transmisi manual.docx
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

Transmisi manual
TRANSMISI MANUAL
TRANSMISI MANUAL
Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan momen poros engkol ke roda-roda penggerak.
Sedangkan tujuan utama transmisi adalah untuk memindahkan tenaga mesin sesuai dengan kondisi pengendaraan, juga dapat memenuhi tujuan lain sperti dibawah ini, disesuaikan dengan karakterristik mesin yang banyak digunakan pada kendaraan dewasa ini. a. Menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk saat start dan berjalan di temapt yang mendaki. b. Menggerakkan roda-roda pada kecepatan tinggi selama pengendaraan kecepatan tinggi (light-speed driving). c. Menggerakkan roda-roda pada arah berlawanan untuk mundur.
1. SYARAT PENTING TRANSMISI Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut : a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanyaDapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat. c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan Harus ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi. e. Mempunyai kemampuan yang tingg
rus mudah untuk perawatan

Transmisi manual menghasilkan perubahan momen dalam beberapa tahap. Idealnya momen dapat berubah secara langsung seperti otomatis. Saat ini, transmisi otomatis lebih baik dari jenis manual. Saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak dibutuhkan moment yang besar untuk itu kita memerlukan beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
Gambar: Perubahan momen
Tetapi moment yang besar tidak dibutuhkan saat kecepatan tinggi, pada saat mobil menempuh jalan rata, moment mesin cukup untuk mengerakkan mobil.Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perban-dingan gigi, untuk :
a. Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan c. Memungkinkan kendaraan bergerak mundur d. Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup (posisi netral)
Mereduksi perbandingan gigi antara gigi yang menggerakan dengan gigi yang digerakkan
2. PERBANDINGAN GIGI
Kombinasi Dasar Roda Gigi A : Roda gigi penggerak (drive gear) B : Roda gigi yang digerakkan (driven gear)
Untuk menggerakkan kendaraan ke arah mundur, pada perbandingan gigi transmisi ditambahkan idle

gear, untuk memperoleh putaran input shaft dan output shaft yang berlawanan. Perbandingan gigi yang lebih kecil dari satu (jika putaran propeller shaft lebih cepat dari putaran mesin) disebut over drive
3. KONSTRUKSI TRANSMISI Di bawah ini dijelaskan konstruksi transmisi MSG5K yang digunakan pada kendaraan Phanter. Transmisi ini untuk semua kecepatan maju digunakan mekanisme synchromesh type, sedangkan untuk gigi mundur menggunakan mekanisme constantmesh type.
Komponen-komponen utama transmisi manual dan fungsinya
No Komponen Fungsi
1 Transmission input salt Poros Input transmisi
Sebuah poros dioperasikan dengan kopling yangmemutar gigi di dalam gear box
2 Transmission gear Gigi transmisi
Untuk mengubah output gaya torsi yangmeninggalkan transmisi
3 Synchroniser Gigi penyesuai Komponen yang memungkinkan perpindahan gigi pada saat mesin bekerja/hidup
4 Shift fork Garpu pemindah Batang untuk memindah gigi atau synchronizerpada porosnya sehingga memungkinkan gigi untuk dipasang/dipindah
5 Shift linkage Tuas Penghubung
Batang/tuas yang menghubungkan tuaspersneling dengan shift fork
6 Gear shift lever Tuas pemindah persneling
Tuas yang memungkinkan sopir memindah gigi transmisi
7 Transmision case Bak transmisi
Sebagai dudukan bearing transmisi dan poros-poros serta sebagai wadah oli/minyak transmisi
8 Output shaft Poros output Poros yang mentransfer torsi dan transmisike gigi terakhir
9 Bearing Bantalan/laker Mengurangi gesekan antara permukaan bendayang berputar di dalam system transmisi
10 Extension housing Pemanjangan bak
Melingkupi poros output transmisi dan menahan seal oli belakang. Juga menyokong poros output.
4. TYPE RODA GIGI TRANSMISI Roda gigi transmisi dapat digolongkan dalam bebrapa tipe menurut konstruksi dan mekanisme cara kerjanya

5. MACAM-MACAM RODA GIGI-GIGI Roda gigi/Gears adalah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja secara berpasangan dan setiap pasangann terdapat sebuah roda gigi yang menggerakan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven gear).Suatu kelompok/kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk suatu system transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu wadah yang disebut transmission case terletak , atau biasa disebut gear box.
Beberapa macam desain roda gigi yang dipergunakan pada transmisi adalah :
1. Roda gigi jenis spur : bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda gigi geser (Sliding mesh type)
2. Roda gigi jenis helcal : bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan syncromesh type)
3. Roda gigi jenis double helical : bentuk giginya dobel miring terhadap poros, diprtgunakan untuk ruda gigi tetap yang tidak digeser (Constant mesh dan syncromesh type).
4. Roda gigi jenis Epicyclic : bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh)
Gambar : macam-macam roda gigi
MACAM-MACAM TRANSIMISI MANUAL.
1. Tansmisi tiga kecepatan dengan slidingmesh Transmisi ini telah digunakan pada kendaraan bermotorpada tahun 1930-an. untuk memahami prinsip kerja sebuah transmisi, khusunya bagaimanan proses pemindahan/transfer tenaga/momen dilakukan di dalam sebuah transmisi kendaraan bermotor. Skema sederhana model transmisi ini, dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini. Transmisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat dengan tiga poros yang terpisah, yaitu : (1) Poros primer (input shaft) - yaitu poros yang menerima gerak putar pertama dari kopling. (2) Poros perantara (countershaft) – yaitu tempat roda gigi counter ditempatkan. (3) Poros utama (mainshaft/output shaft) – yaitu poros keluar dari transmisi, ke komponen system pemindah tenaga lainnya.

Gambar: Konstruksi transmisi Sliding mesh type
Pada tipe ini shift arm menggerakkan gigi-gigi percepatan yang terpasang pada spline main shaft untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan counter gear. Sekarang tipe ini digunakan untuk gigi mundur.
Seperti pada gambar di atas model ini dilengkapi dengan gigi-gigi yang meluncur (sliding gear) dan berbagai macam ukurannya yang dipasangkan pada poros outputnya. Dengan meluncurkan gigi-gigi ini agar berkaitan dengan gigi susun (counter gear) untuk memperoleh pengaturan yang sempurna, bermacam perbandingan yang dapat diperoleh. Kombinasi yang umum pada transmisi model ini 3 sampai 5 tingkat dan satu tingkat untuk mundur.
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasang mati dengan roda gigi pinion sebagai pemutar tetap pada system transmisi, dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros perantara. Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secara sindiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros perantarara tang dibuat berpuat bersama. Penggeseran roda gigi pada poros utama, menggunakan pemindah gigi diteruskan ke garpu selector (13).Pada posisi netral, semua roda gigi pada poros utama diposisikan tidak berhubungan dengan roda gigi yang ada pada poros perantara (output shaft). Putaran dari poros primer (Input shaft) diteruskan ke roda gigi pada poros perantara, namun tidak memutar roda gigi yang ada pada poros utama. Dengan kata lain, putaran dari poros primer tidak ditransfer ke poros utama/output transmisi.
Posisi gigi pertama, roda gigi 2 pada poros utama digeser hingga berhubungan dengan roda gigi 9 . Sementara roda gigi 3 dan 10 dalam posisi netral. Pada posisi ini, berarti putaran dari roda gigi 6 pada poros primer, dipindahkan ke roda gigi 7 yang dipasang mati dengan roda gigi 10 atau roda gigi 11 memutar roda gigi 9. putaran dari roda 9 dipindahkan ke roda gigi 2 dan diteruskan keporos utama sebagai output transmisi. Karena roda gigi (driver) jumlah giginya lebih sedikit (yaitu roda gigi 9 dan 2) dari roda gigi yang diputar (driven), maka terjadi penurunan atau reduksi putaran bertingkat.
Perhitungan reduksi putaran dilakukan dengan membandingkan antara jumlah gigi pada roda gigi yang diputar dibandingkan dengan jumlah gigi pada roda gigi pemutar.Sehingga rumus perbandingan giginya sebagai berikut :
Perbandingan gigi pertama = 6/7 X 2/9 = 40/20 = 4.
Angka 4 ini menunjukan bahwa momen output pada trnsmisi akan 4 kali lebih besar dibandingkan momen pada poros inputnya, namun kecepatan/putarannya poros output transmisi 1/4 dari putaran poros

input. Artinya pada rpm mesin yang sama, kecepatan kendaraan lebih lambat. Hal ini diperlukan untuk mengangkat beban kendaraan yang lebih besar dengan tenaga yang tetap.
Diantara transmisi manual, model sliding mesh inilah yang paling sederhana konstruksinya, disebabkan belum adanya ukuran yang tepat untuk memudahkan perkaitan gigi maka cara dobel kopling (double clutching) harus dilakukan agar peminfahan gigi-gigi dapat berlangsung dengan sempurna. Juga gigi-gigi ini cenderung menimbulkan suara berisik karena adanya kesukaran tersebut.
2. Transmisi Constantmesh Type Pada transmisi model constant mesh, gigi roda gigi yang berkaitan harus dapat bergerak pada putaran yang sama, bila tidak gigi-gigi akan berbunyi dan tidak berkaitan dengan mudah.Model constant mesh telah dikembangkan untuk membatasi kekurangan pada tingkat tertentu. Gambar menunjukan sebuah transmisi yang mana pada keempat dan ketiganya yang terdiri dari model constantmesh. Pada model ini gigi input shaft dan counter gear ada dalam perkaitan yang tetap (constant mesh). Gigi ketiga pada output shaft dibuat berputar bebas di shaft. Pada gigi kopling (clutch gear) diberi alur-alur dan diposisikan sedemikian rupa pada poros output hingga dapat digerakkan sepanjang alur-alur untuk berkaitan dengan ujung gigi.
Gambar; Transmisi Type Constantmesh
Sebagai contoh, bila kita ingin memindahkan gigi-gigi pada pada tingkat tiga, gigi kopling didorong kebelakang agar dapat berkaitan dengan bagian dalam gigi ketiga pada poros output. Kemudian momen mesin akan berpindah dalm urutan seperti : inpu shaft-couter shaft gigi gigi ketiga pada output shaft clutch gear output shaft.
Bila clutch gear digerakkan kemuka gigi ketiga pada output shaft hanya akan berputar bebas tanpa memindahakan tenaga ke roda-roda.
Bila kita bandingkan dengan sliding mesh type, maka constant mesh type perkaitannya berlaku lebih baik dan tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada gigi-gigi selama berkaitan sebab diameter gigi-ginya lebih kecil dengan julmlah gigi yang sedikit. Sebaiknya, transmisi model ini banyak mempunyai kekurangan-kekurangan dibandingkan dengan synchromesh type dan masih tetap diperlukan double kopling (double cluctching) dengan demikian tidak digunakan dalam jumlah yang banyak
3. Transmisi synchromesh type Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada transmisi tiga kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi ini tidak menggunakan system sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi

ini jadi memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain pur, baik yang bentuk helical atau yang dobel helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak antar giginya lebih luas, suaranya juga lebih halus.
Konstruksi transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas. Sedangkan sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.
Gambar : Transmisi Type Sinchromesh
Posisi netral, adalah posisi dimana kedua synchromesh tidak sedang menghubungkan roda gigi, dan roda gigi untuk posisi reverse juga tidak terhubung. Sehingga putaran pada poros primer dipindahkan ke roda gigi yang ada pada poros perantara dan dipeindahkan ke roda gigi yang ada pada poros utama namun tidak memutar poros utama.
Synchromesh type Dewasa ini pada mobil-mobil banyak digunakan transmisi model synchromesh. Seperti telahdiuraikan di atas. Keburukan pada sliding mesh dan constant mesh diperlukn waktu untuk menunggu hingga gigi-gigi yang akan berkaitan itu berputar dengan kecepatan yang sama seluruhnya untuk gigi-gigi ini dapat berkaitan, bila tidak, akan menimbulkan kerusakan. Tambahan pula, pekerjaan pemindahan gigi-gigi diperlukan keahlian.Karena itu, transmisi model baru yang telah diciptakan, dimana gigi –gigi dapat berkaitan, bila putarannya dibuat mendekati satu dan lainnya seketika dengan adanya tenaga gesek dan dengan demikian putaran akan menjadi sama, karena itu menyebabkan gigi-gigi lebih mudah berkaitan transmisi model baru ini adalah model synchromesh.Transmisi model synchromesh mempunyai banyak keuntungan untuk memungkinkan pemindahan gigi dengan lembut dan cepat tanpa menimbulkan bahaya pada gigi dan tidak memerlukan injakan dengan kopling ganda (double clutching).

Bagian-bagian utama synchromesh terdiri dari : 1. Syncrhonizer ring : Disamping bagian gigi-gigi yang tirus pada output shaft 2. Shifting key : Dipasangkan ditiga tempat dibagian luar diameter clutch hub dan ditekan oleh pegas-pegas ke hub sleeve 3. Shifting key spring : Ring pegas yang menahan shifting key pada baigian dalam 4. Clutch hub : Berkaitan dengan output shaft pada alur-alurnya 5. Hub sleeve : Berkaitan dengan bagian luar (spline). Dilengkapi dengan alur bagian luar untuk garpu pengatur (shift fork).
Cara Kerja Synchromech
Bila sleeve digerakkan ke depan atau ke belakang oleh fork,sleeve akan bergerak ke depan atau ke belakang. Gerakana sleeve hub menbawa synchronizer key untuk menekan synchronizer ring, selanjutnya synchronizer ringtertekan dantergesek dengan cone. Akibat gesekan ini maka terjadi pengereman yang menyebabkan putaran synchronizer key sama dengan sycronizer cone
Bila sleeve ditekan terus, sedangkan synchronizer ring tidak dapat bergerak maju lagi maka synchronizer key tertekan turun oleh oleh sleeve pada tonjolan key bagian atas. Karena key turun maka key tidak sanggup lagi menekan cone. Dengan demikian canfer sleeve hub dapat masuk dengan mudah pada camfer sleeve sycronizer cone, selanjutnya putaran dari main gear dapat diteruskan ke main shaft.
7. MEKANISME PENCEGAH GIGI LONCAT (SHIFT DETENT MECHANISM
1. Pada Poros-Poros Pemindah (Shift Fork Shaft)
hift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detent ball akan di-tekan oleh spring bila transmisi diposisikan masuk gigi. Shift detent mechanism berfung-si untuk mencegah gigi kembali ke netral dan untuk meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah berkaitan sepenuhnya.
2. Pada Hub Sleeve
Alur-alur pada hub sleeve mem-punyai bentuk runcing yang ber-kaitan dengan dog gear gigi per-cepatan.
untuk mencegah gigi loncat.
8. DOUBLE MESHING PREVENTION MECHANISM

Mekanisme pencegah hubungan ganda dari transmisi MSG5K adalah tipe interlock ball & pin, yang terdiri dari sebuah interlock pin dan 4 buah interlock ball.
9. MEKANISME PENGOPRASIAN TRANSMISI MANUAL Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan antara pengemudi dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme pengoperasian merupakan sarana untuk mengendalikan bekerjanya transmisi oleh pengemudi. Dengan demikian pengemudi dapat memilih gigi kecepatan yang dianggap sesuai dengan kondisi kecepatan dan beban kendaraan. Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu system handel langsung, system handel pada kemudi, dan kemudi system menggunakan kabel baja elastis. Contoh penggunaan system hadel langsung pada kendaraan dengan pemasangan mesin memanjang seperi Toyota Kijang. Sistem handel pada kemudi digunakan agar keberadaan tuas pemindah transmisi tidak mengurangi ruang penumpang, seperti yang digunakan pada Mitsubishi L-300. Dan system pemindah kabel baja elastic, banyak digunakan pada kendaraan front wheel drive dengan mesin melintang, seperti mobil sedan keluaran baru.
System pemindah gigi handel langsung konstruksinya dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini.
1. Tipe Pengontrol Langsung (Direct Control)
Tipe ini mempunyai keuntungan : Pemindahan gigi lebih cepat. Pemindahan lebih lembut dan mudah. Posisi pemindah dapat dike-tahui dengan mudah.
Gambar : Mekanisme Pemindah Diret Control
2. Tipe Remote Control
Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah (shift lever).Shift lever terletak pada steering column (steering column type) pada kendaraan tipe FR (mesin depan penggerak roda belakang) atau terletak pada lantai (floor shift type) pada kendaraan FF (mesin depan penggerak roda depan).
Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah maka digunakan insulator karet (rubber insulator).
Pada model-model sport dan truk yang besar, tuas pengaturnya (shift lever) biasanya digunakan pada lantai dan pelayanan tuas pengaturnya secara langsung tanpa adanya tambahan.

Gambar: Mekanisme Sistem Pemindah Remote control
Pandangan atas dan samping transmisi manual yang ditempatkan dilantai dari Ford dengan 4 kecepatan
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Daftar isi
1 Synchromesh 2 Susunan gigi percepatan
o 2.1 Tuas transmisi lantai o 2.2 Tuas transmisi di setir o 2.3 Tuas transmisi sepeda motor
3 Lihat pula 4 Pranala luar
SynchromeshSynchromesh adalah perlengkapan transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan dapat dilakukan secara mulus. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka synchromesh berada di tengah tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh kedua roda gigi yang ada disampingnya.
Susunan gigi percepatan
Tuas transmisi pada 5 kecepatan pada Mazda Protege.
Susunan/layout gigi percepatan transmisi manual tergantung kepada ciri yang biasa digunakan disuatu kawasan, mobil keluaran Asia agak berbeda dengan Eropa, khususnya pada penempatan gigi mundur(R). Penempatan tuas transmisi yang banyak digunakan adalah di lantai tetapi beberapa mobil modern menggunakan tuas transmisi di dashboard ataupun mobil lama yang ditempatkan di setang setir.
Tuas transmisi lantai
Pola Penjelasan

Ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada mobil modern ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Penempatan gigi mundur (R) krucial karena bisa salah memasukkan dapat mengganggu jalannya kendaraan, karena kalau dari gigi 5 salah pindah ke mundur bisa berakibat fatal.
Susunan ini adalah susunan 5 gigi kecepatan yang lazim digunakan pada bus ringan ditambah dengan satu gigi mundur yang ditandai dengan R. Gigi 1 biasanya jarang dipakai, dipakai pada saat mendaki di tanjakan terjal.
Tuas transmisi di setir
Tuas transmisi pada Setir Saab96
Pola Penjelasan
Layout mobil dengan 3 gigi maju yang merupakan susunan gigi percepatan mobil-mobil Amerika keluaran tahun 1930an sampai dengan tahun 1950an yang pada waktu itu dijuluki "three on the three"

Merupakan layout yang dikembangkan sesudah itu, yang juga dikembangkan oleh mobil-mobil keluaran Eropa dan Jepang. Sampai saat ini masih digunakan pada beberapa mobil niaga seperti Mitsubishi L 300.
Tuas transmisi sepeda motor
Tuas gigi percepatan Suzuki SV650S.
Corak penukaran gigi percepatan sepeda motor yang lazim digunakan : 6 5 ┘ 4 ┘ 3 ┘ 2 ┘N1Tuas pengungkit gigi percepatan diinjak dengan kaki kiri untuk masuk ke gigi 1 dan diungkit keatas untuk masuk ke gigi 2, 3, dan seterusnya. Bila ingin menurunkan kecepatan, maka tuas pengungkit gigi percepatan diinjak kebawah dari 5 ke 4 ke 3 dan seterusnya.
Pemeliharaan/Servis Unit Transmisi Manual dan Komponen-Komponenya
A. DESKRIPSI

Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit transmisi manual dan komponen-komponenya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual. Hasil belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja transmisi manual.2. Mengidentifikasi macam-macam transmisi manual.3. Mengidentifiikasi Komponen-komponen utama transmisi manual.4. Menjelaskan dan melakukan proses pemeliharaan unit trans-misi manual dan komponen-
komponennya.5. Menjelaskan sistem perawatan berkala pada unit transmisi manual dan komponen-
komponennya.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat mempelajari modul OPKR-30-004B antara lain adalah OPKR-30-002B.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk mempermudah di dalam mempelajari modul ini, maka diharapkan siswa membaca dengan baik petunjuk penggunaan modul ini baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus, berikut ini:
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Pertama, sebelum mempergunakan modul ini, terlebih dahulu sebaiknya anda dipelajari dan kuasai terlebih dahulu modul-modul prasyarat. Sebab untuk mencapai keberhasilan di dalam mempelajari modul ini diperlukan kemampuan atau kompetensi dalam bidang yang terkait dengan materi kegiatan. Seperti yang telah disampaikan pada pengantar modul ini, tanpa dikuasai materi prasyarat, maka akan terjadi kondisi yang diistilahkan sebagai beban berkelanjutan, dan kondisi ini akan menghambat proses pembelajar melalui modul ini.
Kedua, untuk membantu kelancaran proses belajar, siswa dapat berhubungan dengan guru, yang bisa dimulai atas inisiatif dari siswa atau dari tutor. Sedangkan proses dan hasil kerja program ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab siswa. Masukan dapat diperoleh dari mana dan siapapun, namun apa yang masuk di dalam buku kerja menjadi tanggungjawab siswa secara mandiri, dan siap untuk dilakukan evaluasi pencapaiannya sebagai bentuk penampilan yang telah dikuasai.
Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas belajar, maka ikutilah petunjuk khusus, dan berbagai petunjuk yang terdapat di dalam setiap kegiatan belajar. Di samping itu, setiap kali menyelesai-kan setiap kegiatan memberikan tanda Cek (V) pada kolom deskripsi kegiatan,

sebagai tanda anda telah selesai mempelajari materi kegiat-an belajar. Hal ini juga untuk menghindarkan terjadinya pengulangan/ pengabaian setiap aspek kegiatan di dalam buku modul ini. Berikut ini petunjuk khusus yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan modul ini, yaitu:
1. Pelajarilah modul ini dengan baik terhadap sajian konsep yang diberikan pada setiap kegiatan belajar.
2. Untuk memahami isi materi yang terdapat di dalam setiap kegiatan belajar, maka kerjakan semua pertanyaan yang diberikan pada setiap kegiatan belajar, dan jawaban anda harap ditulis pada tempat yang telah disediakan dalam modul ini.
3. Selain itu, diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas-tugas, dan bila diperlukan dapat dilakukan diskusi dengan 3 – 5 orang teman. Selanjutnya jawaban anda, tulis di dalam tempat yang telah disediakan.
4. Bila anda telah selesai dan telah merasa menguasai modul ini, silahkan berhubungan dengan asesor/guru/tutor yang bersangkutan untuk mendapatkan pengujian atas kompetensi anda.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam penyelesaian modul ini, guru bertindak sebagai tutor yang mendampingi siswa dalam menyelesaikan modul ini, beberapa hal yang perlu dilakukan ialah:
1. Membantu siswa membuat perencanaan kegiatan belajar.2. Membantu siswa bila mengalami kesulitan/hambatan dalam menyelesaikan modul ini.3. Membantu koordinasi siswa dalam mempergunakan fasilitas jurusan atau yang fasilitas lainnya.4. Sebagai tutor, guru jangan berlebihan dalam memberikan penjelasan, ingat kegiatan ini untuk
mengarahkan siswa dapat belajar mandiri. Penjelasan cenderung bersifat mengarahkan bukan menuntaskan sebagaimana saat mengajar.
5. Setelah siswa selesai dan siap diuji, maka tugas guru/tutor adalah menguji kompetensi mahasiswa sebagai wujud pengusaan materi modul.
D. TUJUAN AKHIR
Melalui proses pembelajaran modul ini, diharapkan siswa dapat mengusai pengetahuan dan cara permeliharaan/servis transmisi manual beserta komponen-komponennya.
TRANSMISI OTOMATIS

BAB IPENDAHULUAN
A.Latar Belakang Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi
penghantar energidari mesin ke diferensial dan as. Dengan memutar
as, roda dapat berputar danmenggerakkan mobil.Transmisi
diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan
dalammobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan
putaran (rotasi) antara600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda
berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai2500 rpm.Sekarang
ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi
manualdan transmisi otomatis. Terdapat juga sistem-sistem
transmisi yang merupakan gabunganantara kedua sistem tersebut,
namun ini merupakan perkembangan terakhir yang barudapat
ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek
tertentu saja.Transmisi manual merupakan salah satu jenis
transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang
lebih mudah. Biasanya pada transimimanual terdiri dari 3 sampai
dengan 7 speed.Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang
dapat membuat kita dapatmerasakan sistem transmisi manual atau
otomatis, bila kita sedang menggunakan sistemtransmisi manual
kita tidak perlu menginjak pedal kopling karena pada sistem

transmisiini pedal kopling sudah teratur secara
otomatis.Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
Torque converter,Planetary gear unit, dan Hydraulic control unit.
Torque converter berfungsi sebagaikopling otomatis dan dapat
memperbesar momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari
Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator terletak
diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF
(Automatic Transmition Fluid). Momenmesin dipindahkan dengan
adanya aliran fluida
B. Rumusan masalah
makalah ini akan membahas tentang:
a. Pengertian Sistem Transmisi Otomatis
b. Komponen utama transmisi otomatis
c. Fungsi transmisi otomatis dan fungsi syncromesh
d. Cara kerja syncromesh
e. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
f. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara
Merawat Transmisi otomatis
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan tentang pengertian Transmisi otomatis.
2. Untuk mengetahui apa saja komponen utama dari Transmisi
otomatis.
3. Mengetahui bagaimana cara kerja dari Transmisi otomatis.
4. Mengetahui fungsi dari Transmisi otomatis.
5. Mengetahui apa saja keunggulan,kelemahan dan cara merawat
Transmisi otomatis.

BAB IIPEMBAHASAN MATERI
1. Transmisi OtomatisSistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi
untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi
torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan
ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.
Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400
Gir nomor Rasio girRPM pada
poros keluar transmisi
1 3.769 1.167
2 2.049 2.147
3 1.457 3.020
4 1.000 4.400
5 0.838 5.251
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar
pertengahan dari batas putaran mesin yang diijinkan, sedangkan
kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak.
Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki
memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang
berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan
kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan

kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang berbeda-beda
tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga
dapat dipenuhi oleh mesin.
Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas
percepatan ke posisi tertentu.Posisi tuas transmisi otomatik
disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke
kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan
pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda transmisi otomatik
adalah seperti berikut:
Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat
diputar) tetapi mesin dapat dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk
kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk keperluan
mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.
Posisi R (Reverse)
Posisi ini jadi digunakan untuk menggerakan kendaraan mundur.
Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat
diputar dan mesin dapat dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin
dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral,

biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan
dijalankan atau ketika kendaraan berhenti sementara mesin hidup,
seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan jalan.
Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju
secara otomatis dan dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2
dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON,
transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3
dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini biasanya digunakan untuk jalan
normal dan rata.
Posisi 2
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju,
tetapi secara otomatis hanya dapat mengatur posisi kerja dari
gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untuk
jalanan menanjak atau turunan tajam.
Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju
tetapi hanya pada posisi gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk
jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat tajam yang
tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.

2. Komponen Utama Transmisi Otomatis
A. TORQUE CONVERTER
Pada system transmisi manual cara menghubungkan tenaga dari
mesin ke transmisi hingga sampai ke roda adalah kopling (clutch).
Karena fungsi kopling adalah menghubungkan dan memutus tenaga
putar dari mesin ke transmisi. Hal ini berbeda dengan transmisi
otomatis (automatic transmission), namanya juga otomatis yang
identik dengan suatu pekerjaan yang di kerjakan tanpa tenaga
manusia atau bergerak sendiri(dengan mesin).
Pada system transmisi otomatis cara menyalurkan tenaga dari mesin
ke transmisi adalah melalui torque converters. Jadi, torque
converters penganti unit kopling pada transmisi otomatis. Sebelum
kita membahas lebih jauh mengenai torque converters inilah
wujudnya.
Gambar Torque Converters
1. Fungsi dari torque converter adalah :
a. Melipatgandakan momen yang dihasilkan oleh mesin
b. Menjadi kopling otomatis yang mengirimkan momen mesin menuju ke
transmisi
c. Menyerap getaran mesin
d. Melembutkan putaran mesin
e. Sebagai pompa oli ke hidraulic control system
2. Bagian – bagian utama dari Torque Converters
Bagian utama torque converters (dari kiri ke kanan): Turbine
Runner, Stator, Impeller Pump

Susunan torque converters
3. Cara kerja torque converters
Prinsip dasar cara kerja torque converters diambil dari dua
kipas angin yang dipasang saling berhadapan, dimana kipas yang
satu dialiri arus listrik (PLN) sementara yang satunya dibiarkan
tanpa dialiri arus listrik. Pada hal ini kipas yang tidak dialiri
arus listrik akan ikut berputar karena tertiup angin dari kipas
yang berada dihadapanya dengan arah yang sama, prinsip dasar
inilah yang digunakan pada torque converters.
4. Lock up mechanism
Torque converter tidak selamanya menyalurkan tenaga putar ke
transmisi dengan perbandingan 1 : 1, tapi ada sebagian kecil
tenaga yaitu sekitar 4 - 5 % yang hilang. Hal ini tentunya sangat
merugikan karena akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar. Untuk
menghindari hal tersebut di buat mekanisme lock up mechanism yang
akan mengunci torquer converter ketika kendaraan berjalan pada
kecepatan 37 mph atau 60 km/jam atau lebih tinggi. Ketika
mekanisme ini bekerja maka tenaga putar dari mesin akan di
salurkan 100 % menuju ke transmisi.
B. PLANETARY GEAR UNIT
Planetary gear unit dipakai untuk menaikan dan menurunkan momen
mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, di pakai
untuk memundurkan kendaraan dan dipakai untuk bergerak maju. Pada
dasarnya planetary gearunit dipakai mesin untuk menghasilkan
tenaga dan menggerakan kendaraan dengan beban yang berat dengan
tenaga yang ringan.

Hubungan antara kecepatan dan momen mesin dapat di jelaskan
sebagai berikut:
Pada saat kendaraan berhenti dan mau berjalan dibutuhkan momen
yang besar, dan pada posisi ini dibutuhkan gigi yang rendah untuk
menggerakan kendaraan. Akan tetapi pada kecepatan yang tinggi
maka akan dibutuhkan gigi yang tinggi dan momen yang kecil untuk
menjaga laju kendaraan.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari planetary gear unit:
Gambar . Planetary gear unit
Planetary gear memiliki tiga tipe gigi cincin, gigi pinion, sun
gear dan planetary carrier.
Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi
pinion dan membuat gigi pinion berputar. Gigi-gigi pada planetary
carrierberhubungan satu sama lainnya.
Gigi pinionmempunyai prinsip kerja menyerupai planet yang
berputar di sekeliling matahari. Oleh karena itu, disebut
planetary carrier. Biasanya, planetary carrierdikombinasikan
dalam unit planetary carrier.
Penggantian input pada planetary carrier, output, dan elemen
tetap, memungkinkan untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung
dan akselerasi.

C. HIDROULIC CONTROL SYSTEM
Bagian ini mengontrol kerja dari rem dan koling pada transmisi
otomatis dengan tekanan yang diperoleh dari pompa oli.
Unit pengendali hidrolik mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai
berikut:
1. Untuk membangkitkan/mengahasilkan tekanan hidrolik
Pompa oli mempunyai fungsi membangkitkan tekanan hidrolik. Pompa
oli membangkitkan tekanan hidrolik yang diperlukan untuk
pengoperasian transaxle otomatis dengan menggerakkan tempat/kotak
pengubah tenaga putar (mesin).
2. Menyesuaikan tekanan hidrolik
Tekanan hidrolik yang ditekan oleh pompa oli disesuaikan dengan
pentil pengatur utama. Juga pentil katup penghambat menghasilkan
tekanan hidrolik yang sesuai dengan output mesin
3. Mengalihkan (shift) roda gigi (untuk mengoperasikan kopling
dan rem)
Ketika operasi kopling dan rem pada unit roda gigi planetary
dialihkan (switch), roda gigi dialihkan.Jalur cairan diciptakan
sesuai dengan posisi shift oleh pentil manual. Ketika kecepatan
lendaraan meningkat, signal sikirimkan ke pentil solenoid dari
mesin & ECT ECU (Electronic Control Unit). Pentil solenoid
mengoperasikan setiap pentil shift ke pemindahan (shifting) roda
gigi
Komponen-komponen utama dari unit kontrol hidrolik adalah sebagai
berikut:

• Pompa oli • Valve body
• Primary regulator valve • Manual valve
• Shift valve • Solenoid valve
• Throttle valve
Automatic Transmision Fluid
Minyak transmisi otomatis mempunyai kualitas yang tinggi dengan
berbagai macam bahan tambah. Minyak transmisi otomatis ini di
kontrol oleh katup hidrolik melalui transmisi ke gear shift dan
melumasi komponen yang berputar dari transmisi otomatis.
Minyak transmisi otomatis harus memenuhi syarat-syarat sebagi
berikut:
• kekentalan yang sesuai • stabil terhadap panas dan oksidasi
• tidak berbusa • koefisien gesek yang sesuai
• berwarna • mempunyai bahan tambah yang lain
Minyak transmisi otomatis (ATF) mempunyai macam-macam viskositas
dan koefisien geseknya. Hal ini perlu diketahui karena pengunaan
miyka transmisi otomatis bisa berbeda tiap tipe kendaraan.
Penggunaan miyak transmisi otomatis yang tidak benar tidak hanya
menurunkan tenaga, tetapi juga bisa menyebabkan bunyi serta
kerusakan yang lain.
3. Fungsi Transmisi OtomatisSistem transmisi berfungsi: mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga antara lain : unit kopling, transmisi, diferential, poros-poros dan pada kendaraan,Fungsi transmisi untuk mengatur tingkat perbedaan putaran antara putaran mesin melalui unit kopling, dengan putaran poros yang keluar dari transmisi dan diteruskan ke roda melalui propeler shaft, pengaturan ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.Rangkaian : engine- clutch- gear box- difreential- final gear- wheel.

Macam-macam road gigi : spur, helical, double helical, epicycle(planetary gear).1. Spur : bentuk alur gigi lurus digunakan untuk roda gigi
2. Helical : miring terhadap poros roda gigi tetap yang tidak bisa digeser
helical : double alur gigi miring terhadap porosnya dan tidak bias digeser secara perkaitanya.
4. Epicycle : alur perkaitan gigi yang lurus dan miring terhadap poros untuk roda gigi yang tidak tetap terhadap kedudukannya titik porosnya (constan mesh).Komponen transmisi :1. transmision input shaft. 6. shift linkage (tuas penghubung)2. transmision gear. 7. tuas pemindah perseneling)3. syncroniser (gigi penyesuai) 8. shift fork (garpu pemindah)
4. transmision case (rumah transmisi) 9. exstension housing5. output shaft (poros output) 10. Bearing
4. Syncromesh
Fungsi syncromesh yang menjadi komponen penyesuaian putaran
antara driver dan driven pada gear box untuk mempermudah pekaitan
antara gigi-gigi saat merubah percepatan.
Komponen syncromesh pada unit transmisi manual kendaraan :1. constant mesh pinion 6. synching hub2. dog teeth 7. selector fork3. sleeve 8. ball / pin4. spring key 9. main shaft5. sad speed gearJenis syncromesh ini digunakan pada kendaraan bertransmisi manual sampai saat ini.Cara kerja sistem syncromesh : pada saat syncromesh digerakan
kekiri kearah roda gigi 1, maka syncromesh hub 4, akan terdoorng
kekiri dan semakin kuat, maka akan memberi gesekan terhadap gear
yang bersangkutan sedemikian sehingga terjadi penurunan kecepatan
rotasi antara gear bersangkutan dan mengerem putaran melaui
konisnya hingga putaran antara roda gigi yang akan berkaitan ±
sama. Sehingga bergesekan antara sleve dan gigi mulai
berhubungan.

Speeling antara syncromesh dan dog teeth adalah (0.1 – 1mm)
Cara kerja syncromesh :
1. dalam keadaan netral gigi-gigi dalam keadaan berkaitan atau
bersusun dengan gigi susun (counter gear) tetapi dapat berputar
bebas pada output shaft.
2. bila gigi-gigi berhubungan
a. Bila tuas pengatur didorong menurut arah panah gigi 1, clutch
hub dan shifting key akan berkaitan pada bagian yang menonjol
pada bagian tengahnya dengan demikian tenaga akan pindah kepada
shifting key. Kemudian shifting key akan mendorong syncromesh
ring pada gigi tirus core gear .Yang mana gigi-gigi ini mulai
cepat putaranya dalam waktu bersamaan syncromesh ring, akan
ditarik oleh gigi, dengan demikian clutch hub dan syncromesh ring
akan saling berhadapan dengan yang lainnya, dengan bagian-bagian
yang keluar menonjol dari jajarannya.
b. Bial shift lever kita dorong lebih keras, clutch digeserkan
lebih lanjut dengan shifting key, syncromesh ring akan diseret
dan mengakibatkan clutch hub dan syncromesh ring saling mendorong
dengan kuat, selama tenaga dipindahkan gigi ketiga akan bertambah
kecepatannya. Hingga akhirnya clutch hub dan gigi ketiga, berada
pada kecepatan yang sama.
c. Clutch hub telah disyncronasikan (disesuaikan) syncromesh ring
menjadi bebas dalam arah putaranya dengan demikian clutch hub
telah berkaitan dengan gigi ketiga.
Cara pemindahan tenaga pada transmisi 4 speed dan 1 reverse
(mundur)

1. pada saat netral, pada saat kedudukan clutch hub, clutch hub
sleve pada posisi netral, maka tenaga mesin yang dipindahkan ke
transmisi sebagai berikut :
Input shaft transmision ke main drive gear. Lalu ke counter gear
(gigi pembantu) baru ke gigi perbandingan > 1.2.3
Pada saat gigi 1, input shaft > main drive gear > counter gear >
ke gigi 1 > ke clutch hub sleeve > output shaft, berlaku juga
untuk perbandingan urutan tenaga putaran untuk gigi 2 dan 3
tetapi hanya perbedaan pada gigi perbandingan saja yang junlahnya
tidak sama.
Pada urutan perpindahan gigi 4 sedikit berbeda yaitu : input
shaft > main drive gear > clutch hub sleeve > output shaft.
Pada urutan perpindahan gigi mundur (reverse gear) yaitu : input
shaft > main drive gear > counter gear > idle gear clutch hub >
sleeve fork > output shaft.
Langkah – langkah untuk melepas transmisi FR.
1. buang oli transmisi 5. lepas batang
pemindah
2. lepas unit propeler shaft 6. lepas penyangga
3. lepas unit kabel spidometer (speed sensor) 7. lepas tuas
penyetel
4. lepas penyetel kopling 8. lepas motor
stater
5. Cara Kerja Transmisi Otomatis Pada Mobil
CARA KERJA TRANSMISI OTOMATIS

blok diagramnya:
Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >>
[Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti
[As Kopel>> Gardan/Differential>>Roda]
1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi
manual. Lewat torque converter ini torsi disalurkan
dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter
terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang
dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua "turbin" dikopel
langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator.
Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar
untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup.
Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air
bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air.
Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu
tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam
keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar
seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala.
Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada turbin
saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini
disebut torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada
mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini jugalah yang
menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat.
Karena pompa dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat
berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di aplikasikan

perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara
mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan
overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah pengembangan
sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling
diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu
dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah
mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
7. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada
transmisi manual untuk merubah rasio putaran turbin terhadap
roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi
transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas
persneling saat menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang
berbeda cukup jauh.
Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling
berhubungan dengan rasio berbeda-beda.
Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil
dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk
lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup
sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve
body bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah
rasio planetary gear secara hidraulis.
8. Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil-
mobil yang bersliweran saat ini. Torque converter menyebabkan
mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary
gear menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara
otomatis.
Untuk transmisi CVT
kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang
diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran
dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT

yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan
perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang
anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio
CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya
sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis
yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah
sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan
lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan
efisiensi bahan bakar yang tinggi.
Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.
Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik,
berikut perilaku transmisi matik untuk setiap posisi tuasnya :
P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan
roda. Hal ini memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan
hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang
cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin
dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci roda layaknya posisi
P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan
aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk
meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam
transmisi anda selama perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat

tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1
dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio
hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D
off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada
rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
6. Keunggulan,Kelemahan Transmisi otomatis dan cara
Merawat Transmisi otomatis
Transmisi otomatis memiliki beberapa keunggulan antara lain:
Membuat anda nyaman berkendara di kemacetan karena tidak
diperlukan pergantian gigi secara manual dengan menggunakan
tuas transmisi dan menginjak kopling.
Apabila dirawat dengan baik, dapat memiliki umur yang
panjang.
Cenderung less maintenance (tidak memerlukan perawatan)
selain ganti oli dan filter nya.
Apabila dalam keadaan prima, maka anda tidak akan merasakan
perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan sebaliknya.

Adapun kelemahannya adalah:
Apabila aki soak, maka kendaraan tidak dapat didorong untuk
jump start.
Apabila rusak maka penggantiannya akan memakan biaya yang
besar.
Pada saat jalan menurun, mobil tidak memiliki engine
brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.
Cara merawat transmisi otomatis :
Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis
untuk menarik kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi
rendah yang dimiliki oleh mobil tersebut.
Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.
Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang
berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil penggerak
depan maka bagian depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk
mencegah putaran roda mempengaruhi kerja transmisi yang
tidak memiliki pelumasan yang baik.
Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan
menginjak gas setengah untuk mempertahankan agar mobil tidak
turun, tapi gunakan rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).
Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik,
pindahkan tuas ke N (Neutral).
Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas
ke D atau R, sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru
tuas dipindahkan.

Periksalah selalu oli transmisi mobil Anda pada tongkat
ukur oli transmisi:
1. A. apabila kurang, segera ditambahkan, agar kinerja transmisi
berjalan dengan baik dan terhindar dari bunyi-bunyi kasar pada
perpindahan giginya
B. apabila berbau gosong atau berwarna hitam,segeralah ganti
2. Gantilah oli transmisi secara berkala setiap 10.000 km
3. Gunakan oli yang berkualitas baik dan dibuat pabrikan
besar/internasional seperti Mobil Oil, Castrol, Esso, Total,
Motul, Shell, dll dan sebisa mungkin gunakan yang memiliki grade
terbaik (Dexron III)
4. Kuras/ganti seluruh oli dalam sistem transmisi (termasuk
oli didalam torque converter) setiap 40.000 atau 50.000km.
Penggantian oli berkala dengan cara membuka baut pembunangan oli
di karter gearbox(nomer 2 diatas) hanya mampu mengeluarkan
sekitar 35% dari total kapasitas oli dalam sistem gearbox
otomatis
5. Janganlah mengganti posisi gigi dari D ke R atau ke P maupun
dari R ke D sebelum mobil berhenti total
6. Untuk menjaga keawetan transmisi otomatis,ketika mengendarai
dengan cara manual yaitu memindahkan gigi secara manual dari 1-2-
3-D atau sebaliknya, jangan paksakan mesin berputar pada RPM
maksimum atau redline apabila tidak sangat terpaksa.Putaran mesin
yang relatif aman bagi transmisi otomatis adalah sekitar 1.000
RPM dibawah putaran maksimum/redline
7. Jangan menahan posisi mobil di tanjakan dengan menggunakan daya
mesin karena kopling otomatis akan cepat aus/ selip.Gunakan rem
tangan atau rem kaki untuk menahan posisi mobil

8. Ketika berada di tengah kemacetan lalu lintas atau sedang
menanti di traffic light, sebisa mungkin letakkan posisi tuas
transmisi pada N
9.
Jangan menetralkan posisi tuas transmisi ketika mobil sedang berg
erak karena supply oli pada sistem transmisi akan
berkurang(tekanannya menurun)dan berakibat pada berkurangnya
keawetan usia transmisi
10. Jika mobil bertransmisi otomatis perlu ditarik,sebisa mungkin
angkat roda penggerak dengan trolley. Jika hal ini tidak
dimungkinkan,yakinkan bahwa tuas berada pada posisi N dan
tambahkan oli kedalam gearbox sekitar 2 liter extra.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan :
· Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang
berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin
menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan
ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang
tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.
· Transmisi menggunakan roda gigi-roda gigi (gears) dari rasio
rendah ke tinggi untuk memaksimalkan torsi mesin sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada saat berkendara. Ada dua macam
transmisi yaitu manual dan otomatis. Pada transmisi manual yang
digunakan adalah kopling dan lock unlock berbagai macam set gear
untuk mendapatkan rasio gigi yang berbeda. Transmisi otomatis
menggunakan torque converter dan planetary gears (roda gigi

satelit) yang dapat membuat satu set gear menghasilkan rasio gigi
yang berbeda.
· Perpindahan gigi pada transmisi otomatis secara otomatis
sesuai dengan posisi tuas, terdapat 6 posisi yaitu, posisi P, R,
N, D, 2 dan L. Sedangkan untuk Over Drive (O/D) menggunakan