03organisasi dalam pendidikan
TRANSCRIPT
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 1/49
Organisasi Dalam Pendidikan
Pengertian Organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan ³organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formalterikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang
mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.´
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan ³ organisasi ialah suatu sistem perserikatanformal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.´
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan ³organisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
y Organisasi Garis, Garis dan Staff, Fungsional
Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi garis, garis dan staff, fungsional dan
biasanya diterapkan pada organisasi yang besar dan kompleks. Pada tingkat komisaris
diterangkan tipe organisasi garis, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipeorganisasi fungsional.
Organisasi garis, staff dan fungsional dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan
menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian cocok untuk
dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks.
Pada bentuk organisasi ini dalam pembagian kerjannya mendapat perhatian yang sangat
khusus. Pembagian ini didasarkan pada spesialisasi bidang yang dimilkinya masing-masing
pada setiap tenaga pengajar atau karyawan.
Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan. Kelompok yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar
(guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya),dan anak didik (siswa, mahasiswa). Lembaga/institusi pendidikan biasanya menggunakan
struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di
bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat
fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian, sehingga setiap kepala
bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan.
Tetapi bentuk organisasi fungsional dan garis mempunyai kelemahan, yaitu adanya
spesialisasi/pembagian kerja dapat membuat para pengajar/karyawan bosan. Contohnya,
seorang guru yang telah mengajar pelajaran yang sama selama bertahun-tahun, akan
membuat guru tersebut merasa bosan dengan pekerjaannya.
http://niaas8.wordpress.com/2009/12/30/organisasi-dalam-pendidikan/
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 2/49
Manajemen PendidikanOPINI | 04 January 2011 | 16:59 2983 0 Nihil
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakamg Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM
yang akan menopang gerak pembangunan. Dalam era reformasi yang diikuti oleh
pemberlakuan otonomi daearah berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1999 serta
Undang-undang nomor 25 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah memiliki
dampak logis pada kewenangan daerah yang semakin otonom, termasuk di dalamnya
menyangkut bidang pendidikan. Pendidikan yang sebelumnya dikelola oleh pusat
(sentralisasi) dikembalikan kepada daerah. Dengan kebijakan ekonomi makronya,
memberikan imbas terhadap otonomi sekolah sebagai sub sistem pendidikan nasional
mengharuskan pemerintah melakukan rekontruksi kebijakan dalam upaya mengontrol
peningkatan mutu, efisiensi dan relefansi pendidikan serta pemerataan pelayanan
pendidikan, upaya-upaya tersebut tercermin dalam tindakan berikut: 1. Upaya
peningkatan mutu dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar pendidikan, yaitu
melalui konsensus nasional. Standar kompetensi yang memungkinkan adanya perbedaan
antar daerah akan menghasilkan standar kompetensi nasional dalam tingkatan standar
minimal, normal dan unggulan. 2. Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan mengarah
pada pengelolaan pendidikan berbasis sekolah dengan memberi kepercayaan yang lebih
luas kepada sekolah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada. 3. Peningkatan
relevansi pendidikan mengarah pada pendidikan bebasis masyarakat serta orang tua
dalam level kebijakan dan level operasional melalui komete (dewan) sekolah. 4.
Pemerataan pelayanan pendidikan mengarah pada pendidikan yang berkeadilan
berkenaan dengan pengelolaan biaya pendidikan yang adil dan transparan.
Pendidikan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang
memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan
suatu bangsa. Manfaat (benefit ) individu, social atau institusional akan diperoleh secara
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 3/49
bervariasi. Akan tetapi, manfaat individual tidak akan diperoleh secara cepat (quick
yielding ), tetapi perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa satu generasi.
Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik, tetapi
juga mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tentusaja memerlukan manajemen yang profesional. Manajemen pendidikan adalah suatu
penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,
pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik
sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi
maupun bentuknya, memiliki perilaku dan pembawaan yang berbeda-beda dan cenderung
berkembang mempengaruhi perilaku organisasi. Hal ini merupakan tantangan yang harus
dihadapi oleh setiap manajer atau pimpinan organisasi.
Manajemen Pendidikan merupakan suatu proses kerjasama yang sistematik,
sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Selain itu
Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenan dengan
pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Manajemen
baik tujuan jangka pendek , menengah dan jangka panjang. Manajemen atau pengelolaan
merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Karena tanpa Manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat terwujud
secara optimal, efektif & efisien. Dalam kerangka inilah akan tumbuh kesadaran akan arti
pentingnya Manajemen pendidikan yang memberikan kewenangan sekolah dan guru
dalam mengatur pendidikan & pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, mengawasi,
memepertanggungjawabkan, mengatur, serta memimpin SDM untuk membantu
pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Mengapa manusia cenderung selalu berorganisasi?
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 4/49
2. Bagaimana organisasi dan manajemen pendidikan?
3. Bagaimana konsep, dasar ± dasar dan prinsip manajemen pendidikan?
4. Bagaimana karakteristik manajemen pendidikan?
5. Apa kedudukan manajer dan leadership dalam manajemen pendidikan?
6. Bagaimana aktivitas dan dinamika manajemen pendidikan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kecenderungan Manusia Berorganisasi
1. Hakikat Manusia
Terdapat beberapa pendapat pandangan tentang manusia antara lain
pandangan psikoanalitik tradisional (dalam Hansen, Stevic dan Warner, 1977)
menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam
dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol oleh
kekuatan psikologis yang sejak semula sudah ada pada diri individu itu.
Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu terdiri dari tiga
komponen yaitu yang disebut id, ego. Id mendasari berbagai insting manusia yang
mendasari perkembangannya. Dua insting yang paling penting ialah insting seksual
dan insting agresi. Insting-insting ini m3enggerakkan pemuasan diri. Kaum neo-
analisis mengakui adanya komponen, id, ego dan super ego, namun lebih menekankan
pentingnya ego sebagai pusat kepribadian. Ego tidak dipandang sebagai fungsi
sebagai fungsi pengarah perwujudan id saja, melainkan sebagai fungsi pokok yang
bersifat rasional dan bertanggungjawab atas tingkah laku intelektual dan social
individu.
Selanjutnya pandangan Humanis (Rogers, 1961) mengemukakan bahwa
pribadiindividu merupakan proses yang terus berjalan, suatu kekuatan yang tidak
statis. Artinya individu merupakan satu kesatuan potensi yang terus berubah. Manusia
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 5/49
pada hakekatnya dalam proses menjadi ± on becoming- tidak pernah selesai, tidak
pernah sempurna. Sedangkan Adler (1954) masih bergolong humanis, berpendapat
bahwa manusia tidak semata-mata digerakkan oleh dorongan untuk memuaskan
dirinya sendiri, namun sebaliknya manusia digerakkan dalam hidupnya sebagian oleh
tanggung jawab sosial dan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu.
Selanjutnya Adler juga menyatakan bahwa individu melibatkan dirinya dalam
mewujudkan diri sendiri dalam membantu orang lain, dan dalam membuat dunia ini
menjadi lebih baik untuk ditempati.
Kaum behavioristik (dalam Hansen 1977) pada dasarnya menganggap bahwa
manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang peilakunya dikontrol oleh faktor-
faktor yang datang dari luar. Lingkungan menjadi faktor penentu tunggal terhadap
tingkah laku manusia.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manusia dalam Kegiatan Berorganisasi.
Menurut DR Buchari Zainun (1987), lima faktor yang mendasari kegiatan manusia
dalam berorganisasi yaitu:
a. faktor spesialisasi dan pembagian kerja.
Keharusan untuk adanya spesialisasi dan pembagian kerja, senagaiakibat dari pertumbuhan organisasi serta pekembangan dan kemajuan teknologi.
Keharusan ini harus disertai oleh kewaspadaan akan bahaya spesialisasi itu baik
terhadap diri, organisasi yang bersangkutan maupun terhadap masyarakat pada
umumnya. Bahaya spesialisasi terhadap seseorang dalam organisasi sering terjadi
bilamana orang itu sudah demikian terpaku dalam pekerjaannya sehingga benar-
benr tenggelam dalam keramaian tanpa melihat dimana dia berada.
b. faktor koordinasi.
Spesialisasi itu harus ada manfaat dan artinya bagi administrasi bilamana
disertai dengan adanya koordinasi. Spesialisasi dan koordinasi tidak ubahnya
seperti satu mata uang dengan dua sisi. Organisasi modern menuntut adanya
golongan atau kelompok petugas yang merupakan spesialis, namun sama penting
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 6/49
dan perananya dengan golongan itu dibutuhkan pula orang yang dapat bertindak
sebagai generalis.
c. faktor tujuan
Koordinasi mewujudkan suatu organisasi yang lain daripada hanya
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dengan koordinasi itu seluruh kegiatan serta
usaha-usaha perseorangan dapat diarahkan kepada suatu tujuan tertentu. Karena
itu kedua faktor terdahulu harus pula disertai dengan adanya suatu tujuan yang
merupakan tujuan suatu kebijaksanaan pusat. Tujuan yang tercermin pada gambar
kedua di atas juga merupakan suatu kebijaksanaan yang diperlukan oleh seorang
generalis untuk mengarahkan seluruh kegiatan dalam rangka koordinasi. Maksud
adanya satu kebijaksanaan itu adalah sebagai kerangka dasar seluruh kegiatan
organisasi.
d. faktor prosedur kerja
Untuk merealisasikan tujuan atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan
prosedur kerja yang terperinci, teratur, dan terpercaya. Adanya faktor ini antara
lain dapat mengurangi pemborosan waktu, tenaga dan biaya dengan mencegah
kekeliruan dan kesalahan yang tidak perlu. Malah dapat meningkatkan
penggunaan dan kegunaan semua faktor ±faktor produksi yang tersedia dengan
sebaik-baiknya.
e. faktor dinamika lingkungan.
Kenyataan bahwa organisasi dan administrasi itu berada dalam suatu
lingkungan yang dinamis khususnya karena yang menjadi objek dan subjeknya
adalah manusia yang hidup. Kecuali disentuh oleh dinamikanya peronalitas
manusia, organisasi dan administrasi itu dipengaruhi oleh dinamika politik,
pendapat umum, situasi masyarakat, perubahan-perubahan teknik modern, dan
berbagai faktor ekologi administrasi lainnya.
Dinamika polotik dan pendapat umum jelas tampak umpamanya pada saat
berlangsungnya pemilihan umum. Pada saat pemilihan umum ini biasanya
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 7/49
terbentuk polarisasi pendapat umum terhadap pemerintah yang sedang berkuasa
dan hasil-hasil kerjanya.
1. Manusia dan Organisasi
Manusia adalah makhluk Tuhan YME yang kompleks dan unik dan
diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Substansi
pertama disebut tubuh (fisik/jasmani) sebagai unsur materi, sedang substansi kedua
disebut jiwa (rohani/psikis) yang bersifat sebagai unsur non-materi. Dalam
keterpaduan kedua substansi itu manusia menjalani hidup dan kehidupan yang
kompleks dan unik. Salah satu keunikannya yang mendasar adalah kehidupannya
yang dibekali dengan hakekat kemanusiaan (manusiawi) yang terdiri dari :
a. Hakekat Individualitas.
Setiap individu manusia menyadari identitasnya yang tidak sama dengan
individu yang lain. Setiap individu menyadari identitasnya yang tidak sama secara
fisik dan psikis dari individu yang lain. Dalam ketidaksamaan itu, setiap manusia
tampil sebagai individualitas, dan memerlukan perlakuan sesuai individualitasnya
masing-masing.
b. Hakekat Sosialitas.
Setiap masnusia sebagai individu memerlukan ndividu yang lain. Tidak
seorangpun manusia di muka bumi ini yang dapat hidup sendiri dan menyendiri
tanpa komunikasi dengan sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang
memiliki hakekat sosialitas (kebersamaan) berupa kecenderungan untuk berada
bersama pada satu tempat dan waktu yang sama, dengan saling berinteraksi.
c. Hakekat Moralitas.
Setiap manusia sebagai individu untuk dapat hidup secara harmonis
bersama individu yang lain dalam bentuk masyarakat harus mampu membatasi
diri masing-masing.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 8/49
Dari uraian-uraian diatas jelas kiranya bahwa terbentuknya
organisasi khususnya dalam bentuk usaha atau perusahaan, oleh hakekat
kemanusiannya. Usaha itu yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk
dalam bentuk perusahaan, pada dasarnya tertuju pada pemenuhan kebutuhan
(need) sebagai manusia. Kemampuan memenuhi kebutuhannya itu merupakan
prasyarat penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai manusia.
1. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia antara lain :
a. Kebutuhan Fisik/Jasmaniah yang terdiri dari :
1. Kebutuhan Pangan (makan dan minum).
2. Kebutuhan Sandang (pakaian) dan Papan ( Perumahan).
3. Kebutuhan Seks (meneruskan keturunan).
4. Kebutuhan Kesegaran Jasmani berupa Udara Segar, Istirahat, dan Rekreasi
termasuk Olah Raga.
b. Kebutuhan Psikologis yang terdiri dari:
1. Kebutuhan Rasa Aman (Fisik dan Pikir).
2. Kebutuhan akan Kepastian Masa Depan, termasuk memperoleh pendidikan
yang memadai.
3. Kebutuha Sosial antara lain kebutuhan diakui/diterima dan dihormati,
kebutuhan realisasi dan aktualisasi diri, kebutuhan kekuasaan dan lain-lain di
dalam masyarakatnya.
c. Kebutuhan Spiritual.
Kebutuhan ini terutama sekali berbentuk kebebasan memeluk dan
beribadah menurut agama masing-masing.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 9/49
Dalam kenyataan Manajemen S umber Da ya Manusia dalam berorganisasi
adalah untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya, sedang sebaliknya
kebutuhan itu pulalah yang menjadi obyek manusia berorganisasi yang disebut
perusahaan.
4. Kecenderungan Manusia untuk berorganisasi
Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah
kegiatan dari orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi
juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Sekelompok orang yang mendirikan sebuah organisasi tentu punya alasan yang
kuat mengapa dan untuk apa mereka mendirikan organisasi tersebut. Ada dua alasan
mengapa orang memilih berorganisasi:
a. Alasan sosial (social reason), sebagai ³zoon politicon´ artinya makhluk yang hidup
secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi
pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada
organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual atau ekonomi.
b. Alasan materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat
melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu: (a)
dapat memperbesar kemampuannya; (b) dapat menghemat waktu yang diperlukan
untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi; (c) dapat
menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah
dihimpun.
Dari penjelasan di atas dapat terlihat jelas bahwa organisasi mempunyai arti yang
sangat penting bagi sebagian orang, karena organisasi merupakan alat dari manajemen untuk
mencapai tujuan. Sekolah merupakan sallah satu contoh organisasi sosial yang formal.Dengan sekolah, kita diajarkan pergaulan yang baik, dimana hal tersebut bisa kita kaitkkan
juga dengan mengapa orang memilih organisasi, dengan sekolah dapat memperbesar
kemampuan dari masing-masing siswa, dari yang tidak tahu menjadi tahu, menghemat waktu
yang diperlukan bagi siswa, tenaga pengajar, maupun dinas setempat untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 10/49
Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai tujuan, dan pada saat yang
sama manusia juga membutuhkan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu
antara organisasi dan manusia memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan
menguntungkan.
B. Organisasi dan Manajemen Pendidikan
1. Hakikat Organisasi
a. Makna Organisasi
Organisasi itu merupakan:
1) Kumpulan ± kumpulan individu
organisasi merupakan kumpulan orang yang berserikat dan bekerjasama.
Hanya sekumpulan manusia saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu
organisasi.
2) memiliki Tujuan
walaupun terdapat sekumpulan orang namun mereka tidak memiliki tujuan
yang sama maka tidak dapatdikatakan berorganisasi.
3) Koordinasi
setelah terdapat dua criteria di atas, agar memudahkan dalam pencapaian
tujuan, maka perlu ada pengkoordinasian. Pengkoordinasian ini penting agar
organisasi dapat terarah.
Organisasi di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
untuk memilih dan memilah orang ± orang (guru dan personel sekolah lainnya)
serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas ± tugas orang
itu dalam rangka mencapai tuuan sekolah.
b. Ciri-ciri Organisasi
Ciri umum dari organisasi yaitu:
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 11/49
1) sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang;
2) orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara, artinya
mereka semua berinteraksi;
3) interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur
tertentu;
4) masing-masing orang di dalam organisasi memiliki sasaran-sasaran pribadi,
beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang
dilakukannya.
c. Elemen-elemen Organisasi
Organisasi mempunyai beberapa elemen-elemen yaitu:
1) Manusia;
2) tujuan tertentu;
3) pembagian tugas-tugas;
4) sebuah sistem untuk mengkoordinasi tugas-tugas;
5) sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada di luarnya.
Sedangkan menurut Chester I. Barnard organisasi mengandung tigaelemen, yaitu:
1) kemampuan untuk bekerja sama;
2) tujuan yang ingin dicapai;
3) komunikasi.
d. Proses Pengorganisasian
Organisasi memiliki empat unsur yaitu:
1) organisasi merupakan suatu sistem, terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian
yang dalam melaksanakan aktivitasnya saling berkaitan satu sama lain;
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 12/49
2) pola aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi pada
umumnya mengikuti pola tertentu dengan urutan pola kegiatan relatif teratur
dan berulang-ulang;
3) sekelompok orang/individu, organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan
orang-orang, setiap manusia mempunyai keterbatasan baik kemampuan fisik,
daya pikir maupun waktu. Oleh karena itu mereka berorganisasi, agar dapat
saling bekerja sama dan melengkapi untuk mencapai tujuan yang telat
ditetapkan;
4) tujuan organisasi, organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan
organisasi terbagi dua, yaitu tujuan jangka panjang bersifat abstrak (misi) dan
tujuan jangka pendek =tujuan operasional (obyektif).
e. Struktur Organisasi
Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang
lebih kecil, membbebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan
kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya
dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.
Proses pengorganisasian meliputi beberapa tahap: P ert ama, pemerincian
pekerjaan yaitu menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan. K ed ua, pembagian kerja yaitu membagi seluruh beban kerja
menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau
perkelompok. K etig a, penyatuan pekerjaan yaitu dengan cara yang rasional,
efisien. Penyatuan kerja ini biasanya disebut departementalisasi. K eempat ,
kooordinasi pekerjaan yaitu mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan
yyang harmonis. K elima, melakukan monitoring dan reorganisasi.
Menurut E. Kast dan James Rosenzweig (1974) struktur diartikan sebagai
pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan
sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang
dan kelompok agar tercapai tujuan. Menurut simon (1958) struktur itu sifatnya
relatif stabil, statis, dan berubah lambat atau memerlukan waktu untuk
penyesuaian-penyesuaian. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja,
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 13/49
pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan,
kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.
Menurut Stoner, (1986) struktur organisasi dibangun oleh lima unsur,
yaitu: 1) spesialisasi aktivitas; 2) standardisasi aktivitas; 3) koordinasi aktivitas; 4)
sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan; dan 5) ukuran unit kerja.
Spe siali sa si aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan
kelompok di seluruh organisasi atau pembagian kerja dan penyatuan tugas
tersebut ke dalam unit kerja (departementalisasi)
St and ar aktivit a s merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk
menjamin kelayakgunaan aktivitas. Menstandardisasi berarti menjadikan seragam
dan konsisitem pekerjaan yang harus dilakukan bawahan, biasanya dengan
menggunakan peraturan, uraian jabatan, dan program seleksi, orientasi kerja,
keterampilan kerja.
K oordina si aktivit a s adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi
dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan usaha, pemasaran,
produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang secara langsung
menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi memerlukan koordinasi.
Sentr ali sa si d an de sentr ali sa si peng ambil an keput usan mengacu pada
lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah proses kosentrasiwewenang dan pengambilan keputusan pada tingkat atas suatu organisasi.
Keuntungan sistem sentralisasi antara lain pengaturan yang sama bagi semua unit
dalam organisasi. Kelemahanya, bawahan tidak berkembang dan putusan oleh
atasan menyita waktu lama, terlebih jika data ada pada bawahan. Untuk mengatasi
hal itu, dilakukan pendelegasian wewenang pada semua tingkat organisasi yang
disebut desentralisasi.
Uk ur an unit ker ja mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok
kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian menyangkut
penentuan pekerjaan, pembagian kerja, penetapan mekanisme untuk
mengkoordinasikan kegiatan, salah satu hasil dari proses ini adalah struktur
organisasi yang merupakan prosedur formal manajemen organisasi.
1. Manajemen
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 14/49
a. Makna Manajemen
Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya
menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu
ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yangdiklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan
konseptual.
Manajemen sebagai proses yaitu dengan menetukan langkah yang
sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.
Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang
dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilankhusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya
mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.
b. Makna Manajemen Pendidikan
1) Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapa
tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang daru
tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung
lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud.
2) Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemantauan, dan penilaian.
a) Perencanaan
Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana
mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak
biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
b) Pengorganisasian
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 15/49
Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas ± tugas kepada orang yang
terlibat kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian banyak
dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas ± tugas
dibagi untuk dikerjakan masing ± masing anggota organisasi.
c) Pengkoordinasian
Mengandung makna menjaga agra tugas ± tugas yang telah dibagi itu
dapat dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi
menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan dan disepakati.
d) Pengarahan
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap
melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat
menimbulkan terjadinya pemborosan.
e) Pemantauan
Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui
sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai
tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan
perkataan lain, kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan
untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses
pencapaian tujuan.
3) Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian ± bagian dan bagian ± bagian itu
berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan
sumber. Jika manajemen dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha
untuk melihat apakah pemanfaatan sumber ± sumber yang dalam mencapai
tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah
dalam pencapaian tujuan itu terjadi pemborosan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 16/49
5) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Hal ini
merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan
yang dimiliki administrator pendidikan itu.
6)
Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.Kita tahu bahwa melaksanakan kerjasama dan memimpin kegiatan
sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.
7) Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain
mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang dimaksudkan
orang lain tersebut.
8) Manajemen seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan
tata usaha yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat ± menyurat dengan
segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.
Hal yang berbeda antara organisasi dan manajemen adalah organisasi
sebagai alat atau wadah sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu,
sedangkan manajemen lebih mengarah kepada pengaturan atau pengelolaan untuk
mencapai tujuan tersebut, adapun persamaan dari organisasi dan manajemen
adalah sama-sama memiliki sasaran dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Secara sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen
dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber
secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Menurut Brucbeker
ed ucat ation should be trou g h of a s proce ss of man reciprocal ad jusman to nat ure.
Dinyatakan bahwa pendidikan merupakan proses timbal balik antara kepribadian
individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan. Yang dimaksud
dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk
membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi
kehidupan.
Pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003
dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 17/49
menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan
yang dilakukan melalui aktiviitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian,
penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara
sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
Tujuan manajemen pendidikan meliputi: (1) produktivitas, yaitu
perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber
yang dipergunakan (input); (2) kualitas, yaitu menunjuk kepada suatu ukuran
penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang
(products) dan atau jasa (service) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas
bobot atau kinerjanya; (3) efektivitas, yaitu ukuran keberhasilan tujuan organisasi;
(4) efisiensi, yaitu berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul.
Suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secara optimal dengan
penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.
C. Konsep, dasar-dasar, dan Prinsip Manajemen Pendidikan
1. Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
a. Kerangka Konsep
Shrode Dan Voich (1986) menyatakan bahwa Kerangka dasar
manajemen mrliputi ³ P hilo soph y, A sumiious , P rinciple s , and T heory, W hivh are
ba sic to t he st udy of any di sclipline of mana gement´. Secara sederhana dikatakan
bahwa falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang
dikembangkan dari berpikir praktis. Bagi seorang manajer falsafah merupakan
cara berpikir yang telah terkondisikan dengan lingkungan. Perangkat organisasi,
nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari tanggung jawab seorang manajer.
Falsafah seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi-asumsi tentang
lingkungan, peran organisasinya, dan atau garis besar untuk bertindak.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 18/49
Seperangkat prinsip yang berkaitan satu sama lain dikembangkan dan diuji dengan
pengalaman sebelum menjadi suatu teori. Untuk seorang manajer, suatu teori
tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang
timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang
merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh dan prinsip
serta teori-teori dijadikan dasar kegiatan manajerial, secara sederhana dapat
digambarkan melalui suatu diagram / skema sebagai berikut:
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 19/49
b. Deskripsi
Konsep
Setiap jenis
pengetahuan termasuk pengetahuan manajemen
mempunyai ciri ± ciri yang spesifik mengenai apa, bagaimana, dan untuk apa
pengetahuan manajemen tersebut disusun. Di dalam pengatahuan manajemen,
falsafah pada hakekatnya menyediakan seperangkat pengetahuan untuk berpikir
efektif dalam memecahkan masalah ± masalah manajemen. Ini merupakan
hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah
organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen. Bagi seorang manajer perlu
pengetahuan tentang kebenaran manajeman, asumsi yang telah diakui, dan nilai ±
nilai yang telah ditentukan. Pada akhirnya semua itu akan memberikan kepuasan
dalam melakukan pendekatan yang sistematik dalam praktek manajerial.
Teori manajemen mempunyai peran atau membantu menjelaskan perilaku
organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas dan kepuasan. Di dalam
proses manajemen digambarkan fungsi ± fungsi manajemen secara umum yang
ditampilkan ke dalam perangkat organisasi dan mulai dikenal sebagai teori
manajemen klasik. Menurut teori klasik pilar ± pilar manajemen klasik terdiri dari4 pilar, yaitu: pembagian kerja, proses saklar fungsi ± fungsi, struktur, rentang
pengawasan. Para ahli banyak yang akan mengatakan bahwa manajemen belum
mempunyai teori yang standar, tetapi sebagai pendekatan.
c. Konsep Manajemen
Dari segi bahasa manajemen berasal dari kata mana ge (to mana ge) yang
berarti ³to cond uct or to carry on, to direct ́ (Webster Super New School and
Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan
³Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola´(John M. Echols, Hasan
Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner¶s Dictionary
mengartikan µto Mana ge¶ sebagai ³to succed in doing somet hing e s pecially
somet hing difficult«.. Mana gement t he act of r unning and controlling busine ss or
simil ar org anization´ sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 20/49
µManajemen¶ diartikan sebagai ³Prose penggunaan sumberdaya secara efektif
untuk mencapai sasaran´(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi
Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan
formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian
manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.
Tabel 1Pendapat Pakar tentang Manajemen
No Pengertian manajemen Pendapat
1. The most comporehensive definition views
manajemen as an integrating process by
which authorized individual create, maintain,
and operate an organization in the selection
an accomplishment of it¶s aims
(Lester Robert
Bittel (Ed), 1978 :
640)
2. Manajemen itu adalah pengendalian dan
pemanfaatan daripada semua faktor dan
sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan
(planning), diperlukan untuk mencapai atau
menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja
yang tertentu
(Prajudi
Atmosudirdjo,1982
: 124)
3. Manajemen is the use of people and other
resources to accomplish objective
( Boone& Kurtz.
1984 : 4)
4. .. manajemen-the function of getting things
done through people
(Harold Koontz,
Cyril O¶Donnel:3)
5. Manajemen merupakan sebuah proses yang
khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan :
Perencanaan, pengorganisasian,
menggerakan, dan poengawasan, yangdilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia serta
sumber-sumber lain
(George R. Terry,
1986:4)
6. Manajemen dapat didefinisikan sebagai (Sondang P.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 21/49
No Pengertian manajemen Pendapat
µkemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan
orang lain¶. Dengan demikian dapat pula
dikatakan bahwa manajemen merupakan alat
pelaksana utama administrasi
Siagian. 1997 : 5)
7. Manajemen is the process of efficiently
achieving the objectives of the organization
with and through people
De Cenzo&Robbin
1999:5
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa
perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip
dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam
rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang
ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terry
menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari
Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya
dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip
yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap
organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat
memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar
dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya
mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh
suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 22/49
dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen
semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
d. Konsep Manajemen Pendidikan
Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka
pemahaman tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi
prinsip serta fungsi-fungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan
terlihat dalam substansi yang dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang
berkaitan dengan masalah pendidikan.
Oteng S uti sna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan
hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi
pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan
pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3) substansi
administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku
administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen pendidikan
mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga
pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap
berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi
perkembangan teori dalam hal manajemen.
Dalam kaitannya dengan makna manajemen Pendidikan berikut ini akan
dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para
ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan
antara Manajemen dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya,
sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna
yang sama.
Tabel 2.1 Pendapat Pakar tentang manajemen Pendidikan
No Pengertian manajemen Pendidikan Pendapat
1. Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses kerjasama dengan
memanfaatkan semua sumber personil dan
Djam¶an Satori,
(1980: 4)
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 23/49
No Pengertian manajemen Pendidikan Pendapat
materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efisien«
2. Dalam pendidikan, manajemen itu dapat
diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya
Made Pidarta,
(1988:4)
3. Manajemen pendidikan ialah proses
perencanaan, peng-organisasian, memimpin,
mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,
mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap,
mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat
dan kebangsaan
Biro Perencanaan
Depdikbud,
(1993:4)
4. educational administration is a social process
that take place within the context of social
system
Castetter.
(1996:198)
5. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan
sebagi proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan«
Soebagio
Atmodiwirio.
(2000:23)
6. Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang
mempelajari bagaimana menata sumber daya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Engkoswara
(2001:2)
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 24/49
No Pengertian manajemen Pendidikan Pendapat
secara produktif dan bagaimana menciptakan
suasana yang baik bagi manusia yang turut serta
di dalam mencapai tujuan yang disepakati
bersama
Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen
pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau
administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang
terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat
untuk mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan
pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang
yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam
bidang lain.
Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan
dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut :
Perorangan
Garapan
Fungsi
SDM SB SFD
Perencanaan TPP
Pelaksanaan
Pengawasan
K elembagaan
Tabel 2.2 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen
dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB),
dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang
dikerjakan dalam konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 25/49
Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun
kelembagaan Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka
kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-
tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat
dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (In stit utional level), tingkatan
manajerial (mana gerial level), dan tingkatan teknis (technical level) (Murphy dan
Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga
pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan
dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis
berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan
dalam konteks kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan yang luas,
disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga cukup banyak dan
kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang terlibat
dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah
Menurut Con sortium on Renewing Ed ucation (Murphy dan Louis, ed.
1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang
perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu:
1. Integrative capital (modal integrative)
2. Human capital (modal manusia)
4. Financial capital (modal keuangan)
5. Social capital (modal social)
6. Political capital (modal politik)
M od al integr atif adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian
empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan
pendidikan. M od al manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran.
M od al keuang an adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan dan
memperbaiki proses pendidikan. M od al so sial adalah ikatan kepercayaan dan
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 26/49
kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas. M od al politik adalah
dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses
pendidikan/pembelajaran.
Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwasalah satu fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan
proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan
evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses
pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses
belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan
Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik
merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses
pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang
langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen
Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan
menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru
merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen
pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya
dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga
akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan
dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini.
1. Prinsip Manajemen Pendidikan
Prinsip ± prinsip Manajemen pendidikan :
a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan
tujuan ± tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran.
b. prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan
waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 27/49
c. Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan,
suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor ± faktor ekosistem dan
kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.
d.
Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya
di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta
didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.
f. Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang
dipergunakan relevan ( terkait ) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Berikut mengenai prinsip MBS. MBO, dan MIS
a. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS)
Istilah MBS (Manajemen Berdasarkan Sasaran) pertama kali dipopulerkan
sebagai suatu pendekatan terhadap perencanaan oleh Peter Drucker (1954). MBO
merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan
tahapan tujuan organisasi. Dengan MBO dilakukan proses penentuan tujuan
bersama antara atasan dan bawahan.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi
dalam melaksanakan misinya. Misi organisasi membantu organisasi dalam
identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaruan diri. Pada setiap
tingkat organisasi diperlukan komitmen para manajer pada pencapaian sasaran
perseorangan dan sasaran organisasi secara efektif. Menurut Reddin (1971)
sistem MBO dapat efektif jika mengandung unsur ± unsur sebagai berikut:
1) Komitmen pada program
2) Penentuan sasaran pada tingkat puncak
3) Sasaran individu
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 28/49
4) Peran serta aktif semua tingkatan manajer sangat menentukan tercapai tidaknya
sasaran.
5) Otonomi dalam pelaksanaan rencana
6) Penilai prestasi
Keunggulan MBO yaitu:
a. Pengelolaan cenderung lebih baik karena keharusan membuat program.
b. Peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas.
c. Individu mengikat diri pada tugas ± tugasnya.
d. Pengawasan lebih efektif berkembang.
Kelemahan MBO
1) Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep ± konsep dan
pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik
MBO secara tepat.
2) Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para
anggota untuk berpartisipasi.
3) Tidak mudah menilai prestasi kerja.
4) Perubahan yang diinginkan MBO dalam perilaku manajer kemungkinan akan
menimbulkan masalah dalam proses MBO.
b. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang
Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu konsep manajemen
modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem, dalam
kaitannya dengan perubahan dan pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan
dan pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan lingkungan internal dan
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 29/49
eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan perilaku dan kelompok dan
wadahnya.
Manajer pada umumnya bekarja pada lingkungan yang selalu berubah.
Perubahan lingkungan yang bermacam ± macam, menuntut organisasi selalumenyesuaikan diri. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan
mengembangkan SDM. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan
pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan organisasi juga sering ditemukan
dalam berbagai konflik, baik konflik individu, kelompok maupun antar
kelompok.
c. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi
Perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan
kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan
keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi
manajemen (Management Information System/MIS) yaitu suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan
sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil
yang dicapai.
Hal ± hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM ini adalah :
1) Perlu diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan.
2) Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
3) Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan.
4) Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada para
pengambil keputusan.
Dalam merancang bangun SIM, yang harus dihindari adalah:
1) Informasi yang lebih banyak itu selalu lebih baik.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 30/49
2) Manajer memerlukan informasi yang mereka inginkan.
3) Apabila manajer diberi informasi yang mereka perlukan keputusan yang
diambilnya akan lebih baik.
4) Sarana komunikasi yang lebih banyak, selalu menghasilkan prestasi yang lebih
baik.
5) Manajer tidak perlu mengetahui kerja SIM.
6) Komputer dapat melalkuan segala ± galanya.
B. Karakteristik Manajemen Pendidikan
Karakteristik manajemen pendidikan sekolah meliputi:
1. Perencanaan dan pengembangan sekolah;
2. Iklim budaya sekolah;
3. Harapan yang tinggi untuk berprestasi;
4. Pemantauan terhadap kemajuan sekolah;
5. Kepemimpinan kepala sekolah;
6. Pengembangan guru dan staf;
7. Penguatan kapasitas sekolah;
8. Keterlibatan orang tua dan masyarakat;
9.
Keterlibatan dan tanggungjawab siswa;
10. Pengahargaan dan intensif; (11) Tata tertib dan kedisiplinan.
C. Manager dan Leadership dalam Manajemen Pendidikan
1. Hakikat Pemimpin
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 31/49
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunya kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan
sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner (1988)
semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan makin
besar potensi kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada
pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang
formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain. Sebagaimana telah diungkapkan
pada bagian terdahulu, kekuasaan itu bersumber pada imbalan., paksaan, keahlian,
acuan, hokum, charisma/ kekuatan pribadi. Berdasarkan itu bawahan atau orang
menerima atau tidak menerima atas segala sesuatu yang harus dilakukan.
Berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah kepemimpinan telah
dilakukan. Pendekatan pertama, yaitu pendekatan sifat yang memfokuskan pada
karakteristik pribadi pemimpin. Pendekatan kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam
hubungannya dengan bawahannya. Pendekatan ketiga, yaitu pendekatan situasional
yaitu memfokuskan pada kesesuaian antara perilaku pemimpin dengan karakteristik
situsional. Pandangan situasi mengasumsikan bahwa kondisi yang menentukan
efektifitas pemimpin bervariasi menurut situasi, keterampilan dan harapan bawahan,
lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan.
Menurut Sugeng Prabowo manager adalah seseorang yang bekerja dengan
atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan
dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Tugas utama manager adalah
mengkoordinasi. Walau tampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiiatan
mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manager
tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika
manager tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan
dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi.
Secara teoritis manager harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Jika
fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi
disebut sebagai seorang manajer. Robbins (2003) merinci fungsi manajemen menjadi
4 bagian yang meliputi: pl anning , org anizing , leading , dan controlling . Perencanaan
( pl anning ) merupakan pekerjaan yang meliputi, perumusan tujuan, penetapan strategi,
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 32/49
pengembangan rencana-rencana menjadi program yang dapat dikoordinasikan dalam
penerapannya. Pengorganisasian (org anizing ) merupakan kegiatan yang menetapkan
apa yang diperlukan untuk dikerjakan, bagaiamana mengerjakannya, dan siapa yang
akan mengerjakan. Memimpin (leading ) merupakan kegiatan mengarahkan dan
memtoivasi seluruh komponen yang ada dalam orgnisasi, dan menyelesaikan berbagai
konflik. Sedangkan pengendalian (controlling ) merupakan kegiatan untuk memonitor
berbagai aktivitas dan menjamin bahwa apa yang dikerjakan sudah sesuai dengan
perencanaan yang dibuat.
Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai
kepemimpinan/leader ship. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah
mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua
definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur yang sama.
Sarros dan Butchatsky (1996), ³leadership is defined as the purposeful
behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the
benefit of individual as well as the organization or common good´. Menurut definisi
tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988), ³leadership means using power to influence thethoughts and actions of others in such a way that achieve high performance´.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa
implikasi. Antara lain:
Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para
karyawan atau 1bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki
kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya
karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.
Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan
kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai
kinerja yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 33/49
kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam
berbagai situasi.
Ketiga: kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri
(integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan(cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment),
kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk
meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Walaupun
kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan manajemen (management),
kedua konsep tersebut berbeda.
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut,
³kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk
dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan,
mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya
suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang di dalam situasi-
situasi kerjasma. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya
kepemimpinan, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interaksi
kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di luar
kelompok, ia harus berada di dalam suatu kelompok dimana ia memainkan peranan-
peranan dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Nurkolis (2003) menyebutkan beberapa perbedaan antara manajer dan
pemimpin, yaitu (1) pemimpin memikirkan organisasinya dalam jangka panjang; (2)
pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas baik menyangkut kondisi internal,
eksternal, maupun kondisi global; (3) pemimpin mempengaaruhi pengikutnya sampai
diluar batas kekuasaannya; (4) pemimpin menekankan pada visi dan nilai-nilai yang
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 34/49
tidak tampak, mempengaruhi pengikutnya secara tidak rasional dan elemen-elemen
tak sadar lainnya dalam hubungannya antara pemimpin dan pengikut; (5) pemimpin
memiliki keterampilan politik untuk mengatasi konflik yang terjadi diantara
pengikutnya, dan (6) pemimpin berpikir dalam upaya memperbaiki organisasinya.
2. Teori Kepemimpinan
a. Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan.
Usaha pertama kali dilakukan oleh psikolog dan peneliti untuk
memahami kepemimpinan yaitu mengenali karakteristik atau cirri-ciri para
pemimpin yang berhasil. Penelitian masa itu ditunjukkan untuk mengetahui sifat-
sifat pemimpin yang mencakup: intelektualitas, hubungan social, kemampuan
emosional, keadaan fisik, imajinasi, kekuatan jasmani, kesabaran, kemauan
berkorban, dan kemauan bekerja keras.
Untuk menyukseskan pelaksanaan tugas para pemimpin belakangan ini
telah banyak dilakukan penelitian oleh para ahli dengan harapan dapat ditemukan
model kepemimpinan yang baik atau efektif. Namun, kesimpulan dari hasil studi
itu, ternyata tidak ada satu model tunggal yang memenuhi harapan. Dalam
kaitannya dengan cirri-ciri pemimpin. Gerungan menyatakan bahwa setiap
pemimpin, sekurang-kurangnya memiliki tiga cirri, yaitu (1) Penglihatan social,
(2) kecakapan berpikir abstrak, dan (3) keseimbangan emosi. Sedangkan menurut
J. Slikboer, pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat: (1) dalam bidang
intelektual, (2) berkaitan dengan watak, dan (3) berhubungan dengan tugasnya
sebagai pemimpin. Cirri-ciri lain yang berbeda dikemukakan oleh Ruslan
Abdulgani (1958) bahwa pemimpin harus mempunyai kelebihan dalam hal: (1)
menggunakan pikiran, (2) rohani, (3) jasmani.
b. Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku memandang bahwa kepemimpinan bahwa
kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat
(tr ait s) pemimpin. Alas an sifat seseorang relative sukar untuk diidenfikasikan.
Beberapa pandangan ahli, antara lain James Owen (1973) berkeyakinan bahwa
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 35/49
perilaku dapat dipelajari, hal ini berarti bahwa orang yang dilatih dalam perilaku
kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian
hasil penelitian telah membuktikan bahwa perilaku kepemimpinan yang cocok
dalam satu situasi belum tentu sesuai dengan situasi yang lain. Akan tetapi,
memang perilaku kepemimpinan ini keefektifannya bergantung pada banyaknya
variable, kesimpulan penelitian membuktikan bahwa perilaku pemimpin tertentu
adalah lebih efektif dibandingkan dengan dua aspek perilaku, yaitu fungsi dan
gaya kepemimpinan. Robert F. Bales (Stoner, 1986) mengemukakan hasil
penelitian bahwa kebanyakan kelompok yang efektif mempunyai bentuk
kepemimpinan terbagi ( shared leader ship), umpamany satu orang menjalankan
fungsi tugas, dan anggota lain melaksanakan fungsi social. Pembagian fungsi ini
karena seseorang perhatian akan terfokus pada satu peran dan mengorbankan
peran lainnya.
c. Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinan
bergantung pada kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan, sikap dan persepsi.
Cukup banyak pendukung pendekatan ini, diantaranya model kontingensi Fiedler,
model normative Vroom Teeton, dan teori jalur tujuan (T he P at goal t heory).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
Faktor ± faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Pemimpin yaitu:
a. Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin
b. Pengharapan dan perilaku atasan
c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan
d. Kebutuhan tugas.
e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
f. Harapan dan perilaku rekan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 36/49
4. Perspektif kepemimpinan kependidikan
Pemimpin pendidikan perlu memiliki integrasi ketrampilan teknis,
pedagogis, professional dan manajerial, sebagaimana Hughes (1988) uraikan sebagai
¶ profe ssional-a s-admini str ator ¶ yang mencakup d ualit a s peran sebagai pimpinaneksekutif (chief executive) dan memimpin secara profesional (leading profe ssional ),
dalam aspek internal maupun eksternal (gambar 1). Untuk menjadi pemimpin
pendidikan yang efektif harus mampu mengkombinasikan dan menciptakan sinergi
kedua aspek tersebut. Selain itu, pemimpin pendidikan harus mampu menggunakan
berbagai sumberdaya material dan manusia secara kreatif, melibatkan anggota
organisasi sesuai peran masing-masing dalam pengambilan kebijakan (pendekatan
partisipatif). Dari beberapa hasil riset, diidentifikasi bahwa kombinasi kepemimpinan
kepala sekolah yang profesional, harapan tinggi (partisipasi) warga sekolah, dan
budaya sekolah yang positif merupakan faktor penentu efektivitas sekolah.
|Kepemimpinan Pendidikan |
Chief executive officer Leading professional |
|Peran Internal |Peran Internal |
| | |
|Ahli strategi (Strategist): |Penasihat (Mentor): memberi |
|mengartikulasikan arah dan focus |bimbingan profesional kepada |
|strategis organisasi; bertindak |bawahan |
|sebagai katalisator pengembangan |Pendidik (Educator): |
| |mempertunjukkan kmp teknis |
|Manajer (Manager): |dan ketrampilan pengajaran |
|mengalokasikan dan mengkoordinir |Penasehat (Advisor): mendukung |
|bidang fungsi organisasi |dan memberi arahan kepada para |
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 37/49
|Wasitr (Arbitrator): bertindak |murid, orangtua, guru, dll |
|sebagai perantara organisatoris | |
|dan wasit | |
|Peran Eksternal |Peran Eksternal |
| |
|Petugas eksekutif (Executive |Duta besar (Ambassador): duta |
|officer): bertanggung-jawab |organisasi dalam cakupan luas |
|kepada pemerintah |aktivitas profesional eksternal |
|Diplomat (Diplomat): |Pengacara (Advocate): jurubicara |
|mengartikulasikan misi dan |kelembagaan bbg permasalahan|
|melakukan hubungan dengan |pendidikan dan bidang profesional|
|masyarakat (stakeholders) dan |lainnya |
|badan eksternal | |
Gambar 1.
Kepemimpinan Pendidikan: Dualitas Peran (Law & Glover: 2000)
Pemimpin Pendidikan: ³Cult ure C reator´
Menurut Duignan & Macpherson efektivitas sekolah menekankan
pentingnya apa yang terjadi di dalam kelas dan kepemimpinan pendidikan yang
menyediakan suatu kultur di dalam proses belajar mengajar, oleh karenanya,
pemimpin pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kultur organisasi
yang mempertinggi pengembangan dan pertumbuhan organisasi (Bush & Coleman,
2000). Kualitas yang diidentifikasi oleh Duignan dan Macpherson pada pemimpin
pendidikan (ed ucative leader ), serupa dengan pemimpin transformational, yang
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 38/49
menekankan pada pemimpin yang mendorong dan memberdayakan tanggung jawab
bawahan, dengan:
a. Menciptakan peluang untuk peserta (partisipan) dalam proses perubahan untuk
merefleksikan praktek mereka dan mengembangkan pemahaman pribadimenyangkut implikasi dan perubahan diri mereka;
b. Mendorong mereka yang terlibat dalam implementasi suatu peningkatan untuk
membentuk kelompok sosial dan menyediakan dukungan timbal balik sepanjang
proses perubahan;
c. Menyediakan peluang umpan balik positif untuk semua yang terlibat dalam
perubahan; dan
d. Sensitip pada hasil pengembangan proses dan menyediakan kondisi-kondisi penting
bagiumpan balik dan tindak lanjut sehingga yang terlibat memiliki kesempatan
mendiskusikan dan memikirkan kembali gagasan dan praktek mereka.
Fiedler (1997) mencatat implikasi di atas untuk kepemimpinan pengajaran
mencakup: 1) Mengelola pengajaran dan kurikulum; 2) Pengawasan pengajaran; 3)
Monitoring kemajuan siswa; dan 4) Menyediakan iklim mengajar yang mengajar.
Northfield menambahkan bahwa kunci corak pemimpin mendidik (ed ucative leader )adalah pemimpin menyediakan peluang untuk peserta mengembangkan pemahaman
pribadi dan mendorong pada kondisi-kondisi untuk merefleksikan dalam praktek
(Bush & Coleman, 2000).
5. Peran Utama Pemimpin Pendidikan
Menurut Lunenberg & Orstein (2000) secara garis besar pemimpin
pendidikan memiliki tiga peran utama: bidang kepemimpinan, managerial, dan
kurikulum-pengajaran. Berikut akan dijelaskan masing -masing peran tersebut.
a. Peran kepemimpinan kepala sekolah
1) Kepala sekolah merupakan kunci dalam membentuk kultur sekolah. Kepala
sekolah harus dapat membentuk budaya positif, di mana staf berbagi
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 39/49
pengertian, dan memiliki dedikasi untuk peningkatan sekolah dan pengajaran.
Sukses siswa disoroti dan kolegialitas menyebar keseluruh bagian sekolah.
Moril tinggi, kepedulian, dan memiliki komitmen.
2)
Kepala sekolah harus dapat menjalin hubungan dengan kelompok, internal daneksternal sekolah, seperti (1) pengawas dan pengelola pendidikan pusat, (2)
dewan sekolah, (3) teman sejawat, (4) orang tua, (5) masyarakat sekitar, (6)
guru, (7) siswa, dan (8) kelompok eksternal seperti profesor, konsultan, badan
akreditasi, dan sebagainya. Kepala sekolah yang efektif perlu untuk percaya
pada kemampuan diri dan mampu mensinergikan persepsi, harapan, maupun
kemampuan berbagai kelompok tersebut dapat memberi dukungan terhadap
kemajuan sekolah.
b. Peran manajerial kepala sekolah
1) Peran manajerial merupakan aspek utama kepemimpinan sekolah. Katz dan
Kanz membagi ketrampilan manajemen ke dalam tiga area utama: (1) teknis
(technical ), mencakup teknik proses manajemen (perencanaan, pengaturan,
koordinasi, pengawasan, dan pengendalian), (2) manusia (human),
ketrampilan hubungan antar manusia, memotivasi dan membangun moral, (3)
konseptual (concept ual ), menekankan pengetahuan dan teknis terkait jasa
(atau produk) tentang organisasi. Sergiovanni menambahkan dua area lain
manajemen untuk pengurus sekolah, yaitu kepemimpinan simbolis ( s ymbolic
leader ship), tindakan kepala sekolah memberi teladan (model ) kepada warga
sekolah, dan kepemimpinan budaya (cult ur al leader ship), bahwa kepercayaan
dan nilai-nilai kepala sekolah merupakan unsur penting. Fullan dan Sarason
menambahkan suatu dimensi manajemen sekolah yaitu kepala sekolah sebagai
agen perubahan (change a gent ) dan fasilitator.
2) Secara umum, kepala sekolah harus ³memimpin dari pusat´ (lead from t he
centre): demokratis, mendelegasikan tanggung-jawab, memberi kuasa dalam
pengambilan keputusan, dan mengembangkan usaha kolaboratif yang
mengikat siswa, guru, dan orang tua. Hal tersebut mengandung arti bahwa
pemimpin dalam segala hal hendaknya ada di tengah komponen organisasi
(partisipatif).
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 40/49
3) Lipham mengembangkan sebuah ³teori empat faktor ³ ( four-f actor t heory)
tentang kepemimpinan untuk kepala sekolah, yaitu (1) kepemimpinan
struktural, (2) kepemimpinan fasilitatif, (3) kepemimpinan yang mendukung,
dan (4) kepemimpinan partisipatif. Semua faktor kepemimpinan tersebut
menekankan ketrampilan managerial dan administratif. Kebehasilan kepala
sekolah adalah dapat memodifikasi atau menyesuaikan empat faktor
kepemimpinan sesuai kebutuhan sekolah.
c. Peran kurikulum-pengajaran kepala sekolah
Bidang kurikulum-pengajaran hendaknya menjadi prioritas kerja utama
kepala sekolah sehingga dapat meningkatan mutu pendidikan di sekolahnya.
Murphy mengembangkan enam peran kepala sekolah dibidang kurikulum dan
pengajaran, yaitu: (1) menjamin kualitas pengajaran, (2) mengawasi dan
mengevaluasi pengajaran, (3) mengalokasi dan melindungi waktu pengajaran, (4)
mengkoordinir kurikulum, (5) memastikan isi matapelajaran tersampaikan, dan (6)
monitoring kemajuan siswa. Menurut Murphy, enam peran tersebut
menggambarkan suatu contoh kepala sekolah efektif.
D. Aktivitas dan Dinamika Manajemen Pendidikan.
1. Aktivitas Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan sebagai suatu sistem seyogyanya mengandung dua dimensi
yang konsisten dan saling terkait, yakni dimensi yang berdasarkan konsep-konsep
manajemen dan dimensi yang berdasarkan pada konsep-konsep pendidikan. Dengan kata lain,
pengembangan suatu sistem manajemen pendidikan hendaknya berupaya memadukan kedua
dimensi itu.
Perencanaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan disusun secara bertahap, yang meliputi:
a. Pencanaan pendidikan yang menyeluruh yang berskala nasional untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan nasional
yang telah digariskan dalam sistem pendidikan nasional. Perencanaan pada tahap
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 41/49
ini menjadi dasar dalam rangka penyusunan perencanaan pendidikan jangka
panjang.
b. Perencanaan pendidikan jangka panjang, misalnya untuk jangka selama satu pelita.
Perencanaan ini tergolong sebagai perencanaan pendidikan bertingkat strategis.
c. Perencanaan pendidikan tingkat medium yang berjangka sedang dalam jangka waktu
yang relatif pendek misalnya untuk jangka satu tahun atau dua tahun pertama dari
pelita.
d. Perencanaan pendidikan bertingkat operasional, yang berjangka pendek, misalnya
dalam jangka satu tahun/2 tahun semester. Perencanaan pendidikan ini umumnya
dilaksanakan pada tingkat wilayah dan kelembagaan pendidikan.
Organisasi Pendidikan
Implikasi konsep sistem organisasi sebagaimana telah dikemukakan dalam
uraian di atas, mengandung implikasi tertentu dalam rangka pengembangan
pendidikan. Suatu sistem organisasi pendidikan yang lengkap dan menyeluruh
memiliki tiga sub sistem, yakni strategi, operasi dan koordinasi. Komponen-
komponen ini terdapat pada tiap jenjang pendidikan, baik pada tingkat program
maupun pada tingkat kelembagaan pendidikan.
Pengorganisasian program pendidikan nasional terdiri dari tiga jenjang, yakni
tingkat pusat, tingkat propinsi, dan tingkat Kotamadya/Kabupaten. Masing-masing
jenjang organisasi program pendidikan tersebut ketiga komponen (strategi, operasi
dan koordinasi).
Ketiga jenjang organisasi program harus mengandung komponen strategi
yakni berdasarkan dan berinteraksi dengan lingkungan di mana program itu berada,
yang meliputi kebudayaan, sistem nilai, kependudukan, ekonomi, dan sebagainya.
Perbedaan derajat lingkungan menentukan kadar interaksinya dengan tiap jenjang
organisasi program bersangkutan.
Ketiga jenjang organisasi program juga memiliki komponen operasi, yakni
kegiatan-kegiatan substantif pada kategori input (misalnya: target populasi, ketegasan,
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 42/49
siswa, sumber biaya, peralatan, dan sebagainya), proses (misalnya: kurikulum, sistem
instruksional, media, evaluasi), output (yakni para lulusan baik kualitas maupun
kuantitas). Kegiatan-kegiatan tersebut sudah tentu berbeda pada tiap jenjang
organisasi.
Komponen koordinasi juga terdapat pada tiap jenjang organisasi program,
yang memadukan antara komponen strategi dan komponen operasi, dalam jangka
panjang dan jangka pendek. Dengan koordinasi ini akan tercipta keseimbangan dan
kesamaan tindakan dan arah kegiatan organisasi program dalam upaya mencapai
tujuan program pendidikan pada masing-masing jenjang keorganisasiannya. Dengan
demikian, kegiatan organisasi jangka pendek senantiasa berada dalam kerangka
organisasi program jangka panjang.
Kontrol (Pengawasan) Pendidikan
Fungsi kontrol (pengawasan pendidikan) sangat pending, karena erat
kaitannya dengan pelaksanaan dan hasil yang diharapkan oleh sistem pendidikan.
Peranan dan kategori kontrol yang telah dikemukakan secara singkat dalam uraian di
muka, kiranya mengandung implikasi tertentu terhadap sistem kontrol/pengawasan
pendidikan.
a. Fungsi kontrol pendidikan tetap mengacu dalam tiga hal, yakni berfungsi sebagai
sensor, komparator, dan activator. Pada fungsi sensor, kontrol pendidikan itu
mendayaguakan rencana pendidikan sebagai ukuran yang dimaksudkan untuk
mengukur pelaksanaan dan keberhasilan suatu rencana pendidikan.
b. Sistem kontrol pendidikan juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Apakah kontrol itu dilakukan secara terbuka atau secara tertutup? Kontrol yang
dilakukan secara terbuka berarti dapat melibatkan semua orang di lingkungan
organisasi dan konsekuensinya semua informasi perlu ditampung dan
diperhatikan. Kontrol secara tertutup keterlibatan hanya dibatasi pada pihak-
pihak terkait saja dan umumnya tidak menyelusuri semua dimensi organisasi
pendidikan. Kedua cara ini sesungguhnya dapat dilakukan secara berbarengan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 43/49
2) Apakah kontrol pendidikan dilakukan oleh manusia atau oleh mesin (alat
elektronik misalnya). Sistem manajemen pendidikan yang telah berkembang
dewasa ini memungkinkan penggunaan kedua sistem tersebut, yakni dilakukan
oleh manusia dan menggunakan alat yang canggih.
3) Apakah kontrol dilaksanakan terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi atau
terhadap hasil operasionalisasi sistem pendidikan. Kedua bentuk kontrol
tersebut seyogyanya dilaksanakan dalam sistem manajemen pendidikan,
karena pada dasarnya antara kegiatan organisasi pendidikan dan keberhasilan
yang dicapai dalam pelaksanaan harian bersifat saling terkait dan oleh
karenanya perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Sistem Informasi Pendidikan
Sistem manajemen pendidikan membutuhkan sistem informasi yang harus dikelola
secara baik. Kebutuhan informasi ini terasa setiap saat di mana terjadi proses pendidikan,
sebab dalam proses pengelolaan itu senantiasa diperlukan data yang akurat, yang
dikumpulkan dan disimpan secara akurat pula. Itu sebabnya perlu diatur sistem manajemen
informasi yang khusus relevan dengan tuntutan dan permintaan sistem pendidikan.
Kebutuhan informasi tersebut telah mulai terasa sejak adanya studi kelayakan,
selanjutnya pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan tahap pengujian keberhasilan
pendidikan. Jadi pada hakikatnya setiap fungsi manajemen pendidikan dibutuhkan informasi
untuk pembuatan keputusan. Dalam hubungan inilah konsep-konsep sistem informasi yang
telah dikemukakan secara ringkas dalam uraian di muka memiliki implikasi tertentu terhadap
manajemen sistem informasi pendidikan.
Aktivitas Manajemen pendidikan sebagai berikut:
a). Perencanaan
Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai,
berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biayanya.
Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
b). Pengorganisasian
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 44/49
Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas ± tugas kepada orang yang terlibat
kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian banyak dan tidak dapat
diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas ± tugas dibagi untuk dikerjakan
masing ± masing anggota organisasi.
c). Pengkoordinasian
Mengandung makna menjaga agra tugas ± tugas yang telah dibagi itu dapat
dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan
sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan
disepakati.
d). Pengarahan
Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap
melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat
menimbulkan terjadinya pemborosan.
e). Pembiayaan
Adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan
dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya,
usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
e). Pemantauan/Penilaian.
Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui
sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai tujuannya,
dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan perkataan lain,
kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data
tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan.
2. Dinamika Manajemen Pendidikan
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi ± dimensi perubahan pola
manajemen, dari yang lama menuju yang baru.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 45/49
Pola Lama Menuju Pola Baru
Subordinasi
Pengambilan keputusan
terpusat
Ruang gerak kaku
Pendekatan birokratis
Sentralistik
Diatur
Overregulasi
Mengontrol
Mengarahkan
Menghindari resiko
Gunakan uang semuanya
Individual cerdas
Informasi terpribadi
Pendelegasian
Organisasi Hierarkis
Otonomi
Pengambilan keputusan
partisipatif
Ruang gerak luwes
Pendekatan profesional
Desentralistik
Motivasi diri
Deregulasi
Mempengaruhi
Memfasilitasi
Mengelola resiko
Gunakan uang seefisien
mungkin
Teamwork yang cerdas
Informasi terbagi
Pemberdayaan
Organisasi dasar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa :
1. Manusia adalah makhluk Tuhan YME yang kompleks dan unik dan diciptakan dalam
integrasi dua substansi yang tidak dapat berdiri sendiri.
1. Lima faktor yang mendasari manusia berorganisasi yaitu:
a. Faktor spesialisasi dan pembagian kerja.
b. Faktor koordinasi.
c. Faktor tujuan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 46/49
d. Faktor prosedur kerja.
e. Faktor dinamika lingkungan.
7. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari
orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan.
1. Organisasi di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih
dan memilah orang ± orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan
sarana dan prasarana untuk menunjang tugas ± tugas orang itu dalam rangka mencapai
tuuan sekolah.
9. Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau
melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan
efisien.
1. Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan
tujuan yang kompleks.
2. Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan
pendidikan. Proses manajemen meliputi:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pemantauan
e. Penilaian
12. Kerangka dasar manajemen meliputi ³ P hilo soph y, A sumiious , P rinciple s , and T heory, W hivh
are ba sic to t he st udy of any di sclipline of mana gement´.
1. Prinsip ± prinsip Manajemen pendidikan :
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 47/49
a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan
tujuan ± tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran.
b. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan
waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.
c. Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan,
suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor ± faktor ekosistem dan
kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.
d. Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya
di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta
didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.
f. Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang
dipergunakan relevan ( terkait ) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
14. Karakteristik manajemen pendidikan sekolah meliputi:
1. Perencanaan dan pengembangan sekolah;
2. Iklim budaya sekolah;
3. Harapan yang tinggi untuk berprestasi;
4. Pemantauan terhadap kemajuan sekolah;
5. Kepemimpinan kepala sekolah;
6. Pengembangan guru dan staf;
7. Penguatan kapasitas sekolah;
8. Keterlibatan orang tua dan masyarakat;
9. Keterlibatan dan tanggungjawab siswa;
10. Pengahargaan dan intensif;
11. Tata tertib dan kedisiplinan.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 48/49
1. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan
pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
16.
Pemimpin pendidikan memiliki tiga peran utama: bidang kepemimpinan, managerial, dankurikulum-pengajaran.
17. Aktivitas manajemen pendidikan meliputi:
1. perencanaan
2. Pengorganisasian (org anizing ),
3. Pengkoordinasian
4.
Pengarahan
5. Pembiayaan
6. Pemantauan/Penilaian.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan, saran yang dapat penulis berikan yaitu:
1. Dalam kehidupannya manusia diperlukan pemahaman tentang organisasi karena di
dalam kehidupan manusia tidak lepas dari organisasi.
2. Pemahaman dan penguasaan terhadap konsep manajemen pendidikan perlu
ditingkatkan karena sebagai seorang pendidik sangatlah penting untuk menguasai
konsep manajemen pendidikan.
DAFTAR PUSTAK A
B.
Suryosubroto. 2004. Manajemen P
endidik an di Sekol ah. Jakarta: Rineka Cipta.
Djadja Sardjana. 2010. P engembang an Ilmu Manajemen P endidik an. Diakses dari
http://edukasi.kompasiana.com
Gudnadarma. 2010. Arti P enting Org ani sa si So sial . Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id
HAR. Tilaar. 1992. Manajemen P endidik an N a sional . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 49/49
___________ . 2000. P ar adigma Bar u P endidik an N a sional . Jakarta: Rineka Cipta
Nanang Fatah. 1996. Land a san Manajemen P endidik an. Bandung: Rosdakarya.
Nurkolis. 2003. Manajemen Berba si s sekol ah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Mulyasa. 2005. Manajemen Berba si s Sekol ah. Bandung: Rosdakarya.
Sugeng Prabowo. 2010. Manajer d an F ung si Manajemen. Diakses di http://blog.uin-
malang.ac.id/
______________ . 2010. Manajemen S umber Da ya Manusai. Diakses dari Http://Www
Makalahmanajemen.Com