manajemen mutu pada tahap pelaksanaan konstruksi
DESCRIPTION
Manajemen mutu pada tahap pelaksanaan konstruksiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jasa dalam bidang konstruksi sangat mempengaruhi perekonomian setiap
negara. Semakin maju jasa dalam bidang konstruksi, maka semakin bertumbuh
perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu, jumlah jasa dalam bidang
konstruksi pun meningkat. Menurut penelitian (Gambar 1.1), jumlah jasa dalam
bidang konstruksi di Indonesia terus meningkat (dilihat dari jumlah anggaran
untuk jasa konstruksi dari tahun 2002-2008).
Gambar 1.1 Jumlah anggaran untuk jasa konstruksi
Sumber : BPS tahun 2009
Karena sudah banyak jasa dalam bidang konstruksi, maka setiap
perusahaan jasa selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen untuk
tetap dapat diterima oleh konsumen. Peningkatan mutu adalah cara yang
dilakukan agar konsumen tidak lari ke penyedia jasa konstruksi lain.
Ada lima tahap pada proyek konstruksi, yaitu tahap studi kelayakan, tahap
desain, tahap pelelangan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemeliharaan. Dari kelima
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 1“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
tahap tersebut, tahap pelaksanaan adalah tahap yang paling lama dilakukan, tahap
yang paling membutuhkan biaya yang besar, tahap yang membutuhkan banyak
orang yang terlibat, dan tahap yang paling membutuhkan kejelian dalam
melakukannya. Pada tahap pelaksanaan sering terjadi kesalahan-kesalahan.
Kesalahan tersebut bisa saja terjadi karena pengaruh tahap sebelumnya yang tidak
dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, untuk mengurangi kesalahan pada tahap
ini, diperlukan suatu manajemen, yaitu manajemen mutu.
Setiap kesalahan yang terjadi pasti akan mempengaruhi mutu. Sebaik
apapun perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi
perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Keterlambatan suatu
pekerjaan merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar pekerjaan dan
material dalam setiap proses. Selain itu keterlambatan ini pasti akan
mempengaruhi dana yang keluar. Walaupun hasilnya baik, tapi jika biaya besar
dan waktu lama, maka mutu tetap dianggap kurang baik. Karena mutu, biaya dan
waktu saling berkaitan satu sama lain.
Untuk itu, pada makalah ini akan membahas manfaat dari penggunaan
manajemen mutu pada tahap pelaksanaan konstruksi. Ada tiga proses dari
manajemen mutu. Dan ketiganya itu jika dilaksanakan dalam suatu proyek, maka
akan meningkatkan mutu. Ketiga proses manajemen mutu akan dibahas pada
makalah ini.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 2“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh jika menggunakan manajemen mutu.
2. Untuk mengetahui kegiatan apa dari manajemen mutu yang harus
dilaksanakan agar mutu bisa ditingkatkan pada tahap pelaksanaan.
3. Agar mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan pada tahapan pelaksanaan
konstruksi agar meningkatakan mutu di konstruksi.
1.3 PERUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang akan menjadi isi makalah ini adalah:
1. Apa saja permasalahan dan faktor pemicu terjadinya permasalahan pada
tahapan pelaksanaan konstruksi.
2. Bagaimana hubungan proses manajemen mutu pada tahap pelaksanaan
konstruksi.
3. Bagaimana untuk terus mempertahankan mutu di tahapan pelaksanaan
konstruksi.
4. Bagaimana mengaplikasikan kegiatan pada manajemen mutu pada tahap
pelaksanaan agar meningkatkan mutu.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 3“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 URAIAN SINGKAT JUDUL
Judul makalah ini adalah “Pengaruh manajemen mutu pada tahap
pelaksanaan konstruksi”. Untuk mengetahui lebih lanjut isi makalah, maka
terlebih dahulu mencari tahu pengertian dari judul tersebut.
Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Sementara
itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang
muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat
memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.1
Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. 2
Mutu
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 4“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
Mutu memiliki beberapa pengertian:
Menurut Phil Crosby, mutu berarti kesesuaian terhadap persyaratan ,seperti
jam tahan air, sepatu tahan lama, dokter yang ahli,dll. Dokter yang mampu
mendiagnosa dengan tepat penyakit pasiennya digolongkan sebagai dokter
yang bermutu.
Menurut Edward Deming, mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai
penyempurnaan terus menerus seperti Kaizen di Toyota. Dalam hal ini berarti
mutu berarti sesuatu yang kontinu, senantiasa ada perbaikan,tidak stagnan.
K.Ishikawa, pencipta diagram tulang ikan, menyatakan mutu berarti kepuasan
pelanggan,baik pelanggan internal maupun eksternal. Kepuasan pelanggan
internal akan menyebabkan kepuasan pelanggan eksternal.3
Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah bagian dari proses untuk melakukan suatu pekerjaan,
dimana sebelum melakukan pelaksanaan sudah dilakukan tahap-tahap sebelumnya
seperti perencanaan, studi kelayakan, ataupun yang lainnya.
Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal
sebagai bangunan atau satuaninfrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa
area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan
bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Konstruksi dapat juga
didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan,
rumah, dan lain sebagainya).4
1 http://kamusbahasaindonesia.org/pengaruh, diakses tanggal 18 Oktober 20132 http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen, diakses tanggal 18 Oktober 20133 http://ciptaank.blogspot.com/2012/07/definisi-mutu.html, diakses tgl 18 Oktober 20134 http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi, diakses tanggal 18 Oktober 2013
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 5“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
Maka, “Permasalahan pada tahap pelaksanaan konstruksi” adalah
segala persoalan dan kendala yang terjadi pada suatu proses pekerjaan suatu
proyek bangunan.
3.2 PROSES MANAJEMEN MUTU
Pada proyek konstruksi, ada tiga proses yang harus dilakukan untuk
mendapatkan mutu yang baik. Ini adalah syarat yang harus dilakukan dalam
memanajemen mutu dalam suatu proyek. Adapun ketiga proses mutu tersebut
adalah perencanaan mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality Control)
dan penjaminan mutu (Quality Assurance). Ketiga proses ini dilakukan dalam suatu
manajemen proyek agar proyek tersebut menghasilkan mutu yang baik.
3.2.1 Perencanaan Mutu (Quality Planning)
Perencanaan mutu merupakan proses mengidentifikasi standar kualitas
yang relevan, yang sesuai dengan kebutuhan pemilik dan memenuhi standar
peraturan yang berlaku untuk setiap bagian pekerjaan, penetapan standar
spesifikasi yang diberlakukan dalam proyek dan perencanaan strategi pencapaian
standar yang direncanakan.5
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 6“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
PERENCANAAN MUTU (QUALITY PLANNING)
Tahap perencanaan
PENJAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)
Tahap pelaksanaan
PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)
Tahap pelaksanaan
Gambar 2.1 Proses mutuSumber : Olah data pribadi
Perencanaan mutu biasanya berkaitan dengan pemilik (owner), yaitu
proses produksi, desain produk, atau pelayanan. Perencanaan mutu ini biasanya
dilakukan di tahap-tahap awal, sebelum tahap pelaksanaan. Untuk proyek
konstruksi, merencanakan mutu ini sangat perlu sebagai acuan untuk melakukan
proses selanjutnya seperti penjaminan mutu dan pengendalian mutu di tahap
selanjutnya. Secara garis besar, Perencanaan mutu bertujuan mengidentifikasi dan
menetapkan standar mutu yang relevan bagi proyek dan merumuskan strategi
pencapaiannya untuk memastikan proyek dan pekerjaan yang dihasilkan dapat
memehuhi standar mutu yang dapat diterima.
Perencanaan mutu diharapkan memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dengan proyek yang sedang
dikerjakan :
memahami kebutuhan owner/pemberi tugas
memahami peraturan yang berlaku untuk setiap bagian pekerjaan
mengumpulkan data teknis yang diperlukan untuk desain dan
pelaksanaan konstruksi
2. Menganalisa dan menetapkan standar kualitas yang ingin dicapai proyek :
penyusunan dan penetapan RKS/Spesifikasi Umum dan Teknis
penetapan peraturan-peraturan yang dipakai dan harus ditaati dalam
pelaksanaan pekerjaan
3. Merencanakan strategi pencapaian kualitas :
pemilihan jenis/tipe/merk material (Spesifikasi Material)
perencanaan metoda pelaksanaan : urutan kerja dan strategi kerja
analisa kebutuhan material, alat dan sumber daya manusia yang
diperlukan, baik dari sisi jumlah/volume, penjadwalan waktu, jenis,
kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan
antisipasi permasalahan yang mungkin timbul dan strategi
penanganannya
sinkronisasi, evaluasi dan validasi keselarasan antara standar kualitas
(metoda, volume, kemampuan) dengan biaya dan waktu penyelesaian
pekerjaan
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 7“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
3.2.2 Penjaminan mutu (Quality Assurance)
Penjaminan mutu merupakan suatu proses menjalankan apa yang sudah
ditetapkan dan direncanakan dalam perencanaan mutu, mengawal, mengevaluasi
dan verifikasi pelaksanaan terhadap rencana yang dibuat, serta identifikasi dan
antisipasi masalah yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.5 Tujuan
utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang
dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang
berkepentingan bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan
mutu proyek telah dilaksanakan dengan berhasil.
Penjaminan mutu diharapkan memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Menjalankan apa yang sudah ditetapkan dan direncanakan.
2. Mengawal strategi pencapaian kualitas supaya berjalan sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan, supaya memenuhi persyaratan pengujian dan
evaluasinya serta memenuhi metoda pelaksanaan yang baik, dengan urutan
kerja yang benar dan kelengkapan material, alat dan sumber daya manusia
yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
3. Mengevaluasi pelaksanaan apakah sesuai dengan rencana strategi pencapaian
kualitas dalam batas toleransi yang dapat diterima.
4. Mengidentifikasi dan pencegahan/antisipasi masalah yang mungkin timbul
dari kondisi lokasi kerja, material, alat dan sumber daya manusia yang ada
serta melakukan evaluasi dan antisipasi problem dengan mengacu pada
strategi yang telah direncanakan sebelumnya.
5. Memberikan verifikasi keselarasan pelaksanaan pekerjaan dari pemenuhan
kualitas, biaya dan waktu terhadap rencana.
5 http://lauwtjunnji.weebly.com/project-quality-management.html, diakses tanggal 20 Oktober 2013
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 8“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
2.2.3 Pengendalian mutu (Quality Control)
Pengendalian mutu merupakan suatu proses pemeriksaan dan pengujian
terukur, mulai dari material (spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar) dan hasil
kerja (sesuai toleransi spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian
berdasarkan standar RKS/Spesifikasi Teknis dan peraturan yang ditetapkan harus
dipatuhi oleh proyek.5 Pengendalian mutu melakukan tindakan-tindakan berupa
testing, pengukuran, dan pemerikasaan untuk memantau apakah kegiatan
konstruksi telah dilakukan sesuai dengan rencana. Pengendalian mutu dilakukan
pada tahap pelaksanaan proyek, khususnya pada tahap pengwasan dan
pengendalian, agar mengetahui apakah tahap-tahap pelaksanaan proyek sudah
dilakukan sesuai dengan syarat dan rencana pada perencanaan mutu. Lalu jika
tidak dilakukan sesuai syarat, maka dilakukan penindak-lanjutan.
Pengendalian mutu diharapkan memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Melaksanakan inspeksi (material, alat, pekerjaan)
2. Memeriksa dokumen sertifikasi (material, alat, tenaga kerja)
3. Menyaksikan pelaksanaan dan menganalisa hasil pengujian (material,
pekerjaan)
2.3 TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Sebelum membahas tentang tahap pelaksanaan konstruksi, maka terlebih
dahulu mengetahui apa saja tahapan dalam kegiatan konstruksi. Kegiatan
konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berurutan dan saling berkaitan.
Biasanya dimulai dari lahirnya suatu kebutuhan (need), pemikiran kemungkinan
terlaksananya proyek tersebut (feasibility study), keputusan untuk membangun
dan membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing), menuangkannya dalam
bentuk rancangan awal (predesign), membuat rancangan yang lebih rinci dan
pasti (detail design), lalu memilih calon pelaksana (procurement), kemudian
melaksanakan pembangunan (constructin), serta melakukan pemeliharaan
terhadap bangunan tersebut (maintenance)6 6 Wulfram I. Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi, (Yoyakarta; Penerbit Andi Yogyakarta; 2004), hal 13.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 9“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
NeedFeasibility study
Briefing
STUDI KELAYAKAN
PredesaignDetail Design
PERENCANAAN
Procurement
PELELANGAN
Maintenance
PENGOPERASIAN dan PERAWATAN
Untuk diagramnya, tahap - tahap konstruksi tersebut adalah sebagai
berikut :
Tahap pelaksanaan dilakukan setelah melakukan ketiga tahap sebelumnya,
yaitu tahap studi kelayakan, perencanaan, dan pelelangan. Jika ketiga tahap
sebelumnya belum dilakukan, maka tidak akan bisa melakukan tahap pelaksanan
konstruksi. Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana perwujudan dari desain,
rencana anggaran biaya dan rencana waktu yang sudah di rencanakan pada tahap
perencanaan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan kosntruksi adalah
merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan semua oprasional di
lapangan.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 10“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
Construction
PELAKSANAAN
Gambar 2.2 Tahap-Tahap KonstruksiSumber : Olah data pribadi
Kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam tahap pelaksanaan
meliputi:
Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan
Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material
Kegiatan koordinasi pada tahap pelaksanaan adalah:
Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan
Mengkoordinasi para sub kontraktor
2.4. PENGARUH MANAJEMEN MUTU PADA TAHAP
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa ada tiga proses manajemen
mutu, yaitu perencanaan mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality
Control) dan penjaminan mutu (Quality Assurance). Pengendalian dan penjaminan
mutu dilaksanakan pada tahap pelaksanaan, sedangkan perencanaan mutu
dilaksanakan pada tahap desain. Hal ini tidak berarti bahwa pada tahap pelaksanaan,
proses perencanaan mutu tidak mempengaruhi tahap pelaksanaan. Jika proses
perencanaan mutu pada tahap desain tidak dilakukan dengan baik, maka akan ikut
mempengaruhi mutu pada tahap pelaksanaan.
Pengaruh pelaksanaan manajemen mutu pada tahap pelaksanaan
konstruksi:
1. Perubahan desain pada tahap pelaksanaan jarang terjadi
2. Adanya pengawasan dan pengendalian pada tahap pelaksanaan
3. Koordinasi terjadi dengan baik antara pihak yang terlibat
2.4.1 Perubahan Desain Pada Tahap Pelaksanaan Jarang Terjadi
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 11“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
Pada tahap pelaksanaan, perubahan desain sering kali terjadi dan hal ini
akan berpengaruh terhadap perubahan biaya dan waktu. Waktu pelaksanaan akan
semakin lama dari yang sudah direncakan dan biaya pelaksanaan juga meningkat
seiring meningkatnya waktu pelaksanaan, karena seperti yang kita ketahui biaya,
waktu, dan mutu saling berkaitan satu sama lain.
Perubahan desain pada tahap pelaksanaan dapat terjadi karena tidak
melakukan proses perencanaan mutu (quality plan) dengan baik. Kegiatan
perencanaan mutu yang dilakukan sehingga tidak terjadi perubahan desain adalah:
1. Kontraktor terlebih dahulu memeriksa gambar kerja sebelum akan dibangun.
Arsitek juga merupakan manusia biasa yang bisa saja melakukan kesalahan
dalam menggambar. Untuk itu kontraktor pelaksana wajib memerikasa
terlebih dahulu gambar kerja sebelum melaksanakan proses pembangunan.
Jika terjadi kesalahan, maka gamabr kerja dapat diperbaiki sebelum
memasuki tahap pembangunan. Jika kesalahan sudah diketahui pada tahap
pelaksanaan, maka otomatis desain akan berubah untuk menutupi kesalahan
gambar tersebut.
2. Konsultan sudah memahami secara detail keinginan pelanggan
Sebagai seorang konsultan, maka keinginan pelanggan adalah hal mutlak
yang harus diketahui secara detail. Jika tidak seusai dengan keinginan
pelanggan, maka pada pertengahan proses pelaksanaan pelanggan akan
meminta untuk mengubah desain. Karena kepuasan pelanggan adalah bukti
bahwa proyek tersebut disebut bermutu.
3. Melakukan perjanjian dengan pelanggan agar tidak melakukan perubahan
desain pada tahap pelaksanaan.
Walaupun sudah mengetahui secara detail keinginan pelanggan, pelanggan
kadang-kadang secara tiba-tiba ingin mengubah desain. Untuk itu maka
sebelum proses pembangunan, dilakukan perjanjian kontrak agar pelanggan
tidak melakukan perubahan desain di tengah proses pembangunan.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 12“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
2.4.2 Adanya Pengawasan Dan Pengendalian Pada Tahap Pelaksanaan
Sebaik apapun rencana yang dilakukan, pasti akan terjadi suatu kesalahan
pada tahap pelaksanaan. Salah satu manajemen mutu yang dilakukan adalah
penjaminan mutu (quality assurance) yaitu dengan melakukan pengawasan dan
pengendalian. Pengawasan dan pengendalian dilakukan untuk mengurangi
kesalahan pada proek konstruksi khususnya pada tahap pelaksanaan.
Pengawasan dan pengendalian adalah dua dari tiga kegiatan yang
dilakukan pada tahap pelaksanaan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan
oleh kontraktor pengawas dan kontraktor pengendali. Tugas pengawas dan
pengendali tidak sama. Pengawas hanya memperhatikan setiap kegiatan lapangan
dan melaporkannya, sedangkan pengendali melakukan tindakan jika terjadi
perbedaan pekerjaan dari yang direncanakan.
Hal yang diawasai dan dikendalikan pada tahap pelaksanaan adalah:
1. Mengawasi dan mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.
Waktu pelaksanaan dapat diawasi dan dikendalikan dengan berpedoman pada
Kurva S dan Time Schedule yang sudah direncanakan sebelumnya. Jika
kontraktor pengawas memeriksa proses pembangunan pada masing-masing
tahap dan tidak sesuai dengan rencana, maka kontraktor pengendali harus
mengambil tindakan.
2. Mengawasi dan mengendalikan biaya yang masuk dan keluar.
Biaya yang masuk dan keluar dapat diawasi dan dikendalikan dari
manajemen biaya yang sudah direncanakan sebelumnya. Maka untuk itu
terlebih dahulu merencanakan ACWP, BCWP, dan BCWS agar dapat
menjadi pedoman pengawasan dan pengendalian.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 13“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
3. Mengawasi dan mengendalikan tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja harian juga mempengaruhi mutu pelaksanaan. Jika
jumlah tenaga kerja terlalu banyak dalam satu hari, tentu ini akan menjadi
pemborosan biaya. Dan jika kekurangan tenaga kerja, tentu akan menjadi
pemborosan waktu. Maka dari itu, terlebih dahulu merencanakan jumlah
tenaga kerja agar tidak terjadi pemborosan.
Produktivitas tenaga kerja juga harus diawasi dan dikendalikan jika terjadi
penurunan. Bukan hanya itu, keselamatan pekerja juga harus diperhatikan
agar tidak terjadi kecelakaan.
4. Mengawasi dan mengendalikan material dan peralatan
Material dan peralatan yang masuk dapat diawasi dan dikendalikan dengan
berpedoman pada rencana kedatangan material dan peralatan yang sudah
dilakukan sebelumnya. Ffektifitas peralatan juga menjadi perhatian khusus
kontraktor pengawas dan pengendali.
5. Mengawasi dan mengendalikan progres pekerjaan
Proges pekerjaan juga harus diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan
standar yang ada.
2.4.3 Koordinasi yang Baik Antara Pihak yang Terlibat
Koordinasi yang dimaksud adalah komunikasi yang baik antar pihak yang
terlibat di lapangan. Koordinasi ini dimaksudkan agar apa yang diinginakan
pemilik dapat dimengerti oleh konsultan dan kontraktor, lalu apa yang kontraktor
pengawas perintahkan dapat dimengerti sepenuhnya oleh pekerja lain sampai ke
tingakt yang paling bawah sekalipun.
Adapun orang-orang yang terlibat dalam tahap pelaksanaan adalah :
1. Owner (pemilik)
2. Konsultan perencana
3. Konsultan pengawas
4. Sub kontraktor
5. Mandor dan tukang
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 14“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
Agar komunikasi yang baik dapat dilakukan maka harus mengurangi gap
(kesalahan komunikasi) antara berbagai pihak. Gap yang di maksud adalah:
1. Gap antara pemilik dengan konsultan, yaitu perbedaan apa yang diinginkan
oleh pemilik dengan apa yang di gambar oleh konsultan.
2. Gap antara konsultan dengan kontraktor, yaitu perbedaan antara apa yang di
gambar konsultan (arsitek) dengan apa yang dipikirkan oleh kontraktor.
3. Gap antara kontraktor dengan sub kontraktor, yaitu perbedaan antara apa
yang di pikirkan kontraktor berbeda dengan yang dipikirkan sub kontraktor.
4. Gap antara subkontraktor dengan pekerja lapangan (mandor dan tukang),
yaitu perbedaan apa yang dipikirkan sub kontraktor dengan yang
dilaksanakan di lapangan.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 15“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”
BAB 3
KESIMPULAN
Tahap pelaksanaan adalah tahap yang harus diperhatikan karena
merupakan tahap yang paling penting. Tahap dimana desain tersebut diwujud
nyatakan dalam bentuk bangunan yang diinginkan konsumen. Untuk itu, mutu
harus ditingkatkan pada tahap ini. Dari pembahasan di atas, dapat ditemukan
bahwa penggunakan manajemen mutu memberikan manfaat pada tahap
pelaksanaan. Manfaat tersebut adalah perubahan desain pada tahap pelaksanaan
jarang terjadi, adanya pengawasan dan pengendalian pada tahap pelaksanaan, dan
koordinasi terjadi dengan baik antara pihak yang terlibat. Untuk meningkatkan
kualitas pada tahap pelaksanaan, maka manajemen mutu (quality plan, quality
assurance, dan quality control) harus makin ditingkatkan.
Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 MANAJEMEN MUTU 16“Pengaruh Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”