isbd 8

Upload: rifqi-ardi-firmansyah

Post on 10-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BABVIII MANUSIA dan LINGKUNGANA.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSPada akhir pokok bahasan ini mahsiswa mampu:1. Menjelaskan tentang Hakikat Lingkungan Sosial dan Alam bagiManusia.2. Menjelaskan Pandangan Manusia terhadap Lingkungan.3. Menguraikan Perkembangan Demografi dan Kesejahteraan Hidup.4. Menjelaskan tentang Hubungan Kualitas Lingkungan dengan KehidupanManusia.5. Menguraikan tentang Problematika Lingkungan Alam dan Sosial Budaya.B.SUSUNAN BAHAN AJARPembahasan mengenai manusia dan lingkungan pada bab ini meliputi: l. Hakikat Lingkungan Sosial dan Alam bagi Manusia.2. Pandangan Manusia terhadap Lingkungan.3. Perkembangan Demografi dan Kesejahteraan Hidup.4. Hungan Kualitas Lingkungan dengan Kahidupan Manusia.5. Problematik Lingkungan Alam dan Sosial Budaya.C.URAIAN POKOK BAHASAN1. Hakiket Lingkungan Sosial Dan Alam Bagi ManusiaManusia dan alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Bumi dan kekayaan yang ada di dalamnya serta makhluk yang ada di atasnya merupakan titik di alam semesta yang belum kita ketahui ukurannya secara tepat. Apalagi kita manusia sebagai penghuni planet bumi. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan dapat mengungkapkan sebagian kecil rahasia alam semesta ini. Dengan kemajuan Iptek manusia telah dapat menjelajah ruang angkasa. Dengan kemajuan Iptek pula manusia dapat memanfaatkan tenaga nuklir bagi kesejahteraan hidupnya. Di manapun manusia hidup ia tidak dapat melepaskan diri dari konteks lingkungannya. Ruang muka bumi dengan segala isi dan proses perkembangannya menjadi tempat yang wajib dipelajari oleh manusia' karena ruang muka bumi sebagai sumber daya yang menjamin kelangsungan hidup manusia. Lingkungan itu bersifat dinanis, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial, karena semuanya mengalami perkembangan dan peruhahan. Salah satu faktor yang mengubahnya adalah manusia.Lingkungan alam adalah kondisi alamiah baik biotik (hutan alam, tumbuhan, hewan) maupun lingkungan abiotik (tanah, air, udara, mineral) yang belum banyak dipengaruhi oleh tangan manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Adapun lingkungan sosial yaitu suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya hubungan interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok. Keluarga, teman, tetangga, penduduk sekampung sampai manusia antar bangsa merupakan lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan kehidupan manusia.Sedangkan lingkungan budaya adalah segala kondisi baik yang berupa materi maupun non materi yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas' kreativitas dan penciptaan yang berpengaruh terhadap lingkungan alam' Lingkungan budaya yang berupa materi meliputi bangunan, peralatan, senjata, pakaian dan lain-lainnya, sedangkan yang non materi yaitu tata nilai, norma, pranata, peraturan hukum, sistem politik, sistem ekonomi, sistem pemerintahan, kesediaan dan lain-lainnya.

Manusia dalan konteks lingkungan mampu melakukan perubahan-perubahan terhadap lingkungannya. Sebagai contoh dapat kita perhatikan masalah bumi. Dilihat dari umur bumi yang diperkirakan sudah mencapai 4.800.000.000 tahun, keberadaan manusia di muka bumi relatif masih sangat muda yaitu diperkirakan baru mencapai antaara 1.000.000-2.000.000 tahun. Namun demikian manusia telah membawa perkembangan dan perubahan muka bumi itu begitu cepat, terutama setelah terjadinya revolusi industri mulai Abad XVII.Menurut Hengry J Warman bahwa perubahan ruang dan tata ruang yang dikembangkan oleh manusia beserta budayanya begitu cepat, terutama setelah ditemukan berbagai sains dan teknologi modern beserta aplikasinya dala'n kehidupan. Perkembangan dan perubahan karena faktor dinamika, manusia telah membuat instabilisasi lingkungan alam sekaligus lingkungan sosialnya.Lingkungan alam dan lingkungan sosial saling berpengaruh dan berinteraksi secara aktif. Lingkungan alam dapat mempengaruhi lingkungan sosial dan sebaliknya. Manusia yang tingkat budaya dan peradabannya sudah maju, mampu mepertahankan lingkungan alamnya dan sebaliknya. Oleh karena itu kita semua wajib memiliki wawasan yang luas tentang lingkungan Alam maupun lingkungan sosial serta memiliki kemampuan untuk melihat dan menganalisis perspektif ruang muka bumi yang meliputi perubahan serta perkembangan hari ini untuk menatap ke hari depan. Sebagai akibat tuntunan kebutuhan manusia yang multi aspek, perubahan kekurangan tata ruang ini sudah menjadi tuntutan alamiah. Namun perlu diperhatikan bahwa perkembangan dan perubahan tersebut hendaknya diwaspadai dari aspek-aspek yang tidak memperhatikan daya dukung terhadap perubahan tadi. Jika itu terjadi tentu akan menimbulkan masalah besar bagi kehidupan manusia yang berupa ketimpangan lingkungan atau ketimpangan ekologi.Pada hakikatnya manusia lahir dibekali dengan dua potensi yaitu potensi fisik-biologis dan potensi mental-psikologis atau disebut jasmani dan rohani. Keduanya sangat berpotensi untuk tumbuh dan berkembang. Pertumbuhannya dipengaruhi oleh banyak faktor. Ada dua faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan manusia sehingga dari individu menjadi pribadi yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Manusia sebagai makhluk dinamis, dinamika kehidupannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan individu menjadi pribadi adalah lingkungan sosial-budaya dan lingkungan alam.2. Pandangan Manusia terhadap LingkunganLingkungan manusia dengan lingkungan alam sangat bervariasi, tergantung manusia dalam memahami potensi dirinya dan kekuatan pengaruh alam terhadap dirinya tersebut. Namun bila ditelaah lebih seksama, faham dan pandangan manusia terhadap lingkungan alam ini sangat tergantung dari penguasaan manusia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan dan penguasaan IPTEK ini sangat berpengaruh terhadap pandangan seseorang terhadap lingkungan tersebut.Apabila diklasilikasi tentang paham hubungan manusia dengan lingkungan setidaknya terdapat 3 aliran; Pertama Determinisme: Faham yang memandang bahwa manusia sangat tergantung pada alam, artinya kapasitas manusia dan aktivitasnya sangat ditentukan oleh alam di nana seseorang berada. Sedangkan upaya manusia untuk mengkreasi lingkungan sangat terbatas kemampuannya, justru seseorang beraktivitas sangat dipengaruhi oleh alam (lingkungan). Tokoh-tokoh determinisme yang terkenal diantaranya adalah Charles Darwin (1809-1882) yang terkenal dengan teori evolusinya, memandang bahwa setiap makhluk hidup termasuk juga manusia berkembang terus dari waktu ke waktu. Dalam proses perkembangannya setiap makhluk hidup berusaha mempertahankan hidup dan eksistensinya (struggle or life and struggle for existence) akan tetapi dalam proses kehidupannya makhluk hidup ini mengalami seleksi alam dan hanya makhluk yang kuat sajalah yang bisa mempertahankan kehidupannya (survival of the Littes). Dalam pemikiran teori evolusi seperti di atas nampak betul bahwa manusia sangat tergantung dan dipengaruhi oleh alam artinya terjadi determinisme alam terhadap manusia.Tokoh determinisme lain yang cukup terkenal adalah seorang geograf Jerman yaitu Friedrieh Ratzel (1844-f904) dengan teorinya Antropogeogfaphi, Ratael menyatakan bahwa manusia berkembang dan hidup sangat ditentukan oleh lingkungan geografis di mana seseorang tinggal. Artinya ruang dimana seseorang tinggal, akan mempengaruhi kreativitas dankapasitas manusia untuk berkembang. Menurut Ratzel populasi manusia dalam mengembangkan kebudayannya sangat dipengaruhi oleh arah gleh kalena itu meskipun manusia dipandang sebagai makhluk yang dinamis, namun mobilitas manusia sangat dibatasi oleh lingkungan geogafi di mana seseorang berada.

Tokoh lain yang cukup terkerral adalah Elsworth Huntington' dia adalah tokoh determinisme yang nenekankan pada kekuatan pengaruh iklim pada perkembangan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu Huntington disebut sebagai "ik1im detorminism" Huntington secara ekstrim menjelaskan mengapa manusia yang berada di daerah tropis kurang maju dibandingkan manusia yang berada di sub tropis karena pengaruh lingkungan Iklirn tropis menurutnya sangat mematikan, melelahkan dan tidak kondusif untuk maju karena alamnya kurang menantang sehingga manusia yang di atasnya tidak kreatif dan cenderung menerima dan pasrah terhadap alam.Kedua,Faham posibilisme atau fohom probabilism; faham yang memandang bahwa lingkungan alam berpengaruh terhadap manusia tetapi tidak menentukan melainkan hanya memberikan peluang dan kemungkinan pada manusia untuk berkembang. Tokoh yang terkenal dari posibilisme adalah Sc.Semple yang semula menjadi pengikut determinisme Ratzel, akan tetapi selanjutnya dia mampu melepaskan diri dari faham tersebut.Tokoh posibilisme yang lain adalah Paul Vidal de la Blache dari Perancis yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan kehidupan dan kebudayaan manusia bukan dipengaruhi langsung oleh alam akan tetapi fiaktor yang mempengaruhi tersebut adalah proses produksi yang dipilih oleh seorang yang berasal dari kemungkinan-kemungkinan yang disediakan oleh tanah, iklim yang ada di sekitarnya.

Jadi dalam faham posibilisme manusia tidak lagi dipandang pasif tergantung pada alam akan tetapi sebagai subyek yang aktif mengkreasi hidupnya meskipun kreativitasnya tersebut tergantung oleh faktor alam yang menyediakan kemungkinan pada dirinya untuk berkembang.Ketiga yaitu faham op{ntrne Teknologi yaitu faham yang memandang bahwa manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya dapat menciptakan kebudayaan dan mengkreasi lingkungan alam sesuai dengan yang diinginkannya. Alam bisa dimodifikasi dan dimanfaatkan serta diolah sedemikian rupa oleh manusia untuk kesejahteraan dan kemanfaatan hidupnya. Manusia tidak lagi dipengaruhi oleh lingkungan alam dan sebaliknya alam sangat tergantung pada kecakapan manusia lewat ilmu pengetahuan dan teknologiyang dimilikinya untuk dimanfaatkan.Setiap faham di atas ada kelebihan dan kekurangannya, sikap ekstrim terhadap suatu faham dapat menjadi bencana baik bagi manusia sendiri maupun bisa terjadi perusakan terhadap tinglungan alam yang pada ujungnya kerusakan lingkungan alam sangat merugikan pada perkembangan dan kesejahteraan manusia itu sendiri.3. Perkembangan Demografi dan Kerejahteraan HidupDalam perkembangan bumi, manusia muncul sebagai makhluk hidup yang paling akhir. Perkembangan dan persebaran manusia di muka bumi selain dipengaruhi oleh lingkungan alam juga dipengaruhi oleh faktor kemampuan manusianya (budaya manusia sendiri)Perkembangan peradaban umat manusia yang berpengaruh terhadap perkembangan penduduk di muka bumi ini dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu;

1. zaman ketika umat manusia menggunakan teknologi yang sangat sederhana dalam mengatasi masalah kehidupannya sehubungan dengan pengaruh lingkungan alam, 2. zaman ketika manusira mengembangkan teknologi cocok tanam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan 3. zaman ketika manusia mulai mengembangkan industri Pada peradaban manusia pertama ketika manusia hanya meramu kebutuhannya berupa beburu, menangkap ikan dan mengumpulkan hasil lautan, pertumbuhan penduduk bumi saat itu sangat rendah akibat tingkat kematian yang tinggi karena kelaparan, wabah penyakit dan peperangan antar kelompok manusia.Pada peradaban manusia ketika manusia mengembangkan tehnologi cocok tanam, pertumbuhan penduduk mulai meningkat. Manusia mulai mampu menyediakan bahan pangan yang mejadi dasar kemakmurannya. Bercocok tanam sederhana dan penggembalaan sangat menopang kesejahteraan serta perkembangan penduduk saat itu.Peradaban manusia yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan penduduk ketika manusis mulai mengembangkan industri. Di samping pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, juga terjadi migrasi ke daerah-daerah yang memberikan sumber kehidupan. Revolusi industri di bidang pertanian, pengobatan, pabrikan dan lain-lain, membawa dampak yang luas terhadap mobilitas penduduk, baik horizontal maupun vertikal.Pertumbuhan, perkembangan dan persebaran penduduk dunia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya telah membawa dampak positif dan negatif terhadap lingkungan hidupnya. Dampak positif dialami manusia sebagai peningkatan kemakmuran serta kesejahteraan pada umumnya dari pengolahan dan pemanfaatan sumber daya lingkungan sedangkan dampak negatif berupa perusakan lingkungan seperti erosi, kekeringan, pencemaran dan lain sebagainya. Masalah pencemaran inilah yang wajib mendapat perhatian bersama yang mungkin akan menimpa kehidupan umat manusia bila kita sendiri tidak melakukan usaha menanggulanginya. Kemampuan lingkungan ada batasnya meskipun kita belum mengetahui secara pasti batas daya dukung lingkungan terhadap perkembangan populasi manusia. Di sinilah fungsi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi usaha menghindarkan terjadinya ketimpangan ekologi yang fatal terhadap kehidupan manusia.Populasi manusia terus berkembang bahkan pada suatu saat terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat luar biasa yang disebut ledakan penduduk. Mengingat luas muka bumi yang merupakan ekosistem kehidupan manusia itu luasnya tetap sedangkan pertumbuhan penduduk terus melaju maka akan terjadi benturan antara pertumbuhan populasi manusia dengan daya dukung lingkungan.Manusia sangat bervariasi dan daya dukung terhadap lingkungan juga bervariasi dan daya dukung tersebut tidak mutlak melainkan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya. Lingkungan yang berbeda memiliki daya dukung yang berbeda sedangkan suatu lingkungan daya dukungnya dapat berkembang sesuai dengan faktor tertentu serta sumber daya yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain iklim, cuaca, kesuburan tanah, erosi, parilaku manusia dan lain-lainnya.Dengan memperhatikan kemampuan lingkungan mendukung populasi di atasnya, kita dapat menghitung kemampuan maksimum lingkungan tersebut. Dengan demikian akan dapat diperhitunglran kepadatan populasi yang dapat hidup dengan wajar. Apabila terjadi kelebihan populasi akan terjadi ketimpangan ekologi. Apabila terjadi kelebihan populasi atau kepadatannya melebihi daya dukung, kita katakan lingkungan tersebut telah sampai pada batasnya.Sehubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia, maka manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan. Faktor social budaya dapat juga menurunkan daya dukung lingkungan sehingga sampai kepada batas kemampuannya semua ini menuntut perhatian kita.Ketimpangan lingkungan dalam bentuk kekeringan, tanah longsor, erosi, pencemaran merupakan ungkapan keterbatasan daya dukung lingkungan sebagai akibat perilaku mnusia yang tidak selaras dengan daya dukung lingkungan yang bersankutan. Perluasan pemukiman, perladangan kawasan industri apabila tidak didukung oleh kemampuan lingkungan akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan.4. Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Kehidupan manusia Dalam menjalani kehidupannya, manusia selalu berhubungan dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungal sosialnya yang selalu saling mempengaruhi. Sebagai mahluk sosal manusia akan selalu berhubungan dengan lingkungan masyarakatnya karena saling membutuhkan. Demikian pula sebagai makhluk biologis bagian dari alam akan selalu berhubungan dengan lingkungan alamnya. Kualitas hubungan manusia sangat tergantung pada kemampuan dirinya dalam menggunakan akal pikirannya.Secara garis besarnya, kualitas hubungan manusia dengan alam lingkungannya dapat dikelompokkan dalam tiga tingkatan yaitu kelompok yang hidupnya sangat tergantung pada lingkungannya kelompok yang sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya kelompok yang mampu mempengaruhi dan memanfaatkan lingkungan bagi kesejahteraan hidupnya.Sejak lahir bahkan sejak masih ada dalam kandungan manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungannya. Ketika lahirpun manusia mulai berhubungan dengan udara dan manusia lain serta berbagai sarana yang jelas-jelas jadi lingkungannya. Demikian pula dalam prosesnya yang lebih lanjut kehidupan manusia tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan seperti halnya makhluk hidup lain yang ada di muka bumi ini.Interaksi manusia dengan lingkungan begitu kompleks sehingga mengundang pemikiran kita untuk menelaahnya lebih lanjut, sehinga berkembanglah konsep, azas, pengkajian yang berkenaan dengan hubungan organisme khususnya manusia dengan lingkungannya. Dengan demikian terjadilah jalinan hidup yang berlangsung pada suatu wadah atau tempat yang membentuk suatu sistim kehidupan (ekosistem). Dalam jaringan kehidupan ekosistem tersebut manusia memiliki fungsi, peranan dan kedudukan yang saling berkaitan dengan lingkungannya. Jalinan dan jaringan hidup yang demikian unik mengundang perhatian untuk menelaahnya lebih lanjut, Dalam bahasa Ernest Haekel bidang penelaahan tersebut disebut "ekologi. Hasil analisis terhadap lingkungan, rnanusia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Palam konsep ekologi, terdapat dua komponen utama, yaitu makttluk hidup dan ekologi lingkUngan. Mengingat pentingnya kedudukart lingkungan pada konsep ekologi, kadang-kadang bila orang berbicara tentang ekologi sering diidentikkan dengan pengertian lingkungan.Pendekatan ekologi yang menelaah hubungan antar makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya pada suatu ekosistem, dapat diadaptasikan dalam menelaah kehidupan manusia. Oleh karena itu, pendekatan ini dapat diterapkan pada ilmu-ilmu sosial, khususnya pada bidang sosiologi. Orang pertama yang mengrapkan konsep ekologi dalam ilmu-ilnu sosial, khususnya sosiologi, adalah A. W. Hawley.Dalam konsep ekologi manusia, ditelaah hubungan populasi manusia dengan lingkungannya. rlames A. Quinn menyatakan bahwa ekologi manusia pada bidang ilmu-ilmu sosial meliputi geografi manusia yang menelaah hubungan antara kelompok manusia dengan lingkungan alamnya. Pola ruang yang terbentuk akibat interaksi ekologis tersebut. Sedangkan Banows menjelaskan bahwa geografi adalah ekologi manusia yang memberikan penjelasan tentang hubungan keberadaan lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia. Ini berarti bahwa manusia dengan altivitasnya menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan hanya sekedar lingkungan mempengaruhi manusia. Di sini manusia merupakan faktor ekologi yang aktif.Pada konsep ekologi secara umum, lingkungan dibedakan atas lingkungan biotik dan lingtungan abiotik, sedangkan pada konsep ekologi manusia lingkungan dibedakan atas lingkungan alam, lingkungan sosial dan lingkungan budaya. Lingkungan biotik yaitu segala makhluk hidup yang ada di sekitar kita atau makhluk hidup lain yang berpengaruh terhadap kehidupan kita di muka bumi. Manusia termasuk ke dalam lingkungan biotik ini. Hewan, tumbuhan dan mikro organisme yang berpengaruh pada kehidupan kita termasuk dalam lingkugan ini.Lingkungan abiotik, yaitu segala kondisi yang ada di sekitar makhluk hidup yang bukan berupa organisme hidup. Batuan, tanah, mineral, udara, air, energi matahari yang berpengaruh pada kehidupan kita di muka bumi' semua materi, dan proses yang ada di muka bumi, dan di ruang angkasa yang berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi termasuk dalam kehidupan abiotik. Dengan kemampuan manusia dalam menganalisis lingkungannya, berkembang dari sekedar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menjadi mampu mempengaruhi lingkungannya demi kesejahteraan hidupnya. Gurun yang tandus bisa dipengaruhi dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi lahan pertanian yang produktif seperti Israel dan Palestina.5. Problemattika lingkugan Alam Dan Sosial Budayaa.Keterbatasan Daya dukung AlamDaya dukung lingkungan bersifat relatif dan lingkungan memiliki keterbatasan. Bila pemanfaatan dan populasi yang dapat didukung oleh lingkungan tersebut melewati batas kemampuan, akan terjadi berbagai bentuk ketimpangan. Ketimpangan-ketimpangan tersebut menjadi masalah yang akan pinimpa kehidupan makhluk di muka bumi, khususnya manusia.Muka bumi dengan segala sumber dayanya memiliki kondisi yang sangat bervariasi. Oleh karena itu, daya dukung lingkungan terhadap populasi manusia juga sangat berbeda-beda. Suatu lingkungan yang curam sangat kecil kemampuannya untuk menampung populasi manusia' Bila jumlah populasi dengan kepadatannya dipaksakan melebihi daya dukung lingkungan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi dan tanah longsor.b.Keseimbangan Pemadatan dengan PemeliharaanTanah yang kering memilik kemampuan mendukung populasi dan aktivitas manusia sesuai dengan kondisinya. Bila populasi dan kegiatan di atasnya melebihi daya dukungnya, maka akan terjadi ketimpangan lingkungan berupa kekeringan dan erosi. Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dimanfaatkan untuk memperhitungkan beberapa daya dukung maksimum lingkungan tanah kering tersebut mendukung populasi secara wajar. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan ungkapan budaya manusia, ternyata telah mampu merekayasa gurun menjadi tanah pertanian yang Produktif.Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perekayasaan pertanian berupa pemupukan (kimiawi dan organic), pengolahan tanah yang lebih baik (mekanik), pemilihan bibit unggul (hayati) perbaikan pengairan melalui organisasi dan kelembagaan (sosial, semua ini merupakan bukti kemampuan budaya manusia mengembangkan daya dukung lingkungan, dalam hal ini lingkungan tanah pertanian.Penerapan teknologi bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia selain secara jelas berdampak positif juga membawa dampak negatif. Penerapan tersebut merupakan tekanan terhadap lingkungan eksploitasi hutan, sungai, laut dan lainnya yang di luar daya kemampuan lingkungan yang bersangkutan, merupakan tekanan yang mengubah keseimbangan sehingga menimbulkan masalah lingkungan.

Penggunaan mesin-mesin berat untuk menebas hutan, sehingga dalam waktu yang singkat hutan tersebut merjadi gundul. Akibatnya' keseimbangan di lingkungan hutan tersebut terancam sehingga menimbulkan erosi dan banjir.Demikian halnya lingkungan sosial budaya, prestasi yang gemilang manusia dalam sains dan teknologi telah merubah pola pikir, pola hidup dan perilaku yang berbudaya menuju budaya baru yang didasari oleh hawa nafsunya sehingga terjadi pergeseran nilai di tengah masyarakat. Ini merupakan problematika kehidupan di zaman modern, di bumi ini jualah ekosistem yang belum dipengaruhi manusia hanya tinggal sedikit saja, malahan cukup banyak ekosisten yang dibuat oleh manusia. Manusia memegang peranan penting dalam biosfer ini. Peranan manusia secara ekologis dalam lingkungannya yaitu : 1) Manusia sebagai makhluk yang dominant secara ekologik.Dominan secara ekologik maksudnya manusia dapat berkompetisi secara lebih baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama dalam hal makanan bila dibandingkan dengan makhluk lain dalam ekosistem dan manusia mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya, atau terhadap organisme yang lain. 2) Manusia sebagai makhluk pembuat alatBila dibandingkan dengan hewan besar lainnya, manusia tidak dapat bergerak cepat, pancaindera pencium dan pendengar kurang berkembang dan kulit pelindung tidak punya. Kekurangan-kekurangan ini diatasinya dengan membuat alat bantu.

3) Manusia sebagai makhluk perampok.Sapi, kerbau, kambing, gajah dan lain-lainnya makanan hanya tumbuhan (herbivora) harimau, singa, serigala dan lain-lainya makanan dan hewan, sehingga menghabiskan makanan makhluk lainnya. Oleh karena itu manusia dimasukkan dalam golongan omnivora.

4) Manusia sebagai makhluk penyebab evolusi.Anggrek tadinya merupakan tanaman hutan tanpa disiram dan dipupuk tetap akan berbunga bila waktu berbunga, tetapi setelah anggrek ditanam di halaman rumah bila tidak disiram dan dipupuk tidak mau berbunga lagi. Hal ini berarti terjadi perubahan dalam kehidupan anggrek.

5) Manusia sebagai makhluk Pembuat KotorHewan buang kotoran dapat hancur secara alami, tumbuhan gugur daunnya akan hancur secara alami, tetapi buangan manusia ada yang dapat hancur secara alami (sisa makanan tinja) dan ada yang tidak hancur secare alami. Dengan demikian manusia merupakan satu-satunya makhluk yang mengotori ekosistem iniSetiap makhluk hidup ingin agar tempat hidupnya memberikan rasa aman, nyaman, dan menyenangkan. Semuanya demi untuk kelangsungan hidup bagi individu itu dan bagi jenisnya. Suatu ekosisten mempunyai stabilitas lingkungan tertentu. Semakin besar keanekaragaman ekosistem, makin besar pula stabilitasnya. Hutan hujan tropis yang terdiri dari banyak sekali jenis tumbuhan dan hewannya walaupun tanpa perawatan tetap akan dapat melangsungkan hidupnya. sebaliknya satu ladang atau sawah yang terdiri atas satu jenis tumbuhan saja akan mempunyai stabilitas yang kecil.Walaupun hutan dikatakan mempunyai stabilitas yang tinggi tetapi kecil sekali memberikan daya dukung untuk kelangsungan cara hidup manusia. Oleh karena itu manusia selalu berusaha meningkatkan daya dukung lingkungan dengan cara memberikan tambahan energi pada ekosistem, misalnya dengan pemupukan, pengapuran.D.PERTANYAAN PENDALAMAN1. Apakah hakekat lingkungan sosial dan alam bagi kehidupan manusia ?2. Jelaskan bagaimana pandangan manusia terhadap lingkungan ?3. Jelaskan dengan kata-kata sendiri bagaimana perkembangan pendudukdan kesejahteraan hidup marrusia-4. Bagaimana hubungan Antara kualitas lingkungan dengan kehidupanmanusia ?5. Sebutkan dan jelaskan bagaimana problematik lingkungan alam dansosial budaya ?6. Apakah akibat tantangan problem lingkungan alam dan sosial budaya.Berikan contoh.E.DAFTAR PUSTAKAJasin, Maskoeri, 2OO2, Ilmu Atamiah Dasar, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Saini, KM, 2003, Krisis Kebudagaan" PN STSI, Bandung' Joerjani, Muharnmad, 1997, Pembaragptart dan Lildatrqar IPPJakarta

Soerya Atmadja, R.E., Ilmu Lingkungan Penerbit" ITB, Bandung.

Sumaatmadja, Nursid, 2000, Manusia Dalam Konteks Sosial Budaga dan Tentanga tiHidup,Penerbit, lfiabeta, Bandung.

----------------- 2002, Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Penerbit Alfabeta, Bandung.Supardi, I, 1984, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya Alumni, Bandung. Wardhana, Wisnu Rrya, tggS, panpaX Penemntan Lirrylauqan, Penerbit. Andi OIf Set, Yograkarta.Catatan;

Huntington, bahkan berteori bahwa setelah perang idiologi antara komunisme dan kapitalisme berakhir justru akan muncul "the clash of civilation" (perang antar peradaban). Dasar dari permusuhan antar "peradaban" dan "rasa permusuhan terhadap golongan lain yang berbeda identitasnya. Seperti tercermin dalam motto "there can be friends witlrout true enemies atau "unless we hate what we are not, we cannot love what we have". Tanpa musuh bersama kita tidak dapat mencintai teman tita sendiri. Manusia ternyata lebih mudah digerakkan oleh kebencian dari pada kasih sayang' Dalam pengertian yang demikian itu, kebutuhan akan adab berarti kebutuhan untuk masuk kedalam cara hidup yang mungkin oteh kebanyakan anggota masyarakat dianggap elit dan tidak egaliter.

Menurut Damono, berbudaya atau tidaknya seseorang ditentukan oleh peradaban. Sudah disinggung bahwa orang beradab adalah yang 1) berakhlak, 2) berkesopanan dan 3) berbudi pekerti halus. Kita tentunya menggangap masyarakat kita ini beradab, namun sekarang juga menerima kenyataan bahwa di antara kita ada juga anggota masyarakat yang tidak atau belum beradab. Dengan kata lain, peradaban itu merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu pula, yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilrnu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah maju. Peradaban ini biasanya ada pada masyarakat kota yang telah memiliki sistem kenegaraan secara mapan. Dengan demikian, masyarakat manusia yang secara pengetahuan dan teknologinya masih sangat rendah, dikatakan belum ada pada tingkat peradaban tertentu. Di sini, lingkungan dipahami sebagai lingkungan hidup manusia, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang berpengaruh terhadap sifat-sifat dan pertumbuhan manusia itu. Dengan denikian, dibedakan antara lingkungan sosial, lingkungan budaya dan lingkungan alam.seperti diingatlan soekanto' pembatrasan mengenai hal tersebut patut dihindarkan dari prasangka bahwa individu merupakan lawan kelompok sosial. Erat kaitarmya dengan itu, pertanyaqn mengenai manakah yang lebih diutamakan a.rlt:rra individu dan masyarakat dalam kehidupan social. Pendapat tengahan mengatakan bahwa hubungan antaxa individu dan masyarakat seyoryanyq bersifat saling tergantung sehingga dapat dihindarkan kerancuan pandangan yang menyamakan individu dengan individualisme.Kegiatan produktivitas tanpa acuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tanpa patokan etika tidak mungkin dapat berhasil untuk mensejahterakan kehidupan masyarakatnya. Pedoman etika inilah yang tidak dipunyai oleh masyarakat Indonesia, yaitu sebuah pedoman yang memberikan aturan-aturan baku yang mengatur tindakan-tindakan pelaku dalam sebuah profesi yang di dalam pedoman tersebut terserap prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mendukung dan menjamin dilakukankannya kegiatan profesi si pelaku sebagaimana seharusnya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sehingga peranannya dalam suatu struktur kegiatan adalah fungsional dalam memproses masukan menjadi keluaran yang bermutu. Kalau kita perhatikan, kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia dan lebih lanjut bahwa inti dari pedoman bagi kehidupan itu adalah nilai-nilai budaya, adab dan etika atau prinsip prinsip moral maka tanpa adanya pedoman etika dalam kehidupan kita sebagai seorang Indonesia sebenamya kita tidak mempunyai etika atau tidak beradab terutama dalam kegiatan-kegiatan kerja dan kehidupan sosial.Multikultarisme sebagai sebuah idiologi yang mengagungkan kesederajatan dalam perbedaan yang menekankan perjuangan budaya supaya manusia bisa beradab. Perjuangan ini tidak akan berhasil bila tidak saling dukung mendukung dengan perjuangan menuju masyarakat yang demokratis dengan hukum yang menekankan keadilan dan kepentingan orang banyak, dan kehidupan yang menekankan pada kerja dan produktivilas untuk kesejahteraan masyarakat' keinginan untuk berhubungan dengan orang lain yang benar-benar esensial. Adanya keinginan untuk menjadi kelompok manusia yang memiliki Kesadaran dan kemampuan baru seperti ini, menunjukan adanya kapasitas untuk menjadi manusia yang bermoral'Berbicara soal moral berarti berbicara soal perbuatan manusia dan juga pemikiran serta pendirian mereka mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik, mengenai apa yang patut dan tidak patut unuk dilakukan Dalam konteks hubungan dengan sesama seperti itulah perlu adanya keteraturan sehingga setiap individu dapat berhubungan secara harmonis dengan individu lain di sekitarnya. Untuk terciptanya keteraturan tersebut diperlukan aturan yang disebut oleh kita hukum.Sumber Ilmu pengetahuan itu adalah wahyu sedangkan akal merupakan instrumen untuk menggali dan membuktikan kebenaran wahyu. Dengan potensi yang ada, manusia diberikan kebebasan untuk memilih dan mengembangkan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta hasil pengembangannya di sebut sains, teknologi dan seni.Sains dan teknologi merupakan pengembangan potensi budaya manusia yang mengendap menjadi suatu peradaban. Dengan kesanggupan mengembangkan potensinya, manusia telah mampu mengubah muka bumi seperti yang kita saksikan saat ini. Dengan sains dan teknologi, manusia beserta peradabannya bisa lenyap dalam sekejap mata atau dalam jangka panjang. Manusia dalam hal ini mereka yang menguasai Iptek, memiliki potensi besar untuk memelihara keseimbangan alam atau merusaknya dalam waktu singkat.Dari pertanyaan pertanyaan di atas nampak betapa besarnya tanggung jawab para ilmuan terhadap kelestarian alam ini. Seolah-olah di tangan merekalah kelestarian dan kehancuran alam ini. Menurut Hengry J Warman bahwa perubahan ruang dan tata ruang yang dikembangkan oleh manusia beserta budayanya begitu cepat, terutama setelah ditemukan berbagai sains dan teknologi modern beserta aplikasinya dalam kehidupan. Perkembangan dan perubahan karena faktor dinamika, manusia telah membuat instabilisasi lingkungan alam sekaligus lingkungan sosialnya.Demikian halnya lingkungan sosial budaya, prestasi yang gemilang manusia dalam sains dan teknologi telah merubah pola pikir, pola hidup dan perilaku yang berbudaya menuju budaya baru yang didasari oleh hawa nafsunya sehingga terjadi pergeseran nilai di tengah masyarakat. Ini merupakan problematika kehidupan di zaman modern, di bumi ini jualah ekosistem yang belum dipengaruhi manusia hanya tinggal sedikit saja, malahan cukup banyak ekosisten yang dibuat oleh manusia. Manusia memegang peranan penting dalam biosfer ini. Peranan manusia secara ekologis dalam lingkungannya yaitu :