makalah bta

24
MAKALAH BTA MEMBAHAS TENTANG SHALAT SUNNAH DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 3 KAMALIAH KHAIRUNNISA UMAR KHAIRUNNIDA AISYAH KHAIRINA LETYVIA NORMA LOANDA ISA KHOIRIYAH

Upload: khairunnida-aisyah

Post on 08-Apr-2016

69 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bta

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH BTA

MAKALAH BTA

MEMBAHAS TENTANG SHALAT SUNNAH

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

KAMALIAH KHAIRUNNISA UMAR KHAIRUNNIDA AISYAH KHAIRINA LETYVIA NORMA LOANDA ISA KHOIRIYAH

TAHUN AJARAN

2012/2013

Page 2: MAKALAH BTA

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan anugrah, kesehatan, kelonggaran dan kemampuan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini membahas tentang “SHALAT SUNNAH”.Kami sadar makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bertujuan membangun sangat kami butuhkan.

Kami berharap makalah ini dapat menjadi tambahan wawasan bagi kita semua.

Wassalam.

Page 3: MAKALAH BTA

DAFTAR ISI

Judul Halaman………………………………………………..

Kata pengantar………………………………………………..

Daftar Isi……………………………………………………...

BAB I :

A. Pengertian Shalat Sunnah……………………………....B.Surah yang Membahas Tentang Shalat Sunnah………..C.Macam – macam Shalat Sunnah……………………….D. Keutamaan Shalat Sunnah……………………………..

BAB II : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………….

Page 4: MAKALAH BTA

BAB I

A. Pengertian Shalat SunnahShalat sunnah ( shalat nafilah ) adalah shalat tambahan diluar shalat

fardhu, bila dikerjakan akan mendapat pahala tetapi bila ditinggalkan tidak berdosa.Sholat sunah merupakan sholat dan amalan tambahan di luar kewajiban sholat lima waktu. Pengertian sholat sunah yaitu melakukan suatu kebaikan yang bukan merupakan kewajiban, dilakukan dengan ikhlas dan kerelaan hati. Shalat sunnah terbagi dua yaitu:

1. Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnah jenis ini status hukumnya adalah muakkad, contohnya: shalat idul fitri, idul adha, terawih, istisqa, kusuf(Gerhana Matahari) dan khusuf (Gerhana Bulan).

2. Shalat sunnah yang dikerjakan secara munfarid ( sendiri-sendiri ). Status hukumnya ada yang muakkad seperti: shalat sunnah rawatib dan tahajud. Ada pula yang status hukumnya sunnah biasa ( ghairu muakkad ) seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat witir, dan lain-lain.

Shalat sunnah juga memiliki berbagai manfaat, antara lain :1. Menjadi amalan tambahan kelak di hari kiamat seandainya pada saat

melaksanakan sholat lima waktu tidak sempurna.2. Mampu meninggikan derajat serta menghapus dosa, kesalahan dan

terbukanya pintu sorga bersama Rasulullah SAW.3. Menimbulkan rasa cinta dan merupakan wujud syukur kepada Allah SWT

dari hamba-Nya4. Mendatangkan berkah, rejeki dan kebaikan saat dikerjakan di rumah, karena

menjadikan rumahnya sebagai bagian dari sholatnya.

Page 5: MAKALAH BTA

B. Surah yang Membahas Tentang Shalat SunnahAdapun surah yang membahas tentang shalat sunnah yaitu surah Al isra ayat 78-79 :

Artinya :” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh, Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”

Artinya :”Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. “

Kandungan surah Al-isra ayat 78-79 :

Ayat 78 ini memerintahkan agar Rasulullah saw mendirikan salat sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam, dan mendirikan salat subuh. Maksudnya ialah mendirikan salat yang lima waktu, yaitu salat Zuhur, Asar, Magrib, Isyak dan Subuh.

Mendirikan salat yang lima waktu ialah mengerjakan dan menunaikannya, lengkap dengan rukun-rukun dan syarat-syaratnya, terus menerus dikerjakan, sesuai dengan yang diperintahkan Allah, baik menurut lahir, maupun menurut batin. Yang dimaksud "lahir ialah mengerjakan salat sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ditetapkan agama, dan yang

Page 6: MAKALAH BTA

dimaksud dengan "batin' ialah mengerjakan salat dengan hati, dengan segala ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT penuh kekhusyukan, karena merasakan keagungan dan kekuasaan Allah yang menguasai dan menciptakan s/uslimin, menyembah Allah, termasuk salat dalam keadaan seakan-akan melihat Allah SWT. sabda Nabi saw:

"Sembahlah Allah, seolah-olah engkau melihat Nya, maka jika engkau tidak melihat Nya, maka sesungguhnya Ia melihat engkau".

Apabila seseorang hamba Allah mengerjakan salat yang lima waktu,/

[,

[= berarti Ia telah mengerjakan salah satu dari rukun Islam. Dalam ayat ini diterangkan bahwa salat subuh itu disaksikan oleh para malaikat.Maksudnya ialah pada waktu subuh itu bertemu malaikat penjaga malam dengan malaikat penjaga siang, karena pada waktu mereka mengadakan pergantian tugas. Pada waktu kedua malaikat itu akan melihat seseorang hamba yang dan melaporkan kepada Tuhan apa yang mereka lihat itu, sebagaimana diterangkan dalam hadis Nabi saw:

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw bersabda: "Malaikat malam dan siang bergantian dalam tugasnya. Mereka berkumpul pada salat subuh dan salat asar. Maka naiklah malaikat yang menjagamu pada malam hari,

Page 7: MAKALAH BTA

dan Tuhan bertanya kepada mereka (padahal Allah lebih mengetahui tentang kamu): "Bagaimana keadaan hamba Ku waktu engkau meninggalkan?" Para malaikat menjawab: "Kami datang kepada mereka, mereka dalam keadaan salat dan kami tinggalkan mereka, merekapun dalam keadaan salat pula" (H.R. Tirmizi)

Mengenai keadaan seorang mukmin yang selalu mengerjakan salat subuh pada awal waktunya, berkata Ar Razi: "Sesungguhnya pada waktu subuh itu manusia menyaksikan tanda-tanda kekuasaan Allah dan kebagusan hikmah Nya di langit dan di bumi. Pada waktu itu sinar siang yang terang benderang menyapu kegelapan malam, waktu itu bangunlahorang yang sedang tidur dan pancainderanya kembali bekerja setelah terlena selama mereka tidur".

Ayat 79 memerintahkan Rasulullah dan kaum Muslim agar bangun di malam hari dan mengerjakan salat tahajud.

Ayat ini merupakan ayat yang pertama kali memerintahkan Rasulullah mengerjakan salat malam sebagai tambahan atas salat yang wajib. Salat malam ini diterangkan oleh hadis Nabi saw:

“Bahwasanya Nabi saw ditanya orang: "Salat manakah yang paling utama setelah salat yang diwajibkan (salat lima waktu). Rasulullah saw menjawab: Salat tahajud". (H.R. Muslim dari Abu Hurairah)

Dari hadis-hadis Nabi yang sahih, yang diriwayatkan dari Aisyah dan Ibnu Abbas dipahami bahwa Nabi Muhammad saw mengerjakan salat tahajud, setelah beliau tidur dahulu, kemudian bangun. Kebiasaan Nabi ini dapat dijadikan dasar hukum bahwa salat tahajud itu lebih baik (sunah) dikerjakan oleh seseorang, setelah ia tidur beberapa saat di malam hari, kemudian pada pertengahan malam hari ia bangun untuk salat tahajud.

Kemudian Allah SWT menerangkan hukum salat tahajud itu adalah sebagai ibadat tambahan Rasulullah di samping salat yang lima, oleh karena itu maka hukumnya bagi Rasulullah adalah wajib melakukannya, sedang bagi umatnya salat tahajud adalah sunah hukumnya.

Page 8: MAKALAH BTA

Dalam ayat ini diterangkan tujuan salat tahajud itu bagi Nabi Muhammad ialah agar Allah SWT dapat menempatkannya di tempat yang terpuji.

Yang dimaksud dengan "maqaman mahmudan" ialah syafaat Rasulullah saw pada hari kiamat. Pada hari itu manusia mengalami keadaan yang sangat susah yang tiada taranya. Yang dapat melapangkan dan meringankan manusia dari keadaan yang sangat susah itu hanyalah permohonan Nabi Muhammad saw kepada Tuhannya, agar orang itu dilapangkan dan diringankan dari penderitaannya. Diriwayatkan oleh Tirmizi dari Abu Hurairah, Ia berkata: "Berkata Rasulullah saw tentang yang dimaksud dengan "maqaman mahmudan" dalam ayat ini: "Maqaman mahmudan" itu ialah syafaatku. (Hadis Hasan Sahih) Berkata Ibnu Jarir: "Kebanyakan para ahli berkata: "Yang dimaksud dengan "maqaman mahmudan" itu ialah suatu kedudukan yang dipergunakan oleh Rasulullah saw pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada manusia, agar Allah SWT meringankan bagi mereka kesusahan dan kesulitan yang mereka alami pada hari ini".

Diriwayatkan oleh An Nasai dan Al Hakim dan segolongan ahli Hadis dari Huzaifah ia berkata: "Allah mengumpulkan manusia pada suatu daratan yang luas pada hari kiamat, mereka semua berdiri dan tidak seorangpun yang berbicara pada hari ini kecuali dengan izin Nya. Orang-orang yang mula-mula diseru namanya ialah Muhammad, maka Muhammad berdoa kepada Nya.Maka inilah yang dimaksud dengan "maqaman mahmudan" dalam ayat ini.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang membaca doa setelah selesai mendengar azan "Wahai Tuhanku: "Tuhan Yang Empunya seruan Yang Sempurna dan salat yang dikerjakan ini, berilah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan dan angkatlah ia kepada al maqam almahmud (kedudukan yang terpuji) yang telah Engkau janjikan kepadanya", maka dia memperoleh syafaatku".

Page 9: MAKALAH BTA

Diriwayatkan dari Muslim dari Anas, ia berkata: "Telah mengabarkan Rasulullah kepada kami, beliau berkata: "Apabila datang hari kiamat, dan manusia itu berbondong-bondong, maka mereka menghadap Adam as, mereka meminta kepadanya: "Berilah syafaat untuk anak cucu engkau". Adam menjawab: "Aku tidak mempunyainya tetapi pergilah kepada Ibrahim, maka sesungguhnya dia Khalilullah. Maka merekapun menghadap Ibrahim as,

Ibrahim menjawab: "Aku tidak mempunyainya, tetapi pergilah kepada Musa, maka sesungguhnya ia adalah: Kalimullah. Setelah mereka meminta kepada Musa; Musa menjawab: "Aku tidak mempunyainya, tetapi pergilah kepada Isa, sesungguhnya dialah ruh yang ditiupkan Allah dari kalimat Nya". Mereka menghadap Isa, Ia berkata: "Aku tidak mempunyainya, tetapi pergilah kepada Muhammad saw". Maka merekapun menghadap kepadaku dan memintanya, aku menjawab: "Aku mempunyainya". Tentang kedudukan Nabi Muhammad saw di hari kiamat, diriwayatkan oleh Al Tirmizi dari Said Khudri, bahwasanya Nabi saw bersabda:

“Aku adalah pimpinan anak cucu Adam pada hari kiamat.Aku tidak membanggakan diri, dan di tangankulah terpegang liwa'ul hamdi (bendera memuji Tuhan) aku tidak membanggakan diri. Tidak ada seorang Nabi pun pada hari itu, sejak dari Adam sampai Nabi-nabi yang lain, kecuali berada di bawah benderaku itu". (H.R. Tirmizi)”

Dari ayat dan hadis-hadis di atas dipahami bahwa Nabi Muhammad saw dengan mengerjakan salat tahajud sesuai dengan yang diperintahkan Allah itu akan diangkat oleh Allah SWT ke tempat dan kedudukan yang dipuji oleh umat manusia, para malaikat dan Allah Tabaraka Wata`ala dengan memberi syafaat kepada umat manusia yang berada di padang Mahsyar di saat yang amat gawat dengan se izin Allah, dan umat manusia yang memang berhak mendapat syafaat, berdasarkan amal saleh, ilmu pengetahuan dan budi pekerti mereka semasa di dunia akan mendapat syafaatlah mereka dengan diampuni dosanya oleh Tuhan atau dinaikkan derajatnya.

Page 10: MAKALAH BTA

Pada firman Allah yang lain diterangkan bahwa bangun di tengah malam salat tahajud, kemudian membaca Alquran dengan tertib dan fasih, mengikuti dengan hati arti dari ayat-ayat itu, dapat membuat iman jadi kuat, memperkuat mental dan membina diri pribadi, karena beribadat di malam hari itu dapat dilakukan dengan khusyuk.

Page 11: MAKALAH BTA

C. Macam-Macam Shalat SunnahShalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim tapi sunnah (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menyempurnakan kekurangan ibadah kita.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat.Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”Shalat sunah terbagi atas 2 bagian, yaitu :A. Shalat sunah rawatib

Sholat sunnah rawatib ialah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu).Shalat Rawatib ini terbagi menjadi 2 yaitu :1. Shalat sunah rawatib mu’akkadah

Muakkadah: yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi saw. Sholat ini jumlahnya ada 10 raka’at, yaitu :

• Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur• Dua raka’at setelah shalat Dhuhur• Dua raka’at setelah shalat Maghrib• Dua raka’at setelah shalat Isya’

Page 12: MAKALAH BTA

• Dua raka’at sebelum shalat shubuh

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata:“Aku shalat bersama Rasulallah saw dua raka’at sebelum shalat dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’ di rumah beliau.” Kemudian ia berkata: “saudaraku Hafsha pernah meriwayatkan bahwa Rasulallah saw shalat dua raka’at ringan ketika terbit fajar (sebelum shalat subuh).” (HR Bukhari Muslim).

2. Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadahBukan Mu’akkadah: yaitu shalat sunnah yang kadang kadang ditinggalkan atau tidak dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini jumlahnya ada 12 raka’at, yaitu:

Page 13: MAKALAH BTA

\/• Dua raka’at sebelum sholat dzuhur• Dua raka’at sesudah shalat dzuhur• Empat raka’at sebelum sholat Ashar• Dua raka’at sebelum sholat Maghrib• Dua raka’at sebelum sholat Isya’

Dari Umu Habibah ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi, hadits hasan shahih)

Dari Ali r.a. ia berkata, “Nabi saw biasa shalat empat raka’at sebelum ashar, beliau membaginya menjadi dua dengan ucapan salam kepada para malaikat yang selalu dekat dengan Allah dan kepada orang-orang yang mengikuti mereka dari kalangan kaum muslimin dan mukminin.” (HR Hasan Tirmidzi).

Dari Abdullah bin Mughaffal ra, Rasulallah saw bersabda: “Shalatlah kalian sebelum Maghrib (beliau mengulangnya tiga kali).

Page 14: MAKALAH BTA

Diakhirnya beliau bersabda: Bagi siapa saja yang mau melaksankannya. Beliau takut hal tersebut dijadikan oleh orang-orang sebagai sunnah. (HR Bukhori)Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata: Nabi saw bersabda: “Diantara adzan dan iqomah ada sholat, diantara adzan dan iqomah ada sholat (kemudian ketiga kalinya beliau berkata:) bagi siapa yang mau” (HR Bukhari Muslim).

B. Shalat sunah bukan rawatibSholat sunnah bukan rawatib ialah sholat sunah yang mempunyai waktu-waktu tersendiri, sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan sholat fardhu (shalatlimawaktu). Shalat ini juga terbagi 2 bagian, yaitu :1. Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah,

seperti :• Shalat Witir (Shalat Ganjil)• Shalat Dhuha• Shalat Tahiyatul Masjid• Shalat Setelah Wudhu’• Shalat Istikharah• Shalat tahajjud• Shalat tasbih• Shalat Awwabin• Shalat hajat• Shalat sunnah ihram• Shalat setelah tawaf

Page 15: MAKALAH BTA

2. Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah, yaitu :

• Sholat Tarawih• Sholat Hari Raya (Idul Fitri & Idul Adha)• Sholat Gerhana• Shalat Istisqa’ (Minta Hujan)

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat lima waktu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah qobliyah. Sedangkan sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah ba’diyah.

Di antara tujuan disyari’atkannya shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu.

Sedangkan shalat sunnah ba’diyah dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya.

Page 16: MAKALAH BTA

D. Keutamaan Shalat Sunnah1. Shalat adalah sebaik-baik amalan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat”

2. Akan meninggikan derajat di surga karena banyaknya shalat tathowwu’ (shalat sunnah) yang dilakukan Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanyakan mengenai amalan yang dapat memasukkannya ke dalam surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah. Kemudian Tsauban mengatakan bahwa beliau pernah menanyakan hal tersebut pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau menjawab,“Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah karena tidaklah engkau bersujud pada Allah dengan sekali sujud melainkan Allah akan meninggikan satu derajatmu dan menghapuskan satu kesalahanmu.Ini baru sekali sujud.Lantas bagaimanakah dengan banyak sujud atau banyak shalat yang dilakukan?!”

3. Menutup kekurangan dalam shalat wajibSeseorang dalam shalat lima waktunya seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya. “Untuk menutup kekurangan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat.Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku

Page 17: MAKALAH BTA

dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”

4. Rutin mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari akan dibangunkan rumah di surga. Yang dimaksudkan dengan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi, dari ‘Aisyah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.”

Hadits di atas menunjukkan dianjurkannya merutinkan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at setiap harinya.

Dua belas raka’at rawatib yang dianjurkan untuk dijaga adalah: [1] empat raka’at sebelum Zhuhur, [2] dua raka’at sesudah Zhuhur, [3] dua raka’at sesudah Maghrib, [4] dua raka’at sesudah ‘Isya’, [5] dua raka’at sebelum Shubuh.

Page 18: MAKALAH BTA

BAB II

PENUTUP

A. KesimpulanShalat sunnah ( shalat nafilah ) adalah shalat tambahan diluar

shalat fardhu, bila dikerjakan akan mendapat pahala tetapi bila ditinggalkan tidak berdosa. Sholat sunah merupakan sholat dan amalan tambahan di luar kewajiban sholat lima waktu.Dan Pengertian sholat sunah yaitu melakukan suatu kebaikan yang bukan merupakan kewajiban, dilakukan dengan ikhlas dan kerelaan hati.

Page 19: MAKALAH BTA

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.ephi.web.id/?p=1268.com

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=17#Top.com

http://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/3671--5-shalat-sunnah-yang-bisa-dirutinkan.html

Nasution, Lahmuddin. 1999. Fiqh Ibadah. Jakarta: PT LOGOS Wacana Ilmu.