faktor - faktor kurang gizi

Upload: icha-maidinah

Post on 29-Feb-2016

95 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kurang gizi

TRANSCRIPT

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status GiziFaktor-faktor LingkunganFaktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah lingkungan fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik.21. Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi terhadap status pangan dan gizi suatu daerah adalah cuaca, iklim, kondisi tanah, sistem bercocok tanam, dan kesehatan lingkungan. 2. Faktor lingkungan biologi misalnya adanya rekayasa genetika terhadap tanaman dan produk pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap pangan dan gizi. Selain itu adanya interaksi sinergis antara malnutrisi dengan penyakit infeksi yaitu infeksi akan mempengaruhi status gizi dan mempercepat malnutrisi.3. Lingkungan ekonomi. Kondisi ekonomi seseorang sangat menentukan dalam penyediaan pangan dan kualitas gizi. Apabila tingkat perekonomian seseorang baik maka status gizinya akan baik. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak menderita gizi kurang dibandingkan golongan menengah ke atas. 4. Faktor lingkungan budaya. Dalam hal sikap terhadap makanan, masih banyak terdapat pantangan, takhayul, tabu dalam masyarakat yang menyebabkan konsumsi makanan menjadi rendah. Di samping itu jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam keluarga. 5. Lingkungan sosial. Kondisi lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan menentukan pola konsumsi pangan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat. Misalnya kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan yang memiliki pola konsumsi pangan dan gizi yang berbeda. Selain status gizi juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, ketegangan dan tekanan sosial dalam masyarakat. 6. Lingkungan politik. Ideologi politik suatu negara akan mempengaruhi kebijakan dalam hal produksi, distribusi, dan ketersediaan pangan Faktor-faktor yang Membantu Tercapainya Gizi baikAda beberapa faktor yang membantu tercapainya status gizi yang baik, antara lain:

1. Aktivitas fisik Aspek ini mempertahankan kebutuhan energi dan nafsu makan, menjamin asupan makanan yang adekuat, serta mempertahankan massa otot, yang menunjang hidup mandiri dan kemampuan menyediakan makanannya sendiri.2. Interaksi sosial Hal ini mendorong orang untuk makan dan mempertahankan minat mereka terhadap makanan. 3. Pemilihan makananPemilihan makanan dari berbagai macam jenis, yang mencakup semua kelompok makanan dalam jumlah yang sesuai. 3

Zat Gizi dan MetabolismenyaZat gizi atau nutrient secara utama dikasifikasikan berdasarkan jumlah yang dibutuhkan, sifat kimia, dan fungsinya dalam tubuh. Nutrient terutama dibedakan menjadi makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh, biasanya dalam kisaran puluhan gram, sedangkan mikronutrien adalah zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh.Air adalah komponen essensial dalam diet, karena asupan cairan yang cukup merupakan hal yang vital bagi kelangsungan hidup. Makronutrien Makronutrien dalam diet meliputi karbohidrat, lemak, dan protein. KarbohidratKarbohidrat adalah sakarida, yang tergabung dalam berbagai tingkat kompleksitas untuk membentuk gula sederhana, serta unit yang lebih besar seperti oligosakarida dan polisakarida. Fungsi utamanya adalah sebagai sumber energy dalam bentuk glukosa. Beberapa karbohidrat tidak dapat dicerna dan terdiri atas polisakarida nonpati yang merupakan bagian dari serat makanan dan berperan dalam fungsi usus. 3Karbohidrat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Monoskarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut.2. Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya maltosa dan sukrosa.3. Oligosakarida adalah produk kondensasi tiga sampai sepuluh monosakarida. Sebagian besar tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh.4. Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari sepuluh unit monosakarida, contohnya pati dan dekstrin yang mungkin merupakan polimer linier atau bercabang.3Lemaklemak meliputi beraneka ragam zat yang larut dalam lipid, sebagian besar merupakan trigliserida atau triasilgliserol (TAG). Produk turunannya, seperti fosfolopid dan kolestrol juga termasuk dalam kelompok ini. TAG dipecah untuk menghasilkan energy dan menyusun cadangan energy utama bagi tubuh, dalam jaringan adipose. Asam lemak spesifik yang terdapat dalam TAG penting bagi struktur dan fungsi membrane sel, dan harus diperoleh dari diet. Asam lemak ini disebut asam lemak esensial. 3Proteinprotein terdiri atas berbagai rantai dari asam amino tunggalm yang tergabung membentuk beraneka ragam protein. Saat dicerna, masing-masing asam amino digunakan untuk sintesis asam amino serta protein lainnya yang diperlukan oleh tubuh, dengan melibatkan cukup banyak daur ulang dari komponen-komponen tersebut. Ada delapan asam amino essensial yang harus diperoleh dari diet. Selain itu, beberapa asam amino mungkin menjadi essensial karena keadaan dalam kondisi stress fisiologis tertentu. Jika asam amino tidak dibutuhkan lebih lanjut, barulah asam amino tersebut dipecah dan digunakan sebagai sumber energy, dan bagian nitrogennya terekskresi sebagai urea. 3MikronutrienMikronutrien mencakup mineral dan vitamin. MineralMineral adalah zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, umumnya sebagai bagian dari struktur molekul lain (misalnya besi sebagai bagian dari bemoglobin), atau sebagai kofaktor essensial untuk aktivitas enzim (misalnya selenium dalam glutation peroksidase). Ambilan beberapa mineral dari diet harus diatur secara hati-hati karena jumlah yang diekskresikan terbatas, dan toksisitas mungkin terjadi jika mineral ini terakumulasi dalam jumlah besar dalam organ penyimpanan. 3Selain itu, beberapa mineral saling berkompetisi untuk absorpsi sehingga asupan berlebihan salah satu mineral ini dapat menghambat ambilan mineral lainnya (misalnya zink dan besi, atau besi dan kalsium). 3VitaminSemua anggota dalam kelompok ini memiliki satu cirri umum, yaitu merupakan zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tubuh dapat berfungsi normal. Vitamin dikelompokkan lebih lanjut menjadi vitamin larut air (vitamin C dan B) dan vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). 3AirAir meniptakan media dasar tempat berlangsungnya semua reaksi dalam tubuh. Asupan cairan yang tidak cukup akan dengan cepat mengganggu fungsi metabolism tubuh dan kinerja mekanisme homeostasis. 3Metabolisme KarbohidratAgar dapat bertahan hidup, kita perlu menyimpan kelebihan makanan yang kita makan dan menggunakan simpanan ini dalam keadaan puasa. Mekanisme pengatur memandu berbagai senyawa melintasi jalur metabolisme yang berperan dalam penyimpangan dan pemanfaatan bahan bakar. Mekanisme tersebut dikontrol oleh hormon, oleh konsentrasi bahan bakar yang ada, dan oleh kebutuhan energi tubuh. Perubahan kadar hormon, konsentrasi bahan bakar, dan kebutuhan energi mempengaruhi aktivitas enzim kunci dalam jalur utama metabolisme. Enzim intrasel biasanya diatur melalui pengaktifan dan inhibisi, melalui fosforilasi dan defosforilasi, melalui induksi dan represi, dan melalui degradasi. Pengaktifan dan inhibisi enzim menyebabkan perubahan metabolisme secara cepat. Fosforilasi dan defosforilasi enzim mempengaruhi metabolisme secara lebih lambat, biasanya mempengaruhi alir metabolit setelah beberapa jam. Degradasi enzim menurunkan jumlah enzim yang tersedia untuk mengkatalisis reaksi. Jalur metabolisme memiliki banyak titik kontrol dan banyak pengatur di setiap titik kontrolnya. Fungsi mekanisme yang kompleks ini adalah untuk menghasilkan respon bertahap terhadap stimulus dan menimbulkan sensitivitas terhadap aneka ragam atau tahap engan kebutuhan atau pemakaian produk. Piruvat dehidrogenase adalah salah satu contoh enzim yang memiliki banyak mekanisme pengatur. Berapapun kadar insulin, enzim ini tidak akan dapat diaktifkan secara penuh sekalipun tersedia produk namun tidak terdapat substrat. Hormon utama yang mengatur jalur metabolisme bahan bakar adalah insulin dan glukagon.4GlikolisisGlikolisis adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat. Proses ini dapat berlangsung bahkan di dalam sel yang paling sederhana dan tidak memerlukan oksigen. Lintas glikolisis memperlihatkan lima fungsi utama di dalam sel:1. Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat2. Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap antara (intermemiate)3. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa4. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik lainnya5. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan dua molekul ATP melalui fosforilasi tingkat substrat

C6H12O6 + 2ADP + 2NAD+ + 2Pi 2C3H4O3 + 2ATP + 2NADH + 2H+ + 2H2OSecara keseluruhan, persamaan yang setara untuk proses glikolisis adalah:

Perubahan piruvat

C3H4O3 + 2O2 3CO2 +2H2OPerubahan piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis bergantung pada ketersediaan oksigen, keadaan energi dari suatu sel, dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksidasi NADH menjadi NAD+. Persamaan untuk oksidasi piruvat secara sempurna adalah:

Bagan 1. Reaksi Glikolisis (sumber: www.google.com)Persamaan ini sebenarnya menggambarkan dua proses oksidatif. Proses pertama adalah oksidasi piruvat menjadi CO2 dalam siklus asam sitrat, dan proses kedua adalah oksidasi kesepuluh atom H dalam rantai transpor elektron. Akibatnya, dengan teroksidasi sempurna menjadi CO2, satu molekul piruvat akan menyebabkan fosforilasi 15 molekul ADP. Karena itu satu molekul glukosa terdegradasi menjadi dua molekul piruvat, maka akan dihasilkan 30 molekul ATP tambahan. Kemampuan untuk menghasilkan ATP ini bergantung pada dua faktor, yaitu sel harus mempunyai kapasitas untuk melakukan siklus asam sitrat dan transpor elektron, dan syarat kedua harus ada pasokan oksigen. Jika suatu sel sel tidak mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi piruvat, maka sel tersebut hanya mempunyai proses glikolitik untuk menghasilkan ATP-nya. Jika terdapat cukup glukosa di dalam sel, piruvat terbuang terus selama ADP, NAD+, dan Pi terdapat dalam sel. Semua sel mempunya ADP dan Pi yang cukup tetapi jumlah NAD+ terbatas. 4

Metabolisme LemakTransport lemak dalam aliran darah. Lemak ditranspor dalam bentuk kilomikron, asam lemak bebas dan lipoprotein.Kilomikron terbentuk dalam mukosa usus dari asam lemak dan gliserol dibasorpsi dalam lakteal dan masuk ke sirkulasi darah. Kilomikron terdiri dari trigliserida, ditambah kolesterol, fosfolipid dan selubung tipis protein. Dalam waktu empat jam setelah makan sebagian besar kilomikron dikeluarkan dari darah oleh jaringan adiposa dan hati. a. Enzim lipoprotein lipase, yang ditemukan dalam hati dan kapiler jaringan adiposa mengurai trigliserida dalam kilomikron untuk pelepasan asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol berikatan menjadi trigliserida (lemak netral) untuk disimpan dalam jaringan adiposa. Sisa kilomikron yang kaya kolesterol dimetabolisme oleh hati. b. simpanan lemak akan ditarik dari jaringan adiposa jika diperlukan untuk energi. Enzim lipase sensitif-hormon mengurai trigliserida kembali menjadi asam lemak dan gliserol. c. jumlah simpanan lemak bergantung pada total asupan makanan, jaringan adiposa dan hati dapat mensintesis lemak dari asupan lemak, karbohidrat atau protein yang berlebihan. 5

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang terikat pada albumin, salah satu protein plasma. Bentuk bebas ini adalah bentuk asam lemak yang ditranspor dari sel-sel jaringan adiposa untuk dipakai jaringn lain sebagai energi. Lipoprotein adalah partikel kecil yang komposisinya serupa kilomikron. Lipoprotein terutama disintesis di dalam hati. Lipoprotein dipakai untuk transpor lemak antar jaringan dan bersikulasi dalam darah pada tahap post absorptif setelah kilomikron dikeluarkan dari darah. Lipoprotein terbagi menjadi tiga kela sesuai dengan disintesisnya. a. VLDL (very low density lipoprotein) mengandung kurang lebih 60-% trigliserida dan 15% kolesterol dan memiliki massa terkecil. VLDL menstranspor trigliserida dan kolesterol menjauhi hati menuju jaringan untuk disimpan atau digunkan.b. LDL (low density lipoprotein) mengandung hampir 50% kolesterol dan membawa 60% sampai 70% kolesterol plasma yang disimpan dalam jaringan adiposa dan otot polos. Konsentrasinya bergantung pada banyak faktor, tetapi terutama pada faktor asupan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh. Konsentrasinya LDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan insidensi tinggi penyakit jantung koroner.c. HDL (high density lipoprotein) mengandung 20@ kolesterol, kurang dari 5% trigliserida, dan 50% protein dari berat molekulnya. HDL penting dalam pembersihan trigliserida dan kolesterol dari plasma karena HDL membawa kolesterol kembali ke hati untuk proses metabolisme bukan untuk disimpan dalam jaringan lain. Konsentrasi HDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan insidensi rendah penyakit jantung koroner. 5

Katabolisme lemak1. Gliserol memasuiki sel dan diubah oleh enzim menjadi gliseraldehid 3-fosfat yang masuk dalam jalur glikolisis. Gliserol kemudian dapat terlibat dalam siklus asam sitrat atau dapat dipakai dalam sisntesis ulang glukosa. 2. Asam lemak memasuki sel dan ditransport menuju mitokondria oleh protein carrier. Dalam matriks mitokondria, asam lemak diubah melalui proses oksidasi beta menjadi asetil ko-A yang kemudian akan metabolis melalui siklus asam sitrat. a. Asam lemak teroksidasi dalam rangkaian reaksi siklik. Proses ini disebut proses oksidasi beta karena sebuah atom oksigen ditambahkan dalam karbon beta pada rantai, yaitu pada atom karbon kedua dari ujung gugus karboksilb. Energi yang didapat dari penguraian lemak sangat tinggi, dengan perolehan bersih sekitar 135 samai 145 molekul ATP dari molekul asam lemak berantai panjang yang biasa. 53. Benda keton. Molekul asetil dapat berkondensasi untuk membentukasam asetoasetat yang diubahmenjadi asam hidroksibutirat-beta dan aseton. Molekul-molekul ini disebut badan-badan keton. a. Badan kerton adalah produk normal oksidasi asam lemak. Kadar badan keton dalam darah biasanya rendah karena sebagian besar jaringan. Kecuali hati, dapat memetabolismenya kembali menjadi asetil koA secepat terbentuknya.b. Jika laju katabolisme tinggi dan banyak aetil ko-A yang terbentuk maka hati akan memproduksi dan melepas lebih banyak keton dibandingkan yang dapat diterima jaringan. Keton yang berlebihan berakumulasi dalam aliran darah (ketosis). Pada kondisi ketosis yang parah, asidosi dan pH lebih rendah yang terbentuk akan menyebabkan koma dan kematian. 5

Anabolisme lemak1. Asam lemak esenssial, walaupun banyak sel jaringan yang dapa menyintesis sebagian besar asam lemak dari asetil koA dan hati dapat mengubaha satu jenis asam lemak menjadi jenis lain, ada tiga asam lemak tak jenuh (asam linolenat, linoleat dan asam arakhidonat) yang tidak dapat disintesis dan diubah, jenis asam lemak ini harus didapat dari makanan dan disebut sebagai asam lemak esesnsial. 2. Jika karbohidrat dalam makanan lebih banyak daripada yang dapat disimpan sebagai glikogen atau digunakan untuk energi, atau lebih banyak proteindalam makanan dibanding yang dibutuhkan tubuh maka trigliserida disintesis dari glukosa dan asam amino yang berlebih (lipogenesis) dengan demikian sebagian besar lemak dalam tubuh tidak berasal dari lemak makanan. 5Pengaturan metabolisme lemak1. Hormon mengendalikan keseimbangan antara penguraian dan penyimpanan lemaka. Insulin adalah faktor pengendali terpenting. Insulin meningkatkan aliran glukosa ke dalam sell sehingga glukosa dapat dipakai sebagai energi. Insulin juga mencegah penguraiana lemak dalam sel-sel adiposa melalui penghambatan enzim lipase sensitif hormon yang mengkatalis proses hidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Sekresi insulin dan glukagon diatur oleh kadar glukosa darah dengan demikian, glukosa diatur oleh kadar glukosa darah. Dengan demikian, glukosa juga berpera sebagai salah satu regulator metabolisme lemak. b. Epinefrin, glukosa, hormon pertumbuhan , ACTH, dan tiroksin merangsang penguarian dan pelepasan asam lemak dari simpanan trigliserida dalam jaringan adiposa. c. Kendali saraf pada metabolisme lemak berlangsung melalui stimulasi parasimpatis yang meningkatkan simpanan lemak dan melalui stimulasi simpatis yang mempererat penguraian asam lemak dari simpanan lemak.5

Metabolisme Protein1. Transpor dan absorbsi asam amino. Asam amino yang berasal dari protein dalam makanan diabsorbsi dari usus melalui transpor aktif dan dibawa ke hati. Di hati, asam amino disintesis menjadi molekul protein atau dilepas ke dalam sirkulasi untuk ditranspor menuju sel lain. Setelah memasuki sel-sel tubuh, asam amino bergabung dengan ikatan peptida untuk membentuk protein seluler yang dipakai untuk pertumbuhan dan regenerasi jaringan Hanya ada sedikit simpanan asam amino dalam sel-sel tubuh, kecuali sel hati. Protein intraseluler tubuh sendiri terus terhidrolisis menjadi asam amino dan disintesis ulang menjadi protein. Asam amino dari makanan dan asam amino dari penguraian protein intraseluler membentuk kelompok asam amino utama yang memenuhi kebutuhan tubuh.Katabolisme ProteinKatabolisme protein merupakan penguraian asam amino untuk energi yang berlangsung di hati. Jika sel telah mendapat protein yang mencukupi kebutuhannya setiap asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak1. Deaminasi asam amino yang merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3)2. Pembentukan urea oleh hati. Amonia diubah menjadi urea melalui siklus urea (siklus ortinin) oleh hati. Urea diekskresikan oleh ginjal ke dalam urine3. Oksidasi asam amino terdeaminasi. Bagian asam amino nonnitrogen yang tersisa disebut sebagai produk asam keto yang teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam sitrat. Beberapa jenis asam keto dapat diubah menajdi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis)4. Karbohidrat dan lemak adalah (cadangan-protein) dan dipakai tubuh sebagai pengganti protein untuk energi. Saat kelaparan, tubuh menggunakan karbohidrat dan lemak baru kemudian memulai mengkatabolisme proteinAnabolisme Protein1. Sintesis protein dari asam amino berlangsung di sebagian besar sel tubuh. Asam amino bergabung dengan ikata peptida pada rangkaian terntenu yang ditentukan berdasarkan pengaturan gen.2. Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses ini melibatkan pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam amino menjadi satu asam keto sehingga terbentuk satu asam amino dan satu asam keto baru3. Asam mino esensial dan nonesensial Protein hewani mengandung semua asam amino esensial dan disebut protein lengkap Protein nabati tidak memiliki beberapa asam amino esensial dan disbeut protein tidak lengkap. Protein nabati dapat dikombinasikan dalam diet untuk memperoleh semua asam amino esensial.4. Keseimbangan nitrogen terjadi jika jumlah nitrogen yang hilang melalui eksresi sama dengan kandungan nitrogen dalam protein yang dimakan.jumlah minimum protein yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan ekuilibrium ini kurang lebih 0,8 gram per kg berat badan. Keseimbangan nitrogen positif (jumlah nitrogen yang dimakan lebih besar dari jumlah yang hilang) normalnya, terjadi pada anak masa pertumbuhan, saat perbaikan tubuh yang cedera, dan selama kehamilan dan laktasi Keseimbangan nitrogen negatif (jumlah penguraian dan eksresi protein jaringan melebihi jumlah yang dimakan) terjadi saat kelaparan, demam tinggi atau penyakit pelisutanPengaturan Metabolisme ProteinMetabolisme protein sama seperti metabolisme karbohidrat dan lemak yang dilakukan terutama oleh hormon1. Hormon pertumbuhan merangsang transpor aktif asam amino ke dalam sel, terutama sel otot, dan merangsan sintesis protein2. Testosteron, hormon kelamin laki-laki, menstimulasi sintesis protein dan meningkatkan simpanan protein dalam jaringan. Esterogen, hormon kelamin wanita, juga menstimulasi sintesis protein pada derajat yang lebih kecil3. Hormon tiroid meningkatkan laju metabolisme semua sel dan penting untuk sintesis protein dan pertumbuhan4. Glukokortikoid menstimulasi katabolisme protein dalam sel selain sel hati dan meningkatkan penggunaan asam amino oleh hati dalam proses glukoneogenesis5. Insulin meningkatkan pemasukan asam amino ke dalam sel dan menstimulasi sintesis protein.6-9Cara-cara Penilaian Status GiziAda beberapa cara penilaian status gizi secara langsung, yaitu tes laboratorium, biofisik, pemeriksaan tanda-tanda klinis, dan pengukuran antropometri.1

BiokimiaTes laboratorium meliputi pemeriksaan biokimia, hematologi, dan parasitologi. Pada pemeriksaan biokimia dibutuhkan specimen yang akan di uji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak bawah kulit.Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.1,10Beberapa kelebihan dari penggunaan tes biokimia, yaitu:a. Objektifb. Gradable, dapat diranking apakah ringan, sedang, atau berat.Beberapa keterbatasan dari penggunaan tes laboratorium, yaitu:a. Mahal, pada umumnya pemeriksaan laboratorium memerlukan biaya yang tidak sedikit karena berhubungan dengan peralatan dan reagennya.b. Keberadaan dari laboratorium, terkadang lokasi survey jauh dari laboratorium.c. Kesukaran yang berhubungan dengan specimen pada saat pengumpulan, pengaweta, dan transportasi.d. Dibutuhkan data refrensi untuk menentukan hasil laboratorium. 1Pemeriksaan Tanda-tanda KlinikPemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau riwayat penyakit. 1,10Beberapa contoh tanda-tanda klinik dapat dilihat pada Tabel 1 Berikut. Table 1. contoh PSG dengan Melihat Tanda Klinik.1Tanda KlinikKemungkinan Kekurangan zat gizi

Pucat pada konjungtivaAnemia

Bitot spotKurang vitamin A

Angular stomatisRiboflavin

Gusi berdarahKurang vitamin C

Pembesaran kelenjar gondok Kurang yodium

Udema pada anak balitaKurang energy protein

Beberapa kelebihan penggunaan tanda klinik, yaitu:a. Murah, karena tidak memerlukan peralatanb. Cepat sehingga dapat dilakukan pada populasi yang besarc. Tidak membutuhkan highly qualified staff, karena pemeriksaan dapat dilakukan oleh kader yang telah dilatihd. Tidak menimbulkan rasa sakit pada orang yang diperiksa.Beberapa keterbatasan dari penggunaan tanda-tanda klinik, yaitu:a. Subjektif, sehingga perlu adanya standarisasi, pengalaman bagi pemeriksab. Keterbatasan kepastian penyebab zat gizi, terkadang penyebabnya bukan karena kurang gizi, tetapi penyebab yang lain, seperti infeksic. Diperlukan staf yang dilatih dengan sangat baikd. Banyak tanda klinik yang muncul pada tingkat defisiensi berat. 1Pemeriksaan BiofisikMetode biofisik adalah penentuan status gizi berdasarkan kemampuan fungsi dari jaringan dan perubahan struktur jaringan.Contoh pemeriksaan biofisik yang dilakukan adalah:a. Pada kasus rabun senja dilakukan tes adaptasi dalam gelap (night blindness test)b. Pemeriksaan phisycal performance (energy expenditure dan work capacity) yang dihubungkan dengan anemiac. Pemeriksaan ocular impression cytology, menempelkan kertas saring pada konjunctiva untuk melihat bentuk dari sel goblet, jika gepeng dan tidak ada inti, maka dikatakan kurang vitamin A. 1Pemeriksaan AntropometrikPengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh dan komposisi tubuh. Antropometri adalah pengukuran yang paling sering digunakan sebagai metode PSG (Penilaian Status Gizi) secara langsung untuk menilai dua masalah utama gizi, yaitu: 1) KEP (Kurang Energi Protein), khususnya pada anak-anak dan ibu hamil, 2) obesitas pada semua kelompok umur. Berikut ini adalah beberapa cara pengukuran antropometri yang bisa digunakan untuk melihat pertumbuhan individu/masyarakat.1Massa tubuh Berat badan adalah pengukuran antropometri yang paling sering digunakan meskipun sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, tetapi hasilnya cukup akurat. Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang. Pada orang dewasa terdapat peningkatan jumlah lemak sehubungan dengan umur dan terjadi penurunan protein otot. Berat badan sewaktu lahir dapat digunakan sebagai indikator status gizi bayi dengan cut off point < 2500 gram dikatakan sebagai bayi dengan BBLR. Untuk menilai status gizi biasanya berat badan dihubungkan dengan pengukuran lain, seperti umur dan tinggi badan.1Alat yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan injak digital (Seca). Subjek diukur dalam posisi berdiri dengan ketentuan subjek memakai pakaian seminimal mungkin, tanpa isi kantong dan sandal. Pembacaan skala dilakukan pada alat dengan ketelitian 0,1 kg.3Pengukuran berat badan sangat menentukan dalam menilai status gizi seseorang. Berat badan adalah pengukuran kasar terhadap berat jaringan tubuh dan cairan tubuh. Meningkatnya berat badan dapat menunjukkan bertambahnya lemak tubuh atau adanya edema, dan penurunan berat badan dapat menunjukkan adanya perkembangan penyakit maupun asupan nutrisi yang kurang. Komposisi tubuh dapat berubah meskipun berat badan tetap, sedangkan pengukuran komposisi tubuh ditujukkan untuk menentukan massa lemak, dan massa bebas lemak.3Pengukuran linier (panjang)Dasar pengukuran linier adalah tinggi (panjang) atau stature dan merefleksikan pertumbuhan skeletal. Pengukuran linier lainnya seperti tulang biasa digunakan untuk tujuan tertentu. Misalnnya panjang lengan atas atau kaki.11. Tinggi badanPengukuran tinggi badan seseorang pada prinsipnya adalah mengukur jaringan tulang skeletal yang terdiri dari kaki, panggul, tulang belakang, dan tulang tengkorak. Penilaian status gizi pada umumnya hanya mengukur total tinggi (atau panjang) yang diukur secara rutin. Tinggi badan yang dihubungkan dengan umur dapat digunakan sebagai indikator status gizi masa lalu.2. Panjang badanPanjang badan dilakukan pada balita yang berumur kurang dari dua tahun atau kurang dari tiga tahun yang sukar untuk berdiri pada waktu pengumpulan data tinggi badan. 3. Lingkar kepala Pengukuran lingkar kepala biasa digunakan pada kedokteran anak yang digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti hydrocephalus (ukuran kepala besar) atau microcephaly (ukuran kepala kecil). Untuk melihat pertumbuhan kepala balita dapat digunakan grafik Nellhaus.4. Lingkar dada Pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur 3 tahun sehingga biasa digunakan pada anak berusia 2-3 tahun. Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada balita. Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada. Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan dada yang lambat sehingga rasio lingkar dada dan kepala < 1.5. Lingkar lengan atasLingkar lengan atas (LILA) biasa digunakan pada anak balita dan wanita usia subur. Prngukuran LILA dipilih karena pengukuran relatif mudah, cepat, harga alat murah, tidak memerlukan data umur untuk balita kadang kala susah mendapatkan data umur yang tepat. LILA mencerminkan cadangan energi sehingga pengukuran ini dapat mencerminkan status KEP (kurang energi protein) pada balita atau KEK (kurang energi kronik) pada ibu WUS dan ibu hamil. Pengukuran LILA pada WUS dan ibu hamil adalah untuk mendeteksi risiko terjadinya kejadian bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Cut off point untuk balita yang menderita KEP adalah < t12,5 cm sedangkan risiko KEK untuk WUS dan bumil adalah < 23,5 cm.6. Tinggi lutut Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang yang tidak dapat berdiri atau manula. Pada manula digunakan tinggi lutut karena pada manula telah terjadi penurunan masa tulang yang menyebabkan bungkuk sehingga sukar untuk mendapatkan data tinggi badan yang akurat. Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan formula atau nomogram bagi orang yang berusia lebih dari 59 tahun. Untuk mendapatkan data tinggi badan dari berat badan dapat menggunakan rumus berikut ini:Pria : (2,02 x tinggi lutut (cm)) (0,04 x umur (tahun) + 64,19)Wanita : (1,83 x tinggi lutut (cm)) (0,24 x umur (tahun) + 84,88)

Komposisi tubuh Otot dan lemak merupakan jaringan lunak yang bervariasi pada penderita KEP. Antropometri jaringan dapat dilakukan pada jaringan tersebut untuk menilai status gizi di masyarakat.1Lemak tubuhLemak tubuh terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak visceral. Kompartemen tubuh dapat mengalami perubahan akibat penurunan atau peningkatan asupan energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-perubahan patologis yang diakibatkan oleh suatu penyakit.3Unsure terbesar tubuh manusia terdiri dari air (50-60% berat badan). Komposisi terbesar kedua adalah lemak tubuh (10-20% pada pria dan 20-30% pada wanita). Sisanya adalah protein, dan karbohidrat dalam otot-otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak tubuh disimpan dalam 2 jenis yaitu untuk lemak esensial dan cadangan lemak. Lemak esensial ditemukan di sumsum tulang belakang, sistem saraf pusat, kelenjar susu, dan organ tubuh lain yang dibutuhkan untuk fungsi fisiologi normal; sedangkan cadangan lemak berada pada lemak intermuskular dan intramuscular, lemak di sekeliling organ dan saluran cerna, serta lemak subkutan.3Persentase lemak tubuh merupakan persentase massa lemak tubuh (berat lemak) terhadap berat badab (BB) yaitu diperoleh dari perbandingan antara massa lemak tubuh dengan BB x 100%; sedangkan lemak viseral adalah lemak yang terletak pada bagian abdomen yang dikelilingi oleh organ-organ internal yang vital. Massa lemak visceral yang besar menggambarkan batang tubuh yang besar pula dan berhubungan dengan tinggi badan (TB). Secara umum, dengan menurunnya massa otot, persentase lemak tubuh meningkat 2% dari berat badan per 10 tahun setelah usia 30 tahun. 3Lemak tubuh sering ditentukan dengan antropometri, yaitu dengan mengukur :1. Tebal lipatan kulit.2. Rasio lingkar pinggang (lingkar pinggang dibagi lingkar panggul) untuk menentukan lemak yang ada dibagian panggul dan bokong.33. Lingkar pinggang untuk menentukan kandungan lemak abdominal yang diukur dengan computer tomografi.Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa. Perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, disbanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan. Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang. Pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan. Perbedaan distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umur. Digunakan adalah rasio lingkar pinggang-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan. Oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda. Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan 80 cm, laki- laki 90 cm.114. Perhitungan total lemak tubuh dari berat badan dan persentase lemak tubuhLemak tubuh total (kg) = ( berat badan (kg) x % lemak tubuh ) : 100Massa bebas lemak (kg)= (berat badan (kg) lemak tubuh (kg))Massa bebas-lemak merupakan campuran dari air, mineral, dan protein yang sebagian besar disimpan di otot. Analisis massa otot akan menunjukkan indeks protein yang disimpan dalam tubuh.3 Pengukuran ini umumnya meliputi: Lingkar lengan atas (mid-upper-arm circumference, MUAC)Penurunan MUAC merefleksikan penyusutan masa otot atau jaringan subkutan atau keduanya. Lingkar otot lengan (mid arm muscle circumference, MAMC)Lingkar otot lengan digunakan sebagai indeks dari kehilangan otot pada lansia. Triseps, subskapular dan pengukuran ketebalan lipatan kulit lainnya dapat digunakan untuk memperkirakan jaringan adiposa. Jumlah lemak tubuh sangat bervariasi ditentukan oleh jenis kelamin dan umur. Lemak bawah kulit pria 3.1 kg, wanita 5.1 kg. 3

Indeks antropometriPengertian indeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri bisa merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih atau yang dihubungkan dengan umur.1Beberapa indeks antropometri adalah sbb:BB/U (Berat badan terhadap Umur) Indikator status gizi kurang saat sekarang Sensitive terhadap perubahan kecil Kadang umur secara akurat sulit didapat Growth monitoring Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau KEP.

TB/U (Tinggi badan terhadap Umur) Indikator status gizi masa lalu Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa Kadang umur secara akurat sulit didapatyBB/TB Mengetahui proporsi badan (gemuk, normal, kurus) Indikator status gizi saat ini LILA/U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur) Dapat mengidentifikasi KEP pada balita Tidak memerlukan data umur yang kadang sulit Dapat digunakan pada saat emergency Membutuhkan alat ukur yang murah Pengukuran cepatIndeks Massa Tubuh (IMT).12 IMT = BB (kg) : (TB (m) x TB (m))Klasifikasi IMT ( Asia Pasifik, 2003).13Berat badan (BB)IMT

BB kurang< 18,5

BB normal18,5 22,9

BB lebih Preobesitas Obesitas I Obesitas II 23.023.0 24.925.0 29.9 30

Keuntungan dan kerugian menggunakan antopometri 1 Keuntungan :1. Prosedur menggunakan teknik sederhana yang dapat digunakan pda orang sakit di RS dan juga untuk jumlah sample besar.2. Alat yang diperlukan murah, portable, tahan lama, dan ada buatan lokal.3. Orang awampun dapat dilatih untuk melakukan pengukuran4. Prosedur dapat bantu identifikasi manutrisi ringan, sedang, atau berat.5. Berhubungan dengan riwayat gizi jangka panjang dan sukar dapat kepastian yang sama bila digunakan metoda lain.Kerugian :1. Relative tidak sensitive dan tidak dapat deteksi gangguan status gizi untuk jangka waktu pendek (hari/minggu).2. Tidak dapat bedakan gangguan pertumbuhan dan perubahan komposisi tubuh karena defisiensi nutrient/masukkan energy tak seimbang.3. Faktor-faktor gizi tertentu dapat kurang spesifitas dan sensitifitas pengukuran antripometry.4. Error dapat terjadi pada antropometri gizi yang dapat pengaruhi ketepatan, spesifitas dan validitas pengukuran/indeks.Error dapat disebabkan oleh 3 efek utama : Error pengukuran Perubahan komposisi jaringan tertentu Asumsi yang tidak valid dalam menghitung komposisi tubuh dan pengukuran antropometrik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran antropometrik Faktor internalAdalah modal dasar mencapai hasil proses pertumbuhan. Melalui genetik dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang ditandai dengan Intensitas dan kecepatan pembelahan, Derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, Umur pubertas dan Berhentinya pertumbuhan tulang.1

Faktor eksternalTerdiri dari obat-obat, diet, lingkungan dan penyakit. Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya. Terdiri dari iklim dan daerah kumuh. Yang termasuk faktor lingkungan adalah bio-fisikpsikososial. Faktor dari Obat-obatan antara lain Alkohol, tembakau dan kecanduan obat-obat lainnya.1Faktor-faktor tersebut dapat secara bersama-sama mempengaruhi tubuh yang dapat kacaukan interpretasi data antropometrik . Namun data itu dapat seimbang dengan indicator sensitive bagi pertumbuhan , perkembangan , dan kesehatan bayi dan anak . Penilaian status gizi dengan menggunakan antropometri ini memiliki kelebihan dan keterbatasan.1

Menyusun Menu Gizi SeimbangGizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan.Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut.Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.14

Gambar 1. Piramida Gizi SeimbangFaktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang. 141. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)2. Sosial budaya (tidak bertentangan)3. Kondisi kesehatan4. Umur5. Berat badan6. Aktivitas7. Kebiasaan makan (like or dislike).8. Ketersediaan pangan setempat.13 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS). 14Pesan 1: Makanlah aneka ragam makananMakan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas.Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.Pesan 2: Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energiKebutuhan energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usia. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.Pesan 3: Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energiDua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar). Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan energi atau 3 4 sendok makan setiap hari. Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.Pesan 4: Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energiAdapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan. Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna). Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani. Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner, oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.

Pesan 5: Gunakan garam beryodiumGaram beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ. Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY . Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :Kretin (GAKY berat)50 poin

Gondok5 poin

Bayi di daerah GAKY10 poin

GAKY bentuk lain10 poin

Anjuran pemberian yodium :Anak SD (daerah endemik berat)1 kapsul / tahun

Wanita usia subur (WUS)2 kapsul / tahun @ 200 mg

Ibu hamil1 kapsul / tahun

Ibu menyusui1 kapsul / tahun selama menyusui

Konsumsi garam beryodium 6 gram per hari/ 1 sendok teh.Pesan 6: Makanlah makanan sumber zat besi Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal. Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas kerja. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%). Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55% balita. Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat.Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90 hari. Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat. Pesan 7: Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnyaASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (ASI Eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan ASI Eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%.MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.Pesan 8: Biasakan makan pagiManfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar.Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.Pesan 9: Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnyaAir yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil. Kebutuhan air minum 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.Pesan 10: Lakukan aktivitas fisik secara teraturManfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh 50-100 m.Pesan 11: Hindari minuman yang beralkoholAlkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.Pesan 12: Makanlah makanan yang aman bagi kesehatanSelain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah wholesome (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.Pesan 13: Bacalah label pada makanan yang dikemasLabel adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:MD:Makanan yang dibuat di dalam negeri

ML:Makanan luar negeri (import)

Exp:Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi.

SNI:Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan)

SP:Sertifikat penyuluhan

KesimpulanGizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status gizi seseorang adalah lingkungan fisik, biologis, budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Ada beberapa cara penilaian status gizi secara langsung, yaitu tes laboratorium, biofisik, pemeriksaan tanda-tanda klinis, dan pengukuran antropometri.Berdasarkan analisis hasil belajar mandiri, hipotesisnya adalah keterbatasan anggaran menyababkan penialain gizi dilakukan secara antropometrikDaftar Pustaka1. Hartriyanti Y, Triyanti. Gizi dan kesehatan masyarakat. Edisi ke-1. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2008. Hal 275.2. Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC. 20103. Barasi ME. At a glance ilmu gizi. Jakarta. Erlangga. 2007. Hal 26-7.4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis; alih bahasa, Brahm U; editor, Suyono J, Sadikin V, Mandera LI. Jakarta: EGC; 2000.h.650-2.5. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: EGC; 2009. Hal 517-537.6. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat; alih bahasa, Syabariyah S; editor, Komalasari. Jakarta: EGC; 2002.h.118-29.7. Corwin EJ. Patofisiologi: buku saku edisi 3; alih bahasa, Subekti NB; editor, Yudha EK. Jakarta: EGC; 2009.h.619-23.8. Anderson PD. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia: latihan dan panduan belajar. Jakarta: EGC; 1999.h.186-92.9. Buwono ID. Kebutuhan asam amino esensial dalam ransum ikan. Jakarta: Ikapi; 2000.h.278-9.10. Supariasa IDN. Penilaian status gizi. Jakarta: EGC. 200211. Fatmah. Gizi usia lanjut. Jakarta : Erlangga. 2010: hal 44-6.12. http://www.eurekaindonesia.org/wp-content/uploads/antropometri-gizi.pdf13. Yasavati K, Santoso M, Rumawas JSP, Gracia JMT Winaktu, Titi Sunarwati S, Harun Adam. Buku panduan ketrampilan klinik 3 FK UKRIDA. Jakarta : FK UKRIDA. 2011: hal 12.14. Almatsier, S. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2001.

14