tugas akhir karya ilmiah opini publik...
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
(Survei Deskriptif: Terkait Klarifikasi Humas Sari Roti Pascaaksi Damai
212 pada 3 Desember 2016 yang Berakibatkan Pemboikotan)
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh: Nama : Andhika Masrur NIM : 4123136572
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Agustus
2017
i
ANDHIKA MASRUR (4123136572), OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan) : 94 halaman : 51 lampiran : 26 buku, 2000-2013 : 11 sumber lain : Tugas Akhir Karya Ilmiah, Agustus 2017.
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang Opini yang beredar terkait klarifikasi yang dikeluarkan oleh Sari Roti yang berakhir pada pemboikotan besar-besaran. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan?
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Public Relations, menggunakan konsep Effective Public Relations dengan variabel Opini Publik. Variabel ini memiliki lima dimensi yaitu Arah, Intensitas, Stabilitas, Dukungan Informasional, dan Dukungan Sosial.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berjenis penelitian deskriptif. Menggunakan metode survey dan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Populasinya adalah konsumen Sari Roti Bendungan Hilir dengan jumlah sampel sebanyak 75 orang. Menggunakan teknik pengukuran validitas Keiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy & Bartlett’s Test of Sphericity dengan memakai software SPSS 22. Reliabilitas penelitian diukur dengan Cronbach’s Alpha. Tendensi sentral yang digunakan adalah mean.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen Sari Roti memiliki pendapat yang positif dengan intensitas yang kuat terhadap klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti yang diindikasikan oleh kuatnya perasaan terhadap opini serta kekuatan relatif dari predisposisinya yang tinggi. Di sisi lain konsumen juga merasa Sari Roti kurang baik dalam membangun simpati khalayak yang bisa membantu perusahaan mengarahkan distribusi opini dalam suatu lingkungan sosial untuk cenderung mengarah ke predisposisi
yang diinginkan oleh perusahaan, serta kuranya ‘massa’ atau bobot informasi
yang dikeluarkan Sari Roti yang dirasa konsumennya masih kurang memenuhi kebutuhan informasi mereka.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. adalah positif dengan intensitasnya yang kuat meski konsumen merasa kurangnya dukungan dari Sari Roti di dalam lingkungan sosial konsumennya.
Kata Kunci: Opini Publik, Intensitas, Dukungan Sosial
ii
ANDHIKA MASRUR (4123136572), PUBLIC OPINION OF SARI ROTI’s CONSUMER OF JAKARTA AREA ON THE CLARIFICATION OF PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk. (Descriptive survey: About the PR clarifications of Sari Roti on the post-rally of Aksi Super Damai 212 at 3rd of December 2016 that caused the boycotts): 94 pages : 51 attachments : 26 books, 2000-2013 : 11 other sources : Scientific Thesis, August 2017.
ABSTRACT
This research discuss about the overspread opinion related to the clarification that issued by Sari Roti which ended up to a large-scale boycotts of the product. Therefore the outline of the case in this research is, how is the public opinion of Sari Roti’s consumer of Jakarta Area on the clarification of PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. About the PR clarification of Sari Roti on post-rally of Aksi Super Damai 212 at 3rd of December 2016 that caused the boycotts.
This research uses up the theory of Public Relations with the concept of Effective Public Relations and the variable of Public Opinion. This variable concludes of total five dimensions which is, Direction, Intensity, Stability, Informational Support, and Social Support.
This research is using the quantitative approach and it is a descriptive research, using the method of survey and questionnaire for the research instrument with the population of Sari Roti’s consumers within Bendungan Hilir distribution area with total samples as much as 75 consumers taken. Using the validity measurement of Keiser-Meyer-Olkin measure of sampling adequacy & Bartlett’s test of sphericity withal the IBM SPSS 22 software and reliability measurement of Cronbach’s Alpha and the using of mean for central tendency.
The results of this research shows that majority of Sari Roti’s consumer
having a positive opinion with a strong intensity towards the clarification that issued by Sari Roti. Although they also repute that Sari Roti is deficient of oxters
its consumers deep further, moreover in building of public’s sympathy, which
can supports the company’s to directing the distribution of the opinion on a
single social environment to be tend to the favoured predisposition.
By the results of this research we can conclude that public opinion of
Sari Roti’s consumer of Jakarta Area on the clarification of PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. is having an intensely strong-positive opinion to the corporate even though the consumers also repute that Sari Roti is in minimum at term of
supporting its consumer’s social environment.
Keywords: Public Opinions, Intensity, Social Support
iii
LEMBAR ORISINALITAS
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir Karya Ilmiah yang
berjudul OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait Klarifikasi Humas Sari Roti Pascaaksi Damai 212 pada 3 Desember 2016 yang Berakibatkan Pemboikotan) adalah benar-benar karya penulis dan sudah mengikuti ketentuan penulisan yang ada. Apabila kemudian hari ditemukan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini merupakan hasil plagiat, penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Jakarta, Agustus 2017
ANDHIKA MASRUR NIM. 4123136572
iv
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH
Nama : ANDHIKA MASRUR NIM : 4123136572 Judul : OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA
PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait Klarifikasi Humas Sari Roti Pascaaksi Damai 212 pada 3 Desember 2016 yang Berakibatkan Pemboikotan)
TIM PENGUJI
Nama Tanda Tangan Tanggal
1. Maulina Larasati P, M.I.Kom ............................. Agustus 2017 Ketua Sidang
2. Vera Wijayanti Sutjipto, M.Si ............................. Agustus 2017 Penguji Ahli
3. Asep Soegiarto, M.Si ............................. Agustus 2017 Pembimbing
4. Dr. E. Nugrahaeni, M.Si ............................. Agustus 2017 Sekretaris Sidang Lulus Sidang, Juli 2017
v
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan atas kehadiratan Allah S.W.T, karena
berkat rahmat dan hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
yang berjudul “Opini Publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada
klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas
Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan
pemboikotan." Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi syarat menjenjang
DIII Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya, terselesaikannya Tugas Akhir ini
bukan semata – mata hasil kerja keras penulis sendiri. Tetapi karena adanya
dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan
rasa syukur yang tulus kepada semua pihak, khususnya kepada orangtua
penulis yang selalu memberikan dorongan berupa do’a juga dorongan secara
moril dan materil serta membesarkan penulis hingga ke bangku perkuliahan.
Selain itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Djaali selaku Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Dr. Muhammad Zid, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta.
3. Dr. Kinkin Yuliaty S.P, selaku koordinator prodi Hubungan Masyarakat
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta sekaligus selaku
dosen mata kuliah riset.
vi
4. Asep Soegiarto M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan motivasi, arahan dan bimbingannya kepada penulis untuk
menyelesaikan Tugas Akhir Karya Ilmiah ini. Juga kepada seluruh
Dosen pengajar di Prodi Hubungan Masyarakat Universitas Negeri
Jakarta.
5. Seluruh kawan-kawan sesama peserta TAKI 106 dan rekan-rekan dari
Public Relations angkatan 2013 - 2015 yang senantiasa memberi
sokongan dan dukungan untuk saling kompak dalam meraih
kelulusan. Serta terima kasih sebesar-besarnya khususnya untuk
Safitri R. Ayuningtyas, M. Chasbil Adhim, Baby Gracia K.P., dan juga
kawan-kawan seperjuangan riset yang turut memberikan banyak
bantuan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, untuk
itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut. Penulis tidak
menutup diri jika ada saran dan kritik yang bersifat konstruktif bagi diri
penulis, akhir kata mudah – mudahan penulisan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi praktisi kehumasan.
Jakarta, Agustus 2017 Penulis
Andhika Masrur 4123136572
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... i LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................. vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 8 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 8 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 9 1.4.1. Manfaat Akademis............................................. ................................ 9 1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................................. 9
BAB II. KAJIAN PUSTAKA......................................................................... 10 2.1. Hubungan Masyarakat (Public Relations) ......................................... 10 2.2. Opini Publik ....................................................................................... 12 2.2.1. Arah ................................................................................................... 15 2.2.2. Intensitas ........................................................................................... 15 2.2.3. Stabilitas ............................................................................................ 16 2.2.4. Dukungan Informasional.................................................................... 16 2.2.5. Dukungan Sosial ............................................................................... 17 2.3. Keterkaitan Antar Konsep .................................................................. 18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 20 3.1. Pendekatan Penelitian ...................................................................... 20 3.2. Jenis Penelitian ................................................................................. 21 3.3. Metode Penelitian .............................................................................. 22 3.4. Unit Analisis dan Unit Observasi ....................................................... 23 3.4.1. Unit Analisis ....................................................................................... 23 3.4.2. Unit Observasi ................................................................................... 24 3.5. Populasi dan Sampel ........................................................................ 25 3.5.1. Populasi............................................................................................. 25 3.5.2. Sampel .............................................................................................. 25 3.6. Teknik Penarikan Sampel .................................................................. 27 3.7. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 29 3.8. Validitas dan Reliabilitas.................................................................... 30 3.8.1. Validitas ............................................................................................. 30 3.8.2. Hasil Uji Validitas .............................................................................. 33
viii
3.8.3. Reliabilitas ......................................................................................... 34 3.8.4. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 37 3.9. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 39 3.9.1. Data Primer ........................................................................................ 39 3.9.2. Data Sekunder ................................................................................... 42 3.10. Skala Pengukuran ............................................................................. 43 3.11. Teknik Analisis Data .......................................................................... 44 3.12. Tedensi Sentral ................................................................................. 44 3.13. Definisi Konsep .................................................................................. 47 3.14. Operasionalisasi Konsep ................................................................... 48 3.15. Keterbatasan dan Kelemahan Penelitian ........................................... 49 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 50 4.1. Gambaran Umum Perusahaan .......................................................... 50 4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................. 51 4.2. Objek Kajian Penelitian ...................................................................... 51 4.3. Hasil Penelitian .................................................................................. 52 4.4. Analisis Penelitian .............................................................................. 83 4.5. Pembahasan Penelitian ..................................................................... 87
BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 90 5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 90 5.2. Saran ................................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 92
LAMPIRAN .................................................................................................. xi – xxxvii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria Koefisien Validitas ........................................................ 31 Tabel 3.2. Analisis Faktor .......................................................................... 32 Tabel 3.3. Validitas .................................................................................... 33 Tabel 3.4. Klasifikasi Reliabilitas ................................................................ 35 Tabel 3.5. Case Processing Summary....................................................... 37 Tabel 3.6. Reliabilitas ................................................................................ 38 Tabel 3.7. Hubungan antar Analisis dan Variabel ..................................... 46 Tabel 3.9. Operasionalisasi Konsep ......................................................... 49 Tabel 4.1. Sependapat dengan klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti. ...... 52 Tabel 4.2. Menilai klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti sudah baik. ......... 53 Tabel 4.3. Mendukung klarifikasi yang diberikan Sari Roti......................... 54 Tabel 4.4. Memberi penilaian atas pendapat pribadi ................................. 55 Tabel 4.5. Memberi penilaian berdasar pada pemberitaan yang akurat .... 56 Tabel 4.6. Penilaian terhadap klarifikasi mewakili penilaian orang
kebanyakan............................................................................... 57 Tabel 4.7. Konsisten dengan pendapat yang dimiliki ................................. 58 Tabel 4.8. Tidak terpengaruh opini lain yang beredar di masyarakat ........ 59 Tabel 4.9. Tetap dengan arah opini yang responden miliki........................ 60 Tabel 4.10. Secara mendalam memahami isu yang berkembang.. ............. 61 Tabel 4.11. Tidak mengikuti opini lain yang menyebar ................................ 62 Tabel 4.12. Mempunyai pengaruh pada konsistensi arah opini.. ................. 63 Tabel 4.13. Berpendapat sedemikian dalam waktu yang lama .................... 64 Tabel 4.14. Konsisten dengan pendapat responden sendiri ........................ 65 Tabel 4.15. Berpendapat berdasarkan pada penilaian yang beragam......... 66 Tabel 4.16. Memiliki pendapat yang konsisten dalam waktu yang lama ...... 67 Tabel 4.17. Telah lama yakin dengan opini yang responden dimiliki. .......... 68 Tabel 4.18. Memperkuat pendapatnya berdasar pada penilaian yang
beragam. ................................................................................... 69 Tabel 4.19. Berpendapat secara reaktif terhadap klarifikasi Sari Roti.......... 70 Tabel 4.20. Berpendapat secara reaktif terhadap opini yang beredar ......... 71 Tabel 4.21. Mengetahui tentang klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti ........ 72 Tabel 4.22. Memahami isi klarifikasi yang dikeluarkan ................................ 73 Tabel 4.23. Mengetahui perkembangan tanggapan dari masyarakat .......... 74 Tabel 4.24. Adanya suatu informasi yang mempengaruhi opini .................. 75 Tabel 4.25. Adanya suatu informasi yang mempengaruhi konsistensi opini 76 Tabel 4.26. Opini didorong oleh suatu faktor eksternal ................................ 77 Tabel 4.27. Opini didukung oleh orang lain .................................................. 78 Tabel 4.28. Opini didukung oleh lingkungan sekitar ..................................... 79 Tabel 4.29. Memperoleh informasi melalui orang lain .................................. 80 Tabel 4.30. Mempercayai informasi yang didapat dari orang lain ................ 81 Tabel 4.31. Informasi yang didapat dari orang lain mempengaruhi opini ..... 82 Tabel 4.32. Mean per dimensi...................................................................... 83 Tabel 4.33. Mean per indikator ................................................................... 85
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Rumus Mean ........................................................................... 46 Gambar 4.1. Diagram per dimensi ............................................................... 84 Gambar 4.2. Diagram per indikator .............................................................. 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam bidang komunikasi, istilah opini publik dapat dipergunakan untuk
menandakan setiap pengumpulan pendapat yang dikemukakan individu-
individu. Menurut Santoso Sastopoetro istilah opini publik sering digunakan
untuk menunjuk kepada pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah besar orang.
Berbeda dengan kerumunan, publik merupakan kelompok yang tidak
merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat
komunikasi seperti pembicaraan yang berantai, desas-desus, surat kabar,
radio, televisi, dan film. Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik
mempunyai pengikut yang lebih luas dan lebih besar jumlahnya.1
Publik dapat didefinisikan sebagai sejumlah orang yang mempunyai
minat, kepentingan, dan kegemaran yang sama.2 Sedangkan Opini, dijelaskan
sebagai suatu serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan tanggapan
atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan berdasarkan
kata-kata, baik dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. Bisa juga sebagai
perilaku, sikap, tindakan, pandangan, dan tanggapan dan lain sebagainya.3
1 Nova Firsan, Re Public Relations, Jakarta: Media Bangsa, 2012, hal 113 2 Helena Olii dan Novi Erlita, Opini Publik, Jakarta: PT. Indeks. 2011. Hal. 21 3 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2008. Hal, 65.
2
Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif. Opini dapat
dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan
secara jelas, ataupun melalui pillihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak
secara langsung dapat diartikan (konotatif). Opini dapat pula dinyatakan
melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang
dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui
referensi, nilai- nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.4
Seperti halnya PT. Nippon Indosari Corpindo dengan merek dagangnya
yakni Sari Roti yang menjadi salah satu perusahaan besar berskala nasional
dalam bidang pastry & roti yang juga turut memperhitungkan vitalnya peranan
opini di khalayak luas. Sari Roti memiliki citra yang terbilang baik di kalangan
masyarakat terutama bagi masyarakat ibukota dengan jumlah pelanggan yang
dominan disbanding perusahaan pastry & roti lainnya. Terlebih pada tahun
2006 Perseroan ini mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan sebagai bukti
komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal, Healthy,
Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari Roti
telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal
yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia yang menonjolkan keunggulan
4 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations (Konsep & Aplikasinya), Jakarta: Grafiti, Hal 19
3
Sari Roti dari perusahaan lainnya di bidang sejenis.5 Namun opini masyarakat
terhadap Sari Roti sempat mengalami titik balik disertai penurunan popularitas
yang sangat tajam terutama setelah adanya Aksi 2 Desember.
Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam
III sendiri terjadi pada 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia di mana
sedikitnya ribuan massa kembali menuntut Gubernur DKI Jakarta. Aksi ini
dilaksanakan di halaman Monumen Nasional, Jakarta. Adapun di dalam
kegiatan Aksi 2 Desember tersebut diwarnai berbagai macam tindak solidaritas
dari para peserta yang menghadiri kegiatan tersebut. Salah satu yang menjadi
viral dan diperbincangkan oleh banyak orang adalah tindak klarifikasi dari pihak
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terhadap tersebarnya foto gerobak Sari Roti
yang menggratiskan makanannya dengan label “Gratis untuk Mujahid”. Inilah
yang menjadi cikal bakal boikot Sari Roti atau stop pembelian produk Sari
Roti.6
Di Aksi Super Damai 212, Awalnya Sari Roti menuai pujian setelah foto
pembagian roti gratis Sari Roti untuk peserta demo 212 jadi viral namun
setelah diklarifikasi justru berbalik arah.7 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
5 Situs resmi Sari Roti, Tentang Sari Roti, http://www.sariroti.com/content/tentang-pt-nippon-indosari-corpindo-tbk/, Diakses pada 28 Maret 2017. 6 Tribunnews Aceh, Sari Roti Diboikot, Ini Asal Muasalnya, aceh.tribunnews.com/2016/12/09/ sari-roti-diboikot-ini-asal-muasalnya. Diakses 3 Maret 2017. 7 Ibid.
4
melalui situs resmi sariroti.com di laman depan langsung memampang
klarifikasinya, terutama pada poin ke 2 dan 3 yang antara lain berbunyi:
“PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa berkomitmen menjaga
Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi
perusahaan kebanggaan Indonesia.
Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai
kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk. tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan
informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh
penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada
diluar kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari Tbk.”8
Klarifikasi ini ternyata membuat jengah banyak kalangan bahkan
mengancam akan memboikot produk Sari Roti. Pendukung atau simpatisan
demo 212 merasa tersakiti dengan klarifikasi Sari Roti yang menyatakan kalau
aksi roti gratis tidak dari perusahaan Sari Roti namun ada yang memborong
roti lalu dibagikan gratis. Bahkan ada netizen yang mengaku sudah 7 tahun
berlangganan roti ini dan tiap hari belanja capai jutaan untuk diberikan pada
karyawannya, setelah membaca klarifikasi tersebut netter ini mengaku akan
berpindah produk. Terbaru bermunculan foto yang ungkapkan kebencian
seperti roti Sari Roti yang dibuang di tempat sampah hingga papan
8 Ibid.
5
pengumuman yang menulis bahwa di toko tersebut kini tak menjual produk Sari
Roti.9
Salah satu akun resmi seorang aktivis di media sosial Facebook, Jonru
Ginting (@jonru.page) juga turut menyampaikan kekecewaannya terhadap
klarifikasi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. yang ia nyatakan sebagai blunder
dan menyakitkan hati terutama pada poin ke-2 dari klarifikasi tersebut. Dalam
postingannya di Facebook Jonru mengatakan:
“Inilah kalimat yang MENYAKITKAN HATI itu. Kalimat yang secara
halus menuduh Aksi 212 sebagai kegiatan yang tidak nasionalis,
mengancam keutuhan NKRI dan bertengtangan dengan asas bhinneka
tunggal ika.
Inilah kalimat yang dengan sangat tegas berisi keberpihakan mereka
kepada Si Nganu.”10
Salah satu netizen dengan akun bernama Dwi Handayani
mengutarakan pendapatnya dengan mengatakan bahwa:
“P(a)dahal mah banyak merek makanan dan minuman yang juga
menjadi bagian dari aksi tersebut, tapi d(a)ri s(u)dut pandang saya mah
itu kan hanya produknya saja, tidak selalu berarti produsennya juga
menjadi bagian dari aksi. Berlebihan agaknya apa yang dikeluarkan
oleh Sari Roti ini.”11
9 Tribunnews Aceh, Sari Roti Diboikot, Ini Asal Muasalnya, Loc. Cit. 10 https://www.facebook.com/jonru.page/posts/10154902128939729:0, Diakses 12 Maret 2017. 11 Ibid.
6
Adapun beberapa netizen lain juga menyuarakan kekecewaannya
kepada para pembaca dan mengajak untuk memboikot Sari Roti seperti yang
diutarakan oleh akun Sri Wahyuningsih:
“Ini mengecewakan. Seharusnya pihak sari roti bangga, krn diiklankan
gratis di acara aksi super damai, bukankah itu aksi yg positif bahkan
sampai mendunia... Kecuali digunakan utk aksi2 yg rusuh, pantes bikin
klarifikasi..... BOIKOT SARI ROTI!!!”12
Meskipun begitu, tidak sedikit netizen yang memiliki opini positif dan
membela atas apa yang telah dikeluarkan Sari Roti, seperti yang diutarakan
oleh Arie Siswanto:
“Gampang sekali SAKIT HATI sih Om... wong Cuma klarifikasi, dan
saya rasa ga ada yg salah dg klarifikasinya. Penjual roti yg mendukung
Bhinneka Tunggal Ika. Itu aja yg saya lihat. Kalo kita suudzon duluan,
yg baik pun akan jadi jelek. Apalagi ngajak orang lain ikut menjelekkan..
Marilah kita instrospeksi diri. Lihatlah semua dg positif. Saya rasa
khusnudzon lebih baik.”13
Di luar Facebook pun tanggapan terhadap juga beragam seperti sebuah
editorial yang disampaikan oleh Rendy Saputra di kanal situs muslim
Tarbawia.com yang mengomentari dan memberi masukan kepada manajemen
Sari Roti dalam 4 poin yakni untuk Mengevaluasi Tim Public Relation
Perusahaan, Kembali Memperhatikan Muslim Emerging Market sebagai
Segmen Pasar yang Perlu Diperhatikan, Hindarilah Isu Kontroversial untuk
12 Ibid. 13 Ibid.
7
Menaikkan Brand, dan Meminta Maaf kepada Kaum Muslimin dan
Mengapresiasi Keputusan Peserta yang Memborong Produk Sari Roti.14
Adapun pula suatu fakta lain menunjukkan bahwa dibalik terjadinya
pelemahan daya beli dan pemboikotan, saham dari Sari Roti justru
menunjukkan suatu kenaikan seperti yang dinyatakan bapak Peter Luthan
selaku kepala bidang Distribution system support:
“Laporan dari Investor relations kita memang benar kalau saham kita
sempat anjlok 50 poin, tapi secara berangsur penutupan per 19
desember kemarin sudah kembali normal. Bahkan dari yang kita ketahui
dari perhitungan laba year-on-year bahwa kita malah sebenarnya
mengalami kenaikan laba bersih itu sekitar 3 setengah persen. Itu
dengan pertumbuhan pendapatan di tahun 2016 itu kalau tidak salah 16
persen.”15
Ketika ditanya lebih lanjut terkait dengan penjualan dan distribusi, bapak
Peter Luthan menyatakan bahwa:
“Ya, daya beli masyarakat itu melemah, cuman itu terjadinya di wilayah
distribusi daerah seperti di Jawa timur. Untuk di kisaran jabodetabek
sendiri terutama wilayah distribusi I dan II di Jakarta terkait pemboikotan,
tidak terlalu mempengaruhi kinerja bottom Iine perseroan kita atau
bahkan untuk dalam lingkup pendistribusian. Semua masih normal-
normal seperti biasanya.”16
14 Rendy Saputra, Opini Klarifikasi Sari Roti Sakiti Kaum, www.tarbawia.com/2016/12/opini- klarifikasi-sari-roti-sakiti-kaum.html/ 15 Hasil wawancara dengan kepala bidang distribution system support. 16 Ibid.
8
Maka berdasarkan uraian di atas yang menggambarkan adanya suatu
opini negatif terhadap perusahaan, penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Opini Publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi
damai 212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dari
penelitian ini adalah bagaimana opini publik konsumen Sari Roti wilayah
Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait
klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang
berakibatkan pemboikotan?
1.3. Tujuan Penilitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui opini publik
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212
pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.
9
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Penelitian Akademis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan kajian ilmu
komunikasi, khususnya Public Relations mengenai opini publik di dalam
perusahaan swasta.
1.4.2. Manfaat Penelitian Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi praktisi Public Relations,
khususnya mengenai opini publik di dalam perusahaan swasta.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu
membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan
mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya. PR melibatkan
manajemen problem atau manajemen isu. PR membantu manajemen agar
tetap responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik. PR
mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani
kepentingan publik, PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan
memanfaatkan perubahan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai
sistem peringatan dini untuk mengantisipasi arah perubahan (trends) dan PR
menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat
utamanya.17
Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul: A Model for Public
Relations Education for Profesional Practices yang diterbitkanoleh
International Public Relations Assosiation (IPRA) 1978, menyatakan bahwa
definisi Public Relations adalah:
17 Cutlip, Center, & Broom, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, hal 5
11
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara
organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen
dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen
untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen
dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama.”18
Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu
menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pegertian, dukungan,
serta kerjasama suatu organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut
terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR
membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap
opini publik.19
Pembahasan masalah opini publik adalah hal yang sangat mendasar
bagi pekerjaan seorang praktisi Public Relations. Bahkan hubungan yang
dilakukan oleh perusahaan atau organisasi manapun di dunia ini tidak lepas
dari munculnya opini di dalam masyarakat.20
18 Rosady Ruslan, Op cit, hal.16 19 Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007 Hal 13 20 ibid, Hal 108
12
2.2. Opini Publik
Opini publik berasal dari dua kata bahasa latin yakni opinari dan
publicus. Opinari berati berfikir atau menduga sedangkan publicus memiliki arti
“milik masyarakat luas”. Dengan demikian, hubungan antara kedua kata itu,
opini publik menyangkut seperti dugaan, perkiraan, harapan, dan pilihan yang
dimiliki orang banyak.21
Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk menandakan setiap
pengumpulan pendapat yang dikemukakan individu-individu. Menurut Santoso
Sastopoetro istilah opini publik sering digunakan untuk menunjuk kepada
pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah besar orang. Berbeda dengan
kerumunan, publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan.
Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti
pembicaraan yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio, televisi, dan film.
Alat-alat penghubung ini memungkinkan publik mempunyai pengikut yang
lebih luas dan lebih besar jumlahnya.
Publik dapat didefinisikan sebagai sejumlah orang yang mempunyai
minat, kepentingan, dan kegemaran yang sama. 22 Sedangkan Opini,
dijelaskan sebagai suatu serapan dari bahasa asing (opinion), merupakan
tanggapan atau jawaban terbuka terhadap suatu persoalan yang dinyatakan
berdasarkan kata-kata, baik dalam bentuk opini tertulis maupun lisan. Bisa juga
21 Nova Firsan, Op. Cit., hal 113 22 Helena Olii dan Novi Erlita, Loc. Cit.
13
sebagai perilaku, sikap, tindakan, pandangan, dan tanggapan dan lain
sebagainya.23 Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif. Opini
dapat dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat
ditafsirkan secara jelas, ataupun melalui pillihan-pilihan kata yang sangat halus
dan tidak secara langsung dapat diartikan (konotatif). Opini dapat pula
dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis,
pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang
jumlahnya, melalui referensi, nilai- nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.24
Dalam pendefinisian yang lain, opini publik adalah sekumpulan
pandangan individu terhadap isu yang sama. Opini publik lebih dari sekedar
kumpulan pandangan yang dianut oleh kategori kelompok individu pada suatu
waktu. Opini publik tidak bisa hanya didefinisikan sebagai sebuah keadaan
kesadaran individu. Sebaliknya, opini publik merefleksikan proses dinamis
dimana ide-ide “diekspresikan, disesuaikan, dan dikompromikan melalui dalam
rangka menuju determinasi kolektif dari suatu arah tindakan.”25
Opini publik identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam
mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, kebutuhan, keluhan, kritik yang
membangun dan kebebasan di dalam penulisan.Opini publik merupakan efek
dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat.26
23 Rosady Ruslan, Op. Cit., Hal 65. 24 Rhenald Kasali, Loc. Cit. 25 Cutlip, Center, & Broom, Op. Cit., hal 239 26 Maria Assumta, Dasar-Dasar PR Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana, 2002, hal 73
14
Definisi lain yang populer yaitu opini publik adalah serangkaian
pendapat yang dikemukakan oleh orang-orang yang tertarik pada suatu berita.
Sehingga, seorang yang tidak terpengaruh atau tidak tertarik (dan mungkin
tidak sadar) terhadap suatu isu tidak ikut serta membentuk opini pada suatu
berita. Opini publik adalah suatu ungkapan yang menjadi pegangan bersama
anggota kelompok atau publik mengenai suatu isu yang kontroversial yang
menyangkut kepentingan umum, dengan kata lain opini publik adalah efek dari
kebebasan dalam mengungkapkan suatu ide dan pendapat.27
Opini publik memiliki paling kurang tiga unsur. Pertama, harus ada isu
(peristiwa atau kata-kata) yang aktual, penting, dan menyangkut kepentingan
pribadi kebanyakan orang dalam masyarakat atau kepentingan umum yang
disiarkan melalui media massa. Kedua, harus ada sejumlah orang yang
mendiskusikan isu tersebut yang kemudian menghasilkan kata sepakat
mengenai sikap, pendapat, dan pandangan mereka. Ketiga, selanjutnya
pendapat mereka itu diekspresikan atau dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan,
dan gerak-gerik.28
Tugas hubungan masyarakat adalah mengembangkan opini yang
rasional, bukannya yang bersifat emosional terhadap isu yang kontroversial.
Ketika membentuk atau mengubah opini publik tentang hal-hal yang bersifat
kontroversial, Humas menyajikan informasi yang relevan tanpa ada yang
27 Dennis L. Wilcox, Glenn T. Cameron, Public Relations, Strategi dan Taktik, Tangerang: Karisma Publishing Group, 2011, hal. 311 28 Anwar Arifin, Opini Publik, Jakarta: Gramata Publishing, 2010. Hal, 6.
15
disembunyikan atau diubah sehingga opini publik yang timbul merupakan
produk dari pengetahuan dan pemilihan atas dasar pertimbangan yang
rasional.29
2.2.1. Arah
Arah opini mengindikasikan kualitas evaluatif dari predisposisi, yang
memberitahu kita evaluasi “positif-negatif-netral,” evaluasi yang “mendukung-
menentang-netral,” atau evaluasi “pro-kontra-tergantung,” yang dilakukan oleh
publik. Dalam bentuknya yang paling sederhana, arah opini adalah jawaban
ya-tidak untuk pertanyaan survei. Dalam hal ini media sering melaporkan hasil
survei opini publik sebagai sekedar persentase dari dukungan atau penolakan
terhadap beberapa isu, proporsi atau calon. Misalnya, berita laporan jajak
pendapat, popularitas dan indikator lain dari arah opini publik. Arah opini jelas
merepresentasikan pengukuran opini publik yang paling dasar dan paling
sering digunakan.30
2.2.2. Intensitas
Pengukuran intensitas menunjukkan seberapa kuatkah perasaan orang
terhadap opini mereka, apapun arahnya. Intensitas meminta pemilih
menunjukkan seberapa kuatkan perasaan orang terhadap suatu isu dengan
29 Helena Olii dan Novi Erlita. Op. Cit. Hal, 51. 30 Cutlip, Center, & Broom. Hal. 240.
16
survei menunjukkan apakah mereka setuju/tidak setuju/netral/ setuju/sangat
setuju terhadap suatu pernyataan. Format pertanyaan hal ini adalah alat yang
lazim untuk mengukur arah dan intensitas perasaan. Ukuran intensitas
memberikan perkiraan awal tentang kekuatan relatif dari predisposisi.
Intensitas dan arah sering kali dilaporkan untuk menunjukkan bukan hanya
bagaimana orang merasakan suatu isu, tetapi juga seberapa mendalam
perasaan mereka itu. Biasanya memecah publik menjadi dua kubu
berdasarkan intensitas keyakinan mereka.31
2.2.3. Stabilitas
Mengacu kepada berapa lama responden menganut arah dan intensitas
perasaan yang sama. Pengukuran stabilitas memerlukan observasi pada dua
atau lebih titik pada waktu yang sama. Pengukuran stabilitas akan memberikan
bukti tentang seberapa reaktifkah opini publik terhadap suatu kejadian atau
informasi lainnya.32
2.2.4. Dukungan Informasional
Mengacu pada seberapa banyak pengetahuan publik terhadap objek
opini. Para pemilih yang tidak punya banyak informasi tentang isu cenderung
akan fokus pada apa-apa yang mereka lihat, sebagai sesuatu yang
berhubungan dan bagaimana cara pikir akan mempengaruhi kepentingan
31 Ibid. 32 Ibid. Hal 129
17
pribadi mereka. Sebaliknya, pemilih yang memiliki informasi lebih baik akan
lebih mungkin untuk mengabaikan pertimbangan dari kelompok tertentu
dan lebih mendukung interpretasi yang lebih umum terhadap suatu isu. Mereka
yang punya informasi lebih banyak tentang isu akan punya opini yang lebih
kuat terhadap isu tersebut, tetapi arah dari opini itu tidak mudah untuk
diprediksi. Lebih jauh mereka yang punya banyak pengetahuan dan opini yang
lebih kuat, mungkin untuk lebih bertindak. Ketiadaan “massa informasi” di balik
opini tentang isu yang relatif netral mungkin mengindikasikan bahwa arah dan
intensitasnya mudah berubah. 33
2.2.5. Dukungan Sosial
Pengukuran dukungan sosial memberikan bukti tentang sejauh mana
orang menganggap opini mereka juga didukung oleh orang lain dalam
lingkungan sosial mereka. Penyelenggara polling yang menyurvei dimensi ini
akan meminta responden untuk melaporkan kesan mereka terhadap apa yang
orang lain pikirkan tentang isu atau memperkirakan distribusi opini publik
terhadap isu yang diteliti. Pengukuran dukungan sosial ini akan menunjukkan
bagaimana orang mendefinisikan sifat dari konsensus tentang isu. Konteks
sosial dari opini mungkin hanya berupa tendensi untuk menganggap bahwa
orang lain lebih dipengaruhi oleh media atau kejadian ketimbang oleh diri
33 Ibid. Hal. 241.
18
mereka sendiri. Para peneliti telah menemukan “efek orang ketiga” orang
cenderung meremehkan dampak media terhadap diri mereka sendiri dan
membesar-besarkan dampak media pada orang lain. Efek ini mempengaruhi
cara kebijakan publik ditentukan (melindungi mereka yang dianggap lemah),
atau bagaimana kampanye politik dilakukan (memengaruhi pemilih yang
mudah dibujuk). Jadi, efek pihak ketiga punya sejumlah implikasi behavioral,
meskipun pada dasarnya ini adalah fenomena persepsi.34
2.3. Keterkaitan Antar Konsep
Bagi suatu perusahaan besar dengan cakupan khalayak yang luas,
maka penanganan mengenai hal-hal terkait dengan opini publik sangatlah
penting sehingga dibutuhkan sebuah observasi dan pengelolaan opini demi
menggiring fenomena terkait dengan opini publik ke arah yang lebih
diharapkan oleh suatu perusahaan, terutama jika perusahaan tersebut sedang
dilanda suatu krisis. Tindak pengelolaan opini tersebut meliputi beberapa hal
seperti ketepatan dalam memberikan tanggapan, kepahaman mendalam atas
sumber opini tersebut, menganalisa terjadinya suatu kesalahpahaman yang
mungkin terjadi, memelihara kontinuitas informasi terhadap opini tersebut,
serta bagaimana mengelola dan menyampaikan suatu pesan dengan baik
sesuai dengan kaidah ilmu komunikasi beserta antisipasi terhadap efek yang
34 Ibid. Hal, 241.
19
akan terjadi. Adapun dalam segi observasinya beberapa hal perlu diperhatikan
untuk mengidentifikasi sejauh mana dan ke arah mana opini yang sedang
berkembang di masyarakat yang meliputi arah opini, intensitasnya,
stabilitasnya, adanya dukungan informasi dan secara sosial yang
mempengaruhi penyebaran dan interpretasi publik terhadap suatu
organisasi/perusahaan.
Oleh karena itu, dalam penjabaran sebelumnya telah dijelaskan secara
menyeluruh bagaimana mengukur suatu opini untuk dijadikan tinjauan dalam
pengelolaannya agar sesuai dengan keinginan perusahaan dan memberikan
dampak positif terutama dalam situasi krisis seperti yang salah satunya terjadi
pada PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. melalui aksi pemboikotan atas suatu
pengemukaan opini yang telah dijabarkan secara kronologis di bab I.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Proses
penelitian bersifat linier, dengan langkah-langkah yang jelas, dimulai dari
perumusan masalah, tujuan penelitian, konsep atau landasan teoritis, metode
penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, analisis data serta
menarik kesimpulan dan saran-saran yang diajukan.35 Nasution mengatakan
bahwa dalam penelitian kuantitatif peneliti lebih spesifik memusatkan perhatian
kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan-hubungan
antara berbagai variabel atau memberi gambaran yang jelas tentang situasi
sehingga bersifat deskriptif.36
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif,
karena penulis pendekatan tersebut menggambarkan atau menjelaskan
tentang Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi
humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti
pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.
35 Rosady Ruslan, Op. Cit., hal 265. 36 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal 24.
21
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif ialah penelitian yang relatif sederhana yang tidak
memerlukan landasan teoritis rumit atau pengakuan hipotesis tertentu. Jenis
riset ini bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan
akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Penelitian
ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan
hubungan antara variabel.37
Mely G. Tan mengatakan bahwa penelitian yang bersikap deskriptif
bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau
penyebaran suatu gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan
frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan
tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam hal ini,
mungkin sudah ada hipotesis-hipotesis, mungkin belum tergantung dari sedikit
banyaknya pengetahuan tentang masalah yang bersangkutan.38
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif
karena penulis hanya memaparkan, menggambarkan berbagai situasi dan
kondisi dan tidak menguji hipotesis. Penulis hanya mendeskripsikan mengenai
Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT.
37 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2010, hal 69. 38 Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT.Refika Aditama, 2012, hal 76.
22
Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi
damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.
3.3. Metode Penelitian
Teknik penelitian komunikasi berdasarkan metodologi kuantitatif
dikenal beberapa. Metode riset dalam penelitian kuantitatif terdapat 3 macam
metode, salah satunya adalah metode survei. Survei adalah metode riset
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang
dianggap mewakili populasi tertentu.39 Secara umum metode survei terdiri dari
dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif (analitik).40
Jenis survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan
(mendeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset adalah perilaku
yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel.41 Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respon
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.42
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode survei dengan cara
menyebarkan kuesioner guna mendapatkan data serta informasi yang
diperlukan mengenai Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada
klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas
39 Rachmat Kriyantono. Op. Cit., hal 59. 40 Ibid, hal 59. 41 Ibid, hal 59. 42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rhineka Cipta, 2010, hal 194.
23
Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan
pemboikotan.
3.4. Unit Analisis dan Unit Observasi
3.4.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis. Jika survei, unit
analisisnya adalah individu atau kelompok individu, sedangkan analisis isi unit
analisis adalah teks, pesan, atau medianya sendiri.43 Unit analisis merupakan
keseluruhan satuan unit yang akan diteliti, unit analisis dapat berupa individu,
kelompok, atau keluarga.44
Unit analisis dalam penelitian mengenai Opini publik konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016
yang berakibatkan pemboikotan adalah individu, yaitu konsumen Sari Roti
yang ada di sekitar wilayah distribusi agen Sari Roti Pejompongan/Bendungan
Hilir, Tanah Abang, Jakarta yang merupakan agen distribusi terkait pembagian
Sari Roti gratis pada aksi super damai 212.
43 Rachmat Kriyantono, Op. Cit.,hal 237. 44 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisa Data Sekunder,
Jakarta: Rajawali Press, 2010, hal 65.
24
3.4.2. Unit Observasi
Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada
objek penelitian. 45Unit observasi adalah kegiatan yang setiap saat ini kita
lakukan. Dengan perlengkapan panca inderanya yang kita miliki, kita sering
mengamati objek-objek di sekitar kita.46
Unit observasi yaitu mengamati secara langsung objek yang diteliti. Unit
observasi adalah organisasi. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara
sistematik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan dipaparkan
sebagai sesuatu hanya menarik perhatian, dan observasi dapat dicek dan
dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.47
Unit observasi dalam penelitian Opini publik konsumen Sari Roti wilayah
Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait
klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang
berakibatkan pemboikotan adalah organisasi, yaitu organisasi perusahaan PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. yang mengeluarkan edaran klarifikasi pada
Desember 2016.
45 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal 58. 46 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 57. 47 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit., hal 42.
25
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi
populasi atau studi sensus.48
Pada penelitian yang penulis lakukan mengenai Opini publik konsumen
Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember
2016 yang berakibatkan pemboikotan ini yang menjadi populasi adalah
konsumen Sari Roti Jakarta yang berada di dalam lingkup agen distributor Sari
Roti cabang Pejompongan/Bendungan Hilir yang merupakan agen distributor
terbesar di wilayah I (Jakarta) yang berjumlah sebanyak 304 konsumen.49
3.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
48 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal 173 49 Data Penjualan mingguan Sari Roti cabang Bendungan Hilir periode Juli 2017.
26
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representatif (mewakili).50
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus slovin untuk
menentukan sampel. Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran
sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya.51
Rumus nya adalah :
n = N
1+Ne²
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir, misalnya 10% kemudian
dikuadratkan.
Batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama. Ada
yang 1%,2%,3%,4%,5% dan 10%.52
50Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, hal
81. 51 Rosady Ruslan, Op. Cit., 2006, Hal. 63
52 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., 2010 Hal: 164
27
n = 304
1+304+10²
n = 304
1+304x0,01
n = 304
4,04
n = 75,24 yang dibulatkan menjadi 75 orang.
Setelah perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Slovin,
maka populasi yang didapat untuk menjadi sampel adalah sebanyak 75 orang
responden.
3.6. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling merupakan metode
pengambilan sampel dan untuk menentukan sampel yang akan dipergunakan
dalam suatu penelitian. Ada dua teknik sampling yaitu probability sampling dan
non-probability sampling. 53 Teknik penarikan sampel atau teknik sampling
merupakan prosedur yang memungkinkan priset memperkirakan sampai
53 Morissan, Metode Penelitian Survei, Jakarta: Kencana Prenanda Media Grup, 2012, hlm 109
28
berapa besar selisihnya antara ciri-ciri dalam sampel dengan ciri-ciri dalam
populasi.54
Teknik sampling kebetulan (accidental sampling) merupakan bagian
dari teknik penarikan sampling nonprobabilitas. Teknik ini adalah memilih siapa
saja responden yang kebetuan di jumpai untuk dijadikan sampel. Teknik ini
digunakan antara lain karena penulis merasa kesulitan untuk menemui
responden atau karena topik yang diriset adalah persoalan umum di mana
semua orang mengetahuinya.55 Accidental sampling, teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.56
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel non
probabilitas accidental. Teknis sampling ini dipilih oleh penulis karena
dipertimbangkan umumnya topik yang peneliti angkat.
54 Rachmat Kriyantono, Op.Cit, hlm 154 55 Roesady Ruslan, Op.Cit, hlm 154 56 Sugiyono, Op.Cit, hlm 82
29
3.7. Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dimensi waktu penelitian
cross sectional. Cross sectional adalah penelitian ini dilakukan dalam waktu
tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian di berbeda lain waktu yang untuk
diperbandingkan dan juga tidak mempunyai batasan yang baku untuk
menunjukkan suatu waktu tertentu. Sekalipun penelitian mendatangi lokasi
penelitian sebanyak empat kali.57
Menurut Asep Hermawan, dimensi waktu penelitian cross sectional
artinya suatu penelitian yang ditanya, dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil
sekali bidik (one snapshot) pada suatu saat tertentu dan pada penelitian
tersebut datanya dikumpulkan hanya sekali, dengan cara menyebarkan
kuesioner.58
Waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah bulan Juli
2017. Tempat penelitian bertempat di wilayah distribusi agen cabang
Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta.59
57 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit,. hal 45 58 Asep Hermawan, Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif, Jakarta: Grasindo, 2007, hal 89 59 Hasil Observasi pada Depot Distributor Tricycle Hawker Sari Roti cabang Bekasi Kota,
Kranji Pemuda, Kranji, Bekasi.
30
3.8. Validitas dan Reliabilitas
3.8.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau asahihan sesuatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang tidak valid berarti
memiliki validitas rendah.60 Validitas menunjukan sejauh mana kesesuaian
hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya atau sejauhmana hasil
penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya.61
Untuk mengetahui apakah pernyataan dari kuesioner itu valid atau
tidaknya, caranya dapat dilihat dari KMO dan Bartlett’s test. Bila dalam variabel
itu anda dapat melihat nilai KMO – MSA (Kaiser Mayer Olkin – Measure of
Sampling Adequency) bila hasilnya lebih besar dari 0.5, maka dapat
melanjutkan proses analisis faktor. Pada hasil perhitungan diperoleh KMO –
MSA adalah 0.505, artinya 0.505 > 0.5 maka proses analisis faktor dapat
dilanjutkan.62
60 Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, hlm 45 61 Darmawan Wibisono, Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm 37 62 Riduwan, Adun Rusyana, Enas, Cara Mudah Belajar SPSS 17.00 dan Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011, hlm 69
31
Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Koefisien Validitas
Koefisien Validitas Tafsiran
0,8 < r xy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,6 < r xy ≤ 0,8 Validitas Tinggi (baik)
0,4 < r xy ≤ 0,6 Validitas sedang
0,2 < r xy ≤ 0,4 Validitas rendah (kurang)
0,0 < r xy ≤ 0,2 Validitas sangat rendah
< r xy ≤ 0,00 Tidak Valid
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007, hlm 23063
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk mengukur nilai koefisien
validitas tinggi atau rendahnya, diatas 0,8 berarti sangat tinggi (sangat baik)
sedangkan 0,2 berarti sangat rendah.64 Dalam proses menentukan analisis
factor, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan permasalahan yang
terdiri dari beberapa tahap. Pertama tujuan dari analisis faktor harus
diidentifikasi. Sangat penting bahwa variable dapat diukur dalam skala, interval,
rasio. Nilai tertinggi (dari 0,5 dan 1,0) menandakan bahwa analisis faktor sudah
sesuai, nilai dibawah 0,5 menyatakan bahwa analisis faktor tidak sesuai.65
63 Suharsimi Arikunto, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm 230 64 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm 230 65 Naresh K Malhotra, Marketing Research: SixthEdition, New Jersy: Person Education, 2010, hlm 607
32
Tabel 3.2. Analisis Faktor
No Ukuran Validitas Nilai Disyaratkan
1 Kaiser Mayer Olkin-measure of sampling adequency KMO MSA adalah statistic tang mengindikasikan proporsi variansi dalam variable yang merupakan variansi umum (common variance), yakni variansi yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam penelitian
Nilai KMO diatas 500 menunjukkan bahwa faktor analisis dapat digunakan
2 Bartlett’s’s Test of sphericity, merupakan uji statistic untuk melihat ada tidaknya korelasi antar variabel
Nilai signifikansi adalah hasil uji. Nilai yang kurang dari 0,5 menunjukkan hubungan signifikan antara variabel, merupakan nilai yang diharapkan.
3 Anti image matrix, setiap nilai pada kolom diagonal matrix korelasi anti image menunjukkan measure of sampling adequency dari masing-masing indikator.
Nilai diagonal anti image correlation matrix diatas 500 menunjukkan variable cocok atau sesuai dengan struktur variabel lainnya dalam faktor analisis
4 Total varians explained, nilai pada kolom “cumulative %” menunjukkan presentasi variansi yang disebabkan oleh keseluruhan faktor
Nilai “cumulative %” harus lebih dari 60%
5 Component matrix, nilai faktor loading dari variabel-variabel
Nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan 700
(Sumber: Ghozali, Imam, 2005 : 45)66
66 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Universitas Diponegoro, 2005, hal. 45
33
Pada tabel di atas adalah ukuran validitas dalam analisis faktor dengan
ukuran KMO MSA di atas 500, Bartlett’s teset kurang dari 0,5 , anti image
correlation matrix di atas 500, total varians explained lebih dari 60%, coponent
matrix lebih besar atau sama dengan 700.
KMO-MSA (Kaiser mayer olkin-measure of sampling adequany) adalah
index yang digunakan untuk menguji kesesuaian dari analisis faktor. Dalam
proses menentukan analisis faktor, hal pertama yang dilakukan adalah
menentukan permasalahan yang terdiri dari beberapa tahap, Pertama, tujuan
dari analisis faktor harus diidentifikasi. Sangat penting bahwa variabel dapat
diukur dalam skala interval atau rasio.67
3.8.2. Hasil Uji Validitas
Tabel 3.3
Validitas OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
(Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan) n = 75
Sumber: SPSS 22.0
67 Naresh K Malhotra, Op. Cit., hal. 607
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,648
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1267,236
df 465
Sig. ,000
34
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan penulis, dari hasil
yang diperoleh nilai KMO (Kaiser Meyer Olkin) measure of sampling
adequancy sebesar 0,526 yang melebihi 0,5 maka data dinyatakan valid.
Dari Bartlett’s test of sphericity menunjukan nilai signifikansi 0,000 <
0,050 bahwa instrument ini telah memenuhi syarat valid terkait dengan
masalah Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi
humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti
pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.
3.8.3. Reliabilitas
Reliabilitas berarti dapat dipercaya atau diandalkan. Ini berarti bahwa
hasil-hasil numerik yang dihasilkan oleh indikator tidak berbeda karena
karakteristik dari proses pengukuran atau instrument pengukuran itu sendiri.68
Reliabilitas memiliki tiga dimensi, yaitu stabilitas (stability), konsisten
internal (internal consistency), dan kesamaan (equivalency). 69 Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini, penulis lakukan dengan pengujian reliabilitas
secara internal consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis konsistensi
butir-butir analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency
yang dilakukan sekali uji coba saja.
68 Kinkin Yuliaty, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: Laboratorium Sosial Politik Press, 2010, hal 91 69 Ibid, hal. 146
35
Reliabilitas (r) Kriteria
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
0,6 – 0,79 Tinggi
0,4 – 0,59 Sedang
0,2 – 0,39 Rendah
< 0,2 Sangat Rendah
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas bila hasil pengukurannya relative
konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulangkali oleh peneliti
yang sama atau peneliti lainnya. 70 Uji reliabilitas menggunakan Alpha
Cronbach’s, dimana suatu instrument dapat dikatakan handal (reliable)
bila memiliki koefisien keandalan atau nilai Alpha >0.60.71 Berikut adalah
klasifikasi yang digunakan:
Tabel 3.4.
Klasifikasi Reliabilitas
Sumber: Suharsimi Arikunto, 2007, hal. 24572
Menurut Trinton “jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas
dengan range yang sama, maka ukutan kemantapan alpha dapat
diinterpretasikan sebagai berikut”:
1. Nilai Alpha Cronbach’s 0,00 sampai 0,20, berarti kurang reliabel atau
sangat rendah.
70 Riduwan, Op.Cit., hal. 144 71 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hal 171 72 Ibid, hal. 245
36
2. Nilai Alpha Cronbach’s 0,21 sampai 0,40, berarti agak reliabel atau
rendah.
3. Nilai Alpha Cronbach’s 0,41 sampai 0,60, berarti cukup reliabel atau
sedang.
4. Nilai Alpha Cronbach’s 0,61 sampai 0,80, berarti reliabel atau tinggi.
5. Nilai Alpha Cronbach’s 0,81 sampai 1,00, berarti sangat reliabel atau
sangat tinggi.73
Coefficient alpha atau Chronbach’s alpha merupakan rata-rata hasil
pembagian dari berbagai macam cara untuk membagi jarak nilai skala. Hal
penting mengenai Chronbach’s alpha adalah nilai yang terkandung meningkat
dengan meningkatnya nomer pada skala. 74 Pengukuran level interval
membiarkan kita untuk menspesifikasikan jumlah jarak antar kategorinya.75
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan reliabilitas untuk mengukur
suatu instrument. Karena penelitian ini menggunakan skala interval, untuk
analisis stastistiknya adalah dengan menggunakan reliabilitas secara internal
consistency, yaitu dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir – butir
analisis yang ada. Pengujian reliabilitas dengan internal consistency dapat
dilakukan sekali uji coba saja.
Penulis menggunakan Cronbach’s Alpha, dimana suatu instrument dapat
dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau nilai
73Ibid, Hal. 91 74 Naresh K Malhotra, Op.cit., hal. 287 75 W. Laurence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston : Pearson Education, 2011, hal.219
37
Alpha >0.60 dan menggunakan analisis univariat mean karena untuk
mengukur instrumen penelitian yaitu kuesioner mengenai Opini publik
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212
pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan. Penulis menguji
reliabilitas variabel negosiasi dengan hasil data dari kuesioner yang telah
disebar oleh penulis. Untuk menguji reliabilitas data penulis menggunakan
software SPSS 22.0. Alat ukur tersebut memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten.
3.8.4. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3.5.
Case Processing Summary OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON
INDOSARI CORPINDO TBK.
(Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
n = 75
Sumber: SPSS 22.0
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 75 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 75 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
38
Tabel 3.6.
Reliabilitas OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
(Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan) n = 75
Sumber: SPSS 22.0
Berdasarkan keterangan hasil table reliability statistic di atas, penulis
melihat bahwa reliabilitas dari 42 pernyataan yang diajukan oleh penulis
kepada 99 responden, mempunyai nilai Cronbach’s alpha = 0,813 dan
Cronsbach’s alpha based on standardized items = 0,784, maka data pada
penelitian mengenai Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada
klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas
Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan
pemboikotan.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
,740 ,711 31
39
3.9. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat
dilakukan periset untuk mengumpulkan data. 76 Dalam teknik pengumpulan
data ini juga terdapat dua jenis teknik pengumpulan data yaitu teknik
pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan data sekunder. 77 Pada
penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data sekunder.
3.9.1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh penulis untuk
menjawab masalah penilitian secara khusus. Data ini tidak tersedia karena
belum ada penelitian sejenis yang pernah dilakukan atau penelitian jenis yang
sudah terlalu kadarluasa. Jadi penulis perlu melakukan pengumpulan atau
perbedaan data sendiri karena tidak bisa mengandalkan data dari sumber
lain.78
Data primer yang diperoleh pihak penulis yaitu penyebaran kuesioner
atau angket mengenai Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada
klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas
Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan
pemboikotan.
76 Suharsimi Arikunto, Op.cit., hal 91 77 Elcon, Seri Belajar Kilat SPSS 18, Jakarta: Andi Publisher, 2011, hal 41 78 Istijanto M.M, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008, hal 57
40
Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Tujuan penyebaran kuesioner adalah untuk mencari informasi
yang lengkap mengenai suatu masalah dari respondeng tanpa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
pengisian daftar pertanyaan. 79 Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan angket mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah diolah,
responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya, pengisian menggunakan
waktu yang singkat, dan dapat menjaring responden yang relative banyak
karena kemungkinan dikembalikan sangat besar. 80 Penulis menyebarkan
angket atau kuesioner karena memiliki banyak keuntungan seperti dapat
karena kemungkinan dikembalikan sangat besar.81
Penulis menyebarkan angket atau kuesioner karena memiliki banyak
keuntungan seperti dapat menjaring banyak responden dan juga hanya
menggunakan waktu yang singkat dalam pengisiannya mengenai Opini publik
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212
pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan.
Ada beberapa jenis angket atau kuesioner. Angket terbuka dan tertutup.
Angket tertutup dimana responden telah diberikan alternative jawaban oleh
periset. Responden tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai dengan
79 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 69 80 Husaini Usman, Op.Cit., hal 95 81 Ibid, hal 68
41
realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda (X) atau (√) .82
Jenis angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup, dimana
responden diberikan jawaban alternatif.
Checklist atau daftar cek adalah daftar yang memuat beberapa aspek
yang akan di riset. Checklist ini berfungsi sebagai alat bantu bagi periset untuk
mencatat tiap-tiap peristiwa dianggap penting. 83 Dalam angket ini penulis
memberikan lima pilihan nilai yang bisa dijawaboleh responden, diantaranya
Sangat Setuju (STS) bernilai satu, Tidak Setuju (TS) bernilai dua, Ragu (R)
bernilai tiga, Setuju (S) bernilai empat, Sangat Setuju (SS) bernilai liam.
Responden dapat memberikan tanda checklist (√) sebagai alat bantu bagi
penulis untuk mencatat hal yang penting tentang Opini publik konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016
yang berakibatkan pemboikotan.
Cara pengisian kuesioner terdiri dari beberapa jenis, yaitu self-
administered questionnaire, email-administered, face to face interview, dan
telephone interview. 84 . Penulis menetapkan cara mengisi kuesioner yaitu
dengan menyiapkan kuesioner tertulis dan juga menyertakan di dalamnya
82 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 96 83 Ibid, hal 97 84 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op,.Cit, hal 152
42
pilihan jawaban yang akan dipilih oleh responden dengan memberikan tanda
(√) agar responden memberikan jawaban sesuai dengan kenyataan.
3.9.2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder. Data sekunder juga merupakan data yang
sudah tersedia, dimana penulis tinggal mencari dimana
mendapatkannya, sumber data tersebut bisa internal maupun eksternal.85
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder dari Detik
News (news.detik.com) dan Tribune Aceh (aceh.tribunnews.com) untuk
mengetahui asal-muasal terjadinya pemboikotan masyarakat terhadap produk
Sari Roti, Republika Online (www.republika.co.id) serta Liputan6.com untuk
mengetahui detail mengenai Aksi Super Damai 212 yang menjadi titik awal
terjadinya pemboikotan, Laman resmi Sari Roti di sariroti.com untuk
mengetahui sekilas mengenai latar belakang perusahaan. Data sekunder
lainnya yang digunakan adalah buku-buku yang berkenaan dengan penelitian
mengenai opini publik.
Selain itu penulis juga melakukan mengumpulkan data berupa data
penjualan mingguan dari cabang distribusi Bendungan Hilir sebagai acuan
banyaknya konsumen yang membeli Sari Roti serta mengadakan beberapa
wawancara dengan kepala agen distribusi Bendungan Hilir, bapak Muarif
85 Bilson Simarnora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal. 30
43
Khasanah dan juga kepala distribution system support Sari Roti pusat, bapak
Peter Luthan.
3.10. Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala
interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data
lainnya dan mempunyai bobot atau jarak interval yang sama. Skala interval
adalah merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat
dan jarak konstruk yang ditelaah. Skala interval dapat dinyatakan dengan
angka 1 sampai 5 dan 7, pengukuran ini menggunakan konsep jarak yang
sama karena tidak menggunakan 0 (nol) sebagai awal perhitungan.86 Dalam
penelitian ini penulis menggunakan skala interval dengan bobot atau jarak
interval yang konstan atau sama yaitu satu.
Skala dalam penelitian ini akan diberi jarak ataubobot yang sama antara
satu data dengan data lainnya, guna mengukur variabel negosiasi sebagai
berikut:
Skala 5 = Sangat Setuju (SS)
Skala 4 = Setuju (S)
Skala 3 = Ragu-ragu (RR)
Skala 2 = Tidak Setuju (TS)
Skala 1 = Sangat Tidak Setuju (STS).87
86 Rosady Ruslan, Op. Cit., hal 206-207 87 Ibid, hal 207
44
3.11. Teknik Analisis Data
Dalam riset kuantitatif, dikenal beberapa jenis analisis. Pembedaan ini
tergantung pada banyaknya variabel yang akan dianalisis. 88 Dalam teknis
analisis data penulis menggunakan analisis univariat.
Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis
ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil
perhitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi perhitungan
analisis berikutnya, misalnya untuk hubungan antar variabel. Beberapa jenis
teknik yang termasuk kategori statistik deskriptif yang sering digunakan antara
lain: Tabel (Distribusi) Frekuensi, Tendensi Sentral, dan Standar Deviasi 89
Penelitian ini berupaya menggambarkan gejala atau fenomena dari negosiasi
tanpa berupaya menjelaskan hubungan-hubungan yang ada. Dalam
penelitian ini, jenis teknik statistik deskriptif yang digunakan adalah tendensi
sentral.
3.12. Tendensi Sentral
Tendensi sentral merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat
seberapa besar kecenderungan data pusat pada nilai tertentu. Nilai tersebut
berupa nilai tunggal atau nilai pusat karena pada umumnya nilai tersebut
berlokasi dibagian tengah atau pusat dari suatu distribusi.90
88 Ibid, hal. 139 89 Ibid, hal 168 90 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Op. Cit, hal. 186
45
Tendensi sentral bertujuan untuk mendapatkan ciri khas tertentu pada
bentuk sebuah nilai bilangan yang merupakan ciri khas dari bilangan
tersebut. Ada tiga bentuk tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:
mean, median, dan modus.91
a. Mean (nilai rata-rata) adalah nilai tengah dari total bilangan
b. Modus merupakan jenis tendensi sentral yang menunjukkan
frekuensi terbesar pada suatu kelompok data nominal tertentu. Jadi
modus merupakan frekuensi yang paling sering muncul.
c. Median adalah nilai tengah sebuah data. Untuk mencarinya,
data terlebih dahulu diurutkan.92
Mean (juga disebut rata-rata aritmatika) adalah ukuran yang paling
banyak digunakan dari kecenderungan memusat. Kita bisa menggunakannya
hanya dengan data tingkat interval atau rasio. 93
Seperti yang terdapat pada tabel mengenai hubungan antara analisis dan
variabel berikut ini:
91 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal 168 92 Ibid, hal 169 93 W. Lawrence Neuman, Social Research Methods: Seventh Edition, Boston: Person Education, 2011, hal.389
46
Tabel 3.7. Hubungan antara Analisis dan Variabel
Analisis Variabel
Nominal Ordinal Interval/Ratio
Distribusi Frekuensi
Kategorik Kategorik Numerik
Diagram statistic
Bar chart Bar chart,Histogram Poligon
Ukuran tendensi pusat
Modus Modus, median Mean
Dispersi IVK IVK Standard deviasi
Estimasi Proporsi Proporsi Mean
Sumber: W. Gulo, Metodologi penelitian.94
Mean merupakan nilai tengah dari total bilangan. Adapun mean dapat diperoleh dari rumus:95
Gambar 3.1.
Rumus Mean
Sumber: Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi96
Keterangan :
f = Frekuensi
X = Nilai pengukuran
N = Banyak pengamatan
Pada penelitian ini penulis menggunakan tendensi sentral dan hanya
menggunakan mean dalam teknik analisis data Opini publik konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
94 W. Gulo. Metode Penelitian, Jakarta: PT. Grasindo, 2010 hal 150 95 Rachmat Kriyantono, Op. Cit., hal. 169 96 Ibid, hal 169.
∑ fX M =
N
47
terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 Desember 2016
yang berakibatkan pemboikotan.
3.13. Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak suatu kejadian, keadaan, kelompok, atau
individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.97 Secara umum, konsep
dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel
yang akan diteliti. Karena itu, konsep memiliki tingkat generalisasi yang
berbeda satu dengan lainnya, bila dilihat dari kemungkinan dapat diukur atau
tidak.98 Pada penelitian ini menggunakan konsep Public Relations. Sedangkan
variabelnya adalah Opini Publik. Variabel ini memiliki 5 (lima) turunan dimensi
dan tiap-tiap dimensi mempunyai beberapa turunan indikator, yakni:
1. Arah dengan 2 (dua) indikator berupa Predisposisi dan Representasi.
2. Intensitas dengan 2 (dua) indikator berupa Kuatnya perasaan seseorang
terhadap opini dan Kekuatan relatif dari predisposisi.
3. Stabilitas dengan 3 (tiga) Lama responden menganut arah yang sama,
Lama responden menganut intensitas yang sama, dan Reaksi opini publik.
4. Dukungan Informasional dengan 2 (dua) indikator berupa Objek opini yang
publik ketahui dan media sosial dan Ketiadaannya massa informasi.
5. Dukungan Sosial dengan 2 (dua) indikator berupa Dukungan terhadap opini
individu dan Adanya efek orang ketiga.
97 Kinkin Yuliaty, Op. Cit., hal 77. 98 Moh, Nazir, Op. Cit., hal 107.
48
3.14. Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.9.
Operasionalisasi Konsep OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA
KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
KONSEP VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA
Public Relations (Effective Public Relations, Scoot M. Cutlip, 2006)
Opini Publik (Effective Public Relations, Scoot M. Cutlip, 2006)
1. Arah
a. Predisposisi Skala Interval 5=Sangat Setuju (SS) 4=Setuju (S) 3=Ragu-Ragu (RR) 2=Tidak Setuju (TS) 1=Sangat Tidak Setuju (STS)
b. Representasi
2. Intensitas
a. Kuatnya perasaan seseorang terhadap opini
b. Kekuatan relatif dari predisposisi
3. Stabilitas
a. Lama responden menganut arah yang sama
b. Lama responden menganut intensitas yang sama
c. Reaksi opini publik
4. Dukungan Informasional
a. Objek opini yang publik ketahui
b. Massa informasi
5. Dukungan Sosial
a. Dukungan terhadap opini individu
b. Adanya efek orang ketiga
49
3.15. Ketebatasan dan Kelemahan penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah penulis hanya mengambil
referensi kajian teori terkait opini publik dari buku cutlip, center, broom saja di
balik banyaknya buku tentang kajian-kajian terkait opini publik.
Adapun kelemahan dari penelitian ini ialah penulis hanya menarik
populasi dari jumlah transaksi di cabang Bendungan Hilir sebagai representasi
konsumen Sari Roti Jakarta yang tentunya kurang terlalu representatif.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ("Perseroan") berdiri pada tahun
1995. Pabrik pertama berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka,
Cikarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat,
Perseroan mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di Pasuruan
pada tahun 2005. Besarnya permintaan masyarakat atas produk Sari Roti
membuat Perseroan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun 2008 yang
juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kemudian disusul
dengan pembangunan pabrik di Semarang, Medan dan Cikarang Barat pada
tahun 2011. Pada tahun 2012, Perseroan membangun 2 pabrik baru yang
berlokasi di Palembang dan Makassar. Perseroan secara resmi mencatatkan
saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik pada tahun 2010.99
Pada tahun 2006 Perseroan mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan
sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H (Halal,
Healthy, Hygienic) pada setiap produk Sari Roti. Selain itu, seluruh produk Sari
Roti telah terdaftar melalui Badan BPOM Indonesia dan memperoleh sertifikat
Halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.100
99 Situs resmi Sari Roti, Tentang Sari Roti, Loc. Cit. 100 Ibid.
51
4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan
4.1.1.1. Visi
Visi dari Sari Roti adalah “Senantiasa tumbuh dan mempertahankan
posisi sebagai perusahaan roti terbesar di Indonesia melalui penetrasi pasar
yang lebih luas dan dalam dengan menggunakan jaringan distribusi yang luas
untuk menjangkau Konsumen di seluruh Indonesia.”101
4.1.1.2. Misi
Misi dari Sari Roti adalah “Memproduksi dan mendistribusikan beragam
produk yang halal, berkualitas tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh
Konsumen Indonesia.”102
4.2. Objek Kajian Penelitian
Opini publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi
damai 212 pada 3 Desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan. Hal
tersebut penulis dapati melalui pemberitaan yang beredar di media sosial.
Peristiwa ini penulis rangkum dari beberapa portal pemberitaan
nasional seperti dari Detik News (news.detik.com) dan Tribune Aceh
(aceh.tribunnews.com) untuk mengetahui asal-muasal terjadinya pemboikotan
masyarakat terhadap produk Sari Roti, Republika Online (www.republika.co.id)
101 Situs resmi Sari Roti, Visi dan Misi Sari Roti, http://www.sariroti.com/content/visi-dan-misi-perusahaan/, Diakses pada 28 Maret 2017. 102 Ibid.
52
serta Liputan6.com yang memberitakan tentang adanya tanggapan negatif dari
klarifikasi Sari Roti di Aksi Super Damai 212 yang berakhir dengan
pemboikotan produk.
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Arah
4.3.1.1. Predisposisi
Tabel 4.1.
Sependapat dengan klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,45 dari pernyataan ‘Responden sependapat
dengan klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.’ yang
menandakan konsumen menyatakan ragu-ragu pada pernyataan ini
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen
bersependapat dengan klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo direspon
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 9 12,0%
4 = (Setuju) 19 25,3%
3 = (Ragu-Ragu) 44 58,7%
2 = (Tidak Setuju) 3 4,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,45
53
dengan opini yang mendukung di mata publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta.
Tabel 4.2.
Menilai klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti sudah baik
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 4,07 dari pernyataan ‘Responden menilai
klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo sudah baik.’ yang
menandakan konsumen menyatakan setuju pada pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen merasa
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. sudah
dalam bentuk penyampaian yang sangat baik. Mengacu pada indikatornya
maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh
PT. Nippon Indosari Corpindo direspon dengan opini yang mendukung di mata
publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 29 38,7%
4 = (Setuju) 26 34,7%
3 = (Ragu-Ragu) 17 22,7%
2 = (Tidak Setuju) 2 2,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
4,07
54
Tabel 4.3.
Mendukung klarifikasi yang diberikan Sari Roti
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,88 dari pernyataan ‘Responden mendukung
klarifikasi yang diberikan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju pada pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen sangat
mendukung klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo direspon
dengan opini yang mendukung di mata publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 30 40,0%
4 = (Setuju) 17 22,7%
3 = (Ragu-Ragu) 18 24,0%
2 = (Tidak Setuju) 9 12,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,88
55
4.3.1.2. Representasi
Tabel 4.4.
Memberi penilaian atas pendapat pribadi
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,52 dari pernyataan ‘Responden memberi
penilaian atas pendapat pribadi terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju pada
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
memberi penilaian terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk secara objektif. Mengacu pada indikatornya maka hal
ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membangun publiknya terutama konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta untuk beropini secara representatif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 8 10,7%
4 = (Setuju) 31 41,3%
3 = (Ragu-Ragu) 28 37,3%
2 = (Tidak Setuju) 8 10,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,52
56
Tabel 4.5.
Memberi penilaian berdasar pada pemberitaan yang akurat
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 4,04 dari pernyataan ‘Responden memberi
penilaian berdasar pada pemberitaan yang akurat terhadap klarifikasi PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen
menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
memberi penilaian terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk secara akurat. Mengacu pada indikatornya maka hal ini
dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membangun publiknya terutama konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta untuk beropini secara representatif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 24 32,0%
4 = (Setuju) 34 45,3%
3 = (Ragu-Ragu) 13 17,3%
2 = (Tidak Setuju) 4 5,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
4,04
57
Tabel 4.6.
Penilaian terhadap klarifikasi mewakili penilaian orang kebanyakan
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,63 dari pernyataan ‘Penilaian responden
terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. mewakili penilaian
orang kebanyakan’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
memberi penilaian terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk secara representatif. Mengacu pada indikatornya maka
hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo mampu membangun publiknya terutama konsumen
Sari Roti wilayah Jakarta untuk beropini secara representatif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 15 20,0%
4 = (Setuju) 24 32,0%
3 = (Ragu-Ragu) 30 40,0%
2 = (Tidak Setuju) 5 6,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,63
58
4.3.2. Intensitas
4.3.2.1. Kuatnya perasaan seseorang terhadap opini
Tabel 4.7.
Konsisten dengan pendapat yang responden miliki
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,40 dari pernyataan ‘Responden cenderung
konsisten dengan pendapat yang responden miliki terhadap klarifikasi PT.
Nippon Indosari Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-
ragu terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen memiliki
konsistensi opini terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo terbilang
memberikan intensitas yang kuat di mata publiknya terutama konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 11 14,7%
4 = (Setuju) 21 28,0%
3 = (Ragu-Ragu) 30 40,0%
2 = (Tidak Setuju) 13 17,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,40
59
Tabel 4.8.
Tidak terpengaruh opini lain yang beredar di masyarakat
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 4,04 dari pernyataan ‘Responden merasa
tidak terpengaruh opini lain yang beredar di masyarakat tentang klarifikasi PT.
Nippon Indosari Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen memiliki
konsistensi opini yang tidak bias terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo memberikan intensitas yang kuat di mata publiknya terutama
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 29,3%
4 = (Setuju) 34 45,3%
3 = (Ragu-Ragu) 19 25,3%
2 = (Tidak Setuju) 0 0,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
4,04
60
Tabel 4.9.
Tetap dengan arah opini yang responden miliki
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,95 dari pernyataan ‘Responden cenderung
tetap dengan arah opini yang responden miliki terhadap klarifikasi PT. Nippon
Indosari Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen memiliki
konsistensi pendapat yang tetap terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo memberikan intensitas yang kuat di mata publiknya terutama
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 29,3%
4 = (Setuju) 29 38,7%
3 = (Ragu-Ragu) 22 29,3%
2 = (Tidak Setuju) 2 2,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,95
61
4.3.2.2. Kekuatan relatif dari disposisi
Tabel 4.10.
Secara mendalam memahami isu yang berkembang
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 4,01 dari pernyataan ‘Responden secara
mendalam memahami isu terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. yang
berkembang.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen mampu
memahami isu yang berkembang terkait klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo mampu mendorong publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah
Jakarta untuk beropini secara objektif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 29,3%
4 = (Setuju) 33 44,0%
3 = (Ragu-Ragu) 19 25,3%
2 = (Tidak Setuju) 1 1,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
4,01
62
Tabel 4.11.
Tidak mengikuti opini lain yang menyebar
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 4,12 dari pernyataan ‘Responden cenderung
tidak mengikuti opini lain yang menyebar terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari
Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsistensi opini
konsumen terkait klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk tidak condong ke arah yang bias. Mengacu pada indikatornya
maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh
PT. Nippon Indosari Corpindo mampu mendorong publiknya terutama
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta untuk beropini secara objektif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 29 38,7%
4 = (Setuju) 29 38,7%
3 = (Ragu-Ragu) 14 18,7%
2 = (Tidak Setuju) 3 4,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
4,12
63
Tabel 4.12.
Mempunyai pengaruh pada konsistensi arah opini
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,93 dari pernyataan ‘Responden merasa
pendapat anda mempunyai pengaruh pada konsistensi arah opini anda.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen merasa
pemahamannya terkait klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk bersumber dari pendapat yang berkembang di dirinya. Mengacu
pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang
dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo mampu mendorong publiknya
terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta untuk beropini secara objektif.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 29,3%
4 = (Setuju) 32 42,7%
3 = (Ragu-Ragu) 16 21,3%
2 = (Tidak Setuju) 4 5,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,93
64
4.3.3. Stabilitas
4.3.3.1. Lama responden menganut arah yang sama
Tabel 4.13.
Berpendapat sedemikian dalam waktu yang lama
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,92 dari pernyataan ‘Responden
berpendapat sedemikian rupa kepada klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
dalam waktu yang lama.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan
setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen
bersependapat dengan klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk dalam waktu yang lama. Mengacu pada indikatornya maka hal
ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membuat publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta memiliki opini yang stabil secara predisposisinya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 27 36,0%
4 = (Setuju) 27 36,0%
3 = (Ragu-Ragu) 12 16,0%
2 = (Tidak Setuju) 6 8,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 4,0%
Total 75 100,0%
3,92
65
Tabel 4.14.
Konsisten dengan pendapat responden sendiri
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,80 dari pernyataan ‘Responden sejauh ini
konsisten dengan pendapat responden pada klarifikasi PT. Nippon Indosari
Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsistensi konsumen
terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
terbilang baik. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo mampu
membuat publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta memiliki
opini yang terbilang stabil secara predisposisinya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 21 28,0%
4 = (Setuju) 23 30,7%
3 = (Ragu-Ragu) 27 36,0%
2 = (Tidak Setuju) 3 4,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,80
66
Tabel 4.15.
Berpendapat berdasarkan pada penilaian yang beragam
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,79 dari pernyataan ‘Responden
berpendapat terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. berdasarkan pada
penilaian yang beragam.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan
setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, predisposisi konsumen
terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
diperoleh dari observasi yang beragam. Mengacu pada indikatornya maka hal
ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membuat publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta memiliki opini yang terbilang stabil secara predisposisinya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 18 24,0%
4 = (Setuju) 27 36,0%
3 = (Ragu-Ragu) 26 34,7%
2 = (Tidak Setuju) 4 5,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,79
67
4.3.3.2. Lama responden menganut intensitas yang sama
Tabel 4.16.
Memiliki pendapat yang konsisten dalam waktu yang lama
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,88 dari pernyataan ‘Responden memiliki
pendapat yang konsisten kepada klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. dalam
waktu yang lama.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen memiliki opini
yang kuat terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk dalam waktu yang lama. Mengacu pada indikatornya maka hal
ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membuat publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta memiliki opini yang terbilang stabil secara intensitasnya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 20 26,7%
4 = (Setuju) 33 44,0%
3 = (Ragu-Ragu) 15 20,0%
2 = (Tidak Setuju) 7 9,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,88
68
Tabel 4.17.
Telah lama yakin dengan opini yang responden dimiliki
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,51 dari pernyataan ‘Responden telah lama
yakin dengan opini yang responden miliki terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari
Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, keyakinan konsumen
terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
terbilang konsisten dalam waktu yang lama. Mengacu pada indikatornya maka
hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo mampu membuat publiknya terutama konsumen
Sari Roti wilayah Jakarta memiliki opini yang stabil secara intensitasnya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 16 21,3%
4 = (Setuju) 20 26,7%
3 = (Ragu-Ragu) 27 36,0%
2 = (Tidak Setuju) 10 13,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 2,7%
Total 75 100,0%
3,51
69
Tabel 4.18.
Memperkuat pendapatnya berdasar pada penilaian yang beragam
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,51 dari pernyataan ‘Responden
memperkuat pendapatnya terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
berdasar pada penilaian yang beragam.’ yang menandakan bahwa konsumen
menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, intensitas konsumen
terhadap klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
diperoleh dari observasi yang beragam. Mengacu pada indikatornya maka hal
ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo mampu membuat publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta memiliki opini yang stabil secara intensitasnya.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 16,0%
4 = (Setuju) 23 30,7%
3 = (Ragu-Ragu) 32 42,7%
2 = (Tidak Setuju) 7 9,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,51
70
4.3.3.3. Reaksi Opini Publik
Tabel 4.19.
Berpendapat secara reaktif terhadap klarifikasi Sari Roti
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,59 dari pernyataan ‘Responden
berpendapat secara reaktif terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen menyalurkan
opininya atas klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk secara reaktif. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo direspon dengan reaksi yang baik di mata publiknya terutama
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 16,0%
4 = (Setuju) 27 36,0%
3 = (Ragu-Ragu) 30 40,0%
2 = (Tidak Setuju) 5 6,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,59
71
Tabel 4.20.
Berpendapat secara reaktif terhadap opini yang beredar
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,41 dari pernyataan ‘Responden
berpendapat secara reaktif terhadap tanggapan-tanggapan yang beredar.’
yang menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen menyalurkan
opininya atas isu yang menyinggung klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk secara reaktif. Mengacu pada indikatornya
maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh
PT. Nippon Indosari Corpindo direspon dengan reaksi yang baik di mata
publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 12 16,0%
4 = (Setuju) 20 26,7%
3 = (Ragu-Ragu) 30 40,0%
2 = (Tidak Setuju) 13 17,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,41
72
4.3.4. Dukungan Informasional
4.3.4.1. Objek opini yang publik ketahui
Tabel 4.21.
Mengetahui tentang klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,96 dari pernyataan ‘Responden mengetahui
tentang klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen merasa
mengetahui klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo mampu
menjangkau publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 24 32,0%
4 = (Setuju) 29 38,7%
3 = (Ragu-Ragu) 17 22,7%
2 = (Tidak Setuju) 5 6,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,96
73
Tabel 4.22.
Memahami isi klarifikasi yang dikeluarkan
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,75 dari pernyataan ‘Responden memahami
isi klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen merasa
memahami klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo mampu
menjangkau publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 19 25,3%
4 = (Setuju) 25 33,3%
3 = (Ragu-Ragu) 24 32,0%
2 = (Tidak Setuju) 7 9,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,75
74
Tabel 4.23.
Mengetahui perkembangan tanggapan dari masyarakat
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,49 dari pernyataan ‘Responden mengetahui
perkembangan tanggapan dari masyarakat lain terhadap klarifikasi PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan
ragu-ragu terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, konsumen mengetahui
akan tanggapan atas klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo mampu
menjangkau publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 17 22,7%
4 = (Setuju) 19 25,3%
3 = (Ragu-Ragu) 25 33,3%
2 = (Tidak Setuju) 12 16,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 2 2,7%
Total 75 100,0%
3,49
75
4.3.4.2. Massa informasi
Tabel 4.24.
Adanya suatu informasi yang mempengaruhi opini
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,67 dari pernyataan ‘Responden merasa
adanya suatu informasi yang mempengaruhi kecenderungan opini responden.’
yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap pernyataan
ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, opini konsumen
dipengaruhi oleh klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo nyaris
memenuhi kebutuhan informasi publiknya terutama konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 18 24,0%
4 = (Setuju) 25 33,3%
3 = (Ragu-Ragu) 24 32,0%
2 = (Tidak Setuju) 5 6,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 3 4,0%
Total 75 100,0%
3,67
76
Tabel 4.25.
Adanya suatu informasi yang mempengaruhi konsistensi opini
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 2,99 dari pernyataan ‘Responden merasa
adanya suatu informasi yang mempengaruhi kecenderungan opini responden.’
yang menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, opini konsumen tidak
konsisten terhadap pengaruh klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo nyaris memenuhi kebutuhan informasi publiknya terutama konsumen
Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 0 0,0%
4 = (Setuju) 5 6,7%
3 = (Ragu-Ragu) 64 85,3%
2 = (Tidak Setuju) 6 8,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
2,99
77
4.3.5. Dukungan Sosial
4.3.5.1. Dukungan terhadap opini individu
Tabel 4.26.
Opini didorong oleh suatu faktor eksternal
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,41 dari pernyataan ‘Opini responden
terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. terdorong oleh suatu faktor
eksternal.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-ragu
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, opini konsumen terhadap
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk terbilang
dipengaruhi faktor luar. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo dikembangkan oleh publiknya dengan dukungan informasi dari
sumber lain terutama dari konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 2 2,7%
4 = (Setuju) 28 37,3%
3 = (Ragu-Ragu) 44 58,7%
2 = (Tidak Setuju) 1 1,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,41
78
Tabel 4.27.
Opini didukung oleh orang lain
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,85 dari pernyataan ‘Opini responden
tehadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. didukung oleh orang lain.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, opini konsumen terhadap
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk terbilang
dipengaruhi orang lain. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo dikembangkan oleh publiknya dengan dukungan informasi dari
sumber lain terutama dari konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 22 29,3%
4 = (Setuju) 24 32,0%
3 = (Ragu-Ragu) 25 33,3%
2 = (Tidak Setuju) 4 5,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,85
79
Tabel 4.28.
Opini didukung oleh lingkungan sekitar
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,23 dari pernyataan ‘Opini responden
tehadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. didukung oleh lingkungan sekitar
responden.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-ragu
terhadap pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, opini konsumen terhadap
klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk terbilang
dipengaruhi lingkungan. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo dikembangkan oleh publiknya dengan dukungan informasi dari
sumber lain terutama dari konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 1 1,3%
4 = (Setuju) 21 28,0%
3 = (Ragu-Ragu) 47 62,7%
2 = (Tidak Setuju) 6 8,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,23
80
4.3.5.2. Adanya efek orang ketiga
Tabel 4.29.
Memperoleh informasi melalui orang lain
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,52 dari pernyataan ‘Responden
memperoleh informasi tentang klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. melalui
orang lain.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
menerima klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
melalui orang lain. Mengacu pada indikatornya maka hal ini dapat
mengindikasikan bahwa terdapat efek orang ketiga yang cukup berpengaruh
pada perkembangan opini atas klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon
Indosari Corpindo di mata publiknya terutama konsumen Sari Roti wilayah
Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 10 13,3%
4 = (Setuju) 19 25,3%
3 = (Ragu-Ragu) 46 61,3%
2 = (Tidak Setuju) 0 0,0%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 0 0,0%
Total 75 100,0%
3,52
81
Tabel 4.30.
Mempercayai informasi yang didapat dari orang lain
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 2,76 dari pernyataan ‘Responden menilai
klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo sudah baik.’ yang
menandakan bahwa konsumen menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan
ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
tidak terlalu mempercayai informasi terkait klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk yang didapat melalui orang lain. Mengacu pada
indikatornya maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa terdapat efek orang
ketiga yang cukup berpengaruh pada perkembangan opini atas klarifikasi yang
dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari Corpindo di mata publiknya terutama
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 0 0,0%
4 = (Setuju) 4 5,3%
3 = (Ragu-Ragu) 53 70,7%
2 = (Tidak Setuju) 14 18,7%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 4 5,3%
Total 75 100,0%
2,76
82
Tabel 4.31.
Informasi yang didapat dari orang lain mempengaruhi opini
n = 75
Berdasarkan tabel hasil analisis di atas, didapatkan data jumlah mean
atau nilai rata-rata yaitu sebesar 3,53 dari pernyataan ‘Responden
memperoleh informasi tentang klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. melalui
orang lain.’ yang menandakan bahwa konsumen menyatakan setuju terhadap
pernyataan ini.
Dalam pernyataan ini dapat dikatakan bahwa, mayoritas konsumen
merasa terpengaruh atas klarifikasi yang dikeluarkan oleh PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk yang didapat melalui orang lain. Mengacu pada indikatornya
maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa terdapat efek orang ketiga yang
cukup berpengaruh pada perkembangan opini atas klarifikasi yang dikeluarkan
oleh PT. Nippon Indosari Corpindo di mata publiknya terutama konsumen Sari
Roti wilayah Jakarta.
Pernyataan Frekuensi Persentase Rata-rata
5 = (Sangat Setuju) 18 24,0%
4 = (Setuju) 19 25,3%
3 = (Ragu-Ragu) 24 32,0%
2 = (Tidak Setuju) 13 17,3%
1 = (Sangat Tidak Setuju) 1 1,3%
Total 75 100,0%
3,53
83
4.4. Analisis Penelitian
Tabel 4.62.
Mean Per Dimensi OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA
KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
n=75
Dimensi Mean
1. Arah 3,78
2. Intensitas 3,99
3. Stabilitas 3,69
4. Dukungan Informasional 3,67
5. Dukungan Sosial 3,47
Tabel di atas merupakan hasil penyebaran kuesioner oleh penulis.
Dapat dilihat hasil mean per dimensi Opini Publik konsumen Sari Roti wilayah
Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait
klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember 2016 yang
berakibatkan pemboikotan dengan jumlah responden sebanyak 75 wilayah
cabang distribusi Bendungan Hilir. Dari tabel mean per dimensi di atas, dapat
dinyatakan bahwa mean per dimensi yang tertinggi berada pada dimensi
kedua yaitu Intensitas dan mean terendah berada pada dimensi kelima yaitu
Dukungan Sosial.
84
Gambar 4.1.
Diagram Mean Per Dimensi OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA
KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
n=75
Dapat dilihat hasil mean per dimensi Opini Publik konsumen Sari Roti
wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember
2016 yang berakibatkan pemboikotan dengan jumlah responden sebanyak
75 konsumen. Dari diagram mean per dimensi di atas, dapat dinyatakan
bahwa mean per dimensi yang tertinggi berada pada dimensi enam yaitu
Proses Pemberian Informasi dan mean terendah berada pada dimensi ke
satu Counter Opini Dengan Tepat.
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
3,7
3,8
3,9
4
4,1
1. Arah 2. Intensitas 3. Stabilitas 4. DukunganInformasional
5. Dukungan Sosial
85
Tabel 4.62.
Mean Per Indikator OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA
KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
n=75
DIMENSI INDIKATOR MEAN
1. Arah a. predisposisi b. representasi a. kuatnya perasaan seseorang terhadap opini b. kekuatan relatif dari predisposisi a. lama responden menganut arah yang sama b. lama responden menganut intensitas yang sama c. reaksi opini publik a. objek opini yang publik ketahui b. massa informasi a. dukungan terhadap opini individu b. adanya efek orang ketiga
3,90 3,65
2. Intensitas
3,99 3,99
3. Stabilitas 4.Dukungan Informasional 5. Dukungan Sosial
3,83 3,51 3,50 3,78 3,33 3,43 3,50
86
Tabel di atas merupakan hasil dari penyebaran kuesioner kepada
responden. Dapat dilihat mean per indikator dari yang terdiri dari sebelas
indikator. Nilai mean tertinggi atau nilai rata - rata tertinggi terdapat pada
indikator empat dan lima. Sedangkan nilai mean terendah atau nilai rata - rata
terendah berada pada indikator sembilan.
Tabel 4.2.
Diagram Mean Per Indikator OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA
KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK. (Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
n=75
3
3,2
3,4
3,6
3,8
4
4,2
87
Dapat dilihat mean per indikator dari yang terdiri dari sebelas indikator.
Nilai mean tertinggi atau nilai rata - rata tertinggi terdapat pada indikator empat
dan lima. Sedangkan nilai mean terendah atau nilai rata - rata terendah berada
pada indikator sembilan.
4.5. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan landasan teori Opini Publik. Opini publik
Opini dapat dinyatakan secara aktif maupun secara pasif. Opini dapat
dinyatakan secara verbal, terbuka dengan kata-kata yang dapat ditafsirkan
secara jelas, ataupun melalui pillihan-pilihan kata yang sangat halus dan tidak
secara langsung dapat diartikan (konotatif). Opini dapat pula dinyatakan
melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang
dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui
referensi, nilai- nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan.
Kegiatan praktis Public Relations yang mengacu ke opini publik yang
berkembang akan membawa sukses bagi Public Relations Officer. Karena itu,
pengelolaan dan memberikan perhatian terhadap opini yang dimiliki publik
sangatlah penting. Pengenalan terhadap opini publik harus melalui spektrum
pendekatan yang berkaitan dengan pembentukan opini itu sendiri.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui Opini Publik konsumen
Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember
2016 yang berakibatkan pemboikotan.
88
Pada dimensi pertama yaitu Arah terdapat 2 (dua) indikator berupa
Predisposisi dan Representasi. Dimensi ini memiliki cakupan nilai mean
sebesar 3,78 yang menandakan bahwa konsumen Sari Roti wilayah Jakarta
memberikan arah opini yang positif terhadap klarifikasi yang dikeluarkan Sari
Roti.
Pada dimensi kedua yaitu Intensitas terdapat 2 (dua) indikator berupa
Kuatnya perasaan seseorang terhadap opini dan Kekuatan relatif dari
predisposisi. Dimensi ini memiliki cakupan nilai mean sebesar 3,99 yang
menandakan bahwa konsumen Sari Roti wilayah Jakarta memiliki intensitas
opini yang kuat terhadap klarifikasi yang dikeluarkan Sari Roti
Pada dimensi ketiga yaitu Stabilitas terdapat 3 (tiga) Lama responden
menganut arah yang sama, Lama responden menganut intensitas yang sama,
dan Reaksi opini publik. Dimensi ini memiliki cakupan nilai mean sebesar 3,69
yang menandakan bahwa stabilitas opini konsumen Sari Roti wilayah Jakarta
yang positif dan kuat sudah terbilang konsisten dalam kurun waktu yang lama.
Pada dimensi keempat yaitu Dukungan Informasional terdapat 2 (dua)
indikator berupa Objek opini yang publik ketahui dan media sosial dan
Ketiadaannya massa informasi. Dimensi ini memiliki cakupan nilai mean
sebesar 3,67 yang menandakan bahwa konsumen Sari Roti wilayah Jakarta
mendapatkan informasi yang cukup terkait klarifikasi Sari Roti.
Pada dimensi kelima Dukungan Sosial terdapat 2 (dua) indikator berupa
Dukungan terhadap opini individu dan Adanya efek orang ketiga. Dimensi ini
memiliki cakupan nilai mean sebesar 3,47 yang menandakan bahwa
89
konsumen Sari Roti tidak terlalu merasa adanya pendekatan yang dilakukan
Sari Roti dalam ranah lingkungan sosial terkait dengan klarifikasi yang
dikeluarkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat melalui dimensi dengan
nilai rata-rata (mean) tertinggi yakni intensitas dengan kedua indikatornya
yakni Kuatnya perasaan seseorang terhadap opini dan Kekuatan relatif dari
predisposisi mengindikasikan bahwa intensitas opini yang dimiliki masyarakat
terutama konsumen Sari Roti wilayah Jakarta sangatlah kuat, menandakan
bahwa klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo pascaaksi
drama 212 diterpa dengan kuat di mata publiknya.
Sedangkan adanya dimensi terendah yakni dimensi kelima, dukungan
sosial, dengan mayoritas responden menjawab ragu-ragu, mengindikasikan
bahwa konsumen PT. Nippon Indosari Corpindo pada produk Sari Roti tidak
terlalu dipengaruhi opini dan faktor eksternal lainnya di lingkungan sekitarnya
terhadap klarifikasi yang dikeluarkan pascaaksi super damai 212.
Adapun terdapat suatu indikator dengan nilai mean terendah berada
pada indikator massa informasi dari dimensi keempat yaitu dukungan informasi
yang menyatakan bahwa konsumen PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. pada
produk Sari Roti kekurangan ‘massa’ atau bobot informasi yang lebih
mendalam terkait klarifikasi dan keberlanjutannya.
90
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat penulis berikan berkaitan
dengan hasil penelitian Opini Publik konsumen Sari Roti wilayah Jakarta
pada klarifikasi humas PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi
humas Sari Roti pascaaksi damai 212 pada 3 desember 2016 yang
berakibatkan pemboikotan yaitu seperti berikut:
1. Dimensi yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada dimensi kedua
yaitu intensitas, dengan mayoritas responden menjawab setuju.
Artinya Konsumen PT. Nippon Indosari Corpindo (pada produk Sari
Roti) di Jakarta telah memiliki intensitas opini yang cenderung kuat
dan konsisten terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo
yang dikeluarkan pascaaksi super damai 212.
2. Dimensi yang memiliki nilai terendah terpadat pada dimensi kelima
yaitu dukungan sosial, dengan mayoritas responden menjawab
ragu-ragu cenderung tidak setuju. Artinya Konsumen PT. Nippon
Indosari Corpindo (pada produk Sari Roti) minim akan pengaruh
opini dan faktor eksternal lainnya di lingkungan sekitarnya terhadap
klarifikasi yang dikeluarkan pascaaksi super damai 212.
91
3. Adapun pula indikator dengan nilai terendah berada pada indikator
massa informasi dari dimensi keempat yaitu dukungan informasi
yang menyatakan bahwa konsumen PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk. (pada produk Sari Roti) kekurangan ‘massa’ atau bobot
informasi yang lebih mendalam terkait klarifikasi dan
keberlanjutannya.
5.2. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berkaitan dengan
dimensi dan indikator terendah dari hasil penelitian yang berjudul Opini Publik
konsumen Sari Roti wilayah Jakarta pada klarifikasi humas PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk. terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan yaitu:
1. Penulis menyarankan agar Sari Roti menjangkau konsumennya lebih
dalam lagi terutama dalam membangun simpati khalayak yang bisa
membantu perusahaan mengarahkan distribusi opini dalam suatu
lingkungan sosial untuk cenderung mengarah ke predisposisi yang
diinginkan oleh perusahaan atau bahkan membangun sebuah
komunitas yang proposan kala perusahaan diterpa isu-isu negatif.
2. Penulis menyarankan Sari Roti untuk memperkuat pemahaman
khalayak terhadap pesan-pesan komunikasi yang dikeluarkan dengan
memberikan follow-up informasi yang intens demi menjaga konsistensi
konsumen yang pro dan mengarahkan konsumen yang kontra.
LAMPIRAN
x
LAMPIRAN 1
Kepada Yth. Responden
Di Tempat
Saya Andhika Masrur Mahasiswa D-III Hubungan Masyarakat
Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2013 sedang melakukan penelitian di
Wilayah Distribusi Sari Roti Jakarta. Penelitian ini dilakukan dalam rangka
menyusun Tugas Akhir Karya Ilmiah (TAKI) yang berjudul :
OPINI PUBLIK KONSUMEN SARI ROTI WILAYAH JAKARTA PADA KLARIFIKASI HUMAS PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK.
(Survei Deskriptif: Terkait klarifikasi humas Sari Roti pascaaksi damai
212 pada 3 desember 2016 yang berakibatkan pemboikotan)
Dengan ini saya mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi lembar
kuesioner ini sesuai dengan pendapat dan penilaian saudara/i. Kuesioner ini
dibuat hanya untuk konsumsi pendidikan, bukan untuk umum. Atas bantuan
dan kesediaannya, penulis ucapkan terima kasih.
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah dengan cermat pernyataan dan pilihlah salah satu jawaban
yang sesuai dengan pendapat anda saat ini.
2. Berilah tanda centang ( ✓ ) pada jawaban yang menurut anda tepat.
3. Untuk setiap pernyataan hanya diberikan satu jawaban yaitu :
Skala 5 : Sangat Setuju (SS)
Skala 4 : Setuju (S)
Skala 3 : Ragu-Ragu (RR)
Skala 2 : Tidak Setuju (TS)
Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
xi
Identitas Responden
No. Responden : (diisi oleh periset)
Nama Responden :
1. Dimensi : Arah
Indikator 1: Predisposisi
No Pernyataan
Skala
5
SS
4
S
3
RR
2
TS
1
STS
1. Responden sependapat dengan klarifikasi
yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari
Corpindo Tbk.
2. Responden menilai klarifikasi yang
dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo
sudah baik.
3. Responden mendukung klarifikasi yang diberikan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Indikator 2: Representasi
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
4. Responden memberi penilaian atas
pendapat pribadi terhadap klarifikasi PT.
Nippon Indosari Corpindo Tbk.
5. Responden memberi penilaian berdasar
pada pemberitaan yang akurat terhadap
klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo
Tbk.
6. Penilaian responden terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. mewakili penilaian orang kebanyakan.
xii
2. Dimensi : Intensitas
Indikator 3: Kuatnya perasaan seseorang terhadap opini
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
7. Responden cenderung konsisten dengan
pendapat yang responden miliki terhadap
klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
8. Responden merasa tidak terpengaruh opini
lain yang beredar di masyarakat tentang
klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
9. Responden konsisten terhadap
kecenderungan dari arah opini yang
responden miliki terhadap klarifikasi PT.
Nippon Indosari Tbk.
Indikator 4: Kekuatan relatif dari predisposisi
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
10. Responden secara mendalam memahami isu terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. yang berkembang.
11. Responden cenderung tidak mengikuti opini lain yang menyebar terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
12. Responden merasa pendapat anda mempunyai berpengaruh pada konsistensi arah opini anda.
xiii
3. Dimensi : Stabilitas
Indikator 5: Lama responden menganut arah yang sama
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
13. Responden berpendapat sedemikian rupa kepada klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. dalam waktu yang lama.
14. Responden sejauh ini konsisten dengan pendapat responden sendiri pada klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
15. Responden berpendapat berdasarkan pada penilaian yang beragam terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
Indikator 6: Lama responden menganut intensitas yang sama
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
16. Responden memiliki pendapat yang konsisten kepada klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. dalam waktu yang lama.
17. Responden telah lama yakin dengan opini yang responden miliki terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
18. Responden memperkuat pendapatnya terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. berdasar pada penilaian yang beragam.
Indikator 7: Reaksi opini publik
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
19. Responden berpendapat secara reaktif pada klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
20. Responden berpendapat secara reaktif pada tanggapan-tanggapan yang beredar terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk.
xiv
4. Dukungan Informasional
Indikator 8: Objek opini yang publik ketahui
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
21. Responden mengetahui tentang klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
22. Responden memahami isi klarifikasi yang dikeluarkan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
23. Responden mengetahui perkembangan tanggapan dari masyarakat lain terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Indikator 9: Massa informasi
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
24. Responden merasa adanya suatu informasi yang mempengaruhi kecenderungan opini responden.
25. Responden merasa adanya suatu informasi yang mempengaruhi konsistensi opini responden.
5. Dukungan Sosial
Indikator 10: Dukungan terhadap opini individu
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
26. Opini responden terhadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. terdorong oleh suatu faktor eksternal.
27. Opini responden tehadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. didukung oleh orang lain.
28. Opini responden tehadap klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. didukung oleh lingkungan sekitar responden.
xv
Indikator 11: Adanya efek orang ketiga
No Pernyataan Skala
5 SS
4 S
3 RR
2 TS
1 STS
29. Responden memperoleh informasi tentang klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. melalui orang lain.
30. Responden mempercayai informasi yang didapat terkait klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. dari orang lain.
31. Responden merasa informasi yang responden dapat dari orang lain atas klarifikasi PT. Nippon Indosari Tbk. mempengaruhi pendapat responden.
xvi
LAMPIRAN 2
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii
xxviii
xxix
xxx
xxxi
LAMPIRAN 3
TRANSKRIP WAWANCARA
di PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Pewawancara : Andhika Masrur
Narasumber : Bapak Peter Luthan
Jabatan : Kepala Divisi Distribution Support System
Waktu : Selasa, 18 Juli 2017
Tempat : Main Office PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk., Kawasan
Industri MM2100, Jl. Selayar Blok A9, Desa Mekarwangi,
Cikarang Barat.
P = Penulis
N = Narasumber
P: Dengan kasus yang saya angkat terkait aksi 212, adakah dampak tersendiri
di bidang keagenan dan distribusi pak?
N: Untuk distribusi, kita sejauh ini masih berjalan normal. Adapun kalau mau
dibilang terkait aksi 212 yah, yang berakhir dengan pemboikotan pada 3
desember kemarin, memang sempat menurunkan daya beli masyarakat. Itu
kalau dilihat dari sisi pendistribusiannya. Kita di pusat memang merasakan
adanya demands yang turun terutama dari agen-agen kita yang mengurangi
supply berkala mereka setelah munculnya tindakan serupa di masyarakat. Tapi
itu untuk distribusi. Kalau untuk keagenan, kita sih tidak ada masalah sama
sekali, belum ada kalau kita bilang seperti keluhan atau sejenisnya dari agen-
agen dan distributor kita yang yang berkaitan langsung dengan kejadian di aksi
212 tersebut.
P: Kalau untuk pusat sendiri bagaimana? Saya sempat membaca berita ada
seperti penurunan nilai saham dan sebagainya, bagaimana itu pak? Adakah
memang kerugian yang berarti dari dampak pemboikotan tahun lalu?
xxxii
N: Untuk saham ya? Sebenarnya bukan ranah saya karena itu bagian divisi
Investor relations, namun dari perkembangan yang saya ketahui dan juga
laporan dari Investor relations kita memang benar kalau saham kita sempat
anjlok 50 poin, tapi secara berangsur penutupan per 19 desember kemarin
sudah kembali normal. Bahkan dari yang kita ketahui dari perhitungan laba
year-on-year bahwa kita malah sebenarnya mengalami kenaikan laba bersih
itu sekitar 3 setengah persen. Itu dengan pertumbuhan pendapatan di tahun
2016 itu kalau tidak salah 16 persen. Itu juga saya sekedar mendengar dari
rapat jajaran direksi per akhir desember saja jadi mungkin informasi yang saya
kasih ini ada salahnya juga karena saya tidak ikut perkembangannya di bidang
saham dan sejenisnya.
P: Tadi pak Peter menyebutkan adanya daya beli masyarakat yang turun.
Seperti apa itu pak? Apakah pelanggan mulai berkurang atau seperti apa
barangkali pak?
N: Oh ya, daya beli masyarakat itu melemah, cuman itu terjadinya di wilayah
distribusi daerah seperti di Jawa timur. Untuk di kisaran jabodetabek sendiri
terutama wilayah distribusi I dan II di Jakarta terkait pemboikotan, tidak terlalu
mempengaruhi kinerja bottom Iine perseroan kita atau bahkan untuk dalam
lingkup pendistribusian. Semua masih normal-normal seperti biasanya.
Pelanggan kita seperti perusahaan, swalayan, atau kantin-kantin di sekolah
swasta yang memang biasa memang menyetok yah, masih normal-normal
saja. Ini kalau ditinjau dari distribusi produk ke mereka, karena jumlah
permintaannya masih stabil seperti sebelum-sebelumnya.
P: Untuk pembeli di Jakarta sendiri, bagaimana pak itu? Terlebih kan ground
zero kejadiannya ada di situ.
N: Ya seperti yang saya jabarkan tadi, masih normal-normal saja untuk di
Jakarta. Saya menangkap mungkin yang dimaksudnya pembeli di sini itu
konsumen rumahan. Untuk itu sih agen kita sendiri yang di Tanah Abang yang
hawkernya diborong pada aksi 212 kemarin itu juga sempat saya dapat
laporannya malahan mereka jadi lebih dicari, padahal kita sendiri programnya
sedang menurunkan distribusi dari jenis Hawker baik yang sepeda atau motor.
P: Boleh dikonfirmasi juga mungkin pak untuk agen yang di Tanah Abang
tersebut terkait pemborongan? Seperti apa mungkin, terbesarkah memang?
N: Betul memang ada sukarelawan yang memborong produk kita untuk aksi
di Monas, itu terjadi di agen distribusi di Bendungan hilir. Seperti apa sendiri,
xxxiii
agen kita di sana itu salah satu yang terbesar memang, Jakarta pusat salah
satunya memang dipegang sama agen itu seperti untuk kawasan petamburan,
kebon kacang, karet dan sekitarnya.
xxxiv
LAMPIRAN 4
List Warehouse Sari Roti Wilayah 1
No. Nama Agen Nama Terdaftar Alamat
1 Babelan A/WD1/BKS/TAMKEB/
EFENDI/BAB
Jl. Janur 7 No.9, Kebalen, Babelan,
Bekasi, Jawa Barat 17610
2 Taruma Jaya A/WD1/BKS/SETIAS/JODI
/TAR
Setia Asih, Tarumajaya, Bekasi,
West Java 17215
3 Cijantung A/WD1/JKT/KASARI/
FATIMAH/CIJ
Jalan Bengrah, RT. 7 / RW. 8,
Cijantung, Pasar Rebo, RW.10,
Cijantung, Ps. Rebo, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 13770
4 Karawang
Timur 2
A/WD1/JKT/MALJAY/
AGUS/BKT
Jl. Mawar Merah VII Blok 2 No.12,
RT.1/RW.7, Malaka Jaya, Duren
Sawit, Kota Jakarta Timur, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 13460
5 Bendungan
Hilir
A/WD1/JKT/SUDMAN/
KHASANAH/BEH
Wisma GKBI Lt. 12-17, Jl. Jend.
Sudirman No. 28, Tanah Abang,
RT.14/RW.1, Bend. Hilir, Jakarta
Pusat, Kota Jakarta Pusat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 10210
6 Kalibata D/WD1/JAKSEL/
KALIBATA/DIS-SALWA
Tower Cendana BM-08, Jalan
Kalibata Raya, RT.9/RW.4,
Rawajati, Pancoran, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12750
7 Sawah Besar A/WD1/JAYAKAT/MULYA
/SBR
Jl. Pangeran Jayakarta No.127A,
RT.7/RW.7, Mangga Dua Sel.,
Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10730
8 Cipayung A/WD1/JKT/BAMAPS/
AJENG /CPY
Jl. Gebang Sari No.18, RT.16/RW.5,
Bambu Apus, Cipayung, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13890
xxxv
9 Sari Roti
Delivery
D/WD1/DEPOK/
CIMANGGIS/DIS-NISYA
kp rumbut Rt 7/1, Jl. Persatuan
No.1, Pasir Gn. Sel., Cimanggis,
Kota Depok, Jawa Barat 16451
10 Gambir D/WD1/JAKPUS/GAMBIR
/PETOJO/DIS-ERMA
Jl. Suryopranoto No.73, RT.2/RW.7,
Petojo Sel., Gambir, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10160
11 Mekarwangi A/WD1/BKS/CIKARG/
SUSUL/MKW
Jalan Selayar Blok Kav. A No.3,
Mekarwangi, Cikarang Barat,
Mekarwangi, Cikarang Bar., Bekasi,
Jawa Barat 17530
12 Pabuaran A/WD1/BOG/CIBING/ALI
/PBW
Apel Raya no.2 Perum Harapan
Jaya 2, Cibinong, Bogor, Jwa Barat
1614
13 Sunter Raya A/WD1/JKT/SUNTER/
RENOZALI/SUN
Jl. Berlian no. 9, Sumur Batu,
Kemayoran, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10640
14 Kramat
Kwitang
D/WD1/JAKPUS/KRAMAT
/DIS-EMELIA
Jl. Kramat 6 No.25, RT.2/RW.8,
Kenari, Senen, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
10430
15 Bekasi Kota A/WD1/BKS/KAYRIN/
YUS/BEK
Blok, Jl. Nakula Raya Blok 30 No.12,
Kayuringin Jaya, Bekasi Sel., Kota
Bks, Jawa Barat 17144
16 Gudang
Bintang Raya
A/WD1/BKS/PERJUA/
PUSAT/GUD
Jl. Mulawarman Blok E. 4 No.14,
Marga Mulya, Bekasi Utara, Kota
Bks, Jawa Barat 17143
17 Cempaka
Putih
A/WD1/JKT/PRAMUK/
ARYAWIS/CPH
Jl. Mardani Raya, Gg. S, No. 25A,
Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, DKI
Jakarta, 10560
18 Cakung
Barat
A/WD1/JKT/CAKUNG/
DENIAS/CAK
Jalan Tipar Cakung Gang Dendrit
No. 191, RT. 004 / RW. 08, Cakung,
RT.4/RW.8, Cakung Bar., Cakung,
Jakarta Tiimur, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 13910
xxxvi
Coding Sheet
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31
4 4 4 5 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 5 3 3
4 5 5 2 5 2 2 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 4 5 4 5 3 2
2 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4 2 4 4 4 5 2 3
4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 2 2 3 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3
3 5 3 2 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 2 2 4 5 5 4 3 3 5 3 4 3 2
4 5 5 2 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 1 2 5 4 5 5 3 4 5 3 4 2 3
3 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 2 2 4 5 5 3 4 5 3 4 2 3
3 5 5 2 5 2 2 4 5 5 5 5 4 5 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5 3 4 5 3 4 2 3
3 2 2 4 2 4 3 5 5 3 3 1 1 1 4 5 2 4 5 4 2 5 1 2 3 4 3 3 4 2 3
3 3 2 4 2 4 2 5 4 4 4 2 1 2 5 2 4 3 4 3 2 2 1 2 3 3 4 2 4 2 3
3 3 2 4 2 3 5 5 4 4 4 2 1 2 4 3 5 5 4 3 2 2 2 2 3 5 4 3 3 1 3
3 3 2 4 2 4 3 3 5 4 4 2 2 3 2 3 1 2 4 4 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3
3 3 2 4 3 4 3 5 4 4 4 2 2 3 3 3 1 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 1 3
3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 5 3 2 3 4 3 4 5 4 3 4 3 2 3 4 3 5 3 3 3 3
3 3 3 3 4 5 4 5 3 5 5 3 2 3 4 4 4 5 4 3 4 3 2 3 3 3 5 3 3 1 3
3 5 3 3 4 4 4 5 3 5 5 5 2 3 4 4 5 5 4 3 4 5 5 3 3 3 5 4 5 1 3
3 5 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 4 5 4 5 3 3
3 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 2 5 3 3 2 5 5 5 3 3 4 3 3 4 3 2
3 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 2 5 4 3 2 5 5 5 3 3 4 3 3 5 3 3
4 5 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 5 4 4 3 5 1 3 2 5 5 5 3 3 4 3 4 4 3 3
4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 2 5 5 5 5 3 4 3 4 4 3 3
4 5 5 2 5 3 2 4 2 5 4 5 5 5 4 3 4 4 2 2 5 5 5 5 3 4 3 4 3 3 5
4 5 5 2 5 3 2 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4
4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 3 5
4 5 4 4 5 2 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 3 3 5
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 5 3 5
5 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 4 3 4 3 3 5 3 4 3 5
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 3 4 3 5
5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 1 3 3 5 3 4 3 2
5 4 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 1 3 3 5 3 3 3 2
5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 2 2 5 4 5 4 3 4 3 3 5 4 3 2 2
5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 2 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 3 2 2
5 3 2 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 4 5 5 5 4 5 3 3 4 3 2 5 4 3 2 3
5 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 3 2 4
5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 2 3 3 3 5 4 3 2 4
3 1 1 4 4 4 2 5 5 3 3 4 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 5 3 3 3 4 3 3 4
3 5 5 4 4 3 2 5 5 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4
4 5 5 3 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 2 3 4 3 4 3 5
4 5 5 3 5 4 3 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 3 2 4 5 5 5 3 3 4 3 4 3 5
4 5 5 3 5 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 3 3 2 4 5 5 5 3 3 4 3 4 3 5
3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 3 5 2 3 4 3 5 3 4 4 3 3 5 3 4 3 5
3 5 5 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 2 3 3 3 5 4 2 5 3 3 5 3 3 3 5
3 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 4 5 3 5 5 3 3 3 5 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 5
3 5 4 4 3 3 3 5 4 4 2 4 5 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 5
3 4 4 3 4 3 3 4 3 5 2 3 5 4 2 5 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 5
2 4 5 4 4 5 3 5 5 3 2 4 3 3 2 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4
3 4 5 2 4 5 4 4 3 5 4 3 5 3 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4
3 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 3 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4
3 4 5 3 4 3 4 3 3 4 3 3 5 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 4 5 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
3 4 5 3 3 3 4 5 3 3 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4
3 3 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 3 3 5 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4
3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 3 3 5 3 3 5 4 4 4 3 4 3 2 5 3 4 3 3 3 3 5
3 4 5 4 5 3 3 4 5 3 3 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4
3 4 5 3 4 4 5 4 5 3 4 5 5 3 3 5 3 4 4 3 4 3 3 5 3 4 4 3 3 3 5
3 4 5 3 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 5 4 2 3 3 4 2 3 5 3 3 4 3 3 3 4
3 3 5 4 4 5 2 3 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4
3 3 3 4 4 5 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
3 4 3 4 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 5
3 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 5
3 5 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4
3 5 4 5 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 2
3 4 5 3 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 2
3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 2
3 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 2
3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1
3 5 2 3 3 4 2 4 5 4 4 5 3 3 4 4 3 2 3 3 4 5 2 3 3 4 4 4 3 4 2
2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 4 5 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 2 5 3 3 4 4 3 2 2
3 5 4 4 3 3 2 3 5 3 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3 4 5 4 3 3 5 4 4 3 2 3
4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 5 4 5 4 2 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 2 3 2 3
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3
Indikator 6Indikator 5Indikator 4Indikator 3Indikator 2Indikator 1
Dimensi 5Dimensi 4Dimensi 3Dimensi 2Dimensi 1
Indikator 11Indikator 10Indikator 9Indikator 8Indikator 7
xxxvii
CURRICULUM VITAE
Nama : Andhika Masrur
Tempat dan Tanggal Lahir : Bekasi, 6 Mei 1996
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kusuma Timur D, Blok e/15, no.1
RT.001/RW.XX
Kel. Aren Jaya
Kec. Bekasi Timur – Kota Bekasi
Pendidikan Formal : SDN Aren Jaya X (2007)
: SMPN 32 Kota Bekasi (2010)
: SMAN 2 Tambun Utara (2013)
: D-III Public Relations Universitas Negeri
Jakarta (2013-2017)
IPK : 2,88
No Telepon : 0822-9741-9822
Email : [email protected]