thanatologi

28
THANATOLOGI Esqy ghea askara 1010 211 156

Upload: aulianadanisya

Post on 15-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FORENSIK

TRANSCRIPT

  • THANATOLOGIEsqy ghea askara1010 211 156

  • DefinisiIlmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan perubahan yang terjadi setelah kematian.

  • Tanda - tanda mati tidak pasti1) Berhentinya pernafasan.2) Berhentinya gerakan jantung.3) Tonus otot menghilang.4) Tidak adanya gerakan.

  • Tanda - tanda mati lanjut1) Lebam mayat (Livor Mortis)2) Kakumayat (Rigor Mortis)3) Suhu tubuh turun (Algor Mortis)4) Pembusukan (Decomposed / Putrified).

  • Lebam mayat (Livor Mortis)Warna Livide (merah keunguan) terdapat pada bagian tubuh terbawah sesuai posisi korban saat mati, merupakan proses Hypostatik ( Terkumpulnya darah ) oleh karena adanya daya tarik bumi.

  • Dari lebam mayat dapat ditentukan:a. Kepastian mati.b. Posisi waktu mati.c. Saat kematian.d. Penyebab kematian.e. Perkiraan cara kematian

  • Mulai timbul 15 sampai 30 menit setelah kematian tergantung kondisi korban ( penyakit darah seperti anemia, perdarahan dll ).Lebam mayat akan lengkap pada 6-10 jam setelah kematian artinya lebam mayat lengkap bila ditekan tidak hilang.

  • Pada kasus asphyxia ( tergantung atau terjerat ) dan proses kematian yang cepat lebam mayat akan luas dan warna-nya lebih gelap oleh karena adanya aktivitas fibrinolysine dan peningkatan CO2. Pada keracunan Cyanida (CN) ----Warna lebam mayat merah terang bata (hanya 30-45% kasus)Sedangkan pada keracunan Carbon Mono Oksida (CO) ----Warna lebam mayat merah terang.Pada daerah dingin/setelah mayat dimasukkan kependingin lebam mayat juga berwarna merah terang.

  • Menetapnya lebam mayat ( tidak hilang waktu ditekan ) disebabkan :Sel Darah Merah telah memenuhi dengan sesak pembuluh darah kapiler.-Pembuluh-pembuluh darah terjepit otot yang mengalami kaku mayat.Lemak dalam plasma yang telah membekuAdanya sistem benjana berhubungan antar pembuluh darah sehingga bila darah telah masuk pembuluh kecil, sulit keluar kembali ke pembuluh darah yang lebih lebar.

  • Membedakan Lebam Mayat pada keracunan CO, CN serta pada mayat yang didinginkan :Keracunan CO: Oleh karena terbentuknya HbCO2 dan Myoglobine CO warna merah sampai pada otot. Pada saat otot dipotong dan diserap dengan sponatau disiram, warna merah tidak hilang.Keracunan CN : terbentuk ikatan Cytochrom CN HbO2 banyak beredar dalam pembuluh darah, bila otot dipotong dan di serap dengan sponatau disiram , warna akan berkurang atau menghilang.

  • Pendinginan : Oleh karena HbO2 tidak dapat terurai. Bila mayat didiamkan, warna menjadi biasa lagi.Pada keracunan CN, hanya 30-40 % kasus yang berwarna merah oleh karena keracunan CN lebih banyak bersifat digestif, penyerapannya sedikit demi sedikit. Pada keracunan melalui inhalasi ( dihirup ) keracunan akan cepat dan banyak, sehingga CN dalam darah naik dengan cepat dan terjadi manifest warna merah terang.

  • Kaku mayat = rigor mortisSetelah kematian otot akan mengalami relaksasi sehingga menjadi sangat lemah, kemudian otot akan mengalami kekakuan, namun kekakuan ini baru tampak setelah 2 jam pasca kematian dan kaku mayat menjadi lengkap ( terjadi pada seluruh tubuh ) antara 10-12 jam kemudian bertahan selama 12 jam kemudian baru mengalami relaksasi kembali.

  • Proses terjadi kaku mayat dimulai pada otot-otot kecil daerah muka ( otot kelopak mata ) dilanjutkan ke otot-otot besar dan kaku mayat juga terjadi pada otot-otot polos seperti Cutis anserina ( kaku otot bulu rambut ), keluarnya sperma, partus post mortal, dll

  • Kaku mayat dipercepat dengan adanya kondisi:Orang kurus.Sebelum mati mengalami panas tinggi/radang.Pada suhu sekitar yang tinggi.Melakukan aktifitas fisik yang berat sebelum kematian.Teori terjadinya kaku mayat:pada orang mati terdapat pelepasan enzim2 tertentu yang dapat menguraikan ATP dan aktomyosine sehingga otot menjadi kaku.

  • Proses kaku mayatMulai kaku : 2 jam pertamaKaku mayat lengkap : 10-12 jamKaku mayat bertahan : selama 12 jamMenghilang : 24 jam

  • KEADAAN YANG MENYERUPAI KAKU MAYAT : a. Cadaveric SpasmeProses terjadinya seperti pada kaku mayat namun tanpa melewati fase relaksasi, lebih banyak terjadi ada otot dengan koordinasi baik ( Jari tangan ) dapat terjadi juga pada seluruh tubuh, apabila intensitasnya besar ( Kaku sangat kuat ).Biasanya ditemukan orang yang mengalami stres hebat sebelum kematian (pada stres ATP cepat menghilang).

  • b. Heat StiffeningTerjadi pada luka jaringanc. Cold StiffeningOleh karena adanya pembekuan dari cairan tubuh dan sendi. Bila dihangatkan cairan akan mencair, terjadi kaku mayat seperti biasanya tapi proses lebih cepat.Kaku mayat pada bayi juga terjadi, hanya berlangsung cepat, cepat muncul dan cepat hilang.

  • Penurunan suhu tubuh = algor mortisAkibat adanya perbedaan suhu tubuh dengan suhu disekelilingnya, penurunannya menurut kurve signoid, mula2 lambat, cepat lalu melambat kembali.

  • Keadaan yang mempengaruhi kecepatan penurunan suhu tubuh :Kondisi tubuh gemuk lebih lama terjadi penurunan suhu tubuh.Pakaian tebal lebih lama terjadi.Suhu pada saat mati tinggi ( demam ) lebih lama terjadi.Suhu sekeliling tinggi (padang pasir ) lebih lama terjadi.Kelembaban tinggi dan aliran udara lambat terjadi lebih lama.

  • Degradasi dari lemak, protein, KH oleh bakteri-bakteri terutama oleh bakteri Clostridium Welchii sehingga terbentuk skatol, indol, H2S, CO2, H2O, alkohol, dll.Untuk terjadinya perlu beberapa faktor :Bakteri .Air.Udara.Suhu optimal.

  • Terlihat pertama - tama pada daerah kanan bawah (tempat usus paling dekat kulit mulai 24-36 jam pasca kematian )

  • MummifikasiTerjadi karena penguapan air dari tubuh, kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadi mummifikasi adalah :Suhu relatif tinggi.Kelembaban rendah.Aliran udara baik.Waktu lama (7-10 bulan). Untuk menentukan saat kematian dapat ditentukan dengan data metereologi.

  • AdipocereTerjadi karena adanya hidrogenisasi dari lemak tubuh (penyabunan). Kondisi yang memungkinkan terjadinya adipocere : Udara suhu rendah.Kelembaban tinggi.Banyak lemak.Aliran udara rendah.Waktu lama.

  • Adipocere dalam forensik sangat penting karena luka2 yang telah terbentuk tetap dalam bentuk semula, demikian pula dengan organ2 dalam.Banyak terjadi pada anak2 bayi.

  • Penentuan saat kematianuntuk memperkirakan saat kematian perlu dikumpulkan data sebanyak2nya (LM, KM, AM, dll), yang kemudian di formulasikan untuk menentukan saat kematian.Patokan lain yg sering digunakan untuk melengkapi data perkiraan kematian:Keadaan isi lambungPertumbuhan rambutKekeringan kornea

  • Skeletonisasi (penghancuran jar. lunak sehingga tampak sisa tulang)Di udara terbuka tergantung kondisi sekeliling korban, ada tidaknya binatang/serangga memakan serangga sekeletoniasi dapat terjadi 1-3bulan, setelah 7 bulan bau tulang sudah mulai hilang.

  • Pada kasus terkubur:Sampai 19 bulan = tulang masih utuh.Sampai 39 bulan = kerusakan berat Sampai 46 bulan = rusak distal ulna dan fibula.Sampai 61 bulan = rusak tulang panjang, iga, collum Vertebralis.Sampai 75 bulan = rusak berat iga, collumVertebralis, tulangpanjangSampai 82 bulan = distal dan proximal humerus rusakpada collum vertebralus ( Ruas tl. Belakang).

  • Yes! Selesaiiiiiii