tokoh 567 xi

16
Bersambung ke halaman 12 Korban KDRT (2) Hubungi: Pipit/Ayu (0361) 425373, SMS ke Sepi 081 338 716 126 Berlangganan Tokoh Setahun Rp 80.000 + Ongkos Kirim 6 Bulan Rp 50.000 + Ongkos Kirim Pindah ke Rumah Mertua USAHA show room mobil Jaka terus berkem- bang. Namun, Ratus tambah penasaran setelah melihat dari jauh ada seorang perem- puan sering berada di toko suaminya. Ia menanyakan hal itu kepada Jaka. “Suami saya mengaku, dia sekretaris bank. Perempuan itu di sini me- meriksa toko terkait urusan pinjam uang untuk modal usaha suami saya,” ujar Ratus. Namun, kata ibu dua anak itu, pengakuan Jaka keesokan harinya berubah. Jaka meng- aku perempuan itu hendak membeli tape recorder untuk mobilnya. Karena penasaran, akhirnya Ratus mendatangi show room mobil suaminya yang lokasinya tidak jauh dari rumah mereka. Ratus terheran- heran, waktu sudah menunjuk- kan pukul 19.30. Semua karya- wan sudah pulang. Namun, perempuan itu masih berada di situ, asyik berbincang dengan suaminya. Melihat kedatangan istrinya, Jaka langsung me- nawarkan perempuan itu untuk makan bersama keluarganya. Walaupun Ratus menyetujui makan bersama itu, namun pikiran yang bukan-bukan berkecamuk di benaknya. Setelah selesai makan malam bersama perempuan itu sebut saja Bunga, langsung pulang. Sekitar pukul 23.00 Ratus langsung menyerbu suaminya dengan berbagai pertanyaan. Ia menginginkan jawaban yang jujur dari Jaka, siapa Bunga. “Bli, siapa sebenarnya Bunga? Mengapa dia se- lalu ada di toko. Ngapain dia ikut makan malam bersama kita? Bli ada hubungan apa d e n g a n Bunga?”. Mendengar serentetan pertanyaan Ratus, tanpa menjawab panjang lebar, Jaka langsung melayang- kan bogem mentah ke wajah Ratus. Ratus dipukul, ditampar, hingga babak belur. Ratus jatuh tersungkur. “Ampun bli . Ampunnnnnnn. Jangan pukul saya lagi,” teriak Ratus sambil menangis. Dari hidungnya keluar darah, wajahnya bonyok. Mendengar suara gaduh, seisi rumah mendatanginya. Adik perempuan Jaka yang Aksi Brutal Remaja Denpasar Habis Tenggak Miras Lakukan Pelecehan Seksual WAKTU sudah larut malam. Terjadi pukul 02.00 dini hari, Minggu (15/11), di sekitar simpang empat Jalan Teuku Umar Denpasar. Sejumlah remaja tanggung. melemparkan batu ke arah warga yang melintasi salah satu jalan arteri itu. Ada anak muda usil yang memukuli pengendara sepeda motor. BERITA TERKAIT BACA HALAMAN 3 Bersambung ke halaman 12 Jalan Teuku Umar Denpasar yang selalu ramai. Pekan lalu, di salah satu sudut jalan arteri ini sekumpulan anak muda melakukan aksi kekerasan terhadap warga yang melintasi jalan ini S ejumlah pedagang kaki lima hanya terpaku. Mereka seakan tak kuasa menahan aksi kenakalan sekelompok remaja tanggung itu. Mereka tampaknya cemas bakal menjadi sasaran para pelaku yang disinyalir sedang mabuk minuman keras. Patroli petugas Polsek Den- pasar Barat kemudian tiba di lokasi. Para pelaku langsung kabur mengendarai sepeda mo- tor masing-masing. Namun, naas bagi seorang pelakunya. Ia telat kabur bareng pelaku lainnya. “Dia ngumpet di salah satu sudut pagar tembok. Warga yang berkerumun memergoki- nya. Anak muda itu langsung dihakimi warga. Untung dia cepat diamankan polisi,” kata Ardy, salah seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi kejadian saat itu. Kejadian itu menyisakan trauma bagi kalangan pedagang kaki lima. Mereka saban malam berjualan rupa-rupa makanan. Mereka cemas kejadian serupa akan berulang lagi. “Mas, malam Minggu kita nggak tutup warung agak awal saja ya… Aku takut nanti ada orang berkelahi lagi,” ujar seorang perempuan pedagang yang kerap mangkal di salah satu sudut Jalan Teuku Umar itu kepada suaminya. Perempuan ini memang tak tahu persis kejadian malam itu. Ia biasa menutup warungnya pukul 24.00. Ia hanya men- dengar cerita dari mulut ke mulut seputar aksi brutal sekumpulan anak muda malam itu. Malam itu konon sekawan- an anak muda diperkirakan habis menenggak minuman keras. Mereka kemudian meng- usili pengguna jalan yang lewat. Aksinya tak pandang bulu, laki-laki maupun perem- puan. Perempuan yang enggan disebutkan namanya itu me- ngaku sudah setahun ber- dagang di situ. Namun, ia menyimpan kecemasan. “Takut- nya nanti kami dibawa-bawa dalam masalah ini. Padahal, kami tidak tahu apa-apa. Sehari setelah kejadian itu, ada anak muda mondar-mandir di depan jalan ini sambil menderu- derukan gas sepeda motornya. Mereka seperti hendak me- mancing keributan akibat ada temannya yang dikeroyok malam itu,” tambah sang suami yang kerap menemani istrinya berjualan. Kasus yang terjadi pekan lalu itu hanya salah satu kejadian dari sekian banyak kasus yang membuat cemas pemakai jalan raya di Kota Denpasar. Ada pula kasus lain yang mengincar kaum hawa. Trek-trekan di Buleleng Makan Korban TREK-trekan sepeda motor yang sebagian besar dilakoni remaja masih terjadi di beberapa ruas jalan di Singaraja. Kenakal- an remaja tersebut masih menduduki posisi teratas di Buleleng. Ini jika dibandingkan rasio kenakalan remaja lainnya, termasuk yang mengarah pada tindak pidana. Menurut Pahumas Polres Buleleng Kompol Made Sudir- sa, kenakalan remaja jenis trek- trekan sepeda motor di Buleleng telah menyebabkan memakan korban. Selama tahun 2009 ini tercatat 4 remaja meninggal karena trek-trekan di jalan raya. “Meski sudah menurun dari tahun lalu, aktivitas trek-trekan remaja masih tinggi dibandingkan kenakalan remaja lainnya. Menurunkan aktivitas trek- trekan sepeda motor tak ter- lepas dari kerja sama semua pihak termasuk patroli polisi satuan lalu-lintas yang terus ditingkatkan,” jelas Kompol Sudirsa. Ada dua titik rawan trek- trekan di dalam wilayah Kota Singaraja yang sekaligus menjadi target patroli yaitu Jalan Kartini dan WR Supratman. Aktivitas trek-trekan sepeda motor dilakukan malam hari setelah pukul 23.00 wita dan berlangsung Sabtu malam. “Razia terus dilakukan untuk memberikan efek jera. Kerja sama dengan pihak sekolah pun ditingkatkan terutama dalam hal pembinaan dan penyuluhan. Ini sudah terprogram tiap tahun,” katanya. Kegiatannya dalam bentuk pembinaan Pramuka dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Kompol Sudirsa menilai, keterlibatan remaja di sekolah untuk mengikuti ektrakurikuler Pramuka perlu ditingkatkan. “Kegiatan Pramuka ber- pengaruh pada disiplin se- seorang baik mental maupun fisik. Pramuka dari kepolisian terus melakukan pembinaan,” jelas Kompol Sudirsa. Keter- libatan langsung remaja se- kolah dalam PKS secara langsung maupun tak langsung melatih remaja sekolah untuk disiplin berlalu-lintas. Di Singaraja, wilayah lainnya yang menjadi lokasi rawan kenakalan remaja adalah pesisir Pantai Penimbangan. Di lokasi ini sering terjadi Bersambung ke halaman 12 Kompol Sudirsa Nongkrong di Minimarket Ganggu Kenyamanan Konsumen Bersambung ke halaman 12 MINIMARKET kini menjadi salah satu lokasi tongkrongan sementara remaja di Kota Denpasar. Mereka tak hanya kongkow- kongkow. “Selain duduk bercengkerama, mereka tak jarang tampak menenggak minuman kalengan,” ujar Dayu Arni, salah satu konsumen pengunjung minimarket itu. Menurut pekerja di manajemen even orga- nizer ini, jenis minuman yang dikonsumsi anak muda tersebut memang tak sempat dihapalnya. Mereka bisa saja sekadar mengonsumsi soft drink, mungkin juga minuman keras. “Saya tidak tahu persis. Tetapi, saya melihat saat ini Dayu Arni SEBAGIAN orang menganggap bisnis multilevel marketing (MLM) adalah bisnis yang “bohong” tapi buat perempuan satu ini justru berbeda. Dari bisnis ini rezeki diperolehnya. Selain mampu memenuhi kebutuhan hidup yang didambakannya demi masa depan berkualitas juga dapat keuntungan lain seperti bonus keuangan yang luar biasa, berbagai wisata ke luar negeri, motor, mobil bahkan rumah. Begitu diungkapkan Sandra Kartika, S.E., saat ditemui Tokoh di kantornya di kawasan Jalan Diponegoro pekan lalu. Bersambung ke halaman 12 Sejak tamat kuliah dan menjadi sarjana eko- nomi salah satu universitas terkemuka di Malang 1993, Sandra, sapaan akrabnya, memutuskan pindah ke Bali. “Keinginan saya mengadu nasib di Pulau Dewata ini. Sejak dulu saya kagum terhadap adat istiadat masyarakat Bali yang guyub, manyama braya alias kompak,” tutur Sandra yang dipersunting lelaki Bali bernama IGK Agus Himawan, S.Comp. ini. “Meski bergelar sarjana, ternyata mencari pekerjaan tidaklah mudah. Akhirnya saya diterima kerja di perusahaan garmen milik orang Korea, sebagai tenaga penjual. Tak ada hasil kalau tak menjual

Upload: tokoh

Post on 30-Mar-2016

366 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tokoh567 XI

TRANSCRIPT

Page 1: tokoh 567 XI

Bersambung ke halaman 12

Korban KDRT(2)

Hubungi: Pipit/Ayu (0361) 425373,SMS ke Sepi 081 338 716 126

Berlangganan TokohSetahun Rp 80.000 + Ongkos Kirim6 Bulan Rp 50.000 + Ongkos Kirim

Pindahke Rumah Mertua

USAHA show roommobil Jaka terus berkem-bang. Namun, Ratus tambahpenasaran setelah melihatdari jauh ada seorang perem-puan sering berada di tokosuaminya. Ia menanyakan halitu kepada Jaka. “Suami sayamengaku, dia sekretaris bank.Perempuan itu di sini me-meriksa toko terkait urusanpinjam uang untuk modalusaha suami saya,” ujar Ratus.

Namun, kata ibu dua anakitu, pengakuan Jaka keesokanharinya berubah. Jaka meng-aku perempuan itu hendakmembeli tape recorder untukmobilnya. Karena penasaran,akhirnya Ratus mendatangishow room mobil suaminyayang lokasinya tidak jauh darirumah mereka. Ratus terheran-heran, waktu sudah menunjuk-

kan pukul 19.30. Semua karya-wan sudah pulang. Namun,perempuan itu masih berada di

situ, asyik berbincang dengansuaminya. Melihat kedatanganistrinya, Jaka langsung me-

nawarkan perempuan itu untukmakan bersama keluarganya.Walaupun Ratus menyetujuimakan bersama itu, namunpikiran yang bukan-bukanberkecamuk di benaknya.

Setelah selesai makanmalam bersama perempuan itusebut saja Bunga, langsungpulang. Sekitar pukul 23.00Ratus langsung menyerbusuaminya dengan berbagaipertanyaan. Ia menginginkan

jawaban yang jujur dari Jaka,siapa Bunga. “Bli, siapa

sebenarnya Bunga?Mengapa dia se-

lalu ada di toko.Ngapain diaikut makanmalam bersamakita? Bli adahubungan apa

d e n g a nBunga?”. Mendengar

serentetan pertanyaanRatus, tanpa menjawab panjanglebar, Jaka langsung melayang-kan bogem mentah ke wajahRatus. Ratus dipukul, ditampar,hingga babak belur. Ratus jatuhtersungkur. “Ampun bli.Ampunnnnnnn. Jangan pukulsaya lagi,” teriak Ratus sambilmenangis. Dari hidungnyakeluar darah, wajahnya bonyok.

Mendengar suara gaduh,seisi rumah mendatanginya.Adik perempuan Jaka yang

Aksi Brutal Remaja DenpasarHabis

TenggakMiras

LakukanPelecehanSeksual

WAKTU sudah larut malam. Terjadipukul 02.00 dini hari, Minggu (15/11), disekitar simpang empat Jalan Teuku Umar

Denpasar. Sejumlah remaja tanggung.melemparkan batu ke arah warga yangmelintasi salah satu jalan arteri itu. Ada

anak muda usil yang memukulipengendara sepeda motor.

BERITA TERKAITBACA HALAMAN 3 Bersambung ke halaman 12

Jalan Teuku Umar Denpasar yang selalu ramai. Pekan lalu, di salahsatu sudut jalan arteri ini sekumpulan anak muda melakukan aksi

kekerasan terhadap warga yang melintasi jalan ini

Sejumlah pedagangkaki lima hanyaterpaku. Merekaseakan tak kuasa

menahan aksi kenakalansekelompok remaja tanggungitu. Mereka tampaknya cemasbakal menjadi sasaran parapelaku yang disinyalir sedangmabuk minuman keras.

Patroli petugas Polsek Den-pasar Barat kemudian tiba dilokasi. Para pelaku langsungkabur mengendarai sepeda mo-tor masing-masing. Namun,naas bagi seorang pelakunya.Ia telat kabur bareng pelakulainnya. “Dia ngumpet di salahsatu sudut pagar tembok. Wargayang berkerumun memergoki-nya. Anak muda itu langsung

dihakimi warga. Untung diacepat diamankan polisi,” kataArdy, salah seorang wargayang kebetulan melintas dilokasi kejadian saat itu.

Kejadian itu menyisakantrauma bagi kalangan pedagang

kaki lima. Mereka saban malamberjualan rupa-rupa makanan.Mereka cemas kejadian serupaakan berulang lagi.

“Mas, malam Minggu kitanggak tutup warung agak awalsaja ya… Aku takut nanti adaorang berkelahi lagi,” ujarseorang perempuan pedagangyang kerap mangkal di salahsatu sudut Jalan Teuku Umaritu kepada suaminya.

Perempuan ini memang taktahu persis kejadian malam itu.Ia biasa menutup warungnyapukul 24.00. Ia hanya men-dengar cerita dari mulut kemulut seputar aksi brutalsekumpulan anak muda malamitu.

Malam itu konon sekawan-an anak muda diperkirakanhabis menenggak minumankeras. Mereka kemudian meng-usili pengguna jalan yanglewat. Aksinya tak pandang

bulu, laki-laki maupun perem-puan.

Perempuan yang enggandisebutkan namanya itu me-ngaku sudah setahun ber-dagang di situ. Namun, iamenyimpan kecemasan. “Takut-nya nanti kami dibawa-bawadalam masalah ini. Padahal,kami tidak tahu apa-apa. Seharisetelah kejadian itu, ada anakmuda mondar-mandir di depanjalan ini sambil menderu-derukan gas sepeda motornya.Mereka seperti hendak me-mancing keributan akibat adatemannya yang dikeroyokmalam itu,” tambah sang suamiyang kerap menemani istrinyaberjualan.

Kasus yang terjadi pekanlalu itu hanya salah satukejadian dari sekian banyakkasus yang membuat cemaspemakai jalan raya di KotaDenpasar. Ada pula kasus lainyang mengincar kaum hawa.

Trek-trekan di BulelengMakan Korban

TREK-trekan sepeda motoryang sebagian besar dilakoniremaja masih terjadi di beberaparuas jalan di Singaraja. Kenakal-an remaja tersebut masihmenduduki posisi teratas diBuleleng. Ini jika dibandingkanrasio kenakalan remaja lainnya,termasuk yang mengarah padatindak pidana.

Menurut Pahumas PolresBuleleng Kompol Made Sudir-sa, kenakalan remaja jenis trek-trekan sepeda motor diBuleleng telah menyebabkanmemakan korban. Selama tahun2009 ini tercatat 4 remajameninggal karena trek-trekan dijalan raya. “Meski sudahmenurun dari tahun lalu,aktivitas trek-trekan remajamasih tinggi dibandingkankenakalan remaja lainnya.Menurunkan aktivitas trek-trekan sepeda motor tak ter-lepas dari kerja sama semuapihak termasuk patroli polisisatuan lalu-lintas yang terusditingkatkan,” jelas KompolSudirsa.

Ada dua titik rawan trek-trekan di dalam wilayah KotaSingaraja yang sekaligusmenjadi target patroli yaituJalan Kartini dan WRSupratman. Aktivitas trek-trekansepeda motor dilakukan malamhari setelah pukul 23.00 witadan berlangsung Sabtu malam.“Razia terus dilakukan untukmemberikan efek jera. Kerja

sama dengan pihak sekolah punditingkatkan terutama dalam halpembinaan dan penyuluhan. Inisudah terprogram tiap tahun,”katanya.

Kegiatannya dalam bentukpembinaan Pramuka dan PatroliKeamanan Sekolah (PKS).Kompol Sudirsa menilai,keterlibatan remaja di sekolahuntuk mengikuti ektrakurikulerPramuka perlu ditingkatkan.“Kegiatan Pramuka ber-pengaruh pada disiplin se-seorang baik mental maupunfisik. Pramuka dari kepolisianterus melakukan pembinaan,”jelas Kompol Sudirsa. Keter-libatan langsung remaja se-kolah dalam PKS secaralangsung maupun tak langsungmelatih remaja sekolah untukdisiplin berlalu-lintas.

Di Singaraja, wilayahlainnya yang menjadi lokasirawan kenakalan remaja adalahpesisir Pantai Penimbangan. Dilokasi ini sering terjadi

Bersambung ke halaman 12

Kompol Sudirsa

Nongkrongdi Minimarket

GangguKenyamanan

Konsumen

Bersambung ke halaman 12

MINIMARKET kini menjadi salah satulokasi tongkrongan sementara remaja di KotaDenpasar. Mereka tak hanya kongkow-kongkow. “Selain duduk bercengkerama,mereka tak jarang tampak menenggak minumankalengan,” ujar Dayu Arni, salah satukonsumen pengunjung minimarket itu.

Menurut pekerja di manajemen even orga-nizer ini, jenis minuman yang dikonsumsi anakmuda tersebut memang tak sempat dihapalnya.Mereka bisa saja sekadar mengonsumsi softdrink, mungkin juga minuman keras. “Sayatidak tahu persis. Tetapi, saya melihat saat ini

Dayu Arni

SEBAGIAN orang menganggap bisnis multilevelmarketing (MLM) adalah bisnis yang “bohong”

tapi buat perempuan satu ini justru berbeda.Dari bisnis ini rezeki diperolehnya. Selainmampu memenuhi kebutuhan hidup yang

didambakannya demi masa depan berkualitasjuga dapat keuntungan lain seperti bonus

keuangan yang luar biasa, berbagai wisata keluar negeri, motor, mobil bahkan rumah. Begitu

diungkapkan Sandra Kartika, S.E., saat ditemuiTokoh di kantornya di kawasan Jalan

Diponegoro pekan lalu.

Bersambung ke halaman 12

Sejak tamat kuliah dan menjadi sarjana eko-nomi salah satu universitas terkemuka di Malang1993, Sandra, sapaan akrabnya, memutuskanpindah ke Bali. “Keinginan saya mengadu nasibdi Pulau Dewata ini. Sejak dulu saya kagumterhadap adat istiadat masyarakat Bali yang

guyub, manyama braya aliaskompak,” tutur Sandra yangdipersunting lelaki Balibernama IGK Agus Himawan,S.Comp. ini. “Meski bergelarsarjana, ternyata mencari

pekerjaan tidaklah mudah. Akhirnya saya diterima kerja diperusahaan garmen milik orangKorea, sebagai tenaga penjual.Tak ada hasil kalau tak menjual

Page 2: tokoh 567 XI

Tokoh2

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Widminarko Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi: Roso Daras Pemimpin Perusahaan: IDK Suwantara Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: SyamsudinKelilauw, Ratna Hidayati, Budi Paramartha, IG.A. Sri Ardhini, Lilik, Wirati, Sagung Inten, Tini Dwi Rahayu. Buleleng: Putu Yaniek Redaksi/Pemasaran Jakarta: Diana Runtu, Sri Iswati, M. Nur Hakim NTB: NaniekDwi Surahmi Desain Grafis: IDN Alit Budiartha, I Made Ary Supratman Sekretariat: Kadek Sepi Purnama, Ayu Agustini, K.E. Fitrianty, Putu Agus Mariantara Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers BaliK. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimili (0361) 425373 Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021)5357602 -Faksimili (021)5357605 NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370)639543–Faksimili (0370)628257 Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–Faksimili (031)5675240 E-mail: [email protected]; [email protected] Website: http/www.cybertokoh.com; http/www.balipost.co.id Bank: BCA Cabang PalmerahBarat Jakarta, Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 229.3006644 Percetakan: BP Jalan Kepundung 67 A Denpasar.

PenerbitPT Tarukan Media Dharma

Terbit sejak 9 November 1998

K o r a n M i n g g u a n

22 - 28 November 2009

Sampaikan opini Anda Minggu 22 November 2009 dalam acara interaktif “Wanita Global” 96,5 FMpukul 10.00 - 12.00 Wita. Opini dapat juga disampaikan lewat Faksimile 0361 - 420500 dan E-mail

Radio On Line: www.globalfmbali.com, E-mail: [email protected] Anda tentang topik ini dimuat Koran Tokoh 29 November 2009

Putu Wijaya

AspirasiAspirasi

“Dampak Positif dan NegatifInternet bagi Anak”

SikapAmat kebingungan ketika

memilih siapa warga yang akanditunjuk sebagai ketua RT.Umumnya di mana-mana yangdipilih adalah orang yang pa-

ling kaya. Diharapkan, kekayaannya itu akan menyebabkan tugas-nya lancar. Malah ada kemungkinan warga akan ikut terkena rezeki.

Tetapi, Ami membantah.“Orang kaya umumnya pelit. Jangan dikira pekerjaan yang

tidak ada penghasilannya itu, akan mereka terima dengansukarela. Pasti akan mereka manfaatkan untuk kepentinganpribadi. Kalau orang kaya jadi ketua RT, kita akan susah, karenapasti tidak pernah ada di rumah. Lebih baik pilih RT orangsederhana yang bisa ditemui tiap saat!”

“Siapa?”“Ya Bapak. Bapak kan pensiunan, penganggur, 24 jam di

rumah. Jadi warga akan terurus dengan baik. Tugas RT meng-urus warga kan?”

Bu Amat tak setuju.“Jangan, bapakmu jangan dijadikan RT!”“Memang kenapa?”“Bikin pusing saja. Paling juga nanti akan dicurigai meng-

gelapkan uang kas, seperti yang sudah terjadi pada Ketua RTyang lama.”

Amat memotong.“Kalau dicari untung ruginya saja, tidak akan ada orang

yang mau jadi RT. Jadi presiden juga rugi, kalau dibandingkangajinya dengan gaji angora DPR atau direktur bank. Menjadiketua itu bukan untuk cari untung tetapi sebagai pengabdian!”

Bu Amat melotot.“O, jadi Bapak ini berambisi menjadi ketua RT ya? Nggak,

nggak usah!”“Lho, siapa yang berambisi?”“Pokoknya tidak! Jangan cari-cari kerjaan! Kalau mau

mengabdi, itu bersihkan dapur, bersihkan halaman rumah,perbaiki atap rumah yang bocor, kita sudah memasuki musimhujan! Itu pengabdian yang lebih penting!”

Pembicaraan ditutup.Malam hari Ami mendekati Amat dan bertanya meneruskan

soal pemilihan RT.“Saya kira, kalau tidak ada yang mau jadi ketua RT, sebaik-

nya Bapak saja!”Amat menatap Ami, dan menggeleng.“Tidak!”“Kenapa?”“Kamu dengar sendiri apa kata ibumu tadi pagi kan?!”“Tetapi, Bapak kan selalu mengatakan hidup kita ini adalah

dharma, memberikan pengabdian kepada masyarakat?”“Memang. Tetapi, itu kan hanya kata-kata. Nasihat orangtua

kepada anaknya. Sebagai orangtuamu, Bapak harus ngomongbegitu. Di samping itu, sebagai lelaki sejati atau sebagai kepalarumah tangga, Bapak wajib mendengarkan apa kata warganya.Jadi apa kata ibu kamu, itu adalah amanat rakyat yang harusaku amalkan!”

“Bagaimana dengan apa kata Ami? Apa Ami bukan wargarumah ini sehingga permintaan Ami tidak perlu diamalkan?”

“Pertanyaan itu harus kamu tanyakan kepada ibu kamu,jangan Bapak!”

“Sudah!”Amat terkejut.“Sudah?”“Sudah! Dan, jawabannya juga sudah keluar, tegas pula!”“O ya? Apa?”“Kata Ibu, yang paling tepat untuk menjadi ketua RT adalah

Bapak! You!”Amat tertawa tidak percaya.“Ami serius!”“Kenapa Bapak?”“Sebab, Bapak orangnya jujur, adil, sabar, dan yang paling

penting penganggur. Jadi konsentrasinya bisa penuh untukkepentingan warga! Oke?!”

Amat menggeleng.“Aku menolak!”“Kenapa?”“Sebab, aku tidak ingin jadi ketua RT!”“Karena takut sama Ibu?”“Ya itu juga!”Ami tertawa.“Bagus!”Lalu Ami berangkat ke kampus. Amat jadi berpikir seharian.

Akhirnya ia tidak tahan, kemudian mendekati istrinya yangsedang menonton televisi.

“Bu, aku bingung!”“Bingung kenapa? Kan pemilihan umum sudah ber-

langsung damai dan sekarang kita sudah punya presiden barumeskipun orangnya lama.”

“Kenapa Ami mendesak aku supaya jadi ketua RT?”“Habis Bapak bengong-bengong melulu. Daripada nanti

terganggu, kan lebih baik jadi ketua RT. Hitung-hitung melatihsupaya otak tidak berkarat!”

“Tetapi, kan tidak ada duitnya?”“Sejak kapan jadi ketua RT dapat duit?”“Ya untuk apa kerja bakti kalau tidak ada hasilnya?”“Namanya juga kerja bakti!”Amat terdiam. Ia makin bingung. Diam-diam ia masuk ke

kamar Ami.Tetapi, Ami sudah tahu apa maksud bapaknya.“Jadi, oke jadi ketua RT, Pak?” tanya Ami.Amat menatap Ami curiga.“Sebenarnya kamu dan ibu kamu mau bapakmu jadi ketua

RT atau hanya mancing-mancing saja?”“Menurut Bapak bagaimana?”“Menurutku aku dipancing istri dan anakku untuk mengakui

bahwa aku ingin jadi ketua RT. Sebab, bagi seorang lelaki ke-hormatan dan kedudukan itu jauh lebih penting daripada uang.”

Ami tersenyum.“Terus hasilnya bagaimana? Pancingan kami sukses?”Amat menggeleng.“Tidak semua lelaki begitu, Ami! Bapakmu ini tidak tergila-

gila pada kedudukan.”“Berarti Bapak tidak akan mau jadi ketua RT dan kita tidak

akan punya Ketua RT sebab tidak ada yang mau?”“Tidak!”Ami tertegun heran.“Bapakmu ini akan jadi ketua RT! Melakukan dharma

memang banyak tantangannya!”Ami langsung mengulurkan tangan menjabat tangan Amat.“Ucapkan itu di depan Ibu, sebab itu memang itu yang

Ibu tunggu-tungu! Now!!”Ami mendorong Amat ke dekat ibunya. Tetapi, Bu Amat

sudah tahu.“Bersikap, berani mengambil risiko, itu bagus. Itu baru lelaki

sejati!” kata Bu Amat bangga.Amat merasa tersanjung. Tetapi, kemudian Bu Amat

melanjutkan, “….. tenang, tegas, singkat, padat, mencakupsemuanya, pidato Pak SBY tadi dalam pengukuhannya sebagaipresiden, asyik!!”

Tamu dari KPA

SENIN (16/11) Redaksi Koran Tokoh didatangi tamu dariKomisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali. Mereka adalahReynoldy (Koordinator Tim Advokasi Bidang Media danPers), Sri Mahatma (Staf Media), Mercya Soesanto (MediaRelations Officer) dan Ignatius Sonny Wyarso (Tim Lentera).Mereka mendapatkan informasi dari pimpinan Koran Tokohterkait programnya tahun 2010. Sebagian program tsb.disepakati dapat disinergikan dengan program KPA dalamrangka mengembangkan kerja sama yang selama ini telahterjalin. Pihak KPA juga menyatakan tertarik untuk me-manfaatkan Bali Post Phone Flexi dalam kegiatannya.

KARYAWAN Koran Tokoh dan keluarganya berekreasibersama ke Bedugul Minggu (15/11). Sambil menghirup udarasegar Kebun Raya, mereka menggelar tikar tempat memotongkue tart dan santap bersama, dan ada yang mendirikan kemah.Mereka berbaur bermain bola dan berbagai jenis lomba yangmengundang tawa. Rekreasi tersebut diadakan sebagai salahsatu kegiatan merayakan HUT ke-11 Koran Tokoh.

Rekreasi Keluarga

Kurang Kreatif dan InovatifKalah Bersaing dengan Pendatang

KEMISKINAN sekarang juga imbas pembangunan masa lalu. Pada zamanorde baru, sumber-sumber ekonomi dikuasai dan diutamakan bagi pemodal

besar. Sumber daya alam dikeruk habis pemodal besar. Ekonomimasyarakat kecil terbengkalai. Sekarang rakyat miskin jangan diberi

makanan dan barang, beri mereka kail, bukan umpan. Warga masyarakatBali harus belajar jiwa dan semangat berwirausaha dari masyarakat

perantau. Banyak warga masyarakat Bali kurang kreatif dan inovatif.Mereka kalah bersaing dengan masyarakat pendatang. Masalahnya,

pemimpin Daerah yang selalu tunduk pada Pusat. Tetapi, sejak otonomidaerah, mereka tak lagi manut.

Demikian pandangan yangberkembang dalam Siaran Inter-aktif Koran Tokoh di Global FM96,5 Minggu (18/11). Topiknya,“Perlu Terobosan Bantu RakyatMiskin”. Berikut petikannya.

Miskin Absolutdan Miskin Relatif

Kategori miskin ada be-berapa jenis, miskin absolutartinya tidak mampu me-menuhi segala kebutuhanhidupnya. Miskin relatif yaknikemiskinan yang menimbulkanketimpangan atau kesenjang-an yakni mereka menerimapendapatan lebih rendah di-banding kelompok lain. Ke-miskinan struktural akibatadanya kebijakan-kebijakanpemerintah kurang tepat dankurang memberdayakanstruktur-struktur lain. Contohdi Bali, pemberdayaan pertani-an sangat lemah. Angka in-vestasi di sektor pertanianrendah. Bandingkan sektorpariwisata yang angka inves-tasinya 80%. Kemiskinan kul-tural yakni budaya masyarakatyang malas dan tak inginmengubah hidupnya. Contohgelandangan dan pengemis.

Putu Ngurah Suyatna Yasa,S.E., M.Si. Dosen FE Univer-

sitas Warmadewa

Imbas PembangunanMasa Lalu

Negara kita memiliki per-masalahan kemiskinan yang kom-pleks. Sebagai negara maju,Amerika Serikat memunyai jumlahwarga miskin hanya sekitar 600jiwa. Di Bali yang daerahnya lebihkecil dibanding AS memiliki jumlahpenduduk miskin lebih dari 500jiwa. Kemiskinan yang terjadi saatini merupakan akibat malpraktikdari format pembangunan masalalu. Imbas dari pembangunanpada zaman orde lama, orde baru,masa transisi, reformasi. Semuazaman tersebut menyisakan ke-miskinan yang tinggi. Ini diakibat-kan format pembangunan kitayang kurang prorakyat. Mal-praktik pembangunan terlihat saatzaman orde baru. Ada pem-bangunan yang keliru yakniterjadi pembangunan sentralistisdan terjadinya korupsi, kolusi,nepotisme (KKN). Sumber-sumber ekonomi dikuasi dandiutamakan bagi pemodal besar.Ini menyebabkan ekonomi ma-syarakat kecil terbengkalai karenatak ada yang memperhatikan.

Putu Ngurah Suyatna Yasa

Dampak EksploitasiSumber Daya Alam

Kemiskinan yang ter-

jadi saat ini merupakan dampakeksploitasi sumber daya alamsecara besar-besaran akibat di-keruk habis oleh pemilik modalbesar dari berbagai zaman baikorde lama hingga sekarang. DiIndia jauh berbeda. Pembangun-an di negara tersebut tanpamerusak alam. Jika pembangun-an Indonesia tetap merusakalam, dikhawatirkan anak cucukita tak bisa menikmati hasil-hasil sumber daya alam. Rakyatmiskin harus dientaskan.

Ginawa

Beri KailOrang miskin sebaiknya

diberi kail, jangan umpan.Jangan hanya diberi makananatau barang, namun pekerjaanyang berguna untuk merekadalam jangka waktu lama.

Sakti

Kalah BersaingDengan Pendatang

Masyarakat di Bali kalahbersaing dengan pendatang. Jikaingin kehidupan jauh lebih baikharus banyak belajar dari peran-tau. Masyarakat perantau lebihulet karena berjuang agar bisahidup di perantauan. Awal 1980-an, kehidupan masih mudah,keadaan ekonomi masih baik.Masyarakat Bali merasa terlenaoleh kemudahan yang ada. Porsipekerjaan sangat banyak dan

dimanfaatkan masyarakat pe-rantau. Variasi pekerjaan masihkurang. Belajarlah kepada orangyang ahli. Misalnya berdagangbakso. Belajarlah kepada yangahli agar bisa membuat baksoyang rasanya enak. Pengemisperlu diberdayakan lewat pekerja-an untuk masa depan yang lebihbaik. Jika ada variasi pekerjaandengan pengajar yang baik, makakehidupan semua masyarakatmiskin akan terangkat.

Anton

Subsidi DicabutJadi Beban

Adanya konversi minyak

tanah ke gas berdampak padakehidupan masyarakat Bali.Masyarakat Bali masih beratmeninggalkan minyak tanah.Saat listrik padam saat ber-langsung upacara, terasapentingnya minyak tanah. Di-cabutnya subsidi minyak tanahmenimbulkan beban bagi ma-syarakat.

Gautama

Banyak yang KurangKreatif dan Inovatif

Banyak warga masyarakatBali kurang kreatif dan inovatif.

Bersambung ke hlm. 12

Dari kiri: Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Koran TokohWidminarko, Ratna Hidayati, Reynoldy, Sri Mahatma,

Mercya Soesanto, dan Ignatius Sonny Wyarso

Lomba makan kerupuk yang diikuti anak-anak karyawan Koran Tokoh

Dampak Facebook terhadap AnakKEMAJUAN teknologi

informasi sangat pesat. Tek-nologi informasi mengubahgaya hidup masyarakat. Ma-syarakat seolah sangat ter-gantung pada fungsi tek-nologi informasi dalam se-gala aspek kehidupannya.

Fungsi teknologi infor-masi ibarat pisau bermatadua. Ada manfaat positifnya.Ada pula dampak negatif-nya. Namun, manfaat mau-pun dampak negatif yangkelak muncul tentu ber-gantung pada niat dan peri-laku tiap orang yang meng-gunakan produk teknologikomunikasi modern itu.

Internet menjadi salahsatu jenis teknologi informasiyang fenomenal belakanganini. Tukar informasi danjalinan komunikasi ke segalapenjuru makin mudah. Peng-gunanya pun hampir takmengenal batas usia. Adaanak-anak, remaja, bahkanorang dewasa.

Facebook menjadi salahsatu layanan internet yangsedang populer. Biro jasayang membuka layanan initersebar di berbagai tempat,terutama di daerah perkotaan.Penggunanya bukan hanyaorang dewasa. Anak dan

remaja juga tampak memanfaat-kan fasilitas ini.

Layanan serupa juga ada dilingkungan keluarga. Saat ini,internet dapat diakses pulakalangan anggota keluarga dirumah. Ini terutama bagi merekayang memiliki fasilitas teknologikhusus untuk mengakseslayanan ini. Bahkan, konsumenpengguna telepon seluler pundapat menggunakan fasilitasinternet tersebut sepanjang ter-sedia perangkat untuk meng-aksesnya.

Itu otomatis membuat parapengguna jasa layanan internetpun dapat mengakses komuni-kasi dan tukar informasi melaluifacebook. Ada banyak manfaatpositif yang dirasakan parapenggunanya. Ada yang ber-untung dapat memperluasjaringan bisnisnya, ada yangmemanfaatkan untuk menam-bah jaringan pertemanan, adayang menggunakannya untukmempererat persahabatan, ter-masuk tukar-menukar infromasi.

Namun, facebook pun dapatmenjadi salah satu sarana ko-munikasi modern yang ber-potensi mengancam pergaulananak dan remaja. Peristiwaterbongkarnya skandal per-dagangan perempuan anak disebuah daerah baru-baru ini

menjadi salah satu contohnya.Kalangan media massa meng-ungkapkan itu berawal darikomunikasi korban dengan se-seorang yang baru dikenalnyamelalui facebook. Rupanya,belakangan baru diketahuiorang asing tersebut ternyatasindikat perdagangan anak danremaja.

Itu bukti penyalahgunaanteknologi informasi dan komu-nikasi yang dapat mengakibat-kan munculnya ekses negatif.Ekses ini dapat menjadikananak dan remaja sebagai korbanpenculikan oleh sindikat per-dagangan manusia yang marak

belakangan ini.Fase perkembangan anak

rentan terhadap ekses negatifinternet ini. Mereka memasukifase perkembangan pueral.Sejalan dengan perkembanganfungsi jasmani, perkembanganintelektualnya berlangsungsangat intensif. Mereka biasa-nya memiliki minat yang tinggiterhadap pengetahuan danpengalaman baru.

Anak dan remaja otomatismemerlukan perlindunganmental, fisik, sosial, ekonomidari ekses negatif internet, ter-masuk pengawasan terhadappenggunaan facebook. Per-lindungan ini harus dilakukankalangan keluarga, sekolah,masyarakat, maupun peme-rintah.

Hak anak sudah dilindungihukum. Ini tertuang melaluispirit Undang-Undang Nomor23 Tahun 2002 tentang Per-lindungan Anak. UU ini men-jamin dan melindungi anak danhak-haknya agar dapat hidup,tumbuh, berkembang dan ber-partisipasi secara optimal se-suai dengan harkat dan marta-bat kemanusiaan serta men-dapat perlindungan dari ke-kerasan dan diskriminasi. Hakanak tersebut merupakan bagi-an dari hak asasi manusia yang

wajib dijamin, dilindungi, dandipenuhi keluarga, masya-rakat, serta pemerintah dannegara.

Spirit UU tersebut harusditerjemahkan secara konkretdalam kehdiupan sehari-hari.Keluarga harus senantiasamengawasi anak mereka saatmemanfaatkan layanan inter-net. Pengawasan dapat di-lakukan melalui komunikasisecara terbuka dengan sianak. Ini terutama dimaksud-kan agar orangtua dapatmemantau pergaulan anak-nya. Orangtua harus menge-tahui orang-orang di sekitarsi anak yang kerap menjadisahabatnya dalam ber-facebook.

Pengawasan orangtua itupun dimaksudkan untukmencegah sang anak menjadikorban kekerasan, terutamaperdagangan manusia. Jikaada hal-hal yang pantas di-curigai sebaiknya segeramelaporkan kepada aparatdesa adat maupun kepolisian.

Ni Made JayaSenastri, S.H., M.H.Pengamat masalah

anak, staf pengajar FHUniversitas Warmadewa

Denpasar

Jaya Senastri, S.H., M.H.

Page 3: tokoh 567 XI

322 - 28 November 2009 Tokoh

Remaja Kota Denpasar Terlibat Penganiayaan

Pemicunya Mabuk Mirasdan Masalah Keluarga

“Kebiasaan menenggakminuman beralkohol jugamenjadi masalah lain di kalang-an remaja. Remaja yang mabukcenderung melakukan peng-aniayaan terhadap kalangansebayanya,” jelas Pjs. KepalaBina Mitra Poltabes Denpasar,Ida Bagus Sarjana.

Ada lonjakan angka ke-jahatan maupun pelanggaranselama Agustus-September2009. Ia menyebutkannya ituberupa pencurian denganpemberatan, penganiayaan,pencurian dengan paksaan,pelanggaran lalu lintas, dankecelakaan lalu lintas. Walauangkanya menurun padaOktober 2009.

Data Poltabes Denpasarmengungkapkan gambaranmengejutkan. Selama Januari-Oktober 2009, pelaku dankorban kejahatan serta pelang-garan melibatkan kaum remaja.Jenisnya berupa pencurian,penganiayaan, penipuan,pengrusakan, pembunuhan,bunuh diri, pencabulan, pemer-kosaan, pelanggaran lalu lintas,kecelakaan lalu lintas, dannarkoba.

Pelanggaran lalu lintasselama Agustus sebanyak1.918 kasus. Ada 68 kasuskecelakaan lalin. Sebanyak 50kasus pelanggaran lalu lintasmelibatkan remaja berusia di

ANGKA kejahatan pencurian meningkat di Denpasar.Ini terutama menjelang hari raya umat beragama.Remaja berusia 14-21 tahun menjadi pelakunya.

bawah 14 tahun. Ada 1.530pelakunya berumur 14-21. “Ada338 pelaku berumur di atas 21tahun,” ungkapnya.

Pada Agustus, kasuspencurian dengan pemberatannaik drastis dari 9 kasus menjadi33 kasus. “Kasus pencuriansebagian diwarnai dengan aksikekerasan,” katanya.

Datanya menyebutkan,kasus pencurian yang diwarnaitindakan pemaksaan meningkatdari 13 kasus menjadi 42 kasus.Menurut Sarjana, pelakupencurian pada malam haridengan cara merusak danmelompat pagar, mencuri ba-rang berharga termasuk hewan

ternak, dijerat kasus pencuriandengan pemberatan.

Sementara kasus peng-aniayaan mengalami peningkat-an. Selama Agustus tercatatsatu kasus yang dilimpahkan kekejaksaan. Angkanya naik 18kasus pada September. “Lagi-lagi ini ini terjadi menjelangperayaan hari raya. Pelakunyasebagian besar remaja ber-status pengangguran,” kata-nya.

Latar belakang terjadinyapenganiayaan, menurut Sar-jana, dipicu berbagai hal,antara lain masalah keluarga.Namun, sebagian besar akibatmenenggak alkohol. “Ketikasedang mabuk minuman kerasini terjadi ketersinggunganantarteman, sehingga merekamelakukan penganiayaan.Inilah yang ada pada kasus-kasus yang pernah ada,”ucapnya.

Tindak kejahatan penipu-an selama Agustus punmenyeret kaum remaja domi-nan pelakunya. Ini tercatatada 21 kejadian. Pelaku yangmasih berstatus pelajar ada9 orang. Pelaku lainnyatergolong pengangguran.Sasaran korban pelakuutamanya sesama remaja. Ada5 korban tercatat sebagaipelajar, 16 korban remajapengangguran. —tin

Intensifkan PatroliKeamanan Lingkungan

PENGALAMAN kelam masih tersimpan di benak Putu Nilawati,S.H. Sekawanan anak muda berkumpul di salah satu sisi Jalan By PassDarma Giri Gianyar. Ada yang duduk di jok sepeda motor. Ada yangasyik menenggak minuman beralkohol. “Mereka tampak menikmatisuasana malam itu bersama-teman-temannya,” ujar sekretaris LHB ApikBali ini.

Menurut ibu dua anak yang berprofesi advokat ini, kawanan mudatersebut tampak masih berumur anak sekolahan. Celakanya, ada yangkelihatan mabuk. Mereka ini yang mulai menunjukan gelagat takbersahabat. “Dalam kondisi mabuk mereka ngebut mengendarai sepedamotor. Pengendara mabuk ini tak peduli dengan kendaraan lain yangmelintas di jalan raya tersebut. Ada yang sempat menyenggol badankendaraan yang lewat di jalan itu,” ungkapnya.

Meski urusan kenakalan remaja tersebut dinilai sudah masukwilayah hukum, semua kalangan harus duduk bersama memecahkanpersoalan tersebut. Keluarga harus memperhatikan pendidikan yangbaik, terutama dalam membentuk mentalitas anaknya. Masyarakat harusiktu mengawasi perilaku remaja nakal tersebut. “Pemerintah pun tidakbisa tinggal diam,” katanya.

Sementara pengamat hukum FH Unwar N.L.M. Mahendrawati, S.H.,M.Hum. menekan soal pentingnya peningkatan pengawasan sosialaparat penegak hukum di desa adat. Ini termasuk optimasi peran aparatkepolisian mengawasi keamanan warganya dalam aksi kenakalan remajatersebut. “Koordinasi dengan kalangan dunia pendidikan amat pentingpula. Upaya mengatasi ini tak bisa hanya mengandalkan satu komponen.Semua komponen harus terlibat menangani aksi kenakalan remaja ini,”ujar alumnus Program Pascasarajana UGM Yogyakarta yang menjabatdekan di kampusnya itu.

Sistem patroli keamanan lingkungan diharapkan makin intensifdilakukan, terutama malam hari. Ini bukan saja untuk meredam aksikenakalan remaja. “Patroli intensif aparat tersebut dimaksudkan untukmencegah terjadinya aksi kejahatan lain di sekitar lingkungan kehidupanwarga,” katanya. —sam

PERILAKU me-ngemis dan meng-gelandang berdampakburuk bagi perkemba-ngan psikis anak. Anakdiajarkan terbiasa me-minta belas kasihan or-ang lain.

“Itu berdampak burukbagi perkembangan psi-kologis anak,” ujarpsikolog I.G.A. RetnoKusuma, S.Psi.

Komunitas ini, lanjutRetno, terbisa hidupinstan. Mereka meng-anggap, tanpa bekerjakeras bisa mendapatkanuang. Pola pikir kerjakeras jauh dari diri anak.Mereka enggan belajar keras, termasuk tak memunyaicita-cita meraih masa depan. Ini berbahaya, karena jikagepeng tetap dibiarkan, generasi muda bangsa akan terkikishabis.

Kebiasaan menggepeng juga dapat memicu anakmelakukan tindakan kriminal. Misalnya, anak dapat menjadipelaku pencurian maupun perampokan. “Jika suatu ketikapemerintah melarang masyarakat memberikan apa punkepada gepeng, banyak gepeng menjadi kelaparan karenatak punya penghasilan. Mereka enggan bekerja karena rasamalas sudah membelenggu pikiran. Ini memicu merekamelakukan pencurian guna memenuhi kebutuhan hidup,”tambah Retno.

“Tak ada kata terlambat menyelamatkan mereka,” lanjutRetno. Caranya, pemerintah tak hanya asal ciduk dan hanyamengembalikan ke daerah asalnya. Perlu adanya program yangberdampak jangka panjang bagi perkembangan anak.Misalnya menampung mereka di sebuah tempat atau keluargadengan pembiasaan yang mampu mengubah pola pikir mereka.Menurut Retno, mengubah pola pikir bukanlah hal mudah.

Rata-rata anak yang menggepeng berusia 5-12 tahun.“Dengan pola asuh dan lingkungan yang baik, pola pikirmereka bisa diubah,” katanya.

Namun, Retno menyayangkan kegiatan yang selama inimenjadi program berbagai instansi, baik swasta maupunpemerintah, bersifat instan. “Baru satu tahun ditampung,mereka sudah dibiarkan berkeliaran. Hasilnya, mereka akankembali ke lingkungan saat mereka menggepeng,” ujarnya.

—lik

Gepeng PicuKriminalitas

Retno Kusuma

Mahendrawati, S.H., M.Hum.

Ida Bagus Sarjana

Putu Nilawati, S.H.

Kisah Warga Miskin di Panti Sosial Singaraja

Pekak Malang TelatenMengurus sang Kakak

Penghuni Panti Sosial Jara Mara PatiSingaraja berasal dari keluarga miskin. Merekaini umumnya datang dari hampir semuakecamatan di Buleleng. Namun, penghuninyatak ada warga miskin dari Kecamatan Tejakula.

Saat ini, jumlah penghuni Panti Sosial JaraMara Pati sebanyak 77 orang. Ada 36perempuan jompo. Menurut Koordinator PantiSosial Jara Mara Pati Singaraja, Dewa Sujana,syarat mereka ditampung didasarkan alasankemiskinan. “Ini alasan utamanya. Sebelumnya,kami melakukan kunjungan ke tempat tinggalnyauntuk melihat kondisi sebenarnya,” ujar Sujana.

Ada kisah lirih di balik kehidupan kaumlansia tersebut. Salah satu kisahnya terungkapdari pengalaman Made Malang (74) dan KetutPari (65), dua bersaudara asal Busungbiu.Sebelum menjadi penghuni panti, Pekak Malangdan Dadong Puri, sapaan akrab keduanya dipanti tersebut, hidup dalam kesulitan ekonomi.Untuk makan sehari-hari saja dua bersaudaraini kesulitan. “Sebenarnya kami empatbersaudara. Kakak sulung meninggal dan adikbungsu memilih tinggal di desa,” kata PekakMalang.

Semula ia sudah beristri. Namun, sejakbercerai dengan sang istri, Pekak Malangtinggal berpindah-pindah. Ia tak memiliki rumahsendiri. Sementara almarhum kakak dan adiknyatinggal di sebuah gubuk kecil sebagai penjagakebun kopi.

Pekak Malang saat itu bekerja sebagai buruhserabutan. Hasilnya cukup untuk makan sehari-hari. Pos keamanan lingkungan (poskamling) didesanya dimanfaatkan sebagai tempat melepaslelah malam hari. Hanya untuk berlindung darikegelapan malam di poskamling saja, PekakMalang harus mengeluarkan uang Rp 20 ribusebulan. Oleh pihak desa, Pekak Malangdiizinkan tidur di poskamling asalkan menyetoruang sewa bulanan.

B e r u n t u n gsetahun kemudianada petugas PantiSosial Jara MaraPati berkunjung kedesanya. PekakMalang menerimaajakan petugasmenjadi bagian darikeluarga besarpanti. “Saya sangatbersyukur, masihada yang maupeduli,” kata PekakMalang.

S e m e n t a r aPekak Malangtinggal di panti,adiknya, DadongPuri tetap tinggal dirumah kakaksulung mereka.Dadong Puribekerja serabutan,kadang menjadi

buruh suun di pasar. Upah Rp 1.000 yangdiperolehnya sudah membuat ia bisa menariknapas lega. Ini modal Dadong Puri membelisebungkus tipat yang ia bagi dengan kakaksulung saat itu. “Kalau tak ada rezeki, kamihanya minum air. Itu sudah cukup membuat kamikenyang,” kenang Dadong Puri.

Sepeninggal sang kakak, Dadong Puritinggal sendiri di kebun kopi. Meski usianyamakin bertambah, pekerjaan sebagai buruh suuntetap dilakoninya. Kadang sanak saudara dantetangga memberinya sebungkus nasi. Namun,Dadong Puri malu jika terus-menerus memintabelas kasihan mereka.

Pekak Malang yang tinggal di panti takpernah tidur tenang. “Saya terus memikirkankondisi adik saya. Akhirnya saya memintapetugas panti dan meminta ijin untukmengajaknya tinggal bersama di panti,” tuturPekak Malang.

Sejak dua tahun lalu, Dadong Puri tinggal dipanti bersama kakaknya. Kondisi Dadong Purimemang tak sesehat sang kakak. Dadong Puriterlihat lebih tua dari kakaknya. Penglihatannyamulai kabur, pendengarannya mulai terganggu,dan sesekali terserang rematik. Sebagai seorangkakak, Pekak Malang selalu mengawasi kegiatanDadong Puri di panti. Pekak Malang terlihatsangat menyanyangi dan telaten merawatsaudaranya ini. “Mereka berdua sangat akur.Pekak Malang sangat menjaga dan telatenmengurus adiknya. Kasih sayang sangatdiperlukan oleh penghuni panti jompo. Jangansampai mereka merasa disingkirkan dan terlantarhanya karena kondisi keluarganya miskin. Kamiterus menjaga silaturahmi dengan keluargajompo yang tinggal dip anti. Setidaknya merekameluangkan waktu menjenguk keluarganya dipanti agar mereka tak merasa dibuang,” jelasSujana. —put

Petugas Panti bersama Pekak Malang dan Dadong Puri

Wayan Ridem Berdagang Barang Rongsokan

Hasilnya Rp 6 Juta SebulanWAYAN Ridem termasuk

warga Kelurahan Kuta, Kabu-paten Badung, yang ber-untung. Hasil kerja keras ber-sama kelompok usahanya dariberdagang barang rongsokanterbilang lumayan. Minimal me-reka dapat mengais rezeki Rp 6juta sebulan.

Wayan Ridem semula ha-nya kuli bangunan.Namun, iabersama enam rekannya belaka-ngan memulai pekerjaan me-ngumpulkan sampah warga. Inidikerjakan melalui KelompokSwadaya Masyarakat (KSM)Bumi Lestari Banjar SegaraKuta.

Mereka termasuk kategorirumah tangga miskin (RTM).Dari sini, ada modal usaha Rp500 ribu sebagai bagian dariprogram dana bantuan bergulir.Bantuan ini yang menjadimodal awal lima bulan silamuntuk ayah empat anak inibeserta kelima rekannya

memulai usaha. “Kami punyaenam gerobak sampah untukmengangkut sampah darirumah-ke rumah,” akunya.

Modal usaha itu telahmembawa hasil. Ini diakuinyawujud nyata kepedulian kepadakeluarga miskin. “Kepedulianini datang dari kepala lingku-ngan dan Bendesa Desa AdatKuta yang mengawasi sekali-gus mengurus manajemenusaha kami,” ujarnya.

Dari pekerjaan tersebut,Ridem mengaku mendapatpenghasilan lumayan. Upahtetap diterimanya Rp 350 ribuper bulan. Namun, hasil keri-ngat tambahan dari penjualanbarang rongsokan tidak sedikit.“Saya menjual botol, kertasKoran, dan besi dari sampahyang kami kumpulkan. Hasilnyaper hari lumayan untuk uangmakan, beli, rokok, serta jajananak,” ungkapnya.

Ridem sebelumnya bekerja

sebagai kuli bangunan. “Se-belumnya saya bekerja saat adaproyek. Dalam sebulan sayalibur dua minggu,” kata KetuaKSM Bumi Lestari ini.

Dulu ia kerap gali lubangtutup lubang alias berutanguntuk menafkahi keluarganya.Selain tetangga, sumber utang-nya berasal dari kocek rekansesama kuli bangunan. Selakuketua kelompok, Ridem ber-tugas menarik uang sampah.“Hasil penarikan bisa mencapai6 juta per bulan, saya setorkanke rekening kepala lingkungan,”katanya.

Menurutnya uang tersebutditabung sebagai untuk pe-ngembangan usaha selanjut-nya. “Kami berniat uangtabungan tersebut kelak bisadipakai untuk membeli mobilpengangkut sampah agarkawasan pemungutan sampahbisa diperluas tak hanya rumahtangga, juga restoran dan ho-

tel. Dengan begitu kami bisamenambah tenaga kerja,”ujarnya seraya diamini kepalalingkungan serta bendesa desaadatnya.

Tak hanya penduduk asli,para pendatang yang kesulitanmendapat pekerjaan di kota turutdilibatkan dalam usahakelompok tersebut termasukSuharwi pria asal Desa Bengkeh,Kecamatan WongsorejoKabupaten Banyuwangi. Priayang sebelumnya sebagai kulibangunan ini mengaku lebihenak bekerja sebagai peng-angkut sampah.

Pria ini datang ke Balibersama istrinya tahun 2008. “Dirumah tak punya sawah sertasulitnya mendapat pekerjaan,”itulah alasannya pindah ke Bali.Kedua anaknya yang masihbocah diurus orangtuanya.

Menurut Koordinator KSMWayan Tegeg, pekerja pen-datang sangat diperlukanmenjelang Hari Raya Galunganagar menghindari penumpukansampah. Para petugas beragamaHindu saat itu otomatis liburuntuk sembahyang hari raya.

—tin

Genjot Kegiatan Ekstrakurikuler

Cegah Kenakalan Remaja

AKSI remaja di Kota Den-pasar mengundang keprihatinankomunitas pendidikan. “Ke-nakalan remaja harus mendapatperhatian serius. Mereka me-merlukan wadah untuk me-nyalurkan minat dan bakatnya,”ujar praktisi pendidikan Ir. AnakAgung Mayun Wirajaya, M.M.di sela acara pembukaan LawFutsal Competition yang mem-perebutkan Dekan Cup FHUnwar, Selasa-Senin (17-23/11),di GOR Ngurah Rai Denpasar.

Minat dan bakat itubermacam-macam. Selain seni,

juga olahraga. Aktivitasnyaharus melibatkan kalanganorganisasi ekstra yang ada ditiap lembaga pendidikan.Komunitas anak didik yangdiwadahi lembaganya masing-masing ini diharapkan menjadisalah satu wadah penyaluranminat dan potensi bakattersebut. “Law Futsal Competi-tion ini merupakan salah satuajang kampus kami meredam aksikenakalan anak didik,” ujarnya.

Menurut Pembantu DekanIII FH Unwar I Wayan Artha-naya, S.H., M.H., pertandingan

futsal yang diusung pihaknyasudah berlangsung empat kali. Inimelibatkan mahasiswa maupunumum. “Total ada 23 tim dariseluruh Bali. Ada 8 tim darikalangan SMA, 15 tim darimahasiswa dan umum,” jelasnya.

Olahraga merupakan salahsatu kegiatan ekstrakurikuleryang potensial meredammentalitas labil kawula mudakampus. “Olahraga mengajarkansportivitas. Ada yang kalah, adayang menang. Ini menanamkansikap untuk menghargai ke-lebihan dan kekurangan masing-

masing,” ujar Rika Adriati (21),mahasiswa FH Unwar.

Kalangan pelajar SMA punmenilai pentingnya upaya terus-menerus penanaman sikap moralkepada generasi anak didiktersebut. Salah satu caranya,menurut Indira Ayu ReginaGitaloka Pidada, melaluipenyaluran minat dan bakat.“Bagi yang senang seni mestiada wadah untuk merekamenyalurkan minat dan bakatnyaini. Begitu juga bagi murid yanggemar olahraga,” kata siswiSMAN 1 Denpasar ini. —sam

Regina Pidada Ir. Mayun Wirajaya, M.M.Rika AdriatiArthanaya, S.H., M.H.

Kenakalan RemajaKenakalan Remaja

Jompo

Kemiskinan

Page 4: tokoh 567 XI

22 - 28 November 2009Tokoh4

Transformasi Menjawab Tantangan Menuju yang TerbaikMenuju Dasa Warsa RSIA Puri Bunda

Rumah Sakit Puri Bunda hadir di Balisejak 15 November 2003. Pada awalnyarumah sakit ini didirikan sebagai rumah sakitbersalin (RSB) yang merupakan bentukpersembahan kalangan swasta dan praktisikesehatan untuk melengkapi infrastrukturpelayanan kesehatan di Bali . RSB PuriBunda pada saat itu hadir sebagai salahsatu pusat pelayanan kesehatan khususperempuan di Bali yang diharapkan dapatmenjawab semua kebutuhan pelayananyang berkualitas dan terpadu dengandukungan sarana diagnostik mutakhir dansarana fisik bangunan yang memadai. RSBPuri Bunda hadir dengan memadukankonsep rumah sakit bersalin yang aman danpelayanan hotel berbintang yang nyaman.

Berkembangnya kesadaran masyarakatterhadap kesehatan membuat kebutuhansarana dan pelayanan kesehatan yang baikpun semakin meningkat. Pelayanan yangdibutuhkan juga semakin menuntutspesialisasi dan penyesuaian secara terusmenerus. Penyesuaian ini tidak hanyaterhadap penyebaran dan ketersediaanfasilitas kesehatan saja, juga pelayananyang memenuhi keterpaduan dan standarkualitas pelayananan tinggi. RSB PuriBunda menjawab tantangan tersebutdengan melengkapi sarana prasarana yangdimiliki sehingga diharapkan bisa memenuhituntutan masyarakat terhadap pelayananparipurna di bidang kesehatan khususnyaperempuan.

RSB Puri Bunda saat itu didukung olehperalatan kedokteran modern, seperti: ruang

persalinan yang dileng-kapi dengan continu-ous and central moni-toring CTG (cardioto-cografi). Alat dengansistem baru ini, me-mungkinkan bayi ter-monitor secara terus-menerus selama prosespersalinan; ruang bayisehat dengan infantcare unit serta ruangbayi intensif denganincubator, photo the-rapy, C-PAP, ventilator,syrange pump, infu-sion pump serta incu-bator transport, untukm e m a k s i m a l k a nperawatan buah hatiyang baru dilahirkan;ruang operasi dilapisidengan lapisan sterilberstandar internasi-onal untuk meminimal-kan kemungkinan terjadinya infeksi; ruangpulih dan intensif care unit (ICU) denganperalatan canggih berstandar internasionaluntuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaanyang memerlukan perawatan intensif; USG4 Dimensi. Pemeriksaaan USG 4 Dimensimampu mendeteksi bila ada kelainan-kelainan pada bayi dalam kandungan secaralebih teliti. Misalnya kelainan jantung, hy-drocephalus, sumbing, dan lainnya.

Diawali dengan 14 orang dokter

spesialis kandungan, 1 orang dokterspesialis anak dan 4 orang dokter spesialisanestesi dan dukungan segenap karyawanserta manajemen saat itu, terbentuklahsuatu tim kerja yang solid, proaktif dan siapbekerja keras secara professional danberkesinambungan dalam memberikanpelayanan terbaik kepada segenap pasienyang mempercayakan proses kelahirannyadi RSB Puri Bunda.

Sejak Juli 2006, RSB Puri Bunda berubahstatus menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak(RSIA) Puri Bunda. Perubahan ini sebagaituntutan pelanggan dan untuk mengakomo-dasi keinginan masyarakat agar Puri Bundabukan hanya mampu merawat ibu namunjuga anak dengan kualitas pelayanan yangsama.

Sejalan dengan hal tersebut dalamperkembangannya RS Puri Bunda kini tidakhanya memiliki spesialis kandungan yangberkualitas dan memiliki keahlian khusus dibidang fetomaternal, onkologi dan ferti-litas yang senantiasa berkeinginan untukmemberikan yang terbaik untuk Puri Bunda,Bidang Anak juga berkembang pesat dansaat ini memiliki spesialis anak yangmendalami bidang neurologi anak,gastrologi, hematologi, perawatan intensifneonatus, anak dan seorang guru besar dibidang alergi dan imunologi. Bidang lainnyayang menyangkut anak saat ini juga ikut

berkembang denganikut bergabungnyadokter gigi anak da-lam memberikan pe-layanan di RSIA PuriBunda. Dalam per-kembangannya RSIAPuri Bunda akanterus membuka pe-luang pada segenapaspek medis yangmenyangkut pening-katan pelayanan pa-da ibu dan anak se-cara paripurna.

Sejak awal ber-diri hingga saat iniRSIA Puri Bundamemiliki visi dan misiyang diharapkanmampu menjawabtantangan dalam se-genap aspek yangdiperlukan guna ber-usaha menjadi rumah

sakit yang terbaik di Bali. Visi RSIA PuriBunda adalah menjadikan Rumah Sakit Ibu& Anak Puri Bunda sebagai Rumah Sakitunggulan dan terdepan dalam memberikanPelayanan Kesehatan Ibu dan Anakterkemuka yang berstandar Internasional diwilayah Indonesia bagian timur khususnyadi Bali sedangkan misinya menyeleng-garakan pelayanan kesehatan reproduksiwanita dan kesehatan anak yang sesuaidengan standar pelayanan tertinggi, aman,informatif, profesional, manusiawi dan ter-jangkau; mengupayakan terwujudnya sum-ber daya manusia yang profesional, akun-tabel dan berorientasi pelanggan; melak-sanakan pendidikan dan latihan yang ber-kesinambungan dalam upaya menuju pe-layanan prima; menjalin kerjasama denganinstansi, perusahaan dan semua pihak yangpeduli terhadap pelayanan kesehatankhususnya kesehatan reproduksi wanitadan kesehatan anak; menyelenggarakanpelayanan kesehatan rumah sakit yangsenantiasa mengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran,menuju pelayanan berstandar internasional.

Mengupayakan terwujudnya sumberdaya manusia profesional, akuntabel danberorientasi pelanggan merupakan suatuhal penting yang senantiasa diupayakanoleh pihak RS melalui pendidikan dan pe-latihan yang berkesinambungan. Mengem-

bangkan kualitas staf medis dan nonmedismerupakan satu hal penting yang dilakukanoleh pihak oleh RSIA Puri Bunda olehkarena segenap staf merupakan aset RSyang sangat berharga. Hal ini merupakansalah satu faktor penyebab jarang didapat-kan keluar masuknya staf oleh karenaketidakpuasan terhadap pihak manajerialRS. Perlindungan kesehatan dan kesejah-teraan terhadap staf membuat RSIA PuriBunda memiliki staf yang sangat loyal ter-hadap RS,memiliki pengalaman yang baikdi bidangnya serta kinerja yang tinggi.

RSIA Puri Bunda di usia keenamnyatelah mampu menawarkan program unggul-an laparoskopi dan operasi minimal invasifdalam memberikan pelayanan terhadap ibu,persalinan dengan nyeri minimal (anestesi),perawatan intensif di bidang neonatus dansaat ini menjadi salah satu rujukan pe-rawatan intensif neonatus di Bali. Suatu ke-bahagiaan tersendiri bagi RSIA Puri Bun-da saat mampu membantu seorang wani-ta dalam menjalani operasi sulit namundengan risiko dan nyeri minimal. Demikianjuga saat mampu memberikan perawatanyang optimal pada bayi seberat 760 gr danakhirnya keluar dari rumah sakit dengankondisi yang baik.

Pelayanan yang paripuna di bidangmedis tidak akan memberikan kenyamananyang sempurna bagi pemakai jasa PuriBunda tanpa ditunjang oleh kenyamananakomodasi yang memadai. Saat ini RS PuriBunda menyediakan 50 ruang inap dengankekhususan yang masing-masing setaradengan kamar hotel berbintang dan semuamakanan pasien disiapkan secara khususoleh bagian Food & Beverage hotel ber-bintang di bawah pengawasan ahli gizi yangberpengalaman. Pelayanan ala hotel ber-bintang ini tetap menawarkan harga khususbagi pasien yang kurang mampu namuningin mendapatkan pelayanan paripurna ini.

Kini dengan 26 orang spesialis kandung-an, 9 orang spesialis anak, 4 orang dokteranestesi dan 1 orang dokter gigi anak, be-serta staf terlatih yang berpengalaman, RSIAPuri Bunda dalam usianya yang keenam tetapberusaha menjadi yang terbaik dalammemberikan pelayanan paripurna kepadapasiennya guna menjawab tantangan menujuPuri Bunda yang lebih cemerlang. Suatu usahayang tidak kenal lelah dan memerlukan kerjakeras dari semua pihak. Selamat ulang tahunKe 6, RS Puri Bunda dan semoga selalu bisamenjadi yang terbaik. Semoga…

Dirut RSIA Puri Bunda dr. I.B. Semadi Putra, Sp.OG (K) menyerahkan potongan tumpengpada perayaan HUT ke-6 RSIA Puri Bunda kepada ketua panitia dr. A.A.N. Anantasika, Sp.OG (K)

Lobi depan RSIA Puri Bunda

Pemeriksaan Mata Gratis di Nusa Penida

Wantilan Pura DalemKarangsari, Dusun Karangsari,Desa Suana, Kecamatan NusaPenida, Klungkung menjaditempat pelaksanaan pemeriksa-an mata, pemberian kacamata,dan operasi katarak gratis kerja-sama Kelompok Media BaliPost dengan Yayasan Ke-manusiaan Indonesia. Baktisosial ini berlangsung selama 3hari, Senin (16/11) hingga Rabu(18/11).

Pada kesempatan tersebut503 pasien terlayani, 397 di-antaranya mendapat kacamatadan 221 orang mendapat obattetes mata. Mereka yang ter-data mengalami gangguan ke-butaan dan menjalani tindakanpengobatan dengan operasikatarak 18 orang. Pasien operasikatarak yang ditangani lang-sung ditempat oleh dr. W.Dharyata, Sp.M. dan dr. DiniDarma, Sp.M. ini berusia rata-rata diatas 50 tahun.

Ni Wayang Cemeng (70),salah seorang pasien dari BanjarJurang Aya, 9 kilometer dari tem-pat pemeriksaan, usai menjalanioperasi katarak, mengaku sangatsenang. “Saya senang dan ber-terima kasih dioperasi bu dokterkarena akan bisa melihat lebihterang lagi. Selama ini sayasudah ke Puskemas dan sudah

diberikan obat tetes ,” ujarperempuan yang telah ditinggalsang suaminya (almarhum) GdeMeranggi.

Kini ia hidup sendiri karenaselama menikah dirinya tidakmemunyai anak. Dalam kese-hariannya Wayan Cemengyang berjalan menggunakantongkat atau dipapah ini di-bantu oleh adik kandungnyaWayan Mider (60) yang ikutmenjalani operasi katarak.Wayan Cemeng mengaku men-galami kebutaan sejak duatahun terakhir. “Yang pertamatidak melihat adalah mata kanan

saya terus pelan-pelan mata kirisaya juga begitu,” kata Cemengyang masih bisa mendengardengan jelas ini.

Menurut Drs. I WayanSukajaya, Senior ManagerProject YKI, ini kedatangan timYKI yang pertama kali ke NusaPenida. Karenanya, untukmasyarakat wilayah desa lainyang belum mendapat pelayan-an pemeriksaan mata, YKI bakalmenjadwalkan lebih lanjutuntuk kembali ke Nusa Penida.

Pada kesempatan yangsama juga dilangsungkan pe-meriksaan mata di 4 sekolahdasar setempat, yakni SDN 1Suana, SDN 4 Suana, SDN 5Suana dan SDN 6 Suana. Se-telah terlebih dahulu dilaku-kan pendekatan dan penjelas-an terutama untuk murid yangmasih duduk di kelas 1 dan 2.Selanjutnya mereka dengansenang hati menjalani prosespemeriksaan tanpa rasa takut.

Pemeriksaan dilakukan ter-hadap 92 siswa di SDN 1, 140 diSDN 4, 72 di SDN 5 dan 76 diSDN 6 orang. Di empat SD ter-sebut yang memerlukan kaca-mata 16 orang dan obat 29 orang.Khusus di SDN 1 Suana dari 12guru yang memeriksakan mata-nya, 7 orang mendapatkan kaca-mata. —ard

Cemeng Bisa Melihat Lagi

Bali Sabet Empat PerakDari Pesparawi Nasional IX di Samarinda

DUTA Bali lagi mengukirnama harum dalam ajang PestaPaduan Suara Gerejawi (Pes-parawi) Nasional IX, Senin-Rabu(9-11/11), di Samarinda, Kaliman-tan Timur. Empat medali perakdisabet dari kategori PaduanSuara Dewasa, Paduan SuaraRemaja, Solois Remaja Putri, danSolois Anak Putri.

Meski medali emas dibawapulang ke Pulau Dewata dalamperhelatan Pesparawi sebelum-nya, empat medali perak tersebutmerupakan hasil unjuk kebolehanmengesankan. Bahkan, perolehannilai utusan Pesparawi Bali terpautamat tipis dengan peraih medaliemas empat kategori tersebut yangdibawa pulang Jawa Barat, Sula-wesi Utara, Maluku, dan JawaTengah.

Kontingen Bali terbang dariBandara Ngurah Rai, Kamis (5/11), menuju Surabaya. Setelahmampir ke GPIB dan GPDI diKota buaya, duta Bali melanjutkanperjalanan dengan jasa maskapaipenerbangan ke Balikpapan.“Salah satu anggota Paduan Su-ara Remaja sempat sakit dandiopname di rumah sakit,” ujar Ke-tua Kontingan Pesparawi BaliBudi Pangalela.

Esoknya, sekitar pukul 02.00,kontingen ini berangkat melaluijalan darat menuju Samarinda.Dari sini, aktivitas seluruh anggotakontingen lumayan menyita waktudan menguras enerji.

Sebuah seminar nasional

menjadi agenda penting. Seminaryang berlangsung Sabtu (7/11),diikuti Lembaga PengembanganPaduan Suara Daerah dan Lem-baga Pengembangan PaduanSuara Nasional. “Sehari kemudian,Minggu (8/11), Pesparawi Nasionaldibuka Menteri Agama RI Surya-darma Ali yang dihadiri para dirjendi lingkungan kementerian depar-temen ini,” jelas Budi Pangalela.

Lomba berlangsung Senin-Rabu (9-11/11) di Kota Samarinda.Duta Bali mengikuti empat kategoridari sebelas kategori yang di-lombakan. Selain Paduan SuaraDewasa dengan dirigen Ima danPaduan Suara Remaja dengan diri-gen Miko, Bali menyertakan MonikaNike Adiba untuk Lomba SoloisRemaja Putri dan Shizuka untukLomba Solois Anak Putri. Medaliperak menjadi ujung penilaian

penampilan duta Bali tersebut.Menariknya, perhelatan ini tak

lagi hanya melibatkan kalangan umatProtestan. Utusan umat Katolik danIslam juga ikut dalam ajang per-lombaan tersebut. “Ini bukti Pes-parawi bukan lagi milik umat Kristensaja,” ungkap suami Dra. Ani Fana-watie, Ak. ini.

Setelah sempat menikmati tur keTenggarong digelar Munas Pespa-rawi. Salah satu hasilnya, Pespa-rawi X Tahun 2012 bakal berlang-sung di Kendari, Sulawesi Teng-gara. Dukungan kuat datang daripemimpin daerahnya. Pemerintah-nya bahkan sudah membentuk pa-nitia penyelenggara yang di-komandani istri Gubernur SulawesiTenggara. “Sekali lagi, walau pe-mimpin daerahnya muslim, SulawesiTenggara antusias merebut ke-sempatan menggelar Pesparawi X

tersebut. Me-reka menyisih-kan Papua Ba-rat dan Malu-ku,” jelas BudiPangalela.

Dalam aca-ra penutupan,Dirjen BimasKristen me-naruh harapankhusus untukkontingen Bali.Duta Bali di-harapkan tam-

pil dalam kategori Lomba Paduansuara Etnik dalam Pesparawi Xdi Kendari. “Kami akan siapkanpeserta khusus kategori ini,” janjiBudi Pangalela.

Kontingen Bali yang dipimpinBudi Pangalela, juga didampingiketua I Andreas Sugeng, ketua IIBudi Wibowo yang diwakili Helot,ketua III Edison Siagian yangdiwakili Pieter, Eva dan Tata se-bagai sekretaris, bendahara AniFanawatie dan Dewi Panca,pengiring Paduan Suara DewasaFeny Rosita, pengiring PaduanSuara Remaja, Solois RemajaPutri, dan Solois Anak Putri EvaSulendra, dan pendokumentasiPrasetya. “Kakanwil Depag Bali,Pembimas Kristen Bali, dan ErwinSiregar sebagai pembina ikut pulamendampingi kami,” katanya.

Banyak kalangan memberikandukungan untuk duta Bali tersebut.Selain Pangdam IX/UdayanaMayjen Hotmangaraja Panjaitan,Gubernur Bali Made MangkuPastika, Wali Kota Denpasar IdaBagus Rai Dharmawidjaya MantraDenominasi Gereja-gereja se-Bali,Keuskupan Denpasar, dukunganjuga mengalir dari kalangan spon-sor. “Atas nama Pesparawi Bali danseluruh komponen yang tergabungdalam kontingen, kami menyampai-kan terima kasih kami atas semuadukungan tersebut,” ujar BudiPangalela. —adv

Duta Bali untuk kategori paduan suara dewasa unjuk kebolehan dalam ajang Pesparawi IX di Samarinda

Penampilan Paduan Suara Remaja Pesparawi Bali di SamarindaNi Wayan Cemeng

Pasien yang siap menjalani operasi katarak

KemanusiaanKemanusiaan

Page 5: tokoh 567 XI

522 - 28 November 2009 Tokoh

Pengunjung Berinteraksi Langsung dengan Alam Terbuka Hijau

Sarana Outbond dan Rekreasidi Sawah Indah, Ubud

Bersepeda mengelilingi perdesaan,menjadi sarana rekreasi menyenangkan

Berjalan-jalan di pematang sawah sambil menikmati pemandangan alam yang bersahabat

Perang bantal, yang kalah jatuh ke lumpur,sungguh rekreasi yang sensasional

Grup sebuah perusahaansaat melakukan kegiatan outing di Sawah Indah.

Tarik tambang di lumpur

SIAPA pun Anda, jika be-lum pernah berkunjung keSawah Indah, itu artinyakenangan indah dalam hidupAnda belum lengkap. Cobalahberkunjung ke sarana rekre-asi alam terbuka yang satuini. Di sini, Anda bisa secaramaksimal memanfaatkanwaktu untuk mendapatkankesenangan (fun) dan sensasiluar biasa saat menyatudengan alam persawahanterbuka nan hijau subur.

Pimpinan perusahaanyang sering mengadakankegiatan outbond atau rekre-asi di alam terbuka bagikaryawan atau relasinya,cukup bijaksana jika SawahIndah dijadikan referensikhusus untuk memanjakanmereka. Dengan rekreasi dialam terbuka, kekompakandan rasa kebersamaan akanmakin terjalin kuat.

Seperti yang disampaikanowner Sawah Indah EkaSugiyantha, outing/outbondsedang menjadi kecenderu-ngan baru rekreasi saat ini.Umumnya untuk kegiatanoutbond, peminat lebih sukajika berada di alam terbukaatau lingkungan hijau sepertipersawahan.

Ini cukup masuk akal jikamengingat rutinitas pekerjaan

sehari-hari yang cukup mem-bebani dan membuat tubuhkita letih. Kita perlu refreshing.Jadi tak ada salahnya jika kitamengurangi rasa penat danletih itu dengan menghirupudara segar persawahan yangkeberadaannya makin langkasekarang ini.

“Untuk itulah Sawah Indah

hadir. Kami mencoba me-nawarkan sarana rekreasioutbond yang takkan menge-cewakan Anda, pengunjungkami,” ujar Eka Sugiyantha.

Jika berada di SawahIndah, tambah Eka, pengun-jung seolah dibawa kembalikepada kenangan dan nostal-gia ketika masa kanak-kanak

karena tak sedikit dari kitayang merasakan indahnyabermain-main di sawah. Padamasa kini, kenangan takterlupakan itu masih bisa Andatemui saat berkunjung keSawah Indah.

“Di Sawah Indah, pengun-jung bisa melakukan aktivitasouting lebih lengkap dan

bervariasi, mulai bersepedakeliling desa, berjalan menyu-suri pematang sawah, bermainlumpur, tarik tambang, pukulbantal di atas bambu, me-mancing bahkan sekaligusberistirahat sambil makansiang dengan menu-menuikan segar yang diambillangsung dari kolam mancingyang ada di Sawah Indah,”papar owner Galang Cargo ini.

MemupukRasa Cinta AlamKegiatan rekreasi jenis out-

ing yang biasanya dilakukanpada akhir pekan (Sabtu danMinggu) di kalangan per-usahaan besar seperti per-bankan dan industri beberapatahun belakangan ini makindiminati. “Kami mencoba me-nawarkan sarana outbond danrekreasi di alam persawahanyang sifatnya lebih interaktif.Pengunjung menyatu denganalam. Dengan begitu, akantumbuh rasa cinta alam danlingkungan. Dan, itu hanyabisa didapatkan di SawahIndah,” jelas WK AsperindoBali ini.

Di Sawah Indah, pengun-jung tak harus menghabiskanwaktunya seharian. Bisa da-tang sebentar sekadar mampirdan hanya minum kopi di

udara terbuka di tengah arealpersawahan. “Misalnya gruppenghobi motor gede (moge)yang melakukan touring keKintamani, bisa mampir seje-nak untuk minum kopi diSawah Indah sambil menikmatikeindahan alam persawahan.Penat hilang dan kenanganindahnya akan terus tersimpandi hati,” kata bapak satu putraini.

Agar tak memendam rasapenasaran, Eka Sugiyanthamengajak Anda semua, ke-luarga, perusahaan atau grup-grup yang ingin membuat pro-gram outbond untuk datang keSawah Indah. “Silakan hubu-ngi kami dan kami siap me-

layani yang terbaik untukAnda, kapan pun mau ber-kunjung,” ajak pengusahamapan ini.

Sawah Indah adalah per-paduan restoran dan kolammancing yang dibangun diatas areal persawahan cukupluas. Kini, dengan alam yangmendukung untuk kegiatanoutbond, Sawah Indah telahmenjadi sarana rekreasiyang lebih lengkap dan barupertama ada di Ubud bahkandi Kabupaten Gianyar. JikaAnda tertarik, datang saja keSawah Indah di Jalan RayaGoa Gajah, Teges, PeliatanUbud, telepon 0361-7858080. —ari

Pemanfaatan Kotoran SapiMenjadi Pupuk Organik dan Energi Listrik

Total Recycledengan Teknologi Bio-Save

KELOMPOK Petani Ter-nak Sapi Lembu Sari I,Banjar Auman, Desa Pelaga,Kec. Petang, Kab. Badung, kinitersenyum lebih lebar. Pasal-nya, tingkat kesejahteraanhidup mereka bakal mening-kat seiring kemampuannyamengelola limbah/kotoranternak sapi menjadi pupukorganik yang bernilai eko-nomi tinggi.

Produktivitas petani ter-nak sapi di Br. Auman initermotivasi oleh Direktur PTAmanaid A. A. Ngr. Panji Asti-ka. Lewat pembuktian karyanyatanya berupa teknologipengolahan limbah/kotoransapi dengan sistem Bio-Save,yakni limbah di-recycle men-jadi pupuk organik yangmenyelamatkan lingkungan,membuat petani memilikiprospek keuntungan jauhlebih besar.

Menurut pembina kelom-pok petani tersebut, I KetutYuta, dengan pupuk organik

hasil olahan secara modern,tak ada lagi limbah sapi yangmencemari lingkungan. Kotor-an sapi menjadi pupuk organiksementara urinnya didaurulang untuk kembali diguna-

kan menyiram tanaman.“Pokoknya tak ada yang ter-buang sedikit pun dari ternaksapi kami, apalagi dengansistem Bio-Save yang insta-lasinya dibantu langsung olehPak Panji Astika, proses recy-cling limbah menjadi pupukorganik, berlangsung jauhlebih cepat, hemat waktu danmurah biaya. Hasilnya jugajauh lebih sempurna,” paparKetut Yuta didampingi KetuaKelompok I Wayan Siyung danbeberapa pengurus sertaanggota.

Tak mengherankan jikakelompok petani ternak sapiLembu Sari I ini mampumenyabet juara I lomba ternaksapi yang dirangkai lombasubak abian tingkat Kab.Badung, 12 November 2009.Menurut Ketut Yuta, salah satukriteria penilaian, lingkunganyang tetap hijau/terjaga meskiternak sapi meninggalkanlimbah/kotoran yang ber-potensi mengganggu lingku-ngan.

MenjadiPembangkit ListrikSistem Bio-Save dengan

total recycle tak hanya men-jadikan limbah ternak sapibermanfaat sebagai pupukorganik, tetapi gas methanyang dikeluarkannya sanggupuntuk menyalakan komporbio-gas sekaligus pembangkitlistrik mandiri lewat gensetyang telah di re-engineeredPanji Astika, pembuat tekno-logi Bio-Save itu.

“Potensi limbah makin be-sar maka gas yang dikeluar-kannya juga besar. Gas meth-ane yang merupakan salahsatu pemicu pemanasan glo-bal tersebut justru bisa di-gunakan untuk memasak(kompor bio-gas) dan menya-lakan genset. Inilah tujuankami melakukan bimbingandan pendampingan kepadakelompok petani di Br. Aumanuntuk mengenalkan cara-caramudah, sederhana dan mod-ern dalam pengelolaan limbahternak yang kemudian dipro-duksi menjadi pupuk organikdan gas yang bernilai ekonomitinggi,” ungkap Panji Astika.

Menurut pengusaha mudadari Puri Anom Tabanan ini,proses fermentasi berlangsungsetelah limbah ternak sapidimasukkan ke dalam tangkiBio-Save. Dalam tangki ter-sebut, limbah diolah menjadipupuk. Gas methane yangdihasilkan otomatis, disimpandalam compartement khusus,difiltrasikan untuk menghilang-kan kandungan H2S agar tidakmenghasilkan korosi padametal ataupun piston padaruang bakar. Pemasangan alatini hanya membutuhkan waktutidak lebih dari 1 jam dankurang dari 1 minggu, gassudah terbentuk dan dapatlangsung digunakan. Proses

PT AmanaidJalan Nakula No. 63 C, Kuta, Bali

Telepon 0361 499218Faksimile 0361 499188

Web : www.amanaid.com

Panji Astika bersama kelompok petani ternak sapi Lembu Sari I,berpose di depan instalasi Bio-Save.

ini juga memotong waktufermentasi dan memangkasbiaya penggunaan efektivemicro organism sehingga lebihekonomis dibanding sistemkonvensional dengan biayayang lebih mahal dan waktufermentasi yang lebih panjang.

“Dengan melihat dan mem-buktikan langsung cara kerjainstalasi yang kami tawarkan,ke depan kami berharap makinbanyak lagi kelompok petaniyang mengolah limbah dengansistem Bio-Save yang akanterus kami sosialisasikankarena manfaatnya cukupbesar, sehingga suatu saatpencemaran lingkungan dapatdikurangi dan ketergantunganpetani terhadap pupuk kimiadapat teratasi. Saat initeknologi pengembangan Bio-Save sedang dijajaki untukpenggunaan biogas sebagaipengganti bahan bakar mobil,”ujar Panji.

Kurang Bahan BakuMeski telah menjadi te-

ladan bagi kelompok petaniternak sapi di wilayahnya,bukan berarti Lembu Sari I takmenemui kendala dalam me-ningkatkan prestasinya. Yangsedang menjadi bahan pe-

mikiran anggota kelompokyang berjumlah 30 orang iniadalah minimnya bahan bakukotoran sapi. “Kalau inginmemproduksi pupuk organiklebih banyak, tentunya ternaksapinya juga diperbanyak. Inikendala kami. Kami sudahberkali-kali mengajukan pro-posal meminta bantuan pe-merintah untuk memberikanbibit sapi lewat pembiayaanmurah, tetapi sampai sekarangbelum berhasil, padahal kamipunya lahan pakan/rumputcukup luas,” keluh salahseorang anggota yang di-benarkan Ketua Kelompok IWayan Siyung.

Menurut Direktur PTAmanaid Panji Astika, bahanbaku sangat memengaruhitingkat produksi pupuk organik.“Selama ini petani Lembu SariI hanya mampu memproduksi1 ton pupuk organik dalamsebulan. Berbeda yang terjadi

di tempat lain, kelompokpetaninya mampu mempro-duksi pupuk organik sampai4 ton per hari. Ini karenaditunjang jumlah ternak sapiyang jauh lebih banyak.Pemerintah memang harussegera bersikap. Dukunganpemerintah tak hanya mem-bantu taraf hidup petani tetapijuga dalam upaya penye-lamatan lingkungan,” tuturPanji Astika yang telah me-ebarkan sayap usahanyahingga Jakarta, Lombok danPulau Sumbawa.

PT Amanaid adalah per-usahaan yang menciptakandan memproduksi Bio-SaveTank dan telah berpenga-laman dalam bidang pengo-lahan limbah, baik untukdomestik maupun komersial.Untuk kepentingan teknisdapat dikonsultasikan lang-sung dengan teknisi di kantorAmanaid.—ari

Panji Astika menunjukkan kompor yang menyaladari bahan baku bio-gas.

Genset dari bio-gas, mampu menyalakan lampu listrik.

Page 6: tokoh 567 XI

6 22 - 28 November 2009Tokoh

KASUS teh celup yang me-renggut korban masih simpangsiur kejelasan penyebabnya.Salah seorang karyawati pabriksosis yang turut menjadi korbanteh maut itu membantah tehtersebut beracun. Ia mengakudirinya minum teh kadaluwarsa.Berbeda dengan penjelasanKepala Instalasi ForensikRumah Sakit Sanglah dr. IdaBagus Putu Alit, Sp.F. DFMyang menyatakan. korban me-ninggal diduga disebabkanracun (Denpost, Senin 16/11).

Kasus teh celup yangmemakan korban menjadi per-hatian masyarakat. Sebab, tehmerupakan minuman yangdikonsumsi tiap hari. Teh jugadisuguhkan sebagai minumansaat tamu bertandang. Terlepasdari kasus teh celup maut ter-sebut, bagaimana sebaiknyamengonsumsi teh agar ber-manfaat?

Dari hasil penelitian salahseorang mahasiswa TeknologiPertanian Unud Anju ApriantoAritonang, teh mengandungantioksidan, khususnya tehhijau. Mahasiswa angkatantahun 2006 ini khusus menelititeh hijau celup. Kandunganantioksidannya lebih tinggidibanding teh hitam. Teh hijaumengandung antioksidan 2-4%. “Walaupun antioksidan ha-nya dibutuhkan sedikit dalamtubuh, namun fungsinya sa-ngat penting. Antioksidanmenangkal radikal bebas dalamtubuh dan ampuh mencegahtumbuhnya sel kanker. Radikalbebas dalam tubuh disebabkanpolusi lingkungan dan makananyang dikonsumsi tercemar,”kata pengajar Teknologi Per-tanian Unud Ir. Luh PutuWrasiati, M.P.

Menurutnya, teh berasaldari daun teh atau bahasaLatinnya disebut camellia si-nensis. Namun, sekarang ba-nyak juga beredar teh herbaluntuk kesehatan dari akar, bu-nga, atau batang seperti teh be-nalu, rosella, dan krisan. “Akti-vitas antioksidan teh herbal inijuga tinggi. Teh herbal banyakdigunakan di rumah kecantikan.Antioksidan tidak saja bekerjasaat diminum tetapi bekerja jugalewat kulit,” papar perempuanyang kini sedang menempuhstudi program S3 Ilmu Ke-dokteran konsentrasi Biomedisini.

Hal senada juga diungkap-kan dokter spesialis penyakit

dalam Prof. Nyoman Dwi Suta-negara. Menurutnya, antioksi-dan merupakan bahan yangdapat menetralisir kelebihanelektron-elektron radikalbebas. Radikal bebas ini mun-cul pada orang tua atau pasi-en diabetes dan hipertensi.“Belakangan ini diketahui,radikal bebas ikut berperandalam munculnya prosesdegenerasi khususnya terjadidi pembuluh darah sehinggamuncul serangan jantung danstroke,” kata Prof. Dwi. Anti-sipasinya, dengan memberi-kan obat-obatan yang me-lawan radikal bebas yakni anti-oksidan. Teh salah satunyayang mengandung antioksi-dan flavonoid, khususnya tehhijau. Jika dikonsumsi jangkapanjang memberi pengaruhpositif menangkal radikalbebas.

Menurut Guru Besar FKUnud ini, teh berasal daritanaman, sehingga penyimpan-annya harus bersih dan keringagar tidak ditumbuhi jamur.“Kalau sudah kadaluwarsa danterkontaminasi jamur sebaik-nya jangan dikonsumsi. Untukmengetahui ada tidaknya jamur,perlu dicek ke laboratorium,”ujarnya.

Teh berjamur dapat meng-akibatkan gangguan kesehatanseperti keracunan. Munculdiare dan muntah dalam kurunwaktu 1- 2 jam setelah mengon-sumsinya. Perut mulas,muntah-muntah, badan me-riang, dan diare akibat tubuhbereaksi menolak masuknyazat asing. Jika gejalanya sangathebat, cairan tubuh banyakyang hilang. Komposisi tubuhanak-anak berbeda denganorang dewasa. Sebanyak 50%lebih tubuh anak mengandung

KesehatanKesehatan

Biasakan Celup TehKurang dari Tiga Menit

cairan. “Jika cairan hilang, da-pat mengakibatkan dehidrasi.Terlambat penanganan, organtubuh bermasalah, gagal ginjal,jantung tidak berfungsi, bahkanmengakibatkan kematian,”paparnya. Kalau diduga masihtersisa racun di saluran cerna,racun harus segera dikeluarkandengan cuci lambung atau kum-bah lambung. Akibat kehilang-an cairan ini, tubuh harus di-infus. Kekurangan cairan ber-peran besar terjadinya kemati-an. Sebagian besar kematiankarena keracunan akibat dehi-drasi.

Ia mengatakan ada racuntertentu memengaruhi sel da-rah merah. Wajah menjadi bi-ru terutama di bibir, lidah, dandi telapak tangan, serta di ba-wah kuku. Jika keracunan

makanan, dapat dipastikandari muntah dan diare. Tu-buh memiliki pertahanan sen-diri dari serangan berbagaizat negatif. Lever adalah or-gan tubuh yang mampu me-metabolisir bahan-bahanracun. “Tiap kita makan, sarimakanan diserap usus dan di-alirkan ke lever. Terjadi proses-proses metabolisme di leveryang mengubah makanan be-racun menjadi tidak beracun.Lever berperan sebagai ben-teng dalam tubuh,” ujarnya. Na-mun, kata Prof. Dwi, kalauserangan datang terus meneruslever kewalahan. Kadang masihtersisa secara halus produkmetabolisme yang belum sem-pat dinetralisir, tetapi sudah ber-edar ke seluruh tubuh. Ini sa-ngat mematikan. Selain lever,tubuh juga memiliki seluler se-bagai pertahanan yang dapatmemakan bakteri.

Celup Kurang 3 MenitIr Luh Putu Wrasiati me-

nyatakan masyarakat cende-rung menginginkan yang hematdan praktis. Teh celup alter-natifnya. “Daun teh dibungkusdalam kantung kertas yangberisi tali agar memudahkanuntuk mencelupnya,” katanya.Umumnya, kertas dibuat daribubur kertas yang terbuat darikayu. Untuk membuat kertasini menjadi putih digunakan se-nyawa klorin. Kertas yangberserat ini digunakan sebagaikantung teh celup. Sampai saatini belum ada penelitian dam-pak kandungan klorin dalamkantung teh celup. Namun,Wrasiati menyarankan, kon-sumen sebaiknya mencelup-kan teh kurang dari 3 menit.Setelah itu, bandul teh di-

I Wayan Eka Ratnata Prof. Dwi Sutanegara

tkh/

ast

tkh/

ast

tkh/ast

Teh Celup

buang. “Biasanya kita men-celup teh hanya satu menit.Lebih dari itu warnanya sudahpekat. Bagi yang biasa me-naruh teh celup dalam cangkirsampai dingin, hendaknya mu-lai mengubah kebiasaan ini,”kata istri Anom Wijaya ini.Tujuannya, agar senyawa klo-rin atau senyawa lain pembuatkertas tidak ikut larut ke dalam-nya. Kalau direndam terlalu lama,kantung teh dapat rusak danbeberapa zat kimia dapat ikutterlarut di dalamnya. Menurut-nya, sebaiknya minum teh selagihangat akan terasa lebih nikmatdan dapat menyegarkan tubuhserta pikiran. Ia berharap BalaiPOM aktif dan bergerak cepat

jika ada indikasi. “Jangan ber-gerak setelah ada masalah,”sarannya. Pemerintah memunyaibeberapa standar yang harusdikuti produsen agar meng-gunakan kertas yang layakuntuk makanan. “Ada strandarkhusus dari Departemen Ke-sehatan RI,” tambahnya.

Menurut Kepala BidangPengujian Teranokoko (terapik,narkotika, obat tradisional,kosmetik, produk komplemen)Balai POM Denpasar Drs. IWayan Eka Ratnata, Apt.,pihaknya belum pernah me-lakukan pengujian langsungterhadap pembungkus tehcelup. “Kami hanya mengujiisinya,” ujarnya. Menurutnya,

jika memang pembungkus tehcelup terkontaminasi jamur,pasti terdeteksi dalam isinya.“Sebelum dikonsumsi, teh me-lalui proses penyeduhan se-hingga kalau ada mikroba akanmati,” jelas Eka.

Ia mengatakan, Balai POMselalu melakukan pengujiansecara rutin ke lapangan. Se-lama ini, kata Eka, belum per-nah ditemui teh beracun atauberjamur yang dipasarkan.“Tiap produk selalu memilikimasa kaladuwarsanya. Puluh-an produk teh beredar dipasaran termasuk teh herbaluntuk kesehatan. Rata-rataprodusen teh sudah diakuiproses produksinya bagusdan layak dikonsumsi,” jelas-nya. Dalam sebulan Balai POMmelakukan pengecekan kelapangan sekitar 30 kali surattugas. “Tidak mengkhusushanya makanan dan minuman,juga obat, obat tradisional ter-masuk suplemen makanan,kosmetik, dan narkotika psiko-tropika yang digunakan peng-obatan,” paparnya. MenurutEka, dalam setahun ada danapengujian 4000 sampel. Peng-ujian makanan dan minumantahun 2009 sekitar 1600 sam-pel dari dana Balai POM. Se-mentara dari pihak luar sekitar500 sampel. —ast

Dapat Layanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek

Iuran Keluarga PekerjaRp 60 Ribu Setahun

SEBUAH layanan menarik telahdigelindingkan Jamsostek. Layanannya

bertitel Jaminan PemeliharaanKesehatan. Sasarannya pekerja beserta

keluarganya. Besar iuran wajib hanyaRp 400 per hari.

A ngka nominal itudirinci dari totalnilai iuran setahun

sebesar Rp 60 ribu. Jika dikalku-lasi sebulan, peserta yangmengikuti layanan JaminanPemeliharaan Kesehatan (JPK)Jamsostek, dikenakan Rp 12ribu. Jika dihitung nilai iuran perhari hanya Rp 400. “Denganiuran Rp 60 ribu setahun ini, ke-luarga tenaga kerja ikut menjadipeserta JPK,” jelas Kepala Bi-dang Pemasaran PT Jamsostek(Persero) Cabang Bali I Den-pasar Suharto kepada puluhanpengusaha di Bali dalamkegiatan ‘Sosialisasi ProgramJPK’, Selasa (17/11), di Hong-kong Garden Restaurant Sanur.

Fasilitas layanan ini merupa-kan salah satu terobosanJamsostek untuk memberikanpenguatan mutu perlindungandi sektor ketenagakerjaan. Pro-gram jaminan sosial tenaga kerjayang sudah popular selama iniberupa jaminan kecelakaan kerja,jaminan kematian, dan jaminanhari tua. Tiga fasilitas layanan

ini hanya diperuntukkan bagitenaga kerja.

Namun, fasilitas JPK justrumemperluas jangkauan sasaranpeserta jaminan sosial yang di-fasilitasi lembaga milik peme-rintah ini. “Jika seorang suamipekerja ikut JPK otomatis kelakistri dan anaknya ikut pulaberhak mendapatkan fasilitaslayanan ini. Namun, khususjumlah anak yang ditanggungJPK maksimal 3 orang. Tigaanak ini berusia di bawah 21tahun, juga belum menikah,”jelasnya.

Menurut ketentuan yangberlaku, ada kewajiban mana-jemen perusahaan tertentuuntuk mengikuti program JPK.Ini terutama dikenakan jikamanajemen perusahan tersebutbelum memberikan mutu layan-an pemeliharaan kesehatan se-baik yang difasilitasi Jamsostek.“Pengalaman saya bertugas diGresik, Jawa Timur, dapat men-jadi contoh yang baik. Per-usahaan Petrokimia dan SemenGresik jelas memiliki fasilitas

rumah sakit sendiri. Mutulayanan kesehatan tenaga kerja-nya sudah dijamin secara baik.Manajemen perusahaan sepertiini dapat dikecualikan untuktidak menjadi peserta JPK,”katanya.

Pernak-pernik seputar fasi-litas layanan ini rupanya belumdipahami sementara kalanganpengusaha di Bali. Ini tampakdari deretan pertanyaan yangmencuat saat kegiatan sosiali-sasi tersebut berlangsung. Hakpekerja dan keluarganya saatmenjadi peserta JPK banyakdikorek kalangan pengusaha.Ini termasuk urusan prosedurteknis administrasi untuk men-dapatkan layanan registrasi

kepesertaan.Peserta JPK dijamin haknya

untuk mendapatkan layanan ke-sehatan yang sama standarnya,optimal serta menyeluruh pula.Namun, standar pelayanan ke-sehatan yang diperoleh ang-gota keluarga pekerja tidak ter-masuk pelayanan khusus, se-perti kaca mata, gigi palsu, danmata palsu, alat bantu dengar,alat bantu gerak tangan dankaki. “Pelayanan khusus ini ha-nya diberikan kepada pekerja-nya,” imbuh Suharto.

Secara umum, pesertanyamendapatkan layanan medis,seperti rawat jalan tingkat per-tama, rawat jalan tingkat lanjut-an, rawat inap, penunjang diag-nostik, pemeriksaaan kehamilandan pertolongan persalinan,dan gawat darurat.

Selain itu, peserta memilikisejumlah hak. Ini berupa hakmemilih fasilitas kesehatan yangdiutamakan di wilayah tempattinggalnya. Peserta pun dapatlangsung meminta pertolonganpada pelaksana pelayanan ke-sehatan jika memerlukan pe-nanganan darurat. Tambahanpula, peserta berhak menuliskanatau melaporkan keluhan jikatak puas dengan penyeleng-garaan JPK melalui formulir ditempat kerjanya. “Tenaga kerjaatau istri tenaga kerja berhakatas pertolongan persalinan kesatu, ke dua, ke tiga,” jelasnya.

Peserta wajib menyelesai-

kan prosedur administrasi me-lalui pengisian formulir daftarsusunan keluarga, memilih kartupemeliharaan kesehatan se-bagai bukti diri untuk men-dapatkan pelayanan kesehatan.“Selain itu, peserta wajibmengikuti prosedur pelayanankesehatan yang ditetapkan,”tambah Suharto.

Fasilitas JPK diyakinkanmerupakan salah satu upayamemudahkan tenaga kerja dankeluarganya memperoleh layan-an kesehatan. “Program ini di-harapkan dapat meringankanbeban ekonomi keluarga pe-kerja. Biasanya jika mau ber-obat, kebanyakan orang pusingmemikirkan biayanya. Namun,adanya fasilitas JPK tentuurusan biaya pengobatan bisalebih ringan,” ujar dr. BaraMuni yang ikut mempresentasi-kan standar jaminan pemelihara-an kesehatan Jamsostek itu.

Menurutnya, JPK bergulirsejak Juni 2007 di Bali. Ini me-

liputi wilayah kerja operasionalBali 1 dan Bali 2. Jaringan PPKdi wilayah Bali 1 meliputi 53PPK tingkat I. Fasilitas layanandapat diperoleh di balai peng-obatan, klinik, dokter umum,dokter gigi, rumah bersalin, danbidan. Wilayahnya tersebar diDenpasar (26 PPK tingkat I),Badung (16 PPK tingkat I),Tabanan (7 PPK tingkat I),Buleleng (2 PPK tingkat I), danJembrana (2 PPK tingkat I).

Sementara 6 PPK tingkat IIberada di wilayah Denpasar (RSSanglah, Apotek Kimia Farma,RS Indra, Apotek Satya Farma);Badung (RS dan Apotek BhaktiRahayu), dan Buleleng (RS danApotek RSUD Singaraja).

Program JPK di Bali, ber-dasarkan catatan Oktober 2009,berhasil menggaet 1.079 per-usahaan. Ada 42.125 tenagakerja yang menjadi pesertanya.Angka ini tentu masih jauh dibawah jumlah perusahaan yangmengikuti program jaminan

Sosialisasi melalui sistem banjar adat dapat menjadi terobosan baru untuk mendongkrakjumlah peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek di Bali

kecelakaan kerja, jaminanankematian, dan jaminan hari tuadi Pulau Dewata yang mencapai2.616 buah. Sementara jumlahtenaga kerja yang menjadipeserta ketiga program itutercatat 127.479 orang.

Itu berarti sosialisasi untukmeningkatkan kuantitas ke-pesertaan JPK masih memerlu-kan terobosan lebih efektif.Sosialisasi melalui sistem banjaradat yang dikenal sebagai caraefektif program penyuluhan keakar rumput yang dilakukansejumlah instansi di Bali dapatmenjadi pilihan terobosan efek-tif. Kemasan sosialisasi pun dapatdibuat lebih atraktif melaluipanggung pertunjukan keseniantradisional, seperti wayang kulit,bondres, arja, dan lain-lain. “Caraini dapat dicoba untuk menarikperhatian kalangan pengusahadan tenaga kerja melalui banjaradat,” ujar pengamat budayaBagus Sudiana di sela kegiatansosialisasi hari itu. —sam

Suharto

Page 7: tokoh 567 XI

722 - 28 November 2009 TokohNusantaraNusantara

Sekilas suasana umat Islam saat salat Idul Fitri 1430 Hdi areal parkir Puspem Badung di Sempidi Minggu (20/9)

Salat Idul Adha 1430 H

Tak lagi Berduyun-duyunke Denpasar

Ratusan Pengusaha Rajutdi Bali Membentuk Komunitas

Bali belum Mampu SediakanBahan Baku Benang

Eva KombinasikanRajut Mesin dan Manual

TIGA tahun Eva Agustinamenekuni usaha rajut. Wanitakelahiran 13 Januari 1982 inimemimpin sebuah home indus-try yang ia kelola.

Ketertarikan wanita asalPalembang ini terhadap bisnisrajut berawal saat ia bekerjasebagai supervisor di sebuahperusahaan rajut. Perkemba-ngan bisnis rajut yang cukupluas, membuat Eva memilihmembuka usaha sendiri.Produk yang dibuat sebagianbesar berupa baju dan jaketberbahan benang wool. Pe-ngerjaannya menggunakankombinasi antara mesin danmanual. “Aksesori yang ter-dapat di baju kami buat secaramanual. Inilah yang membuat

warga asing kesengsem,”ujarnya ketika ditemui dalamacara halal-bihalal Idul Fitri diBLK Bali, Minggu (8/11).

Eva mengembangkanusaha rajut bersama tiga or-ang karyawannya. Jika adapesanan melimpah, ia mencaritenaga tambahan. MenurutEva, ia mendapatkan pesanantinggi biasanya Agustushingga September. “Padabulan tersebut warga di luarnegeri menyiapkan dirimenyambut musim dinginyang jatuh November,” kataEva. Pesanan bisa mencapai2000 pcs berupa baju dan syal.

—likEva Agustina

SALAT Idul Adha 1430 Hijriyah, insyaAllah, akan berlangsung Jumat (27/11).Sebagaimana lazimnya, umat Islam akanmelangsungkan salat berjamaah di tempat-tempat ibadah seperti masjid dan musala.Oleh karena tempat ibadah yang ada diBali belum mampu menampung umat yangjumlahnya kian meningkat, salat jugaberlangsung di lapangan-lapangan umum.

M engingat belumsemua kecamatanmemiliki tanah

lapang umum yang bisadimanfaatkan untuk salat

berjamaah, tidak sedikit merekayang pergi ke kabupaten lainuntuk melaksanakan salat.Sebagian besar umat Islam diKecamatan Mengwi, misalnya,

dari tahun ke tahun harus pergike Denpasar, untuk melaksakansalat Idul Adha maupun IdulFitri, di lapangan Lumintang,Puputan Badung, bahkan dilapangan Puputan Margaranadi Renon. Tal ayal sebagianmereka harus melaksanakansalat di jalan raya, di sela-selaparkiran sepeda motor, karenalapangan Puputan Badung,misalnya, tidak mampu menam-pung umat yang datang ber-duyun-duyun.

Persoalan tersebut kinimulai teratasi. Bupati BadungA.A. Gde Agung yang dikenalsebagai figur yang peduliterhadap aspirasi umat ber-agama itu, sejak Agustus 2009telah membantu umat Islam

Aang

RATUSAN pengusahayang bergerak di bidang rajutberkumpul di aula Balai LatihanKerja (BLK) Bali Minggu (8/11).Pertemuan para pebisnis rajutini bukan membahas per-masalahan rajut, namun meng-hadiri acara halal-bihalal IdulFitri.

Di Bali lebih dari 400 orangmenekuni bisnis rajut, sebagaiprodusen, distributor, maupunpedagang. Mereka tergabungdalam Komunitas Rajut Bali.“Dari sekian banyak tukangrajut, 400 orang masuk ke dalamkomunitas kami,” ujar Aang,Ketua Komunitas Rajut Bali.

Mereka berasal dari ber-bagai daerah seperti Bandung,Bali, Banyuwangi, dan beberapadaerah di Jawa Timur lainnya.Sebanyak 12 pengusaha yangmemiliki pabrik rajut. “Totalpabrik rajut di Bali 14, dualainnya milik warga asing,” ujarAang.

Aang menuturkan, per-kembangan rajut di Bali me-ngalami pasang-surut. Namun,Bali sebagai daerah pariwisatatetap memberikan keuntunganbagi usaha rajut. Para peng-usaha diberi kemudahan dalammenjaring tamu asing sebagaikonsumen. Sebagian besarpasar yang dilirik para perajutBali memang pasar ekspor.“Untuk lokal peminat rajutmasih minim,” katanya. Rata-rata, Aang tiap bulan menerimapesanan 1000 pcs untukdiekspor ke beberapa negara diEropa. “Pakaian rajut digemariwarga asing yang bermukim dinegara bersuhu dingin,”katanya.

Produk yang dihasilkanpara pengusaha rajut ini sepertibaju, jaket, aksesori, syal, dantas. Produk ekspor banyakberupa jaket dan baju. Hargaproduk rajut rata-rata di atas Rp50 ribu.

Menjurut Aang, banyakuntungnya bergabung dalamkomunitas para perajut. Infor-masi terkait bahan dasar,

pemasaran maupun informasilowongan kerja cepat terakses.Komunitas di Bali ini berdiritahun 1980-an. Namun, sempattidak aktif. Dua tahun lalu,diaktifkan kembali denganmerangkul semua orang yangberkecimpung di dunia rajut.

Dengan bergabung dikomunitas rajut, segala suka-duka anggota ditanggungbersama. “Misalnya ada ang-gota sakit, dibantu peng-obatannya menggunakandana kas atau sumbangansukarela. Tiap bulan iurananggota Rp 2.000,” katanya.

Perajut Bali tak semuanyamenggunakan peralatanmesin. “Harga produk rajutmanual jauh lebih mahaldibanding mesin. Bahkan bisadua kali lipat rajut mesin.Maklum pengerjaannya me-

merlukan waktu lama dan jugaketerampilan khusus. Tamuyang banyak memesan produkmanual sebagian besar asalJepang,” tuturnya.

Namun, hanya sedikit or-ang yang mau menekuni rajutsecara manual. “Sebagianperajut manual berada didaerah Pupuan, Tabanan. Jikaada tamu memesan rajutmanual, kami memesan disana. Inilah pentingnya mem-bentuk komunitas,” tambah-nya.

Aang mengaku selama inibahan berupa benang lebihbanyak didapatkan dari luarBali seperti Bandung atauSurabaya. “Bali belum mampumenyediakan bahan dasarberupa benang,” tambah priakelahiran 18 Agustus 1971ini.—lik

untuk memanfaatkan areal parkirPusat Pemerintahan KabupatenBadung di Sempidi sebagailokasi salat berjamaah. UmatIslam memanfaatkannya sejakIdul Fitri lalu dan untukkeduakalinya dalam salat IdulAdha Jumat mendatang.Mereka bukan hanya datangdari Kecamatan Mengwi, tetapijuga dari Kecamatan Abian-semal dan Petang.

Panitia Pelaksana telahterbentuk dan telah meng-antisipasi bahwa umat yangmelakukan salat Idul Adhamendatang ini akan meningkatjumlahnya dibandingkan dalamsalat Idul Fitri. Hal tersebutdisebabkan umat Islam yangpulang ke kampung kelahiransaat hari raya Idul Adha tidaksebanyak saat Idul Fitri.

Salat Idul Adha akan diikutipemotongan hewan kurban dilingkungan tempat ibadah ataudi lingkungan tempat tinggalkelompok-kelompok umat Islam.Oleh karena Idul Adhabertepatan dengan hari Jumatsebagian umat akan melakukan-nya Sabtu esok harinya.Daging korban kemudian di-bagi-bagikan kepada fakirmiskin dan warga masyarakatlain yang berhak menerimanya.

Dipotong di Rumah PotongDi wilayah Denpasar Selat-

an salat Idul Adha juga akanberlangsung di LapanganPegok. Temanya, “DenganSemangat Berkurban Mari KitaBerbagi sebagai BentukKepedulian Kita terhadapKepentingan Umat Manusia”.Menurut rencana, imam dankhotib Ustadz Anang Setiyono.

Lapangan Kompyang Suja-na juga akan dijadikan tempatsalat Idul Adha untuk wargaDenpasar Barat, khususnyawarga Padang Sambian Tengah.Menurut H. Joko Iswono,Ketua Panitia Hari Besar Islam(PHBI) Denpasar Barat,biasanya jumlah jamaah yangsalat Idul Adha di lapangantersebut mencapai 2.000 orang.Pemotongan hewan ber-langsung di musala-musala.

Pelaksaan salat Idul Adhadi jemaah Masjid At-TaqwaPolda Bali dilangsungkan di ar-eal depan Mapolda Bali. Jikajamaah membludak, jalan WRSupratman di depan Mapoldahingga Masjid At-Taqwaditutup. Menurut Ketua Pengu-rus Masjid At-taqwa Polda BaliH. Mohammad Dasir, akanbertindak sebagai imam dankhotib K.H. Nur Hadi.

Jika hujan, masjid An-Nur diJalan Diponegoro, Sanglah,Denpasar, akan dimanfaatkansebagai tempat salat Idul Adha.Jika cuaca cerah, umat Islamsetempat biasanya melaksana-kan salat Idul Adha di lapanganPuputan Margarana, Renon.

Ketua Lazis (Lembaga AmalZakat Infak dan Sudakoh)

Masjid An-Nur Ilham Ahmadmenjelaskan, pemotongan he-wan kurban dilaksanakan ditempat pemotongan hewanlantaran keterbatasan lahan dimasjid An-Nur. “Dana kurbandari masyarakat kami belikanhewan kurban di tempatpemotongan hewan. Biayapembelian plus biaya potong.Kami tinggal terima bersih,”katanya.

Kurban yang diterimaMasjid An-Nur tak hanyaberupa uang namun juga hewan.“Bagi yang menyerahkan hewankurban, kami informasikan agarmembawa langsung ke tempatpemotongan hewan yangberlokasi di Jalan Teuku Umar.Terkadang mereka juga ikutmemotong,” katanya.—lik/tin

Page 8: tokoh 567 XI

8 22 - 28 November 2009Tokoh

Kiat Pasutri Ir. I Gusti Nyoman Sura Adnyana, M. Sc.dan I Gusti Ayu Made Wulandari, S.E.

Tak Ada Televisi di KamarSIRAT kebahagiaan

masih tergambar jelas diwajah dara manis bernamaI Gusti Ayu Putu Wulandari.Belum lama ini Gek Ayusapaan akrabnya dinobat-kan sebagai lulusan terbaiktingkat jurusan Teknik Sipildan tingkat Fakultas TeknikUnud pada wisuda ke-89, (7/11) dengan masa studi tigatahun dua bulan, dan IPK3,46. Bagaimana kiat darakelahiran Denpasar 12 Mei1988 ini dan seperti apadukungan keluarganya?

“Rajin membuat tugasdan tidak putus asa,” ujarGek Ayu mantap. Jawaban-nya ini memang terdengarklise, tapi seperti itulah iamenjalani masa studinya diFakultas Teknik JurusanTeknik Sipil Unud. Per-kuliahan di fakultas tersebutcukup berat. Namun, GekAyu telah membuktikandengan semangat dankemauan, semuanya bicatercapai. “Sejak awal, sayamemiliki target untuk men-jadi yang terbaik dantercepat,” ujar Gek Ayu yangjuga aktif di kepengurusansenat.

Penyusunan skripsidirampungkannya hampir

tanpa masalah. Kalau punada kesulitan, ia tak segan-segan bertanya pada kakakkelas, dosen, dan ayahnyayang memiliki dasar ilmuyang sama. Sejak kecil GekAyu memang menunjukkantalenta yang luar biasadalam banyak bidang. Diantaranya, sebagai Juara ILomba Membaca SlokaBerpasangan Tingkat SMPtahun 2002, Juara II LombaSekar Madya dalam Porseni(Pekan Olah Raga dan Seni)Tingkat Provinsi Bali tahun

2002, Juara I dan III LombaCipta dan Baca Cerpen Kate-gori Cipta Cerpen SLTPserangkaian HUT ke-42SMUN 1 Denpasar, Juara ISekar Madia dalam PekanSeni Remaja Kota Denpasartahun 2002, Juara II LombaKarya Tulis Ilmiah serang-kaian HUT ke-29 SMUN 5Denpasar, Juara II LombaMenulis Cerpen BulanBahasa tahun 2004. Dibidang akademik, prestasiGek Ayu patut diperhitung-kan. Peringkat tiga besar diSDN 12 Padang Sambianselalu di tangannya. Begitujuga saat melanjutkanpendidikannya di SMPN 2Denpasar dan SMUN 1Denpasar.

Talenta dan prestasiserupa ditunjukkan pula adikkembarnya I Gusti Ayu MadeWulandari yang biasa disapaGek Wulan. Sebagai anakkembar tentu banyakpengalaman menarik yangkerap mereka alami. Merekakerap jalan bersama danmemiliki hobi yang samayakni menyanyi, makidung,membaca dan menulis.“Kami jarang tidak cocok,”ujar Gek Ayu.

Sejak TK sampai SMA, si

kembar ini selalu belajar disekolah yang sama. Saatakan melanjutkan ke bangkukuliah, mereka memutuskanuntuk berpisah. “Bosan sajaterus bersama-sama. Nantikan bisa lebih banyak punyateman. Teman saya bisa jaditeman dia, teman dia bisajadi teman saya,” ujarnya.Kebetulan juga si kembar inimemiliki minat berbeda. GekAyu lebih tertarik ke teknikseperti ayahnya, Gek Wulanlebih menyukai bisnis(ekonomi) seperti ibunya.

Kiat KeluargaOrangtua Gek Ayu, Ir. I

Gusti Nyoman Sura Adnya-na, M. Sc. dan dra. NyomanWidarti, M.Si. berbanggadengan prestasi putri kembarmereka. Gek Wulan jugamenjadi lulusan terbaik diFakultas Ekonomi Unud saatwisuda, Agustus 2009. Masastudi yang ditempuhnyahanya dua tahun delapanbulan.

Sedangkan si bungsu IGusti Ngurah Bayu Wiranatayang baru saja melanjutkankuliahnya di Fakultas TeknikUnud menunjukkan bakatbermain musiknya sejakSMA. Ia tergabung sebagai

gitaris dalam grup VisualBand. Grup bandnya ini kerapmanggung dan menjuarailomba, di antaranya Juara IIILomba Band Putih Abu-abutingkat SMA se-Bali tahun2008 dan Juara III FestivalBand yang digelar FIF tahun2008.

Pasutri ini mengaku takada kiat khusus mendidikputra-putri mereka. Merekahanya menerapkan disiplinsejak kecil, terutama disiplinwaktu. “Jika waktunyabangun harus bangun, waktubelajar harus belajar, waktubermain silakan bermain,”ujar Sura, yang kini menjabatKepala Dinas PU ProvinsiBali ini. “Sejak kecil kamijuga memberikan tanggungjawab untuk pekerjaan-pekerjaan kecil di rumahtangga seperti mabanten dan

menyapu,” tambah Widarti,Kasub Bagian Tata UsahaKantor Pelayanan PerizinanTerpadu Provinsi Bali.

Meski mengaku sibukdengan pekerjaan masing-masing, pasutri ini menyi-kapinya dengan tetap salingberkomunikasi. Waktu makanmalam dimanfaatkan untukberkumpul bersama danmengevaluasi kegiatan yangmereka lakukan masing-masing. “Kami juga tidak me-letakkan televisi di kamarmasing-masing. Jika merekapunya televisi, pasti merekamalas ke luar kamar untukberkumpul bersama,” ujarWidarti.

Keluarga ini juga mene-rapkan filosofi ‘sambil menye-lam minum air’. Sang ayahyang pekerjaannya takmengenal hari libur, seringkali

harus mengecek pekerjaan-nya ke luar kota sepertisurvei pengawasan pantaike Candidasa, Karangasemdan Waduk Palasari diJembrana. “Keluarga seringsaya ajak ikut sekalian jalan-jalan. Saya menjalankantugas, mereka dapat maplesir-an,” ujar Sura yang banyakmeraih penghargaan dariYayasan Penghargaan Indo-nesia, di antaranya Man ofThe Year 2007, 2007 Indone-sian Leader AchievementAwards dan 2008 IndonesianLeader Achievement Awards,serta Citra Insan Pem-bangunan Indonesia tahun2004 dari Yayasan AnugerahPrestasi Pembangunan Indo-nesia. “Dengan begitu kamimenjadi tahu pekerjaanBapak dan banyak mendapatilmu juga,” ujar Widarti. – ten

Dari kiri: Ir. I Gusti Nyoman Sura Adnyana, M. Sc., I Gusti Ayu Made Wulandari, S.E., I Gusti Ayu PutuWulandari, S.T., dra. Nyoman Widarti, M.Si., dan I Gusti Ngurah Bayu Wiranata

I Gusti Ayu Putu Wulandari, S.T.

Harmoni

Sisi Lain dari Festival Ketupat Lebaran

Suguhan Menu‘Tim Laskar

PelangiAntikorupsi’

Sebut saja, sebagai misal,ada menu bertajuk ‘IndonesiaBersatu’. Ada pula yang me-namakan menu masakannyasebagai ‘Tim Laskar pelangiAntikorupsi’. Ini belum ter-masuk warna penampilan menumasing-masing yang tampaksumringah.

Itulah sisi lain yang menarikdari festival yang diusung kaumperempuan tersebut. Partisipan-nya pun mayoritas berasal darikalangan kaum hawa. “Melaluifestival ini diharapkan kaumperempuan, khususnya dikalangan komunitas Islam diBali, ikut melestarikan khazanah

ADA sisi lain yang menggelitik dari balikperhelatan Festival Ketupat Lebaran. Gawe

yang diusung Forum Komunikasi MajelisTaklim Ibu-ibu (FKMTI) Provinsi Bali, Minggu

(15/11), di Masjid Sudirman Denpasar itumenyuguhkan menu makanan unik. Keunikanbukan hanya dari keragaman hasil racikannya.

Tajuk menunya pun ada yang menggelitik.

WARGA miskin meng-anggap pendidikan itu ba-rang mahal. “Apalagi, pen-didikan sekarang seolah jadibarang dagangan,” ujar Wa-yan Artika, M.Hum, peng-amat pendidikan UndikshaSingaraja.

Gambaran kemiskinan dibeberapa desa di Karang-asem dan Buleleng masihkentara. “Pemerintah menye-rahkan segala urusan inikepada sekolah. Di sini pen-didikan dilakukan bukanuntuk mengatasi persoalanhidup anak didik. Pendidikandijalankan di atas berbagaipersoalannya sendiri,” kritik Artika.

Ia berharap ada partispasi masyarakat independen. Inisudah dikerjakan Yayasan Gemah Ripah di Dusun Kubu Anyar,Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng, sejak 9 tahunsilam. Yayasan ini mengusung program belajar sambil bermain(BSB).

Yayasan ini memberdayakan pola pendidikan bermakna.Anak-anak diyakinkan bisa mengubah keadaan miskin menjadikeadaan yang jauh lebih layak dan menguntungkan.“Pendidikan yang bermakna membuka wawasan anak tentanghidup, membantu anak berpikir kritis-analitis, terampilberkomunikasi, saling menghargai, membantu anak membangunharapannya,” jelasnya.

Mewujudkan hal itu, Yayasan Gemah Ripah, yang diketuaioleh Kadek Dewantha, membangun pasraman tempatdilangsungkannya kegiatan belajar sambil bermain.

Sembilan tahun bekerja secara intens di bidang pendidikandan bersentuhan langsung dengan persoalan-persoalan lokalanak didik ditemukan hambatan besar yang bersumber padakemiskinan ekonomi. “Harapan hidup lebih baik hilang entahke mana. Kuatnya pengaruh kemiskinan menyebabkanmasyarakat pasrah dan hidup miskin sepertinya sebagai pilihantak terelakkan. Sebagai pekerja pendidikan di yayasan ini,konsep dan praktik belajar bersama sangat pentingdikembangkan,” kata Artika.

Anak-anak belajar sesuatu secara holistik dan tema-temayang dipelajari dikembalikan pada konteksnya yaitu dalamdunia nyata dan dunia sosial. Belajar bersama di Program BSBmenghindari rumusan-rumusan formal yang “indah” namunwawasan apa yang dikandung di dalam rumusan-rumusan itusama sekali tak menyentuh diri anak. Dengan cara itu kegiatanbelajar diterima sebagai hal yang bermakna oleh anak-anak.“Hal itu ditopang juga oleh pelatihan-pelatihan berkomunikasidan berekspresi (drama, demonstrasi, melukis), baik secaralisan, visual, maupun tertulis,” ucap Artika.

Pengalaman menyelenggarakan pendidikan yang “berbeda”dari tradisi besar pendidikan pada umumnya, disusun kembalidan diterbitkan menjadi dua volume buku, yang berjudulBelajar dengan Bahagia. Buku ini diluncurkan Sabtu (14/11),di Pasraman Yayasan Gemah Ripah Pacung. Buku yang ditulispara pembina atau guru yang bekerja di kegiatan belajarbersama Program BSB, menggunakan bahasa yang dipahamioleh anak-anak setempat. Buku ini merekam proses utuhbagaimana suatu bahan pelajaran dipersiapkan, diterapkan,hingga dievaluasi. Tema-tema belajar bersama di dalam bukuini bisa dianggap sebagai satu model pembelajaran bagi guru-guru. Artika menilai kehadiran Yayasan Gemah Ripah Pacungdan Program BSB merupakan satu bentuk negosiasi langsungdengan fakta kemiskinan ekonomi di suatu kawasan pedesaan.

“Dengan demikian, ada pelayanan pendidikan yang tulusdan lebih baik, diterima oleh anak-anak setempat. Peran-peransemacam ini harus ada lebih banyak di berbagai tempat yangmiskin ekonomi, oleh pihak-pihak yang benar-benar mengertipersoalan-persoalan hidup secara lokal. Hal ini adalah bentuksinergi antara komunitas dengan pemerintah dalam rangkamengatasi hambatan-hambatan kemiskinan terhadapimplementasi program pendidikan,” pungkas Artika. —put

Menggagas Lahirnya Forum PerempuanLintas Umat Beragama

menu makanan tradisionalNusantara,” ujar Ketua PanitiaIr. Hj. Sari Prasetia didampingipengurus FKMTI Bali Dra Hj.Lailatul Arofah, M.H. dan Hj.Dewi Sinaryati.

Festival tersebut merupakanajang uji kreativitas dan inovasikaum ibu dalam meramu bahanmasakan tradisional menjadimenu yang menarik dipandangmata. Bahan bakunya berasaldari hasil pertanian lokal. Selainberas dan sayuran, juga buahlokal.

Jumlah peserta lomba tidaksedikit. Ada 74 kontestan yangdiwadahi FKMTI se-Bali yangberpartisipasi. “Mereka telahunjuk kebolehan masing-masing,” ujar istri pengusahaH. Ismoyo Soemarlan itu.

Uniknya, ketupat yangdihasilkan tak hanya berbahan

dasar beras putih. Ada yangmemakai beras hitam maupunberas merah. Cara penyajiannyapun tergolong lumayan kreatif.Inovasinya, tiap peserta bebasmenentukan sendiri nama menuyang mereka kerjakan.

Pangdam IX/UdayanaMayjen TNI Hotmangaraja

Panjaitan ikut memompasemangat. Jenderal bintang duaini bahkan sempat merogohkocek pribadinya untukmenambah hadiah bagi tiappemenang. “Ibu-ibu ini sangatkreatif,” ujarnya saatmengelilingi stan perlombaantersebut. —sam

ADA gagasan menarik diletupkan FKMTI Provinsi Bali. Sebuahforum yang menaungi kaum perempuan lintas umat beragama diBali digagas berdirinya di Bali. “Kami berharap forum ini kelakakan menambah erat hubungan solidaritas antarumat beragama,khususnya di kalangan perempuan di Bali,” harap Ketua UmumFKMTI Provinsi Bali Dra. Hj. Lailatul Arofah, M.H.

Menurutnya, selama ini sudah ada Forum KomunikasiAntarumat Beragama (FKAUB) Provinsi Bali. Kontribusi lembagaini sudah banyak dirasakan umat beragama di Pulau Dewata. “Kamidari kalangan perempuan ingin menambah kuat suasana kerukunanyang sudah terpelihara dengan bagus itu. Kami berharap lembagatersebut kelak dapat menjadi sarana penggerak kegiatan positifbersama kaum perempuan lintas umat beragama,” kata istri KabagTata Usaha Kanwil Depag Bali H. Syamsul Bahri itu.

Kerukunan internal sudah coba diperkuat FKMTI Provinsi Baliselama ini. Ini dilakukan melalui berbagai bentuk aktivitas. “Salahsatu aktivitas tersebut berupa festival ketupat lebaran ini,” jelashakim di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten Badung ini. —sam

Mengintip Program Belajarsambil Bermain di Kubu Anyar, Buleleng

9 Tahun Berjuanguntuk Anak Miskin

Wayan Artika

PendidikanNusantara

Ir. Hj. Sari Prasetia

Menu ‘Tim Laskar pelangi Antikorupsi’ yang disuguhkan salah satu peserta Festival KetupatLebaran

Pengurus Forum Komunikasi Majelis Taklim Ibu-ibu (FKMTI) Provinsi Bali yang dipimpin Dra.Hj. Lailatul Arofah, M.H.

Menu lainnya yang diramu salah satu peserta Festival KetupatLebaran yang diberikan nama “Indonesia Bersatu”

MozaikMozaik

Page 9: tokoh 567 XI

922 - 28 November 2009 Tokoh

Harmoni warna alamyang natural mendomi-nasi keberadaan hitam-putih dan abu-abu yangsentuhannya tak per-nah hilang. Pengolahanbahan akan lebih ino-vatif dengan teknik cut-ting yang sederhana.Hal ini diungkapkanperancang mode Bali,Angeliqa Indah A.Argawa yang di duniafashion dikenal denganAngelica Wu dan akrabdipanggil Indah inimengungkap sebagiankecil kecendrungan trenfashion tahun 2010selain mengacu pulapada tren di Paris,sebagai pusat mode.

Perancang mudayang menamatkan studidi Fashion Design Fac-ulty at the KvB Instituteof Techhnology ,Syd-ney Australia tahun1998 ini mengawalidebutnya dengan mem-buat fashion koleksibusana feminin nanromantis untuk eve-ning wear. Dia me-mulainya dalam suatuperagaan busana yangmenampilkan gaun-gaun malam rancangan-nya tersebut di Bali,tahun 2002. Hingga kinidesain-desainnya lebihbanyak mengarah kekonsep gaya feminin, romantikdan girlie style. Putri pasa-ngan Swandayani Ganda-kusuma dan Budi Argawa inimengaku banyak terinspirasioleh kota-kota di Asia selainBali tentunya.

“Sebenarnya masih adaacuan lain yang menyertai trentahun depan, seperti detailyang terus berkembang,” ujarIndah di “Legacy for The Fu-

ture” di Nusa Dua, beberapawaktu lalu sembari memper-kenalkan dan memperlihatkankarya kolaborasinya denganHeri De Jong seorang desaineraksesoris.

Display karya terbarunyayang terinspirasi antara sen-tuhan Jepang dan Bali denganlatar belakang sebuah suasanataman Jepang yang diimpikanNozomi dengan nuansa putih

dan properti ranting-ranting menjadikanback ground yang mi-nimalis dan nyaman.“Melalui kolaborasi inikreativitas dan konsepkami masing-masingdipacu dan dikemasdemi sebuah hasilbersama yang optimal.Terlebih eksplorasi ber-sama ini untuk pertamakalinya dilangsungkandi Indonesia. Unik bu-kan?,” ujar perempuankelahiran 24 Februariini

Ia menambahkanAPPMI Bali denganberbagai ajang fashionyang digelar, baik ituregular atau pun yangkhusus menge-tengahkan tren ke-depannya sangat me-merlukankan dukunganmedia cetak maupunelektronik agar majuseiring dengan kotabesar lainnya di Indo-nesia.

Dipastikan duniafashion sangat dinamisdan terus berkembang.Bagi anggota APPMIBali ini sangat menarikmengikuti trend dansegala perkembangan-nya tiap tahun yangsenantiasa berputar.“Begitu pula ketika kitamelihat tren yang

mengisi tahun –tahun sebelum-nya. Baik dari material, warna,cutting, style, silhouette maupungaris desainnya bisa saja menjadiinspirasi untuk menggarap karyabaru kedepannya,” ujar istriWanaagung Suryawisesa inisambil mengatakan dengansentuhan fashion pula penam-pilan seseorang dapat terlihatsempurna dan semakin me-mesona. — ard

Angelica Wu

Sentuhan Jepang dan Bali

Angelica Wu

Rizna Nyctagina

Sempat Minderdan tak Banyak Bicara

SUKA nonton Jeng Kelin beraksidi layar kaca? Sosok gadis yangkonyol dengan suara cempreng?Itulah peran yang dimainkan RiznaNyctagina yang membuat namanyamelejit di belantika dunia hiburan.

Kalau melihat Jeng Kelin beraksi,pemirsa tentu tidak mengira kalauGina, begitu namanya akrab disapa,adalah seorang gadis pemalu dan pendiam. Tak heran ketika ia munculdengan peran itu keluarga danteman-temannya sempat kaget, meskiakhirnya tertawa terbahak-ba-hak.“Iya, mereka nggak ngira akubisa memerankan tokoh konyolseperti Jeng Kelin. Mamaku sajaheran, apalagi teman-teman.

Waktu pertama kali melihat,mereka bilang, ‘Gila..kok elu bisamain mirip orang cacat mental begitu?Ha..ha..jangankan mereka, aku sendirijuga heran,” ujar Gina yang jugaseorang dokter. Dan uniknya, suaracempreng itu memang asli suaranya,

meski tidak ‘separah’ kalau dia tampilsebagai Jeng Kelin.

Gara-gara suara cempreng ini, akuGina, ia sempat minder dan itu makinmembuatnya makin tidak banyakbicara. “Pernah suatu ketika, ada te-man yang negur, kok, suaranyabegitu sih?! Aku jadi malu dan tidak“PD”. Saking mindernya aku sempatpunya pikiran ingin operasi pitasuara..ha..ha,,” kata anak tunggalpasangan Imam Djauhari dan CutFauziah (Ivo) ini.

Namun seiring dengan waktu, iapun mulai bisa menerima keadaanapa adanya. Tapi tak pernah terlintasdalam benaknya akan berkiprah didunia entertainment, apalagi mainsinetron. Suatu bidang yang jauh dariangan-angannya. Sampai suatuketika, saat ia dan ayahnya jalan-jalandi sebuah mall, seorang dari agencymenghampiri dan menawarkanmenjadi model. “Aku sempat herandapat tawaran itu. Apa bisa? Aku kan

pemalu, juga sedikit culun. Tapiakhirnya aku putuskan untukmencoba,” ucapnya.

Sejak itu jadilah dokter lulusanUniversitas Tarumanegara Jakarta ini,sebagai model iklan, Wajahnya yangcantik ditunjang tubuhnya yangmungil 160 cm/43 kg, ternyata larismanis sebagai model. Dari model iapun mendapat sejumlah tawaran mainsinetron.“Aku mau tapi tetapmembatasi diri, karena kan masihkuliah. Jadi main sinteron pun akuseletif banget, itu pun sempatmembuat kuliah aku keteteran. Yang harusnya bisa selesai empat tahun jadilima tahun,” jelas Gina yang kinimengambil spesialisasi kandungan.

Ikhwalnya tampil dalam sinetronkomedi pun, menurut gadis kelahiranNovember 1984 ini, suatu yang meng-herankan. Ia merasa aneh, seorangyang pemalu justru diberi peran utamadalam cerita komedi. “Itu ide produser.Aku sempet heran kok peran komedi.

Tapi ya sudah, aku pasrah. Cumadimodalin wig dan kostum, pokoknyaimagenya lebay banget.

Soal suara, ya memang dasarnyaudah cempreng, jadi tinggal ‘dipermak’dikit. Juga gerak-gerik. Kebetulan akusering nonton film-film komedi, jadinggak masalah,” tutur presentersejumlah acara televise ini. Nyatanya,peran itu boleh dibilang cukupberhasil, dan nama Gina sebagai JengKelin pun ikut terangkat.

Menurut Gina, sejauh ini tidak adamasalah dalam membagi waktu antaradua profesi yang berlainan itu, artisdan dokter. “Aku ingin keduanya bisaberjalan seiring, toh, ada banyakcontoh selebriti yang juga dokter,ternyata tidak masalah,” katanya.Ketika ditanya, apakah inginmerambah ke dunia menyanyi sepertiartis lain, spontan Gina berteriak.“Waduuhhh.. dengan suara kayakgini? Ha..ha..aku nyanyi cukup dikamar mandi saja!”—dia Rizna Nyctagina

PanggungPanggung

Putu Anindya Dhamma Pradevi

Melaju di Panggung HiburanNama LengkapPutu Anindya Dhamma PradeviPanggilanNindiKelahiranDenpasar, 4 Mei 2002SaudaraMade Anindita PrahestiDhamma (adik)OrangtuaI Ketut Swastika / KomangEnny MardewiAlamatJalan Gunung Soputan,Pondok Galeria II/17 DenpasarSekolahSD Anugrah (kelas 3)HobiMenyanyi, MenggambarPrestasi TerpilihJuara I English Singing ContestKategori B Anugrah, April2008; Juara II Lagu PopIndonesia (A), Prabaswari,Maret 2009; Juara Harapan ILagu Barat (A) Prabaswari,Maret 2009; Juara III BahasaInggris (A) Prabaswari, April2009; Juara I Lomba GendingBali (A) Anugrah,April 2009;Putri Busana Kebaya Terbaik,Anugrah 2009; Juara I LombaModeling Kategori B Anugrah2009; Juara I Lomba BinaVokalia Kategori B Anugrah2009; Juara III Lomba MasatuaBali Kategori A Anugrah 2009;Juara I English Singing ContestKategori C Anugrah 2009;Harapan III Karaoke KategoriA, Joyful dan J Five 2006;Harapan I Valentine SpringSummer, Franky Agency 2006;Juara I Personality FrankyAgency2009; Juara II PopularSinging Contest Studio 53Talent & Event 2009; Juara IILagu Perjuangan, JuaraHarapan II Lagu Pop Bali,Juara Harapan I Lagu PopIndonesia oleh Prabaswari2009; Juara I Karaoke DavyEnterprise, Agustus 2009;Juara II Matematika (B), Juara IIEnglish Vocabulary , Juara IIBahasa Inggris, Juara IIBahasa Indonesia, Harapan IISains,The Best AcademicKategori B, PrabaswariSeptember 2009.

SATU lagi bocah yang punyabanyak prestasi. Keberanian danaksinya tampil di depan umum,utamanya panggung seni tak perludiragukan. Dalam berbagai lomba,kemenangan demi kemenangandiraihnya. Pemilik mata sayu inimampu memberi keceriaan bagimereka yang dapat menikmatibakat dan prestasinya.

Meski hari-harinya dipenuhi aktivitasseni namun tugas rutinnya sebagai pelajartak terganggu. Terbukti peringkat satu tetapdigenggam pemilik nama lengkap PutuAnindya Dhamma Pradevi ini. “Nindi baruaja selesai les bahasa Inggris,” kataperempuan kelahiran 4 Mei 2002 ini sambilmenuju ruang latihan, saat ditemui ditempat berlatih vokal pekan lalu. Taksedikit pun terbersit keletihan di wajahnya.

Putri sulung pasutri I Ketut Swastikadan Komang Enny Mardewi ini memunyaienergi dan motivasi tinggi menjalanikegiatannya. “Saya sendiri heran tiap harimenjalani jadwal les yang cukup padatsemangatnya tak pernah surut,” kata sangmama. Berkat kedisplinannya, ia memilikideretan piagam, piala dan anekapenghargaan. Selain itu ia sering didaulatmeramaikan acara anak-anak denganmenyanyi. Kelebihan gadis kecil yangakrab dipanggil Nindi ini turutmengharumkan nama sekolahnya.

Sang ketua kelas sejak kelas satu inidi sekolah dikenal sosok yang pintar,imajinatif, kreatif dan mudah bergaul.Hingga kini Nindi yang bercita-cita jadiguru ini masih aktif berlatih olah vokal,menyanyi, menari dan main piano sertasesekali menjajal kemampuannya melaluilomba. Nindi juga aktif di Sanggar Lintangdan turut meramaikan musik pop Balimelalui gending rare dalam album‘Bintang-Bintang’. “Nindi menyanyikan lagu‘Napi Alusne’. Video klipnya sudah tayangdi Bali TV,” cetus gadis berkulit bersih yangsering mengisi acara “Anacaraka” di BaliTV ini.

Pelajar bersahaja tapi selalu optimis ini

mengaku senang dengan apa yang selamaini dilakoninya. “Iya, Nindi senang ikutsemuanya. Jadi punya banyak teman dimana-mana. Mama, papa dan guru jugaselalu mendukung,” ujar Nindi riang danmengaku tidak punya kiat khusus ketika ikutlomba. “Yang penting mau belajar dan berdoaterus berusaha sebisanya,” ujarnya serayatersenyum.

Melihat kemampuan Nindi, orangtuanyaberharap agar pada masa akan datang,dengan terus diasah, kemampuannya dapatditingkatkan lagi demi bekal menggapai cita-cita Nindi. Mereka juga ingin dalamperjalanan putrinya tercinta semua prestasidi panggung hiburan dan akademis yangdigapainya merupakan kenangan sekaliguskebanggaan. Nindi, keceriaan masa kanak-kanaknya tak terlewatkan. Sekolah,menyanyi, menari dan bermain semua dapatdinikmatinya sebagai hobi yang meng-asyikkan. —adv/ard

○Putu Anindya Dhamma Pradevi

Page 10: tokoh 567 XI

10 Tokoh 22 - 28 November 2009

Krisis Global, Tingkat KunjunganWisatawan ke NTB Meningkat

Lombok Sumbawa Promo Diaktifkan

Kawasan Wisata Senggigi

Haris dan Rospita Terunedan Dedare NTB

NTB akan Bangun Masjid Semegah Hotel Berbintang

Drs. Gita Aryadi, M.Si.

Abdul Haris dari Kabupaten Bima sebagai Terune dan RospitaDening Ayu dari Kabupaten Lombok Utara sebagai Dedare,

menjadi Duta Wisata NTB 2009.

Wakil Gubernur NTB menyerahkan hadiah kepada Duta Wisata NTB 2009

Malam Grand Final Terune Dedare NTB 2009

Ir. Misbach Mulyadi

GUNA mendukung promosi pariwisata,Pemerintah Provinsi NTB membentuk Badan

Promosi Pariwisata Lombok Sumbawa (BPPLS)atau yang lebih dikenal sebagai Lombok Sumbawa

Promo (LSP). LSP merupakan partner kerjaPemerintah Provinsi NTB dalam mempromosikan

potensi pariwisata Lombok dan Sumbawa. LSPdiharapkan dapat memperluas jalur promosi

untuk menajamkan visi dan misi kepariwisataandan dapat melakukan efisiensi dan efektivitas

promosi di dalam maupun luar negeri.

S elama ini promosipariwisata LombokSumbawa terkesan

dilakukan sendiri-sendirisehingga tidak melahirkan hasilyang maksimal. Kini LSPdiharapkan dapat meng-koordinir dan menghimpunseluruh unsur yang terlibatdalam Badan Lombok SumbawaPromo untuk menyusun pro-gram, kebijakan, penggalangansumber dana dalam upayamenggerakkan kegiatan pro-mosi yang terarah, terencana,terpadu dan berkesinambu-ngan.

LSP memiliki tugas yangstrategis dan penting yaknimelakukan analisis pasar untukmenentukan sasaran promosibaik pasar utama, pasarsekunder maupun pasar poten-sial sesuai dengan potensi yangada di Provinsi NTB sebagaidaerah tujuan wisata. Untukmencapai target satu jutawisatawan pada Visit LombokSumbawa 2012, peran LSPmenyusun strategi pemasaransekaligus menentukan segmen-tasi dan lokasi pasar utama/potensial serta melakukan kerjasama dengan tour operator,penulis pariwisata, dan badan-badan promosi wisata dalamdan luar negeri dengan me-nyiapkan materi dan bahanpromosi yang sesuai denganpangsa pasar kegiatan pe-masaran pariwisata NTB.

“Dalam mempromosikanpariwisata NTB, LSP memilihcara promosi yang kompetitifyang diminati pasar. Termasukjuga menyosialisasikan tentangkonsep pengembangan pari-wisata Lombok Sumbawa kedepan sebagai daerah tujuanwisata yang kompetitif,” ung-kap Ir. Misbach Mulyadi, KetuaHarian Lombok SumbawaPromo. LSP sebenarnya telahberdiri tahun 1998, namundalam perjalanannya eksistensi-

nya belum benar-benar mak-simal.

Sejak Pemerintah ProvinsiNTB saat ini menempatkansektor pariwisata sebagaiunggulan pembangunan dae-rah, LSP mulai terlihat aktivitas-nya yang padat. LSP kinitampak lebih dinamis danproaktif bahkan cenderungagresif melakukan koordinasidan pendekatan denganseluruh elemen kepariwisataandi NTB agar mau bergerakbersama, seiring sejalan dalammembangun pariwisata NTB.Sebagai partner pemerintahdaerah, LSP menggiring Tour-ism Indonesian Mart and Expo(TIME) untuk dilaksanakan diNTB tahun 2009 (telahberlangsung Oktober lalu) dantahun 2010.

Lombok Sumbawa Promomerupakan payung organisasikepariwisataan yang tergabungdalam Asita (Asosiasi TravelAgent) NTB, PHRI (Perhim-punan Hotel dan Restoran In-donesia) NTB dan HPI(Himpunan Pramuwisata Indo-nesia) NTB, kata Misbach.Dalam segala kegiatan yangdilaksanakan LSP senantiasamelibatkan organisasi-organi-sasi tersebut.

Setelah sukses dengan pe-nyelenggaraan TIME 2009,Pemerintah Provinsi NTB danLSP akan menjalani hari-haripadat promosi tahun 2010.Berbagai even sudah terjadwaldengan sangat padat. Upayameningkatkan citra positifLombok Sumbawa agar bisaberdaya saing internasionalmenjadi agenda terpenting LSP,ujar Misbach.

Dalam beberapa kesem-patan berpromosi ke luar negeri,LSP berupaya menciptakanbranding pariwisata NTB yangberdaya saing internasional.Menurutnya, promosi ke luarnegeri masih dianggap penting.

“Tanpa berpromosi ke luarnegeri pariwisata NTB akansempit dan terbatas ruanggeraknya,” ujar aggota DPRDProvinsi NTB ini. Promosidilakukan ke dalam dan luarnegeri tersebut condong mem-perkenalkan dan langsungmenjual produk pariwisata.

Tahun lalu, katanya, Lom-bok hanya disinggahi satukapal pesiar. Namun, setelahpromosi luar negeri dilakukanada 18 kapal pesiar yang telahdirencanakan datang keLombok tahun 2010. Tidak bisadinafikan inilah nilai positifyang langsung didapat daripromosi tersebut. Brikutnyaakan diikuti kunjungan-kunjungan lainnya.

Selain gencar melakukanpromosi dan penyelenggaraankegiatan juga bertujuan untukpromosi, LSP terus mendorongkabupaten dan kota di NTB

mau bersama-sama melakukanpromosi. “Dalam promosipariwisata, kami berusahauntuk bisa merangkul kabu-paten dan kota,” katanya.

Untuk menyukseskan upa-ya promosi ini agar memberikankontribusi yang maksimal bagikabupaten dan kota sertaprovinsi ini secara umum, LSPmenjemput bola, melakukanpendekatan-pendekatan dansenantiasa mengajak kabupatenkota bersama-sama melangkahbersama. Tidak bisa dimungkiriyang memiliki objek-objekwisata itu adalah kabupaten dankota.

Setahun sejak peluncuran“Visit Lombok Sumbawa 2012”,iklim pariwisata NTB mem-pelihatkan tren menggembira-kan dan positif tahun 2009.Terjadi kenaikan kunjunganwisatawan ke NTB Februari –Maret 2009 sebanyak 44,7%.

Kenaikan kunjungan Maret2009 28,3% dibandingkan Maret2008. Kenaikan angka ini justruterjadi saat muncul ke-khawatiran kunjungan akanmenurun akibat krisis global.Rupanya ini tidak berlaku diNTB.

Tingkat kunjungan wisata-wan ke beberapa pusat wisataseperti tiga gili, Senggigi danLakey, misalnya, tampak makinramai. Pelaku perhotelan men-jadi demikian optimis melihatokupansi yang terus membaik.Demikian pula travel agentyang juga mengaku menanganilebih banyak tamu dibanding-kan tahun sebelumnya. Salahsatu travel agent di Mataram,bahkan telah menandatangani12 kontrak perjalanan wisatadari beberapa negara untukperjalanan wisata tidak kurangdari 10.000 tamu hingga tahun2010. —nik

MALAM grand final pe-milihan Terune-Dedare (mudamudi) Nusa Tenggara Baratyang bertema “Generasi Ber-saing” atau “Competition forNation” ini Selasa (17/11) ber-langsung semarak. Sebanyak 10pasangan Terune Dedare daridelapan kabupaten/kota se-NTB (Kota Mataram, KotaBima, Lombok Tengah, LombokTimur, Sumbawa Lombok Utara,Kabupaten Bima dan SumbawaBarat-Dompu dan LombokBarat tidak mengirim utusan)bersaing menjadi yang terbaik.

Selama tiga hari merekamendapatkan pembekalan danmenjalani masa karantina sertates wawancara dan mengikutimalam grand final. Penilaiandilakukan sejak mereka meng-injakkan kaki pertama kali diWisma Giri Puteri tempat merekadikarantina. Setelah tes wawan-cara yang dilakukan lima juri,Naniek I. Taufan (wartawati),

Ny. Iwan Asbari (praktisi kecan-tikan), Syamsul Bahri (psiko-log), Epoel Daeng Hasanung(disainer) dan praktisi kecantik-an lainnya, ditentukan limapasang terbaik yaitu Bur-hanuddin Mustafa Sumbawa,M. Khalil Gibran (Kota Mata-ram), Rospita Dening Ayu(Lombok Utara), Bq. MeristhaYonnanda (Lombok Tengah),Abdul Haris (Kabupaten. Bima)Miranti Dewi (Kota Mataram),Fitran Ramdani (Sumbawa), NiPutu Andri Kristina (Sumbawa),Halimatussadia (KabupatenSumbawa Barat), Jamaluddin(Kabupaten Sumbawa Barat).

Akhirnya setelah penjurianakhir di malam grand final, jurimenetapkan Abdul Haris dariKabupaten Bima sebagaiTerune dan Rospita DeningAyu dari Kabupaten LombokUtara sebagai Dedare, sekali-gus menjadi Duta Wisata NTB2009. Terpilihnya Rospitamerupakan kejutan karenatercatat kabupaten paling mudadi NTB yang belum genap duatahun usianya, dan baru kali inimengikuti ajang TeruneDedare. Yang terpilih secaraumum memiliki kemampuan,wawasan dan pengetahuanserta performa yang lebihunggul dibandingkan pesertalainnya.

Mereka tidak hanya cantikfisik, melainkan juga cerdas,berpengetahuan dan ber-wawasan luas. PemilihanTerune Dedare NTB yang di-selenggarakan Dinas Ke-budayaan dan Pariwisata NTBini, memberikan peluang yangluas bagi generasi muda NTBuntuk menyalurkan kreativitasyang bisa menambah wawasan

dan bisa menjadi ajang aktuali-sasi manusia pariwisata gene-rasi muda NTB karena ajang iniakan menguji intelektualitas,wawasan yang luas di bidangilmu pengetahuan dan tekno-logi, seni budaya, kepariwisata-an dan kepedulian lingkunganterutama dalam menyikapi isu-isu nasional dan internasional.

Tugas para Duta WisataNTB nantinya ikut mem-promosikan pariwisata NTB

sebagai salah satu daerahunggulan tujuan wisata bagiwisatawan karena memilikipotensi alam, budaya, sejarahyang bisa menjadi nilai jualpemikat para pelancong.Sekaligus, untuk meningkatkanapresiasi terhadap budaya danpariwisata NTB, khususnya dikalangan generasi muda yangakan menjadi generasi penerusbangsa.

NTB memang tengah gencar

mempromosikan daerahnyasebagai daerah tujuan wisata.Semua orang bisa menjadi dutawisata, kata Drs. Gita Aryadi,M.Si. Namun, dengan kehadir-an Terune Dedare ini bisamenjadi simbol promosi pari-wisata menjadi lebih kuat.“Mereka nantinya akan menjadijuru bicara untuk menyukseskanVisit Lombok Sumbawa 2012,”ujarnya.

Wakil Gubernur NTB Ir.Badrul Munir, M.M., mengata-kan pemilihan Duta WisataTerune Dedare NTB ini agardilihat sebagai bagian pem-bangunan NTB secara ke-seluruhan. Hal ini dinilaipenting karena PemerintahProvinsi NTB telah menye-pakati untuk menempatkanpariwisata sebagai unggulandalam pembangunan daerah.Keberhasilan pariwisata NTBakan ditentukan seberapa besarkemampuan melahirkan duta-duta pariwisata yang akanmampu mempromosikan NTB ditingkat nasional maupuninternasional.

Badrul berharap duta wisataNTB belajar lebih dalam lagitentang kepariwisataan NTBdari ujung ke ujung, memilikiwawasan dan pengetahuan dancerdas berpromosi. NTB dikenalsebagai daerah yang religius.Pemerintah Provinsi NTB tidakingin mendikotomikan antarapariwisata dan agama. Pem-bangunan pariwisata bisaberjalan seiring religiusitasmasyarakatnya. Jangan jugamengatasnamakan kebebasanwisata lalu menabrak nilaiagama dan budaya. “Buktikanpada dunia bahwa agama danpariwisata adalah sesuatu yangmemiliki kesamaan untukmengembangkan nilai-nilaipositif,” ujarnya. Oleh karenaitu, lanjutnya, pemerintahprovinsi tengah merencanakanuntuk membangun masjid-masjid yang tidak kalahmegahnya dengan hotel-hotel

berbintang di kawasan pari-wisata.

Keseriusan pemerintahprovinsi NTB dalam memba-ngun pariwisata ditopangpotensi pariwisatanya yanglengkap. Untuk itu, pemerintahdaerah mengikutsertakan JICA(Japan International CorporateAgency) untuk mengawalpariwisata NTB secara per-manen. JICA menempatkansalah satu ahlinya di bidangpariwisata untuk membantuNTB dalam memajukan pari-wisata ke depan. “JICA ke NTBtidak hanya membantu pem-bangunan infrastruktur tetapijuga pada bidang peternakandan pariwisata. Ketiga sektorini merupakan konsentrasipembangunan pemerintahprovinsi saat ini,” katanya.

Dalam mengawal pariwisataNTB, JICA yang merupakanbagian kerja sama yangdibangun Departemen Ke-

budayaan dan Pariwisata RI ini,akan bisa membuka peluangporos baru Mataram-Tokyonantinya ketika BandaraInternasional Lombok (BIL)beroperasi. Hal ini akanmenguntungkan karena Jepangmenjadi bagian pasar wisatayang bisa menjadi targetpenjualan. Kehadiran Jepang,katanya, akan menjadi amunisitambahan dalam menyukses-kan Visit Lombok Sumbawa2012.

Berbagai kegiatan yangakan meramaikan pariwisataNTB tahun 2010 tercatatantara lain, pertemuan APECTaourism Working, pertemuanberskala nasional dan inter-nasional seperti pertemuanindustri pariwisata, meeting,incentive, convention and ex-hibition (MICE) yang disebutInternational Indonesian MICECorporate Travel Mart(IIMCTM). —nik

Page 11: tokoh 567 XI

22 - 28 November 2009 11TokohKesehatanKesehatan

Pusat PengobatanKencing Manis Nusantara tanpa Operasi

Gangguan penyakit kencing manis ataudiabetes mellitus (DM), adalah penyakit yang

menggerogoti sistem metabolisme tubuh.Seringkali seorang penderita tidak merasakan

gangguan penyakit kencing manis ini.Kehadiran penyakit ini hampir tidak

terdeteksi, kadang hanya gejala ringan sepertisering kencing, cepat lapar, gatal sekitar alat

kelamin, dan badan cepat lelah.

Kondisi seperti ini sangatbervariasi dan terkadangsemua gejala di atas tidakdirasakan. Begitu sese-orang diketahui mengidappenyakit kencing manis, ba-dan terserang penyakit se-per ti kesemutan, cepatlelah, jantung koroner bah-kan gangguan luka yang ti-dak pernah sembuh (ga-ngen). Sering terdengarketika ada luka yang tidak

kunjung sembuh harusdiamputasi (dipotong)sebab tidak ada obat-nya. Sungguh mena-kutkan, ketika setiapinci tubuh harus di-buang hingga menjadiorang cacat permanen.

Begitu juga yangterjadi pada Pak Nu-laba (55) asal Singa-raja. Sempat berobatmedis cukup lama, na-mun obat kencing ma-nis saja tidaklah cukup.Bertahun-tahun se-telah menderita ken-cing manis Pak Nulabaakhirnya menderitaluka borok yang takkunjung sembuh. Se-luruh badansampai kaki-nya kesemut-an dan terasa

tebal. Obat antibiotiktak dapat menghenti-kannya, luka semakinmenganga dan ter-ancam diamputasi.

Syukur Pak Nulabasegera berobat denganramuan dari Mr. Chai diHsen Chii International,Denpasar. Berkat ramu-an kencing manis yangluar biasa dari Mr. Chaitersebut, bukan hanya Sebelum pengobatan Sesudah pengobatan

Nulaba

lukanya yang sembuh, kiniPak Nulaba kelihatan lebihsegar dan bersemangat. Sa-ngat disyukuri Pak Nulaba

berjodoh dipertemukan de-ngan ramuan mukjizat danterkenal dari Hsen Chii Inter-national. —adv/ard

Ramuan Hsen Chii International sangat aman diminum, karena telahterdaftar di Departemen Kesehatan No. ML 862707004015. Sama sekali

tidak ada efek sampingnya. Hsen Chii siap mengatasi berbagai penyakit. Hubungi konsultan senior Hsen Chii., Mr Chai di Jalan Nusa Penida 26,

Denpasar, Bali. Telepon (0361) 225388, 264688 dan 7491128.Pukul 09.00 -18.00. Hari besar/Minggu tutup.

Page 12: tokoh 567 XI

22 - 28 November 2009Tokoh12

Pindah ke....................................................................................................................dari halaman 1bertempat tinggal bersamamereka hanya berdiri sambilketakutan. Dia diam tidak be-rani melakukan apa pun. Keduaanak Ratus keluar dari kamar,menangis meraung-raung sam-bil memeluk tubuh ibunya.“Bapak jangan pukul Ibu lagi.Bapak jangan sakiti Ibu,” ujaranak pertamanya sambil me-nangis sesenggukan.

Malah, dengan suara lan-tang Jaka berkata, “Bagi siapayang berani melaporkan akubertengkar sama istriku, awas!”.

Diam-diam, adik Jaka me-nelepon orangtuanya dan me-laporkan semua perbuatan Jaka.Satu jam kemudian orangtua Jakadatang, dan menasihati Jaka,kalau ada masalah dengan istri-nya jangan sampai main pukul.

Mereka langsung meng-antar Ratus pergi ke rumahsakit. “Saya bersyukur punyamertua seperti itu. Mereka sa-ngat peduli dan sayang padasaya,” tutur Ratus dengan mataberkaca-kaca. Berkat nasihatmereka pula, Ratus memaafkanulah suaminya itu.

Namun, tampaknya nasihatorangtuanya tidak pernah di-gubris Jaka. Dia tetap melaku-kan kekerasan tiap ada masalah.Kalau tidak memukul Ratus,

Jaka melemparkan barang-barang rumah yang ada didekatnya. Kadang melemparpiring, kaca, kadang menen-dang pintu. Ada saja hal-halyang membuat Jaka marah.Menurut Ratus, Jaka sepertinyahanya mencari alasan agar bisamemukulnya. Kedua anak me-reka selalu menangis melihatulah bapaknya. Tiap Ratusdipukul, kedua anak merekamenyaksikan langsung. Kasihdan Cinta memeluk tubuh ibu-nya agar Jaka berhenti me-mukuli ibu mereka. Namun Jakatetap tidak peduli mendengartangisan kedua anaknya.

Tidak ingin melihat keduaanaknya terus menderita, Ratusakhirnya berusaha bersikapcuek. Walaupun Jaka terang-terangan menggandeng Bunga,dia tidak peduli. Dengan bang-ga, Jaka mengatakan Bunga sa-ngat mengerti dirinya, berbedadengan Ratus. Ratus tetap cuekmendengar pujian Jaka padaBunga. Orangtua Jaka hanyabisa menasihati Ratus agar te-tap tabah. Kadang mereka mem-beri Ratus uang tambahan untukkeperluan keluarganya.

Merasa tidak tahan ter-hadap ulah suaminya, Ratusakhirnya pindah ke rumah

mertuanya di kampung bersamakedua anaknya. “Itu lebih baikuntuk perkembangan anaksaya. Saya prihatin karena me-reka terus melihat saya dipukuli.Akhirnya anak saya yangsulung menjadi pendiam,” tuturRatus.

Dengan pindahnya Ratuske rumah mertuanya, otomatisusaha nasi jinggonya tutup.Ratus kembali menekuni usahasalonnya. Jaka tetap bertempattinggal di Denpasar. Kalau adaupacara adat, Jaka baru pulangsekalian menengok kedua anak-nya. Kedua anak mereka seringberkeluh-kesah tentang ulahbapak mereka: “Bu, mengapaBapak tidak seperti orangtualainnya. Mengapa sekarang ti-dak bisa jalan-jalan bersamaseperti keluarga lain”. Tiapmendengar ungkapan anaknyaitu, Ratus menangis. Tiap hariia hanya bisa memohon kepadaTuhan agar diberi jalan keluardari kemelut keluarganya ini.Ratus hanya bisa memelukkedua anaknya dan mengatakanagar mereka sabar. “Saya tidakbisa bicara apa-apa. Saya hanyabisa menangis,” kata Ratus de-ngan suara terbata-bata sambilmengusap air matanya yangmembasahi pipinya. –ast.

Trek-trekan..............................................................................................................dari halaman 1perkelahian ringan akibat salahpaham. “Di sana tempat nong-krongnya remaja untuk pacaran.Ada juga yang sekadar ber-kumpul dengan teman-teman-nya. Lokasi ini juga rawan nar-koba,” katanya.

Kasus kenakalan remajaAgustus-Oktober 2009 yangtercatat di Polres Buleleng yaitupenipuan, penganiayaan, pen-curian, persetubuhan, penge-royokan, penjambretan, melari-kan gadis di bawah umur, dankabur dari rumah. Penganiayaanpaling banyak terjadi dengan

jumlah pelaku 9 orang remaja.Pencurian, persetubuhan danmelarikan gadis di bawah umurmasing-masing dilakukan 2orang remaja.

Saat ini yang menjadi targetoperasi ulah kenakalan remaja diSingaraja yaitu corat-coret tem-bok. Salah satu perusahaan dae-rah di Buleleng telah melaporkankasus kenakalan remaja corat-coret tembok ke Polres Buleleng.“Corat-coret sarana tempat umumkembali terjadi. Saat ini, KompolSudirsa menilai kesadaran hukummasyarakat di Buleleng mening-

kat. Juga, mengenai kesadaranmenjaga keamanan dan ketertib-an. “Buktinya pelaksanaan pe-milu di Buleleng aman. Ini adalahcontoh yang positif bagi anak-anak. Kalau orangtuanya mam-pu mengendalikan diri, diharap-kan anaknya berkaca dari ting-kah laku orangtuanya. Sebalik-nya, jika orangtua berulah, anak-nya pasti bermasalah. Pem-binaan semua pihak memperbaikimoral remaja terutama orangtuasangat penting untuk me-ngurangi kenakalan remaja,” ujarKompol Sudirsa. —put

serulingnya terbuat dari bambu.Dua lontar tua tentang gamelanBali, Aji Gurnita dan Prakempa,memosisikan gamelan Gambangdan Petangyan (gamelan JogedPingitan) sebagai barungan (setgamelan) bambu yang menjadirepresentasi budaya dan presentasiestetik masyarakat Bali zamankerajaan dulu.

Selain memiliki martabat se-bagai media ekspresi musikal, bam-bu di tengah masyarakat Bali sejakdulu hingga sekarang, menempatiposisi sakral-simbolik di sampingpraktis multifungsi. Dalam kontekssakral religius, ketika hari rayaGalungan, sebatang bambu yangdihias janur ditancapkan di depanrumah penduduk sebagai ungkapansyukur kemenangan dharma (ke-bajikan) atas adharma (kezaliman).Tiying gading (bambu kuning)secara khusus dipakai propertibenda-benda suci keagamaan, dariupacara persembahan kepadaTuhan hingga upacara pembakaranmayat. Mengingat pentingnyafungsi dan makna bambu tersebut,masyarakat Bali mengenal dewasaayu (hari baik) menebang bambudan mengupacarai segala tanamanpada Tumpek Bubuh, bersiklus210 hari. Bambu dalam wujudnyasebagai gamelan juga mendapatpesermbahan sesajen enam bulansekali pada hari Tumpek Krulut.

Kendati diupacarai begitu tak-zim, di tengah dinamika kehidupanyang dahsyat dalam era kesejagatanini, kini seni tradisi umumnyamengalami guncangan hebat. Ter-masuk, beberapa bentuk gamelanbambu seperti Gambang dan Ting-klik (gamelan Joged Pingitan) yangmakin langka. Terompong Beruk,gamelan yang dulu menjadi bagian

budaya agraris tradisional, kinihampir punah. Namun, hak hiduptumbuhan bambu dan kesanggup-annya sebagai wadah berkesenianmasih tampak menunjukkan geliat-nya. Gamelan Joged Bumbung ma-sih bergairah mengiringi gelinjangpara penarinya. Gamelan Gong Su-ling menguak di tengah gemerincingpariwisata Bali. Gamelan Jegogmelejit hingga ke luar negeri.

Masyarakat Bali memiliki takkurang dari 25 barung gamelan,delapan hingga 10 ansembel adalahgamelan bambu. Gamelan berbahanlogam Gong Kebyar merupakan sa-lah satu gamelan Bali yang ber-kembang sejak tahun 1915 yangkini hampir dapat dijumpai di tiapbanjar atau desa di Bali. Namun,walaupun eksistensi gamelan bam-bu kalah jauh dari gebyar-gebyarGong Kebyar, sejatinya salah satuinstrumen yang terbuat dari bam-bu, seruling atau suling, justrumasuk dalam hampir tiap barungangamelan Bali, sebagai pembawamelodi dan untuk mempermanis lagu.Salah satu ansambel gamelan Bali,gamelan Gambuh, yang memiliki pe-ngaruh luas terhadap gamelan lain-nya, menempatkan beberapa instru-men suling sebagai alat musikterpentingnya.

Beberapa bentuk gamelanbambu yang kini masih diwarisi danditeruskan masing-masing komu-nitasnya, secara tradisional diklasi-fikasikan fungsinya sebagai gamel-an yang berkaitan dengan ritual adatatau keagamaan dan gamelan bambuyang berfungi sebagai ungkapanseni murni dan hiburan. Gambang,misalnya, merupakan gamelan yangbiasanya disajikan saat prosesiupacara agama. Ansembel xylo-phone bambu yang dimainkan de-

ngan panggul (pemukul gamelan)yang bercabang dua ini kini hanyamampu dimainkan segelintir seni-man tua. Penampilannya di tengahupacara keagamaan juga kurangmampu mengusik perhatian hadirin.

Jika Gambang hanya merupa-kan gamelan bersifat instrumental,gamelan Tingklik dipakai sebagaiiringan Joged Pingitan atau Gan-drung. Seni pentas yang dulu khu-sus ditampilkan di kalangan kaumbangsawan pada era feodalisme itu,setelah datangnya para penjajah,membiak melahirkan bentuk-bentukseni pergaulan seperti Leko, Adar,Gudegan, dan Tongkohan. Kini duakelompok grup Joged Pingitan atauGandrung masih bertahan dengansanggaan religiusitas masyarakat adat,satu di Ketapian, Denpasar, dan satulagi di desa Sukawati Gianyar.

Joged Bumbung merupakanbentuk tari pergaulan, cucu JogedPingitan. Jika Leko, Adar, Gudeg-an, Tongkohan, kini tak jelas ke-beradaannya, Joged Bumbung ber-kembang di Bali dengan kekhasan-nya masing-masing. Gamelan JogedBumbung yang juga disebut Rindikselain berfungsi untuk mengiringitari joged juga dapat berdiri sendirisebagai sajian musik instrumental.Seperti Gong Suling, gamelan JogedBumbung terlihat sering dihadirkanmemberikan suasana nyaman dihotel atau menemani para wisata-wan makan-minum di restoran.

Gamelan bambu yang disebutJegog dapat dijumpai di Bali Barat,khususnya di Kabupaten Jembra-na. Secara fisik, dibandingkangamelan Bali lainnya, Jegog tampakmegah dan gagah. Tongkrongannyayang mendongak dan kemeriahancat ukirannya, memunculkan kesanpenuh percaya diri. Batangan-bata-ngan bambu besar yang menjadimedia utama sumber bunyinyamencuatkan identitas yang agung.Selain menyajikan musik instru-mental, belakangan gamelan ini jugadipakai sebagai iringan tari kreasidan sendratari.

Adalah I Nyoman Rembang,empu karawitan Bali yang berinovasimemanfaatkan batangan-batanganbambu menjadi media musikal barutahun 1985. Melalui Bumbang,demikian ansembal bambu ciptaan-nya disebut, Rembang bukan hanyamenambah khazanah gamelan bambunamun juga menggugah para senimandan warga masyarakat tentangpotensi dan riwayat bambu sebagaimediator keindahan seni. KehadiranBumbang yang menjelajahi laras pe-log dan slendro, bahkan nada-nadapentatonik, juga mempertegas bahwabambu memang pohon musikal yangmeneduhkan sukmawi manusia.

Kadek Suartaya

BAMBU merupakan tumbuh-tumbuhan purba yang palingmusikal. Flora jenis rumput raksasa(gramineae) yang telah ada sejak200.000 tahun SM ini banyakdijadikan alat musik di berbagaibelahan dunia. Keindahan tiupanseruling dan puspa warna nada-nada yang dilantunkan si buluh pe-rindu ini telah mengisi kehidupandan kebudayaan masyarakat, sejakzaman primitif hingga sekarang.Beragam alat musik dari bambu te-lah tercipta dan diwarisi, termasukdi Bali. Beberapa bentuk alat musikbambu yang ada di Bali, 4-6 No-vember lalu ditampilkan dalamFestival Bambu di Bentara BudayaBali, Sukawati, Gianyar. BAMBUmerupakan tumbuh-tumbuhanpurba yang paling musikal. Florajenis rumput raksasa (gramineae)yang telah ada sejak 200.000 tahunSM ini banyak dijadikan alat musikdi berbagai belahan dunia. Keindah-an tiupan seruling dan puspawarna nada-nada yang dilantunkansi buluh perindu ini telah mengisikehidupan dan kebudayaan masya-rakat, sejak zaman primitif hinggasekarang. Beragam alat musik daribambu telah tercipta dan diwarisi,termasuk di Bali. Beberapa bentukalat musik bambu yang ada di Bali,4-6 November lalu ditampilkandalam Festival Bambu di BentaraBudaya Bali, Sukawati, Gianyar.

Di tanah air kita, bambu sebagaimedia musikal setidaknya telahdicatat keberadaannya pada abadke-12. Sastra kakawin Bharatayudakarya Empu Sedah dan Empu Panu-luh (1130 - 1160) dalam salah satubaitnya menulis: pering bungbangmuni kanginan manguluwangyeaken tudungan nyangiring (bam-bu berlubang tertiup angin suaranyamerdu meraung-raung bagaikansuara suling). Musik bambu yangdimaksud dalam kakawin berbahasaJawa Kuno itu adalah sunari yanghingga kini masih ditemukan di Bali,mengalun sendu di tengah per-sawahan atau berdesah magis dalamritual keagamaan di pura.

Gambang sebagai salah satugamelan bambu tua Bali juga telahdilukiskan dalam Candi Penatarandi Jawa Timur (abad ke-14 Mase-hi). Prasasti yang dibuat padazaman pemerintahan Anak Wung-su di Bali (1045 Masehi) menying-gung pula tentang anuling (peniupseruling), yang kemungkinan besar

Aksi Brutal..........................................................................................................................................................................dari halaman 1Modusnya berbau kekerasanfisik dan psikis, termasuk pe-lecehan seksual.

Pengalaman Ketut Darti,warga Desa Suwung, DenpasarSelatan, menjadi salah satucontoh lain. Sehari-hari Dartimenjual banten. Ia kerap be-rangkat ke pasar tradisional se-kitar pukul 05.00.

Namun, nasib sial menimpa-nya belum lama ini. Saat itu Dartibaru keluar dari mulut JalanPalapa menuju Jalan Sidakarya.Ia tak menyadari bakal dirampaskalung emas di lehernya. “Semulasaya melihat ada seseorang

duduk jongkok di pinggir jalan.Ketika saya memperlambat lajusepeda motor di tikungan spon-tan ia mendekat dan langsungmerampas kalung di leher saya.Untungnya kalung itu tak sampaiberhasil dibawa kabur,” ujar Dartidengan mimik ketakutan

Made Suwerti, warga Ke-lurahan Sesetan, DenpasarSelatan, juga pernah melihat ke-jadian serupa. Lokasi kejadianpersis di depan salah satu pu-sat perbelanjaan di wilayah ke-lurahannya. Saat itu, kisahnya,seorang laki-laki tampak me-mepetkan sepeda motornya ke

sisi kiri seorang perempuan pe-ngendara motor. Tiba-tiba laki-laki itu menarik kalung perem-puan tadi. Namun, usahanya itugagal. Ia tak berani meneruskanniat jahatnya, karena perempuantadi berteriak minta tolong.Teriakan korban sempat me-mancing perhatian warga lain-nya. “Laki-laki itu langsung ka-bur. Dia tidak berani lagi me-neruskan niatnya, karena di jalanitu kan ramai,” ujar Suwerti.

Cerita lain muncul dari bibiribu rumah tangga yang jugawarga Sesetan. Ia menjadi korbanaksi pelecehan seksual oknum

Nongkrong di.....................................................................................................................................................................dari halaman 1

anak muda. Saat itu Dini datangdari arah RS Sanglah menuju Ja-lan Diponegoro. Namun, seoranganak muda mendadak mencolek-nya. Untung hanya kena bagianlengan Dini. Perempuan muda inimengumpat lelaki itu.

Ibu rumah tangga lain war-ga Jalan Sekar Tunjung me-ngaku menyimpan pengalamanburuk pula di jalan raya. Seoranganak muda usil sempat mencolekbuah dadanya. “Meski kesal,saya tak berani mengejarpelakunya. Takutnya karenaemosi, malahan saya yangcelaka,” ujarnya. —sam,ten

BudayaBudaya

Bambu, Pohon MusikalPeneduh Sukmawi

Jangan Takut....................................................................................................................................................................dari halaman 1produk mereka. Tiap hari sayaditurunkan di rumah-rumahpenduduk, bekerja door todoor,” katanya. Tiap hari, iamasuk kerja mulai pukul 07.00dan pulang ke rumah setelahpukul 18.00.

Meski begitu, ibu Amanda(16), Aldi Brahmantya (10) danArya Wedanta (6), mengaku adayang dipetiknya ketika ikutorang Korea tersebut. “Sayamencontoh disiplin dan kerjakerasnya dan saya terapkan,”ucapnya. Setelah itu dirinyamemutuskan bergabung diMLM fashion, Sophie Martin.Sandra adalah orang keduayang membuka stokis SophieMartin di Bali dan resmi sebagaiBussiness Centre (BC). Ketikaitu dirinya banyak mendapat-kan keuntungan di antaranya keParis melihat Menara Eiffel sertabonus keuangan yang sangatluar biasa. “Waktu itu SophieMarthin tidak memproduksisepatu. Saya pun ikut MLMIFA, rajanya sepatu sejak 1990.Saya tekuni IFA mulai 2001hingga kini. Di sini pun lagi-lagisaya dapat berbagai perjalananwisata ke luar negeri dan dapatrumah juga dari IFA,” ungkappenghobi traveling, shoppingdan work hard ini.

Saat dikunjungi Irianto danRudy Azhar dari PT Care BIZIndonesia, Sandra ditawari me-megang produk mereka. “Me-reka ingin saya memegang pro-duk PT Care BIZ Indonesia.Perusahaan yang bekerja samadengan Singapura dalam bi-dang kesehatan. Jujur, awalnyasaya tidak tertarik, sebab sayalebih menyukai bisnis di duniafashion. Namun, mengingat ibumertua saya sering masukrumah sakit akibat menderitakanker, saya berpikir untukmencobanya. Alhasil berhasiltersembuhkan,” papar perem-puan energik ini.

Begitu pula ketika diper-kenalkan pada teman-teman-nya, mereka mengakui produkdari PT Care ini bagus bahkandahsyat. Karena ini juga bisnisMLM, dengan prinsipnya jikamemasarkan optimal maka hasilpun optimal. “Saya pelajarisistem bisnisnya saya dupli-kasikan ke para downline .Kami adakan meeting, sharing,pelatihan cek kesehatan danseterusnya. Dengan sepenuhhati kami membantu orang sakit.Kami fokus menolong orang lainsekaligus menawarkan solusibagi mereka. Bonus pundatang,” lanjut penyuka musik

pop dan jazz ini. Sandra yangdiakui para downline sebagaimentor yang dipercaya, mem-berikan motivasi dan men-dorong mereka melakukan se-suatu yang optimal ini mengakumemegang produk Care BIZbaru 1,5 tahun. Karena men-capai target, hasil sudah dirasa-kannya. Mulai dari bonus de-ngan nilai yang besar, enam unitHonda Vario, berwisata ke luarnegeri, bahkan Honda Jazz ter-baru pun sudah terbeli.

Kesuksesannya di bisnisjaringan ini adalah hasil kom-binasi dari kepemimpinannyayang efektif dan proses men-duplikasikan yang dilakukannyadengan baik. Karena itu, be-berapa waktu lalu ia kembalimemetik hasil kerja kerasnya.Sandra mendapatkan hadiahHonda Tiger dan mobil Avanza.“Kalau masalah bonus katamertua saya, malah jauh me-lebihi gaji presiden Indonesia,”kelakar perempuan yangdisebut-sebut ‘biangnya’ MLMdi Bali. Menurutnya, dalamusaha MLM yang paling utamayakni membangun hubungan(relationship) dengan hatitulus. “Membuat semua orangmerasa nyaman serta menyukaidan menyayangi kita. Miliki

sikap rendah hati, peduli sertaberorientasi pada pelayanan.Karena dengan demikian impiankita akan terwujud. Inti dari net-working adalah masyarakatdan komunikasi. Semua orangpunya peluang sukses di bisnisini,” lanjutnya.

Dari sisi lain dirinya, se-bagai ibu rumah tangga biasa,Sandra berpesan pada paraperempuan, khususnya yangseperti dirinya. Apalagi diyakinidasarnya perempuan memilikisifat alami lebih peduli danselalu ingin belajar, maka tidakperlu malu, minder atau malas.Sebaliknya dengan bergabungdi bisnis jaringan ini seseorangmendapat kursus pengembang-an pribadi yang sangat cepat.“Ayo, kembangkan seluruh ke-mampuan dan kekuatan. Jikamenuruti hati nurani kita suka,kerjakan dengan senang hatidan iringi komitmen niscaya adahasilnya, malah bisa membuatdiri tercengang,” ujar Sandrasembari kembali menekankanjangan takut dengan MLM.Dirinya adalah saksi hidup. DariMLM ia memperoleh segalanya.“Semua pekerjaan sama, tinggalbagaimana cara mengerjakan-nya agar sukses,” tandasnya.

—ard

Kurang Kreatif......................................................................................................dari halaman 2Banyak masyarakat yang ku-rang memiliki jiwa kewirausaha-an. Pendatang ke Bali berbekaljika kewirausahaan, menyebab-kan masyarakat Bali makinkalah. Program pemberdayaandan pelatihan dapat meningkat-kan jiwa kewirausahaan ma-syarakat Bali. Ini langkah tepatguna meningkatkan kondisiperekonomian masyarakat. Perluadanya kolaborasi antara duniaakademik dan berbagai depar-temen untuk melakukan pro-gram pemberdayaan terhadapkelompok-kelompok sepertiputus sekolah dan tidak mam-pu. Misalnya di Gianyar, adadiklat kelompok ukir. Bagi wargamasyarakat yang punya jiwadan potensi mengukir dididikdengan menghadirkan pelatihyang andal. Selanjutkan diberikesempatan magang di indutri.Pemberdayaan harus dilakukansecara intensif. Program-program yang dijalankan sudahbaik, namun kurang intensif.Data banyak yang kurang, salahsatunya data kemiskinan, se-hingga hasil pemberdayaannyatak optimal.

Putu Ngurah Suyatna Yasa

Sebenarnya KreatifSebenarnya warga masya-

rakat Bali kreatif, buktinya ba-nyak wisatawan yang datang keBali. Masalahnya pemimpinyang selalu tunduk pada pusat.Apa yang dikatakan pemerintahpusat diikuti pemimpin di Balimeskipun hal itu tak sesuaidengan kondisi Bali.

Sridam

Perlu TerobosanDalam otonomi daerah,

mengapa pemerintah daerah diBali tak mencari terobosan,misalnya mendirikan sentraindustri kerajinan tangan.Masyarakat tak mampu bisadipekerjakan di sentra tersebut.Hasil produksi bisa dipasarkanke hotel-hotel dan tempat wisa-ta lain. Masyarakat diberdaya-kan membuat kerajinan tassebagai pengganti plastik yangmampu mencegah pencemaranplastik.

Ari

Silakan Berkreasidan Berinovasi

Dengan adanya otonomidaerah pemerintah daerahsudah tidak manut lagi padaPusat. Masyarakat Bali bisaberkreasi dan berinovasi sesuaidengan kondisi Bali. Masya-

rakat secara formal maupun in-formal perlu berpartisipasiguna mengentaskan rakyat mis-kin. Sentra industri perlu di-kembangkan di Bali. Dulu adabakso krama Bali, tetapi ke-nyataannya tak berhasil karenabanyak yang tutup. Berarti kitabelum bisa membuat produkyang diharapkan masyarakat.Kita perlu mencari instrukturyang andal. Pemberdayaanlokal perlu menyasar masya-rakat lingkungan lokal. Misal-nya mendirikan industri di su-atu tempat, tenaga kerja harusdiambil dari masyarakat disekitar lokasi industri tersebut.Industri yang mendukung pro-gram Bali Clean perlu di-kembangkan. Misalnya indus-tri membuat tas kertas sebagaipengganti plastik. Programyang ada bisa dilakukan secaraintensif dan berkesinambung-an. Program yang ada seka-rang sering terputus di tengahjalan. Setelah pelatihan usai,tak ada lagi program mem-berdayakan mereka. Seharus-nya peserta pelatihan diberimodal guna memasarkan pro-duknya sehingga pelatihanyang digelar bermanfaat danbisa mengentaskan rakyatmiskin.

Putu Ngurah Suyatna Yasa

JAPFA4KIDS 2009 di KintamaniLibatkan 914 Murid dan 42 Guru

Alunan musikkhas Bali dan su-ara tawa anak-anak yang sedangbermain dan ber-nyanyi, mengisiseluruh ruangandi SDN 1 Songan,Bali. Ini merupakanrangkaian kegiatanJAPFA4Kids tahun2009 yang dilaku-kan PT Suri TaniPemuka (STP), sa-lah satu unit di divi-si budidaya perairan JAPFA Group (JAPFA).JAPFA4Kids 2009 bertema “Anak Indonesia PeduliGizi”.

JAPFA4Kids merupakan kegiatan kampanye gizi,dengan tujuan membantu meningkatkan pemahamantata kelola sekolah yang baik dan pemahaman pen-tingnya asupan gizi bagi anak-anak, terutama anak-anak usia SD. Sejak Februari 2008 hingga saat ini,JAPFA4Kids telah diadakan di 10 Propinsi dan 21Kabupaten/Kotamadya di seluruh Indonesia. Jang-kauannya 78 SD Negeri dengan melibatkan 16.523murid dan 816 guru. JAPFA4Kids yang diadakan diBali kali ini, melibatkan 914 murid dan 42 guru dariSDN 1 Songan, SDN 3 Songan, dan SDN 6 So-ngan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.

Agenda JAFPA4Kids terdiri dari kegiatan untukkepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah. Kegiatanyang dilaksanakan Kamis (19/11) berupa pelatihan5S (Seiri/pilah, Seiton/tata, Seiso/bersihkan, Seiketsu/

mantapkan, Shit-suke/biasakan).“Dengan pe-ningkatan pe-mahaman tatakelola sekolahyang baik, di-harapkan ke-giatan pendidik-an dapat ber-langsung de-ngan lebih me-n y e n a n g k a ndan berjalandengan baik,”

ungkap R. Artsanti Alif, Head of Public Relations JAPFA.Karena dengan peningkatan pemahaman tata kelolasekolah yang baik, akan memengaruhi kebersihanlingkungan sekolah dan kesehatan para murid.

Jumat (20/11) dilaksanakan pembagian pakettambahan gizi dan pemeriksaan kesehatan gratis bagiseluruh murid SDN 1 Songan, SDN 3 Songan, danSDN 6 Songan. “Anak-anak kita, para murid SDmerupakan tanggung jawab kita semua, merekaadalah investasi bangsa ini untuk masa depan. Apayang dilakukan JAPFA dengan kampanye gizi inimerupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadapstakeholder,” ujar Ir. H. Arianto, Head of Unit PTSuri Tani Pemuka, Banyuwangi. Melalui peningkatanpemahaman pentingnya asupan gizi, terutama bagianak-anak usia SD, telah membantu penyiapkangenerasi penerus yang dapat bersaing di era global-isasi, karena asupan gizi dapat memengaruhi tingkatkesehatan dan kecerdasan. —adv

JAPFA4Kids 2009 bertema “Anak Indonesia Peduli Gizi” dilaksanakan diKintamani diikuti 914 murid dan 42 guru dari SDN 1 Songan, SDN 3 Songan, dan

SDN 6 Songan. Tampak peserta JAPFA4Kids bersama manajemen JAPFA

Jegog, salah satu gamelan Bali yang terbuat dari bambu

sementara anak muda di kota inijustru menjadikan minimarketmenjadi tempat kongkow me-reka,” ujar putri Ida Bagus Raiasal Griya Sanur ini.

Memang usaha minimarketmenarik untung dari kegemarananak muda tersebut memilih

tempat tongkrongan baru me-reka. Minuman, jajanan, ter-masuk camilan yang dijual diminimarket tersebut laris di-belanjai konsumen usia belia ini.Namun, kehadiran remaja tang-gung tersebut dinilai cenderungmenciptakan suasana tak nya-

man bagi pengunjungnya. “Me-reka tereksan senang berjubel disekitar pintu masuk minimarket.Ini sering membuat konsumentak nyaman mau mampir belanjadi situ,” ujarnya sambil me-nyebut sebuah minimarket yangbelakangan menjamur di be-

ragam sudut kota tersebut.Dayu Arni berharap mana-

jemen pengelola minimarket janganmenghitung profit dari belanjakonsumen semata. “Mereka jugaharus berpikir tentang kenyamanankonsumen lain yang hendakberbelanja,” katanya. —sam

Page 13: tokoh 567 XI

13Tokoh22 - 28 November 2009

Menggelar ArisanPentaskan Paju GandrungBERMACAM caraditempuh para senimanuntuk menyelamatkanbudaya tradisional dariancaman kepunahan.Salah satunyamenggelar arisanbudaya. Seperti, yangdilakukan PaguyubanSeni Paju GandrungBanyuwangi.Mengantisipasi hilangnyaseni tari klasik ini,mereka menggelararisan keliling tiap bulan.Selain menjadi ajangsilahturahmi, arisanbudaya dijadikan mediapromosi seni tradisionaltersebut kepadamasyarakat.

MENJADI penari Paju Gandrung tidak mudah. Paling sulitsaat memadukan gerakan kuda dan tarian. Selain diperlukankesabaran, menari bersama kuda paju memerlukan keberanian.Jika tidak, penari gandrung bisa diinjak atau diseruduk kudasaat menari. Kejadian ini pernah dialami Tina (17).

Gadis bertubuh mungil ini tergiur tari Paju Gandrung setelahmenonton tarian tersebut dua tahun silam. Sejak kecil, Tinamemang menyukai tari gandrung. Dia belajar saat duduk dibangku sekolah dasar. Begitu beranjak dewasa, Tina makinbersemangat ingin menjadi penari gandrung profesional. Diajuga belajar mengalunkan gending-gending Using.

Setelah enam bulan berlatih, dia mampu menari bersamakuda paju. Saat awal berlatih, dia mengaku sempat diserudukkuda.

Bagi Tina, menjadi penari Paju Gandrung ada daya tariklain. Honornya lumayan. Sekali pentas, dia diberi honor hinggaRp 200.000. Ia juga seringmendapat tawaran pentas tarigandrung biasa.

Sama seperti tari gandrungumumnya, Paju Gandrung tetapmenggunakan pakem tarianaslinya, termasuk gending yangdibawakannya. Penarigandrung selalu mengenakanomprok atau mahkota. Bahan-nya terbuat dari kulit yangdihiasi bunga warna-warni.Konon, omprok ini simbolkeindahan dan kebesaranpenari. Di omprok ini pulatersimpan kekuatan magispenari gandrung.

Tina meyakini tarian PajuGandrung akan terus diminatiwarga. Terutama, kalangansuku Using yang masih kuatmempertahankan tradisi. —udi

Seni Paju Gandrungmerupakan salahsatu tarian unik yang

dimiliki suku Using Banyu-wangi. Tampilannya sedikitberbeda dibanding tarianumumnya. Paju Gandrungdimainkan penari gandrungwanita bersama kuda. Sepintas,tarian ini terasa nyeleneh.Namun, setelah menyaksikanlangsung dipastikan penontonakan terbius atraksi langka itu.

Tarian ini merupakan hasilkolaborasi seniman tari danpawang kuda kincak. Di Banyu-

Tinapernah

DiserudukKuda

Tina

Penari gandrung menari bersama pawang kuda

Tarian paju gandrung

BlambanganBlambangan

I Wayan Mariyana Wandhira, S.T.

Jalankan Program Partaidengan Sistem Kerja Berbasis KinerjaINILAH figur Ketua DPD

Partai Golkar Kota Denpasarperiode 2009-2014. Usianyarelatif muda, 35 tahun, namunkiprahnya di partai dan politikcukup mengesankan. Sederetposisi penting di partai inipernah diembannya bahkanada yang harus dirangkaphingga kini. Yang patut di-teladani, komitmennya ter-hadap Partai Golkar yangtakkan pernah luntur.

Wandhira yang alumnusFakultas Teknik Arsitektur Uni-versitas Warmadewa ini ter-tarik pada politik dan ber-gabung dengan Partai Golkarsejak di bangku SMA berkathobinya berorganisasi danbermasyarakat.

Di kalangan pemuda Sa-nur, lelaki bertubuh tegap inisudah diserahi tanggung ja-wab sebagai ketua SekaTeruna Banjar Tanjung, Sanur(1991-2003), sebagai WKKarang Taruna Desa SanurKauh (1997-2008) dan WKKNPI Provinsi Bali (2008-2011).

Di usia belasan tahun itu,karier politik bapak 3 anak ini

makin berkibar. Karier awalnyasebagai wakordes GolkarDesa Sanur Kauh 1992-1997,Wakil Sekcam Golkar Den-pasar Selatan 1997-2002, Ke-tua Harian AMPG Kota Den-pasar 2002-2004, KetuaAMPG Kota Denpasar merang-kap Ketua AMPG Provinsi Bali2004-2009 (WK Bidang Ke-pemudaan Partai Golkar Den-pasar secara exofficio-red).Periode yang sama juga ter-pilih menjadi anggota DPRDKota Denpasar dan terpilihkembali untuk periode 2009-2014. Jabatannya cukupprestisius sebagai ketua FraksiGolkar DPRD Kota Denpasar,sekaligus terpilih menjadiketua DPD Partai Golkar KotaDenpasar dalam Musda baru-baru ini.

RestrukturisasiKepengurusanUsai dilantik sebagai pucuk

pimpinan Partai Golkar KotaDenpasar, Wandhira sudahsiap dengan beberapa pro-gram kerja, jangka pendek danpanjang. Dalam menjalankanprogram partai, Wandhira

menerapkan sistem kerja ber-basis kinerja. Artinya, merekayang masuk dalam jajarankepengurusan hendaknya siapbekerja keras dan berjuangsesuai dengan kapabilitas dankompetensi yang mereka miliki.

“Kalau pengurus sudahmemiliki kapabilitas dankompetensi, saya yakin apayang menjadi program kerjapartai bisa berjalan lebih baik,”ujar Wandhira.

Bagi owner Canno StudioArchiteck Design ini, programjangka pendek yang perlusegera dilakukan adalahrestrukturisasi kepengurusan,konsolidasi organisasi dankaderisasi partai. “Saya inginmenghidupkan struktur orga-nisasi di masing-masing ba-gian atau bidang tugas. Dalamkonteks tersebut, masing-masing bagian harus punyaprogram dan rencana kerjayang disesuaikan program-program partai yang diaturdalam AD/ART. Untuk itu,masing-masing bagian harusdiisi kader-kader yang punyakapabilitas dan kompetensiyang memadai untuk men-

jalankan visi misi organisasipartai ini,” jelas Wandhira.

Menghidupkan strukturorganisasi partai dari tingkatkota, kecamatan sampai ting-kat desa/kelurahan, lanjutKetua DPC PSPS Bhakti Ne-gara Kota Denpasar periode2007-2012 ini, bukan pekerja-an mudah apalagi di tengahpersaingan antarparpol yangsangat ketat; tentu harusdilakukan secara menyeluruh,terpadu dan penuh tanggungjawab. “Struktur organisasiyang merupakan roda peng-gerak partai harus solid hinggatingkat bawah karena inilahyang akan membuat partaisanggup bersaing,” paparpengusaha yang kini fokus dipolitik ini.

Upaya menciptakan (rege-nerasi) kader-kader partaiyang berkualitas, merupakantarget utama pula bagi lelakiberpenampilan trendi ini.Golkar, menurutnya, adalahpartai yang sangat peduliterhadap kualitas kader. Untukmenciptakannya, perlu diper-banyak diklat pengkaderandemi membekali wawasan

berpolitik kader serta ke-siapannya saat harus terjun dipolitik praktis. Di samping itu,kader harus punya PDLT(Pendidikan, Dedikasi, Loya-litas, dan tidak Tercela).

“Kalau punya kader bagus,saya yakin partai akan besar.Ini dikarenakan kader punyaposisi sangat strategis. Didepan sebagai teladan/pe-mimpin, di tengah sebagaipengayom dan di belakangsebagai pendorong semangat.Kader harus selalu berada ditengah masyarakatnya,” de-mikian Wandhira.

Berkaryauntuk DiimplementasikanSejak dipercaya memimpin

Partai Golkar Kota Denpasar,Wandhira bertekad untukbanyak berkarya demi masya-rakat. Bagi sarjana teknik yangbercita-cita meneruskan S2-nya ini, hasil perjuangan jikatak diimplementasikan dalamkarya nyata, belum bisa dinilaisebagai keberhasilan. Karyanyata itu di antaranya men-jalankan fungsi kontrol DPRDterhadap jalannya pemerin-

tahan. “Kami dipilih masyarakatuntuk mengemban dan me-ngawal kepentingan mereka diantaranya mencermati ang-garan pemerintah dalamRAPBD. Anggaran harusdigunakan untuk meningkat-kan kualitas SDM aparatpemerintah. Fungsi kontrolDPRD harus berjalan. Kamibersama teman-teman ang-gota di Fraksi Partai Golkarakan mencermati/mengontrolanggaran yang sedang ber-jalan saat ini,” ungkapnya.

Meski harus menjalankan

fungsi kontrol terhadap peme-rintah, bukan berarti DPRDharus berseberangan denganpemerintah. DPRD tetap mitrakerja pemerintah dalammengawal kebijakan pem-bangunan. “DPRD dan peme-rintah harus sejalan seiramadalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dalam upayameningkatkan taraf hidupnya.DPRD dan pemerintah harustetap objektif dalam men-jalankan fungsi masing-masing,” jelas politisi mudaberpotensi besar ini. —ari

I Wayan Mariyana Wandhira, S.T.

Roetedjo

wangi terdapat puluhan pa-wang kuda kincak, yaitu kudayang diajari menari. Kudakincak biasanya digunakanmengarak pengantin ataubocah yang disunat. Denganiringan musik hadrah, kudakincak akan menari berkelilingkampung.

Tidak ada sumber pastiyang menyebutkan kapan PajuGandrung mulai muncul. “Kamihanya mewarisi, jadi tidak tahupersis kapan tarian inidiciptakan,” kata Roetedjo (65),Ketua Paguyuban Paju Gan-drung Banyuwangi, Kamis (12/11).

Meski terlihat sederhana,tarian ini cukup sulit dipelajari.

Terutama, memadukan alunanmusik gandrung dengan tariankuda kincak. Karena itu takmengherankan kesenian initergolong langka dan mahal.Satu regu Paju Gandrungbiasanya mematok harga Rp 1-2 juta dalam sekali pentas.Tarian ini dipentaskan pagihingga sore. Kebanyakan yangmengundang, warga yangmenggelar hajatan pernikahanatau sunatan.

Atraksi Paju Gandrungdimulai dengan menghias kudapaju. Kuda penari ini diberihiasan mahkota dan ornamenlainnya di seluruh tubuh.Termasuk, kaus kaki dan orna-men unik yang melekat di kaki.

Secara alami Kuda Paju akanmenari begitu mendengaralunan musik gandrung; meng-gerakkan kaki, kepala danbadan layaknya orang yangmenari. Ada yang bisa berdiridengan dua kaki dan jongkok.Gerakannya dipandu pawang.

Setelah dihias, kuda penaridiajak turun ke arena. Begitugamelan ditabuh, kuda berjalansambil manggut-manggut,kakinya digerak-gerakkan. Inimerupakan tarian pembuka.Beberapa menit kemudian,penari gandrung turun ke arena.Dengan lembut, penari gan-drung berlenggang-lenggoksambil mendekati kuda. Begitudidekati, kuda meliuk-liukkantubuhnya dan ikut menari.Layaknya penari laki-laki, kuda

terus mendekat sambil meng-gerakkan kepala ke arah penarigandrung. Selama menari, kudapaju dinaiki seorang pawangyang memandunya.

Setelah sepuluh menit me-nari, satu lagi kuda paju turunke arena. Mereka pun terlibatatraksi tarian yang seru. Secarabergiliran, kuda paju menaribersama gandrung. Sesekali,keduanya berputar mengitaripenari gandrung yang menari ditengah. Alunan musik rancakmenambah suasana tarianmakin meriah. Tepuk tanganpenonton membuat kuda pajubertambah semangatnta.

Atraksi dilanjutkan per-gelaran tari disertai alunangending-gending Using. Se-lama gending dilantunkan, ku-da paju tetap menari di arena.Kuda paju mengikuti iramagending. Gending gandrungdinyanyikan penari gandrunglainnya di bawah terop. PentasPaju Gandrung, biasanyamelibatkan dua atau lebihpenari. Kuda pajunya biasanyadua hingga tiga ekor.

“Kami memang rombonganbesar, jadi wajar kalau hargapentasnya relatif mahal,” kataRoetedjo.

Kebanyakan yang nanggapPaju Gandrung warga yang ber-tempat tinggal di kawasan sukuUsing. Hanya saat musimhajatan, Paju Gandrung bisapentas tiga hingga empat kali

sebulan. Minimnya peminatinilah membuat para senimanmembentuk paguyuban. Di selaarisan, mereka menggelar PajuGandrung. Untuk menarik per-hatian, para pawang mengena-kan busana seragam. Dandanankhasnya mirip busana cow-boydi film Holliwood.

Para seniman berharap PajuGandrung bisa dikenal wisata-wan luar negeri. Kebanyakanmereka berumur di atas 40 tahun.

Mereka khawatir kesenian iniakan musnah ditelan zaman.Terutama, pawang kuda. Rata-rata, pawang kuda hanyamewarisi bakat dari leluhurnya.Salah seorang di antaranya,Roetedjo. Secara turun-temurun,keluarga Roetedjo adalah kusirdokar, sekaligus pawang kuda.Ia bertekad mengembangkanPaju Gandrung agar menjadisalah satu ikon wisata Banyu-wangi. —udi

Page 14: tokoh 567 XI

14 Tokoh 22 - 28 November 2009

Lawar dan Kelepon Antarkan BaliJuara Umum II Tingkat Nasional

MASAKAN khas Bali lawar mengantarkan KotaDenpasar yang mewakili Bali, menempati posisiJuara Umum II dalam Lomba Masak Serba Ikan

Tingkat Nasional di Jakarta Covention Centre(JCC). “Dalam lomba memperingati Hari PanganSedunia, yang diadakan Ditjen Perikanan bekerja

sama dengan Tim Penggerak PKK Pusat Oktoberlalu itu, kami menampilkan lawar, kelepon dan tim

ikan,” kata Dayu Selly Mantra, Ketua TimPenggerak PKK Kota Denpasar, selaku ketua

rombongan. Menu yang disajikan yakni HidanganCatur Warga, Menu Kudapan, dan Makanan

Balita, ketiganya meraih juara.

Sebelumnya tim dariKota Denpasar harusbersaing di Bali di

arena Pesta Kesenian Bali. KotaDenpasar lolos di tingkatprovinsi dan berhak mewakiliBali ke tingkat nasional meng-ikuti tiga jenis lomba, kategorihidangan catur warga, kudapan,dan makanan balita. Bali ber-saing dengan utusan seluruhprovinsi lain di Indonesia,kecuali Sumatera Barat yangabsen karena sedang ditimpabencana gempa.

Atas penilaian juri dariberbagai unsur yang berkom-peten di bidangnya, dua orangpakar masakan, dua ahli gizidan staf Departemen Kelautan,wakil Bali itu berhak atas tigakemenangan yakni juara IIhidangan catur warga, juara IImenu kudapan, dan juara Ikategori makanan balita.

Hidangan catur warga ataumakanan utama keluarga,diperuntukkan bagi ayah, ibu,dan dua anak. Semua sajian,termasuk lauk dan sayur, dibuat

porsinya untuk empat orang.“Kami menyiapkan menu diantaranya lawar cumi denganklungah, ikan gulung, sate lilittuna, dan sup sari laut,” ujarSelly Mantra.

Tentang dipilihnya lawar, iamenuturkan sebab Bali identikdengan makanan yang umum-nya dibuat dari campurandaging atau ikan dengan sayur-mayur dan bumbu yang sudahdikenal sejak lama. “Rasanyajenis masakan ini tidak akanhilang dari masyarakat Hindu diBali, karena terkait aspek sosialdan budaya,” katanya. Ke-nyataan juga menunjukkan,lawar tidak hanya disukai wargamasyarakat di Bali tetapi jugadisukai wisatawan domestik danmancanegara. “Kalau lawarpepaya atau nangka sudahbanyak dikenal. Maka dalamlomba ini, lawar klungah ber-bahan kelapa muda yang dipilih.Ikannya digunakan cumi agarsaat dipotong menyamai bentukpotongan kelapanya dan tidakhancur,” lanjutnya.

Menu untuk balita, disajikanmasakan yang mudah dicernadan tidak pedas. Bumbunyapun cukup bawang merah danputih ditambah kunir dengan

rasa yang tetap menggugahselera anak-anak. Dalam lombaitu Bali menghidangkan tim ikansalem yang bergizi untukpertumbuhan anak.

Kudapan yang disajikansebagai pelengkap makananutama dan dapat dikonsumsisaat minum teh, dipilih kelepon.Ciri khas jajan tradisional yangsangat diminati warga masya-rakat di Bali ini bentuknya bulat,warna hijau, ditambah balutankelapa parut. Agar tampil bedajuga istimewa tim dari Balimenyajikan kelepon ungu. “Adayang menduga kami meng-gunakan pewarna. Tetapi, ka-rena kami juga menyertakanbahan mentahnya yakni ketelaungu, dugaan itu terbantah-kan,” ujar Selly Mantra.

Sesuai kriteria, untuk unsurikannya, digunakan sari lautatau ikan yang dihaluskan,yang diberi bumbu dan dipakaisebagai isi kelepon penggantigula merah. Tampilan dan rasakelepon pun menjadi khas. Darisegi taste tetap tradisional,presentasinya dipadukan de-ngan western, selain meng-

gunakan daun pisang adagarnis berupa buah cherry danpeach. Maka, penampilan jadilebih atraktif dan segar.

“Dalam presentasinya ke-tiga kategori masakan menjadilebih indah berkat dekorasiartistik berupa keindahanpatung orang yang sedangterbang dan memancing yangdibuat dari mentega. Juga adalabu yang diukir sebagai alasmeletakkan piring,” kata SellyMantra.

Keberhasilan Kota Den-

Ida Bagus Alit Suka

Masakan TradisionalBali Pantas Diperhitungkan

Ketua TP PKK Kota Denpasar Selly Mantra (dua dari kiri) dan Wakil Ketua TP PKK Provinsi BaliNy. Bintang Puspayoga di tempat acara dan hidangan saat Lomba Kuliner berlangsung

pasar pada lomba masakantingkat nasional tersebut,merupakan kesuksesan Bali dibidang kuliner. Karenanyatidak berlebihan kalau hal inimenjadi tekad jajaran pe-ngurus dan anggota TimPenggerak PKK Denpasarmulai dari tingkat desa hinggakota turut meningkatkanketahanan pangan keluarga.“Perhatian seorang ibu dalammeningkatkan gizi keluargamenjadi tolok ukur bagisebuah generasi yang sehat

BALI menang lomba maka-nan tingkat nasional karenamampu tampil beda. Masakantradisional khas Bali pantasdiperhitungkan. Apalagi jikacita rasanya pas dan lengkapdengan presentasi menarik,menjadikan pilihan juri jatuhpadanya. Sebab, seenak apapun makanan kalau caramenghidangknnya tidak enakdilihat, akan menurunkan selerauntuk mencobanya. Maka, or-ang sering mengatakan, setelahmata makan, baru menyusulrasa. Demikian diungkapkan IdaBagus Alit Suka saat dimintaikomentarnya atas kemenangankuliner Bali dalam lomba tingkatnasional di Jakarta Oktober lalu.

Menurut Ida Bagus AlitSuka, secara umum taste origi-nal masakan tradisional Balicenderung pedas. “Ketika or-ang menyebut lawar Bali, yangterbayang rasa pedas,” kataExecutive Chef Hotel InnaGrand Bali Beach ini. Iamengungkapkan semuamasakan yang tampil dalamlomba di JCC tersebut akandifoto untuk dibukukan menjadimasakan Nusantara. “Karenaitu rasa yang pedas lawar Balimesti sedikit dikurangi demimenyesuaikan dengan seleraNusantara yang cenderungmanis. Ke depannya kita harusmau membuka wawasan untukbisa lebih kreatif berkreasi.Siapa tahu makanan tradisional

ini juga akan go internasional,”katanya.

Menurut Bagus Suka,selama ini kuliner di Indonesiaterkesan sulit maju. “Padahaljenisnya sangat banyak. DiBali saja beragam jenisnya.Masalah taste kita bisamenyesuaikan. Untuk presen-tasi penampilan, semua punyaseni tersendiri bahkan sudahbanyak yang tampil di arenainternasional dan menang.Apakah gaung promosi masihkurang atau ada persoalanlainnya,” ungkap suami IdaAyu Sri Wahyuni yang telah27 tahun lebih bergumul didunia masak-memasak ini.

Karenanya, selaku ketuapenggalian dana di tempattinggalnya, Banjar AnggarKasih Sanur, hal yang di-lakukan bapak dua anak inimengajak generasi muda melaluiseka teruna teruni untuk lebihmemilih kuliner tradisionalketika menyelenggarakan bazar.Diakuinya, hingga kini masihlebih banyak orang memilihhidangan cepat saji yangberlabel asing.

Setelah dirinya melakukankomunikasi dengan beberapapenyelenggara bazar, ternyatadipilihnya menu cepat saji inidengan alasan utama mudahdicari dan praktis. “Merekamengungkapkan pengalaman,ketika bazar di Denpasar,pembelinya ada yang berasaldari Gianyar, Tabanan, ataudaerah lainnya. Umumnyamereka tidak banyak yang maudatang menukarkan kuponbazarnya ke Denpasar. Karena,keterbatasan waktu makamenu cepat sajilah yang pal-ing mudah dicari sekaligusdapat dinikmati semua umur.Rupanya kemudahan ini yangmereka cari. Selain itu yangmembeli masakan cepat sajiselama ini jarang yang me-ngeluh,” ujarnya. Ia me-nambahkan sebenarnya apapun yang dikonsumsi dalam

kondisi hangat rasanya lebihenak dan menggungah selera.“Kita juga harus mengakuikebiasaan tradisional kitajarang memanaskan masakansebelum dimakan. Sekarangjika mungkin mari kita mulaimembiasakannya,” ajaknya.

Ia mengatakan, sesung-guhnya masakan lokal takkurang pilihannya. Ada menuikan bakar ala Bali dengansambal matah-nya atau ayambakar, sate dan sebagainya.“Jika dilakukan perputaranuangnya pun jadi tidak keluar.Jika ingin tetap dipilihkonsumen, pemilik rumahmakan harus mau berubahuntuk dapat bersaing danmengkreasikan masakan enak,agar pelanggan tidak berpalingatau malah hilang. Apalagikalau bisa memiliki cabang dibanyak daerah, dipastikanakan lebih memudahkansemuanya,” tandas BagusSuka. Ia menekankan dengankemenangan Bali di tingkatnasional tahun ini sebagaibukti kuliner Bali tidak kalahdengan daerah lain. “Janganlupa juga tetap memperhatikanpengolahan, penataan, nutrisi-nya serta aspek sanitasitanpa harus mengenyamping-kan cita rasa,” ujarnya. –ard

IB Alit Suka

KulinerKuliner

Presentasi hidangan dari Bali

jasmani dan rohani. Terlebihasupan gizi untuk anak,terutama yang berasal dariikan, penting diperhatikankarena sangat berpengaruhpada perkembangan kecer-dasan anak. Di dalam ikanterdapat kandungan zatomega yang sangat baik untukpertumbuhan otak anak padausia dini,” ungkap Selly yangselama di Jakarta judaditemani Wakil Ketua TP PKKProvinsi Bali Nyonya BintangPuspayoga. —ard

Page 15: tokoh 567 XI

22 - 28 November 2009 Tokoh 15KILASBALIK

DISMAS(23)

RileksRileks

Tiap Pengorbananbisa Menjadi Sarana Kurban

KETIKA diumumkan no-mor urut peserta pemilu2009, PKB mendapat nomor13, ada penonton televisiyang langsung menyeletuk:“celaka 13”. Memang adapandangan umum berdasartakhayul bahwa angka 13 di-anggap sebagai pembawasial, apalagi kita maklumsampai saat penentuan no-mor urut partai peserta pe-milu, PKB masih pecahmenjadi dua kubu.

Para numerolog meyakiniadanya kekuatan/pengaruhmistik (gaib/niskala) di balikfenomena angka-angka(ilmunya disebut numerolo-gi). Dalam tulisannya di Ko-ran Tokoh 27 Juli 2008, Pe-mulung Kata-kata Dismas(almarhum) menyatakan diri-nya suka mempelajari nu-merologi karena keter-tarikannya pada simbolismeyang tersembunyi di balikangka-angka, lepas dariurusan ramal-meramal nasib.

Triskaideka (Yunani) =13; phobia = ketakutan.Triskaidekaphobia = ke-takutan terhadap angka 13.Tiap tanggal 13 penderitaketakutan yang tidak normalini akan bangun dengan hatiwas-was bagaikan terancamawan hitam yang bisa me-rusak suasana hatinya padahari ini. Ia akan membatalkansegala rencana kerja padahari sial ini, sampai-sampaiia terpaksa membolos daripekerjaannya yang rutindengan seribu satu macamdalih yang tak masuk akal.Sebagian hotel meniadakankamar nomor 13 dan lebihsuka memberinya nomor 12A demi menjaga perasaanpara penderita triskaideka-phobia. Penderita triskai-dekaphobia akan meng-hindari suatu perjamuan/pertemuan/rapat yang di-hadiri 13 orang.

Angka 7 lain lagi. “Akuakan mencarimu walau harusmenyeberangi Tujuh Samu-dra”. Tujuh Samudra = se-gala samudra yang ada didunia, mengiaskan segalarintangan dan kesulitanyang menghadang. Per-pecahan di tubuh PKB mem-buat Gus Dur pusing tujuhkeliling. Pusing tujuh ke-liling = dibuat repot se-tengah mati alias terfrustasikarena masalah yang tak

terselesaikan. Warisan Suhar-to tak akan habis sampai tujuhketurunan, artinya abadi se-panjang masa. Ia merasa se-perti dibawa ke surga ke tujuh,artinya: bahagia tiada taranya.

Selain ungkapan pusingtujuh keliling, juga ada nama-nama yang bisa membuatpusing. Ada orangtua yangmemberi anaknya nama Harta-wan dengan harapan si anakakan tumbuh besar menjadiorang kaya di kemudian hari.Ironisnya, Hartawan memangtumbuh besar menjadi orangkaya berkat hasil kerjanyasebagai bromocorah (bandit,pencuri, perampok), namunhidupnya berakhir tragis diNusa Kambangan. Orangtua-nya tak habis-habisnya me-nyalahkan takdir Ilahi yangmeniscayakan anaknya men-jadi bromocorah, padahal se-jak semula beliau sudah men-doakan anaknya agar menjadihartawan (dalam arti orangyang banyak harta). Belakang-an tanpa sengaja beliau mem-baca dalam kamus Sansekertabahwa kata harta mengan-dung arti pencuri, perampok,penjarah, bromocorah,sedangkan arthavan (hurufh di tengah bukan di depan)memang orang banyak artha/uang/kekayaan/tujuan hidupyang baik. Kalau saja beliautahu dari dahulu beda antaraharta dan artha tentu beliauakan memberi nama Arthawankepada anaknya, bukan Harta-wan (Tokoh, 17 Februari2008).

Shakira atau Sakira danNadila sering digunakan se-bagai nama orang, namunkalau kita tahu arti kata-kataitu, kita bisa lebih berhati-hatidalam menggunakannya. Sha-kira (Arab): tertawa; mener-tawai; memperolok-olokkan;mengejek. Sakira (Arab):mabuk (karena alkohol); ma-buk kepayang (karena as-mara).

Nadil (Arab): rendah; hi-na; kotor; tercela; terlecehkan;brengsek. Sesudah tahu artinadil, apakah Anda tega mem-beri nama Nadila kepada anakperempuan Anda?

Dalam bahasa Arab pula,ada kata quarbaan dan khor-baan yang artinya berbeda.Quarbaan: kurban/pendekat-an kepada Tuhan; persembah-an kepada Tuhan. Khorbaan(Arab): rusak/dirusakkan;

hancur/dihancurkan; di-binasakan; dirugikan, di-runtuhkan. Korban (Indone-sia): sesuatu yang rusak/di-rusakkan, sesuatu yanghancur/dihancurkan; se-suatu yang dibinasakan;kerugian/kehilangan; orangyang dirugikan; orang yangkehilangan. Ada korban jiwa,korban terluka, kerusakanmateri kerugian bernilaiuang, kerugian moril (Tokoh,8 Juni 2008).

Bagi orang yang kurangberiman, hidup ini merupa-kan rentetan korban: Ia se-lalu merasa rugi karena ego-nya selalu menuntut lebihbanyak daripada yang diper-olehnya; Ia selalu merasahidupnya sia-sia, “untuk apasemua pengorbananku?!”;Ia takut kehilangan nyawa-nya, kehilangan miliknya,kehilangan sesuatu yangmemberi kesenangan, ke-hilangan orang yang di-cintainya, kehilangan hargadirinya. Dalam realitas hidupsegala sesuatu yang di-takutinya ternyata terwujudsehingga ia terjebak dalamperasaan “mengapa aku jadikorban ketidakadilan hidupini?!”

Bagi orang yang berimanteguh tiap pengorbanan bisamenjadi sarana mendekatkandiri kepada Tuhan (= kur-ban); Tiap korbannya di-kembalikan kepada pemilik-nya yang asli (yaitu Tuhan);Tiap kali ia berkorban iabelajar melepaskan diri darikelekatan pada segala se-suatu yang fana; dengandemikian ia makin meneguh-kan langkahnya di jalan ke-abadian. Ia tahu bahwaTuhan tidak menghendakikebinasaan (korban) umat-Nya; Tiap korban yang di-persembahkan kepada Tu-han diluhurkan menjadi kur-ban.

Dalam bahasa Latin vic-tima = korban hewan sem-belihan yang dipersembah-kan kepada Tuhan. Sacri-ficium = kurban, persembah-an yang dikuduskan khususuntuk ibadat kepada Tuhansebagai pendekatan kepadaTuhan. Tiap hari raya IdulAdha, umat Islam menyem-belih hewan sebagai kurban.

WIDMINARKO

PENTINGNYA PEMERIKSAAN GIGI SEJAK USIA DINIBALI KIDDY PRESCHOOLSetiap anak akan mengalami per-

tumbuhan dan perkembangan padasemua areanya seperti intelektual, socialemosional dan juga fisiknya. Bali KiddyPreschool sebagai lembaga yang me-nyelenggarakan pendidikan anak usiaantara 2 – 6 tahun sangat memperhatikansemua area pertumbuhan dan perkem-bangan anak sehingga kegiatan bermaindan belajar yang diselenggarakan ter-integrasi satu dengan yang lainnya.Salah satu kegiatan kemandirian (practi-cal life) yang telah diprogramkan adalahpemeriksaan gigi secara berkala. Kegiat-an pemeriksaan gigi yang pertama inidilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13November 2009 untuk semua murid yangberjumlah 109 anak dari 10 kelas mulaiPlaygroup (2 – 4 th) hingga Kindergar-ten (4-6 th).

Pemeriksaan gigi untuk anak-anakBali Kiddy Preschool yang dilakukan olehteam yang berjumlah 8 orang dan di-pimpin oleh Drg. Nyoman Sudarnatadimulai dari jam 08.00 – 13.00 wita secarapararel dengan lamanya waktu masing-masing program adalah 1 jam. Sebelumdilakukan pemeriksaan gigi, Drg. NyomanSudarnata dan rekan melakukan pe-nyuluhan tentang pentingnya merawat

gigi dan memperagakan bagaimanamenyikat gigi yang benar melalui alatperaga serta menunjukan dengan testtentang adanya kuman di gigi akibat caramenyikat gigi yang tidak benar. Jugadijelaskan bahwa kalau gigi susu tidakdipelihara dengan baik, maka gigi keduajuga tidak akan dapat tumbuh dengansempurna. Dan satu-satunya cara me-melihara kesehatan gigi dan mulut adalahdengan menyikat gigi secara teratur danbenar mulai usia dini. Selama ber-langsungnya kegiatan, semua anakberani dan terlihat antusias mendengar-kan informasi yang diberikan.Kegiatankemudian dilanjutkan dengan pemeriksa-an gigi dan praktek menggosok gigi yangbenar secara bersama-sama.

Dari hasil pemeriksaan gigi yangtelah dilakukan didapati bahwa adabeberapa anak yang memiliki masalahdengan gigi susu mereka seperti karies,gigi yang goyah, gigi berlubang, gigibaru sudah tumbuh sementara gigi susumasih belum tanggal, gigi tumbuh tidakpada tempatnya dan masalah gigi yangdisebabkan oleh susu, coklat ataumakanan manis lainnya. Hasil daripemeriksaan gigi setiap anak telahdicatat untuk diserahkan kepada

BALI KIDDYPRESCHOOL

IS MORE THANSOCIALIZATION

orangtua. Dengan adanya hasil pe-meriksaan gigi ini diharapkan orang-tua mulai mengajarkan anak untuk me-nyikat gigi yang benar dan memeriksa-kan gigi anak secara berkala ke doktergigi. Program pemeriksaan gigi lanjutanuntuk anak-anak Bali Kiddy Preschoolakan dilakukan pada semester dua ta-hun depan. Kegiatan pemeriksaan gigisecara berkala ini merupakan wujudkepedulian Bali Kiddy Preschool ter-hadap kesehatan anak-anak terutamakesehatan gigi.

Bali Kiddy Preschool adalah nasionalplus preschool yang memiliki programyang terintegrasi untuk memaksimalkanstimulasi pada semua area pertumbuhanseperti social emosional, fisik, intelektual,dan komunikasi. Bahasa Inggris diguna-kan dalam semua aktifitas. Bali KiddyPreschool menyediakan suasana belajaryang menyenangkan bagi anak- dimana

mereka bisa mengeksplorasidan menemukan pengetahuandan keterampilan baru melaluiaktifitas bermain, bersosiali-sasi, belajar dan berinteraksidengan alam dengan fasilitasyang menunjang seperti : Li-brary dan Movie Room, Com-puter Room, Indoor & Out-door Playground serta Swim-ming Pool.

BALI KIDDYPRESCHOOLJLN. TEUKU UMAR

BARAT NO 235TLP. (0361) 9234347,

9234348www.balikiddy.com

[email protected]

Peng Shulin, Pria Separuh BadanP E N G A L A M A N

Peng Shulinadalah cerita ten-

tang tragedi dan keajaiban.Lelaki asal Shenzen, Cina,yang tubuhnya terbelah duaakibat kecelakaan fatal belas-an tahun lalu, baru-baru inisudah dapat berjalan kembali.Adalah para dokter-dokter diCina yang didukung peme-rintah, membuatkan PengShulin kaki yang memungkin-kannya untuk beraktivitaskembali.

Menurut dokter, rahasiayang membuat Peng Shulinbisa bertahan adalah sifatnyayang penggembira dan selaluoptimis. “Dia pria yang pe-riang. Sepertinya tak ada apapun yang bisa mengecilkanhatinya, termasuk kondisinyasekarang. Itulah yang mem-buat dia bisa survive. Sema-ngat hidupnya sangat mem-bara,” ungkap Lin Liu, WakilDirektur Rumah Sakit Bujie.

Kisah Peng Shulin yangkini dijadikan inspirasi bagipasien-pasien yang akanmenjalani amputasi, bermuladari kecelakaan fatal tahun1995, saat mobil yang di-kendarainya ditabrak sebuahtruk. Akibatnya sungguh fa-tal, sebagian tubuhnya remuk,ajaibnya, ia tetap bertahanhidup. Untuk menyelamatkanhidupnya dokter mengampu-tasi dari bagian pinggang kebawah. Setelah diamputasitingginya tinggal 78 cm.

Operasi itu berlangsungsangat rumit karena dokter

harus membenahi jaringan tu-buh dan organ-organ pentingyang tersisa, termasuk jugamemperbaiki sistem peredarandarahnya. Dokter mencangkok-kan kulit dari wajahnya untukmenutupi tubuhnya. Sekitar 20orang dokter dan para ahli,yang terlibat dalam upaya me-nyelamatkan hidup Peng Shulin.

Sebenarnya, melihat kondisitubuh Peng Shulin yang rusakparah, dokter awalnya merasahanya sedikit harapan bagi PengShulin untuk bisa bertahan.Keajaiban terjadi, kesehatan

Peng Shulin justru pulih meskiia cacat. Namun ia belum dapatmelakukan apa-apa dan lebihbanyak menghabiskan waktu-nya di tempat tidur. Sedikit demisedikit ia mulai melatih diri de-ngan bertumpu pada kekuatantubuh bagian atas, misalnya, un-tuk mencuci muka atau sikatgigi. Tapi lelaki ini memang gigihdan tak kenal menyerah.

“Dia sangat luar biasa danmerupakan satu-satunya priayang bisa bertahan dengan ke-adaan separuh tubuh yang te-lah diamputasi. Tubuhnya kuat

dan sangat sehat, dibandingdengan pria lain seumuran-nya,” ujar dokter Lin Liu.

Operasi demi operasi ber-langsung selama dua tahundijalaninya di rumah sakitBujie. Setelah tuntas, ia punbisa beraktivitas kembali,tetapi tetap harus dibantu dengan kursi roda yang khu-sus dibuat untuknya.

Sikap hidupnya yang se-lalu optimis membuat ia kerapdiminta bantuan untuk mem-beri semangat pada para pa-sien yang akan menghadapiamputasi fatal. Ia juga kerapdiundang sebagai pembicaradalam seminar untuk meng-ungkap rahasia menghadapiamputasi.

Kisah hidup dan perjuang-an Peng Shulin ternyata sam-pai juga ke telinga para ahli diChina Rehabilitation ResearchCentre di Beijing, akhir tahunlalu. Mereka pun menyusunrencana membuatkan kaki pal-su untuknya. Baru-baru ini kakipalsu itu sudah dipasangkanke badan Peng Shulin, dan diapun mulai berlatih berjalan. Peng Shulin merupakan modelpertama dari pusat rehabilitasitersebut, khususnya pada kakiagar bisa berjalan kembali.

Kini Peng Shulin sudahdapat berjalan kembali, bahkania telah memulai kembali akti-vitasnya sebagai pengusaha.Ia membuka usaha super-market yang diberi nama “HalfMan Half Price Store” atauToko Pria Separuh Badan de-ngan Harga Separuh. —dia/net

Peng Shulin saat berjalan dengan kaki palsunya

Mengatasi Rasa MalasKEMALASAN merupakan sesuatu yang normal dalam

hidup. Karena sesuatu yang normal, maka dapat diatasi. Tipsberikut dapat menjadi awal berpikir dan bertindak berbedadari biasanya sehingga Anda tidak menyia-nyiakan kesempatanyang datang hanya karena malas mengerjakannya.

1. Ganti “Kapan selesainya” dengan “Saya mulai sekarang”.Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar, sebaiknyajangan berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut. Fokuslah padapikiran positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadibagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya satu demisatu. Katakan tiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.

Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan

terbebani dan stres.2. Ganti “Saya harus” dengan “Saya ingin”. Berpikir “harus

mengerjakan sesuatu” secara otomatis mengundang perasaanterbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya. Anda akanmencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut. Ganti“saya harus mengerjakannya” dengan “saya inginmengerjakannya”. Anda mau mengerjakan tugas karenamemang ingin mengerjakannya, bukan paksaan pihak lain.

3. Anda bukan manusia sempurna. Berpikir bahwa Andaharus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin akanmembawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya,Anda mungkin akan malas memulainya. Anda harus bisamenerima bahwa Anda pun bisa berbuat salah dan tidak semuaharus sempurna. Anda punya kesempatan melakukan perbaikanberulang kali. Mulai pekerjaan dari hal yang kecil dan sederhana,kemudian tingkatkan seiring dengan waktu. —ast/net

Page 16: tokoh 567 XI

Tokoh16 22 - 28 November 2009 PromoPromo