tugas ujian

Upload: arifhidayat

Post on 05-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

urologi

TRANSCRIPT

TUGAS UJIAN BEDAH UROLOGI TAHAP IARIF HIDAYAT

1. Etiologi Hidrokel ?a. Kongenital: Adalah hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir yang disebabkan karena :A ). belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosessus vaginalisB ). belum sempurnanya sistem limfatik di daerah scrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel

b. Akuisita : 1) Idiopatik : sebagian besar hidrokel akuisita tidak diketahui penyebabnya2) Trauma : riwayat trauma di scrotum (tendangan) pembuluh darah di tunika vaginalis pecah hematocele bila diserap cairan serous yang berwarna kekuningan, sehingga terjadi hidrocele3) Infeksi : akut (GO, Pneumococcus, E. colli) ; awalnya terjadi orchitis epididimo orchitis hipersecresi sel endotel timbunan cairan di tunika vaginalis4) Keganasan : tekanan pada sistem nodus limfaticus/ vena sehingga absorpsi cairan menurun; tumor ganas testis atau scrotum sehingga merangsang tunika vaginalis lebih 5) Sumbatan saluran limfe di inguinal Karena sikatriks akibat infeksi/operasi Terutama terjadi di limfe inguinal profunda

2. Patogenesa terjadinya hidrokel pada filariasisTelur W. Bancrofti dan B. Malayi menetas di nyamuk Culex, filarial ditularkan dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk; cacing ini menimbulkan reaksi alergi, terbentuk jaringan ikat +kolagen , terjadi sumbatan pada pembuluh limfa bisa partial ataupun total, sehingga absorbsi berkurang, sumbatan jangka waktu lama bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh limfe di tunika vaginalis hidrocele testis

3. Etiologi funikulokel? Adalah hidrokel kongenital yang obliterasi di bagian proksimal dan distal

4. Definisi, patofisiologi gejala dan penatalaksanaan fimosis?a. DefinisiFimosis adalah suatu kelainan dimana preputium penis tidak dapat diretraksi(ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Normalnya, kulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik kebelakang pada saat lahir, namun seiring bertambahnya usia diproduksinya hormon dan faktor pertumbuhan terjadi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis bagian dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glans penis.b. PathogenesisFimosis yang fisiologis merupakan hasil dari adhesi lapisan lapisan epitel antara preputium bagian dalam dengan glans penis. Adhesi ini akan hilang secara spontan pada ereksi dan retraksi preputium secara intermiten. Jadi seiring bertambahnya usia fimosis fisiologis akan hilang. Higienitas yang buruk pada daerah sekitar penis dan adanya balanitis atau balanopostitis berulang yang mengarah terbentuknya skar pada orificium preputium, dapat megakibatkan fimosis patologis. Retraksi preputium secara paksa juga dapat mengakibatkan luka kecil pada orificium preputium yang dapat mengarah ke scar dan berlanjut phimosis. Pada orang dewasa yang belum berkhitan memiliki resiko fimosis secara sekunder karena kehilangan elastisitas kulit.Fimosis juga terjadi jika tingkat higienisitas rendah pada waktu BAK yang akan mengakibatkan penumpukan kotoran-kotoran pada glans penis sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada daerah glans penisdan preputium (balanitis) yang meninggalkan jaringan parut sehingga preputium tidak dapat ditarik ke belakang.Pada lapisan dalam preputium terdapat kelenjar sebacea yang memproduksi smegma. Cairan ini berguna untuk melumasi permukaan preputium. Letak kelenjar ini di dekat pertemuan preputium dan glans penis (bagian kepala penis yang berdiameter paling lebar). Di tempat ini berkumpul keringat, debris/kotoran, sel mati dan bakteri. Bila tidak terjadi fimosis, kotoran ini mudah dibersihkan. Namun pada kondisi fimosis, pembersihan tersebut sulit dilakukan karena preputium tidak bisa ditarik penuh ke belakang. Bila yang terjadi adalah perlekatan preputium dengan glans penis, debris dan sel mati yang terkumpul tersebut tidak bisa dibersihkan. Adapun kondisi lain akibatinfeksi yaitu balanopostitis. Pada infeksi ini terjadi peradangan pada permukaan preputium dan glans penis. Terjadi pembengkakan kemerahan dan produksi pus di antara glans penis dan preputiumc. Gejala klinis Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin (balloning) Kadang kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggelembung saat mulai BAK yang kemudian menghilang setelah berkemih. Hal tersebut disebabkan oleh karena urin yang keluar terlebih dahulu tertahan dalam ruangan yang dibatasi oleh kulit pada ujung penis sebelum keluar melalui muara yang sempit, Biasanya bayi menangis dan mengejan saat BAK karena timbul rasa sakit Kulit penis tidak bisa tertarik kepangkal saat akan dibersihkan Kadang disertai demam Iritasi pada penisd. Terapi Sebagai pilihan terapi konservatif dapat diberikan salep kostikosteroid (0.05-0.1 %) dua kali sehari selama 20-30 hari. Terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi dan anak yang masih memakai popok tetapi dapat dipertimbangkan untuk anak sekitar usia 3 tahun Tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksa pada penderita fimosis, kareana akan menimbulkan luka dan membentuk sikatriks pada ujung preputium sebagai fimosis sekunder Indikasi utama dilakukan dilakukan sirkumsisi pada anak anak adalah fimosis patologis.