kurikulum (tugas rossy)

41
Disusun oleh : Nama : Rosi Rosadi NIM. : 2011031125 Kelas : 1D FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN 2013

Upload: rossyrossady

Post on 21-Jul-2015

658 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Disusun oleh :

Nama : Rosi Rosadi

NIM. : 2011031125

Kelas : 1D

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KUNINGAN

2013

Bab I: Hakikat Pendidikan

Pendidikan

Pendidikan Mltibudaya

Pradigma Pendidikan

Multikultularisme

Pendidikan Sepanjang

Hayat

Sasaran Pendidikan

Umum

Pendidikan Umum

Tujuan Pendidikan

Nasional

BAB 1 : Hakikat PendidikanA. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan peroses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual, keagamaan, pendidikan diri, kecerdasan, serta

keterampilan bagi dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Menurut William F (tanpa tahun) pendidikan harus di lihat

dalam cakupan pengertian yang luas. Pendidikan bukan

merupakan suatu peroses yang netral sehingga terbebas

begitu saja dari nilai-nilai ideologi.

Kosasih Djahiri mengatakan, pendidikan merupakan upaya

terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu (terus

menerus sepanjang hayat) ke arah membina mnusia/anak

didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya.

B. Pendidikan Multibudaya, mulai sebagai gerakan reformasi pendidikan di amerika selama masa perjuangan hak-hak kaum sipil amerika keturunan afrika tahun 1960-an dan 1970-an.

C. Pradigma Pendidikan Multikultularisme, sangat bermanfaatuntuk membangun kohesifitas, soliditas dan intimitas di antara keragaman etnik, ras, agama, budaya dan kebutuhan di antara kita untuk di implementasikan dalam dunia pendidikan.

D. Pendidikan Sepanjang Hayat

E. Sasaran Pendidikan Umum

Pendidikan umum itu mempunyai tujuan :

1. Membiasakan siswa berfikir obyektif kritis dan terbuka

2. Memberikan pandangan jenis nilai hidup

3. Menjadi manusia yang sadar akan dirinya sebagai makhluk

4. Mampu meghadapi tugasnya

F. Pendidikan Umum, pendidikan umumnya dalam

konteks pendidikan nilai, pendidikan kepribadian,

program study, mata pelajaran MKDU,

pengembangan kepribadian utuh, warga negara

yang baik, pengembangan sikap ilmiah.

G. Tujuan Pendidikan Nasional

Refleksi :dalam peroses pendidikan kegiatan belajar-

mengajar merupakan kegiatan paling pokok dn

dalam pencapainan tujuan pendidikan untuk

pencapaian pendidikan bagi para peserta didik.

Bab 2: Fungsi, Kedudukan,

Peranan, dan Proyek Pendidikan Nasional

Fungsi Pendidikan Nasional

Pendidikan Umum

Peranan Pendidikan Umum

Perospek Pendidikan Umum

KomperasiBehavioristik

Landasan Filosofis Pendidikan Umum

Asas-asas Pendidikan

BAB 2 : FUNGSI, KEDUDUKAN,

PERANAN, DAN PROYEK PENDIDIKAN

NASIONALA. Fungsi Pendidikan Nasional, megembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

B. Pendidikan Umum, merupakan pendidikan dasar dan

menengah yang mengutamakan perluasan pegetahuan yang

di perlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan ke jengjang

yang lebih tinggi.

C. Peranan Pendidikan Umum

D. Perospek Pendidikan Umum

E. Landasan Filosofis Pendidikan Umum, menurut Endang

Saefudin landasan filosofis pendidikan umum terdapat banyak

aliran-aliran penting dalam etika, minimal ada 6 aliran : aliran

etika naturalisme, aliran etika hedonisme, aliran etika

utilitarisme, aliran etika idealisme, aliran etika vatalisme, dan

aliran etika theologis.

F. Asas-asas Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara ada 5 asas dalam

pendidikan : asas kemerdekaan, asas kodrat alam,

asas kebudayaan, asas membina kebudayaan

bangsa, dan asas kemanusian.

G. Komperasi Behavioristik

Kontruktivisme beserta implikasinya terhadap praktik

pembelajaran, yaitu :

1. Belajar adalah peroses pemaknaan informasi

baru

2. Kebebasan merupakan unsur esensial dalam

lingkungan pembelajaran

3. Setrategi belajar yang di gunakan menentukan

proses dan hasil belajarnya

Refleksi :untuk mengembangkan kemapuan peserta

didik agar dapat menambah pengetahuan peseta didik agar

dapat melanjutkan ke jengjang yang lebih tinggi lagi dan

peserta didik lebih luas pengetahuannya.

Bab 3 : Landasan

Filosofi

Landasan

Psikologis

Landasan Sosial

Budaya

Landasan Ilmu

Pengetahuan

dan Teknologi

Antara

Kepentingan

Nasional dan

Kepentingan

Daerah

Pengembangan

Kurikulum

Perinsip

Pengemb

angan

Kurikulum

BAB 3 : LANDASAN FILOSOFISA. Landasan Psikologis, Nana Syaodih Sukmadinata

mengemukakan dua bidang psikologi yang

mendasari pengembangan kurikulum :

1. Psikologi Perkembangan, merupakan ilmu yang

mempelajar tentang prilaku individu berkenaan

dengan perkembangannya.

2. Psikologi Belajar, merupakan ilmu yang

mempelajari tentang prilaku individu dalam konteks

belajar.

B. Landasan Sosial Budaya dalam kurikulum dapat di

pandang sebagai suatu rancangan. Sebagai suatu

rancangan, kurikulum menentukan pelaksanaan dan

hasil pendidikan.

C. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

D. Perinsip Pengembangan Kurikulum

E. Pengembangan Kurikulum, di kembangkan atas dasar

kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu

semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik

untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

F. Antara Kepentingan Nasional dan Kepentingan Daerah,

harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan

dengan motto bhinek tunggal ika dalam kerangka

kesatuan republik indonesia.

Refleksi : dalam pengembangan kurikulum pun senantiasa

berpijak pada aliran-aliran filsafat tertentu, sehingga akan

mewarnai terhadap konsep dan implementasi kurikulum

yang dikembangkan.

Bab 4 : Konsep Kurikulum

Landasan Pengembangan

Kurikulum

Pengorganisasian Kurikulum

Manajemen Pengembangan

Teori Pendidikan dan Kurikulum

Kurikulum Tersembunyi

dalam Literatur

Kurikulum tersembunyi di

perguruan tinggi

Sejarah Kurikulum

Tersembunyi dalam

Pendidikan

BAB 4 : KONSEP KURIKULUMA. Pengorganisasian Kurikulum, merupakan

perpaduaan antara sehingga menjadi satu kesatuan

yang utuh, dan dalam aplikasi pada kegiatan belajar

mengajar di harapkan dapat menggairahkan proses

pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebih

bermakna karena senantiasa mengaitkan dengan

kegiatan praktis sehari-hari sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

B. Manajemen Pengembangan

C. Teori Pendidikan dan Kurikulum

D. Sejarah Kurikulum Tersembunyi dalam Pendidikan,

ada pertimbangan implikasi sosial dari kurikulum

tersembunyi, perlu di ingat bahwa kontrol sosial

adalah perhatian utama dari para penemu kurikulum

E. Kurikulum tersembunyi di perguruan tinggi, sangat

mepengaruhi hasil belajar, walau pun penelhan

tentang tersembunyi kebanyakan di pusatkan pada

pendidikan dasar dan menengah, pendidikan tinggi

juga merasakan dampak dari pengetahuan laten ini.

F. Kurikulum Tersembunyi dalam Literatur, kurikulum

memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori

pendidikan. Suatu kurikulum di susun dengan

mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum

dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori

pendidikan tertentu.

G. Landasan Pengembangan Kurikulum, merupakan inti

dari bidang pendidikan dan memiliki pengaruh

terhadap seluruh kegiatan pendidikan.

Refleksi :konsep untuk kegiatan belajar mengajar agar

peserta didik aktiv dalam pelajaran yg sedang di

sampaikan supaya peserta didik selalu aktiv.

Bab 5 : Identifikasi

Kelebihan Kemampuan

Belajar

Teknik

Penilaian pembelajaran

Hakikat pembelajaran remedial

Waktu pelaksanaan

pembeljaran remedial

Tujuan pembelajaran

cooperatifve learning

Diagnosis kegiatan belajar

Belajar kelompok

Model pembelajaran

cooperative learning teknik

jigsaw

Pembelajarn kooperatif

Proses pendidikan

Bentuk pelaksanaan

pembelajaran remedial

Perinsip pembelajaran remedial

Pembelajaran Remedial dalam

KTSP

BAB 5 : IDENTIFIKASI KELEBIHAN

KEMAMPUAN BELAJAR

Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi :

1. Belajar lebih cepat

2. Menyimpan informasi lebih mudah

3. Keingintahuan yang tinggi

4. Berfikir mandiri

5. Superior dalam berfikir abstrak

6. Memiliki banyak minat

A. Pembelajaran Remedial dalam KTSP

B. Hakikat pembelajaran remedial, merupakan layanan

pendidikan yang di berikan kepada peserta didik

untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga

mencapai kriteria ketuntasan yang di harapkan.

C. Perinsip pembelajaran remedial, merupakan

pemberian perlakuaan khusus tehadap peserta didik

yang mengalami hambatan kegiatan belajarnya.

D. Diagnosis kegiatan belajar, di maksud untuk

mengetahui tingkat kesulitan belajar peserta didik

E. Teknik, yang dapat digunakan untuk mendiagonosis

kesulitan belajar

F. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial

G. Waktu pelaksanaan pembeljaran remedial

H. Penilaian pembelajaran

I. Proses pendidikan merupakan suatu aspek

kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan bangsa suatu negara

J. Pembelajarn kooperatif, adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar

K. Belajar kelompok

L. Tujuan pembelajaran cooperatifve learning

M. Model pembelajaran cooperative learning teknik

jigsaw

Refleksi :agar untuk peserta didik lebih baik lagi supaya

kemampuan belajar peserta didik lebih cepat,

menyimpan informasi lebih mudah.

Bab 6 : Model Pengembangan Kurikulum

Model paling mendasar

Pelaksanaan kegiatab pengembangan diri

Hakikat pengembangan diri

Pengembangan KTSPMateri pembelajaran

Pengolahan kurikulum

Pengubahan kurikulum

Evaluasi kurikulum

Organisasi kurikulum

Strategi pembelajaran

Komponen kurikulum

BAB 6 : MODEL PENGEMBANGAN

KURIKULUM

A. Model paling mendasar

B. Komponen kurikulum, terbagi menjadi beberapa bagian tujuan kurikulum, materi, strategi, organisasi kurikulum, evaluasi.

C. Materi pembelajaran, menurut Jhon Dewey materi pembelajaran dan metode reflektif di dalam memecahkan masalah, yaitu proses berfikir, hati.

D. Strategi pembelajaran, adalah penguasaan informasi intelektual sebagai mana yang banyak di kembangkan oleh kalangan pendukung filsafat klasik dalam rangka pewarisan budaya atau pun keabadian, maka strategi pembelajaran yang dikembangkan akan lebih berpusat kepada guru.

E. Organisasi kurikulum, terdapat enam ragam

pengorganisasian kurikulum : mata pelajaran

terpisah, mata pelajaran berkolerasi, bidang study,

program yang bersifat pada anak, inti masalah, dan

electic program.

F. Evaluasi kurikulum, merupakan salah satu komponen

kurikulum dimaksud untuk memeriksa tingkat

ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di

wujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.

G. Pengubahan kurikulum, perubahan kurikulum pada

dasarnya memang di butuhkan manakala kurikulum

yang berlaku (current curriculum) di pandang sudah

tidak efektif dan tidak relevan lagi dengan tuntutan

dan perkembangan jaman dan setiap perubahan

akan mengandung resiko dan konsekuensi tertentu.

H. Pengolahan kurikulum, adalah seperangkat rencana

dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai

pedoman menyelanggarakan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

I. Pengembangan KTSP

J. Hakikat pengembangan diri

K. Pelaksanaan kegiatab pengembangan diri

Refleksi :agar pengembangan kurikulum lebih baik lagi

dan kurikulum yang di ajarkan oleh guru harus di

kembang kan lagi.

BAB 7 : KONSEP PAKEM

Secara garis besar gambaran pakem sbb :

1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang

mengembangkan pemahaman dan kemampuan.

2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara

membangkitkan semangat siswa.

3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku

dan bahan belajar yang menarik

4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih

kooperativedan ineteraktif, termasuk cara belajar

kelompok.

5. Guru mendorong sisiwa untuk menemukan caranya

sendiri dalam memecahkan masalah.

A. Apa yang harus di perhatikan dalam melaksanakan

pakem ?

1. Memahami sifat yang di miliki anak

2. Mengenl anak secara perorangan

3. Memanfaatkan prilaku anakdalam

pengorganisasian belajar

4. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

B. Kegiatan belajar mengajar yang aktif

C. Quantum learning, adalah kiat, petunjuk, strategi dan

seluruh proses belajar yang dapat mempertajam

pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar

sebagai suatu proses yang menyenangkan

bermanfaat.

D. Teori belajar kontruktivisme , adalah teori

pengembangan mental piaget.

H. Kontruktivisme yang artiny bahwa siswa harus aktif

secara mental membangun struktur pengetahuannya

berdasarkan kematangan kognitif yang di milikinya.

I. Teori kontrukstivis

J. Empat pilar belajar : belajar mengetahui, belajar

bekarya, belajar hidup bersama dan belajar

berkembang utuh.

Refleksi :

Bab 8 : Pengembangan

Bahan Ajar

Bahan ajar

Bagai mana

menentukan cakupan

dan urutan bahan ajar

Bagai mana langkah-

langkah dalam memilih

bahan ajar

Apa prinsip-prinsip

dalam pemilihan bahan

ajar

Manfaat bagi peserta

didik

Penyususnan bahan

ajar cetak

Teknis penyususnan

bahan ajar

Jenis bahan ajar

Prinsip pengembangan

Tujuan dan manfaat

penyusunan bahan ajar

BAB 8 : PERKEMBANGAN BAHAN AJAR A. Bahan ajar, adalah segala bentuk yang digunakan

untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanaakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

B. Tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar.

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

C. Manfaat bagi peserta didik

D. Prinsip pengembangan

E. Jenis bahan ajar

F. Teknis penyususnan bahan ajar

1. Analisis KD (Kurikulum Dasar) indikator

2. Analisis sumber belajar

3. Pemilihan dan penentuan bahan ajar

G. Penyususnan bahan ajar cetak, bisa di sesuaikan

seperti ini :

1. Susunan tampilan

2. Bahasa yang mudah

3. Menguji pemahaman

4. Stimulan

5. Kemudahan di baca

6. Materi instruksional

prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip

kecukupan.

I. Bagai mana langkah-langkah dalam memilih bahan

ajar : mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat

dalam standar kompetensi dasar dan memilih

sumber bahan ajar.

J. Bagai mana menentukan cakupan dan urutan bahan

ajar ?

1. Menentukan cakupan bahan ajar

2. Menentukan urutan bahan ajar

Refleksi :pengembangan setiap kurikulum agar

terencana dengan baik guru harus menetukan bahan

apa yang akan di ajarkan agar peserta didik dapat

mengerti dan paham bahan ajaran yang guru

sampaikan.

Bab 9 : PersiapanPembelajaran

Metode pembelajaran

Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran

Prosedur pembeljaran

Pembelajaran inkuiriPembelajaran kontekstual

Pembelajaran dengan modul

Belajar tuntas

Pembelajaran partisipatif

Bermain peran

Strategi pembelajaran

BAB 9 : PERSIAPAN PEMBELAJARANPersiapan pembelajaran hakikatnya merupakan

perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau

memperoyeksikan tentang apa yang dilakukan.

A. Metode pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran

2. Strategi pembelajaran

3. Metode pembelajaran

4. Teknik pembelajaran

B. Strategi pembelajaran

C. Pembelajaran kontekstual, merupakan konsep

pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan

antara materi pemebelajaran dengan dunia

kehidupan nyata.

D. Bermain peran, merupakan salah satu model

pembelajaran yang di arahkan pada upaya

pemecahan masalah-masalah yang berkaitan

dengan hubungan antar manusia terutama yang

menyangkut kehidupan peserta didik.

E. Pembelajaran partisipatif, merupakan pembelajaran

dengan melibatkan pesrta didik secara aktif dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran

F. Belajar tuntas

G. Pembelajaran dengan modul, adalah suatu proses

pembelajaran mengenai suatu satuan bahasa

tertentu yang di susun secara sistematis, operasional

dan terarah untuk di guanakn oleh peserta didik di

sertai dengan pedoman penggunaannya untuk para

guru

H. Pembelajaran inkuiri, merupakan kegiatan

pembelajaran yang melibatkan secara maksimal

seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelididki secara sistematis, logis dan analitis.

I. Prosedur pembeljaran

J. Kegiatan akhir dan tindakan lanjut pembelajaran

Refleksi :agar peserta didik dapat belajar dengan

maksimal untuk mencari bahan pembelajaran, agar

peserta didik dapat mempersiapakn untuk bahan

pembelajaran.

Bab 10 : Model Pembelajaran

Belajar di pandang sebagai usaha sadar

Task sebagai dasar pengajaran di kelas bilingual

Model strategi

Masalah linguistik dalam kelas bilingual

Model sekolah internasional

Strategi pelaksanaan team teaching

Model kelas yang bisa di kembangkan

Pelatihan untuk guru bilingual

Kelas bilingual

Proses pembentukan sikap

Model pembelajaran afektif

BAB 10 : MODEL PEMBELAJARAN

A. Belajar di pandang sebagai usaha sadar, untuk

memperoleh perubahan prilaku secara keseluruhan,

baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Model pembelajaran afektif , strategi pembelajaran

afktif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan

untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi

brtujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya yaitu

sikap dan keterampilan afektif.

C. Proses pembentukan sikap

D. Model strategi, pada umumnya menghadapkan siswa

pada situasi yang mengandung konflik atau situasi

problematis.

E. Model sekolah internasional, di tijau dari komponen

pendidika ialah :

1. Lulusan SBI dapat melanjutkan pendidikan pada

satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik

di dalam maupun di luar negri.

2. Lulusan SBI dapat bekerja pada lembaga-lembaga

internasional dan/atau negara-negara lain.

3. Lulusan SBI meraih mendali tingkat internasional

pada berbagai kompetensi sains matematika,

teknologi, eni, dan olahraga.

F. Kelas bilingual

G. Pelatihan untuk guru bilingual

H. Masalah linguistik dalam kelas bilingual, diatasi

dengan selalu memakai bahasa inggris karena

manfaat pengajaran bahasa inggris yang

berdasarkan pada contec.

I. Task sebagai dasar pengajaran di kelas bilingual

J. Model kelas yang bisa di kembangkan

K. Strategi pelaksanaan team teaching harus juga di

persiapkan dengan bersama-sama.

Refleksi : suatu pembelajaran yang menggunakan suatu

pandangan untuk merubah perilaku untuk dapan

mandiri dan peserta didik bisa kreatif dalam suatu

bidang.