resume keu bisnis

27
bManajemen Risiko Investasi 1. Pengertian Risiko Investasi Pengertian risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Dengan demikian apabila kita membicarakan risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Risiko yang ada di perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis risiko, yaitu: a. Risiko individual, yaitu risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengaruhi oleh proyek investasi yang lain. b. Risiko perusahaan, yaitu risiko yang diukur tanpa mempertimbangkan penganekaragaman (diversifikasi) investasi atau portofolio yang dilakukan oleh investor. c. Risiko pasar atau beta, yaitu risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada investasi yang juga dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan- perusahaan lain. 2. Perhitungan Risiko Pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya risiko yang akan dimasukkan dalam keputusan investasi antara lain adalah pendekatan analisis aliran kas. Pada pendekatan analisis aliran kas ini akan dibahas mengenai aliran kas yang mempertim-bangkan probabilitas ketidakpastian (risiko) aliran kas dari suatu proyek investasi yang umurnya satu tahun dan aliran kas untuk suatu proyek yang memiliki aliran kas lebih dari satu tahun. Di samping itu, aliran kas yang diperhitungkan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu aliran kas yang independen dan aliran kas yang tidak independen (saling mempengaruhi). A. Perhitungan Risiko Aliran Kas Besarnya penyimpangan aliran kas tersebut dapat diukur dengan menggunakan standar penyimpangan (deviasi standar) oleh karena itu, pendekatan perhitungan risiko ini juga sering dinamakan pendekatan deviasi standar. Nilai yang diharapkan (expected value) tersebut dapat dihitung dari hasil kali antara aliran kas yang diharapkan dengan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi pada setiap aliran kas Nilai aliran kas yang diharapkan (E V )

Upload: cintya-yonanda

Post on 04-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Keu Bisnis

bManajemen Risiko Investasi

1. Pengertian Risiko InvestasiPengertian risiko merupakan penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Dengan demikian apabila kita membicarakan risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Risiko yang ada di perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis risiko, yaitu:

a. Risiko individual, yaitu risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengaruhi oleh proyek investasi yang lain.

b. Risiko perusahaan, yaitu risiko yang diukur tanpa mempertimbangkan penganekaragaman (diversifikasi) investasi atau portofolio yang dilakukan oleh investor.

c. Risiko pasar atau beta, yaitu risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada investasi yang juga dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain.

2. Perhitungan RisikoPendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya risiko yang akan dimasukkan dalam keputusan investasi antara lain adalah pendekatan analisis aliran kas. Pada pendekatan analisis aliran kas ini akan dibahas mengenai aliran kas yang mempertim-bangkan probabilitas ketidakpastian (risiko) aliran kas dari suatu proyek investasi yang umurnya satu tahun dan aliran kas untuk suatu proyek yang memiliki aliran kas lebih dari satu tahun. Di samping itu, aliran kas yang diperhitungkan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu aliran kas yang independen dan aliran kas yang tidak independen (saling mempengaruhi).

A. Perhitungan Risiko Aliran KasBesarnya penyimpangan aliran kas tersebut dapat diukur dengan menggunakan standar penyimpangan (deviasi standar) oleh karena itu, pendekatan perhitungan risiko ini juga sering dinamakan pendekatan deviasi standar. Nilai yang diharapkan (expected value) tersebut dapat dihitung dari hasil kali antara aliran kas yang diharapkan dengan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi pada setiap aliran kas Nilai aliran kas yang diharapkan (EV) kemungkinan akan berbeda dengan hasil aliran kas yang senyatanya terjadi. Perbedaan itulah yang disebut sebagai risiko yang ditunjukkan oleh besarnya deviasi standar aliran kas investasi yang bersangkutan.

B. Perhitungan Risiko Proyek InvestasiAda 2 (dua) masalah yang muncul dalam menghitung risiko proyek atau investasi yaitu mengenai sifat dari pola aliran kas dan penentuan tingkat bunga (discount rate) untuk menghitung nilai sekarang (present value) aliran kas. Ada 2 sifat atau pola aliran kas selama umur ekonomis suatu proyek investasi, Pertama, tidak saling tergantung atau tidak saling berkorelasi (independen) antara aliran kas yang satu dengan lainnya. Kedua, aliran kas yang saling berkorelasi atau saling tergantung satu sama lain (tidak independen). Aliran kas yang saling tergantung (dependen atau tidak independen) artinya bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke-n) mempengaruhi aliran kas tahun berikutnya (tahun n+1). Sedangkan sebaliknya, aliran kas yang tidak saling tergantung (independen) artinya

Page 2: Resume Keu Bisnis

bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke-n) tidak mempengaruhi aliran kas tahun berikutnya (tahun ke n+1). Permasalahan kedua adalah penentuan tingkat bunga yang dianggap relevan sebagai faktor perhitungan nilai sekarang aliran kas.a. Perhitungan Risiko Proyek untuk Aliran Kas yang Independen

Untuk menghitung risiko proyek yang mempunyai aliran kas yang independen perlu dihitung:1) Besarnya Net Present Value (NPV) yang diharapkan dari aliran kas

proyek2) Besarnya deviasi standar dari NPV tersebut

b. Perhitungan Risiko Proyek Aliran Kas yang tidak IndependenApabila aliran kas yang terjadi di perusahaan saling berkorelasi (tidak independen), maka ketika kita akan menghitung besarnya risiko perlu memperhatikan koefisien korelasi antar waktu dari aliran kas proyek yang bersangkutan. Dengan koefisien korelasi antar waktu tersebut, kita dapat menghitung besarnya probabilitas gabungan (joint probability) antara aliran kas yang satu dengan yang lainnya untuk kemudian digunakan untuk menghitung deviasi standar suatu proyek.

c. Analisis SensitivitasAnalisis sensitivitas (sensitivity analysis) merupakan teknik untuk menilai akibat yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan aliran kas suatu proyek investasi. Analisis sensitivitas ini merupakan cara atau metode simulasi yang digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi apabila variabel-variabel yang mempengaruhinya diubah-ubah. Analisis ini dapat digunakan untuk menilai tingkat kepekaan (tingkat sensitivitas) perubahan aliran kas apabila faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya aliran kas tersebut diubah-ubah. Dengan analisis sensitivitas ini perusahaan dapat memperkirakan aliran kas yang dapat dicapai dengan tingkat kemungkinan yang terjadi. Perusahaan juga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya kegagalan (risiko) tidak tercapainya aliran kas sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.

BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL)

1. Pengertian Biaya ModalModal yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman atau hutang atau modal asing. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pihak perusahaan baik dari pemilik perusahaan (pemegang saham) maupun laba yang tidak dibagi (laba ditahan), sedangkan modal pinjaman merupakan modal yang berasal dari pinjaman para kreditur, suplier dan perbankan.Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan. Pengertian biaya modal yaitu semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana atau modal. Biaya yang dikeluarkan bisa bersifat eksplisit seperti biaya bunga, ada juga yang bersifat implisit yaitu biaya yang tidak dikeluarkan pada saat ini tetapi dikeluarkan di masa yang akan datang seperti selisih harga obligasi yang dikeluarkan pada saat jatuh tempo dan

Page 3: Resume Keu Bisnis

diratakan pada tahun-tahun berlakunya obligasi. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksud-kan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal. Namun, apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital disingkat WACC) dari seluruh modal yang digunakan. Sekali lagi bahwa, konsep biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besarnya biaya nyata (riil) dari penggunaan dana dari masing-masing sumber dana. Dari biaya modal secara indvidual tersebut digunakan untuk menentukan biaya modal rata-ratanya. Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu dari sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat risiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan dana (modal), besarnya required rate of returnmerupakan biaya modal (cost of capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

2. Fungsi Biaya ModalBiaya modal biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya modalnya. Yang dimaksud dengan biaya modal di sini adalah biaya modal yang menyeluruh (overall cost of capital). Misalnya jika kita menggunakan metode Net present value atau Profitability Index untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi, maka biaya modal berfungsi sebagai "discount rate" yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari proceeds dan pengeluaran investasi. Oleh karena perhitungan rate of return didasarkan atas dasar sesudah pajak, maka sewajarnya kalau pembandingnya (yaitu biaya modal) diperhitungkan atas dasar sesudah pajak. Dengan demikian perhitungan biaya modal dalam buku ini akan didasarkan atas dasar biaya modal sesudah pajak.

3. Biaya Modal IndividualTelah dijelaskan di depan bahwa perhitungan biaya modal atas perusahaan adalah biaya modal rata-rata dari biaya tiap jenis modal (biaya modal individual). Masing-masing perhitungan biaya modal dimaksud yang dimulai dengan perhitungan biaya modal secara individual hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan biaya modal sendiri.a. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari satu tahun. Hutang jangka pendek terdiri dari hutang perniagaan (trade accounts payable), hutang wesel dan kredit jangka pendek dari bank. Biaya modal dari penggunaan hutang (cost of debt) dapat dihitung dengan cara:Biaya hutang sesudah pajak = biaya hutang sebelum pajak (1,0 - tingkat pajak)Atau

kt = kb (1 - t)

b. Biaya Modal Hutang Jangka Panjang

Page 4: Resume Keu Bisnis

Biaya hutang yang ditanggung oleh perusahaan yang menggunakan dana hutang tidak lain adalah sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor (pemilik dana). Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond) dapat dihitung dengan menggunakan cara seperti perhitungan tingkat pendapatan investasi dalam obligasi dengan rumus (metode) singkat dan metode present value.

1) Perhitungan biaya modal hutang obligasi (kd) dengan metode singkat

kd =

I +(N−Nb) / n( Nb+N ) / 2

dimana:I = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiahN = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnyaNb = Nilai bersih penjualan obligasin = Umur obligasi

2) Perhitungan biaya modal hutang dengan metode Present value

Nb = ∑t=1

n1

(1+kd )1+ N(1+k d )

n

dimana t = 1, 2, 3 ........ nc. Biaya Modal Saham Preferen

Biaya modal saham preferen (cost of preferred stock atau kp) adalah biaya riil yang harus dibayar apabila perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. Biaya modal saham preferen diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten. Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan dengan pajak. Biaya modal penggunaan saham preferen (kp) dihitung dengan membagi dividen per lembar saham preferen (Dp) dengan harga saham preferen saat ini (PO).kp = Dp / PO

dimana:kp = Biaya saham preferenDp = Dividen saham preferenPO = Harga saham preferen saat penjualan (harga proses)

Apabila ada biaya penerbitan saham (floatation cost) maka biaya modal saham preferen dihitung atas dasar penerimaan kas bersih yang diterima (Pnet).kp = Dp / Pnet

d. Biaya Modal Saham Biasa dan Laba DitahanBiaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal saham biasa saja merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi. Biaya modal saham biasa atau biaya ekuitas (cost of equity atau

Page 5: Resume Keu Bisnis

ke) dapat mengalami peningkatan secara internal dengan menahan laba atau secara ekternal dengan menjual atau mengeluarkan saham biasa baru. Perusahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba yang ditahan tersebut kemudian digunakan untuk investasi (reinvestasi) di dalam perusahaan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.Secara teoritis perusahaan yang menggunakan laba untuk reinvestasi harus memperoleh keuntungan minimal sebesar tingkat keuntungan jika pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan dengan tingkat risiko yang sama. Hal ini karena keuntungan setelah pajak tersebut sebenarnya merupakan hak bagi pemegang saham biasa. Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh pemegang saham dari investasi dengan tingkat risiko tertentu adalah sebesar ke. Pemegang saham dapat memperoleh return sebesar ke dengan membeli saham perusahaan lain yang sejenis, sehingga apabila perusahaan tidak dapat menginvestasikan laba ditahan dan memperoleh tingkat keuntungan paling tidak sebesar ke maka sebaiknya perusahaan membagikannya dalam bentuk dividen, dan membiarkan pemegang saham melakukan investasi sendiri. Oleh karena itu biaya modal dari penggunaan laba ditahan untuk investasi akan sama dengan biaya penggunaan modal saham biasa. Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu:1) Pendekatan Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model) 2) Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)

e. Biaya Modal KeseluruhanBiaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Oleh karena itu, biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari seluruh jenis modal yang digunakan. Konsep biaya modal perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam kaitannya dengan penilaian usulan investasi jangka panjang. Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek tersebut.

SUMBER DANA JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG

1. Pengertian Dana Jangka Menengah

Dana yang digunakan oleh perusahaan dapat berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka menengah dan dana jangka panjang, jika dilihat dari jangka waktu penggunaannya. Sumber dana jangka menengah pada umumnya adalah sumber dana atau pendanaan yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Kebutuhan sumber dana jangka menengah ini dirasakan perusahaan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek di satu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang di lain pihak.

Page 6: Resume Keu Bisnis

2. Jenis-Jenis Sumber Dana Jangka Menengaha) Term loan

Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya disediakan oleh bank komersial atau bank dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan. Untuk mengetahui cara menetapkan besarnya angsuran pada term loan digunakan rumus sebagai berikut:

PO = ∑t=1

n X t

(1+r )t

Dimana:PO = Besarnya pokok pinjamann = Jangka waktu pinjamanXt = Besarnya uang tiap angsuranr = Besarnya bunga pinjaman per tahun

b) Equipment LoanEquipment loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan untuk pengadaan perlengkapan baru. Perlengkapan yang biasa dibiayai dengan equipment loan adalah perlengkapan yang mudah diperjualbelikan. Peminjam biasanya menanggung beban lebih tinggi dari harga perlengkapan tersebut dan selisihnya antara harga perlengkapan dengan beban total merupakan margin of safety bagi kreditur. Equipment loan ini biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai equipment ini, yaitu melalui kontrak penjualan kondisional (conditional sales contract) dan hipotik barang bergerak (chattel mortgage).

c) LeasingLeasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar kontrak di mana pemilik dari aktiva atau pihak yang menyewakan aktiva (lessor) menginginkan pihak lain atau penyewa (lessee) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama periode tertentu. Manfaat dari leasing antara lain, bahwa lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa harus memiliki aktiva tersebut. Ada tiga bentuk leasing, yaitu: sale and leaseback, operating lease, dan financial lease.

KEPUTUSAN PENDANAAN DAN STUKTUR MODAL

1. Pengertian Keputusan pendanaanKebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang

diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen yaitu memutuskan apakah laba bersih yang diperoleh selama satu periode dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan

Page 7: Resume Keu Bisnis

sebagian lagi tidak dibagi (menjadi laba ditahan). Rasio pembayar-an dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan.

Keputusan pendanaan menyangkut beberapa hal, yaitu: Pertama, keputusan mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Kedua, penetapan tentang perimbangan pembelanjaan yang terbaik atau sering disebut struktur modal yang optimum. Kebijakan dividen (dividend policy) harus dianggap sebagai bagian terpadu dari keputusan pendanaan. Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) atau rasio antara dividen yang dibayarkan dibanding laba yang diperoleh, menentukan jumlah laba yang dapat ditahan (retained earning). Semakin besar laba ditahan berarti semakin kecil dana yang tersedia untuk pembayaran dividen dan sebaliknya, jika semakin kecil laba yang ditahan maka semakin besar laba yang dibagi untuk pembayaran dividen.

Perubahan struktur modal bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan, sehingga muncul beberapa teori struktur modal. Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan bisa diukur dengan harga saham atau biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh sumber modal yang bersangkutan. Teori struktur modal ini penting karena : 1) setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya modal sendiri-sendiri. 2). Besarnya biaya modal secara keseluruhan ini, nantinya akan digunakan sebagai cut of rate pada pengambilan keputusan investasi, oleh karena itu kebijakan struktur modal akan mempengaruhi keputusan investasi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan struktur modal yaitu Suitability atau kesesuaian, Control atau pengawasan, Earning per share atau laba per lembar saham, dan Risknes atau Tingkat risiko.

2. Teori Struktur ModalTeori struktur modal yang dikembangkan oleh beberapa ahli manajemen keuangan, terutama digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan bisa meningkatkan kemakmuran pemegang saham melalui perubahan struktur modal. Dalam teori struktur modal diasumsikan bahwa perubahan struktur modal berasal dari penerbitan obligasi dan pembelian kembali saham biasa atau penerbitan saham baru. Dalam analisis struktur modal ini digunakan beberapa asumsi, yaitu:a. Tidak ada pajak penghasilan.b. Tidak ada pertumbuhan laba.c. Pembayaran seluruh laba kepada pemegang saham yang berupa dividen.d. Perubahan struktur modal terjadi dengan menerbitkan obligasi dan membeli

kembali saham biasa atau dengan menerbitkan saham biasa dan menarik obligasi.

Pendapat lain tentang asumsi-asumsi yang diberikan dalam rangka mempermudah pembahasan teori struktur modal yaitu:

1) Keuntungan yang diperoleh perusahaan dianggap konstan, artinya perusahaan tidak mengadakan perubahan terhadap investasinya.

Page 8: Resume Keu Bisnis

2) Seluruh keuntungan yang diperoleh merupakan hak pemegang saham, sehingga akan dibagikan semuanya kepada para pemegang saham.

3) Hutang yang digunakan bersifat permanen, dengan arti bahwa jika ada hutang yang jatuh tempo harus di roll-over atau segera diganti dengan hutang baru.

4) Perusahaan dapat merubah struktur modalnya secara langsung, misalnya mengubah obligasi menjadi saham dan sebaliknya saham menjadi obligasi dengan mudah dan tidak ada biaya transaksi.

2.1. Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net Operating Income Approach)Pendekatan laba operasi bersih dikemukakan oleh David Durand Tahun 1952. Pendekatan ini menggunakan asumsi bahwa investor memiliki reaksi yang berbeda terhadap penggunaan hutang perusahaan. Pendekatan ini melihat bahwa biaya modal rata-rata tertimbang bersifat konstan berapapun tingkat hutang yang digunakan oleh perusahaan. Dengan demikian, pertama, diasumsikan bahwa biaya hutang konstan. Kedua, penggunaan hutang yang semakin besar oleh pemilik modal sendiri dilihat sebagai peningkatan risiko perusahaan.

2.2. Pendekatan Tradisional (Traditional Approach)Pada pendekatan tradisional diasumsikan terjadi perubahan struktur modal yang optimal dan peningkatan nilai total perusahaan melalui penggunaan financial leverage (hutang dibagi modal sendiri atau B/S).

2.3. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM Approach)Franco Modigliani dan MH. Miller (disingkat MM) menentang pendekatan tradisional dengan menawarkan pembenaran perilaku tingkat kapitalisasi perusahaan yang konstan. MM berpendapat bahwa risiko total bagi seluruh pemegang saham tidak berubah walaupun struktur modal perusahaan mengalami perubahan. Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa pembagian struktur modal antara hutang dan modal sendiri selalu terdapat perlindungan atas nilai investasi. Yaitu karena nilai investasi total perusahaan tergantung dari keuntungan dan risiko, sehingga nilai perusahaan tidak berubah walaupun struktur modalnya beijubah. Asumsi- asumsi yang digunakan MM adalah:1) Pasar modal adalah sempurna, dan investor bertindak rasional2) Nilai yang diharapkan dari distribusi probabilitas semua investor sama3) Perusahaan mempunyai risiko usaha (business risk) yang sama4) Tidak ada pajak

3. KETIDAKSEMPURNAAN PASAR DAN ISU INSENTIFDengan menggunakan asumsi bahwa pasar modal adalah sempurna, maka proses penyeimbangan pasar akan menjamin kebenaran (validity) pendapat MM, yaitu bahwa biaya modal dan penilaian keseluruhan perusahaan tidak tergantung pada struktur modalnya. Untuk memperdebatkan hal ini haruslah digunakan dasar bahwa pasar modal sebenarnya adalah tidak sempurna, yang menyebabkan proses penyeimbangan harga pasar tidak tergantung pada keuntungan yang disyaratkan dan risiko sistematisnya. Dalam keadaan semacam ini “leverage” mungkin mempunyai pengaruh atas nilai keseluruhan perusahaan dan biaya modalnya. Meskipun demikian, ketidaksempurnaan ini tidak hanya harus cukup besar (materiil) tetapi juga harus searah. Berikut ini adalah argumen-argumen utama yang menentang proses arbitrase Modigliani dan Miller.

Page 9: Resume Keu Bisnis

a. Adanya Biaya KebangkrutanApabila ada kemungkinan untuk bangkrut, dan apabila biaya kebangkrutan tersebut cukup besar, maka perusahaan yang menggunakan hutang (leverage) mungkin menjadi kurang menarik bagi para investor dibandingkan dengan perusahaan tanpa hutang. Dalam pasar yang sempurna biaya kebangkrutan dianggap sama dengan nol. Dalam kejadian kebangkrutan, para pemilik saham secara keseluruhan menerima bagian kurang dari yang seharusnya apabila tidak ada biaya kebangkrutan. Karena perusahaan yang memiliki hutang mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kebangkrutan daripada perusahaan yang tidak memiliki hutang, maka perusahaan tersebut menjadi kurang menarik, apabila hal-haknya sama. Kemungkinan kebangkrutan biasanya bukan merupakan fungsi linear dari perbandingan hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) tetapi akan meningkat dengan tingkat yang semakin tinggi setelah mencapai tingkat leverage tertentu.

b. Adanya Biaya AgensiBiaya agensi adalah biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian perusahaan dengan kreditur dan pemegang saham. Biaya agensi memiliki hubungan cukup dekat dengan biaya kebangkrutan yaitu berhubungan dengan pengaruh yang dimiliki atas struktur dan nilai modal. Manajemen merupakan agen dari pemegang saham, sebagai pemilik perusahaan. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan dengan cara pengikatan agen, pemeriksaaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil oleh manajemen. Kegiatan pengawasan ini tentunya membutuhkan biaya.

c. Hutang dan Insentif Bagi Efisiensi ManajemenDengan adanya tingkat hutang yang tinggi, maka manajemen berada pada posisi yang “terdesak” karena harus memastikan arus kas yang dihasilkan mencukupi pembayaran hutang. Oleh karena itu, manajemen memiliki insentif untuk menggunakan dana yang ada bagi investasi yang menguntungkan dan berusaha menghindari timbulnya beban yang akan menghabiskan dana. Caranya adalah perusahaan yang menggunakan leverage akan lebih efisien karena manajemen berusaha menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu. Sedangkan, perusahaan dengan sedikit pinjaman memiliki kecenderungan untuk tidak terlalu mengawasi pemakaian biaya-biaya yang sebenarnya dapat dikurangi. Kekhawatiran karena tidak mampu membayar hutang merupakan insentif bagi manajemen dalam hal efisiensi.

d. Batasan-batasan InstitusionalBatasan-batasan yang dimiliki oleh lembaga-lembaga yang membeli saham sering membatasi proses arbitrase. Misalnya lembaga dana pensiun, perusahaan asuransi dan lembaga pendidikan, yang memiliki saham, tidaklah mudah untuk membuat hutang. Lembaga-lembaga tersebut harus menjaga hutang dalam tingkatan yang tetap “aman”. Di samping itu mereka juga tidak boleh begitu saja membeli saham perusahaan-perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi. Dengan demikian perusahaan-perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan “kehilangan” pembeli saham (lembaga-lembaga tersebut).

e. Biaya-biaya Transaksi

Page 10: Resume Keu Bisnis

Biaya-biaya transaksi cenderung membatasi proses arbitrase. Arbitrase akan terjadi jika biaya transaksi mencapai jumlah tertentu, di luar itu arbitrase tidak akan memberikan keuntungan lagi. Akibatnya, perusahaan yang menggunakan leverage akan memiliki nilai total yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari yang diperkirakan.

f. Pengaruh Pajak terhadap PerusahaanApabila dimasukkan unsur pajak, maka kita harus rnenilai kembali pendapat bahwa perubahan struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga atas hutang bisa dipakai untuk mengurangi pajak (tax deductible). Dengan demikian hal ini akan menurunkan rata-rata tertimbang dari biaya modal setelah pajak, tidak seperti yang dikemukan oleh MM.

KEBIJAKAN DIVIDEN1. Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen yaitu memutuskan apakah laba bersih yang diperoleh selama satu periode dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi (menjadi laba ditahan). Rasio pembayar-an dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Cash dividen atau dividen kas merupakan bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham. Ada dua jenis dividen yaitu: 1. dividen saham referen yang dibayarkan secara tetap dalam tertentu. 2. dividen saham biasa yang dibayarkan kepada para pemegang saham apabila perusahaan mendapat laba.

2. Beberapa Pendapat tentang Kebijakan Dividena. Pendapat Tentang Ketidakrelevanan Dividen (Irrelevant Theory)

Pendapat ini dikemukakan oleh Modigliani dan Miller. Modigliani dan Miller (MM) memberikan argumentasi bahwa pembagian laba dalam bentuk dividen tidak relevan. MM menyatakan bahwa, dividend payout ratio (DPR) hanya merupakan bagian kecil dari keputusan pendanaan perusahaan. DPR tidak mempengaruhi kekayaan pemegang saham. MM beragumentasi bahwa nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba atau kebijakan investasi. Jadi dalam rangka membagi laba perusahaan menjadi dividen dan laba yang ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Dalam hal ini MM berasumsi bahwa adanya pasar modal sempurna di mana tidak ada biaya fransaksi, biaya pengambangan (floatation cost) dan tidak ada pajak.

b. Pendapat Tentang Relevansi Dividen (Relevant Theory)Pendapat ini mencoba membantah pendapat ketidakrelevanan pembayaran dividen. Sejumlah argumentasi diajukan untuk mendukung posisi yang kontradiksi yaitu bahwa dividen adalah relevan untuk kondisi yang tidak pasti.

Page 11: Resume Keu Bisnis

Dengan kata lain, para investor dapat dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Pendapat ini terutama ditujukan untuk keadaan yang penuh ketidakpastian. Argumen-argumen tersebut antara lain Preferensi atas dividen, Pajak atas investor, Biaya pengambangan, Biaya transakasi dan pembagian sekuritas, dan Pembatasan institusional.

3. Pertimbangan Manajerial Dalam Pembayaran DividenDalam pembahasan berikut, akan dibahas berbagai faktor yang dapat dan harus dianalisis perusahaan dalam praktek ketika melakukan pendekatan terhadap keputusan dividen.

o Kebutuhan dana bagi perusahaan

o Posisi Likuiditas perusahaan

o Kemampuan untuk meminjam

o Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang

o Pengendalian perusahaan

4. Kebijakan Pembayaran Dividen1) Kebijakan pemberian dividen stabil

Kebijakan pemberian dividen yang stabil artinya dividen diberikan secara tetap per lembar saham untuk jangka waktu tertentu walaupun laba bersih yang diperoleh perusahaan berfluktuasi. Kebijakan dividen yang stabil dipertahankan untuk beberapa tahun, kemudian jika laba yang diperoleh meningkat dan stabil maka dividen juga ditingkatkan yang selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun.

2) Kebijakan pemberian dividen yang meningkatKebijakan pemberian dividen yang meningkat artinya dividen diberikan kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil.

3) Kebijakan pemberian dividen yang konstanKebijakan pemberian dividen yang konstan artinya pemberian dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh semakin besar dividen yang dibayarkan, begitu juga sebaliknya.

4) Kebijakan pemberian dividen yang rendah ditambah ekstraKebijakan pemberian dividen dengan cara tsb, perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar saham yang dibagikan kecil, kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen jika keuntungannya mencapai jumlah tertentu

4.1 Stabilitas DividenStabilitas dividen adalah pembayaran dividen yang stabil dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan kebalikannya adalah pembayaran dividen yang sesuai dengan persentase tetap dari penghasilan perusahaan. Apabila semua faktor antara dua perusahaan sama tetapi pembayaran dividennya berbeda, maka harga saham perusahaan yang membayar dividen secara stabil akan lebih tinggi daripada harga saham perusahaan yang membayar dividen tidak stabil.

o Penilaian Stabilitas DividenPara investor mungkin mau membayar premi (lebih tinggi) untuk dividen yang stabil karena adanya kandungan informasi dari dividen, keinginan para

Page 12: Resume Keu Bisnis

investor untuk mendapatkan pendapatan sekarang, dan adanya pertimbangan hukum.

o Dividen Reguler dan Dividen Ekstra

Salah satu cara bagi perusahaan untuk menaikkan distribusi kasnya kepada pemegang saham dalam periode-periode makmur adalah dengan mengumumkan dividen ekstra (tambahan) di samping dividen reguler (tetap). Dividen tambahan adalah pembayaran dividen yang diakibatkan adanya peristiwa-peristiwa khusus, seperti pendapatan perusahaan yang melebihi target. Sedangkan dividen reguler adalah dividen yang secara normal diharapkan akan dibayar oleh perusahaan.

5. Kebijakan stock dividen atau Kebijakan Dividen Saham dan Pemecahan SahamDividen saham (stock dividend) dan pemecahan saham (stock split) seringkali digunakan untuk tujuan berbeda. Dalam pengertian ekonomi hanya terdapat perbedaan kecil di antara keduanya. Namun dalam pengertian akuntansi, kedua istilah di atas memiliki perbedaan besar.a. Dividen Saham (Stock Dividend)

Dividen saham merupakan pembayaran kepada para pemegang saham biasa berupa tambahan jumlah lembar saham. Hal ini dinyatakan dengan merubah catatan modal sendiri para pemegang saham pada neraca perusahaan. Dengan adanya dividen saham ini kepemilikan para pemegang saham di dalam perusahaan proporsinya tetap sama atau tidak berubah.

b. Pemecahan Saham (Stock Split)Pemecahan saham adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan mengurangi nilai nominal (nilai pari) saham tersebut.

c. Nilai Dividen Saham dan Pemecahan SahamDividen saham dan pemecahan saham memiliki nilai yang berbeda dipandang dari pihak investor dan perusahaan serta bagi perdagangan saham itu sendiri.o Bagi para investor

Secara teoritis dividen saham atau pemecahan saham bukan sesuatu yang menyangkut nilai bagi para investor. Mereka menerima tambahan jumlah saham tetapi proporsi kepemilikan perusahaan tidak berubah. Harga pasar saham tersebut akan menurun secara proporsional sehingga total nilai saham yang dipegang tetap sama.

o Pengaruh nilai dividen saham dan pemecahan saham terhadap dividen

kasDividen saham atau pemecahan saham mungkin dibarengi dengan meningkatnya dividen kas. Kadang-kadang dividen saham diberikan kepada pemegang saham dengan maksud untuk menghemat kas. Jika laba meningkat perusahaan tidak meningkatkan dividen kas namun perusahaan bahkan menahan laba dalam jumlah yang cukup besar dan memberikan dividen saham.

o Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap perdagangan

Pemecahan saham dan dividen saham digunakan untuk menempatkan saham pada perdagangan yang lebih disukai dengan harga yang lebih rendah. Keadaan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dan juga mempengaruhi bauran pemegang saham (mix stockholders). Sejalan dengan

Page 13: Resume Keu Bisnis

meningkatnya pemegang saham individu dan menurunnya pemegang saham kelembagaan akan berdampak perdagangan saham akan lebih banyak yang terlibat.

o Pengaruh nilai dividen dan pemecahan saham terhadap muatan

informasiPemberian dividen saham dan pemecahan saham dapat menyampaikan informasi secara efektif kepada para investor daripada dengan pembicaraan yang serius. Manajemen dapat menggunakan dividen saham atau pemecahan saham untuk lebih meyakinkan tentang prospek perusahaan yang menguntungkan.

d. Kebalikan Pemecahan Saham (Reverse Stock Split)Reverse stock split atau kebalikan pemecahan saham adalah pemecahan saham dimana jumlah saham beredar menurun. Kebalikan pemecahan saham ini merupakan “penggabungan” jumlah lembar saham.

6. Pembelian Kembali Saham (Stock Repurchases)Jika perusahaan memiliki kelebihan dana tetapi mempunyai sedikit kesempatan investasi, maka kelebihan dana tersebut dapat didistribusikan dengan membeli kembali saham perusahaan atau meningkatkan pembayaran dividen. Secara teoritis keduanya tidak berbeda dari kepentingan para pemegang saham jika tidak terdapat biaya transaksi maupun pajak pendapatan yang berasal dari penghasilan pribadi. Dengan pembelian kembali saham, maka saham yang beredar menjadi lebih sedikit sehingga EPS dan dividen per lembar saham segera meningkat. Sebagai hasilnya, harga pasar per lembar saham akan naik juga. Pembelian saham perusahaan juga merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan dividen perusahaan. Ada dua metode pembelian kembali saham yang sering digunakan yaitu penawaran tender sendiri (self tender offer) dan pembelian saham di pasar terbuka (open market purchases).

o Self tender offer

Self tender over adalah tawaran perusahaan untuk membeli kembali sahamnya pada harga tertentu (di atas harga pasar). Para pemegang saham dapat memilih, menjual sajiamnya atau tetap memiliki saham tersebut. Biasanya periode penawarannya antara 2 sampai 3 minggu. Apabila para pemegang saham yang mau menjual sahamnya ternyata jumlahnya lebih besar dari jumlah yang dikehendaki perusahaan, maka perusahaan dapat memilih membeli semua atau sejumlah yang diinginkan. Biaya transaksi cara ini biasanya lebih tinggi dari biaya transaksi biasa di pasar terbuka.

o Open market purchases

Perusahaan dapat melakukan pembelian saham kembali di pasar terbuka. Artinya perusahaan seperti investor lainnya membeli kembali saham di pasar terbuka melalui pialang. Biaya pialang dapat dinegosiasikan. Komisi bursa dan sekuritas mengeluarkan peraturan-peraturan tertentu bagi perusahaan yang ingin membeli kembali sahamnya. Untuk itu, perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat membeli sahamnya dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, penawaran tender sendiri (self tender offer) lebih cocok dilakukan jika perusahaan ingin memperoleh saham dalam jumlah besar.

Page 14: Resume Keu Bisnis

Pasar Modal

Pasar modal (capital market) pada dasamya merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri (Fakhruddin, 2001:16). Pasar Modal dalam arti luas didefinisikan sebagai pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (Siamat, 2005:487). Dalam arti sempit pasar modal didefinisikan sebagai suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi yang di dalamnya memperdagangkan efek-efek atau sering disebut Bursa Efek. Dalam Bab I pasal I UUPM no 8/1995 tentang ketentuan umum mendefinisikan bursa umum dan efek sebagai bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka Sedangkan efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap derivatif dari efek. Bursa efek utama adalah suatu institusi yang terpusat yang mempertemukan kekuatan permintaan dan penawaran atas efek.

Pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial asset (dan hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder)" (Anoraga, 2006:5). Sunariyah (2006:140) pasar modal ialah pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan dan berfungsi sebagai tempat memperdagangkan saham-saham. obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Jadi, pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana, di mana terjadi transaksi jual beli sekuritas diantara kedua belah pihak.

Bentuk - Bentuk Pasar Modal

Sunariyah (2006:143) membagi Pasar Modal berdasarkan tempat kejadian transaksi dan

berdasaikan proses penyelenggaraan transaksi. Berdasarkan tempat kejadian transaksinya

Pasar Modal dapat dibedakan menjadi:

a. Pasar Perdana (Primary Market).

Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham

( emiten ) kepada investor selama waktu yang telah ditetapkan oleh pihak yang

menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan dipasar sekunder.

b. Pasar sekunder (Secondary Market).

Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa

penawaran pada pasar perdana. Jadi pasar sekunder merupakan pasar yang

memperjualbelikan saham dan sekuritas lain secara luas, setelah melalui masa

penjualan di pasar perdana.

c. Pasar Ketiga (Third market).

Page 15: Resume Keu Bisnis

Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa

(over the' counter market). Di Indonesia, pasar ketiga ini disebut bursa paralel. Di

Indonesia, bursa paralel sudah ditiadakan dengan alasan efisiensi, karena saham-

saham yang diperdagangkan di bursa paralel sudah dapat diperdagangkan di BES

(Bursa Efek Indonesia).

d. Pasar Keempat (Fourth Market).

Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan

kata lain pengalihan saham dan satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa

melalui perantara pedagang efek.

Ditinjau dari proses transaksinya pasar modal dapat dibagi menjadi:

a. Pasar Spot.

Pasar Spot adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagang-kan sekuritas atau

jasa keuangan - untuk diserahterimakan secara spontan. Artinya kalau seseorang

membeli suatu sekuritas, maka pada saat itu juga akan menerima sekuritas yang dibeli

tersebut.

b. Pasar Futures atau Forward.

Pasar Futures atau Forward adalah pasar keuangan dimana sekuritas atau jasa

keuangan akan diselesaikan pada kemudian hari atau beberapa waktu sesuai dengan

ketentuan. Proses transaksi tersebut memuat kesepakatan waktu terjadinya transaksi

dan saat penyerahan harus dilakukan.

c. Pasar Opsi.

Pasar Opsi merupakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk

menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersebut adalah persetujuan

atau kontrak hak pemegang saham untuk membeli atau menjual dalam waktu tertentu.

Berdasarkan UU RI No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, efek adalah surat

berharga yang dapat berupa surat pengakuan hutang, surat beiharga komersial, saham,

obligasi, tanda bukti hutang, unit penyertaan kontrak investasi secara kolektif, kontrak

berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Sifat efek yang bisaa diperdagangkan

di pasar modal bisaanya berjangka panjang. Secara garis besar ada empat sekuritas yang

umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain saham, obligasi, reksadana dan

instrumen derivatif, yang biasa disebut dalam pasar modal.

Peranan dan Manfaat Pasar Modal

Menurut (Sunariyah,2006:140) seberapa besar peranan pasar modal dalam suatu negara

dapat dilihat dan 5 (lima.) aspek berikut ini:

a. Pasar modal sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk

menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. Dari segi lain,

pasar modal memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga kedua

belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka.

Page 16: Resume Keu Bisnis

b. Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor untuk memperoleh hasil

(return) yang diharapkan. Jadi pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan

(emiten) untuk memuaskan keinginan para investor melalui kebijakan dividen dan

stabilitas harga ekuitas yang relatif normal.

c. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang

dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan pasar modal, para investor dapat

melikuidasi surat berharga yang dimilikinya seriap saat. Apabila pasar modal tidak ada,

maka investor terpaksa harus menunggu pencairan surat berharga yang dimilikinya

sampai dengan saat perusahaan dilikuidasi. Keadaan semacain ini akan menjadikan

investor sulit untuk mendapatkan uangnya kembali, bahkan tertunda-tunda dan

berakibat menerima risiko rugi yang sulit diprediksi sebelumnya.

d. Pasar Modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam

perkembangan suatu perekonomian. Mereka mampunyai kesempatan untuk

mempertimbangkan alteraatif cara penggunaan uang mereka. Selain menabung,

mereka dapat melakukan investasi.

e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dari transaksi surat berharga. Bagi para

investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat

dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap infonnasi

bagi para investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan

memerlukan biaya yang sangat mahal.

Peranan pasar modal sangat penting dalam suatu negara dan dapat dirasakan baik oleh

investor, emiten, pemerintah maupun lembaga penunjang. Pasar modal akan bermanfaat

bagi:

a. Bagi emiten

o Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar;

o Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai;

o Tidak ada "convenanf sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam

pengelolaan dana/perusahaan;

o Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan;

o Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil;

o Cash flow hasil penjualan saham bisaanya lebih besar dari harga nominal

perusahaan;

o Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi;

o Tidak ada bebas financial yang tetap;

o Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas;

o Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu;

o Profesionalisme dalam manajemen meningkat.

b. Bagi investor

Page 17: Resume Keu Bisnis

o Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital

gain;

o Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga

tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi;

o Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham, mempunyai hak

suara dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi;

o Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misal dari saham A ke

saham B sehingga dapat meningkarkan keuntungan atau mengurangi risiko;

o Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang

mengurangi risiko.

c. Bagi lembaga penunjang

o Menuju ke arah profesional di dalam memberikan pelayanannya sesuai dengan

bidang tugas masing-masing;

o Sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel;

o Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang;

o Likuiditas efek semakin tinggi.

d. Bagi pemerintah

o Mendorong laju pembangunan;

o Mendorong investasi;

o Penciptaan lapangan kerja;

o Memperkecil Debt Service Ratio (DSR)

o Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

Manfaat pasar modal antara lain:

1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus

memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.

2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya

diversifikasi.

3. Menyediakan leading indikator bagi tren ekonomi negara.

4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat

menengah.

5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim

berusaha yang sehat.

6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.

7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek

(Fakhrudin, 2001:2).

Indeks Harga Saham Gabungan

Indeks harga saham gabungan seluruh saham menggambarkan suatu rangkaian

informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan seluruh saham, sampai

Page 18: Resume Keu Bisnis

pada tanggal tertentu. Bisanya pergerakan harga saham tersebut disajikan setiap hari,

berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk

periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfiingsi sebagai

pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Indeks harga saham gabungan

seluruh saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan

seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini

adalah kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di

bursa tersebut (Sunaryah, 2006:142).

Page 19: Resume Keu Bisnis

Resume Keuangan Bisnis 2

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keuangan

Bisnis 2

Dosen : Dr. Darminto, Msi

Disusun Oleh:

Cintya Yonanda 105030200111085

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Page 20: Resume Keu Bisnis

MALANG

2012