referat varikokel

21
PUSTAKA PUSTAKA “VARIKOKEL” “VARIKOKEL” Pembimbing: dr. Tri Budiyanto, Sp. U Disusun oleh : Febrilia Mutiara Sari G4A014022 Keyko Lampita Mariana Sidauruk G4A014024

Upload: rahmat

Post on 16-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

varikokel

TRANSCRIPT

  • PUSTAKAVARIKOKEL

    Pembimbing:dr. Tri Budiyanto, Sp. U

    Disusun oleh :Febrilia Mutiara Sari G4A014022Keyko Lampita Mariana Sidauruk G4A014024

  • Definisi

    Varikokel merupakan suatu dilatasi abnormal dan tortuous dari vena pada pleksus pampiniformis dengan ukuran diameter melebihi 2 mm. Dilatasi abnormal vena-vena dari spermatic cord biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan katup pada vena spermatik internal (Rajeev dan Rupin, 2005).

  • EpidemiologiSebagian besar varikokel terdeteksi setelah pubertas dan prevalensi pada pria dewasa sekitar 10-15%.Pada 80-90% kasus, varikokel hanya terdapat pada sebelah kiri; varikokel bisa bilateral hingga 20% kasus, meskipun dilatasi sebelah kanan biasanya lebih kecil. Varikokel unilateral sebelah kanan sangat jarang terjadi.

  • EtiologiTerdapat beberapa etiologi varikokel ekstratestikular seperti refluks renospermatik, insufisiensi katup vena spermatika nterna, refluks ileospermatik, neoplastik, atau penyakit retroperitoneal lainnya, sindrom malposisi visceral, dan pembedahan sebelumnya pada regio inguinal dan skrotum.Varikokel intratestikular sering dihubungkan dengan atrofi testikular ipsilateral terkait kelainan parenkhimal, tetapi apakah varikokel intratestikular merupakan suatu penyebab atau akibat dari atrofi testikular tetap belum jelas.

  • Patofisiologi

    Varikokel terjadi akibat peningkatan tekanan vena dan ketidakmampuan vena spermatika interna. Aliran retrograde vena spermatika interna merupakan mekanisme pada perkembangan varikokel. Varikokel ekstratestikular merupakan suatu kelainan yang umum terjadi. Sebagian besar kasus asimptomatik atau berhubungan dengan riwayat orchitis, infertilitas, pembengkakan skrotum dengan nyeri. Varikokel intratestikular merupakan suatu keadaan yang jarang, ditandai oleh dilatasi vena intratestikular (Rajeev dan Rupin, 2005).

  • Varikokel lebih sering ditemukan pada sebelah kiri karena beberapa alasan berikut ini: (a) vena testikular kiri lebih panjang; (b) vena testikular sinistra memasuki vena renal sinistra pada suatu right angle; (c) arteri testikular sinistra pada beberapa pria melengkung diatas vena renal sinistra, dan menekan vena renal sinistra; dan (d) distensi colon descendens karena feses dapat mengkompresi vena testikular sinistra (Rajeev dan Rupin, 2005).

  • Manifestasi Klinis Pasien varikokel mengalami nyeri skrotal dan pembengkakan, namun yang lebih penting, suatu varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebabpotensial infertilitas pria. Varikokel pada remaja biasanya asimptomatik dan untuk itu diagnosis khususnya diperoleh saat pemeriksaan fisik rutin. Kadang kadang pasien akan datang karena adanya massa skrotum atau rasa tak nyaman di skrotum, seperti berat atau rasa nyeri setelah berdiri sepanjang hari (Werner, 2014).

  • Varikokel ekstratestikular secara klinis berupa teraba benjolan asimptomatik, dengan nyeri skrotal atau hanya menyebabkan infertilitas dengan perjalanan subklinis. Secara klinis varikokel intratestikular kebanyakan hadir dengan gejala seperti varikokel ekstratestikuler, meskipun sering varikokel intratestikuler tidak berhubungan dengan varikokel ekstratestikuler ipsilateral. Manifestasi klinis paling umum pada varikokel intratestikular adalah nyeri testikular (30%) dan pembengkakan (26%). Nyeri testis diperkirakan berhubungan dengan peregangan tunika albuginea. Manifestasi klinis lain yang telah dilaporkan mencakup infertilitas (22%) dan epididimorchitis (20 %) (Werner, 2014).

  • DiagnosisDiagnosis varikokel ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi dan analisis semen. Pemeriksaan fisik harus dilakukan dalam posisi berdiri. Refluks vena dapat dievaluasi dengan cara manuver valsava. Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan yaitu pemeriksaan ultrasonografi, CT scan, MRI dan angiografi. Pemeriksaan Utrasonografi merupakan pilihan pertama dalam mendeteksi varikokel. Pemeriksaan ultrasonografi dan terutama Color Doppler menjadi metode pemeriksaan paling terpecaya dan berguna dalam mendiagnosis varikokel subklinis.

  • Gambaran varikokel pada ultrasonografi tampak sebagai stuktur serpiginosa predominan echo free (Struktur tubular anekoik/ lingkaran cacing yang multiple) dengan ukuran diameter lebih dari 2 mm. Pada CT scan dapat menunjukkan gambaran vena vena serpiginosa berdilatasi menyangat yaitu gambaran struktur yang menyebar dari mediastinum testis ke parenkim testikular.

  • Pada MRI varikokel tampak sebagai suatu massa dari dilatasi, serpiginosa pembuluh darah, biasanya berdekatan dengan caput epididimis. Spermatic canal melebar, dan intrascrotal spermatic cord atau pleksus pampiniformis prominen. Spermatic cord memiliki intensitas signal heterogen. Spermatic cord memuat struktur serpiginosa dengan intensitas signal tinggi.

  • Diagnosis Banding Beberapa kelainan yang pada pemeriksaan ultrasonografi memberikan gambaran mirip dengan gambaran varikokel dan menjadi diagnosis banding yaitu spermatokel dan ektasia tubular.

  • Komplikasi Beberapa komplikasi dari varikokel diantaranya kenaikan temperatur testis, jumlah sperma rendah dan infertilitas pria. Hambatan aliran darah, suatu varikokel dapat membuat temperatur lokal terlalu tinggi, mempengaruhi pembentukan dan motilitas sperma. Terdapat bukti yang baik dimana lamanya varikokel menyebabkan efek merugikan yang progresif pada testis.

  • Penatalaksanaan

    Terdapat beberapa pedoman dimana suatu varikokel sebaiknya dikoreksi karena: 1) pembedahan berpotensi mengubah suatu keadaan patologis; 2) pembedahan meningkatkan sebagian besar parameter semen; 3) pembedahan memungkinkan meningkatnya fertilitas; 4) resiko terapi kecil. Suatu varikokel sebaiknya dikoreksi ketika: 1) Varikokel secara klinis teraba; 2) pasangan dengan infertilitas; 3) istri fertil atau telah dikoreksi infertilitasnya; 4) paling tidak satu parameter semen abnormal.

  • Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan dalam perbaikan varikokel: Metode pembedahan dan embolisasi perkutaneus.

  • PembedahanBeberapa metode pembedahan yang dapat dilakukan yaitu: ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi maupun varikokelektomi cara Ivanisevich.

  • Terapi embolisasi perkutaneusCara ini dilakukan dengan sedasi intra vena dan anestesi lokal. Kateter angiografi dimasukkan ke dalam sistem vena (bisa melalui vena femoralis dextra, vena jugularis dextra maupun vena basilika). memasukkan bahan sklerotik ke dalam vena spermatika interna.

  • KESIMPULAN Varikokel merupakan suatu kelainan dilatasi dan tortuous dari vena pada pleksus pampiniformis. Varikokel dipertimbangkan menjadi suatu penyebab potensial infertilitas pria. Varikokel ekstratestikular merupakan kelainan yang umum terjadi, sebaliknya varikokel intratestikular merupakan kelainan yang jarang. Diagnosis varikokel ditegakkan berdasarkan klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologi dan analisis semen. Ultrasonografi dan terutama sekali Color Doppler tampil menjadi metode paling terpercaya dan praktis untuk mendiagnosis varikokel.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Martini, Frederick H. 2004. Fundamentals of Anatomy & Phsyology. 6th edition. San Fransisco: Pearson Education, Inc.Purnomo, B. B. 2000. Dasar-dasar Urologi. Jakarta : CV Sagung Seto.Rajeev, K., Rupin, S. Varicocele and Male Infertility: current status. The Journal of Obstetrics and Gynecology of India. 2005. Vol. 55: 505-516.Sharlip, I. D., et al. 2001. Infertility: Report on Varicocele and Infertility. American Urology Association.Smith, S. J. Dan White Jr., R. I. 2012. Nonsurgical Treatment of Varicocele. Interventional Radiology, Adventist La Grange Memorial Hospital.Werner, M. A. 2014. Varicoceles. Private Practice Limited to Male Infertility and Sexual Dysfunction.

  • TERIMA KASIH

    *********************