bab i rev 4.docx

9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin hasil konsepsi yang tumbuh dan berkembang menjadi fetus aterm. Kehamilan berlangsung normal selama 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dari hari pertama haid terakhir hingga lahirnya janin. Kehamilan terdiri dari tiga trimester. 1 Trimester pertama merupakan proses terjadinya nidasi, plasentasi dan proses organogenesis pada janin. Trimester kedua terjadi perkembangan janin dan penambahan berat badan serta peningkatan kebutuhan gizi pada ibu hamil. Pada trimester ketiga sudah dapat ditentukan letak, posisi dan presentasi janin serta dapat dijumpai kelainan berupa bayi letak sungsang, solusio plasenta, hipoksia janin dan ketuban pecah dini. Kehamilan membutuhkan pemeriksaan dan pengawasan agar dapat berlangsung

Upload: yelvira-devita

Post on 20-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah kedokteran.......................................

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I rev 4.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin hasil konsepsi yang

tumbuh dan berkembang menjadi fetus aterm. Kehamilan berlangsung normal

selama 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dari hari pertama haid terakhir hingga

lahirnya janin. Kehamilan terdiri dari tiga trimester.1

Trimester pertama merupakan proses terjadinya nidasi, plasentasi dan

proses organogenesis pada janin. Trimester kedua terjadi perkembangan janin

dan penambahan berat badan serta peningkatan kebutuhan gizi pada ibu

hamil. Pada trimester ketiga sudah dapat ditentukan letak, posisi dan

presentasi janin serta dapat dijumpai kelainan berupa bayi letak sungsang,

solusio plasenta, hipoksia janin dan ketuban pecah dini. Kehamilan

membutuhkan pemeriksaan dan pengawasan agar dapat berlangsung dengan

normal dan tidak menghadapi risiko komplikasi kehamilan yang bisa

mengancam jiwa.1,2

Komplikasi kehamilan seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia dan

aborsi merupakan penyebab utama dari 80% angka kematian ibu (AKI).

Selain komplikasi kehamilan, penyebab kematian pada ibu hamil terjadi

akibat penyakit lain yang sudah ada sebelum kehamilan seperti hipertensi,

penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, dan malaria.3,4

Menurut data Departemen Kesehatan Angka Kematian Ibu(AKI) tahun

2007 adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu menurut

Page 2: BAB I rev 4.docx

provinsi di Indonesia diperkirakan mencapai 11.534 pada tahun 2010.

Departemen Kesehatan menargetkan penurunan AKI berdasarkan target

nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

tahun 2014 mencapai 118 per 100.000 kelahiran hidup. Target AKI di

Indonesia ini masih sangat jauh dari target Millennium Development Goals

(MDGs) menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 yaitu 102

per 100.000 kelahiran hidup. Terdapat program safe motherhood yang

bertujuan untuk mengurangi AKI tersebut. 5

Safe motherhood telah dilaksanakan pemerintah Indonesia sejak tahun

1988 dalam upaya menurunkan angka kematian ibu. Safe mother hood

mempunyai 4 pilar. Salah satu pilar safe motherhood tersebut adalah

antenatal care. 1

Antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan

mendukung kesehatan ibu hamil selama kehamilan hingga saat melahirkan.

Pencapaian cakupan pelayanan antenatal care di Indonesia dari tahun 1997

s/d 2007 sudah mengalami peningkatan dan hampir mencapai tujuan yaitu

kunjungan pertama (K1) pada trimester pertama kehamilan dari 75%

meningkat hingga 93,3% dan kunjungan keempat (K4) pada trimester ketiga

kehamilan (minimal sudah empat kali kunjungan) dari 56% meningkat

hingga 81,5 % tetapi pelaksanaan K4 sesuai dengan jadwal yang dianjurkan

baru mencapai 65,5% (Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 2007).5

Di Provinsi Riau, cakupan K4 selama kehamilan semakin menurun dari

tahun 2005 s/d 2007. Tetapi mulai tahun 2007 s/d 2009 mulai meningkat

secara signifikan tapi hal tersebut belum mencapai target Renstra Dinkes

Page 3: BAB I rev 4.docx

Provinsi Riau tahun 2010 (91%). Di kota pekanbaru, pelaksanaan K4 oleh ibu

hamil sudah mencapai 92, 4 % walaupun demikian masih terdapat disparitas

antar tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi ibu hamil dalam melakukan

pemeriksaan antenatal care.6

Perilaku ibu hamil untuk melakukan antenatal care dipengaruhi oleh

beberapa faktor penyebab, antara lain: faktor pengetahuan, faktor pendidikan,

faktor usia dan faktor ekonomi.7 Berdasarkan penelitian Rizki Anna Lestari

tahun 2006 di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Barat II Kota Tegal dengan

studi cross sectional, terdapat hubungan antara umur(p=0,008) dan

pendidikan (p=0,006) dengan kunjungan periksa kehamilan K4. 8

Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan metode

wawancara pada 10 orang ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar

Rumbai Pesisir yang ditemui pada tanggal 15 Mei 2012 , ditemukan 7 dari 10

ibu hamil tersebut memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya

antenatal care. 7 orang ibu hamil tersebut tidak mengetahui tujuan antenatal

care dan berapa kali minimal dilakukan antenatal care tersebut. Ibu hamil

tersebut rata-rata tidak bekerja dan keseharian menggunakan bahasa daerah.

Berdasarkan latar belakang diatas membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penyuluhan tentang pentingnya antenatal care pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir. Peneliti menilai

efektifitas penyuluhan dengan melakukan pengukuran pengetahuan dan sikap

ibu hamil mengenai pentingnya antenatal care sebelum dan sesudah

penyuluhan.

Page 4: BAB I rev 4.docx

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan

penelitian yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap tentang pentingnya

antenatal care ibu-ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar

Rumbai Pesisir dan apakah penyuluhan yang akan diberikan efektif untuk

meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pentingnya antenatal

care ?.

1.3 Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis nol (H0) yaitu

penyuluhan tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang

pentingnya antenatal care pada ibu-ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas

Muara Fajar Rumbai Pesisir.

1.4 Tujuan Penilitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui efektifitas penyuluhan terhadap peningkatan

pengetahuan dan sikap tentang pentingnya antenatal care pada ibu-ibu

hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir.

2. Tujuan khusus

1. Diketahuinya karakteristik responden (umur, usia kehamilan, paritas,

pendidikan terakhir dan pekerjaan) tentang pentingnya antenatal care

di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir.

Page 5: BAB I rev 4.docx

2. Diketahui tingkat pengetahuan dan sikap tentang pentingnya antenatal

care sebelum dilakukan penyuluhan pada ibu-ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir.

3. Diketahui tingkat pengetahuan dan sikap tentang pentingnya antenatal

care sesudah dilakukan penyuluhan pada ibu-ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir.

1.5 Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Meningkatkan dan menambah pengetahuan peneliti serta

mengaplikasikan ilmu kesehatan masyrakat terutama dalam bidang

kesehatan ibu dan anak .

2. Bagi Responden

Dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

antenatal care selama kehamilan untuk mengurangi terjadinya

komplikasi selama kehamilan.

3. Bagi Puskesmas

Membantu Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir dalam

melaksanakan program kesehatan ibu dan anak.

4. Bagi Dinas Kesehatan

Sebagai masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk

meningkatkan kesehatan ibu hamil dan anak.

Page 6: BAB I rev 4.docx