tugas ujian

3

Click here to load reader

Upload: rezki

Post on 03-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Vsgd

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas ujian

1.gastroenterohepatik NSAID?

dr. Hirlan, SpPD, K-GEH. http://ipd.fk.undip.ac.id/publikasi/pustaka/14-gastro-entero-hepatologi/52-gastropati-oains-epidemiologi-dan-patogenesis

Jan C Becker, Wolfram Domschke, and Thorsten Pohle. Current approaches to prevent NSAID-induced gastropathy – COX selectivity and beyond. Journal ListBr J Clin Pharmacolv.58(6); 2004 Dec Diakses dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1884640/

2.bradikardi relatif?

Bradikardi relatif adalah peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi.

3.jenis demam pada tifoid?

Jawab:

-Demam Kontinyu yaitu demam yang menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC selama periode 24 jam. Perubahan kala malam dari suhu normal biasanya tidak terjadi atau tidak signifikan. Terjadi pada Demam tifoid (durasi lebih dari 7 hari, mual,muntah, lidah kotor, gangguan pencernaan) dan Malaria Falciparum Malignan ( Riwayat bepergian daerah endemis, menggigil, reaksi perdarahan ).

http://www.hi-lab.co.id/index.php/our-advice/130-demam

4.indikasi vaksin tifoid?

Jawab:

Pencegahan primer dapat dilakukan dengan cara imunisasi dengan vaksin yang dibuat dari strain Salmonella typhi yang dilemahkan. Di Indonesia telah ada 3 jenis vaksin tifoid, yaitu : 4 a. Vaksin oral Ty 21 a Vivotif Berna. Vaksin ini tersedia dalam kapsul yang diminum selang sehari dalam 1 minggu satu jam sebelum makan. Vaksin ini kontraindikasi pada wanita hamil, ibu menyusui, demam, sedang mengkonsumsi antibiotik . Lama proteksi 5 tahun. b. Vaksin parenteral sel utuh : Typa Bio Farma. Dikenal 2 jenis vaksin yakni, K vaccine (Acetone in activated) dan L vaccine (Heat in activated-Phenol preserved). Dosis untuk dewasa 0,5 ml, anak 6 – 12 tahun 0,25 ml dan anak 1 – 5 tahun 0,1 ml yang diberikan 2 dosis dengan interval 4 minggu. Efek samping adalah demam, nyeri kepala, lesu, bengkak dan nyeri pada tempat suntikan. Kontraindikasi demam,hamil dan riwayat demam pada pemberian pertama. c. Vaksin polisakarida Typhim Vi Aventis Pasteur Merrieux. Vaksin diberikan secara intramuscular dan booster setiap 3 tahun. Kontraindikasi pada hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam dan anak umur 2 tahun.

Indikasi vaksinasi adalah bila hendak mengunjungi daerah endemik, orang yang terpapar dengan penderita karier tifoid dan petugas laboratorium/mikrobiologi kesehatakomplokasi:

Komplikasi Komplikasi demam tifoid dapat dibagi atas dua bagian, yaitu : 2.7.1. Komplikasi Intestinal13 a. Perdarahan Usus Sekitar 25% penderita demam tifoid dapat mengalami perdarahan minor yang tidak membutuhkan tranfusi darah. Perdarahan hebat dapat terjadi hingga penderita.

mengalami syok. Secara klinis perdarahan akut darurat bedah ditegakkan bila terdapat perdarahan sebanyak 5 ml/kgBB/jam. b. Perforasi Usus Terjadi pada sekitar 3% dari penderita yang dirawat. Biasanya timbul pada minggu ketiga namun dapat pula terjadi pada minggu pertama. Penderita demam

Page 2: Tugas ujian

tifoid dengan perforasi mengeluh nyeri perut yang hebat terutama di daerah kuadran kanan bawah yang kemudian meyebar ke seluruh perut. Tanda perforasi lainnya adalah nadi cepat, tekanan darah turun dan bahkan sampai syok. 2.7.2. Komplikasi Ekstraintestinal 22 a. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (syok, sepsis), miokarditis, trombosis dan tromboflebitis. b. Komplikasi darah : anemia hemolitik, trombositopenia, koaguolasi intravaskuler diseminata, dan sindrom uremia hemolitik. c. Komplikasi paru : pneumoni, empiema, dan pleuritis d. Komplikasi hepar dan kandung kemih : hepatitis dan kolelitiasis e. Komplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritis, dan perinefritis f. g. Komplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis, dan artritis Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer, psikosis, dan sindrom katatonia

N.Harahap.Demam tifoid.2011. Tinjauan pustaka. Universitas sumatra utara Dinduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28625/4/Chapter%20II.pdf

6.pemeriksaan penujang untuk kolesistisis?