asuransi syariah bersama ustadz muslimin€¦ · sementara pihak asuransi belum tentu memberikan...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
ASURANSI SYARIAH Bersama USTADZ MUSLIMIN
3 September 2015
Moderator : Retno Juwita D
Notulen : Ai S Rahman & Afifah Amaly S
Follow kami di :
FP : Shalihah Motherhood
IG : Shalihah_Motherhood
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
BIODATA PEMBICARA
Nama lengkap : muslimin
Nama panggilan : mas muslim
TTL : boyolali, 18 mei 1982
Pendidikan : s2 MM
Pekerjaan : Takaful Sales Manajer
Nama Istri : Intan iswari
Nama Anak : Nizar (7 th), Haura (5 th), Al Fatih (3 th) , Alya (8 bln)
Alamat : Urutsewu 2/1 ampel boyolali
Akun fb : muslimin takaful
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
MATERI KULWAP
KONSEP DASAR ASURANSI SYARIAH
Risk-Sharing Based (Ta’awun)
Dimana antara sesama peserta bertabarru’ untuk saling menolong apabila
terdapat salah satu peserta atau lebih tertimpa musibah.
Catatan : Bahwa peserta bertabarru’ kepada sesama peserta, bukan bertabarru’ kepada takaful/perusahaan
asuransi syariah.
Secara umum asuransi konvensional menggunakan sistem tabaduli (transfer of
risk), dimana resiko nasabah dipindahkan kepada perusahaan asuransi, dengan
kompensasi nasabah tersebut harus membayar sejumlah uang tertentu (premi) kepada
pihak asuransi. Dalam sistem seperti ini terjadi unsur gharar, riba dan maisir, yang
diharamkan dalam syariah Islam.
Sedangkan konsep asuransi syariah, adalah menggunakan sistem ta'awuni
(sharing of risk), dimana antara sesama nasabah berkontribusi (infak/ tabarru') dengan
sejumlah dana tertentu yang ditujukan untuk 'menolong' nasabah yang lainnya yang
tertimpa musibah. Kontribusi dana nasabah dimasukkan dalam akun khusus (tabarru'
fund), dan perusahaan asuransi syariah tidak berhak sedikitpun mengambil atau
memanfaatkan dana tersebut. Sehingga dalam konsep seperti ini tidak terjadi gharar, riba
dan maisir, bahkan mengimplementasikan konsep wata'awanu alal birri wattaqwa.
Gambar 1 Konsep Asuransi
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Dalam asuransi syariah harus terbebas dari unsur ghoror, maisir dan riba
GHARAR DALAM ASURANSI
Gharar adalah sesuatu yang tidak diketahui hasil (akhirnya), apakah akan
diperoleh atau tidak. Atau dengan bahasa lain, Gharar adalah keraguan atas keberadaan
objek suatu akad (antara ada dan tidak ada).
Rosululloh bersabda
“Bahwa Rasulullah SAW melarang jual beli dengan melempar batu, dan melarang jual
beli yang mengandung unsur gharar.” (HR. Muslim)
Setidaknya terdapat empat jenis gharar dalam praktek asuransi, yaitu : Gharar fil wujud,
Gharar fil hushul, Gharar fil miqdar dan Gharar fil ajal.
1. GHARAR FIL WUJUD
Yaitu ketidak jelasan ada atau tidaknya “klaim/ pertanggungan” yang akan
diperoleh nasabah dari perusahaan asuransi. Karena keberadaan klaim/ pertanggungan
tersebut terkait dengan ada atau tidaknya risiko. Jika risiko terjadi, klaim didapatkan,
dan jika resiko tidak terjadi maka klaim tidak akan didapatkan.
2. GHARA DALAM HUSUL (MEREALISASIKAN)
Ketidak jelasan dalam memperoleh klaim/ pertanggungan, kendatipun
wujudnya atau keberadaan klaim tersebut bisa diperkirakan, namun dalam
mendapatkannnya terdapat ketidak jelasan.
3. GHARA DALAM MIQDAR (Jumlah Pembayaran)
Ketidak jelasan dalam jumlah, baik jumlah kontribusi yang dibayar oleh nasabah,
maupun jumlah klaim yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada nasabah.
4. GHARAR DALAM AJAL (WAKTU)
Ketidak jelasan seberapa lama nasabah membayar kontribusi. Karena bisa jadi
seorang nasabah baru membayar satu kali kemudian mendapatkan klaim, bisa juga
terjadi seorang nasabah belasan kali membayar kontribusi namun tidak memperoleh
apapun dari pembayarannya tersebut.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
MAISIR DALAM ASURANSI
Dalam bahasa Arab, maisir memiliki beberapa padanan kata yang memiliki
kemiripan makna, yaitu muqamarah/ qimar ( المقامرة /القمار ) dan rihan/ murahanah
المراهنة /الرهان ) ).
Qimar lebih pada permainan (taruhan) antara sesama pemain. Misalkan pada
balapan sepeda motor, dua orang saling bertaruhan masing-masing Rp. 1 juta. Yang
menang akan mendapatkan satu juta dari lawannya, sementara yang kalah
mengeluarkan satu juta untuk lawannya yang menang.
Sedangkan rihan merupakan taruhan yang dilakukan oleh para penontonnya
yang saling menjagokan “jagonya” masing-masing, tanpa harus mereka ikut bermain.
Jika taruhannya menang, ia mendapatkan uang. Namun jika “jago”nya kalah ia harus
mengeluarkan uang.
Dalam asuransi, dari sisi nasabah, nasabah "wajib" membayar kontribusi kepada
pihak asuransi. Sementara pihak asuransi belum tentu memberikan klaim kepada
nasabah tersebut. Karena klaim sangat tergantung dengan risiko. Sedangkan risiko ada
kemungkinan terjadi dan kemungkinan tidak terjadi. Sehingga dalam asuransi terjadi
adanya keharusan/ kepastian membayar kontribusi untuk klaim yang belum tentu
terjadi. Jika terjadi risiko maka klaim dibayarkan, namun jika tidak ada risiko maka klaim
tidak dibayarkan
RIBA DALAM ASURANSI
Secara garis besar riba terbagi dua :
1. Riba Nasi’ah
Nasi’ah berasal dari kata nasa’a yang berarti menunda, menangguhkan,
merujuk pada waktu yang diberikan kepada peminjam untuk membayar kembali
pinjamannya dengan imbalan ‘tambahan’ atau premium. Jadi Riba Nasi’ah sama
dengan bunga yang dikenakan atas pinjaman.
2. Riba Fadhl
Dari segi bahasa, fadhl adalah ‘lebihan’. Sedangkan dari istilah riba fadhl
adalah, lebihan atau penambahan kuantitas dalam transaksi pertukaran atau jual
beli barang yang jenisnya sama, seperti emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum dsb, yang jumlahnya tidak sama.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Dalam asuransi (konvensional), riba terjadi sebagai berikut ;
Adanya pertukaran antara uang dengan uang, dengan jumlah yang tidak
sama, yaitu di satu sisi kontribusi yang dibayar oleh nasabah, dan di sisi yang lain
klaim yang dibayarkan perusahaan asuransi. Jumlah kontribusi yang
dibayarkanpun tidak sama dengan jumlah klaim yang diterima. Sehingga dalam
hal ini terjadi pertukaran antara uang dengan uang (barang sejenis) dengan
jumlah yang tidak sama (riba fadhl).
Serah terima uangnya pun (antara kontribusi yang dibayarkan dengan
klaim yang diterima) tidak dalam waktu yang bersamaan, melainkan setelah
waktu tertentu. Sementara pertukaran barang sejenis dengan waktu yang tidak
bersamaan adalah masuk dalam kategori Riba Nasi’ah.
Investasi dana yang terkumpul yang bersumber dari pembayaran premi
tertanggung (peserta), pada tempat-tempat yang ribawi.
MENGAMBIL HARTA DENGAN CARA YANG BATHIL
Adanya pengambilan harta orang yang lain dengan cara yang tidak sesuai dengan
syariah Islam. Seperti pada asuransi konvensional terdapat istilah "dana hangus", yang
disebabkan karena pengunduran diri dari kepesertaan asuransi, atau karena sebab
lainnya (saving produk). Padahal dana tersebut pada hakekatnya adalah milik nasabah,
dan sepatutnya dikembalikan kepada nasabah. Namun yang terjadi, dana tersebut
diambil secara sepihak oleh pihak asuransi.Demikian tentang konsep asuransi syariah
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Tambahan :
Cara mengelola keuangan keluarga, gambaran sbb :
Gambar 2 Cara Mengelola Keuangan
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
TANYA JAWAB seputar ASURANSI SYARIAH
Tanya 1 : Bagaimana tentang bpjs yang sudah keluar fatwa haram? Karena jika
dirunut ada unsur ghoror, riba dan maisir ?
Jawab :
Untuk BPJS , saya sepakat dengan yang disampaikan Dr. Muhammad Syafi’i Antonio.
Berikut ini sejumlah poin penjelasan dari Pakar Ekonomi Syari’ah, Dr. Muhammad
Syafi’i Antonio tentang bahasan halal haram BPJS yang di share oleh anggota MUI Pusat,
ustadz Fahmi Salim MA via BBM pada Senin (3/8/2015) yang diterima redaksi
Manjanik.com :
– Bahwa MUI tidak pernah mengeluarkan fatwa Haram seperti yang digemborkan
media belakangan. MUI hanya memberikan jawaban atas permintaan
rekomendasi produk BPJS, yang setelah ditelaah disimpulkan ada beberapa hal
yang belum sesuai syari’at Islam.
– Secara garis besar yang belum sesuai syari’at adalah :
1) Akad yang belum jelas antara masyarakat yang membayar premi dengan
pemerintah sebagai pengelola dana.
2) Penggunaan dana saat ini masih disimpan di bank konvensional, yang
sekarang masih dikelola juga untuk usaha-usaha haram menurut syari’at
(miras, rokok dan lain-lain).
3) Denda jika peserta telat bayar belum jelas dipakai buat apa, karena dalam
syari’at cuma boleh buat kegiatan sosial.
– MUI melihat BPJS saat ini sebagaimana melihat asuransi konvensional. Sesimpel
itu. Jika kita melihat dari kacamata financial management maka tidak ada yang
salah, tapi jika dilihat dari kacamata ISLAM maka ada beberapa hal yang tidak
sesuai dengan Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad ulama.
– Rekomendasi MUI adalah bertujuan memfasilitasi umat Islam yang ingin
mengikuti syari’at Islam. Jadi buat mereka yang ga mau ya tidak bisa dipaksa dan
tidak perlu diributkan.
– MUI merekomendasikan untuk memperjelas akad dari poin-poin yang dianggap
belum sesuai syari’at. Bikin akad yang jelas ke calon peserta. Dana diinvestasikan
ke saham-saham yang terdaftar di Efek Syari’ah. Dan akad jika bayar denda
dipakai buat ke sosial, bukan operasional.
– Perbaikan ini secara nasional bisa diselesaikan dalam waktu 3 bulan.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
– Keringanan saat ini dibolehkan buat masyarakat miskin tidak mampu atau
karyawan yang dibayarkan perusahaan/kantornya. Tapi jika nanti ada pilihan
yang sesuai syari’at, maka memilih itu jika tidak ada yang memberatkan.
– Nanti ketika mendaftar bisa juga peserta diberi pilihan mau ikut BPJS yang
konvensional atau Syari’ah. Karena tujuan MUI adalah adanya solusi buat
memfasilitasi umat Islam yang ingin sesuai dengan syari’at Islam
Tanya 2 : Jadi saat ini bpjs akad2nya blm sesuai asuransi syariah ust? Lalu
bagaimana batasan orang miskin yg diperbolehkan?
Jawab : ya belum sesuai syariah aqadnya, kalo saya cermati apa yg disampaikan
DR Syafii adalah masyarakat miskin yang menerima jamsostek dan Jamkesda.
Sedangkan perseorangan yang bisa memilih, disarankan ke asuransi syariah.
Tanya 3 : Dalam asuransi (konvensional), riba terjadi pada asuransi syariah
seperti apa? Misal kita baru bayar premi 1x, lalu ternyata sudah butuh,
apakah akan tetap ada dana yang kita dapatkan? Mohon penjelasan lebih
lanjut?
Jawab :
Dalam asuransi konvensional dana setoran menjadi hak perusahaan.Namun dalam
perusahaan syariah , dana langsung di bagi sesuai peruntukannya, contoh pada aqad di
bawah ini
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Dlm asuransi Takaful
Dana setoran nasabah , akan langsung di bagi 3
1. Dana ujroh/biaya => dana ini akan masuk ke perusahaan sbg pendapatan
perusahaan , untuk menanggung beban operasional dan juga profit perusahaan.
2. Dana Investasi => dana ini milik nasabah , di investasikan oleh perusahaan, besarnya
keuntungan hasil investasi menjadi milik nasabah seluruhnya, karena aqadnya
wakalah (titipan : perusahaan ditipi dana unt dikelola/di investasikan)
3. Dana Tabarru => masuk ke rek tabarru, dana ini milik seluruh nasabah, unt saling
tolong menolong sesama peserta. Dana ini lah di pakai unt klaim , beban reas, pajak ,
dll
Sedangkan dalam asuransi konvensional, semua dana setoran nasbah, masuk ke
perusahaan dan menjadi milik perusahaan. Sedangkan tampak fisik apabila misal di
ambil di tahun pertama mayoritas asuransi konvensional, besarnya biaya sebesar 100%,
shg apabila di tutup di tahun pertama , dananya tidak ada.
Dalam asuransi Takaful, porsi dari ujroh diambil di 4 tahun pertama, dengan nilai yg
lbh kecil dari konvensional. Kalo di lihat kasad mata, tanpa melihat aqad yang ada dan
pengelolaannya maka seolah2 mirip. Seperti apa bedanya bunga dengan bagi hasil< bagi
mereka yg tdk memperhatikan aqad dan pengelolaannnya akan menganggap bunga =
bagi hasil. Namun disitu sebenarnya terdapat perbedaan dasar yang fundamental,
tentang apakah yg kita lakukan termasuk ibadah atau hanya hitungan material saja.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Tanya 4 : Jadi misal yang tadi pak, saya sudah bayar premi 1x, Apakah bisa
langsung mendapatkan manfaatnya? Bolehkah kita menerima dana
sebesar yg kita butuhkan? Bagaimana menurut sisi syariahnya? Manfaat
proteksi pada asuransi itu berbeda dengan berhutang ya Pak?
Jawab :
Di Takaful manfaat langsung aktif setelah polis disetujui, ada beberapa ketentuan
masa tunggu ung manfaat khusus, misal rawat inap, tapi unt cover kecelakaan , asuransi
jiwa , sdh aktif sejak polis disetujui perusahaan. Misal peserta setelah seminggu
mendaftar, mengalami kecelakaan dan meninggal, maka akan dicairkan manfaat
proteksinya.
Bahwa dana klaim berasal dari rekening ta'awun , yang berasal dari seluruh
peserta yang di debet setiap bulan, porsi menyesuaikan manfaat proteksi yg di ambil.
Disinilah kita mewujudkan konsep ta'awun. Apabila peserta sehat, dia berdonasi unt
saudaranya yg terkena musibah, dan apabila ia yang terkena musibah, dia dan
keluarganya yg gantian di bantu oleh peserta yang lain.
Dana Proteksi beda banget dengan hutang :), kembali aqadnya adalah kita saling
bersedekah satu dengan yang lain, unt saling menanggung apabila ada musibah.Jadi
misal baru nabung 300rb, ambil manfaat asuransi jiwa 50juta, nabungnya baru 300,
terjadi resiko keluarga dapat santunan 50juta, ini adalah konsep ta'awun dan takaful
dengan aqad sharing resiko bukan perpundahan resiko.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Tanya 5 : penjelasan ttg asuransi pendidikan bagaimana sistem dan prosesnya?
Yg sesuai syariah? Bayar premi berapa lama dan cairnya sampai kapan?
Jawab :
Yang membedakan konvensional dan syariah adalah pada aqad dan
pengelolaannya, sebagaimana yg sdh kita sampaikan di awal.Sedangkan unt pendidikan,
program di desain unt menyiapkan dana pendidikan unt putra-putri kita.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Sebagai ilustrasi Takaful sakit/kecelakaan :
Dalam ilustrasi ini, peserta menabung 300rb/bln selama 7 tahun.
Dengan manfaat : asuransi jiwa 100jt, santunan kecelakaan 20juta dan santunan harian
rawat inap 100rb.
Porsi ujroh dari kontribusi utama (200rb), di Takaful : 80% tahun 1, 50%tahun 2, 25 %
tahun 3 dan 15% tahun 4. di konvensional 100% tahun 1, 80% tahun 2, dst
Silahkan di cek di polis , bisa dibandingka n biaya disana, insya Allah Takaful yg paling
murah.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
Ilustrasi Takaful Pendidikan
Porsi dana tabarru besarnya tercantum di samping besarnya manfaat yakni 16rb, 3rb dan
11 rb.
Porsi investasi adalah total dana yg disetor di kurangi ujroh dan tabarru.
Unt Program pendidikan ada 2 hal dasar :
1) persiapan dana unt biaya sekolah
2) Ada fasilitas bebas nabung, dan dana investasi di isi dari dana ta'awun/tabarru
apabila terjadi musibah sakit kritis, cacat total atau orang tua sampai meninggal.
sehingga persiapan dana pendidikan aman, dengan ada atau tidaknya orang tua karena
terbantu oleh ta'awun sesama peserta.
Prinsip dasar dalam kita mengambil asuransi ada 2
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
1. Ambillah sesuai kebutuhan
2. Mulailah segera, sesuai kemampuan keuangan saat ini
Tanya 7 : Asuransi pendidikan syar’i dimana? alasan?
Jawab :
Di Takaful, karena 5 hal.
-
Asuransi Syariah
Shalihah Motherhood Shalihah_Motherhood
PENUTUP
Dalam hidup ini, semuanya sdh di taqdirkan Allah. Ada yang menjadi Haq Allah ,
maka kita harus terima dengan keimanan, Yaitu Taqdir, namun ada yg menjadi
kewajiban kita adalah do'a dan ikhiyar. terkadang manusia menjadi tidak bahagia ,
karena kebalik dalam menempatkannya.Taqdir di persalahkan,ikhtiyarnya lemah
karena munkin ini sdh taqdirnya , ia ucapkan
Bunda2 yg dirahmati Allah
Salah satu pilar menuju keluarga yg kokoh yang akan membangkinkan kejayaan berawal
dari keluarga yang kokoh pula.
Tanggung jawab mengelola financial tak hanya masalah terselesaikan unt cukup saat ini
saja, namun bisa disiapkan hingga masa esok
dimana tua tak lagi muda
miskin tak lagi kaya
sakit tak lagi sehat
sempit tak lagi sempat
Kelolalah dengan bijak
unt keluarga tercinta
Silahkan yang mau saya bantu unt perencanaan keuangan keluarga, baik pendidikan, dll.
atau juga mau membantu saya mensyiarkan asuransi syariah :
call/wa : 0858 4210 8188
fb : muslimin takaful
fanpage : takaful boyolali