bab iii
DESCRIPTION
bab IIITRANSCRIPT
BAB III
HASIL
A. Gambar Alat, Cara Kerja, dan Prosedur Pengukuran
1. Gambar Alat
a. Pita Meter
Fungsi : untuk mengukur lingkar, panjang, dan lebar yang sulit
menggunakan antropometer. Misalnya untuk mengukur stasiun kerja
(meja dan kursi).
Keterangan : 1. Angka pengukuran dalam cm
2. Angka pengukuran dalam mm
b. Stadio meter
Fungsi : untuk mengukur tinggi badan, lebar bahu, dan panjang lengan
Keterangan :
c. Jangka sorong
Fungsi : untuk mengukur panjang, diameter benda kecil, dan ketebalan
benda dengan ketelitian 0,1 mm.
8
2
1
3
2
1
2
1
1. Batang stadiometer
2. Gesper
9
Keterangan :
d. Spreading caliper
Fungsi : untuk mengukur lebar dan tebal dari bagian tubuh tertentu.
Misalnya diameter kepala dan diameter lengan
e. Busur
Fungsi : untuk mengukur besarnya sudut
4
5
1. Rahang tetap atas
2. Rahang sorong atas
3. Skala utama
4. Skala utama
5. Skala Nonius
10
2. Cara Kerja
a. Pita meter
1) Persiapan alat
a) Mengambil pita meter yang diletakkan pada koper
antropometer set.
2) Pemeriksaan alat
a) Memeriksa angka yang tertera pada pita meter.
b) Menguraikan ikatan pada pita meter.
3) Posisi stasiun kerja yang akan diukur.
a) Meja maupun kursi diletakkan di lantai datar dan tidak licin.
4) Melakukan pengukuran
b. Stadiometer
1) Persiapan alat
Mengambil stadiometer yang diletakkan pada koper
antropometer.
2) Pemeriksaan alat
a) Memeriksa angka yang tertera pada pita meter.
b) Memeriksa batang yang memiliki kode yang sama.
c) Merangkai batang-batang stadiometer sampai panjang
tertentu (tergantung panjang ukuran tubuh).
d) Memasang gesper pada stadiometer.
3) Posisi tubuh yang akan diukur
a) Tinggi badan : Subjek diukur dengan posisi tegak bersandar
pada dinding dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat
tertumpu pada kedua kaki.
b) Tinggi bahu : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
c) Tinggi siku : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
d) Tinggi pinggul : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
11
e) Lebar bahu : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
f) Lebar pinggul : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
g) Panjang lengan : Subjek diukur dengan posisi tegak lurus
dengan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu
pada kedua kaki.
h) Tinggi jangkauan atas : Subjek diukur dengan posisi tegak
lurus, tangan lurus ke atas dengan tangan menggenggam
dan kedua kaki berdiri seimbang dan berat tertumpu pada
kedua kaki.
i) Panjang lengan atas : Subjek diukur dengan posisi lengan
lurus ke depan dan siku ditekuk ke atas membentuk sudut
900.
j) Panjang lengan bawah : Subjek diukur dengan posisi lengan
lurus ke bawah dan siku ditekuk ke atas membentuk sudut
900.
c. Jangka sorong
1) Persiapan Alat
a) Mengambil jangka sorong yang ada dalam koper
antropometer set.
b) Membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang
agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan
kesalahan pengukuran.
2) Pemeriksaan alat
a) Memeriksa angka yang tertera pada jangka sorong.
b) Mengendurkan baut pengunci dan geser rahang geser.
c) Memastikan rahang geser bekerja dengan baik.
3) Melakukan pengukuran
a) Mengendurkan baut pengunci lalu mengencangkan baut
pengunci.
b) Menutup rahang hingga mengapit benda yang diukur.
12
c) Mengecek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka
nol. Jika tidak menunjukkan angka nol harus diatur terlebih
dahulu.
d. Spreading caliper
1) Persiapan alat
a) Mengambil Spreading caliperyang ada dalam koper
antropometer set.
2) Pemeriksaan alat
a) Memeriksa angka yang tertera pada spreading caliper.
b) Meregangkan spreading caliper.
3) Melakukan pengukuran
c)
d)
e. Busur
1) Persiapan alat
a) Mengambil busur yang ada dalam koper antropometer set.
2) Pemeriksaan alat
a) Memeriksa angka yang tertera pada busur.
3) Melakukan pengukuran dengan meletakkan busur pada stasiun
kerja.
3. Prosedur Pengukuran
a. Pita meter
1) Kursi
Dalam pengukuran yang dilakukan sikap atau posisi duduk pada
kursi yang baik adalah sikap duduk dengan sedikit lardosa pada
pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung
(Suma’mur 1989).
Sikap duduk yang benar yaitu sebaiknya duduk dengan puggung
lurus dan bahu berada di belakang serta bokong menyentuh
belakang kursi. Posisi lutut tetap setinggi atau sedikit lebih
tinggi panggul (gunakan penyangga kaki) dan sebaiknya kedua
tungkai tidak saling menyilang. Jaga agar kedua kaki tidak
menggantung dan hindari duduk dengan posisi yang sama lebih
13
dari 20-30 menit. Selama duduk istirahatkan siku dan lengan
pada sandaran tangan yang ada pada kursi (Wasisto,2005).
a) Tinggi kursi : Diukur dari lantai sampai dengan permukaan
alas duduk bagian depan
b) Lebar kursi : Diukur pada garis tengah alas duduk melintang
c) Panjang kursi : Diukur dari permukaan garis proyeksi
permukaan depan sandaran duduk dengan permukaan alas
duduk
d) Tinggi sandaran punggung : diukur dari sisi bawah sandaran
sampai sisi atas sandaran ataupun sebaliknya
e) Lebar sandaran punggung : diukur dari sisi kanan sandaran
sampai sisi kiri sandaran ataupun sebaliknya
f) Tinggi sandaran tangan : diukur dari alas duduk sampai lekuk
siku
g) Panjang sandaran tangan : diukur dari lekuk siku sampai
ujung sandaran
h) Lebar sandaran tangan kanan : diukur dari sisi medial sampai
sisi lateral
i) Lebar sandaran tangan kiri : diukur dari sisi medial sampai
sisi lateral
2) Meja
a) Panjang meja : jarak horizontal antara sisi paling luar meja
kanan dan kiri
b) Lebar meja : jarak vertical antara sisi paling luar meja kanan
dan kiri
c) Tinggi meja : diukur dari lantai sampai dengan permukaan
meja
b. Stadiometer
1) Tinggi badan: jarak vertical dari lantai sampai ujung kepala
(vertex)
2) Tinggi bahu : jarak vertical dari lantai samapi titik tengah bahu
(akromion)
3) Tinggi siku : jarak vertical dari lantai sampai titik tengah siku
14
4) Tinggi pinggul : jarak vertical dari lantai sampai titik tulang
pinggul
5) Lebar bahu: jarak horizontal antara sisi paling luar bahu kiri dan
kanan
6) Lebar pinggul : jarak horizontal anatar sisi luar pinggul kiri dan
kanan
7) Panjang lengan: jarak dari titik tengah bahu sampai ujung jari
tengah
8) Panjang lengan atas : jarak dari titik tengah bahu (akromion)
sampai titik tengah siku
9) Panjang lengan bawah : jarak dari titik belakang siku sampai
ujung jari tengah
c. Jangka sorong
Pengukuran tingkat ketebalan meja
d. Spreading caliper
Diameter kepala : jarak dari glabella ke titik terposterior daroios
occipital pada garis tengah (linea mediana) kepala
e. Busur
Sudut meja : sudut yang dibentuk berupa sudut tumpul
B. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
1. Hasil Pengukuran
LAPORAN PRAKTIKUM ANTROPOMETRID3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNS
Hari/ Tanggal
: Selasa, 21 April 2015
Semester : II
Kelompok : 3
Mata Kuliah
: Ergonomi dan Perancangan Kerja
Ketua
: Muhammad Maftuh Topik
: Antropometri
BERDIRI
NO NAMA GIDAN GIHU GIKU GIGUL BARHU BARGUL PANLENGPL
BAWAH
PL ATA
S
JANGTA
S1 Diyan Pratiwi 154 128 99 75 38,5 33 68 42 31 1862 Riyani Dyah Pratiwi 157,5 128 98 86 38 32 67,5 40,5 26 1913 Irma Cahyaningrum 156 129 96 76 38 35 71 38 32 1894 Muhammad Maftuh 158,5 131 96 83 40 29 74,5 41,5 34 1935 Putri Dwi S. 150,5 124,5 99 78 37 33 68 38 30 190
6 Tabita Putri G. 161 130 99 87 35 34,5 75 42,5 31190,
5
7 Artha Dewi Novitasari 157 129 99 82 37,5 33,5 71 40 31188,
5
XRata-Rata 156,36 128,50 98,00 81,00 37,71 32,86 70,71 40,36
30,71
189,71
8
15
9
SD Standard Deviasi 3,36 2,06 1,41 4,76 1,52 1,97 3,11 1,82 2,43 2,20
5% 5th Persentil 151,55 125,55 96 75,3 35,6 29,9 67,65 38 27,2186,75
95% 95 Persentil 160,25 130,7 99 86,7 39,55 34,85 74,85 42,35 33,4192,
4
DUDUKNO NAMA GIDUK GIKUDU
K GIGULDUK GITUTDUK
PANGKAITAS
PANGKAIWAH
GIBADUK
1 Diyan Pratiwi 82 24,5 18 47 50 43 552 Riyani Dyah Pratiwi 81,5 24,5 18 47 50 44 523 Irma Cahyaningrum 82,5 24,5 19,5 49 56,5 41,5 53,54 Muhammad Maftuh 83,5 24,5 22 50 57 44 545 Putri Dwi S. 77,5 24,5 20,5 49 54,5 42,5 516 Tabita Putri G. 85 24,5 18 50 49 45 557 Artha Dewi Novitasari 83 24,5 18 48 51 43 56
XRata-Rata 82,14 24,5 19,14 48,57 52,57 43,29 53,79
SD Stadard Deviasi 2,34 0,00 1,60 1,27 3,35 1,15 1,785% 5th Persentil 78,7 24,5 18 47 49,3 41,8 51,395% 95 Persentil 84,55 24,5 21,55 50 56,85 44,7 55,7
LAPORAN PENGUKURAN MEJA DAN KURSIPRAKTIKUM ANTHROPOMETRI
Hari/ Tanggal
: Selasa, 21 April 2015
Semester : II
Kelompok : 03
Mata Kuliah
: Ergonomi dan Perancangan Kerja
Ketua: Muhammad Maftuh Topik
: Antropometri
NO Stasiun Kerja Dimensi Ukuran
Satuan
1
Meja Panjang Meja (a) 105 cm
Lebar Meja (b) 69 cmTinggi Meja © 75 cmTebal Meja (d) 2,7 cm
2Kursi
Tinggi kursi (a) 42,5 cmLebar kursi (b) 45 cmPanjang kursi © 50,5 cmTinggi sandaran punggung (d) 43,5 cmLebar sandaran punggung (e) 49 cmTinggi sandaran tangan (f) 25 cmPanjang sandaran tangan (g) 40,5 cmLebar sandaran tangan kanan (h) 20,5 cmLebar sandaran tangan kiri (h) 7,5 cm
8
17
2. Perhitungan
Perhitungan yang dicantumkan merupakan contoh dari data tinggi badan dalam keadaan berdiri adalah sebagai berikut :
a. Secara Manual
1) Rata-Rata (x) = Σ xn
= (154+157,5+156+158,5+150,5+161+157 )
7
=1094,5
7
= 156,36
2) Standar Deviasi (∝) = √ Σ( x−x )2
n
= √ 5,57+1,27+0,13+4,58+34,34+21,53+0,417
= √ 67,867
= √9,69
= 3,36
3) Persentil 5% = x−(1,65 ×∝ )
= 156,36−(1,65 ×3,11)
= 151,55
4) Persentil 95% = x+(1,65×∝ )
= 156,36+(1,65× 3,11)
= 160,25
b. Secara Excel
1) Rata-Rata (x) = AVERAGE(D10:D16)
2) Standar Deviasi (∝) =STDEV(D10:D16)
3) Persentil 5% =PERCENTILE(D10:D16;5%)
4) Persentil 95% =PERCENTILE(D10:D16;95%)
8
18
19
9