impaksi dan tidak erupsi

9
Impaksi Gigi 1. Definisi Impaksi gigi adalah gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena ketidaktersediaan ruangan yang cukup pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut. Secara umum impaksi adalah keadaan jika suatu gigi terhalang erupsi untuk mencapai kedudukan yang normal. Impaksi gigi dapat berupa gigi yang tumbuhnya terhalang sebagian atau seluruhnya oleh gigi tetangga, tulang atau jaringan lunak sekitarnya. Gigi yang impaksi dibedakan menjadi dua keadaan yaitu, 1). Impaksi penuh atau impaksi total adalah gigi yang sama sekali tidak tumbuh di atas permukaan gusi sehingga sama sekali tidak terlihat kecuali bila menggunakan rontgen. 2). Impaksi sebagian adalah gigi yang sebagian tumbuh ke permukaan gusi dan tidak mencapai garis oklusi 2. Klasifikasi Impaksi Gigi Untuk kebutuhan dan keberhasilan dalam perawatan gigi yang impaksi maka diciptkanlah berbagai jenis klasifikasi. Beberapa diantaranya sudah umum dijumpai yaitu klasifikasi menurut Pell dan Gregory, George Winter dan Archer. A. Klasifikasi Menurut Pell dan Gregory (1933)

Upload: fitriyah

Post on 15-Sep-2015

329 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

bedah mulut

TRANSCRIPT

Impaksi Gigi1. Definisi Impaksi gigi adalah gigi yang gagal erupsi secara utuh pada posisi yang seharusnya. Hal ini dapat terjadi karena ketidaktersediaan ruangan yang cukup pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut.Secara umum impaksi adalah keadaan jika suatu gigi terhalang erupsi untuk mencapai kedudukan yang normal. Impaksi gigi dapat berupa gigi yang tumbuhnya terhalang sebagian atau seluruhnya oleh gigi tetangga, tulang atau jaringan lunak sekitarnya.Gigi yang impaksi dibedakan menjadi dua keadaan yaitu,

1). Impaksi penuh atau impaksi total adalah gigi yang sama sekali tidak tumbuh di atas permukaan gusi sehingga sama sekali tidak terlihat kecuali bila menggunakan rontgen.

2). Impaksi sebagian adalah gigi yang sebagian tumbuh ke permukaan gusi dan tidak mencapai garis oklusi2. Klasifikasi Impaksi GigiUntuk kebutuhan dan keberhasilan dalam perawatan gigi yang impaksi maka diciptkanlah berbagai jenis klasifikasi. Beberapa diantaranya sudah umum dijumpai yaitu klasifikasi menurut Pell dan Gregory, George Winter dan Archer.A. Klasifikasi Menurut Pell dan Gregory (1933)

a. Berdasarkan hubungan letak gigi molar ketiga terhadap ramus mandibula dan distal molar kedua bawah. Klas I : Dimana terdapat ruangan yang cukup untuk ukuran mesiodistal mahkota gigi molar ketiga bawah antara ramus mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua bawah. Klas II : Ruangan antara permukaan distal gigi molar kedua bawah dan ramus mandibula lebih kecil dari ukuran mesiodistal mahkota gigi molar ketiga bawah. Klas III: Semua gigi molar ketiga bawah terletak dalam ramus mandibula.b. Berdasarkan letak molar ketiga di dalam rahang.

Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada setinggi garis oklusal. Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih lebih tinggi daripada garis servikal molar kedua. Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis servikal molar kedua.

Gambar 1. Klasifikasi impaksi molar ketiga rahang bawah menurut Pell dan GregoryKedua klasifikasi ini digunakan biasanya berpasangan.Misalnya, Klas I tipe B artinya terdapat ruangan yang cukup untuk ukuran mesiodistal mahkota gigi molar ketiga bawah antara ramus mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua bawah dan posisi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih di atas servikal gigi molar kedua.B. Klasifikasi Menurut George WinterKlasifikasi yang dicetuskan oleh George Winter ini cukup sederhana.Gigi impaksi digolongkan berdasarkan posisi gigi molar ketiga terhadap gigi molar kedua. Posisi-posisi meliputi:

1) Vertikal2) Horizontal3) Inverted4) Unusual5) Mesioangular6) Distoangular7) Buccoangular8) LinguoangularC. Menurut Archer (1975)Impaksi pada molar ketiga rahang atas (menurut Archer 1975) dapat diklasifikasikan menjadi

1). Mesioangular

2). Distoangular

3). Vertikal

4). Horizontal

5). Bukoangular

6). Linguoangular

7). Inverted

Gambar 2. Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Atas Menurut Archer (1975)Impaksi pada molar ketiga rahang atas juga dapat diklasifikasikan (Archer 1975) berdasarkan kedalaman impaksi terhadap molar kedua. Klasifikasi ini dibagi ke dalam tiga kategori

Kelas A : Bagian terendah gigi molar ketiga setinggi bidang oklusal molar kedua.

Kelas B : Bagian terendah gigi molar ketiga berada diatas garis oklusal molar kedua tapi masih dibawah garis servikal molar kedua.

Kelas C : Bagian terendah gigi molar ketiga lebih tinggi dari garis servikal molar kedua atau lebih dalam, bersebelahan atau lebih dalam lagi dari akarnya.

Gambar 3. Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Atas Menurut Archer (1975). Dilihat Dari Kedalaman Impaksi Terhadap Molar Kedua3. Cara Menegakkan Diagnosa ImpaksiAda banyak penderita gigi impaksi.Terkadang diketahui adanya gigi impaksi pada seseorang diawali karena adanya keluhan, namun tidak semua gigi impaksi menimbulkan keluhan dan kadang-kadang penderita juga tidak mengetahui adanya kelainan pada gigi geliginya.Untuk mengetahui ada atau tidaknya gigi impaksi dapat diketahui dengan pemeriksaan klinis, meliputi:

1). Keluhan

Keluhan yang ditemukan dapat berupa prikoronitis dengan gejala-gejala: Rasa sakit di region tersebut Pembengkakan Bau mulut

Pembesaran limfonodi sub mandibular2). Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Ekstra OralPada pemeriksaan ekstra oral yang menjadi perhatian adalah:

Adanya pembengkakan Adanya pembesaran limfenode (KGB) Adanya parastesi

Pemeriksaan Intra Oral.

Pada pemeriksaan intra oral yang menjadi perhatian adalah:

Keadaan gigi, erupsi atau tidak Adanya karies, perikoronitis Adanya parastesi Warna mukosa bukal, labial dan gingival Adanya abses gingival Posisi gigi tetangga, hubungan dengan gigi tetangga Ruang antara gigi dengan ramus (pada molar tiga mandibula)

3). Pemeriksaan Radiologis Pemeriksaan dengan foto rontgen panoramik.4. Beda Impaksi Gigi dengan Gigi Tidak ErupsiGigi tidak erupsi adalah gigi yang tidak menembus mukosa mulut (termasuk gigi dengan atau tanpa penutupan akar). Semua gigi tidak erupsi nukanlah impaksi. Kegagalan gigi untuk erupsi dapat dikarenakan adanya crowding lokal atau keseluruhan. Crowding yang berlebihan dapat disebabkan karena kurang berkembangnya sebagian atau keseluruhan rahang, atau mungkin timbul akibat gigi yang besar sehingga banyak mengambil ruangan pada ukuran rahang normal. Pada banyak kasus dapat terjadi impaksi dan penempatan gigi yang salah. Gigi tidak erupsi yang multiple terjadi pada kondisi seperti hiperparatiroid dan cleidocranial dysostosis, meskipun kadang-kadang tidak disebabkan karena adanya penyakit sistemik. Kejadian ini dapat isebabkan karena faktor keturunan.

Gigi tidak erupsi yang tunggal mungkin terjadi karena beberapa penyebab, seperti adanya crowding pada lengkung gigi yang terkena atau karena retensi gigi susu terdahulunya, kehilangan gigi molar susu lebih awal, adanya kista dentigerous, tumor, celah alveolar atau gigi supernumerary. Sekitar 75% gigi supernumerary adalah tidak erupsi.

Gambar 4. Rontgen Periapikal Pasien dengan Multiple Uneruption Teeth

DAFTAR PUSTAKA1. Alamsyah RM, Situmarong N. Dampak gigi molar tiga mandibula impaksi terhadap kualitas hidup mahasiswa universitas sumatera barat. Dentika Dental Journal 2005;10(2):73-4

2. Chanda MH, Zahbia ZN. Pengaruh bentuk gigi geligi terhadap terjadinya impaksi gigi molar ketiga rahang bawah. Dentofasial Jurnal Kedokteran Gigi 2007;6(2):65-63. Pederson GW. Buku ajar praktis bedah mulut 2nd ed. Alih Bahasa: Purwanto, Basoeseno. Jakarta: EGC; 1996,hal.61-34. Balaji SM. Oral and maxillofacial surgery. Delhi: Elsevier; 2009,p.233-5

5. Fragiskos D. Oral surgery. Editor: Schroder GM, Heidelberg. Alih Bahasa: Tsitsogianis H. Berlin: Springer;2007,p.155