bab iii rev

Download BAB III rev

If you can't read please download the document

Upload: riffan-jaya-hidayat

Post on 14-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

BAB IIIPELAKSANAAN PEKERJAANTAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan pada proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu dengan mengelola atau menggunakan sumber daya, dana dan peralatan yang telah ditentukan sebelumnya. Rangkaian kegiatan tersebut disusun secara terencana dalam jangka waktu yang telah ditentukan.Rangkaian kegiatan pada proyek tidak berupa rangkaian kegiatan pekerjaan yang sederhana, tetapi suatu rangkaian pekerjaan yang kompleks. Sehingga dalam melakukan rangkaian kegiatan tersebut diperlukan metode-metode tertentu dan bantuan alat berat kontrsuksi untuk mempermudah pekerjaan yang dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai perencanaan, dimana ada batasan-batasan yang harus dipenuhi. Batasan-batasan tersebut berupa ketepatan waktu, mutu, dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Rangkaian kegiatan pada proyek yang kompleks juga menghadirkan berbagai permasalahan yang terjadi selama kegiatan proyek berlangsung. Sehingga penyelesaian permasalahan yang cepat dan tepat sangat diperlukan agar permasalahan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pelaksanaan proyek. Selain itu, perencanaan proyek juga menentukan munculnya permasalahan yang terjadi selama pekerjaan berlangsung.Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan lingkup pembahasan kerja praktik pada proyek Pembangunan Jembatan Kereta Api Jalur Ganda Jembatan BH. 915 KM. 187 + 605 Bentang 50 M antara Tanjung (Brebes) - Losari (Cirebon) Lintas Semarang (Jawa Tengah) - Cirebon (Jawa Barat), meliputi:Pekerjaan Pengadaan Struktur Atas Jembatan. Pekerjaan Penyetelan Struktur Atas Jembatan. Pekerjaan Sheet Pile. 1718Pekerjaan Tiang Pancang. Pekerjaan Kalendering Tiang Pancang. BAHAN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN Bahan yang Digunakan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam Pekerjaan Struktur Atas Pembangunan Jembatan Kereta Api Jalur Ganda Jembatan BH. 915 KM. 187 + 605 Bentang 50 M, yaitu: Baja Struktur Atas Tipe B.no. 439 / JIS (pabrikasi). Andas Baja. Besi Tulangan. Beton Ready Mix. Kayu. Habeam / Rel Bekas. Glugu Kelapa. Mur dan baut. Cat. Bantalan dan kelengkapan jalan rel lainnya. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam Pekerjaan JembatanEksisting (Review Design Alinyemen BH. 915), yaitu:Tiang Pancang D 0.60 m. Sirtu. Tanah Urug. Sheet Pile Baja. Peralatan yang Digunakan Adapun peralatan yang digunakan dalam Pekerjaan Struktur Atas Pembangunan Jembatan Kereta Api Jalur Ganda Jembatan BH. 915 KM. 19187 + 605 Bentang 50 M dan Jembatan Eksisting (Review DesignAlinyemen BH. 915), yaitu:PDA test set. Alat Penggali (Excavator). Concrete Mixer Truck. Concrete Vibrator. Generator Set. Hammer. Mesin Pemotong Besi. Theodolite. Crane. Pompa Air. Dump Truck. Concrete Pump. SYARAT BAHAN DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN Syarat Bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam kehiatan proyek memiliki kriteria dan syarat-syarat tertentu, yaitu: Memenuhi spesifikasi dan standar yang berlaku. Memenuhi ukuran, pembuatan, jenis, dan mutu yang telah disyaratkan atau direncanakan. Kriteria-kriteria lain yang disetujui bersama oleh pihak-pihak terkait. Produk habis pakai harus bahan baru. Syarat Peralatan yang Digunakan Ada banyak jenis dan tipe peralatan yang dapat digunakan dalam proses pekerjaan proyek. Pengelola proyek harus mampu memilih penggunaaan peralatan yang sesuai dengan keadaan lokasi, waktu, volume dan hal-hal 20lain yang menunjang. Pemilihan peralatan juga dapat menentukan hasil dan kualitas pekerjaan yang dilakukan.Ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan dalam melakukan pemilihan peralatan yang digunakan, yaitu:Kehandalan dan kemampuan (tenaga) alat sesuai keadaan lokasi proyek. Mobilisasi peralatan tersebut. Ketersediaan suku cadang dan kemudahan perbaikan jika ada kerusakan. Ketersediaan operator. Produksi alat. MEKANISME PENGGUNAAN BAHAN DAN PERALATAN Mekanisme Penggunaan Bahan Baja Struktur Atas Tipe B.no. 439 / JIS (pabrikasi) Baja digunakan sebagai rangka batang dalam struktur atas jembatan yang telah ditentukan spesifikasi sesuai dengan perencanaan. Baja yang digunakan pada proyek ini diproduksi oleh PT. Cigading Habeam Centre. Andas Baja Andas yang digunakan sebagai peletakan merupakan material baja kaku dengan spesifikasi teknis tertentu. Andas baja yang digunakan pada proyek ini diproduksi oleh PT. Cigading Habeam Centre. Besi Tulangan Besi tulangan yang digunakan sesuai dengan gambar rencana untuk mencapai mutu beton tertentu. Ada berbagai jenis dan ukuran besi tulangan. 21Beton Ready Mix Beton ready mix adalah adukan beton siap pakai yang dibuat sesuai dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung menggunakannya untuk keperluan pengecoran. Efisiensiwaktu, biaya, tenaga kerja dan jaminan keseragaman mutu beton adalah faktor utama pemilihan penggunaan ready mix dalam pekerjaan pengecoran beton. Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Kayu, dan glugu Kayu dan glugu yang digunakan mempunyai spesifikasi khusus yang dapat menahan beban saat digunakan sebagai penyangga sementara, tempat penyimpanan baja, dan jembatan darurat. Mur dan baut Mur dan baut yang digunakan mempunyai kekuatan dan diameter tertentu yang dapat menahan beban pada joint. Cat Cat yang digunakan merupakan cat untuk baja yang dapat meminimalisir timbulnya korosi pada struktur baja. Bantalan dan kelengkapan jalan rel lainnya Bantalan dan kelengkapan lainnya harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan untuk jalan kereta api. Mekanisme Penggunaan Peralatan PDA test set Pile Drive Analyzer (PDA) Test adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui daya dukung aksial, Gambar 3.1Pile Drive Analyzer (PDA)22keutuhan, dan efisiensi yang ditransfer tiang pancang. Hal ini sesuai dengan ASTM D-4945-1996.Alat Penggali (Excavator) Ada berbagai jenis alat penggali yang dapat digunakan pada suatu proyek dengan spesifikasi tertentu. Pada proyek jembatan KA BH. 915 alat yang digunakan yaitu backhoe. Alat ini digunakan untuk menggali dan memindahkan material. Concrete Mixer Truck Concrete Mixer Truck adalah alat pencampur ready mix beton (semen, pasir, air) dan juga mobilisasi dari batching plant ke lokasi proyek. Pencampuran air dapat diatur selama perjalanan, sehingga campuran beton tidak mengeras. Concrete Vibrator Campuran beton yang dimasukkan ke dalam bekisting tidak sepenunya menutupi semua bagian, sehingga muncul rongga-rongga yang dapat mengurangi mutu beton tersebut. Oleh karena itu, agar campuran beton tersebar merata dalam bekisting diperlukan suatu concrete vibrator. Gambar 3.2BackhoeGambar 3.3Concrete Mixer TruckGambar 3.4Concrete VibratorGambar 3.5Hammer23Hammer Ada dua jenis cara yang dapat dilakukan dalam melakukan pemancangan, yaitu pemancangan dengan menggunakan hammer dan pemancangan dengan menggunakan penekan hidolik. Pada proyek pembangunan jembatan KA BH. 915 menggunakanhammer. Alat ini juga harus digabungkan dengan crane.Theodolite Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan data-data tertentu, misalnya posisi suatu as bangunan ataupun titik-titik tertenttu yang diinginkan. Pengukuran ini akan lebih mudah dengan bantuan alat ukur theodolite.Gambar 3.6TeodolithCrane Crane adalah excavator yang berungsi sebagai alat pengangku atau pemindah. Ada berbagai jenis crane yang dapat digunakan misalnya jenis tower crane dan car crane.Gambar 3.7CraneDump Truck Dump Truck adalah kendaraan yang digunakan untuk memindahkah atau mengangkut suatu material. Gambar 3.8Dump TruckConcrete Pump Mortar atau campuran beton yang berada dalam concrete mixer truck sulit dimasukan ke dalam bekisting yang berukuran lebih kecil. Selain itu, letak dan bentuk bekisting juga sering menyulitkan pemindahan mortar dari truck ke bekisting. Concrete pump digunakan untuk memudahkan penyaluran mortar tersebut. 24Gambar 3.9Concrete PumpMEKANISME PENYIMPANAN BAHAN DAN PERALATAN Mekanisme Penyimpanan Bahan Setiap bahan material mempunyai sifat fisis dan non fisis masing-masing, sehingga mekanisme penyimpanan setiap bahan berbeda-beda. Baha-bahan yang akan digunakan dalam proyek konstruksi harus memiliki tempat penyimpanan khusu untuk bahan tersebut. Tempat penyimpanan dibuat dekat dengan lokasi proyek agar aman dan mudah dalam pemakaian serta pemeriksaan. Teknis penyimpanan bahan dilapangan mempunyai beberapa syarat, yaitu: Terbebas dari tanaman liar dan sampah. Tidak tergenang oleh air. Tempat penyimpanan lebih tinggi. Tidak ditempatkan langsung di atas permukaan tanah. Gambar 3.10Penyimpanan Bahan ygBenar25Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan stock pile(penumpukan material), yaitu:Penyimpanan bahan harus dapat mencegah terjadinya perubahan sifat bahan. Misalnya bahan mengalami gradasi atau peningkatan kadar air. Pembatasan dalam penumpukan bahan, tinggi tumpukan 3 m. Penumpukan agregat yang akan digunakan dalam suatu campuran misalnya kerikil dan pasir untuk campuran beton. Kedua material tersebut harus disimpan terpisah atau dengan membuat sekat pemisah. Mekanisme Penyimpanan Peralatan Peralatan yang telah digunakan disimpan ke dalam suatu tempat baik berupa gudang atau pool kendaraaan. Tempat penyimpanan harus berada dekat dengan lokasi proyek agar memudahkan dalam penjagaan, pemeriksaan, dan pemeliharaan peralatan tersebut. PEMBAHASAN KERJA PRAKTIK Pekerjaan Pembuatan Tempat Penerimaan Jembatan Penjelasan Pekerjaan struktur atas jembatan dimulai dengan membuat tempat penerimaan atau tempat penyimpanan rangka baja jembatan. Hal ini dilakukan sesuai dengan mekanisme dalam penyimpanan bahan. Bahan-bahan Glugu Kelapa Glugu kelapa yang digunakan harus memenuhi syarat, yaitu penampang lurus dengan diameter 15 s.d. 25 cm dan usia pohon > 5 tahun. 26Rel (Baja iwf) Rel baja yang digunakan adalah rel bekas, karena fungsi rel bukan sebagai komponen struktur dan lebih ekonomis. Gambar 3.11Rel BajaPelaksanaan Persiapan Pemilihan dan penyimpanan bahan-bahan sesuai dengan petunjuk pada desain rencana dan sesuai dengan isi kontrak ataupun berdasarkan kesepakatan bersama oleh pihak terkait. Pemancangan Glugu dan Pemasangan Rel Proses pemancangan glugu kelapa sama dengan pemancangan tiang pancang. Glugu di pancang pada titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudia rel dipasang melintang di atasdan samping glugu sebagai pengikat.Agar ikatan-ikatan kaku, makaGambar 3.12Tempat Penerimaandipasang mur dan baut. PemancanganJembatanglugu untuk tempat penerimaan rangka jembatan berada dekat dengan direksikeet.Pekerjaan Pembuatan Penyangga Sementara Jembatan Penjelasan Penyangga sementara diperlukan dalam proses penyetelan jembatan. Saat jembatan berupa rangka-rangka batang yang belum terhubung tidak memiliki ikatan sehingga beban masih belum dapat disalurkan kepada pilar dan pangkal. 27Bahan-bahan Glugu Kelapa Glugu kelapa yang digunakan harus memenuhi syarat, yaitu penampang lurus dengan diameter 15 s.d. 25 cm dan usia pohon > 5 tahun. Rel (Baja iwf) Rel baja yang digunakan adalah rel bekas, karena fungsi rel bukan sebagai komponen struktur dan lebih ekonomis. Kayu Kayu yang digunakan adalah kayu bantalan yang mempunyai kekuatan untuk menahan beban. Rangka Baja Rangka baja yang diganakan adalah jenis profil siku yang telah disusun seperti bentuk balok.Pelaksanaan Proses pemancangan glugu kelapa sama dengan pemancangan tiang pancang. Glugu di pancang pada titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudia rel dipasang melintang di atas dan samping glugu sebagai pengikat. Agar ikatan-ikatan kaku, maka dipasang mur dan baut. Kemudian di letakkan kayu batntalan dan rangka balok baja sederhana dengan menggunakan profil siku. Rangka baja landasan atau bagian bawah diletakkan di atas penyangga sementara untuk Gambar 3.13Kayu PenyanggaSementaraGambar 3.14Penyangga SementaraGambar 3.15Pemasangan Pengekang28mempermudah proses penyetelan rangka baja jembatan.Pekerjaan Penyetelan Jembatan Penjelasan Penyetelan jembatan dilakukan agar rangka-rangka jembatan menjadi saling menyambung, sehingga beban yang diterima jembatan dapat didistribusikan kepada setiap elemen. Rangka baja dibuat secara pabrikasi, sehingga rangka baja seperti sebuah puzzle di lapangan hanya perlu menyusun rangka baja tersebut. Bahan-bahan Rangka Jembatan Rangka baja yang digunakan adalah rangka baja tipe B.no. 439 / JIS deng bentang 50 m. Rangka baja yang digunakan adalah baja pabrikasi yang diproduksi oleh PT. Cigading Habeam Centre. Gambar 3.16Karakteristik Rangka JembatanPlat Sambung Plat sambung digunakan sebai plat sambungan pada join-join rangka baja. Plat ini dipasang agar saat baut mengalami leleh, rangka baja tidak langsung mengalami sobek atau patah tetapi plat sambung terlebih dahulu. Gambar 3.17Rangka JembatanGambar 3.18Plat Sambung29Selain itu untuk mengurangi gesekan akibat gaya yang ditimbulkan pengekangan oleh baut baik saat proses penyetelan maupun saat jembatan menerima beban.Mur dan Baut Mur dan baut yang digunakan mempunyai standar dan karakteristik tertentu yang telah direncanakan. Mur dan baut penyetelan digunakan agar saat terhadi kesalahan penyetelan, sambungan masih dengan mudah dibongkar maupun dipasang. Mur dan baut permanen dipasang setelah proses penyambungan sesuai dengan desain rencana. Gambar 3.19Gambar 3.20Mur dan Baut Jembatan Kaku Mur dan Baut PenyetelanCat Cat yang digunakan adalah cat untuk material baja yang dapat melindungi rangka baja jembatan dari korosi. Penyangga Sementara Penyeangga sementara berfungsi sebagai penopang rangka baja yang brlum tersambung, seperti yang telah dijelaskan pada sub pembahasan di atas. Andas Andas berfungsi sebagai perletakan dan penerima beban yang kemudian disalurkan kepada pilar atau abutment. Gambar 3.21Andas BajaGambar 3.22Besi Tulangan30Besi Tulangan Besi tulangan digunakan sebagai angkur dan rangka beton penyambung andas dengan pilar atau abutment. 8) Beton Ready mixBeton ready mix yang digunakan sama dengan mutu beton pilar atau abutment yaitu K-350. Hal ini dilakukan agar kekuatan pada sambungan andas dan penyangga bersifat homogen dengan kekuatan pilar atau abutment.Jembatan Darurat. Jembatan darurat digunakan untuk mobilisasi mobil crane agar memudahkan dalam pelaksanaan penyetelan jembatan. Pelaksanaan Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan penyetelan jembatan, yaitu: Pemasangan penyangga sementara. Pemasangan rangkaian rangka bawah untuk landasan. Pemasangan rangkaian rangka bagian samping.Gambar 3.234) Pemasangan rangkaian rangka bagianPenyangga Sementaraatas.Urutan pelaksanaan penyetelan jembatanseperti gambar dibawah ini.Gambar 3.24Rangka Bawah31Gambar 3.25Gambar 3.26Rangka SampingRangka atasGambar 3.27Gambar 3.28Pemasangan Mur dan BautPenyetelan Pengekang atasGambar 3.29Gambar 3.30Sebelum Pemasangan AndasPemasangan AndasPekerjaan Pemancangan Tiang Pancang Penjelasan Pondasi merupakan struktur yang sangat penting dalam suatu konstruksi, karena akan memikul beban dari struktur bagian atas. Pada proyek pembangunan jembatan KA jenis pondasi yang digunakan adalah tiang pancang. Tiang pancang yang digunakan adalah diameter 0,60 m. Jumlah titik pemancangan sebanyak 12 titik Gambar 3.31Tiang Pancang D 0,6 mGambar 3.32H beam Sheet Pile32pada pangkal Semarang, 12 titik pada pangkal Cirebon dan 20 titik untuk pilar. Kedalaman tiang pancang 24 s.d. 31 m.Bahan-bahan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pemancangan, yaitu: Tiang Pancang Tiang pancang yang digunakan adalah tiang pancang silinder dengan diameter 0,60 m dan jumlah titik pemancangan 44 titik.Sheet Pile Sheet pile digunakan untuk mengamankan timbunan dan memudahkan proses pemancangan agar tidak terganggu oleh adanya gaya yang ditimbulkan aliran air sungai.3) Batu BelahBatu belah digunakan sebagai material penyusun timbunan pada titik pemancangan pilar.Tabel 3.1Volume Batu pada Pemancangan PilarNoLokasiPLT Volume(m)(m)(m)(m3)1Pilar P212,8010,400,5066,56Sirtu Sirtu digunakan sebagai material penyusun timbunan pada titik pemancangan pilar. Gambar 3.34Lintasan Hammer33Tabel 3.2Volume Sirtu pada Pemancangan PilarNoLokasiPLT Volume(m)(m)(m)(m3)1Pilar P210,408,000,8570,72Tanah Urug Tanah Urug digunakan sebagai material penyusun timbunan pada titik pemancangan pilar. Pelaksanaan Pelaksanaan pemancangan terdiri dari pekerjaan persiapan, pembuatan timbunan, dan pemancangan. Persiapan dilakukan agar mempermudah dalam proses pemancangan. Persiapan yang dilakukan pada peralatan dan bahan yang akan digunakan dalam proses digunakan adalah crane dan hammer. Gambar 3.32H beam Sheet Pilepemancangan. Alat yangPembuatan timbunan dilakukan pada pekerjaan pancang untuk pilar jembatan agar proses pemancanganpada titik ini lebih mudah dikerjakan. Pertama, pemancangan dilakukan pada pangkal semarang sejumlah 12 titik. Kedua, pemancangan dilakukan pada pilar sejumlah 20 titik. PDA Test dilakukan pada tiang pancang setelah usia 7 hari untuk mengetahui daya dukung dan keutuhan tiang pancang.34Tabel 3.3Volume Tiang Pancang Abutment SemarangTiang PancangSambunganNo.LokasiNoDiaKonfigurasiTotalPilePanjang(cm)Bottom (m')Midlle (m')Upper (m')(m')(titik)A1'1A1'-160,09,009,009,0027,002(Smg)2A1'-260,09,009,009,0027,0023A1'-360,09,009,009,0027,0024A1'-460,09,009,009,0027,0025A1'-560,09,009,009,0027,0026A1'-660,09,009,009,0027,0027A1'-760,09,009,009,0027,0028A1'-860,09,009,009,0027,0029A1'-960,09,009,009,0027,00210A1'-1060,09,009,009,0027,00211A1'-1160,09,009,009,0027,00212A1'-1260,09,009,009,0027,002Panjang A1' =324,0024Tabel 3.4Volume Tiang Pancang Abutment CirebonTiang PancangSambunganLokasiNoNo.Dia.KonfigurasiTotalPilePanjang(cm)Bottom (m')Midlle (m')Upper (m')(m')(titik)A 2'13A2'-160,09,009,009,0027,002(Cn)14A2'-260,09,009,009,0027,00215A2'-360,09,009,009,0027,00216A2'-460,09,009,009,0027,00217A2'-560,09,009,009,0027,00218A2'-660,09,009,009,0027,00219A2'-760,09,009,009,0027,00220A2'-860,09,009,009,0027,002Panjang A2' =216,0016S Panjang A1' + A2' =540,004035Tabel 3.5Volume Tiang Pancang PilarTiang PancangSambuLokasiNoNo.Dia.KonfigurasiTotalnganPanjangPile(cm)Bottom (m')Midlle (m')Upper (m')(m')(titik)Pilar21P2-160,010,0010,0020,001(P2)22P2-260,010,0010,0020,00123P2-360,010,0010,0020,00124P2-460,010,0010,0020,00125P2-560,010,0010,0020,00126P2-660,010,0010,0020,00127P2-760,010,0010,0020,00128P2-860,010,0010,0020,00129P2-960,010,0010,0020,00130P2-1060,010,0010,0020,00131P2-1160,010,0010,0020,00132P2-1260,010,0010,0020,00133P2-1360,010,0010,0020,00134P2-1460,010,0010,0020,00135P2-1560,010,0010,0020,00136P2-1660,010,0010,0020,00137P2-1760,010,0010,0020,00138P2-1860,010,0010,0020,00139P2-1960,010,0010,0020,00140P2-2060,010,0010,0020,001S Panjang P2 =400,0020Adapun tahapan pemancangan tiang pancang, yaitu:Penentuan titik pemancangan. Tiang pancang batang pertama harus pancang dengan ujung runcing. Tiang pancang diberikan ukuran untuk mengetahui kedalaman, misal interval 1 m. Tiang pancang di angkat dan di bawa kepada posisi titik pancang oleh crane. 36Pelaksanaan pemancangan dilakukan dengan bantuan hammer. Gaya pukulan Hammer tidak boleh langsung mengenai tuang pancang, tetapi ada peredam dari lapisan kayu berbentuk lingkaran denga diameter 0,60 m. 7) Sebelum penyambungan tiang pancang top pile harusdibersihkan terlebih dahulu.Antar batang tiang pancang dilakukan penyambungan dengan cara di las (las listrik). 9)Gambar 3.35Gambar 3.36Tiang Pancang d 0,60 mProses PemancanganGambar 3.37Gambar 3.38Pembersiahan Top PilePengelasan Tiang Pancang37Gambar 3.39Gambar 3.40Pekerjaan Timbunan Batu Belah Pilar Pekerjaan Timbunan Sirtu PilarGambar 3.41Denah Pekerjaan ProyekGambar 3.42Denah Pekerjaan Pemancangan Pilar38Pekerjaan Kalendering Tiang Pancang Kalendering tiang pancang adalah suatu grafik yang berada pada alat pancang. Kalendering berfungsi mengetahui proses pemancangan yang dilakukan memenuhi daya dukung yang diinginkan. Pembacaan data kalendering dilakukan pada saat proses pemancangan berlangsung. Saat hasil pembacaan kalendering mempunyai jarak ketinggian 1 cm pemacangan dapat dihentikan, karena tiang pancang telah mencapai tanah keras. Pelaksanaan pembacaan kalendering dilakukan setiap 10 pukulan. Adapun perhitungan estimasi penetrasi (S min) terhadap tiang pancang dan daya dukung tiang pancang adalah sebagai berikut: Tabel 3.6Diameter dan Panjang Tiang PancangBeratPanjang Tiang Pancang(kg/m)678910111213141516 3001101,21,41,61,82,02,22,42,6 3501401,21,41,61,82,02,22,42,62,83,0 4002001,21,41,61,82,02,22,42,62,83,03,2 4503001,21,41,61,82,02,22,42,62,83,03,2 5004001,21,41,61,82,02,22,42,62,83,03,2Tabel 3.7Tinggi Ram StokeTinggi Ram StokeK 13K 25K 35K 450110,597,796,6110,0A163,0164,2161,6169,0B170,5176,2176,6186,5C186,5189,2191,6204,0D192,5199,7196,6211,0E202,0209,7206,6221,0F-219,7216,6231,0G259,5299,7286,6287,0H268,5309,7296,6297,039Rumus Kalendering Tiang Pancang:S = {2 x W x HW + e2 P}-KRuW + PRU = 2 x W x HW + e2 PS + KW + PDimana:S=Penetrasi tiap pukulanW=Berat RamH=Ram StokeK=ReboundP=Berat Tiang PancangE=Koefisien restitusiA tp =luas tiang pancangRu=Daya dukung rancana dikalikan safety factorContoh Perhitungan:Panjang tiang =22 mDik.:P = 400 Kg/m x 22 m = 8,8 tonH = D = 211,0 cmR desain = 60 tonSF = 3Ru = 3 x 60 = 180 tonP = R desain = 37,73585 Kg/cm2A tpDit.:S dan Ru daya dukung pancang?Solusi:S = {2 x 4,5 x 211,04,5 + 0,252 8,8} 0,672 = 9,629140758 ml1804,5 + 8,8RU = 2 x 4,5x 221,04,5 + 0,252 8,89,629140758 + 0,6724,5 + 8,8Ru =15,13069307 ton/m40Pekerjaan Sheet Pile Pilar Penjelasan Sheet pile digunakan untuk menjaga keadaan atau menjadi pengaman timbunan yang dilakukan pada titik pancang untuk pondasi pilar. Bahan-bahan Profil baja yang digunakan dalam pekerjaan sheet pile pada proyek Pembangunan Jembatan KA adalh profi U dan H beam. Gambar 3.43Baja Profil UPelaksanaan Pelaksanaan sheet pile baja pada prinsipnya sama dengan pelaksanaan tiang pancang. Sheet pile baja di bawa oleh crane ke titik pemancangan yang telah direncanakan. Gambar 3.44Gambar 3.45Pemancangan Sheet PileSheet Pile untuk PilarGambar 3.46Gambar 3.47Pemancangan Sheet PileSheet Pile untuk Pilar41Tabel 3.8Volume Pekerjaan Sheet PileSisiPanjangBanyaknyaPanjang SheetVolumePancanganSheet pilepileA5,60m'14btg x12,00m' =168,00m'PILARB10,40m'26btg x12,00m' =312,00m'P2C10,40m'26btg x12,00m' =312,00m'D12,80m'32btg x12,00m' =384,00m'1176,00m'PERMASALAHAN SELAMA PROYEK Proses kegiatan proyek yang merupakan rangkaian kompleks menghadirkan berbagai masalah dilapangan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, yaitu dana, sumber daya (baha material), mobilisasi, peralatan, pekerja, dan hal-hal non teknis lainnya. Permasalahan yang terjadi harus segera diselesaikan secata tepat dam cepat, sehingga meminimalkan kemunduran jadual pelaksanaan proyek tersebut.Adapun permasalahan yang terjedi pada proyek Pembangunan Jembatan KA BH. 915 berupa keterlambatan pekerjaan, sehingga progress kerja berada di bawah waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Hal-hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, yaitu:Arus Mudik dan Balik Lebaran 2013 Berdasarkan surat edaran dari PT. Kereta Api Indonesia bahwa selama arus mudik dan balik Lebaran 2013 (H-10 dan H+10) tidak diizinkan melakukan kegiatan proyek berupa pekerjaan berat. Waktu tersebut sujalan dengan jadwal pemancangan, sehingga pemancangan tidak dilakukan. Mobilisasi Selama kegiatan libur proyek peralatan dikembalikan kepada sub kontraktor masing-masing. Dengan demikian saat akan memulai kembali proyek memerlukan adanya mobilisasi kembali. Selain itu jarak yang relatif jauh dan 42jalan akses yang terbatas menyebabkan mobilisasi menghabiskan waktu yang cukup lama.Keterbatasan Alat Pemancangan satu titik pancang direncanakan dsebanyak tiga batang tiang pancang dengan kedalaman 24 s.d. 30 m dan 5 m doly. Pada pekerjaan pemancangan untuk pilar yang berada di tengah badan sungai, doly hanya bisa 3 s.d. 3,75 m sehingga pekerjaan ditunda sampai datang doly yang lebih panjang. Selain itu, permasalah juga terjadi pada pekerjaan pemacangan pangkal / abutment Cirebon. Letak titik pancang yang berdekatan dengan lokasi pangkal jembatan lama menyebabkan adanya pergerakan pada rel kereta. Pemancangan pun harus dihentikan sampai adanya pekerjaan pengamanan pangkal jembatan lama. Kerusakan Alat Kerusakan pada alat pemancangan menyebabkan pekerjaan pemancangan tidak bisa dilaksanakan sampai crane dan lintasan hammer selesai diperbaiki.