7 maret gabungan dk

8/18/2019 7 Maret Gabungan Dk

1/83

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya PenurunanInsidence Demam Berdarah Dengue dengan Peningkatan Pengetahuan dan PartisipasiAnak Sekolah SMP PG I Sindang Sono Kelurahan Sindang Sono! Kecamatan Sindang"aya! Ka#upaten $angerang! Provinsi Banten! Periode % &e#ruari '(%) * %) maret '(%)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang

dise#a#kan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti! yang

ditandai dengan demam mendadak ' sampai dengan + hari tanpa penye#a# yang

,elas! lemah-lesu! gelisah! nyeri ulu hati! disertai tanda perdarahan di kulit #erupa

#intik perdarahan .petechiae! le#am .echymosis/ atau ruam .purpura/0 Kadang1

kadang mimisan! #erak darah! muntah darah! kesadaran menurun atau ren,atan

.Shock/0 %

World health organitation .234/ melaporkan pada tahun '(%( sekitar 56(

,uta orang dari %'7 negara yang terin8eksi dengue! dimana 6) ,uta orang

menun,ukan mani8estasi klinis demam #erdarah dengue0 ter,adi peningkatan

ta,am dalam ,umlah kasus yang dilaporkan dalam #e#erapa #ulan terakhir0

Se#elum tahun %6+(! hanya 6 negara telah mengalami endemik demam #erdarah0Penyakit ini sekarang endemik di le#ih dari %(( negaraseperti A8rika! Amerika!

Mediterania $imur! Asia $enggara dan Pasi8ik Barat0 Asia menempati urutan

pertama dalam ,umlah penderita DBD setiap tahunnya0 Sementara itu! terhitung

se,ak tahun %6)7 hingga tahun '((6! 2 orld Health Organization .234/

mencatat negara Indonesia se#agai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia

$enggara00 '05

Penyakit Demam Berdarah Dengue .DBD/ masih merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia0 "umlah penderita dan

luas daerah penye#arannya semakin #ertam#ah seiring dengan meningkatnya

mo#ilitas dan kepadatan penduduk 0Pada tahun '(%5 ,umlah penderita DBD yang

dilaporkan se#anyak %%'09%% kasus dengan ,umlah kematian 7+% orang .angka

kesakitan :9!79 per %((0((( penduduk dan angka kematian (!++;/0 $er,adi

peningkatan kasus pada '(%5 di#andingkan '(%' yang se#esar 6(0':9 kasus


2/83


dengan I 5+!'+0 Provinsi dengan insidence rate tertinggi di Indonesia yaitu Bali

%)7!:7! DKI "akarta%(:!(: dan DI


3/83


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum ?

%0 Diturunkannya mortalalitas dan mor#iditas di >ilayah ker,a Puskesmas

Sindang "aya khususnya desa Sindang Sono

1.2.2 Tujuan khusus ?

'0 Diketahuinya masalah utama tingginya angka DBDdi>ilayah ker,a

puskesmas Sindang "aya! Desa Sindang Sono $ (5 2 (' periode %

,anuari1 5( ,anuari '(%)50 Diketahuinya masalah1masalah penye#a# tingginya insidence DBD di

di>ilayah ker,a puskesmas Sindang "aya! Desa Sindang Sono $ (5 2

(':0 Diketahuinya intervensi se#agai alternati8 pemecahan masalah yang dapat

dilakukan dalam ,angka pendek dan memiliki daya ungkit yang #esar

dalam menun,ang tu,uan ,angka menengah dan ,angka pan,ang yang

diharapkan di di>ilayah ker,a puskesmas Sindang "aya! Desa SindangSono $ (5 2 ('

90 Diketahuinya hasil intervensi yang dilakukandi di>ilayah ker,a

puskesmas Sindang "aya! Desa Sindang Sono $ (5 2 ('


4/83


BAB II

TINJAUAN PUSTA A

2.1 D!agn"sa k"mun!tas

2.1.1 Pen#ahuluan

Diagnosis komunitas merupakan upaya yang sistematis untuk menentukan

adanya suatu masalah kesehatan yang ada di masyarakat dengan cara

pengumpulan data di masyarakat sehingga dapat dicari solusi pemecahannya0

2.1.2 Alur kerja #!agn"s!s k"mun!tas

Untuk mengerti masalah kesehatan yang ada di dalam masyarakat dan untuk

mem#uat penanganan atas masalah1masalah terse#ut perlu di lakukan identi8ikasi

masalah@ identi8ikasi masalah penye#a# dan alternati8 pemecahan masalah@

perencanaan intervensi@ pelaksanaan! penga>asan! pecatatan! pengolahan dan

penya,ian intervensi@ evaluasi terhadap program intervensi@ kesimpulan dan

saran0 Berikut pen,a#aran alur ker,a diagnosis komunitas?

%0 Identi8ikasi masalaha0 Analisis situasi

− Data epidemiologis yang ada di lapangan .mor#iditas!mortalitas! KLB!

prevalensi dan insiden/− Penyakit yang termasuk dalam %( #esar penyakit ter#anyak di

puskesmas− 3asil Survey Basic Six Puskesmas yaitu promosi kesehatan@ kesehatan

lingkungan@ kesehatan i#u anak termasuk keluarga #erencana@

per#aikan gi i masyarakat@ penanggulangan penyakit dan pengo#atan− Program kesehatan .adanya kesen,angan pencapaian-tolok ukur/− Masalah spesi8ik yang ada di >ilayah terse#ut .diperoleh melalui

o#servasi! survey, >a>ancara dengan kepala puskesmas-pemegang

program-masyarakat/

#0 Diagnosis komunitas

Untuk menciptakan status kesehatan yang #aik digunakan konsep paradigma #lum yang mencakup : 8aktor yaitu 8aktor genetik! pelayanan


5/83


kesehatan! perilaku individu-masyarakat dan lingkungan0 Berikut

pen,elasan mengenai keempat 8aktor yang #erpengaruh pada status

kesehatan dalam paradigma #lum− Status kesehatan

Indikatornya adalah angka kesakitan . morbidity rate / dan angka

kematian . mortality rate /0 Semakin tinggi status kesehatan di suatu

komunitas menandakan mortality rate yang rendah dan morbidity rate

yang rendah0− Genetik

&aktor yang #isa mempengaruhi kondisi imunitas seseorang

terhadap suatu penyakit− Pelayanan kesehatan

Mencakup kegiatan pencegahan! pengo#atan! pera>atan!

reha#ilitasi dan peningkatan kesehatan− Perilaku individu-masyarakat

Perilaku yang secara langsung-tidak langsung #erkaitan dengan

kesehatan0− Lingkungan

$er#agi atas lingkungan 8isik .kondisi air! tanah! udara! ha#itat

dan cuaca/! #iologis .populasi kuman! vektor! parasit dan karier/ dansosial1ekonomi1#udaya .legenda! kepercayaan dan ta#u yang #erkaitan

dengan kesehatan/Kemudian dilakukan penentuan prioritas dengan cara non scoring

technique .cara delphi dan del#e /dan scoring technique .cara #ryant/ .

'0 Identi8ikasi masalah penye#a# dan alternati8 pemecahan masalah−

Analisis S24$ . strenght -kekuatan , weakness -kelemahan ,o ortunity -peluangdan threat -ancaman/ digunakan ,ika terdapat

masalah di pelayanan kesehatan− Diagram tulang ikan digunakan ,ika terdapat masalah di lingkungan

dan perilaku− Pendekatan sistem digunakan ,ika terdapat masalah di program

keehatan− Brain storming digunakan ,ika diperlukan untuk menun,ukkan

#agaimana intervensi diperoleh yang #elum ,elas ditemukan dengan ke5 cara di atas0


6/83


50 Perencanaan intervensi− Penetapan tu,uan ,angka pendek! menengah dan pan,ang0 Untuk

mengukur ke#erhasilan tu,uan ,angka pendek diperlukan suatuindikator yang #isa diperoleh dari S4P kegiatan di puskesmas!

indikator program! kepustakaan! >a>ancara dengan kepala

puskesmas-pemegang program dan dapat ditentukan sendiri oleh

anggota kelompok dengan #erkonsultasi dengan ahli dalam #idang

terse#ut0− Menyusun rencana kegiatan− Menyusun ,ad>al kegiatan

:0 Pelaksanaan! penga>asan! pencatatan! pengelolaan dan penya,ian hasilintervensi

90 Cvaluasi3asil akhir yang diperoleh setelah disesuaikan dengan indikator yang telah

ditetapkan)0 Kesimpulan dan saran

2.2 Demam ber#arah dengue

2.2.1 Pen#ahuluanDemam Dengue .DD/ dan Demam Berdarah !engue .DBD/ dise#a#kan

virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne irus .Ar#oviroses/

yang sekarang dikenal se#agai genus &lavivirus! 8amili &laviviridae! dan

mempunyai : ,enis serotipe! yaitu? DC=1%! DC='! DC=15! DC=1:0 In8eksi salah

satu serotipe akan menim#ulkan anti#odi terhadap serotipe yang #ersangkutan!

sedangkan anti#odi yang ter#entuk terhadap serotipe lain sangat kurang!

sehingga tidak dapat mem#erikan perlindungan yang memadai terhadap serotipelain terse#ut0 Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terin8eksi

oleh 5 atau : serotipe selama hidupnya0 Keempat serotipe virus dengue dapat

ditemukan di #er#agai daerah di Indonesia0 Di Indonesia! pengamatan virus

dengue yang dilakukan se,ak tahun %6+9 di #e#erapa rumah sakit menun,ukkan

#ah>a keempat serotipe ditemukan dan #ersirkulasi sepan,ang tahun0 Serotipe

DC=15 merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan #anyak yang

menun,ukkan mani8estasi klinik yang #erat0 +


7/83


irus dengue ditularkan melalui gigitan #anyak spesies nyamuk Aedes

.antara lain "edes aegy ti dan "edes albo ictus /0 =yamuk #erasal dari 8amily

Stegomyia. =yamuk ini terutama terdapat di daerah tropis dan su#tropis0 "edes

aegy ti yang menggigit pada pagi hingga sore hari adalah vektor utama

virus0=yamuk #erkem#ang #iak di tempat penampungan air #ersih yang tidak

#erhu#ungan dengan tanah0 irus dengue ,uga ditemukan pada nyamuk "edes

albo ictus yang #erkem#ang #iak dia air yang terperangkap diantara

tum#uhan0Karena suhu rendah nyamuk tidak dapat hidup pada ketinggian diatas

%((( meter0 $elur dapat #ertahan selama #er#ulan1#ulan tanpa adanya air0Larva

tum#uh di air yang disimpan untuk minum! mandi! atau air hu,an yangditampung di dalam #ak0 =yamuk #etina tum#uh men,adi de>asa di dalam

ruangan tertutup0Sekali terin8eksi virus! nyamuk akan terin8eksi selamanya dan

menularkan virus ,ika menggigit manusia0 =yamuk #etina ,uga menularkan virus

kepada anaknya melalui penularan transovarium0 7!6

2.2.2 De$!n!s!

%0 Suspek In8eksi Dengueialah penderita demam tinggi mendadak tanpase#a#yang ,elas #erlangsung selama '1+ hari dan disertai dengan ' atau le#ih

tanda1tanda? mual! muntah! #intik perdarahan! nyeri sendi! tanda1tanda

perdarahan? sekurang1kurangnya u,i tourniquet #$um le %eede& positi8!

leucopenia dan trom#ositopenia0

In8eksi Dengue dapat #ermani8estasi ' macam yaitu in8eksi Dengue ingan

dan Berat0 $anda1tanda yang mengarah kepada in8eksi Dengue Berat adalah ?

E =yeri a#dominal

E Muntah yang terus menerus

E $anda1tanda ke#ocoran plasma .asites! e8usi pleura/

E Perdarahan mukosa .epistaksis! gusi/

E Letargi

E Pem#esaran hati F ' cm

E Pemeriksaan La#0 ? Peningkatan hematokrit dan penurunan trom#osit


8/83


atatan ? DD ditegakkan setelah mele>ati masa kritis .saat demam turun/

dengan dasar nilai hematokrit normal atau tidak ditemukan adanya ke#ocoran

plasma sistematik0 Pasien dapat dipulangkan setelah dio#servasi dalam >aktu

': ,am setelah mele>ati masa kritis0

'0 Demam Dengue .DD/ ialah demam disertai ' atau le#ih ge,ala penyerta seperti

sakit kepala! nyeri di#elakang #ola mata! pegal! nyeri sendi # athralgia /! rash!

mual! muntah dan mani8estasi perdarahan0 Dengan hasil la#oratorium

leuko enia .lekosit H 9((( -mm5/! ,umlah trom#osit cenderung menurun H

%9(0(((-mm5 dan didukung oleh pemeriksaan serologis0

50 Demam Berdarah Dengue .DBD/ ialah demam ' 1 + hari disertai dengan

mani8estasi perdarahan! "umlah trom#osit H %((0((( -mm5! adanya tanda

tanda ke#ocoran plasma .peningkatan hematokrit '( ; dari nilai normal!

dan-atau e8usi pleura! dan-atau ascites! dan-atau hypoproteinemia-

al#uminemia/ dan atau hasil pemeriksaan serologis pada penderita tersangka

DBD menun,ukkan hasil positi8 atau ter,adi peninggian .positi8/ IgG sa,a atau

IgM dan IgG pada pemeriksaan dengue rapid test .diagnosis la#oratoris/0

:0 Sindrom Syok Dengue .SSD/ ialah kasus DBD yang masuk dalam dera,at III

dan I dimana ter,adi kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi

yang cepat dan lemah! menyempitnya tekanan nadi .'( mm3g/ atau hipotensi

yang ditandai dengan kulit dingin dan lem#a# serta pasien men,adi gelisah

sampai ter,adi syok #erat .tidak tera#anya denyut nadi maupun tekanan

darah/0%(

2.2.% E&!#em!"l"g!

World Health Organitation .234/ melaporkan pada tahun '(%( sekitar 56(

,uta orang dari %'7 negara yang terin8eksi dengue! dimana 6) ,uta orang

menun,ukan mani8estasi klinis demam #erdarah dengue0 $er,adi peningkatan

ta,am dalam ,umlah kasus yang dilaporkan dalam #e#erapa #ulan terakhir0

Se#elum tahun %6+(! hanya 6 negara telah mengalami endemik demam #erdarah0

Penyakit ini sekarang endemik di le#ih dari %(( negara seperti A8rika! Amerika!


9/83


Mediterania $imur! Asia $enggara dan Pasi8ik Barat0 Asia menempati urutan

pertama dalam ,umlah penderita DBD setiap tahunnya0 Sementara itu! terhitung

se,ak tahun %6)7 hingga tahun '((6! 2 orld Health Organization .234/

mencatat negara Indonesia se#agai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia

$enggara00 '05

Penyakit Demam Berdarah Dengue .DBD/ masih merupakan salah satu

masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia0 "umlah penderita dan

luas daerah penye#arannya semakin #ertam#ah seiring dengan meningkatnya

mo#ilitas dan kepadatan penduduk 0

Pada tahun '(%5 ,umlah penderita DBD yangdilaporkan se#anyak %%'09%% kasus dengan ,umlah kematian 7+% orang .angka

kesakitan :9!79 per %((0((( penduduk dan angka kematian (!++;/0 $er,adi

peningkatan kasus pada '(%5 di#andingkan '(%' yang se#esar 6(0':9 kasus

dengan I 5+!'+0 Provinsi dengan incidence rate tertinggi di Indonesia yaitu Bali

%)7!:7! DKI "akarta%(:!(: dan DI


10/83


Sindang "aya! Sindang Sono merupakan daerah yang paling #anyak melaporkan

kasus DBD yaitu se#anyak %% kasus tercatat se,ak ,anuari '(%) terutama di $

III 2 II 0 9

2.2.% 'ara &enularan

a0 ektor DBD

irus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes

.Ae/0 Ae aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama! namun spesies

lain seperti Ae0al#opictus! Ae0polynesiensis dan Ae0 niveus ,uga dianggap

se#agai vektor sekunder0 Kecuali Ae0aegypti semuanya mempunyai daerah

distri#usi geogra8is sendiri1sendiri yang ter#atas0 Meskipun mereka merupakan

host yang sangat #aik untuk virus dengue! #iasanya mereka merupakan vektor

epidemi yang kurang e8isien di#anding Ae0aegypti0 =yamuk penular dengue ini

terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia! kecuali di tempat1tempat dengan

ketinggian le#ih dari %((( meter di atas permukaan laut0

#0 Siklus penularan

=yamuk Aedes #etina #iasanya terin8eksi virus dengue pada saat dia

menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam 8ase demam akut .viraemia/

yaitu ' hari se#elum panas sampai 9 hari setelah demam tim#ul0 =yamuk

men,adi in8ekti8 71%' hari sesudah mengisap darah penderita yang sedang

viremia .periode inku#asi ekstrinsik/ dan tetap in8ekti8 selama hidupnya Setelah

melalui periode inku#asi ekstrinsik terse#ut! kelen,ar ludah nyamuk

#ersangkutan akan terin8eksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk

terse#ut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke

tu#uh orang lain0 Setelah masa inku#asi di tu#uh manusia selama 5 1 : hari .rata1

rata selama :1) hari/ tim#ul ge,ala a>al penyakit secara mendadak! yang ditandai

demam! pusing! myalgia .nyeri otot/! hilangnya na8su makan dan #er#agai tanda

atau ge,ala lainnya0

iremia #iasanya muncul pada saat atau se#elum ge,ala a>al penyakit

tampak dan #erlangsung selama kurang le#ih lima hari0 Saat1saat terse#ut penderita dalam masa sangat in8ekti8 untuk vektor nyamuk yang #erperan dalam


11/83


siklus penularan! ,ika penderita tidak terlindung terhadap kemungkinan digigit

nyamuk0 3al terse#ut merupakan #ukti pola penularan virus secara vertikal dari

nyamuk1nyamuk #etina yang terin8eksi ke generasi #erikutnya0

c0 Masa inku#asi

In8eksi Dengue mempunyai masa inku#asi antara ' sampai %: hari! #iasanya

:1+ hari0

d0 3ost

irus dengue mengin8eksi manusia dan #e#erapa spesies dari primata

rendah0 $u#uh manusia adalah reservoir utama #agi virus terse#ut! meskipun

studi yang dilakukan di Malaysia dan A8rika menun,ukkan #ah>a monyet dapat

terin8eksi oleh virus dengue sehingga dapat #er8ungsi se#agai host reservoir0

Semua orang rentan terhadap penyakit ini! pada anak1anak #iasanya

menun,ukkan ge,ala le#ih ringan di#andingkan dengan orang de>asa0 Penderita

yang sem#uh dari in8eksi dengan satu ,enis serotipe akan mem#erikan imunitas

homolog seumur hidup tetapi tidak mem#erikan perlindungan terhadap terhadap

in8eksi serotipe lain dan dapat ter,adi in8eksi lagi oleh serotipe lainnya0 %(

2.2.( )akt"r res!k"

Be#erapa 8aktor yang #erisiko ter,adinya penularan dan semakin

#erkem#angnya penyakit DBD adalah pertum#uhan ,umlah penduduk yang tidak

memiliki pola tertentu! 8aktor ur#anisasi yang tidak #erencana dan terkontrol

dengan #aik! semakin ma,unya sistem transportasi sehingga mo#ilisasi penduduk sangat mudah! sistem pengelolaan lim#ah dan penyediaan air #ersih yang tidak

memadai! #erkem#angnya penye#aran dan kepadatan nyamuk! kurangnya sistem

pengendalian nyamuk yang e8ekti8! serta melemahnya struktur kesehatan

masyarakat0 Selain 8aktor18aktor lingkungan terse#ut diatas status imunologi

seseorang! strain virus-serotipe virus yang mengin8eksi! usia dan ri>ayat genetic

,uga #erpengaruh terhadap penularan penyakit0 Peru#ahan iklim .climate change/

glo#al yang menye#a#kan kenaikan ratarata temperatur! peru#ahan pola musim


12/83


hu,an dan kemarau ,uga disinyalir menye#a#kan risiko terhadap penularan DBD

#ahkan #erisiko terhadap munculnya KLB DBD0 %%

2.2.* +an!$estas! kl!n!k

In8eksi dengue merupakan penyakit yang #ersi8at sistemik dan dinamis0

In8eksi dengue mempunyai spektrum klinis yang luas meliputi mani8estasi klinis

yang #erat dan tidak #erat0 Setelah massa inku#asi! in8eksi dengue di#agi

men,adi tiga 8ase yaitu? .%/ 8ase demam! .'/ 8ase kritis dan .5/ 8ase

penyem#uhan0

.%/ &ase Demam

Pasien #iasanya demam tinggi secara ti#a1ti#a0 &ase demam akut ini

#iasanya ter,adi selama '1+ hari dan sering disertai dengan muka kemerahan!

eritema kulit! nyeri seluruh #adan! myalgia! arthtalgia dan nyeri kepala0 Be#erapa

pasien mengalami nyeri tenggorokan! penurunan na8su makan! mual dan muntah0

ukup sulit untuk mem#edakan dengan in8eksi virus lainnya0 $es tourni uet

positi8 pada 8ase ini memper#esar kecurigaan in8eksi dengue0 Mani8estasi

perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan mukosa dapat ter,adi0

Perdarahan vagina yang masi8 dan perdarahan gastrointestinal dapat ter,adi pada

8ase ini namun ,arang ter,adi0 Dapat pula ter,adi pem#esaran hepar0

.'/ &ase Kritis

Pada hari ke 51+! ketika suhu menurun pada 5+!9157 o ! peningkatan

permea#ilitas kapiler yang secara peralel terhadap kenaikan hematokrit dapat

ter,adi0 3al ini menandakan dimulainya 8ase kritis0 Biasanya ke#ocoran plasma

secara klinik ter,adi selama ':1:7 ,am0 Leukopeni yang progresi8 diikuti dengan

penurunan angka trom#osit #iasanya mendahului ter,adinya ke#ocoran plasma0

Dalam keadaan seperti ini pasien yang tidak mengalami peningkatan

permea#ilitas kapiler keadaan umumnya akan mem#aik! sedangkan pasien yang

mengalami peningkatan permea#ilitas kapiler ,ustru akan mem#uruk keadaannya

karena ke#ocoran plasma0 Dera,at ke#ocoran plasma #ervariasi mulai dari

ke#ocoran plasma minimal sampai ter,adi e8usi pleura dan ascites0 Peningkatan


13/83


kadar hematokrit dari nilai a>al dapat digunakan untuk melihat keparahan dari

ke#ocoran plasma0 Bila ter,adi ke#ocoran plasma plasma yang #erat dapat ter,adi

syok hipovolemik0 Bila syok ter,adi #erkepan,angan maka organ tu#uh akan

mengalami hipoper8usi sehingga dapat menye#a#kan kegagalan organ! acidosis

meta#olik dan disseminated intravascular coagulation 0 Selain syok dapat pula

ter,adi gangguan organ #erat yang lain misalnya hepatitis #erat! encephalitis atau

myocarditis serta perdarahan #erat0

.5/ &ase Penyem#uhan

Bila pasien dapat #ertahan pada masa kritis maka akan ter,adi rea#sor#si

cairan ekstravaskular secara #ertahap selama :71+' ,am0 Keadaan umum akan

mem#aik! na8su makan kem#ali #aik! ge,ala gastrointestinal mereda!

hemodinamik sta#il0 %'

,ambar 1. )ase #emam DBD


14/83


2.2.* Tan#a #an gejala

Ge,ala - tanda utama DBD se#agai #erikut?%/ Demam

E Demam tinggi mendadak! sepan,ang ahri! #erlangsung '1+ hari0

E &ase kritis ditandai saat demam mulai turun #iasanya setelah hari ke 51)!

hati1hati karena pada 8ase terse#ut dapat ter,adi syok0

'/ $anda1tanda perdarahan

E Penye#a# perdarahan pada pasien DBD ialah gangguan pada pem#uluh

darah! trom#osit! dan 8aktor pem#ekuan0 "enis perdarahan yang ter#anyak

adalah perdarahan kulit seperti u,i 'ourniquet positi8! petekie! purpura!

ekimosis dan perdarahan kon,ungtiva0

E Petekie sering sulit di#edakan dengan #ekas gigitan nyamuk! untuk

mem#edakannya? lakukan penekanan pada #intik merah yang dicurigai

dengan kaca o#yek atau penggaris plastik transparan! atau dengan

meregangkan kulit0 "ika #intik merah menghilang saat penekanan-

peregangan kulit #erarti #ukan petekie0 Perdarahan lain yaitu epitaksis! perdarahan gusi! melena dan hematemesis0 Pada anak yang #elum pernah

mengalami mimisan! maka mimisan merupakan tanda penting0 Kadang1

kadang di,umpai pula perdarahan kon,ungtiva atau hematuria0

E U,i $ourni uet se#agai tanda perdarahan ringan!dapat dinilai se#agai

presumpti8 test .dugaan keras/0

E Pada hari ke1' demam! u,i $ourni uet memiliki sensitivitas 6(!); dan

spesi8isitas ++!7;!dan pada hari ke15 demam nilai sensitivitas 67!+; danspesi8isitas +:!';0

E U,i 'ourniquet dinyatakan positi8 ,ika terdapat le#ih dari %( petekie pada

area % inci persegi .'!7 cm '!7 cm/ di lengan #a>ah #agian depan .volar/

termasuk pada lipatan siku .8ossa cu#iti/0

5/ 3epatomegali .pem#esaran hati/


15/83


E Pem#esaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit!

#ervariasi dari hanya sekedar dapat dira#a .,ust palpa#le/ sampai '1: cm di

#a>ah lengkungan iga kanan dan di#a>ah procesus Ji8oideus

E Proses pem#esaran hati! dari tidak tera#a men,adi tera#a! dapat meramalkan

per,alanan penyakit DBD0 Dera,at pem#esaran hati tidak se,a,ar dengan

#eratnya penyakit! namun nyeri tekan di hipokondrium kanan dise#a#kan

oleh karena peregangan kapsul hati0 =yeri perut le#ih tampak ,elas pada

anak #esar dari pada anak kecil0

:/ Syok

$anda1tanda syok .ren,atan/?

E Kulit tera#a dingin dan lem#a# terutama pada u,ung hidung! ,ari tangan dan

kaki

( )a illary re*ill time meman,ang F ' detik

E Penderita men,adi gelisah

E Sianosis di sekitar mulut

E =adi cepat! lemah! kecil sampai tak tera#a

E Per#edaan tekanan nadi sistolik dan diastolik menurun '( mm3g0 %(

2.2.- D!agn"s!s

%0 Diagnosis Suspek In8eksi Dengue

Diagnosis Suspek In8eksi dengue ditegakkan #ila terdapat ' kriteria #erikut?

1 Demam tinggi mendadak tanpa se#a# yang ,elas #erlangsung selama '1+

hari

1 Mani8estasi perdarahan? sekurang1kurangnya u,i tourni uet . umple Leede/ positi8

'0 Diagnosis Demam Dengue .DD/

a0 +robable

%/ Demam tinggi mendadak

'/ Ditam#ah ' atau le#ih ge,ala-tanda penyerta?

1 Muka kemerahan

1 Kon,ungtiva kemerahan1 =yeri kepala


16/83


1 =yeri #elakang #ola mata

1 =yeri otot tulang

1 uam kulit

1 Mani8estasi perdarahan

1 Mual dan muntah

1 Leukopenia .Lekosit 9((( -mm5/

1 $rom#ositopenia .$rom#osit H %9(0((( -mm5 /

1 Peningkatan hematokrit 9 1 %( ;! se#agai aki#at dehidrasi0

5/ $erdapat sekurang1kurangnya satu dari kriteria #erikut?

1 Pemeriksaan serologi Hemaglutination nhibition .3I/ test sampel serumtunggal@ titer %'7( atau tes anti#odi IgM dan IgG positi8! atau antigen

=S% positi80

1 Kasus #erlokasi di daerah dan >aktu yang #ersamaan dimana terdapat

kasus kon8irm Demam Dengue-Demam Berdarah Dengue

#0 )on*irmed - diagnosis pasti

Kasus robable disertai sekurang1kurangnya satu kriteria #erikut?

%/ Isolasi virus Dengue dari serum'/ Pemeriksaan 3I $est Peningkatan titer anti#odi : kali pada pasangan

serum akut dan konvalesen atau peningkatan anti#odi IgM spesi8ik

untuk virus dengue

5/ Positi8 antigen virus Dengue pada serum atau cairan sere#rospinal

.L S %iquor )erebro S inal / dengan metode immunohistochemistry !

immuno*luoressence atau CLISA

:/ Positi8 pemeriksaan +olymerase )hain $eaction .P /

50 Diagnosis Demam Berdarah Dengue .DBD/

a0 Penegakan Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis DBD diperlukan sekurang1kurangnya?

1 $erdapat kriteria klinis a dan #

1 Dua Kriteria la#oratorium

%/ Klinis

a/ Demam tinggi mendadak #erlangsung selama '1+ hari0 #/ $erdapat mani8estasi- tanda1tanda perdarahan ditandai dengan?


17/83


1 U,i Bendung . 'ourniquet $est/ positi8

1 Petekie! ekimosis! purpura

1 Perdarahan mukosa! epistaksis! perdarahan gusi

1 3ematemesis dan- atau melena

c/ Pem#esaran hati . di ,elaskan cara pemeriksaan pem#esaran hati /

d/ Syok! ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi .'(

mm3g/! hipotensi! kaki dan tangan dingin! kulit lem#a# dan pasien

tampak gelisah

'/ La#oratorium

a/ $rom#ositopenia .%((0(((-mm5 atau kurang/ #/ Adanya ke#ocoran plasma karena peningkatan permea#ilitas kapiler!

yang ditandai adanya hemokonsentrasi-peningkatan hematokrit %(;

dari data baseline saat pasien #elum sakit atau sudah sem#uh atau

adanya e8usi pleura! asites atau hipoproteinemia .hipoal#uminemia/0

#0 Dera,at Beratnya Penyakit DBD

Dera,at penyakit DBD diklasi8ikasikan dalam : dera,at?

Dera,at I ? Demam dan satu1satunya mani8estasi perdarahan ialah u,i$ourni uet positi80

Dera,at II ? $erdapat perdarahan spontan antara lain perdarahan kulit

.petekie/! perdarahan gusi! epistaksis atau perdarahan lain

.mesntruasi #erle#ihan! perdarahan saluran cerna/0

Dera,at III? Dera,at I atau II disertai kegagalan sirkulasi! yaitu nadi cepat dan

lam#at! tekanan nadi menurun .'( mm3g atau kurang/ atau

hipotensi! sianosis di sekitar mulut! kulit dingin dan lem#a#! dan

anak tampak gelisah0

Dera,at I ? Seperti dera,at III disertai Syok #erat .pro8ound shock/! nadi

tidak dapat dira#a dan tekanan darah tidak terukur0

atatan ? DBD Dera,at III I adalah Sindrom Syok Dengue

Adanya ke#ocoran plasma .plasma leakage/ yang ditandai dengan

hemokonsentrasi mem#edakan DBD dari DD0 Pem#agian dera,at penyakit

dapat ,uga dipergunakan untuk kasus de>asa0 %(


18/83


2.2. Pemer!ksaan &enunjang

Be#erapa ,enis pemeriksaan la#oratorium pada penderita DBD antara lain?

%/ 3ematologi

a/0 3emoglo#in

Penurunan 3# disertai dengan penurunan hematokrit diduga adanya

perdarahan internal0

#/ Leukosit

E "umlah leukosit normal! tetapi #iasanya menurun dengan dominasi sel

neutro8il0

E Peningkatan ,umlah sel lim8osit atipikal atau lim8osit plasma #iru .LPB/

F :; di darah tepi yang #iasanya di,umpai pada hari sakit ketiga sampai

hari ke tu,uh0

c/ $rom#osit

Pemeriksaan trom#osit antara lain dapat dilakukan dengan cara?

E Semi kuantitati8 .tidak langsung/

E Langsung . $ees- cker /E ara lainnya sesuai kema,uan teknologi .3ematology ell ounter

Automatically/

"umlah trom#osit %((0(((- l #iasanya ditemukan diantara hari ke 51+

sakit0 Pemeriksaan trom#osit perlu diulang setiap :1) ,am sampai ter#ukti

#ah>a ,umlah trom#osit dalam #atas normal atau keadaan klinis penderita

sudah mem#aik0

d/ 3ematokritPeningkatan nilai hematokrit menggam#arkan adanya ke#ocoran pem#uluh

darah0 Penilaian hematokrit ini! merupakan indikator yang peka akan

ter,adinya perem#esan plasma! sehingga perlu dilakukan pemeriksaan

hematokrit secara #erkala0 Pada umumnya penurunan trom#osit mendahului

peningkatan hematokrit0 3emokonsertrasi dengan peningkatan hematokrit

'(; .misalnya nilai 3t dari 59; men,adi :';/! mencerminkan peningkatan

permea#ilitas kapiler dan perem#esan plasma0 Perlu mendapat perhatian!

#ah>a nilai hematokrit dipengaruhi oleh penggantian cairan atau perdarahan0


19/83


=amun perhitungan selisih nilai hematokrit tertinggi dan terendah #aru

dapat dihitung setelah mendapatkan nilai 3t saat akut dan konvalescen .hari

ke1+/0 Pemeriksaan hematrokrit antara lain dengan mikro-hematokrit

centri*uge

=ilai normal hematokrit?

E Anak1anak ? 55 1 57 vol;

E De>asa laki1laki ? :( 1 :7 vol;

E De>asa perempuan ? 5+ 1 :5 vol;

Untuk puskesmas yang tidak ada alat untuk pemeriksaan 3t! dapat

dipertim#angkan estimasi nilai 3t 5 kadar 3#0

'/ Serologis

Pemeriksaan serologis didasarkan atas tim#ulnya anti#odi pada penderita

terin8eksi virus Dengue0

a/ U,i Serologi 3emaglutinasi inhi#isi .3aemaglutination Inhi#ition $est/

Pemeriksaan 3I sampai saat ini dianggap se#agai u,i #aku emas .gold

standard/0 =amun pemeriksaan ini memerlukan ' sampel darah .serum/dimana spesimen harus diam#il pada 8ase akut dan 8ase konvalensen

.penyem#uhan/! sehinggga tidak dapat mem#erikan hasil yang cepat0

#/ CLISA .IgM-IgG/In8eksi dengue dapat di#edakan se#agai in8eksi primer atau sekunder

dengan menentukan rasio limit anti#odi dengue IgM terhadap IgG0 Dengan

cara u,i anti#odi dengue IgM dan IgG! u,i terse#ut dapat dilakukan hanya

dengan menggunakan satu sampel darah .serum/ sa,a! yaitu darah akut

sehingga hasil cepat didapat0 Saat ini tersedia Dengue apid $est .misalnya

Dengue apid Strip $est/ dengan prinsip pemeriksaan CLISA0Interpretasi 3asil Pemeriksaan Dengue apid $est Dengue apid $est

mendiagnosis in8eksi virus primer dan sekunder melalui penentuan cut1o88

kadar IgM dan IgG dimana cut1o88 IgM ditentukan untuk dapat mendeteksi

anti#odi IgM yang secara khas muncul pada in8eksi virus dengue primer

dan sekunder! sedangkan cut o88 anti#odi IgG ditentukan hanya mendeteksi

anti#ody kadar tinggi yang secara khas muncul pada in8eksi virus dengue


20/83


sekunder .#iasanya IgG ini mulai terdeteksi pada hari ke1' demam/ dan

disetarakan dengan titer 3I F %?'9)( .tes 3I sekunder/ sesuai standar

23403anya respons anti#odi IgG in8eksi sekunder akti8 sa,a yang dideteksi!

sedangkan IgG in8eksi primer atau in8eksi masa lalu tidak dideteksi0 Pada

in8eksi primer IgG muncul pada setelah hari ke1%:! namun pada in8eksi

sekunder IgG tim#ul pada hari ke1'0Interpretasi hasil adalah apa#ila garis yang muncul hanya IgM dan

kontrol tanpa garis IgG! maka Positi8 In8eksi Dengue Primer .DD/0

Sedangkan apa#ila muncul tiga garis pada kontrol! IgM! dan IgG

dinyatakan se#agai Positi8 In8eksi Sekunder .DBD/0 Be#erapa kasus

dengue sekunder tidak muncul garis IgM! ,adi hanya muncul garis kontrol

dan IgG sa,a0 Pemeriksaan dinyatakan negati8 apa#ila hanya garis kontrol

yang terlihat0 Ulangi pemeriksaan dalam '15 hari lagi apa#ila ge,ala klinis

kearah DBD0 Pemeriksaan dinyatakan invalid apa#ila garis kontrol tidak

terlihat dan hanya terlihat garis pada IgM dan-atau IgG sa,a0c/ Antigen =S%

Pemeriksaan La#oratorium untuk kon8irmasi ?E P .Polymerase hain eaction/E Isolasi irus

5/ adiologi

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan penun,ang untuk mendeteksi

adanya ke#ocoran plasma0 Pada 8oto toraks posisi /$ight %ateral !ecubitus0

dapat mendeteksi adanya e8usi pleura minimal pada paru kanan0 Pada

pemeriksaan USG dapat mendeteksi adanya asites! pene#alan dinding

kandung empedu dan e8usi pleura minimal0 %(

2.2./ TatalaksanaPada dasarnya pengo#atan DBD #ersi8at simtomatis dan suporti8! yaitu

mengatasi kehilangan cairan plasma se#agai aki#at peningkatan permea#ilitas

kapiler dan se#agai aki#at perdarahan0 Pasien #ermani8estasi ringan dapat

#ero#at ,alan sedangkan pasien dengan tanda #ahaya dira>at0 $etapi pada kasus

DBD dengan komplikasi diperlukan pera>atan intensi80 Diagnosis dini dan

mem#erikan nasehat untuk segera dira>at #ila terdapat tanda #ahaya! merupakan


21/83


hal yang penting untuk mengurangi angka kematian0 Di pihak lain! per,alanan

penyakit DBD sulit diramalkan0

a0 $atalaksana In8eksi Dengue dengan mani8estasi ringan

Pasien dengan mani8estasi ringan dapat #ero#at ,alan tetapi ,ika ada

per#urukan harus dira>at0 Pasien ra>at ,alan dian,urkan?

%/ $irah #aring! selama masih demam0

'/ 4#at antipiretik atau kompres hangat di#erikan apa#ila diperlukan0

5/ Untuk menurunkan suhu men,adi H56o ! dian,urkan pem#erian

parasetamol0 Asetosal-salisilat tidak dian,urkan .indikasi kontra/ oleh

karena dapat meye#a#kan gastritis! perdarahan! atau asidosis0

:/ Dian,urkan pem#erian cairan dan elektrolit per oral! ,us #uah! sirop!

susu! disamping air putih! dian,urkan paling sedikit di#erikan selama

' hari0

9/ Monitor suhu! urin dan tanda1tanda #ahaya sampai mele>ati 8ase

kritis0

)/ Monitor pemeriksaan la#oratorium darah rutin #erkala

4rang tua atau pasien dinasehati #ila setelah demam turun didapatkan

nyeri perut he#at! #uang air #esar hitam! atau terdapat perdarahan kulit serta

mukosa seperti mimisan! perdarahan gusi! apalagi #ila disertai #erkeringat

dingin! hal terse#ut merupakan tanda kega>atan! sehingga harus segera

di#a>a segera ke rumah sakit0

#0 $atalaksana DBD dan SSD

%/ $atalaksana DBD

Pato8isilogik utama DBD adalah ke#ocoran plasma karena adanya

peningkatan permea#ilitas kapiler0 Maka kunci tatalaksana DBD terletak

pada deteksi secara dini 8ase kritis yaitu saat suhu turun .the time o8

de8ervescence/ yang merupakan 8ase a>al ter,adinya kegagalan sirkulasi!

dengan melakukan o#servasi klinis disertai pemantauan ke#ocoran plasma

dan gangguan hemostasis0

Prognosis DBD terletak pada pengenalan tanda1tanda #ahaya secaraa>al dan pem#erian cairan Larutan garam isotonik atau kristaloid se#agai


22/83


cairan a>al pengganti volume plasma sesuai dengan #erat ringan penyakit0

Perhatian khusus pada kasus dengan peningkatan hematokrit yang terus

menerus dan penurunan ,umlah trom#osit yang cepat0 Secara umum pasien

DBD dapat dira>at di puskesmas pera>atan atau rumah sakit0

a/ &ase Demam

$atalaksana DBD 8ase demam tidak #er#eda dengan tatalaksana DD!

#ersi8at simtomatik dan suporti8 yaitu pem#erian cairan oral untuk

mencegah dehidrasi0 Apa#ila cairan oral tidak dapat di#erikan oleh karena

tidak mau minum! muntah atau nyeri perut yang #erle#ihan! maka cairan

intravena rumatan perlu di#erikan0 Antipiretik kadang1kadang diperlukan!

tetapi perlu diperhatikan #ah>a antipiretik tidak dapat mengurangi lama

demam pada DBD0

#/ &ase Kritis

Periode kritis adalah >aktu transisi! yaitu saat suhu turun pada

umumnya hari ke 519 8ase demam0 Pasien harus dia>asi ketat terhadap

ke,adian syok yang mungkin ter,adi0 Pemeriksaan kadar hematokrit #erkalamerupakan pemeriksaan la#oratorium yang ter#aik untuk penga>asan hasil

pem#erian cairan yaitu menggam#arkan dera,at ke#ocoran plasma dan

pedoman ke#utuhan cairan intravena0 3emokonsentrasi pada umumnya

ter,adi se#elum di,umpai peru#ahan tekanan darah dan tekanan nadi0

3ematokrit harus diperiksa minimal satu kali se,ak hari sakit ketiga sampai

suhu normal kem#ali0 Bila sarana pemeriksaan hematokrit tidak tersedia!

pemeriksaan hemoglo#in dapat dipergunakan se#agai alternati8 >alaupuntidak terlalu sensiti80

%/ Penggantian olume Plasma

Dasar patogenesis DBD adalah perem#esan plasma! yang ter,adi

pada 8ase penurunan suhu .8ase a8e#ris! 8ase krisis! 8ase syok/ maka

dasar pengo#atannya adalah penggantian volume plasma yang hilang0

2alaupun demikian! penggantian cairan harus di#erikan dengan

#i,aksana dan #erhati1hati0 Ke#utuhan cairan a>al dihitung untuk '15


23/83


,am pertama! sedangkan pada kasus syok mungkin le#ih sering

.setiap 5(1)( menit/0 $etesan #erikutnya harus selalu disesuaikan

dengan tanda vital! kadar hematokrit! dan ,umlah volume urin0 Secara

umum volume yang di#utuhkan adalah ,umlah cairan rumatan

ditam#ah 917;0

'/ airan intravena diperlukan! apa#ila?

a/ Anak terus menerus muntah! tidak mau minum! demam tinggi

sehingga tidak mungkin di#erikan minum per oral! ditakutkan

ter,adinya dehidrasi sehingga mempercepat ter,adinya syok

#/ =ilai hematokrit cenderung meningkat pada pemeriksaan #erkala0

"umlah cairan yang di#erikan tergantung dari dera,at dehidrasi dan

kehilangan elektrolit! dian,urkan cairan glukosa 9; di dalam larutan

=a I (!:9;0 Bila terdapat asidosis! di#erikan natrium #ikar#onat

+!:);! %1' ml-kgBB intravena #olus perlahan1lahan0

Pada saat pasien datang! #erikan cairan kristaloid- =a I (!6;

atau dekstrosa 9; dalam ringer laktat-=a I (!6;! )1+ ml-kgBB-,am0

Monitor tanda vital! diuresis setiap ,am dan hematokrit serta

trom#osit setiap ) ,am0 Selan,utnya evaluasi %'1': ,am0

Apa#ila selama o#servasi keadaan umum mem#aik yaitu anak

nampak tenang! tekanan nadi kuat! tekanan darah sta#il! diuresis

cukup! dan kadar 3t cenderung turun minimal dalam ' kali

pemeriksaan #erturut1turut! maka tetesan dikurangi men,adi 9

ml-kgBB-,am0 Apa#ila dalam o#servasi selan,utnya tanda vital tetap

sta#il! tetesan dikurangi men,adi 5 ml-kgBB-,am dan akhirnya cairan

dihentikan setelah ':1:7 ,am0

5/ "enis airan

1 Kristaloid? Larutan ringer laktat . L/! Larutan ringer asetat . A/!

Larutan garam 8aali .G&/! Dekstrosa 9; dalam larutan ringer laktat


24/83


.D9- L/! Dekstrosa 9; dalam larutan ringer asetat .D9- A/!

Dekstrosa 9; dalam %-' larutan garam 8aali .D9-%-'LG&/

. atatan? Untuk resusitasi syok dipergunakan larutan L atau A

tidak #oleh larutan yang mengandung dekstosa/

1 Koloid? Dekstran :(! Plasma! Al#umin! 3idroksil etil starch );!

gela8undin

c/ &ase Penyem#uhan-konvalesen

Pada 8ase penyem#uhan! ruam konvalesen akan muncul pada daerahesktremitas0 Perem#esan plasma #erhenti ketika memasuki 8ase

penyem#uhan! saat ter,adi rea#sor#si cairan ekstravaskular kem#ali ke

dalam intravaskuler0 Apa#ila pada saat itu cairan tidak dikurangi! akan

menye#a#kan edema palpe#ra! edema paru dan distres perna8asan0

'/ $atalaksana SSD

Syok merupakan keadaan kega>atan0 airan pengganti adalah

pengo#atan yang utama! #erguna untuk memper#aiki kekurangan volume

plasma0 Pasien anak cepat mengalami syok dan sem#uh kem#ali #ila dio#ati

segera dalam :7 ,am0 Pasien harus dira>at dan segera dio#ati #ila di,umpai

tanda1tanda syok yaitu gelisah! letargi-lemah! ekstrimitas dingin! #i#ir

sianosis! oliguri! dan nadi lemah! tekanan nadi menyempit .N '( mm3g/ atau

hipotensi! dan peningkatan mendadak dari kadar hematokrit atau kadar

hematokrit meningkat terus menerus >alaupun telah di#eri cairan intravena0

Pada penderita SSD dengan tensi tak terukur dan tekanan nadi N'( mm 3g

segera #erikan cairan kristaloid se#anyak '( ml-kg BB selama 5( menit! #ila

syok teratasi turunkan men,adi %( ml-kgBB-,am

a/ Penggantian olume Plasma Segera

airan resusitasi a>al adalah larutan kristaloid '( ml-kgBB secara

intravena dalam 5( menit0 Pada anak dengan #erat #adan le#ih! di#eri

cairan sesuai #erat BB ideal dan umur! #ila tidak ada per#aikan

pem#erian cairan kristoloid ditam#ah cairan koloid0 Apa#ila syok #elum


25/83


dapat teratasi setelah )( menit! #erikan cairan koloid %(1'( ml-kg BB

secepatnya dalam 5( menit0 Pada umumnya pem#erian koloid tidak

mele#ihi 5(ml-kgBB-hari atau maksimal pem#erian koloid %9((ml-hari!

dan se#aiknya tidak di#erikan pada saat perdarahan0

Setelah pem#erian cairan resusitasi kristaloid dan koloid! syok

masih menetap sedangkan kadar hematokrit turun! maka pikirkan

adanya perdarahan internal0 Maka dian,urkan pem#erian trans8usi darah

segar- komponen sel darah merah0 Apa#ila nilai hematokrit tetap tinggi!

maka #erikan darah dalam volume kecil .%(ml-kgBB-,am/ dapat diulang

sampai 5(ml-kgBB-':,am! Setelah keadaan klinis mem#aik! tetesan

in8us dikurangi #ertahap sesuai keadaan klinis dan kadar hematokrit0

#/ Pemeriksaan 3ematokrit untuk Memantau Penggantian olume

Plasma

Pem#erian cairan harus tetap di#erikan >alaupun tanda vital telah

mem#aik dan kadar hematokrit turun0 $etesan cairan segera diturunkan

men,adi %( ml-kgBB-,am dan kemudian disesuaikan tergantung darikehilangan plasma yang ter,adi selama ':1:7 ,am0

airan intravena dapat dihentikan apa#ila hematokrit telah turun!

di#andingkan nilai 3t se#elumnya0 "umlah urin %ml-kgBB-,am atau

le#ih merupakan indikasi #ah>a keadaaan sirkulasi mem#aik0 Pada

umumnya! cairan dapat dihentikan setelah :7 ,am syok teratasi0

Apa#ila cairan tetap di#erikan dengan ,umlah yang #erle#ih padasaat ter,adi rea#sorpsi plasma dari ekstravaskular .ditandai dengan

penurunan kadar hematokrit setelah pem#erian cairan rumatan/! maka

akan menye#a#kan hipervolemia dengan aki#at edema paru dan gagal

,antung0 Penurunan hematokrit pada saat rea#sor#si plasma ini ,angan

dianggap se#agai tanda perdarahan! tetapi dise#a#kan oleh hemodilusi0

=adi yang kuat! tekanan darah normal! diuresis cukup! tanda vital #aik!

merupakan tanda ter,adinya 8ase rea#sor#si0


26/83


c/ Koreksi Ganggungan Meta#olik dan Clektrolit

3iponatremia dan asidosis meta#olik sering menyertai pasien

DBD-SSD! maka analisis gas darah dan kadar elektrolit harus selalu

diperiksa pada DBD #erat0 Apa#ila asidosis tidak dikoreksi! akan

memacu ter,adinya KID! sehingga tatalaksana pasien men,adi le#ih

kompleks0 Pada umumnya! apa#ila penggantian cairan plasma

di#erikan secepatnya dan dilakukan koreksi asidosis dengan natrium

#ikar#onat! maka perdarahan se#agai aki#at KID! tidak akan te,adi

sehingga heparin tidak diperlukan0

d/ Pem#erian 4ksigen

$erapi oksigen ' liter per menit harus selalu di#erikan pada semua

pasien syok0 Dian,urkan pem#erian oksigen dengan mempergunakan

masker! tetapi harus diingat pula pada anak seringkali men,adi makin

gelisah apa#ila dipasang masker oksigen0

e/ $rans8usi Darah

Pemeriksaan golongan darah cross1matching harus dilakukan padasetiap pasien syok! terutama pada syok yang #erkepan,angan

.prolonged shock/0 Pem#erian trans8usi darah di#erikan pada keadaan

mani8estasi perdarahan yang nyata0 Kadangkala sulit untuk

mengetahui perdarahan interna .internal haemorrhage/ apa#ila disertai

hemokonsentrasi0 Penurunan hematokrit .misalnya dari 9(; men,adi

:(;/ tanpa per#aikan klinis >alaupun telah di#erikan cairan yang

mencukupi! merupakan tanda adanya perdarahan0 Pem#erian darahsegar dimaksudkan untuk mengatasi pendarahan karena cukup

mengandung plasma! sel darah merah dan 8aktor pem#eku trom#osit0

Plasma segar dan atau suspensi trom#osit #erguna untuk pasien dengan

KID .Koagulasi Intravascular Disseminata/ dan perdarahan masi80

KID #iasanya ter,adi pada syok #erat dan menye#a#kan perdarahan

masi8 sehingga dapat menim#ulkan kematian0

8/ Monitoring


27/83


$anda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi

secara teratur untuk menilai hasil pengo#atan0 3al1hal yang harus

diperhatikan pada monitoring adalah ?

.%/ =adi! tekanan darah! respirasi! dan temperatur harus dicatat setiap

%915( menit atau le#ih sering! sampai syok dapat teratasi0

.'/ Kadar hematokrit harus diperiksa tiap :1) ,am sekali sampai

keadaan klinis pasien sta#il0

.5/ setiap pasien harus mempunyai 8ormulir pemantauan! mengenai

,enis cairan! ,umlah! dan tetesan! untuk menentukan apakah cairan

yang di#erikan sudah mencukupi0.:/ "umlah dan 8rekuensi diuresis

Pada pengo#atan syok! kita harus yakin #enar #ah>a

penggantian volume intravaskuler telah #enar1#enar terpenuhi

dengan #aik0 Apa#ila diuresis #elum cukup %ml-kgBB-,am! sedang

,umlah cairan sudah mele#ihi ke#utuhan diperkuat dengan tanda

overload antara lain edema! pernapasan meningkat! maka

selan,utnya 8urosemid % mg-kgBB dapat di#erikan0 "ika pasiensudah sta#il! maka #isa diru,uk ke S ru,ukan0

g/ uang a>at Khusus Untuk DBD-SSD

Untuk mendapatkan tatalaksana DBD le#ih e8ekti8! maka pasien

DBD seharusnya dira>at di ruang ra>at khusus! yang dilengkapi

dengan pera>atan untuk kega>atan0 uang pera>atan khusus terse#ut

dilengkapi dengan 8asilitas la#oratorium untuk memeriksa kadar

hemoglo#in! hematokrit! dan trom#osit yang tersedia selama ': ,am0

Pencatatan merupakan hal yang penting dilakukan di ruang pera>atan

DBD0 Paramedis dapat di#antu oleh orang tua pasien untuk mencatat

,umlah cairan #aik yang diminum maupun yang di#erikan secara

intravena! serta menampung urin serta mencatat ,umlahnya0

h/ Kriteria Memulangkan Pasien

Pasien dapat dipulangkan! apa#ila memenuhi semua keadaan

di#a>ah ini?


28/83


.%/ $ampak per#aikan secara klinis

.'/ $idak demam selama ': ,am tanpa antipiretik

.5/ $idak di,umpai distres perna8asan .dise#a#kan oleh e8usi pleura

atau asidosis/

.:/ 3ematokrit sta#il

.9/ "umlah trom#osit F9(0(((- l

.)/ $iga hari setelah syok teratasi0

.+/ =a8su makan mem#aik0 %(

2.2.0 +et"#e &engen#al!an ekt"r DBD

Pengendalian vektor adalah upaya menurunkan 8aktor risiko penularan oleh

vektor dengan meminimalkan ha#itat perkem#ang#iakan vektor! menurunkan

kepadatan dan umur vektor! mengurangi kontak antara vektor dengan manusia

serta memutus rantai penularan penyakit0 Metode pengendalian vektor DBD

#ersi8at spesi8ik lokal! dengan mempertim#angkan 8aktor18aktor lingkungan 8isik

.cuaca-iklim! permukiman! ha#itat perkem#ang#iakan/@ lingkungan sosial1

#udaya .Pengetahuan Sikap dan Perilaku/ dan aspek vektor0Pada dasarnya metode pengendalian vektor DBD yang paling e8ekti8 adalah

dengan meli#atkan peran serta masyarakat .PSM/0 Sehingga #er#agai metode

pengendalian vektor cara lain merupakan upaya pelengkap untuk secara cepat

memutus rantai penularan0 Ber#agai metode Pengendalian ektor .P / DBD!

yaitu? kimia>i! #iologi! mana,emen lingkungan! Pem#erantasan Sarang

=yamuk-PS=! Pengendalian ektor $erpadu .Integrated ector

Management-I M/0%0 Kimia>i

Pengendalian vektor cara kimia>i dengan menggunakan insektisida

merupakan salah satu metode pengendalian yang le#ih populer di masyarakat

di#anding dengan cara pengendalian lain0 Sasaran insektisida adalah stadium

de>asa dan pra1de>asa0 Karena insektisida adalah racun! maka penggunaannya

harus mempertim#angkan dampak terhadap lingkungan dan organisme #ukan

sasaran termasuk mamalia0 Disamping itu penentuan ,enis insektisida! dosis! dan

metode aplikasi merupakan syarat yang penting untuk dipahami dalam ke#i,akan

pengendalian vektor0 Aplikasi insektisida yang #erulang di satuan ekosistem akan


29/83


menim#ulkan ter,adinya resistensi serangga sasaran0 Golongan insektisida

kimia>i untuk pengendalian DBD adalah ?• Sasaran de>asa .nyamuk/ adalah ? 4rganophospat .Malathion! methyl

pirimiphos/! Pyrethroid . ypermethrine! lamda1cyhalotrine! cy8lutrine!

Permethrine S1Bioalethrine/0 asa yang

diaplikasikan dengan cara penga#utan panas-&ogging dan penga#utan

dingin-UL 0• Sasaran pra de>asa .,entik/ ? 4rganophospat .$emephos/0

'0 BiologiPengendalian vektor #iologi menggunakan agent #iologi seperti

predator-pemangsa! parasit! #akteri! se#agai musuh alami stadium pra de>asavektor DBD0 "enis predator yang digunakan adalah Ikan pemakan ,entik .cupang!

tampalo! ga#us! guppy! dll/! sedangkan larva apung! $o orrhyncites!

Mesocyclops dapat ,uga #erperan se#agai predator >alau #ukan se#agai metode

yang la im untuk pengendalian vektor DBD0 "enis pengendalian vektor #iologi?• Parasit ? omanomermes iyengeri• Bakteri ? Baccilus thuringiensis israelensis Golongan insektisida #iologi untuk

pengendalian DBD .Insect Gro>th egulator-IG dan Bacillus $huringiensis

Israelensis-B$i/! ditu,ukan untuk stadium pra de>asa yang diaplikasikan

kedalam ha#itat perkem#ang#iakan vektor0 Insect Gro>th egulators .IG s/

mampu menghalangi pertum#uhan nyamuk di masa pra de>asa dengan cara

merintangi-mengham#at proses chitin synthesis selama masa ,entik #erganti kulit

atau mengacaukan proses peru#ahan pupae dan nyamuk de>asa0 IG s memiliki

tingkat racun yang sangat rendah terhadap mamalia .nilai LD9( untuk keracunan

akut pada methoprene adalah 5:0)(( mg-kg /0 Bacillus thruringiensis .B$i/

se#agai pem#unuh ,entik nyamuk-larvasida yang tidak menggangu lingkungan0B$i ter#ukti aman #agi manusia #ila digunakan dalam air minum pada dosis

normal0 Keunggulan B$i adalah menghancurkan ,entik nyamuk tanpa menyerang

predator entomophagus dan spesies lain0 &ormula B$i cenderung secara cepat

mengendap di dasar >adah! karena itu dian,urkan pemakaian yang #erulang kali0

acunnya tidak tahan sinar dan rusak oleh sinar matahari050 Mana,emen lingkungan

Lingkungan 8isik seperti tipe pemukiman! sarana1prasarana penyediaan air!

vegetasi dan musim sangat #erpengaruh terhadap tersedianya ha#itat


30/83


perkem#ang#iakan dan pertum#uhan vektor DBD0 =yamuk Aedes aegypti

se#agai nyamuk pemukiman mempunyai ha#itat utama di kontainer #uatan yang

#erada di daerah pemukiman0 Mana,emen lingkungan adalah upaya pengelolaan

lingkungan sehingga tidak kondusi8 se#agai ha#itat perkem#ang#iakan atau

dikenal se#agai source reduction seperti 5M plus .menguras! menutup dan

meman8aatkan #arang #ekas! dan plus? menyemprot! memelihara ikan predator!

mena#ur larvasida dll/@ dan mengham#at pertum#uhan vektor .men,aga

ke#ersihan lingkungan rumah! mengurangi tempat1tempat yang gelap dan

lem#a# di lingkungan rumah dll/0

:0 Pem#erantasan Sarang =yamuk - PS=1DBDPengendalian ektor DBD yang paling e8isien dan e8ekti8 adalah dengan

memutus rantai penularan melalui pem#erantasan ,entik0 Pelaksanaannya di

masyarakat dilakukan melalui upaya Pem#erantasan Sarang =yamuk Demam

Berdarah Dengue .PS=1DBD/ dalam #entuk kegiatan 5 M plus0 Untuk

mendapatkan hasil yang diharapkan! kegiatan 5 M Plus ini harus dilakukan

secara luas-serempak dan terus menerus-#erkesinam#ungan0 $ingkat

pengetahuan! sikap dan perilaku yang sangat #eragam sering mengham#at

suksesnya gerakan ini0 Untuk itu sosialisasi kepada masyarakat- individu untuk

melakukan kegiatan ini secara rutin serta penguatan peran tokoh masyarakat

untuk mau secara terus menerus menggerakkan masyarakat harus dilakukan

melalui kegiatan promosi kesehatan! penyuluhan di media masa! serta re>ard

#agi yang #erhasil melaksanakannya0• $u,uan

Mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti! sehingga penularan DBD

dapat dicegah atau dikurangi0• Sasaran

Semua tempat perkem#ang#iakan nyamuk penular DBD ?E $empat penampungan air .$PA/ untuk keperluan sehari1hariE $empat penampungan air #ukan untuk keperluan sehari1hari .non1$PA/E $empat penampungan air alamiah 0

• Ukuran ke#erhasilanKe#erhasilan kegiatan PS= DBD antara lain dapat diukur dengan Angka

Be#as "entik .AB"/! apa#ila AB" le#ih atau sama dengan 69; diharapkan

penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi0•

ara PS= DBDPS= DBD dilakukan dengan cara O5M1Plus ! 5M yang dimaksud yaitu?


31/83


%0 Menguras dan menyikat tempat1tempat penampungan air! seperti #ak

mandi->c! drum! dan lain1lain seminggu sekali .M%/

'0 Menutup rapat1rapat tempat penampungan air! seperti gentongair-tempayan! dan lain1lain .M'/

50 Meman8aatkan atau mendaur ulang #arang1#arang #ekas yang dapat

menampung air hu,an .M5/0 Selain itu ditam#ah .plus/ dengan cara

lainnya! seperti?:0 Mengganti air vas #unga! tempat minum #urung atau tempat1tempat

lainnya yang se,enis seminggu sekali090 Memper#aiki saluran dan talang air yang tidak lancar-rusak)0 Menutup lu#ang1lu#ang pada potongan #am#u-pohon! dan lain1lain

.dengan tanah! dan lain1lain/+0 Mena#urkan #u#uk larvasida! misalnya di tempat1tempat yang sulit

dikuras atau di daerah yang sulit air70 Memelihara ikan pemakan ,entik di kolam-#ak1#ak penampungan air

60 Memasang ka>at kasa%(0 Menghindari ke#iasaan menggantung pakaian dalam kamar%%0 Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai%'0 Menggunakan kelam#u%50 Memakai o#at yang dapat mencegah gigitan nyamuk%:0 ara1cara spesi8ik lainnya di masing1masing daerah0Keseluruhan cara terse#ut diatas dikenal dengan istilah dengan O5M Plus 0

• Pelaksanaan%0 Di rumah

Dilaksanakan oleh anggota keluarga0'0 $empat tempat umum

Dilaksanakan oleh petugas yang ditun,uk oleh pimpinan atau pengelola

tempat tempat umum0

90 Pengendalian ektor $erpadu .Integrated ektor Management/

I M merupakan konsep pengendalian vektor yang diusulkan oleh 234untuk menge8ekti8kan #er#agai kegiatan pem#erantasan vektor oleh #er#agai

institusi0 I M dalam pengendalian vektor DBD saat ini le#ih di8okuskan pada

peningkatan peran serta sektor lain melalui kegiatan Pok,anal DBD! Kegiatan

PS= anak sekolah dll0 %%


32/83



33/83


BAB III

IDENTI)I ASI +ASALAH

%.1 Anal!sa S!tuas!

Data e&!#em!"l"g!s

Kecamatan Sindang "aya memiliki + >ilayah cakupan ker,a! yaitu Desa

Sindang "aya! Desa Sukahar,a! Desa 2anakerta! Desa Sindang Asih! Desa Badak

Anom! Desa Sindang Panon! dan Desa Sindang Sono02ilayah * >ilayah terse#ut

memiliki pokok permasalahan kesehatan yang #er#eda antara satu desa dengan

desa yang lain! salah satunya adalah DBD0 Pada tahun '(%9! ,umlah insidenDBD di >ilayah ker,a Puskesmas Sindang "aya se#anyak %5 kasus0 Pada tahun

'(%) ter,adi peningkatan ,umlah insiden DBD men,adi'7 kasus yang terdiri dari

': kasus positi8 DBD dan : kasus tersangkat DBD dengan insidence rate 5% per

%((0((( penduduk0

'(%5 '(%: '(%9 '(%)(

9

%(

%9

'(

'9

5(

,ambar 2. ,ra$!k Pen#er!ta DBD Puskesmas S!n#ang Ja a Tahun 231%4231-

Has!l Survey Basic Six Puskesmas


34/83


$opik DBD yang diangkat termasuk dalam : upaya >a,i# pokok Puskesmas

Kecamatan Sindang "aya! sesuai hasil survey basic six puskesmas yang terdiri

dari ?

1 Pr"m"s! kesehatan.2 esehatan l!ngkungan.% Pen5egahan #an &emberantasan &en ak!t menular.: Kesehatan keluarga dan reproduksi09 Per#aikan gi i masyarakat0- Pen embuhan &en ak!t #an &ela anan kesehatan.

esenjangan &en5a&a!an #an t"l "k ukur

Berdasarkan data di Puskesmas Sindang "aya! terdapat kesen,angan dari

tolok ukur Angka Be#as "entik .AB"/ pada >ilayah ker,a Puskesmas Sindang

"aya pada tahun '(%9 yang hanya mencapai 6% ; dan di $ (5- 2 ('! Desa

Sindang Sonopada tanggal %'"anuari'(%)! dari +%rumah yang diperiksa didapati

hanya terdapat 55rumah yang #e#as ,entik atau AB" 95; di#andingkan dengan

target dari Kementerian Kesehatan epu#lik Indonesia #ah>a AB" yang harus

dicapai minimal 69;0$erdapat pula kesen,angan insidence rate

kasusDBDpadatahun'(%9 adalah 5% per %((0((( penduduk di >ilayah ker,a

Puskesmas Sindang "aya dan pada desa Sindang Sono dengan insidence rate

tertinggi! yaitu6%per %((0((( pendudukdi#andingkandengan>ilayahlainnya dan

mele#ihi target nasional! yaitu '( per %((0((( penduduk0

%.2 Pem!l!han scope tem&at

Pemilihan >ilayah ker,a Puskesmas Sindang "aya se#agai tempat sasaran

Diagnosis Komunitas dipersempit pada SMP PG I $5- 2' Desa Sindang

Sono karena Sindang Sono menempati urutan tertinggi angka insiden DBD yakni

%% kasus dari total '7 kasus dengan insidence rate 6% per %((0((( penduduk!

dengan ) kasus di antaranya #erada di rentang usia %(1%9 tahun .usia SMP/ yang

: dari ) kasusterse#ut #erada di $(5- 2 ('0


35/83


6

'% %

%%

%

5

,ambar %. ,ra$!k asus DBD 6!la ah erja Puskesmas e5. S!n#ang Ja a

H %th %16th %(1%9th %)1:9th F :9th(

5

)

% %

,ambar (. Jumlah asus DBD Ber#asarkan el"m&"k Umur #! Desa

S!n#ang S"n" Tahun 231*

%.% I#ent!$!kas! masalah #engan &ara#!gma BLU+

%.%.1 Para#!gma BLU+

Identi8ikasi masalah didapatkan dengan minisurvei melalui kuesioner .

Minisurvei melalui kuesioner dilakukan kepada '( orang >arga Desa Sindang

Sono yang #ero#at di Puskesmas Sindang "aya pada tanggal %% dan %' &e#ruari


36/83


'(%)0 Kuesioner ini #ertu,uan untuk mengetahui tingkat pengetahuan! sikap dan

perilaku >arga mengenai penyakit DBD0 Selain kuesioner! identi8ikasi masalah

,uga dilakukan melalui o#servasi lingkungan dan >a>ancara dengan koordinator

program DBD mengenai pelayanan kesehatan0 Berdasarkan seluruh survey yang

dilakukan terse#ut! maka didapat?

• Status Kesehatan ? $ingginya insiden Demam Berdarah Dengue .DBD/ di

$ (5- 2 (' Desa Sindang Sono0%/ Genetik ?

• $idak ada masalah genetik yang #erkaitan dengan DBD0

'/ 1edical care services ?a0 Promoti8• Penyuluhandilakukan setiap ) #ulan atau terkait temuan kasusDBD

dise#a#kan kurangnya personil dan koordinator program DBD

merangkap #e#erapa program Puskesmas lain .koordinator terse#ut

,uga memegang program Pos#indu! Posyandu! UKS! dll/0 #0 Preventi8

• Kurangnya tenaga pelaksana "uru Pemantau "entik ."umantik/ yang

#ertugas untuk melakukan pemantauan ,entik #erkala di rumah >arga0c0 Kurati8 dan eha#ilitati8

• $erham#atnya penanganan medis dikarenakan kurangnya 8asilitas

penun,ang kesehatan seperti la#oratorium dan tempat ra>at inap0

2& %i*estyle 3a0 Pengetahuan .kogniti8/

• Kurangnya pengetahuan tentang penyakit DBD yang meliputi

penye#a#! tanda dan ge,ala! serta cara pencegahan.dari pem#agian

dan pengisian kuesioner didapatkan hasil hanya 59; >arga dengan

pengetahuan #aik tentang penyakit DBD/0 #0 Sikap .a8ekti8/

• Se#agian #esar >arga masih kurang memperdulikan ke#ersihan

lingkungan0• Se#agian #esar >arga masih #eranggapan #ah>a penanggulangan

penyakit DBD #ukan merupakan tanggung ,a>a# >arga0

c0 Perilaku .psikomotor/• Kurangnya partisipasi >arga dalam men,alankan program PS=

.Pem#erantasan Sarang =yamuk/0


37/83


• 2arga masih mem#iarkan tempat penampungan dalam keadaan

ter#uka• $idak menguras #ak-$PA secara rutin seminggu sekali• 2arga tidak #erperan dalam penga>asan ,entik nyamuk di rumah0

:/ Lingkungan ?

a0 &isik

• $erdapat #arang1#arang #ekas yang #erpotensi ter,adi genangan air

dan men,adi sarang nyamuk DBD di sekitar rumah >arga $ (5- 2

('! Desa Sindang Sono0

#0 =on &isik

• Biologis ? Ditemukan ,entik nyamuk yang dapat men,adi vektor

penularan penyakit DBD0

• Sosial1Ckonomi1Budaya ?

o Masih #anyak masyarakat yang menganggap remehpenyakit

DBD0

o Keter#atasan ekonomi di masyarakat sehingga sering ter,adi

keterlam#atan dalam melakukan pemeriksaan la#oratorium0

o Se#agian #esar >arga akan #ero#at ke puskesmas ,ika kondisi

mereka tidak sem#uh dengan o#at tradisional maupun o#at

>arung0


38/83

Tingginya Incidence Rate DBD di RT3/RW2, DesaSindang SonoLingkungan

Genetik

Pelayanan Kesehatan

Lifestyle

p 6 bulan atau terkait temuan kasusDBD disebabkan kurangnya personil dan koordinator program DBD merangkap beberapa

na $uru Pemantau $entik ($umantik! yang bertugas untuk melakukan pemantauan jentik berkala di rumah %arga"

n medis dikarenakan kurangnya fasilitas penunjang kesehatan seperti laboratorium dan tempat ra%at inap"

#ei terhadap )* pengunjungPuskesmas indang $aya didapatkan+nitif!ahuan tentang penyakit DBD (6 - %arga yang memiliki pengetahuan kurang mengenai DBD!

rga masih kurang memperdulikan kebersihan lingkungan, dan beranggapan bah%a penanggulangan DBD bukan merupakan tor!biarkan tempat penampungan dalam keadaan terbuka, tidak menguras 'P., dan tidak berperan dalam penga%asan jentik ny

adi g enangan air dan menjadi sarang nyamuk DBD di sekitar rumah %arga &' *12 &3 *), Desa indang ono"

enjadi #ektor penularan penyakit DBD"

hpenyakit DBD"ng terjadi keterlambatan dalam melakukan pemeriksaan laboratorium"ika kondisi mereka tidak sembuh dengan obat tradisional maupun obat %arung"


,ambar /. Para#!gma BLU+


39/83


%.%.2 Penentuan &r!"r!tas masalah

Setelah dilakukan analisis komponen paradigma BLUM kemudian dilakukan penentuan prioritas masalah dilakukan dengan cara non-scoring .Del#e / melalui

diskusi dengan Kepala Puskesmas! Dokter Puskesmas! Kader "umantik! Ketua

$ (5! Ketua 2 (' dan Kepala Sekolah SMP PG I Sindang Sono0 Dari hasil

diskusi terse#ut di dapatkan prioritas masalahnya adalah li*estyle0 %i*estyle dipilih

karena merupakan 8aktor yang paling #erpengaruh terhadap tim#ulnya penyakit

DBD pada Desa Sindang Sono yaitu Kurangnya pengetahuan tentang penyakit

DBD yang meliputi penye#a#! tanda dan ge,ala! serta cara pencegahan!

kurangnya partisipasi >arga dalam men,alankan program PS= .Pem#erantasan

Sarang =yamuk/! >arga tidak #erperan dalam penga>asan ,entik nyamuk di

rumah! dan se#agian #esar >arga masih #eranggapan #ah>a penanggulangan



40/83


BAB I7

IDENTI)I ASI +ASALAH PEN8EBAB DAN ALTE9NATI)

PE+E'AHAN +ASALAH

(.1 I#ent!$!kas! masalah &en ebab

Setelah diidenti8ikasi dilakukan penetapan prioritas masalah! maka

didapatkan permasalahan yang akan diidenti8ikasi yaitu masalah li*estyle >arga

$ (5 - 2 ('$eknik pemecahan dilakukan dengan teknik 4ishbone.

A. Pengetahuan : "gn!t!$;

o Kurangnya pengetahuan >arga akan penyakit DBD .dari hasil pem#agian

dan pengisian kuesioner minisurvey didapatkan hasil hanya )9; >arga

dengan pengetahuan kurang mengenai penyakit DBD/0

B. S!ka& :A$ekt!$;

o Perilaku pasi8 terhadap lingkungan0Se#agian #esar >arga masih kurang memperdulikan ke#ersihan

lingkungan0Se#agian #esar >arga masih #eranggapan #ah>a penanggulangan


'. Per!laku :Ps!k"m"t"r;

o Kurangnya partisipasi >arga melakukan PS= di kediaman masing1masing

seperti ?

2arga masih mem#iarkan tempat penampungan air .$PA/ dalam

keadaan ter#uka$idak menguras #ak-$PA secara rutin seminggu sekali2arga tidak #erperan akti8 dalam penga>asan ,entik nyamuk di

rumah0

(.2 Alternat!$ &eme5ahan masalah

Dari alternati8 pemecahan masalah yang dipikirkan untuk penye#a# masalah

diatas dilakukan melalui penilaian non-scoring . !elbeq / dengan melakukan

diskusi yang meli#atkan Kepala Puskesmas! Dokter Puskesmas! Kader "umantik!


41/83


ketua $ (5- 2 ('! dan kepala sekolah SMP PG I Sindang Sono didapatkan

kesepakatan pemecahan masalah yang akan dilakukan yaitu dimana >arga Desa

Sindang Sono memiliki pengetahuan dan partisipasi yang kurang terkait penyakit

DBD sehingga ter,adi peningkatan insiden DBD di Desa Sindang Sono $ (5

2 (' terutama pada usia %(1%9 tahun .usia sekolah/ sehingga alternati8

pemecahan masalah yang akan dilakukan yaitu dengan penyuluhan dan

pem#inaan sis>a-sis>a di SMP PG I Sindang Sono $ (5 2 ('! dan

diharapkan peran ker,a sis>a-sis>i terse#ut dalam menga,ak >arga turut serta

mengurangi insiden DBD di desa Sindang Sono $ (5 2 (' ! yaitu dengan

dilakukannya intervensi #erupa ?• Penyuluhan kepada sis>a-sis>i SMP PG I Sindang Sono $ (5 2 ('• Pem#entukan Q,umantik kecilR! pem#agian #u#uk a#ate! stiker pemantau

,entik dan stiker rumah #e#as ,entik! serta lea*let DBD• Pemantauan hasil ker,a Q,umantik kecilR serta angka #e#as ,entik di Desa

Sindang Sono $ (5 2 (' setelah dilakukan intervensi• Pem#agian dan penanaman tanaman pengusir nyamuk di sekolah se#agai

percontohan untuk dikem#aiakan agar nantinya dapat ditanam di rumah0


42/83

Sikap %argaPengetahuanKurangnya pengetahuan %arga akan penyakit DBD (dari hasil pembagian dan pengisian kuesioner minisur#ey didapatkan hasiebagian besar %arga masih kurang memperdulikan kebersihan lingkungan"

sebagian besar %arga masih beranggapan bah%a penanggulangan penyakit DBD bukan merupakan tanggung ja%ab %

Perilaku %arga

'idak aktif dalam kegiatan penga%asan jentik nyamuk di rumah

embiarkan 'P. terbuka

'idak menguras bak2 'P. se7ara rutin seminggu sekali

ngginya insiden DBD di desa sindang sono &' *1 &3 *)festyle

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Insidence Demam Berdarah Dengue dengan Peningkatan Pengetahuan danPartisipasi Sis>a di SMP PG I! Desa Sindang Sono! Kecamatan Sindang "aya! $angerang! Provinsi Banten! Periode %9 &e#ruari * ' Maret '(%)0

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat&akultas Kedokteran Universitas $arumanagara%9 &e#ruari * ' Maret '(%) :'


43/83

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Insidence Demam Berdarah Dengue dengan Peningkatan Pengetahuan danPartisipasi Sis>a di SMP PG I! Desa Sindang Sono! Kecamatan Sindang "aya! $angerang! Provinsi Banten! Periode %9 &e#ruari * ' Maret '(%)0

Gam#ar 60Identi8ikasi masalah penye#a# dengan 4ishbone

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat&akultas Kedokteran Universitas $arumanagara%9 &e#ruari * ' Maret '(%) :5


44/83

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Insidence DemamBerdarah Dengue dengan Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi Sis>a di SMP PG I! Desa SindangSono! Kecamatan Sindang "aya! $angerang! Provinsi Banten! Periode %9 &e#ruari * ' Maret '(%)0

BAB 7

PE9EN'ANAAN INTE97ENSI

*.1 Pen usunan !nter ens!*.1.1 Inter ens! I < Pen uluhan

Intervensi ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan Sis>a-Sis>i tentang

penyakit DBD di SMP PG I Sindang Sono! $ (5- 2 ('0

a0 Kegiatan ?Mengadakan penyuluhan mengenai penyakit DBD dengan materi

penyuluhan meliputi pengertian! tanda dan ge,ala! penanganan a>al dan pencegahan

#erupa 5M PLUS dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ke>aspadaan

mengenai DBD! kepada Sis>a-Sis>i kelas %15 SMP PG I Sindang Sono! yang

rumahnya terletak di desa Sindang Sono! $ (5 2 (' . 5% sis>a-sis>i /0

#0 Dasar ?

• Pengetahuan Sis>a-Sis>i mengenai DBD yang meliputi tanda dan ge,ala!

penanganan! dan pencegahan masih kurang• Se#agian #esar Sis>a-Sis>i masih #eranggapan #ah>a penanggulangan

penyakit DBD #ukan merupakan tanggung ,a>a# Sis>a-Sis>i0• Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan

c0 Sasaran? Sis>a-Sis>i kelas % sampai 5 SMP PG I Sindang Sono! yang rumahnyaterletak di desa Sindang Sono! $ (5 2 (' . 5% sis>a-sis>i /0

d0 $empat ? uang Kelas SMP PG I Sindang Sono

e0 Indikator penilaian ?

• Meningkatnya pengetahuan Sis>a-Sis>i mengenai penye#a# DBD! cara

penularan! tanda dan ge,ala! dan cara pencegahan penyakit DBD dengan

peningkatan persentase Sis>a-Sis>i dengan pengetahuan #aik pada ost-test

setelah intervensi

*.1.2 Inter ens! II &embag!an bubuk abate> st!ker&emantau jent!k> serta st!ker rumah bebas jent!k> leaflet DBD.

Intervensi ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi sis>a-sis>i SMP PG I

Sindang Sono! $ (5 2 (' terhadap Pem#erantasan Sarang =yamuk .PS=/ dan dapat

meningkatkan Angka Be#as "entik .AB"/ di $ (5 2 ('0

a0 Kegiatan ?

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


45/83


• Pem#entukan tim Q,umantik kecilR diam#il dari seluruh Sis>a-Sis>i kelas % sampai

5 SMP PG I Sindang Sono! yang rumahnya terletak di desa Sindang Sono! $ (5

2 (' . 5% sis>a-sis>i /0• Se#elumnya dilakukan percontohan pemeriksaan ,entik nyamuk di lingkungan

sekolah yang #erpotensi men,adi sarang dan tempat #ertelurnya nyamuk "edes

"egy ti kepada Sis>a-Sis>i terse#ut dan cara penggunaan #u#uk a#ate• kemudian di#agikan #u#uk a#ate dan stiker pemeriksaan ,entik nyamuk serta stiker

rumah #e#as ,entik! dan lea*let 0Kegiatan ?

o Pem#agian masing1masing Q"umantik kecilR memeriksa rumah sendiri dan

rumah tetangga paling #anyak ' rumah di $ (5 2 (' Desa Sindang Sono

sehingga keseluruhan rumah yang #er,umlah +' rumah termasuk sekolah

dapat tercakup oleh sis>a-sis>i terse#uto Kegiatan o#servasi yaitu pemeriksaan ,entik nyamuk pada tempat1tampat

penampungan air dan memeriksa #arang1#arang #ekas disekitar lingkungan

rumah yang #erpotensi men,adi sarang dan tempat #ertelurnya nyamuk "edes

"egy ti dengan menggunakan senter! memeriksa apakah tempat

penampungan air sudah di tutup atau #elum! menanyakan rutinitas

pengurasan $PA oleh >argao Melakukan penempelan stiker pemeriksaan ,entik yang diisi oleh nama sis>a

yang #ersangkutan di rumah >arga yang telah diperiksao Pem#agian #u#uk a#ate kepada >arga dan men,elaskan cara penggunaanya

serta mem#agikan leal*et DBD sehingga dapat di#aca >arga untuk

meningkatkan pengetahuan mengenai DBD0o Mendatangi rumah >arga % minggu kemudian dan melakukan pengecekan

kem#ali ,entik nyamuk o Melakukan penempelan stiker #e#as ,entik kepada rumah >arga yang tidak

didapatkan ,entik nyamuk o $im Q,umatik kecilR memantau ,entik diseluruh rumah >arga $ (5 2 ('

desa sindang sono secara #erkala tiap satu #ulan sekali0

#0 Dasar ? Sis>a-Sis>i tidak akti8 dalam kegiatan penga>asan ,entik nyamuk

dirumahc0 Sasaran ? Sis>a-Sis>i kelas % sampai 5 SMP PG I Sindang Sono! yang rumahnya

terletak di desa Sindang Sono! $ (5 2 (' . 5% sis>a-sis>i /0d0 $empat ? SMP PG I Sindang Sonoe0 Indikator penilaian ?

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat


46/83


dilakukan percontohan pemeriksaan ,entik nyamuk! di#erikan #u#uk a#ate! stiker

pemeriksaan ,entik! dan rumah #e#as ,entik kepada Sis>a-Sis>i kelas %15 SMP

PG I Sindang Sono! yang rumahnya terletak di Desa Sindang Sono $ (5 2 ('

.5% Sis>a-Sis>i/0

*.1.% Inter ens! III < &emantauan has!l kerja =jumant!k ke5!l? serta angka bebas

jent!k #! Desa S!n#ang S"n" 9T 3% 96 32

Intervensi ini #ertu,uan untuk memantau partisipasi sis>a-sis>i SMP PG I Sindang

Sono! $ (5 2 (' sekaligus menilai hasil AB" setelah dilakukan intervensi0

a0 Kegiatan ?• Pengecekan kepada rumah >arga desa Sindang Sono! $ (5 2 (' untuk

melihat ke#erhasilan kiner,a Q"umantik kecilR dilapangan0• menilai hasil AB" setelah dilalukan intervensi0

#0 Dasar ? Dari data penyelidikan epidemiologi di Desa Sindang Sono $ (5

2 (' pada tanggal %' #ulan ,anuari '(%) oleh pihak puskesmas! dari +% umah

>arga didapati sekitar 55 rumah yang terdapat ,entik nyamuk .AB" 95;/c0 Sasaran ? umah >arga desa Sindang Sono! $ (5 2 ('d0 $empat ? umah >arga desa Sindang Sono! $ (5 2 ('e0 Indikator penilaian ? Meningkatnya partisipasi sis>a-sis>i terhadap PS= dinilai

dengan peningkatan persentase peningkatan AB" dari penghitungan AB" minggu

pertama intervensi0

*.1.( Inte

7 maret gabungan dk

Documents