pengaruh terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia

Upload: diahtrisna

Post on 06-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

judul skripsi gerontik

TRANSCRIPT

Pengaruh Terapi Massageterhadap Tingkat Insomnia pada Lansia

Disusun oleh :

DIAH TRISNA DEWI NI PUTU11.321.1150A5.A

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANSTIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI2015

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSalah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya. Umur harapan hidup manusia yang semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan cenderung bertambah lebih cepat. WHO tahun 2006 menunjukkan usia harapan hidup wanita di Swiss pada tahun 2004 mencapai 83 tahun, sedangkan prianya 78 tahun. Di Amerika Serikat, pada tahun 2004 usia harapan hidup wanita mencapai 80 tahun, dan pria mencapai 75 tahun. Wanita Jepang mencapai 86 tahun, dan pria 79 tahun. Wanita Malaysia dan Vietnam hanya mencapai 74 tahun, dan prianya hanya 69 tahun, sedangkan orang Indonesia lebih pendek lagi, yaitu wanita hanya mencapai 68 tahun, dan pria hanya 65 tahun (Pangkahila, 2007)Indonesia juga termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena mempunyai jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas sekitar 7,18% (Menkokesra, 2008). Jumlah penduduk lansia pada tahun 2006 sebesar kurang lebih 19 juta jiwa dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010, diperkirakan jumlah lansia sebesar 23,9 juta (9,77%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun. Sedangkan, pada tahun 2020 diprediksi jumlah lansia sebesar 28,8 juta (11,34%) dengan usia harapan hidup 71,1 tahun. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia membawa konsekuensi bertambahnya jumlah lansia dan akan berdampak pada kesejahteraannya. Oleh sebab itu, peningkatan jumlah penduduk lansia perlu diantisipasi mulai saat ini dan dapat dimulai dari sektor kesehatan dengan mempersiapkan layanan keperawatan yang komprehensif bagi lansia. Hal ini memicu perlunya upaya peningkatan dalam memenuhi kesejahteraan lansia khususnya pada pemenuhan kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar Maslow yang tidak kalah pentingnya adalah pola tidur dan istirahat karena tidur berguna untuk menjaga kelelahan fisik dan mental apalagi pada individu yang sedang sakit, dan kurang tidur dapat memperpanjang waktu pemulihan dari sakit (Potter & Perry, 2006). Gangguan tidur juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang signifikan. Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67% (Joewana, 2005). Ketidakadekuatan pemenuhan tidur pada lansia salah satunya disebabkan oleh insomnia. Insomnia merupakan salah satu gangguan utama dalam memulai dan mempertahankan tidur di kalangan lansia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang kurangnya kuantitas dan kualitas tidur. Hal ini disebabkan oleh satu dari beberapa hal berikut: sulit memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.Bila seseorang memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang kurang, dapat mengakibatkan masalah bagi diri sendiri ataupun berdampak pada orang lain. Bila tidur kurang lelap, maka tubuh akan merasa letih, lemah, dan lesu pada saat bangun (Amir, 2007). Beberapa dampak serius gangguan tidur pada lansia misalnya mengantuk berlebihan di siang hari, gangguan memori, mood depresi, sering terjatuh dan penurunan kualitas hidup.Terapi yang sering dilakukan untuk mengurangi insomnia umumnya dengan mengkonsumsi obat tidur. Mengkonsumsi obat tidur yang berlebihan dapat membawa efek samping kecanduan dan apabila kelebihan dosis (overdosis) dapat membahayakan pemakainya (Coates, 2001). Lansia yang menderita insomnia dapat ditangani dengan terapi non farmakologi yang. Banyak cara-cara praktis dalam terapi relaksasi yang bermanfaat untuk mengembalikan fungsi anggota tubuh ke posisi normal, yang paling umum adalah dengan pemijatan atau massage. Massage atau terapi pijat bisa dikatakan sebagai salah satu tradisi penyembuhan yang tertua. Banyak kebudayaan diantaranya Yunani Kuno, Mesir, China dan India, meyakini bahwa terapi massage selalu digunakannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Cara tersebut dapat memperbaiki masalah di persendian otot, memulihkan ketegangan, meredakan nyeri, dan meningkatkan pemenuhan tidur. Massage berarti pemijatan, pengurutan pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus untuk memberi efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, sebagai cara pengobatan dan untuk menghilangkan rasa lelah. Dalam tindakan keperawatan massage digunakan dalam memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien.Melihat uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh terapi massage dalam mengatasi keluhan insomnia pada lansia. Atas dasar pertimbangan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Terapi Massage terhadap Tingkat Insomnia pada Lansia".

B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia ?

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumTujuan umum dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia.2. Tujuan Khususa. Mengidentifikasi distribusi karakteristik (usia dan jenis kelamin) lansia dengan insomniab. Mengidentifikasi tingkat insomnia pada lansia sebelum diberi terapi massage.c. Mengidentifikasi tingkat insomnia pada lansia sesudah diberi terapi massage.d. Menganalisis pengaruh terapi massage terhadap tingkat insomnia lansia.

D. Manfaat Penelitian1. Manfaat secara teoritisHasil penelitian dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagai sumber informasi bagi penelitian selanjutnya di bidang keperawatan gerontik khususnya yang berkaitan dengan insomnia pada lansia.2. Manfaat secara praktisia. Bagi PenelitiPenelitian ini dapat menambah wawasan dan memberikan pengalaman bagi peneliti mengenai pengaruh terapi massage terhadap tingkat insomnia pada lansia.b. Bagi Institusi PendidikanManfaat yang dapat diperoleh bagi instansi pendidikan adalah sebagai tambahan referensi dan pengembangan penelitian tentang terapi massage dan insomnia pada lansia.c. Bagi Instansi KesehatanDengan mengetahui pengaruh terapi massage dengan tingkat insomnia lansia, terapi massage dapat dijadikan sebagai suatu alternatif penanganan insomnia pada lansia di komunitas.

d. Bagi Profesi KeperawatanDengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas asuhan keperawatan khususnya pada keperawatan gerontik serta menjadi motivasi dan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.