sejarahhukum1

15
Sejarah Hukum (1) Oleh YAS

Upload: kuliahmandiriorg

Post on 16-Apr-2017

84 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarahhukum1

Sejarah Hukum (1)

Oleh YAS

Page 2: Sejarahhukum1

Menteri Kehakiman (1975)• Perbincangan Sejarah Hukum mempunyai arti

penting dalam rangka pembinaan hukum nasional, krn dlm pembinan hukum tidak saja memerlukan bahan2 ttg perkembangan hukum masa kini saja, tetapi juga bahan2 mengenai perkembangan hukum masa lampau. Melalui sejarah hukum kita akan mempu menjajaki berbagai aspek hukum pada masa lampau, hal mana akan dapat memberikan bantuan kepada kita untuk memahami kaidah-kaidah serta institusi2 hukum yang ada dewasa ini dalam masyarakat bangsa kita.(simposium Sejarah Hukum tgl.1-3 April 1975)

Page 3: Sejarahhukum1

Jacques Barzun& Henry F Graff:1977)

For a whole society to lose its sense of history would be tantamount to giving up its civilization. We live and are moved bu historical ideas and imeges, and our national existence goes on by reproducing them.

Page 4: Sejarahhukum1

Soedjatmoko:1968

• “…history instructions is an important means of trainaing goog zitizens and of developing love and loyalty for noe’s country; it’s essential to a young country like Indonesia for the “nation building” in which its people are all engaged”

Page 5: Sejarahhukum1

Soekanto: 1951

• Mereka yg bekerja dalam lapangan sejarah mempelajari dan menyelidiki kenyataan(feiten)dgn bertanya pada diri sendiri, untuk mencari, mendekati dan akhirnya mendapat…kebenaran tentang kehidupan dalam dunia…”

Page 6: Sejarahhukum1

Arti• History (Ing), historiai (Yunani)=hasil penelitian; oleh

Heroditus (abad 5 SM);• Historia (Spanyol), historie (Belanda), histoire (Perancis),

storia(Italia);• Geschichte, berasalan dari geschehen=sesuatu yg

terjadi (sampai abad XVIII), historie (abad XIX-XX dipegunakan untuk menunjukkan koleksi fakta kehidupan manusia dan perkembangannya;

• Merupakan penulisan secara sistematis dari gejala2 tertentu yg berpengaruh pd suatu bangsa, suatu lembaga atau kelompok sosial,yg biasanya disertai dengan suau penjelasan mengenai sebab2 timbulnya gejala tsb;

• Pencatatan secara deskriptif dan intepretatif mengenai kejadian2 yg dialami manusia pd masa lampau yg ada hubungannya dengan masa kini.

Page 7: Sejarahhukum1

Mazhab Sejarah (Historische Rechtsschle)

Timbul akibat adanya:a.Adanya rasionalisme abad 18, yg didasarkan atas hukum

alam, kekuatan akal, dan prinsip2 yg semuanya berperanpd filsafat hkm, krn mengandalkan jalan pikiran deduktif tnpa mempehatikan fakta sejarah, kehuusan dan kondisi nasional

b.Semangat Revolusi Perancis yg menentang wewenang tradisi dgn misi kosmopolitan(kepercayaan kpd rasio dan kekuatan tekad manusia ut mengatasi lingkungan-nya)

c. Adanya pendapat yg melarang hakim menafsirkan hukum karena uu dianggap dapat memecahkan semua masalah hukum.

d. Kodifikasi hukum di Jerman yg diusulkan Thibaut (guru besar Heidelberg): hukum tidak tumbuh dari sejarah.

Page 8: Sejarahhukum1

Friedrich Karl von Savigny (1770-1861)

• Analogi: timbulnya hukum seperti timbulnya bahasa, tidak ada yg universal;

• Hukum bukan karena perintah penguasa atau karena kebiasaan tetapi karena perasaan keadilan yang terletak dalam jiwa bangsa itu (instinktif); jiwa bangsa (volksgeist) adalah sumber hukum (law is an expression of the common consiuness or spiit of people);

Page 9: Sejarahhukum1

Puchta (1798-1866)• Merupakan murid von Savigny hukum

suatu bangsa terikat pada jiwa bangsa (volksgeist) ybs.

• Bentuk hukum(1) langsung berupa hkm.adat,(2) melalui uu, (3)ilmu hukum dlm karya ilmiah para ahli hukum.

Page 10: Sejarahhukum1

Tujuan Sejarah Hukum

• Untuk mengetahui bagaimana proses dari terbentuknya hukum yang sekarang ini berlaku berlaku di suatu masyarakat, sehingga dapat mengetahui arah dan tujuan mengapa hukum itu dibuat.

Page 11: Sejarahhukum1

Sistem Hukum (1)• Mariam Darus B: sistem sbg suatu

kumpulan asas2 yg terpadu,yg merupakan landasan yg diatasnya dibangun tertib hukum. Asas2 diperoleh melalui konstruksi yuridis (konkrit) yi dgn menganalisis(mengolah) data2 yg sifatnya nyata utk kemudian mengambil sifat-sifatnya yang sama atau umum maupun abstrak.

Page 12: Sejarahhukum1

Sistem Hukum(2)• The Principle of Legality (Fuler:1971), maka syarat

menjadi sistem hukum, antara lain”:1. Tidak boleh mengandung keputusan yang sifatnya ad

hoc;2. Peraturan2 yg dibuat harus diumumkan;3. Tidak boleh berlaku surut;4. Disusun dalam rumusan yg mudah dimengerti;5. Tidak boleh bertentangan satu sama lain;6. Tidak melebihi kewenangan yang diaturnya;7. Tidak boleh ada kebiasaan sering mengubah2

sehingga orang2 kehilangan orientasi;8. Harus ada kecocokan antara peraturan yg

diundangakan se-hari2 dgn pelaksanaan se-hari2.

Page 13: Sejarahhukum1

Sistem Hukum (di dunia):• Civil Law :codified law, abstract law,

predictability • Common law:Case analyis, phrocedural

emphasis, flexilibility• Islamic Law: religious based, law is static,

affects day to day life.• Socialist Law: Furthers communist ideology,

bureaucratized, minimizes private rights;• Sub Saharan Africa Law: community oriented,

customary rules, minimizes individuality.• Far East Law: Stresses harmony and social

order, shuns legal process, bureaucratized.

Page 14: Sejarahhukum1

Sistem Hukum Nasional

• Sistem Hukum Barat: berlakunya BW 131 IS, Ketentuan Peralihan UUD 45, PP No.2 tanggal 10 Oktober 1945; (1) Wetboek van Straftrecht voor Europeanen-stb.1866/55 sejak 1 Jan 1867, (2) Wetboek van Straftrecht voor Inlander-stb.1872/85 sejak 1 Januari 1873.

• Sistem Hukum Adat• Sistem Hukum Islam

Page 15: Sejarahhukum1

Teori2Eksistensi antara H. Islam dan H. adat memunculkan teori2

yi:1.Teori Receptio in Complexu yi setiap penduduk berlaku

hukum agamanya masing-masing (LWC.van den Berg); ada pengadilan agama (priesterrad) disamping landraad.

2. Teori Receptie (van Vollenhoven dan Snouck Hugronye)yi hukum Islam berlaku bagi bagi orang Islam bila diterima dan telah menjadi hukum adat mereka.

3. Teori Receptie Exit: Jakarta Charter 22 Juni 1945.4. Teori Receptio A contrario yi hukum adat baru berlaku

bila tidak bertentangan dengan hukum Islam.