kajian risiko tahap pelaksanaan konstruksi proyek

12
JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 19 Vol. 3 No. 01 Juni 2017 KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI BENDUNG LEUWIGOONG Tatan Rustandi Mahasiswa Magister Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan Email: [email protected] Abstrack Activities to increase irrigation network project on construction of weirs, also poses risks both from the pre-construction, construction and post-construction. Risks that occur in the project faced by the parties involved in the implementation of the project which the project owners, contractors, consultants and people who feel the disorder as a result of project implementation. Improved irrigation dam jarigan is intended to meet the needs of well water for irrigation water and agricultural potential that can be developed and managed properly. This study aims to gain risk factors, the most dominant influence on irrigation dam proj- ect development area. And how much impact during construction implemented. The method is performed through a survey to know the different possibilities of construction risk and how much risk the consequences or impacts during the construction. Data were analyzed using descriptive method with the following stages: risk identification, risk assessment and risk handling. The results showed that the risk of the most have the greatest probability and impact of risk factors uncertainty field conditions with the value of the risk factor of 0.83. Keywords: risk management, irrigation, identification, assessment, treatment Abstrak Kegiatan peningkatan proyek jaringan irigasi pada konstruksi bendung, juga menimbulkan berbagai risiko baik sejak pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi maupun pasca konstruksi. Risiko-risiko yang terjadi pada proyek ini dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanan proyek ini yaitu pemilik proyek, kon- traktor, konsultan dan masyarakat yang merasakan ganguan akibat pelaksanaan proyek. Peningkatan ja- rigan irigasi pada bendungan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air baik untuk air bersih maupun irigasi agar potensi pertanian dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko, yang paling dominan mempengaruhi pembangunan proyek daerah irigasi bend- ung. Serta berapa besar dampak yang ditimbulkan saat konstruksi dilaksanakan. Metode yang dilakukan melalui survai untuk mengetahui berbagai kemungkinan risiko konstruksi serta berapa besar konsekuensi atau dampak risiko pada saat konstruksi tersebut. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskritif dengan tahapan sebagai berikut : Indentifikasi risiko, Penilaian risiko dan Penanganan risiko. Hasil peneli- tian menunjukan bahwa risiko yang paling memiliki probabilitas dan dampak terbesar adalah faktor risiko ketidakpastian kondisi lapangan dengan nilai faktor risiko 0,83. Kata Kunci: manajemen risiko, jaringan irigasi, identifikasi, penilaian, penanganan

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 19

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI BENDUNG LEUWIGOONG

Tatan Rustandi

Mahasiswa Magister Manajemen Proyek KonstruksiUniversitas Katolik Parahyangan

Email: [email protected]

Abstrack

Activities to increase irrigation network project on construction of weirs, also poses risks both from the pre-construction, construction and post-construction. Risks that occur in the project faced by the parties involved in the implementation of the project which the project owners, contractors, consultants and people who feel the disorder as a result of project implementation. Improved irrigation dam jarigan is intended to meet the needs of well water for irrigation water and agricultural potential that can be developed and managed properly. This study aims to gain risk factors, the most dominant influence on irrigation dam proj-ect development area. And how much impact during construction implemented. The method is performed through a survey to know the different possibilities of construction risk and how much risk the consequences or impacts during the construction. Data were analyzed using descriptive method with the following stages: risk identification, risk assessment and risk handling. The results showed that the risk of the most have the greatest probability and impact of risk factors uncertainty field conditions with the value of the risk factor of 0.83.

Keywords: risk management, irrigation, identification, assessment, treatment

Abstrak

Kegiatan peningkatan proyek jaringan irigasi pada konstruksi bendung, juga menimbulkan berbagai risiko baik sejak pra konstruksi, pelaksanaan konstruksi maupun pasca konstruksi. Risiko-risiko yang terjadi pada proyek ini dihadapi oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanan proyek ini yaitu pemilik proyek, kon-traktor, konsultan dan masyarakat yang merasakan ganguan akibat pelaksanaan proyek. Peningkatan ja-rigan irigasi pada bendungan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air baik untuk air bersih maupun irigasi agar potensi pertanian dapat dikembangkan dan dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor risiko, yang paling dominan mempengaruhi pembangunan proyek daerah irigasi bend-ung. Serta berapa besar dampak yang ditimbulkan saat konstruksi dilaksanakan. Metode yang dilakukan melalui survai untuk mengetahui berbagai kemungkinan risiko konstruksi serta berapa besar konsekuensi atau dampak risiko pada saat konstruksi tersebut. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskritif dengan tahapan sebagai berikut : Indentifikasi risiko, Penilaian risiko dan Penanganan risiko. Hasil peneli-tian menunjukan bahwa risiko yang paling memiliki probabilitas dan dampak terbesar adalah faktor risiko ketidakpastian kondisi lapangan dengan nilai faktor risiko 0,83.

Kata Kunci: manajemen risiko, jaringan irigasi, identifikasi, penilaian, penanganan

Page 2: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 20

1. PENDAHULUAN

Proyek konstruksi merupakan suatu bidang yang dinamis dan mengandung risiko. risiko dapat mem-berikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas dan batasan biaya dari proyek. (labombang, Mastura. 2011). Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpas-tian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana. (Labombang, Mastura. 2011). Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat di-hilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya (Kangari, 1995).

Karena sifat risiko yang inharent atau bawaan yang tidak dapat dihindarkan dan bila tidak dikelola den-gan baik dapat menimbulkan berbagai kerugian ter-utama pada biaya, mutu, dan waktu, maka tujuan penelitian ini merasa penting untuk meneliti risiko apa saja yang potensial terjadi pada proyek pening-katan jaringan irigasi Bendung Leuwigoong Kabu-paten Garut, sehingga dapat disiapkan penanganan atau mitigasinya jika risiko tersebut terjadi.

Berdasarkan latar belakang dan melihat kondisi di lapangan secara langsung proyek pembangunan Ja-ringan Irigasi Bendung Leuwigoong, sehingga rumu-san permasalahan yang teridentifikasi adalah seb-agai berikut:

A. Risiko apa saja yang mungkin terjadi atau poten-sial terjadi dalam pelaksanaan proyek pemban-gunan jaringan irigasi Bendung Leuwigoong.

B. Seberapa besar pengaruh dari dampak terjadinya suatu risiko proyek pembangunan jaringan iri-gasi Bendung Leuwigoong

C. Strategi apa yang harus dilakukan untuk mence-gah dan mengatasi jika risiko tersebut terjadi.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

A. Mengkaji dan menilai risiko-risiko yang mungkin atau potensial terjadi dalam pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi Bendung Leuwi-goong.

B. Mengetahui sedini mungkin dampak dari suatu risiko yang biasa terjadi pada proyek pembangu-nan jaringan irigasi Bendung leuwigoong.

C. Menentukan tindakan yang harus diambil guna mencegah dan menangani risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek pembangunan jarin-gan irigasi Bendung leuwigoong.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Proyek konstruksi merupakan suatu hal yang unik, spesifik dan dinamik, maka setiap proyek memiliki

identifikasi risikonya masing-masing, dan respon risiko yang berbeda-beda untuk meminimalisasi dampak risikonya. Secara umum jenis proyek kon-struksi terdiri atas tiga jenis proyek, yaitu proyek gedung, proyek sipil dan proyek industri. Proyek jaringan irigasi merupakan salah satu bagian dari jenis proyek sipil. Sesuai dengan karakteristrik se-buah proyek, proyek jaringan irigasi ini juga bersifat sementara yang berarti awal dan akhirnya kegiatan adalah pasti. Jika tujuan dari proyek telah dicapai maka kegiatan proyek akan berakhir. Demikian juga produk yang dihasilkan maupun unsur-unsur di-dalam kegiatannya adalah unik atau berbeda satu dengan yang lainya walupun proyek yang dikerjakan adalah sama yaitu proyek irigasi.

2.1. Pengertian Risiko

Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu pada kondisi tertentu (Halpin, D. W and Woodhead, R.W., 1998). Analisis risiko adalah metode untuk mengidentifi-kasi dan mengukur risiko, pengembangan, seleksi dan program manajemen untuk menghadapi risiko tersebut dalam sebuah cara yang terorganisir. Hal ini meliputi tiga aspek yaitu: identifikasi risiko, pe-nilaian risiko dan pengelolaan risiko (Smith, 1995, dan Sandhyavitri, 2002).

2.2. Identifikasi dan Klasifikasi Risiko pelak-sanaan Konstruksi

Menurut Flanagan dan Norman (1993) untuk dapat mengenali risiko secara komprehensif dapat dilaku-kan dengan mengenali dari sumbernya (source), kejadiannya (event), dan akibatnya (effect). Sumber risiko adalah kondisi-kondisi yang dapat memper-besar kemungkinan terjadinya risiko. Event adalah peristiwa yang menimbulkan pengaruh (effect) yang sifatnya dapat merugikan dan menguntungkan. Lebih lanjut Godfrey (1996) berpandangan bahwa dalam melakukan indentifikasi risiko terlebih dahulu diupayakan untuk menentukan sumber risiko itu sendiri secara komprehensif. Risiko dapat bersum-ber dari politis (political), lingkungan (environmen-tal), perencanaan (planning), pemasaran (market), ekonomi (economic), keuangan (financial), proyek (project), teknik (tecnical), manusia (human), krim-inal (criminal), dan keselamatan (safety).

2.3. Manajemen Risiko

Secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang diha-dapi oleh organisasi /perusahaan, keluarga dan ma-syarakat Jadi mencangkup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin atau meng-koordinir dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan risiko. (Djojosoedarso, 1999).

Manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifi-

Page 3: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 21

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

kasi sumber risiko dan ketidakpastian, menentukan pengaruhnya dan menentukan responnya dengan tepat. Tujuan dari manajemen risiko tidak hanya untuk mengurangi risiko, tetapi manajemen risiko dapat digunakan oleh seorang pengambil keputusan dalam memperkirakan risiko dan keuntungan yang dapat mengubah risiko menjadi pendapatan yang besar.

2.4. Risiko-risiko Umum Tahap Pelaksanaan Konstruksi

Menurut Dwi Sri Wiyanti, 2009, Perlu dipahami bah-wa selama tahap pelaksanaan konstruksi risiko ter-hadap kecelakaan, kematian dan kerugian atau ke-hilangan harta benda (termasuk, tanpa pembatasan, pekerjaan, peralatan instalasi, bahan dan peralatan)

selama pelaksanaan konstruksi yang sepenuhnya merupakan merupakan risiko kontraktor. Untuk menjamin dapat dicapainya tujuan proyek, terhin-dar dari risiko - risiko yang mungkin terjadi sehingga proyek dapat mengalami kegagalan dapat meman-

faatkan jasa asuransi konstruksi, dalam beberapa kontrak konstruksi memasukan asuransi yang diwa-jibkan kepada kontraktor. Oleh karena itu kontraktor harus menyediakan, atas nama kontraktor dan pe-milik, asuransi selama masa pelaksanaan konstruksi yaitu sejak Tanggal Mulai Kerja sampai Berita Acara Penyelesaian Akhir diterbitkan.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan pada proses konstruksi jaringan irigasi DI Leuwigoong ini menggunakan metode wawancara dan survey yang bertujuan un-tuk mendapatkan opini dari responden mengenai risiko-risiko yang mungkin terjadi pada konstruksi sebuah jaringan irigasi. proses penelitian ini dapat dilihat pada diagram penelitian pada gambar 1.

3.1. Identifikasi dan Klasifikasi Faktor Risiko

Pada tahap ini dilakukan studi literatur tentang fak-tor risiko apa saja yang relevan dan mungkin ter-jadi pada proyek konstruksi di bidang sumber daya air, berdasarkan dari beberapa sumber diantaranya

Gambar 1. Alur Pikir Penilitian

Page 4: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 22

data skunder didapatkan dari literatur penelitian terdahulu, dan data primer dilakukan survai atau kuesioner kepada stakeholders dilapangan.

3.2. Pengumpulan dan Analisis Data

Pada tahap pengumpulan data melalui kuesioner atau survai dilakukan 2 tahap, tahap pertama di-lakukan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang relevan atau potensial terjadi di lapangan ber-dasarkan presepsi stakeholders, setelah itu data diolah dan dilakukan survai atau kuesioner tahap 2 untuk menilai setiap faktor risiko dan dampaknya terhadap kinerja proyek di jaringan irigasi Leuwi-goong. Setelah itu data dianalisis menggunakan metode (severity) index untuk pemeringkatan fak-tor risiko, dan dibuat peta dalam matriks.

3.3. Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan men-gunakan kuesioner mengenai penilaian risiko (risk assessment) tentang opini responden baik menge-nai kemungkinan kejadian (likelihood to accurrence) maupun pengaruh (potensial consequences) risiko.

3.4. Teknis Analisis Data

A. Analisis data hasil kuesioner 1 berdasarkan sur-vai lapangan 1

Pada analisis ini digunakan skala guttman, yaitu skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. (Ridwan, 2010:89). Di-mana dalam skala guttman ini untuk menentukan relevan atau tidak relevannya variabel risiko dengan mengunakan penilaian Iya/Tidak yaitu jika jawaban Iya = Skor 1, dan jika jawaban Tidak = Skor 0, dan untuk kumulatif perhitungan data hasil kuesioner menggunakan rumus:

P x 100% dimana:

P = presentase

F = frekuensi jawaban

N = jumlah responden

Setelah data dianalisis dan diketahui mana saja fak-tor risiko yang relevan, selanjutnya dilakukan sur-vai ke 2 untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampaknya risiko tersebut terhadap biaya dan wak-tu (penilaian risiko).

B. Analisis data hasil kuesioner 2 berdasarkan survai lapangan 2:

Setelah data dari kuesioner ke 2 dikumpulkan se-lanjutnya dianalisis dengan severity index (SI), FI menunjukkan indeks frekuensi dari kemunculan fak-tor-faktor risiko yang potensial terjadi pada pelak-sanaan peningkatan jaringan irigasi, dan SI menun-jukkan indeks dampak setiap faktor-faktor risiko

bila variabel risiko itu terjadi terhadap dampak biaya dan waktu.

Dalam perhitungan Severity Index, rumusnya adalah sebagai berikut:

Dimana :

ai = Konstanta penilai

xi = Frekuensi responden

I = 0,1,2,3,4,……..n

x0, x1, x2, x3, x4, = respon frekuensi responden

a0 =0, a1=1, a2=2, a3=3, a4=4

x0 = frekuensi responden “sangat rendah/kecil” dari survey, maka a0=0

x1 = frekuensi responden “sangat rendah/kecil” dari survey, maka a1=1

x2 = frekuensi responden “rendah/kecil” dari sur-vey, maka a2=2

x3 = frekuensi responden “tinggi/besar” dari survey, maka a3=3

x4 = frekuensi responden “sangat tinggi/besar” dari survey, maka a4=4

3.5. Analisis dan Hasil Faktor Risiko

Data hasil survai kedua dilakukan analisis secara menyeluruh menggunakan skala penilaian dan dam-pak (Tabel 1) dan diperoleh faktor risiko yang rel-evan beserta probabilitas dan dampaknya, disajikan pada Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6.

Tabel 1. Klasifikasi Skala Penilaian dan Dampak

Sebutan Kode Nilai

1 Kemungkinan Terjadi ≤ 20% Cenderung tidak mungkin terjadi

Sangat Kecil

SK 1

2 20% < Kemungkinan terjadi <40%

Kemungkinan kecil terjadi Kecil K 2

3 40% < Kemungkinan terjadi <60%

Sama kemungkinannya terjadi & tidak terjadi

Sedang/Cukup

C 3

4 60% < Kemungkinan terjadi <80%

Kemungkinan besar terjadi Besar B 4

5 80% < Kemungkinan terjadi <100%

Sangat mungkin pasti terjadi/sering

Sangat Besar

SB 5

RatingNo Kriteria Kuantitatif Kriteria Kualitatif

Page 5: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 23

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

Tabel 2. Faktor Risiko Yang Relevan Beserta Probabilitas dan Kategori Berdasarkan Skala Penilaian

Sumber: Hasil data olahan

1 2 3 4 5 NILAI

SR R C T ST

1 Bencana Alam 7 2 3 0 2 0 0.32 K 22 Kondisi Muka Tanah 7 2 0 1 4 0 0.50 C 33 Kondisi muka air tanah 7 1 5 1 0 0 0.25 K 2

4 Ketidakpastian kondisi dilapangan

7 0 1 1 5 0 0.64 B 4

5 Cuaca 7 1 2 0 4 0 0.50 C 31 Keterampilan dan Keahlian 7 1 3 0 0 3 0.54 K 32 Kedisiplinan 7 1 3 0 0 3 0.54 C 33 Produktivitas 7 1 0 3 1 2 0.61 B 44 Kurang kompaknya tim kerja 7 1 2 2 2 0 0.43 C 35 Pertengkaran pekerja 7 1 4 1 1 0 0.32 K 26 Kurangnya jumlah pekerja 7 1 3 1 2 0 0.39 K 27 Pemogokan tenaga kerja 7 4 1 1 1 0 0.21 K 21 Kemampuan Kontraktor 7 3 3 0 1 0 0.21 K 2

2 Terhambatnya keuangan pihakkontraktor

7 0 2 1 4 0 0.57 C 3

1 Kesalahan desain 7 2 0 3 2 0 0.43 C 32 Data desain tidak lengkap 7 1 1 3 2 0 0.46 C 3

3 Terlambatnya informasi dariperencana

7 2 0 3 2 0 0.43 C 3

1 Kegagalan keuangan owner 7 5 1 0 1 0 0.14 SK 12 Change order 7 5 1 1 0 0 0.11 SK 11 Keterlambatan pengiriman 7 2 1 2 2 0 0.39 K 22 Kerusakan pada saat pengiriman 7 1 4 2 0 0 0.29 K 2

3 Kerusakan pada saatpenyimpanan

7 4 3 0 0 0 0.11 SK 1

4 Rendahnya kualitas material 7 4 3 0 0 0 0.11 SK 15 Produktivitas dan effisiensi 7 3 4 0 0 0 0.14 SK 11 Kurangnya jumlah peralatan 7 1 4 2 0 0 0.29 K 2

2 Kondisi peralatan yang tidaklayak pakai

7 2 4 1 0 0 0.21 K 2

3 Kerusakan alat 7 2 3 1 1 0 0.29 K 2

1Perubahan pada pekerjaankontruksi akibat sulitdilaksanakan

7 1 2 2 2 0 0.43 C 3

2 Kualitas (mutu) pekerjaan kurangbaik

7 1 4 0 2 0 0.36 K 2

3 Masalah Komunikasi 7 3 4 0 0 0 0.14 SK 14 Masalah Koordinasi 7 1 4 2 0 0 0.29 K 25 Jumlah nyata pekerja 7 2 4 1 0 0 0.21 K 2

6 Metode pelaksanaan yang salah 7 1 4 1 1 0 0.32 K 2

7 Keterlambatan memecahkanmasalah dalam kontraktor

7 0 3 2 2 0 0.46 C 3

1 Akses ke lokasi proyek 7 2 3 2 0 0 0.25 K 22 Kemacetan lalu lintas 7 4 2 0 1 0 0.18 SK 13 Gangguan keamanan 7 3 2 1 1 0 0.25 K 24 Kurangnya alat dan material 7 4 2 0 1 0 0.18 SK 1

5 Ditutupnya Lokasi Material OlehPemda

7 2 2 2 1 0 0.32 K 2

1 Mesin tidak diperiksa sebelumberoperasi

7 4 2 0 1 0 0.18 SK 1

2 Pekerja tidak dilengkapi alatpelindung

7 4 2 1 0 0 0.14 SK 1

3 Peraturan safety yang dilanggar 7 5 1 0 1 0 0.14 SK 1

1 Perubahan peraturan pemerintah 7 4 1 1 1 0 0.21 K 2

2Kebijaksanaan pemerintah yangmenyebabkan terhentinya proyek 7 5 0 0 1 1 0.25 K 2

3 Rumitnya masalah perijinan 7 3 0 2 2 0 0.36 K 24 Ketidakstabilan moneter 7 4 0 1 2 0 0.29 K 21 Ketersediaan Dana 7 5 0 1 1 0 0.18 SK 1

2 Keterlambatan pembayaran olehpemilik

7 4 1 1 1 0 0.21 K 2

3 Inflasi 7 2 3 2 0 0 0.25 K 24 Fluktuasi 7 2 3 2 0 0 0.25 K 25 Harga material lebih mahal 7 1 4 1 1 0 0.32 K 26 Penambahan biaya sewa alat 7 1 4 0 2 0 0.36 K 27 Upah pekerja lebih mahal 7 1 4 0 2 0 0.36 K 28 Biaya pemeliharaan alat tinggi 7 3 2 0 2 0 0.29 K 2

J Risiko K3

Risiko PolitikK

L Risiko Ekonomi

G Risiko Peralatan

H Risiko Proses Kontruksi

IRisiko Lokasi

Proyek

D Risiko Konsultan

E Risiko Owner

F Risiko Material

A Risiko Fisik

BRisiko Tenaga

Kerja dan Tenaga ahli

C Risiko Kontraktor

KATEGORI/KLASIFIK

ASI

Responden U/probabil

itas

Probabilitas

SI (%)KLASIFIKASI RISIKO

FAKTOR RISIKO

Page 6: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 24

Tabel 3. Faktor Risiko Dengan Penilaian Dampak Terhadap Waktu

Sumber: Hasil data olahan

1 2 3 4 5 NILAI

SR R C T ST

1 Bencana Alam 7 3 1 0 3 0 0.36 K 22 Kondisi Muka Tanah 7 3 0 3 1 0 0.32 K 23 Kondisi muka air tanah 7 3 3 1 0 0 0.18 SK 1

4 Ketidakpastian kondisi dilapangan

7 0 1 4 2 0 0.54 C 3

5 Cuaca 7 1 1 4 1 0 0.43 C 3

1 Keterampilan danKeahlian

7 3 3 1 0 0 0.18 K 2

2 Kedisiplinan 7 3 2 2 0 0 0.21 K 23 Produktivitas 7 2 1 2 2 0 0.39 C 3

4 Kurang kompaknya timkerja

7 2 2 2 1 0 0.32 K 2

5 Pertengkaran pekerja 7 2 3 1 1 0 0.29 K 2

6 Kurangnya jumlah pekerja 7 0 5 1 1 0 0.36 K 2

7 Pemogokan tenaga kerja 7 3 3 0 1 0 0.21 K 21 Kemampuan Kontraktor 7 1 2 2 2 0 0.43 C 3

2 Terhambatnya keuanganpihak kontraktor

7 0 2 3 2 0 0.50 C 3

1 Kesalahan desain 7 2 1 2 2 0 0.39 K 22 Data desain tidak lengkap 7 2 1 3 1 0 0.36 K 2

3 Terlambatnya informasidari perencana

7 2 1 2 2 0 0.39 K 2

1 Kegagalan keuanganowner

7 6 1 0 0 0 0.04 SK 1

2 Change order 7 5 2 0 0 0 0.07 SK 1

1 Keterlambatan pengiriman 7 3 2 2 0 0 0.21 K 2

2 Kerusakan pada saatpengiriman

7 4 1 2 0 0 0.18 SK 1

3 Kerusakan pada saatpenyimpanan

7 5 2 0 0 0 0.07 SK 1

4 Rendahnya kualitasmaterial

7 5 1 0 1 0 0.14 SK 1

5 Produktivitas daneffisiensi

7 3 3 0 1 0 0.21 K 2

1 Kurangnya jumlahperalatan

7 4 1 1 1 0 0.21 K 2

2 Kondisi peralatan yangtidak layak pakai

7 3 2 1 1 0 0.25 K 2

3 Kerusakan alat 7 4 0 3 0 0 0.21 K 2

1Perubahan pada pekerjaankontruksi akibat sulitdilaksanakan

7 0 5 0 2 0 0.39 K 2

2 Kualitas (mutu) pekerjaankurang baik

7 4 2 0 1 0 0.18 K 2

3 Masalah Komunikasi 7 6 1 0 0 0 0.04 SK 14 Masalah Koordinasi 7 2 5 0 0 0 0.18 K 25 Jumlah nyata pekerja 7 4 3 0 0 0 0.11 K 2

6 Metode pelaksanaan yangsalah

7 2 3 2 0 0 0.25 K 2

7Keterlambatan memecahkan masalahdalam kontraktor

7 0 5 2 0 0 0.32 K 2

1 Akses ke lokasi proyek 7 1 5 1 0 0 0.25 K 22 Kemacetan lalu lintas 7 4 2 0 1 0 0.18 SK 13 Gangguan keamanan 7 4 3 0 0 0 0.11 SK 1

4 Kurangnya alat danmaterial

7 4 2 0 0 1 0.21 K 2

5 Ditutupnya LokasiMaterial Oleh Pemda

7 3 2 1 0 1 0.29 K 2

1 Mesin tidak diperiksasebelum beroperasi

7 4 3 0 0 0 0.11 SK 1

2 Pekerja tidak dilengkapialat pelindung

7 5 1 1 0 0 0.11 SK 1

3 Peraturan safety yangdilanggar

7 5 1 0 1 0 0.14 SK 1

1 Perubahan peraturanpemerintah

7 5 1 1 0 0 0.11 SK 1

2Kebijaksanaan pemerintahyang menyebabkanterhentinya proyek

7 5 0 0 1 1 0.25 K 2

3 Rumitnya masalahperijinan

7 4 1 1 1 0 0.21 K 2

4 Ketidakstabilan moneter 7 2 3 2 0 0 0.25 K 21 Ketersediaan Dana 7 4 2 1 0 0 0.14 SK 1

2Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 7 5 1 1 0 0 0.11 SK 1

3 Inflasi 7 4 3 0 0 0 0.11 SK 14 Fluktuasi 7 3 3 1 0 0 0.18 SK 2

5 Harga material lebihmahal

7 2 5 0 0 0 0.18 SK 2

6 Penambahan biaya sewaalat

7 3 4 0 0 0 0.14 SK 1

7 Upah pekerja lebih mahal 7 3 4 0 0 0 0.14 SK 1

8 Biaya pemeliharaan alattinggi

7 5 2 0 0 0 0.07 SK 1

J Risiko K3

K Risiko Politik

L Risiko Ekonomi

G Risiko Peralatan

HRisiko Proses

Kontruksi

Risiko Lokasi ProyekI

D Risiko Konsultan

E Risiko Owner

F Risiko Material

A Risiko Fisik

BRisiko Tenaga

Kerja dan Tenaga ahli

C Risiko Kontraktor

Responden U/Waktu

Waktu

SI (%)KATEGORI/KLASIFIK

ASI

KLASIFIKASI RISIKO

FAKTOR RISIKO

Page 7: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 25

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

Tabel 4. Faktor Risiko Dengan Penilaian Dampak Terhadap Biaya

Sumber: Hasil data olahan

1 2 3 4 5

SR R C T ST1 Bencana Alam 7 3 1 2 1 0 0.29 K2 Kondisi Muka Tanah 7 3 1 2 1 0 0.29 K3 Kondisi muka air tanah 7 4 3 0 0 0 0.11 SK

4 Ketidakpastian kondisi dilapangan

7 0 5 1 0 1 0.39 K

5 Cuaca 7 1 3 2 1 0 0.36 K

1 Keterampilan dan Keahlian 7 1 4 0 0 0 0.14 SK

2 Kedisiplinan 7 1 5 0 0 0 0.18 K3 Produktivitas 7 1 2 2 1 0 0.32 K4 Kurang kompaknya tim kerja 7 2 2 2 1 0 0.32 K5 Pertengkaran pekerja 7 2 3 1 1 0 0.29 K6 Kurangnya jumlah pekerja 7 1 4 0 1 0 0.25 K7 Pemogokan tenaga kerja 7 4 2 0 1 0 0.18 SK

1 Kemampuan Kontraktor 7 2 2 2 1 0 0.32 K

2 Terhambatnya keuangan pihakkontraktor

7 2 1 3 1 0 0.36 K

1 Kesalahan desain 7 2 2 3 0 0 0.29 K

2 Data desain tidak lengkap 7 2 2 3 0 0 0.29 K

3 Terlambatnya informasi dariperencana

7 4 0 3 0 0 0.21 K

1 Kegagalan keuangan owner 7 6 0 0 1 0 0.11 SK2 Change order 7 4 3 0 0 0 0.11 SK1 Keterlambatan pengiriman 7 5 1 1 0 0 0.11 SK

2 Kerusakan pada saatpengiriman

7 6 1 0 0 0 0.04 SK

3 Kerusakan pada saatpenyimpanan

7 6 1 0 0 0 0.04 SK

4 Rendahnya kualitas material 7 5 1 0 1 0 0.14 SK5 Produktivitas dan effisiensi 7 5 1 0 0 1 0.18 SK

1 Kurangnya jumlah peralatan 7 4 2 0 0 1 0.21 K

2 Kondisi peralatan yang tidaklayak pakai

7 4 2 0 0 1 0.21 K

3 Kerusakan alat 7 5 0 1 1 0 0.18 SK

1Perubahan pada pekerjaankontruksi akibat sulitdilaksanakan

7 3 3 1 0 0 0.18 SK

2 Kualitas (mutu) pekerjaankurang baik

7 4 1 0 0 1 0.18 K

3 Masalah Komunikasi 7 5 2 0 0 0 0.07 SK4 Masalah Koordinasi 7 4 2 1 0 0 0.14 SK5 Jumlah nyata pekerja 7 3 3 0 0 0 0.11 SK

6 Metode pelaksanaan yangsalah

7 4 1 1 0 1 0.25 K

7 Keterlambatan memecahkanmasalah dalam kontraktor

7 4 2 1 0 0 0.14 SK

1 Akses ke lokasi proyek 7 1 5 1 0 0 0.25 K

2 Kemacetan lalu lintas 7 5 1 1 0 0 0.11 SK3 Gangguan keamanan 7 5 2 0 0 0 0.07 SK4 Kurangnya alat dan material 7 4 2 0 0 1 0.21 K

5 Ditutupnya Lokasi MaterialOleh Pemda

7 4 2 0 0 1 0.21 K

1 Mesin tidak diperiksa sebelumberoperasi

7 5 1 0 1 0 0.14 SK

2 Pekerja tidak dilengkapi alatpelindung

7 5 1 1 0 0 0.11 SK

3 Peraturan safety yang dilanggar 7 5 1 0 0 1 0.18 SK

1 Perubahan peraturanpemerintah

7 7 0 0 0 0 0.00 SK

2Kebijaksanaan pemerintahyang menyebabkan terhentinya proyek

7 5 0 1 1 0 0.18 SK

3 Rumitnya masalah perijinan 7 4 3 0 0 0 0.11 SK4 Ketidakstabilan moneter 7 2 4 1 0 0 0.21 K1 Ketersediaan Dana 7 4 2 0 1 0 0.18 SK

2 Keterlambatan pembayaranoleh pemilik

7 5 1 0 0 1 0.18 SK

3 Inflasi 7 4 3 0 0 0 0.11 SK4 Fluktuasi 7 3 3 1 0 0 0.18 SK5 Harga material lebih mahal 7 2 4 0 1 0 0.25 K6 Penambahan biaya sewa alat 7 3 3 0 1 0 0.21 K7 Upah pekerja lebih mahal 7 3 3 0 1 0 0.21 K8 Biaya pemeliharaan alat tinggi 7 5 1 0 1 0 0.14 SK

J Risiko K3

K Risiko Politik

L Risiko Ekonomi

G Risiko Peralatan

H Risiko Proses Kontruksi

IRisiko Lokasi

Proyek

DRisiko

Konsultan

E Risiko Owner

F Risiko Material

A Risiko Fisik

BRisiko Tenaga

Kerja dan Tenaga ahli

CRisiko

Kontraktor

Responden

U/Biaya

Biaya

SI (%)KATEGORI/KLASIFIK

ASIFAKTOR RISIKO

KLASIFIKASI RISIKO

Page 8: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 26

Tabel 5. Ranking FR Terhadap Waktu

Sumber: Hasil data olahan

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan 0.64 0.54 0.83 1 C2 Terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.57 0.50 0.82 2 A5 Cuaca 0.50 0.43 0.80 3 C1 Kemampuan Kontraktor 0.21 0.43 0.80 4 B3 Produktivitas 0.61 0.39 0.78 5 D1 Kesalahan desain 0.43 0.39 0.78 6 D3 Terlambatnya informasi dari perencana 0.43 0.39 0.78 7

H1 Perubahan pada pekerjaan kontruksi akibat sulitdilaksanakan

0.43 0.39 0.78 8

A1 Bencana Alam 0.32 0.36 0.77 9 B6 Kurangnya jumlah pekerja 0.39 0.36 0.77 10 D2 Data desain tidak lengkap 0.46 0.36 0.77 11 A2 Kondisi Muka Tanah 0.50 0.32 0.76 12 B4 Kurang kompaknya tim kerja 0.43 0.32 0.76 13

H7 Keterlambatan memecahkan masalah dalamkontraktor

0.46 0.32 0.76 14

B5 Pertengkaran pekerja 0.32 0.29 0.74 15 I5 Ditutupnya Lokasi Material Oleh Pemda 0.32 0.29 0.74 16 G2 Kondisi peralatan yang tidak layak pakai 0.21 0.25 0.73 17 H6 Metode pelaksanaan yang salah 0.32 0.25 0.73 18 I1 Akses ke lokasi proyek 0.25 0.25 0.73 19

K2 Kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkanterhentinya proyek

0.25 0.25 0.73 20

K4 Ketidakstabilan moneter 0.29 0.25 0.73 21 B2 Kedisiplinan 0.54 0.21 0.72 22 B7 Pemogokan tenaga kerja 0.21 0.21 0.72 23 F1 Keterlambatan pengiriman 0.39 0.21 0.72 24 F5 Produktivitas dan effisiensi 0.14 0.21 0.72 25 G1 Kurangnya jumlah peralatan 0.29 0.21 0.72 26 G3 Kerusakan alat 0.29 0.21 0.72 27 I4 Kurangnya alat dan material 0.18 0.21 0.72 28 K3 Rumitnya masalah perijinan 0.36 0.21 0.72 29 A3 Kondisi muka air tanah 0.25 0.18 0.71 30 B1 Keterampilan dan Keahlian 0.39 0.18 0.71 31 F2 Kerusakan pada saat pengiriman 0.29 0.18 0.71 32 H2 Kualitas (mutu) pekerjaan kurang baik 0.36 0.18 0.71 33 H4 Masalah Koordinasi 0.29 0.18 0.71 34 I2 Kemacetan lalu lintas 0.18 0.18 0.71 35 L4 Fluktuasi 0.25 0.18 0.71 36 L5 Harga material lebih mahal 0.32 0.18 0.71 37 F4 Rendahnya kualitas material 0.11 0.14 0.69 38 J3 Peraturan safety yang dilanggar 0.14 0.14 0.69 39 L1 Ketersediaan Dana 0.18 0.14 0.69 40 L6 Penambahan biaya sewa alat 0.36 0.14 0.69 41 L7 Upah pekerja lebih mahal 0.36 0.14 0.69 42 H5 Jumlah nyata pekerja 0.21 0.11 0.68 43 I3 Gangguan keamanan 0.25 0.11 0.68 44 J1 Mesin tidak diperiksa sebelum beroperasi 0.18 0.11 0.68 45 J2 Pekerja tidak dilengkapi alat pelindung 0.14 0.11 0.68 46 K1 Perubahan peraturan pemerintah 0.21 0.11 0.68 47 L2 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 0.21 0.11 0.68 48 L3 Inflasi 0.25 0.11 0.68 49 E2 Change order 0.11 0.07 0.67 50 F3 Kerusakan pada saat penyimpanan 0.11 0.07 0.67 51 L8 Biaya pemeliharaan alat tinggi 0.29 0.07 0.67 52 E1 Kegagalan keuangan owner 0.14 0.04 0.66 53 H3 Masalah Komunikasi 0.14 0.04 0.66 54

FR DWRank

TOTAL PENILAIAN

P WaktuFAKTOR RISIKO

Page 9: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 27

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

Tabel 6. Ranking FR Terhadap Biaya

Sumber: Hasil data olahan

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan 0.64 0.39 0.78 1 B3 Produktivitas 0.61 0.32 0.73 2 C2 Terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.57 0.36 0.72 3 A5 Cuaca 0.50 0.36 0.68 4 A2 Kondisi Muka Tanah 0.50 0.29 0.64 5 B2 Kedisiplinan 0.54 0.18 0.62 6 D2 Data desain tidak lengkap 0.46 0.29 0.62 7 B4 Kurang kompaknya tim kerja 0.43 0.32 0.61 8 D1 Kesalahan desain 0.43 0.29 0.59 9 D3 Terlambatnya informasi dari perencana 0.43 0.21 0.55 10 B6 Kurangnya jumlah pekerja 0.39 0.25 0.54 11

H7 Keterlambatan memecahkan masalah dalamkontraktor

0.46 0.14 0.54 12

H1 Perubahan pada pekerjaan kontruksi akibat sulitdilaksanakan

0.43 0.18 0.53 13

A1 Bencana Alam 0.32 0.29 0.52 14 B5 Pertengkaran pekerja 0.32 0.29 0.52 15 L6 Penambahan biaya sewa alat 0.36 0.21 0.49 16 L7 Upah pekerja lebih mahal 0.36 0.21 0.49 17 H6 Metode pelaksanaan yang salah 0.32 0.25 0.49 18 L5 Harga material lebih mahal 0.32 0.25 0.49 19 B1 Keterampilan dan Keahlian 0.39 0.14 0.48 20 H2 Kualitas (mutu) pekerjaan kurang baik 0.36 0.18 0.47 21 C1 Kemampuan Kontraktor 0.21 0.32 0.47 22 I5 Ditutupnya Lokasi Material Oleh Pemda 0.32 0.21 0.47 23 F1 Keterlambatan pengiriman 0.39 0.11 0.46 24 G1 Kurangnya jumlah peralatan 0.29 0.21 0.44 25 K4 Ketidakstabilan moneter 0.29 0.21 0.44 26 I1 Akses ke lokasi proyek 0.25 0.25 0.44 27 K3 Rumitnya masalah perijinan 0.36 0.11 0.43 28 G3 Kerusakan alat 0.29 0.18 0.41 29 H4 Masalah Koordinasi 0.29 0.14 0.39 30 L8 Biaya pemeliharaan alat tinggi 0.29 0.14 0.39 31

K2 Kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkanterhentinya proyek

0.25 0.18 0.38 32

L4 Fluktuasi 0.25 0.18 0.38 33 G2 Kondisi peralatan yang tidak layak pakai 0.21 0.21 0.38 34 B7 Pemogokan tenaga kerja 0.21 0.18 0.35 35 I4 Kurangnya alat dan material 0.18 0.21 0.35 36 L2 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 0.21 0.18 0.35 37 A3 Kondisi muka air tanah 0.25 0.11 0.33 38 L3 Inflasi 0.25 0.11 0.33 39 L1 Ketersediaan Dana 0.18 0.18 0.33 40 F2 Kerusakan pada saat pengiriman 0.29 0.04 0.31 41 I3 Gangguan keamanan 0.25 0.07 0.30 42 H5 Jumlah nyata pekerja 0.21 0.11 0.30 43 F5 Produktivitas dan effisiensi 0.14 0.18 0.30 44 J1 Mesin tidak diperiksa sebelum beroperasi 0.18 0.14 0.30 45 J3 Peraturan safety yang dilanggar 0.14 0.18 0.30 46 I2 Kemacetan lalu lintas 0.18 0.11 0.27 47 E1 Kegagalan keuangan owner 0.14 0.11 0.23 48 F4 Rendahnya kualitas material 0.11 0.14 0.23 49 J2 Pekerja tidak dilengkapi alat pelindung 0.14 0.11 0.23 50 K1 Perubahan peraturan pemerintah 0.21 - 0.21 51 H3 Masalah Komunikasi 0.14 0.07 0.20 52 E2 Change order 0.11 0.11 0.20 53 F3 Kerusakan pada saat penyimpanan 0.11 0.04 0.14 54

FR DBFAKTOR RISIKO

TOTAL PENILAIAN

P BiayaRank

Page 10: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 28

3.6. Risk Rangking

Risk ranking berikut adalah hasil pengolahan data berdasarkan waktu (Gambar 2) dan biaya (Gambar 3) yang dilakukan pada tahap analisis data menggunakan persamaan faktor risiko yang didefinisikan sebagai perkalian antara besaran masing-masing dampak dan probabilitas kejadian risiko (2005, Pusjatan), yang dihitung dari persamaan berikut ini yaitu :

FR = (L+I) – (LxI)

Dengan :

FR = Faktor risiko, dengan skala 0-1,

L = Probabilitas kejadian risiko (0 – 100%),

I = Besaran dampak risiko

Gambar 2. Risk Matrik Faktor Waktu Sumber: Hasil data olah

Gambar 3. Risk Matrik Faktor Biaya Sumber: Hasil data olah

3.7. Matriks Risiko

Kategori Risiko dibagi atas 4 kuadran, yaitu; (i) risiko rendah, dimana risiko biasanya diabaikan karena probabilitas kejadiannya relatif rendah dan kalau-pun terjadi, maka dampaknya relatif kecil, (ii dan iii) risiko sedang, dimana salah satu dari probabilitas ataupun dampaknya relatif rendah, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk menge-lolanya, dan (iv) risiko tinggi, dimana probabilitas kejadiannya dan dampaknya relatif tinggi. sehingga perlu dibuat rencana pengelolaan dan penurunan risiko yang mungkin terjadi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan me-nilai risiko-risiko yang mungkin atau potensial ter-jadi dalam pelaksanaan proyek pembangunan jarin-gan irigasi Bendung Leuwigoong guna menentukan

Tabel 7. Faktor Risiko Yang Relevan

Sumber: Data hasil olahan

1 Bencana Alam2 Kondisi Muka Tanah3 Kondisi muka air tanah4 Ketidakpastian kondisi di lapangan5 Cuaca1 Keterampilan dan Keahlian2 Kedisiplinan3 Produktivitas4 Kurang kompaknya tim kerja5 Pertengkaran pekerja6 Kurangnya jumlah pekerja7 Pemogokan tenaga kerja1 Kemampuan Kontraktor

2 Terhambatnya keuangan pihak kontraktor

1 Kesalahan desain2 Data desain tidak lengkap3 Terlambatnya informasi dari perencana1 Kegagalan keuangan proyek 2 Change order1 Keterlambatan pengiriman2 Kerusakan pada saat pengiriman3 Kerusakan pada saat penyimpanan4 Rendahnya kualitas material5 Produktivitas dan effisiensi1 Kurangnya jumlah peralatan2 Kondisi peralatan yang tidak layak pakai3 Kerusakan alat

1 Perubahan pada pekerjaan kontruksi akibat sulit dilaksanakan

2 Kualitas (mutu) pekerjaan kurang baik3 Masalah Komunikasi4 Masalah Koordinasi5 Jumlah nyata pekerja6 Metode pelaksanaan yang salah

7 Keterlambatan memecahkan masalah dalam kontraktor

1 Akses ke lokasi proyek2 Kemacetan lalu lintas3 Gangguan keamanan4 Kurangnya alat dan material5 Ditutupnya lokasi oleh Pemda

1 Mesin tidak diperiksa sebelum beroperasi

2 Pekerja tidak dilengkapi alat pelindung3 Peraturan safety yang dilanggar1 Perubahan peraturan pemerintah

2 Kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkan terhentinya proyek

3 Rumitnya masalah perijinan4 Ketidakstabilan moneter1 Ketersediaan Dana2 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik3 Inflasi4 Fluktuasi5 Harga material lebih mahal6 Penambahan biaya sewa alat7 Upah pekerja lebih mahal8 Biaya pemeliharaan alat tinggi

LRisiko

Ekonomi

IRisiko Lokasi

Proyek

J Risiko K3

K Risiko Politik

F Risiko Material

GRisiko

Peralatan

HRisiko Proses

Kontruksi

CRisiko

Kontraktor

DRisiko

Konsultan

E Risiko Owner

BRisiko Tenaga

Kerja dan Tenaga ahli

NO KATEGORI FAKTOR RISIKO

A Risiko Fisik

Page 11: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 29

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

tindakan yang harus diambil guna mencegah dan menangani risiko yang terjadi pada pelaksanaan proyek pembangunan jaringan irigasi Bendung Leu-wigoong.

Dari hasil analisis didapatkan 12 (dua belas) kat-egori risiko dan 54 (lima puluh empat) faktor risiko yang relevan terjadi pada proyek pembangunan ja-ringan irigasi Bendung Leuwigoong antara lain lihat Tabel 7.

4.1. Deskristif hasil Analisis

Berdasarkan hasil dari analisis terhadap 54 (lima puluh empat) faktor risiko diatas didapatkan rangk-ing terbesar faktor risiko yang memiliki probabilitas dan dampak waktu dan biaya terbesar yaitu lihat Tabel 8 dan Tabel 9.

4.2. Alokasi Risiko

Pada dasarnya risiko-risiko yang diperkirakan ter-jadi untuk setiap elemen risiko sebaiknya dialoka-sikan kepada pihak yang paling mampu mengelola

Tabel 8. Rangking 10 Besar Faktor Risiko Terhadap Waktu

Sumber: Data hasil olahan

Tabel 9. Rangking 10 Besar Faktor Risiko Terhadap Biaya

Sumber: Data hasil olahan

A4 Ketidakpastian kondisi dilapangan

0.64 0.54 0.83 1

C2 Terhambatnya keuanganpihak kontraktor

0.57 0.5 0.82 2

A5 Cuaca 0.5 0.43 0.8 3C1 Kemampuan Kontraktor 0.21 0.43 0.8 4B3 Produktivitas 0.61 0.39 0.78 5D1 Kesalahan desain 0.43 0.39 0.78 6

D3 Terlambatnya informasidari perencana

0.43 0.39 0.78 7

H1Perubahan pada pekerjaankontruksi akibat sulitdilaksanakan

0.43 0.39 0.78 8

A1 Bencana Alam 0.32 0.36 0.77 9B6 Kurangnya jumlah pekerja 0.39 0.36 0.77 10

FR DWFAKTOR RISIKO

TOTAL PENILAIANRank

P Waktu

A4Ketidakpastian kondisi dilapangan 0.64 0.39 0.78 1

B3 Produktivitas 0.61 0.32 0.73 2

C2Terhambatnya keuanganpihak kontraktor 0.57 0.36 0.72 3

A5 Cuaca 0.5 0.36 0.68 4A2 Kondisi Muka Tanah 0.5 0.29 0.64 5B2 Kedisiplinan 0.54 0.18 0.62 6D2 Data desain tidak lengkap 0.46 0.29 0.62 7

B4 Kurang kompaknya tim kerja 0.43 0.32 0.61 8D1 Kesalahan desain 0.43 0.29 0.59 9

D3Terlambatnya informasi dariperencana 0.43 0.21 0.55 10

FAKTOR RISIKOTOTAL PENILAIAN

RankP Biaya FR DB

risiko tersebut, sehingga dengan demikian kerugian akibat terjadinya risiko tersebut dapat dikendalikan dengan optimal data alokasi disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 11.

4.3. Mitigasi Risiko

Setelah seluruh elemen-elemen risiko dapat diiden-tifikasi dan di ukur, maka tahap selanjutnya dalam manajemen risiko adalah memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengelola risiko terse-but jika terjadi. Data mitigasi disajikan pada Tabel 12 dan Tabel 13.

Tabel 10. Alokasi Faktor Risiko Terhadap Waktu

Sumber: Data hasil olahan

Tabel 11. Alokasi Faktor Risiko Terhadap Biaya

Sumber: Data hasil olahan

Tabel 12. Mitigasi Risiko Terhadap Dampak Waktu

Sumber: Data hasil olahan

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan 0.83 √C2 Terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.82 √A5 Cuaca 0.80 √ √C1 Kemampuan Kontraktor 0.80 √B3 Produktivitas 0.78 √D1 Kesalahan desain 0.78 √D3 Terlambatnya informasi dari perencana 0.78 √

H1 Perubahan pada pekerjaan kontruksi akibat sulitdilaksanakan

0.78 √

A1 Bencana Alam 0.77 √ √B6 Kurangnya jumlah pekerja 0.77 √

Pengguna Jasa Penyedia Jasa

FR DWALOKASI

FAKTOR RISIKO

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan 0.78 √B3 Produktivitas 0.73 √C2 Terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.72 √A5 Cuaca 0.68 √ √A2 Kondisi Muka Tanah 0.64 √B2 Kedisiplinan 0.62 √D2 Data desain tidak lengkap 0.62 √B4 Kurang kompaknya tim kerja 0.61 √ √D1 Kesalahan desain 0.59 √D3 Terlambatnya informasi dari perencana 0.55 √

Pengguna Jasa Penyedia Jasa

FR DWALOKASI

FAKTOR RISIKO

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan Melakukan rekayasa lapangan antara penguna jasa, pengawas,dan penyedia jasa

C2 Terhambatnya keuangan pihakkontraktor

Membuat jaminan dari bank terkait dengan keadaan keuangandari pihak kontraktor

A5 Cuaca Mendapatkan data terkait cuaca dari BMKG pada lokasi proyek

C1 Kemampuan Kontraktor Klarifikasi mengenai kompetensi kontraktorB3 Produktivitas Penyedia SDM, alat (sumber daya)D1 Kesalahan desain Mematangkan perencanaan desain

D3 Terlambatnya informasi dariperencana

Meningkatkan koordinasi antara para pihak terkait

H1 Perubahan pada pekerjaan kontruksiakibat sulit dilaksanakan

Mematangkan perencanaan desain

A1 Bencana Alam AsuransiB6 Kurangnya jumlah pekerja Penyedia SDM, alat (sumber daya)

FAKTOR RISIKO MITIGASI

Page 12: KAJIAN RISIKO TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI PROYEK

Vol. 3 No. 01 Juni 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 30

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

A. Identifikasi awal faktor risiko pada pelaksanaan kontruksi jaringan irigasi di Bendung Leuwigoong diperoleh 54 faktor risiko yang mungkin terjadi, dan dari hasil analisis diperoleh 10 faktor risiko yang paling besar probabilitas dan dampaknya baik terhadap waktu yaitu: 1) ketidakpastian kondisi dilapangan 0.83, 2) terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.82, 3) cuaca 0.80. dan terhadap biaya yaitu: 1) ketidakpastian kondisi dilapangan 0.78, 2) Produktivitas 0.73, 3) terhambatnya keuangan pihak kontraktor 0.72.

B. Setiap elemen risiko sebaiknya dialokasikan kepada pihak yang paling mampu mengelola risiko tersebut yaitu: 1) ketidakpastian kondisi dilapangan oleh penyedia jasa, 2) terhambatnya keuangan pihak kontraktor oleh penyedia jasa, 3) cuaca oleh pengguna jasa dan penyedia jasa, 4) produktivitas oleh penyedia jasa.

C. Didalam memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengelola risiko yang terjadi yaitu: 1) melakukan rekayasa lapangan antara penguna jasa, pengawas dan penyedia jasa, 2) membuat jaminan dari bank terkait dengan keadan keuangan dari pihak kontraktor, 3) mendapatkan data terkait cuaca dari BMKG pada lokasi proyek, 4) penyediaan SDM dan alat.

Sehingga segala jenis risiko yang akan terjadi bisa di identifikasi sedini mungkin.

5.2. Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ma-sukan pada Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa se-hingga faktor-faktor risiko yang berakibat kegaga-lan konstruksi bisa dihindari dan pekerjaan selesai sesuai dengan jadwal dalam menyelesaikan suatu proyek baik biaya, waktu dan mutu.

Sumber: Data hasil olahan

Tabel 13. Mitigasi Risiko Terhadap Dampak Biaya DAFTAR PUSTAKA

Djojosudarso, soeisno, (1999). Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan ansurasi cetakan ke 1 Jakarta:Salemba empat, 1999, 200 hlm; 4-5.

Flanagan, R. dan Norman, G. 1993. Risk Manage-ment and Construction. Cambridge : Univer-sity Press.

Godfrey, P.S., Sir William Halcrow and Partners Ltd. 1996. Control of Risk A Guide to Systematic Management Of Risk from Construction. Wes-minster London : Construction Industry Re-search and Information Association (CIRIA).

Halpin, D. W., Woodhead, R. W. (1998). Construction Management. John Wiley & Sons, Inc.,New York, NY.

Kangari, R 1995. Risk Management Perceptions and Trends of U.S Construction. Journal of Con-struction Engineering and Management. ASCE Desember.

Labombang, Mastura SMARTek Vol 9, No 1 (2011) Manajemen Risiko Dalam Proyek Konstruksi

Pusjatan, 2005. Pedoman Penilaian Risiko Investasi Jalan Tol, Bandung.

Sandhyavitri, A. And Young, R. J., 2004, Risk Man-agement in Water Supply, 27 th of WEDC Conference, Vientien.

Wiyanti, Sri Dwi.2009. Kajian Manajemen Risiko Proyek Pemeliharaan Berkala Jalan Kreweng-Lebeng Kabupaten Cilacap. Teodolita Vol. 10 No.1., Juni 2009 : 24-33

A4 Ketidakpastian kondisi di lapangan Melakukan rekayasa lapangan antara penguna jasa, pengawas,dan penyedia jasa

B3 Produktivitas Penyedia SDM, alat (sumber daya)

C2 Terhambatnya keuangan pihakkontraktor

Membuat jaminan dari bank terkait dengan keadaan keuangandari pihak kontraktor

A5 Cuaca Mendapatkan data terkait cuaca dari BMKG pada lokasi proyek

A2 Kondisi Muka Tanah Melakukan rekayasa lapangan antara penguna jasa, pengawas,dan penyedia jasa

B2 Kedisiplinan kesesuaian tugas fungsi dan scheduleD2 Data desain tidak lengkap Mematangkan perencanaan desainB4 Kurang kompaknya tim kerja Meningkatkan koordinasi antara para pihak terkaitD1 Kesalahan desain Mematangkan perencanaan desain

D3 Terlambatnya informasi dariperencana

Meningkatkan koordinasi antara para pihak terkait

FAKTOR RISIKO MITIGASI