bab ii tinjauan pustaka a. masa nifasrepository.ump.ac.id/8089/3/amir fatah hermawan bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
6
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Masa Nifas
Masa Nifas merupakan masa yang dimulai setelah partus selesai dan
berakhir kira – kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum melahirkan dalam waktu 3 bulan (Indriyani, 2013).
Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira- kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan
pulih dalam waktu 3 bulan. Waktu masa nifas yang paling lama pada wanita
umumnya adalah 40 hari, dimulai sejak melahirkan atau sebelum melahirkan
(disertai tanda-tanda kelahiran) (Anggraini, 2010).
Jika sudah selesai masa 40 hari akan tetapi darah tidak berhenti atau
tetap keluar darah, maka perhatikan bila keluarnya di saat adah (kebiasaan)
haidh, maka itu darah haid. Akan tetapi jika darah keluar terus dan tidak
pada masa-masa („adah) haidnya dan darah itu terus dan tidak berhenti
mengalir, perlu diperiksakan ke bidan atau dokter. Selama kehamilan dan
persalinan ibu banyak mengalami perubahan fisik seperti dinding perut
menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan otot dasar panggul (
Anggraini, 2010).
Untuk mengembalikan kepada keadaan normal dan menjaga kesehatan
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
7
7
agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada ibu setelah
melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena dengan
ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah beberapa jam melahirkan) dapat
membantu rahim untuk kembali kebentuk semula. (Widyastuti, Suherni &
Marianingsih, 2013)
Periode masa nifas dibagi menjadi tiga periode yaitu puerperium dini
yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan,
puerperim intermediel yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang
lama 6-8 minggu , remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk
pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
minggu, bulanan atau tahunan (Mochtar,2008).
B. Involusi Uteri
1. Pengertian
Involusi uterus adalah kembalinya uterus kepada keadaan sebelum hamil
baik dalam bentuk semula maupun posisi semula. Selain uterus, vagina,
ligamen uterus, dan otot dasar panggul juga kembali ke keadaan sebelum
hamil. Bila ligamen uterus dan otot dasar panggul tidak kembali ke keadaan
sebelum hamil, kemungkinan terjadinya prolaps uteri makin besar. Selama
proses involusi, uterus menipis dan mengeluarkan lochia yang diganti
dengan endometrium baru. Setelah kelahiran bayi dan plasenta terlepas, otot
uterus berkontraksi sehingga sirkulasi darah yang menuju uterus berhenti dan
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
8
8
ini disebut dengan iskemia. Otot redundant, fibrous dan jaringan elastis
bekerja. Fagosit dalam pembuluh darah dipecah menjadi dua fagositosis.
Enzim proteolitik diserap oleh serat otot yang disebut autolisis. Lisozim
dalam sel ikut berperan dalam proses ini. Produk ini dibawah oleh pembuluh
darah yang kemudian disaring diginjal.
Lapisan desidua yang dilepaskan dari dinding uterus disebut lochia.
Endometrium baru tumbuh dan terbentuk selama 10 hari postpartum dan
menjadi sempurna sekitar 6 minggu. Proses involusi berlangsung sekitar 6
minggu. Selama proses involusi uterus berlangsung, berat uterus mengalami
penurunan dari 1000 gram menjadi 60 gram, dan ukuran uterus berubah dari
15 x 11 x 7,5 cm menjadi 7,5 x 5 x 2,5 cm. Setiap minggu, berat uterus turun
sekitar 500 gram dan servik menutup hingga selebar.
Involusi adalah perubahan retrogresif pada uterus yang menyebabkan
berkurangnya ukuran uterus, involusi puerperium dibatasi pada uterus dan
apa yang terjadi pada organ dan struktur lain hanya di anggap sebagai
perubahan puerperium. Involusi atau pengurutan uterus merupakan suatu
proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan berat sekitar
60 gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi
otot-otot polos uterus (Ambarwati dan Wulandari, 2008).
2. Involusi alat-alat kandungan
a. Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
9
9
Tabel 2.2 Perubahan Normal Uterus (Anggraini, 2010)
Waktu TFU Bobot uterus Diameter
uterus
Palpasi servik
Pada
akhir
Persalinan
2 cm di atas
pusat
900-1000
gram
12,5 cm Lembut/lunak
Akhir
minggu
ke- 1
½ pusat
syimpisis
450-500 gram 7,5 cm 2 cm
Akhir
minggu
ke-
2
Tidak teraba 200 gram 5,0 cm 1 cm
Akhir
minggu ke-
6
Normal 60 gram 2,5 cm Menyempit
Involusi uteri dari luar dapat diamati yaitu dengan memeriksa fundus uteri
dengan cara:
1) Segera setelah persalinan, TFU 2 cm diatas pusat, 12 jam kemudian 1 cm di
atas pusat dan menurun kira-kira 1 cm setiap hari.
2) Pada hari ke dua setelah persalinan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari ke-3-
4 TFU 2 cm dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah pusat sympisis.
Pada hari ke-10 TFU tidak teraba.
Pemeriksaan uterus meliputi mencatat lokasi, ukuran, dan konsistensi antara
lain:
1) Penentuan lokasi uterus
Dilakukan dengan mencatat apakah fundus berada diatas atau dibawah
umbilikus dan apakah fundus berada digaris tengah abdomen /bergeser ke
salah satu sisi.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
10
10
2) Penentuan ukuran uterus
Dilakukan melalui palpasi dan mengukur TFU pada puncak fundus
dengan jumlah lebar jari dari umbilikus atas atau bawah
3) Penentuan konsistensi uterus
Ada 2 ciri konsistensi uterus yaitu uterus keras teraba sekeras batu dan
uterus lunak dapat dilakukan, terasa mengeras dibawah jari-jari ketika tangan
melakukan masasse pada uterus.
Bila uterus mengalami atau terjadi kegagalan dalam involusi tersebut
disebut subinvolusi. Subinvolusi sering disebabkan infeksi dan tertinggalnya
sisa plasenta dalam uterus sehingga proses involusi uterus tidak berjalan
dengan normal atau terlambat, bila subinvolusi uterus tidak tertangani
dengan baik, akan mengakibatkan perdarahan yang berlanjut atau post
partum haemorrhage.
Ciri- ciri subinvolusi atau proses involusi yang abnormal diantaranya:
tidak secara progesif dalam pengambilan ukuran uterus. Uterus teraba
lunak dan kontraksi buruk, sakit pada punggung atau nyeri pada pelvik yang
konsisten, perdarahan pervaginam abnormal seperti perdarahan segar, lochia
rubra banyak, peristen dan berbau busuk (Adriansyah, 2011)
b. Bagian bekas implantasi plasenta
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh
darah besar yang tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
11
11
tidak meninggalkan parut karena dilepaskan dari dasarnya dengan
pertumbuhan endometrium baru dibawah permukaan luka. Endometrium ini
tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa- sisa kelenjar pada dasar luka.
(Sulaiman, 2010).
Perubahan pembuluh darah rahim dalam kehamilan, uterus mempunyai
banyak pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak
diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil lagi
dalam nifas. Perubahan pada serviks dan vagina. Beberapa hari setelah
persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pada akhir minggu
pertama dapat dilalui oleh 1 jari saja. Karena hiperplasi ini dan karena
retraksi dari serviks, robekan serviks jadi sembuh. Vagina yang sangat
diregang waktu persalinan, lambat laun mencapai ukuran yang normal. Pada
minggu ke 3 post partum ruggae mulai nampak kembali. Apa yang terjadi
ditempat implantasi plasenta:
1) Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12x5 cm,
permukaan kasar, dimana pembuluh darah besar bermuara.
2) Pada pembuluh darah terjadi pembentukan thrombosis disamping
pembuluh darah tertutup karena kontraksi otot rahim.
3) Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke-2 sebesar
6-8 cm dan pada akhir masa nifas sebesar 2 cm.
4) Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama
dengan lochia.
5) Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
12
12
endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium.
6) Luka sembuh sempurna perubahan pada 6-8 minggu postpartum.
c. Lochea
Dengan adanya involusi uterus, maka lapisan luar dari decidua yang
mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Decidua yang mati akan
keluar bersama dengan sisa cairan. Campuran antara darah dan decidua
tersebut dinamakan Lochea, yang biasanya berwarna merah muda atau putih
pucat. Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan
mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang
lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochea
mempunyai bau yang amis meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya
berbeda-beda pada setiap wanita. Secret mikroskopik lochea terdiri dari
eritrosit, peluruhan decidua, sel epitel dan bakteri. Lochea mengalami
perubahan karena proses involusi.
Pengeluaran Lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, antara lain
1) Lochia Rubra/ merah (kruenta) muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa
postpartum. Warnanya merah dan mengandung darah dari perobekan/luka
pada plasenta dan serabut dari decidua dan chorion. Terdiri dari sel
desidua, verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekoneum dan sisa darah.
2) Lochia Sanguinolenta muncul pada hari ke 4 sampai hari ke 7 postpartum.
Cairan berwarna merah kecoklatan dan berlendir.
3) Lochia Serosa muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 postpartum. Warnanya
kekuningan atau kecoklatan. Terdiri dari lebih sedikit darah dan lebih
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
13
13
banyak serum, juga terdiri dari leukosit dan robekan laserasi plasenta.
4) Lochia Alba berlangsung selama 2 sampai 6 minggu postpartum.
Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan lebih banyak mengandung
leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochea
rubra yang menetap pada awal periode postpartum menunjukkan adanya
perdarahan postpartum sekunder yang mungkin disebabkan tertinggalnya
sisa/selaput plasenta. Lochia serosa/alba yang berlanjut bisa menandakan
adanya endometritis, terutama jika disertai demam, rasa sakit atau nyeri
tekan pada abdomen. Bila pengeluaran Lochia tidak lancar maka disebut
lochiastasis. Kalau Lochia tetap berwarna merah setelah 2 minggu ada
kemungkinan tertinggalnya sisa plasenta atau karena involusi yang kurang
sempurna yang sering disebabkan retroflexio uteri. Lochia mempunyai
suatu karakteristik bau yang tidak sama dengan secret menstrual. Bau
yang paling kuat pada Lochia serosa harus dibedakan dengan bau yang
menandakan infeksi. Lochia disekresikan dengan jumlah banyak pada
awal jam postpartum yang selanjutnya akan berkurang sejumlah besar
sebagai lochia rubra, sejumlah kecil sebagai lochia serosa dan sejumlah
lebih sedikit lagi lochia alba.
Umumnya jumlah lochia lebih sedikit bila wanita postpartum berada
dalam posisi berbaring daripada berdiri. Hal ini terjadi akibat
pembuangan bersatu di vagina bagian atas saat wanita dalam posisi
berbaring dan kemudian akan mengalir keluar saat berdiri. Total jumlah
rata-rata pembuangan lochia kira-kira 8 hingga 9 oz atau sekitar 240
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
14
14
hingga 270 ml (Sarwono, 2008)
d. Perubahan pada Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan-perubahan
yang terdapat pada serviks postpartum adalah bentuk serviks yang akan
menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi, sehingga seolah-
olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk semacam cincin.
Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena banyak pembuluh
darah. Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2
jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam
persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan
lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari canalis cervikalis.
Pada serviks terbentuk sel-sel otot baru yang mengakibatkan serviks
memanjang . Karena hyperplasia dan retraksi dari serviks, robekan serviks
menjadi sembuh. Ostium externum tidak serupa dengan keadaan sebelum
hamil, pada umumnya lebih besar dan tetap ada retakan dan robekan pada
pinggirnya. Oleh robekan ke samping ini terbentuk bibir depan dan bibir
belakang pada serviks erubahan pada Vulva, Vagina dan Perineum(Fatalina,
2017)
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
15
15
vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia manjadi
lebih menonjol. Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
postnatal hari ke 5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan.
Ukuran vagina akan selalu lebih besar dibandingkan keadaan saat sebelum
persalinan pertama. Meskipun demikian, latihan otot perineum dapat
mengembalikan tonus tersebut dan dapat mengencangkan vagina hingga
tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada akhir puerperium dengan latihan
harian (Ermawati & Evareny, 2014)
Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang meregang
sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir berangsur-angsur menciut
seperti semula. Ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan
letak uterus menjadi retroflexi. Banyak wanita mengeluh “kandungannya
turun” setelah melahirkan oleh karena ligamen, fasia, jaringan penunjang alat
genetalia menjadi agak kendor.
e. Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan
kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini
mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas
1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali. Pada permulaan nifas
bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang tersumbat oleh
thrombus. Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut, tetapi
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
16
16
luka bekas plasenta tidak meninggalkan parut. Hal ini disebabkan karena luka
ini sembuh dengan cara dilepaskan dari dasarnya tetapi diikuti pertumbuhan
endometrium baru di bawah permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari
pinggir luka dan juga dari sisa-sisa kelenjar pada dasar luka. Regenerasi
endometrium terjadi di tempat implantasi plasenta selama sekitar 6 minggu. E
Epitelium berproliferasi meluas ke dalam dari sisi tempat ini dan dari
lapisan sekitar uterus serta di bawah tempat implantasi plasenta dari sisa-sisa
kelenjar basilar endometrial di dalam deciduas basalis. Pertumbuhan kelenjar
endometrium ini berlangsung di dalam decidua basalis.
3. Proses Involusi Uterus
Pada akhir kala III persalinan, uterus berada digaris tengah kira-kira 2 cm
dibawah umbilikus dengan fundus bersandar pada promontorium sakralis. Pada
saat ini besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu usia
kehamilan 16 minggu dengan berat 1000 gram. Peningkatan kadar estrogen
dan progesteron mempengaruhi pertumbuhan uterus selama masa hamil.
Pertumbuhan uterus pada masa prenatal tergantung pada hyperlasia,
peningkatan jumlah sel-sel otot dan hipertropi, yaitu pembesaran sel-sel yang
sudah ada. Pada masa post partum penurunan kadar hormon- hormon ini
menyebabkan autolisis. Proses involusi uterus adalah sebagai berikut:
a. Autolysis
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi
didalam otot uterine. Enzim proteolitik akan memendekan jaringan otot yang
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
17
17
telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali
lebar dari semula selama kehamilan. Sitoplasma sel yang berlebih akan
tercerna sendiri sehingga tertinggal jaringan fibro elastik dalam jumlah renik
sebagai bukti kehamilan.
b. Atrofi jaringan
Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam jumlah
besar, kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian
produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta. Selain perubahan
atrofi pada otot-otot uterus, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan
terlepas dengan meninggalkan lapisan basal yang akan beregenerasi menjadi
endometrium yang baru.
c. Efek Oksitoksin (kontraksi)
Intensitas kontraksi uterus meningkat segera setelah bayi lahir, hal ini
terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine yang sangat
besar. Hormon oksitoksin yang dilepas dari kelenjar hipofisis memperkuat
dan mengatur kontraksi uterus, mengompresi pembuluh darah dan membantu
proses hemostasis. Kontraksi dan retaksi otot uterin akan mengurangi suplai
darah ke uterus. Proses ini akan membantu mengurangi bekas luka tempat
implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan. Luka bekas perlekatan
plasenta memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh total. Selama 1 sampai
2 jam pertama post partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan
menjadi teratur. Karena itu penting menjaga dan mempertahankan kontraksi
uterus pada masa ini. Suntikan oksitosin biasanya diberikan secara intravena
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
18
18
atau intramuskuler segera setelah bayi lahir akan merangsang pelepasan
oksitosin karena isapan bayi pada payudara (Widyastuti, Suherni &
Marianingsih, 2013)
Penurunan ukuran uterus yang cepat itu dicerminkan oleh perubahan
lokasi uterus ketika turun keluar dari abdomen dan kembali menjadi organ
pelviks. Segera setelah proses persalinan puncak fundus kira-kira dua pertiga
hingga tiga perempat dari jalan atas diantara simfisis pubis dan umbilicus.
Kemudian naik ke tingkat umbilicus dalam beberapa jam dan bertahan
hingga satu atau dua hari dan kemudian secara berangsur-angsur turun ke
pelviks yang secara abdominal tidak dapat terpalpasi di atas simfisis setelah
sepuluh hari. Perubahan uterus ini berhubungan erat dengan perubahan-
perubahan pada miometrium.
Pada miometrium terjadi perubahan-perubahan yang bersifat proteolisis.
Hasil dari proses ini dialirkan melalui pembuluh getah bening. Decidua
tertinggal dalam uterus setelah separasi dan ekspulsinplasenta dan membran
yang terdiri dari lapisan zona basalis dan suatu bagian lapisan zona
spongiosa pada decidua basalis (tempat implantasi plasenta) dan decidua
parietalis (lapisan sisa uterus).
Decidua yang tersisa ini menyusun kembali menjadi dua lapisan sebagai hasil
invasi leukosit yaitu :
a. Suatu degenerasi nekrosis lapisan superficial yang akan terpakai lagi sebagai
bagian dari pembuangan lochia dan lapisan dalam dekat miometrium.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
19
19
b. Lapisan yang terdiri dari sisa-sisa endometrium di lapisan basalis.
Endometrium akan diperbaharui oleh proliferasi epithelium
endometrium. Regenerasi endometrium diselesaikan selama pertengahan
atau akhir dari postpartum minggu ketiga kecuali di tempat implantasi
plasenta. Dengan involusi uterus ini, maka lapisan luar dari decidua yang
mengelilingi situs plasenta akan menjadi nekrotik. Decidua yang mati akan
keluar bersama dengan sisa cairan, suatu campuran antara darah yang
dinamakan lochia, yang biasanya berwarna merah muda atau putih pucat.
Pengeluaran Lochia biasanya berakhir dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
Pertumbuhan kelenjar mengikis pembuluh darah yang membeku pada tempat
implantasi plasenta yang menyebabkannya menjadi terkelupas dan tak
dipakai lagi pada pembuangan lochia.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi involusi uterus
a. Senam nifas
Merupakan senam yang dilakukan pada ibu yang sedang menjalani masa
nifas. Tujuan senam nifas adalah mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan, mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama masa
nifas, memperkuat otot perut, otot dasar panggul, dan memperlancar
terjadinya proses involusi uteri.
b. Mobilisasi dini post partum
Merupakan suatu gerakan yang dilakukan bertujuan untuk merubah
posisi semula ibu dari berbaring, miring-miring, duduk sampai berdiri sendiri
setelah beberapa jam melahirkan. Tujuan memperlancar pengeluaran lochia
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
20
20
(sisa darah nifas), mempercepat involusi memperlancarkan fungsi organ
gastrointestinal dan organ perkemihan, memperlancar peredaran sirkulasi
darah.
c. Menyusui dini
Menyusui dini merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya proses
involusi uteri karena dengan memberikan Air Susu Ibu kepada bayi segera
setelah melahirkan sampai satu jam pertama, memberikan efek kontraksi
pada otot polos uterus.
d. Gizi
Merupakan proses penyerapan makanan yang dikonsumsi, secara
normal melalui proses disgesti, transportasi, penyimpanan metabolisme, dan
pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi
(Kementerian Kesehatan, 2015)
e. Psikologis
Terjadinya pada pasien postpartum blues merupakan perubahan
perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerima kehadiran
bayinya. Ditinjau dari faktor hormonal, kadar estrogen, progesteron,
prolactin, estriol yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Kadar estrogen
yang rendah pada ibu post partum memberikan efek supresi pada aktifitas
enzim mono amineoksidase yaitu enzim otak yang bekerja menginaktifkan
baik nor andrenalin maupun serotinin yang memberikan efek pada suasana
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
21
21
hati dan kejadian depresi pada ibu post partum.
f. Faktor usia
Pada proses penuaan akan terjadi perubahan metabolisme yaitu terjadi
peningkatan jumlah lemak, penurunan elastisitas otot dan penurunan
penyerapan lemak, protein dan karbonhidrat. Dengan adanya penurunan
regangan otot akan mempengaruhi pengecilan otot rahim setelah melahirkan
serta membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai kekuatan dan regangan otot yang lebih baik.
g. Faktor paritas
Jumlah anak mempengaruhi involusi rahim. Otot-otot yang terlalu
sering teregang maka elastisitasnya akan berkurang. Dengan demikian untuk
mengembalikan ke keadaan semula setelah teregang memerlukan waktu
yang sangat lama. Involusi uterus bervariasi pada ibu pasca persalinan dan
biasanya ibu yang paritasnya tinggi, proses involusinya menjadi lebih
lambat. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan uterusnya. Karena semakin sering
hamil akan sering kali mengalami regangan (Sari K, 2015)
h. Nutrisi
Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh terhadap
infeksi, mencegah konstipasi dan untuk memulai proses memberikan ASI
serta untuk memulihkan keadaan fisik ibu nifas (Depkes, 2008).
Makanan yang dikonsumsi harus bermutu, bergizi dan cukup kalori.
Sebaiknya makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-
sayuran dan buah- buahan . Ibu nifas harus mendapatkan nutrisi dengan
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
22
22
tambahan kalori sebesar 200-500 kalori dariselama hamil (Depkes, 2008).
i. Eliminasi
Jika dalam enam jam pasca bersalin belum dapat BAK, maka perlu
dilakukan katerisasi. Dapat pula dilakukan rangsangan untuk berkemih
seperti untuk mengurangi oedema dan relaksasi. Buang Air Besar (BAB)
harus dilakukan 3- 4 hari pasca bersalin. Bila masih sulit BAB dan terjadi
obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat laksas per oral/ per rectal.
Jika masih belum bisa maka dilakukan klisma (Sarwono, 2008)
Jika tidak bisa BAK dan BAB berarti proses involusi akan terhambat,
untuk itu ibu pasca bersalin disarankan banyak minum minimal 2-3 liter per
hari untuk mengganti cairan tubuh yang banyak hilang saat bersalin dan
mempercepat proses agar BAK lancar.
j. Laktasi
Laktasi adalah produksi dan pengeluaran ASI laktasi ini dapat
dipercepat dengan memberikan rangsangan putting susu (Isapan bayi/
meneteki bayi secara dini). Pada putting susu terdapat saraf-saraf sensorik
yang jika mendapat rangsangan (isapan bayi) maka timbul impuls menuju
hipotalamus kemudian disampaikan pada kelenjar hipofisis bagian depan dan
belakang.
Pada kelenjar hipofisis bagian depan akan mempengaruhi pengeluaran
hormon prolaktin yang berperan dalam peningkatan produksi ASI,
sedangkan kelenjar hipofisis bagian belakang akan mempengaruhi
pengeluaran hormon oksitosin yang berfungsi memacu kontraksi otot polos
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
23
23
yang ada di dinding alveolus dan dinding saluran, sehingga ASI dipompa
keluar serta memacu kontraksi otot rahim sehingga involusi uterus
berlangsung lebih cepat (Ahmad & Salim, 2011) Pengeluaran hormon
oksitosin juga dapat dipercepat dengan cara ibu memikirkan untuk menyusui
bayinya. Tanda dan perasaan bahwa reflek oksitosin telah berjalan
(Mexsitalia) yaitu sebagai berikut: (1) ibu merasa ada perasaan memeras dan
menggelitik dalam payudara sesaat sebelum atau selama menyusui, (2) ASI
mengalir dari payudara bila ibu memikirkan bayinya atau mendengar tangis
bayinya, (3) ASI menetes pada payudara setelah ketika bayi menghisap/
menetek, (4) ASI memancar halus ketika bayi menghentikan menetek
ditengah menyusui, (5) nyeri karena kontraksi rahim, kadang dengan aliran
darah ketika menyusui dalam minggu pertama (6) isapan dan menelan yang
pelan dan dalam oleh bayi yang menunjukkan ASI mengalir dalam mulutnya.
k. Personal Hygiene
Pada prinsipnya, alasan kebersihan vagina pada masa nifas perlu dijaga
yaitu banyak darah atau lochia yang keluar dari vagina, vagina berada dekat
saluran buang air kecil dan buang air besar yang tiap hari dilakukan, adanya
luka didaerah perinium yang bila terkena kuman dapat menjadi infeksi,
vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasukin kuman kemudian
menjalar kerahim.
Luka perineum akibat episiotomi, ruptura atau laserasi merupakan
daerah yang tidak mudah dijaga agar tetap bersih dan kering. Untuk itu perlu
dilakukan vulva hygiene karena dapat memberikan kesempatan untuk
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
24
24
dilakukan inspeksi secara seksama pada daerah perineum dan mengurangi
rasa sakit.
Vulva hygiene sebaiknya menggunakan air hangat yang mengalir (bisa
ditambah larutan antiseptik) atau duduk berendam dalam larutan antiseptik
selama 10 menit setiap kali BAK atau BAB, basuh dari depan kebelakang
hingga tidak ada sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu air
seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi
pada luka jahitan (Wulandari, Setyowati & Budiati, 2014)
Hendaknya sering mengganti pembalut (setiap 4 jam atau jika dirasa
sudah tidak nyaman lagi) dan membersihkan daerah perineum (Jenny, 2010)
l. Istirahat
Setelah mengalami proses persalian maka ibu membutuhkan istirahat
yang cukup untuk memulihkan keadaannya. Istirahat dapat berupa tidur
siang maupun tidur malam hari.
m. Riwayat Persalinan
Persalinan (partus labour) adalah proses pengeluaran produk konsepsi
yang viable melalui jalan lahir biasa. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janinnya.
Komplikasi selama persalinan sering menimbulkan komplikasi pada
masa nifas, sehingga membutuhkan penanganan dan pengawasan khusus.
Walaupun early ambulation dapat mencegah hambatan aliran darah yang
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
25
25
berakibat terjadinya trombosis vena dalam atau DTV (Deep Vein
Thrombosis), namun apabila mobilisasi dilakukan secaraberlebihan dapat
membebani jantung sehingga proses involusi terganggu.
n. Luka/ robekan perineum
Perineum adalah daerah antara vulva dan anus. Biasanya setelah
melahirkan perineum menjadi agak bengkak/ memar dan mungkin ada luka
bekas jahitan bekas robekan atau episiotomi yaitu sayatan untuk memperluas
pengeluaran bayi.
o. Latihan/ senam nifas
Umumnya pada ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan.
Sang ibu biasanya khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya akan
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, apabila ibu bersalin melakukan
ambulasi dini, itu bisa memperlancar terjadinya proses involusi uterus
(kembalinya rahim kebentuk semula) (Bahiyatun, 2008) Salah satu aktivitas
yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan adalah senam
nifas. Senam nifas dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari
kesepuluh. Dalam pelaksanaanya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis
dan kontinyu (Bahiyatun, 2008)
Tujuan senam nifas ini diantaranya memperbaiki sirkulasi darah,
memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, memperbaiki otot
pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki
regangan otot tungkai bawah, dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan
relaksasi otot- otot dasar panggul (Bahiyatun, 2008)
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
26
26
C. Pengertian senam nifas
1. Pengertian
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah
melahirkan setelah keadaan tubuhnya pulih, dimana fungsinya adalah untuk
nifas mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan
pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung,
dasar panggul, dan perut (Widiyanti et al., 2014)
2. Manfaat Senam Nifas
(Widiyanti et al., 2014)manfaat senam nifas adalah:
a. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar vagina
maupun otot- otot dasar panggul,disamping melancarkan sirkulasi darah.
b. Selain memperbaiki serkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh setelah
hamil dan melahirkan, memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki
regangan otot abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki regangan otot
tungkai bawah, dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi
otot-otot dasar panggul.
c. Dengan melakukan senam nifas, kondisi umum ibu jadi lebih baik.
Rehabilitasi atau pemulihan jadi bisa lebih cepat, contohnya.
Kemungkinan terkena infeksi pun kecil karena sirkulasi darahnya bagus.
d. Selain menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan, hingga asupan
makannya bisa mencukupi kebutuhannya. Paling tidak, dengan
melakukan senam nifas, ibu tak terlihat lesu ataupun emosional.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
27
27
e. Pada mereka yang melahirkan secara besar, beberapa jam setelah keluar
dari kamar operasi, pernapasannya yang dilatih guna mempercepat
penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan otot perut
dan melancarkan sirkulasi darah ditungkai baru dilakukan 2-3 hari setelah
ibu dapat bangun dari tempat tidur (Fatalina et al., 2017)
3. Tujuan Senam Nifas
Menurut (Widiyanti et al., 2014)tujuan senam nifas yaitu :
a. Membantu mencegah pembentukan bekuan (trombosis) pada pembuluh
tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan peran sakit
menjadi sehat dan tidak bergantung, berguna bagi semua sistem tubuh,
terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru.
b. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar vagina
maupun otot- otot dasar panggul.
c. Memperbaiki regangan otot perut
d. Untuk relaksasi dasar panggul
e. Memperbaiki tonus otot pinggul
f. Memperbaiki sirkulasi darah
g. Memperbaiki regangan otot tungkai
h. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan
4. Kontra Indikasi
Senam nifas seyogyanya tidak dilakukan oleh ibu yang menderita anemia
atau yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-paru (Widiyanti et
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
28
28
al., 2014)
5. Kapan harus dilakukan senam nifas
Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya
tidak baik merupakan kontraindikasi dilakukannya senam nifas misalnya
hipertensi, pasca kejang, demam.
Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan/ tenaga kesehatan
sebelum dilakukan senam nifas sebaiknya diperiksa dulu tanda-tanda
vitalnya dan memastikan bahwa kondisi ibuk baik dan bisa melakukan
gerakan-gerakan senam nifas. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ibu
melakukan sendiri gerakan senam nifas di rumah setelah setelah kondisi ibu
pulih.
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan
senam nifas setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut
masih penuh. Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak akan
mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore
hari.Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling sederhana
hingga yang tersulit. Sebaiknya lakukan srcara bertahap dan terus menerus.
6. Kerugian Bila Tidak Melakukan senam nifas
a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
29
29
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul varises
7. Pelaksanaan Senam Nifas
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya perawat mengjarkan kepada
ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan
dengan melakukan latihan pernapasan dengan cara menggerak- gerakkan kaki
dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekejangan otot
selama melakukan gerakan senam nifas.
Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah melahirkan,
kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Namun, pada umumnya para ibu
sering merasa takut melakukan gerakan demi gerakan setelah persalinan.
Padahal 6 jam setelah persalinan normal atau 8 jam setelah operasi sesar, ibu
sudah boleh melakukan mobilisasi dini, termasuk senam nifas. Dengan
melakukan senam nifas sesegera mungkin, diharapkan mendapatkan hasil
optimal dengan melakukan secara bertahap.
Senam nifas membuat kondisi umum ibu akan menjadi lebih baik,
rehabilitasi atau pemulihan menjadi bisa lebih cepat dan resiko terkena
infeksipun menjadi lebih kecil karena sirkulasi darahnya baik. Senan nifas juga
dapat menumbuhkan atau memperbaiki nafsu, makan sehingga kebutuhan
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
30
30
nutrinya kecukupi, dan ibu tidak terlihat lesu ataupun emosional
Bentuk latihan senam nifas ibu pasca melahirkan normal dengan yang
melahirkan dengan sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara
sesar, beberapa jam setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan
dilakukan untuk mempercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk
mengencangkan otot perut dan melancarkan sirkulasi darah dibagian tungkai
dapat dilakukan 2-3 hari setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan
pada persalinan normal, bila keadaan ibu cukup baik, maka semua gerakan
senam dapat dilakukan.
Meskipun senam nifas banyak manfaatnya, tidak semua ibu pasca
melahirkan dapat melakukan senam nifas. Diantaranya seperti senam hamil,
senam ini harus dengan rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan. Bahkan
untuk ibu-ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak
diperbolehkan untuk melakukan senam nifas. Demikian juga ibu-ibu yang
mempunyai kelainan-kelainan seperti jantung, ginjal atau diabetes, mereka
diharuskan untuk beristirahat total sekitar 2 minggu (Widiyanti et al., 2014)
8. Tata Cara Melakukan Senam Nifas
Senam nifas ini merupakan latiahan yang tepat untuk memulihkan tubuh
ibu dan bermanfaat juga untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologi
maupun fisiologis. Latihan ini dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap
harinya dan akan meningkat secara berlahan-lahan. Saenam nifas ini dilakukan
dengan berbagai macam gerakan dan setiap gerakan mempunyai manfaat
sendiri. Senam nifas dapat dilakukan setelah 6 jam persalinan (Widianti, 2010).
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
31
31
Setiap gerakan bisa dilakukan selama 8 kali setiap harinya dan boleh
ditingkatkan setiap hari menurut kondisi ibu. Pelaksanaan mobilisasi dini terdapat
3 langkah penting yaitu pemanasan, gerakan inti dan pendinginan.
a. Pemanasan
Pemanasan berguna untuk menghangatkan suhu otot, melancarkan aliran
darah dan memperbanyak masuknya O2 ke dalam tubuh, memperbaiki
kontraksi otot dan kecepatan gerak refleks, juga menjaga kejang otot dan
pegal-pegal keesokan harinya. Pemanasan dapat dilakukan dengan
menggerakkan mengepalkan tangan, tarik nafas pelan-pelan dan dikeluarkan
dengan pelan-pelan.
b. Gerakan inti senam nifas :
1) Gerakan Pertama
Gambar 2.4 Gerakan senam nifas pertama
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut
diawali dengan mengambil nafas melalui hidung, kembungkan perut dan tahan
hingga hitungan ke-5, lalu keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut sambil
mengkontraksikan otot perut. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
32
32
2) Gerakan Kedua :
Gambar 2.5 Gerakan senam nifas kedua
Sikap tubuh terlentang dengan kedua kaki lurus ke depan. Angkat kedua
tangan lurus ke atas sampai kedua telapak tangan bertemu, kemudian turunkan
perlahan sampai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu.
Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
3) Gerakan Ketiga :
Gambar 2.6 Gerakan senam nifas ketiga
Berbaring relaks dengan posisi tangan di samping badan dan lutut ditekuk.
Angkat pantat perlahan kemudian turunkan kembali. Ingat jangan menghentak
ketika menurunkan pantat. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
4) Gerakan Keempat :
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
33
33
Gambar 2.7 Gerakan senam nifas keempat
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kiri di samping badan, tangan
kanan di atas perut, dan lutut ditekuk. Angkat kepala sampai dagu menyentuh
dada sambil mengerutkan otot sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut.
Kepala turun pelan-pelan ke posisi semula sambil mengendurkan otot sekitar
anus dan merelaksasikan otot perut. Jangan lupa untuk mengatur pernafasan.
Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
5) Gerakan Kelima :
Gambar 2.8 gerakan senam nifas kelima
Tubuh tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat
kepala sampai dagu menyentuh dada, tangan kanan menjangkau lutut kiri yang
ditekuk, diulang sebaliknya. Kerutkan otot sekitar anus dan kontraksikan perut
ketika mengangkat kepala. Lakukan perlahan dan atur pernafasan saat
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
34
34
melakukan gerakan. Ulangi gerakansebanyak 8 (delapan) kali.
6) Gerakan Keenam :
Gambar 2.9 gerakan senam nifas keenam
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan,
kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 derajat secara bergantian antara kaki
kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki, lakukan
perlahan namun bertenaga. Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.
7) Gerakan Ketujuh :
Gambar 2.10 Gerakan senam nifas ketujuh
Tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan. Angkat
kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil mengkontraksikan
perut, kemudian turunkan perlahan. Atur pernafasan. Lakukan sesuai
kemampuan, tidak usah memaksakan diri. Ulangi gerakan sebanyak 8
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
35
35
(delapan) kali.
8) Gerakan Kedelapan :
Gambar 2.11 Gerakan senam nifas kedelapan
Posisi menungging, nafas melalui pernafasan perut. Kerutkan anus dan
tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan, ambil nafas kemudian keluarkan nafas
pelan-pelan sambil mengendurkan anus. Ulangi gerakan sebanyak 8 kali.
9) Gerakan Kesembilan :
Posisi berbaring, kaki lurus, dan kedua tangan di samping badan. Angkat
kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90 derajat, kemudian turunkan kembali
pelan-pelan. Jangan menghentak ketika menurunkan kaki. Atur nafas saat
mengangkat dan menurunkan kaki. Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
10) Gerakan Kesepuluh :
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
36
36
Gambar 2.12 Gerakan senam nifas kesepuluh
Tidur terlentang dengan kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di
belakang kepala, kemudian bangun sampai posisi duduk, lalu perlahan-lahan
posisi tidur kembali (sit up). Ulangi gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
Ingat kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan
yang ditekuk di belakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena
akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksakan.
c. Pendinginan.
Pendinginan setalah mobilisasi tetap diperlukan, hal ini agar kerja jantung
kembali menjadi normal. Gerakan pendinginan berupa menghela napas lebih
panjang dan lebih dalam, lengan, tungkai, dan dilakukan sekurang-kurangnya 3
kali. Dengan cara demikian, akan membantu sistem jantung dan pembuluh
darah mampu menyesuaikan diri dengan semakin mengendurnya aktivitas
tubuh. Proses gerakan mobiliasasi ini dini dilakukan 3 kali dalam 1 hari, yaitu
pagi, siang, dan sore hari selama 3 hari.
Gerakan senam mobilisasi dini pada pasien post operasi Sectio Caesarea
dari 10 gerakan yang ada secara teori, hanya dilakuan pada garakan pertama
sampai gerakan ketujuh.
Aplikasi Senam Nifas..., AMIR FATAH HERMAWAN, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018