ANTIBIOTIK GOLONGAN PENISILLINOleh : Teguh Imanudin Pembimbing : Dr.I.B.Eka Utama ,SpA

SEJARAH DAN SUMBERTH 1928 : A.FLEMING PENICILLIN Penicillium crysogenum ( P.notatum )

KIMIA DAN PEMILAHANPENISILLIN : - 1 RANTAI INTI SIKLIK( CINCIN TIAZOLIDIN & CINCIN BETA LAKTAM )

- 1 RANTAI SAMPING( GUGUS AMINO BEBAS )

STRUKTUR

SATUAN DAYA AKTIVITAS KERJAPENISILLIN G ( UNIT INTERNATIONAL ) 1 mg Na PENICILLIN G = 1667 UI 1 UI = 0,6 g PENISILLIN LAINNYA SATUAN BERAT ( mg )

AKTIVITASPENISILLIN : BAKTERISID TERHADAP MIKROBA YANGMEMBELAHAKTIF

BAKTERIOSTATIK TERHADAP MIKROBA YANGTIDAK AKTIF MEMBELAH

MEKANISME KERJAOBAT PENICILLIN BINDING PROTEIN KUMANHAMBATAN SINTETIS DINDING SEL

AKTIVASI ENZIM PROTEOLITIK PADA DINDING SEL KUMAN

RESISTENSI PEMBENTUKAN ENZIM BETALAKTAMASE ( S.aureus ,H.influenzae ) DINDING SEL KUMAN PERUBAHAN PBP

FARMAKOKINETIKABSORBSI : - LARUTAN GARAM PENISILLIN G ,METILSILLIN NAFSILIN I.M DIABSORBSI 15 30 MENIT ORAL DIRUSAK ASAM LAMBUNG - AMOKSISILLIN > AMPISILLIN - AMPISILLIN DIPENGARUHI MAKANAN, AMOKSISILLIN TIDAK.

DISTRIBUSI :- PENISILLIN HATI,GINJAL,EMPEDU,USUS,LIMFE SEMEN. LCS > ) BIOTRANSFORMASI : - DILAKUKAN OLEH MIKROBA EKSKRESI : - TUBULI GINJAL - DIHAMBAT OLEH PROBENESID

EFEK SAMPINGALERGI : - REAKSI ARTHUS

- SYOK ANAFILAKTIKNEFROPATHI GANGGUAN FUNGSI HATI

PENGGUNAAN KLINISINFEKSI KOKUS GRAM POSITIF- PNEUMONIA : PENISILLIN G PROKAIN 0,6 JUTA IU SETIAP 12 JAM/HARI ,7 10 HARI - MENINGITIS : 20 24 JUTA IU I.V /2 4 JAM,14 HARI

- ENDOKARDITIS : PENISILLIN G PROKAIN 12 20 JT PER HARI

INFEKSI STREPTOKOKUS .- DEMAM REUMATIK : ANAK DIBAWAH 5 TAHUN DIBERIKAN0,6 JUTA UNIT IM SATU KALI UNTUK SETIAP 2 3 MINGGU

- MENINGITIS : DOSIS UNTUK DEWASA ADALAH2 3 JUTA UNIT SETIAP 6 JAM TIDAK KURANG DARI 2 MINGGU .

- OTITIS MEDIA AKUT : UNTUK ANAK ANAK0,4 JUTA UNIT SETIAP 3 4 JAM SEKALI SELAMA 2 MINGGU

- INFEKSI MENINGOKOKUS : DOSISNYA ADALAH 2 JUTAUNIT IV SETIAP 2 JAM SELAMA 12 14 HARI.

INFEKSI KOKUS GRAM NEGATIFINFEKSI MENINGOKOKUS - DOSISNYA ADALAH 2 JUTA UNIT IV SETIAP 2 JAM SELAMA 12 14 HARI. INFEKSI GONOKOKUS - RESISTENSI PENISILIN G TIDAK LAGI OBAT PILIHAN SIFILIS - SIFILIS PRIMER,SEKUNDER ,LATEN ATAU TERSIER PENISILIN G PROKAIN 2,4 JUTA UNIT IM + PROBENESID PER ORAL / HARI ( 10 HARI ) ATAU PENISILIN G BENZATIN 2,4 JUTA UNIT DOSIS TUNGGAL. - BAYI DENGAN SIFILIS KONGENITAL PENISILIN G PROKAIN 50 000 IU / KG BB IM SELAMA 10 HARI.

UNTUK GONOROE.SEKARANG SEFTRIAKSON 250 mg IM.

INFEKSI BATANG GRAM POSITIF

DIFTERIA- PENISILIN G PROKAIN 2 3 JUTA IU DENGAN DOSISTUNGGAL SELAMA 10 12 HARI .

KLOSTRIDIA - DENGAN DOSIS 5 10 JUTA IU /HARI SELAMA 2MINGGU .DIBERIKAN JUGA TETANUS TOXOID DAN IMUNOGLOBULIN TETANUS.

INFEKSI BATANG GRAM NEGATIF

SALMONELLA DAN SHIGELLA- AMPISILIN 50 100 mg/KgBB/HARI ( 7 14 HARI )- CARRIER 1 TAHUN ATAU LEBIH AMPISILIN 75 100 mg / KgBB /HARI SELAMA 1 3 BULAN.

HAEMOPHILUS INFLUENZAE - FARINGITIS ,OTITIS MEDIA,SELULITIS, OSTEOMIELITIS AMPISILLIN 50 100 mg/KgBB/HARI. MENINGITIS PADA ANAK ANAK AMPISILLIN 300 mg /KgBB/HARI I.V (10 14 HARI ).

SEDIAAN DAN POSOLOGIPenisilin G ( Benzil Penisilin ) . Bentuk Penisilin G yang larut air dan repositor untuk suntikan I M.Bubuk Penisilin G terdapat sebagai garam natrium atau kalium dalam vial atau ampul ,berisi 200 ribu 20 juta unit dalam bentuk bubuk. Penisilin V.bentuk garam kalium ,dalam bentuk tablet 250 mg,625 mg dan dalam bentuk syrup 125 mg /5 ml

Ampisilin. bentuk tablet maupun kapsul sebagai ampisilin anhidrat atau ampisilin trihidrat 125 mg,250 mg, 500 mg dan 1000 mg sedangkan untuk bubuk suspensi syrup mengandung 125 mg atau 500 mg/ 5 ml.Selain itu ampisilin juga tersedia dalam bentuk suntikan dalam ukuran 0,1 ;0,25; 0,5 dan 1 g per vial. Amoksisilin kapsul maupun tablet berukuran 125 , 250, 500 mg dan syrup 125 mg/ 5 ml.Sulbenisilin. . suntikan vial 1 g .dosis yang dianjurkan untuk dewasa 2 4 g sehari dan anak anak 40 80 mg/KgBB/hari.

ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORINoleh:

HELENA TURNIP (99-086)

KIMIA DAN KLASIFIKASISEFALOSPORIN DAN PENISILIN GOLONGAN ANTIBIOTIK BETALAKTAM. BERASAL DARI FUNGUS CEPHALOSPORICUM ACREMONIUM. FUNGUS INI MENGHASILKAN 3 ANTIBIOTIK YAITU: SEFALOSPORIN P, N, DAN C DIKEMBANGKAN BERBAGAI DERIVAT SEMISINTETIK A.L. SEFALOSPORIN C.

SEFALOSPORIN C RESISTEN TERHADAP PENISILINASE, TETAPI DIRUSAK OLEH SEFALOSPORINASE. HIDROLISIS ASAM SEFALOSPORIN C MENGHASILKAN 7-ACA DIKEMBANGKAN MENJADI BERBAGAI MACAM ANTIBIOTIK SEFALOSPORIN. SEFALOSPORIN DIBAGI MENJADI 3 GENERASI BERDASARKAN AKTIVITAS MIKROBANYA.

AKTIVITAS MIKROBASEFALOSPORIN GENERASI I - AKTIF TERHADAP KUMAN GRAM (+). - KEUNGGULANNYA DARI PENISILIN IALAH AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI PENGHASIL PENISILINASE. - AKTIVITAS ANTIMIKROBA SEMUA SEFALOSPORIN GEN I SEMUA SAMA TETAPI SEDIKIT LEBIH AKTIF PADA SEFALOTIN.

SEFALOSPORIN GENERASI II - KURANG AKTIF TERHADAP BAKTERI GRAM (+) DIBANDINGKAN GENERASI I TETAPI LEBIH AKTIF TERHADAP GRAM (-). - TERHADAP PS. AERUGINOSA DAN ENTEROKOKUS GOLONGAN INI TIDAK EFEKTIF. - UNTUK INFEKSI SALURAN EMPEDU TIDAK DIANJURKAN KARENA DIKUATIRKAN ENTEROKOKUS SEBAGAI PENYEBAB INFEKSI.

SEFALOSPORIN GENERASI III - KURANG AKTIF DIBANDINGKAN DENGAN GEN I TERHADAP KOKUS GRAM (+), TETAPI JAUH LEBIH AKTIF TERHADAP ENTEROBACTERIACEAE.

SIFAT UMUMFARMAKOKINETIK - DIBEDAKAN 2 GOLONGAN: PER ORAL & PARENTERAL. - DIEKSKRESI DALAM BENTUK UTUH MELALUI GINJAL DENGAN PROSES SEKRESI TUBULI, KECUALI SEFOPERAZON YANG DIEKSKRESI MELALUI EMPEDU.

BEBERAPA DATA FARMAKOKINETIK SEFALOSPORIN CARA PEMBERIAN IKATAN PROTEIN PLASMA (%) 70 85 47-62 14 10-15 20 75 70-80 40 33 T PLASMA (JAM) EKSKRESI DALAM URIN (%) EFEK PROBENESID

JENIS SEFALOSPORIN GEN. I -SEFALOTIN -SEFAZOLIN -SEFAPIRIN -SEFRADIN -SEFALEKSIN -SEFADROKSIL GEN. II -SEFAMANDOL -SEFOKSITIN -SEFAKLOR -SEFUROKSIM -SEFUROKSIM AKSETIL

IV, IM IV, IM IV, IM ORAL, IV, IM ORAL ORAL IV, IM IV, IM ORAL IV, IM ORAL

0,6 1,8 1,2 0,8 0,9 1,5 0,8 0,8 0,8 1,7 1,7

70-80 95 90 (50)* 86 90 90 85 >85 60-85 >85 -

+ + + + + + + + + -

GEN. III -SEFOTAKSIM -MOKSALAKTAM -SEFOPERAZON -SEFTIZOKSIM -SEFTRIAKSON -SEFTAZIDIM -SEFSULODIN

IV, IM IV, IM IV, IM IV, IM IV, IM IV, IM IV, IM

40-50 40-50 82-93 30 83-96 17-20 30

1,1 2,1 2,1 1,8 8 1,8 1,7

90 (50)* 90 30** 90 60-80 75-85 65-70

+ + -

EFEK SAMPING: - REAKSI ALERGI YAITU ANAFILAKSIS DENGAN SPASME BRONKUS DAN URTIKARIA. - DEPRESI SUMSUM TULANG TERUTAMA GRANULOSITOPENIA (JARANG). - NEFROTOKSIK. - DIARE, TERUTAMA PEMBERIAN SEFOPERAZON.

INDIKASI KLINIKSEBAIKNYA DIGUNAKAN UNTUK PENGOBATAN INFEKSI BAKTERI BERAT ATAU YANG TIDAK DAPAT DIOBATI DENGAN ANTIMIKROBA LAIN SESUAI SPEKTRUM BAKTERINYA.

MONOGRAFI1. SEFALOSPORIN GENERASI I SEFALOTIN- EFEKTIFITAS THD KUMAN: S. AUREUS, STREPTOCOCCUS, KL. PNEUMONIAE, E. COLI, PR. MIRABILIS. - EFEK SAMPING: * ANEMIA HEMOLITIK, SYOK ANAFILAKTIK, NEUTROPENIA, LEUKOSITOPENIA JARANG. * PE SGOT & NITROGEN UREA DARAH (BUN) REVERSIBEL SELAMA TH/. * NEFROTOKSISITAS SANGAT KECIL. * TROMBOFLEBITIS AKIBAT PEMBERIAN IV. - DOSIS: IV (DWS): 2-12g/HARI DILARUTKAN DLM GARAM FAAL/DEKSTROSA. IM (DWS): 0,5-1g, 4-6X/HARI. INF. BERAT DPT DIBERI SAMPAI 2g/4JAM DNG TOTAL 12g/HARI. BAYI & ANAK: 80-160mg/kg DIBAGI DLM BBRP DOSIS.

2.

SEFAZOLIN- EFEKTIFITAS THD KUMAN: S. AUREUS, STREPTOCOCCUS, KL. PNEUMONIAE, E. COLI, PR. MIRABILIS. - EFEK SAMPING: * ANEMIA HEMOLITIK, SYOK ANAFILAKTIK, NEUTROPENIA, LEUKOSITOPENIA JARANG. * PE SGOT & NITROGEN UREA DARAH (BUN) REVERSIBEL SELAMA TH/. * NEFROTOKSISITAS SANGAT KECIL. * TROMBOFLEBITIS AKIBAT PEMBERIAN IV. - DOSIS: IM/IV (DWS): 250-500mg/8 JAM INFEKSI RINGAN. 0,5-1g TIAP 6-8 JAM INFEKSI BERAT. IV (DWS) : 6-8g/HAR I INFEKSI YANG MENGANCAM JIWA. BAYI & ANAK: >1 BULAN: 25-50mg/kgBB/HARI.

3. SEFALEKSIN- KURANG AKTIF TERHADAP S. AUREUS PENGHASIL PENISILINASE. - DOSIS: DWS: 1-4 g /HARI DIBAGI DALAM 4 DOSIS. ANAK: 25-50 mg/kgbb/HARI DIBAGI DALAM 4 DOSIS.

4.

SEFRADIN - STRUKTUR DAN AKTIVITAS IN VITRO MIRIP SEFALEKSIN. - DOSIS DWS: 1-4g/HARI DIBAGI DALAM 4 DOSIS (ORAL) 2-8g/HARI (IM/IV). ANAK: 25-50mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 4 DOSIS (ORAL). 50-100mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 3-6 DOSIS (IM/IV).SEFADROKSIL - STRUKTUR DAN AKTIVITAS IN VITRO MIRIP SEFALEKSIN. - DOSIS DWS: 1-2g/HARI DIBAGI DALAM 2 DOSIS (ORAL). ANAK: 30mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 2 DOSIS (ORAL).

5.

SEFALOSPORIN GENERASI II 1. SEFAMANDOL - EFEKTIFITAS THD KUMAN GRAM (-) TERTENTU TERUTAMA H. INFLUENZAE, SPESIES ENTEROBACTER, PROTEUS INDOL POSITIF, E. COLI DAN SPESIES KLEBSIELLA. 2. SEFOKSITIN - LEBIH AKTIF DARI SEFALOSPORIN GEN. I DAN II THD KUMAN ANAEROB, MIS: B. FRAGILIS, N.GONORRHOEAE PENGHASIL PENISILINASE. - DIINDIKASIKAN TERUTAMA UNTUK INFEKSI KUMAN ANAEROB ATAU AEROB-ANAEROB, MIS: PID, ABSES PARU. - DOSIS: DWS: 3-12g/HARI (IM/IV) DIBAGI DALAM 3-4 DOSIS. ANAK: 80-160 mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 4-6 DOSIS.

SEFALOSPOSRIN GENERASI III 1. SEFOTAKSIM - AKTIF PADA KUMAN GRAM(+) & GRAM (-) AEROBIK. - DOSIS: DWS: 2-12g/HARI (IM/IV) DIBAGI DALAM 3-6 DOSIS. ANAK: 100-200mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 3-6 DOSIS. 2. MOKSALAKTAM - KURANG AKTIF PADA KUMAN GRAM (+), H. INFLUENZAE & ENTEROBACTERICEAE, TETAPI LEBIH AKTIF THD PS. AERUGINOSA DAN B. FRAGILIS. - EFEK SAMPING:PERDARAHAN (BERAKIBAT FATAL) DISEBABKAN KRN DAPAT MENGGANGGU HEMOSTASIS AKIBAT HIPOPROTROMBINEMIA DAN DISFUNGSI TROMBOSIT. SBG PROFILAKSIS : VIT. K 10 mg/MINGGU PD PENGGUNAAN MOKSALAKTAM.

3. SEFTRIAKSON - AKTIF THD KUMAN GRAM (+), TETAPI KURANG AKTIF DIBANDINGKAN DENGAN SEFALOSPORIN GENERASI I. - PILIHAN UTAMA UNTUK URETRITIS OLEH GONOKOKUS TANPA KOMPLIKASI. - DOSIS: * DWS 1-2g/HARI (IM/IV) DALAM DOSIS TUNGGAL /DIBAGI DALAM 2 DOSIS. * UTK URETRITIS OLEH GONOKOKUS TANPA KOMPLIKASI 250mg IM. * ANAK 50-75mg/kgBB DIBAGI DALAM 2 DOSIS

4. SEFOPERAZON - LEBIH AKTIF THD PS. AERUGINOSA DIBANDINGKAN DG SEFOTAKSIM DAN MOKSALAKTAM. - EKSKRESI TERUTAMA MELALUI SAL. EMPEDU, HANYA 25% MLL URIN. - EFEK SAMPING: * SINDROM DISULFIRAM TJD PD PEMINUM ALKOHOL SELAMA PENGGUNAAN OBAT INI, A.L.NAUSEA, VOMITUS, DIARE, TEK. DARAH, FLUSH. * HIPOPROTROMBINEMIA ATASI DG PEMBERIAN VIT K. * ALERGI BERAT ATASI DG PEMBERIAN EPINEFRIN DAN KORTIKOSTEROID BILA PERLU. - DOSIS: DWS: 2-4g/HARI (IM/IV) DIBAGI DALAM 2 DOSIS. ANAK: 100-150mg/kgBB/HARI DIBAGI DALAM 2-3 DOSIS

5. SEFTAZIDIM - EFEKTIF THD BAKTERI GRAM (+) TAPI TIDAK SEBAIK SEFOTAKSIM. - AKTIFITASNYA THD PS. AERUGINOSA MELEBIHI SEFOTAKSIM, SEFSULODIN DAN PIPERASILIN. - DOSIS: DWS: 1-2g/HARI (IM/IV) TIAP 8-12 JAM. ANAK: 30-50mg/kgBB TIAP 8 JAM.

6. SEFIKSIM - SUATU SEFALOSPORIN GEN III YG DAPAT DIBERIKAN SECARA ORAL. - SPEKTRUM ANTIBAKTERINYA MENYERUPAI SPEKTRUM SEFOTAKSIM. - TDK AKTIF THD S. AUREUS, ENTEROKOKUS (MIS. E. FAECALIS), PNEUMOKOKUS YG RESISTEN THD PENISILIN, PSEUDOMONAS, L. MONOCYTOGENES, ACINETOBACTER & B. FRAGILIS. - DIGUNAKAN UTK TH/ OMA, BRONKITIS AKUT, ISK OLEH KUMAN YG SENSITIF & GONORE. - EFEK SAMPING: DIARE (PALING SERING). - DOSIS: DWS/ANAK: BB>50kg: 200-400mg/HARI DIBERI DALAM 1-2 DOSIS. ANAK: BB> 100 x kadar dalam darah.

Masa paruh eliminasi 1,6 jam. Berdifusi dengan baik ke berbagai jaringan tubuh kecuali ke otak dan LCS. Dalam jaringan prostat 40% dari kadar yang tercapai dalam darah. Pada ibu hamil eritromisin dalam sirkulasi fetus adalah 5-20% dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu. Obat ini dieksresi terutama melalui hati.

EFEK SAMPINGEfek samping berat jarang terjadi. Reaksi alergi demam, eosinofilia dan eksantem Hepatitis kolestatik reaksi kepekaan ditimbulkan oleh eritromisin estolat. Eritromisin oral ( dosis besar) iritasi saluran cerna seperti mual, muntah, dan nyeri epigastirum. Suntikan IM >100 mg sakit yang sangat hebat. Pemberian 1 g dengan invus IV tromboflebitis. Ketulian sementara dapat terjadi bila eritromisin diberikan dalam dosis tinggi secara IV.

Suntikan IM >100 mg sakit yang sangat hebat. Pemberian 1 g dengan invus IV tromboflebitis. Ketulian sementara dapat terjadi bila eritromisin diberikan dalam dosis tinggi secara IV.

INTERAKSI OBATEritromisin dilaporkan meningkatkan toksisitas karbamazepin, kortikosteroid, siklosporin, digoksin, dan teofilin.

SEDIAAN DAN POSOLOGIPREPARAT KEMASAN POSOLOGI Dws : 1-2 g / hr dibagi dalam 4 dosis Anak : 30-50 mg / kgBB / hari, dibagi 4 dosis Dws : 250-500 mg tiap 6 jam atau 500mg tiap 12 jam Anak : 30-50 mg / kgbb / hari dibagi beberapa dosisDws : 400-800 mg tiap 6 jam atau 800 mg tiap 12 jam Anak : 30-50 mg/kgbb dibagi dalam beberapa dosis

KETERANGAN Dosis dapat ditingkatkan 2xlipat pada infeksi berat. Obat diberikan sebelum makan

Eritomisin

Kapsul / tablet 250 mg dan 500 mg

Eritromisin stearat

Kapsul 250 mg dan tablet 500 mg Suspensi oral mengandung 250 mg / 5 ml

idem

Eritromisin etilsuksinat

Tablet kunyah 250 mg. Suspensi oral mengandung 200 mg / 5ml dalam botol 60 ml. Tetes oral mengandung 100 mg / 2,5ml dalam botol 30 ml.

Obat tidak perlu diberikan sebelum makan

PENGGUNAAN KLINIKInfeksi Mycoplasma pneumoniae. 4 x 500 mg sehari peroral mempercepat turunnya panas dan penyembuhan penyakit.Penyakit Legionnaire. Dosis oral ialah 4 kali 0,5-1 g sehari atau secara IV 1-4 sehari.

Infeksi Klamidia Alternatif tetrasiklin untuk infeksi klamidia tanpa komplikasi yang menyerang uretra, endoserviks, rektum atau epididimis. Dosis : 4 X 500 mg sehari peroral 7hari. Difteri Sangat efektif kuman difteri infeksi akut maupun pada carier state.

Pertusis diberikan awal infeksi mempercepat penyembuhan.

dapat

Infeksi streptokokus Faringitis, scarlet fever dan erisipelas oleh Str.pyogenes dosis 30 mg / kgBB / hari 10hari.

Pnemonia oleh pneumokokus dosis 4 x 250-500 mg sehari.

Infeksi stafilokokus Eritromisin alternatif penisilin. Infeksi stafilokokus pada kulit atau luka 4 x 500mg/hari selama 7-10 hari peroral.Infeksi Campylobacter Gastroenteritis oleh Campylobacter jejuni dosis 4 x 250 mg sehari peroral.

Tetanus Dosis 4 x 500 mg peroral sehari selama 10 hari. Sifilis Penderita sifilis stadium dini yang alergi terhadap penisilin dosis 2-4 g sehari peroral selama 10-15 hari. Gonore Eritromisin mungkin bermanfaat untuk gonore diseminata pada wanita hamil yang alergi terhadap penisilin. Dosis yang diberikan 4 x 500 mg sehari selama 5 hari, peroral.

Penggunaan profilaksis

Eritromisin pengganti penisilin dan sulfonamid pada pasien demam reumatik dan pasien endokarditis bakterial yang akan dicabut giginya.Dosis 1 g peroral 1 jam sebelum dilakukan tindakan, dilanjutkan 500 mg 6 jam kemudian dosis tunggal.

SPIRAMISINDihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens. Obat ini efektif terhadap kuman stafilokokus, streptokokus, pnemukokus, enterokokus, Neisseria, Bordetella pertusis, Rickettsia, amoeba dan Toksoplasmosis. Diberikan peroral. Absorpsi dari saluran cerna tidak lengkap, namun tidak dipengaruhi oleh adanya makanan dalam lambung.

Dalam 2 jam 2 gram peroral dicapai kadar tertinggi dalam darah ( 3 mcg/ml). Kadarnya dalam cairan empedu, air liur, dan air susu lebih tinggi daripada dalam darah.

Preparat spiramisin yang tersedia tablet 500 mg. Dosis oral penderita dewasa ialah 3-4 kali 500 mg sehari. Infeksi berat dosis ditingkatkan 2 x lipat.Dosis oral anak 50-75mg/kgBB sehari, terbagi dalam 2-3 kali pemberian.

Spiramisin terapi infeksi rongga mulut dan saluran napas. Spiramisin sebagai obat alternatif untuk penderita toksoplasmosis.Dosis 2-3 mg/hari 3 dosis selama 3 minggu. Terapi diulang 2 minggu kemudian. Pemberian spiramisin oral kadang-kadang menimbulkan iritasi saluran cerna.