bab iv hasil analisis dan pembahasan 4.1. deskripsi …repository.unika.ac.id/17342/5/13.60.0075...
TRANSCRIPT
54
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Responden
Pada data yang tersedia di Badan Pusat Statistik, diketahui bahwa ada
perusahaan manufaktur dengan skala besar dan menengah sejumlah 126
perusahaan yang ada di Semarang. Tetapi perusahaan yang bersedia meluangkan
waktu untuk menjadi partisipan dalam penelitian saya hanya sejumlah 12
perusahaan yang bersedia menerima kuesioner. Berikut ini hasil penyebaran
kuesioner dalam penelitian ini:
Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Penelitian
NO Nama Perusahaan
Kuesion
er yang
Dikirim
Kuesi
oner
yang
Kemb
ali
Kuesio
ner
yang
Dapat
Diolah
1 PT Kimia Farma 14 9 6
2 PT Marimas Putera Kencana 13 8 8
3
PT Pharmaceutical Processing
Industry 5 0 0
4 PT Enseval Putera Megatrading Tbk 4 0 0
5 PT APAC Inti Corpora 4 4 0
6 PT Nissin Biscuit Indonesia 6 0 0
7 PT Perindustrian Bapak Djenggot 5 5 0
8 PT Morich Indo Fashion 3 0 0
9 PT Semarang Makmur 12 10 10
10 PT Jawa Surya Kencana Indah 14 10 10
11 PT Muncul Mekar Semarang 11 10 10
12 PT Gratia Husada Farma 11 10 0
TOTAL 102 66 44
Sumber : Lampiran 2
Tabel penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti ini yang bermula
menyebarkan kuesioner dari total 91, yang kembali 56, dan yang akhirnya data
55
yang bisa diolah dari penyebaran kuesioner berjumlah 44 yang bisa berpartisipasi
dalam penelitian ini.
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas ini digunakan untuk mengukur tiap item pertanyaan dari
tiap variabel dilihat dari valid atau tidaknya suatu data dengan membandingkan
nilai r hitung yang tertera pada Corrected Item – Total Correlation harus lebih
besar dari r tabel (Ghozali, 2011). Untuk suatu item pertanyaan atau instrumen
yang dinyatakan tidak valid, maka akan dikeluarkan dari pengujian selanjutnya.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Corporate Social
Responsibility
Pertanyaan R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
PCSR1 0,620 0,297 VALID
PCSR2 0,516 0,297 VALID
PCSR3 0,374 0,297 VALID
PCSR4 0,500 0,297 VALID
PCSR5 0,452 0,297 VALID
PCSR6 0,580 0,297 VALID
PCSR7 0,482 0,297 VALID
PCSR8 0,696 0,297 VALID Lampiran 4
Menurut Tabel 4.2. beberapa pernyataan dari variabel Persepsi Corporate
Social Responsibility (PCSR) sudah dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari
nilai r hitung > r tabel.
56
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Kepuasan Kerja
Pertanyaan R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
KK 1 0,453 0,297 VALID
KK 2 _ R 0,623 0,297 VALID
KK 3 0,371 0,297 VALID Sumber : Lampuran 4
Menurut Tabel 4.3 beberapa pernyataan dari variabel Kepuasan Kerja (KK)
sudah dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari nilai dengan ditunjukkan dari
nilai r hitung > r tabel.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Komitmen Organisasi
Pertanyaan R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
KO 1 0,616 0,297 VALID
KO 2 0,655 0,297 VALID
KO 3 0,323 0,297 VALID
KO 4_R 0,318 0,297 VALID
KO 5_R 0,500 0,297 VALID
KO 6_R 0,677 0,297 VALID
KO 7 0,592 0,297 VALID
KO 8_R 0,688 0,297 VALID Sumber : Lampiran ke 4
Menurut Tabel 4.4 beberapa pernyataan dari variabel Komitmen Organisasi
(KO) sudah dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari nilai dari nilai r hitung > r
tabel.
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Validitas Kebermaknaan
Pertanyaan R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
K1 0,591 0,297 VALID
K2 0,794 0,297 VALID
K3 0,813 0,297 VALID Sumber Lampiran ke 4
57
Menurut Tabel 4.5 beberapa pernyataan dari variabel Kebermaknaan /
meaningfulness (K) sudah dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari nilai r hitung
> r tabel.
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas Peceived Organization Support
(Persepsi Dukungan Organisasi)
Pertanyaan R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
POS 1 0,535 0,297 VALID
POS 2 0,367 0,297 VALID
POS 3 0,442 0,297 VALID
POS 4 0,586 0,297 VALID
POS 5_R 0,451 0,297 VALID
POS 6 0,365 0,297 VALID Sumber : Lampiran ke 4
Menurut Tabel 4.6 beberapa pernyataan dari variabel Perceived
Organization Support (POS) atau Persepsi Dukungan Organisasi sudah
dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari nilai r hitung > r tabel.
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Validitas Locus Of Control
Pertanyaan
R
Hitung
R
Tabel KETERANGAN
LOC 1_R 0,705 0,297 VALID
LOC 2 0,551 0,297 VALID
LOC 3 0,647 0,297 VALID
LOC 4_R (0,249) 0,297 TIDAK VALID
LOC 5 0,748 0,297 VALID
LOC 6 0,324 0,297 VALID
LOC 7 0,235 0,297 TIDAK VALID
LOC 8_R 0,707 0,297 VALID
LOC 9 0,608 0,297 VALID
LOC 10 0,346 0,297 VALID
LOC 11_R 0,305 0,297 VALID
LOC 12 0,460 0,297 VALID
58
Sumber : Lampiran 4
Menurut Tabel 4.7 beberapa pernyataan dari variabel Locus of Control
sudah dinyatakan valid dengan ditunjukkan dari nilai r hitung > r tabel. Ada yang
tidak valid, dikarenakan di item tersebut nilai r hitung < r tabel.
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Reliabilitas
VARIABEL Cronbach
Alpha KETERANGAN
PCSR 0,809 Reliabel
KK 0,664 Reliabel
KO 0,825 Reliabel
K 0,853 Reliabel
POS 0,710 Reliabel
LOC 0,845 Reliabel Sumber : Lampiran 4
Pada Tabel 4.8 diketahui bahwa dari masing – masing variabel memiliki
nilai Cronbach Alpha yang reliabel. Yang termasuk reliabilitas tinggi terdapat
pada variabel PCSR, KO, K, POS, dan LOC, sedangkan untuk variabel KK
tergolong reliabilitas moderat.
4.3. Analisis Statistik Deskriptif Responden
Statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dari
jawaban responden terhadap indicator item pertanyaan dalam variabel penelitian.
Pertama, dilakukan pembagian kategori skala likert menjadi tiga, yaitu rendah,
sedang, dan tinggi. Kedua, menentukan rentang skala dari masing-masing kategori
yang dihitung menggunakan rumus:
59
RS = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Jumlah Kategori
RS = 7 – 1 = 2
3
Kemudian diperoleh kategori berdasar skala likert sebagai berikut:
Rentang skala Kategori
1,00 – 3,00 Rendah
3,01 – 5,00 Sedang
5,01 – 7,00 Tinggi
Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Responden Perceived CSR (PCSR)
Var Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
PCSR1 1-7 4-7 5.97 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR2 1-7 4-7 5.88 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR3 1-7 4-7 5.77 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR4 1-7 1-7 5.56 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR5 1-7 3-7 5.97 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR6 1-7 1-7 6.13 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR7 1-7 2-7 5.90 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
PCSR8 1-7 3-7 6.13 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
Rata-rata Total 5.91 Tinggi
Sumber : Lampiran ke 3
Skor rata-rata jawaban responden mengenai perceived corporate social
responsibility (PCSR) adalah sebesar 5,91 termasuk kategori tinggi. Artinya
persepsi CSR dari hasil evaluasi dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan sangat bagus.
60
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Responden Kepuasan Kerja (KK)
Variabel Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
KK 1 1-7 2-7 6.06 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KK 2 _ R 1-7 3-7 5.70 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KK 3 1-7 4-7 5.75 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
Rata-rata Total 5.84 Tinggi
Sumber : Lampiran 3
Skor rata-rata total jawaban responden mengenai kepuasan kerja (KK)
adalah sebesar 5,84 termasuk kategori tinggi. Artinya kriteria dari hasil evaluasi
kepuasan kerja para karyawan yang bekerja sebagai akuntansi sangat bagus.
Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Responden Komitmen Organisasi (KO)
Variabel Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
KO 1 1-7 3-7 5.81 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 2 1-7 2-7 6.06 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 3 1-7 4-7 5.84 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 4_R 1-7 4-7 6.04 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 5_R 1-7 4-7 5.75 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 6_R 1-7 3-7 5.70 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 7 1-7 2-7 5.70 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
KO 8_R 1-7 2-7 5.79 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
Rata-rata Total 5.84 Tinggi
Sumber : Lampiran 3
Skor rata-rata total jawaban responden mengenai komitmen organisasi (KO)
adalah sebesar 5,84 termasuk kategori tinggi. Artinya komitmen para karyawan
yang bekerja sebagai akuntansi terhadap organisasi sangat bagus.
61
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Responden Meaningfulness (K)
Var Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
K1 1-7 4-7 5.84 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
K2 1-7 2-7 5.63 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
K3 1-7 3-7 5.68 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
Rata-rata Total 5.72 Tinggi
Sumber : Lampiran 3
Skor rata-rata total jawaban responden mengenai meaningfulness atau
kebermkanaan (K) adalah sebesar 5,72 termasuk kategori tinggi. Artinya para
karyawan merasa pekerjaannya sangat bermakna, berharga dan bermanfaat bagi
perusahaannya.
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Responden (POS)
Variabel Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
POS 1 1-7 4-7 5.75 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
POS 2 1-7 2-7 5.88 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
POS 3 1-7 2-7 5.63 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
POS 4 1-7 3-7 5.68 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
POS 5_R 1-7 2-7 6.04 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
POS 6 1-7 2-7 6.11 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
Rata-rata Total 5.85 Tinggi
Sumber : Lampiran 3
Skor rata-rata total jawaban responden mengenai perceived organizational
support atau persepsi dukungan organisasi (POS) adalah sebesar 5,85 termasuk
kategori tinggi. Artinya persepsi para karyawan mengenai dukungan dari
organisasi atau perusahaan sangat tinggi dan bagus.
62
Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Responden Locus of Control (LOC)
Variabel Kisaran
Teoritis
Kisaran
Empiris
Rata-
Rata
Empiris
Range Kategori Ket
Rendah Sedang Tinggi
LOC 1_R 1-7 2-7 4.75 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 2 1-7 2-7 4.11 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 3 1-7 1-6 4.27 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 5 1-7 1-6 3.59 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 6 1-7 2-7 4.2 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 8_R 1-7 1-7 4.2 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 9 1-7 1-7 4.45 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 10 1-7 1-7 3.54 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
LOC 11_R 1-7 1-7 5.06 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Tinggi
LOC 12 1-7 1-6 3.65 1,00 - 3,00 3,01 – 5,00 5,01 – 7,00 Sedang
Rata-rata Total 4.18 Sedang
Sumber : Lampiran 3
Skor rata-rata total jawaban responden mengenai locus of control (LOC)
adalah sebesar 4,18 termasuk kategori sedang. Artinya persepsi seorang individu
terhadap suatu peristiwa yang dipertimbangkannya dalam posisi yang sedang,
tidak terlalu bagus atau terlalu rendah.
4.4. Gambaran Umum Responden
Data responden yang telah diperoleh dan dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin / gender, usia, pendidikan dan lama bekerja para karyawan yang bekerja
sebagai akuntansi sebagai berikut :
63
Tabel 4.15 Gambaran Umum Responden
Ket Frek Mean
PCSR
Mean
KK
Mean
KO
Mean
K
Mean
POS
Mean
LOC
Jenis Kelamin:
Laki - laki 15 6,08 5,84 5,91 5,71 5,88 4,39
Perempuan 29 5,83 5,83 5,80 5,72 5,83 4,53
Sig 0,323 0,983 0,594 0,964 0,818 0,602
Usia:
22- 30 th 15 5,97 6,04 6,05 5,88 5,96 4,66
30 - 40 5h 4 6,12 6,08 5,90 5,66 6,08 4,15
> 40 th 25 5,85 5,68 5,70 5,62 5,74 4,42
Sig 0,776 0,277 0,286 0,674 0,551 0,462
Pendidikan:
SMA 20 6,06 5,98 5,96 6,01 6,09 4,73
S1 dan D3 23 5,77 5,71 5,72 5,44 5,62 4,30
S2 1 6,25 6,00 6,12 6,00 6,33 3,77
Sig 0,440 0,500 0,467 0,109 0,097 0,146
Lama Bekerja:
< 1 th 3 5,79 6,22 6,12 6,00 4.94 3,46
1 - 5 th 8 6,03 6,20 6,18 6,00 6,29 4,99
> 5 th 33 5,90 5,71 5,73 5,62 5,82 4,45
Sig 0,884 0,175 0,167 0,498 0,023 0,015
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel 4.15 responden berjenis kelamin laki-laki ada 15 orang dan
perempuan berjumlah 29 orang. Hal ini menunjukkan responden karyawan yang
bekerja sebagai akuntansi di perusahaan manufaktur yang menerapkan corporate
social responsibility di Semarang lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan.
Dilihat dari nilai signifikannya, menunjukkan bahwa nilai signifikan > 0,05 untuk
semua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan wanita maupun pria tidak
berbeda secara signifikan terkait persepsi mereka mengenai persepsi tanggung
jawab sosial (PCSR), kepuasan kerja, komitmen organisasi, kebermakanaan
(meaningfulness), perceived organization supports, dan locus of control.
64
Kemudian data responden berdasar kategori usia 22 – 30 tahun berjumlah
15, usia 20 – 40 tahun berjumlah 4 orang, dan usia diatas 40 tahun berjumlah 25
orang. Artinya responden yang bekeja sebagai akuntansi di perusahaan
manufaktur yang menerapkan corporate social responsibility di Semarang lebih
banyak yang berumur 40 tahun keatas. Oleh karena itu, peneliti menilai bahwa
responden yang berusia 40 tahun ke atas cenderung memiliki penilaian sesuai
dengan aturan kerja yang mereka ketahui. Maka dilihat dari nilai signifikannya,
untuk variabel PCSR, KK, KO, K, POS, dan LOC memiliki nilai signifikan > 0,05
sehingga hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang
berumur 22-30, 30-40, dan yang lebih dari 40 tahun.
Responden yang memiliki masa kerja atau lama bekerja berkisar < 1 tahun
ada 3 orang, 1-5 tahun ada 8 orang, dan lama bekerja > 5 tahun ada 33 orang.
Selain itu, dari lama bekerjanya dapat dilihat bahwa karyawan yang bekerja dari
kurang 1 tahun maupun rentang kerja 1 – 5 tahun memiliki nilai persepsi yang
lebih tinggi daripada karyawan yang bekerja lebih dari 5 tahun terkait
kepercayaan diri atau kemampuan diri responden tersebut. Hal ini dikarenakan
karyawan yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun sudah memiliki pengalaman kerja
yang cukup lama sehingga skoringnya lebih rendah. Kemudian dapat diketahui
bahwa karyawan yang bekerja baik kurang dari 1 tahun maupun antara 1-5 tahun
memiliki kepuasan kerja dan komitmen organisasi juga persepsi lain yang lebih
baik daripada mereka yang bekerja lebih dari 3 tahun, hal ini dikarenakan mereka
masih merasa sebagai orang baru dan belum berpengalaman, sehingga mereka
akan lebih ingin memahami kondisi suatu perusahaan dan juga penyesuaian
65
dirinya dalam lingkungan kerja. Dilihat dari nilai signifikannya, untuk variabel
PCSR, KK, KO, dan K memiliki nilai signiikansi > 0,05 sedangkan untuk variabel
POS dan LOC memiliki nilai signifikansi < 0,05, yang artinya ada perbedaan dari
variabel tersebut terkait masa kerja responden yang mempengaruhi penilaian
dalam penelitian ini.
Responden yang berpendidikan SMA berjumlah 20 orang, S1 dan D3 ada
23 orang, dan yang S2 ada 1 orang saja. Artinya responden karyawan lebih
banyak yang berpendidikan antara S1 dan D3. Selain itu, responden dengan latar
belakang pendidikan S1 dan D3 juga memiliki kecenderungan untuk memberikan
penilaian yang jauh lebih tinggi mengenai perusahaan, walaupun S2 juga
berpengaruh tetapi responden berjumlah 1 orang. Sedangkan mereka yang
berpendidikan SMA lebih memiliki kecenderungan memberikan penilaian dalam
penelitian ini di bawah rata-rata yang seharusnya, hal ini dikarenakan karyawan
yang hanya berpendidikan SMA kemungkinan tidak memiliki kemampuan yang
cukup dalam membaca informasi kinerja yang terkumpul sehingga mereka
cenderung memberikan penilaian di bawah rata-rata. Akan tetpai dilihat dari nilai
signifikansinya, tiap variabel dari PCSR, KK, KO, K, POS, dan LOC > 0,05 dan
tidak ada perbedaan yang signifikan.
4.5. Uji Asumsi Klasik
4.5.1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mendeteksi data yang digunakan
untuk menguji suatu hipotesis merupakan data yang normal dan tidak terdapat
66
outlier. Uji normalitas untuk tiap hipotesis ini akan menggunakan pengujian
Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas
HIPOTESI
S Model / Persamaan Sig Ket
1A
KK = β01 + c PCSR + ε1 0,577 Normal
K = β02 + a PCSR + ε2 0,712 Normal
KK = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 0,378 Normal
1B
KO = β01 + c PCSR + ε1 0,449 Normal
K = β02 + a PCSR + ε2 0,712 Normal
KO = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 0,658 Normal
2A
KK = β01 + c PCSR + ε1 0,577 Normal
POS = β02 + a PCSR + ε2 0,853 Normal
KK = β03 + β01 PCSR+ b POS + ε3 0,981 Normal
2B
KO = β01 + cPCSR + ε1 0,449 Normal
POS = β02 + a PCSR + ε2 0,853 Normal
KO = β03 + β01 PCSR+ b POS + ε3 0,857 Normal
3A
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε 0,885 Normal
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + β3 PCSR.LOC +
ε 0,913 Normal
3B KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε 0,706 Normal
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + β3 PCSR.LOC +
ε 0,605 Normal Sumber : Lampiran 5
Hasil uji normalitas pada tabel 4.16 ini menunjukkan data yang
berdistribusi normal, karena nilai Kolmogorov-Smirnov dan Asymp.Sig (2 tailed)
memiliki nilai > 0, 05 pada tiap persamaan mulai dari hipotesis 1a dan b, 2a dan b,
hingga 3a dan b.
4.5.2. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan untuk melihat keragaman
pada variabel independen yang bervariasi pada data yang ada di tiap sampel tetapi
67
memiliki keragaman residual atau eror yang tidak bersifat konstan. Maka
pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser.
Tabel 4.17
Hasil Uji Heterokedastisitas
HIPOT
ESIS Model
Var
Independen Sig Ket
1A
KK = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 0,489 Lolos
K = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 0,885 Lolos
KK = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 PCSR 0,581 Lolos
K 0,569 Lolos
1B
KO = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 0,320 Lolos
K = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 0,885 Lolos
KO = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 PCSR 0,409 Lolos
K 0,432 Lolos
2A
KK = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 0,489 Lolos
POS = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 0,408 Lolos
KK = β03 + β01 PCSR+ b POS + ε3 PCSR 0,555 Lolos
POS 0,066 Lolos
2B
KO = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 0,320 Lolos
POS = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 0,408 Lolos
KO = β03 + β01 PCSR+ b POS + ε3 PCSR 0,246 Lolos
POS 0,236 Lolos
3A
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,685 Lolos
LOC 0,214 Lolos
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + β3
PCSR.LOC + ε
PCSR 0,113 Lolos
LOC 0,096 Lolos
PCSR*LOC 0,124 Lolos
3B
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,320 Lolos
LOC 0,135 Lolos
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + β3
PCSR.LOC + ε
PCSR 0,552 Lolos
LOC 0,565 Lolos
PCSR*LOC 0,681 Lolos
Sumber : Lampiran 5
Pada tabel 4.17 semua variabel di tiap persamaan dalam hipotesis 1a dan
b, 2a dan b, hingga 3a dan b menyatakan tidak terjadi hetero atau
68
homokedastisitas, dikarenakan nilai Sig > 0,05 dan variabel independennya tidak
memiliki pengaruh pada absolute standardized residual.
4.5.3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinearitas
HIPO
TESIS Model
Var
Independe
n
Toller
ance VIF Ket
1A
KK = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 1,000 1,000 Lolos
K = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 1,000 1,000 Lolos
KK = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 PCSR 0,900 1,112 Lolos
K 0,900 1,112 Lolos
1B
KO = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 1,000 1,000 Lolos
K = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 1,000 1,000 Lolos
KO = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3 PCSR 0,900 1,112 Lolos
K 0,900 1,112 Lolos
2A
KK = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 1,000 1,000 Lolos
POS = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 1,000 1,000 Lolos
KK = β03 + β01 PCSR+ b POS +
ε3
PCSR 0,877 1,141 Lolos
POS 0,877 1,141 Lolos
2B
KO = β01 + cPCSR + ε1 PCSR 1,000 1,000 Lolos
POS = β02 + a PCSR + ε2 PCSR 1,000 1,000 Lolos
KO = β03 + β01 PCSR+ b POS +
ε3
PCSR 0,877 1,141 Lolos
POS 0,877 1,141 Lolos
3A
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,997 1,003 Lolos
LOC 0,997 1,003 Lolos
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC +
β3 PCSR.LOC + ε
PCSR 0,037 26,935 Tidak Lolos
LOC 0,012 80,530 Tidak Lolos
PCSR*LOC 0,009 111,625 Tidak Lolos
3B
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,997 1,003 Lolos
LOC 0,997 1,003 Lolos
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC +
β3 PCSR.LOC + ε
PCSR 0,037 26,935 Tidak Lolos
LOC 0,012 80,530 Tidak Lolos
PCSR*LOC 0,009 111,625 Tidak Lolos
Sumber : Lampiran 5
69
Pada pengujian multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung
koefisien korelasi ganda serta membandingkannya dengan koefisiensi korelasi
antar variabel bebas. Pada pengujian ini dapat dilakukan dengan SPSS dengan uji
regresi yang berpedoman pada nilai VIF (Variance inflation factor) dan koefisien
korelasi antar variabel bebas.
Berdasarkan tabel 4.18 ini diketahui bahwa hipotesis 1a dan b, serta
hipotesis 2a dan b tidak mengalami multikolinearitas, karena nilai Tolerance tidak
lebih dari 1, dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10. Akan
tetapi, pada hipotesis 3a dan b di persamaan kedua dari masing – masing hipotesis
mengalami multikolinearitas, sehingga harus di mean centering sebagai berikut:
Tabel 4.19
Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis 3A dan 3B (Setelah Mean Centering)
HIPOTESIS Model Var
Independen Tollerance VIF Ket
3A
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,997 1,003 Lolos
LOC 0,997 1,003 Lolos
KK = β0 + β1 PCSR + β2 LOC +
β3 PCSR.LOC + ε
PCSR 0,922 1,084 Lolos
LOC 0,989 1,012 Lolos
PCSR*LOC 0,920 1,086 Lolos
3B
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε PCSR 0,997 1,003 Lolos
LOC 0,997 1,003 Lolos
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC +
β3 PCSR.LOC + ε
PCSR 0,922 1,084 Lolos
LOC 0,989 1,012 Lolos
PCSR*LOC 0,920 1,086 Lolos
Sumber : Lampiran 5
Setelah mean centering, maka hipotesis 3a dan b tidak mengalami
multikolinearitas, karena nilai Tolerance tidak lebih dari 1, dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10.
70
4.6. Uji Hipotesis
Pada pengujian hipotesis ke-1a dan b ini dilakukan dengan beberapa
persamaan mediasi, dan uji selanjutnya menggunakan sobel test:
Tabel 4.20
Hasil Pengujian Hipotesis 1A
Variabel
Model1 Model 2 Model 3
KK = β01 + cPCSR + ε1 K = β02 + a PCSR + ε2 KK = β03 + β01 PCSR+ b K + ε3
B T Sig B T Sig B T Sig
(Constant) 3,517 4,269 0,000 3,559 3,538 0,001 0,965 2,102 0,042
PCSR 0,392 2,844 0,007 0,365 2,166 0,036 0,131 1,838 0,073
K 0,717 11,598 0,000
Sumber : Lampiran 6
c ; β = 0,392* p-value = 0,007
c’ : β = 0,131* p-value = 0,073
β = 0,365*
p-value = 0,036 β = 0,717* p-value = 0,000
*(Sig. dari α 5%)
Gambar 4.1 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Hipotesis 1A
Penjelasan pada tabel 4.20 sebagai berikut :
1. Pada persamaan mediasi yang pertama, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap kepuasan
kerja (KK) karena p-value < 0,05 , yaitu sebesar 0,007.
2. Pada persamaan mediasi kedua, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap
PCSR
KK
K
71
kebermaknaan / meaningfulness (K) karena p-value < 0,05 , yaitu
sebesar 0,036. Hal ini menunjukkan bahwa adanya mediator yang
mempengaruhi variabel dependen.
3. Pada persamaan mediasi ketiga, variabel kebermaknaan /
meaningfulness (K) berhubungan signifikan terhadap kepuasan kerja
(KK) karena p-value < 0,05 , yaitu sebesar 0,000.
4. Kemudian pengujian indirect effect diuji menggunakan sobel test pada
http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dan hasilya sebagai berikut:
Tabel 4.21
Sobel Test Hipotesis 1A
Sumber : Lampiran 7
Tabel 4.22 merupakan pengujian mediasi hipotesis 1A dengan melihat
hasil dari sobel test, aroian test, dan goodman test. Hasil pengujian
melalui sobel test bahwa indirect effect ternyata signifikan, dibuktikan
dengan nilai pada kolom p-value yaitu semua pengujian baik Sobel
72
(0,03), Aroian (0,03) maupun Goodman Test (0,03) yang menunjukan
angka lebih kecil dari α 5%.
5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan pendekatan
Causal Steps maka pengaruh perceived corporate social responsibility
terhadap kepuasan kerja setelah memasukkan variabel mediasi
kebermaknaan / meaningfulness menurun dari 0,392 menjadi 0,131 dan
pengaruh tersebut menjadi tidak signifikan karena ( p-value c = 0,007
menjadi p-value c’ = 0,073). Karena c’ > c berarti bukanlah partial
mediation, tetapi kebermaknaan / meaningfulness adalah complete
mediation variable.
Jadi, hipotesis 1A yang menyatakan Perceived Corporate Social
Responsibility berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja melalui
Kebermaknaan / Meaningfulness dinyatakan diterima.
Tabel 4.22
Hasil Pengujian Hipotesis 1B
Variabel
Model1 Model 2 Model 3
KO = β01 + cPCSR +
ε1
K = β02 + a PCSR +
ε2 KO = β03 + β01 PCSR+ b K +
ε3
B T Sig B T Sig B T Sig
(Constant
) 3,970 5,399 0,000 3,559 3,538 0,001 1,863 3,747 0,001
PCSR 0,316 2,567 0,014 0,365 2,166 0,036 0,100 1,298 0,201
K 0,592 8,844 0,000
Sumber : Lampiran 6
Total Effect = Direct Effect + Indirect Effect
0.392= 0,131+ (0,365 * 0,717)
73
c ; β = 0,316* p-value = 0,014
c’ : β = 0,100* p-value = 0,201
β = 0,365*
p-value = 0,036 β = 0,592* p-value = 0,000*
(Sig. dari α 5%)
Gambar 4.2 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Hipotesis 1B
Penjelasan pada tabel 4.23 sebagai berikut :
1. Pada persamaan mediasi yang pertama, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap komitmen
organisasi sebesar 0,014.
2. Pada persamaan mediasi kedua, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap
kebermaknaan / meaningfulness (K) sebesar 0,036. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya mediator yang mempengaruhi variabel
dependen.
3. Pada persamaan mediasi ketiga, variabel kebermaknaan /
meaningfulness (K) berhubungan signifikan terhadap komitmen
organisasi sebesar 0,000, walaupun pada variabel perceived
corporate social responsibility (PCSR) tidak berhubungan secara
signifikan sebesar 0,201.
PCSR
KO
K
74
4. Kemudian pengujian indirect effect diuji menggunakan sobel test
pada http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dan hasilya sebagai berikut:
Tabel 4.23
Sobel Test Hipotesis 1B
Sumber : Lampiran 7
Tabel 4.24 merupakan pengujian mediasi hipotesis 1B dengan melihat
hasil dari sobel test, aroian test, dan goodman test. Hasil pengujian
melalui sobel test bahwa indirect effect ternyata signifikan, dibuktikan
dengan nilai pada kolom p-value yaitu semua pengujian baik Sobel
(0,03), Aroian (0,03) maupun Goodman Test (0,03) yang menunjukan
angka lebih kecil dari α 5%.
5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
pendekatan Causal Steps maka pengaruh perceived corporate social
responsibility terhadap komitmen organisasi setelah memasukkan
variabel mediasi kebermaknaan / meaningfulness menurun dari 0,316
menjadi 0,100 dan pengaruh tersebut menjadi tidak signifikan karena
75
( p-value c = 0,014 menjadi p-value c’ = 0,201). Artinya
kebermaknaan / meaningfulness adalah complete mediation variable.
Jadi, hipotesis 1B yang menyatakan Perceived Corporate Social
Responsibility berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi melalui
Kebermaknaan / Meaningfulness dinyatakan diterima.
Tabel 4.24
Hasil Pengujian Hipotesis 2A
Var
Model1 Model 2 Model 3
KK = β01 + cPCSR +
ε1
POS = β02 + a PCSR +
ε2
KK = β03 + β01 PCSR+ b POS
+ ε3
B T Sig B T Sig B T Sig
(Constant
) 3,517 4,269 0,000 3,852 4,645 0,000 1,419 1,654 0,106
PCSR 0,392 2,844 0,007 0,338 2,432 0,019 0,208 1,671 0,102
POS 0,545 4,199 0,000
Sumber : Lampiran 6
c ; β = 0,392* p-value = 0,007
c’ : β = 0,208* p-value = 0,102
β = 0,338*
p-value = 0,019 β = 0,545* p-value = 0,000
*(Sig. dari α 5%)
Gambar 4.3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Hipotesis 2A
PCSR
KK
POS
Total Effect = Direct Effect + Indirect Effect
0.316= 0,100+ (0,365 * 0,592)
76
Penjelasan pada tabel 4.25 sebagai berikut :
1. Pada persamaan mediasi yang pertama, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap kepuasan
kerja (KK) sebesar 0,007.
2. Pada persamaan mediasi kedua, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap POS
(perceived organization support) sebesar 0,019. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya mediator yang mempengaruhi variabel dependen.
3. Pada persamaan mediasi ketiga, variabel POS (perceived organization
support) berhubungan signifikan terhadap kepuasan kerja (KK)
sebesar 0,000, walaupun pada variabel perceived corporate social
responsibility (PCSR) tidak berhubungan secara signifikan sebesar
0,102.
4. Kemudian pengujian indirect effect diuji menggunakan sobel test
pada http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dan hasilya sebagai berikut:
Tabel 4.25
Sobel Test Hipotesis 2A
77
Sumber : Lampiran 7
Tabel 4.26 merupakan pengujian mediasi hipotesis 2A dengan
melihat hasil dari sobel test, aroian test, dan goodman test. Hasil
pengujian melalui sobel test bahwa indirect effect ternyata signifikan,
dibuktikan dengan nilai pada kolom p-value yaitu semua pengujian
baik Sobel (0,03), Aroian (0,03) maupun Goodman Test (0,03) yang
menunjukan angka lebih kecil dari α 5%.
5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
pendekatan Causal Steps maka pengaruh perceived corporate social
responsibility terhadap kepuasan kerja setelah memasukkan variabel
mediasi perceived organizational support / persepsi dukungan
organisasi menurun dari 0,392 menjadi 0,208 dan pengaruh tersebut
menjadi tidak signifikan karena ( p-value c = 0,007 menjadi p-value
c’ = 0,102). Artinya perceived organizational support / persepsi
dukungan organisasi adalah complete mediation variable.
Total Effect = Direct Effect + Indirect Effect
0.392= 0,208+ (0,338 * 0,545)
78
Jadi, hipotesis 2A yang menyatakan Perceived Corporate Social
Responsibility berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja melalui Perceived
Organizational Support / Persepsi Dukungan Organisasi dinyatakan diterima.
Tabel 4.26
Hasil Pengujian Hipotesis 2B
Var
Model1 Model 2 Model 3
KO = β01 + cPCSR +
ε1 POS = β02 + a PCSR +
ε2
KO = β03 + β01 PCSR+ b POS
+ ε3
B T Sig B T Sig B T Sig
(Constan
t) 3,970 5,399 0,000 3,852 4,645 0,000 2,154 2,778 0,008
PCSR 0,316 2,567 0,014 0,338 2,432 0,019 0,157 1,391 0,172
POS 0,471 4,020 0,000
Sumber : Lampiran 6
c ; β = 0,316* p-value = 0,014
c’ : β = 0,157* p-value = 0,172
β = 0,338*
p-value = 0,019 β = 0,471* p-value = 0,000
*(Sig. dari α 5%)
Gambar 4.4 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Hipotesis 2B
Penjelasan pada tabel 4.27 sebagai berikut :
1. Pada persamaan mediasi yang pertama, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap komitmen
organisasi (KO) sebesar 0,014.
2. Pada persamaan mediasi kedua, perceived corporate social
responsibility (PCSR) berhubungan signifikan terhadap POS
PCSR
KO
POS
79
(perceived organization support) sebesar 0,019. Hal ini menunjukkan
bahwa adanya mediator yang mempengaruhi variabel dependen.
3. Pada persamaan mediasi ketiga, variabel POS (perceived organization
support) berhubungan signifikan terhadap kepuasan kerja (KK)
sebesar 0,000, walaupun pada variabel perceived corporate social
responsibility (PCSR) tidak berhubungan secara signifikan sebesar
0,172.
4. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian indirect effect yang diuji
menggunakan sobel test pada http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dan
hasilya sebagai berikut:
Tabel 4.27
Sobel Test Hipotesis 2B
Sumber : Lampiran 7
Pada tabel 4.28 merupakan pengujian mediasi hipotesis 2B dengan
melihat hasil dari sobel test, aroian test, dan goodman test. Hasil
80
pengujian melalui sobel test bahwa indirect effect ternyata signifikan,
dibuktikan dengan nilai pada kolom p-value yaitu semua pengujian
baik Sobel (0,03), Aroian (0,04) maupun Goodman Test (0,03) yang
menunjukan angka lebih kecil dari α 5%.
5. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
pendekatan Causal Steps maka pengaruh perceived corporate social
responsibility terhadap komitmen organisasi setelah memasukkan
variabel mediasi perceived organizational support / persepsi
dukungan organisasi menurun dari 0,316 menjadi 0,157 dan pengaruh
tersebut menjadi tidak signifikan karena ( p-value c = 0,014 menjadi
p-value c’ = 0,172). Artinya perceived organizational support /
persepsi dukungan organisasi adalah complete mediation variable.
Jadi, hipotesis 2B yang menyatakan Perceived Corporate Social
Responsibility berpengaruh terhadap Komitmen Organisasi melalui Perceived
Organizational Support / Persepsi Dukungan Organisasi dinyatakan diterima.
Total Effect = Direct Effect + Indirect Effect
0.316= 0,157+ (0,338 * 0,471)
81
Tabel 4.28
Hasil Pengujian Hipotesis 3A
NO Model Var
Independen R2 B t-value Sig Ket
1 KK = β0 + β1 PCSR + β2
LOC + ε
Constant
0,184
-3,568 0,000 1,000
H3a
ditolak
PCSR 0,384 2,783 0,008
LOC 0,126 1,060 0,295
2 KK = β0 + β1 PCSR + β2
LOC + β3 PCSR.LOC + ε
Constant
0,185
0,002 0,015 0,988
PCSR 0,375 2,583 0,014
LOC 0,129 1,065 0,293
pcsr*loc (0,041) (0,231) 0,819
Sumber : Lampiran 6
Gambar 4.5 Moderasi Antar Variabel Hipotesis 3A
Penjelasan pada tabel 4.29 sebagai berikut :
1. Persamaan moderasi pertama merupakan regresi biasa dengan 2
variabel independen (X1 sebagai PCSR, X2 sebagai LOC) terhadap
variabel dependen (kepuasan kerja / KK).
2. Pada persamaan moderasi kedua, X2 dijadikan sebagai variabel
moderating dan tetap menggunakan persamaan regresi dalam MRA.
3. Melakukan regresi dengan main effect untuk persamaan 1, sedangkan
untuk persamaan ke-2 dilakukan regresi main effect dan interaction
effect.
4. Untuk signifikansi interaction effect dapat dilihat dari:
PCSR
LOC
KK
82
a. Nilai R2 di persamaan ke-2 (0,185) lebih tinggi dari persamaan ke-1
(0,184)
b. Melihat t-value koefisien regresi interaksi PCSR dan LOC hasilnya t-
hitung= -0,231 yang lebih kecil dari t-tabel 1,96 , sehingga interaksi
antar variabel tidak signifikan secara statistik. Koefisien variabel
PCSR*LOC (β3 = -0,041< 0) dan nilai t-hitung= -0,231 < t-tabel 1,96
sehingga interaksi variabel negatif.
Maka, hipotesis 3A disimpulkan bahwa Locus of Control (LOC) tidak
memoderasi hubungan antara perceived corporate social responsibility (PCSR)
terhadap kepuasan kerja (KK), dan menjadi hipotesis ditolak.
Tabel 4.29
Hasil Pengujian Hipotesis 3B
NO ModelVar
IndependenR2 B t-value Sig Ket
constant -3,201 0,000 1,000
PCSR 0,303 2,537 0,015
LOC 0,202 1,970 0,056
constant 0,001 0,008 0,994
PCSR 0,299 2,378 0,022
LOC 0,204 1,949 0,058
pcsr*loc (0,018) (0,119) 0,906
KO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + ε 0,210
H3b
ditolakKO = β0 + β1 PCSR + β2 LOC + β3
PCSR.LOC + ε 0,211
1
2
Sumber : Lampiran 6
Gambar 4.6 Moderasi Antar Variabel Hipotesis 3B
PCSR
LOC
KO
83
Penjelasan pada tabel 4.30 sebagai berikut :
1. Persamaan moderasi pertama merupakan regresi biasa dengan 2
variabel independen (X1 sebagai PCSR, X2 sebagai LOC) terhadap
variabel dependen (komitmen organisasi / KO).
2. Pada persamaan moderasi kedua, X2 dijadikan sebagai variabel
moderating dan tetap menggunakan persamaan regresi dalam MRA.
3. Melakukan regresi dengan main effect untuk persamaan 1, sedangkan
untuk persamaan ke-2 dilakukan regresi main effect dan interaction
effect.
4. Untuk signifikansi interaction effect dapat dilihat dari:
a. Nilai R2 di persamaan ke-2 (0,211) lebih tinggi dari persamaan ke-
1 (0,210)
b. Melihat t-value koefisien regresi interaksi PCSR dan LOC hasilnya
(-0,119) yang lebih kecil dari t-tabel 1,96 selain itu juga dilihat
dari signifikasi sebesar 0,058 yang lebih dari α = 0,05, sehingga
interaksi antar variabel tidak signifikan secara statistik. Koefisien
variabel PCSR*LOC (β3 =-0,018 < 0) dan nilai t-hitung= -0,119 <
t-tabel 1,96 sehingga interaksi variabel negatif.
Maka, hipotesis 3B disimpulkan bahwa Locus of Control (LOC) tidak
memoderasi hubungan antara perceived corporate social responsibility (PCSR)
terhadap komitmen organisasi (KO), dan menjadi hipotesis ditolak.
84
4.7. Pembahasan
4.7.1 Pembahasan Hipotesis 1A
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan yang bekerja
untuk sebuah organisasi akan memberi pengaruh sosial, seperti CSR dan juga
dapat mempengaruhi persepsi karyawan dari kebermaknaan di tempat kerja. Prat
dan Ashforth (2003) (dalam Glavas, 2014) mengusulkan bahwa karyawan
menemukan kebermaknaan tidak hanya dalam pekerjaan, tetapi juga ditempat
kerja dengan bekerja untuk organisasi ; kebermaknaan berasal dari keanggotaan
karyawan dalam organisasi mereka dan tidak hanya dari apa yang mereka
lakukan. Para penulis fokus pada hasil dari kebaikan internal untuk prakteknya,
yang artinya persepsi bisa berasal dari karyawan yang memberikan kontribusi
untuk kerja yang maksimal. Jadi, ketika persepsi CSR para karyawan terhadap
perusahaannya semakin tinggi maka pekerjaannya dianggap mereka sangat
bermakna dan juga menciptakan peningkatan terhadap kepuasan kerja tersendiri
bagi para karyawan. Hasil penelitian ini menerima hipotesis 1A yaitu melalui
Kebermaknaan (meaningfulness) memediasi hubungan antara persepsi
tanggung jawab sosial perusahaan (Perceived Corporate Social Responsibility)
terhadap Kepuasan Kerja (job satisfaction).
4.7.2 Pembahasan Hipotesis 1B
Persepsi katyawan terhadap keadilan dan kepedulian akan berpengaruh
pada komitmen organisasi. Menurut Prat dan Ashforth, 2003 (dalam Glavas,
2014) karyawan menemukan meaningfulness atau kebermaknaan tidak hanya
dalam pekerjaan, melainkan juga dalam hal di tempat kerja dengan bekerja untuk
85
sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu, ketika persepsi CSR para karyawan
terhadap perusahaannya semakin tinggi maka pekerjaannya dianggap mereka
sangat bermakna dan juga adanya penignkatan komitmen mereka terhadap
perusahaan dimana tempat mereka bekerja. Maka hasil penelitian ini menerima
hipotesis 1B sebagai berikut melalui Kebermaknaan (meaningfulness)
memediasi hubungan antara persepsi tanggung jawab sosial perusahaan
(Perceived Corporate Social Responsibility) terhadap Komitmen Organisasi
(organizational commitment).
4.7.3 Pembahasan Hipotesis 2A
Pada penelitian milik Ante Glavas, (2014) dikatakan bahwa hipotesis
persepsi dukungan organisasi / perceived organizational support memediasi
hubungan antara perceived corporate social responsibility terhadap kepuasan
kerja telah diterima sama dengan penelitian milik Ante Glavas tersebut. Hal ini
mengungkapkan bahwa persepsi dukungan organisasi bisa memediasi hubungan
antara perceived corporate social responsibility terhadap kepuasan kerja. Maka
hasil penelitian dari hipotesis 2A sebagai berikut melalui persepsi dukungan
organisasi (Perceived Organizational Support) memediasi hubungan antara
persepsi tanggung jawab sosial perusahaan (Perceived Corporate Social
Responsibility) terhadap Kepuasan Kerja (job satisfaction).
4.7.4. Pembahasan Hipotesis 2B
Tetapi, pada hipotesis mengenai persepsi dukungan organisasi /
perceived organizational support memediasi hubungan antara perceived
corporate social responsibility terhadap komitmen organisasi, dalam jurnal Ante
86
Glavas tersebut justru menolak hipotesis tersebut, untuk penelitian ini kurang
sesuai karena hipoteis mengenai persepsi dukungan organisasi / perceived
organizational support memediasi hubungan antara perceived corporate social
responsibility terhadap komitmen organisasi telah diterima. Maka hasil penelitian
hipotesis dari 2B sebagai berikut : Melalui persepsi dukungan organisasi
(Perceived Organizational Support) memediasi hubungan antara persepsi
tanggung jawab sosial perusahaan (Perceived Corporate Social Responsibility)
terhadap Komitmen Organisasi (organizational commitment).
4.7.5 Pembahasan Hipotesis 3A
Locus of Control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
dengan pertimbangan bahwa apakah dia merasa bisa mengendalikan peristiwa
yang terjadi pada dirinya (Rotter, 1996 dalam dalam Rio Bagus, 2014). Keyakinan
diri yang muncul dalam individu karyawan untuk melakukan tugas dengan baik,
dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Akan tetapi dalam penelitian ini
mengatakan bahwa LOC (Locus of Control) tidak memoderasi hubungan
antar persepsi tanggung jawab sosial perusahaan (Perceived Corporate Social
Responsibility) terhadap Kepuasan Kerja (job satisfaction), alasan ditolaknya
hipotesis ini adalah dalam penelitian ini LOC yang digunakan merupakan
gabungan antara LOC internal dan eksternal. Di mana seharusnya dalam
hubungannya dengan PCSR seharusnya hanya menggunakan LOC internal saja.
Karena PCSR (perceived corporate social responsibility) merupakan persepsi
mengenai perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan
ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
87
perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap
aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Sehingga seharusnya hanya LOC (Locus
of Control) yang bersumber dari diri sendiri yang digunakan yaitu LOC internal
(Sendhi Rahayu, 2017). Sementara LOC eksternal yang menggantungkan pada
keberuntungan tidak seharusnya dimasukkan dalam penelitian ini.
Setelah mencoba untuk mengolah data pada bagian LOC internal saja,
ternyata tetap hipotesis 3a ini ditolak, adalah bahwa kepribadian internal seorang
responden (Locus of Control Internal) tidak mempengaruhi kepuasan kerja juga
tidak dipengaruhi atau bergantung terhadap CSR yang dilakukan perusahaan
terhadap karyawan. Tidak terdukungnya hipotesis 3a pada penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Rakhmi dan Ibnu, 2014), yang
mengatakan bahwa Locus of Control tidak dapat memoderasi hubungan antara
persepsi tanggung jawab sosial (PCSR) terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu,
Locus of Control tidak dapat dijadikan sebagai alat memoderasi hubungan antara
persepsi tanggung jawab sosial (PCSR) terhadap kepuasan kerja (KK) (Abdulloh,
2008 dalam Dwi Wahyu, 2013).
4.7.6 Pembahasan Hipotesis 3B
Locus of Control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa
dengan pertimbangan bahwa apakah dia merasa bisa mengendalikan peristiwa
yang terjadi pada dirinya (Rotter, 1996 dalam dalam Rio Bagus, 2014). Akan
tetapi penelitian ini mengatakan bahwa LOC (Locus of Control) tidak
memoderasi persepsi tanggung jawab sosial perusahaan (Perceived Corporate
Social Responsibility) terhadap Komitmen Organisasi, alasan ditolaknya
88
hipotesis ini adalah dalam penelitian ini LOC yang digunakan merupakan
gabungan antara LOC internal dan eksternal. Di mana seharusnya dalam
hubungannya dengan PCSR seharusnya hanya menggunakan LOC internal saja
(Sendhi Rahayu, 2017). Karena PCSR (perceived corporate social responsibility)
merupakan persepsi mengenai perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi
dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan
tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara
perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Sehingga seharusnya
hanya LOC (Locus of Control) yang bersumber dari diri sendiri yang digunakan
yaitu LOC internal.
Setelah mencoba untuk mengolah data pada bagian LOC internal saja,
ternyata tetap hipotesis 3b ini ditolak, adalah bahwa kepribadian internal seorang
responden (Locus of Control Internal) tidak mempengaruhi komitmen organisasi
juga tidak dipengaruhi atau bergantung terhadap CSR yang dilakukan perusahaan
terhadap karyawan. Sementara LOC eksternal yang menggantungkan pada
keberuntungan tidak seharusnya dimasukkan dalam penelitian ini. Tidak
terdukungnya hipotesis 3b pada penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (David Donnelly, 2014), yang mengatakan bahwa Locus of
Control tidak dapat memoderasi hubungan antara persepsi tanggung jawab sosial
(PCSR) terhadap komitmen organisasi. Oleh karena itu, Locus of Control tidak
dapat dijadikan sebagai alat memoderasi hubungan antara persepsi tanggung
jawab sosial (PCSR) terhadap komitmen organisasi (KO) (Wayan dan Putu,
2011).