03organisasi dalam pendidikan

49
 Organisasi Dalam Pendidikan Pengertian Organisasi: 1. Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan ³organisasi ialah setiap bentuk  persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.´ 2. Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan ³ organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sa ma dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.´ 3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan ³organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu. y Organisasi Garis, Garis dan Staff, Fungsional Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi garis, garis dan staff, fungsional dan  biasanya diterapkan pada organisasi yang besar dan kompleks. Pada tingkat komisaris diterangkan tipe organisasi garis, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipe organisasi fungsional . Organisasi garis, staff dan fungsional dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian cocok untuk dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks. Pada bentuk organisasi ini dalam pembagian kerjannya mendapat perhatian yang sangat khusus. Pembagian ini didasarkan pada spesialisasi bidang yang dimilkinya masing-masing  pada setiap tenaga p engajar atau karyawan. Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada  pengembangan pendidikan. Kelompok yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar (guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya), dan anak didik (siswa, mahasiswa). Lembaga/institusi pendidikan biasanya menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di  bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu s erta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian, sehingga setiap kepala  bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan. Tetapi bentuk organisasi fungsional dan garis mempunyai kelemahan, yaitu adanya spesialisasi/pembag ian kerja dapat membuat para pengajar/kary awan bosan. Contohnya, seorang guru yang telah mengajar pelajaran yang sama selama bertahun-tahun, akan membuat guru tersebut merasa bosan dengan pekerjaannya. http://niaas8.word press.com/2009/12/30/o rganisasi-dalam-pendidikan/

Upload: a-asep-sopandi

Post on 15-Jul-2015

765 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 1/49

 

Organisasi Dalam Pendidikan

Pengertian Organisasi:

1.  Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan ³organisasi ialah setiap bentuk 

 persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formalterikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang

mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang /sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.´

2.  Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan ³ organisasi ialah suatu sistem perserikatanformal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam

mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.´

3.  Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan ³organisasi adalah struktur pembagian

kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi

yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

y  Organisasi Garis, Garis dan Staff, Fungsional

Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi garis, garis dan staff, fungsional dan

 biasanya diterapkan pada organisasi yang besar dan kompleks. Pada tingkat komisaris

diterangkan tipe organisasi garis, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipeorganisasi fungsional.

Organisasi garis, staff dan fungsional dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan

menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian cocok untuk 

dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks.

Pada bentuk organisasi ini dalam pembagian kerjannya mendapat perhatian yang sangat

khusus. Pembagian ini didasarkan pada spesialisasi bidang yang dimilkinya masing-masing

 pada setiap tenaga pengajar atau karyawan.

Institusi pendidikan berarti sebuah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pengembangan pendidikan. Kelompok yang berperan diantaranya adalah tenaga pengajar 

(guru, dosen), tenaga pendukung (pegawai administrasi, petugas kebersihan, dan lainnya),dan anak didik (siswa, mahasiswa). Lembaga/institusi pendidikan biasanya menggunakan

struktur organisasi garis dan fungsional. Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian di

 bawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat

fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian, sehingga setiap kepala

 bagian memiliki spesialisasi kerja dan memiliki wewenang untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan bidangnya namun wewenang tertinggi tetap dipengang oleh pucuk pimpinan.

Tetapi bentuk organisasi fungsional dan garis mempunyai kelemahan, yaitu adanya

spesialisasi/pembagian kerja dapat membuat para pengajar/karyawan bosan. Contohnya,

seorang guru yang telah mengajar pelajaran yang sama selama bertahun-tahun, akan

membuat guru tersebut merasa bosan dengan pekerjaannya.

http://niaas8.wordpress.com/2009/12/30/organisasi-dalam-pendidikan/

Page 2: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 2/49

 

Manajemen PendidikanOPINI | 04 January 2011 | 16:59 2983 0 Nihil

BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakamg Masalah 

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM

yang akan menopang gerak pembangunan. Dalam era reformasi yang diikuti oleh

 pemberlakuan otonomi daearah berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1999 serta

Undang-undang nomor 25 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah memiliki

dampak logis pada kewenangan daerah yang semakin otonom, termasuk di dalamnya

menyangkut bidang pendidikan. Pendidikan yang sebelumnya dikelola oleh pusat

(sentralisasi) dikembalikan kepada daerah. Dengan kebijakan ekonomi makronya,

memberikan imbas terhadap otonomi sekolah sebagai sub sistem pendidikan nasional

mengharuskan pemerintah melakukan rekontruksi kebijakan dalam upaya mengontrol

  peningkatan mutu, efisiensi dan relefansi pendidikan serta pemerataan pelayanan

  pendidikan, upaya-upaya tersebut tercermin dalam tindakan berikut: 1. Upaya

  peningkatan mutu dilakukan dengan menetapkan tujuan dan standar pendidikan, yaitu

melalui konsensus nasional. Standar kompetensi yang memungkinkan adanya perbedaan

antar daerah akan menghasilkan standar kompetensi nasional dalam tingkatan standar 

minimal, normal dan unggulan. 2. Peningkatan efisiensi pengelolan pendidikan mengarah

 pada pengelolaan pendidikan berbasis sekolah dengan memberi kepercayaan yang lebih

luas kepada sekolah untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada. 3. Peningkatan

relevansi pendidikan mengarah pada pendidikan bebasis masyarakat serta orang tua

dalam level kebijakan dan level operasional melalui komete (dewan) sekolah. 4.

Pemerataan pelayanan pendidikan mengarah pada pendidikan yang berkeadilan

 berkenaan dengan pengelolaan biaya pendidikan yang adil dan transparan.

Pendidikan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang

memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan

suatu bangsa. Manfaat (benefit ) individu, social atau institusional akan diperoleh secara

Page 3: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 3/49

 

  bervariasi. Akan tetapi, manfaat individual tidak akan diperoleh secara cepat (quick 

 yielding ), tetapi perlu waktu yang cukup lama, bahkan bisa satu generasi.

Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik, tetapi

 juga mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tentusaja memerlukan manajemen yang profesional. Manajemen pendidikan adalah suatu

  penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perencanaan,

  pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,

 pemotivasian, penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara

sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.

Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik 

sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi

maupun bentuknya, memiliki perilaku dan pembawaan yang berbeda-beda dan cenderung

 berkembang mempengaruhi perilaku organisasi. Hal ini merupakan tantangan yang harus

dihadapi oleh setiap manajer atau pimpinan organisasi.

Manajemen Pendidikan merupakan suatu proses kerjasama yang sistematik,

sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Selain itu

Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenan dengan

 pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Manajemen 

 baik tujuan jangka pendek , menengah dan jangka panjang. Manajemen atau pengelolaan

merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara

keseluruhan. Karena tanpa Manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat terwujud

secara optimal, efektif & efisien. Dalam kerangka inilah akan tumbuh kesadaran akan arti

 pentingnya Manajemen pendidikan yang memberikan kewenangan sekolah dan guru

dalam mengatur pendidikan & pengajaran, merencanakan, mengorganisasi, mengawasi,

memepertanggungjawabkan, mengatur, serta memimpin SDM untuk membantu

 pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah.

B. Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa manusia cenderung selalu berorganisasi?

Page 4: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 4/49

 

2. Bagaimana organisasi dan manajemen pendidikan?

3. Bagaimana konsep, dasar ± dasar dan prinsip manajemen pendidikan?

4. Bagaimana karakteristik manajemen pendidikan?

5. Apa kedudukan manajer dan leadership dalam manajemen pendidikan?

6. Bagaimana aktivitas dan dinamika manajemen pendidikan?

BAB II 

PEMBAHASAN 

A. Kecenderungan Manusia Berorganisasi 

1. Hakikat Manusia

Terdapat beberapa pendapat pandangan tentang manusia antara lain

  pandangan psikoanalitik tradisional (dalam Hansen, Stevic dan Warner, 1977)

menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan dari dalam

dirinya yang bersifat instingtif. Tingkah laku individu ditentukan dan dikontrol oleh

kekuatan psikologis yang sejak semula sudah ada pada diri individu itu.

Freud mengemukakan bahwa struktur kepribadian individu terdiri dari tiga

komponen yaitu yang disebut id, ego. Id mendasari berbagai insting manusia yang

mendasari perkembangannya. Dua insting yang paling penting ialah insting seksual

dan insting agresi. Insting-insting ini m3enggerakkan pemuasan diri. Kaum neo-

analisis mengakui adanya komponen, id, ego dan super ego, namun lebih menekankan

  pentingnya ego sebagai pusat kepribadian. Ego tidak dipandang sebagai fungsi

sebagai fungsi pengarah perwujudan id saja, melainkan sebagai fungsi pokok yang

  bersifat rasional dan bertanggungjawab atas tingkah laku intelektual dan social

individu.

Selanjutnya pandangan Humanis (Rogers, 1961) mengemukakan bahwa

  pribadiindividu merupakan proses yang terus berjalan, suatu kekuatan yang tidak 

statis. Artinya individu merupakan satu kesatuan potensi yang terus berubah. Manusia

Page 5: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 5/49

 

  pada hakekatnya dalam proses menjadi  ± on becoming- tidak pernah selesai, tidak 

  pernah sempurna. Sedangkan Adler (1954) masih bergolong humanis, berpendapat

  bahwa manusia tidak semata-mata digerakkan oleh dorongan untuk memuaskan

dirinya sendiri, namun sebaliknya manusia digerakkan dalam hidupnya sebagian oleh

tanggung jawab sosial dan sebagian oleh kebutuhan untuk mencapai sesuatu.

Selanjutnya Adler juga menyatakan bahwa individu melibatkan dirinya dalam

mewujudkan diri sendiri dalam membantu orang lain, dan dalam membuat dunia ini

menjadi lebih baik untuk ditempati.

Kaum behavioristik (dalam Hansen 1977) pada dasarnya menganggap bahwa

manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang peilakunya dikontrol oleh faktor-

faktor yang datang dari luar. Lingkungan menjadi faktor penentu tunggal terhadap

tingkah laku manusia.

1.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manusia dalam Kegiatan Berorganisasi.

Menurut DR Buchari Zainun (1987), lima faktor yang mendasari kegiatan manusia

dalam berorganisasi yaitu:

a. faktor spesialisasi dan pembagian kerja.

Keharusan untuk adanya spesialisasi dan pembagian kerja, senagaiakibat dari pertumbuhan organisasi serta pekembangan dan kemajuan teknologi.

Keharusan ini harus disertai oleh kewaspadaan akan bahaya spesialisasi itu baik 

terhadap diri, organisasi yang bersangkutan maupun terhadap masyarakat pada

umumnya. Bahaya spesialisasi terhadap seseorang dalam organisasi sering terjadi

 bilamana orang itu sudah demikian terpaku dalam pekerjaannya sehingga benar-

 benr tenggelam dalam keramaian tanpa melihat dimana dia berada.

 b. faktor koordinasi.

Spesialisasi itu harus ada manfaat dan artinya bagi administrasi bilamana

disertai dengan adanya koordinasi. Spesialisasi dan koordinasi tidak ubahnya

seperti satu mata uang dengan dua sisi. Organisasi modern menuntut adanya

golongan atau kelompok petugas yang merupakan spesialis, namun sama penting

Page 6: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 6/49

 

dan perananya dengan golongan itu dibutuhkan pula orang yang dapat bertindak 

sebagai generalis.

c. faktor tujuan

Koordinasi mewujudkan suatu organisasi yang lain daripada hanya

sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dengan koordinasi itu seluruh kegiatan serta

usaha-usaha perseorangan dapat diarahkan kepada suatu tujuan tertentu. Karena

itu kedua faktor terdahulu harus pula disertai dengan adanya suatu tujuan yang

merupakan tujuan suatu kebijaksanaan pusat. Tujuan yang tercermin pada gambar 

kedua di atas juga merupakan suatu kebijaksanaan yang diperlukan oleh seorang

generalis untuk mengarahkan seluruh kegiatan dalam rangka koordinasi. Maksud

adanya satu kebijaksanaan itu adalah sebagai kerangka dasar seluruh kegiatan

organisasi.

d. faktor prosedur kerja

Untuk merealisasikan tujuan atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan

 prosedur kerja yang terperinci, teratur, dan terpercaya. Adanya faktor ini antara

lain dapat mengurangi pemborosan waktu, tenaga dan biaya dengan mencegah

kekeliruan dan kesalahan yang tidak perlu. Malah dapat meningkatkan

  penggunaan dan kegunaan semua faktor ±faktor produksi yang tersedia dengan

sebaik-baiknya.

e. faktor dinamika lingkungan.

Kenyataan bahwa organisasi dan administrasi itu berada dalam suatu

lingkungan yang dinamis khususnya karena yang menjadi objek dan subjeknya

adalah manusia yang hidup. Kecuali disentuh oleh dinamikanya peronalitas

manusia, organisasi dan administrasi itu dipengaruhi oleh dinamika politik,

  pendapat umum, situasi masyarakat, perubahan-perubahan teknik modern, dan

 berbagai faktor ekologi administrasi lainnya.

Dinamika polotik dan pendapat umum jelas tampak umpamanya pada saat

  berlangsungnya pemilihan umum. Pada saat pemilihan umum ini biasanya

Page 7: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 7/49

 

terbentuk polarisasi pendapat umum terhadap pemerintah yang sedang berkuasa

dan hasil-hasil kerjanya.

1.  Manusia dan Organisasi

Manusia adalah makhluk Tuhan YME yang kompleks dan unik dan

diciptakan dalam integrasi dua substansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Substansi

 pertama disebut tubuh (fisik/jasmani) sebagai unsur materi, sedang substansi kedua

disebut jiwa (rohani/psikis) yang bersifat sebagai unsur non-materi. Dalam

keterpaduan kedua substansi itu manusia menjalani hidup dan kehidupan yang

kompleks dan unik. Salah satu keunikannya yang mendasar adalah kehidupannya

yang dibekali dengan hakekat kemanusiaan (manusiawi) yang terdiri dari :

a. Hakekat Individualitas.

Setiap individu manusia menyadari identitasnya yang tidak sama dengan

individu yang lain. Setiap individu menyadari identitasnya yang tidak sama secara

fisik dan psikis dari individu yang lain. Dalam ketidaksamaan itu, setiap manusia

tampil sebagai individualitas, dan memerlukan perlakuan sesuai individualitasnya

masing-masing.

 b. Hakekat Sosialitas.

Setiap masnusia sebagai individu memerlukan ndividu yang lain. Tidak 

seorangpun manusia di muka bumi ini yang dapat hidup sendiri dan menyendiri

tanpa komunikasi dengan sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang

memiliki hakekat sosialitas (kebersamaan) berupa kecenderungan untuk berada

 bersama pada satu tempat dan waktu yang sama, dengan saling berinteraksi.

c. Hakekat Moralitas.

Setiap manusia sebagai individu untuk dapat hidup secara harmonis

  bersama individu yang lain dalam bentuk masyarakat harus mampu membatasi

diri masing-masing.

Page 8: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 8/49

 

Dari uraian-uraian diatas jelas kiranya bahwa terbentuknya

organisasi khususnya dalam bentuk usaha atau perusahaan, oleh hakekat

kemanusiannya. Usaha itu yang dilakukan manusia melalui organisasi termasuk 

dalam bentuk perusahaan, pada dasarnya tertuju pada pemenuhan kebutuhan

(need) sebagai manusia. Kemampuan memenuhi kebutuhannya itu merupakan

 prasyarat penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai manusia.

1.  Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia antara lain :

a. Kebutuhan Fisik/Jasmaniah yang terdiri dari :

1. Kebutuhan Pangan (makan dan minum).

2. Kebutuhan Sandang (pakaian) dan Papan ( Perumahan).

3. Kebutuhan Seks (meneruskan keturunan).

4.  Kebutuhan Kesegaran Jasmani berupa Udara Segar, Istirahat, dan Rekreasi

termasuk Olah Raga.

 b. Kebutuhan Psikologis yang terdiri dari:

1. Kebutuhan Rasa Aman (Fisik dan Pikir).

2.  Kebutuhan akan Kepastian Masa Depan, termasuk memperoleh pendidikan

yang memadai.

3.  Kebutuha Sosial antara lain kebutuhan diakui/diterima dan dihormati,

kebutuhan realisasi dan aktualisasi diri, kebutuhan kekuasaan dan lain-lain di

dalam masyarakatnya.

c. Kebutuhan Spiritual.

Kebutuhan ini terutama sekali berbentuk kebebasan memeluk dan

 beribadah menurut agama masing-masing.

Page 9: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 9/49

 

Dalam kenyataan  Manajemen S umber Da ya  Manusia dalam berorganisasi

adalah untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya, sedang sebaliknya

kebutuhan itu pulalah yang menjadi obyek manusia berorganisasi yang disebut

 perusahaan.

4. Kecenderungan Manusia untuk berorganisasi

Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah

kegiatan dari orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi

  juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang

 bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Sekelompok orang yang mendirikan sebuah organisasi tentu punya alasan yang

kuat mengapa dan untuk apa mereka mendirikan organisasi tersebut. Ada dua alasan

mengapa orang memilih berorganisasi:

a. Alasan sosial (social reason), sebagai ³zoon politicon´ artinya makhluk yang hidup

secara berkelompok, maka manusia akan merasa penting berorganisasi demi

  pergaulan maupun memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat kita temui pada

organisasi-organisasi yang memiliki sasaran intelektual atau ekonomi.

 b.  Alasan materi (material reason), melalui bantuan organisasi manusia dapat

melakukan tiga macam hal yang tidak mungkin dilakukannya sendiri yaitu: (a)

dapat memperbesar kemampuannya; (b) dapat menghemat waktu yang diperlukan

untuk mencapai suatu sasaran, melalui bantuan sebuah organisasi; (c) dapat

menarik manfaat dari pengetahuan generasi-generasi sebelumnya yang telah

dihimpun.

Dari penjelasan di atas dapat terlihat jelas bahwa organisasi mempunyai arti yang

sangat penting bagi sebagian orang, karena organisasi merupakan alat dari manajemen untuk 

mencapai tujuan. Sekolah merupakan sallah satu contoh organisasi sosial yang formal.Dengan sekolah, kita diajarkan pergaulan yang baik, dimana hal tersebut bisa kita kaitkkan

  juga dengan mengapa orang memilih organisasi, dengan sekolah dapat memperbesar 

kemampuan dari masing-masing siswa, dari yang tidak tahu menjadi tahu, menghemat waktu

yang diperlukan bagi siswa, tenaga pengajar, maupun dinas setempat untuk mencapai tujuan

yang diinginkan.

Page 10: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 10/49

 

Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai tujuan, dan pada saat yang

sama manusia juga membutuhkan organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu

antara organisasi dan manusia memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan

menguntungkan.

B. Organisasi dan Manajemen Pendidikan 

1.  Hakikat Organisasi

a. Makna Organisasi

Organisasi itu merupakan:

1) Kumpulan ± kumpulan individu

organisasi merupakan kumpulan orang yang berserikat dan bekerjasama.

Hanya sekumpulan manusia saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu

organisasi.

2) memiliki Tujuan

walaupun terdapat sekumpulan orang namun mereka tidak memiliki tujuan

yang sama maka tidak dapatdikatakan berorganisasi.

3) Koordinasi

setelah terdapat dua criteria di atas, agar memudahkan dalam pencapaian

tujuan, maka perlu ada pengkoordinasian. Pengkoordinasian ini penting agar 

organisasi dapat terarah.

Organisasi di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses

untuk memilih dan memilah orang ± orang (guru dan personel sekolah lainnya)

serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas ± tugas orang

itu dalam rangka mencapai tuuan sekolah.

 b. Ciri-ciri Organisasi

Ciri umum dari organisasi yaitu:

Page 11: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 11/49

 

1) sebuah organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang;

2) orang-orang tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara, artinya

mereka semua berinteraksi;

3)  interaksi tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur 

tertentu;

4)  masing-masing orang di dalam organisasi memiliki sasaran-sasaran pribadi,

  beberapa diantaranya merupakan alasan bagi tindakan-tindakan yang

dilakukannya.

c. Elemen-elemen Organisasi

Organisasi mempunyai beberapa elemen-elemen yaitu:

1) Manusia;

2) tujuan tertentu;

3)  pembagian tugas-tugas;

4) sebuah sistem untuk mengkoordinasi tugas-tugas;

5) sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada di luarnya.

Sedangkan menurut Chester I. Barnard organisasi mengandung tigaelemen, yaitu:

1) kemampuan untuk bekerja sama;

2) tujuan yang ingin dicapai;

3) komunikasi.

d. Proses Pengorganisasian

Organisasi memiliki empat unsur yaitu:

1)  organisasi merupakan suatu sistem, terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian

yang dalam melaksanakan aktivitasnya saling berkaitan satu sama lain;

Page 12: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 12/49

 

2)   pola aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi pada

umumnya mengikuti pola tertentu dengan urutan pola kegiatan relatif teratur 

dan berulang-ulang;

3)  sekelompok orang/individu, organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan

orang-orang, setiap manusia mempunyai keterbatasan baik kemampuan fisik,

daya pikir maupun waktu. Oleh karena itu mereka berorganisasi, agar dapat

saling bekerja sama dan melengkapi untuk mencapai tujuan yang telat

ditetapkan;

4)  tujuan organisasi, organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

organisasi terbagi dua, yaitu tujuan jangka panjang bersifat abstrak (misi) dan

tujuan jangka pendek =tujuan operasional (obyektif).

e. Struktur Organisasi

Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang

lebih kecil, membbebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan

kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya

dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.

Proses pengorganisasian meliputi beberapa tahap:  P ert ama, pemerincian

  pekerjaan yaitu menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk 

mencapai tujuan.  K ed ua, pembagian kerja yaitu membagi seluruh beban kerja

menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau

 perkelompok.  K etig a, penyatuan pekerjaan yaitu dengan cara yang rasional,

efisien. Penyatuan kerja ini biasanya disebut departementalisasi.  K eempat ,

kooordinasi pekerjaan yaitu mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan

yyang harmonis.  K elima, melakukan monitoring dan reorganisasi.

Menurut E. Kast dan James Rosenzweig (1974) struktur diartikan sebagai

  pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan

sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang

dan kelompok agar tercapai tujuan. Menurut simon (1958) struktur itu sifatnya

relatif stabil, statis, dan berubah lambat atau memerlukan waktu untuk 

  penyesuaian-penyesuaian. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja,

Page 13: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 13/49

 

 pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan,

kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.

Menurut Stoner, (1986) struktur organisasi dibangun oleh lima unsur,

yaitu: 1) spesialisasi aktivitas; 2) standardisasi aktivitas; 3) koordinasi aktivitas; 4)

sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan; dan 5) ukuran unit kerja.

Spe siali sa si aktivitas mengacu pada spesifikasi tugas perorangan dan

kelompok di seluruh organisasi atau pembagian kerja dan penyatuan tugas

tersebut ke dalam unit kerja (departementalisasi)

St and ar  aktivit a s  merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk 

menjamin kelayakgunaan aktivitas. Menstandardisasi berarti menjadikan seragam

dan konsisitem pekerjaan yang harus dilakukan bawahan, biasanya dengan

menggunakan peraturan, uraian jabatan, dan program seleksi, orientasi kerja,

keterampilan kerja.

 K oordina si aktivit a s  adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi

dalam organisasi, seperti fungsi primer dalam suatu badan usaha, pemasaran,

  produksi dan penjualan merupakan fungsi garis yang secara langsung

menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi memerlukan koordinasi.

Sentr ali sa si d an de sentr ali sa si peng ambil an keput usan mengacu pada

lokasi kekuasaan pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah proses kosentrasiwewenang dan pengambilan keputusan pada tingkat atas suatu organisasi.

Keuntungan sistem sentralisasi antara lain pengaturan yang sama bagi semua unit

dalam organisasi. Kelemahanya, bawahan tidak berkembang dan putusan oleh

atasan menyita waktu lama, terlebih jika data ada pada bawahan. Untuk mengatasi

hal itu, dilakukan pendelegasian wewenang pada semua tingkat organisasi yang

disebut desentralisasi.

Uk ur an unit ker  ja  mengacu pada jumlah pegawai dalam suatu kelompok 

kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian menyangkut

  penentuan pekerjaan, pembagian kerja, penetapan mekanisme untuk 

mengkoordinasikan kegiatan, salah satu hasil dari proses ini adalah struktur 

organisasi yang merupakan prosedur formal manajemen organisasi.

1.  Manajemen

Page 14: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 14/49

 

a. Makna Manajemen

Manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya

menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu

ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yangdiklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan

konseptual.

Manajemen sebagai proses yaitu dengan menetukan langkah yang

sistematis dan terpadu sebagai aktivitas manajemen.

Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang

dalam menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilankhusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara

  perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya

mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.

 b. Makna Manajemen Pendidikan

1)  Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapa

tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidikan itu merentang daru

tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung

lingkup dan tingkat pengertian pendidikan mana yang dimaksud.

2) Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan

  pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

 pengarahan, pemantauan, dan penilaian.

a) Perencanaan

Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana

mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak 

 biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

 b) Pengorganisasian

Page 15: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 15/49

 

Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas ± tugas kepada orang yang

terlibat kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian banyak 

dan tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas ± tugas

dibagi untuk dikerjakan masing ± masing anggota organisasi.

c) Pengkoordinasian

Mengandung makna menjaga agra tugas ± tugas yang telah dibagi itu

dapat dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi

menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan dan disepakati.

d) Pengarahan

Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap

melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat

menimbulkan terjadinya pemborosan.

e) Pemantauan

Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui

sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai

tujuannya, dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan

  perkataan lain, kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan

untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu proses

 pencapaian tujuan.

3)  Manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem

adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian ± bagian dan bagian ± bagian itu

 berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.

4)  Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan

sumber. Jika manajemen dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha

untuk melihat apakah pemanfaatan sumber ± sumber yang dalam mencapai

tujuan pendidikan itu sudah mencapai sasaran yang ditetapkan dan apakah

dalam pencapaian tujuan itu terjadi pemborosan.

Page 16: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 16/49

 

5)  Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Hal ini

merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan bagaimana dengan kemampuan

yang dimiliki administrator pendidikan itu.

6) 

Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.Kita tahu bahwa melaksanakan kerjasama dan memimpin kegiatan

sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah.

7)  Manajemen pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi

dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain

mengerti apa yang kita maksudkan dan kita mengerti apa yang dimaksudkan

orang lain tersebut.

8)  Manajemen seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegiatan

tata usaha yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,

mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat ± menyurat dengan

segala aspeknya serta mempersiapkan laporan.

Hal yang berbeda antara organisasi dan manajemen adalah organisasi

sebagai alat atau wadah sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu,

sedangkan manajemen lebih mengarah kepada pengaturan atau pengelolaan untuk 

mencapai tujuan tersebut, adapun persamaan dari organisasi dan manajemen

adalah sama-sama memiliki sasaran dan tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Secara sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen

dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber 

secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Menurut Brucbeker 

ed ucat ation  should be trou g h of a s proce ss of man reciprocal ad  jusman to nat ure.

Dinyatakan bahwa pendidikan merupakan proses timbal balik antara kepribadian

individu dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan. Yang dimaksud

dengan lingkungan pendidikan adalah suatu upaya yang diciptakan untuk 

membantu kepribadian individu tumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi

kehidupan.

Pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003

dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk 

Page 17: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 17/49

 

menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan

 potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, sikap sosial, dan keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan

yang dilakukan melalui aktiviitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan

staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian,

  penganggaran, pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara

sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.

Tujuan manajemen pendidikan meliputi: (1) produktivitas, yaitu

 perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber 

yang dipergunakan (input); (2) kualitas, yaitu menunjuk kepada suatu ukuran

  penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang

(products) dan atau jasa (service) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas

 bobot atau kinerjanya; (3) efektivitas, yaitu ukuran keberhasilan tujuan organisasi;

(4) efisiensi, yaitu berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul.

Suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secara optimal dengan

 penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.

C. Konsep, dasar-dasar, dan Prinsip Manajemen Pendidikan 

1.  Konsep Dasar Manajemen Pendidikan

a. Kerangka Konsep

Shrode Dan Voich (1986) menyatakan bahwa Kerangka dasar 

manajemen mrliputi ³ P hilo soph y, A sumiious ,  P rinciple s , and T heory, W hivh are

ba sic to t he  st udy of any di sclipline of mana gement´. Secara sederhana dikatakan

  bahwa falsafah merupakan pandangan atau persepsi tentang kebenaran yang

dikembangkan dari berpikir praktis. Bagi seorang manajer falsafah merupakan

cara berpikir yang telah terkondisikan dengan lingkungan. Perangkat organisasi,

nilai-nilai dan keyakinan yang mendasari tanggung jawab seorang manajer.

Falsafah seorang manajer dijadikan dasar untuk membuat asumsi-asumsi tentang

lingkungan, peran organisasinya, dan atau garis besar untuk bertindak.

Page 18: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 18/49

 

Seperangkat prinsip yang berkaitan satu sama lain dikembangkan dan diuji dengan

  pengalaman sebelum menjadi suatu teori. Untuk seorang manajer, suatu teori

tentang manajemen sangat berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang

timbul. Oleh karena itu, falsafah, asumsi, prinsip-prinsip, dan teori tentang

merupakan landasan manajerial yang harus dipahami dan dihayati oleh dan prinsip

serta teori-teori dijadikan dasar kegiatan manajerial, secara sederhana dapat

digambarkan melalui suatu diagram / skema sebagai berikut:

Page 19: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 19/49

 

 b.  Deskripsi

Konsep

Setiap jenis

  pengetahuan termasuk   pengetahuan manajemen

mempunyai ciri ± ciri yang spesifik mengenai apa, bagaimana, dan untuk apa

  pengetahuan manajemen tersebut disusun. Di dalam pengatahuan manajemen,

falsafah pada hakekatnya menyediakan seperangkat pengetahuan untuk berpikir 

efektif dalam memecahkan masalah ± masalah manajemen. Ini merupakan

hakikat manajemen sebagai suatu disiplin ilmu dalam mengatasi masalah

organisasi berdasarkan pendekatan yang intelegen. Bagi seorang manajer perlu

 pengetahuan tentang kebenaran manajeman, asumsi yang telah diakui, dan nilai ± 

nilai yang telah ditentukan. Pada akhirnya semua itu akan memberikan kepuasan

dalam melakukan pendekatan yang sistematik dalam praktek manajerial.

Teori manajemen mempunyai peran atau membantu menjelaskan perilaku

organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas dan kepuasan. Di dalam

  proses manajemen digambarkan fungsi ± fungsi manajemen secara umum yang

ditampilkan ke dalam perangkat organisasi dan mulai dikenal sebagai teori

manajemen klasik. Menurut teori klasik pilar ± pilar manajemen klasik terdiri dari4 pilar, yaitu: pembagian kerja, proses saklar fungsi ± fungsi, struktur, rentang

  pengawasan. Para ahli banyak yang akan mengatakan bahwa manajemen belum

mempunyai teori yang standar, tetapi sebagai pendekatan.

c. Konsep Manajemen

Dari segi bahasa manajemen berasal dari kata mana ge (to mana ge) yang

  berarti ³to cond uct or to carry on, to direct ́ (Webster Super New School and

Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan

³Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola´(John M. Echols, Hasan

Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner¶s Dictionary

mengartikan µto  Mana ge¶  sebagai ³to  succed in doing   somet hing e s pecially

 somet hing difficult«..  Mana gement t he act of r unning and controlling busine ss or 

 simil ar org anization´ sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 20: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 20/49

 

µManajemen¶ diartikan sebagai ³Prose penggunaan sumberdaya secara efektif 

untuk mencapai sasaran´(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Adapun dari segi

Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian manajemen, dengan

formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa pengertian

manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.

Tabel 1Pendapat Pakar tentang Manajemen 

No  Pengertian manajemen  Pendapat 

1. The most comporehensive definition views

manajemen as an integrating process by

which authorized individual create, maintain,

and operate an organization in the selection

an accomplishment of it¶s aims

(Lester Robert

Bittel (Ed), 1978 :

640)

2. Manajemen itu adalah pengendalian dan

  pemanfaatan daripada semua faktor dan

sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan

(planning), diperlukan untuk mencapai atau

menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja

yang tertentu

(Prajudi

Atmosudirdjo,1982

: 124)

3. Manajemen is the use of people and other 

resources to accomplish objective

( Boone& Kurtz.

1984 : 4)

4. .. manajemen-the function of getting things

done through people

(Harold Koontz,

Cyril O¶Donnel:3)

5. Manajemen merupakan sebuah proses yang

khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan :

Perencanaan, pengorganisasian,

menggerakan, dan poengawasan, yangdilakukan untuk menentukan serta mencapai

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui

  pemanfaatan sumberdaya manusia serta

sumber-sumber lain

(George R. Terry,

1986:4)

6. Manajemen dapat didefinisikan sebagai (Sondang P.

Page 21: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 21/49

 

No  Pengertian manajemen  Pendapat 

µkemampuan atau ketrampilan untuk 

memperoleh sesuatu hasil dalam rangka

  pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan

orang lain¶. Dengan demikian dapat pula

dikatakan bahwa manajemen merupakan alat

 pelaksana utama administrasi

Siagian. 1997 : 5)

7. Manajemen is the process of efficiently

achieving the objectives of the organization

with and through people

De Cenzo&Robbin

1999:5

Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa

 perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip

dasarnya sama, yakni bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan adalah dalam

rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang

ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R Terry

menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari

Sondang P Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya

dengan administrasi. Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip

yang nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen yakni :

1. Manajemen merupakan suatu kegiatan

2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain

3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap

organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat

memerlukan manajemen untuk mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar 

dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya

mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan diawali oleh

suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu keterpaduan

Page 22: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 22/49

 

dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen

semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.

d. Konsep Manajemen Pendidikan

Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka

 pemahaman tentang manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi

 prinsip serta fungsi-fungsinya nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan

terlihat dalam substansi yang dijadikan objek kajiannya yakni segala sesuatu yang

 berkaitan dengan masalah pendidikan.

Oteng S uti sna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan

hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi

  pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan

 pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan (3) substansi

administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya, dan prilaku

administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen pendidikan

mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga

 pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap

 berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi

 perkembangan teori dalam hal manajemen.

Dalam kaitannya dengan makna manajemen Pendidikan berikut ini akan

dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para

ahli. Dalam hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan

antara Manajemen dan Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya,

sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu dapat dipertukarkan dengan makna

yang sama.

Tabel 2.1 Pendapat Pakar tentang manajemen Pendidikan 

No  Pengertian manajemen Pendidikan  Pendapat 

1. Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai

keseluruhan proses kerjasama dengan

memanfaatkan semua sumber personil dan

Djam¶an Satori,

(1980: 4)

Page 23: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 23/49

 

No  Pengertian manajemen Pendidikan  Pendapat 

materil yang tersedia dan sesuai untuk 

mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan secara efektif dan efisien«

2. Dalam pendidikan, manajemen itu dapat

diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-

sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha

mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditentukan sebelumnya

Made Pidarta,

(1988:4)

3. Manajemen pendidikan ialah proses

  perencanaan, peng-organisasian, memimpin,

mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya

 pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan,

mencerdaskan kehidupan bangsa,

mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,

memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan

  jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap,

mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat

dan kebangsaan

Biro Perencanaan

Depdikbud,

(1993:4)

4. educational administration is a social process

that take place within the context of social

system

Castetter.

(1996:198)

5. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan

sebagi proses perencanaan, pengorganisasian,

memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,

sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan

 pendidikan«

Soebagio

Atmodiwirio.

(2000:23)

6. Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang

mempelajari bagaimana menata sumber daya

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Engkoswara

(2001:2)

Page 24: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 24/49

 

No  Pengertian manajemen Pendidikan  Pendapat 

secara produktif dan bagaimana menciptakan

suasana yang baik bagi manusia yang turut serta

di dalam mencapai tujuan yang disepakati

 bersama

Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa manajemen

  pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk penerapan manajemen atau

administrasi dalam mengelola, mengatur dan mengalokasikan sumber daya yang

terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi administrasi pendidikan merupakan alat

untuk mengintegrasikan peranan seluruh sumberdaya guna tercapainya tujuan

 pendidikan dalam suatu konteks sosial tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang

yang dikelola mempunyai kekhususan yang berbeda dari manajemen dalam

 bidang lain.

Menurut Engkoswara (2001:2) wilayah kerja manajemen pendidikan

dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut :

 Perorangan 

Garapan 

Fungsi 

SDM SB SFD

Perencanaan TPP

Pelaksanaan

Pengawasan

 K elembagaan 

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan 

Gambar di atas menunjukan suatu kombinasi antara fungsi manajemen

dengan bidang garapan yakni sumber Daya manusia (SDM), Sumber Belajar (SB),

dan Sumber Fasilitas dan Dana (SFD), sehingga tergambar apa yang sedang

dikerjakan dalam konteks manajemen pendidikan dalam upaya untuk mencapai

Page 25: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 25/49

 

Tujuan Pendidikan secara Produktif (TPP) baik untuk perorangan maupun

kelembagaan Lembaga pendidikan seperti organisasi sekolah merupakan kerangka

kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam mengelola

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tingkatan-

tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat

dilihat dalam tiga tingkatan yaitu tingkatan institusi (In stit utional level), tingkatan

manajerial (mana gerial level), dan tingkatan teknis (technical level) (Murphy dan

Louis, 1999). Tingkatan institusi berkaitan dengan hubungan antara lembaga

 pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal, tingkatan manajerial berkaitan

dengan kepemimpinan, dan organisasi lembaga (sekolah), dan tingkatan teknis

 berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan demikian manajemen pendidikan

dalam konteks kelembagaan pendidikan mempunyai cakupan yang luas,

disamping itu bidang-bidang yang harus ditanganinya juga cukup banyak dan

kompleks dari mulai sumberdaya fisik, keuangan, dan manusia yang terlibat

dalam kegiatan proses pendidikan di sekolah

Menurut Con sortium on Renewing Ed ucation (Murphy dan Louis, ed.

1999:515) Sekolah (lembaga pendidikan) mempunyai lima bentuk modal yang

 perlu dikelola untuk keberhasilan pendidikan yaitu:

1. Integrative capital (modal integrative)

2. Human capital (modal manusia)

4. Financial capital (modal keuangan)

5. Social capital (modal social)

6. Political capital (modal politik)

 M od al integr atif  adalah modal yang berkaitan dengan pengintegrasian

empat modal lainnya untuk dapat dimanfaatkan bagi pencapaian program/tujuan

 pendidikan.  M od al manusia adalah sumberdaya manusia yang kemampuan untuk 

menggunakan pengetahuan bagi kepentingan proses pendidikan/pembelajaran.

 M od al keuang an adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan dan

memperbaiki proses pendidikan.  M od al   so sial  adalah ikatan kepercayaan dan

Page 26: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 26/49

 

kebiasaan yang menggambarkan sekolah sebagai komunitas.  M od al politik adalah

dasar otoritas legal yang dimiliki untuk melakukan proses

 pendidikan/pembelajaran.

Dengan pemahaman sebagaimana dikemukakan di atas, nampak bahwasalah satu fungsi penting dari manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan

 proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan

evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses

 pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses

  belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan

Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik 

merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses

  pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang

langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen

Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan

menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru

merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen

 pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya

dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga

akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan

dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini.

1.  Prinsip Manajemen Pendidikan

Prinsip ± prinsip Manajemen pendidikan :

a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan

tujuan ± tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran.

 b.  prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan

waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.

Page 27: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 27/49

 

c.  Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan,

suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor ± faktor ekosistem dan

kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.

d. 

Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya

di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta

didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.

f.  Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang

dipergunakan relevan ( terkait ) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

Berikut mengenai prinsip MBS. MBO, dan MIS

a. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS)

Istilah MBS (Manajemen Berdasarkan Sasaran) pertama kali dipopulerkan

sebagai suatu pendekatan terhadap perencanaan oleh Peter Drucker (1954). MBO

merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan

tahapan tujuan organisasi. Dengan MBO dilakukan proses penentuan tujuan

 bersama antara atasan dan bawahan.

Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi

dalam melaksanakan misinya. Misi organisasi membantu organisasi dalam

identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaruan diri. Pada setiap

tingkat organisasi diperlukan komitmen para manajer pada pencapaian sasaran

  perseorangan dan sasaran organisasi secara efektif. Menurut Reddin (1971)

sistem MBO dapat efektif jika mengandung unsur ± unsur sebagai berikut:

1) Komitmen pada program

2) Penentuan sasaran pada tingkat puncak 

3) Sasaran individu

Page 28: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 28/49

 

4) Peran serta aktif semua tingkatan manajer sangat menentukan tercapai tidaknya

sasaran.

5) Otonomi dalam pelaksanaan rencana

6) Penilai prestasi

Keunggulan MBO yaitu:

a. Pengelolaan cenderung lebih baik karena keharusan membuat program.

 b. Peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas.

c. Individu mengikat diri pada tugas ± tugasnya.

d. Pengawasan lebih efektif berkembang.

Kelemahan MBO

1)  Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep ± konsep dan

  pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik 

MBO secara tepat.

2) Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para

anggota untuk berpartisipasi.

3) Tidak mudah menilai prestasi kerja.

4)  Perubahan yang diinginkan MBO dalam perilaku manajer kemungkinan akan

menimbulkan masalah dalam proses MBO.

 b. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang

Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu konsep manajemen

modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, komponen sistem, dalam

kaitannya dengan perubahan dan pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan

dan pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan lingkungan internal dan

Page 29: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 29/49

 

eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan perilaku dan kelompok dan

wadahnya.

Manajer pada umumnya bekarja pada lingkungan yang selalu berubah.

Perubahan lingkungan yang bermacam ± macam, menuntut organisasi selalumenyesuaikan diri. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan

mengembangkan SDM. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan

 pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan organisasi juga sering ditemukan

dalam berbagai konflik, baik konflik individu, kelompok maupun antar 

kelompok.

c. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi

Perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan

kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan

keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.

Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi

manajemen (Management Information System/MIS) yaitu suatu sistem yang

menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan

sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil

yang dicapai.

Hal ± hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM ini adalah :

1) Perlu diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan.

2) Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.

3) Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan.

4)  Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat, terpercaya kepada para

  pengambil keputusan.

Dalam merancang bangun SIM, yang harus dihindari adalah:

1) Informasi yang lebih banyak itu selalu lebih baik.

Page 30: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 30/49

 

2) Manajer memerlukan informasi yang mereka inginkan.

3)  Apabila manajer diberi informasi yang mereka perlukan keputusan yang

diambilnya akan lebih baik.

4) Sarana komunikasi yang lebih banyak, selalu menghasilkan prestasi yang lebih

 baik.

5) Manajer tidak perlu mengetahui kerja SIM.

6) Komputer dapat melalkuan segala ± galanya.

B. Karakteristik Manajemen Pendidikan 

Karakteristik manajemen pendidikan sekolah meliputi:

1. Perencanaan dan pengembangan sekolah;

2. Iklim budaya sekolah;

3. Harapan yang tinggi untuk berprestasi;

4. Pemantauan terhadap kemajuan sekolah;

5. Kepemimpinan kepala sekolah;

6. Pengembangan guru dan staf;

7. Penguatan kapasitas sekolah;

8. Keterlibatan orang tua dan masyarakat;

9. 

Keterlibatan dan tanggungjawab siswa;

10. Pengahargaan dan intensif; (11) Tata tertib dan kedisiplinan.

C. Manager dan Leadership dalam Manajemen Pendidikan 

1. Hakikat Pemimpin

Page 31: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 31/49

 

Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunya kemampuan

untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan

sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner (1988)

semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin, akan makin

 besar potensi kepemimpinan yang efektif. Jenis pemimpin ini bermacam-macam, ada

  pemimpin formal, yaitu yang terjadi karena pemimpin bersandar pada wewenang

formal berhasil mempengaruhi perilaku orang lain. Sebagaimana telah diungkapkan

  pada bagian terdahulu, kekuasaan itu bersumber pada imbalan., paksaan, keahlian,

acuan, hokum, charisma/ kekuatan pribadi. Berdasarkan itu bawahan atau orang

menerima atau tidak menerima atas segala sesuatu yang harus dilakukan.

Berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah kepemimpinan telah

dilakukan. Pendekatan pertama, yaitu pendekatan sifat yang memfokuskan pada

karakteristik pribadi pemimpin. Pendekatan kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam

hubungannya dengan bawahannya. Pendekatan ketiga, yaitu pendekatan situasional

yaitu memfokuskan pada kesesuaian antara perilaku pemimpin dengan karakteristik 

situsional. Pandangan situasi mengasumsikan bahwa kondisi yang menentukan

efektifitas pemimpin bervariasi menurut situasi, keterampilan dan harapan bawahan,

lingkungan organisasi, pengalaman masa lalu pemimpin dan bawahan.

Menurut Sugeng Prabowo manager adalah seseorang yang bekerja dengan

atau melalui orang lain melalui kegiatan mengkoordinasi berbagai aktifitas pekerjaan

dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Tugas utama manager adalah

mengkoordinasi. Walau tampak sederhana, namun dalam implementasinya kegiiatan

mengkoordinasi memerlukan kemampuan yang cukup kompleks. Seorang manager 

tidak akan dapat mengkoordinasikan suatu proses pekerjaan dengan baik, jika

manager tersebut tidak dianut oleh bagian-bagian atau unit-unit yang akan

dikoordinasikan, maka pasti proses koordinasi tidak akan terjadi.

Secara teoritis manager harus menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Jika

fungsi-fungsi manajemen tersebut tidak dijalankan maka orang tersebut tidak lagi

disebut sebagai seorang manajer. Robbins (2003) merinci fungsi manajemen menjadi

4 bagian yang meliputi:  pl anning , org anizing , leading , dan controlling . Perencanaan

( pl anning ) merupakan pekerjaan yang meliputi, perumusan tujuan, penetapan strategi,

Page 32: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 32/49

 

 pengembangan rencana-rencana menjadi program yang dapat dikoordinasikan dalam

 penerapannya. Pengorganisasian (org anizing ) merupakan kegiatan yang menetapkan

apa yang diperlukan untuk dikerjakan, bagaiamana mengerjakannya, dan siapa yang

akan mengerjakan. Memimpin (leading ) merupakan kegiatan mengarahkan dan

memtoivasi seluruh komponen yang ada dalam orgnisasi, dan menyelesaikan berbagai

konflik. Sedangkan pengendalian (controlling ) merupakan kegiatan untuk memonitor 

  berbagai aktivitas dan menjamin bahwa apa yang dikerjakan sudah sesuai dengan

 perencanaan yang dibuat.

Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai

kepemimpinan/leader  ship. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah

mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua

definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur yang sama.

Sarros dan Butchatsky (1996), ³leadership is defined as the purposeful

  behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the

 benefit of individual as well as the organization or common good´. Menurut definisi

tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan

tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan

  bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.

Sedangkan menurut Anderson (1988), ³leadership means using power to influence thethoughts and actions of others in such a way that achieve high performance´.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa

implikasi. Antara lain:

Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para

karyawan atau 1bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki

kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya

karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.

Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan

kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai

kinerja yang memuaskan. Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk 

Page 33: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 33/49

 

kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam

 berbagai situasi.

Ketiga: kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri

(integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan(cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment),

kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk 

meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Walaupun

kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan manajemen (management),

kedua konsep tersebut berbeda.

Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut,

³kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk 

dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan,

mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima

 pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya

suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang di dalam situasi-

situasi kerjasma. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang tidak 

dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya

kepemimpinan, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interaksi

kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di luar 

kelompok, ia harus berada di dalam suatu kelompok dimana ia memainkan peranan-

 peranan dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.

Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan

  pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat

tercapai secara efektif dan efisien.

  Nurkolis (2003) menyebutkan beberapa perbedaan antara manajer dan

  pemimpin, yaitu (1) pemimpin memikirkan organisasinya dalam jangka panjang; (2)

 pemimpin memikirkan organisasi secara lebih luas baik menyangkut kondisi internal,

eksternal, maupun kondisi global; (3) pemimpin mempengaaruhi pengikutnya sampai

diluar batas kekuasaannya; (4) pemimpin menekankan pada visi dan nilai-nilai yang

Page 34: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 34/49

 

tidak tampak, mempengaruhi pengikutnya secara tidak rasional dan elemen-elemen

tak sadar lainnya dalam hubungannya antara pemimpin dan pengikut; (5) pemimpin

memiliki keterampilan politik untuk mengatasi konflik yang terjadi diantara

 pengikutnya, dan (6) pemimpin berpikir dalam upaya memperbaiki organisasinya.

2. Teori Kepemimpinan

a. Pendekatan sifat-sifat kepemimpinan.

Usaha pertama kali dilakukan oleh psikolog dan peneliti untuk 

memahami kepemimpinan yaitu mengenali karakteristik atau cirri-ciri para

 pemimpin yang berhasil. Penelitian masa itu ditunjukkan untuk mengetahui sifat-

sifat pemimpin yang mencakup: intelektualitas, hubungan social, kemampuan

emosional, keadaan fisik, imajinasi, kekuatan jasmani, kesabaran, kemauan

 berkorban, dan kemauan bekerja keras.

Untuk menyukseskan pelaksanaan tugas para pemimpin belakangan ini

telah banyak dilakukan penelitian oleh para ahli dengan harapan dapat ditemukan

model kepemimpinan yang baik atau efektif. Namun, kesimpulan dari hasil studi

itu, ternyata tidak ada satu model tunggal yang memenuhi harapan. Dalam

kaitannya dengan cirri-ciri pemimpin. Gerungan menyatakan bahwa setiap

 pemimpin, sekurang-kurangnya memiliki tiga cirri, yaitu (1) Penglihatan social,

(2) kecakapan berpikir abstrak, dan (3) keseimbangan emosi. Sedangkan menurut

J. Slikboer, pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat: (1) dalam bidang

intelektual, (2) berkaitan dengan watak, dan (3) berhubungan dengan tugasnya

sebagai pemimpin. Cirri-ciri lain yang berbeda dikemukakan oleh Ruslan

Abdulgani (1958) bahwa pemimpin harus mempunyai kelebihan dalam hal: (1)

menggunakan pikiran, (2) rohani, (3) jasmani.

 b. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku memandang bahwa kepemimpinan bahwa

kepemimpinan dapat dipelajari dari pola tingkah laku, dan bukan dari sifat-sifat

(tr ait  s) pemimpin. Alas an sifat seseorang relative sukar untuk diidenfikasikan.

Beberapa pandangan ahli, antara lain James Owen (1973) berkeyakinan bahwa

Page 35: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 35/49

 

  perilaku dapat dipelajari, hal ini berarti bahwa orang yang dilatih dalam perilaku

kepemimpinan yang tepat akan dapat memimpin secara efektif. Namun demikian

hasil penelitian telah membuktikan bahwa perilaku kepemimpinan yang cocok 

dalam satu situasi belum tentu sesuai dengan situasi yang lain. Akan tetapi,

memang perilaku kepemimpinan ini keefektifannya bergantung pada banyaknya

variable, kesimpulan penelitian membuktikan bahwa perilaku pemimpin tertentu

adalah lebih efektif dibandingkan dengan dua aspek perilaku, yaitu fungsi dan

gaya kepemimpinan. Robert F. Bales (Stoner, 1986) mengemukakan hasil

  penelitian bahwa kebanyakan kelompok yang efektif mempunyai bentuk 

kepemimpinan terbagi ( shared leader  ship), umpamany satu orang menjalankan

fungsi tugas, dan anggota lain melaksanakan fungsi social. Pembagian fungsi ini

karena seseorang perhatian akan terfokus pada satu peran dan mengorbankan

 peran lainnya.

c. Pendekatan Situasional

Pendekatan situasional berpandangan bahwa keefektifan kepemimpinan

 bergantung pada kecocokan antara pribadi, tugas, kekuasaan, sikap dan persepsi.

Cukup banyak pendukung pendekatan ini, diantaranya model kontingensi Fiedler,

model normative Vroom Teeton, dan teori jalur tujuan (T he  P at goal t heory).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

Faktor ± faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Pemimpin yaitu:

a. Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin

 b. Pengharapan dan perilaku atasan

c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan

d. Kebutuhan tugas.

e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.

f. Harapan dan perilaku rekan.

Page 36: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 36/49

 

4. Perspektif kepemimpinan kependidikan

Pemimpin pendidikan perlu memiliki integrasi ketrampilan teknis,

 pedagogis, professional dan manajerial, sebagaimana Hughes (1988) uraikan sebagai

¶ profe ssional-a s-admini str ator ¶ yang mencakup d ualit a s    peran sebagai pimpinaneksekutif (chief executive) dan memimpin secara profesional (leading profe ssional ),

dalam aspek internal maupun eksternal (gambar 1). Untuk menjadi pemimpin

  pendidikan yang efektif harus mampu mengkombinasikan dan menciptakan sinergi

kedua aspek tersebut. Selain itu, pemimpin pendidikan harus mampu menggunakan

  berbagai sumberdaya material dan manusia secara kreatif, melibatkan anggota

organisasi sesuai peran masing-masing dalam pengambilan kebijakan (pendekatan

 partisipatif). Dari beberapa hasil riset, diidentifikasi bahwa kombinasi kepemimpinan

kepala sekolah yang profesional, harapan tinggi (partisipasi) warga sekolah, dan

 budaya sekolah yang positif merupakan faktor penentu efektivitas sekolah.

|Kepemimpinan Pendidikan |

Chief executive officer Leading professional |

|Peran Internal |Peran Internal |

| | |

|Ahli strategi (Strategist): |Penasihat (Mentor): memberi |

|mengartikulasikan arah dan focus |bimbingan profesional kepada |

|strategis organisasi; bertindak |bawahan |

|sebagai katalisator pengembangan |Pendidik (Educator): |

| |mempertunjukkan kmp teknis |

|Manajer (Manager): |dan ketrampilan pengajaran |

|mengalokasikan dan mengkoordinir |Penasehat (Advisor): mendukung |

|bidang fungsi organisasi |dan memberi arahan kepada para |

Page 37: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 37/49

 

|Wasitr (Arbitrator): bertindak |murid, orangtua, guru, dll |

|sebagai perantara organisatoris | |

|dan wasit | |

|Peran Eksternal |Peran Eksternal |

| |

|Petugas eksekutif (Executive |Duta besar (Ambassador): duta |

|officer): bertanggung-jawab |organisasi dalam cakupan luas |

|kepada pemerintah |aktivitas profesional eksternal |

|Diplomat (Diplomat): |Pengacara (Advocate): jurubicara |

|mengartikulasikan misi dan |kelembagaan bbg permasalahan|

|melakukan hubungan dengan |pendidikan dan bidang profesional|

|masyarakat (stakeholders) dan |lainnya |

|badan eksternal | |

Gambar 1.

Kepemimpinan Pendidikan: Dualitas Peran (Law & Glover: 2000)

Pemimpin Pendidikan: ³Cult ure C reator´  

Menurut Duignan & Macpherson efektivitas sekolah menekankan

  pentingnya apa yang terjadi di dalam kelas dan kepemimpinan pendidikan yang

menyediakan suatu kultur di dalam proses belajar mengajar, oleh karenanya,

 pemimpin pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kultur organisasi

yang mempertinggi pengembangan dan pertumbuhan organisasi (Bush & Coleman,

2000). Kualitas yang diidentifikasi oleh Duignan dan Macpherson pada pemimpin

  pendidikan (ed ucative leader ), serupa dengan pemimpin transformational, yang

Page 38: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 38/49

 

menekankan pada pemimpin yang mendorong dan memberdayakan tanggung jawab

 bawahan, dengan:

a.  Menciptakan peluang untuk peserta (partisipan) dalam proses perubahan untuk 

merefleksikan praktek mereka dan mengembangkan pemahaman pribadimenyangkut implikasi dan perubahan diri mereka;

 b.  Mendorong mereka yang terlibat dalam implementasi suatu peningkatan untuk 

membentuk kelompok sosial dan menyediakan dukungan timbal balik sepanjang

 proses perubahan;

c.  Menyediakan peluang umpan balik positif untuk semua yang terlibat dalam

 perubahan; dan

d. Sensitip pada hasil pengembangan proses dan menyediakan kondisi-kondisi penting

  bagiumpan balik dan tindak lanjut sehingga yang terlibat memiliki kesempatan

mendiskusikan dan memikirkan kembali gagasan dan praktek mereka.

Fiedler (1997) mencatat implikasi di atas untuk kepemimpinan pengajaran

mencakup: 1) Mengelola pengajaran dan kurikulum; 2) Pengawasan pengajaran; 3)

Monitoring kemajuan siswa; dan 4) Menyediakan iklim mengajar yang mengajar.

  Northfield menambahkan bahwa kunci corak pemimpin mendidik (ed ucative leader )adalah pemimpin menyediakan peluang untuk peserta mengembangkan pemahaman

  pribadi dan mendorong pada kondisi-kondisi untuk merefleksikan dalam praktek 

(Bush & Coleman, 2000).

5. Peran Utama Pemimpin Pendidikan

Menurut Lunenberg & Orstein (2000) secara garis besar pemimpin

  pendidikan memiliki tiga peran utama: bidang kepemimpinan, managerial, dan

kurikulum-pengajaran. Berikut akan dijelaskan masing -masing peran tersebut.

a. Peran kepemimpinan kepala sekolah

1)  Kepala sekolah merupakan kunci dalam membentuk kultur sekolah. Kepala

sekolah harus dapat membentuk budaya positif, di mana staf berbagi

Page 39: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 39/49

 

 pengertian, dan memiliki dedikasi untuk peningkatan sekolah dan pengajaran.

Sukses siswa disoroti dan kolegialitas menyebar keseluruh bagian sekolah.

Moril tinggi, kepedulian, dan memiliki komitmen.

2) 

Kepala sekolah harus dapat menjalin hubungan dengan kelompok, internal daneksternal sekolah, seperti (1) pengawas dan pengelola pendidikan pusat, (2)

dewan sekolah, (3) teman sejawat, (4) orang tua, (5) masyarakat sekitar, (6)

guru, (7) siswa, dan (8) kelompok eksternal seperti profesor, konsultan, badan

akreditasi, dan sebagainya. Kepala sekolah yang efektif perlu untuk percaya

 pada kemampuan diri dan mampu mensinergikan persepsi, harapan, maupun

kemampuan berbagai kelompok tersebut dapat memberi dukungan terhadap

kemajuan sekolah.

 b. Peran manajerial kepala sekolah

1)  Peran manajerial merupakan aspek utama kepemimpinan sekolah. Katz dan

Kanz membagi ketrampilan manajemen ke dalam tiga area utama: (1) teknis

(technical ), mencakup teknik proses manajemen (perencanaan, pengaturan,

koordinasi, pengawasan, dan pengendalian), (2) manusia (human),

ketrampilan hubungan antar manusia, memotivasi dan membangun moral, (3)

konseptual (concept ual ), menekankan pengetahuan dan teknis terkait jasa

(atau produk) tentang organisasi. Sergiovanni menambahkan dua area lain

manajemen untuk pengurus sekolah, yaitu kepemimpinan simbolis ( s ymbolic 

leader  ship), tindakan kepala sekolah memberi teladan (model ) kepada warga

sekolah, dan kepemimpinan budaya (cult ur al leader  ship), bahwa kepercayaan

dan nilai-nilai kepala sekolah merupakan unsur penting. Fullan dan Sarason

menambahkan suatu dimensi manajemen sekolah yaitu kepala sekolah sebagai

agen perubahan (change a gent ) dan fasilitator.

2)  Secara umum, kepala sekolah harus ³memimpin dari pusat´ (lead from t he

centre): demokratis, mendelegasikan tanggung-jawab, memberi kuasa dalam

  pengambilan keputusan, dan mengembangkan usaha kolaboratif yang

mengikat siswa, guru, dan orang tua. Hal tersebut mengandung arti bahwa

  pemimpin dalam segala hal hendaknya ada di tengah komponen organisasi

(partisipatif).

Page 40: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 40/49

 

3)  Lipham mengembangkan sebuah ³teori empat faktor ³ ( four-f actor t heory)

tentang kepemimpinan untuk kepala sekolah, yaitu (1) kepemimpinan

struktural, (2) kepemimpinan fasilitatif, (3) kepemimpinan yang mendukung,

dan (4) kepemimpinan partisipatif. Semua faktor kepemimpinan tersebut

menekankan ketrampilan managerial dan administratif. Kebehasilan kepala

sekolah adalah dapat memodifikasi atau menyesuaikan empat faktor 

kepemimpinan sesuai kebutuhan sekolah.

c. Peran kurikulum-pengajaran kepala sekolah

Bidang kurikulum-pengajaran hendaknya menjadi prioritas kerja utama

kepala sekolah sehingga dapat meningkatan mutu pendidikan di sekolahnya.

Murphy mengembangkan enam peran kepala sekolah dibidang kurikulum dan

  pengajaran, yaitu: (1) menjamin kualitas pengajaran, (2) mengawasi dan

mengevaluasi pengajaran, (3) mengalokasi dan melindungi waktu pengajaran, (4)

mengkoordinir kurikulum, (5) memastikan isi matapelajaran tersampaikan, dan (6)

monitoring kemajuan siswa. Menurut Murphy, enam peran tersebut

menggambarkan suatu contoh kepala sekolah efektif.

D. Aktivitas dan Dinamika Manajemen Pendidikan. 

1. Aktivitas Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan sebagai suatu sistem seyogyanya mengandung dua dimensi

yang konsisten dan saling terkait, yakni dimensi yang berdasarkan konsep-konsep

manajemen dan dimensi yang berdasarkan pada konsep-konsep pendidikan. Dengan kata lain,

 pengembangan suatu sistem manajemen pendidikan hendaknya berupaya memadukan kedua

dimensi itu.

Perencanaan Pendidikan 

Perencanaan pendidikan disusun secara bertahap, yang meliputi:

a.  Pencanaan pendidikan yang menyeluruh yang berskala nasional untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan nasional

yang telah digariskan dalam sistem pendidikan nasional. Perencanaan pada tahap

Page 41: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 41/49

 

ini menjadi dasar dalam rangka penyusunan perencanaan pendidikan jangka

 panjang.

 b. Perencanaan pendidikan jangka panjang, misalnya untuk jangka selama satu pelita.

Perencanaan ini tergolong sebagai perencanaan pendidikan bertingkat strategis.

c. Perencanaan pendidikan tingkat medium yang berjangka sedang dalam jangka waktu

yang relatif pendek misalnya untuk jangka satu tahun atau dua tahun pertama dari

 pelita.

d.  Perencanaan pendidikan bertingkat operasional, yang berjangka pendek, misalnya

dalam jangka satu tahun/2 tahun semester. Perencanaan pendidikan ini umumnya

dilaksanakan pada tingkat wilayah dan kelembagaan pendidikan.

Organisasi Pendidikan 

Implikasi konsep sistem organisasi sebagaimana telah dikemukakan dalam

uraian di atas, mengandung implikasi tertentu dalam rangka pengembangan

  pendidikan. Suatu sistem organisasi pendidikan yang lengkap dan menyeluruh

memiliki tiga sub sistem, yakni strategi, operasi dan koordinasi. Komponen-

komponen ini terdapat pada tiap jenjang pendidikan, baik pada tingkat program

maupun pada tingkat kelembagaan pendidikan.

Pengorganisasian program pendidikan nasional terdiri dari tiga jenjang, yakni

tingkat pusat, tingkat propinsi, dan tingkat Kotamadya/Kabupaten. Masing-masing

  jenjang organisasi program pendidikan tersebut ketiga komponen (strategi, operasi

dan koordinasi).

Ketiga jenjang organisasi program harus mengandung komponen strategi

yakni berdasarkan dan berinteraksi dengan lingkungan di mana program itu berada,

yang meliputi kebudayaan, sistem nilai, kependudukan, ekonomi, dan sebagainya.

Perbedaan derajat lingkungan menentukan kadar interaksinya dengan tiap jenjang

organisasi program bersangkutan.

Ketiga jenjang organisasi program juga memiliki komponen operasi, yakni

kegiatan-kegiatan substantif pada kategori input (misalnya: target populasi, ketegasan,

Page 42: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 42/49

 

siswa, sumber biaya, peralatan, dan sebagainya), proses (misalnya: kurikulum, sistem

instruksional, media, evaluasi), output (yakni para lulusan baik kualitas maupun

kuantitas). Kegiatan-kegiatan tersebut sudah tentu berbeda pada tiap jenjang

organisasi.

Komponen koordinasi juga terdapat pada tiap jenjang organisasi program,

yang memadukan antara komponen strategi dan komponen operasi, dalam jangka

 panjang dan jangka pendek. Dengan koordinasi ini akan tercipta keseimbangan dan

kesamaan tindakan dan arah kegiatan organisasi program dalam upaya mencapai

tujuan program pendidikan pada masing-masing jenjang keorganisasiannya. Dengan

demikian, kegiatan organisasi jangka pendek senantiasa berada dalam kerangka

organisasi program jangka panjang.

Kontrol (Pengawasan) Pendidikan 

Fungsi kontrol (pengawasan pendidikan) sangat pending, karena erat

kaitannya dengan pelaksanaan dan hasil yang diharapkan oleh sistem pendidikan.

Peranan dan kategori kontrol yang telah dikemukakan secara singkat dalam uraian di

muka, kiranya mengandung implikasi tertentu terhadap sistem kontrol/pengawasan

 pendidikan.

a.  Fungsi kontrol pendidikan tetap mengacu dalam tiga hal, yakni berfungsi sebagai

sensor, komparator, dan activator. Pada fungsi sensor, kontrol pendidikan itu

mendayaguakan rencana pendidikan sebagai ukuran yang dimaksudkan untuk 

mengukur pelaksanaan dan keberhasilan suatu rencana pendidikan.

 b. Sistem kontrol pendidikan juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Apakah kontrol itu dilakukan secara terbuka atau secara tertutup? Kontrol yang

dilakukan secara terbuka berarti dapat melibatkan semua orang di lingkungan

organisasi dan konsekuensinya semua informasi perlu ditampung dan

diperhatikan. Kontrol secara tertutup keterlibatan hanya dibatasi pada pihak-

 pihak terkait saja dan umumnya tidak menyelusuri semua dimensi organisasi

 pendidikan. Kedua cara ini sesungguhnya dapat dilakukan secara berbarengan.

Page 43: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 43/49

 

2)  Apakah kontrol pendidikan dilakukan oleh manusia atau oleh mesin (alat

elektronik misalnya). Sistem manajemen pendidikan yang telah berkembang

dewasa ini memungkinkan penggunaan kedua sistem tersebut, yakni dilakukan

oleh manusia dan menggunakan alat yang canggih.

3)  Apakah kontrol dilaksanakan terhadap efektivitas dan efisiensi organisasi atau

terhadap hasil operasionalisasi sistem pendidikan. Kedua bentuk kontrol

tersebut seyogyanya dilaksanakan dalam sistem manajemen pendidikan,

karena pada dasarnya antara kegiatan organisasi pendidikan dan keberhasilan

yang dicapai dalam pelaksanaan harian bersifat saling terkait dan oleh

karenanya perlu dilaksanakan secara berkesinambungan.

Sistem Informasi Pendidikan 

Sistem manajemen pendidikan membutuhkan sistem informasi yang harus dikelola

secara baik. Kebutuhan informasi ini terasa setiap saat di mana terjadi proses pendidikan,

sebab dalam proses pengelolaan itu senantiasa diperlukan data yang akurat, yang

dikumpulkan dan disimpan secara akurat pula. Itu sebabnya perlu diatur sistem manajemen

informasi yang khusus relevan dengan tuntutan dan permintaan sistem pendidikan.

Kebutuhan informasi tersebut telah mulai terasa sejak adanya studi kelayakan,

selanjutnya pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan tahap pengujian keberhasilan

 pendidikan. Jadi pada hakikatnya setiap fungsi manajemen pendidikan dibutuhkan informasi

untuk pembuatan keputusan. Dalam hubungan inilah konsep-konsep sistem informasi yang

telah dikemukakan secara ringkas dalam uraian di muka memiliki implikasi tertentu terhadap

manajemen sistem informasi pendidikan.

Aktivitas Manajemen pendidikan sebagai berikut:

a). Perencanaan

Meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapai,

  berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biayanya.

Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

 b). Pengorganisasian

Page 44: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 44/49

 

Diartikan sebagai kegiatan membagi tugas ± tugas kepada orang yang terlibat

kerjasama pendidikan tadi. Karena tugas yang demikian banyak dan tidak dapat

diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas ± tugas dibagi untuk dikerjakan

masing ± masing anggota organisasi.

c). Pengkoordinasian

Mengandung makna menjaga agra tugas ± tugas yang telah dibagi itu dapat

dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakannya saja, tetapi menurut aturan

sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan

disepakati.

d). Pengarahan

Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu tetap

melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan yang dapat

menimbulkan terjadinya pemborosan.

e). Pembiayaan

Adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan

dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya,

usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta

 pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

e). Pemantauan/Penilaian.

Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data dalam usaha mengetahui

sudah sampai seberapa jauh kegiatan pendidikan yang telah mencapai tujuannya,

dan kesulitan apa yang ditemui dalam pelaksanaan itu. Dengan perkataan lain,

kegiatan pemantauan atau monitoring adalah kegiatan untuk mengumpulkan data

tentang penyelenggaraan suatu proses pencapaian tujuan.

2. Dinamika Manajemen Pendidikan

Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi ± dimensi perubahan pola

manajemen, dari yang lama menuju yang baru.

Page 45: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 45/49

 

Pola Lama  Menuju  Pola Baru 

Subordinasi

Pengambilan keputusan

terpusat

Ruang gerak kaku

Pendekatan birokratis

Sentralistik 

Diatur 

Overregulasi

Mengontrol

Mengarahkan

Menghindari resiko

Gunakan uang semuanya

Individual cerdas

Informasi terpribadi

Pendelegasian

Organisasi Hierarkis

Otonomi

Pengambilan keputusan

 partisipatif 

Ruang gerak luwes

Pendekatan profesional

Desentralistik 

Motivasi diri

Deregulasi

Mempengaruhi

Memfasilitasi

Mengelola resiko

Gunakan uang seefisien

mungkin

Teamwork yang cerdas

Informasi terbagi

Pemberdayaan

Organisasi dasar 

BAB III 

PENUTUP 

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas penulis tiba pada simpulan bahwa :

1. Manusia adalah makhluk Tuhan YME yang kompleks dan unik dan diciptakan dalam

integrasi dua substansi yang tidak dapat berdiri sendiri.

1.  Lima faktor yang mendasari manusia berorganisasi yaitu:

a. Faktor spesialisasi dan pembagian kerja.

 b. Faktor koordinasi.

c. Faktor tujuan.

Page 46: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 46/49

 

d. Faktor prosedur kerja.

e. Faktor dinamika lingkungan.

7.  Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari

orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan.

1.  Organisasi di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih

dan memilah orang ± orang (guru dan personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan

sarana dan prasarana untuk menunjang tugas ± tugas orang itu dalam rangka mencapai

tuuan sekolah.

9.  Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang

untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain atau

melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan

efisien.

1.  Manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan

 pendidikan. Tujuan pendidikan merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan

tujuan yang kompleks.

2.  Manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan

 pendidikan. Proses manajemen meliputi:

a. Perencanaan

 b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Pemantauan

e. Penilaian

12. Kerangka dasar manajemen meliputi ³ P hilo soph y, A sumiious ,  P rinciple s , and T heory, W hivh 

are ba sic to t he  st udy of any di sclipline of mana gement´. 

1.  Prinsip ± prinsip Manajemen pendidikan :

Page 47: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 47/49

 

a. Prinsip Manajemen Pendidikan yang berorientasi pada tujuan, dengan menetapkan

tujuan ± tujuan yang harus dicapai peserta didik dalam mempelajari pelajaran.

 b. Prinsip Manajemen pada efisiensi dan efektifitas dalam pengunaan dana, daya, dan

waktu dalam mencapai tujuan pendidikan.

c.  Prinsip Manajemen pendidikan pada fleksibilitas program, dalam pelaksanaan,

suatu program hendaknya mempertimbangkan faktor ± faktor ekosistem dan

kemampuan penyediaan fasilitas yang menunjang.

d.  Prinsip kontinuitas, dengan menyiapkan peserta didikagar mampu melanjutkan ke

 jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

e. Prinsip pendidikan seumur hidup, yang memandang bahwa pendidikan tidak hanya

di sekolah, tetapi harus dilanjutkan dalam keluarga dan masyarakat. Jadi peserta

didik perlu memiliki kemampuan belajar sebagai persiapan belajar di masyarakat.

f.  Prinsip relevansi, suatu pendidikn akan bermakna apabila kurikulum yang

dipergunakan relevan ( terkait ) dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.

14. Karakteristik manajemen pendidikan sekolah meliputi:

1. Perencanaan dan pengembangan sekolah;

2. Iklim budaya sekolah;

3. Harapan yang tinggi untuk berprestasi;

4. Pemantauan terhadap kemajuan sekolah;

5. Kepemimpinan kepala sekolah;

6. Pengembangan guru dan staf;

7. Penguatan kapasitas sekolah;

8. Keterlibatan orang tua dan masyarakat;

9. Keterlibatan dan tanggungjawab siswa;

10. Pengahargaan dan intensif;

11. Tata tertib dan kedisiplinan.

Page 48: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 48/49

 

1.  Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan

 pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara

efektif dan efisien.

16. 

Pemimpin pendidikan memiliki tiga peran utama: bidang kepemimpinan, managerial, dankurikulum-pengajaran.

17. Aktivitas manajemen pendidikan meliputi:

1.  perencanaan

2. Pengorganisasian (org anizing ),

3. Pengkoordinasian

4. 

Pengarahan

5. Pembiayaan

6. Pemantauan/Penilaian.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan, saran yang dapat penulis berikan yaitu:

1.  Dalam kehidupannya manusia diperlukan pemahaman tentang organisasi karena di

dalam kehidupan manusia tidak lepas dari organisasi.

2.  Pemahaman dan penguasaan terhadap konsep manajemen pendidikan perlu

ditingkatkan karena sebagai seorang pendidik sangatlah penting untuk menguasai

konsep manajemen pendidikan.

DAFTAR PUSTAK A 

B. 

Suryosubroto. 2004.  Manajemen P 

endidik an di Sekol ah. Jakarta: Rineka Cipta.

Djadja Sardjana. 2010.  P engembang an Ilmu  Manajemen  P endidik an. Diakses dari

http://edukasi.kompasiana.com 

Gudnadarma. 2010. Arti  P enting Org ani sa si So sial . Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id 

HAR. Tilaar. 1992.  Manajemen  P endidik an N a sional . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 49: 03Organisasi Dalam Pendidikan

5/13/2018 03Organisasi Dalam Pendidikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/03organisasi-dalam-pendidikan 49/49

 

 ___________ . 2000.  P ar adigma Bar u  P endidik an N a sional . Jakarta: Rineka Cipta

 Nanang Fatah. 1996. Land a san  Manajemen  P endidik an. Bandung: Rosdakarya.

 Nurkolis. 2003.  Manajemen Berba si s  sekol ah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Mulyasa. 2005.  Manajemen Berba si s Sekol ah. Bandung: Rosdakarya.

Sugeng Prabowo. 2010.  Manajer d an F ung  si  Manajemen. Diakses di http://blog.uin-

malang.ac.id/ 

 ______________ . 2010.  Manajemen S umber Da ya  Manusai. Diakses dari Http://Www 

Makalahmanajemen.Com