uji aktivitas antiinflamasi topikal ekstrak metanol … · 2017. 1. 16. · uji aktivitas...

56
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Rafaella Daramika Dwi Esti NIM : 138114169 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 24-Jan-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK METANOL

    DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA MENCIT

    DIINDUKSI KARAGENIN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

    Program Studi Farmasi

    Oleh :

    Rafaella Daramika Dwi Esti

    NIM : 138114169

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    HALAMAN JUDUL

    UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK METANOL

    DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA MENCIT

    DIINDUKSI KARAGENIN

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

    Program Studi Farmasi

    Oleh :

    Rafaella Daramika Dwi Esti

    NIM : 138114169

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    “Once you choose hope, anything’s possible. The reason so many struggle with

    faith is that they lack hope. if you have no hope, faith has nothing to give

    substance to. when you don’t know what to do, just continue to trust in GOD, and

    know that He is helping you. Persevere even when you feel like you can’t.”

    Saya persembahkan skripsi ini untuk:

    Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkan dan mengarahkan setiap

    jalan dan langkah yang harus saya tempuh.

    Bapak, Ibu, dan Mas Yoga yang selalu mendukung, menyemangati,

    dan mendoakan saya.

    Teman-teman semua yang senantiasa memberi dukungan, semangat,

    dan selalu mengingatkan saya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PRAKATA

    Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat,

    dan karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK

    METANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA

    MENCIT DIINDUKSI KARAGENIN” sebagai salah satu syarat untuk

    mendapatkan gelar sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi Universitas Sanata

    Dharma Yogyakarta.

    Penyeleseaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

    baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak

    mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma

    2. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing utama atas

    segala kesabaran dan waktu yang telah diberikan untuk memberi masukan,

    bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam penelitian

    dan penyusunan skripsi ini.

    3. Ibu drh. Sitarina Widyarini, MP. Ph.D., selaku dosen pembimbing

    pendamping atas segala kesabaran dan waktu yang telah diberikan untuk

    memberi masukan, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis

    dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.

    4. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji skripsi yang

    telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun untuk

    penelitian ini.

    5. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji skripsi

    yang telah banyak memberi ide, saran, dan masukkan yang membangun untuk

    penelitian ini.

    6. Ibu Agustina Setiawati M.Sc., Apt., dan Bapak Flotentinus Dika Octa

    Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik penulis atas

    pendampingan, pengarahan, dukungan kepada penulis selama ini.

    7. Bapak Wagiran, Bapak Heru dan Bapak Parjiman selaku laboran atas segala

    bantuan dan dukungan yang diberikan serta dinamika di laboratorium selama

    melakukan penelitian.

    8. Bapak, Ibu, dan Mas Yoga yang selalu memberikan motivasi, dukungan,

    semangat dan kekuatan bagi penulis serta senantiasa mendoakan dan

    mengingatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    9. Frederik Raven Roynaldo yang selalu memotivasi dan senantiasa menemani

    penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

    10. Teman-teman seperjuangan dalam penelitian Piper crocatum: Rianti Putri

    Kinanthi, Dini Angelina Papulung, Eugenia Clarisa Giastini Kerans atas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    kebersamaa, kerja sama, bantuan, dan semangat selama penelitian ini

    berlangsung.

    11. Sahabat-sahabat penulis: Yose dan Zita yang menjadi rekan penulis ketika

    awal kuliah di Fakultas Farmasi USD, Inez dan Ria yang menemani dan

    memberi semangat penulis selama kuliah, Petra dan Yaya yang menjadi

    sahabat sejak SMA yang selalu memberikan semangat.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

    penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membangun

    sehingga bisa membuat karya yang lebih baik. Penulis mohon maaf atas segala

    kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Akhir kata, penulis

    berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Yogyakarta, 23 Oktober 2016

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

    PENGESAHAN SKRIPSI BERJUDUL ..................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... iv

    LEMBAR PERSETUJUAN PUPLIKASI .................................................. v

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

    PRAKATA .................................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

    ABSTRAK .................................................................................................. xiii

    ABSTRACT ................................................................................................ xiv

    PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    METODE PENELITIAN ............................................................................ 2

    HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 5

    KESIMPULAN ........................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 11

    LAMPIRAN ................................................................................................ 13

    BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 40

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. Rata-rata AUC total tebal lipat kulit dalam mm.jam (X ± SE) pada

    setiap kelompok perlakuan dengan hasil uji Mann Whitney ........... 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Diagram batang perbandingan persen penghambatan inflamasi

    antar kelompok perlakuan ........................................................... 8

    Gambar 2. Hasil KLT EMDPc dengan standar senyawa neolignan PC-1

    dan PC-2 ..................................................................................... 9

    Gambar 3. Proses terjadinya inflamasi ......................................................... 9

    Gambar 4. Daun dan serbuk Piper crocatum ............................................... 17

    Gambar 5. Shaker dan Penyaringan maserat ................................................ 17

    Gambar 6. Rotary evaporator dan Ekstrak metanol Piper crocatum ........... 17

    Gambar 7. Pemotongan dan penyukuran bulu mencit menggunakan

    Veet® .......................................................................................... 18

    Gambar 8. Penyuntikan karagenin secara subkutan dan edema yang

    terbentuk di kulit punggung mencit ............................................ 18

    Gambar 9. Pengukuran tebal kulit normal dan tebal edema pada

    punggung mencit menggunakan jangka sorong digital ............... 18

    Gambar 10. Krim ekstrak metanol daun Piper crocatum konsentrasi

    2%, 4%, dan 8% .......................................................................... 19

    Gambar 11. Uji homogenitas krim ekstrak metanol daun Piper crocatum

    konsentrasi 2%, 4%, dan 8% ....................................................... 19

    Gambar 12. Pengolesan krim ekstrak metanol daun Piper crocatum

    pada kulit punggung mencit ........................................................ 19

    Gambar 13. Alat moisture balance ............................................................... 20

    Gambar 14. Kurva pengukuran edema setiap 1 jam hingga 6 jam dari 3

    konsentrasi karagenin secara subkutan ....................................... 21

    Gambar 15. Kurva Rata-rata Selisih Tebal Kulit Punggung Mencit ............ 26

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Determinasi Piper crocatum Ruiz & Pav. ........................ 13

    Lampiran 2. Surat Ethical Clearance ............................................................. 14

    Lampiran 3. Surat Kalibrasi Jangka Sorong .................................................. 15

    Lampiran 4. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data

    secara statistik ............................................................................. 16

    Lampiran 5. Daun Piper crocatum dan Ekstrak Metanol Piper crocatum .... 17

    Lampiran 6. Penyukuran, Penyuntikan dan Pengukuran Tebal Kulit Mencit

    Betina Galur Swiss ..................................................................... 18

    Lampiran 7. Krim Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum, Uji Homogenitas,

    dan Pengolesan Krim Ekstrak Pada Punggung Mencit .............. 19

    Lampiran 8. Uji Kadar Air Dengan Moisture Balance .................................. 20

    Lampiran 8. Uji Pendahuluan ......................................................................... 21

    Lampiran 9. Data perhitungan AUC tebal lipat kulit punggung mencit ........ 22

    Lampiran 10. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi (%PI) ....... 24

    Lampiran 11. Kurva Rata-rata Selisih Tebal Kulit Punggung Mencit ........... 26

    Lampiran 12. Hasil analisis statistik AUC total rata-rata ............................... 27

    Lampiran 13. Hasil analisis statistik % Penghambatan Inflamasi.................. 36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL EKSTRAK METANOL

    DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz & Pav.) PADA MENCIT

    DIINDUKSI KARAGENIN

    Rafaella Daramika Dwi Esti

    Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia

    ABSTRAK

    Piper crocatum Ruiz & Pav. atau yang sering dikenal dengan sirih merah

    merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai

    antiinflamasi. Inflamasi biasanya diobati menggunakan non-steroid anti-

    inflammatory (NSAID) dan kortikosteroid, tetapi penggunaan secara oral dapat

    mengakibatkan efek samping secara signifikan. Maka dari itu pengobatan

    antiinflamasi secara topikal bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi efek

    samping yang ditimbulkan. Pengujian anti inflamasi secara topikal dimaksudkan

    untuk menghindari first pass metabolism dan mengurangi efek samping obat yang

    dapat mengiritasi lambung. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek

    antiinflamasi ekstrak metanol daun Piper crocatum pada mencit betina galur Swiss

    yang diinduksi karagenin 3% secara topikal. Ekstrak daun sirih merah dibuat

    menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol kemudian dipekatkan

    menggunakan rotary evaporator. Penelitian ini merupakan jenis penelitan

    eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah menggunakan 25

    ekor mencit dibagi ke dalam 5 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol negatif

    dengan memberikan karagenin 3%, kelompok II merupakan kontrol basis

    Biocream®, kelompok III-V diberikan ekstrak metanol daun Piper crocatum

    (EMDPc) dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 8%. Aktivitas antiinflamasi diamati

    setiap 1 jam selama 6 jam dengan mengukur tebal kulit punggung mencit yang

    diinduksi karagenin menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian ini menunjukkan

    bahwa EMDPc memberikan efek antiinflamasi secara topikal pada mencit yang

    diinduksi karagenin. EMDPc 8% memberikan efek antiinflamasi tertinggi dengan

    nilai rata-rata AUC total sebesar 16.63 ± 0.72 dan mampu menghambat inflamasi

    sebesar 36.45 ± 2.75 %.

    Kata kunci: Piper crocatum Ruiz & Pav., Ekstrak, Antiinflamasi, Topikal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRACT

    Piper crocatum Ruiz & Pav. or often known as red betel is a plant that has

    many benefits one of them as anti-inflammatory. Inflammation is usually treated

    with non-steroidal anti-inflammatory (NSAIDs) and corticosteroids, but the use of

    orally can cause side effects significantly. Thus the anti-inflammatory topical

    treatment could be an alternative to reduce side effects. Testing a topical anti-

    inflammatory manner intended to avoid first pass metabolism and reduce the side

    effects of drugs can irritate the stomach. This study was conducted to see the effect

    topical antiinflammatory of the methanol extract of leaves Piper crocatum in female

    mice Swiss induced carragenan 3%. The extract of red betel leaf was made using

    maceration with methanol and then concentrated using a rotary evaporator.This

    study was to determine the topical anti-inflammatory activity of methanol extract

    of leaves of Piper crocatum (EMDPc) in female mice Swiss strain induced

    karagenin 3%. This study is a purely experimental design with direct samling design

    using 25 mice were divided into 5 groups. The first group was a negative control

    by giving karagenin 3%, group II was the control Biocream® basis, the group III-

    V given EMDPc with a concentration of 2%, 4% and 8%. Anti-inflammatory

    activity observed every 1 hour for 6 hours by measuring thickness the skin backs of

    mice induced karagenin using a caliper.The results of this study indicate that

    EMDPc provide topical anti-inflammatory effects in mice induced karagenin.

    EMDPc 8% provides the highest anti-inflammatory effect with an average value of

    AUC total of 16.63 ± 0.72 and and is able to inhibit inflammation of 36.45 ± 2.75%.

    Keywords: Piper crocatum Ruiz & Pav., Extract, Anti-inflammatory, Topical

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    PENDAHULUAN

    Piper Crocatum Ruiz & Pav. atau lebih dikenal dengan sirih merah merupakan

    tanaman yang memiliki potensi menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman sirih merah

    berpotensi menjadi antiinflamasi karena dalam bentuk ekstrak metanolnya mengandung

    berbagai senyawa aktif diantaranya minyak atsiri, alkaloid, terpenoid, dan flavanoid

    (Hartini, at al., 2013; Fitriyani dkk, 2011).

    Menurut penelitian Hartini, et al., (2013) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun

    sirih merah pada dosis 75 μg/mL mampu meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag yang

    setara dengan produk-X® 100 μg/mL yang mengandung ekstrak Echinacea. Makrofag

    adalah sel yang berperan penting dalam sistem imunitas tubuh melawan patogen. Salah satu

    peran utama makrofag dalam sistem imunitas alami adalah fungsi fagositosis, yang bertujuan

    untuk mengeliminasi partikel ekstraseluler, sel yang rusak atau mati, dan juga bakteri

    patogen. Aktivasi makrofag merupakan bagian integral dari reaksi inflamasi yang terjadi

    selama infeksi berlangsung (Haniastuti, 2009). Selain itu, penelitian Hartini, at al., (2014)

    mengenai efek imunnomodulator dua senyawa neolignan hasil isolasi dari ekstrak metanol

    daun sirih merah menunjukkan bahwa isolat neolignan daun sirih merah yaitu isolat Pc-1

    dan isolat Pc-2 memiliki aktivitas fagositosis makrofag yang relatif tinggi, akan tetapi tidak

    memproduksi NO yang berlebihan yang dikatalisis oleh enzim inducible nitric oxide

    synthase (INOS). Bila terjadi peningkatan ekspresi INOS dalam jaringan, hal ini dapat

    menunjukkan adanya proses peradangan pada jaringan (Lukiati, 2012). Namun pada kedua

    isolat tidak terjadi produksi NO berlebih oleh sebab itu, kedua isolat kemungkinan dapat

    menjaga fungsi sel-sel imun dan melindungi dari dampak aktivitas fagositosis makrofag

    yang berlebihan yang mengindikasikan adanya aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Hal

    ini menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sirih juga mengandung senyawa neolignan

    yang diduga bisa berpotensi menjadi antiinflamasi. Hasil penelitian yang dilakukan Fitriyani

    dkk. (2011) juga menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sirih merah yang diberikan

    secara oral memiliki aktivitas antiinflamasi pada tikus putih yang diinduksi karagenin dan

    aktivitas antiinflamasi tertinggi terjadi pada dosis 50 mg/kg BB.

    Inflamasi atau peradangan merupakan suatu respon terhadap gangguan pada tubuh

    yang disebabkan oleh faktor luar pada jaringan hidup. Respon ini dapat ditimbulkan oleh

    infeksi mikroba, agen fisik, zat kimia, jaringan nekrotik atau juga oleh reaksi imun (Mitchell,

    Kumar, Abbas, dan Fausto, 2006). Peradangan akan berhenti apabila agen penyebab telah

    tereliminasi dan mediator-mediator yang dilepaskan telah diuraikan atau disingkirkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    (Kumar, et al., 2005). Inflamasi atau peradangan biasanya diobati menggunakan non-steroid

    anti-inflammatory (NSAID) dan kortikosteroid, tetapi efek sampingnya bisa terjadi secara

    signifikan (Gutiérrez, et al, 2012). Penggunaan obat NSAID (COX-2) secara peroral dapat

    menimbulkan berbagai efek samping seperti masalah lesi pada lambung dan efek trombotik

    pada kardiovaskular (Alam, et al., 2013). Maka dari itu pengobatan antiinflamasi secara

    topikal bisa dijadikan alternatif untuk mengurangi efek samping yang ditimbulkan. Terapi

    topikal merupakan metode yang nyaman serta terhindar dari jalur metabolisme obat pertama

    (first-pass metabolism) di hati. Terapi topikal digunakan untuk menghindari risiko yang

    mempengaruhi penyerapan obat pada terapi peroral, misalnya perubahan pH, aktivitas

    enzim, dan pengosongan lambung yang dapat mengiritasi saluran cerna (Asmara dkk, 2012).

    Identifikasi aktivitas dari senyawa alam dimulai melalui proses ekstraksi (Deharo

    dan Ginsburg, 2011). Semua bahan tanaman yang digunakan harus benar serta pemiilihan

    prosedur ekstraksi tergantung pada sifat dari bahan tanaman dan komponen yang akan

    diisolasi. Alkohol adalah pelarut umum bagi banyak konstituen tanaman (Evans, 2002).

    Aktivitas biologis senyawa fitokimia yang ada di tanaman merupakan hasil dari kombinasi

    dari beberapa senyawa, proses isolasi malah akan mengarah pada berkurangnya atau hilang

    dari aktivitas biologis tersebut. Terkadang penggunaan campuran senyawa yang kompleks

    dalam bentuk ekstrak memiliki efek yang lebih besar dari pada senyawa hasil isolasi.

    Komponen yang terkandung di dalamnya memiliki beberapa aktivitas yang dapat

    menghasilkan efek yang lebih kuat karena adanya efek sinergis serta adanya sifat adiktif dari

    senyawa didalamnya (Carmona dan Pereira, 2013).

    Maka dari itu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ekstrak dari daun sirih

    merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) memiliki aktivitas antiinflamasi topikal pada mencit

    diinduksi karagenin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

    manfaat daun sirih merah di masyarakat sebagai antiinflamasi.

    METODE PENELITIAN

    Bahan penelitian

    Daun sirih merah yang diperoleh dari kebun obat “MERAPI FARMA”, Yogyakarta,

    metanol grade teknis dan grade pro analisis (pa), KLT, akuades, hewan uji berupa mencit

    betina galur Swiss berumur sekitar 6-8 minggu dengan bobot sekitar 20-30 gram dalam

    kondisi sehat yang diperoleh dari Laboratorium Immuno Universitas Sanata Dharma

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Yogyakarta, karagenin tipe I (Sigma Chemical co.) sebagai inflamatogen, NaCl 0,9%

    sebagai pelarut karagenin, biocream® sebagai basis krim, Veet® sebagai perontok bulu.

    Alat Penelitian

    Maserator/orbital shaker, vacuum rotary evaporator “BUCHI”, waterbath, chamber,

    deteksi UV, spuit injeksi, mortir dan stamper, stopwatch, jangka sorong Digital Caliper

    “TORA”.

    Pembuatan Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum (EMDPc)

    Daun sirih merah dicuci dengan cara dialiri air sambil dibersihkan kotoran yang

    melekat pada daun sampai bersih kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 50o C

    sampai kering, ditunjukkan dengan mudah hancurnya daun ketika diremas. Daun sirih merah

    dibuat menjadi serbuk dengan blender, kemudian dilakukan pengayakan dengan ayakan

    nomor mesh 40. Serbuk simplisia daun sirih merah sebanyak 100 gram ditimbang kemudian

    dimaserasi dengan pelarut metanol hingga simplisia terendam sempurna. Maserasi dilakukan

    selama 24 jam pada suhu ruangan dan terlindung dari cahaya matahari langsung sambil

    sesekali dilakukan penggojogan secara otomatis dengan menggunakan shaker. Setelah 24

    jam dimaserasi, filtrat disaring dengan corong Buchner dan ampasnya diremaserasi dengan

    metanol selama 24 jam lalu disaring. Pelarut pada filtrat dihilangkan dengan cara diuapkan

    dengan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 40oC. Kemudian diuapkan

    kembali dengan menggunakan waterbath untuk diperoleh ekstrak kental daun sirih merah

    sampai mendapatkan bobot tetap.

    Pembuatan krim ekstrak daun sirih merah

    Menentukan tiga konsentrasi EMDPc dalam krim yaitu 2; 4; dan 8% 𝑏 𝑏⁄ . Pembuatan

    krim ekstrak daun sirih merah 2; 4; 8% dibuat dengan menimbang ekstrak metanol daun

    sirih merah seberat 0,1; 0,2; dan 0,4 g kemudian dilarutkan dalam 5 g basis Biocream®.

    Setelah itu krim EMDPc di uji homogenitasnya untuk memastikan bahwa ekstrak tercampur

    secara merata.

    Uji Pendahuluan

    Uji pendahuluan bertujuan untuk menetapkan konsentrasi karagenin optimal yang

    akan digunakan sebelum peneliti melakukan uji efek antiinflamasi topikal. Digunakan 3

    kelompok mencit, masing-masing kelompok terdiri dari 2 mencit. Kelompok I menggunakan

    konsentrasi karagenin sebesar 1%, kelompok II 2%, dan kelompok III 3%. Pembuatan

    karagenin untuk pra studi dilakukan dengan melarutkan 1; 2; 3 g karagenin dalam larutan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    NaCl 0,9% hingga 100 mL sehingga diperoleh larutan karagenin 1; 2; 3% b/v. Diinjeksikan

    masing-masing konsentrasi karagenin pada masing-masing kelompok di kulit punggung

    mencit, kemudian diukur lipat kulit setiap 1 jam selama 6 jam. Edema pada kulit punggung

    mencit dari pemberian karagenin yang mengalami peningkatan tebal kulit selama 2-3 kali

    dari tebal awal dipilih konsentrasi penginduksi inflamasi.

    Penyiapan hewan uji dan pengujian EMDPc

    Hewan uji yang digunakan sebanyak 25 ekor mencit yang dibagi secara acak menjadi

    5 kelompok perlakukan (masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit). Bulu

    punggung hewan uji digunting terlebih dahulu kemudian dioleskan Veet® untuk

    merontokkan bulu yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung yang telah tercukur

    dibiarkan selama 1 hari untuk menghindari adanya inflamasi yang disebabkan oleh

    pencukuran dan pemberian Veet®. Pembagian kelompok secara berturut-turut yaitu

    kelompok 1: kontrol negatif (karagenin) yang diinjeksikan secara subkutan dan diukur

    edema yang muncul dengan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6 jam, kelompok 2:

    kontrol basis krim (Biocream®), dan kelompok 3,4, dan 5: kelompok krim EMDPc dengan

    konsentrasi berturut-turut 2; 4; dan 8% 𝑏 𝑏⁄ yang dioleskan pada area suntikan karagenin

    dengan luas area ± 2,25 cm2 kemudian diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan

    jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6 jam untuk melihat penghambatan inflamasi.

    Pengukuran tebal edema kulit punggung mencit dilakukan dengan mengukur ketebalan

    edema kulit punggung mencit menggunakan jangka sorong digital.

    Perhitungan AUC selisih tebal lipat kulit punggung mencit

    Nilai selisih edema tiap jam diukur dan dihitung nilai AUC dengan rumus:

    Keterangan :

    AUC0-6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-6

    (cm2.jam)

    yn-1 = luas area pigmentase pada jam ke-(n-1)(cm2)

    yn = luas are pigmentase pada jam ke-n (cm2)

    xn = jam ke-n (jam)

    xn-1 = jam ke-(n-1) (jam)

    (Ikawati, Supardjan, dan Asmara, 2007).

    Menghitung presentase penghambatan inflamasi

    𝐴𝑈𝐶0−6 = ∑ [(𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛)(𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1)

    2]

    6

    0

    𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑚𝑎𝑠𝑖 (%) = (𝐴𝑈𝐶0−6)0 − (𝐴𝑈𝐶0−6)𝑛

    (𝐴𝑈𝐶0−6)0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Keterangan :

    (AUC0-6)0 = AUC0-6 rata-rata kontrol negatif (mm.jam)

    (AUC0-6)n = AUC0-6 masing-masing mencit pada kelompok yang diberi

    senyawa uji dengan konsentrasi sebesar n (mm.jam).

    (Ikawati, Supardjan, dan Asmara, 2007)

    Rata- rata AUC total masing-masing perlakuan kemudian dianalisis menggunakan

    uji Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data. Jika data terdistribusi secara normal maka

    dilanjutkan dengan analisis Anova dengan taraf kepercayaan 95%, jika data tidak

    terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan analisis Kruskall-Wallis. Apabila uji Kruskall-

    Wallis menunjukkan paling tidak terdapat perbedaan antara dua kelompok, maka dilanjutkan

    dengan analisi Post hoc Mann-Whitney (Dahlan, 2014).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Sirih merah umumnya ditemukan di daerah tropis dan daunnya secara konvensional

    digunakan oleh penduduk asli di sekitarnya sebagai pengobatan medis untuk mengatasi

    beberapa penyakit seperti diabetes, inflamasi, dan penyembuhan luka (Maslikah, et al.,

    2016). Dalam penelitian Fitriyani dkk (2011), EMDPc mengandung minyak atsiri, alkaloid,

    terpenoid, dan flavanoid. Pada penelitian Hartini, et al., (2014) menyatakan bahwa EMDPc

    mengandung dua senyawa neolignan yang termasuk golongan polifenol yang berfungsi

    sebagai immunomodulator dan memiliki aktivitas fagositosis yang tinggi namun tidak

    memproduksi NO yang berlebih, sehingga diduga bahwa senyawa tersebut memiliki

    aktivitas antiinflamasi.

    Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan mengunakan pelarut metanol

    terhadap 100 g serbuk kering. Nilai rendemen ekstrak terhadap serbuk kering sebesar 11,51

    % . Hasil uji kadar air dengan moisture balance adalah 8.5% (batas kadar air tidak boleh >

    10%). Metode maserasi dipilih karena prosedurnya sederhana dan cocok untuk skala kecil

    maupun besar. Proses remaserasi dilakukan guna mendapatkan sebanyak mungkin senyawa

    yang terekstraksi. Menurut Sammuelsson (1999), bahwa pemilihan pelarut juga

    mempengaruhi jenis dan jumlah senyawa yang terekstraksi karena pelarut akan berdifusi ke

    dalam sel dan melarutkan moleku-molekul yang diinginkan. Proses ekstraksi dilakukan pada

    suhu kamar supaya senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan tidak rusak.

    Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum

    (EMDPc)

    Metode yang digunakan untuk mengukur efek antiinflamasi adalah Inflammation-

    assosiated edema (Vetriselvan, et al., 2013) menggunakan jangka sorong yang sudah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    dikalibrasi terlebih dahulu. Pengukuran edema dilakukan dengan mengukur tebal lipat kulit

    pada bagian middrosal (tengah punggung) hewan uji. Tebalnya edema dilakukan pada

    penebalan lipatan kulit punggung hewan uji yang diukur menggunakan jangka sorong

    (Widyarini., et al 2001). Prinsip dari metode ini adalah dengan mengukur tebal lipat kulit

    punggung mencit yang meningkat dari tebal kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6

    jam setelah diinjeksikan karagenin menggunakan jangka sorong. Dari hasil uji pendahuluan,

    konsentrasi karagenin yang digunakan untuk menginduksi inflamasi sebesar 3% karena pada

    konsentrasi ini menunjukkan ketebalan lipat kulit yang mencapai lebih dari tiga kali lipat

    kulit normal dan mampu mempertahankan edema selama 6 jam.

    Hasil dari perhitungan rata-rata AUC total tebal lipat kulit dalam mm.jam (X ± SE)

    tiap kelompok dianalisis secara statistik. Dari nilai rata-rata AUC total dilakukan uji Shapiro

    Wilk untuk melihat data terdistribusi normal atau tidak, karena data terdistribusi normal

    kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA untuk melihat perbedaan antar kelompok. Setelah

    itu, dilanjutkan dengan uji Post Hoc Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan masing-

    masing kelompok berbeda bermakna (p < 0,05) atau tidak berbeda bermakna (p > 0,05).

    Tabel I. Rata-rata AUC total tebal lipat kulit dalam mm.jam (X ± SE) pada setiap kelompok perlakuan

    dengan hasil uji Mann Whitney

    Kelompok Rata-rata AUC total tebal lipat kulit

    Kontrol Negatif 26.18 ± 1.18

    Kontrol Biocream® 29.41 ± 1.12

    EMDPc 2% 18.11 ± 1.01*

    EMDPc 4% 18.36 ± 0.66*

    EMDPc 8% 16.63 ± 0.72*

    Nilai yang disajikan merupakan mean ± SE (n=5); *p < 0,05 yang berarti berbeda bermakna dengan kontrol

    negatif

    Kontrol negatif (karagenin 3%)

    Pada kelompok negatif karagenin 3% memiliki rata-rata AUC total 26.18 ± 1.18.

    Bila dibandingkan dengan kelompok perlakuan EMDPc, hasilnya menunjukkan bahwa

    kontrol negatif memiliki nilai rata-rata AUC total kedua setelah kontrol Biocream® dan

    memiliki nilai persen penghambatan negatif yang menunjukkan bahwa kontrol negatif

    menunjukkan terjadinya proses inflamasi dengan adanya injeksi karagenin 3% secara

    subkutan.

    Kontrol Biocream®

    Kelompok kontrol Biocream® diujikan untuk melihat apakah Biocream® sebagai

    basis EMDPc memiliki kemampuan untuk menghambat inflamasi yang ditimbulkan oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    karagenin 3%. Nilai rata-rata AUC total yang didapatkan sebesar 29.41 ± 1.12 (tabel I),

    hasilnya menunjukkan bahwa Biocream® tidak memiliki efek antiinflamasi pada mencit

    yang sudah diinduksi karagenin. Hal ini dilihat dari nilai rata-rata AUC total yang besar serta

    nilai persen penghambatan inflamasi yang negatif.

    Kelompok perlakuan EMDPc 2%

    Kelompok perlakuan EMDPc 2% memiliki nilai rata-rata AUC total 18.11 ± 1.01

    yang memperlihatkan bahwa EMDPc 2% mampu memberikan efek antiinflamasi

    dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol Biocream®. Dari tabel I menunjukkan nilai

    rata-rata AUC total EMDPc 4%terhadap kontrol negatif dan kontrol Biocream®

    memberikan perbedaan bermakna, yang artinya bahwa EMDPc 2% memiliki kemampuan

    antiinflamasi.

    Kelompok perlakuan EMDPc 4%

    Kelompok perlakuan EMDPc 4% memiliki nilai rata-rata AUC total 18.36 ± 0.66

    yang memperlihatkan bahwa EMDPc 4% mampu memberikan efek antiinflamasi

    dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol Biocream®. Dari tabel I menunjukkan nilai

    rata-rata AUC total EMDPc 4% terhadap kontrol negatif dan kontrol Biocream®

    memberikan perbedaan bermakna, yang artinya bahwa EMDPc 4% memiliki kemampuan

    antiinflamasi.

    Kelompok perlakuan EMDPc 8%

    Kelompok perlakuan EMDPc 8% memiliki nilai rata-rata AUC total 16.63 ± 0.72

    yang memperlihatkan bahwa EMDPc 8% mampu memberikan efek antiinflamasi

    dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol Biocream®. Dari tabel I menunjukkan nilai

    rata-rata AUC total EMDPc 8% terhadap kontrol negatif dan kontrol Biocream®

    memberikan perbedaan bermakna, yang artinya bahwa EMDPc 4% memiliki kemampuan

    antiinflamasi.

    Perbandingan antar kelompok perlakuan EMDPc 2%, 4%, dan 8%

    Pada uji Mann Whitney perbandingan nilai rata-rata AUC total EMDPc 2%, EMDPc

    4% dan EMDPc 8% menunjukkan perbedaan tidak bermakna, yang artinya bahwa pada

    kosentrasi 2%, 4%, maupun 8% memiliki kemampuan antiinflamasi yang sebanding. Dilihat

    dari nilai persen penghambatan inflamasi berdasarkan pada tabel I, EMDPc 2% , EMDPc

    4%, dan EMDPc 8% masing-masing memiliki nilai persen penghambatan berturut-turut

    sebesar 30.79 ± 3.87; 29.83 ± 2.51; dan 36.45 ± 2.75 dari ketiga peringkat konsentrasi yang

    memiliki efek antiinflamasi tertinggi terjadi pada konsentrasi 8% (Gambar 1). Menurut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    2% 4% 8%

    %P

    EN

    GH

    AM

    BA

    TA

    N I

    NF

    LA

    MA

    SI

    Konsentrasi Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum Tiap Kelompok

    Carmona dan Pereira (2013), bahwa aktivitas biologis dari hasil kombinasi beberapa

    senyawa yang terkandung dalam suatu ektrak bila dibandingkan dengan senyawa tunggal

    hasil isolasi akan menghasilkan bioavailabilitas yang lebih kuat karena adanya efek sinergis

    maupun aditif, sehingga diharapkan semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka akan

    menghasilkan efek yang semakin besar pula. Namun pada penelitian ini, pada tiga tingkat

    konsentrasi yang diberikan tidak memberikan efek yang linier dan justru memberikan efek

    yang sebanding hal ini bisa terjadi dikarenakan pada tiga konsentrasi ini telah masuk dalam

    kisaran dosis (konsentrasi) dari senyawa aktif yang memunculkan respon terapi tanpa efek

    samping yang tidak dapat diterima atau yang sering disebut dengan therapeutic window

    (Golan, et al., 2012). Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

    sejauh mana konsentrasi yang diberikan untuk melihat batasan konsentrasi yang mempu

    mempertahankan dosis efektif tanpa melebihi tingkat yang dapat menghasilkan toksisitas.

    Gambar 1. Diagram batang perbandingan persen penghambatan inflamasi antar kelompok

    perlakuan

    Efek antiinflamasi EMDPc

    EMDPc memiliki efek antiinflamasi dikarenakan adanya senyawa-senyawa

    metabolit sekunder yang terkandung didalamnya diantaranya yaitu, flavonoid, terpenoid,

    alkaloid, dan neoligan yang termasuk dalam golongan polifenol non flavanoid. Senyawa

    neolignan tersebut dibuktikan melalui KLT dengan mengelusikan EMDPc bersama dengan

    standar neolignan PC-1 dan PC-2 seperti yang tertera pada gambar 2. Flavonoid merupakan

    senyawa golongan polifenol yang bertindak sebagai antioksidan yang kuat, memberikan

    tingkat perlindungan yang tinggi terhadap oksidasi dan kerusakan radikal bebas, dan

    aktivitas antiinflamasi (Houghton and Mukerjee, 2009). Siklooksigenase dan lipoksigenase

    memainkan peran penting sebagai mediator inflamasi. Mereka terlibat dalam pelepasan asam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    arakidonat, yang merupakan titik awal untuk respon inflamasi. Senyawa fenolik

    menunjukkan mampu menghambat jalur siklooksigenase dan 5-lipoksigenase.

    Penghambatan ini mengurangi pelepasan asam arakidonat. Flavonoid merupakan senyawa

    golongan polifenol yang bertindak sebagai antioksidan yang kuat, memberikan tingkat

    perlindungan yang tinggi terhadap oksidasi dan kerusakan radikal bebas, dan aktivitas

    antiinflamasi (Houghton and Mukerjee, 2009). Siklooksigenase dan lipoksigenase

    memainkan peran penting sebagai mediator inflamasi. Mereka terlibat dalam pelepasan asam

    arakidonat, yang merupakan titik awal untuk respon inflamasi. Senyawa fenolik

    menunjukkan mampu menghambat jalur siklooksigenase dan 5-lipoksigenase.

    Penghambatan ini mengurangi pelepasan asam arakidonat. Selain itu, flavonoid juga

    menghambat biosintesis prostaglandin yang terlibat dalam berbagai respon imun (Agrawal,

    2011). Terpenoid juga berperan dalam aktivitas antiinflamasi dengan memodulator jalur NF-

    KB. NF-KB berperan untuk mengendalikan sebagian besar proses seluler organisme normal

    seperi respon imun dan respon inflamasi. Hal ini memungkinkan bahwa NF-KB bertindak

    sebagai kelompok pertama yang merespon bila ada gangguan pada sel (Heras and Hortelano,

    2009).

    (a) (b) (c)

    Gambar 2. Hasil KLT EMDPc dengan standar senyawa

    neolignan Pc-1 dan Pc-2 menggunakan fase diam silika gel GF 254 dengan panjang elusi 10 cm (a) KLT

    setelah dielusikan di fase gerak kloroform : etil asetat 9:1 (b) deteksi sinar UV 254nm (c) deteksi dengan

    reagen serium IV sulfat

    Pc 1 Pc 2 Ekstrak Pc 1 Pc 2 Ekstrak Pc 1 Pc 2 Ekstrak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Gambar 3. Proses terjadinya inflamasi

    (Houghton and Mukerjee, 2009).

    Selain itu, alkaloid juga berperan dalam penghambatan produksi NO serta menghambat

    pelepasan PGE2 di jaringan yang mengalami inflamasi (Souto, et al., 2011). Seperti yang

    terlihat pada gambar.1 pada hasil KLT bahwa EMDPc juga mengandung senyawa neolignan

    Pc-1 dan Pc-2. Menurut Konishi, et al., (2005) bahwa senyawa neolignan mempunyai peran

    menghambat produksi Nitric oxide (NO) merupakan radikal bebas yang dibentuk dari asam

    amino L-arginin oleh Nitric Oxide Synthase (NOS). NO disintesis oleh inducible nitric oxide

    synthase (iNOS). Peningkatan ekspresi iNOS mengindikasikan adanya inflamasi dari suatu

    jaringan (Luqmana dkk, 2014).

    Berbagai senyawa yang terkandung dalam EMDPc dimungkinkan sama-sama

    memiliki peran sebagai antiinflamasi. Hal ini sering disebut dengan sinergi yang artinya

    bekerja sama dilihat dari kombinasi perannya sehingga diharapkan kontribusi senyawa

    dalam ekstrak menjadi lebih besar (Houghton and Mukherjee, 2009).

    Penelitian ini merupakan penelitian skrining awal untuk menunjukkan bahwa ekstrak

    metanol daun Piper crocatum memiliki efek antiinflamasi topikal. Penelitian ini tidak

    menggunakan senyawa aktif tunggal namun beberapa senyawa aktif yang terkandung di

    dalam ekstrak yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Oleh karena itu, perlu adanya

    penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa aktif yang bertanggung jawab sebagai

    antiinflamasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    KESIMPULAN

    Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkam bahwa ekstrak

    metanol daun Piper crocatum memiliki efek antiinflamasi pada mencit yang diinduksi

    karagenin. Pada konsentrasi 8% memberikan efek antiinflamasi tertinggi dengan nilai rata-

    rata AUC total sebesar 16.63 ± 0.72 dan nilai persen penghambatan inflamasi sebesar 36.45

    ± 2.75 %.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agrawal, A.D, 2011, Pharmacological Activities of Flavonoids, International Journal of

    Pharmaceutical Sciences and Nanotechnology, Volume 4.

    Alam, Badru., et al., 2012, Antioxidant, analgesic and anti-inflammatory activities of the

    methanolic extract of Piper betle leaves, Avicenna Journal of Phytomedicine, Vol.

    3, No. 2, 112-125.

    Asmara, Anjas, Sjaiful Fahmi Daili, Tantien Noegrohowati, dan Ida Zubaedah, 2012,

    Vehikulum Dalam Dermatoterapi Topikal, Departemen Ilmu Farmasi Kedokteran

    FKUI/ RSCM, Vol.39. No.1. Tahun 2012: 25-35.

    Carmona, Fabio and Ana Maria Soares Pereira, 2013, Herbal Medicines: Old And New

    Concepts, Truths, And Misunderstandings, Revista Brasileira de Farmacognosia

    Brazilian Journal of Pharmacognosy 23(2): 379-385.

    Dahlan, M. S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Epidemiologi Indonesia,

    Jakarta, 92-135.

    Deharo, Eric, and Hagai Ginsburg, 2011, Analysis of Additivity And Synergism in The

    Anti-Plasmodial Effect of Purified Compounds From Plant Extracts, Deharo and

    Ginsburg Malaria Journal 2011, 10(Suppl 1):S5.

    Fitriyani, Atik, Lina Winarti, Siti Muslichah dan Nuri, 2011, Uji Antiinflamasi Ekstrak

    Metanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav ) Pada Tikus Putih, Majalah

    Obat Tradisional, 16(1), 34 – 42.

    Golan, David, et al., 2012, Principles of Pharmacology, Third Edition, Lippincot Williams

    & Wilkins, Philadelphia, USA, 25 – 26.

    Gutiérrez, Salud Pérez., et al, 2012, A New Anti-inflammatory Compound Isolated from

    Krameria cytisoides, Molecules 2012, Universidad Autónoma Metropolitana-

    Xochimilco Mexico, 2049-2057.

    Haniastuti, Tetiana, 2009, Penurunan Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag Mencit Setelah

    Distimulasi Minyak Atsiri Kencur Terhadap Actinobacillus Actinomycetemcomitans,

    dentika Dental Journal, Vol 14, No. 1, 2009: 11-14.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Hartini, Yustina Sri , Subagus Wahyuono, Sitarina Widyarini and Agustinus Yuswanto,

    2013, Uji Aktivitas Fagositosis Makrofag Fraksi-fraksi dari Ekstrak Metanol Daun

    Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Secara In Vitro, Jurnal Ilmu Kefarmasian

    Indonesia, Vol. 11, No. 2hlm. 108-115.

    Hartini, Yustina Sri , Subagus Wahyuono, Sitarina Widyarini and Agustinus Yuswanto,

    2014, In vivo Immunomodulatory Effect and Histopathological Features of Mouse

    Liver and Kidney Treated with Neolignans Isolated from Red Betel (Piper crocatum

    Ruiz &Pav) Leaf, Tropical Journal of Pharmaceutical Research October 2014; 13

    (10): 1609-1614.

    Heras, B. de las and Sonsoles Hortelano, 2009, Molecular Basis of the Anti-Inflammatory

    Effects of Terpenoids, Inflammation & Allergy - Drug Targets, Vol. 8, No. 1.

    Houghton, Peter and Pulok K. Mukherjee, 2009, Evaluation of Herbal Medicinal Products,

    Pharmaceutical Press, London, UK.

    Ikawati, Z., Supardjan, A. M., Asmara, L. S., 2007, Pengaruh Senyawa Heksagamavunon-1

    (HGV-1) Terhadap Inflamasi Akut Akibat Reaksi Anafilaksis Kutaneus Aktif pad

    Tikus Wistar Jantan Terinduksi Ovalbumin, Laporan Penelitian, Fakultas Farmasi

    Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Konishi, Tenji, et al., 2005, Neolignans from Piper futokadsura and Their Inhibition of

    Nitric Oxide Production, Pharmaceutical Society of Japan, Vol. 53, No. 1.

    Kumar, Vinay, Abdul K. Abbas, dan Nelson Fausto, 2005, Robbins & Cotran Dasar

    Patologis penyakit, Ed. 7, Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta. 49, 50.

    Luqmana, Candra, dkk, 2014, Studi Ekspresi Inducible Nitric Oxide Synthase (Inos) Dan

    Kadar Malondialdehid (Mda) Pada Ginjal Tikus (Rattus Norvegicus) Hasil Induksi

    Streptokinase, Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya

    Mitchell, Kumar, Abbas, dan Fausto, 2006, Buku Saku Dasar Patologis Penyakit, Penerbit

    Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 29.

    Samuelsson G. Drugs of natural origin. 4th Ed. Sweden: Swedish Pharmaceutical Press;

    1999.

    Souto, Augusto Lopes, et al., 2011, Anti-Inflammatory Activity of Alkaloids: An Update

    from 2000 to 2010, Molecules, 16, 8515-8534

    Vetriselvan S, et al., 2013, Anti-Inflammatory Activity Of Cucumis Sativus Seed In

    Carrageenan And Xylene Induced Edema Model Using Albino Wistar Rats,

    International Journal of Biopharmaceutics. 2013; 4(1): 34-37.

    Widyarini, S., Spinks, N., Husband, A.J., and Reeve, V.E., 2001, Isoflavonoid Compound

    from Red Clover (Trifolium pretense) Protect from Inflammation and Immune

    Suppression Induced by UV Radiation, Photochemistry and Photobiology, 74(3),

    465-470.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Determinasi Piper crocatum Ruiz & Pav.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Lampiran 2. Surat Ethical Clearance

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Lampiran 3. Surat Kalibrasi Jangka Sorong

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Lampiran 4. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data

    secara statistik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Lampiran 5. Daun Piper crocatum dan Ekstrak Metanol Piper crocatum

    Gambar 4. Daun dan serbuk Piper crocatum

    Gambar 5. Shaker dan Penyaringan maserat

    Gambar 6. Rotary evaporator dan Ekstrak metanol Piper crocatum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Lampiran 6. Penyukuran, Penyuntikan dan Pengukuran Tebal Kulit Mencit

    Betina Galur Swiss

    Gambar 7. Pemotongan dan penyukuran bulu mencit menggunakan Veet®

    Gambar 8. Penyuntikan karagenin secara subkutan dan edema yang terbentuk di

    kulit punggung mencit

    Gambar 9. Pengukuran tebal kulit normal dan tebal edema pada punggung

    mencit menggunakan jangka sorong digital

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Lampiran 7. Krim Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum, Uji Homogenitas,

    dan Pengolesan Krim Ekstrak Pada Punggung Mencit

    Gambar 10. Krim ekstrak metanol daun Piper crocatum konsentrasi 2%, 4%, dan

    8%

    Gambar 11. Uji homogenitas krim ekstrak metanol daun Piper crocatum

    konsentrasi 2%, 4%, dan 8%

    Gambar 12. Pengolesan krim ekstrak metanol daun Piper crocatum pada kulit

    punggung mencit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Lampiran 8. Uji Kadar Air Dengan Moisture Balance

    Gambar 13. Alat moisture balance

    Pengujian kadar air pada serbuk dilakukan terlebih dahulu sebelum di

    ekstraksi. Kadar air pada serbuk diuji dengan alat moisture balance. Prinsip dari

    alat tersebut adalah thermogravimetri, yaitu pengeringan sampel dengan cara

    pemanasan hingga diperoleh bobot sampel yang konstan. Tujuan penetapan kadar

    air adalah untuk memastikan serbuk simplisia yang digunakan memenuhi

    persyaratan simplisia yang baik sehingga mengurangi resiko kontaminasi jamur dan

    kapang. Menurut farmakope herbal, kadar air yang terkandung dalam serbuk

    simplisia < 10%.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Lampiran 9. Uji Pendahuluan

    Sebelum dilakukan uji efek antiinflamasi ekstrak metanol daun Piper

    crocatum, dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu. Tujuan uji pendahuluan

    adalah untuk orientasi konsentrasi optimal yang dapat digunakan dalam penelitian

    ini.

    Gambar 14. Kurva pengukuran edema setiap 1 jam hingga 6 jam dari 3

    konsentrasi karagenin secara subkutan

    Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa pada karagenin konsentrasi 3% menunjukkan

    ketebalan lipat kulit yang mencapai lebih dari tiga kali lipat dari tebal lipat kulit

    normal yaitu dari 1,09 mm menjadi 4,48 mm pada jam ke-3 dan mampu

    mempertahankan ketebalannya hingga jam ke-6. Walaupun pada konsentrasi 2%

    juga menunjukkan ketebalan lipat kulit mencapai lebih dari tiga kali lipat namun

    bila dibandingkan dengan konsentrasi 3% maka lebih optimal yang konsentrasi 3%

    karena pada konsentrasi tersebut lebih mampu mempertahankan udema sampai jam

    ke-6.

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    5

    0 1 2 3 4 5 6 7

    Ket

    eba

    lan

    Ku

    lit

    Men

    cit

    (mm

    )

    Jam ke-

    Kons 1%

    Kons 2%

    Kons 3%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Lampiran 10. Data perhitungan AUC tebal lipat kulit punggung mencit

    Keterangan :

    AUC0-6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 sampai jam ke-6

    (cm2.jam)

    yn-1 = luas area pigmentase pada jam ke-(n-1)(cm2)

    yn = luas are pigmentase pada jam ke-n (cm2)

    xn = jam ke-n (jam)

    xn-1 = jam ke-(n-1) (jam)

    Contoh perhitungan :

    AUC pada jam ke-1

    y1 (luas area pigemtasi pada jam ke-1) = 3,81 mm

    yn-1 (luas area pigmentasi pada jam ke-0 (1-1) = 0,96 mm

    𝐴𝑈𝐶1 = ∑ [(3,81𝑚𝑚+0,96𝑚𝑚)(1−0)

    2]10 =2,39mm.jam

    a. Hasil Edema Kontrol Negatif (Karagenin 3%)

    Jam/Mencit 1 2 3 4 5

    0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

    1 2.39 2.25 2.91 2.77 2.82

    2 3.95 3.94 5.01 4.91 5.00

    3 4.25 4.33 5.21 5.28 5.27

    4 4.36 4.47 5.25 5.32 5.24

    5 4.16 4.40 5.06 5.17 4.88

    6 3.97 4.18 4.90 4.92 4.37

    AUC total 23.07 23.57 28.32 28.36 27.56

    b. Hasil Edema Kontrol Biocream

    Jam/Mencit 1 2 3 4 5

    0 0 0 0 0 0

    1 3.25 2.365 3.065 2.5 2.74

    2 5.89 4.775 5.82 4.73 5.05

    3 6.455 5.635 6.35 5.5 5.58

    4 6.08 5.16 6.095 5.49 5.585

    5 5.4 4.285 5.505 5.03 5.21

    6 4.815 3.93 5.035 4.73 5

    𝐴𝑈𝐶0−6 = ∑ [(𝑦𝑛−1 + 𝑦𝑛)(𝑥𝑛 − 𝑥𝑛−1)

    2]

    6

    0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    AUC total 31.89 26.15 31.87 27.98 29.165

    c. Hasil edema EMDPc 2%

    Jam/mencit 1 2 3 4 5

    0 0 0 0 0 0

    1 2.545 2.58 2.79 2.11 2.63

    2 3.83 4.05 4.19 3.115 4.065

    3 3.385 3.465 3.77 2.75 3.615

    4 3.035 2.985 3.49 2.39 3.255

    5 2.86 2.665 3.235 2.12 3.005

    6 2.54 2.39 2.98 1.955 2.765

    AUC total 18.195 18.135 20.455 14.44 19.335

    d. Hasil edema EMDPc 4%

    Jam/mencit 1 2 3 4 5

    0 0 0 0 0 0

    1 2.79 2.71 2.55 2.43 2.615

    2 4.52 4.325 4.195 3.925 3.765

    3 4.2 3.78 3.535 3.505 3.01

    4 3.52 3.37 2.815 3.17 2.625

    5 2.75 3.075 2.355 2.885 2.385

    6 2.29 2.31 1.885 2.345 2.18

    AUC total 20.07 19.57 17.335 18.26 16.58

    e. Hasil edema EMDPc 8%

    Jam/mencit 1 2 3 4 5

    0 0 0 0 0 0

    1 2.67 2.375 2.69 2.56 2.66

    2 4.04 3.4 4.24 3.975 4.28

    3 3.435 2.67 3.69 3.235 3.77

    4 3.04 2.345 3.135 2.58 3.175

    5 2.39 2.04 2.325 1.8 2.49

    6 1.69 1.785 1.65 1.105 1.92

    AUC total 17.265 14.615 17.73 15.255 18.295

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Lampiran 11. Data perhitungan persen penghambatan inflamasi (%PI)

    Menghitung presentase penghambatan inflamasi

    Keterangan :

    (AUC0-6)0 = AUC0-6 rata-rata kontrol negatif (mm.jam)

    (AUC0-6)n = AUC0-6 masing-masing mencit pada kelompok yang diberi

    senyawa uji dengan konsentrasi sebesar n (mm.jam).

    Contoh perhitungan:

    Diketahui:

    (AUC0-6)0 AUC total rata-rata dari jam ke-0 sampai jam ke-6 = 26,17

    (AUC0-6)n AUC total dari jam ke-0 sampai jam ke-6 tiap menit = 18,20

    𝑃𝐼(%) = 26,17 𝑚𝑚. 𝑗𝑎𝑚 − 18.20 𝑚𝑚. 𝑗𝑎𝑚

    26.17 𝑚𝑚. 𝑗𝑎𝑚× 100 = 30, 45%

    a. Kontrol Negatif

    Mencit AUC K.NEG NILAI AUC %PI

    1 26.17 23.07 11.84562

    2 26.17 23.57 9.93504

    3 26.17 28.32 -8.21551

    4 26.17 28.36 -8.36836

    5 26.17 27.56 -5.31143

    b. Kontrol Biocream

    Mencit AUC K.NEG NILAI AUC %PI

    1 26.17 31.89 -21.8571

    2 26.17 26.15 0.076423

    3 26.17 31.87 -21.7807

    4 26.17 27.98 -6.91632

    5 26.17 29.165 -11.4444

    𝑃𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑙𝑎𝑚𝑎𝑠𝑖 (%) = (𝐴𝑈𝐶0−6)0 − (𝐴𝑈𝐶0−6)𝑛

    (𝐴𝑈𝐶0−6)0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    c. Kelompok Perlakuan EMDPc 2%

    Mencit AUC K.NEG NILAI AUC %PI

    1 26.17 18.195 30.47382

    2 26.17 18.135 30.7031

    3 26.17 20.455 21.83798

    4 26.17 14.44 44.82232

    5 26.17 19.335 26.11769

    d. Kelompok Pelakuan EMDPc 4%

    Mencit AUC K.NEG NILAI AUC %PI

    1 26.17 20.07 23.30913

    2 26.17 19.57 25.21972

    3 26.17 17.335 33.76003

    4 26.17 18.26 30.22545

    5 26.17 16.58 36.64501

    e. Kelompok Pelakuan EMDPc 8%

    Mencit AUC K.NEG NILAI AUC %PI

    1 26.17 17.265 34.02751

    2 26.17 14.615 44.15361

    3 26.17 17.73 32.25067

    4 26.17 15.255 41.70806

    5 26.17 18.295 30.09171

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    0 1 2 3 4 5 6 7

    Rat

    a-ra

    ta S

    elis

    ih T

    ebal

    Kuli

    t (m

    m)

    Jam ke-

    KN

    KB

    EMDPC 2%

    EMDPc 4%

    EMDPc 8%

    Lampiran 12. Kurva Rata-rata Selisih Tebal Kulit Punggung Mencit

    Gambar 15. Kurva Rata-rata Selisih Tebal Kulit Punggung Mencit

    Pada tiap kelompok kontrol dan perlakuan diinjeksikan 3% karagenin secara

    subkutan setelah pengukuran tebal kulit normal punggung mencit dan dibiarkan

    selama 1 jam kemudian dilakukan pengukuran kembali 1 jam setelah pemberian

    karagenin supaya karagenin dapat meresap dengan maksimal pada bagian

    punggung mencit sehingga cairan pembentukan edema dapat terakumulasi dengan

    optimal. Injeksi karagenin akan menyebabkan terbentuknya edema dan inflamasi

    secara cepat, yaitu mencapai maksimal 3-5 jam setelah pemberian karagenin.

    Gambar 10 memperlihatkan bahwa semua kelompok perlakuan terjadi penebalan

    lipat kulit pada jam ke-1 setelah injeksi karagenin 3% secara subkutan. Menurut

    Necas (2013) mekanisme pembentukan edema oleh karagenin terjadi secara dua

    tahap. Tahap pertama terjadi pelepasan histamin dan serotonin yang dimulai segera

    setelah diinduksi dan berkurang setelah dua jam. Tahap kedua terjadi pelepasan

    bradikinin dan prostaglandin yang dimulai pada akhir tahap pertama dan bertahan

    pada jam ketiga sampai jam kelima. Pada gambar 10 terlihat bahwa pada kontrol

    negatif dan Biocream® terjadi peningkatan edema yang besar sampai jam ke-3 dan

    pada jam ke-6 belum kembali ke tebal lipat kulit normalnya. Pada kelompok

    perlakuan EMDPc konsentrasi 8% menunjukkan selisih tebal kulit yang paling

    kecil dibandingkan kelompok perlakuan lainnya.

    Keterangan :

    KN : Kontrol Negatif

    KB : Kontrol Biocream

    EMDPc : Ekstrak Metanol Daun Piper crocatum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Lampiran 13. Hasil analisis statistik AUC total rata-rata

    a. Uji normalitas

    Case Processing Summary

    Kelompok

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    AUC Kontrol Negatif 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    Kontrol Biocream 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 2% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 4% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 8% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    Tests of Normality

    Kelompok

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    AUC Kontrol Negatif ,300 5 ,159 ,784 5 ,060

    Kontrol Biocream ,238 5 ,200* ,906 5 ,446

    EMDPc 2% ,304 5 ,147 ,898 5 ,397

    EMDPc 4% ,195 5 ,200* ,949 5 ,727

    EMDPc 8% ,253 5 ,200* ,896 5 ,388

    *. This is a lower bound of the true significance.

    Sig./p > 0,05 distribusi normal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    b. Nilai Standar error (SE) dan mean AUC total tiap perlakuan

    Descriptives

    Kelompok Statistic Std. Error

    AUC Kontrol Negatif Mean 26,1760 1,17730

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 22,9073

    Upper Bound 29,4447

    5% Trimmed Mean 26,2272

    Median 27,5600

    Variance 6,930

    Std. Deviation 2,63251

    Minimum 23,07

    Maximum 28,36

    Range 5,29

    Interquartile Range 5,02

    Skewness -,565 ,913

    Kurtosis -3,140 2,000

    Kontrol Biocream Mean 29,4110 1,11657

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 26,3109

    Upper Bound 32,5111

    5% Trimmed Mean 29,4544

    Median 29,1650

    Variance 6,234

    Std. Deviation 2,49672

    Minimum 26,15

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Maximum 31,89

    Range 5,74

    Interquartile Range 4,82

    Skewness -,201 ,913

    Kurtosis -1,836 2,000

    EMDPc 2% Mean 18,1120 1,01184

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 15,3027

    Upper Bound 20,9213

    5% Trimmed Mean 18,1858

    Median 18,1950

    Variance 5,119

    Std. Deviation 2,26254

    Minimum 14,44

    Maximum 20,46

    Range 6,01

    Interquartile Range 3,61

    Skewness -1,253 ,913

    Kurtosis 2,217 2,000

    EMDPc 4% Mean 18,3630 ,65640

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 16,5405

    Upper Bound 20,1855

    5% Trimmed Mean 18,3672

    Median 18,2600

    Variance 2,154

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Std. Deviation 1,46775

    Minimum 16,58

    Maximum 20,07

    Range 3,49

    Interquartile Range 2,86

    Skewness -,003 ,913

    Kurtosis -2,119 2,000

    EMDPc 8% Mean 16,6320 ,71890

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 14,6360

    Upper Bound 18,6280

    5% Trimmed Mean 16,6517

    Median 17,2650

    Variance 2,584

    Std. Deviation 1,60750

    Minimum 14,62

    Maximum 18,30

    Range 3,68

    Interquartile Range 3,08

    Skewness -,465 ,913

    Kurtosis -2,495 2,000

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Test of Homogeneity of Variances

    AUC

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    1,095 4 20 ,386

    ANOVA

    AUC

    Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    Between Groups 645,903 4 161,476 35,071 ,000

    Within Groups 92,085 20 4,604

    Total 737,987 24

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Post Hoc Tests

    Multiple Comparisons

    Dependent Variable: AUC

    Scheffe

    (I) Kelompok (J) Kelompok

    Mean Difference

    (I-J) Std. Error Sig.

    95%

    Confidence

    Interval

    Lower Bound

    Kontrol Negatif Kontrol Biocream -3,23500 1,35709 ,264 -7,8300

    EMDPc 2% 8,06400* 1,35709 ,000 3,4690

    EMDPc 4% 7,81300* 1,35709 ,000 3,2180

    EMDPc 8% 9,54400* 1,35709 ,000 4,9490

    Kontrol Biocream Kontrol Negatif 3,23500 1,35709 ,264 -1,3600

    EMDPc 2% 11,29900* 1,35709 ,000 6,7040

    EMDPc 4% 11,04800* 1,35709 ,000 6,4530

    EMDPc 8% 12,77900* 1,35709 ,000 8,1840

    EMDPc 2% Kontrol Negatif -8,06400* 1,35709 ,000 -12,6590

    Kontrol Biocream -11,29900* 1,35709 ,000 -15,8940

    EMDPc 4% -,25100 1,35709 1,000 -4,8460

    EMDPc 8% 1,48000 1,35709 ,876 -3,1150

    EMDPc 4% Kontrol Negatif -7,81300* 1,35709 ,000 -12,4080

    Kontrol Biocream -11,04800* 1,35709 ,000 -15,6430

    EMDPc 2% ,25100 1,35709 1,000 -4,3440

    EMDPc 8% 1,73100 1,35709 ,802 -2,8640

    EMDPc 8% Kontrol Negatif -9,54400* 1,35709 ,000 -14,1390

    Kontrol Biocream -12,77900* 1,35709 ,000 -17,3740

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    EMDPc 2% -1,48000 1,35709 ,876 -6,0750

    EMDPc 4% -1,73100 1,35709 ,802 -6,3260

    Multiple Comparisons

    Dependent Variable: AUC

    Scheffe

    (I) Kelompok (J) Kelompok

    95% Confidence Interval

    Upper Bound

    Kontrol Negatif Kontrol Biocream 1,3600

    EMDPc 2% 12,6590

    EMDPc 4% 12,4080

    EMDPc 8% 14,1390

    Kontrol Biocream Kontrol Negatif 7,8300

    EMDPc 2% 15,8940

    EMDPc 4% 15,6430

    EMDPc 8% 17,3740

    EMDPc 2% Kontrol Negatif -3,4690

    Kontrol Biocream -6,7040

    EMDPc 4% 4,3440

    EMDPc 8% 6,0750

    EMDPc 4% Kontrol Negatif -3,2180

    Kontrol Biocream -6,4530

    EMDPc 2% 4,8460

    EMDPc 8% 6,3260

    EMDPc 8% Kontrol Negatif -4,9490

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Kontrol Biocream -8,1840

    EMDPc 2% 3,1150

    EMDPc 4% 2,8640

    *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

    Homogeneous Subsets

    AUC

    Scheffea

    Kelompok N

    Subset for alpha = 0.05

    1 2

    EMDPc 8% 5 16,6320

    EMDPc 2% 5 18,1120

    EMDPc 4% 5 18,3630

    Kontrol Negatif 5 26,1760

    Kontrol Biocream 5 29,4110

    Sig. ,802 ,264

    Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

    a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Lampiran 14. Hasil analisis statistik % Penghambatan Inflamasi

    Case Processing Summary

    Kelompok

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    PI Kontrol Negatif 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    Kontrol Biocream 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 2% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 4% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    EMDPc 8% 5 100,0% 0 0,0% 5 100,0%

    Descriptives

    Kelompok Statistic Std. Error

    PI Kontrol Negatif Mean -,0229 4,49865

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound -12,5132

    Upper Bound 12,4673

    5% Trimmed Mean -,2187

    Median -5,3114

    Variance 101,189

    Std. Deviation 10,05928

    Minimum -8,37

    Maximum 11,85

    Range 20,21

    Interquartile Range 19,18

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Skewness ,565 ,913

    Kurtosis -3,140 2,000

    Kontrol Biocream Mean -12,3844 4,26660

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound -24,2304

    Upper Bound -,5384

    5% Trimmed Mean -12,5504

    Median -11,4444

    Variance 91,020

    Std. Deviation 9,54042

    Minimum -21,86

    Maximum ,08

    Range 21,93

    Interquartile Range 18,40

    Skewness ,201 ,913

    Kurtosis -1,836 2,000

    EMDPc 2% Mean 30,7910 3,86641

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 20,0561

    Upper Bound 41,5259

    5% Trimmed Mean 30,5089

    Median 30,4738

    Variance 74,746

    Std. Deviation 8,64556

    Minimum 21,84

    Maximum 44,82

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Range 22,98

    Interquartile Range 13,78

    Skewness 1,253 ,913

    Kurtosis 2,217 2,000

    EMDPc 4% Mean 29,8319 2,50821

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 22,8680

    Upper Bound 36,7958

    5% Trimmed Mean 29,8157

    Median 30,2255

    Variance 31,456

    Std. Deviation 5,60853

    Minimum 23,31

    Maximum 36,65

    Range 13,34

    Interquartile Range 10,94

    Skewness ,003 ,913

    Kurtosis -2,119 2,000

    EMDPc 8% Mean 36,4463 2,74703

    95% Confidence Interval for

    Mean

    Lower Bound 28,8193

    Upper Bound 44,0733

    5% Trimmed Mean 36,3712

    Median 34,0275

    Variance 37,731

    Std. Deviation 6,14254

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Minimum 30,09

    Maximum 44,15

    Range 14,06

    Interquartile Range 11,76

    Skewness ,465 ,913

    Kurtosis -2,495 2,000

    Tests of Normality

    Kelompok

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic df Sig.

    PI Kontrol Negatif ,300 5 ,159 ,784 5 ,060

    Kontrol Biocream ,238 5 ,200* ,906 5 ,446

    EMDPc 2% ,304 5 ,147 ,898 5 ,397

    EMDPc 4% ,195 5 ,200* ,949 5 ,727

    EMDPc 8% ,253 5 ,200* ,896 5 ,388

    *. This is a lower bound of the true significance.

    a. Lilliefors Significance Correction

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BIOGRAFI PENULIS

    Penulis skripsi dengan judul “Uji Aktivitas

    Antiinflamasi Topikal Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah

    (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Pada Mencit Diinduksi

    Karagenin” memiliki nama lengkap Rafaella Daramika

    Dwi Esti, merupakan anak kedua dari dua bersaudara

    pasangan Andreas Sudarto dan T.A Amrih Bekti Rahayu.

    Penulis dilahirkan di Kabupaten Semarang, 21 September

    1995.

    Pendidikan formal yang telah ditempuh, yaitu TK

    Kanisius Kurmosari Semarang (1999-2001), kemudian

    melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD

    Kanisius Kurmosari Semarang (2001-2007). Pendidikan Sekolah Menengah

    Pertama ditempuh oleh penulis di SMP PL Domenico Savio Semarang, kemudian

    melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Kolese Loyola

    Semarang. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi,

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2013. Semasa kuliah, penulis

    cukup aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan di dalam fakultas. Penulis pernah

    menjadi sie acara “SEMNAS JMKI 2014”, koordinator sie acara “Pelepasan

    Wisuda II tahun 2014”, sie dekorasi dan dokumentasi “TITRASI 2015”, sie

    dekorasi dan dokumentasi “Lomba Cerdas Cermat Kimia 2015” dan koordinator

    divisi Medfar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi 2014/2015.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI