laporan kegiatan praktik kerja industri

26
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA TANGGAL 15 OKTOBER 2012 S/D 5 JANUARI 2013 Disusun dalam rangka melengkapi syarat penilaian Praktik Kerja Industri Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta Program Studi Keahlian : Teknik Mesin Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Disusun oleh : Nama : Alfin Rindi Widiyanto NIS : TP.1113775 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA

Upload: choerul

Post on 16-Feb-2016

281 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

DI UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA

TANGGAL 15 OKTOBER 2012 S/D 5 JANUARI 2013

Disusun dalam rangka melengkapi syarat penilaian Praktik Kerja Industri

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta

Program Studi Keahlian : Teknik Mesin

Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan

Disusun oleh :

                                                      Nama   : Alfin Rindi Widiyanto

                                                      NIS     : TP.1113775

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTAJl.RW. Monginsidi 2 Jetis, Yogyakarta 55233 Telp./Fax. (0274) 513503

Website : www.smkn3jogja.sch.id  Email : [email protected]

LEMBAR PENGESAHAN

Page 2: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

     Laporan ini telah diperiksa, diuji dan disetujui pada 

  Hari          :

  Tanggal    :

Oleh :

Pembimbing Industri                                                           Pembimbing Sekolah

Jumadi                                                                                Saryanto, S.Pd.

NIP. 38809                                                                          NIP.19700205 200012 1 001

Menyetuji,

Ketua Program Studi Keahlian

Suharno, S.Pd.

NIP. 19721005 199801 1 002

Mengetahui,

An. EVP. UPT. Balai Yasa Yogyakarta                    Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta

Assistant Manager Gol. Auxiliary

Suparna                                                                     Drs. Aruji Siswanto

NIP. 38801                                                                 NIP. 19640507 199010 1 001

Page 3: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia yang

telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menelesaikan praktik kerja industri di

UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA dan sekaligus menyelesaikan laporan ini.

           

            Laporan ini kami susun berdasarkan tugas yang kami terima selama praktik kerja

industri di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA, kami ucapkan terima kasih yang tulus atas

bimbingan yang telah kami terima kepada :

1.      Drs. Aruji Siswanto selaku kepala sekolah SMK N 3 YOGYAKARTA

2.      Suharno, S.Pd selaku ketua program keahlian teknik pemesinan

3.      Saryanto, S.Pd selaku pembimbing

4.      Ir. Jhon Robertho selaku pimpinan industri

5.      Suparna selaku kepala golongan AUXILIARY

6.      Jumadi selaku KSR AITK atau pembimbing dari industri

      Demikian laporan ini kami susun, kritik dan saran yang membangun akan kami terima

dengan senang hati

Yogyakarta, 5 Januari 2013

                                                                                                    Penyusun

BAB I

Page 4: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Belajar didunia/industri merupakan bagian dari pendidikan system ganda. Pelajaran di

sekolah dan latihan kerja di dunia usaha/industri telah disusun sedemikian rupa sehingga

tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, siswa wajib mengikuti praktik kerja industri ini

dengan baik.

Praktik kerja industri merupakan kerja terpadu yakni belajar dan bekerja pada situasi

yang sebenarnya dan bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada siswa sehingga

mencapai keahlian dan sikap kerja yang professional. Dengan program praktik kerja industri

ini diharapkan iklim kerja di dunia usaha/industri dapat di adopsi siswa dan dapat menambah

ilmu pengetahuan serta teknologi dari dunia industri.

B.       Tujuan Kerja Industri

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) mempunyai tujuan sebagai berikut :

1.         Memberikan pengalaman kerja yang sebenarnya bagi siswa.

2.         Membentuk sikap kerja yang professional bagi siswa.

3.         Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia usaha/industri.

C.      Manfaat Praktik Kerja Industri

Praktik kerja industri (PRAKERIN) memberikan manfaat bagi siswa untuk membentuk

perilaku dan mengembangkan potensi dirinya sebagai berikut :

1.         Disiplin

Dunia usaha/insdustri mempunyai aturan-aturan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya.

Tujuan ditetapkan aturan-aturan tersebut adalah untuk mengatur pelaksanaan dan menjaga

keamanan karyawan. Semua karyawan harus mematuhinya, demikian juga dengan siswa

Page 5: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

yang melaksanakan praktik kerja industri. Diantaranya : mematuhi peraturan yang berlaku

dan mengikuti pelatih yang di jadwalkan.

2.         Kerjasama

Ada banyak tenaga yang terlibat dalam proses produksi dan akan dijumpai kesulitan-

kesulitan maka diperlukan kerjasama yang baik dan saling membantu sebagai sesuatu team

work yang baik. Sehingga iklim kerja yang kondusif.

3.         Inisiatif

Tugas/pekerjaan/langkah-langkah tanpa perintah (prakarsa sendiri). Pada praktiknya nantinya

tidak selamanya siswa dibimbing dan diawasi karena kesibukan pembimbing industri. Maka

siswa dapat menangani pekerjaan tersebut dengan bekal dan pendidikan dan latihan selama di

sekolah sesuai prosedur yang telah ditentukan.

4.         Tanggung Jawab

Tanggung jawab artinya melaksanakan pekerjaan/tugas dengan baik dan benar  sehingga

menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar produksi. Tanggung jawab tidak hanya

dibebankan pada karyawan tetapi juga pada siswa yang melaksanakan praktik kerja industri.

Orientasi dunia usaha/industri adalah profit/keuntungan maka kerjakan tugas dengan

sungguh-sungguh dan hindari bekerja sambil bergurau.

5.         Bertanya Bila Mengalami Kesulitan

Bila dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang diberikan mengalami kesulitan maka

bertanyalah. Bertanya merupakan sikap kehati-hatian agar terhindar dari kesalahan yang fatal.

6.         Kebersihan

Bersih itu sehat, bersih itu indah, bersih itu nyaman. Kebersihan merupakan bagian dari

kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga akan mempengaruhi proses dan akan

meningkatkan kualitas hasil kerja

7.         Kreatif Mencari Informasi

Page 6: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Timbalah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dari industri. Karena industri adalah tempat

berkembangnya teknologi. Banyak alat-alat atau mesin yang tidak terdapat di sekolah, untuk

itu kuasailah teknologi terbaru yang diterapkan di industri sampai pada batas-batas anda

diperbolehkan. Semakin banyak anda mendapatkan ilmu dan pengalaman semakin bekualitas

latihan kerja yang anda lakukan.

8.         Bekerja/Berlatih dengan hati-hati

Berhati-hati saat melaksanakan pekejaan di industri. Perhatikan keselamatan kerja diri anda

sendiri, orang lain dahun lingkungan kerja anda.

BAB II

PROFIL dan SEJARAH INDUSTRI

A.      Sejarah Berdirinya Industri

Balai Yasa Yogyakarta adalah salah satu balai yasa memiliki PT. KERETA API

(persero) di jawa Balai Yasa didirikan oleh perusahaan perkeretaapian swasta milik Belanda

yaitu Nederland Indidche Spoorwag Matschapi (NIS) pada tahun 1914, dengan nama bengkel

Central Werkplats. Tugas utamanya adalah melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan

kerta. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dan Perkeretaapian menjadi

perusahaan kereta api pemerintah. Pada tanggal 28 September 1945 perkeretaapian diambil

alih oleh pemerintah Indonesia. Nama perkeretaapian, yaitu Balai Karya, DKA, PNKA,

PJKA, PERUMKA. Sejak 6 Juni 1959 namanya berubah menjadi Balai Yasa Yogyakarta 

dengan tugas pokok melaksanakan overhaul lokomotif dan genset.

Balai Yasa Yogyakarta dibangun di atas tanah seluas 128.800m yang terletak di jalan

koesbini no. 1 Yogyakarta. Bangunan yang berfungsi sebagai kantor los kerja seluas

Page 7: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

43.700m², daya listrik diambil dari PLN dengan kapasitas 1.1KVA. Sebagian daya listrik

cadangan ada tiga buah genset, masing-masing mempunyai kapasitas kapasitas 500 KVA

(AC), 80 KVA (AC), dan 133 KVA (DC).

System telekomunikasinya dilayani dengan TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api)

yang mempunyai 27 sambungan. Disamping TOKA, ada juga 2 sambungan telepon yang

dilayani PT. Telkom dan sebuah faximile. Selain itu juga memiliki wireless, SIPERLOKA

(System perawatan Lokomotif Kereta Api), SIPEKA (System pegawai Kereta Api),

SALOKA (System Logistik Kereta Api).

Mesin-mesin perkakas yang dimiliki Balai Yasa Yogyakarta kurang lebih 647 unit yang

sebagian besar sudah tua usianya. Untuk pengujian lokomotif yang mengalami perawatan

didepan Balai Yasa Yogyakarta terdapat test track sepanjang 1.000m.

B.       Visi dan Misi

1.         Visi:

Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus dalam pelayanan harapan

stakeholders.

2.         Misi:

Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis penunjangnya. Melalui praktek

bisnis dan modal organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi

stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu: keselamatan,

ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan

C.      Ruang Lingkup Industri

Di UPT. Balai Yasa Yogyakarta merencanakan dan melaksanakan program

pemeliharaan serta perbaikan lokomotiv, pemeliharaan akhir (PA), semi pemeliharaan akhir

Page 8: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

(SPA), perbaikan atau rehabilitasi (PB/RH) maupun modifikasi (MOD). Menjamin kwalitas

hasil pemeliharaan lokomotif. Melayani perbaikan kerusakan dari dipo dan mempertahankan

lok, yang siap beroprasi di lintas. Pemeliharaan fasilitas kerja. Merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi serta melaporkan realisasi anggaran pemeliharaan dan perbaikan.

Melaksanakan hasil rekayasa teknik lokomotif. Pendayagunaan sumber daya manusia dan

umum.

D.      Program Produksi Lokomotif Tahun 2012

Program produksi lokomotif pada tahun 2012 di UPT. Balai Yasa Yogyakarta antara

lain:

NO JENIS JUMLAH KETERANGAN

1 LOKOMOTIF 112 Baik

2 KRD 6 Baik

3 KRDI 14 Baik

4 KRDE 8 Baik

5 GENSET 4 Baik

        E.  Struktur Organisasi UPT.Balai Yasa Yohyakarta

Page 9: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Keterangan :

EVP   = Excecutif Vice    RN     = Perencanaan      AI    = Auxiliary

               President           RA     = Rangka Atas      TL   = Traksi Listrik

QC     = Quality Control   RB     = Rangka Bawah  LG   = Logam

FT      = Final Test           KOM = Komponen        PT   =Perangkat Tukar

FK     = Fasilitas Kerja     DI      = Diesel               

     F.       Tugas Pokok Golongan Auxiliary

1.         Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, perakitan kembali, alat-alat bantu

mekanik dan pneumatic.

a.         Alat bantu berat :

           Cooling unit

           Brake system

           Air control system

           Peralatan pneumatic

b.        Alat bantu ringan :

           Compressor

Page 10: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

           Cooler

           Blower

           Transmisi motor

2.         Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi

hidroulik.

a.         Perbaikan transmisi hidroulik lok besar

b.        Perbaikan transmisi hidroulik lok kecil

3.         Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu mekanik pneumatic dan transmisi hidroulik

a.         Pengetesan alat bantu mekanik

                Pneumatic

                Air brake system

                Air control system

                Compressor

                blower

b.        Pengetesan transmisi hidroulik

                Cooler

                Cooling unit

Tugas pokok golongan auxiliary yaitu:

1.         GK AI:

a.         Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali alat-alat bantu mekanik

pneumatic.

b.        Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi hidroulik.

c.         Pengetesan alat-alat atau komponen sebelum dikirim atau diambil oleh golongan rangka atas.

2.         KR AIB:

Page 11: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali alat-alat bantu

mekanik pneumatic.

3.         KSR AIBB

Pemeliharaan dan perbaikan alat bantu berat ( cooling unit, Brake system, Air control system,

Peralatan pneumatic ).

4.         KSR AIBR

Pemeriksaan dan perbaikan alat bantu ringan ( compressor, cooler, blower, transmisi motor )

5.         KR AIT

Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali Transmisi

Hidroulik.

6.         KSR AITB

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Transmisi Hidroulik Lokomotif besar

7.         KSR AITK

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikanTransmisi Hidoulik Lokomotif kecil

8.         KR AIP

Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu Mekanik Pneumatik dan Transmisi Hidroulik

9.         KSR AIPB

Pengetesan alat bantu mekanik pneumatic, air brake, air control system, compressor dan

blower.

10.     KSR AIPT

Pengetesan Transmisi Hidroulik, Cooler dan Cooling System

CATATAN :

Karena Transmisi Hidroulik tidak ada produksi maka :

1.         AITK

Page 12: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

Melaksanakan pemeliharaan dan pebaikan Fan Radiator dan tugas pokok nya

2.         AITB

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Blower dan Exhauster

BAB III

KAJIAN TEORI

A.      Cara Mengatasi Apabila Terjadi Hot Engine Atau Motor Panas

1.         Apabila dalam perjalanan terjadi Hot Engine atau Motor Panas kemungkinan gangguan akan

terjadi pada :

a.         Water Temperatur Switch yang merupakan sensor untuk suhu air pendingin untuk

mengerjakan jendela radiator dan fan radiator tidak bekerja

b.        Water Temperatur Switch bekerja dengan baik namun system rangkaian listrik tidak

berfungsi dengan baik.

c.         Poin 1 dan 2 baik namun system pendinginnya tidak berfungsi.

2.         Untuk mengatasi penyebab-penyebab di atas maka harus dilakukan hal sebagai berikut :

a.         Pemeriksaan terhadap kemungkinan gangguan dari water temperature switch:

1)        Periksa kontraktor C1 dan C2 (ECR.1 dan ECR.2) pada ruang CPF relaynya bekerja atau

tidak.

2)        Apabila kontraktor bekerja dengan baik, maka gangguan bukan pada water temperature

tetapi pada system rangkaian listrik atau pada system pendinginnya.

3)        Apabila kontraktor tidak bekerja, maka kerusakan atau gangguan terjadi padawater

temperature. Oleh karena itu lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :

           Periksa WT 1 atau WT 2 dari kemungkinan ada kelainan atau setelannya terlalu tinggi.

Page 13: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

           Untuk tindakan sementara apabila WT 1 atau WT 2 tidak dapat diatasi maka dapat

mengerjakan kontraktor (C1 atau C2) secara darurat dengan cara member arus pada coil C1

atau C2, dengan demikian fan radiator akan dapat berputar.

b.        Pemeriksaan terhadap system pendingin:

Apabila kontraktor C atau ECR bekerja berarti water temperature bekerja dengan baik maka

pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dalam system dengan cara sebagai berikut :

1)        Periksa putaran fan radiator pada ruang radiator, berputar atau tidak.

2)        Apa bila fan radiator berputar maka gangguan terjadi pada system pendingin.

3)        Tetapi bila fan radiator tidak berputar maka gangguan kemungkinan terjadi pada system

pelayanan listriknya.

4)        Periksa atau ukur sambunga-sambungan listrik system pendingin seperti saklar, relay, sampai

ada kumparan ECC menggunakan wiring diagram dan alat ukurnya.

c.         Pemeriksaan terhadap system pendingin:

Jika fan radiator berputar akan tetapi pengaman motor panas kerja maka :

1)        Periksa jendela atau krepyak elemen radiator kemungkinan masih tertutup, apabila masih

tertutup buka dengan cara darurat

2)        Perikasa air pendingin pada gelas duga. Apabila kurang, tambah air pendingin.

3)        Periksa elemen radiator kemungkinan kotor.

4)        Periksa sirkulasi air pendingin kemngkinan water pump macet.

5)        Apabila penyebab gangguan belum dapat dipastikan maka dapat dicoba untuk melanjutkan

dengan membatasi TH (NOTCH)

B.       Fan Radiator

Fan radiator berfungsi untuk mempercpat pendinginan air pada radiator. Saat suhu air

sebesar 74̊ C hingga 78̊ C bekerjalah WT (Water Temperatur) satu. Kemudian saat suhu air

Page 14: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

mencapai 82 ̊ C hingga 85 ̊ C maka secara otomatis WT dua bekerja. WT bekerja karena

adanya medan magnet yang dihasilkan ole coil yang dialiri arus listrik.

Saat speed WT satu/on listrik mengalir dari batrai menuju brush holder dan diteruskan

ke dalam coil dish. Coil mengubah energy listrik menjadi magnet. Dan energy magnet

tersebut akan menggerakkan fan. Fan digerakkan oleh motor diesel yang diteruskan ke

garden lalu ke compressor dan berakhir di fan radiator, agar bisa bergerak dengan putaran

motor diesel 1800 rpm dalam posisi ideal.

Dalam pengetesan fan radiator rpm yang digunakan sebesar 830 rpm. Selama 30 menit.

Yang di ukur saat pengetesan adalah suhu housing, beraring 5218 dan suhu gear box 70̊ C,

kemudian suara fan radiator max 100 db (decibel) dengan alat termograf untuk mengukur

suhu dan sound level meter untuk mengukur suara, dan tahanan coil dish min 5,6 Ω (ohm),

tahanan isolasi coil dish min 1 mega ohm.

C.      Instruksi Kerja

REFISI FAN RADIATOR LOK

CC 201, CC 203, CC 204

1.         Gunakan alat keselamatan

2.         Pembongkaran :

a.         lepas tutup shaft ECC dengan melepas baut 9/16ˮ , lepas neple VET, lepas kipas dengan

melepas baut 3/4ˮ , pompa hidrolik dan jib crane, lepas ECC dengan melepas baup 3/4ˮ pada

gear box dan angkat ECC.

b.        Lepas coupling dengan pompa hidrolik, lepas fly wheel, stup dan sleeve pada  gear unit,

lepas bearing dengan pompa hidrolik dengan tekanan 200 Psi, lepas gear unit dengan pompa

hidrolik tekanan 3000 Psi.

3.         Pencucian

Cuci blids, bearing, coupling, stup, fly wheel, shaft, dan gear box.

Page 15: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

4.         Perakitan :

a.    Periksa komponen sebelum perakitan, pasang pinion gear pada shaft dengan cara dipanasi

dengan suhu 160̊ C , pasang bearing pada shaft dengan suhu 80̊ C, pasang shaft pada gear box

& stel kelonggaran axial 0,80 - 0,250 mm.

b.    Pasang stup dengan cara dipanasi dengan suhu 160̊ C, siapkan gear box dan pasang ECC

pada gear box, stel toleransi axial gigi gear unit pada kisaran 0,609 – 0,870 mm dengan

kedudukan 90̊  , pasang blids, tutup shaft ECC & Neple VET, gear box fan radiator diidi

minyak pelumas DILOKA 448’.

5.         Pengetesan

Pasang fan radiator pada test stand, periksa suhu bearing untuk bearing atas maximal 70̊C dan

bearing bawah suhu 70̊C, cat dan identifikasi komponen.

6.         Cuci semua alat, dan masukan ke dalam tool box

REVISI ECC FAN RADIATOR

CC 201, CC 203, CC 204

1.         Gunakan alat keselamatan

2.         Pembongkaran :

lepas mur dan ring pengunci, lepas housing bearing, bongkar coil dish dan sleeve, lepas baut

M12, lepas mur dan penguncinya. Lepas shaft dan bearing dari casing, lepas gear set dari

shaft.

3.         Pencucian :

Bersihkan dan cek

4.         Perakitan :

a.         Siapkan suku cadang dan bearing, gear set panasi dan pasang pada shaft, pasang bearing

NU310, pasang shaft pada casing, pasang bearing 5218 kunci dengan mur pengunci.

Page 16: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

b.        Pasang tutup casing (karier), pasang coil dish pemanasan 180̊C, pasang Sleeve, pasang inris

NU 214, Housing di stel : Bearing 7310, spacer, bearing NU 2144 kemudian tutup dengan

bearing cap, housing di pasang di shaft, kunci shaft dengan mur pengunci, beri

pelumas/grease.

5.         Pengetesan :

Dipasang pada fan radiator

6.         Cuci semua alat, dan masukan pada tool box

TEST FAN RADIATOR

1.         Gunakan alat keselamatan

2.         Tempatkan fan radiator pada test stand.

3.         Pasang sim pengganjal fan untuk kerataan dudukan fan.

4.         Pasang baut dudukan fan.

5.         Pasang baut coupling.

6.         Lihat secara kasat mata kelurusan fan,coupling dan motor penggerak.

7.         Kencangkan baut dudukan fan dan coupling fan.

8.         Pasang brostel WT.

9.         Nyalakan motor penggerak fan dengan menekan saklar.

10.     Putar fan ± 30 menit.

11.     Dengarkan ada tidaknya suara asing.

12.     Cek suhu bearing T310 maksimal 70̊ C.

13.     Cek suhu bearing NU214 maksimal 70̊ C.

14.     Cek suhu bearing 5218 maksimal 70̊ C.

15.     Cek suhu bearing 664 maksimal 70̊ C

16.     Cek keolengan blids secara manual/pengelihatan

Page 17: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

17.     Bila terjadi suara asing, suhu bearing terlalu tinggi dan keolengan blids maka perlu revisi

ulang.

18.     Bila fan dinyalakan bagus, saklar motor bisa di matikan.

19.     Fan radiator siap digunakan/dipasang ke lokomotif.

BAB V

PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Setelah melakukan praktik industry (PI) dengan baik, siswa diharapkan dapat

memperoleh pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang berguna.

Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

           Menambah ilmu pengetahuan yang tidak bisa diperoleh di sekolah

           Memperoleh pikiran tentang kemampuan yang harus dimiliki siswa SMK yang dibutuhkan

oleh dunia industry

           Ilmu yang telah diterima saat melakukan praktik industry (PI) berguna untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai bidang otomotif yang akan di terapkan dan

dikembangkan dimasa yang akan dating

           Bahwa adanya keterkaitan pada praktikum sekolah dan industry akan adanya kerjasama

saling menguntungkan

           Praktik kerja industry merupakan sarana untuk mengmban rasa percaya diri, mandiri, peduli

dan tanggung jawabterhadap masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari hari

Page 18: Laporan Kegiatan Praktik Kerja Industri

B.       SARAN-SARAN

           Selalu memperhatikan keselamatan kerja saat melaksanakan pekerjaan

           Peralatan yang lengkap dan memadai dapat mempercepat suatu pekerjaan sehingga

konsumen merasa puas dan percaya terhadap pelayanan yang di berikan.

           Patuhilah peraturan yang ada dimanapun dan kapanpun

Apabila dalam pembuatan laporan ini mengalami kesalahan kata maupun menyinggung

perasaan pembaca, penulis sepenuhnya mohon maaf (baik lahir maupun batin) yang sebesar-

besanya. Semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan

kegiatan kerja

                                                Lampiran