askep rpk upjf terbaru

52
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN Tgl. Masuk : 11 Mei 2013 Jam : 11.00 WIB No. RM : 4136 Tgl. Pengakjian : 11 Juni 2013 Ruangan : Wisma Indraprasta UPJF Diagnosa medis : Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F.20.3) Sumber data : Klien, Perawat & Buku Rekam Medis I. IDENTITAS KLIEN IDENTITAS PASIEN PASIEN PENANGGUNGJAWAB PASIEN Nama Umur Agama Pendidikan Perkerjaan Status Pernikahan Alamat : Nn. S : 27 tahun : Islam : SLTA : Tidak Bekerja : Belum menikah : Desa Growong Tempuan, Magelang Nama Umur Agama Pendidikan Perkerjaan Status Pernikahan Alamat Hub. dg klien : Tn. J : 42 tahun : Islam : SMA : Swasta : Sudah menikah : Desa Growong Tempuan, Magelang : Paman pasien II. ALASAN MASUK

Upload: satya-excel

Post on 26-Oct-2015

332 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Rpk Upjf Terbaru

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Tgl. Masuk : 11 Mei 2013

Jam : 11.00 WIB

No. RM : 4136

Tgl. Pengakjian : 11 Juni 2013

Ruangan : Wisma Indraprasta UPJF

Diagnosa medis : Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F.20.3)

Sumber data : Klien, Perawat & Buku Rekam Medis

I. IDENTITAS KLIEN

IDENTITAS PASIEN

PASIEN PENANGGUNGJAWAB PASIEN

NamaUmurAgamaPendidikanPerkerjaanStatus PernikahanAlamat

: Nn. S: 27 tahun: Islam: SLTA: Tidak Bekerja

: Belum menikah: Desa Growong Tempuan, Magelang

NamaUmurAgamaPendidikanPerkerjaanStatus PernikahanAlamat

Hub. dg klien

: Tn. J: 42 tahun: Islam: SMA: Swasta

: Sudah menikah: Desa Growong Tempuan, Magelang: Paman pasien

II. ALASAN MASUK

Klien dibawa ke RSJ oleh paman dan adiknya karena marah-marah kepada

adiknya yang merusak barang-barang miliknya

Page 2: Askep Rpk Upjf Terbaru

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Riwayat gangguan jiwa, pengobatan dan aniayafisik/seksual

a. Klien mengatakan sebelumnya klien memang pernah mengalami

gangguan jiwa dimasa lalu dan mengatakan sudah pernah dirawat di

RSJ Prof Dr. Soerojo Magelang sudah + 15 kali sejak tahun 2005,

namun pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena jarang

kontrol dan minum obat yang tidak teratur (malas) sehingga klien di

rawat lagi di RSJ.

b. Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik yaitu dicekik

lehernya oleh adik kandungnya dan klien membalas menampar

wajah adiknya yang pada waktu itu selalu selalu merebut barang-

barang milik klien dan merusakkanya

c. Klien mengatakan kalau dirinya mudah tersinggung, apalag jika ada

orang yang mengganggu dirinya langsung marah-marah.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

d. Klien mengatakan semenjak pulang dari RSJ dulu di rumah

dikucilkan oleh adiknya tidak boleh keluar rumah diam saja di

rumah, karena adiknya malu kalau kakaknya gangguan jiwa. Klien

mengatakan merasa sedih dan akibatnya selalu murung berdiam diri

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

2. Riwayat anggota keluarga gangguan jiwa

a. Klien mengatakan di dalam keluarganya ada yang mengalami

gangguan jiwa yaitu ayah kandung klien yang dahulu sering tertawa

dan bicara sendiri, namun ayah klien tersebut tidak mau di rawat di

RSJ.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

a. Klien mengatakan merasa sedih karena dikucilkan oleh keluarga dan

tetangga serta harus berdiam diri terus di rumah, klien merasa tidak

berguna.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

Page 3: Askep Rpk Upjf Terbaru

IV. FAKTOR PRESIPITASI

Klien mengatakan sedih dan kecewa karena pernah dijanjikan mau bekerja

di Batam oleh tetangganya tetapi tidak jadi.

V. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital :

a. Tanggal 11 Juni 2013

TD : 120/70 mmHg, N : 82x/menit, S : 360C, N: 22x/menit

b. Tanggal 12 Juni 2013

TD : 110/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 37,20C, N: 20x/menit

c. Tanggal 13 Juni 2013

TD : 110/60 mmHg, N : 60x/menit, S : 370C, N: 22x/menit

2. Ukur :

TB : 160cm BB : 50 kg

3. Keluhan fisik

Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yg dirasakan/dialami pasien

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

VI. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Page 4: Askep Rpk Upjf Terbaru

Keterangan :

: Laki-laki : Tinggal serumah

: Perempuan : Meninggal dunia

: Pasien : Hub. Pernikahan

: Cerai : Hub. Keturunan

Penjelasan : Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, tinggal

serumah bersama adik, ibu paman dan neneknya.

a. Pola Asuh

Klien di asuh oleh kedua orang tuanya yang hidup sederhana

berkecukupan, tetapi setelah orang tua bercerai sejak klien usia 9

tahun, klien diasuh oleh ibunya. Ibu klien seorang buruh, klien

mempunyai 1 saudara, yaitu 1 saudara laki-laki.

b. Komunikasi

Hubungan/komunikasi klien di dalam keluarga kurang karena

banyak berdiam diri.

c. Pengambilan Keputusan

Didalam keluarga klien pengambilan keputusan di pegang oleh ayah

yang sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu, tapi semenjak

ayah dan ibu bercerai, pengambilan keputusan diambil oleh ibu dan

paman klien. Klien tidak di ikut sertakan dalam pengambilan

keputusan, klien merasa di jauhi.

d. Persepsi Peran dalam Keluarga

Klien berperan sebagai seorang anak perempuan yang selalu

membantu ibunya dirumah.

e. Persepsi Kemampuan Keluarga : tidak terkaji karna belum bertemu

dengan keluarga klien.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

Page 5: Askep Rpk Upjf Terbaru

2. Konsep Diri

a. Citra Tubuh

Klien mengatakan merasa bangga dan bersyukur memiliki anggota

tubuh yang lengkap/utuh. Klien bersyukur dilahirkan cantik seperti

ibunya.

b. Identittas

Klien mengatakan berusia 27 tahun dan belum menikah. Klien anak

pertama dari dua bersaudara, klien mengatakan dirinya pernah

sekolah sampai tingkat SLTA dan pernah bekerja di Jakarta sebagai

pengasuh anak. Klien juga mengatakan pernah menjadi ketua

pengajian di daerahnya sekitar tahun 2003 yang lalu dan bangga

karenanya.

c. Peran Diri

Klien mengatakan perannya di keluarga sebagai seorang anak yang

membantu segala kebutuhan yang ada dalam keluarga, sering

membantu ibunya membereskan rumah seperti menyapu, menyuci,

dan bekerja di kebun. Selama bekerja di Jakarta klien senang

mengirim uang ke rumah untuk membantu kebutuhan keluarga.

Setelah di RSJ klien berperan sebagai pasien yang menjalani

program pengobatan dan perawatan.

d. Ideal Diri

Klien berharap cepat pulang, bisa kembali seperti dulu lagi dapat

bersosialisasi, diterima oleh lingkungan baik keluarga maupun

tetangga/masyarakat.

Klien mengatakan ingin menikah & membentuk keluarga yang

bahagia.

e. Harga Diri

Klien mengatakan perannya sekarang kurang dihargai dalam

keluarga & masyarakat, oleh karenannya merasa malu dan risih

karena tetangga selalu memicarakan dirinnya gangguan jiwa.

Page 6: Askep Rpk Upjf Terbaru

Klien mengetakan terkadang langsung marah-marah, mudah emosi

dan merusak barang-barang yang ada dirumah karena hal tersebut.

Masalah Keperawatan : Resiko Periaku Kekerasan & Harga

Diri Rendah

3. Hubungan Sosial

a. Orang Yang Berarti

Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah

ibunya, karena ibunya selalu mendengarkan keluh-kesahnya dan

tempat curhatnya.

b. Peran Serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat

Klien mengatakan pernah ikut dalam kegiatan baksos 17 Agustus

2003 di desanya serta pernah menjadi anggota dan ketua pengajian

kelompok pengajian di desanya.

Klien mengatakan sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di

RSJ dan aktif mengikutinya, seperti lomba menyanyi saat HUTRI 17

Agustus 2012.

c. Hambatan Dalam Berhubungan Dengan Orang Lain

Klien mengatakan dahulu klien tidak ada hmabatan apapun untuk

berinteraksi dengan masyarakat, tetapi semenjak sakit klien merasa

dijauhi sehingga membutnya enggan untuk berinteraksi dengan

tetangga/masyarakat

Klien mengatakan sekarang sudah mulai mau berinteraksi lagi

dengan orang lain. Di RS klien selalu berhubungan baik dengan

pasien lain maupun perawat.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

4. Spiritual

a. Nilai & Keyakinan

Page 7: Askep Rpk Upjf Terbaru

Klien mengatakan keadaanya seperti ini mungkin sudah ditakdirkan

oleh Allah SWT dan yakin suatu hari nanti Allah akan

menyembuhkan sakitnya.

b. Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan sebelum sakit sering beribadah, sholat dan

berdo’a, dan selama sakit klien mencoba untuk tetap beribadah,

sholat dan berdo’a untuk kesembuhannya. Biasanya klien sholat

disamping tempat tidurnya di bangsal.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Klien berpenampilan rapih, sesuai dengan seragam yang di gunakan di

RSJ, berpenampilan sesuai dengan jenis kelaminnya, memakai jilbab,

cara berpakaian seperti biasanyabaju dikancingkan dan ganti setiap hari

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

2. Pembicaraan

Pembicaraan klien dengan suara sedikit keras dan cepat. Klien mampu

memulai pembicaraan dan memperhatikan lawan bicaranya

Klien tampak tegang saat bercerita, & pembicaraan kasar kasar jika

menceritakan amarahnya.

Masalah Keperawatan : RPK

3. Aktivitas motorik

Aktivitas motorik klien tegang ketika diajak berinteraksi atau ada yang

menyingung perasaannya.

Klien tampak banyak tidur

MasalahKeperawatan : RPK

4. Alam perasaan

Klien mengatakan selalu diancam jika tidak nurut dengan adiknya.

Page 8: Askep Rpk Upjf Terbaru

Klien mengatakan takut jika adiknya berbuat kasar lagi dan mencekik

lehernyaseperti dulu dan jika mengingat hal itu emosinya naik dan ingin

marah-marah.

Klien tampak ketakutan

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

5. Afek

Afek klien labil, karena emosi klien cepat berubah-rubah. Klien tampak

marah tiba-tiba karena merasa ketenangannya terganggu oleh orang lain

(perawat atau pasien di sampingnya).

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

6. Interaksi dan wawancara

Saat di ajak interaksi klien menerima kehadiran perawat, klien mudah

tersinggung dan defensif berusaha selalu mempertahankan pendapatnya

terhadap orang lain.

Kontak mata kurang (terkadang tiba-tiba menunduk).

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

7. Persepsi

Klien mengatakan dulu pernah mendengar sesuatu seperti bisikan yang

menyuruhnya untuk memberontak dan marah-marah karena perlakuan

orang lain yang kasar terhadapnya dan mengucilkannya.

Saat pengkajian tidak ditemukan adanya halusinasi pada klien.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

8. Proses Pikir

Proses pikir klien tampak perseverasi terhadap ketidaknyamanan/

ketidakadilan yang diterimanya.

Contoh : Klien mengatakan dirinya tidak salah, tetapi keluarga dan

masyarakatlah yang salah sehingga membuatnya sakit seperti sekarang

ini.

Masalah Keperawatan : -

9. Isi Pikir

Page 9: Askep Rpk Upjf Terbaru

Isi pikir klien baik, tidak ada obsesi, fobia ataupun depersonalisasi. Juga

klien tidak ada waham apapun dalam dirinya.

Masalah Keperawatan : -

10. Tingkat Kesadaran

Saat berkomunikasi keadaan sadar penuh, tampak tidak bingung, tidak

ada sedasi ataupu stupor. Klien mempu berorientasi dengan baik tentang

waktu, tempat dan orang, ditandai klien dapat menyebutkan hari ini

adalah hari selasa dan klien mengetahui bahwa ia sedang berada di

rumah sakit jiwa dan klien juga mampu menyebutkan nama-nama

perawat yang sudah berinteraksi dengannya.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

11. Memori

Memori klien tidak ada gangguan, baik daya ingat jangka panjang,

pendek maupun saat ini.

Jangka panjang : klien mengatakan satu tahun yang lalu pernah masuk

RSJ ini.

Jangka pendek : Klien mengatakan seminggu yang lalu pernah diberi

uang oleh salah seorang perawat.

Saat ini : Klien mengatakan barusaja selesai bantu-bantu cuci piring,

menyapu dan mengepel lantai.

Masalah Keperawatan : -

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Pada saat interaksi tingkat konsentrasi klien baik hal ini ditunjukan

ketika klien diajak komunikasi perhatian klien tidak mudah beralih, dan

pada saat berhitung klien bisa menjawab hal ini ditunjukan ketika klien

di tanya jumlah obat yang diminumnya atau benda-benda yang

ditunjukkan perawat.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

13. Kemampuan Penilaian

Kemampuan penilaian klien tidak ada gangguan. Klien mampu

mengambil keputusan sederhana yaitu ketika diberi pilihan dan

Page 10: Askep Rpk Upjf Terbaru

penjelasan antara mandi pagi dengan makan, klien lebih memilih mandi

dahulu kemudian makan, juga lebih memilih beraktivitas dibandingkan

melamun sendirian.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

14. Daya tilik diri

Klien sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa, tetapi klien

menyalahkan keluarganya yang membawanya ke RSJ, kenapa setiap

klien marah dibawa ke RSJ. Klien mengatakan kecewa dengan

keputusan adik dan pamannya.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Perawatan diri

a. Makan

Klien bisa makan sendiri, klien makan dengan rapih, dan makan

selalu habis

b. BAB dan BAK

Klien bisa pergi sendiri ke toilet saat ingin BAB dan BAK

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

c. Mandi

Klien mengatakan kebiasaab mandi sama antara sebelum dan delama

di RSJ, klien mandi 2 kali sehari di pagi dan sore hari.

d. Berpakaian dan berhias

Klien menggunakan baju/seragam sesuai dengan tempat

pemakaiaan, sesuai dengan jenis kelamin, rapih dan bersih (pakai

kerudung dan kadang berhias)

2. Tidur

Klien mengatakan kalau dirinya selalu tidur nyenyak, biasanya klien

tidur selama 8 jam mulai pukul 21.00 s.d 05.00, klien juga sering tidur

siang + 2 jam mulai pukul 13.00 s.d 15.00 WIB. Aktivitas sebelum

tidur diisi dengan bernyanyi atau mengobrol dengan teman didekatnya.

Page 11: Askep Rpk Upjf Terbaru

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

3. Penggunaan Obat

Klien dapat meminum obatnya sendiri, namun butuh pengawasan dari

perawat untuk jadwal dan cara minum obat.

4. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan : Klien mengatakan ingin cepat pulang dan rawat

jalan saja dengan kontrol rutin

Perawatan pendukung : Perawatan penduung keluarga belum terkaji

karena belum bertemu keluarga.

5. Kegiatan di dalam rumah

Jika di rumah, klien biasanya menyiapkan makanan, bersih-bersih

merapikan rumah, mencuci pakaian dapat dilakukan sendiri oleh klien,

begitu juga di RSJ.

6. Aktivitas di luar rumah

Jika diluar rumah klien biasanya belanja keperluan sehari-hari di pasar

dengan jalan kaki dan membantu ibu di kebun.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

IX. MEKANISME KOPING

Klien mengatakan setiap ada masalah ia lebih suka memendam perasaannya

dan menyendiri tidak mau bercerita/asertif kepada orang lain (menghindar)

karena merasa tidak mampu untuk menyelesaikan masalah.

Klien mengatakan jika ada masalah juga terkadang merusak barang

disekitarnya, ia pernah memecahkan kaca jendela sekolah dekat rumahnya

dan teriak-teriak.

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan & Harga Diri

Rendah

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

1. Masalah dengan dukungan kelompok

Keluarga terkadang mengucilkan klien, kurang motivasi & perhatian

Page 12: Askep Rpk Upjf Terbaru

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan

Klien mengatakan kalau berhubungan dengan lingkungannya merasa

malu dan risih karena tetangganya selalu membicarakannya bahwa klien

sakit jiwa

3. Masalah dengan pendidikan

Pendidikan terakhir klien hanya SLTA, karena keterbatasan biaya orang

tua untuk menyekolahkannya ke tingkat perguruan tinggi.

4. Masalah dengan pekerjaan

Klien pernah bekerja di Jakarta sebagai pengasuh anak sekitar tahun

2004, tapi setelah itu tidak bekerja lagi

5. Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahannya, rumahnya

masih ikut orang tua dan tidak mengontrak.

6. Masalah ekonomi

Setelah pulang dari Jakarta, klien tidak bekerja lagi & kondisi

keuangan/ekonomi bergantung kepada orang tuanya.

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan yang

diterimanya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Klien kurang mengetahui tentang pencetus yang menyebabkan dirinya

kembali dirawat di RSJ sekarang ini atau yang menyebabkan klien

berpreilaku kekerasan, klien kurang mengerti mekanisme koping jika

sedang mengalami masalah, klien juga tidak mengetahui siapa yang

memberinya support untuk memotivasinya lebih baik, klien juga kurang

mengetahui tentang fungsi obat yang klien minum.

Masalah Keperawatan : -

Page 13: Askep Rpk Upjf Terbaru

XII. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : Gangguan Skizoafektif tipe Manik (F.20.3)

Terapi Medik :

Nama Obat Dosis Keterangan

Resperidon (RPD) 2 x 2 mg Pagi, malam

Trihexyphedydin (THD)

3 x 2 mg Pagi, malam

XIII. POHON MASALAH

Core Problem

Cause

XIV. ANALISA DATA

NoHr/Tgl/

JamData Masalah

1 Selasa,11-6-201308.00 WIB

Data Subjektif :

Klien mengatakan kalau dirinya mudah

tersinggung, apalag jika ada orang yang

mengganggu dirinya langsung marah-marah.

Klien mengetakan terkadang langsung marah-

marah, mudah emosi dan merusak barang-

Resiko Perilaku

Kekerasan

Resko Perilaku Kekerasan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Koping individu inefektif

Page 14: Askep Rpk Upjf Terbaru

barang yang ada dirumah karena perannya

kurang dihargai di keluarga & masyarakat

serat tetangganya yg selalu membicarakannya

gangguan jiwa

Klien mengatakan jika ada masalah juga

terkadang merusak barang disekitarnya, ia

pernah memecahkan kaca jendela sekolah

dekat rumahnya dan teriak-teriak.

Data Objektif :

Klien tegang ketika diajak berinteraksi atau

ada yang menyingung perasaannya.

Pembicaraan klien dengan suara sedikit keras

dan cepat. Klien tampak tegang saat bercerita,

& pembicaraan kasar kasar jika menceritakan

amarahnya.

2 Data Subjektif :

Klien mengatakan sedih dan kecewa karena

pernah dijanjikan mau bekerja di Batam oleh

tetangganya tetapi tidak jadi.

Klien mengatakan semenjak pulang dari RSJ

dulu di rumah dikucilkan oleh adiknya tidak

boleh keluar rumah diam saja di rumah,

karena adiknya malu kalau kakaknya

gangguan jiwa. Klien mengatakan merasa

sedih dan akibatnya selalu murung berdiam

diri

Klien merasa tidak berguna.

Klien mengatakan perannya sekarang kurang

dihargai dalam keluarga & masyarakat

Gangguan

Konsep Diri :

Harga Diri

Rendah

Page 15: Askep Rpk Upjf Terbaru

Data Objektif :

Kontak mata kurang (terkadang tiba-tiba

menunduk).

Saat berinteraksi klein kooperatif, verbal

koheren

3 Data Subjektif :

Klien mengatakan setiap ada masalah ia

lebih suka memendam perasaannya dan

menyendiri tidak mau bercerita/asertif

kepada orang lain (menghindar) karena

merasa tidak mampu untuk menyelesaikan

masalah.

Data Objektif :

Klien tampak banyak tidur

Tampak sedih

Koping individu

inefektif

XV. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko Perilaku Kekerasan

2. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Koping Individu Inefektif

Page 16: Askep Rpk Upjf Terbaru

XVI. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa

Keperawatan

PerencanaanIntervensi Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi

Resiko

Perilaku

Kekerasan

TUM :

Klien dapat

mengontrol atau

mengendalikan

perilaku kekerasan.

TUK :

1. Klein dapat

membina

hubungan saling

percaya

1. Setelah 3 x pertemuan,

kilen menunjukan tanda–

tanda percaya kepada

perawat :

a. Wajah cerah

tersenyum

b. Ada kontak mata

c. Mau berkenalan

1. Bina hubungan saling percaya

dengan mengunakan prinsif

komunikasi teraupetik:

a. Beri salam setiap interaksi

b. Perkenalkan nama, nama

panggilan dan tujuan perawat

berinteraksi

c. Tanya nama lengkap nama

1. Kepercayaan dari klien

merupakan hal yang

mutlak serta hal yang

memudahkan dalam

melakukan pendekatan

dan tindakan

keperawatan kepada

klien.

Page 17: Askep Rpk Upjf Terbaru

d. Bersedia

menceritakan

perasaan

panggilan di sukai klien

d. Buat kontrak yang jelas

e. Degarkan dengan penuh

perhatian

2. Klien dapat

mengenal

penyebab

perilaku

kekerasan yang

di lakukannya

2. Setelah 3x pertemuan,

klien menceritakan

penyebab perilaku

kekerasaan yang di

lakukannya:

a. Menceritakan

penyebab perasaan

jengkel/ marah baik

dari diri sendiri

maupun

lingkungannya

2. Bantu klien mengungkapkan

perasaan marah

a. Motivasi klien untuk

menceritakan penyebab rasa

jengkel / kesal nya

b. Dengarkan tanpa menyela

atau memberi penilaian

sesaan setiap ungkapan

perasaan klien

2. Menentukan mekanisme

koping yang di miliki

dalam menghdapi

masalah serta sebagai

langkah awal dalam

menyusun strategi

berikutnya

3. Klien dapat

mengidentifikasi

tanda – tanda

perilaku

3. Setelah 3x pertemuan,

klien menceritakan tanda-

tanda saat terjadi perilaku

kekerasan:

3. Bantu klien mengungkapkan

tanda – tanda perilaku

kekerasaan yang dialaminya:

a. Motivasi klien untuk

3. Deteksi dini sehingga

dapat mencegah

tindakan yang dapat

membahayakan klien

Page 18: Askep Rpk Upjf Terbaru

kekerasan a. Tanda fisik: mata

merah, tangan

mengepal, ekspresi

tegang, dan lain- lain

b. Tanda emosional :

Perasaan marah,

jengkel, dan bicara

kasar

c. Tanda sosial :

Bermusuhan yang

dialami saat terjadi

perilaku kekerasan

menceritakan kondisi fisik

saat perilaku kekerasaan

terjadi

b. Motivasi klien menceritakan

kondisi emosional saat terjadi

perilaku kekerasaan

c. Motivasi klien

menceritakakan hubungan

dengan orang lain saat terjadi

perilaku kekerasaan

dan lingkungan sekitar

4. Klien dapat

mengidentifikasi

perilaku

kekerasaan yang

pernah di

lakukan

4. Setelah 3x pertemuan,

klien menjelaskan:

a. Jenis – jenis eskpresi

kemarahan yang

selama ini dilakukan

b. Perasan saat

melakukan kekerasaan

4. Diskusikan dengan klien perilaku

kekerasaan yang dilakukan

selama ini:

a. Motivasi klien untuk

menceritakan jenis-jenis

masalah yang pernah di

lakukan selama ini

4. Melihat mekanisme

koping klien dalam

menyelesaikan masalah

yang di hadapi

Page 19: Askep Rpk Upjf Terbaru

c. Evektifitas cara yang

di pakai dalam

menyelesaikan

masalah

b. Diskusikan denngan pasien

apakah dengan tindakan

tersebut masalah akan

terselesaikan

5. Klien dapat

mengidentifikasi

akibat perilaku

kekerasaan

5. Setelah 3x pertemuan,

klien menjelaskan akibat

tindakannya di bagi:

a. Diri sendiri

b. Orang lain

c. Lingkungan

5. Diskusi dengan klien akibat

negative yang di lakukan kepada

klien:

a. Diri sendiri

b. Orang lain

c. lingkungan

5. Membantu klien melihat

dampak yang di

timbulkan akibat

perilaku kekerasaan

yang dilakukan klien

6. Klien dapat

mengidentifikasi

cara kontruksi

dalam

mengungkapkan

kemarahan

6. Setelah 3x pertemuan,

klien:

a. Menjelaskan cara

yang sehat

mengungkapkan

marah

6. Diskusikan dengan klien :

a. Apakah klien mau

mempelajari cara baru untuk

mengungkapkan marah yang

sehat

b. Jelaskan berbagai alternatf

pilihan untuk

mengungkapkan marah selain

perilaku keerasan yang

6. Menurunkan perilaku

detruktif yang akan

mencederai klien dan

lingkungan sekitar

Page 20: Askep Rpk Upjf Terbaru

dilakukan klien

c. Jelaskan cara – cara tersebut

untuk mengugkapkan marah

- Cara fisik : nafas dalam,

pukul batal, atau olahrga

- Cara verbal:

Mengungkapkan kepada

orang lain dirinya lagi kesal

- Cara social:

Latihan asertif dengan

oranglain

- Cara spritural:

Shalat, berdoa, zikir, meditasi

dan lain – lain.

7. Klien dapat

mendemotrasika

n cara megontrol

perilaku

kekerasaan

7. Setelah 3x pertemuan,

klien memperagakan cara

mengontrol perilaku

kekerasan:

a. Fisik:

7.1 Diskusikan cara yang akan di

pilih dan anjurkan klien memilih

cara yang memungkinkan untuk

mengungkapkan kemarahan

7.2 Latih klien memperagakan cara

7.1 Meningkat kan

kepercayaan diri klien,

serta asertifitas klien

saat marah/ jengkel

7.2 Meningkatkan

Page 21: Askep Rpk Upjf Terbaru

tarik nafas dalam –

dalam memukul batal/

kasur

b. Verbal:

menugkapkan

perasaan kesal /

jengkel tanpa kepada

orang lain tanpa

menyakiti

c. Spritural: berdoa

sesuai agama

yang di pilih:

a. Peragakan cara yang di pilih

b. Jelaskan manfaat cara

tersebut

c. Anjurkan klien menirukan

peraaga yang sudah di

lakukan

d. Beri penguatan kepada klien,

perbaiki cara yang masih

belum sempurna

asertifitas klien dalam

menghadapi marah

8. Klien dapat

dukungan dari

keluarga untuk

mengontrol

perilaku

kekerasaan

8. Setelah 3 x pertemuan,

keluarga:

a. Menjelaskan cara

merawat klien dengan

perilaku kekerasaan

b. Mengungkapkan

perasaan puas dalam

merawat klien

8.1 Diskusikan pentingnya peran dan

dukungan keluarga sebagi

pendukung klien untuk

mengatasi perilaku kekerasaan

8.2 Diskusikan potensi keluarga

untuk membantu klien mengatasi

perilaku kekerasan

8.3 Jelaskan pengertian, penyebab,

8.1 Keluarga merupakan

sistem pendukung klien

Page 22: Askep Rpk Upjf Terbaru

akibat dan cara merawat klien

perilaku kekerasan yang dapat

dilakukan oleh keluarga

8.4 Peragakan cara merawat klien

8.5 Beri kesempatan keluarga untuk

memperagakan ulang

8.6 Beri pujian kepada keluarga

setelah peragan

8.7 Tanyakan perasaan keluarga

setelah mencoba cara yang di

latih

9. Klien

menggunakan

obat sesuai

program yang

telah ditetapkam

9.1 Setelah 3x pertemuan,

klien menjelaskan

a. Manfaat minum obat

b. Kerugian tidakminum

obat

c. Nama obat

d. Bentuk dan warna

obat

9.1 Jelaskan kepada klien :

a. Manfaat minum obat

b. Kerugian tidak minum obat

c. Nama obat

d. Bentuk dan warna obat

e. Dosis yang di berikan

f. Waktu pemakaian

g. Cara pemakaian

9.1 Mengsukseskan

program pengobatan

klien

Page 23: Askep Rpk Upjf Terbaru

e. Dosis yang diberikan

f. Waktu pemakaian

g. Cara pemakaian

h. Efek yang dirasakan

9.2 Setelah 3 x pertemuan,

klien menggunakkam

obat sesuai program

h. Efek yang di rasakan

9.2 Anjurkan klien

a. Meminta dan menggunakan

obat tepat pada waktu

b. Melaporakan pada perawat /

dokter jika mengalami efek

yang tidak biasa

c. Beri pujian terhadap

kedisiplinan klien.

9.2 Mengsukseskan

program pengobatan

klien

Page 24: Askep Rpk Upjf Terbaru

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Hr/Tgl/JamDiagnosa

KeperawatanSP Implementasi Evaluasi

1. Rabu, 12-6-13

08.00

Resiko Perilaku

Kekerasan

SP1 P Membantu klien mengenal

perilaku kekerasan

- Mengidentifikasi

penyebab PK

- Mengidentifikasi

tanda dan gejala PK

- Mengidentifikasi PK

dan akibat yang telah

dilakukan

- Mengajarkan dan

melatih cara kontrol

PK fisik 1 dengan

nafas dalam

- Membimbing klien

memasukkan dalam

Rabu, 12-6-2013

08.30 WIB

S:

- Klien mengatakan penyebab PKnya karena dianiaya

oleh adiknya, dikucilkan keluarga, dan kecewa karena

tidak jadi kerja di Batam

- Klien mengatakan tanda dan gejala PKnya yaitu

memukul/menampar adiknya, meusak barang-barang

dirumah

- Tegang dan bicara dengan suara keras serta mengatakan

akibatnya dijauhi orang.

- Klien mengatakan terima kasih sudah diajari cara

mengontrol PK dengan cara nafas dalam

O:

- Klien tampak memperhatikan

Page 25: Askep Rpk Upjf Terbaru

kegiatan harian - Kontak mata fokus ke perawat

- Klien dapat memperagakan cara kontrol PK dengan

nafas dalam

A:

- Tujuan mengenal PK tercapai

- Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda gejala

dan akibat PK

- Klien dapat memperagakan cara kontrol PK fisik 1

nafas dalam

P:

Pertahankan SP 1

Perawat: lanjutkan ke SP 2

Klien: pertahankan SP 1 cara kontrol fisik PK 1

dengan nafas dalam

2. Rabu, 12-6-13

10.00 WIB

Resiko Perilaku

Kekerasan

SP2 P Melatih cara kontrol fisik 2

dengan konversi energi:

- Memvalidasi data masalah

dan latihan sebelumnya

Rabu, 12-6-13 10.30 WIB

S:

Klien mengatakan masih ingat penyebab dan tanda gejala

PK, juga cara mengontrolnya dengan nafas dalam

Page 26: Askep Rpk Upjf Terbaru

(SP 1)

- Melatih klien cara kontrol

fisik 2 PK dengan

memukul bantal dan kasur

- Membimbing klien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

O:

- Klien tampak memperhatikan contoh yang diberikan

perawat

- Klien tampak menirukan dan memperagakan cara

kontrol PK dengan memukul bantal dan kasur

A:

Tujuan cara mengontrol fisik 2 dengan konversi energy

tercapai

- Klien dapat memperagakan cara kontrol PK dengan

pukul bantal dan kasurn seperti yang diajarkan

perawat

P:

Perawat: pertahan kan SP 2 dan lanjutkan ke SP 3

Klien: berlatih cara mengontrol PK dengan memukul

bantal dan kasur serta memasukkan kedalam jadwal

kegiatan harian.

3. Kamis, 13-6-13

10.00 WIB

Resiko Perilaku

Kekerasan

SP3 P Melatih cara kontrol PK

secara herbal

Kamis, 13-6-13 10.20 WIB

S:

Page 27: Askep Rpk Upjf Terbaru

- Mamvalidasi kegiatan

yang lalu ( SP 1 dan SP 2)

- Melatih klien kontrol PK

dengan menolak dan

mengungkapkan marah

secara baik

- Membimbing klien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

Klien mengatakan masih ingat cara kontrol PK dengan cara

fisik yaitu: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur

O:

- Klien tampak memperhatikan apa yang diajarkan

perawat

- Kontak mata memandang perawat

- Klien berlatih memperagakan saat marah dan belajar

car;a mengungkapkan marahnya kepada perawat

A:

Tujuan cara kontrol PK secara verbal dengan

mengungkapkan marah secara baik tercapai

- Klien dapat memperagakan cara kontrol marah dengan

mengungkapkan marah dan menolaknya

P:

Perawat: pertahankan SP 3 dan lanjutkan ke SP 4

Klien: berlatih cara mengontrol PK denga menolak dan

mengungkapkan marah serta membimbing klien

memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

4. Kamis, 13-6-13 Resiko perilaku SP 4 Melatih cara mengontrol PK Kamis, 13-6-13, Jam 13.45 WIB

Page 28: Askep Rpk Upjf Terbaru

13.15 WIB kekerasan P secara spiritual

- Memvalidasi kegiatan

lalu (SP 1, 2 dan 3)

- Melatih klien cara

kontrol PK secara

spiritual dengan berdo’a,

sholat dan beristigfar

- Membimbing klien

memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

S:

- Klien mengatakan masih ingat cara mengontrol PK,

jika fisik dengan nafas dalam dan memukul

bantal/kasur, dan verbal dengan cara mengungkapkan

marah

- Klien mengatakan terima kasih atas ilmu yang

diberikan dengan menyarankan untuk sholat

- Klien mengatakan selalu sholat, terkadang juga sholat

dhuha

O:

- Klien tampak sedikit bersemangat

- Klien kooperatif

- Klien dapat mengungkapkan istigfar dan mau

diajurkan sholat

A:

Tujuan melatih cara mengontrol PK secara spiritual

tercapai

- Klien dapat mengucapkan istigfar dan mau diajak

sholat

Page 29: Askep Rpk Upjf Terbaru

Perawat: pertahankan SP 4 dan lanjutkan SP 5

Klien: berlatih cara mengontrol PK secara spiritual dan

membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

harian

5. Jum’at 14-6-13

08.20 WIB

Resiko perilaku

kekerasan

SP5 P Menjelaskan cara mengotrol

PK dengan minum obat

- Memvalidasi kegiatan

yang lalu (SP 1, 2, 3 dan

4)

- Melatih klien cara

mengontrol PK dengan

meminum obat, yaitu:

Mengajari 5 prinsip

minum obat

Mengajari jenis-jenis

obat jiwa

Menjelaskan manfaat

dan contoh obat

Jum’at 14-6-13, Jam 08.40 WIB

S:

Klien mengatakan masih ingat cara mengontrol PK yaitu:

ada fisik, verbal dan spiritual (sholat dan beristigfar) tetapi

berlum mebgerti 5 prinsip minum obat dan jenisnya

O:

- Klien tampak bingung, sulit mengerti

- Kontak mata kepada perawat

A:

Tujuan menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum

obat belum tercapai

- Klien tampak bingung, sulit mengerti 5 prinsip

minum obat dan jenisnya

P:

Perawat: ulangi SP 5

Page 30: Askep Rpk Upjf Terbaru

Klien: belajar lagi caar mengontrol PK dengan minum obat

6. Jum’at 13-6-13

13.00 WIB

Resiko perilaku

kekerasan

SP5 P Menjelaskan cara mengotrol

PK dengan minum obat

- Memvalidasi kegiatan

yang lalu (SP 1, 2, 3 dan

4)

- Melatih klien cara

mengontrol PK dengan

meminum obat, yaitu:

Mengajari 5

prinsip minum

obat

Mengajari jenis-

jenis obat jiwa

- Menjelaskan manfaat

dan contoh obat

Jum’at 13-6-13, Jam 13.30 WIB

S:

- Klien mengatakan Alhamdulillah masih ingat tanda

dan gejala PK juga penyebabny, cara kontrol yang

pertama fisik dengan nafas dalam dan pukul

bantal/kasur

- Cara kedua verbal, mengungkapkan perasaan marah

- Cara ketiga dengan ibadah (sholat dan berdo’a)

- Cara keempat belum bias

O:

Klien tampak kooperatif

A:

Tujuan mengendalikan PK:

- SP 1, 2, 3 dan 4 tercapai

- Melatih cara mengontrol PK dengan minum obat

belum tercapai

P:

Perawat: pertahankan SP 1, 2 , 3 dan 4

Page 31: Askep Rpk Upjf Terbaru

Klien: belajar kontrol PK dengan fisik: nafas dalam, dan

pukul bantal/kasur, verbal: mengungkapkan marah,

spiritual: dengan istigfar dan sholat dan berlatih

mengimplementasikan cara mengontrol PK serta

membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan

harian

Page 32: Askep Rpk Upjf Terbaru

1. PEMBAHASAN

Pada sub pembahasan ini akan menguraikan kesenjangan antara hasil

studi kasus yang di dapatkan dari hasil pengkajian dengan teori yang ada pada

Bab II.

A. Pengkajian

Pengkajian dimulai tanggal 10 Januari 2013 dengan cara pengumpulan

data (Identitas, alasan masuk, genogram, psikososial, status mental,

sampai dengan persiapan pasien pulang) kemudian dari data tersebut

diperoleh analisis data untuk menemukan prioritas diagnosa keperawatan.

Pada saat pengkajian di temukan data :

Data Subjektif :

Klien mengatakan mengatakan melihat bayangan hantu berupa

wajah tengkorak, bayangan tersebut muncul ketika klien menjelang tidur,

terkadang muncul ketika hendak shalat, klien juga mengatakan ada yang

meraba dirinya ketika hendak tidur.

Data Objektif :

Klien terlihat sering melamun, sering menyendiri, senyum dan

berbicara sendiri.

Dari data di atas dapat di angkat sebuah diagnosa keperawatan gangguan

sensori persepsi : halusinasi.

Sedangkan menurut teori dikatakan gangguan sensori persepsi jika

terdapat tanda dan gejala sebagai berikut :

a) Bicara, senyum dan tertawa sendiri.

b) Menarik diri dan menghindar dari orang lain.

c) Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata.

d) Tidak dapat memusatkan perhatian/konsentrasi.

e) Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungan).

f) Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.

g) Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu dan

merasa sesuatu tanpa stimulus yang nyata.

Page 33: Askep Rpk Upjf Terbaru

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa ada kesenjangan antara data

dari landasan teori dan hasil pengkajian di lapangan. Kekurangan pada

data hasil lapangan di karenakan keadaan klien yang sangat susah untuk

fokus pada saat di ajak berkomunikasi dan tidak ada keluarga yang

membantu dalam melengkapi data perjalanan kasus yang di alami klien.

B. Diagnosa

Dari hasil pengkajian, masalah keperawatan yang muncul pada Ny. E

adalah sebagai berikut :

a. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

b. Resiko Perilaku Kekerasan

c. Resiko Menarik Diri : Isolasi Sosial

d. Defisit Perawatan Diri

e. Resiko Harga Diri Rendah

Sedangkan dalam landasan teori, diagnosa yang mungkin muncul sebagai

berikut :

a. Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan

b. Perubahan Sensori Persepsi : Halusinasi

c. Isolasi Sosial

d. Harga Diri Rendah

e. Intoleransi Aktivitas

f. Defisit Perawatan Diri

Dengan membandingkan antara hasil pengkajian dan landasan teori maka

dapat di simpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang ada

berkesinambungan atau terjadi kesenjangan.

C. Perencanaan

Perencanaan yang disusun oleh penulis meliputi tujuan, intervensi, dan

rasional.Intervensi yang di gunakan sama dengan landasan teori. Rencana

tindakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu membantu klien mengenal

jenis, isi, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi,

Page 34: Askep Rpk Upjf Terbaru

melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, melatih berbicara

atau bercakap dengan orang lain saat halusinasi muncul, melatih kegiatan

terjadwal agar halusinasi tidak muncul, menanyakan program pengobatan,

menjelaskan pentingnya pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa,

menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program, menjelaskan

akibat bila putus obat, menjelaskan pengobatan (5B), melatih klien minum

obat dan memasukan dalam jadwal harian klien.

D. Implementasi

Implementasi tindakan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang telah

ditetapkan pada masing-masing diagnosa keperawatan dan dilanjutkan

evaluasi formatif setelah dilakukan tindakan.

Pada diganosa ini gangguan sensori persepsi : Halusinasi dilakukan

seluruh tindakan sesuai dengan rencana keperawatan yang direncanakan.

E. Evaluasi Keperawatan

Pada tahap ini penulis melakukan evaluasi sesuai tujuan dan kriteria yang

telah ditetapkan berdasarkan respon klien.

Evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi proses (formatif) dan evaluasi

keseluruhan (formatif) yang dilakukan setiap selesai melakukan tindakan

keperawatan. Dari 4 SP gangguan sensori persepsi : halusinasi sejak

implementasi tanggal 14 Januari 2013 sampai 21 Januari 2013 baru

tercapai hingga SP2.