bab-iii

2
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di semua rentang usia, termasuk lanjut usia (lansia). Kegiatan tidur pada lansia pada dasarnya sama seperti tidur pada umumnya. Hanya saja, terdapat beberapa perbedaan yang khusus terjadi pada tidur lansia. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi kuantitas, kualitas, serta irama. Pada segi kuantitas, lansia diketahui memiliki jumlah jam tidur yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan anak ataupun orang dewasa. Kemudian dari segi kualitas, diketahui bahwa proporsi tidur nyenyak lansia juga mengalami penurunan. Selain itu, irama sirkadian lansia juga mengalami perubahan sehingga lansia mengalami kesulitan tidur. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor psikososial, faktor lingkungan, dan faktor patofisiologis. Beberapa faktor tersebut kemudian dapat menyebabkan masalah gangguan pola tidur. Contoh gangguan pola tidur yang sering terjadi pada lansia adalah obstructive sleep apnea, insomnia, hypersomnia, sleep apnea, dan enuresis. Gangguan tersebut dapat mengganggu tidur sebagai kebutuhan dasar lansia, dan menurunkan kondisi kesehatan lansia. Oleh karena itu, perawat perlu menyusun rencana keperawatan yang tepat sehingga lansia dapat terhindar dari masalah tidur dan lansia dapat memenuhi kebutuhan tidurnya.

Upload: rahardito-dio-prastowo

Post on 29-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kjhkhau

TRANSCRIPT

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di semua rentang usia, termasuk lanjut usia (lansia). Kegiatan tidur pada lansia pada dasarnya sama seperti tidur pada umumnya. Hanya saja, terdapat beberapa perbedaan yang khusus terjadi pada tidur lansia. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi kuantitas, kualitas, serta irama. Pada segi kuantitas, lansia diketahui memiliki jumlah jam tidur yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan anak ataupun orang dewasa. Kemudian dari segi kualitas, diketahui bahwa proporsi tidur nyenyak lansia juga mengalami penurunan. Selain itu, irama sirkadian lansia juga mengalami perubahan sehingga lansia mengalami kesulitan tidur.

Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena beberapa faktor, diantaranya faktor psikososial, faktor lingkungan, dan faktor patofisiologis. Beberapa faktor tersebut kemudian dapat menyebabkan masalah gangguan pola tidur. Contoh gangguan pola tidur yang sering terjadi pada lansia adalah obstructive sleep apnea, insomnia, hypersomnia, sleep apnea, dan enuresis. Gangguan tersebut dapat mengganggu tidur sebagai kebutuhan dasar lansia, dan menurunkan kondisi kesehatan lansia. Oleh karena itu, perawat perlu menyusun rencana keperawatan yang tepat sehingga lansia dapat terhindar dari masalah tidur dan lansia dapat memenuhi kebutuhan tidurnya.3.2 Saran

Perawat harus selalu peka terhadap masalah yang terjadi pada lansia termasuk masalah tidur.

Perawat perlu mengetahui cara mengkaji pola tidur pada lansia.

Perawat mampu menemukan gangguan pola tidur pada lansia setelah melakukan pengkajian, kemudian menentukan diagnosa keperawatan yang utama.

Perawat harus mengetahui bagaimana perencanan dan intervensi yang perlu dilakukan untuk menangai gangguan pola tidur pada lansia.