sosialisasi politik2

13
Wednesday, November 24, 1892 Est. 1869 Price 6d SOSIALISASI POLITIK BAB I •Latar Belakang Masalah •Rumusan Masalah •Pembatasan Masalah BAB II •Pengertian Sosialisasi Politik •Metode Sosialisasi Politik •Agen-agen Sosialisasi Politik •Peranan Partai Politik •Penerapan Sosialisasi BAB III Kesimpulan Member of the Asscoiated Press . Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenhswse. Cejhciebce fcdcdcd. ILLUSTRATED WEEKLY NEWSPAPER Kelompok III X.1

Upload: sabrina-tahar

Post on 25-Jun-2015

922 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sosialisasi politik2

Wednesday, November 24, 1892Est. 1869 Price 6d

SOSIALISASI POLITIKBAB I

•Latar Belakang Masalah

•Rumusan Masalah

•Pembatasan Masalah

BAB II

• Pengertian Sosialisasi Politik

• Metode Sosialisasi Politik

• Agen-agen Sosialisasi Politik

• Peranan Partai Politik

• Penerapan Sosialisasi Politik di Indonesia

BAB III

Kesimpulan

Member of the Asscoiated Press . Aenean commodo ligula eget dolor.

Aenean. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenhswse. Cejhciebce fcdcdcd.

ILLUSTRATED WEEKLY NEWSPAPER

KelompokIIIX.1

Page 2: Sosialisasi politik2

BAB I | Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, akan selalu berinteraksi dengan manusia lain untukmewujudkan kebutuhan hidupnya. Kehidupan politik yang merupakan bagian dari keseharian dalam interaksi antar warga negara dengan pemerintah, dan institusi-institusi di luar pemerintah (non-formal), telah menghasilkan dan membentuk variasi pendapat, pandangan dan pengetahuan tentang praktik-praktik perilaku politik dalam semua sistem politik.

Budaya politik, merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial, kehidupan pribadi dan sosial secara luas. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber masyarakat.

Page 3: Sosialisasi politik2

B. Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan Sosialisasi Politik ?

Apa sajakah metode yang berkaitan dengan sosialisasi politik?

Apa sajakah yang termasuk ke dalam agen-agen sosialisasi politik?

Bagaimanakah peranan partai politik dalam sosialisasi politik?

Seperti apakah penerapan sosialisasi politik di Indonesia?

C. Pembatasan Masalah

Makalah ini membahas seputar definisi sosialisasi politik dan penerapannya di Indonesia.

Page 4: Sosialisasi politik2

A. Pengertian Sosialisasi Politik

Sosialisasi politik adalah cara-cara belajar seseorang terhadap pola-pola sosial yang berkaitan dengan posisi-posisi kemasyarakatan seperti yang diketengahkan melalui bermacam-macam badan masyarakat.

“ Sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap-sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa dan orang-orang dewasa direkrut ke dalam peranan-peranan tertentu.” - Almond dan Powell

“ Sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan seseorang untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya. “ - Easton dan Denuis

BAB II | Pembahasan

Page 5: Sosialisasi politik2

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque

Dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes,

Commodo et ligula egetdolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu.

aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante.

aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante. Sed fringilla mauris sit amet nibh. Donec sodales sagittis magna. Sed consequat, leo eget

Sosialisasi beroperasi pada 2 tingkat:

› Tingkat Komunitas Sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai, sikap dan keyakinan politik kepada generasi berikutnya.

›Tingkat IndividualProses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga suatu Negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka.

Page 6: Sosialisasi politik2

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa.,

Dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis

Commodo et ligula egetdolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante. Sed fringilla mauris sit amet nibh. Donec sodales sagittis magna. Sed consequat, leo eget bibendum sodales, augue velit cursus nunc. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante.

aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus.

aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus.

B. Metode Sosialisasi Politik

ImitasiPeniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain.

InstruksiPeristiwa penjelasan diri seseornag dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya.

MotivasiSebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and error).

Page 7: Sosialisasi politik2

Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut:

Pengoperasian InterpersonalMengasumsikan bahwa anak mengalami proses sosialisasi politik secara eksplisitdalam keadaan sudah memiliki sejumlah pengalaman dalam hubungna-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal.

MagangMetode belajar magang ini terjadi katrna perilau dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non politik memberikan keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya dipergunakan secara khusus di dalam konteks yang lebih bersifat politik.

GeneralisasiTerjadi karena nilai-nilai social diperlakukan bagi bjek-objek politik yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap politik terentu.

 

Page 8: Sosialisasi politik2

Proses sosialisasi langsung terjadi melalui:

∞Sosialisasi Politik AntisipatorisDilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang diinginkan atau akan diemban oleh actor

∞ Pendidikan PolitikInisiatif mengoper orientasi-orientasi politik yang dilakukan oleh “socialiers” daripada oleh individu yang disosialisasi. Di satu pihak, warga Negara memerukan informasi tentang hak dan kewajiban untuk dapat memasuki arena kehidupan politik. Di lain pihak, warga Negara juga harus memperoleh pengetahuan mengenai seberapa jauh hak mereka telah dipenuhi oleh pemerintah dan jika hal ini terjadi, stabilitas politik pemerintahan dapat terpelihara.

∞Pengalaman PolitikKebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini sebagai politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan pengalamn-pengalamannya didalam proses politik.

Commodo et ligula egetdolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. aliquet nec, vulputate eget, arcu. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante. Sed fringilla mauris sit amet nibh. Donec sodales sagittis magna. Sed consequat, leo eget bibendum sodales, augue velit cursus nunc. Donec vitae sapien ut libero venenatis faucibus. Nullam quis ante.

Page 9: Sosialisasi politik2

C. AGEN – AGEN SOSIALIASI POLITIK

a. Keluarga

Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Pengaruh yang paling jelas adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan. Berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan perasaan kompetensi politik si anak, memberikannya kecakapan-kecakapan untuk melakukan interaksi politik dan membuatnya lebih mungkin berpartisipasi secara aktif dalam sistem politik sesudah dewasa.

b. Sekolah

Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan kegiatan-kegiatan guru. Sekolah memberikan pandangan-pandangan yang kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Sosialisasi juga dilakukan sekolah melalui berbagai upacara yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas dan berbagai kegiatan ekstra yang diselenggarakan oleh OSIS.

Page 10: Sosialisasi politik2

D. PERANAN PARTAI POLITIK DALAM SOSIALISASI POLITIK

Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggota mempunyai orientasi nilai-nilai dan citacita yang sama.

Menurut Haryanto, parpol dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya secara umum dapat dibagi mejadi dua kategori, yaitu:

1. Partai Massa

Dengan ciri utamanya adalah jumlah anggota atau pendukung yang banyak. Partai jenis ini memiliki program walaupun program tersebut agak kabur dan terlampau umum. Partai jenis ini cenderung menjadi lemah apabila golongan atau kelompok yang tergabung dalam partai tersebut mempunyai keinginan untuk melaksanakan kepentingan kelompoknya. Selanjutnya, jika kepentingan kelompok tersebut tidak terakomodasi, kelompok ini akan mendirikan partai sendiri.

2. Partai Kader,

Kebalikan dari partai massa, partai kader mengandalkan kader-kadernya untuk loyal. partai kader lebih mementingkan disiplin anggotanya dan ketaatan dalam berorganisasi.

Page 11: Sosialisasi politik2

• Partai Proto,

Adalah tipe awal partai politik sebelum mencapai tingkat perkembangan seperti dewasa ini. Ciri yang paling menonjol partai ini adalah pembedaan antara kelompok anggota atau “ins” dengan non-anggota “outs”. Sesungguhnya partai ini adalah faksi yang dibentuk berdasarkan pengelompokkan ideologi masyarakat

•Partai Diktatorial,

Sebenarnya merupakan sub tipe dari parti massa, tetapi meliki ideologi yang lebih kaku dan radikal. Pemimpin tertinggi partai melakukan kontrol yang sangat ketat terhadap pengurus bawahan maupun anggota partai. Rekrutmen anggota partai dilakukan secara lebih selektif daripada partai massa.

Berdasarkan tingkat komitmen partai terhadap ideologi dan kepentingan, menurut Ichlasul Amal terdapat tiga jenis partai politik, yakni:

• Partai Catch-all,Merupakan gabungan dari partai kader dan partai massa. Catch-all dapat diartikan sebagai “menampung kelompok-kelompok sosial sebanyak mungkin untuk dijadikan anggotanya”. Tujuan utama partai ini adalah memenangkan pemilihan dengan cara menawarkan program-program dan keuntungan bagi anggotanya sebagai pengganti ideologi yang kaku.

Page 12: Sosialisasi politik2

E. PENERAPAN SOSIALISASI POLITIK DI INDONESIA

Di beberapa Negara berkembang, termasuk Indonesia, partisipasi bersifat otonom, artinya lahir dari diri mereka sendiri, masih terbatas.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Masyarakat, • Faktor Sosial EkonomiKondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah keluarga.

• Faktor PolitikArnstein S.R (1969) peran serta politik masyarakat didasarkan kepada politik untuk menentukan suatu produk akhir. Faktor politik meliputi :Komunikasi PolitikKesadaran PolitikPengetahuan Masyarakat terhadap Proses

Pengambilan KeputusanKontrol Masyarakat terhadap Kebijakan Publik.

Page 13: Sosialisasi politik2

KesimpulanSosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik

formal maupun informalMetode sosialisasi politik secara langsung berupa imitasi, instruksi, dan

motivasiAgen – agen sosialisasi politik antara lain keluarga, sekolah, kelompok

pertemanan, media massa, pekerjaan, dan kontak sosialisasi langsungPartai politik bertindak sebagai satu kesatuan politik dan yang dengan

memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih bertujuan untuk menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijakan umum

Di beberapa Negara berkembang seperti Indonesia, sosialisasi politik bersifat otonom, artinya lahir dari diri mereka sendiri, masih terbatas.