muhamad putra nugraha 012.12.021 t2 2012

Upload: rido-roma

Post on 09-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

paper

TRANSCRIPT

  • Alat Uji Pulp dan Kertas Prosedur Penggunaan Alat Alat yang akan diuji adalah timbangan, oven, static mixer, agitator/dispermat, pH meter, dan visco meter.

    2013

    Muhamad Putra Nugraha-012.12.021 Institut Teknologi dan Sains Bandung

    7/10/2013

  • TIMBANGAN

  • Timbangan

    Neraca Ohaus, salah satu timbangan yang umum dipakai di laboratorium sekolah

    Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.

    Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital.

    Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas adalah

    timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda

    yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi pegasnya

    ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi gravitasi).

    Persamaan matematis suatu neraca pegas dinyatakan dalam:

    dengan

    = konstanta pegas

    = defleksi

    = massa

    = gravitasi

    Neraca/timbangan dengan bandul pemberat (seperti yang terdapat di pasar ikan/sayur)

    menimbang massa. Biasanya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever

    (tuas) yg panjang. Mengikuti hukum tuas (persamaan momen).

    dengan

    = massa benda pertama, massa benda kedua

    = panjang tuas pertama, panjang tuas kedua

    = gravitasi

  • Neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan bulan, atau di daerah yg

    gravitasinya berbeda. Timbangan bandul menunjukkan angka yg sama di mana pun, asal masih

    ada gravitasi untuk menggerakkan timbangan.

    Jenis Timbangan

    Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika

    dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas :

    Timbangan Manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem

    pegas. Biasanya jenis timbangan ini menggunakan indikator berupa jarum sebagai penunjuk

    ukuran massa yang telah terskala.

    Timbangan Digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga

    listrik. Umumnya timbangan ini menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital

    pada layar bacaan.

    Timbangan Hybrit, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara

    timbangan manual dan digital. Timbangan Hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan

    yang tidak ada aliran listrik. Timbangan Hybrid menggunakan display digital tetapi bagian

    paltform menggunakan plat mekanik

    Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

    Timbangan Badan, yaitu timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan.

    Contoh timbangan ini adalah : timbangan bayi, timbangan badan anak dan dewasa, timbangan

    badan digital.

    Timbangan Gantung, yaitu timbangan yang diletakkan menggantung dan bekerja dengan

    prinsip tuas.

    Timbangan Lantai, yaitu timbangan yang diletakkan di permukaan lantai. Biasanya

    digunakan untuk mengukur benda yang bervolume besar.

    Timbangan Duduk, yaitu timbangan dimana benda yang ditimbang dalam keadaan duduk

    atau sering kita ketahui Platform Scale.

    Timbangan Meja, yaitu imbangan yang biasanya digunakan di meja dan rata-rata

    timbangan meja ini adalah Timbangan Digital.

    Timbangan Counting, yaitu timbangan hitung yang biasa digunakan untuk menimbang

    barang yang berjumlah, jadi barang bisa timbangan persatuan sebagai contoh timbangan

    counting ini sering digunakan untuk menimbang baut, mur, Spare part mobil dan sebagainya.

    Timbangan Platform, yaitu timbangan yang memiliki tingkat kepricisian lebih tinggi dari

    timbangan lntai, timbangan Paltform merupakan solusi dalam penimbangan di berbagai industri

    baik industri retail maupun manufacturing.

    Timbangan Hewan/Ternak, yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang

    hewan baik sapi, kerbau maupun kambing serta sejenisnya.

    Timbangan Emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki akurasi tinggi untuk mengukur

    massa emas (logam mulia).

  • Cara menimbang Menggunakan Neraca Digital

    Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk

    menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur

    berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.

    Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan

    layar LCDnya (Mansur, 2010).

    Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca

    jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi

    lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa

    menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).

    Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan biasanya tidak

    dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia dan lain-lain. Menimbang

    zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk membuat larutan atau akan

    direaksikan. Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan

    seperti gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang

    Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang dikhawatirkan

    akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas. Pada penimbangan selisih akan

    diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang diinginkan bukan pada tempat

    menimbang.

    Dalam praktikum biologi neraca ini biasa digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang

    dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Beberapa praktikum yang sering memerlukan alat

    ini yaitu praktikum mikrobiologi dan kultur jaringan, dimana neraca ini digunakan untuk

    menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri, jamur ataupun

    untuk media tanam kultur jaringan.

    Selain itu dengan adanya tingkat ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan

    kesalahan dalam pengambilan media yang dibutuhkan. Jumlah media yang tidak tepat dalam

    pembuatan media baik untuk kultur jaringan ataupun media bakteri tentunya akan berpengaruh

    terhadap konsentrasi zat dalam media. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan

    dalam hasil praktikum yang dilaksanakan.

    Neraca Analitik Digital

    Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi,

    neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g. Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:

    Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca ini harus secara halus dan hati-hati.

  • Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam penimbangan

    Langkah kerja penimbangan yang meliputi:

    a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan ditimbang,

    sendok, kaca arloji dan kertas isap.

    b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca (terutama

    piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.

    c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca dan

    timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi timbangan

    dikembalikan seperti semula

    Kalibrasi

    a. Pengontrolan Neraca Digital

    Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah terpasang atau

    dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr. Timbangan/Neraca digital, harus

    menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat

    sensitif, hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan. Timbangan harus terhindar

    dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut

    tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama

    sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).

    b. Penanganan Neraca

    Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus dicek lagi. Jika

    menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika

    menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur

    yang ditetapkan.

    Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi. Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya,

    sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus

    melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan ruang kerja.

    c. Kebersihan Neraca

    Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus

    dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan membersihkan

    timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan

    dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti

  • deterjen yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan

    dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.

    Prosedur pengoperasian neraca analitik digital terdiri dari

    Berikut adalah prosedur yang harus diharus diketahui dan harus dilakukan dalam mengoprasikan

    neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan:

    1. Keadaan neraca harus siap pakai

    2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)

    3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap

    4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan

    5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca

    6. Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan

    7. Melaporkan hasil penimbangan

    8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula

    Proses Pengukuran

    Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:

    1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.

    2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi).

    3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.

    4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.

    5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena hanya dapat

    bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

    Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:

    1. Persiapan alat bantu penimbangan

    Untuk menimbang zat padat diperlukan:

    Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.

  • Sendok (biasanya sendok plastik)

    Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca

    Botol timbang sebagai tempat penimbangan

    Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus dikembalikan ke tempatnya

    2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:

    Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca

    Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah

    Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri dan ke kanan

    kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang

    3. Cara menggunakan neraca analitis

    Nolkan terlebih dulu neraca tersebut

    Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan

    Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca

    Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

  • OVEN

  • OVEN

    Pendahuluan

    Oven adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan.

    Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun

    pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah

    dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar antara 105C. Tidak semua alat gelas dapat

    dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja yang dapat

    dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan untuk alat gelas dengan

    ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven. Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi

    tersebut dimasukkan ke dalam oven, maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat

    ketelitiannya tidak lagi teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.

    Spesifikasi oven yang digunakan ialah :

    Merek : YENACO

    Tipe : YNC OV 30L

    GLASS WINDOW WITH BLOWING FAN

    Cara penggunaan

    Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi dari

    beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol yang

    digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol untuk

    menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik turunkan

    kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu.

    Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan suhu yang diinginkan.

    Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu

    yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu.

  • Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan

    kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan

    dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar SV

    akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan suhu yang

    hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan tombol POWER. Alat

    dikeluarkan dari dalam oven.

    Perawatan

    Oven yang baik adalah oven yang selalu dirawat. Sebelum oven digunakan bersihkan semua

    aksesori dan rak tatakan. Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven sudah dingin

    sebelum dibersihkan. Buka pintu oven dan bagian dalam dibersihkan dengan lap lembut dalam

    air panas atau detergen. Zat abarsif jangan digunakan untuk membersihkan oven. Jangan

    mengelap elemen pemanas. Bagian luar dapat dibersihkan dengan lap basah.

    Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat gelas

    untuk dimasukkan kedalam oven. Jagalah agar selalu ada jarak minimal 1 antara bagian atas

    dan bagian elemen pemanas. Jangan sekali-sekali menggunakan oven dalam keadaan pintu

    terbuka. Hindari seringnya membuka pintu oven saat sedang digunakan, hal ini menimbulkan

    panas dalam oven berkurang. Selalu gunakan gegep untuk mengambil peralatan dari dalam oven.

    Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik. Segera cabut steker dari

    stopkontak.

    Cara penggunaan Drying Oven

  • Mungkin masih banyak yang tidak mengetahui apa kegunaan dan cara menggunakan alat

    laboratorium yang satu ini yaitu Drying Oven. Kali ini kita akan membahas seputar Drying

    Oven.

    Pengertian

    Oven atau drying oven merupakan alat yang digunakan untuk sterilisasi atau pembersihan

    dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas

    seperti Erlenmeyer, Petridish (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Bahan-bahan seperti

    kapas, kain dan kertas juga dapat disterilkan dalam oven tetapi dalam temperatur tertentu, pada

    umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-1700C

    selama paling sedikit 2 jam. Perlu diperhatikan bahwa lamanya sterilisasi tergantung pada

    jumlah alat disterilkan dan ketahanan alat terhadap panas.

    Cara Penggunaan

    1. Hubungkan drying oven dengan sumber listrik

    2. Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan

    tutup pintu oven dengan rapat.

    3. Hidupkan Drying Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di drying oven akan

    berkedip.

    4. Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada drying oven. Jika peralatan terbuat dari plastic,

    dan bahan yang mudah berubah volume seperti pipet ukur dan labu ukur sebaiknya suhu tidak

    melebihi 100C.

    Bila suhu 1700C, atur waktu 1 jam

    Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam

    Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5 ja

    Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam

    5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kemali ke nol

    6. Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven,

    setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium

    dengan rapi.

    7. Jangan lupa mencabut kabel oven dari sumber listrik agar tidak terjadi hal yang tidak

    diinginkan.

  • AGITATOR

  • Agitating Vessel

    Inquiry E-mail:[email protected]

    Agitating Vessel

    Agitating Vessel stirs the barrel for the mineral product and also known as Stirring Trough. It's

    suitable for each kind of metalliferous ore. It mainly uses in front of flotation process stirring,

    causes the medicament and the pulp intensive mixing, also may use in other on-metallic minerals

    stirring.

    Working Principle:

    The impeller, drived by motor vee belt, makes the medicament mix well with the ore pulp, which

    increases the time of the response of the medicament, strengthens the quality and completes the

    process of blending.

    Characteristics:

    Rapid and evenly agitating, simply operation and easy maintenance.

    Technical Parameter:

    Inner Size

    Of Bucket Effective

    Volume

    Blender Motor Overall

    Dimension

    Weight

    Diameter Height Impeller

    Diameter

    Impeller

    Speed Model Power Height

    Max

    Length

  • mm mm m2 mm r/m Kw mm mm Kg

    750 750 0.26 240 530 Y90L-4 1.5 1241 939 228

    1000 1000 0.58 240 530 Y100L-6 2.2 1665 1300 658

    1200 1200 3.6 300 480 Y100L-6 3 1800 1420 760

    1500 1500 2.2 400 320 Y132S-6 3 2386 1690 861

    2000 2000 5.46 550 230 Y132M2-

    6 4 3046 2381 1240

    2500 2500 11.2 625 230 Y160M-6 7.5 3546 2881 3462

    3000 3000 19.1 700 210 Y200L-6 22 4325 3266 4296

  • PH METER

  • Cara menggunakan pH meter digital

    Minggu lalu kita telah membahas tentang fungsi dan penjelasan mengenai pH meter kali ini

    kita akan membahas mengenai cara menggunakan pH meter .

    pH meter adalah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas)

    dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat).

    Cara Penggunaan :

    Bersihkan botol dengan solusi penyimpanan, bilas elektroda, hingga kering

    Ukur pH 4 buffer, yang merah muda.

    Sesuaikan meter untuk membaca 4 dengan Cal 1 tombol di sebelah kiri.

  • Bersihkan pH 4 penyangga, bilas elektroda, hingga kering

    Ukur pH 10 buffer, yang berwarna biru.

    Sesuaikan meter untuk membaca 10 dengan Cal 2 tombol di sebelah kanan.

    Bersihkan pH 10 penyangga, bilas elektroda, menghapuskan kering.

    Ukur pH 4 penyangga lagi. pH harus membaca 4. Jika tidak, menyesuaikan Cal 1 tombol.

    Kembali ke pH 10 penyangga. pH harus membaca 10. Jika tidak, menyesuaikan Cal 2 tombol.

    Ulangi standarisasi menggunakan Cal 1 tombol dengan pH 4 penyangga dan Cal 2 tahu dengan

    10 pH buffer sampai pembacaan konsisten diperoleh.

  • VISCOMETER

  • VISKOMETER

    Apa sih yang dimaksud dengan viskometer

    Viskometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu cairan,

    dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-

    molekul yang satu dengan yang lainnya.

    Apa aja macam-macam viskometer

    1. Viskometer kapiler / Ostwald

    Digunakan untuk menentukan laju aliran kuat kapiler. Pada viskositas Ostwald yang diukur

    adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler

    dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.

    Cara kerja Viskometer Ostwald :

    1) Sebelum digunakan , viscometer hendaknya di bersihkan terlebih dahulu

    2) Letakkan viscometer pada posisi vertical

    3) Pipet cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan kedalam reservoir a sampai

    melewati garis reservoirnya (kira-kira setengahnya)

  • 4) Biarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk menyeimbangkan atau

    mencapai suhu yang di kehendaki

    5) Cairan dihisap melalui pipa b sampai melewati garis m.reservoirnya

    6) Cairan dibiarkan turun sampai garis n

    7) Catat waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir dari garis m ke n

    2. Viskometer Hoppler

    Pada viscometer hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati

    cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola yang

    terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas

    dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola

    merupakan fungsi dari harga respirok sampel.

  • 3. Viskometer Cup and Bob

    Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari bob dan dinding dalam

    dari cup dimana bob masuk persis ditengah tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya

    aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga

    menyebabkan penurunan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian tengah zat

    yang ditekan keluar memadat. Hal inidisebut aliran sumbat( Martin, 1993).

  • 4. Viskometer Cone and Plate

    Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen

    yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel

    kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi

    lengkap.

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:

    1. Dipakai pada cone dan plate 2. ukuran sample

  • 3. waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum terbaca

    4. kebersihan kerucut dan plat 5. jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel 6. tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi

    Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer:

    1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual 2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR.

    3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu setting

    4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP. Catatan : 1. Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.

    2. Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument

    cone/plate. Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP.

    Gimana cara kalibrasi viskometer

    Akurasi dari Viscometer Brookfield diverifikasi dengan menggunakan cairan standard yang

    disediakan oleh Brookfield Engineering Labs. Cairan Standard ini merupakan cairan Newtonian

    sehingga memiliki nilai viskosiats yang sama dengan pemakaian sembarang spindle, RPM

    maupun shear rate. Cairan standard yang tersedia telah dikalibrasi pada suhu 25 oC.

    Persyaratan Umum :

    Ukuran wadah : Untuk Viscosity Standard < 30.000 cP, gunakanlah Beaker Low Form 600 ml.

    Untuk Viscosity Standard > 30.000 cP gunakan wadah cairan sbb. Dalam : 8.25 cm, Tinggi :

    12.1 cm. Catatan : Wadah boleh lebih besar tetapi tidak boleh lebih kecil.

    Suhu : Seperti tercantum pada label standard 0.1 oC.

    Kondisi : Viscometer dengan Model : LV atau RV harus menggunakan Guarg Leg.

    Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7).

    1. Letakkan cairan standard (dalam wadah yang sesuai) ke dalam Water Bath. 2. Atur Viscometer pada posisi pengukuran (gunakan Guard Leg untuk Model LV dan RV).

  • 3. Pasangkan spindle pada Viscometer. Hindari terjebaknya gelembung udara dibawah spindle.

    4. Cairan standard bersama spindle harus dicelupkan ke dalam water bath selama minium 1 (satu) jam. Cairan diaduk sebelum pengukuran.

    5. Setelah 1 jam, periksa suhu cairan standard dengan themometer yang akurat. 6. Jika suhu cairan telah mencapai suhu pengujian ( 0.1 oC) lakukan pengukuan viskositas dan catat hasil pembacaan viscometer. Catatan : spindle harus berputar sedikitnya 5 (lima) kali

    putaran sebelum dilakkan pembacaan.

    7. Pembacaan nilai viskositas harus sama dengan nilai cP yang tertera pada cairan standard dengan toleransi kombinasi akurasi Viscometer dan Cairan Standard. (Lihat : Interpretasi Hasil

    Test Kalibrasi)

    Prosedur Kalibrasi untuk Small Sample Adapter

    Jika Small Sample Adapter digunakan, water jacket dihubungkan dengan water bath dan akir

    dikonsisikan pada suhu yang sesuai.

    1. Letakkan sejumlah sample sesuai petunjuk ke dalam sample chamber. Jumlah sample berbeda-beda untuk spnle yang berbeda. (Sesuaikan dengan Instruction Manual dari Small

    Sample Adapter).

    2. Letakkan sample chamber ke dalam water jacket. 3. Pasangkan spindle 4. Biarkan selama 30 menit agar cairan standard mencapai suhu test. 5. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimum 5 kali sebelum dilakukan pembacaan.

    Prosedur Kalibrasi untuk Thermosel System

    Ada 2 step yang direkomendasikan untuk mengkalibrasi Thermosel.

    A. Kalibrasi Viscometer tersendiri dengan Spindle Standard (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk

    Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)).

    B. Kalibrasi Viscometer dengan Thermosel sesuai dengan prosedur berikut ini :

    a. Letakkan sejumlah cairan HT (High Temperature) viscosity standard ke dalam HT-2 sample

    chamber. Jumlah sample berbeda-beda untuk tiap spindle. (Lihat : Instruksi Manual Thermosel ).

    b. Letakkan sample chamber ke dalam Thermo Container.

    1. Pasangkan spindle 2. Biarkan selama 30 menit agar suhu setting tercapai 3. Lihat dan catat hasil pengukuran. Catatan : Spindle harus berputar setidaknya 5 putaran sebelum dilakukan pembacaan.

    Prosedur Kalibrasi untuk UL atau DIN UL Adapter

  • 1. Letakkan sejumlah cairan viscosity standard ke dalam UL Tube. Lihat : Instruction Manual UL Adapter.

    2. Pasangkan spindle pada viscometer 3. Pasangkan Tube / Wadah Sample 4. Celupkan Tube ke dalam Water Bath. Jika menggunakan ULA-40Y water jacket, hubungkan saluran inlet / outlet ke external circulating pump.

    5. Biarkan selama 30 menit agar tercapai suhu setting 6. Lakukan pengukuran viscosity dan catat hasilnya. Spindle harus berputar minimal 5 puataran sebelum dilakukan pembacaan hasilnya.

    Prosedur Kalibrasi untuk Helipath Stand dan Spindle T-Bar

    Kalibrasi Helipath Stand dan Spindle T-Bar dapat dilakuan dengan menggunakan Spinlde

    standard yang ada (Lihat : Prosedur kalibrasi untuk Spindle LV(#1-4), RV, HA, HB (#1-7)).

    Spindle T-Bar tidak boleh digunakan untuk verifikasi kalibrasi.

    Prosedur Kalibrasi untuk Spiral Adapter

    1. Letakkan viscosity standard yang ada di Beaker ke dalam water bath. 2. Pasangkan spindle pada viscometer. Pasangkan chamber (SA-1Y) 3. Atur viscometer pada posisi pengukuran. Operasikan viscometer pada 50 atau 60 RPM sampai chamber benar-benar meluap.

    4. Cairan viscosity standard bersama dengan spindle harus dibenamkan ke dalam water bath selama minimum 1 jam dan diaduk secara teratur sebelum dilakukan pengukuran.

    5. Setelah 1 jam, cek suhu cairan dengan menggunakan thermometer yang akurat 6. Jika cairan sudah mencapai suhu setting 0.1 oC, ukur kekentalan cairan. Catatan : Spindle harus berputar minimal 5 kali putaran sebelum pengukuran dilakukan.

    7. Hasil pengukuran harus sama dengan nilai standard dengan toleransi gabungan akurasi dari viscometer dan cairan standard. ( Lihat : Interpretasi Hasil Test Kalibrasi).

    Diposkan oleh Nanna Manday di 08.26

  • Daftar Pustaka

    http://id.wikipedia.org/wiki/Timbangan

    http://dutatimbangan.com/index.php/article/7-cara-menimbang-menggunakan-neraca-digital

    http://alatlaboratoriumkita.wordpress.com/2012/03/13/alat-laboratorium-oven/

    http://www.daiwomining.com/products/Agitating-Vessel.html

    http://www.alatlabor.com/article/detail/59/cara-menggunakan-ph-meter

    http://nannananot.blogspot.com/2012/10/viskometer.html