standart kompetensi

21
MENULIS KARYA ILMIAH Standart Kompetensi: 9.1 Mengungkapkan informasi dalam bentuk ringkasan/rangkuman, notulen rapat, dan karya ilmiah Kompetensi Dasar: Menyusun karya ilmiah berdasarkan kajian buku atau hasil penelitian sederhana Indikator: 1. Siswa memahami hakekat karya ilmiah 2. Siswa memahami unsur-unsur karya ilmiah 3. Siswa memahami jenis-jenis karya ilmiah 4. Siswa memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah berupa makalah 5. Siswa mengembangkan kerangka karya ilmiah menjadi laporan sederhana (makalah)

Upload: kukuh-ang

Post on 22-Jan-2016

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

standart

TRANSCRIPT

Page 1: Standart Kompetensi

MENULIS KARYA ILMIAH

Standart Kompetensi:

9.1 Mengungkapkan informasi dalam bentuk ringkasan/rangkuman, notulen rapat, dan karya ilmiah

Kompetensi Dasar:

Menyusun karya ilmiah berdasarkan kajian buku atau hasil penelitian sederhana

Indikator:

1. Siswa memahami hakekat karya ilmiah

2. Siswa memahami unsur-unsur karya ilmiah

3. Siswa memahami jenis-jenis karya ilmiah

4. Siswa memahami sistematika penulisan karya tulis ilmiah berupa makalah

5. Siswa mengembangkan kerangka karya ilmiah menjadi laporan sederhana

(makalah)

Page 2: Standart Kompetensi

A. Hakekat Karya Ilmiah

1. Pengertian

Karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang

menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya,

disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, serta

menggunakan bahasa ragam ilmiah.

Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang

mendalam sebagai hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal

ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian

ilmiah. Tulisan yang berupa petunjuk teknis atau bahkan cerita

pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian

ilmiah tetapi disajikan dengan metode ilmiah, dapatlah dikatakan

karya ilmiah. Contohnya saja tulisan tentang bagaimana bercocok

tanam jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses pembuatan es,

dapat disajikan secara ilmiah.

Karya ilmiah Sudjana (2001:21) menyatakan pada

hakikatnya karya ilmiah merupakan produk manusia atas dasar

Karya ilmiah sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mungkin juga, kamu salah satu orang yang gemar menulis karya ilmiah. Akan tetapi, banyak yang menganggap menulis karya ilmiah itu sulit. Apakah benar seperti itu? Mari kita pelajari bersama

Page 3: Standart Kompetensi

pengetahuan, sikap dan cara berpikir ilmiah. Pendapat tersebut

sesuai dengan pernyataan Dewanto, dkk (2007) yang

mengungkapkan karya ilmiah adalah suatu karangan yang

mengandung ilmu pengetahuan dan kebenaran ilmiah yang

meyajikan fakta dan disusun secara sistematis menurut metode

penulisan dengan menggunakan bahasa ragam ilmiah. Penyataan

tersebut diperkuat oleh pendapat Doyin dan Wagiran (2009) bahwa

karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang

menyajikan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya,

disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar,

serta menggunakan bahasa ragam ilmiah.

Imnis (2008) menyampaikan “karya tulis ilmiah berisi tentang

tinjauan atau ulasan ilmiah”. Karya tulis disusun oleh seseorang yang

membahas suatu pokok bahasan sebagai hasil penelitian.

Penyusunan karya tulis selalu dilengkapi bahan acuan yang harus

ditulis menurut kaidah penulisannya. Sebuah karya tulis ilmiah

biasanya diperoleh dari hasil penelitian seperti yang diungkapkan

oleh Firman yang menyatakan bahwa karya ilmiah (scientific

paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan

hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh

seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika

keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Page 4: Standart Kompetensi

Namun, ada juga yang dperoleh dari hasil kajian pustaka seperti

makalah.

2. Ciri-Ciri Karya Ilmiah

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karangan atau tulisan–tulisan yang

lainnya.Karya tulis ilmiah memiliki karakteristik tersendiri sehingga dinamai

karya tulis ilmiah. ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat

aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta

penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari

bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.

Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan

sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab

atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta

Berdasarkan penjelasan di atas coba simpulkan menurut kalian msaing-

masing pengertian karya tulis ilmiah !

Setelah kalian memahami pengertian karya tulis ilmiah, mari belajar ciri-ciri karya tulis ilmiah.

Page 5: Standart Kompetensi

rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. Doyin dan Wagiran

(2009 : 25) secara umum karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Menyajikan fakta objektif secara sistematis atau meyajikan aplikasi hukum

alam pada situasi spesifik.

b. Penulisnya cermat, tepat, benar, dan tulus. Tidak memuat terkaan.

Peryataan yang disampaikan tidak mengandung penafsiran pribadi dan

tidak berefek samping.

c. Tidak mengejar keuntungan pribadi yakni berambisi agar pembaca

berpihak kepadanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan

sesuatu. Penulis ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.

d. Karangan ilmiah bersifat sistematis, tiap langkah direncanakan secara

sistematis terkendali, secara konseptual, dan prosedural.

e. Karangan ilmiah tidak bersifat emotif, tidak menonjolkan perasaan.

f. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali hipotesis

kerja.

g. Ditulis secara tulus dan memuat hanya kebenaran. Tidak memancing

pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan.

h. Karangan ilmiah tidak bersifat argumenatif. Karangan yang ilmiah

mungkin mencapai simpulan tetapi penulisnya membiarkan fakta berbicara

sendiri.

i. Karangan ilmiah tidak bersifat persuatif.

Page 6: Standart Kompetensi

j. Karangan ilmiah tidak melebih-lebihkan sesuatu dalam karangan

ilmiah hanya menyajikan kebenaran fakta.melebih-lebihkan sesuatu itu

umumnya didorong oleh motif mementingkan diri-sendiri.

B. Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian Secara

umum, sistematika suatu laporan penelitian yang lengkap terdiri dari 3

bagian pokok, yaitu : (1) bagian pembuka (2) bagian inti dan (3) bagian

penutup. Bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus

mengandung komponen-komponen berikut ini. Judul. Halaman judul.

Halaman pengesahan. Halaman penerimaan. Kata pengantar. Abstrak.

Daftar isi. Daftar tabel. Daftar grafik, bagan atau skema. Daftar singkatan

dan lambang. Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan

penelitian merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk

laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak

seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian inti

merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang

ingin disampaikan. Pada bagian inti inilah seluruh komponen

pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian,

Tugas individu:Coba sebutkan dan jelaskan ciri-ciri dari

makalah

Page 7: Standart Kompetensi

hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap.

Pendahuluan Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk

memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian

yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca

untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Kajian Pustaka

dan Kerangka Teori Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-

hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama

atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat

membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan

variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

Metodologi Penelitian Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci

mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode

pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian. Hasil dan

Pembahasan Hasil dan pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari

sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat

hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan

kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Simpulan

dan Saran Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan

relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Simpulan

diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah

dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan,

penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa

yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari

Page 8: Standart Kompetensi

pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian

akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut

yang dapat dilakukan Bagian penutup pada umumnya terdiri dari (1) daftar

pustaka, (2) lampiran, serta (3) daftar indeks dan atau glosarium. Daftar

pustaka merupakan hal yang wajib dicantumkan, sedangkan lampiran dan

daftar indeks hanya dituliskan apabila diperlukan. Daftar pustaka yang

dimasukkan adalah hanya yang signifikan dan terkait dengan penelitian,

baik dalam bentuk bahan cetakan, elektronik atau seminar. Daftar Pustaka

yang disusun sesuai standar internasional yang paling banyak digunakan,

yaitu standar dari Association of American Psychology (APA). Lampiran

dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrumen penelitian, seperti

kuesioner atau daftar checklist untuk observasi, dan bentuk lain yang

terkait dengan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan.

Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat pada laporan. Penulisan

indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang

akan dituliskan. Penulisan Indeks ditujukan agar pembaca dapat dengan

cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan

tersebut. Kegiatan Belajar 2: Sistematika dan Cara Penyusunan Makalah

Rangkuman Makalah pada dasarnya merupakan bentuk karya ilmiah yang

paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991)

makalah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah

yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-

objektif. Makalah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun

Page 9: Standart Kompetensi

mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah, yang juga

terdiri dari bagian pembuka, inti dan penutup. Bagian pembuka pada

penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya dituangkan dalam

halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya antara 5-

20 halaman tergantung keperluan dan aturan yang dikenakan maka pada

makalah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya “Daftar Isi” dan

“Kata Pengantar”. Bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya

pada laporan penelitian, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi

penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil dan pembahasan, serta

simpulan dan saran. Perbedaannya dengan laporan penelitian,

penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi

yang lebih singkat. Daftar Pustaka

C. Jenis-Jenis Karya Ilmiah

Jenis karya ilmiah ada bermacam-macam. Dalam bukunya Dasar-

Dasar Penulisan Karya Ilmiah, Arifin (2008:1) membagi jenis karya ilmiah

TUGAS

setelah memahami sistematika kaya ilmiah,

sekarang buatlah kerangka penulisan karya ilmiah berupa

makalah tentang kesehatan

Page 10: Standart Kompetensi

menjadi (1) makalah, (2) skripsi, (3) kertas kerja,(4) laporan penelitian, (5)

tesis, dan (6) disertasi.

Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah

yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-

objektif. Biasanya makalah disusun untuk melengkapi tugas-tugas di

sekolah/mata kuliah. Selain itu juga untuk memberikan saran pemecahan

tentang suatu masalah secara ilmiah. Jika dilihat bentuknya, makalah

adalah bentuk yang paling sederhana di antara karya tulis ilmiah yang lain.

Jenis yang kedua adalah kertas kerja. Seperti halnya makalah,

kertas kerja juga menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang

bersifat empiris objektif. Hanya saja, analisis dalam kertas kerja lebih

serius dari pada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk

disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi tujuan utamanya

adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.

Jenis karya ilmiah yang ketiga adalah skripsi. Skripsi merupakan

karya tuls ilmiah yang ditulis untuk persyaratan guna mendapatkangelar

diploma atau sarjana dan peyusunannya dibimbing oleh seorang dosen

atau tim yang ditunjuk oleh suatu lembaga pendidikan tinggi. Skripsi

adalah karya tulis yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan

pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung dengan data

atau fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung maupun

penelitian tidak langsung (studi kepustakaan).

Page 11: Standart Kompetensi

Tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada

skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari

penelitian sendiri. Dengan kata lain, tesis membahas suatu pernyataan atau

teori yang didukung oleh sejumlah argumen yang dapat dipertanggung

jawabkan. Tesis ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana strata

dua.

Jenis karya ilmiah yang terakhir adalah disertasi. Disertasi

merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat

dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan

analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh

penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu

pendidikan tinggi. Disertasi berisi suatu temuan penulis sendiri, yang

berapa temuan orisinil. Disertasi ditulis untuk memperoleh gelar doktor.

D. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah

Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.

1. Tahap Persiapan.

Dalam tahap persiapan seseorang yang akan membuat karya

tulis ilmiah maka hal-hal yang dilakukan adalah :

a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan topik

yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis. Topik

yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik

yangada. Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit

Page 12: Standart Kompetensi

dan terbatas. Memilki data dan fakta yang obyektif dan

mencukupi. Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya

meskipun sedikit. Harus memiliki sumber acuan atau bahan

kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.

b. Pembatasan topik atau penentuan judul. Pembatasan topik

harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.

Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya

ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.

Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari

pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what

(apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how

(bagaimana).

c. Pembuatan kerangka karangan (outline).Membimbing untuk

memulai menyusun kerangka karangan. Membuat pedoman

penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih

dalam penulisannya. Pembuatanrencana daftar isi dari karya

ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan data.

a. Pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi. b.

Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang

mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya

ilmiah. c. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang

akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah. d.

Page 13: Standart Kompetensi

Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di

lapangan

3. Tahap Pengorganisasian.

Tahap selanjutnya dalah tahap pengorganisasia yaitu meliputi;

Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana

yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah

terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,

sifat dan bentuk data. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn

sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah

ditetapkan

4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.

Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing), tahap

ini bertujuan untuk : a. Melengkapi data yang dirasa masih

kurang. b. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak

relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.

c. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk

menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau

terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang

lain. d. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah

untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,

contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian

kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah

ejaan sesuai EYD

Page 14: Standart Kompetensi

5. Tahap Penyajian.

Tahap Penyajian meliputi; Teknik penyajian karya ilmiah harus

dengan memperhatikan Segi kerapian dan kebersihan, Tata letak (layout)

unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka,

halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar

pustaka, Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah,

missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan

penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.