vi uji viabilitas bakteri asam laktat dari usus itik …digilib.unila.ac.id/27878/3/skripsi tanpa...

40
vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM YANG BERBEDA (Skripsi) Oleh : Hendra Verry Setyawan FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: phungduong

Post on 07-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

vi

UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADARANSUM YANG BERBEDA

(Skripsi)

Oleh :

Hendra Verry Setyawan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

vi

UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADARANSUM YANG BERBEDA

Oleh

Hendra Verry Setyawan

ABSTRAK

Bakteri asam laktat dapat ditemukan pada saluran pencernaan unggas antara lainpada tembolok, sekum, dan usus. Kemampuan BAL dalam menghasilkan asam laktatdan antibakteri, BAL dapat dimanfaatkan sebagai probiotik untuk meningkatkankesehatan dan produktivitas ternak. Pemberian probiotik pada ternak unggas dapatdilakukan bersamaan dengan pemberian ransum. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui viabilitas isolat Bakteri Asam Laktat pada media ransum yang berbeda.Penelitian ini menggunakan campuran isolat bakteri asam laktat dari usus itik (B4,B7, B8). Ketiga isolat bakteri tersebut diinokulasikan pada kedua media perlakuanyang berbeda, yaitu media ransum R1 dan ransum R2. Penelitian ini disusun denganpercobaan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola perlakuan 6x2. Faktor Aadalah lama waktu inkubasi 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam dan 10 jam. Faktor Badalah dua jenis media yaitu media ransum R1 dan R2. Masing-masing perlakuandiulang sebanyak 3 kali. Viabilitas BAL ditentukan berdasarkan jumlah populasi.Data dalam penelitian ini dianalisis secara Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkanbahwa BAL sebagai probiotik pada ransum R1 dan R2 viabilitasnya sampai 6 jam.Pada ransum R1 waktu inkubasi 0 jam jumlah populasinya yaitu 6,27 log CFU/g,pada 6 jam jumlah populasinya yaitu 6,20 log CFU/g. Sedangkan pada ransum R2waktu inkubasi 0 jam jumlah populasinya yaitu 6,25 log CFU/g, pada 6 jam jumlahpopulasinya yaitu 6,21 log CFU/g, setalah 6 jam inkubasi baik BAL pada R1 maupunR2 populasinya menurun. Viabilitas BAL dalam ransum R2 lebih baik dibandingkanR1 pada 4 jam inkubasi, jumlah populasi BAL pada R2 yaitu 7,36 log CFU/g danpada R1 yaitu 6,08 log CFU/g..

Kata kunci : Viabilitas, Bakteri Asam Laktat, Ransum, Molases.

Page 3: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADARANSUM YANG BERBEDA

Oleh

Hendra Verry Setyawan

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA SAINS

PadaJurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM
Page 5: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM
Page 6: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

v

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumberhadi pada 27 April 1995, merupakan putra kedua dari

dua bersaudara pasangan Bapak Sutikno, S.Pd dan Ibu Endang Purwaningsih

S.Pd.

Penulis menyelesaikan pendidikan formal di Taman Kanak-kanak (TK)

Sumberhadi pada tahun 2000, Sekolah Dasar SDN 1 Sumberhadi pada tahun

2001, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Melinting Lampung Timur

pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bandar

Sribhawono Lampung Timur pada tahun 2010.

Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Program Studi Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung melalui

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama menjadi

mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten dosen dalam Praktikum Mikrobiologi

Umum, Mikrobiologi Pangan dan Industri, dan Mikrobiologi Tanah. Selain itu

penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO)

sebagai anggota Biro Kesekretariatan dan Logistik pada periode 2013-2014.

Kemudian penulis melakukan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa

Dwimulyo, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang Bawang selama 60 hari

Page 7: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

vi

dan Program Kerja Praktik di Balai Besar Pengujian Penerapan Hasil Perikanan

(BBP2HP), Jakarta Timur dengan Judul “UJI Staphylococcus aureus PADA

PRODUK PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNI

2332.9:2015 DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI BALAI BESAR

PENGUJIAN PENERAPAN HASIL PERIKANAN (BBP2HP) JAKARTA

TIMUR”.

Page 8: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

PERSEMBAHAN

Allhamdulillahirobbil’alamin.....Kuhaturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya

serta suri tauladanku Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidupdalam berikhtiar

Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa memberikan curahan kasih sayang,cinta dan pengorbanan tanpa batas, serta mendoakan disetiap langkahkumenuju keberhasilan yang tak akan pernah terbalaskan walaupun denganpengabdian seumur hidupku dan tak akan pernah tergantikan oleh apapun

selain Jannah-Nya

Kakakku Dian Prastyawan danAdikku Endhah Trya Dumawati, atas segalamotivasi dan kasih sayang yang menantikan keberhasilanku

Seorang permaisuriku yang menjadi pendamping hidupku kelak yang akanmembimbing dan menemaniku dalam menjalani kehidupan hingga ke Jannah-

Nya

Para pendidikku dan Almamater yang kubanggakan

Page 9: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

“ Dan kelak Tuhanmu pasti akan memberikan karunia Nyakepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas”

(Qs. Adh-Dhuha : 5)

“…kenalilah Allah disaat kamu senang, niscaya Dia akanmengenalimu disaat kamu susah; apabila kamu meminta, mintalah

kepada Allah; apabila kamu meminta pertolongan, mintalah kepadaAllah…”

(HR. Tarmidzi)

“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu danorang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”

(Qs. Al Mujadilah : 11)

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehinggamereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. Ar Ra'd :11)

“Apa yang kau mulai (kerjakan), pantang untuk kau sesali”(Hendra Verry Setyawan)

“Janganlah menyerah oleh keadaan yang kadang membuatmu merasasesuatu tidak mungkin lagi menjadi kenyataan ”

(Hendra Verry Setyawan)

Page 10: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

ix

SANWACANA

Dengan mengucap Alhamdulillah, puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM

LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM YANG BERBEDA”.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali bantuan

yang penulis dapatkan dari berbagai pihak. Dengan terselesaikannya skripsi ini,

penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Christna N. Ekowati, M.Si., selaku pembimbing utama atas

kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik serta motivasi selama

penelitian dan penulisan skripsi.

2. Bapak Dr. Ir. Rudy Sutrisna , M.S., selaku pembimbing kedua yang telah

member nasehat, saran, dan bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Ir. Salman Farisi, M.Si.,selaku pembahas dan penguji yang telah

banyak memberikan saran, kritik dan koreksi pada penulis serta membimbing

penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D selaku Dekan FMIPA Universitas

Lampung.

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA

Universitas Lampung.

Page 11: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

x

6. Bapak Priyambodo, M. Sc., selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan memberi arahan dalam melakukan penelitian

hingga menyelasaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen dan karyawan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

8. Bapak dan Ibu yang tak pernah putus doa dan cinta kasihnya yang selalu

mengiringi setiap langkah buah hatinya tanpa lelah.Semoga Allah SWT

membalasnya dengan balasanSurga-Nya.

9. Kakakku Dian Prastyawan dan Adikku Endhah Trya Dumawati yang selalu

mendukung dan mendoakanku.

10. Teman seperjuangan penelitian“ BAL dari Usus Itik” ., Fatmawati Putri dan

Vina Silviana terimakasih atas saran, masukan, do’a, dukungan serta nasihat-

nasihat yang selalu diberikan.

11. Sahabat-sahabat Microholic: Dea Putri Andeska, Sarah Niati, Hafiz Auzar,

Nuraeini Prija, Lina Linda Wati, Yovita Selvie, Bella Rizcikal, Bella Noor,

Balqis Ananda Putri, Rizani Oktanisyah, Nur Rohman, Nailul Lutfiyah atas

motivasi, canda tawa, saran, kritik, semangat dan kebersamaan yang telah

diberikan.

12. Teman-teman seperjuangan Biologi angkatan 2013, khususnya “Bio-B 2013”

terimakasih atas doa dan kebersamaanya.

13. Kakak tingkat serta adik tingkat terimakasih atas bantuan, keceriaan, dan

dorongan semangat yang diberikan.

14. Seluruh Staf dan karyawan FMIPA Unila atas bantuan dan kerjasamanya

terutama Pak Imron, Pak Tris, Pak Hambali, Mba Nunung.

Page 12: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

xi

15. Almamater tercinta.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dan semoga laporan akhir

kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Amin

Bandar Lampung, 20 Juli 2017

Penulis,

HendraVerrySetyawan

Page 13: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ........................................................................... v

PERSEMBAHAN............................................................................ vii

MOTTO .......................................................................................... viii

SANWACANA ................................................................................. ix

DAFTAR ISI.................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR....................................................................... xv

I. PENDAHULUAN........................................................................ 1A. Latar Belakang dan Masalah ................................................... 1B. Tujuan Penelitian..................................................................... 3C. Manfaat penelitian................................................................... 4D. Kerangka Pikir......................................................................... 4E. Hipotesis.................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6A. Bakteri Asam Laktat............................................................... 6B. Bakteri Asam Laktat Sebagai Probiotik ................................. 7C. Viabilitas Bakteri.................................................................... 9D. Ransum Itik .......................................................................... 12E. Molases................................................................................. 13

Page 14: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

xiii

III. METODE PENELITIAN ......................................................... 15A. Waktu dan tempat................................................................. 15B. Alat dan Bahan ..................................................................... 15C. Metode Penelitian................................................................. 17D. Analisis Data ........................................................................ 17E. Prosedur Kerja...................................................................... 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 21A. HASIL................................................................................... 21B. PEMBAHASAN ................................................................... 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 25A. SIMPULAN .......................................................................... 25B. SARAN ................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 26

LAMPIRAN........................................................................................... 29

Page 15: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan nutrient bahan pakan............................................... 16

2. Komposisi ransum...................................................................... 16

3. Kandungan nutrient dalam ransum perlakuan………………… 17

4. Jumlah populasi BAL pada media ransum R1……………….. 30

5. Jumlah populasi BAL pada media ransum R2………………... 30

6. Hasil uji antagonis isolat BAL ................................................... 30

7. Perhitungan jumlah total BAL................................................... 31

Page 16: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Uji antagonis isolat BAL B7 (spread) terhadap isolat BAL B4(point plate) ……… ....……………………………………………. 21

2. Grafik viabilitas populasi BAL pada media perlakuan…………… 22

3. Uji antagonis isolat BAL B4 (spread) terhadap isolat BAL B7(point plate)......…………………………………………………… 33

4. Uji antagonis isolat BAL B4 (spread) terhadap isolat BAL B8(poin plate) ......……………………………………………………. 33

5. Uji antagonis isolat BAL B7 (spread) terhadap isolat BAL B8(poin plate) ......……………………………………………………. 34

6. Uji antagonis isolat BAL B8 (spread) terhadap isolat BAL B4(point plate)......…………………………………………………… 34

7. Uji antagonis isolat BAL B8 (spread) terhadap isolat BAL B7(point plate)......…………………………………………………… 35

8. Viabilitas BAL pada media ransum R1 perlakuan 0 jam.………… 36

9. Viabilitas BAL pada media ransum R2 perlakuan 0 jam.....……… 36

10. Viabilitas BAL pada media ransum R1 perlakuan 2 jam.....……… 37

11. Viabilitas BAL pada media ransum R2 perlakuan 2 jam.………… 37

12. Viabilitas BAL pada media ransum R1 perlakuan 4 jam.....……… 38

13. Viabilitas BAL pada media ransum R2 perlakuan 4 jam.………… 38

14. Viabilitas BAL pada media ransum R1 perlakuan 6 jam.........…… 39

15. Viabilitas BAL pada media ransum R2 perlakuan 6 jam.………… 39

Page 17: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Itik merupakan salah satu ternak yang dapat dijadikan sumber protein hewani

alternatif baik telur maupun dagingnya. Produktivitas itik dipengaruhi oleh

kualitas ransum dan kesehatan itik. Ransum merupakan bahan pakan yang

telah diramu dan biasanya terdiri dari berbagai jenis bahan dengan komposisi

tertentu. Jenis ransum yang diberikan akan mempengaruhi produksi itik

karena penggunaan ransum dengan tingkatan yang berbeda memiliki

kandungan nutrisi yang berbeda pula. Salah satu cara untuk meningkatkan

produktivitas itik yang sekarang sedang berkembang yaitu dengan

memperbaiki pakan ternak menggunakan mikroorganisme probiotik

(Gunawan dan Sundari, 2003).

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dapat

meningkatkan kesehatan manusia ataupun ternak dengan cara

menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan dan dapat

menghambat mikroba patogen. Salah satu kelompok bakteri yang berperan

sebagai probiotik adalah Bakteri Asam Laktat (Prado et al., 2008).

Page 18: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

2

Bakteri asam laktat dapat ditemukan pada saluran pencernaan unggas antara

lain pada tembolok, sekum, dan usus (Sjofjan et al., 2003). Salah satu

sumber isolat bakteri asam laktat yaitu berasal dari usus itik. Penelitian

Rahmawati (2012 ) bahwa dari 13 isolat yang diisolasi dari usus itik diketahui

5 jenis isolat asam laktat mampu menghambat pertumbuhan Eschercia coli

yaitu dengan kode B1, B2, B3, B4 dan B5. Kelima isolat B1, B3, dan B4

mempunyai daya hambat terbesar masing-masing 1,73, 1,5, 1,37 terhadap

Eschercia coli (Sutrisna, 2013).

Pada umumnya probiotik pada ternak unggas diberikan dalam bentuk

campuran ransum atau diberikan melalui air minum. Syarat isolat sebagai

probiotik yaitu mampu bertahan hidup pada ransum dan saluran pencernan.

Viabilitas atau daya tahan hidup bakteri ditunjukkan dengan jumlah populasi.

Menurut Kristiyanti ( 2015), viabilitas bakteri asam laktat pada tepung ikan

yang ditambah dengan glukosa ditunjukkan dengan jumlah generasi yaitu

sebesar 6,23 generasi/jam. Penelitian Esivan et al., (2015) menunjukkan

bahwa viabilitas tertinggi Lactobacilus casei pada dedak padi dengan

konsentrasi 20% (w/v) pada waktu inkubasi 10 jam yaitu 3,0 x 108 CFU/ml.

Lactobacilus casei ini merupakan salah satu strain probiotik yang mampu

tumbuh dengan baik di media dedak padi. Penelitian Sutrisna, et al., (2015),

isolat bakteri asam laktat dari usus itik B1 pada molases 1% menunjukkan

viabilitas dengan 1,73 generasi selama 72 jam. Waktu generasi diperkirakan

41,6 jam. Hal ini menunjukkan pemberian molases 1 % dapat meningkatkan

viabilitas. Menurut Hidayat dan Suhartini (2006) molases dapat digunakan

Page 19: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

3

sebagai sumber karbon karena mengandung sukrosa 30-40 %, glukosa 4-9 %,

dan fruktosa 5-12 %. Hermawati (2013) menunjukkan bahwa molases 2%

dan molases 1,5% merupakan konsentrasi paling optimal dalam

meningkatkan daya simpan terhadap viabilitas bakteri asam laktat. Hasil

penelitian Supriyanto (2012), konsentrasi molases 2% adalah konsentrasi

terbaik untuk pertumbuhan Lactobacillus plantarum.

Ransum itik adalah bahan pakan yang telah diramu dan biasanya terdiri dari

berbagai jenis bahan dengan komposisi tertentu. Ransum R1 dan R2

memiliki bahan nutrient yang sama, yang membedakannya yaitu molases

yang terdapat pada ransum R2 dan R1 tidak terdapat molases. Komposisi

ransum menurut Saputro (2016) terdiri dari campuran bahan-bahan pakan

yang meliputi dedak, tepung jagung, ampas tahu, tepung ikan, mineral,

molases, minyak sawit, lisin, metionin.

Sejauh ini informasi mengenai viabilitas isolat bakteri asam laktat B4, B7 dan

B8 yang diisolasi dari usus itik pada ransum belum diketahui. Oleh karena

itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap uji viabilitas isolat bakteri

asam laktat dari usus itik pada media ransum R1 dan R2.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas isolat bakteri asam laktat

dari usus itik pada media ransum yang berbeda.

Page 20: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

4

C. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat pada umumnya mengenai BAL sebagai probiotik pada media

ransum yang berbeda.

D. Kerangka Pikir

Menurut Pelczar dan Chan (2005) bakteri akan mampu mempertahankan diri

dengan baik di dalam lingkungan selama kondisinya menguntungkan.

Demikian pula BAL sebagai probiotik dapat mempertahankan hidupnya jika

faktor lingkungan sesuai. Faktor lingkungan yang mempengaruhi viabilitas

BAL sebagai probiotik adalah kelembapan dan tekanan osmotik pada ransum.

Syarat viabilitas BAL sebagai probiotik adalah mampu hidup dan mampu

bertahan hidup pada lingkungan ransum maupun dalam saluran pencernaan

ternak. Ransum merupakan bahan padat yang terdiri dari berbagai jenis

komposisi tertentu. R1 dan R2 memiliki bahan nutrient yang sama, yang

membedakan hanya molases yang terdapat pada R2. R1 dan R2 ketika

diberikan pada itik ditambahkan air dengan perbandingan 1:1.

Dengan adanya tambahan air, kedua ransum R1 dan R2 memberikan

kelembapan dan tekanan osmotik yang sesuai untuk BAL. Ransum R2

megandung molases, senyawa ini mengandung gula sederhana berupa

glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Molases ini juga dapat mendukung tekanan

osmotik di dalam sel dan BAL mampu bertahan hidup pada lingkungan

Page 21: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

5

ransum. Hal ini dapat mendukung viabilitas BAL dalam ransum. Ransum

adalah pakan yang diberikan kepada ternak tertentu selama 24 jam,

pemberiannya dapat dilakukan sekali atau beberapa kali selama 24 jam.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu BAL pada media ransum

yang berbeda dapat bertahan selama 10 jam.

Page 22: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bakteri Asam Laktat

Bakteri Asam Laktat (BAL) adalah kelompok bakteri Gram positif berbentuk

kokus atau batang, suhu optimum ± 400C, bersifat anaerob, tidak membentuk

spora, katalase negatif, dan oksidase positif, pada umumnya tidak motil,

dengan asam laktat sebagai produk utama fermentasi karbohidrat. Menurut

Suardana (2007) Lactobacillus lactis, Lactobacillus acidophilus,

Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus delbrueckii

adalah bakteri berbentuk batang, Gram positif dan sering berbentuk pasangan

dan rantai dari sel-selnya. Jenis ini umumnya lebih tahan terhadap keadaan

asam dan lebih banyak terdapat pada sayuran. Lactobacillus lactis dan

Lactobacillus brevis merupakan contoh BAL yang dapat ditemukan pada

hewan ternak yaitu sapi bali. Asam laktat yang dihasilkan oleh BAL dapat

menurunkan pH, sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri

pembusuk. Sifat-sifat khusus bakteri asam laktat yaitu mampu tumbuh pada

kadar gula, alkohol, dan garam yang tinggi, juga mampu memfermentasikan

monosakarida dan disakarida (Adams dan Maurice, 2008).

BAL dapat diisolasi dari berbagai sumber alam maupun selama proses

fermentasi beberapa makanan, dan dengan lingkungan yang berbeda, BAL

Page 23: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

7

juga banyak ditemukan pada bahan pangan yang diantaranya, sayuran, buah-

buahan, serta produk daging. Sumber BAL yaitu dapat ditemukan pada

saluran pencernaan unggas antara lain pada tembolok, sekum, dan usus

(Sjofjan et al., 2003).

B. Bakteri Asam Laktat Sebagai Probiotik

Bakteri asam laktat telah lama dikenal sebagai kelompok bakteri yang

menguntungkan. Pemanfaatannya sangat luas baik untuk pangan maupun

pakan. Pemilihan bakteri asam laktat sebagai probiotik sangat berkaitan

dengan sifatnya yang memenuhi kriteria aman untuk dikonsumsi sehingga

mampu bertahan hidup baik dari ransum dan saluran pencernan. Bakteri

asam laktat juga memiliki sifat seperti antimikroba, aktivitas antikolestrol,

efek stimulasi sistem imun, meningkatkan penyerapan laktosa oleh tubuh,

mencegah diare, dan aktivitas antimutagenik sehingga dapat mencegah

penyakit kanker usus (Fuller, 1992; Surono, 2004; dan Hill, 1995).

Peranan utama BAL dalam industri pangan adalah sebagai kultur starter

produk-produk yang melibatkan proses fermentasi atau produk pangan

fungsional yang memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan. Selain

memiliki efek mengawetkan pada produk fermentasi yang diinginkan,

beberapa bakteri asam laktat yang tergolong bakteri probiotik dapat

memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan dan menjaga keseimbangan

mikroba alami yang tinggal didalam tubuh manusia (Tamime et al., 2007).

Page 24: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

8

Efektivitas probiotik dapat bertahan jika mikroorganisme tersebut dapat aktif

dalam berbagai kondisi lingkungan yang berbeda dan tetap hidup dalam berbagai

bentuk. Mikroba tersebut harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain: (1)

dapat diproduksi secara massal; (2) tetap stabil dan viable dalam waktu lama

dalam kondisi penyimpanan dan di lapangan; (3) dapat bertahan hidup (akan

lebih baik jika dapat tumbuh) di dalam saluran pencernaan; dan (4) memberikan

dampak yang menguntungkan pada inang. Salminen et al.,(1998) menjelaskan

pentingnya viabilitas probiotik, yaitu preparasi mikroba hidup yang bermanfaat

bagi kesehatan. Jumlah mikroba hidup harus cukup untuk memberikan efek

positif bagi kesehatan dan mampu berkolonisasi sehingga dapat mencapai jumlah

yang diperlukan selama waktu tertentu.

Karakteristik suatu isolat bakteri untuk dapat dikategorikan sebagai probiotik

antara lain: bersifat nonpatogenik, harus mampu bertahan hidup, dan bersaing,

serta tumbuh dalam saluran pencernaan. Bakteri tersebut harus mampu melewati

beberapa rintangan seperti keasaman lambung yang tinggi, adanya sekresi garam

empedu ataupun antibiotik dalam usus halus, mampu menghasilkan senyawa

antimikroba untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen, serta mampu

melakukan penempelan pada usus halus, untuk dapat berperan dalam mendukung

kesehatan inangnya. Shortt (1999), menyatakan probiotik harus mempunyai

kemampuan bertahan pada proses pengawetan dan dapat bertahan pada

penyimpanannya. Probiotik jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh positif

terhadap fisiologi dan kesehatan inangnya (Schrezenmeir dan De Vrese, 2001).

Page 25: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

9

C. Viabilitas Bakteri

Menurut Nurkartika (2001) viabilitas adalah kemampuan hidup dari suatu

individu untuk mempertahankan hidupnya dalam persaingan antar individu

maupun terhadap alam (survival of the foetus). Menurut Pritanti (1995),

viabilitas bakteri dapat ditunjukkan dengan pertumbuhannya. Dalam media

tumbuh bakteri asam laktat ada syarat-syarat yang harus dipenuhi (Sneath et

al., 1986), antara lain, yaitu :

1. Nutrisi

Lactobacillus membutuhkan nutrisi kompleks seperti asam amino, peptida,

derivat asam nukleat, vitamin, garam, asam lemak, serta unsur pertumbuhan

dasar bakteri seperti karbon, nitrogen, oksigen, sulfur, fosfor, magnesium, zat

besi, dan sejumlah kecil logam lainnya. Karbon dan sumber energi untuk

mikroorganisme dapat diperoleh dari berbagai jenis gula karbohidrat

sederhana, sedangkan kebutuhan nitrogen dapat diperoleh dari sumber

anorganik berupa garam ammonium atau garam fosfat. Batas konsentrasi

untuk nutrisi yang diperbolehkan agar tidak menghambat pertumbuhan

mikroorganisme adalah ion ammonium 5 g/L, garam fosfat 10 g/L,

nitrat 5 g/L, etanol 100 g/L, dan glukosa (10-18%) 100 g/L. Jika konsentrasi

glukosa terlalu tinggi maka kecepatan fermentasi akan menurun dan akan

menghambat aktivitas yeast sehingga waktu fermentasi berjalan lebih lama.

Hal ini disebabkan oleh terjadinya plasmolisis pada dinding sel

mikroorganisme yang mengakibatkan dinding selnya pecah. Jika konsentrasi

Page 26: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

10

lebih kecil dari 10%, produk yang dihasilkan lebih sedikit karena nutrisi dan

medianya terlalu sedikit.

2. Kelembapan

Kelembaban udara merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kelangsungan hidup mikroorganisme. Pada bakteri hidup pada range

kelembaban yang terbatas yaitu sekitar 55%-65% dan bertahan dalam bentuk

aerosol (bioaerosol). Jumlah air bebas dalam bahan pangan yang dapat

digunakan oleh mikroorganisme dinyatakan dalam besaran aktivitas air

(Aw = water activity). Mikroorganisme memerlukan kecukupan air untuk

tumbuh dan berkembang biak. Seperti halnya pH, mikroba mempunyai nilai

Aw minimum, maksimum dan optimum untuk tumbuh dan berkembang biak

( Ahmadi dan Estiasih, 2009). Umumnya bakteri membutuhkan air

(Avalaible Water) yang lebih banyak dari kapang dan ragi. Sebagian besar

dari bakteri dapat tumbuh dengan baik pada Aw mendekati 1,00. Media

untuk sebagian besar bakteri mengandung gula tidak lebih dari 1% dan garam

tidak lebih dari 0,85% (larutan garam fisiologis). Konsentrasi gula 3% - 4%

dan garam 1 – 2% dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri

(Muchtadi, 1989). Niai Aw terendah dimana bakteri dapat hidup adalah 0,86.

Bakteri-bakteri yang bersifat halofilik atau dapat tumbuh pada kadar garam

tinggi dapat hidup pada nilai Aw yang lebih rendah yaitu 0,75. Kandungan

air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan bahan makanan terhadap

serangan mikroba yang dinyatakan Aw yaitu jumlah air bebas yang dapat

digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Berbagai

mikroorganisme mempunyai Aw minimum agar dapat tumbuh dengan baik,

Page 27: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

11

misalnya bakteri termasuk BAL dengan Aw : 0,90 ; khamir Aw : 0,80-0,90 ;

kapang Aw : 0,60-0,70.

3. Tekanan osmotik

Bakteri memperoleh bahan nutrisinya dalam bentuk larutan yang berasal dari

cairan ekstraseluler. Lingkungan intraseluler bakteri dipisahkan dari

lingkungan ekstraselulernya oleh membran dan dinding sel. Cairan dari

dalam sel keluar dan melalui proses osmosis. Perpindahan ini terjadi dari

lingkungan dengan tekanan osmotik rendah ke lingkungan dengan tekanan

osmotik tinggi. Media yang bersifat hipotonik (memiliki tekanan osmotik

yang lebih rendah dibandingkan dengan tekanan osmotik cairan intraseluler)

akan menyebabkan masuknya air ke dalam sel. Hal ini mengakibatkan

lisisnya sel bakteri (osmolisis). Media hipertonik akan menyebabkan

plasmolisis (sel mengerut) karena media ini menarik air dari dalam sel.

Prinsip ini dimanfaatkan pada proses pengawetan makanan seperti manisan,

asinan, selai, ikan asin, madu, dan susu kental manis.

Tekanan osmotik juga dibutuhkan untuk mempertahankan kesetimbangan

osmotik dengan kata lain tekanan osmotik diperlukan untuk menghentikan

osmosis, yaitu pergerakan molekul yang secara berlebihan melewati membran

semipermeabel sehingga tidak terjadi kerusakan struktur membran sel yang

dapat membunuh sel mikroba (Lestari, 2014). Jika substrat hipertonis maka

cairan di dalam sel keluar, akibatnya tekanan osmotik di luar sel tinggi

dibandingkan dengan cairan di dalam sel, sehingga selnya mengkerut.

Page 28: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

12

Pengamatan viabilitas bakteri dapat dilakukan dengan metode angka lempeng

total (total plate counts/ viable plate counts) dan spektrofotometri. Metode

angka lempeng total mengukur jumlah bakteri yang hidup saja, sedangkan

pada spektrofotometer mengukur biomassa sel yang hidup dan mati (Harley

dan Prescott, 2002). Metode angka lempeng total dapat memberi informasi

jumlah bakteri dalam sampel dengan asumsi bahwa satu koloni berkembang

dari satu sel. Pengenceran dilakukan sebelum bakteri ditumbuhkan dalam

medium agar pada cawan petri, sehingga setelah inkubasi akan terbentuk

koloni pada cawan tersebut dalam jumlah yang dapat dihitung (Tóth dan

Márialigeti, 2013). Jumlah koloni dalam cawan petri yang dipilih untuk

penghitungan koloni ialah antara 30 sampai 300 koloni (Cain et al., 2013).

D. Ransum Itik

Ransum adalah bahan pakan yang telah diramu dan biasanya terdiri dari

berbagai jenis bahan dengan komposisi tertentu. Ransum itik umumnya

terbuat dari bahan nabati dan hewani (Sudaro dan Siriwa, 2000). Ransum itik

dapat diberikan dalam bentuk pellet ataupun bentuk halus, pellet harus

diberikan secara kering, sedangkan yang bentuk halus dapat diberikan dalam

bentuk kering atau basah (Wahju, 1992). Air perlu ditambahkan ke dalam

ransum untuk membuat bahan ransum saling melekat, akan tetapi ransum

tidak boleh begitu basah sehingga menjadi becek, karena itik menyukai

ransum yang lengket (Anggorodi, 1995).

Page 29: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

13

Ransum adalah pakan yang diberikan kepada ternak tertentu selama 24 jam,

pemberiannya dapat dilakukan sekali atau beberapa kali selama 24 jam

tersebut. Ransum yang sempurna merupakan kombinasi beberapa bahan

pakan yang apabila dikonsumsi secara normal dapat disuplai zat-zat pakan

ternak dalam perbandingan jumlah, bentuk sedemikian rupa sehingga fungsi-

fungsi fisiologis dalam tubuh dapat berjalan secara normal. Komposisi

ransum itik biasanya terdiri dari jagung kuning, dedak halus, bungkil kacang

kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, dan bahan-bahan ransum lain yang

menjadi sumber protein dan energi (Wahju, 1992). Ransum berkadar protein

lebih tinggi dapat digunakan bila dikehendaki pertumbuhan lebih cepat,

karena ransum berenergi tinggi cenderung menyebabkan penimbunan lemak

terlalu banyak, ransum demikian tidak dianjurkan (Anggorodi, 1995).

E. Molases

Menurut Priyono (2009) molases merupakan sumber energi yang esensial

dengan kandungan gula didalamnya. Oleh karena itu, molases telah banyak

dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pakan ternak dengan kandungan

nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Molases memiliki kandungan protein

kasar sebesar 3,1%, serat kasar sebesar 0,6%, senyawa organik yang terdiri

dari bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) sebesar 83,5%, lemak kasar

sebesar 0,9% dan abu sebesar 11,9%. Molases dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu: (1) Cane-molasses merupakan molases yang memiliki kandungan 25 –

40% sukrosa dan 12 – 25% gula pereduksi dengan total kadar gula 50 – 60%

atau lebih. Kadar protein kasar sekitar 3% dan kadar abu sekitar 8 – 10%,

Page 30: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

14

yang sebagian besar terbentuk dari K, Ca, Cl dan garam sulfat; (2) Beet-

molasses merupakan pakan pencahar yang normalnya diberikan pada ternak

dalam jumlah kecil.

Page 31: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

15

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2017 di Laboratorium

Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan adalah laminar air flow cabinet, tabung reaksi,

autoclave, cawan petri, erlenmeyer, hot plate, micropippet dan pipet tip,

kapas, kain kasa, colony counter, oven, pipet volumetri dan pump.

2. Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi isolat bakteri

usus itik (B4, B7, dan B8) yang diperoleh dari koleksi (Sutrisna, 2013),

media deMan Rogosa and Sharpe (MRS) Broth, media deMan Rogosa

and Sharpe (MRS) Agar, NaCl steril, media ransum R1 dan R2.

Page 32: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

16

Tabel 1. Kandungan nutrient bahan pakan

Bahan MEKkal/kg

BK Protein Lemak SK Abu Ca P total

………………………………%.......................................................Ampas tahu 2751,00 14,60 18,52 15,84 21,63 4,98 0,53 0,38Teoung ikan 2880 88,38 36,65 10,58 1,36 36,61 5,11 2,88L-Lysin 0,60 100,00 62,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00DL-Metionin 0,30 100,00 58,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Molases 1980,00 82,40 3,94 0,30 0,40 11,00 0,88 0,14Minyak 8600,00 100,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00Jagung 3370,00 87,41 8,74 8,07 1,97 1,34 0,23 0,41

Dedak Padi 2400,00 88,82 11,17 18,69 11,11 6,32 0,07 1,50Mineral 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 48,00 13,00

Tabel 2. Komposisi ransum (Saputro, 2016).

No Bahan PakanPerlakuan

R1 (%) R2 (%)

1 Ampas Tahu 33,6 35,7

2 Tepung Ikan 11,0 17,2

3 L-Lysin 0,6 0,6

4 DL-Metionin 0,3 0,3

5 Molases - 1,6

6 Minyak Kelapa Sawit 2,0 1,6

7 Tepung Jagung 15,0 12,8

8 Dedak Padi 39,9 30,1

9 Mineral 0,1 0,1

10 Filler 0,5 0

Total 100 % 100%

Keterangan: R: komposisi ransum perlakuan

Page 33: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

17

Tabel 3. Kandungan nutrien dalam ransum perlakuan

Namabahan

Hasil analisis (%)

Protein Lemak Serat kasar Abu

R1 16,55 17,14 12,12 8,41

R2 17,98 15,73 11,55 10,32

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan campuran isolat bakteri asam laktat dari usus itik

(B4, B7, B8) koleksi (Sutrisna, 2013). Ketiga isolat bakteri tersebut

diinokulasikan pada kedua media perlakuan yang berbeda, yaitu media

ransum (R1), dan media ransum (R2). Penelitian disusun dengan percobaan

rancangan acak kelompok (RAK) pola perlakuan faktorial 6x2. Faktor A

adalah lama waktu inkubasi 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam, dan 10 jam.

Faktor B adalah dua jenis media tumbuh bakteri asam laktat, yaitu media

ransum (R1), dan media ransum (R2). Masing-masing perlakuan diulang

sebanyak 3 kali.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan cara Deskriptif.

Page 34: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

18

E. Prosedur Kerja

1. Peremajaan

Bakteri isolat B4, B7, dan B8 yang di campur menjadi satu dari usus itik

diremajakan pada tabung reaksi yang berisi medium MRS Broth

kemudian diinkubasi selama 48 jam di dalam inkubator pada suhu 37oC.

2. Pembuatan starter

Isolat yang telah diinkubasi dari peremajaan diambil sebanyak 1 ml ke

dalam 10 ml MRS Broth steril kemudian diinkubasi selama 48 jam dalam

inkubator.

3. Preparasi ransum dengan probiotik

Suspensi bakteri uji diinokulasikan secara merata dengan perbandingan

50 ml suspensi ( Standart Mac Farland 108 CFU/ml) untuk setiap 50

gram media pakan (Irianingrum, 2009) yaitu media ransum (R1) dan

media ransum (R2). Campuran antara suspensi bakteri dengan media

pakan dihomogenkan dan diinkubasi pada 0 jam (kontrol), 2 jam, 4 jam,6

jam, 8 jam, dan 10 jam.

4. Perhitungan sel bakteri

Perhitungan sel bakteri dilakukan secara tidak langsung dengan metode

pour plate. Masing-masing sampel perlakuan diambil sebanyak 1 gram,

lalu diencerkan dalam larutan garam fisiologis sebanyak 10 ml sebagai

pengenceran 10-1 dan seterusnya sampai pengenceran10-9. Diambil

Page 35: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

19

sebanyak 1 ml masing-masing dari 3 pengenceran tertinggi dituang

kedalam cawan petri steril, kemudian ditambahkan medium MRS Agar

sebanyak 15 ml. Cawan petri digoyangkan supaya suspensi dan media

tercampur merata (Pour Plate Method). Setelah media memadat,

diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 37°C selama 48 ± 2 jam. Setelah

diinkubasi dihitung jumlah koloni dengan menggunakan colony counter.

Hasil pehitungan jumlah koloni kemudian dikonversikan ke dalam sel/ml.

Jumlah koloni BAL yang tumbuh kemudian dimasukkan kedalam rumus

ALT (Angka Lempeng Total) sebagai berikut:

N = Σ C(n1 x 1) + ( 2 0,1) x d (Kristiyanti, 2015).Keterangan:

N = Jumlah koloni / gram

ΣC = Total koloni yang dapat dihitung

n1 = Jumlah cawan petri pada pengenceran pertama yang dihitung

n2 = Jumlah cawan petri pada pengenceran kedua yang dihitung

d = Pengenceran pertama yang dihitung

Page 36: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

20

5. Diagram Alir Penelitian

Inokulasi hasil peremajaan sebanyak 1 ml ke dalam9 ml MRS Broth, dan diinkubasi selama 48 jam

Dilakukan perhitungan Total Plate Count dengan metodepour plate menggunakan media MRS agar

Masing-masing perlakuan diinkubasi selama 0 jam, 2jam, 4 jam, 6 jam, 8 jam dan 10 jam dengan

perbandingan 50 suspensi untuk setiap 50 gram mediapakan

R1

Ransum tanpamolases

R2

Ransumbermolases 1,6 %

Jumlah koloni dihitung dengan colony counter

Isolat hasil peremajaan dicampur dengan 9 MRSBroth dan diinkubasi selama 48 jam, pada suhu 37◦C

C

Suspensi BAL yang telah diinokulasikan ke dalam 9 ml aquades steril sampaidiperoleh kekeruhan yang sama dengan stadart Mac Farland 0,5 dengankepadatan (1,5 x 108 CFU/ ml) dan diinokulasikan secara merata pada

masing-masing perlakuan

Page 37: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

25

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. BAL sebagai probiotik pada ransum R1 dan R2 viabilitasnya sampai 6

jam.

2. Viabilitas BAL dalam ransum R2 lebih baik dibandingkan R1 pada 4 jam

inkubasi. Jumlah populasi BAL pada R2 yaitu 7,36 log CFU/g dan pada

R1 yaitu 6,08 log CFU/g.

B. Saran

1. Untuk pemberian pakan itik dengan probiotik BAL dapat diberikan

dengan media ransum R1 dan R2, tetapi hanya dapat diberikan sampai

pada 6 jam.

2. Pemberian probiotik dengan ransum R1 dan R2 perlu diulangi setelah

jam ke-6.

3. Perlu dilakukan modifikasi komposisi media ransum, supaya BAL dapat

bertahan lebih dari 6 jam.

Page 38: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

26

DAFTAR PUSTAKA

Adams, M.R., M.O. Maurice. 2008. Food Microbiology Third Edition.RSC Publishing. Guildford, UK.

Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Penerbit PT. Gramedia,Pustaka. Jakarta

Cain, D., H. Hanks, M. Weis, C. Bottoms, dan J. Lawson. 2013. MicrobiologyLaboratory Manual Biol 2421L. Revised Spring. Collin CountyCommunity College.

Esivan S. M. M.,R. Roslina., N. Azrini., N. Athirah., O. Norasikin. 2015. Effectsof the Initial Rice Bran Concentration on the Production of Lactobacilluscasei as Digestive Bio-regulator. Jurnal Teknologi Sciences & Engineering.Vol. 74(7): 25-28. Johor. Malaysia.

Estiasih, T. dan Ahmadi, K. (2009). Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Hlm. 236-237

Fuller, R. 1992. Probiotics: The Scientific Basis. Chapman and Hall. London.

Gunawan dan M.M.S. Sundari, 2003, Pengaruh Penggunaan Probiotik dalamRansum terhadap Produktivitas Ayam. Wartazoa Vol. 13 (3): 92-98.Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harley and Prescott. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology 5th Edition.The McGraw Hill Companies

Hermawati, A. N. 2013. Viabilitas Bakteri Asam Laktat Yang DiisolasiDari Rumen Sapi Dalam Media Konsentrasi Molases. Skripsi.Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Hidayat, N.M.C dan Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Andi. Jakarta

Hill, M. J. 1995. Role of Gut Bacteria in Human Toxicology and Pharmacology.Taylor and Francis. New York.

Page 39: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

27

Irianingrum R. 2009. Kandungan Asam Fitat dan Kualitas Dedak Padi yangdisimpan dalam Keadaan Anaerob. Skripsi. Fakultas Peternakan. InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Kristiyanti, M. 2015.Viabilitas Bakteri Asam Laktat (BAL) Pada MediaTumbuh yang Dimodifikasi dengan Tepung Ikan. Skripsi. UniversitasLampung. Lampung.

Lestari. 2014. Uji daya Hidup Bakteri Asam Laktat Sebagai Kandidat ProbiotikPada Beberapa Media Preparasi Air minum Unggas. Skripsi. UniversitasLampung. Bandar Lampung

Muchtadi. 1989. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Departemen Pedidikandan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat AntarUniversitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Nurkartika. 2001. Intisari Biologi. PT Aksarindo Primacipta. Jakarta.

Pelczar MJ and E.C.S. Chan. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Jakarta:Universitas Indonesia.

Prado, F. C., J. L. Parada, A. Pandey and C. R. Soccol. 2008. Trends innondairy probiotic beverages. Journal of Food Research InternationalVol. 41 : 111-123.

Pritanti, L. 1995. Uji Viabilitas Candida Tropicalis, Strain G XIII 2.A. TerhadapSenyawa Fenol Pada Medium Air Laut Sintetik. Laporan PenelitianMagang Balibang Mikrobiologi. LIPI. Bogor.

Priyono. 2009. Penggunaan Molases Untuk Meningkatkan Pupuk. MahasiswaMagister Ilmu Ternak UNDIP. Semarang. Fakultas Peternakan, UniversitasPonogoro.

Rahmawati D. 2012.Uji Daya Hambat Isolat Bakteri Usus Itik (Anas Domestica)Terhadap Bakteri Gram Positif dan Pertumbuhan Isolat Bakteri Usus ItikPada Media MRS Broth. Skripsi.Universitas Lampung. Lampung

Salminen, S and A.V. Wright. 1998. Lactic Acid Bacteria. Marcell Dekker Inc.New York.

Saputro, B. 2016.Pengaruh Ransum Yang Berbeda Pada Itik Jantan TerhadapJumlah Leukosit dan Diferensial Leukosit. Skripsi. Universitas Lampung.Lampung.

Schrezenmeir, J., M. and De Vrese. 2001. Probiotics, Prebiotics, and SynbioticsApproaching A Definition. American Journal of Clinical Nutrition.Vol. 73: 361S-364S.

Page 40: vi UJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK …digilib.unila.ac.id/27878/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfUJI VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT DARI USUS ITIK PADA RANSUM

28

Shortt, C. 1999. The Probiotic Century: Historical and Current Perspectives.Review on Trend Food Science and Technology. Vol. 10: 411-417.

Sjofjan, O., Aulani’am, Sutrisdiarto, A. Rosdiana dan Supiati. 2003. Isolasi danIdentifikasi Bacillus Sp Dari Usus Ayam Petelur Sebagai SumberProbiotik. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati (Life Science).Vol. 15 : 2

Sneath, P. H. A., Mair, N. S., Sharpe, M. E., Holt, J. G. 1986. Bergey's Manual ofSystematic Bacteriology, Vol. 2. Williams & Wilkins Co. Baltimore:

Suardana, W. 2007. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari CairanRumen Sapi Bali sebagai Kandidat Biopreservatif. Journal of Veterinery.Vol. 8 (4) : 155 - 159.

Sudaro, Y, dan A. Siriwa. 2000. Ransum Ayam dan Itik. Penebar Swadaya.Jakarta.

Supriyanto, Agus. 2012. Studi Viabilitas dan Pola Pertumbuhan Bacillusmegaterium pada Konsentrasi Molase dan Waktu Inkubasi yang Berbeda.Skripsi. Program S-1 Biologi. Universitas Airlangga.

Surono, IS. 2004. Probiotik, Susu Fermentasi dan Kesehatan. Tri Cipta Karya.Jakarta

Sutrisna, R. 2013. Karakterisasi isolat Bakteri Asam Laktat dari Usus Itik (Anasdomestica) Terhadap Escherichia coli dan Salmonella pullorum. MakalahSeminar Nasional Sains & Teknologi V, Lembaga Penelitian UniversitasLampung.

Sutrisna R., C. N. Ekowati., R. Damayanti. 2015. Uji Daya Hidup Bakteri AsamLaktat dari Usus Itik Pada Media Tumbuh dengan Penambahan VariasiKonsentrasi Molases. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Vol. 16 (1): 40-44. Universitas Lampung. Lampung.

Tamime, A. Y., R. K. Robinson. 2007. Tamime and Robinson’s yoghurt: Scienceand technology. Third edition. CRC Press. Cambridge.

Tóth, E. M. and K. Márialigeti. 2013. Practical Microbiology Based on TheHungarian Practical Notes Entitled Mikrobiológiai LaboratóriumiGyakortalok. Eӧtvӧs Loránd University.

Trisno I. 2012.Mempelajari proses pemurnian molases dengan metoda koagulasi[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Wahju, J. 1992. Ilmu Nutrisi Unggas. Cetakan Ketiga Gadjah Mada UniversityPress.Yogyakarta.