upaya meningkatkan hasil belajar lompat tinggi …/upaya...pendidikan jasmani pada siswa kelas v sd...

84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MELALUI MODIFIKASI ALAT PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL SKRIPSI Oleh: SITI AISYAH X4711158 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012

Upload: phungtu

Post on 05-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

MELALUI MODIFIKASI ALAT PENDIDIKAN JASMANI

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7

KECAMATAN TEGAL TIMUR

KOTA TEGAL

SKRIPSI

Oleh:

SITI AISYAH

X4711158

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Aisyah

Nim : X4711158

Jurusan/Program Studi : Penjasorkes/Penjaskesrek

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR LOMPAT TINGGI MELALUI MODIFIKASI ALAT

PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN

PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.

Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya..

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Siti Aisyah

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

MELALUI MODIFIKASI ALAT PENDIDIKAN JASMANI

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7

KECAMATAN TEGAL TIMUR

KOTA TEGAL

Oleh:

SITI AISYAH

X4711158

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JULI 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta. Juli 2012

Pembimbing I

Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes

NIP. 196001191985031007

Pembimbing II

Hendrig Joko P, S.Pd. M.Or

NIP. 198008052008011001

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan

Pada hari : Senin

Tanggal : 30 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua

:

Fadilah Umar, M.Or

Sekretaris

:

Haris Nugroho, S.Pd.M.Or

Anggota I

:

Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes

Anggota II

:

Hendrig Joko P, S.Pd.M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

A.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof.Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si

NIP. 196604151991031002

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Siti Aisyah . UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT

TINGGI MELALUI MODIFIKASI ALAT PENDIDIKAN JASMANI PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL

TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012. Skripsi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat

tinggi pada siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Timur Kota Tegal

tahun pelajaran 2011/ 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Timur Kota Tegal tahun pelajaran

2011/ 2012 yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 23 siswa putra dan 9 siswa putri.

Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes

pengukuran dan observasi proses kegiatan pembelajaran lompat tinggi melaalui

modifikasi alat pendidikan jasmani. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan modifikasi alat

pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar lompat tinggi pada siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun

pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan

hasil belajar lompat tinggi melalui modifikasi alat pendidikan jasmani dan jumlah

siswa yang tuntas belajar. Nilairata-rata lompat tinggi pada kondisi awal (64.59),

siklus I (78.09) dan siklus II (80.47), sehingga peningkatan dari kondisi awal

hinggasiklus II sebesar (15.88). Sedangkan jumlah siswa yang tuntas belajar pada

kondisi awal sejumlah 10 siswa(31,25%), siklus I sejumlah 24 siswa (75%) dan

siklus II sejumlah 32 siswa (100%).

Simpulan penelitian ini, bahwa upaya meningkatkan hasil belajar lompat

tinggi melalui modifikasi alat pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012

berhasil. Saran yang dapat diberikan, diharapkan guru mata pelajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan agar lebih kreatif Inovatif dalam menggunakan

media/alat pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran. dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan

pembelajaran yang PAKEM.

Kata kunci : meningkatkan, hasil belajar, lompat tinggi, modifikasi alat

pendidikan jasmani.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Allah tidak akan mengubah nasib manusia

sebelum manusia mengubah nasibnya.

(Q.S. Al-Ra’du:12)

Dengan ilmu hidup menjadi mudah,

Dengan iman hidup menjadi terarah, dengan seni hidup menjadi indah, dengan

cinta hidup menjadi gairah

( Al Ghozali )

Sukses untuk mencapai puncak tertinggi berawal dari sebuah keinginan kuat

untuk meraihnya dan disertai kesungguhan hati dalam setiap langkah untuk

menjadikannya sebuah kenyataan.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Suamiku tercinta”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan

semangat dan selalu ada di sampingku baik disaat kutegar berdiri maupun saat

kujatuh dan terluka

“Anak-anaku”

kaulah inspirasiku semangatku, terimakasih atas semangat dan kerjasamanya

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahka rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat mengyelesaikan

penulisan sekripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Hendrig Joko P, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Siti Kholidah,S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Mintaragen 7

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siti Iriani, guru Penjasorkes SD Negeri Panggung 9 yang telah bersedia

menjadi mitra kolaborator.

9. Siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

tahun pelajaran 2011/ 2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik saran yang membangun penulis harapkan. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................

HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................

HALAMAN ABSTRAK ..........................................................................................

HALAMAN MOTTO ...............................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

DAFTAR TABEL .....................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................

D. Manfaat Penelitian ............................................................................

BAB II. KAJIAN PUSTAKA.................................................................................

A. Pendidikan Jasmani ...........................................................................

1. Manfaat Pendidikan Jasmani ……………………………..

2. Tujuan Pendidikan Jasmani ………………………………

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ……………………..

B. Belajar ................................................................................................

C. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................

D. Pengertian Atletik ..............................................................................

E. Pembelajaran Lompat Tinggi ............................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiii

xiv

xv

1

1

4

4

4

6

6

7

8

9

9

10

11

12

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

F. Alat Bantu Pendidikan Jasmani .........................................................

G. Kerangka Berfikir ..............................................................................

H. Hipotesis ...........................................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

B. Subjek Penelitian ..............................................................................

C. Sumber Data .....................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................

E. Teknik Analisis Data ........................................................................

F. Indikator Keberhasilan …………………………………..

G. Prosedur Penelitian ...........................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Survei Awal ………………………………………………..

B. Deskripsi Data Kondisi Awal……………………………..

C. Hasil Penelitian……………………………......................

1. Siklus I…………………………….............................

2. Siklus II……………………………............................

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………………….

A. Simpulan …………………………………………………

B. Implikasi ………………………………………………….

C. Saran ………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….

LAMPIRAN ………………………………………………………………

15

20

21

22

22

23

23

23

24

25

25

28

28

28

30

30

40

62

62

63

63

65

67

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1

3.2

3.3

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................................

Teknik Pengumpulan Data .........................................................................................

Prosentase Target Keberhasilan .................................................................................

Hasil Belajar Lompat Tinggi Siklus I .......................................................................

Hasil Belajar Lompat Tinggi Siklus II ......................................................................

Peningkatan Hasil Hasil Belajar Lompat Tinggi dari Kondisi

Awal ke Siklus II ........................................................................

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat

Tinggi dari Kondisi Awal ke Siklus I .........................................

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat

Tinggi dari Siklus I ke Siklus II ..................................................

Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat

Tinggi dari Kondisi Awal ke Siklus II ........................................

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal ...........

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I .....................

Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus II ......... .........

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Tinggi dari

Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II .......................................

22

24

25

35

44

48

52

53

53

55

56

58

60

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1

2.2

2.3

3.1

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

Gerakan saat Menolak ...............................................................................................

Gerakan saat Melayang diatas mistar dan mendarat .................................................

Penekanan Program Penjas Sekolah Dasar ...............................................................

Siklus Penelitian Tindakan Kelas ..............................................................................

Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Kondisi Awal ke Siklus I ...................................................................................

Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ...........................................

Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Siklus I ke Siklus II ..............................................................

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ...........................

Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II ................................

Diagram Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II ................................

Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi

Awal ............................................................................................

Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I.......

Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II......

Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Kondisi Awal ke Siklus I dan Siklus II ................................

14

15

18

27

37

38

46

47

53

50

54

56

57

59

61

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................................

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...........................................................

Lembar Absensi Siswa ...............................................................................................

Data Nilai Kondisi Awal ...........................................................................................

Data Nilai Siklus I .....................................................................................................

Data Nilai Siklus II ....................................................................................................

Dokumentasi Penelitian .............................................................................................

Surat Ijin Penelitian ...................................................................................................

Surat Keterangan dari Sekolah …..............................................

68

81

93

95

97

99

101

106

107

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara

keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,

keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan

lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di

sekolah memiliki peran sangat penting yang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk terlibat langsung sebagai pengalaman belajar melalui aktivitas

jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis.

Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat

dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk

mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional,

spotivitas, spiritual, sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang

seimbang.

Pendidikan Jasmani menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) di Sekolah Dasar terdiri dari beberapa aspek diantaranya: (1) permainan

dan olahraga, (2) aktivitas pengembangan, (3) aktivitas senam, (4) aktivitas

ritmik, (5) aktivitas air, (6) pendidikan luar kelas, (7) kesehatan. Permainan dan

olahraga merupakan salah satu aspek pendidikan jasmani yang terdiri dari:

olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor-non

1

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

lokomotor dan manipulatif, atletik, kasti, rouders, kippers, sepak bola, bola basket,

bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis dan beladiri serta aktivitas

lainnya.

Atletik merupakan salah satu bagian dari aspek permainan dan olahraga

yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Atletik diajarkan di sekolah mencakup empat nomor yaitu : (1) jalan, (2) lari, (3)

lompat, (4) lempar. Lompat tinggi merupakan salah satu nomor lompat yang

diajarkan di sekolah-sekolah. Untuk siswa Sekolah Dasar, lompat tinggi yang

diajarkan yaitu lompat gaya straddle. Jika dibandingkan dengan gaya lainnya,

lompat tinggi gaya straddle lebih sederhana dibandingkan dengan gaya lainnya,

sehingga lompat tinggi gaya straddle lebih awal diajarkan di Sekolah Dasar

sebelum mempelajari gaya lainnya.

Pendidikan Jasmani yang diberikan kepada siswa harus dapat

membangkitkan partisipasi dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan siswa aktif berpartisipasi maka tujuan Pendidikan Jasmani dapat tercapai.

Banyaknya metode, model, modifikasi, diharapkan dapat menumbuhkan dan

meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti Pendidikan Jasmani terutama

dalam lompat jauh. Partisipasi aktif siswa sangatlah penting untuk mencapai

tujuan Pendidikan Jasmani. Sebagai guru Penjas harus mampu mengemas

Pendidikan Jasmani menjadi suatu pendidikan yang menarik dan menyenangkan

sehingga siswa termotivasi dan berpartisipasi aktif mengikuti pembelajaran, salah

satunya yaitu dengan menggunakan alat bantu.

Modifikasi alat dalam pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting

bagi siswa terutama siswa Sekolah Dasar. Pada umumnya pembelajaran

pendidikan jasmani di sekolah-sekolah termasuk Sekolah Dasar berdasarkan

keterampilan yang sebenarnya tanpa menggunakan modifikasi alat. Dari

pengetrapan keterampilan yang sebenarnya ini, ternyata siswa Sekolah Dasar

mengalami kendala atau kesulitan karena pada masa-masa ini kemampuan gerak

dasar siswa baru berkembang. Kendala atau kesulitan siswa harus segera dicarikan

solusinya, salah satunya yaitu dengan menggunakan modifikasi alat. Dengan

menggunakan modifikasi alat yang sederhana dan menarik perhatian siswa, maka

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

siwa akan lebih mudah dalam mengikuti pendidikan jasmani sehingga dapat

meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.

Penggunaan modifikasi merupakan solusi untuk mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat tinggi.

Penggunaan modifikasi alat ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa

dalam mengikuti pendidikan jasmani lompat tinggi. Namun penggunaan

modifikasi alat ini belum diketahui seberapa besar pengaruhnya untuk

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi siswa. Untuk membuktikan apakah

penggunaan modifikasi alat pendidikan jasmani dapat meningkatkan hasil belajar

lompat tinggi, maka perlu dibuktikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan modifikasi alat pendidikan

jasmani ini diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan

Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Ditinjau dari pelaksanaan

Pendidikan Jasmani di SD Mintaragen 7 ini belum maksimal, masih terdapat

siswa yang malas mengikuti Pendidikan Jasmani bahkan tidak mengikuti dengan

berbagai alasan. Hal ini dikarenakan materi terutama lompat tinggi yang

disampaikan guru berdasarkan pada keterampilan yang sebenarnya, sehingga

siswa merasa kesulitan dalam mengikutinya. Selain itu dalam penyampaian materi

masih monoton, tidak menarik, membosankan dan melelahkan. Banyak siswa

yang mengeluh capek dan malas mengikuti pembelajaran, sehingga partisipasi

Pendidikan Jasmani dalam lompat tinggi siswa masih rendah begitu juga dengan

nilai ketuntasan hasil belajar masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang telah ditentukan yaitu 73.

Penggunaan modifikasi alat pendidikan jasmani sangat penting agar

kendala atau kesulitan siswa dapat teratasi. Selain itu melalui modifikasi alat

pendidikan jasmani, siswa akan lebih tertarik dan senang dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga siswa aktif bergerak. Dengan siswa aktif bergerak maka

akan meningkatkan hasil belajar lompat tinggi. Maka perlu dilakukan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan hasil belajar Lompat Tinggi

melalui Modifikasi Alat Pendidikan Jasmani Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012”

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah penggunaan modifikasi alat pembelajaran dapat meningkatkan

hasil belajar lompat tinggi pada siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7

Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi

dengan menggunakan modifikasi alat pendidikan jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/

2012.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi siswa

Dengan menggunakan modifikasi alat, hasil belajar lompat tinggi siswa

meningkat.

b. Bagi Guru

Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreatifitas guru untuk meningkatkan

hasil belajar lompat tinggi pada siswa Sekolah Dasar.

c. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa penggunaan modifikasi alat dapat

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penlitian selanjutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

b. Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru sekolah lain untuk

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi pada siswa.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani sering kali disalah artikan oleh banyak orang. Banyak

anggapan bahwa, pendidikan jasmani hanyalah suatu pelajaran untuk membuat

anak bersenang-senang dan bergembira atau pelajaran selingan dari pelajaran lain

yang menuntut berpikir dengan keras. Bahkan juga dikatakan pendidikan jasmani

merupakan pendidikan yang tidak berbobot dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya seperti matematikan, bahasa inggris dan lain sebagainya. Agus Mahendra

(2004: 16) menyatakan, “Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang

memberikan kesempatan bagi anak untuki mempelajari hal-hal yang penting. Oleh

karena itu, pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah pentingnya dengan pelajaran

lain seperti; Matematika, Bahasa, IPS, IPA dan lain-lain”.

Pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani tidak kalah

pentingnya dengan mata pelajaran lainnya. Namun demikian tidak semua guru

menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan pendidikan jasmani

dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai gambaran

negatif tentang pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari kelemahan proses,

misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil

pembelajarannya seperti kebugaran jasmani yang rendah. Di kalangan guru

pendidikan jasmani sendiri ada anggapan bahwa, pelajaran pendidikan jasmani

dapat dilakukan seadanya, sehingga pelaksanaannya dengan cara menyuruh anak

pergi ke lapangan, menyediakan bola dan anak disuruh bermain sendiri, guru

mengawasi dari pinggir lapangan atau bahkan tanpa ada pengawasan dari guru.

Hal ini dapat terjadi karena ketidak pahaman guru tentang arti dan tujuan

pendidikan jasmani di sekolah. Di samping itu, kemungkinan guru yang

bersangkutan kurang mencintai sepenuh hati sebagai guru pendidikan jasmani.

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan jasmani menurut Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) sekolah dasar (2003: 6) bahwa, “Pendidikan jasmani

6

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan

direncanakan secara sistematis bertujuan untuk meningkatkan individu secara

organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional”. Sedangkan

menurut Agus Mahendra (2004: 17) bahwa, “Pendidikan jasmani adalah proses

pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk

mencapai tujuan pendidikan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani

merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga yang

mempunyai pengertian mendidik. Yang membedakan pendidikan jasmani dengan

mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia

yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya

dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan

perkembangan anak didik.

1. Manfaat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani

dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian

individu. Tanpa ada pendidikan jasmani di lingkungan sekolah, maka akan

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Agus Mahendra (2004: 7-8) bahwa, ”Secara umum manfaat

pendidikan jasmani di sekolah mencakup: (1) Memenuhi kebutuhan anak

akan gerak, (2) Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya, (3)

Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna, (4) Menyalurkan

energi yang berlebihan, (5) Merupakan proses pendidikan secara serempak

baik fisik, mental maupun emosional”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, banyak manfaat yang

diperoleh dari pendidikan jasmani di antaranya sebagai pemenuhan akan

gerak anak, mengenalkan lingkungan dan potensi anak, menanamkan dasar-

dasar keterampilan yang berguna, untuk menyalurkan energi yang berlebihan

dan sebagai proses secara serempak baik fisik, mental maupun emosional.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Hal ini artinya, pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang di

dalamnya mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan

pendidikan jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga aspek

mental, emosional dan spiritual.

2. Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan jenis pendidikan yang

mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pendidikan. Berdasarkan

kurikulum pendidikan jasmani bahwa tujuan pendidikan jasmani dari masing-

masing jenjang pendidikan berbeda-beda. Menurut Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar (2006: 2-3) bahwa, “Pendidikan

Jasmani Sekolah Dasar bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih.

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih

baik.

3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan.

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri

sendiri, orang lain dan lingkungan.

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang

bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki

sikap yang positif.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani di Sekolah

Dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani, pertumbuhan

fisk, perkembangan psikis, meningkatkan keterampilan gerak, membentuk

karakter moral yang baik, menumbuhkan sikap sportif, mengembangkan

keterampilan menjaga keselamatan dan pencapaian pertumbuhan fisik yang

sempurna, pola hidup yang sehat dan kebugaran serta memiliki sikap yang

sportif.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

Ruang lingkup pendidikan jasmani untuk Sekolah Dasar mencakup

banyak aspek. Menurut M. Furqon H. (2007: 4) bahwa, ”Ruang lingkup

pendidikan jasmani olahraga meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan diri meliputi, aktivitas

senam , aktivitas ritmik meliputi, aktivitas air meliputi, pendidikan luar kelas

meliputi, kesehatan”.

Pendapat tersebut menunjukkan, ruang lingkup pendidikan jasmani

untuk Sekolah Dasar meliputi enam aspek yaitu: olahraga permainan,

pengembangan diri, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan

pendidikan luar kelas. Dari masing-masing aspek tersebut di dalamnya terdiri

beberapa macam cabang olahraga yang telah diatur berdasarkan kurikulum

yang berlaku.

Atletik merupakan salah satu aspek permainan olahraga yang

diajarkan di Sekolah Dasar. Cabang olahraga atletik terdiri dari beberapa

macam nomor, yaitu: jalan, lari, lompat, dan lempar. Lompat jauh merupakan

salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik.

B. Belajar

Robert M. Gagne (H. Din Wahyudin, 2004 : 3.25) berpendapat bahwa

belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman dan merupakan proses dari yang sederhana ke yang komplek,

oleh sebab itu proses belajar selalu bertahap mulai dari belajar tanda kemudian

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

melalui rangsangan reaksi belajar membedakan belajar konsep sampai pada

belajar prinsip dan belajar untuk memecahkan masalah. Hasilnya kapabilitas, baik

berupa pengetahuan, sikap ataupun ketrampilan tertentu. Gagne berpendapat

bahwa kapabilitas diperoleh melalui stimulus atau rangsangan yang datang dari

lingkugan dan melalui proses kognitif yang dilakukan peserta didik.

Dari pengertian belajar tersebut, disimpulkan ada tiga komponen pokok

cirri utama belajar yaitu : proses, perubahan perilaku dan pengalaman. Belajar

merupakan proses aktivitas mental dan emosional atau proses berpikir dan

merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila fikiran dan perasaannya aktif

melakukan sesuatu, sekalipun kegiatan itu tidak bisa diamati oleh orang lain.

Yang bisa diamati guru adalah manifestasi dari belajar. Belajar yang baik adalah

belajar yang menerapkan aktivitas mental dengan kadar yang tinggi.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan

dari pengalaman belajar sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dimana

proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar

dikelompokkan kedalam tiga ranah yaitu ranah pengetahuan (kognitif),

ketrampilan motorik (psikomotorik) dan penguasaan nilai-nilai atau sikap

(afektif).

C. Pengertian Hasil Belajar

Pengertian hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan

perilku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil

belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya. Dari dua pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkap ada lima kategori hasil belajar, yaitu: informasi

verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara

belum mengungkap tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan

seseorang yang harus dapat dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu: kognitif,

afektif, dan psikomotorik (Sudjana,1990:22)

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

D. Pengertian Atletik

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara

keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik,

noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik. Secara eksplisit

istilah pendidikan jasmani di bedakan dengan olahraga. Dalam arti sempit

olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong,

membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah

maupun rohaniah pada setiap manusia.

Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara

lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga

tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya

merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik menurut Aip

Syarifuddin (1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya

pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang

melakukannya dinamakan Athleta (Atlet). Dengan demikian dapatlah

dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau

diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar.

Atletik merupakan dasar untuk melakukan bentuk-bentuk gerakan

yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan

latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna

dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan

dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan,

koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab

(Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60).

Dalam cabang olahraga atletik ada empat nomor lompat yaitu nomor

lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi dan lompat tinggi galah. Lompat tinggi

merupakan salah satu nomor atletik yang wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA.

Dalam penelitian ini atletik yang akan dibahas adalah nomor lompat tinggi.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

E. Pembelajaran Lompat Tinggi

1. Teknik lompat tinggi

Olahraga lompat tinggi terdiri dari dua kata yaitu lompat dan tinggi.

Lompat berarti bergerak dengan mengangkat kaki kedepan (kebawah, keatas)

dan dengan cepat menurunkanya lagi. Sedangkan tinggi adalah jarak yang

jauh dari posisi bawah keatas. Jadi lompat tinggi adalah suatu bentuk gerakan

melompat keatas dengan cara mengangkat kaki depan keatas sebagai upaya

membawa titik berat badan setinggi mungkin dan secepat mungkin jatuh

(mendarat). Untuk mendapatkan lompatan yang maksimal maka perlu

dibutuhkan teknik dasar yang akan dikuasai dengan baik. Adapun teknik

dasar dari lompat tinggi adalah sebagai berikut:

a. Awalan

Awalan adalah gerakan permulaan dalam usaha untuk

mendapatkan kesempatan pada waktu akan melakukan tolakan. Adapun

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Jarak awalan tergantung tiap-tiap pelari (sekitar 7-9 langkah). Jarak

awalan harus cukup jauh dan lari cepat untuk mendapatkan momentum

yang paling besar

2) Kecepatan awalan dan irama langkah harus tepat. Pada melangkah

konsentrasi tertuju pada lompatan yang setinggi-tingginya.

3) Langkah terakhir agak diperpendek, supaya dapat menolak ke atas

dengan lebih sempurna.

4) Sikap lari seperti pada lari jarak pendek

b. Tolakan atau tumpuan

Untuk tolakan atau tumpuan, posisi kaki sama dengan lompatan

yang lainnya, yakni harus kuat/keras dengan bantuan ayunan kedua tangan

untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila tolakan menggunakan

kaki kanan, maka awalan harus dilakukan dari sebelah kiri mistar. Pada

waktu menolakkan kaki bersamaan dengan ayunan kedua tangan ke atas di

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

samping kepala, di mana badan melompat ke atas dan membuat putaran

180 derajat dan dilakukan bersama-sama atau serentak.

c. Sikap badan di atas mistar

Sikap badan di atas mistar hendaknya terlentang dengan kedua kaki

tergantung lemas, dagu agak di tarik kedekat dada, serta punggung berada

di atas mistar seperti busur yang melenting.

d. Mendarat

Sebagai tempat untuk mendarat perlu dipersiapkan karet busa

dengan ukuran 5 × 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih, di atas ditutup

dengan matras yang tebalnya 10-20 cm guna menjaga keamanan dan

keselamatan. Kemudian sikap yang perlu diperhatikan dalam melakukan

pendaratan adalah pertama punggung dan bagian belakang kepala

kemudian dilanjutkan guling kebelakang lalu berdiri. Sebelum melangkah

meninggalkan matras, tidak ada salahnya melakukan teriakan untuk

menghilangkan ketegangan. Setelah kondisi badan benar-benar tenang

baru melangkah meninggalkan matras.

2. Gaya dalam lompat tinggi

Dalam olahraga lompat tinggi ada beberapa gaya yang dapat

dilakukan oleh masing-masing atlit sesuai dengan kemampuan dan

kemahirannya. Gaya yang dilakukan ini sebenarnya adalah sikap badan

sewaktu di atas mistar. Adapun gaya dalam lompat tinggi adalah sebagai

berikut:

a. Gaya gunting (the scissors style)

b. Gaya guling perut (the straddle style)

c. Gaya flop (Fosbury flop).

Dari ketiga gaya tersebut yang diterapkan SDN Mintaragen 7 adalah

gaya guling perut (the straddle style). Cara melakukan gaya guling perut

adalah sebagai berikut:

1) Dapat mengambil awalan dari samping, dengan sudut awalan antara

35 derajat sampai 45 derajat. Jarak awalan tergantung si pelompat itu

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

sendiri. Biasanya menggunakan langkah ganjil. Tiga langkah terakhir

harus lebih panjang dan lebih cepat.

2) Melakukan tolakkan dengan kaki tersekat pada mistar sekuat-kuatnya

ke atas, dibantu dengan ayunan kaki belakang (kaki ayun) kedepan

atas dan dibantu oleh ayunan kedua lengan ke belakang atas.

Gambar 2.1: Gerakan Saat Menolak

3) Setelah kaki ayun mencapai tinggi maksimum, segera lewatkan di atas

mistar. Lengan kiri hendaknya jangan menyentuh mistar. Setelah kaki

ayun melewati mistar, segera badan diputar ke kiri dengan kepala

mendahului melewati mistar. Putarankan badan sehingga dada dan

perut menghadap ke bawah pada saat di atas mistar. Kaki kiri yang

digunakan untuk menolak segera lututnya dilipat kesamping kiri agak

ke atas dan agak ke belakang. Lengan kanan harus ke bawah dengan

santai.

4) Jika kaki kanan yang digunakan untuk kaki ayun, maka yang pertama

kali mendarat pada matras adalah kaki kanan dan tangan kanan secara

bersama-sama. Kemudian diteruskan berguling ke samping ke depan

dengan badan dibulatkan dan bertumpu pada bahu sebelah kanan.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gambar 2.2: Gerakan saat melayang diatas mistar dan mendarat

F. Alat Bantu Pendidikan Jasmani

1. Hakikat Alat Bantu

Alat bantu mengajar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dalam kegiatan belajar mengajar. Kelancaran kegiatan pembelajaran dapat

dipengaruhi oleh tersedianya alat bantu yang baik dan memadai. Srijono

Brotosuryo dkk. (1994: 294) menyatakan, “Alat-alat yang digunakan oleh

guru sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan mengajar”.

Menurut H.J. Gino dkk., (1998: 37) berpendapat, “Alat bantu belajar atau

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam bahan kegiatan belajar

mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)

pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima

(siswa)”. Sedangkan Slameto (1995: 67-68) menyatakan: “Media atau alat

pembelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat

pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh

siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan

tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada

siswa”.

Alat bantu mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran.

Alat bantu dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan materi pelajaran

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kepada siswa. Selain itu, alat bantu akan memudahkan siswa dalam

mempelajari metari pembelajaran. Lebih lanjut Srijono Brotosuryo dkk.,

(1994: 297) menyatakan, “Dengan menggunakan alat bantu mengajar atau

media, pengajaran dapat menjadi lebih konkrit dan menarik, sehingga mudah

untuk dimengerti dan dipahami anak didik”. Sedangkan M. Sobry Sutikno

(2009: 106-107) menyatakan:

Ada beberapa fungsi penggunaan media atau alat dalam proses

pembelajaran di antaranya:

1) Menarik perhatian siswa.

2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses

pembelajaran.

3) Memperjelas penyajian pesat agar tidak bersifat verbalitis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan)

4) Mengatasi keterbatasan ruang

5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif

6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan

7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau

menimbulkan gairah belajar

9) Melayani gaya belajar siswa beraneka ragam

10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran

Alat bantu atau media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat luas

dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran yang baik dan tepat, maka akan mendukung pencapaian hasil

belajar yang optimal. Oleh karena itu, seorang guru penjas harus mampu

memanfaatkan berbagai macam alat bantu pembelajaran, jika dalam

pembelajaran materi penjas banyak kendala.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Penggunaan Alat Bantu dalam Pendidikan Jasmani

Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting.

Banyak kendala yang dihadapi guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran

materi penjas, karena keterbatasan alat bantu atau bahkan sama sekali tidak

ada alat bantu yang disediakan oleh sekolah. Rusli Lutan (2005: 45) bahwa,

“Keluhan umum guru pendidikan jasmani yakni keterbatasan alat. Tidak

tersedianya alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh

langsung terhadap struktur pelajaran pengaturan siswa”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, alat bantu dalam

pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting. Tersedianya alat bantu yang

relevan dan memadai akan sangat menunjang kelancaran proses belajar

mengajar. Namun sebaliknya jika alat bantu tidak tersedia menuntut seorang

guru berkreativitas agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut Rusli Lutan (2000: 46)

menyatakan, “Terbuka kesempatan guru pendidikan jasmani untuk membuat

sendiri alat-alat sesuai dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan

pelajaran”.

Kreativitas dan inisiatif seorang guru penjas untuk menciptakan

untuk membuat alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting. Jika

siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran penjas, maka dapat

menggunakan alat bantu. Penggunaan alat bantu tersebut pada prinsipnya

untuk mempermudah mempelajari keterampilan, jika keterampilan yang

sebenarnya sulit dikuasai. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas

dapat menggunakan alat bantu. Penggunaan alat bantu tersebut pada

prinsipnya untuk mempermudah mempelajari keterampilan, jika keterampilan

yang sebenarnya sulit dikuasai. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran

penjas dapat menggunakan berbagai macam peralatan, misalnya

pembelajaran lempar lembing menggunakan bola berekor, tongkat estafet,

bilah, pembelajaran lompat jauh atau lompat tinggi dapat menggunakan

kardus, tali, ban bekas dan lain sebagainya.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka harus ditunjang

alat bantu yang relevan. Dengan menggunakan alat bantu yang relevan, maka

siswa akan menjadi lebih senang dan motivasi belajar meningkat. Kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran penjas dapat diatasi,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

3. Pengaruh Alat Bantu

Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian penting yang tidak

dapat dipisahkan dengan pelajaran lainnya. Toko Cholik dan Rusli Lutan

(2001: 10) menyatakan, “Program pendidikan jasmani di sekolah seharusnya

diarahkan pada upaya mengembangkan pribadi anak secara menyeluruh

(multilateral development)”.

Pendapat tersebut menunjukkan, dalam membelajarkan pendidikan

jasmani bagi siswa harus diberi kesempatan seluas-luasnya. Pembelajaran

pendidikan jasmani tidak hanya difokuskan pada salah satu materi saja,

namun berbagai macam materi pelajaran pendidikan jasmani harus diberikan.

Lebih lanjut Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 10-11) menyatakan,

“Pembatasan aktivitas gerak pada anak akan merugikan pertumbuhan dan

perkembangan anak secara menyeluruh. Anak akan kurang memiliki

kekayaan dan keluwesan gerak yang mana sangat dibutuhkan untuk

menghadapi tuntutan gerak yang kompleks lebih lanjut”. Sedangkan Wall dan

Ried (1992) yang dikutip M. Furqon H. (2002: 19) memberikan gambaran

penekanan program pendidikan jasmani di sekolah dasar sebagai berikut:

Tahun-tahun awal SD Tahun-tahun akhir SD

Gambar 2.3: Penekanan Program Penjas Sekolah Dasar

(M. Furqon H., 2002: 19)

SE K

KS

S

E K

WL

KS

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Keterangan:

Perubahan penekanan program pendidikan jasmani di sekolah dasar. Catatan:

K = pengembangan, keterampilan, SE = pengembangan sosial-emosi, KS =

pengembangan kesegaran jasmani dan WL = kesadaran pemanfaatan waktu

luang.

Berdasarkan skema penekanan program pendidikan jasmani di

sekolah dasar, khususnya tahun-tahun akhir sekolah dasar atau kelas V

menunjukkan, pengembangan keterampilan memiliki prosesntase lebih besar

dibandingkan dengan pengembangan sosial-emosi kesegaran jasmani dan

kesadaran luang memanfaatkan waktu luang. Hal ini artinya, pada tahun-

tahun akhir atau kelas V sekolah dasar, pembelajaran pendidikan jasmani

harus ditekankan pada pengembangan kemampuan gerak dasar anak.

Membelajarkan pendidikan jasmani pada tahun-tahun akhir atau

kelas V lebih ditekankan pada keterampilan gerak. Untuk membelajarkan

pendidikan jasmani pada kelas V perlu didukung alat bantu pembelajaran

pendidikan jasmani. Namun pada kenyataannya masih banyak guru penjas

dan membelajarkan pendidikan jasmani dilakukan seperti kegiatan olahraga

orang dewasa agar anak didiknya mampu berprestasi. Pembelajaran

pendidikan jasmani seperti ini harus dirubah, karena akan berdampak buruk

terhadap kemampuan gerak anak. M. Furqon H. (2002: 20) menyatakan,

“Anak bukan orang dewasa kecil, tetapi anak adalah anak, yaitu anak harus

dipandang sebagai anak yang memiliki dunianya sendiri yang disesuaikan

dengan karakteristiknya. Tidaklah tepat mengharapkan anak melakukan

kegiatan seperti yang dilakukan orang dewasa dan tidak juga mengharapkan

anak melakukan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan orang

dewasa”. Pendapat lain dikemukakan Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001:

11) bahwa:

Dewasa ini sering kita lihat bahwa pengajaran pendidikan jasmani di

sekolah dasar pada umumnya dilaksanakan secara tradisional, dimana

kegiatan yang dilakukan anak sama dengan apa yang dilakukan oleh

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

orang dewasa tanpa melakukan modifikasi. Seharusnya modifikasi baik

dalam aturan, ukuran, alat dan lapangan, maupun jumlah pemain perlu

dilakukan agar sesuai dengan kemampuan anak. Dengan demikian anak

dapat ikut berpartisipasi aktif, senang dan menggairahkan mengikuti

pelajaran. Sebaliknya, anak akan sering mengalami kegagalan dan

kekecewaan sehingga akhirnya dapat menumbuhkan rasa tidak senang

dan frustasi.

Pendapat tersebut menunjukkan, melakukan modifikasi sarana

pembelajaran pendidikan jasmani atau menggunakan alat bantu sangat

penting agar anak terlibat aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran

pendidikan jasmani. Jika akan terlibat aktif dalam pembelajaran pendidikan

jasmani, maka akan meningkatkan kemampuan larinya. Oleh karena itu,

menggunakan alat bantu sangatlah penting dalam pendidikan jasmani.

G. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan atau partisipasi siswa dalam proses pendidikan jasmani. Permasalahan

yang sering dihadapi dalam pendidikan jasmani khususnya cara penyampaian

materi kepada siswa. Sering kali materi yang disampaikan masih monoton,

berdasarkan pada keterampilan yang sebenarnya. Khususnya dalam pembelajaran

lompat tinggi gaya Straddle. Siswa kesulitan melakukan gerakan keterampilan

lompat tinggi gaya Straddle yang diajarkan oleh guru karena berdasarkan pada

kterampilan yang sebenarnya.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana pendidikan jasmani serta peran aktif atau partisipasi siswa

dalam kegiatan pendidikan jasmai. Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang

berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Proses

pendidikan jasmani kurang menoptimalkan penggunaan modifikasi alat yang

dapat memancing peran aktif siswa.

Penggunaan model nyata atau modifikasi alat dapat diamati dan

dipegang secara langsung oleh siswa, memungkinkan siswa untuk terlibat secara

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

aktif dalam kegiatan pendidikan jasmani. Penggunaan modifikasi alat dalam

pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang

dipelajari. Secara garis besar modifikasi alat yang digunakan yaitu: karet, bilah, ,

bangku atau kotak yang digunakan untuk pembelajaran lompat tinggi gaya

straddle.

Kreatif guru dalam membuat dan mengembangakan model atau

modifikasi alat pembelajaran pendidikan jasmani yang kurang dapat

mempengaruhi motifasi dan keaktifan siswa. Pemanfaatan modifikasi alat yang

sederhana, seperti bilah, bangku, sebagai sarana yang dapat membantu guru dalam

menyampaikan pembelajaran khususnya lompat tinggi gaya straddle. Melalui

modifikasi alat yang sederhana diharapkan siswa dapat lebih mudah mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu modifikasi alat dapat menarik

perhatian siswa sehingga dapat membangkitkan motivasi serta partispasi aktif

siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani khususnya lompat tinggi gaya

straddle. Jika siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran maka hasil belajar lompat

tinggi akan meningkat.

H. Hipotesis

Melalui keranngka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipotesis terhadap penelitian sebai berikut:

” Penggunaan alat bantu dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh pada siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun

pelajaran 2011/ 2012”

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dari bulan april- juli

2012 sampai selesai.

Tabel 3.1: rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. Jenis Kegiatan Tahun 2012

April Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi Masalah

c. Penentuan Tindakan

d. Pengajuan Judul

e. Penyusunan Proposal

f. Pengajuan Ijin Penelitian

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Pembuatan RPP

b. Pelaksanaan Tindakan

c. Pengumpulan Data

d. Analisis dan Refleksi

3. Pelaksanaan Siklus II

a. Pembuatan RPP

b. Pelaksanaan Tindakan

22

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Pengumpulan Data

d. Analisis dan Refleksi

4. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan

b. Seminar

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindaka Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/

2012 yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 23 siswa putra dan 9 siswa putri.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapat data hasil belajar lompat tinggi gaya straddle dengan

menggunaan modifikasi alat pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

2. Guru, sebagai kolabolator, untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan

hasil belajar lompat tinggi gaya straddle dengan menggunakan modifikasi

alat pada siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal .

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lompat tinggi yang

dilakukan siswa.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran lompat tinggi dengan

menggunakan modifikasi alat pendidikan jasmani (bilah, kotak atau kardus, ,

karet).

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

NO Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa Hasil keterampilan

lompat tinggi gaya

straddle

Tes praktek Tes keterampilan

lompat tinggi

gaya straddle

2 Siswa Partisipasi selama

kegiatan pembelajaran

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi siswa

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam pendidikan jasmani.

1. Hasil keterampilan lompat tinggi yaitu dengan menganalisis nilai rata-rata tes

lompat tinggi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah

ditentukan.

2. Partisipasi dan kemampuan siswa dalam melakukan lompat tinggi gaya

straddle yaitu dengan mengobservasi partisipasi siswa serta menganalisis

gerakan lompat tinggi. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi yang telah

ditentukan.

Dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk

kerja lompat tinggi gaya straddle.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

F. Indikator Keberhasilan

Setelah siklus I dan Siklus II selesai dilaksanakan maka diadakan evaluasi

sebagai tolak ukur pencapaian keberhasilan. Persentase indikator pencapaian

keberhasilan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Rata-rata nilai tes hasil pembelajaran lompat tinggi gaya gunting dengan media

karet adalah diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 73.

b. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 80 %.

Tabel 3.3: Persentase Target Keberhasilan

Aspek yang Diukur

Persentase Target Keberhasilan

Cara Mengukur Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

Hasil pembelajaran

lompat tinggi gaya

gunting dengan

media karet

64% 74% 80%

Diamati saat guru

memberikan materi

pembelajaran lompat

tinggi dengan media

karet

G. Prosedur Penelitian

Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian

yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas. Langkah selanjutnya menentukan

banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini,

peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya

berlangsug secara terus menerus da tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam

siklus yang peneliti berikan pada siswa yang dijadikan subjek penelitian.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah

dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, kepala sekolah) bekerja

sama, mulai dari orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan

pelaksanaan tindakan dalam sklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang

kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana alat batu,

koreksi atau bembetulan atau penyempurnaan pada siklus ke dua dan seterusnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur

penelitian ini meliputi tahap –tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survey Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau

kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas.

Meninjau sejauh mana pendidikan jasmani lompat tinggi diterapkan dalam

sekolah tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi

c. Menetapkan indikator ketercapaian partisipasi dan ketuntasan hasil

belajar siswa dengan nilai KKM 73 sebesar 73% dari keseluruhan

jumlah siswa dan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 80%.

Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari:

1) Planning (merencanakan modiikasi alat pembelajaran lompat

tinggi).

2) Acting (memberi perlakukan dengan modifikasi alat pembelajaran

lompat tinggi, untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa

sebelum dan sesudah diberi modifikasi alat).

3) Observasi (melakukan tes dan observasi partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran lompat tinggi, apakah hasil belajar siswa

meningkat setelah menggunakan modifikasi alat pendidikan

jasmani).

4) Reflecting (menyimpulkan hasil belajar lompat tinggi siswa setelah

mendapat perlakuan penggunaan modifikasi alat pendidikan

jasmani dengan membandingkan kondisi awal sebelum diberi alat

bantu dan sesudah diberi modifikasi alat pendidikan jasmani).

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(PTK UNS: 2009)

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi penelitian yang terdiri

atas:

a. Kemampuaan siswa terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani

b. Pelaksanaan pendidikan jasmani

c. Partisipasi dan keaktifan siswa

d. Tes kemampuan lompat tinggi gaya straddle siswa

4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian

deskriptif tentang partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta hasil

tes kemampuan lompat tinggi gaya straddle yang dideskritifkan melalui hasil

kualitatif

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Survei Awal

Peneliti melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui kondisi awal

siswa pada pembelajaran lompat tinggi yang ada di lapangan. Berikut adalah

hasil survei awal tersebut :

1. Siswa kurang antusias dan bermalasan-malasan dalam pelaksanaan

pembelajaran lompat tinggi.

2. Kurangnya modifikasi alat peraga yang membuat siswa merasa khawatir untuk

melakukan lompat tinggi.

3. Pembelajaran bersifat monoton dan teoritis hanya menjelaskan bagaimana

teknik lompat tinggi yang benar.

4. Kurangnya waktu tatap muka pembelajaran mengakibatkan aktivitas dan

pemahaman siswa sangat dangkal sehingga tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai kurang maksimal.

5. Guru kurang mempraktekkan teknik-teknik dasar lompat tinggi pada siswa.

Berdasar hasil survei diatas, peneliti melakukan penelitian terhadap materi

pempelajaran lompat tinggi melalui mofikasi media pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi pada siswa kelas V SD Negeri

Mintaragen 07 Kecamatan Tegal Timur KotaTegal tahun ajaran 2011/2012.

B. Deskripsi Data Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Tinggi

Sistematika pembelajaran lompat tinggi melalui modifikasi media

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi pada siswa kelas V

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun ajaran

2011/2012, secara umum sistematika penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahap,

yaitu : (1) persiapan peneliti sebelum pembelajaran, (2) kegiatan pendahuluan

yang mencakup : berdoa, presensi, apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa serta pemanasan, (3) kegiatan inti yang mencakup

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, (4) kegiatan penutup yang mencakup

pendinginan, fekleksi, evaluasi, dan tindak lanjut.

Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajran yang telah dibuat, peneliti

menjelaskan materi lompat tinggi melalui modifikasi media pembelajaran, siswa

mendengarkan, memahami dan mempraktekkan. Pemberian materi dilakukan oleh

peneliti dan dibantu oleh seorang guru yang bertindak sebagai pengamat

pembelajaran atau kolaborator. Data observasi digunakan sebagai evaluasi

kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Kekurangan pada siklus I akan

ditindaklanjuti untuk perbaikan pada siklus II.

Berikut adalah data yang diperoleh dari gambaran kondisi awal hasil belajar

lompat tinggi melalui modifikasi media pembelajaran yang dilaksanakan pada

pembelajaran sebelum pelaksanaan siklus I dan siklus II. Observasi dan tes awal

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui data kondisi awal mengenai hasil

belajar lompat tinggi yang dicapai siswa.

Data kondisi awal hasil belajar lompat tinggi siswa kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012,

menunjukkan bahwa 68,75 % siswa belum mencapai KKM yaitu rata-rata 64,59.

Sebagian besar siswa (68,75%) belum mampu melakukan lompatan setinggi 70

cm dalam pembelajaran lompat tinggi. Tingkat kemampuan siswa terhadap

keberanian, kesenangan dan percaya diri pada pembelaaran lompat tinggi

ditentukan 80% dari batas ketuntasan, yaitu KKM 73. Masalah-masalah

pembelajaran di lapangan seperti inilah yang bisa digolongkan sebagai masalah

nyata karena didukung dengan data yang betul-betul dapat dipertanggung

jawabkan dan dipuyai oleh guru.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dengan hasil tersebut peneliti menyusun tindakan untuk meningkatkan

hasil belajar lompat tinggi dengan modifikasi media pembelajaran berupa

modifikasi alat mistar diganti karet dan kardus untuk mengurangi kekhawatiran

siswa dalam melompat serta menumbuhkan keberanian, rasa kepercayaan diri dan

kesenangan dalam diri siswa. Pelaksanaan tindakan penelitian akan dilaksanakan

dalam empat tahap yaitu : (1) perencanaan, (2) palaksanaan tindakan, (3)

observasi, (4) analisis dan refleksi.

C. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II yang peneliti lakukan di SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar lompat tinggi. Secara rinci hasil penelitian dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1. Siklus I

Untuk meningkatkan hasil belajar lompat tinggi siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 kecamatan Tegal Timur Kota Tegal maka modifikasi

media pembelajaran yang diberikan pada siklus I adalah dengan menggunakan

modifikasi alat mistar diganti karet dan kardus untuk mengurangi kekhawatiran

siswa dalam melompat serta menumbuhkan keberanian, rasa kepercayaan diri

dan kesenangan dalam diri siswa. Pelaksanaan pembelajaran siklus I terdiri

dari dua pertemuan dimana waktu pelaksanaan setiap pertemuannya adalah 2 x

35 menit.

a. Perencanaan Siklus I

Kegiatan siklus I diawali dengan melakukan konsultasi dengan

guru penjaskes yang merupakan mitra kolabotarif dalam penelitian kali ini.

Kegiatan konsultasi mencakup penentuan waktu tindakan, kelas yang akan

diberikan tindakan, serta perencanaan tindakan yaitu materi pembelajaran

dan penerapan media pembelajaran yang digunakan.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dari hasil konsultasi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan

tindakan siklus I diadakan pada hari sabtu, 19 Mei 2012. Kelas yang diberi

tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal. Penentuan materi pembelajaran akan diberikan model

penerapan yang bersumber dari buku referensi dan buku pegangan guru.

Modifikasi media pembelajaran yang akan digunakan adalah alat mistar

diganti karet dan kardus.

Kegiatan perencanaan siklus I diakhiri dengan penyusunan RPP

yang memuat rangkaian perencanaan pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada siklus I. Tahap terakhir kegiatan perencanaan adalah

melakukan persiapan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses

pembelajaran lompat tinggi antara lain : kardus, karet, tiang mistar, dan

matras.

b. Pelaksanaan Siklus I

Sesuai dengan RPP yang telah dibuat pelaksanaan siklus I

dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 mei 2012. Tempat pelaksanaannya

adalah lapangan olah raga SD Negeri Mintaragen 7. Waktu

pelaksanaannya 2 x 35 menit. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan

guru kolaborator yang bersangkutan dan sekaligus melaksanakan observasi

terhadap proses pembelajaran. Materi yang diberikan adalah praktik

melompat dengan modifikasi alat berupa kardus yang dilakukan secara

perorangan.

Kegiatan awal pertemuan diawali dengan kegiatan persiapan. Guru

menyiapkan peralatan / media pembelajaran, setting / tata letak alat

tersebut. Peneliti membuat jarak lompat antar kardus yang ditentukan dan

disusun sedemikian rupa sebagai jalur pelaksanaan lompat tinggi. Guru

menyiapkan pertanyaan - pertanyaan untuk mengelaborasi respon siswa.

Dilanjutkan kegiatan pendahuluan selama 10 menit. Peneliti membuka

pertemuan dengan mengucapkan salam dan berdoa. Setelah presensi siswa

berbaris dengan tertib dan disiplin.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dari 32 siswa kelas V, semua hadir dan dapat mengikuti

pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan peneliti melakukan apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sedikit menyampaikan materi

lompat tinggi tentang teknik melompat dengan modifikasi alat karet dan

kardus, dan memotivasi siswa agar semangat mengikuti pembelajaran.

Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan melakukan pemanasan.

Pemanasan dilakukan dengan tresing peregangan otot-otot. Guru

mempersiapkan siswa 3 atau 2 bersap dengan penuh disiplin. Guru

memberikan pemanasan dalam bentuk permainan. Dilapangan siswa

dibariskan 3 berbanjar. Barisan yang terdepan masing – masing memegang

bola dengan kedua tangan. Gerakannya, (1) memberikan bola dengan

kedua tangan lewat atas kepala kebarisan belakang sampai barisan yang

paling belakang, (2) Memberi bola dengan kedua tangan lewat bawah

diantara kaki (kangkang)

Memasuki kegiatan inti yang berlangsung sekitar 45 menit,

pertama-tama peneliti melakukan kegiatan eksplorasi yaitu melakukan

senam dasar latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi

pembelajaran. Guru menjelaskan cara melakukan awalan lompat tinggi

dengan kardus, menjelaskan cara awalan dengan bilah kayu, menjelaskan

cara lompat tinggi gaya straddle yang benar dimodifikasi dengan karet.

Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung

pembelajaran.

Setelah itu dilaksanakan kegiatan elaborasi yaitu strategi

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru

menjelaskan cara melakukan teknik praktik melompat dengan alat

modifikasi kardus dan siswa mempraktikkannya secara persorangan.

Langkah pertama, siswa melakukan awalan lompat tinggi dengan

kardus. Setelah guru memberikan aba – aba siap “ ya ” siswa melakukan

awalan dengan kaki kiri / kanan tanpa hitungan dan melakukan lompatan

di atas kardus. Kemudian siswa melakukan lompatan dengan awalan lari.

Langkah kedua, melakukan gerakan pada lintasan awalan bersudut 45

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

derajat dari bilah kayu. Berdiri tegak merentangkan / meluruskan lengan

kiri kesamping ujung jari, jari tangan tepat dibawah bilah lompat dengan

mengambil jarak awalan 3 langkah. Selanjutnya siswa melakukan cara

lompat tinggi gaya straddle yang benar dimodifikasi dengan karet.

Gerakan dilakukan dengan awalan dari samping. Bila menumpu dengan

kaki kanan, kaki kiri diayunkan kearah mistar. Kepala, bahu dan lengan

bersama kaki kiri melompati mistar. Gerakan kaki kiri kebawah, kaki

kanan keatas. Kedua tangan dan kaki kiri terguling pada bahu atau pinggul.

Pada kegiatan elaborasi dilakukan kegiatan respirokal/timbal balik.

Peneliti mengatur siswa agar melakukan gerakan sesuai urutan barisannya

untuk melakukan kegiatan lompat tinggi dengan alat modifikasi karet

sebagai pengganti mistar. Siswa melaksanakan tugas ketrampilan lompat

tinggi yang telah diberikan oleh peneliti secara perorangan. Guru

memotivasi siswa dalam melakukan kegiatan yang menumbuhkan

keberanian, rasa percaya diri dan kesenangan pada diri siswa.

Dalam kegiatan konfirmasi peneliti bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa. Peneliti bersama-sama siswabertanya jawab

meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan inti

dari pembelajaran. Pertemuan pada siklus I diakhiri dengan kegiatan

penutup yaitu pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa

diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal baru

yang baru dipelajarinya. Pada kegiatan pendiginan, siswa di bariskan 3

bersap dan melakukan pendinginan (cooling down) siswa melakukan

dengan disiplin, teliti dan penuh tanggung jawab.

Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran

yang telah dipelajari kepada siswa. Evaluasi umum terhadap proses dan

hasil belajar siswa (pengetahuan, sikap dan ketrampilan). Siswa

dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun, sungguh – sungguh

dan penuh toleransi. Peneliti memberikan penghargaan atas hasil kerja

siswa dan dilakukan kegiatan tindak lanjut yaitu pembiasaan dalam

kegiatan pembelajaran berikutnya serta dalam kehidupan sehari-hari.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I

Observasi dan interpretasi tindakan siklus I dilakukan selama

tindakan siklus I berlangsung. Diperoleh hasil observasi antara lain : siswa

cukup memiliki antusias dalam melaksanakan pembelajaran lompat

tinggi, tidak merasa bosan dan cukup berani dalam melakukan lompatan.

Siswa cukup menyenangi pembelajaran lompat tinggi dengan modifikasi

alat karet dan kardus. Siswa juga memahami teknik melakukan lompat

tinggi dengan gaya straddle yang diajarkan guru dan malakukan gerakan

yang benar. Siswa melakukan tugas-tugas yang diberikan guru dengan

baik dan secara umum suasana pembelajaran cukup aktif dilihat dari

antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dari kegiatan awal hingga

kegiatan akhir.

Interpretasi pelaksanaan tindakan siklus I yaitu : (1) peneliti dan

kolaborator melaksanakan pre test sebagai bahan acuan dalam

membandingkan hasil tes awal dengan tes akhir pada akhir siklus I, (2)

peneliti dan kolaborator menyusun RPP sebagai pedoman atau acuan

dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti mengamati proses

pembelajaran pada materi lompat tinggi dengan modifikasi media

pembelajaran menggunakan karet dan kardus, melakukan teknik lompat

tinggi menggunakan karet dan kardus secara persorangan pada siswa kelas

V SD Negeri Mintaragen 7.

Proses pembelajaran siklus I berakhir, peneliti mengadakan tes

akhir siklus I. Bersama kolaborator, peneliti melakukan penilaian melalui

lembar observasi siswa. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh

peneliti berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang berlangsung,

terkait sikap siswa selama mengikuti pembelajaran serta fasilitas yang

digunakan selama pembelajaran.

Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui antusiasme

siswa mencakup minat, keberanian, kepercayaan diri siswa serta tingkat

hasil belajar siswa dalam menerima pembelajaran lompat tinggi melalui

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

modifikasi media pembelajaran alat karet dan kardus, melakukan teknik

lompat tinggi gaya straddle dengan benar secara perseorangan.

d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I

Hasil pembelajaran dari kondisi awal ke siklus I yang peneliti

lakukan di SD Negeri Mintaragen 7 Kota Tegal menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar. Berikut dipaparkan deskripsi data hasil belajar

lompat tinggi dan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar siklus I pada

siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota

Tegal tahun ajaran 2011/2012.

Tabel 4.1: Hasil Belajar Lompat Tinggi Dan Nilai Ketuntasan Minimal

Siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

No Nama

Kondisi Awal

(PreTest)

Kondisi Siklus I

Hasil

belajar KKM

Hasil

belajar

KKM

1 Eri Ardianto 60

73.00

70

73.00

2 Miftah Khafid 58 70

3 Soleh Riskiyanto 76 84

4 Nur Auliya 63 71

5 Alfin Nur Khakim 70 83

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

6 Aditia Hidayatullah 57 70

7 Annisa Salsabila 62 73

8 Aksan Bardan 60 75

9 Aldi Heru Trinanda 74 88

10 Defri Ardiansyah 74 88.5

11 Dia Nurcahyo 56 73

12 Erryka Sekar Anienah 64 85

13 Fathurrohman 75 88

14 Guntur Riyadi 61 76.5

15 Moh Dimas Yuniarto 75 84.5

16 Moh Tri Rozali 63 72

17 Moh Imam Sahowi 55 75

18 Moh Arif Hidayat 62 72

19 Nurul Arifah Guniarsih 74 81.5

20 Purwadi Bagas F 76 83

21 Rima Fitri Azizah 75 80.5

22 Rafiq Afdal 75 84

23 Rizki Iqbal 55 72

24 Sinta Novitasari 61 73

25 Syahrie Fathurohman 58 77.5

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

26 Siska Noviani Dewi 58 73

27 Tanti Kusuma Wahyuni 60 72

28 Rizal Ardiansyah 57 81.5

29 Tarsito 65 85.5

30 Ikhfal Farizi 59 73

31 Laras Ardhana Alifia 65 82

32 Syamsul Ma’arif 64 82

Rata-rata 64,59 78.09

Dari tabel diatas menunjukkan hasil belajar lompat tinggi siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dari

kondisi awal ke siklus I rata-ratanya meningkat 13,5 poin. Grafik

perbandingan peningkatan hasil belajar lompat tinggi siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dari kondisi

awal ke siklus I dapat digambarkan pada grafik berikut ini :

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 4.1: Diagram Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Lompat Tinggi dari

Kondisi Awal ke Siklus I

Grafik atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa

dari kondisi awal sebelum penggunaan media pembelajaran modifikasi

yakni rata-rata 64,59 dan setelah dilakukan tindakan dengan penggunaan

media pembelajaran modifikasi alat karet dan kardus rata-rata naik 78,09.

Kenaikan 16,32% tersebut merupakan suatu realita bahwa penggunaan

media pembelajaran modifikasi alat karet dan kardus dapat meningkatkan

hasil belajar lompat tinggi sekaligus menumbuhkan minat dan antusiasme

siswa. Pencapaian ketuntasan belajar siswa juga sudah meningkat 31,25%

menjadi 75% dari target ketuntasan belajar 80%.

Persentase pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan

pada diagram berikut ini :

50

55

60

65

70

75

80

85

90

64,599

78.09 Kondisi Awal

Siklus 1

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Gambar 4.2: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I juga mengalami

peningkatan dari 10 siswa (31,25%) pada kondisi awal menjadi 24 siswa

atau 75% siswa mencapai ketuntasan. Jumlah anak yang tidak tuntas dari

22 siswa (68,75%) menjadi 8 siswa (25%). Hal ini disebabkan penggunaan

media pembelajaran modifikasi alat karet dan kardus diterapkan peneliti

berhasil menarik minat siswa, yang menimbulkan keberanian, rasa percaya

diri muncul sehingga hasil belajar siswa meningkat. Akan tetapi

peningkatan tersebut belum optimal karena belum memenuhi target yang

diharapkan oleh peneliti yaitu lebih dari 80% siswa tuntas diatas KKM.

Oleh karena itu, keberhasilan yang tertunda akan ditingkatkan di siklus 2.

Sedangkan pengamatan terhadap ketrampilan guru dalam

pembuatan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran secara umum dapat

dilihat dari data performansi guru dalam pembuatan RPP yang meliputi :

merumuskan kompetensi dasar/indikator, mengembangkan dan

mengorganisasikan materi, media pembelajaran dan sumber belajar,

merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merangcang pengelolaan

kelas, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian dan

tampilan dokumen rencana pembelajaran menunjukkan rencana penelitian

telah mencapai nilai yang dapat dikategorikan dalam nilai A atau sangat

baik.

25%

75%

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Data performansi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang

meliputi : kegiatan pra pembelajaran, membuka pelajaran, penjelasan

materi pelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar, penilaian proses dan hasil belajar,

penggunaan bahasa dan kegiatan penutup, menunjukkan total nilai yang

diperoleh oleh peneliti 124 termasuk dalam kategori A atau sangat baik.

e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus I

Hambatan dan kendala yang ditemukan proses pembelajaran

lompat tinggi antara lain : (1) ada beberapa siswa yang masih kesulitan

menerapkan teknik lompat tinggi dengan benar secara perorangan, (2)

beberapa siswa masih bergurau, tidak serius dalam pelaksanaan

pembelajaran. Hal ini mengakibatkan menurunnya konsentrasi mereka

dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga aplikasi tujuan pelaksanaan

pembelajaran dengan modifikasi media pembelajaran dalam meningkatkan

minat dan hasil belajar belum secara optimal terpenuhi.

Untuk mengurangi hambatan-hambatan yang muncul pada siklus I,

peneliti dan kolaborator melaukan analisis dan refleksi yaitu : (1) siswa

diminta untuk mengikuti pembelajaran lompat tinggi lebih serius lagi dan

menyimak penjelasan dengan baik sehingga mudah untuk melakukan

teknik dasar lompat tinggi secara perseorangan, siswa diharapkan lebih

fokus dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai sesuai targetbyang ditentukan, (2) peneliti dan kolaborator

lebih fokus dalam melaksanakan observasi sehingga dapat menguasai

kelas dengan baik agar kualitas pembelajaran dapat tercapai optimal.

Kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan

tindakan siklus I antara lain : siswa merasa lebih antusias dan memiliki

rasa percaya diri, tidak merasa khawatir, timbul minat yang tinggi dan

tertarik dengan modifikasi media pembelajaran. Dengan penerapan

tersebut, siswa merasa tertantang dan timbul keberanian dalam melakukan

lompatan, pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa lebih

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini berakibat hasil belajar

siswa meningkat. Materi yang diberikanpun dapat lebih terarah dan mudah

diterima siswa, sehingga pembelajaranpun menjadi aktif, komunikasi dua

arah dapat tercipta dengan sendirinya yang memudahkan pembelajaran

terlaksana dengan baik.

2. Siklus II

Tahapan yang dilakukan pada siklus 2 dalam penelitian tindakan kelas

ini meliputi :

a. Perencanaan Siklus II

Dari hasil refleksi sikkus I, diketahui bahwa ada beberapa siswa

yang masih kesulitan menerapkan teknik lompat tinggi dengan benar

secara perorangan, beberapa siswa masih bergurau, tidak serius dalam

pelaksanaan pembelajaran. Hal ini mengakibatkan menurunnya

konsentrasi mereka dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga aplikasi

tujuan pelaksanaan pembelajaran dengan modifikasi media pembelajaran

dalam meningkatkan minat dan hasil belajar belum secara optimal

terpenuhi. Oleh karena itu dalam siklus II ini lebih ditekankan pada upaya

penerapan modifikasi media pembelajaran secara lebih fokus dan terarah

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target 80% ketuntasan yang

ditetapkan.

Peneliti dan kolaborator mendiskusikan perencanaan siklus II

meliputi materi yang akan dilaksanakan. Peneliti terlebih dahulu

menjelaskan tujuan pembelajaran dan juga lebih terampil dalam menguasai

kelas dengan benar, menyajikan informasi tahap demi tahap, mengecek

tugas siswa lebih teliti, memberikan umpan balik kepada siswa yang

mampu memiliki prestasi baik.

b. Pelaksanaan Siklus II

Proses pelaksanaan siklus II lebih pada perbaikan dan pemantapan

sebab materi dasar telah diberikan pada siklus sebelumnya. Sesuai dengan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

RPP siklus II, pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada 2 Juni

2012 dengan alokasi waktu 2x 35 menit di lapangan olah raga SD Negeri

Mintaragen 7 Kota Tegal.

Pertemuan diawali dengan kegiatan yang serupa dengan siklus I

yaitu dengan kegiatan persiapan. Guru menyiapkan peralatan / media

pembelajaran, setting / tata letak alat tersebut. Peneliti membuat jarak

lompat antar kardus yang ditentukan dan disusun sedemikian rupa sebagai

jalur pelaksanaan lompat tinggi. Guru menyiapkan pertanyaan - pertanyaan

untuk mengelaborasi respon siswa. Dilanjutkan kegiatan pendahuluan

selama 10 menit. Peneliti membuka pertemuan dengan mengucapkan

salam dan berdoa. Setelah presensi siswa berbaris dengan tertib dan

disiplin.

Seluruh siswa V yang berjumlah 32 hadir dan dapat mengikuti

pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan peneliti melakukan apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran, sekilas mengingatkan kembali

materi lompat tinggi tentang teknik melompat dengan modifikasi alat karet

dan kardus, dan memotivasi siswa agar semangat mengikuti pembelajaran.

Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan melakukan pemanasan. Pemanasan

dilakukan dengan tresing peregangan otot-otot. Guru mempersiapkan

siswa 3 atau 2 bersap dengan penuh disiplin. Guru memberikan pemanasan

dalam bentuk permainan. Dilapangan siswa dibariskan 3 berbanjar.

Barisan yang terdepan masing – masing memegang bola dengan kedua

tangan. Gerakannya, (1) memberikan bola dengan kedua tangan lewat atas

kepala kebarisan belakang sampai barisan yang paling belakang, (2)

Memberi bola dengan kedua tangan lewat bawah diantara kaki (kangkang)

Memasuki kegiatan inti yang berlangsung sekitar 45 menit,

pertama-tama peneliti melakukan kegiatan eksplorasi yaitu melakukan

senam dasar latihan pendekatan ke gerakan-gerakan inti materi

pembelajaran. Guru menjelaskan cara melakukan awalan lompat tinggi

dengan kardus, menjelaskan cara awalan dengan bilah kayu, menjelaskan

cara lompat tinggi gaya straddle yang benar dimodifikasi dengan karet.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Peneliti menfasilitasi siswa dengan media atau alat pendukung

pembelajaran.

Pada kegiatan elaborasi dilakukan strategi pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model tugas yaitu guru menjelaskan

cara melakukan teknik praktik melompat dengan alat modifikasi kardus

secara perorangan. Peneliti mempraktikkan teknik lompat tinggi : langkah

pertama, siswa melakukan awalan lompat tinggi dengan kardus. Setelah

guru memberikan aba – aba siap “ ya ” siswa melakukan awalan dengan

kaki kiri / kanan tanpa hitungan dan melakukan lompatan di atas kardus.

Siswa disuruh melakukan lompatan dengan awalan lari. Langkah kedua,

melakukan gerakan pada lintasan awalan bersudut 45 derajat dari bilah

kayu. Berdiri tegak merentangkan / meluruskan lengan kiri kesamping

ujung jari, jari tangan tepat dibawah bilah lompat dengan mengambil jarak

awalan 3 langkah. Selanjutnya siswa melakukan cara lompat tinggi gaya

straddle yang benar dimodifikasi dengan karet. Gerakan dilakukan dengan

awalan dari samping. Bila menumpu dengan kaki kanan, kaki kiri

diayunkan kearah mistar. Kepala, bahu dan lengan bersama kaki kiri

melompati mistar. Gerakan kaki kiri kebawah, kaki kanan keatas. Kedua

tangan dan kaki kiri terguling pada bahu atau pinggul.

Pada kegiatan respirokal/timbal balik, peneliti mengatur siswa agar

melakukan gerakan sesuai urutan barisannya untuk melakukan kegiatan

lompat tinggi dengan alat modifikasi karet sebagai pengganti mistar. Siswa

melaksanakan tugas ketrampilan lompat tinggi yang telah diberikan oleh

peneliti secara perorangan. Guru memotivasi siswa dalam melakukan

kegiatan yang menumbuhkan keberanian, rasa percaya diri dan kesenangan

pada diri siswa. Dalam kegiatan konfirmasi peneliti bertanya jawab

tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Peneliti bersama-sama siswa

bertanya jawab meluruskan pemahaman, memberikan penguatan dan

menyimpulkan inti dari pembelajaran.

Pertemuan pada siklus I diakhiri dengan kegiatan penutup yaitu

pendinginan, refleksi pengalaman belajar siswa, siswa diberi kesempatan

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

untuk mengemukakan pendapatnya tentang hal-hal baru yang baru

dipelajarinya. Pada kegiatan pendiginan, siswa di bariskan 3 bersap dan

melakukan pendinginan (cooling down) siswa melakukan dengan disiplin,

teliti dan penuh tanggung jawab. Guru memberikan evaluasi dan tanya

jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa. Evaluasi

umum terhadap proses dan hasil belajar siswa (pengetahuan, sikap dan

ketrampilan). Siswa dipersilahkan untuk berdoa, dilakukan dengan tekun,

sungguh – sungguh dan penuh toleransi. Peneliti memberikan

penghargaan atas hasil kerja siswa dan dilakukan kegiatan tindak lanjut

yaitu pembiasaan dalam kegiatan pembelajaran serta dalam kehidupan

sehari-hari.

Kegiatan siklus II diakhiri dengan peneliti melakukan tes kepada

siswa. Penilaian kepada siswa dilakukan secara individual. Penilaian

dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborator dengan mengisi form

yang sudah ditentukan.

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi pada

siklus II yaitu: (1) peneliti melakukan proses pembelajaran lompat tinggi

mengacu pada alur pembelajaran dan model pembelajaran, yakni adanya

penjelasan materi, demonstrasi/unjuk kerja, serta pelaksanaan instruksi

langsung oleh siswa, (2) peneliti mengamati proses pembelajaran hasil

relajar lompat tinggi dengan lebih fokus dan melakukan observasi lebih

luas agar dapat segera membantu siswa yang mengalami kesulitan

melakukan teknik lompat tinggi, (3) peneliti dan kolaborator memberikan

semangat lepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran lompat tinggi

dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses relajar

mengajar diperoleh gambaran, siswa dengan semangat melakukan apa

yang diperintahkan guru, siswa merasa senang, bersemangat dan lebih

berani.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

d. Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus II

Berikut tabel deskripsi data hasil belajar lompat tinggi dan kriteria

ketuntasan minimal hasil belajar siklus II pada siswa kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun ajaran 2011/2012.

Tabel 4.2: Hasil Belajar Lompat Tinggi Dan Nilai Ketuntasan Minimal

Siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012.

No Nama

Kondisi Siklus I Kondisi Siklus II

Hasil

belajar KKM

Hasil

belajar

KKM

1 Eri Ardianto 70

73.00

76

73.00

2 Miftah Khafid 70 78

3 Soleh Riskiyanto 84 86

4 Nur Auliya 71 78

5 Alfin Nur Khakim 83 85

6 Aditia Hidayatullah 70 80

7 Annisa Salsabila 73 73

8 Aksan Bardan 75 76

9 Aldi Heru Trinanda 88 88

10 Defri Ardiansyah 88.5 88

11 Dia Nurcahyo 73 76

12 Erryka Sekar Anienah 85 85

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

13 Fathurrohman 88 88

14 Guntur Riyadi 76.5 82

15 Moh Dimas Yuniarto 84.5 85

16 Moh Tri Rozali 72 73

17 Moh Imam Sahowi 75 76

18 Moh Arif Hidayat 72 75

19 Nurul Arifah Guniarsih 81.5 82

20 Purwadi Bagas F 83 88

21 Rima Fitri Azizah 80.5 80

22 Rafiq Afdal 84 85

23 Rizki Iqbal 72 73

24 Sinta Novitasari 73 76

25 Syahrie Fathurohman 77.5 78

26 Siska Noviani Dewi 73 74

27 Tanti Kusuma Wahyuni 72 82

28 Rizal Ardiansyah 81.5 82

29 Tarsito 85.5 86

30 Ikhfal Farizi 73 77

31 Laras Ardhana Alifia 82 82

32 Syamsul Ma’arif 82 82

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Rata-rata 78,09 80,47

Dari tabel diatas menunjukkan hasil belajar lompat tinggi siswa

kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dari

siklus I ke siklus II rata-ratanya meningkat 2,3 poin. Diagram

perbandingan peningkatan hasil belajar lompat tinggi siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dari siklus I ke

siklus II dapat digambarkan pada diagram berikut ini :

Gambar 4.3: Diagram Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Lompat Tinggi dari

Siklus I ke Siklus II

Diagram atas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa

dari siklus I dengan penggunaan media pembelajaran modifikasi yakni

rata-rata 78,09 dan setelah dilakukan tindakan pemantapan dengan

penggunaan media pembelajaran modifikasi alat karet dan kardus rata-rata

naik 80,47. Kenaikan 11,91% tersebut merupakan suatu realita bahwa

50

55

60

65

70

75

80

85

90

78,09

80,47 Siklus I

Siklus 1I

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

penggunaan media pembelajaran modifikasi alat karet dan kardus dapat

meningkatkan hasil belajar lompat tinggi sekaligus menumbuhkan minat

dan antusiasme siswa. Pencapaian ketuntasan belajar siswa juga sudah

meningkat 75% menjadi 100% dari target ketuntasan belajar 80%.

Persentase pencapaian ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan

pada diagram berikut ini :

Gambar 4.4: Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II juga mengalami

peningkatan dari 24 siswa (75%) pada siklus I menjadi 32 siswa atau

100% siswa mencapai ketuntasan. Jumlah anak yang tidak tuntas dari 8

siswa (25%)pada siklus I menjadi tuntas semua (0%) pada siklus II. Hal ini

disebabkan penggunaan media pembelajaran modifikasi alat karet dan

kardus lebih dimantapkan sehingga peneliti berhasil menarik minat siswa,

keberanian yang tinggi, rasa percaya diri muncul sehingga hasil belajar

siswa meningkat 100%. Peningkatan tersebut sudah memenuhi target yang

diharapkan oleh peneliti yaitu lebih dari 80% siswa tuntas diatas KKM.

Sedangkan pengamatan terhadap ketrampilan guru dalam

pembuatan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran secara umum dapat

dilihat dari data performansi guru dalam pembuatan RPP yang meliputi :

0%

100%

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

merumuskan kompetensi dasar/indikator, mengembangkan dan

mengorganisasikan materi, media pembelajaran dan sumber belajar,

merencanakan skenario kegiatan pembelajaran, merangcang pengelolaan

kelas, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian dan

tampilan dokumen rencana pembelajaran menunjukkan rencana penelitian

telah mencapai nilai yang dapat dikategorikan dalam nilai A atau sangat

baik.

Data performansi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang

meliputi : kegiatan pra pembelajaran, membuka pelajaran, penjelasan

materi pelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran, pemanfaatan media

pembelajaran/sumber belajar, penilaian proses dan hasil belajar,

penggunaan bahasa dan kegiatan penutup, menunjukkan total nilai yang

diperoleh oleh peneliti 126 termasuk dalam kategori A atau sangat baik.

Berdasarkan hasil diatas masing-masing sudah mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, penelitian tindakan

kelas ini cukup pada siklus 2.

Tabel 4.3: Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi Siswa Kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

Tahun Ajaran 2011/2012

No Nama

Peningkatan dari Kondisi awal

ke Siklus I dan II KKM

Kondisi

Awal Siklus I Siklus II

1 Eri Ardianto 60 70 76

73,00 2 Miftah Khafid 58 70 78

3 Soleh Riskiyanto 76 84 86

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

4 Nur Auliya 63 71 78

5 Alfin Nur Khakim 70 83 85

6 Aditia Hidayatullah 57 70 80

7 Annisa Salsabila 62 73 73

8 Aksan Bardan 60 75 76

9 Aldi Heru Trinanda 74 88 88

10 Defri Ardiansyah 74 88.5 88

11 Dia Nurcahyo 56 73 76

12 Erryka Sekar Anienah 64 85 85

13 Fathurrohman 75 88 88

14 Guntur Riyadi 61 76.5 82

15 Moh Dimas Yuniarto 75 84.5 85

16 Moh Tri Rozali 63 72 73

17 Moh Imam Sahowi 55 75 76

18 Moh Arif Hidayat 62 72 75

19 Nurul Arifah Guniarsih 74 81.5 82

20 Purwadi Bagas F 76 83 88

21 Rima Fitri Azizah 75 80.5 80

22 Rafiq Afdal 75 84 85

23 Rizki Iqbal 55 72 73

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

24 Sinta Novitasari 61 73 76

25 Syahrie Fathurohman 58 77.5 78

26 Siska Noviani Dewi 58 73 74

27 Tanti Kusuma Wahyuni 60 72 82

28 Rizal Ardiansyah 57 81.5 82

29 Tarsito 65 85.5 86

30 Ikhfal Farizi 59 73 77

31 Laras Ardhana Alifia 65 82 82

32 Syamsul Ma’arif 64 82 82

Rata-rata 64,59 78,09 80,47

Dari tabel diatas diperoleh data bahwa rata-rata hasil belajar lompat

tinggi siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal tahun ajaran 2011/2012 dari kondisi awal sampai dengan siklus

II mengalami peningkatan sebesar 15,58 poin. Kondisi awal rata-rata 64,59

setelah diberikan pembelajaran dengan modifikasi media pembelajaran

berupa karet dan kardus rata-rata meningkat menjadi 78,09 pada siklus I

dan 80,47 pada siklus II. Nilai ketuntasan pada kondisi awal hanya sekitar

31,25% pada siklus I meningkat menjadi 75% dan nilai ketuntasan 100%

pada siklus II.

Berikut diagram perbandingan peningkatan hasil belajar lompat

tinggi siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan

pada diagram berikut ini :

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 4.5: Diagram Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Lompat Tinggi dari

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil pengmatan atau observasi selama pelaksanaan

siklus 2 berlangsung, hasil pekerjaan siswa telah memenuhi target dengan

capaian berhasil atau tuntas dengan target pencapaian 100% nilai siswa

diatas KKM, dari target 80% ketuntasan yang ditentukan dalam penelitian.

Beberapa kelemahan yang membuat kekurangan dalam

pelaksanaan pembelajaran siklus II antara lain : masih ditemukan beberapa

siswa yang kurang focus ketika diberi penjelasan materi, siswa masih

mengabaikan penerapan teknik melompat yang dilakukan secara

perseorangan hanya memperhatikan kesuksesan dalam melompat.

Beberapa siswa masih terlihat bercanda dan menggoda teman laian pada

saat pembelajaran berlangsung. Akibatnya pada saat pelaksanaan tidak

dapat melaksanakan instruksi guru dan hasil yang diperoleh belum

optimal.

50

55

60

65

70

75

80

85

90

Ko

nd

isi A

wal

Sikl

us

I

78,09

80,47

Kondisi Awal

Siklus 1

Sikl

us

II

64,59

Siklus 1I

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Beberapa kelebihan yang terdapat dalam pelaksanaan siklus 2 yang

bisa digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan

pembelajaran siklus 2 antara lain :

1) Sebagian besar siswa memiliki semangat, keberanian, rasa percaya

diri serta minat yang besar dalam mengikuti pembelajaran lompat

tinggi. Siswa sudah termotivasi dalam kegiatan tersebut, sehingga

memiliki hasil belajar yang lebih baik dalam melakukan pembelajaran

lompat tinggi.

2) Melalui kegiatan perbaikan dan pemantapan dengan memodifikasi

media pembelajaran, siswa lebih mudah mempelajari teknik melompat

sesuai dengan teori yang telah diberikan sebelumnya. Siswa lebih

percaya diri, tidak merasa khawatir, takut salah atau takut jatuh dalam

pembelajaran lompat tinggi.

e. Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan observasi pada siklus II, berikut analisi dan refleksi

siklus II:

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukkan

hasil yang sesuai, sebab materi yang diberikan merupakan

penguatandan pemantapan pada sebagian siswa sedangkan yang lain

merupakan perbaikan atau penyempurnaan hasil pembelajaran

sebelumnya.

2) Hasil belajar siswa memenuhi target dari rencana yang ditentukan,

yaitu ketuntasan siswa 80%. Model pembelajaran dengan modifikasi

media pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru

kolaborator cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan minat

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

siswa terhadap pembelajaran lompat tinggi sehingga proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Di bawah ini merupakan hasil penelitian pelaksanaan penelitian tindakan

kelas pada siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota

Tegal tahun ajaran 2011/2012.

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi dari Kondisi

Awal ke Siklus I

Berikut tabel perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi

siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

dari kondisi awal ke siklus I :

Tabel 4.4: Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

Siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal dari kondisi awal ke siklus I

Kondisi Awal Siklus I Peningkatan Hasil

Belajar Prosentase

64,59 78,09 13,5 20,9%

Berdasarkan table diatas diketahui rata-rata hasil belajar siswa yang

penilaiannya didasarkan pada aspek pengetahuan, sikap dan praktik pada

kondisi awal ke siklus I mengalami kenaikan sebesar 13,5 poin atau 20,9%

dari kondisi awal siswa.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi dari Siklus I ke

Siklus II

Berikut tabel perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi

siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

dari siklus I ke siklus II :

Tabel 4.5: Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

Siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal dari siklus I ke Siklus II

Siklus I Siklus II Peningkatan Hasil

Belajar Prosentase

78.09 80,47 2,38 3,05%

Berdasarkan table diatas diketahui rata-rata hasil belajar siswa yang

penilaiannya didasarkan pada aspek pengetahuan, sikap dan praktik pada

siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 2,38 poin atau 3,05% dari

kondisi siswa pada siklus I.

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi dari Kondisi

Awal ke Siklus II

Berikut tabel perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Tinggi

siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

dari Kondisi awal ke siklus II :

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.6 : Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Tinggi

Siswa Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal dari Kondisi Awal ke Siklus II

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan Hasil

Belajar Prosentase

64,59 80,47 15,88 24,59%

Berdasarkan table diatas diketahui rata-rata hasil belajar siswa yang

penilaiannya didasarkan pada aspek pengetahuan, sikap dan praktik pada

kondisi awal ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 15,88 poin atau 24,59%

dari kondisi awal siswa sebelum tindakan.

Berikut disajikan diagram rekapitulasi peningkatan hasil belajar

lompat tinggi siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal

Timur Kota Tegal dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan

pada diagram berikut ini :

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 4.6:Diagram Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Lompat Tinggi dari

Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram diatas diketahui rata-rata hasil belajar siswa

yang penilaiannya didasarkan pada aspek pengetahuan, sikap dan praktik

pada kondisi awal ke siklus I mengalami kenaikan 13,5 poin, dari siklus I ke

siklus II mengalami kenaikan sebesar 2,38 poin. Jadi secara keseluruhan

kenaikan hasil belajar sebesar 15,88 poin atau 24,59% dari kondisi awal siswa

sebelum tindakan ke siklus II.

4. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar lompat tinggi siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal pada

kondisi awal pembelajaran :

Tabel 4.7: Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

50

55

60

65

70

75

80

85

90

Ko

nd

isi

Aw

al

Si

klu

s I

Nai

k 1

3,5

po

in

78,09

Kondisi Awal

Siklus 1

Siklus 1I

80,47

Sikl

us

II

Nai

k 2

,38

po

in

64,59

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa kondisi awal ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal tahun ajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) tidak

ada (0%), kategori baik (tuntas) tidak ada (0%), kategori cukup baik (tuntas)

sebanyak 10 orang (31%), kategori cukup (tidak tuntas) sebanyak 13 siswa

(41%), kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 9 orang (28%). Berikut

diagram prosentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran kondisi

awal.

Persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi

awal dapat digambarkan pada diagram berikut ini Persentase pencapaian

ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal dapat digambarkan pada

diagram berikut ini :

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 0 0%

70-79 Cukup baik Tuntas 10 31%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 13 41%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 9 28%

Jumlah 32 100%

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Gambar 4.7: Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

pada Kondisi Awal SD Negeri Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun

Ajaran 2011/2012

5. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus I

Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar lompat tinggi siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal pada

pembelajaran siklus I :

Tabel 4.8:Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 15 47%

TUN

TAS

41%

TUN

TAS

28

%

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5

RENTANG NILAI

PR

OS

EN

TA

SE

13

0%

9

50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

KURANG CUKUP CUKUP BAIK BAIK SANGAT BAIK TU

NTA

S

31

%

0%

10

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

tahun ajaran 2011/2012 pada siklus I dengan kategori baik sekali (tuntas)

tidak ada (0%), kategori baik (tuntas) sebanyak 15 siswa (47%), kategori

cukup baik (tuntas) sebanyak 17 orang (53%), kategori cukup (tidak tuntas)

tidak ada (0%), kategori kurang (tidak tuntas) tidak ada (0%). Berikut

diagram prosentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I.

Persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I

dapat digambarkan pada diagram berikut ini :

Gambar 4.8 : Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran

2011/2012

70-79 Cukup baik Tuntas 17 53%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 0 0%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 32 100%

TUN

TAS

47

%

TUN

TAS

53

%

17 15

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5

RENTANG NILAI

PR

OS

EN

TA

SE

0% 0% 0%

50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

KURANG CUKUP CUKUP BAIK BAIK SANGAT BAIK

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar lompat tinggi siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal pada

pembelajaran siklus II :

Tabel 4.9: Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas V SD Negeri

Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

tahun ajaran 2011/2012 pada siklus II dengan kategori baik sekali (tuntas)

tidak ada (0%), kategori baik (tuntas) sebanyak 18 siswa (56%), kategori

cukup baik (tuntas) sebanyak 14 orang (44%), kategori cukup (tidak tuntas)

tidak ada (0%), kategori kurang (tidak tuntas) tidak ada (0%). Berikut

diagram prosentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus

II.

Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 18 56%

70-79 Cukup baik Tuntas 14 44%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 0 0%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 32 100%

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Persentase pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II

dapat digambarkan pada diagram berikut ini :

Gamabar 4.9: Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas V

SD Negeri Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

7. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Berikut table rekapitulasi ketuntasan hasil belajar lompat tinggi siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal pada

pembelajaran lompat tinggi dari kondisi awal, siklus I dan siklus II :

TUN

TAS

56

%

TUN

TAS

44

%

14

18

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5

RENTANG NILAI

PR

OS

EN

TA

SE

0% 0% 0%

50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

KURANG CUKUP CUKUP BAIK BAIK SANGAT BAIK

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.10: Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Tinggi Siswa

Kelas V SD Negeri Mintaragen 7 dari Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Prosentase ketuntasan hasil belajar lompat tinggi siswa kelas V SD

Negeri Mintaragen 7 dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II, dapat

gambarkan pada diagram berikut ini :

KONDISI Rentang

Nilai Keterangan Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

AWAL

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 0 0%

70-79 Cukup baik Tuntas 10 31%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 13 41%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 9 28%

SIKLUS I

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 15 47%

70-79 Cukup baik Tuntas 17 53%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 0 0%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

SIKLUS

II

90-100 Baik sekali Tuntas 0 0%

80-89 Baik Tuntas 18 56%

70-79 Cukup baik Tuntas 14 44%

60-69 Cukup Tidak Tuntas 0 0%

50-59 Kurang Tidak Tuntas 0 0%

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Gambar 4.10: Diagram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Tinggi

dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II SD Negeri

Mintaragen 7 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012

Berdasarkan diagram diatas dapat diperoleh informasi bahwa ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 kecamatan Tegal Timur Kota

Tegal tahun ajaran 2011/2012 memiliki peningkatan dari kondisi awal sampai

siklus II. Peningkatan ketuntasan siswa pada masing-masing kategori dan rentang

nilai bervariasi namun secara keseluruhan pada tiap siklus mengalami kenaikan

yang signifikan.

Dengan demikian peran penelitian tindakan kelas berupa perbaikan

pembelajaran sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan siswa

S2

0%

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2 3 4 5

RENTANG NILAI

PR

OS

EN

TA

SE

SI

0%

KA

28%

KA

47%

SI S2

0% 0%

KA

31%

KA

0%

S1

47%

S2

56%

SI

53% S2

41%

50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

KURANG CUKUP CUKUP BAIK BAIK SANGAT BAIK

KA = Kondisi Awal

SI = Siklus I

SII = Siklus II

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

terhadap pembelajaran lompat tinggi, rasa percaya diri, keberanian dan minat

siswa. Penggunaan media modifikasi pembelajaran berupa karet dan kardus

sangat mendukung keberhasilan dan menunjang ketuntasan belajar siswa.

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan yaitu : melalui modifikasi media pembelajaran pada pembelajaran

lompat tinggi siswa kelas V SD Negeri Mintaragen 7 Kecamatan Tegal Timur

Kota Tegal tahun ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan minat siswa terhadap

materi pembelajaran. Minat tersebut menyebabkan rasa percaya diri, keberanian

siswa dan rasa senang timbul sehingga hasil belajar meningkat dan jauh lebih baik

daripada kondisi semula.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan pada hasil belajar

siswa dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan nilai rata-

rata pembelajaran maupun nilai ketuntasan. Nilai rata-rata pembelajaran lompat

tinggi pada kondisi awal sebesar 64,59 , pada siklus I nilai rata-rata mengalami

kenaikan sebesar 13,5 poin dari kondisi awal menjadi 78,09. Pada siklus II

mengalami kenaikan 2,38 poin dari siklus I menjadi rata-rata 80,47. Secara

keseluruhan peningkatan nilai rata-rata dari kondisi awal ke siklus II sebesar

15,88 poin atau 24,59%.

Ketuntasan siswa dari kondisi awal sebelum tindakan ke siklus I dan siklus

II juga mengalami kenaikan yang signifikan dari KKM yang ditentukan yaitu

sebesar 73. Kriteria ketuntasan siswa sebesar 80% telah mampu dicapai oleh

peneliti. Siswa tuntas pada kondisi awal hanya sebesar 31,25% atau 10 siswa dan

siswa yang tidak tuntas 22 siswa atau 68,75%. Pada Siklus I keadaan tersebut

mengalami kenaikan sebesar 43,75 poin menjadi 75%. Siswa yang tidak tuntas

pada siklus I berkurang menjadi 8 siswa atau 25% dan siswa yang tuntas sebanyak

24 siswa atau 75%. Pada siklus II siswa tuntas mencapai 100% atau 32 siswa dan

yang tidak tuntas 0%.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan penerapan

pendekatan yang sesuai dengan latar belakang masalah yang terjadi dan sesuai

dengan karakteristik siswa dapat meningkatkan minat belajar siswa baik proses

maupun hasil. Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai suatu bahan

pertimbangan dan referensi bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan serupa

dalam pembelajaran lompat tinggi.

Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Olah raga Kesehatan dan

Rekreasi hasil penelitian dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam

melaksanakan proses pembelajaran Penjaskesrek khususnya yang berkaitan

dengan peningkatan hasil belajar lompat tinggi yang efektif dan menarik,

membuat siswa lebih aktif dan menghapus persepsi pembelajaran lompat tinggi

sebagai pembelajaran yang membosankan.

Hasil penelitian yang diperoleh mempunyai implikasi bagi perkembangan

pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya dan di SD

Negeri Mintaragen 7 Kota Tegal pada khususnya. Guru pendidikan jasmani dapat

menerapkan pembelajaran lompat tinggi melalui modifikasi media pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran melalui modifikasi media pembelajaran juga dapat

digunakan untuk pembelajaran atletik cabang dan nomor lainnya, sebagai variasi

dari pembelajaran dan daya tarik terhadap materi pembelajaran sehingga siswa

tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran atletik.

C. Saran

62

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI …/Upaya...PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MINTARAGEN 7 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012”

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain :

1. Bagi Guru

Guru hendaknya lebih inovatif menerapkan metode maupun media

dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam pembelajaran atletik

sebaiknya penyampaian materinya dimodifikasi dengan media pembelajaran

yang mengarah pada teknik atau materi yang akan dilaksanakan agar dapat

meningkatkan ketertarikan peserta didik.

2. Bagi Siswa

Bersikap aktif dan bersungguh-sungguh, memiliki motivasi dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih

bermanfaat.

3. Bagi Sekolah

Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran lebih dilengkapi,

sehingga guru dapat mengajar dengan baik dan siswa lebih optimal dalam

menerima materi pelajaran.