uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

60
UJI MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT DARI EKSTRAK TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata ) KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh: FITRIA TRISNAWATI NIM. 06.025 AKADEMI FARMASI ‘’PUTRA INDONESIA’’ MALANG Agustus2009

Upload: vera-wati

Post on 23-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

UJI MUTU FISIK GRANUL EFFERVESCENT DARI

EKSTRAK TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata )

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh:

FITRIA TRISNAWATI

NIM. 06.025

AKADEMI FARMASI ‘’PUTRA INDONESIA’’ MALANG

Agustus2009

Page 2: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

UJI MUTU FISIK SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT DARI

EKSTRAK TEMU KUNCI ( Boesenbergia pandurata )

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan kepada

Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan program D III

bidang farmasi

OLEH :

FITRIA TRISNAWATI

NIM 06.025

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

AGUSTUS 2009

Page 3: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

Lembar Persembahan

Pengetahuan adalah suatu cinta dan cahaya dan misi

Dimana orang yang berhasil di dunia

Adalah orang yang bangkit, mencari sesuatu yang kurang dan yang kita inginkan

Bila kita tidak menemukannya, kita akan menciptakannya.

Karena orang – orang yang gagal

Berani menatap kegagalannya denagn kepala tegak

Siap belajar, berdoa dan berusaha

Berusaha dan belajar lagi, semangat dan semangat lagi

Adalah mereka yang telah siap menjadi dewasa dan sukses secara utuh

Alhamdulillah, aku panjatkan sembah sujudku pada Allah SWT.

Aras rahmat, karunia dan ridho-Nya

Sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dengan baik dan tepat

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tuaku dan kakakku terima kasih banyak atas dorongan, semangat ,

kasih sayang kalian dan doanya selama ini.

Keluarga besarku yang ada dibanyuwangi dan teman – temanku seperjuanagn.

Sungguh kenangan kita tidak akan terlupakan semoga kita semua sukses dan tetap

menjadi sahabat sejati.

Semua pihak yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini.

Page 4: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

Karya Tulis Ilmiah

Oleh FITRIA TRISNAWATI ini

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan

Pembimbing

Drs. M. Haminudin, Apt

Page 5: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

ABSTRAK

Trisnawati, Fitria. 2009. Uji Mutu Fisik Sediaan Granul Effervescent Dari Ekstrak Temu Kunci, Pebimbing Drs. M. Haminudin, Apt.

Kata Kunci : Uji Mutu Fisik, Granul Effervescent, Ekstrak Temu Kunci.

Belakangan ini masyarakat mulai melakukan pengobatan dengan cara kembali ke alam . Temu kunci merupakan salah satu contoh dari bahan alam yang dapat digunakan untuk obat sariawan . Penelitian untuk temu kunci kali ini dibuat dalam bentuk granul effervescent karena praktis penyajiannya, ada penyegarnya, mudah dikemas, dapat dikonsumsi mulai anak – anak sampai orang dewasa.

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pembuatan dan uji mutu fisik tentang waktu larut, kelarutan, kadar air dan waktu alir granul effervescent dari ekstrak temu kunci.

Penelitian ini dilaksanakan di labolatorium Farmasi Putra Indonesia Malang, dimulai bulan Mei – juni 2009.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada uji kelarutan dan uji waktu alir memenuhi syarat. Sedangkan uji kadar air dan waktu larut tidak memenuhi syarat, bisa disebabkan karena pengaruh ukuran partikel yang tidak seragam.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut.

i

Page 6: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah S. W. T yang telah melimpahkan berkat dan

rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

“Uji Mutu Fisik Sediaan Granul Effervescent Dari Ekstrak Temu Kunci

( Boesenbergia pandurata)”

Adapun tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah sebagai salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan program Diploma III di Akademi Farmasi Putra

Indonesia Malang.

Sehubungan dengan terselesainya penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis

mengucapakan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan bantuan

yaitu :

1.Ibu Kartinu, Amd., ST selaku Direktur Akademi Farmasi Putra Indonesia

Malang

2.Bapak Drs.M. Haminudin S.Si.,Apt selaku penguji 1 dan pebimbing yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam proses karya tulis ilmiah ini.

3. Ibu Erna Susanti, S.Si., Apt selaku penguji II

4.Bapak Drs. Immanudin,Apt selaku penguji III

5. Bapak dan Ibu dosen Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang serta staf.

6. Kedua orang tuaku yang telah memberikan banyak dukungan dan doa.

7. Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah memberikan bimbingan,

serta arahan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis.

ii

Page 7: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih

mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan

saran dan kritik dari pembaca.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat.

Malang, juli 2009

Penulis

iii

Page 8: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. 0

ABSTRAK............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ...viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.........................................................................4

1.5 Asumsi Peneliti..............................................................................4

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah...................................5

1.7 Definisi Istilah............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi.......................................................................................... 6

2.2 Komponen Granul Effervescent.................................................... 9

2.3 Keuntungan dan Kerugian.............................................................9

2.4 Metode Pembuatan........................................................................ 10

2.5 Tinjauan Bahan Aktif.................................................................... 11

2.6 Uji Mutu Fisik Granul................................................................... 16

iv

Page 9: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

2.7 Kerangka Teori..............................................................................19

2.8 Hipotesa Penelitian........................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian.................................................................... 21

3.2 Instrumen Penelitian......................................................................22

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 23

3.4 Definisi Operasional Variabel....................................................... 23

3.5 Pengumpulan Data.........................................................................24

3.6 Pengolahan Data............................................................................25

3.7 Analisa Data.................................................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN.........................................................................29

BAB V PEMBAHASAN................................................................................. 34

BAB VI PENUTUP...........................................................................................36

BAB VII DAFTAR PUSTAKA..........................................................................38

LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................. 39

v

Page 10: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Uji Waktu Larut.......................................................................... 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Kelarutan...............................................................................45

Tabel 4.3 Hasil Uji Kadar Air............................................................................. 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Waktu Alir........................................................................... 47

vi

Page 11: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Temu Kunci....................................................................................... 48

Gambar 2. Granul Ekstrak Temu Kunci..............................................................49

vii

Page 12: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Pengumpulan Data Pembuatan Granul Effervescent.......... 39

Lampiran 2. Proses Pengolahan Temu Kunci dari Proses Ekstraksi sampai

MembentukGranul...........................................................................40

Lampiran 3 Hasil Ekstraksi Temu Kunci............................................................ 41

Lampiran 4 Proses Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Temu Kunci.........42

Lampiran 5. Determinasi Temu Kunci................................................................43

viii

Page 13: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan - bahan alam yang

berkhasiat bagi kesehatan yang dapat mengobati berbagai jenis penyakit. Dewasa

ini masyarakat lebih sering menggunakan obat tradisional dengan alasan efek

samping obat tradisional sangat kecil daripada obat modern,tetapi khasiatnya tidak

kalah dengan obat modern.Dan salah satu contoh dari obat tradisional yaitu suku

Zingiberaceae, tujuh jenis anggota suku Zingiberacea digunakan dalam

pengobatan tradisional, yaitu Alpinia galanga, Curcuma

domestica,Curcumaxanthorrhiza, Kaempferia galanga, Zingiber officinale,

Kaempferia pandurata, dan Curcuma aeruginosa. Dan dalam pemanfaatan suku

Zingiberaceae sebagai obat tradisional seperti Tanaman temu kunci (Kaempheria

pandurata Ridl) termasuk famili Zingiberaceae, Selain digunakan sebagai bumbu

masak, rimpang temu kunci juga memiliki khasiat sebagai obat.

Berdasarkan penelitian dan pengalaman, temu kunci telah terbukti

berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis diantaranya yaitu sebagai obat batuk

kering dan peringitis, obat sakit perut serta panas dalam.Temu kunci dapat

digunakan untuk obat diare, disentri, pelangsing, dan obat keputihan. Pengujian

secara in vitro menunjukan temu kunci dapat meningkatkan jumlah limfosit,

antibodi spesifik, dan dapat membunuh sel kanker (Hartono 1999).kadar

antioksidan pada temu kunci dapat menghambat beberapa penyakit yang banyak

disebabkan oleh radikalbebas yang berlebihan.bahan penting yang terkandung

1

Page 14: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

2

dalam temu kunci adalah minyak atsiri yaitu metilsinamat, kamper, sineol, dan

terpena. Di samping minyak atsiri, temu kunci mengandung saponin dan

flavonoid Senyawa senyawa yang mempunyai prospek cukup baik biasanya

berasal dari golongan flavonoid, kurkumin, limonoid, vitamin C, vitamin E

(tokoferol), dan katekin. Selama ini temu kunci banyak diolah dalam bentuk

minuman segar berupa jamu gendong.

Granul effervescent merupakan granul atau serbuk kasar sampai kasar

sekali dan mengandung unsur obat dalam campuran yang kering. Biasanya terdiri

dari natrium bikarbonat,asam sitrat dan asam tartrat, bila ditambah air asam dan

basanya bereaksi membebaskan karbondioksida (CO2) sehingga menghasilkan

buih. Larutan dengan karbonat yang dihasilkan menutupi rasa garam atau rasa lain

yang tidak diinginkan dari zat obat.

Seiiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

farmasi mendorong untuk membuat suatu formulasi yang tepat untuk mengolah

bahan alam (temu kunci) menjadi sediaan yang mudah diterima oleh masyarakat

serta memenuhi syarat, sediaan yang dipilih adalah granul effervescent,mengingat

bentuk ini relatif memiliki banyak keuntungan dibandingkan sediaan lain.

Keuntungannya adalah memiliki rasa enak, sediaan yang bersifat penyegar

penyegar karena adanya reaksi asam dan basa bereaksi membebaskan

karbondioksida (CO2), dapat dikonsumsi mulai dari anak-anak sampai orang

dewasa, dan praktis penyajiannya.

Sediaan harus diuji mutu fisiknya terlebih dahulu yang dilakukan Pertama,

kecepatan aliran adalah aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untuk

mengalirkan 100 g granul < 10 detik. Kedua, uji waktu larut adalah waktu yang

Page 15: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

3

diperlukan untuk melarutkan seluruh granul, granul yang baik larut < 1 menit.

Ketiga, kelembaban adalah kelembaban granul perlu dianalisa sebab kadar air

yang tinggi mengganggu aliran granul dan kadar yang 0,4-0,7%. Keempat, uji

kelarutan adalah pengujian kalarutan yang didasarkan pada prinsip mengukur

jumlah sampel yang larut dan kondisi yang telah ditentukan.

Berdasarkan uraian diatas peneliti akan membuat sediaan granul

effervescent dari temu kunci selain itu akan diuji layak atau tidak temu kunci

dibuat dalam bentuk granul effervescent.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci dapat menghasilkan

mutu fisik granul yang baik, larut dalam air dan menimbulkan buih saat dilarutkan

dalam air.

Pertanyaan Penelitian

1.2.1 Bagaimana waktu larut sediaan granul effervescent dari ekstrak temu

kunci?

1.2.2 Bagaimana kelarutan sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci?

1.2.3 Bagaimana kadar air suatu sediaan granul effervescent yang dibuat dari

ekstrak temu kunci?

1.2.4 Bagaimana waktu alir suatu sediaan granul effervescent yang dibuat dari

ekstrak temu kunci?

Page 16: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

4

1.3 Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian terhadap granul effervescent ekstrak temu kunci

bertujuan :

1.3.1 Tujuan umum penelitian

Pembuatan sediaan granul effervescent dari bahan ekstrak temu kunci

yang dapat memenuhi persyaratan.

1.3.2 Tujuan khusus penelitian

1.3.2.1 Mengetahui uji waktu larut granul effervesent

1.3.2.2 Mengetahui uji kelarutan granul effervesent

1.3.2.3 Mengetahui uji kadar air granul effervescent

1.3.2.4 Mengetahui waktu alir granul effervescent

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Menginformasikan kepada masyarakat tentang temu kunci yang berkhasiat

untuk berbagai jenis penyakit bagi kesehatan manusia.

1.4.2 Menambah suatu formulasi granul effervescent

1.4.3 Menginformasikan kepada masyarakat tentang temu kunci yang dapat

dibuat formula granul effervescent.

1.4.4 Menginformasikan kepada masyarakat tentang cara pembuatan formulasi

granul effervescent yang baik dan benar sehingga formula memenuhi

persyaratan.

Page 17: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

5

1.5 Asumsi Penelitian

1.5.1 Temu kunci dapat dibuat sediaan granul effervescent untuk obat

tradisional.

1.5.2 Sediaan granul dikatakan baik jika waktu alir, waktu larut, kadar air dan

kelarutannya sudah memenuhi syarat serta dapat menimbulkan buih pada

saat dilarutkan dalam air.

1.6 Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini ruang lingkup uji mutu fisik meliputi uji waktu larut, uji

waktu alir, uji kelarutan dan uji kadar air.

Keterbatasan masalah pada penelitian ini adalah pengujian homogenitas dan

kekompakan suatu sediaan granul effervexcent yang dibuat dari ekstrak temu

kunci. Dan tidak melakukan prosedur pembuatan secara khusus.

1.7 Definisi Istilah

Granul : bentuk sediaan yang menyerupai serbuk tetapi membentuk butiran yang

Kasar

Effervecent : sediaan yang mengandung asam sitrat,asam tartrat dan natrium

Bikarbonat,bila dimasukkan air akan berbuih mengeluarkan karbondioksida.

Temu kunci adalah tanaman yang Perawakan:herba rendah, biasanya

tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar dan beruas, sedikit keras,

bersisik tipis, dan berbau harum Batang: batang asli di dalam tanah sebagai

rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik yang dapat bermanfaat untuk

mengobati penyakit sariawan.

Page 18: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi2.1.1 Granul Effervescent

Granul merupakan gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih

kecil.umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang

lebih besar.ukurannya biasanya berkisar antara ayakan 4-12 mesh, walaupun

demikian granul dari macam-macam ukuran lubang ayakan mungkin dapat dibuat

tergantung pada tujuan pemakaiannya (lachman,212)

Granul adalah suatu agregrat asimetris dari partikel serbuk. Granul tidak

memiliki bentuk geometris yang harmonis dalam banyak hal bentuk luarnya

berupa peluru,bola,batang silinder dan sebagainya. Permukaan umumnya tidak

merata dan kasar bergerigi butiran granulasi berpori.(voight ;1995,171)

Garam effervescent merupakan granul atau serbuk kasar sampai kasar

sekali dan mengandung unsur obat dalam campuran yang kering, biasanya terdiri

dari natrium bikarbonat,asam sitrat dan asam tartrat. Bila ditambahkan dengan air

dan biasanya bereaksi membebaskan karbondioksida (CO2) sehingga

menghasilkan buih.Larutan dengan karbonat yang dihasilkan menutupi rasa garam

atau rasa lain yang tidak diinginkan dari zat obat. ( ansel ; 1989)

Serbuk effervescent adalah serbuk yang berupa granul kecil yang

mengandung asam sitrat dan natrium bikarbonat. Cara penggunaannya dilarutkan

terlebih dulu dalam segelas air,maka akan terjadi reaksi antara asam dan natrium

bikarbonat dengan mengeluarkan CO2 dan akan menimbulkan rasa seperti limun

(moh anief,9)

6

Page 19: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

7

Berdasarkan keterangan diatas, granul effervescent adalah sediaan yang

berupa gumpalan-gumpalan dari partikel-partikel yang lebih kecil atau serbuk

kasar sampai kasar sekali yang berupa granul kecil yang mengandung asam sitrat

dan natrium bikarbonat. Cara penggunaannya dilarutkan dalam segelas air, akan

terjadi reaksi antara asam dan basa yaitu dengan mengeluarkanCO2

(karbondioksida ) terasa seperti lemon.

2.1.2 Persyaratan Granul

Dalam pembuatan sediaan granul terdapat beberapa persyaratan, yaitu :

a. Dalam bentuk dan warna yang sedapat mungkin homogen.

b. Menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan.

c. Memiliki daya luncur yang baik.

d. Sedapat mungkin memiliki distribusi butiran yang sempit dan tidak > 10%

mengandung komponen berbentuk serbuk

e. Tidak terlampau kering (sisa lembab 0,4-0,7%).

f. Mudah hancur didalam air (Voigh, 1995 : 172).

2.2. EKSTRAK

Ekstrak adalah sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan / hewan yang

diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat,

menggunakan menstrum yang cocok, uapkan semua atau hampir semua dari

pelarutnya dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan standarnya

(ansel,1989.;616-617)

Page 20: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

8

Ekstrak merupakan sediaan yang dapat berupa kering atau cair, dibuat

dengan menyari simplisia nabati / hewani menurut cara yang sesuai yaitu berupa

perkolasi dan maserasi (anief,1987;1689)

Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa ekstrak merupakan hasil dari

penyaringan zat aktif dari jaringan tumbuhan dengan menggunakan pelarut yang

cocok. Tujuan pembuatan ekstrak yaitu untuk mendapatkan zat berkhasiat yang

diinginkan dan memudahkan dalam perhitungan dosisnya.

2.2.1 PERKOLASI

Perkolasi yaitu “per” melalui dan “colare” merembes,jadi secara umum

dapat dinyatakan sebagai proses dimana obat yang sudah halus, zat yang larutnya

diekstraksi dalam pelarut yang sesuai dan cara melewatkan perlahan-lahan

melalui obat dalam suatu kolom. Obat dimampatkan dalam alat ekstraksi khusus

disebut perkolator, dengan ekstrak yang telah dikumpulkan disebut perkolat.

Kebanyakan ekstraksi obat dikerjakan dengan cara perkolasi.(ansel,1989;608)

2.2.2 MASERASI

Maserasi artinya merendam adalah proses paling tepat dimana obat yang

sudah halus memungkinkan untuk direndam dalam menstrum sampai meresap dan

melunak susunan sel sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut

(ansel,1989;607)

Proses maserasi adalah sebagai berikut:

Dimasukkan 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat

halus yang cocok dalam bejana,dituangi dengan 75 bagian cahaya penyari, ditutup

Page 21: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

9

dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk,lalu

diserkai,diperas,ampas dicuci dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh

100 bagian, maserasi dipindahkan ke dalam bejana tertutup dibiarkan di tempat

yang sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari,lalu dienaptuangkan atau

disaring.(anief :1987:175)

2.2.3 INFUNDANSI

Infus adalah sediaan yang dibuat dengan menyari simplisia dengan air pada

suhu 90o selama 15menit .infundansi adalah proses penyarian yang umumnya

digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dan bahan-

bahan nabati (sediaan galenik:8)

2.3 Komponen Granul effervescent

Pada pembuatan granul effervescent dibutuhkan beberapa komponen seperti

bahan aktifnya yaitu ekstrak temu kunci dan bahan tambahan yang terdiri dari

asam sitrat, asam tartrat, natrium bikarbonat yang dapat membuat sediaan menjadi

berbuih bila dilarutkan dengan air,sukrosa sebagai bahan tambahan pemanis dan

dekstrosa sebagai bahan tambahan.

2.4 Keuntungan dan Kerugian

2.4.1 Keuntungan sebagai bentuk sediaan granul effervescent

a. Menghasilkan rasa yang enak dikarenakan adanya karbonat yang

membantu memperbaiki rasa beberapa obat tertentu.

Page 22: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

10

b. Penyiapan larutan dalam waktu yang tidak lama dan mengandung dosis

obat yang tepat

c. Lebih mudah digunakan

d. Karena adanya kandungan yang lembab selama proses produksi bisa

menyebabkan reaksi effervescent yang premature.

e. Bila pada pemakaian sediaan effervescent timbul kesukaran untuk

menghasilkan produk yang lebih stabil secara kimia.

2.4.2 Kerugian dari bentuk sediaan granul effervescent

o Fasilitas produksi yang khusus

o Untuk menjaga kualitas di dalam kantong lembaran alumunium kedap

udara

o Harganya yang relative mahal

2.5 Metode Pembuatan Granul Effervescent

a. Penyiapan peralatan yang dibutuhkan

b. Penyiapan dan pengumpulan bahan tambahan dan temu kunci

c. Pembuatan serbuk temu kunci

d. Pembuatan ekstrak temu kunci

e. Penentuan formula granul effervescent ekstrak temu kunci

f. Pencampuran bahan-bahan yang dibutuhkan dengan metode peleburan

g. Pembuatan granul effervescent dari ekstrak temu kunci

h. Pemeriksaan sifat fisik granul effervescent ekstrak temu kunci.

Page 23: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

11

2.6 Tinjauan Bahan Aktif

2.6.1 Karakteristik Temu kunci

Kerajaan :Plantae

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Liliopsida

Ordo :Zingiberales

Famili :Zingiberaceae

Genus :Boesenbergia

Spesies : Boesenbergia pandurata

Sinonim : Gastrochilus panduratum (Roxb) Schult.; Kaempferia pandurata

(Roxb); Boesenbergia rotunda

Nama asing : Fingerroot (Inggris), Krachai (Thailand), Chinese key (Cina).

Perawakan:herba rendah, biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah secara

mendatar dan beruas, sedikit keras, bersisik tipis, dan berbau harum Batang:

batang asli di dalam tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik,

Temu kunci berperawakan herba rendah, merayap di dalam tanah. Dalam satu

tahun pertumbuhannya 0,3-0,9 cm. Batangnya merupakan batang asli di dalam

tanah sebagai rimpang, berwarna kuning coklat, aromatik, menebal, berukuran 5-

30 x 0,5-2 cm. Batang di atas tanah berupa batang semu (pelepah daun). Daun

tanaman ini pada umumnya 2-7 helai, daun bawah berupa pelepah daun berwarna

merah tanpa helaian daun. Tangkai daun tanaman ini beralur, tidak berambut,

panjangnya 7-16 cm, lidah-lidah berbentuk segitiga melebar, menyerupai selaput,

panjang 1-1,5 cm, pelepah daun sering sama panjang dengan tangkai daun; helai

Page 24: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

12

daunnya tegak, bentuk lanset lebar atau agak jorong, ujung daun runcing,

permukaan halus tetapi bagian bawah agak berambut terutama sepanjang

pertulangan, warna helai daun hijau muda, lebarnya 5-11 cm.

Bunga tanaman ini berupa susunan bulir tidak berbatas, di ketiak daun, dilindungi

oleh 2 spatha, panjang tangkai 41 cm, umumnya tangkai tersembunyi dalam 2

helai daun terujung. Kelopak bunganya 3 buah lepas, runcing. Mahkota bunganya

3 buah, warnanya merah muda atau kuning-putih, berbentuk tabung 50-52 mm,

bagian atas tajuk berbelah-belah, berbentuk lanset dengan lebar 4 mm dan panjang

18 mm. Benang sarinya 1 fertil besar, kepala sarinya bentuk garis membuka

secara memanjang. Lainnya berupa bibir-bibiran (staminodia) bulat telur terbalik

tumpul, merah muda atau kuning lemon, gundul, 6 pertulangan, dan ukurannya

25×7 cm. Putik bunganya berupa bakal buah 3 ruang, banyak biji dalam setiap

ruang (Plantus, 2008).

Kandungan

Rimpang 1,2% minyak atsiri (rimpang segar 0,06% - 0,32%

minyak atsiri); (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen),

damar, pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin.

Temu kunci juga mengandung zat pati dan mnyak basillikum yang terdiri atas

senyawa-senyawa linatool, cajeputol dan metal chavicl.

Page 25: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

13

Manfaat Rimpang temu kunci :

sebagai peluruh dahak/untuk menanggulangi batuk,

peluruh kentut

penambah nafsu makan

menyembuhkan sariawan

pemacu keluarnya air susu ibu (AS1),

Pereda panas dalam

Penangkal masuk angin:

disentri,

antiinflamasi

analgetik

dan antipiretik

2.6.2 Karekteristik Asam Tartrat

Nama lain : Acidum Tartaricum

Rumus kimia : C4H6O6

BM : 150,00

Page 26: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

14

Pemerian : Hablur, tidak berwarna / bening / serbuk halus sampai granul

warna putih ,tidak berbau,rasa asam dan stabil di udara.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol

2.6.3 Karakteristik Asam Sitrat

Nama lain : Acidum Citricum

Rumus kimia : C6H8O7

Pemerian : Hablur tidak bewarna / serbuk putih tidak berbau rasa sangat asam

agak higroskopis,merapuh dalam udara kering dan panas.

Kelarutan : Larut dalam kurang dari 1 bagian air dan dalam 1,5 etanol (95%)

p,sukar larut dalam eter

Khasiat : Sebagai zat tambahan, biasanya digunakan untuk menetralkan basa

dalam minuman segar.

Secara kimia asam sitrat bersifat seperti asam karbosilat lainnya.jika dipanaskan

di atas 175oC,asam sitrat terurai dengan melepaskan karbondioksida dan air.

Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan

pengawasan makanan nasional dan internasional utama senyawa ini secara alami

terdapat pada semua jenis makhluk hidup,dan kelebihan asam sitrat dengan

mudah di metabolisme dan dihilangkan dari tubuh.

Page 27: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

15

2.6.4 Karakteristik Natrium Bikarbonat

Nama lain : Natrii Subkarbonas

Rumus kimia : NaHCO3

BM : 84,01

Pemerian : Serbuk hablur,putih,stabil di udara kering,tetapi dalam udara lembab

secara perlahan-lahan terurai. Larutan segar dalam air dingin, tanpa dikocok,

bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan bertambah bila larutan

dibiarkan,digoyang kuat atau dipanaskan.

Kelarutan : Larut dalam air, tidak larut dalam etanol.

2.6.5 Karakteristik Dekstrin

Dekstrin adalah golongan karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang dibuat

dengan modifikasi pati dengan asam.

Rumus kimia : G6H10O5

Pemerian : Serbuk hablur berwarna putih sampai kuning

Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih cepat terdispersi, tidak kental serta lebih

stabil daripada pati.

Dekstrin mempunyai viskositas yang relative rendah, sehingga pemakaian dengan

jumlah banyak masih diijinkan. Hal ini justru akan menguntungkan jika

pemakaian dekstrin ditujukan sebagai bahan pengisi (filter) karena dapat

Page 28: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

16

meningkatkan berat produk yang dihasilkan. (warsiki,dkk.1995)

Dekstrin dapat melindungi senyawa yang peka terhadap oksidasi / panas, karena

molekul dari dekstrin stabil terhadap panas dan oksidasi. Kosentrasi dekstrin 12,5

% akan memberikan perlakuan terbaik (suryanto,2000)

2.6.6 Karakteristik Gula

Nama lain : Sukrosa

BM : 342,30

Rumus kimia : C12H22O11

Sukrosa : Gula, yang diperoleh dari saccharum officinarumlinne ( familia

gramineae ), beta vulgaris linne ( familia chenopadiaceae ) dan sumber-sumber

lain. Tidak mengandung bahan tambahan.

Pemerian : Hablur putih / tidak berwarna, massa hablur / berbentuk kubus atau

serbuk hablur putih,tidak bau, rasa manis, stabil di udara, larutnya netral terhadap

lakmus.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air

mendidih,sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.

Penyimpanan : Dalam wadah dan penyimpanan yang tertutup rapat.

Page 29: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

17

2.7 Uji Mutu Fisik Granul

Sediaan granul effervescent temu kunci yang telah dibuat akan diuji

meliputi beberapa tahap yaitu.

2.7.1 Uji Waktu Larut

Sediaan effervescent reaksinya berjalan cukup cepat dan selesai dalam

waktu kurang dari satu menit. ( Dadan Rohdiana,ST.MP, artikel )

a. Siapkan 150 ml air dengan suhu ± 25 o C

b. Masukkan 1 sachet ke dalam 150 ml air tersebut

c. Hitung waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan seluruh granul

effervescent dengan menggunakan stopwatch

d. Penentuan kecepatan larut,dihitung dengan rumus

Kecepatan larut = Berat granul (gr)

Waktu larut (dt)

2.7.2 Uji Kelarutan (yuwono dan susanto,1998)

Pengujian kelarutan didasarkan pada prinsip mengukur jumlah sampel

yang tidak larut dalam waktu dan kondisi yang telah ditentukan prosedur

pengujiannya yaitu :

a. Kertas saring dioven pada suhu 105 oC selama 10 menit,didinginkan

Page 30: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

18

dalam deksikator dan timbang sampai konstan (a)

b. Timbang bahan sebanyak 3 gr ( berat awal )

c. Masukkan bahan dalam 150ml air bersuhu 25oC

d. Saring dengan kertas saring yang telah diketahui beratnya

e. Kertas saring tersebut di oven kembali pada suhu 105 o C selama 3

jam

f. Dinginkan dalam deksikator dan sampai didapat berat konstan (b)

Perhitungan :

Berat akhir = b - a

Kelarutan = berat awal – berat akhir X 100%

Berat awal

2.7.3 Uji Kadar Air

Uji kadar air pada granul ( Indonesia,1997 : 825)

Uji kadar air ditimbang 10 g lalu dimasukkan oven pada suhu 105o C selama 30

menit sampai 1jam atau secukupnya. Uji kadar air pada granul effervescent

dapat dihitung dengan rumus:

Bobot sebelum – bobot sesudah X 100 %

Bobot sebelum

Page 31: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

19

Dengan uji kadar air diharapkan sediaan granul effervescent memenuhi

syarat antara 0,4-0,7 %. (dash,2000)

2.7.4 Uji Waktu Alir Granul

Penentuan waktu alir granul ini untuk mengetahui waktu alir granul

memasuki ruang cetak, alat yang digunakan adalah corong gelas.

Prosedur kerja waktu alir granul adalah menimbang 100 g granul

kemudian memasukkan granul ke dalam corong dengan lubang bawah ditutup.

Lalu mengukur waktu alir dimulai pada saat lubang corong dibuka sampai granul

seluruhnya keluar dari corong. Kemudian menghitung waktu alir granul.

Daya alir = berat granul

waktu

Persyaratan :

Aliran granul baik jika waktu yang diperlukan Untuk mengalirkan 100 g

granul kurang dari < 10 detik.

2.8 Kerangka teori

Granul effervescent adalah sediaan yang berupa gumpalan – gumpalan

dari partikel – pertikel yang lebih kecil / serbuk kasar atau sampai kasar sekali

yang berupa granul kecil yang mengandung asam sitrat dan natrium bikarbonat.

Cara penggunaanya dilarutkan terlebih dahulu dalam segelas air, maka akan

terjadi reaksi antara asam dan basa yaitu dengan mengeluarkan CO2

( karbondioksida ) serta seperti rasa lemon.

Page 32: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

20

Bahan aktif yang digunakan adalah temu kunci. Berdasarkan hasil penelitian dan

pengalaman, temu kunci telah terbukti berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis

penyakit diantaranya yaitu dapat memperkuat lambung, obat sakit perut.Temu

kunci dapat digunakan untuk obat diare, disentri, pelangsing, dan obat keputihan.

Pengujian secara in vitro menunjukkan temu kunci dapat meningkatkan jumlah

limfosit, antibodi spesifik, dan dapat membunuh sel kanker (Hartono 1999).

Bentuk sediaan granul effervescent lebih memberikan daya tarik kepada

konsumen dan sediaan yang tidak membosankan, aroma alami, menyegarkan

karena adanya reaksi asam dan basa yang membebaskan karbondioksida (CO2),

menyehatkan, siap saji, serta bisa dikonsumsi oleh siapa saja baik orang dewasa

ataupun anak – anak .

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesa penelitian ini adalah temu kunci layak untuk dibuat dalam bentuk

sediaan granul effervescent dan dapat memenuhi syarat.

Page 33: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

21

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena untuk mengetahui

apakah ekstrak temu kunci dibuat dalam sediaan granul effervescent memenuhi

syarat atau tidak. Persyaratannya meliputi Uji waktu larut, Uji kelarutan, Uji kadar

air dan uji waktu alir. Proses penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu:

3.1.1 Tahap Persiapan

Yaitu membuat atau mempersiapkan formula granul effervescent dari

ekstrak temu kunci serta menghitung dan mencari semua kebutuhan bahan –

bahan yang akan digunakan.

3.1.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan terdiri dari 4 kegiatan yaitu :

1. Menyiapkan alat bahan yang dibutuhkan

2. Proses ekstraksi temu kunci yang akan digunakan

3. Proses granulasi + pencampuran bahan – bahan yang digunakan sampai

membentuk granul effervescent

4. Uji mutu fisik sediaan granul

21

Page 34: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

22

3.1.3 Tahap Akhir

Menganalisa data yang akan dilakukan dari uji mutu fisik granul effervescent

yang terdiri dari Uji waktu larut, Uji kelarutan,Uji kadar air dan Uji waktu alir.

3.2 Instrumen Penelitian

3.2.1 Bahan

1. Temu Kunci

2. Asam Tartrat

3. Asam Sitrat

4. Natrium Bikarbonat

5. Dekstrin

6. Laktosa

3.2.2 Alat

1. Timbangan + Anak timbangan

2. Mortir + Stamper

3. Bekker glass 100 ml + 400 ml

4. Batang pengaduk

5. Ayakan granul 6-12 mesh dan ayakan 14-20 mesh

6. Gelas ukur 10 ml + 100 ml

7. Oven + lengser

8. Evaporator

9. Bejana alumunium foil

10. Tempat untuk mencampur bahan

11. Corong gelas

12. Stopwacth

Page 35: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

23

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan yaitu berjudul Uji Mutu Fisik Sediaan

Granul Effervescent Dari Ekstrak Temu Kunci ini dilaksanakan di Laboratorium

Teknolgi Farmasi Putera Indonesia Malang. Dan dilaksanakan mulai bulan

April – Mei 2009.

3.4 Definisi operasional Variabel

Variabel operasional pada penelitian ini yang berjudul “Uji Mutu Fisik

Sediaan Granul Effervescent dari ekstrak temu kunci” yang terdiri dari uji

kelarutan, uji waktu larut, uji kadar air dan uji waktu alir. lihat tabel di bawah ini :

NO Variabel Definisi Operasional Variabel Hasil Ukur Alat Ukur1

2

3

4.

Uji waktu larut

Uji kelarutan

Uji kadar air

Uji waktu alir

Untuk mengetahui seberapa lama sediaan granul larut dalam air sampai partikel benar-benar larut dan tidak ada satupun partikel yang terlihat.Untuk mengetahui seberapa banyak sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci yang dapat larut dalam air.Untuk mengetahui kandungan air dengan membandingkan sebelum di oven sesudah bobot dioven pada sediaan granul effervescent.

Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat selama waktu tertentu

Granul effervescent yang baik larut < 1 menit ( 60 detik )

% (persen)

0,4% - 0,7 %

Aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untukmengalirkan 100 g granul kurang dari < 10 detik

Gelas, air 150 ml

Timbangan

Timbangan

Corong

Page 36: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

24

3.5 Pengumpulan Data

3.5.1 Formula Standard ( Howard C Ancel 1989 : 215 )

Dinatrium fosfat yang dikeringkan

Dan dibuat serbuk kering 200 g

Asam tartrat, serbuk kerng 252g

Asam sitrat, serbuk kering 162 g

Natrium bikarbonat, serbuk kering 477g

Untuk membuat 1000 g

3.5.2 Pembuatan formula

Formula untuk tiap sediaan (1 bungkus = 7g ) yang dilarutkan dalam 1 gelas air

(220 ml)

NO BAHAN Persen (%)Untuk 1 sachet

(g)1

2

3

4

5

6

Ekstrak temu kunci

Asam tartrat

Asam sitrat

Natrium bikarbonat

Dekstrin

Sukrosa

20,8 %

16,2 %

42 %

10 %

11 %

2,5

0,93

0,73

1,89

0,45

0,49

Page 37: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

25

3.6 Pengolahan Data

3.6.1 Perhitungan Bahan

Kebutuhan bahan dari 10 bungkus granul effervescent ekstrak temu kunci

NO Bahan Total kebutuhan untuk

10 bungkus (g)

Total kebutuhan

bahan untuk

Replikasi 1,11 dan

111 (g)1

2

3

4

5

6

Ekstrak temu kunci

Asam tartrat

Asam sitrat

Natrium bikarbonat

Dekstrin

Sukrosa

25

9,3

7,3

18,9

4,5

4,9

75

27,9

21,9

56,7

13,5

14,7

3.6.2 Proses Pembuatan Granul Effervescent

Proses pembuatan granul effervescent temu kunci menggunakan metode

granulasi basah.

3.6.3 Proses Pembuatan Ekstrak Temu Kunci Menggunakan Metode

Maserasi

1. Menimbang serbuk temu kunci100g

2. Ukur etanol 70% sebanyak 500 ml.

Page 38: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

26

3. Masukkan serbuk temu ke dalam bejana dan tambahkan etanol 70%,

kemudian didiamkan selama 5 hari dan ditutup rapat serta terlindung

cahaya

4. Setelah 5 hari, campuran tersebut diserkai dengan kain flanel kemudian

disaring dengan corong buchner.

5. Ampas dibilas dengan sisa cairan penyari hingga didapat maserat yang

jernih.

6. Maserat diuapkan di evaporator sampai didapat 1/3 bagian ekstrak kental

temu kunci

3.6.4 Proses Pembuatan Granul Ekstrak Temu Kunci

1. Menimbang ekstrak yang dihasilkan lalu ditaruh pada mortar x

2. Menimbang dekstrin dan laktosa masukkan morir x, gerus kuat ad massa granul

3. No 2 diayak dengan pengayakan 6-12 mesh.

4. Granul hasil ayakan kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 30-4oC.

5.Granul yang sudah kering diayak dengan pengayak 14-20 mesh sampai

diperoleh granul yang homogen.

6.Menimbang asam sitrat lalu dicampur dengan granul campur hingga homogen.

7.Menimbang natrium bikarbonat dicampur dengan granul campur hingga

homogen.

8. Menimbang asam tartrat dicampur dengan granul campur hingga homogen.

9. Dilakukan pengujian waktu alir, waktu larut, kadar air dan kelarutan.

Page 39: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

27

3.7 Uji Mutu Fisik

3.7.1 Uji Waktu Larut

Dilarutkan 1 bungkus granul effervescent pada satu gelas yang berisi air

(220ml) lalu diamati dan dihitung lama seidaan yang larut dalam air sampai

partikel – partikel tidak terlihat atau larut sempurna. Granul effervescent yang

baik larut dalam waktu ≤ 1 menit. Lakukan sampai tiga kali.

3.7.2 Uji Kelarutan

Larutkan 3 g granul effervescent dengan 100ml air, saring dengan kertas

saring yang sudah diketahui beratnya. Kemudian di oven 105oC selama 3 jam.

Dinginkan dalam eksikator dan timbang sampai di dapatkan berat yang konstan.

3.7.3 Uji Kadar Air

Granul effervescent ekstrak temu kunci sebanyak 10 g, dimasukkan dalam

oven pada suhu 105oC, kemudian masukkan eksikator selama 1 jam kemudian

dihitung kadar airnya dengan rumus :

Bobot sebelum – bobot sesudah X 100 %

Bobot sebelum

3.7.4 Uji Waktu Alir

Menimbang 100 g kemudian memasukkan kedalam corong dengan lubang

bawah ditutup. Lalu mengukur waktu alir dimulai pada saat lubang corong dibuka

sampai granul seluruhnya keluar dari corong.

Aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 100 g

granul kurang dari < 10 detik.

Page 40: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

28

3.8 Analisa Data

Pada penelitian ini analisa data dilakukan dengan menghitung waktu alir,

waktu larut, kadar air dan kelarutan yang baik untuk sediaan granul, mencari

simpangan deviasi dari masing-masing replikasi lalu dibuat rata-rata, kemudian

hasil rata-rata tersebut dibandingkan dengan persyaratan yang ada dipustaka.

Sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci memenuhi syarat dan sesuai

dengan yang tertulis di pustaka.

Page 41: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Bahan Baku

Pemeriksaan organoleptis terhadap bahan-bahan yang akan digunakan dalam

pembuatan granul effervescent, bertujuan untuk memastikan bahan yang

digunakan benar atau tidak. Hasil pemeriksaan pada tabel di bawah ini

Tabel 4.1 Pemeriksaan temu kunci

Pemeriksaan Pustaka PengamatanOrganoleptis Temu kunci berbentuk

rimpang, warna kuning

muda, bau khas aromatik

dan tebal.

Temu kunci berbentuk

rimpang, warna kuning

muda, bau khas

aromatik dan tebal.Mikroskop Temu kunci terdapat

fragmen butir pati,

serabut, pembuluh kayu,

parenkim dengan sel

sekresi.

Temu kunci terdapat

fragmen butir

pati,serabut, pembuluh

kayu, parenkim dengan

sel sekresi.

Tabel 4.2 Pemeriksaan Ekstrak Temu Kunci

Pemeriksaan Pengamatanorganoleptis Ekstrak kental, berwarna orange, bau

khas aroma temu kunci

29

Page 42: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

30

Tabel 4.3 Pemeriksaan Asam Tartrat

Pemeriksaan Pustaka (FI IV ) Pengamatanorganoleptis Hablur tidak bewarna /

bening / serbuk halus

sampai granul, warna

putih, tidak bau dan rasa

asam

Hablur tidak bewarna /

bening / serbuk halus

sampai granul, warna

putih, tidak bau dan rasa

asam

Tabel 4.4 Pemeriksaan Asam Sitrat

Pemeriksaan Pustaka (FI IV ) Pengamatanorganoleptis Hablur tidak bewarna /

serbuk putih, tidak bau

dan rasa sangat asam

Hablur tidak bewarna /

serbuk putih, tidak bau

dan rasa sangat asam

Tabel 4.5 Pemeriksaan Natrium Bikarbonat

Pemeriksaan Pustaka (FI IV ) Pengamatanorganoleptis Serbuk hablur putih Serbuk hablur putih

Tabel 4.6 Pemeriksaan Dekstrin

Pemeriksaan Pustaka (FI IV ) Pengamatanorganoleptis Serbuk hablur, bewarna

putih, sampai kuning.

Serbuk hablur, bewarna

putih, sampai kuning.

Page 43: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

31

Tabel 4.7 Pemeriksaan Sukrosa

Pemeriksaan Pustaka (FI IV ) Pengamatanorganoleptis Hablur putih / tidak

bewarna, masa hablur /

berbentuk kubus atau

serbuk hablur putih, tidak

bau dan rasa manis.

Hablur putih / tidak

bewarna, masa hablur /

berbentuk kubus atau

serbuk hablur putih,

tidak bau dan rasa

manis.

4.2 Hasil Uji Mutu Fisik Granul Effervescent Ekstrak Temu Kunci

Uji mutu fisik granul effervescent dari ekstrak temu kunci meliputi uji waktu

larut, uji kelarutan, uji kadar air dan uji waktu alir.

Tabel 4.8 Hasil uji waktu larut

Replikasi Uji Waktu larut (detik)1 692 793 77

Rata - rata 75SD 5,29

Pada uji waktu larut dari ketiga replikasi rata- ratanya 75 detik dengan standart

deviasi 5,29.

Tabel 4.9 Hasil uji kelarutan

Replikasi Uji kelarutan (%)1 96,62 %2 96,18 %3 97,02 %

Rata - rata 96,60SD 0,420

Sedangkan uji kelarutan dari ketiga replikasi rata – ratanya 96,60 % standart

deviasinya 0,420.

Page 44: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

32

Tabel 4.10 Hasil uji kadar air

Replikasi Uji kadar air (%)1 0,802 0,833 0,79

Rata - rata 0,80SD 0,020

Dan uji kadar air rata – ratanya 0,80 % dengan standart deviasi 0,020.

Tabel 4.11 Hasil uji waktu alir

Replikasi Uji waktu alir (detik)1 9,152 9,403 8,60

Rata - rata 9,05SD 0,40

Pada uji waktu alir rata – ratanya 9,05 detik dengan standart deviasi 0,40.

Page 45: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

33

BAB V

PEMBAHASAN

Sebelum temu kunci diolah menjadi sediaan granul effervescent, terlebih

dahulu pengamatan organoleptis bahan baku yang digunakan sesuai dengan yang

tertera pada buku khasiat dan manfaat temu kunci serta bahan tambahan yang

sesuai pada farmakope Indonesia lV . Setelah itu temu kunci yang sudah kering di

ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dan pelarutnya menggunakan

alkohol 70 %. Pembuatan sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci

menggunakan bahan tambahan sukrosa, asam tartrat, asam sitrat, natrium

bikarbonat, dan dekstrin. Dekstrin selain sebagai bahan pengisi karena dapat

meningkatkan berat produk dalam bentuk granul, dekstrin juga dapat juga

berfungsi melindungi senyawa yang peka terhadap oksidasi / panas.

Proses pembuatannya dimulai dari ekstraksi menggunakan metode

maserasi. Lalu di granulasi sampai berbentuk granul, setelah itu baru proses

pencampuran dengan bahan – bahan lainnya.

Setelah sediaan jadi granul effervescent dilakukan uji mutu fisik. Pada uji

waktu larut granul effervescent replikasi 1, 2, dan 3 dinyatakan tidak memenuhi

syarat . Rata – rata waktu larutnya lebih dari satu menit, disebabkan pengaruh

suhu ruangan selama proses pembuatan. Suhu ruangan yang diharapkan adalah

suhu kamar ( 37o C ). Selain itu keseragaman ukuran partikel ( granul ) tidak

seragam, granul ekstrak temu kunci berbeda dengan bahan tambahannya ( asam

sitrat, asam tartrat dan natrium bikarbonat ), hal ini mempengaruhi waktu larut

sehingga granul effervescent ekstrak temu kunci tersebut lambat waktu larutnya

34

Page 46: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

34

dan tidak memenuhi syarat. Syarat yang baik adalah waktu larutnya < 1 menit ( 60

detik ).

Pada uji kelarutan menghasilkan prosentase yang baik, dari replikasi 1,2

dan 3 rata- ratanya 96,60% memenuhi syarat dan terbukti bahwa temu kunci larut

dalam air dan layak dibuat sediaan granul effervescent.

Sedangkan uji kadar air yang diperoleh pada replikasi 1, 2 dan 3 tidak

memenuhi syarat. Syarat untuk kadar air granul effervescent yang baik yaitu

antara 0,4 - 0,7 %. Dan pengaruh suhu ruangan selama proses pembuatan. Suhu

ruangan yang diharapkan adalah suhu kamar ( 37o C ).

Pada uji waktu alir granul effervescent ekstrak temu kunci replikasi 1, 2

dan 3 memenuhi syarat. Rata – rata waktu alirnya kurang dari 10 detik .

Page 47: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

35

BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa :

5.1.1 Hasil uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci

a. hasil rata – rata uji waktu larut sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci

75 detik.

b. Hasil rata – rata uji kelarutan sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci

96,60 %.

c. Hasil rata – rata uji kadar air sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci

0,80 %.

d. Hasil rata – rata uji waktu alir sediaan granul effervescent ekstrak temu kunci

9,05 detik.

5.1.2 Hasil uji mutu fisik berdasarkan persyaratan

a. Berdasarkan uji waktu larut granul effervescent ekstrak temu kunci tidak

memenuhi syarat

b.Berdasarkan uji kelarutan granul effervescent ekstrak temu kunci memenuhi

syarat

c.Berdasarkan uji kadar air granul effervescent ekatrak temu kunci tidak

memenuhi syarat

d.Berdasarkan uji waktu alir granul effervescent ekstrak temu kunci memenuhi

syarat.

36

Page 48: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

36

5.2 Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas dapat disarankan sebagai berikut :

5.2.1 Dilakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk tablet.

5.2.2 Hendaknya penelitian dengan penambahan pemanis yang lebih banyak dan

bahan tambahan lainnya.

Page 49: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

37

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh.2003. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Ansel, Howard.1989. Pengantar Bentk Sediaan Framasi. Edisi IV. Jakarta:

Bagian Penerbit University Indonesia.

Arikunto, Suharsimi.1998.Prosedrur penelitian. Edisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Indonesia, Departemen kesehatan.1995.Farmakope Indonesia. Edisi IV . Jakarta:

Departemen kesehatan Republik Indonesia.

Lachman, Leon.Etal.994. Teori dan praktek farmasi industri, Edisi III. Jakarta:

Universitas Indonesa press.

Lestari, Agtha Budi Susiana.2006. Optimasi Formula Granul Effervescent ekstrak

Temulawak dengan Kombinasi Asam Sitrat dan Asam Tartrat, Seminar

Ilmiah Nasional Hasil Penelitian”Fitofarmaka:imunoduator Masa Kini”.

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 16 september

(http:// www.usd.ac.ud)

Voight, Rudolf.1984. Terjemahan Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V.

Gajah Mada University Press

http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia-tanaman-anti-

kanker/t/temu-kunci/

. http://www.purwakarta.org/index.php/2006/02/01/temu-kunci-obat-sariawan/

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=2039

38

Page 50: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

38

Lampiran 1. Skema Pengumpulan Data Pembuatan Granul Effervescent

Replikasi I Replikasi II Replikai III

Pengamatan

Granul Effervescent Temu Kunci

Uji kelarutan

Uji kadar air

Uji waktu alir

Uji waktu larut

Page 51: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

39

Lampiran 2. Proses Pengolahan Temu Kunci Mulai dari Proses Ekstraksi sampai

Membentuk Granul

Temu Kunci

Dihaluskan

Maserasi

Granul Ekstrak Temu Kunci

Evaporator < 50

Diserkai

Oven 50 o C

Massa granul

Sukrosa+

Dekstrin

Oven 50 o C

Diayak mesh 12

Diayak mesh 16

Ekstrak Temu Kunci

Page 52: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

40

Lampiran 3. Hasil Ekstraksi Temu Kunci

1 sachet = 10 g temu kunci

10 sachet = 10 x 10 = 100 g temu kunci

Maserasi ( ekstraksi )

Estraksi Temu Kunci

(sebanyak 25 g )

Maka : 100 ∞ 25 g

1 g ∞ 0,25 g

Adapun perhitungannya sebagai berikut

= 1 X 25

100

= 0,25 g

= 250 mg ekstrak temu kunci

Sehingga ekstrak yang diperoleh didalam persachet adalah 250 mg

Page 53: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

41

Lampiran 4. Skema Pembuatan Granul Effervescent Temu Kunci

Granul Ekstrak Temu Kunci

Homogenitas

Asam Sitrat dan Asam Tartrat yang sudah

dihaluskan

Di oven 50 o C Selama 45 menit

Natrium Bikarbonat

Homogenitas 5 menit

Pengayakan Mesh 20

Granul Effervescent Ekstrak Temu Kunci

Uji Mutu Fisik :1. Uji waktu larut2. Uji kelarutan3. Uji kadar air4. Uji waktu alir

Page 54: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

42

Lampiran 5. Determinasi Temu Kunci

Page 55: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

43

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Uji Waktu Larut Granul Effervescent

Replikasi Uji waktu larut1

2

3

69

79

77X rata – rata 75 detikSD 5,29 detik

Page 56: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

44

Tabel 4.2 Hasil Uji Kelarutan Granul Effervescent

Berat akhir = b – a

Kelarutan = berat awal – berat akhir X 100%

Berat awal

Replik

asi

a (g) b (g) c (g) Prosenta

se

kelarutan

( % )

1

2

3

0,326

0,341

0,336

0,346

0,359

0,351

0,011

0,013

0,010

96,62 %

96,18 %

97,02 %

X rata – rata 96,60

SD 0,420

Ket :

a = berat awal kertas saring

b = berat akhir kertas saring

c = berat granul effervescent

Page 57: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

45

Tabel 4.3 Hasil Uji Kadar Air Granul Effervescent

M = a – b x 100 %

a

M = kadar air ( % )

a = berat awal ( g )

b = berat akhir ( g )

Replikasi a X b + x b M1

2

3

3

3

3

12,2501

12,6309

13,0341

15,226

15,606

16,0103

2,9759

2,9751

2,9762

0,80

0,83

0,79

X rata - rata 0,80SD 0,020

Page 58: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

46

Tabel 4.4 Hasil Uji Waktu Alir Granul Effervescent

Replikasi Uji waktu Alir1

2

3

9,15

9,40

8,60X rata – rata 9,05 detikSD 0,40 detik

Page 60: uji mutu fisik sediaan granul effervescent dari ekstrak temu kunci.pdf

48

Gambar 2. Granul ekstrak temu kunci

Formula I

Formula II

Formula III