bab 4.docx

21

Click here to load reader

Upload: avipravianti

Post on 13-Dec-2015

312 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

etika profesi bab 4 hjdkashdjakhdjkashdjkhsakdhakjshdkash

TRANSCRIPT

Page 1: bab 4.docx

Bab 4 Teknik Penyelesaian Masalah EtikaTujuanSetelah membaca bab ini, Anda akan dapat:

Menerapkan metode-metode ini terhadap kasus-kasus hipotesis dan kasus-kasus nyata Melihat bagaimana diagram alur dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah etika,

dan Mempelajari apakah yang dimaksud sebagai penyuapan dan bagaimana menghindarinya.

Subbab4.1 Pendahuluan4.2 Analisis Isu-isu dalam Masalah Etika4.3 Membuat Diagram Garis4.4 Membuat Diagram Alur4.5 Masalah Konflik4.6 Penerapan Metode Penyelesaian Masalah: Penyuapan/ Menerima Hadiah

Pada awal tahun 1990, surat kabar mulai menerbitkan laporan studi yang menunjukkan bahwa tinggal di dekat sistem penyaluran tenaga listrik dapat menyebabkan peningkatan resiko terkena kanker, terutama pada anak-anak. Resiko ini disebabkan oleh pengaruh medan magnetik lemah berfrekuensi rendah yang ada di sekitar sistem itu. Laporan lebih lanjut mengindikasikan bahwa mungkin juga ada beberapa resiko di balik pemakaian alat-alat rumah tangga seperti selimut listrik dan radio jam. Dapat diperkirakan, ada banyak kekhawatiran yang timbul di masyarakat tentang masalah ini, dan banyak studi yang telah dilakukan untuk memastikan kebenarannya. Perusahaan listrik mulai mencari metode untuk mengurangi medan magnetik, dan banyak insinyur mencari jalan untuk melepaskan jumlah radiasi yang lebih sedikit.

Dalam merancang produk dan proses, insinyur sering menghadapi skenario seperti masalah yang baru saja digambarkan. Hampir semua hal dalam rancangan seorang insinyur memiliki beberapa resiko kesehatan dan keselamatan yang berhubungan dengannya. Seringkali, seperti dalam kasus medan magnetik lemah, tingkat bahaya yang sebenarnya tidak dipahami dengan baik. Lalu bagaimana seorang insinyur memutuskan apakah suatu produk atau proses tertentu etis untuk digunakan? Alat apa yang dapat digunakan insinyur untuk memutuskan jalan mana yang secara etika dianggap benar, yang harus diambil olehnya?

Dalam bab ini, kita akan mengembangkan analisis dan strategi penyelesaian masalah untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

4.1 PENDAHULUANSekarang, setelah kita membicarakan kode etik dan teori-teori moral, kita siap menangani

masalah tentang cara menganalisis dan menyelesaikan masalah etika dilematis ketika masalah itu terjadi. Dalam menyelesaikan masalah enjiniring, kita selalu tergoda untuk mencari rumus yang tepat, memasukkan angka-angka, dan menghitung jawabannya. Jenis pendekatan penyelesaian masalah ini, kadang berguna untuk masalah analisis enjiniring, tetapi tidak dapat digunakan untuk masalah etika. Seperti yang telah kita lihat dalam bab-bab sebelumnya, ada

Page 2: bab 4.docx

teori-teori yang membantu kita membingkai pemahaman kita terhadap suatu masalah, tetapi tidak ada rumus dan tidak ada metode yang dapat “diterapkan dan dijalankan” dengan mudah untuk mencapai suatu solusi.

Dalam bab ini kita akan mendiskusikan berbagai metode untuik menganalisis masaah etika dan melihat cara penerapannya. Jelas, bahwa beberapa masalah mudah diselesaikan. Jika Anda tergoda menggelapkan uang dari perusahaan Anda, jelas bahwa tindakan ini merupakan suatu pencurian dan tidak dapat diterima secara moral. Meskipun demikian, seperti yang dijeaskan sebelumnya, ada banyak situasi membingungkan atau tidak jelas yang harus dihadapi oleh insinyur praktisi, yang melibatkan prinsip moral yang bertantangan. Inilah tipe masalah yang paling memerlukan analisis dan metode penyesuaian masalah.

4.2 ANALISIS ISU-ISU DALAM MASALAH ETIKALangkah pertama dalam menyelesaikan masalah etika adalah benar-benar memahami

semua isu yang terlibat. Setelah isu-isu ini ditentukan, sousi masalah biasanya menjadi jelas. Isu-isu yang terlibat dalam pemahaman masalah etika dapat dibagi menjadi tiga kategori: faktual, konseptual dan moral [Haris, Pritchard, dan Rabins, 2000]. Pemahaman akan isu-isu ini dapat membantu kita untuk menempatkan suatu masalah etika dalam kerangka kerja yang tepat dan hai ini sering dengan sendirinya menunjukkan jalan keluar untuk masalah tersebut.

4.2.1 Tipe Isu dalam Penyelesaian Masalah Etika

Mari kita mulai pembahasan kita dengan membicarakan secara mendalam masing-masing tipe isu yang ada dalam masalah etika. Isu-isu faktual melibatkan apa yang benar-benar diketahui tentang sebuah kasus, misalnya, fakta-fakta yang ada. Meskipun konsep ini tampak tepat sasaran, fakta dari suatu kasus tertentu tidak selalu jelas dan mungkin kontroversial. Satu contoh fakta yang tidak terlalu jelas dapat ditemukan dalam kontroversi masyarakat kontemporer menyangkut hak aborsi. Ada ketidaksetujuan yang amat besarr atas masalah ini tentang kapan kehidupan dimulai dan kapan janin pantas mendapat perlindungan hukum. Dalam perkara Roe vs Wade, keputusan asli yang melegakan aborsi di Amerika Serikat diputuskan oleh Pengadilan Tinggi lewat voting terpisah antara hakim dan juri. Bahkan hakim-hakim di Pengadilan Tinggi tidak dapat menyetujui “fakta” ini.

Dalam enjiniring, ada juga banyak kontroversi atas fakta-fakta yang ada. Sebagai contoh, pemanasan global menjadi keprihatinan besar bagi masyarakat karena kita terus melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer. Gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, memerangkap panas di atmosfer. Hal ini dianggap menyebabkan pemanasan global di atmosfer karena emisi dari mobil dan pabrik meningkatkan konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Isu ini menjadi perhatian utama para insinyur, karena mereka mungkin harus merancang produk baru atau merancang ulang produk lama agar memenuhi standar lingkungan yang lebih ketat jika dampak pemanasan global ini benar-benar terbukti menjadi masalah. Meskipun demikian, proses pemanasan global tidak terlalu dipahami, dan kebutuhan untuk mengurangi emisi gas ini menjadi topik

Page 3: bab 4.docx

kontroversial. Jika dampak pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer benar-benar diketahui,peran insinyur dalam mengurangi masalah ini akan lebih jelas.

Isu-isu konseptual harus berhubungan dengan arti atau bisa tidaknya ide itu diterima. Dalam etika enjiniring, ini bisa berarti mendefinisikan apa yang membedakan penyuapan, dibandingkan dengan hadiah yang dapat diterima, atau menentukan kerahasiaan suatu informasi bisnis. Dalam kasus penyuapan, nilai hadiah mungkin menjadi fakta yang diketahui umum. Yang tidak diketahui adalah apakah tindakan menerima hadiah itu akan mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis yang tidak adil. Misalnya, secara konseptual harus ditentukan apakah hadiah tiket secara olahraga dari sponsor potensial suku cadang proyek Anda dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan Anda atau hanya menunjukkan tanda persahabatan. Tentu saja, seperti isu-isu faktual, isu konseptual tidak selalu jelas dan sering berakhir dengan kontroversi pula.

Setelah isu faktual dan konseptual diselesaikan, setidaknya sampai sejauh mungkin,, yang tersisa dalah menentukan prinsip moral mana yang dapat diterapkan pada situasi tersebut. Resolusi isu moral sering lebih jelas. Setelah masalah didefinisikan, biasanya jelaslah konsep moral mana yang diterapkan, dan keputusan yang harus diambil menjadi jelas. Dalam contoh tentang “hadiah” yang ditawarkan seorang sales, setelah ditentukan apakah pemberian itu hanya hadiah atau penyuapan, maka tindakan yang harus diambil sudah jelas. Jika kita menentukan bahwa pemberian itu benar-benar merupakan penyuapan, maka pemberian itu tidak dapat diterima secara etika.

Berhubung isu yang mengelilingi suatu masalah etika bisa jadi kontroversial, bagaimanakah kontroversi ini dapat diselesaikan? Isu faktual sering dapat diselesaikan melalui penelitian untuk mengungkap kebenaran. Kita tidak selalu bisa mencapai penentuan akhir “kebenaran” yang disetujui semua orang, tetapi biasanya, penelitian lebih lanjut membantu memperjelas situasi ini, dapat meningkatkan bidang persetujuan, dan kadang-kadang dapat mencapai konsensus fakta. Isu konseptual diselesaikan lewat kesepakatan atas arti istilah dan konsep. Kadang-kadang kesepakatan tidak tercapai, tetapi seperti isu faktual,analisis lebih lanjut tentang konsep setidaknya akan memperjelas beberapa isu dan membantu memfasilitasi tercapainya kesepakatan. Terakhir, isu moral diselesaikan lewat kesepakatan atas prinsip-prinsip moral yang relevan dan bagaimana prinsip-prinsip itu harus diterapkan.

Tidak jarang, satu-satunya hal yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah etika adalah analisis mendalam dari isu-isu yang terlibat menurut prinsip yang tepat. Setelah isu dianalisis dan kesepakatan tentang prinsip moral yang dapat diterapkan tercapai, resolusi masalah itu sudah jelas.

4.2.2 Penerapan dalam Studi Kasus: Paradyne Computers

Untuk menggambarkan penggunaan metode penyelesaian masalah ini, mari kita analisis sebuah studi kasus. Pada tahun 1980, Paradyne, suatu perusahaan komputer, mengajukan penawaran untuk memasok sistem komputer baru kepada Social Security Administration. Detail kasus ini dapat ditemukan pada bab sebelumnya dan dalam referensi yang terdaftar di akhir bab. Kita

Page 4: bab 4.docx

akan melihat isu-isu faktual lebih dahulu. Permintaan proposal jelas menunjukkan bahwa hanya sistem yang telah ada yang akan dipertimbangkan. Paradyne tidak mempunyai sistem apapun yang sedang berjalan dan tidak pernah menguji sistem operasi produk sebenarnya yang mereka tawarkan kepada Social Security Administration (SSA). Perekrutan mantan karyawan SSA oleh Paradyne jelas dimaksudkan untuk membantu melobi SSA agar Paradyne mendapat kontrak itu. Dalam kasus ini, isu faktual tidak tampak sangat kontroversial.

Isu konseptual yang hadir di sini adalah apakah penawaran untuk menyediakan produk yang tidak ada di pasaran di mana produk sebenarnya hanya dalam tahap perencanaan merupakan suatu kebohongan atau praktik bisnis yang dapat diterima. Apakah menempatkan label Paradyne di atas label pembuat yang sebenarnya termasuk penipuan? Apakah melobi atasan Anda untuk kepentingan atasan Anda saat ini menunjukkan suatu konflik kepentingan? Pertanyaan-pertanyaan ini pasti menimbulkan diskusi. Sebenarnya, Paradyne menyatakan bahwa mereka tidak melakukan hal yang salah dan hanya melakukan praktik bisnis yang umum. Isu konflik kepentingan begitu sulit diputuskan sampai hukum melarang karyawan yang telah meninggalkan kantor pemerintah melobi mantan atasannya itu untuk jangka waktu tertentu.

Selanjutnya, kita membahas isu moral meliputi hal berikut ini: Apakah berbohong merupakan praktik bisnis yang dapat diterima? Apakah penipuan dibenarkan jika penipuan itu membantu perusahaan Anda mendapat kontrak? Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini sudah jelas: Kebohongan dan penipuan tidak lebih dapat diterima dalam kehidupan bisnis Anda bila dibandingkan dengan kehidupan pribadi. Jadi, jika secara konseptual kita memutuskan bahwa praktik Paradyne itu sebuah penipuan, maka analisis kita menunjukkan bahwa tindakan mereka adalah tindakan yang tidak etis.

4.3 MEMBUAT DIAGRAM GARISTeknik membuat diagram garis yang akan dijelaskan dalam subbab ini terutama sangat

berguna untuk situasi di mana prinsip-prinsip mora yang dapat diterapkan kita ketahui dengan jelas, tetapi tampaknya ada cukup banyak “daerah abu-abu” di mana prinsip etika diterapkan. Penggambaran diagram garis dilakukan dengan menggambar garis beserta berbagai contoh dan situasi hipotesis ditempatkan pada garis tersebut. Pada salah satu ujung garis tersebut ditempatkan “paradigma positif,” satu contoh sesuatu hal yang tidak diragukan lagi diterima secara moral. Pada ujung lainnya, ditempatkan “paradigma negatif,” satu contoh hal yang tidak diragukan lagi tidak diterima secara moral. Di antaranya ditempatkan masalah yang sedang dibicarakan, beserta contoh-contoh lain yang mirip. Contoh-contoh yang lebih mendekati paradigma positif ditempatkan di dekat paradigma positif dan contoh-contoh yang lebih dekat ke paradigma negatif ditempatkan di dekat paradigma negatif itu. Dengan menelaah kontinuitas ini dengan seksama dan menempatkan masalah moral yang sedang dibicarakan ke tempat yang tepat di sepanjang garis, kita dapat menentukan apakah suatu masalah lebih mendekati paradigma positif atau paradigma negatif dan selanjutnya apakah masalah itu dapat diterima atau tidak dapat diterima.

Marilah kita menggambarkan teknik ini dengan menggunakan situasi hipotesis. Perusahaan kita ingin membuang sedikit limbah beracun ke danau setempat yang menjadi

Page 5: bab 4.docx

sumber air minum bagi kota di dekatnya. Bagaimana kita dapat menentukan apakah praktik ini dapat terima? Mari mulai dengan mendefinisikan masalah dan paradigma positif serta negatif.

Masalah: Perusahaan Anda ingin membuang sedikit limbah beracun ke sebuah danau. Kota di dekat danau itu mengambil persediaan air minumnya dari danau ini. Penelitian kita menunjukkan bahwa dengan jumlah limbah yang kita rencanakan untuk dibuang ke danau itu, konsentrasi rata-rata limbah di danau adalah 5 ppm. Batas EPA untuk material ini diterapkan 10 ppm. Pada tingkat 5 ppm, kita berharap tidak terjadi masalah kesehatan, dan pelanggan tidak akan dapat mendeteksi senyawa itu dalam air minum mereka.

Paradigma positif: Persediaan air untuk warga kota harus bersih dan aman.Paradigma negatif: Tingkat limbah beracun yang dibuang ke danau.

Mari mulai bahasan kita dengan menggambar suatu garis dan menempatkan paradigma positif dan paradigma negatif di atasnya:

Paradigma Negatif Paradigma Positif (PN) (PP)

Tingkat limbah beracun Air harus bersihyang dibuang ke sungai dan aman

Gambar 4.1 Contoh penggambaran diagram garis yang menunjukkan penempatan paradigma positif dan paradigma negatif.

Sekarang mari kita tentukan beberapa contoh hipotesis lainnya untuk pertimbangan:1. Perusahaan membuang bahan kimia ke danau. Pada tingkat 5 ppm, bahan kimia tersebut

tidak berbahaya, tetapi rasa air itu tidak seperti biasa.2. Bahan kimia itu dapat diuraikan dengan mudah oleh sistem pengolahan air kota yang

ada.3. Bahan kimia itu dapat diuraikan kota dengan peralatan baru yang akan dibeli oleh

perusahaan.4. Bahan kimia dapat dipisahkan oleh kota dengan peralatan baru yang akan dibayar oleh

pembayar pajak.5. Kadang-kadang, orang yang terekspos zat kimia akan merasa sakit tetapi rasa sakit ini

hanya berlangsung selama satu jam (dan jarang terjadi).6. Pada tingkat 5 ppm, beberapa orang akan menderita rasa sakit yang lebih hebat, tetapi

rasa sakit ini hanya berlangsung satu minggu, dan tidak ada bahaya dalam jangka panjang.

Page 6: bab 4.docx

7. Peralatan dapat dipasang di pabrik untuk mengurangi lebih jauh tingkat limbah sampai 1 ppm.

Jelas, kita dapat menciptakan lebih banyak contoh lagi untuk waktu yang lama. Umumnya, tempat yang sesuai bagi masalah Anda di sepanjang garis itu hanya mirip dengan beberapa contoh, tetapi latihan ini harus dilanjutkan dengan lebih banyak contoh lagi sampai didapat solusi yang tepat jelas bagi Anda. Sekarang mari kita gambarkan kembali diagram garis kita dengan contoh-contoh yang diletakkan pada tempat yang sesuai:

PN PP

6 5 4 1 7 2,3

Gambar 4.2 Sama dengan Gambar 4.1, dengan tambahan contoh pada diagram garis.

Setelah menempatkan contoh-contoh kita, tampak jelas bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan. Sebagai contoh, dalam kasus kita, kita mungkin memerlukan lebih banyak informasi tentang variasi musiman dalam konsentrasi limbah dan penggunaan air oleh warga kota. Kita juga dapat menggunakan informasi tentang interaksi potensial zat kimia itu dengan polutan lain, seperti limpasan pestisida dari pertanian lokal. Ingat bahwa terdapat subjektivitas dalam menentukan dengan tepat di mana tempat yang sesuai bagi masing-masing contoh itu di sepanjang garis.

Sekarang mari kita lengkapi latihan ini dengan melambangkan masalah kita memakai huruf “P” dan menempatkan huruf P itu pada tempat yang tepat di sepanjang garis. Seperti pada contoh sebelumnya, penempatan masalah di sepanjang garis ini kadang-kadang bersifat subjektif.

PN PP

6 5 4 1 p 7 2,3

Gambar 4.3 Versi akhir ini contoh penggambaran diagram garis, dengan penambahan masalah yang sedang dibicarakan.

Seperti yang digambarkan di sini, jelas bahwa pembuangan limbah beracun mungkin merupakan pilihan yang dapat diterima secara moral, karena tidak akan membahayakan manusia dan tingkat limbah berada di bawah ambang batas yang dapat membahayakan. Meskipun demikian, karena hal ini cukup jauh dari paradigma positif, mungkin ada pilihan yang lebih baik yang bisa diambil, dan perusahaan harus menyelidiki alternatif-alternatif ini.

Page 7: bab 4.docx

Harus dicatat bahwa meskipun tindakan ini kelihatannya dapat diterima secara etis, namun banyak pertimbangan lain yang harus diperhitungkan dalam keputusan akhir. Misalnya, ada aspek politik yang harus diperhitungkan juga. Banyak orang di masyarakat yang menganggap pembuangan limbah beracun dalam tingkat apapun tidak dapat diterima. Hubungan masyarakat yang baik mungkin memutuskan bahwa sebaiknya dicari solusi lainnya. Perusahaan mungkin ingin pula menghindari lamanya waktu yang diperlukan untuk memperoleh ijin pembuangan dan pengawasan oleh berbagai unit pemerintah. Contoh ini mengilustrasikan bahwa penggambaran garis dapat membantu menyelesaikan aspek etika dari suatu masalah, tetapi satu pilihan yang kelihatannya dpat diterima secara moral mungkin juga masih bukan merupakan pilihan terbaik jika politik dan hubungan masyarakat juga dipertimbangkan. Tentu saji, pilihan yang amoral tidak pernah menjadi pilihan yang benar.

Meskipun metode penyelesaian masalah ini tampaknya membantu analisis masalah dan mengarah pada suatu solusi, terdapat banyak bahaya tersembunyi dalam pemakaiannya. Artinya, jika tidak digunakan secara tepat, penggambaran diagram garis memberikan hasil yang salah. Penggambaran diagram garis dapat dipergunakan dengan udah untuk membuktikan bahwa sesuatu itu benar padahal sebenarnya salah. Penggambaran diagram garis hanya efektif jika digunakan secara objektif dan jujur. Pilihan di mana meletakkan masalah dan bagaimana mendefinisikan paradigma diserahkan kepada Anda. Anda dapat sampai pada kesimpulan yang salah akibat menggunakan paradigma yang salah, akibat penempatan contoh yang tidak jujur di sepanjang garis, dan akibat penempatan masalah yang tidak jujur di dalam contoh. Dalam contoh kita, kita mungkin telah memutuskan bahwa masalah kurang lebih sama dengan contoh 2 dan karena itu menempatkan masalah kita lebih dekat ke paradigma positif akan membuat solusi ini tampak lebih dapat diterima. Penggambaran diagram garis bisa menjadi alat analisis yang sangat berguna dalam masalah etika, tetapi hanya jika hal itu dilakukan secara jujur.

Ada sejarah panjang tentang pemakaian tehnik ini secara tidak benar. Dalam awal pemakaiannya, metode ini dikenal sebagai “casuistry” (doktrin tentang benar dan salah), suatu istilah yang pada akhirnya cenderung bertambah buruk. Pada abad pertengahan, casuistry sering digunakan dalam debat agama untuk mencapai kesimpulan yang salah. Sebenarnya, salah satu definisi casuistry yang terdapat pada American Heritage Dictionary mengimplikasikan penggunaan pemikiran yang salah dan sulit dipahami untuk mencapai kesimpulan yang salah. Karena konotasi negatif inilah, istilah “casuistry” jarang digunakan lagi. Istilah ini menekankan bahaya pemakaian penggambaran diagram garis: Penggambaran diagram garis hanya bermanfaat jika diterapkan dengan benar.

4.3.1 Aplikasi Penggambaran Diagram Garis pada Kasus Chip PentiumPada tahun 1994-95, ditemukan dan dilaporkan secara luas bahwa versi terakhir chip Pentium Intel rusak. Mula-mula, Intel mencoba menyembunyikan informasi ini, tetapi kemudian membuat kebijakan untuk menawarkan chip yang sudah diperbaiki kerusakannya kepada konsumen. Kita dapat menggunakan penggambaran garis untuk mendapat beberapa pandangan tentang masalah ini.

Page 8: bab 4.docx

Untuk paradigma positif kita, kita akan menggunakan pernyataan “produk harus bisa bekerja sesuai apa yang diiklankan”. Paradigma negatifnya adalah: “Tahu bahwa produk yang dijual rusak dan akan berdampak negatif pada aplikasi konsumen”. Beberapa contoh poin yang dapat kita tambahkan pada diagram garis adalah sebagai berikut:

1. Ada kerusakan dalam chip, tetapi kerusakan itu benar-benar tidak terdeteksi dan tidak akan mempengaruhi aplikasi konsumen.

2. Ada kerusakan dalam chip, konsumen diberutahu tentang kerusakan itu, tetapi tidak ada bantuan yang ditawarkan.

3. Suatu label peringatan yang mengatakan bahwa chip sebaiknya tidak digunakan untuk aplikasi tertentu.

4. Pengumuman penarikan dikeluarkan, dan semua chip yang rusak diganti.5. Penggantian chip ditawarkan hanya jika konsumen mengetahui adanya masalah ini.

Tentu saja, ada banyak contoh lain yang mungkin. Kemudian, salah satu bentuk diagram garisnya adalah sebagai berikut:

Paradigma Negatif Paradigma Positif(PN) (PP)

Membuang limbah Air harus bersihberacun ke danau dan aman

Gambar 4.4 Aplikasi penggambaran diagram garis pada kasus Pentium. Paradigma negatif dan positif diberikan bersama contoh-contoh.

Di mana situasi kita-ada kerusakan, konsumen tidak diberitahu, dan besaran masalah ini diminimalkan-ditempatkan pada garis ini? Satu kemungkinan analisisnya adalah seperti berikut:

PN PP

P 5 2 3 1,4Menjual produk Produk harus seperti yang rusak yang diiklankan

Gambar 4.5 Versi akhir contoh penggambaran diagram garis chip Pentium, masalah yang ditambahkan pada garis.

Menurut analisis penggambaran diagram garis ini, pendekatan yang diambil Intel dalam kasus ini bukanlah pendekatan etika yang terbaik.

Page 9: bab 4.docx

4.4 MEMBUAT DIAGRAM ALURDiagram alur (flow chart) sangat dikenal oleh mahasiswa enjiniring. Diagram alur paling

sering digunakan dalam pengembangan program komputer, dan juga dalam pencarian aplikasi pada disiplin enjiniring yang lain. Dalam etika enjiniring, membuat diagram alur akan bermanfaat untuk menganalisis berbagai kasus, terutama kasus yang mempunyai tahapan kejadian yang harus dipertimbangkan atau sederet konsekuensi yang mengalir dari setiap keputusan. Keuntungan pemakaian diagram alur untuk menganalisis masalah etika adalah bahwa diagram alur memberi gambaran visual tentang sebuah situasi dan memungkinkan Anda siap melihat konsekuensi yang mengalir dari setiap keputusan.

Seperti pada tehnik penggambaran diagram garis yang dijelaskan dalam subbab sebelumnya, tidak ada diagram alur tertentu yang dapat diterapkan pada masalah yang ada. Sesungguhnya, diagram alur yang berbeda dapat digunakan untuk menekankan aspek yang berbeda dari masalah yang sama. Seperti pada penggambaran diagram garis, penting untuk bertindak seobjektif mungkin dan mendekati diagram alur secara jujur. Atau, kita dapat menggambar semua kesimpulan yang Anda inginkan, bahkan kesimpulan yang jelas salah.

Kita dapat menggambarkan tehnik ini dengan menerapkan diagram alur sederhana pada bencana di Bhopal. Satu kemungkinan diagram alur, yang digambarkan dalam Gambar 4.6, berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang berlangsung di Union Carbide ketika mereka memutuskan apakah mereka akan membangun pabrik di Bhopal atau tidak. Diagram ini menekankan isu keselamatan untuk masyarakat di sekitar pabrik itu. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram, ada beberapa jalur yang bisa diambil dan berbagai keputusan yang bisa dibuat. Diagram alur membantu memvisualkan konsekuensi masing-masing keputusan dan mengindikasikan baik pilihan yang etis maupun pilihan yang tidak etis. Tentu saja, diagram alur ini seharusnya jauh lebih besar dan lebih rumit untuk mencakup seluruh masalah dengan seksama. Kemungkinan diagram alur lainnya ditunjukkan pada Gambar 4.7. Diagram ini berhubungan dengan keputusan yang diperlukan selama pemeliharaan menara obor, satu sistem keselamatan yang penting. Diagram ini mempertimbangkan isu-isu tentang apakah tangki MIC terisi pada saat menara obor dinonaktifkan.

Page 10: bab 4.docx

Ya

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Union Carbide akan membangun pabrik di Bhopal

Apakah hukum keselamatan di

India sama ketatnya

dengan hukum di A.S?

Apakah biaya

ini

Apakah hukum setempat layak untuk operasi yang aman?

Memutuskan standar minimal yang akan menjamin

keselamatan masyarakat setempat

Berinvestasi di tempat lain

Merancang pabrik seperti pabrik di A.S.

Merancang pabrik sesuai standar lokal

Tetap membangun pabrik dan mengambil resiko

Membangun pabrik

Page 11: bab 4.docx

Gambar 4.6. Aplikasi diagram alur sederhana pada kasus Bhopal, menekankan pada keputusan potensial yang dibuat selama proses pertimbangan lokasi pabrik di India.

Untuk pemeliharaan, apakah sistem keselamatan lain beroperasi ketika menara obor tidak beroperasi, dan apakah sistem keselamatan yang tersisa cukup untuk menghilangkan masalah potensial. Dengan menggunakan diagram alur seperti itu, kita dapat memutuskan apakah menara obor dapat memutuskan apakah menara obor dapat dinonaktifkan untuk pemeliharaan atau apakah menara obor itu harus tetap beroperasi.

Gambar 4.7 Diagram alur alternatif untuk kasus Bhopal, menekankan pada keputusan yang dibuat ketika mempertimbangkan penonaktifan menara obor untuk pemeliharan.

Kunci bagi penggunaan diagram alur yang efektif untuk menyelesaikan masalah etika adalah bahwa kita harus kreatif dalam menentukan kemungkinan hasil dan skenario dan juga tidak malu mendapatkan jawaban negatif dan memutuskan menghentikan proyek.

4.5 Masalah Yang Saling BertentanganSatu bidang penyelesaian masalah etika yang akan sering kita hadapi dalam buku ini berhubungan dengan masalah yang memberikan pilihan kepada kita antara dua nilai moral yang saling bertentangan, di mana masing-masing pilihan itu tampaknya benar. Jadi bagaimanakah kita dapat membuat pilihan yang benar dalam situasi seperti ini?

Masalah yang saling bertentangan dapat diselesaikan dalam tiga cara (Harris,Pritchard, dan Rabins, 2000). Seringkali, terdapat pilihan moral yang saling bertentangan, tetapi satu pilihan jelas lebih penting dari pilihan yang lain. Misalnya, melindungi kesehatan dan keselamatan umum lebih penting daripada memiliki kewajiban Anda kepada atasan. Dalam tipe kasus ini, resolusi pertentangan ini melibatkan pilihan-pilihan yang mudah.

Page 12: bab 4.docx

Solusi kedua kadang-kadang disebut “jalan tengah kreatif” (Harris,Pritchard, dan Rabins, 2000). Solusi ini adalah semacam usaha kompromi yang akan menguntungkan semua orang. Penekanannya di sini terletak pada kata “kreatif”, karena usaha ini memerlukan sejumlah besar kreativitas untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima semua orang dan sejumlah besar diplomasi untuk menjualnya ke semua orang. Pekerjaan menjual sangat sulit karena sifat kompromi, yang sering secara bergurau didefinisikan sebagai “suatu solusi di mana tak seorangpun mendapat apa yang mereka inginkan”. Satu contoh jalan tengah kreatif adalah bahwa ketimbang membuang limbah beracun ke danau setempat, orang lebih baik berusaha menemukan cara untuk merancang ulang proses produksi untuk meminimalkan produk limbah, menemukan cara mendaur ulang limbah untuk mengurangi kadar racunnya, atau menawarkan membiayai dan memasang peralatan pada sistem pengairan setempat yang diperlukan untuk mengolah air dan memisahkan zat kimia ini sebelum air dialirkan ke rumah-rumah. Jelas, tak seorangpun benar-benar puas dengan alternatif-alternatif ini, karena merancang ulang dan mendaur ulang membutuhkan biaya dan waktu. Beberapa orang tidak akan puas bahkan dengan pembuangan limbah beracun yang seminim mungkin.

Akhirnya, ketika tidak ada pilihan yang mudah dan usaha mencari jalan tengah tidak berhasil, yang tertinggal adalah membuat pilihan yang sulit. Kadang-kadang, Anda harus mengambil tindakan dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan ini dan membuat kemungkinan pilihan terbaik dengan informasi yang tersedia pada saat itu. Seringkali, Anda harus bergantung pada “insting”untuk menentukan jalur mana yang terbaik.

Mari kita gambarkan resolusi masalah pertentangan dengan menelaah ledakan Challenger, dengan memusatkan perhatian kita pada dilema yang dihadapi oleh manajer enjiniring, Bob Lund. Pertentangannya jelas: Ada probabilitas yang tidak diketahui bahwa pesawat luar angkasa itu akan meledak, dan mungkin ledakan itu menewaskan seluruh awak penumpangnya.Dipihak lain, Lund mempunyai tanggung jawab kepada perusahaannya dan orang-orang yang bekerja untuknya. Ada konsekuensi dari penundaan peluncuran, yang potensial menyebabkan hilangnya kontrak NASA di masa yang akan datang, banyak pekerja Thiokol kehilangan pekerjaannya, dan mungkin juga bahkan kebangkrutan perusahaan. Untuk banyak orang, pilihan yang mudah di sini adalah menunda saja peluncuran itu. Resiko terhadap nyawa para astronot terlalu besar dan jauh melebihi pertimbangan lainnya. Tidak mungkin menyamakan kesuksesan pekerjaan dengan taruhan nyawa. Selain itu, kebanyakan orang yang kehilangan pekerjaan mereka akan dapat menemukan pekerjaan yang lain. Meskipun demikian, jelas tidak semua orang akan menganggap hal ini sebagai pilihan yang mudah. Lund tidak menganggapnya demikian.

Jalan tengah kreatif mungkin meibatkan penundaan peluncuran sampai kemudian hari, ketika suhu telah menghangat. Tentu saja, pilihan ini mungkin tidak bisa dilakukan untuk berbagai alasan yang berhubungan dengan jadwal peluncuran roket dan keberhasilan penyelesaian misi yang telah direncanakan. Sebagai gantinya, mungkin astronot dapat diberitahu tentang kekhawatiran para insinyur dan diperbolehkan membuat pilihan apakah akan melakukan peluncuran atau tidak. Jika resiko ini diberitahukan dan pilihan ditentukan oleh mereka yang

Page 13: bab 4.docx

menanggung resiko, mungkin langkah ini dapat melepaskan perusahaan dari tanggung jawab yang harus dipikulnya jika kecelakaan terjadi.

Pilihan sulitnya adalah pilihan yang dibuat Lund. Dia memilih mengambil resiko dengan tetap meluncurkan Challenger, mungkin karena data yang ada padanya membingungkan. Ia mungkin juga ingin membantu menjamin kesinambungan program pesawat luar angkasa di masa yang akan datangdan menyelamatkan pekerjaan para pekerja Thiokol. Seperti yang kita ketahui, pertaruhannya gaga. Pesawat luar angkasa itu meledak, menyebabkan kematian para astronotnya dan menyebabkan program pesawat luar angkasa tertunda, menimbulkan masalah politik bagi NASA, dan kesulitan bisnis bagi Thiokol.

4.6 SATU APLIKASI METODE PENYELESAIAN MASALAH; PENYUAPAN/PENERIMAAN HADIAHSatu dari banyak daerah abu-abu dalam etika enjiniring adalah tindakan menerima

hadiah dari pemasok atau menawarkan hadiah kepada pelanggan untuk mengamankan bisnis. Kesulitan di sini timbul karena hadiah potensial menjadi penyuapan atau dianggap sebagai penyuapan. Seringkali, insinyur terlibat dalam posisi berhadapan dengan pemasok yang berharap dapat menjual produk yang dapat digunakan dalam pekerjaan sang insinyur, atau bertindak selaku pemasok itu sendiri dan menjual produk itu kepada insinyur atau perusahaan lain. Dalam subbab ini, kita akan melihat apakah yang dimaksud dengan penyuapan dan melihat bahwa beberapa tehnik penyelesaian masalah yang dikembangkan dalam bab ini dapat digunakan untuk memutuskan kapan hadiah benar-benar dapat dianggap sebagai penyuapan.

Penyuapan dinyatakan ilegal di A.S. dan, berlawanan dengan pendapat populer, juga dinyatakan ilegal di seluruh dunia. Ada beberapa tempat di mana penyuapan mungkin tidak ketahuan, atau bahkan diharapkan, tetapi penyuapan selalu terjadi “di bawah meja” dan tidak pernah menjadi praktik bisnis yang mendapat legitimasi. Lebih jauh lagi, hukum federal Amerika Serikat melarang pelaku bisnis Amerika terlibat penyuapan di luar negaranya, walaupun ini berarti mengabaikan adat atau ekspektasi setempat. Dalam banyak kasus, hanya ada garis yang tipis antara penyuapan dan pemberian hadiah. Kadang-kadang, perbedaan terletak pada nilai hadiahnya. Penyuapan selalu berhubungan dengan maksud dari pemberian hadiah. Penting untuk memastikan bahwa tidak peduli seberapa tulusnya hadiah itu, kesan bahwa hadiah itu tidak pantas harus dihindari.

Menurut definisinya, penyuapan adalah sesuatu, seperti uang atau bantuan, yang ditawarkan atau diberikan kepada seseorang yang berkedudukan penting untuk membujuknya melakukan ketidakjujuran. Penyuapan adalah sesuatu yang ditawarkan atau digunakan untuk mempengaruhi atau membujuk. Apa dasar pemikiran etika untuk tidak menoleransi penyuapan?Pertama, penyuapan merusak sistem ekonomi pasar bebas dan tidak kompetitif. Tidak seperti praktik pembelian produk terbaik pada tingkat harga terbaik, penyuapan tidak menghargai produser yang paling efisien. Orang dapat memperdebatkan nilai moral atau amoral ekonomi pasar bebas, tetapi ekonomi pasar bebas adalah sistem operasi ekonomi kita, dan semua hal yang menghancurkan sistem ini dianggap tidal adil dan tidak etis. Kedua, penyuapan adalah pertunjukan orang kaya. Penyuapan merusak rasa keadilan dan kebijakan umum karena memungkinkan orang kaya menentukan semua peraturan. Dalam bisnis, ada jaminan bahwa

Page 14: bab 4.docx

hanya perusahaan-perusahaan besar dan kuat yang akan bertahan, karena perusahaan-perusahaan itu lebih mampu melakukan penyuapan. Perusahaan kecil yang baru berjalan tidak mempunyai sumber daya untuk bersaing dalam lingkungan di mana diperlukan usaha yang mahal untuk mengamankan bisnis. Terakhir, penyuapan memperlakukan manusia sebagai komoditi yang bisa dibeli dan dijual. Praktik ini menurunkan derajat manusia dan destruktif bagi pihak pembeli maupun pihak penjual (Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000).

4.6.1 Kapan Suatu Hadiah Dianggap Penyuapan?Seringkali, batas antara hadiah yang tidak bertentangan dengan hukum dan penyuapan sangat tidak jelas. Hadiah atau nilai nominal, seperti cangkir kopi atau kalender yang dilengkapi logo pemasok dan nomor teleponnya, benar-benar hanya merupakan alat iklan belaka. Umumnya, tidak masalah untuk menerima barang jenis ini. Makan malam dengan pelanggan atau pemasok juga merupakan praktik yang dapat diterima, terutama jika semua orang membayar sendiri-sendiri. Penting dari sudut pandang pemasok dan pelanggan bahwa hubungan baik harus dipettahankan sedemikian rupa sehingga pelayanan yang baik dapat diberikan. Interaksi sosial, seperti makan bersama, sering mempermudah jenis hubungan dekat dan berhasil yang diperlukan oleh kedua pihak. Meskipun demikian, ketika makan atau hadiah tidak lagi memerlukan biaya murah dan pengeluaran untuk barang-barang ini tidak dibagi sama rata, kemungkinan praktik korupsi menjadi besar. 4.6.2 Contoh-contoh Hadiah vs PenyuapanUntuk membantu menggambarkan perbedaan antara penyuapan dan hadiah yang tidak bertentangan dengan hukum, mari kita melihat pada beberapa skenario potensial untuk melihat betapa membingungkannya batasan antara dua hal ini. Tidak ada jawaban yang akan diberikan untuk pertanyaan yang disajikan, tetapi solusi pertanyaan ini diserahkan kepada pembaca.

Dalam satu kunjungan penjualan, seorang penjual menawarkan cangkir kopi yang dilengkapi nama dan lambang perusahaannya kepada Anda. Harga cangkir itu lima dolar. Apakah jawaban ini akan berubah bila barang itu adalah hiasan kristal senilai 350 dolar dengan nama perusahaan terukir padanya? Bagaimana halnya bila tidak ada nama perusahaan yang terukir pada bola kristal itu?

Rapat Anda dengan seorang penjual berjalan sampai saat makan siang. Ia mengajak Anda pergi keluar untuk makan siang. Anda pergi ke sebuah restoran cepat saji dan membayar sendiri makan siang Anda. Apakah praktik ini dapat diterima? Apakah jawaban ini akan berubah bila Anda pergi ke sebuah restoran Prancis yang mahal? Bagaimana jika penjual tersebut yang membayar makan siang Anda?

Seorang penjual yang sering Anda beli produknya mengajak Anda bermain tenis dengannya akhir pekan ini di salah satu lapangan tenis setempat. Apakah Anda sebaiknya pergi? Apakah jawaban pertanyaan ini akan berubah bila pertandingan tenis itu dilakukan di klub lokal eksklusif di mana penjual itu menjadi anggota? Bagaimana jika ia membayar biaya masuk sebagai tamu di klub itu untuk Anda?

Page 15: bab 4.docx

Seorang perwakilan penjualan dari suatu perusahaan mengundang Anda menghadiri seminar satu hari di Cleveland. Perusahaan Anda akan membayar perjalanan Anda. Apakah Anda sebaiknya pergi? Bagaimana jika seminar itu diadakan di Maui? Bagaimana jika perusahaan perwakilan penjual itu yang akan membayar biaya perjalanan Anda? Bagaimana jika keluarga Anda diundang serta?