo Sinjai) juga terus melakukan penyebaran melalui
media, sosialisasi, dan juga bersama sayap partai Gerindra yang ada di
Kabupateen Sinjai. Seperti hasil wawancara berikut ini :
“Sedangkan tempat untuk dilakukan pemasaran ada 2. Langsungdatang ke tempat konstituen atau menggunakan media massa untukmencakup massa lebih luas. Namun tempat terjadinya pemasarandinilai tidak merata meskipun memang Gerindra sudah melakukanberbagai aksi di Kabupaten Sinjai”. (Hasil wawancara dengan BWpada tanggal 7 Juli 2019).
DPC partai Gerindra Sinjai dalam memperhitungkan target
penyebaran produk partai dan untuk memperoleh suara maksimal, juga
mempertimbangkan adanya pembagian wilayah suara karena Komisi
Pemilihan Umum (KPU) membagi Kabupaten Sinjai dalam 4 wilayah
Daerah Pemilihan yaitu Dapil I Sinjai Utara, Bulupoddo dan Pulau IX,
Dapil II Sinjai Timur dan Tellu Limpoe, Dapil III Sinjai Selatan dan Sinjai
Borong, serta Dapil IV Sinjai Tengah dan Sinjai Barat. caleg dari Partai
Gerindra sinjai pada daerah pemilihan III melakukan strategi penyebaran
yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerahnya. Strategi tersebut
disesuaikan dengan melihat dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat. Seperti yang diungkapkan berikut ini :
“Memasang strategi penyebaran yang didasarkan pada beberapabentuk segmentasi dan target. saya melakukan perhitungan danpertimbangan atas dasar potensi, skala usia, gender, dan jugakeinginan dan kebutuhan masyarakat di daerah dapil saya sertapertimbangan dari segi finansial. Hal ini juga dirasakan oleh caleg laindi dapilnya”. (Hasil wawancara dengan ND pada Tanggal 29 Juli2019).
69
Penulis dapat menyimpulan bahwa, dalam hal target penyebaran
produk partai dan kandidat, DPC partai Gerindra tetap berpedoman pada
keputusan pusat untuk meneruskan dalam penerapannya terhadap para caleg
di Sinjai yang tersebar dalam beberapa daerah pemilihan. DPC partai
Gerindra sinjai fokus dalam mengatur strategi penyebaran dalam lingkup
yang telah ditetapkan dan benar-benar menerapkan sosialisasi kepada wakil-
wakil daerah dalam penyebaran informasi dan program yang akan
disampaikan kepada masyarakat. Strategi penyebaran ini dilakukan hingga
mencapai titik batas wilayah dapil caleg masing-masing.
Berdasarkan hasil diatas penulis menyimpulkan, DPC Partai
Gerindra tidak melakukan pertimbangan terhadapt target penyebaran di
Sinjai. Mereka hanya mengembalikan strategi ini kepada masing-masing
caleg. Dalam mempertimbangkan target penyebaran ini, seharusnya suatu
partai mempertimbangkannya berdasarkan adanya elemen segmentasi,
positioning dan juga targeting.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Marketing Politik Partai Gerindra
dalam Menghadapi Pemilihan Legisltif Tahun 2019 di Kabupaten Sinjai dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Mengenai unsur produk Partai Gerindra memiliki banyak produk yang
ditawarkan dalam berbagai macam konsep. Sehingga platform yang diandalkan
oleh partai ini adalah bagaimana dapat menjadi penawar bagi kesulitan
masyarakat saat ini. Salah satunya adalah melalui program aksi kemanusiaan.
Untuk dapat berkiprah di masyarakat Partai Gerindra telah membentuk
berbagai macam program identik dengan pemberdayaan masyarakat di bidang
UMKM. Gerindra memberikan warung desa dan edukasi mengenai
perdagangan. Bidang pertanian Gerindra memberikan bantuan mengenai alat
pertanian dan pemberian bibit berkualitas.
Pada bagian promosi, Gerindra menunjukkan strategi utama untuk
melakukan promosi Partai Gerindra juga mengandalkan media jejaring internet
untuk melancarkan promosinya. Selain karena mengikuti perkembangan
zaman, Partai Gerindra juga tidak mau tertinggal untuk bisa meraih dukungan
dari masyarakat generasi muda. Walaupun presentase pemilih di kaum generasi
muda tidak begitu signifikan nyatanya generasi tersebut juga menjadi
perebutan dari banyak partai politik karena biasanya generasi ini adalah
71
kelompok yang masih mengambang (floating mass) dalam menentukan pilihan
politiknya
Harga memang sebenarnya ada 2 jenis, yaitu ekonomis dan psikologis,
secara Secara ekonomis Gerindra sinjai menyampaikan dana yang dikeluarkan
partai untuk Pemilu di Kabupaten Sinjai sebesar Rp.198.230.834 dan
gerindralah partai yang paling tinggi biaya kampanyenya. Partai juga
mengakomodasi kaos, atribut dan bendera partai.. soal harga tidak hanya
dipandang secara finansial saja, tetapi juga memandang dari kualitas sumber
daya manusia yang tercipta di partai. Semakin banyak memiliki kader yang
berkualitas akan berdampak pula pada kualitas partai politik. Prinsip itu juga
menjadi pedoman bagi DPC partai Gerindra Sinjai yang menginginkan kader
berkualitas.
Penempatan untuk menyebarkan basis kekuatan Partai Gerindra
Kabupaten Sinjai juga melakukan segmentasi untuk menentukan dukungan.
Cara pertama yang ditempuh adalah dengan melakukan analisis SWOT
terhadap daerah-daerah yang ada di Sinjai. Karena kearifan lokal ditiap daerah
berbeda, begitu pula juga dengan kebutuhan masyarakat ditiap daerah akan
berbeda. momentum Pileg 2019 menjadi sebuah ajang untuk mencari
masyarakat yang masih mengambang terhadap pilihannya. Barisan masyarakat
yang kecewa ini jumlahnya memang tidak mutlak tapi dapat mempengaruhi
peningkatan suara. Sedangkan tempat untuk dilakukan pemasaran ada 2
langsung datang ke tempat konstituen atau menggunakan media massa untuk
mencakup massa lebih luas.
72
B. Saran
Berdasarkan temuan dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan
oleh peneliti adalah :
1. Pemilu legislatif merupakan suatu bentuk pemilihan wakil rakyat secara
langsung. Maka dalam hal ini, partai beserta produk baik itu program yang
ditawarkan serta kandidat haruslah benar-benar disipaka dengan strategi
yang dibuat untuk mengenalkan, mendekatkan, serta memperhatikan
kebutuhan masyarakat sehingga mampu menghasilkan adanya kepercayaan
dari masyarakat.
2. Political marketing yang dilakukan akan lebih baik apabila selalu melalui
pendekatan yang tepat sesuai dengan setiap unsur yang terdapat dalam
masyarakat dan juga sesuai prosedur yang seharusnya.
3. Perlu dilakukan suatu pendekatan lewat adanya pertimbangan segmentasi,
targeting, dan juga positioning agar lebih mendapatkan spesifikasi yang
lebih jelas di kalangan masyarakat, sehingga setiap unsur dapat tersentuh
oleh partai. Hal ini nantinya akan membantu dalam meningkatkan
kepercayaan masyarakat karena melihat usaha partai.
4. Survei dan penelitian sangat diperlukan demi mengetahui langkah yang
lebih tepat dan fokus terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani,Ria. 2015. Strategi Political Marketing DPD Partai Gerindra SumbarDalam Pemilu Legislatif 2014 di Provinsi Sumatera Barat. Skripsi diTerbitkan : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik Universitas Andalas Padang.
Ahmad Siboy dan Khoiron .2018. Kemenangan Petahana (Incumbent) PadaPilkada 2015 Di Kota Surabaya Dan Kabupaten Malang: StrategiPolitik Dan Marketing Politik. Jurnal Ilmu Administrasi Publik ,Volume3.
Firmanzah. 2012. Marketing Politik (Antara Pemahaman dan Realitas). Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Lindawati, Debora.2014.Strategi Partai Politik Dalam Menghadapi Pemilu 2014.Jurnal Politica, Vol. 4.
Maimun dan Mutiara Rahmah. 2018. Strategi Marketing Partai PersatuanIndonesia (Perindo) Dalam Meghadapi Pemilu Tahun 2019 (Studi KasusDi Provinsi Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah,Volume 3.
Novita Damayanti dan Prasetya Yoga Santoso. Strategi Marketing PolitikPasangan Jokowi – Jusuf Kalla pada Pemilihan Presiden 2014.Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, Vol. 01.
Nofiani, Dwi. 2015. Strategi politik partai persatuan pembangunan (ppp) Dalammemenangkan calon legislatif perempuan Menghadapi pemilihan umum(pemilu) 2014 Di kota tanjungpinang. Skripsi di Terbitkan : UniversitasMaritim Raja Ali Haji Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Program StudiIlmu Pemerintahan Tanjungpinang.
Poerwadi,Heroe .2011. Sistem Demokrasi: Marketing Politik dan JaminanKebenaran Informasi. Jurnal Studi Pemerintahan,Vol, l.
Rahman, M.Bobby.2015. Political Marketing Dalam Kampanye Politik PadaPasangan Lis Darmansyah-Syahrul Pada Pemilihan Walikota Dan WakilWalikota Tanjung Pinang Periode 2012-2017.Skripsi Di Terbitkan :Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Maritim Raja Haji Tanjungpinang .
Samatara ,Richard .2009. Marketing Politik Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan Dalam Pemilu Legislatif Tahun 2009 Di Kota Manado.Skripsi Diterbitkan : Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisip UnsratManado
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.Yogyakarta :Rajawali Pers.
Triono.2018. Strategi Political marketing Partai Keadilan Sejahtera (PKS)dalam Pemilu Legislatif 2014 Di Provinsi Lampung.Jurnal TeropongAspirasi Politik Islam,Vol.14.
Yofina Mulyati dan Yesi Elsandra. 2013. Peran Political Marketing Mix UntukMenciptakan Kepuasan Konstituent Pada Partai Politik. Jurnal KajianManajemen Bisnis, Volume.2.
RIWAYAT HIDUP
Firman. Lahir di Jeppara Kabupaten Sinjai pada tanggal 31
Desember 1990, anak ketiga dari empat bersaudara dari
pasangan Emmang dan Tani. Mulai menjejaki dunia
pendidikan formal SDN 98 Bontoe Kecamatan Sinjai
Borong (1999-2005), SMPN 1 Sinjai Borong (2005-
2008), SMAN 2 Sinjai (2008-2011), dan tahun 2014
terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Makassar. Selama menempuh pendidikan
di UNISMUH Makassar, saya berdomisili di Jl. Malengkeri Raya Makassar. (email:
[email protected]); (Instagram: firman ); (You tube: firman )