penerapan analisis kemampuan lahan
DESCRIPTION
penerapan AKLTRANSCRIPT
-
MODUL TERAPAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.20/PRT/M/2007
PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK & LINGKUNGAN, EKONOMI SERTA
SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
-
Pendahuluan
Tahapan analisis merupakan tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang. Aspek yang dianalisis adalah aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial Budaya. Dalam menganalisis aspek-aspek tersebut diperlukan teknik/cara tertentu agar sesuai dengan tujuan Penataan Ruang.
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan arahan bagi pemangku kepentingan dalam melakukan analisis-analisis dalam aspek penataan ruang sebagai salah satu tahapan yang diperlukan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Apa yang dimaksud dengan Teknik Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
Apa Tujuan dilakukannya Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
3MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
PENGENALAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEKFISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
KEDUDUKAN LEGAL ASPEK PERATURAN PENATAAN RUANG
DALAM
5
PP Bidang Penataan Ruang lainnya
PP No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Permen PU No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Pedoman-Pedoman Bidang Penataan Ruang lainnya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Acuan Pemerintah Daerah dalam menyusun Peraturan Daerah mengenai
rencana tata ruang wilayah/kawasan pada tahapan analisis data dan fakta kondisi fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya
Kepmen Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman
Bidang Penataan Ruang
PP Penatagunaan Tanah PP Penatagunaan Air PP Penatagunaan Hutan PP Pengelolaan DAS
Terpadu
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Bila suatu daerah hendak menyusun Rencana Tata Ruang, digunakan untuk menganalisa data dan fakta fisik lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya di daerah agar dapat menjadi acuan dasar penetapan struktur dan pola ruang serta kebijakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Kapan perlu digunakan Teknik Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang ?
4 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Analisis ini dilakukan untuk mengenali karakteristik sumber daya fisik lingkungan, ekonomi dan sosial budaya daerah sehingga pemanfaatan lahan dalam pengembangan wilayah dan kawasan dapat dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Mengapa dilakukan Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
penyelenggaraan penataan ruang di daerah, khususnya instansi yang mempunyai tugas, pokok, dan fungsi menyusun rencana tata ruang daninstansi-instansi sektoral yang terkait dengan pelaksanaan penataan ruang
Praktisi/Perencana/Planner: sebagai acuan dalam menyusun rencana tata ruang Stakeholder lain: sebagai bahan informasi dalam menentukan lokasi dan besaran
kegiatan pemanfataan ruang termasuk investasi, antara lain wakil masyarakat, pihak akademisi, asosiasi, dan dunia usaha yang terlibat dalam proses penyusunan rencana tata ruang
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota: sebagai acuan dalam
Siapa yang harus menggunakan Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
-
KEDUDUKAN LEGAL ASPEK PERATURAN PENATAAN RUANG
DALAM
5
PP Bidang Penataan Ruang lainnya
PP No. 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata
Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
PP Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Permen PU No 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang
Pedoman-Pedoman Bidang Penataan Ruang lainnya
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Acuan Pemerintah Daerah dalam menyusun Peraturan Daerah mengenai
rencana tata ruang wilayah/kawasan pada tahapan analisis data dan fakta kondisi fisik dan lingkungan, ekonomi, serta sosial budaya
Kepmen Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman
Bidang Penataan Ruang
PP Penatagunaan Tanah PP Penatagunaan Air PP Penatagunaan Hutan PP Pengelolaan DAS
Terpadu
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Bila suatu daerah hendak menyusun Rencana Tata Ruang, digunakan untuk menganalisa data dan fakta fisik lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya di daerah agar dapat menjadi acuan dasar penetapan struktur dan pola ruang serta kebijakan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
Kapan perlu digunakan Teknik Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang ?
4 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Analisis ini dilakukan untuk mengenali karakteristik sumber daya fisik lingkungan, ekonomi dan sosial budaya daerah sehingga pemanfaatan lahan dalam pengembangan wilayah dan kawasan dapat dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Mengapa dilakukan Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
penyelenggaraan penataan ruang di daerah, khususnya instansi yang mempunyai tugas, pokok, dan fungsi menyusun rencana tata ruang daninstansi-instansi sektoral yang terkait dengan pelaksanaan penataan ruang
Praktisi/Perencana/Planner: sebagai acuan dalam menyusun rencana tata ruang Stakeholder lain: sebagai bahan informasi dalam menentukan lokasi dan besaran
kegiatan pemanfataan ruang termasuk investasi, antara lain wakil masyarakat, pihak akademisi, asosiasi, dan dunia usaha yang terlibat dalam proses penyusunan rencana tata ruang
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota: sebagai acuan dalam
Siapa yang harus menggunakan Analisis Aspek Fisik Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
-
RUANG LINGKUP
7
Penetapan Wilayah Perencanaan
Pengumpulan Data & IdentifikasiKarakteristik Kawasan/Wilayah
ANALISIS KAWASAN/WILAYAH
Rencana Pola Ruang dan Struktur Ruang
Aspek Fisik &Lingkungan
AspekEkonomi
AspekSosial Budaya
MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
KEDUDUKAN DALAM PROSES PENATAAN RUANG
6
Identifikasi Penetapan Kawasan
Pengumpulan & Analisis Data
Aspek Fisik Lingkungan
Aspek Sosial Budaya
Sistem Perkotaan & PerdesaanHirarki Pusat-pusat PengembanganHirarki Pusat PelayananFungsi Pusat-pusat PelayananSistem Prasarana Wilayah:Sistem Jaringan Prasarana
TransportasiPrasarana TelematikanSistem Prasarana
PengairanSistem Jaringan Prasarana
EnergiSistem Prasarana
Lingkungan
Analisis Pola Ruang:
Kawasan Lindung:Kawasan yang memberi
perlndungan kawasan bawahannyaKawasan perlindungan
setempatKawasan suaka alamKawasan pelestarian alamKawasan rawan bencana
alamKawasan lindung lainnya
Kawasan Budi Daya:Kawasan hutan produksiKawasan pertanianKawasan pertambanganKawasan industriKawasan pariwisataKawasan permukimanKawasan konservasi budaya
& sejarah
Aspek Ekonomi
Pedoman Kriteria Kawasan Budi Daya
Analisis Struktur Ruang:
Rencana Tata Ruang
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik &
Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial Budaya dalam
Penataan Ruang
MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
Langkah Pelaksanaan
21MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
TUJUAN
OUTPUT
Menemukenali berbagai karakteristik sumber daya alam melalui telaah kemampuan dan kesesuaian lahan, agar penggunaan lahan dalam perencanaan pengembangan wilayah/kawasan dapat dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem untuk keberlanjutan pembangunan wilayah/kawasan tersebut
Peta Kemampuan Lahan Peta Kesesuaian Lahan Rekomendasi Kesesuaian Lahan
A. ANALISIS ASPEK FISIK DAN LINGKUNGAN
Lahan pada kawasan/wilayah perencanaan merupakan SUMBER DAYA ALAM yang memiliki KETERBATASAN dalam menampung kegiatan manusia dalam pemanfaatannya. Banyak contoh kasus kerugian ataupun korban yang disebabkan oleh ketidaksesuaian penggunaan lahan yang melampaui kapasitasnya. Untuk itu, perlu dikenali sedini mungkin karakteristik fisik suatu wilayah maupun kawasan yang dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan oleh aktivitas manusia.
Mengapa harus menganalisis Aspek Fisik dan Lingkungan dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang?
-
PENG
UM
PULA
N D
ATA
Jenis Data:
1.Klim
atologi2.
Topografi3.
Geologi
4.H
idrologi5.
Sumber D
aya Mineral/
Bahan Galian
6.Bencana A
lam
7.Penggunaan Lahan
8.Studi yang ada
9.Kebijakan pem
erintah
Pengumpulan D
ata adalah langkah pertama yang harus dilakukan. D
ata-data ini m
erupakan data dasar yang kemudian diolah untuk m
endapatkan peta kem
ampuan dan kesesuaian lahan yang kem
udian diusulkan rekomendasi
penggunaannya.
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
23M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
CARA MENCAPAI OUTPUT
Klimatologi
Topografi
Geologi
Hidrologi
Sumber Daya Mineral/Bahan Galian
Bencana Alam
Penggunaan Lahan
Studi yang ada
Kebijakan pemerintah
SKL Morfologi
SKL KemudahanDikerjakan
AnalisaKemampuan Lahan
AnalisaKesesuaian Lahan
RekomendasiKesesuaian Lahan
SKL KestabilanLereng
SKL KestabilanPondasi
SKL Ketersediaan Air
SKL Untuk Drainase
SKL Terhadap Erosi
SKL PembuanganLimbah
SKL TerhadapBencana Alam
ArahanTata Ruang Pertanian
Arahan Rasio Tutupan
Arahan KetinggianBangunan
Arahan PemanfaatanAir Baku
PerkiraanDaya Tampung Lahan
Persyaratan dan Pembatas Pengembangan
EvaluasiPemanfaatan Lahanyang Ada terhadapKesesuaian Lahan
22M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
-
PENGUMPULAN DATA
Jenis Data:1. Klimatologi2. Topografi3. Geologi4. Hidrologi5. Sumber Daya Mineral/
Bahan Galian6. Bencana Alam 7. Penggunaan Lahan8. Studi yang ada9. Kebijakan pemerintah
Pengumpulan Data adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Data-data ini merupakan data dasar yang kemudian diolah untuk mendapatkan peta kemampuan dan kesesuaian lahan yang kemudian diusulkan rekomendasi penggunaannya.
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
23MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
CARA
MEN
CAPA
I OU
TPU
T
Klim
atol
ogi
Topo
graf
i
Geo
logi
Hid
rolo
gi
Sum
ber
Day
a M
iner
al/
Baha
n G
alia
n
Benc
ana
Ala
m
Peng
guna
an L
ahan
Stud
i yan
g ad
a
Kebi
jaka
n pe
mer
inta
h
SKL
Mor
folo
gi
SKL
Kem
udah
anD
iker
jaka
n
Ana
lisa
Kem
ampu
an L
ahan
A
nalis
aKe
sesu
aian
Lah
an
Reko
men
dasi
Kese
suai
an L
ahan
SKL
Kest
abila
nLe
reng
SKL
Kest
abila
nPo
ndas
i
SKL
Kete
rsed
iaan
Air
SKL
Unt
uk D
rain
ase
SKL
Terh
adap
Ero
si
SKL
Pem
buan
gan
Lim
bah
SKL
Terh
adap
Benc
ana
Ala
m
Ara
han
Tata
Rua
ng P
erta
nian
Ara
han
Rasi
o Tu
tupa
n
Ara
han
Ketin
ggia
nBa
ngun
an
Ara
han
Pem
anfa
atan
Air
Bak
u
Perk
iraan
Day
a Ta
mpu
ng L
ahan
Pers
yara
tan
dan
Pem
bata
s Pe
ngem
bang
an
Eval
uasi
Pem
anfa
atan
Lah
anya
ng A
da te
rhad
apKe
sesu
aian
Lah
an
22 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
Tabe
l A-1
. Co
ntoh
tabe
l Rek
ap D
ata
Klim
atol
ogi D
aera
hX
Sel
ama
Kuru
n W
aktu
10
Tahu
n
Tem
pera
tur
(oC)
Ang
inN
o
Bula
n
Mak
sm
inRa
ta-
rata
Cura
h H
ujan
(m
m)
Har
i H
ujan
(h
ari)
Kele
mba
ban
nisb
i (%
)
Dur
asi
Peny
inar
an
(%)
Kece
pata
n (m
/dtk
)Ar
ah
mak
sAr
ah
terb
anya
k
1Ja
nuar
i29
,70
22,8
825
,64
157,
628
,187
,92
43,3
51,
81U
U
2Fe
brua
ri30
,04
22,8
725
,65
384,
730
,285
,92
47,6
91,
98TL
TL
3M
aret
30,5
122
,84
25,9
536
1,5
27,7
85,2
843
,16
2,07
TLTL
4Ap
ril
30,7
423
,22
26,2
927
6,3
26,4
84,8
850
,64
1,79
TLTL
5M
ei31
,723
,00
26,7
220
3,9
25,6
83,9
255
,45
1,54
SS
6Ju
ni31
,28
22,7
726
,27
32,4
2,3
84,0
349
,51
1,70
SS
7Ju
li31
,86
21,9
526
,50
52,4
4,1
77,7
667
,93
3,24
SS
8Ag
ustu
s32
,17
22,5
326
,85
0,0
0,0
73,7
662
,09
4,16
SS
9Se
ptem
ber
32,4
722
,16
26,6
25,
40,
678
,15
61,5
52,
31S
S
10O
ktob
er31
,83
22,6
526
,70
131,
815
,981
,17
53,7
51,
74S
S
11N
opem
ber
31,1
823
,11
26,3
917
6,5
17,5
84,2
449
,61
1,65
BB
12D
esem
ber
30,4
923
,23
26,4
432
3,0
26,9
85,1
947
,77
2,11
TLTL
25MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Jenis Data Sumber Data Kedalaman Data Acuan dalam Buku Pedoman
Curah Hujan BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Sub bab 2.2.1 Tabel 2.1
Hari Hujan BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Sub bab 2.2.1 Tabel 2.2
Intensitas Hujan BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Sub bab 2.2.1 Tabel 2.3
Temperatur Rata -rata BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Kelembaban Relatif BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Kecepatan dan Arah Angin
BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
Penyinaran Matahari BMG/Stasiun Klimatogi terdekat
Rentang waktu 10 tahun
1. DATA KLIMATOLOGI
Data klimatologi ini bisa diperoleh dari Stasiun Meteorologi Penerbangan, Stasiun Meteorologi Maritim, Stasiun Meteorologi dan Klimatologi, atau Stasiun Meteorologi dan Geofisika yang terdekat atau berada di wilayah/kawasan perencanaan. Stasiun-stasiun ini mengirimkan datanya pada Balai Besar Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang di Indonesia terbagi dalam lima wilayah yaitu:1. Balai Besar BMG Wilayah I yang berkedudukan di Medan (Jl. Ngumban Surbakti No. 15
Selayang II Medan), telp: 061-8222877, 8222878, fax: 061-8222878. 2. Balai Besar BMG Wilayah II yang berkedudukan di Ciputat (Jl. KP Bulak Raya Cempaka
Putih - Ciputat ) telp: 021-7402739, 7444338, 7426485, fax: 021-7402739. 3. Balai Besar BMG Wilayah III yang berkedudukan di Denpasar (Jl. Raya Tuban, Badung,
Bali), telp: 0361-751122, fax: 0361-757975. 4. Balai Besar BMG Wilayah IV yang berkedudukan di Makassar (Jl. Racing Centre No 4
Panaikang KP 1351 Makassar), telp: 0411-456493, 449243, fax: 0411-449286, 455019. 5. Balai Besar BMG Wilayah V yang berkedudukan di Jayapura (Jl. Raya Abepura Entrop Kp
1572 Jayapura 99224), telp: 0967-535418, 534439, 535419.
Sedangkan alamat stasiun meteorologi yang ada di Indonesia dapat dilihat dalam bagian Lampiran dari buku modul ini.
24 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
Tabel A-1. Contoh tabel Rekap Data Klimatologi DaerahX Selama Kurun Waktu 10 Tahun
Temperatur ( oC) AnginNo Bulan
Maks min Rata-rata
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan (hari)
Kelembaban nisbi (%)
Durasi Penyinaran
(%) Kecepatan (m/dtk)
Arah maks
Arah terbanyak
1 Januari 29,70 22,88 25,64 157,6 28,1 87,92 43,35 1,81 U U
2 Februari 30,04 22,87 25,65 384,7 30,2 85,92 47,69 1,98 TL TL
3 Maret 30,51 22,84 25,95 361,5 27,7 85,28 43,16 2,07 TL TL
4 April 30,74 23,22 26,29 276,3 26,4 84,88 50,64 1,79 TL TL
5 Mei 31,7 23,00 26,72 203,9 25,6 83,92 55,45 1,54 S S
6 Juni 31,28 22,77 26,27 32,4 2,3 84,03 49,51 1,70 S S
7 Juli 31,86 21,95 26,50 52,4 4,1 77,76 67,93 3,24 S S
8 Agustus 32,17 22,53 26,85 0,0 0,0 73,76 62,09 4,16 S S
9 September 32,47 22,16 26,62 5,4 0,6 78,15 61,55 2,31 S S
10 Oktober 31,83 22,65 26,70 131,8 15,9 81,17 53,75 1,74 S S
11 Nopember 31,18 23,11 26,39 176,5 17,5 84,24 49,61 1,65 B B
12 Desember 30,49 23,23 26,44 323,0 26,9 85,19 47,77 2,11 TL TL
25M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an Data
Acuan dalam
Buku Pedom
an Curah H
ujan BM
G/Stasiun Klim
atogi terdekat
Rentang waktu 10
tahun Sub bab 2.2.1 Tabel 2.1
Hari H
ujan BM
G/Stasiun Klim
atogi terdekat
Rentang waktu 10
tahun Sub bab 2.2.1 Tabel 2.2
Intensitas Hujan
BMG
/Stasiun Klimatogi
terdekat Rentang w
aktu 10 tahun
Sub bab 2.2.1 Tabel 2.3
Temperatur Rata
-rata BM
G/Stasiun Klim
atogi terdekat
Rentang waktu 10
tahun
Kelembaban Relatif
BMG
/Stasiun Klimatogi
terdekat Rentang w
aktu 10 tahun
Kecepatan dan Arah
Angin
BMG
/Stasiun Klimatogi
terdekat Rentang w
aktu 10 tahun
Penyinaran Matahari
BMG
/Stasiun Klimatogi
terdekat Rentang w
aktu 10 tahun
1. DATA
KLIMATO
LOG
I
Data
klimatologi
ini bisa
diperoleh dari
Stasiun M
eteorologi Penerbangan,
Stasiun M
eteorologi Maritim
, Stasiun Meteorologi dan Klim
atologi, atau Stasiun Meteorologi dan
Geofisika yang terdekat atau berada di w
ilayah/kawasan perencanaan. Stasiun-stasiun ini
mengirim
kan datanya pada Balai Besar Badan Meteorologi dan G
eofisika (BMG
) yang di Indonesia terbagi dalam
lima w
ilayah yaitu:1.
Balai Besar BMG
Wilayah I yang berkedudukan di M
edan (Jl. Ngum
ban Surbakti No. 15
Selayang II Medan), telp: 061-8222877, 8222878, fax: 061-8222878.
2.Balai Besar BM
G W
ilayah II yang berkedudukan di Ciputat (Jl. KP Bulak Raya Cempaka
Putih - Ciputat ) telp: 021-7402739, 7444338, 7426485, fax: 021-7402739. 3.
Balai Besar BMG
Wilayah III yang berkedudukan di D
enpasar (Jl. Raya Tuban, Badung, Bali), telp: 0361-751122, fax: 0361-757975.
4.Balai Besar BM
G W
ilayah IV yang berkedudukan di Makassar (Jl. Racing Centre N
o 4 Panaikang KP 1351 M
akassar), telp: 0411-456493, 449243, fax: 0411-449286, 455019. 5.
Balai Besar BMG
Wilayah V yang berkedudukan di Jayapura (Jl. Raya A
bepura Entrop Kp 1572 Jayapura 99224), telp: 0967-535418, 534439, 535419.
Sedangkan alamat stasiun m
eteorologi yang ada di Indonesia dapat dilihat dalam bagian
Lampiran dari buku m
odul ini.
24M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
-
Gam
bar
A-1
C
onto
h Pe
ta T
opog
rafi
(Kas
us: K
abup
aten
Min
ahas
a Te
ngga
ra)
27MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
052'30"
052'30"
100'00"
100'00"
17'30"
17'30"
124
30'0
0"
124
30'0
0"
124
37'3
0"
124
37'3
0"
124
45'0
0"
124
45'0
0"
124
52'3
0"
124
52'3
0"
125
00'0
0"
125
00'0
0"
KEC
.TO
ULU
AA
N
KEC
.RA
TAH
AN
KEC
.TO
MB
ATU
KEC
.RA
TATO
TOK
KEC
.BEL
AN
G
KEC
.PU
SOM
AEN
Gar
isPa
ntai
Jala
nLa
in
Jala
nAr
teri
Jala
nKo
lekt
orJa
lan
Loka
l
Bata
sKe
cam
atan
Bata
sKa
bupa
ten
Bata
sPr
ovin
si
Sung
ai
DEP
ARTE
ME
NPE
KER
JAAN
UM
UM
DIR
EKT
OR
ATJE
ND
ERAL
PEN
ATAA
NR
UAN
GSa
tuan
Kerja
Pem
bina
anPe
nata
anR
uang
Kaw
asan
Sed
ang
Berk
emba
ng
BAN
TEK
PEL
AKS
ANA
ANPE
NAT
AAN
RU
ANG
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
TEN
GG
ARA
PR
OV
INS
ISU
LAW
ESIU
TAR
A
DAN
AU
TON
DA
NO
LA
UT
MA
LU
KU
LA
UT
SUL
AW
ES
I
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
KAB
UPA
TEN
BOLA
AN
GM
ON
GO
ND
OW
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
#Y
TO
PO
GR
AF
IW
ILA
YA
H
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov
.Sul
awes
iUta
ra
Inde
ksLo
kasi
RA
TA
HA
NTO
MB
ATU
RAN
OK
ETA
NG
D.Bu
ililin
Silia
n
Kuy
anga
Lond
ola
Tam
bela
ng
bang
a
Low
otag
Mol
ompa
r
Win
oran
gin
Liw
utun
g
Tons
awan
g
Ras
i
Tate
nges
an
MIN
ANG
A
Wio
Won
gkai
Wia
u
BELA
NG
Mal
ompa
r
Perm
ukim
an
2000
1600
1400 800
1000
1200 20
0
400
600
0
Ketin
ggia
n(m
)
Sum
ber:
-Pet
aR
upab
umiB
akos
urta
nal,
Skal
a1
:50.
000
Tahu
n19
91Le
mba
r241
6-4
3,24
16-4
4,24
17-1
2-H
asil
Ana
lisis
Kant
orK
ecam
atan
Ib
ukot
aK
abup
aten
Ibuk
ota
Pro
vins
i
LEG
END
A
SKAL
A1
:100
.000
(Pad
ake
rtas
A1
:59,
4cm
x84
,1cm
)
U
30
36
Km
Kendala umum yang sering terjadi dalam pengumpulan data klimatologi adalah kelengkapan data yang minim, karena ketiadaan data/pengukuran dari stasiun klimatologi terdekat.
Data Topografi seringkali menjadi peta dasar dari berbagai peta lainnya. Peta ini bisa didapatkan di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional yang berkedudukan di Cibinong dalam bentuk peta rupabumi baik dalam format cetak maupun digital. Dengan pengolahan secara spasial, peta ini dapat diturunkan menjadi peta morfologi dan peta lereng. Contoh peta topografi suatu wilayah dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Jenis Data Sumber Data Kedalaman
Data Acuan dalam Buku
Pedoman Peta Rupabumi Bakosurtanal Skala
1: 20.000 1: 25.000 1: 30.000 1: 50.000
Gambar 2.2
Peta Topografi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Direktorat TNI-AD
Skala terbesar yang ada
Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM
Bapeda
Jenis Data Sumber Data Kedalaman
Data Acuan dalam Buku
Pedoman Peta Morfologi Bakosurtanal
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM Bapeda
Turunan dari data topografi
Gambar 2.2
Peta Kemiringan Lereng (Peta Lereng)
Bakosurtanal Badan Pertanahan Nasional
(BPN) Ditjen Geologi dan Sumber Daya
Mineral, Departemen ESDM Bapeda
Turunan dari data topografi
Gambar 2.3
2. DATA TOPOGRAFI
26 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
Gambar A-1 Contoh Peta Topografi (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)
27M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
KEC. TOULUAAN
KEC. RATAHAN
KEC. TOMBATU
KEC. RATATOTOK
KEC. BELANG
KEC. PUSOMAEN
Garis Pantai
Jalan Lain
Jalan ArteriJalan KolektorJalan Lokal
Batas KecamatanBatas KabupatenBatas Provinsi
Sungai
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANGKABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PROVINSI SULAWESI UTARA
D A N A UT O N D A N O
L A U TM A L U K U
L A U TS U L A W E S I
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENBOLAANG MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA
#Y
TOPOGRAFI WILAYAH
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
Permukiman
2000
1600
1400
800
1000
1200
200
400
600
0
Ketinggian (m)
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000
Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12- Hasil Analisis
Kantor KecamatanIbukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
U
3 0 3 6 Km
Kendala umum
yang sering terjadi dalam pengum
pulan data klimatologi adalah kelengkapan
data yang minim
, karena ketiadaan data/pengukuran dari stasiun klimatologi terdekat.
Data Topografi seringkali m
enjadi peta dasar dari berbagai peta lainnya. Peta ini bisa didapatkan di Badan Koordinasi Survei dan Pem
etaan Nasional yang berkedudukan di Cibinong dalam
bentuk peta rupabum
i baik dalam form
at cetak maupun digital. D
engan pengolahan secara spasial, peta ini dapat diturunkan m
enjadi peta morfologi dan peta lereng. Contoh peta
topografi suatu wilayah dapat dilihat pada gam
bar berikut ini.
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an D
ata A
cuan dalam Buku
Pedoman
Peta Rupabumi
Bakosurtanal Skala 1: 20.000 1: 25.000 1: 30.000 1: 50.000
Gam
bar 2.2
Peta Topografi Badan Pertanahan N
asional (BPN)
Direktorat TN
I-AD
Skala terbesar yang ada
D
itjen Geologi dan Sum
ber Daya
Mineral, D
epartemen ESD
M
Bapeda
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an D
ata A
cuan dalam Buku
Pedoman
Peta Morfologi
Bakosurtanal Badan Pertanahan N
asional (BPN
) D
itjen Geologi dan Sum
ber Daya
Mineral, D
epartemen ESD
M
Bapeda
Turunan dari data topografi
Gam
bar 2.2
Peta Kemiringan
Lereng (Peta Lereng)
Bakosurtanal Badan Pertanahan N
asional (BPN
) D
itjen Geologi dan Sum
ber Daya
Mineral, D
epartemen ESD
M
Bapeda
Turunan dari data topografi
Gam
bar 2.3
2. DATA
TOPO
GRA
FI
26M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
-
Gam
bar
A-2
Cont
oh P
eta
Lere
ng (K
asus
: Kab
upat
en M
inah
asa
Teng
gara
)
29MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Klasifikasi Kelas Lereng
Terdapat berbagai macam pembagian kelas lereng. Pada umumnya, pembagian kelas lerengan ini disesuaikan dengan kebutuhan analisa. Pada analisis aspek fisik wilayah, kelas lereng yang biasa dipakai adalah sebagai berikut:1) Lereng 0 % - 2%2) Lereng 2% - 5%3) Lereng 5% - 15% 4) Lereng 15% - 40%5) Lereng > 40%
Pada peta topografi dengan skala dan kelengkapan yang memungkinkan, selang kelas lereng 5% -15%, dapat dibagi lagi menjadi kelas lereng 5% - 8%, dan 8% - 15%. Pada dasarnya, semakin banyak pembagian kelas lereng ini akan semakin baik, karena akan semakin diketahui kondisi lahan dengan lebih detil dimana setiap aktivitas pemanfaatan lahan akan membutuhkan kesesuaian lahan dengan kriteria kelas lereng tertentu.
Cara Membuat Peta Lereng dari Peta TopografiPeta lereng diturunkan dari peta topografi. Kategori kelas lereng yang diinginkan ditentukan terlebih dahulu, baru kemudian dituangkan dalam bentuk spasial dari data yang ada pada peta topografi dengan menggunakan rumus:
Keterangan: Interval kontur adalah jarak antar garis kontur yang ada dalam peta topografi. Dalam peta
rupa bumi dapat diketahui contoh jarak antar garis kontur adalah 25 m. Persen kemiringan yang diinginkan adalah batas-batas kategori kelas lereng yang akan
dihitung, misalnya 2 (%), 5 (%), 15 (%), dan seterusnya. Jarak sesungguhnya yang ingin diketahui adalah jarak antar garis kontur yang ingin
diketahui kemiringan lerengnya. Jarak yang didapat ini adalah jarak sesungguhnya yang ada di lapangan, sehingga bila akan dihitung dalam peta harus dikonversikan kembali dengan skala peta yang bersangkutan.
Penentuan peruntukan banyak ditentukan oleh kelas lereng, misalnya peruntukan perumahan ditempatkan pada lereng 0-15%, sementara perkebunan dan hutan pada kelas lereng 15%-40%. Contoh peta spasial sebagai gambaran peta lereng dapat dilihat pada Gambar A-2 berikut ini.
Jarak sesungguhnya yang ingin diketahui
Interval Kontur Persen kemiringan yang diinginkan =
X 100
28 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
052'30"
052'30"
100'00"
100'00"
17'30"
17'30"
124
30'0
0"
124
30'0
0"
124
37'3
0"
124
37'3
0"
124
45'0
0"
124
45'0
0"
124
52'3
0"
124
52'3
0"
125
00'0
0"
125
00'0
0"
RA
TA
HA
NTO
MB
ATU
RAN
OK
ETA
NG
D.Bu
ililin
Silia
n
Kuy
anga
Lond
ola
Tam
bela
ng
bang
a
Low
otag
Mol
ompa
r
Win
oran
gin
Liw
utun
g
Tons
awan
g
Ras
i
Tate
nges
an
MIN
ANG
A
Wio
Won
gkai
Wia
u
BELA
NG
Mal
ompa
r
#Y
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
KAB
UPA
TEN
BOLA
AN
G
MO
NG
ON
DO
W
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
LA
UT
SUL
AW
ES
I
LA
UT
MA
LU
KU
DAN
AU
TON
DA
NO
BAN
TEK
PEL
AKS
ANA
ANPE
NAT
AAN
RU
ANG
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
TEN
GG
ARA
PR
OV
INS
ISU
LAW
ESIU
TAR
A
LE
RE
NG
DEP
ARTE
ME
NPE
KER
JAAN
UM
UM
DIR
EKT
OR
ATJE
ND
ERAL
PEN
ATAA
NR
UAN
GSa
tuan
Kerja
Pem
bina
anPe
nata
anR
uang
Kaw
asan
Sed
ang
Berk
emba
ng
KEC
.PU
SOM
AEN
KEC
.BEL
AN
G
KEC
.RA
TATO
TOK
KEC
.TO
MB
ATU
KEC
.RA
TAH
AN
KEC
.TO
ULU
AA
N
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov
.Sul
awes
iUta
ra
Inde
ksLo
kasi
Lere
ng0
-2%
Lere
ng2
-15
%
Lere
ng15
-25
%
Lere
ng25
-40
%
Lere
ng>
40%
30
36
Km
U
SKAL
A1
:100
.000
(Pad
ake
rtas
A1
:59,
4cm
x84
,1cm
)
Sum
ber:
-Pet
aR
upab
umiB
akos
urta
nal,
Skal
a1
:50.
000
Tahu
n19
91Le
mba
r241
6-4
3,24
16-4
4,24
17-1
2-H
asil
Ana
lisisSung
ai
Bata
sPr
ovin
siBa
tas
Kabu
pate
nBa
tas
Keca
mat
an
Jala
nLo
kal
Jala
nKo
lekt
orJa
lan
Arte
ri
Jala
nLa
in
Gar
isPa
ntai
Ket
:Kla
sifik
asil
eren
gbe
rdas
arka
n:
-Buk
uP
edom
anA
nalis
isFi
sik
dan
Ling
kung
anun
tuk
Pen
yusu
nan
Tat
aR
uang
-Per
men
PU
No.
20/P
RT/
M/2
007
Kant
orK
ecam
atan
Ib
ukot
aK
abup
aten
Ibuk
ota
Pro
vins
i
LEG
END
A Perm
ukim
an
-
Gambar A-2 Contoh Peta Lereng (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)29M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
Klasifikasi Kelas Lereng
Terdapat berbagai macam
pembagian kelas lereng. Pada um
umnya, pem
bagian kelas lerengan ini disesuaikan dengan kebutuhan analisa. Pada analisis aspek fisik w
ilayah, kelas lereng yang biasa dipakai adalah sebagai berikut:1)
Lereng 0 % - 2%
2)Lereng 2%
- 5%3)
Lereng 5% - 15%
4)
Lereng 15% - 40%
5)Lereng > 40%
Pada peta topografi dengan skala dan kelengkapan yang mem
ungkinkan, selang kelas lereng 5%
-15%, dapat dibagi lagi m
enjadi kelas lereng 5% - 8%
, dan 8% - 15%
. Pada dasarnya, semakin
banyak pembagian kelas lereng ini akan sem
akin baik, karena akan semakin diketahui kondisi
lahan dengan lebih detil dimana setiap aktivitas pem
anfaatan lahan akan mem
butuhkan kesesuaian lahan dengan kriteria kelas lereng tertentu.
Cara Mem
buat Peta Lereng dari Peta TopografiPeta lereng diturunkan dari peta topografi. Kategori kelas lereng yang diinginkan ditentukan terlebih dahulu, baru kem
udian dituangkan dalam bentuk spasial dari data yang ada pada peta
topografi dengan menggunakan rum
us:
Keterangan:
Interval kontur adalah jarak antar garis kontur yang ada dalam peta topografi. D
alam peta
rupa bumi dapat diketahui contoh jarak antar garis kontur adalah 25 m
.
Persen kemiringan yang diinginkan adalah batas-batas kategori kelas lereng yang akan
dihitung, misalnya 2 (%
), 5 (%), 15 (%
), dan seterusnya.
Jarak sesungguhnya yang ingin diketahui adalah jarak antar garis kontur yang ingin diketahui kem
iringan lerengnya. Jarak yang didapat ini adalah jarak sesungguhnya yang ada di lapangan, sehingga bila akan dihitung dalam
peta harus dikonversikan kembali
dengan skala peta yang bersangkutan.
Penentuan peruntukan banyak ditentukan oleh kelas lereng, misalnya peruntukan perum
ahan ditem
patkan pada lereng 0-15%, sem
entara perkebunan dan hutan pada kelas lereng 15%-40%
. Contoh peta spasial sebagai gam
baran peta lereng dapat dilihat pada Gam
bar A-2 berikut ini.
Jarak sesungguhnya yang ingin diketahui
Interval Kontur Persen kem
iringan yang diinginkan =
X 100
28M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
#Y
KABUPATENMINAHASA
KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENMINAHASA SELATAN
L A U TS U L A W E S I
L A U TM A L U K U
D A N A UT O N D A N O BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN MINAHASA TENGGARAPROVINSI SULAWESI UTARA
L E R E N G
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
KEC. PUSOMAEN
KEC. BELANG
KEC. RATATOTOK
KEC. TOMBATU
KEC. RATAHAN
KEC. TOULUAAN
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
Lereng 0 - 2 %
Lereng 2 - 15 %
Lereng 15 - 25 %
Lereng 25 - 40 %
Lereng > 40 %
3 0 3 6 Km
U
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12
- Hasil Analisis
Sungai
Batas ProvinsiBatas KabupatenBatas Kecamatan
Jalan LokalJalan KolektorJalan Arteri
Jalan Lain
Garis Pantai
Ket : Klasifikasi lereng berdasarkan :- Buku Pedoman Analisis Fisik dan Lingkungan untuk
Penyusunan Tata Ruang- Permen PU No. 20/PRT/M/2007
Kantor KecamatanIbukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
Permukiman
-
JEN
IS B
ATU
AN
Allu
vium
And
esite
Bas
alt
Tepf
tra
Peta
Jeni
aGam
bar
A-3
C
onto
h Pe
ta Je
nis
Batu
an (K
asus
: Kab
upat
en M
inah
asa
Teng
gara
)
31MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
3. DATA GEOLOGI
Untuk data geologi umum, bisa didapat dengan skala 1 : 250.000, walaupun dimungkinkan data geologi wilayah dengan informasi yang lebih rinci dan dengan skala yang lebih besar.
Seringkali mengingat keterbatasan waktu dan biaya, maka peta geologi wilayah perencanaan lebih bersifat geologi tinjau yang berpegang pada geologi umum, dan lebih menekankan pada rincian karakteristik litologi dan struktur geologinya, dengan tidak mengabaikan stratigrafi serta unsur-unsur geologi lainnya. Contoh data peta geologi dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.
Jenis Data Sumber Data Kedalaman Data Acuan dalam Buku
Panduan Geologi Umum Departemen ESDM Peta Geologi tata
lingkungan Sub Bab 2.2.3.1 Tabel 2.4 Gambar 2.5
Geologi Wilayah Departemen ESDM Pengamatan Lapangan
Turunan peta geologi Umum & Pengecekan Lapangan
Sub Bab 2.2.3.2 Tabel 2.5
Geologi Permukaan Penelitian Lapangan Kondisi geologi tanah permukaan dan sebarannya lateral dan vertikal.
Sub Bab 2.2.3.3 Tabel 2.6 Gambar 2.6
30 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
-
JENIS BATUAN
Alluvium
Andesite
Basalt
Tepftra
Peta JeniaGambar A-3 Contoh Peta Jenis Batuan (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)31M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
3. DATA
GEO
LOG
I
Untuk data geologi um
um, bisa didapat dengan skala 1 : 250.000, w
alaupun dimungkinkan data
geologi wilayah dengan inform
asi yang lebih rinci dan dengan skala yang lebih besar.
Seringkali mengingat keterbatasan w
aktu dan biaya, maka peta geologi w
ilayah perencanaan lebih bersifat geologi tinjau yang berpegang pada geologi um
um, dan lebih m
enekankan pada rincian karakteristik litologi dan struktur geologinya, dengan tidak m
engabaikan stratigrafi serta unsur-unsur geologi lainnya. Contoh data peta geologi dapat dilihat pada gam
bar-gambar
berikut ini.
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an Data
Acuan dalam
Buku Panduan
Geologi U
mum
D
epartemen ESD
M
Peta Geologi tata
lingkungan Sub Bab 2.2.3.1 Tabel 2.4
G
ambar 2.5
Geologi W
ilayah D
epartemen ESD
M
Pengamatan
Lapangan
Turunan peta geologi U
mum
&
Pengecekan Lapangan
Sub Bab 2.2.3.2 Tabel 2.5
Geologi Perm
ukaan Penelitian Lapangan
Kondisi geologi tanah perm
ukaan dan sebarannya lateral dan vertikal.
Sub Bab 2.2.3.3 Tabel 2.6
G
ambar 2.6
30M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
-
Gambar A-5 Contoh Peta Geologi (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)33M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
GEOLOGI
Tufa TondanoAlluvium & Endapan PantaiEndapan Danau dan SungaiBatuan Gn api mudaBatuan Gn Api PinoguBatuan Gn Api Bilungala
Batuan Gn Api Batugamping Ratatoto
Gambar A-4 Contoh Peta Formasi Geologi (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)
32M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
QTv
Qa
Qs
Qv
TQpv
Tmbv
Tml
Tmv Batuan Gunung Api
Batu Gamping Ratatoto
Batuan Gunung Api Bilungala
Batuan Gunung Api PinoguBatuan Gunung Api Muda
Endapan Danau & Sungai
Alluvium dan Endapan pantai
Tufa Tondano
R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
KEC. TOULUAAN
KEC. RATAHAN
KEC. TOMBATU
KEC. RATATOTOK
KEC. BELANG
KEC. PUSOMAEN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANGKABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PROVINSI SULAWESI UTARA
D A N A UT O N D A N O
L A U TM A L U K U
L A U TS U L A W E S I
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA
G E O L O G I
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
Sungai
Batas ProvinsiBatas KabupatenBatas Kecamatan
Jalan LokalJalan KolektorJalan Arteri
Jalan Lain
Garis Pantai
Permukiman
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000
Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12- Peta Geologi dan Potensi bahan Galian Sulawesi Utara,
Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1995
U
3 0 3 6 Km
Ibukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
Kantor Kecamatan
-
Gambar A-5 Contoh Peta Geologi (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)33M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
GEOLOGI
Tufa TondanoAlluvium & Endapan PantaiEndapan Danau dan SungaiBatuan Gn api mudaBatuan Gn Api PinoguBatuan Gn Api Bilungala
Batuan Gn Api Batugamping Ratatoto
Gambar A-4 Contoh Peta Formasi Geologi (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)
32M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
QTv
Qa
Qs
Qv
TQpv
Tmbv
Tml
Tmv Batuan Gunung Api
Batu Gamping Ratatoto
Batuan Gunung Api Bilungala
Batuan Gunung Api PinoguBatuan Gunung Api Muda
Endapan Danau & Sungai
Alluvium dan Endapan pantai
Tufa Tondano
R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
KEC. TOULUAAN
KEC. RATAHAN
KEC. TOMBATU
KEC. RATATOTOK
KEC. BELANG
KEC. PUSOMAEN
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANGKABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PROVINSI SULAWESI UTARA
D A N A UT O N D A N O
L A U TM A L U K U
L A U TS U L A W E S I
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATEN
BOLAANG
MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA
G E O L O G I
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
Sungai
Batas ProvinsiBatas KabupatenBatas Kecamatan
Jalan LokalJalan KolektorJalan Arteri
Jalan Lain
Garis Pantai
Permukiman
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000
Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12- Peta Geologi dan Potensi bahan Galian Sulawesi Utara,
Departemen Pertambangan dan Energi Tahun 1995
U
3 0 3 6 Km
Ibukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
Kantor Kecamatan
-
Peta jenis batuan pada Gambar A-3 di atas didapat dari Peta Geologi dan Potensi Bahan Galian yang dikeluarkan oleh Departemen Pertambangan dan Energi, Tahun 1995. Peta tersebut menggambarkan kondisi wilayah berdasarkan faktor litologi atau jenis batuan induk pembentuknya. Sedangkan berdasarkan formasi batuan wilayah akan didapat peta formasi geologi seperti terlihat pada Gambar A-4.
Untuk data penggunaan tanah eksisting, pada buku pedoman belum dijelaskan sumber data ataupun cara mendapatkan datanya. Jenis tanah dapat dilihat pula dari data geologi, karena jenis batuan induk tertentu akan menghasilkan jenis tanah tertentu pula. Peta jenis tanah ini dapat dilihat dari peta sistem lahan yang diambil dari peta RePProT (Rencana Pengembangan Proyek Transmigrasi) tahun 1997 seperti contoh pada Gambar A-6. berikut ini.
34 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Gam
bar
A-6
Cont
oh P
eta
Jeni
s Ta
nah
(Kas
us: K
abup
aten
Min
ahas
a Te
ngga
ra)
35MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
052'30"
052'30"
100'00"
100'00"
17'30"
17'30"
124
30'0
0"
124
30'0
0"
124
37'3
0"
124
37'3
0"
124
45'0
0"
124
45'0
0"
124
52'3
0"
124
52'3
0"
125
00'0
0"
125
00'0
0"
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov
.Sul
awes
iUta
ra
Inde
ksLo
kasi
SE
BA
RA
NJ
EN
IS
TA
NA
H
#Y
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
KAB
UPA
TEN
BOLA
AN
GM
ON
GO
ND
OW
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
A
SELA
TAN
L
A
U
TS
U
L
A
W
E
S
I
LA
UT
MA
LU
KU
DAN
AU
TON
DA
NO
BAN
TEK
PEL
AKS
ANA
ANPE
NAT
AAN
RU
ANG
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
TEN
GG
ARA
PR
OV
INS
ISU
LAW
ESIU
TAR
A
DEP
ARTE
ME
NPE
KER
JAAN
UM
UM
DIR
EKT
OR
ATJE
ND
ERAL
PEN
ATAA
NR
UAN
GSa
tuan
Kerja
Pem
bina
anPe
nata
anR
uang
Kaw
asan
Sed
ang
Berk
emba
ng
KEC
.PU
SOM
AEN
KEC
.BEL
AN
G
KEC
.RA
TATO
TOK
KEC
.TO
MB
ATU
KEC
.RA
TAH
AN
KEC
.TO
ULU
AA
NR
AT
AH
AN
TOM
BAT
UR
ANO
KET
ANG
D.Bu
ililin
Silia
n
Kuy
anga
Lond
ola
Tam
bela
ng
bang
a
Low
otag
Mol
ompa
r
Win
oran
gin
Liw
utun
g
Tons
awan
g
Ras
i
Tate
nges
an
MIN
ANG
A
Wio
Won
gkai
Wia
u
BELA
NG
Mal
ompa
r
JEN
ISTA
NA
H
Dys
trope
pts;
Dys
trand
epts
;Tro
paqu
epts
Dys
trope
pts;
Hum
itrop
epts
;Tro
pohu
mul
tsD
ystro
pept
s;H
umitr
opep
ts;T
ropu
dalfs
Dys
trope
pts;
Trop
udul
ts;T
rope
rthen
tsEu
ntra
ndep
ts;E
utro
pept
sEu
trope
pts
Eutro
pept
s;D
ystra
ndep
tEu
trope
pts;
Eutra
ndep
tsH
umitr
opep
ts;D
ystra
ndep
ts;H
ydra
ndep
tsR
endo
lls;E
utro
pept
sSu
lfaqu
ents
;Hyd
raqu
ents
Trop
opsa
mm
ents
;Tro
paqu
ents
Trop
udul
ts;D
ystro
pept
s;Eu
trope
pts
SKAL
A1
:100
.000
(Pad
ake
rtas
A1
:59,
4cm
x84
,1cm
)
Sung
ai
Bata
sPr
ovin
siBa
tas
Kabu
pate
nBa
tas
Keca
mat
an
Jala
nLo
kal
Jala
nKo
lekt
orJa
lan
Arte
ri
Jala
nLa
in
Gar
isPa
ntai
Perm
ukim
an
Sum
ber:
-Pet
aR
upab
umiB
akos
urta
nal,
Skal
a1
:50.
000
Tahu
n19
91Le
mba
r241
6-4
3,24
16-4
4,24
17-1
2-P
eta
Tana
h,Pu
slita
nah
Bogo
rska
la1
:200
.000
U
30
36
Km
Ibuk
ota
Kab
upat
enIb
ukot
aP
rovi
nsi
LEG
END
A Kant
orK
ecam
atan
-
Peta jenis batuan pada Gam
bar A-3 di atas didapat dari Peta G
eologi dan Potensi Bahan Galian
yang dikeluarkan oleh Departem
en Pertambangan dan Energi, Tahun 1995. Peta tersebut
menggam
barkan kondisi
wilayah
berdasarkan faktor
litologi atau
jenis batuan
induk pem
bentuknya. Sedangkan berdasarkan formasi batuan w
ilayah akan didapat peta formasi
geologi seperti terlihat pada Gam
bar A-4.
Untuk data penggunaan tanah eksisting, pada buku pedom
an belum dijelaskan sum
ber data ataupun cara m
endapatkan datanya. Jenis tanah dapat dilihat pula dari data geologi, karena jenis batuan induk tertentu akan m
enghasilkan jenis tanah tertentu pula. Peta jenis tanah ini dapat dilihat dari peta sistem
lahan yang diambil dari peta RePProT (Rencana Pengem
bangan Proyek Transm
igrasi) tahun 1997 seperti contoh pada Gam
bar A-6. berikut ini.
34M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
Gambar A-6 Contoh Peta Jenis Tanah (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)35M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
S E B A R A N J E N I S T A N A H
#Y
KABUPATENMINAHASA
KABUPATENBOLAANG MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATEN
MINAHASA
SELATAN
L
A
U
TS
U
L
A
W
E
S
I
L A U TM A L U K U
D A N A UT O N D A N O BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG
KABUPATEN MINAHASA TENGGARAPROVINSI SULAWESI UTARA
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
KEC. PUSOMAEN
KEC. BELANG
KEC. RATATOTOK
KEC. TOMBATU
KEC. RATAHAN
KEC. TOULUAAN R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
JENIS TANAH
Dystropepts; Dystrandepts; TropaqueptsDystropepts; Humitropepts; TropohumultsDystropepts; Humitropepts; TropudalfsDystropepts; Tropudults; TroperthentsEuntrandepts; EutropeptsEutropeptsEutropepts; DystrandeptEutropepts; EutrandeptsHumitropepts; Dystrandepts; HydrandeptsRendolls; EutropeptsSulfaquents; HydraquentsTropopsamments; TropaquentsTropudults; Dystropepts; Eutropepts
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
Sungai
Batas ProvinsiBatas KabupatenBatas Kecamatan
Jalan LokalJalan KolektorJalan Arteri
Jalan Lain
Garis Pantai
Permukiman
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000
Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12- Peta Tanah, Puslitanah Bogor skala 1 : 200.000
U
3 0 3 6 Km
Ibukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
Kantor Kecamatan
-
Gam
bar
A-7
C
onto
h Pe
ta D
aera
h A
liran
Sun
gai/
DA
S (K
asus
: Kab
upat
en M
inah
asa
Teng
gara
)
37MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
4. DATA HIDROLOGI
Jenis Data Sumber Data Kedalaman Data Acuan dalam Buku Panduan
Air Permukaan Dilengkapi data: Sub Bab 2.2.4.1 Sungai (DAS& WS) Instansi Pengairan
setempat Pola Aliran
Arah Aliran Tabel 2.7 Gambar 2.7
Danau Debit air setiap Mata Air Peta Hidrologi BPN musim
Air Tanah Sub Bab 2.2.4.2 Air tanah Dangkal Kedalaman sumur
penduduk Mutu & Kualitas Air Gambar 2.8
Gambar 2.9 Air tanah Dalam Ditjen Geologi &
Sumber daya Mineral, Dep. ESDM
Ditjen Sumber daya Air Dep. PU
Hasil Penelitian
Data hidrologi merupakan data yang terkait dengan tata air yang ada, baik di permukaan maupun di dalam tanah/bumi. Tata air yang berada di permukaan tanah dapat berbentuk badan-badan air terbuka seperti sungai, kanal, danau/situ, mata air, dan laut. Sedangkan tata air yang berada di dalam tanah (geohidrologi) dapat berbentuk aliran air tanah atau pun sungai bawah tanah. Data tata air diperlukan untuk dapat melihat dan memperkirakan ketersediaan air untuk suatu wilayah. Informasi yang dibutuhkan dari data hidrologi ini adalah kuantitas dan kualitas air yang ada. Data kuantitas terkait dengan pola dan arah aliran serta debit air yang ada dari masing-masing badan air. Sedangkan data kualitas terkait dengan mutu air (dilihat dari sifat fisik, kimia dan biologi). Namun data yang terkait dengan kondisi hidrologi ini biasanya sukar didapat karena harus melakukan pengambilan data primer/pengamatan langsung. Data sekunder biasanya didapat dari instansi yang terkait dengan lingkungan dan PAM. Data umum hidrologi yang biasa tersedia adalah peta lokasi badan air (sungai, danau, laut) yang dapat dilihat dari peta rupabumi. Dari peta ini biasanya bisa didapat informasi wilayah sungai dan daerah aliran sungai, termasuk pola dan arah alirannya.
Gambar Berikut ini merupakan contoh peta daerah aliran sungai yang terdapat pada suatu wilayah. Lokasi DAS yang ada di wilayah ini dideliniasi dari peta rupabumi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal.
36 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
DA
ER
AH
ALI
RA
N S
UN
GA
I (D
AS
)
Abu
ang
Low
atag
Mak
alu
Mal
ompa
rM
inan
gaP
alau
sP
angu
Ran
oako
Rat
ahan
Tate
nges
anTi
law
atTo
tok
Ban
gasu
Ban
ger
Bel
ang
Ben
tena
nK
alai
tK
aluy
aK
atay
ang
Kua
la N
unuk
Lahe
ndon
gLi
wut
ung
Sum
ber:
- Pet
a R
upab
umi B
akos
urta
nal,
Ska
la 1
: 50
.000
- Pet
a La
mpi
ran
UU
No.
9 T
ahun
200
7- H
asil
Ana
lisis
-
Gambar A-7 Contoh Peta Daerah Aliran Sungai/DAS (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)37M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
4. DATA
HID
ROLO
GI
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an Data
Acuan dalam
Buku Panduan
Air Perm
ukaan
Dilengkapi data:
Sub Bab 2.2.4.1 Sungai (D
AS&
WS)
Instansi Pengairan setem
pat
Pola Aliran
Arah A
liran Tabel 2.7
G
ambar 2.7
Danau
D
ebit air setiap
Mata A
ir Peta H
idrologi BPN
musim
Air Tanah
Sub Bab 2.2.4.2
Air tanah D
angkal Kedalam
an sumur
penduduk M
utu & Kualitas A
ir G
ambar 2.8
Gam
bar 2.9 A
ir tanah Dalam
D
itjen Geologi &
Sum
ber daya M
ineral, Dep.
ESDM
D
itjen Sum
ber daya Air
Dep. PU
H
asil Penelitian
Data hidrologi m
erupakan data yang terkait dengan tata air yang ada, baik di permukaan
maupun di dalam
tanah/bumi. Tata air yang berada di perm
ukaan tanah dapat berbentuk badan-badan air terbuka seperti sungai, kanal, danau/situ, m
ata air, dan laut. Sedangkan tata air yang berada di dalam
tanah (geohidrologi) dapat berbentuk aliran air tanah atau pun sungai baw
ah tanah. Data tata air diperlukan untuk dapat m
elihat dan mem
perkirakan ketersediaan air untuk suatu w
ilayah. Informasi yang dibutuhkan dari data hidrologi ini adalah kuantitas dan
kualitas air yang ada. Data kuantitas terkait dengan pola dan arah aliran serta debit air yang ada
dari masing-m
asing badan air. Sedangkan data kualitas terkait dengan mutu air (dilihat dari sifat
fisik, kimia dan biologi). N
amun data yang terkait dengan kondisi hidrologi ini biasanya sukar
didapat karena harus melakukan pengam
bilan data primer/pengam
atan langsung. Data
sekunder biasanya didapat dari instansi yang terkait dengan lingkungan dan PAM
. Data um
um
hidrologi yang biasa tersedia adalah peta lokasi badan air (sungai, danau, laut) yang dapat dilihat dari peta rupabum
i. Dari peta ini biasanya bisa didapat inform
asi wilayah sungai dan daerah
aliran sungai, termasuk pola dan arah alirannya.
Gam
bar Berikut ini merupakan contoh peta daerah aliran sungai yang terdapat pada suatu
wilayah. Lokasi D
AS yang ada di w
ilayah ini dideliniasi dari peta rupabumi yang dikeluarkan oleh
Bakosurtanal.
36M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Abuang LowatagMakaluMalomparMinangaPalausPanguRanoakoRatahanTatengesanTilawatTotok
BangasuBangerBelangBentenanKalaitKaluyaKatayangKuala NunukLahendongLiwutung
Sumber:- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000- Peta Lampiran UU No. 9 Tahun 2007- Hasil Analisis
-
Gam
bar
A-8
Cont
oh P
eta
Kaw
asan
Per
tam
bang
an (K
asus
: Kab
upat
en M
inah
asa
Teng
gara
)
39MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
Jenis Data
Sumber Data
Kedalaman Data Acuan dalam Buku
Panduan Potensi Bahan Galian Golongan C
Departemen ESDM
Analisis Peta Geologi
Informasi Pemda setempat
Peta jenis bahan galian
Sub Bab 2.2.5 Tabel 2.8
Sumber daya lainnya (minyak bumi, batu bara, mineral logam)
Departemen ESDM
Informasi Pemda setempat
Peta sumber daya mineral
Sub Bab 2.2.5 Gambar 2.10 Tabel 2.8
5. DATA SUMBERDAYA MINERAL DAN BAHAN GALIAN
Data sumber daya mineral dan bahan galian merupakan data lokasi dari berbagai jenis bahan tambang dan galian yang ada di wilayah/kawasan perencanaan. Peta ini dapat diperoleh di instansi terkait (misal: Departemen ESDM), pemerintah setempat yang telah mengidentifikasinya, serta dari hasil analisis peta geologi berdasarkan jenis dan formasi batuan pembentuk wilayah. Gambar A-8. berikut ini adalah contoh peta kawasan pertambangan yang ada di suatu wilayah.
38 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
$T
$T$T
$T
$T
% U
% U
% U
% U
052'30"
052'30"
100'00"
100'00"
17'30"
17'30"
124
30'0
0"
124
30'0
0"
124
37'3
0"
124
37'3
0"
124
45'0
0"
124
45'0
0"
124
52'3
0"
124
52'3
0"
125
00'0
0"
125
00'0
0"
Gar
isPa
ntai
Jala
nLa
in
Jala
nAr
teri
Jala
nKo
lekt
orJa
lan
Loka
l
Bata
sKe
cam
atan
Bata
sKa
bupa
ten
Bata
sPr
ovin
si
Sung
ai
LOG
AMM
ULI
AEm
as(A
u)
Pasc
aP
enut
upan
Tam
bang
KON
TRAK
KAR
YAPE
RTA
MBA
NG
AN
$T $TM
INER
ALIN
DU
STR
IBa
rit,B
atu
Gam
ping
,Bat
uLe
mpu
ng,B
eler
ang,
Bent
onit,
Posf
at
BAH
ANG
ALIA
NB
ANG
UN
ANO
bsid
ian,
Pasi
r,An
desi
t,Ba
tuPa
ras,
Batu
Apun
g,G
rani
t,Ba
tuda
nP
asir,
Tras
% U
RA
TA
HA
NTO
MB
ATU
RAN
OK
ETA
NG
D.Bu
ililin
Silia
n
Kuy
anga
Lond
ola
Tam
bela
ng
bang
a
Low
otag
Mol
ompa
r
Win
oran
gin
Liw
utun
g
Tons
awan
g
Ras
i
Tate
nges
an
MIN
ANG
A
Wio
Won
gkai
Wia
u
BELA
NG
Mal
ompa
r
DEP
ARTE
ME
NPE
KER
JAAN
UM
UM
DIR
EKT
OR
ATJE
ND
ERAL
PEN
ATAA
NR
UAN
GSa
tuan
Kerja
Pem
bina
anPe
nata
anR
uang
Kaw
asan
Sed
ang
Berk
emba
ng
30
36
Km
U
BAN
TEK
PEL
AKS
ANA
ANPE
NAT
AAN
RU
ANG
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
TEN
GG
ARA
PR
OV
INS
ISU
LAW
ESIU
TAR
A
Sum
ber:
-Pet
aR
upab
umiB
akos
urta
nal,
Skal
a1
:50.
000
Tahu
n19
91Le
mba
r241
6-4
3,24
16-4
4,24
17-1
2-D
itG
eolo
giD
EP-E
SDM
RI,
Tahu
n20
05-D
inas
Per
tam
bang
anPr
ov.S
ULU
T,Ta
hun
2006
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov
.Sul
awes
iUta
ra
Inde
ksLo
kasi
KA
WA
SA
NP
ER
TA
MB
AN
GA
ND
AN
BA
HA
NG
AL
IAN
(EK
SIS
TIN
G)
KEC
.TO
ULU
AA
N
KEC
.RA
TAH
AN
KEC
.TO
MB
ATU
KEC
.RA
TATO
TOK
KEC
.BEL
AN
G
KEC
.PU
SOM
AEN
DAN
AU
TON
DA
NO
LA
UT
MA
LU
KU
L
A
U
TS
U
L
A
W
E
S
I
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
A
SELA
TAN
KABU
PAT
EN
MIN
AHAS
ASE
LATA
N
KAB
UPA
TEN
BOLA
AN
GM
ON
GO
ND
OW
KABU
PAT
ENM
INAH
ASA
RAT
ATO
TOK
Basa
an
SKAL
A1
:100
.000
(Pad
ake
rtas
A1
:59,
4cm
x84
,1cm
)
Kant
orK
ecam
atan
Ibuk
ota
Kab
upat
enIb
ukot
aP
rovi
nsi
LEG
END
A Perm
ukim
an
-
Gambar A-8 Contoh Peta Kawasan Pertambangan (Kasus: Kabupaten Minahasa Tenggara)
39M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
Jenis Data
Sumber D
ata Kedalam
an Data
Acuan dalam
Buku Panduan
Potensi Bahan Galian
Golongan C
Departem
en ESD
M
Analisis Peta
Geologi
Inform
asi Pemda
setempat
Peta jenis bahan galian
Sub Bab 2.2.5 Tabel 2.8
Sumber daya lainnya
(minyak bum
i, batu bara, m
ineral logam)
Departem
en ESD
M
Informasi Pem
da setem
pat
Peta sumber daya
mineral
Sub Bab 2.2.5 G
ambar 2.10
Tabel 2.8
5. DATA
SUM
BERDAYA
MIN
ERAL D
AN
BAH
AN
GA
LIAN
Data sum
ber daya mineral dan bahan galian m
erupakan data lokasi dari berbagai jenis bahan tam
bang dan galian yang ada di wilayah/kaw
asan perencanaan. Peta ini dapat diperoleh di in
stansi
terkait (m
isal: D
epartem
en
ESDM
), p
emerintah
setem
pat
yang
telah
mengidentifikasinya, serta dari hasil analisis peta geologi berdasarkan jenis dan form
asi batuan pem
bentuk wilayah. G
ambar A
-8. berikut ini adalah contoh peta kawasan pertam
bangan yang ada di suatu w
ilayah.
38M
OD
UL TERA
PAN
PEDO
MA
N TEKN
IK AN
ALISIS A
SPEK FISIK LING
KUN
GA
N, EKO
NO
MI,
SERTA SO
SIAL BU
DAYA
DA
LAM
PENYU
SUN
AN
RENCA
NA
TATA
RUA
NG
$T
$T
$T
$T
$T
%U
%U
%U
%U
0
5
2
'
3
0
"
052'30"
1
0
0
'
0
0
"
100'00"
1
7
'
3
0
"
17'30"
12430'00"
12430'00"
12437'30"
12437'30"
12445'00"
12445'00"
12452'30"
12452'30"
12500'00"
12500'00"
Garis Pantai
Jalan Lain
Jalan ArteriJalan KolektorJalan Lokal
Batas KecamatanBatas KabupatenBatas Provinsi
Sungai
LOGAM MULIAEmas (Au)
Pasca Penutupan Tambang
KONTRAK KARYA PERTAMBANGAN
$T
$T MINERAL INDUSTRIBarit, Batu Gamping, Batu Lempung, Belerang,Bentonit, Posfat
BAHAN GALIAN BANGUNANObsidian, Pasir, Andesit, Batu Paras,Batu Apung, Granit, Batu dan Pasir, Tras
%U
R A T A H A NTOMBATURANOKETANG
D. Buililin
Silian
Kuyanga
Londola
Tambelang
banga
Lowotag
Molompar
Winorangin
Liwutung
Tonsawang
Rasi
Tatengesan
MINANGA
Wio
Wongkai
Wiau
BELANG
Malompar
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGSatuan Kerja Pembinaan Penataan RuangKawasan Sedang Berkembang
3 0 3 6 Km
U
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANGKABUPATEN MINAHASA TENGGARA
PROVINSI SULAWESI UTARA
Sumber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal, Skala 1 : 50.000
Tahun 1991 Lembar 2416 - 43, 2416 - 44, 2417 - 12- Dit Geologi DEP-ESDM RI, Tahun 2005- Dinas Pertambangan Prov. SULUT, Tahun 2006
0
0
1
1
2
2
123
123
124
124
125
125
Prov. Sulawesi Utara
Indeks Lokasi
KAWASAN PERTAMBANGANDAN BAHAN GALIAN (EKSISTING)
KEC. TOULUAAN
KEC. RATAHAN
KEC. TOMBATU
KEC. RATATOTOK
KEC. BELANG
KEC. PUSOMAEN
D A N A UT O N D A N O
L A U TM A L U K U
L
A
U
TS
U
L
A
W
E
S
I
KABUPATEN
MINAHASA
SELATAN
KABUPATENMINAHASA SELATAN
KABUPATENBOLAANG MONGONDOW
KABUPATENMINAHASA
RATATOTOK
Basaan
SKALA 1 : 100.000 (Pada kertas A1 : 59,4 cm x 84,1 cm)
Kantor Kecamatan
Ibukota KabupatenIbukota Provinsi
LEGENDA
Permukiman
-
Gam
bar
A-9
Cont
oh P
eta
Raw
an B
enca
na (K
asus
: Kab
upat
en M
inah
asa
Teng
gara
)
41MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
6. DATA BENCANA ALAM
Jenis Data
Sumber Data
Kedalaman Data Acuan dalam Buku
Panduan Letusan Gunung Api Informasi kondisi
geologi Tipologi Kerawanan bencana
Sub Bab 2.2.6 Gambar 2.11
Gempa Bumi Informasi kondisi geologi
Tipologi Kerawanan bencana
Gambar 2.11
Tanah Longsor Informasi kondisi geologi
Tipologi Kerawanan bencana
Gambar 2.11
Banjir Informasi kondisi topografi dan klimatologi
Tipologi Kerawanan bencana
Gambar 2.11
Data bencana alam merupakan informasi penting yang harus dimiliki oleh wilayah/kawasan perencanaan. Pendeliniasian serta penentuan tipologi wilayah berdasarkan kerawanan atas bencana ini dapat dilihat lebih detil pada buku pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi serta buku pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor. Dari masing-masing data/peta kerawanan (Gambar A-10 dan A-11) ditumpang tindih sehingga didapat peta kerawanan wilayah terhadap bencana alam seperti terlihat pada contoh gambar berikut ini.
40 MODUL TERAPAN PEDOMAN TEKNIK ANALISIS ASPEK FISIK LINGKUNGAN, EKONOMI, SERTA SOSIAL BUDAYA DALAM PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
$Z
Buku
Pltd
Pisa
Kali
Lobu
Wio
i
Ras
i
Baka
u
Baka
u
Mor
ea
Bang
a
Buna
g
Pinu
s
Pang
u
Poni
ki
Mau
lit
Taba
bo
Rum
put
Tum
bak
Basa
an
Low
u1
Low
u2
Waw
ali
Man
gkit
Min
anga
Som
pini
Low
atag
Tonb
atu
Ran
oako
Bete
len
Tom
batu
Kuya
nga
Mun
dung
Esan
don
Rat
ahan
Kala
tin
Berin
gin
Mal
ompa
r
Min
ahas
a
Mol
ompa
r
Tosu
raya
Liw
utun
g
Wat
ulin
ey
Tons
awan
g
Tam
bela
ng
Kual
aH
ais
Tate
nges
an
Lond
oaS
ue
Luah
Der
el
Silia
nD
ua
Luah
Tutu
d
Win
oran
gin
Liw
utun
g1
Liw
utun
g2
Tolo
mbu
kan
Kual
aP
ula
Kual
aH
ais
Liw
utun
g1
Kual
aN
unuk
Kual
aS
epel
Rat
atot
ok1
Kual
aTo
tok
Kual
aM
aaya
Kual
aM
orea
Kual
aTo
tok
Kual
aK
okor
Luah
Use
ban
Luah
Sos
ongSi
lian
Sat
u
Tom
batu
Dua
Kual
aK
okor
Kual
aN
pung
Kual
aN
unuk
Kual
aR
opoa
Kual
aR
alih
Kual
aK
aano
n
Kual
aB
ange
r
Kual
aA
buan
g
Kual
aM
akal
u
Rat
atot
ok2
Kual
aB
asaa
n
Kual
aD
ongi
t
Tom
bato
Sat
u
Tom
bato
Tiga
Luah
Bul
ilin
Luah
Sel
edan
Luah
Kuy
anga
Mol
ompa
rDua
Kual
aK
awiw
i Kua
laP
alau
s
Kual
aB
ange
r
Kual
aA
buan
g
kual
aT
awan
g
Kual
aK
aluy
a Kua
laLa
laus
Kual
aM
akal
u
Kual
aP
alau
s
Kual
aM
angk
it
Kual
aB
inua
ng
Kual
aB
inua
ng
Kual
aP
aner
enKua
laP
onik
iKu
ala
Min
anga
Telu
kS
ompi
ni
Gun
ung
Ala
son
Dun
gusa
nB
uku
Kual
aLi
mpo
ga
Kual
aM
onga
wo
Dun
gusa
nLe
mo
Dun
gusa
nK
uni
Lond
ola
Inci
t
Dun
gusa
nP
aso
Luah
Kaw
elaa
n
Lond
ola
Tut
ua
Mol
ompa
rsat
u
Kual
aP
antu
ah
Kual
aS
inor
an
Kual
aM
alom
par
Kual
aP
alau
s1K
uala
Pal
aus
2
Kual
aM
alom
par
Dun
gusa
nS
urat
Dun
gusa
nT
hew
e
Dun
gusa
nS
upit
Lond
ola
Sos
oan
Lond
ola
Mal
ebu
Ran
oket
anga
tas
Lond
ola
Mam
aya
Luah
Mon
gkaw
ok
Kunt
ung
Pot
ong
Kual
aM
asew
eng
Kual
aS
apan
gko
Luah
Lahe
ndon
g