dokumen enginerring civil
DESCRIPTION
12345TRANSCRIPT
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 1/19
Dokumen Enginerring Civil_88
Need patience in creating a real masterpiece.
Jumat, 23 Desember 2011
Prak. Ilmu ukur tanah
! I
PE"D!#$%$!"
Waterpass adalah salah satu alat untuk mengukur beda tinggi antar dua titik.
Perhitungan waterpass dimaksudkan untuk mengetahui ketinggian suatu titik di atas
permukaan bumi. Ketinggian disini adalah perbedaan vertikal antara dua titik / jarak dari dua
bidang referensiyang ditetapkan ke suatu titik tertentu sepanjang garis vertikal.
Biasanya bidang referensi yang digunakan adalah muka air laut, sedang untuk
pengukuran lkal bidang referensi tergantung pada kesempatan.
Bidang referensi !h " #levensi titik nl
$ntuk penentuan selisih tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara
penempatan alat penyipat datar tergantung pada keadaan lapangan.
Penentuan beda tinggi antara dua titik antara dua titik adalah selisih tinggi antara dua
titik % dan B adalah !h. %rah bidik ke titik % disebut pembacaan baak belakang dan ke titik B
disebut pembacaan baak muka atau depan. $ntuk mengurangi kesalahan di usahakan letak
insterumen ditengah&tengah titik % dan B.
'elisih tinggi ()* besarnya adalah +
!) " bt bt
belakang depan
-imana + bt belakang + Pembacaan benang tengah belakang.
bt depan + Pembacaan benang tengah muka.
ika hasil dari (!h* psitif, maka kndisi dari permukaan tanah naik (titik % ke titik B*,
ataupun sebaliknya. ika hasil dari (!h* negatif, maka kndisi dari permukaan tanah turun.
Pembacaan dilakukan melalui ramburambu ukur yang dapat dilihat melalui terpng,
pembacaan nama terlihat dalam suatu bidang diaferagma, dimana terbaca benang atas (ba*,
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 2/19
benang tengah (bt*, benang bawah (bb*. ang benang tengah untuk mencarinya memakai
rumus 0(ba 1 bb*.
ika jarak antara dua titik yang harus ditentukan selisih tingginya mempunyai jarak
yang terlalu panjang sehingga rambu ukur dapat dilihat dengan jelas maka jarak tersebut
dapat di bagi menjadi jarak antara yang lebih kecil jarak bidiknya biasanya 23 & 43 m.
! II
PE"&$'$(!" )!*E(P!++I"&
I. engukuran -aterassing memanang
/ longituinal setioan
*uuan
5ujuan pengukuran waterpassing memanjang adalah untuk menentukan perbedaan
tinggi dari dua titik atau lebih yang mana selisih tersebut didapat dari pembacaan garis visir
hri6ntal yang dibaca dari garis ukur.
!lat ang Digunakan
%latalat yang digunakan dalam pengukuran waterpassing memanjang adalah+
7. Waterpass
8. 9ambu
:. Kapur tulis
Cara 'era
;. Pekeraan laangan
7. +urve enahuluan
'urvey pendahuluan bertujuan untuk pengenalan medan yang akan diukur dan untuk
menentukan letak pemasangan patk yang telah ditentukan jaraknya yaitu < 23 m tiap patk
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 3/19
atau menyesuaikan kndisi medan/lkasi sehingga tidak menggagu pada saat pengukuran
maupun aktifitas di lkasi tersebut.
8. Pemasangan atok
Patk dipasang pada jarak < 23 m tiap patk atau menyesuaikan kndisi medan/lkasi.
Patk ditandai dengan menggunakan kapur tulis sehingga tidak menggangu aktifitas lainnya.
:. Pengukuran
Pengukuran dimulai dari patk 7 hingga kembali lagi ke patk 7 juga. 'edangkan
langkahlangkah pengukuran adalah sebagai berikut+
7*. Buatlah sketsa situasi lkasi yang akan dijadikan bjek pengukuran.
8*. Pesawat diletakkan di antara patk 7 dan 8 dan diusahakan jarak patk 7 dengan pesawat
dan patk 8 dengan pesawat adalah sama selanjutnya melakukan penyetelan.
ba ba
bt bt
bb bb
P8
P7
d7 d8
=ambar pengukuran Waterpassing memanjang
:*. =elembung >N;?@A disetel dengan menggunakan sekrup penyetel %, B, dan . 'ekrup
penyetel % dan B yang berputar bersama masuk atau keluar agar gelembung >N;?@A berada
diantara sekrup penyetel % dan B tersebut.
C*. Pesawat disetel hri6ntal D3E, dengan cara memutar sekrup penyetel masuk atau keluar
sehingga gelembung >N;?@A berada diantara sekrup penyetel % dan B terhadap sekrup
penyetel .
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 4/19
2*. Pesawat diputar mendatar 7F3E searah jarum jam, untuk mengntrl apakah gelembung
>N;?@A sudah stabil. 'elanjutnya pesawat diputar mendatar lagi D3E searah jarum jam, dan
jika psisi >N;?@A tidah berubah, maka pesawat siap diperasikan.
4*. 9amburambu ukur, diletakkan di patk 7 dan patk 8.
G*. Pertama, pesawat dibidikkan pada rambu di patk 7, kemudian baca data pengukuran
benang tengah (bt*, benang atas (ba*, dan benang bawah (bb*, selanjutnya hasil pengukuran
tersebut dicatat kedalam frmulir pengukuran sebagai data pengukuran ke arah belakang
(patk 7* pengukuran pergi. Kemudian, pesawat diputar searah jarum jam dan dibidikkan ke
patk 8 dan baca data pengukuran benang tengah (bt*, benang atas (ba*, dan benang bawah
(bb*, selanjutnya hasil pengukuran tersebut dicatat ke dalam frmulir pengukuran sebagai
data pengukuran ke arah muka (patk 8* pengukuran pergi.
F*. -engan cara yang sama, pesawat dipindahkan dan diletakkan diantara patk 8 dan patk
:, demikian seterusnya hingga didapatkan hasil pengukuran yang diharapkan.
2. Pekeraan kantor4rumah
7. Penusunan ata hasil laangan
'etelah selesai pengukuran di lapangan, selanjutnya dari hasil pengukuran disusun
kemudian dihitung. -atadata yang didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan adalah +
7*. =ambar sketsa situasi lkasi yang diukur.
8*. Hrmulir pengukuran waterpassing memanjang.
8. Perhitungan -aterassing memanang
7*. Ienghitung jarak antara patk dengan pesawat.
arak antara patk dengan pesawat dihitung dengan rumus+
d " (ba & bb* J 733dengan + d " arak (m*
ba " Pembacaan benang atas
bb " Pembacaan benang bawah
8*. Ienghitung beda tinggi antara 8 patk.
Beda tinggi antara 8 patk di hitung dengan rumus +
5h 6 bt 7 bt
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 5/19
belakang muka
dengan +
!h " Beda tinggi (m*
bt belakang " Pembacaan benang tengah ke patk arah belakang
bt muka " Pembacaan benang tengah ke patk arah muka
%pabila !h mempunyai nilai negatif (*, berarti elevasi patk di muka lebih rendah dari pada
elevasi patk di belakangnya, dan sebaliknya jika !h mempunyai nilai psitif (1*, berarrti
elevasi patk di muka lebih tinggi dari elevasi patk di belakangnya.
:*. Ienghitung jumlah beda tinggi pergi.
jumlah beda tinggi pergi dihitung dengan rumus +
Δh pergi " !h7 1 !h8 1 LL..1 (!h n7* 1 !h n
C*. Ienghitung kreksi tiaptiap patk.
Kreksi beda tinggi tiaptiap patk dihitung jika jumlah ttal beda tinggi pengukuran pergi 1
jumlah ttal beda tinggi pengukuran pulang, tidak sama dengan nl, maka kreksi beda tinggi
tiaptiap patk denagn rumus +
kΔh = _ jarak bagian
jarak kota
2*. Ienghitung beda tinggi terkreksi tiaptiap patk.
Beda tinggi terkreksi tiaptiap patk dengan rumus+
5h terkoreksi 6 5h ergi k5h
4*. Ienghitung duga tinggi (elevasi* tinggi tiaptiap patk.
-uga tinggi tiaptiap patk dengan rumus +
En 6 En71 5h terkoreksi
'edangkan duga tinggi patk 7 atau patk yang lain ada yang diketahui.
PE"&$'$(!" )!*E(P!++I"& 9E9!"J!"&
Pengukur + Kelmpk ;; uaca + erah
Mkasi + alan -epan %uditrium $IP )ari + umat
%lat + Waterpass
5itik Pembacaan rambu arak Beda tinggi Beda tinggi
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 6/19
terkleksi terkleksi
balik muka balik
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 7/19
PE"&$'$(!" )!*E(P!++I"& 9E%I"*!"&
/C(:++ +EC*I:"
*uuan
5ujuan pengukuran waterpassing melintang adalah untuk menentukan elevasi ptngan
melintang suatu medan/lkasi yang berada di kanan dan kiri sepanjang medan tersebut.
!lat ang igunakan
%latalat yang digunakan dalam pengukuran waterpassing melintang adalah+
7. Waterpass
8. 9ambu
Cara 'era
1. Pekeraan kantor4rumah
7. +urve enahuluan
'urvey pendahuluan bertujuan untuk pengenalan medan yang akan diukur dan untuk
menentukan letak titiktitik yang akan dibidik agar tidak terjadi kesalahan yang mendasar
dalam pengukuran.
8. Pengukuran ro;il
Pengukuran dilakukan mukai dari patk 7 hingga kembali lagi ke patk terakhir sesuai
dengan rencana. 'edangkan langkahlangkah pengukuran adalah sebagai berikut+
7*. Metakkan pesawat pada patk 7dan ukur tinggi pesawat dari permukaan tanah hingga pada
as terpng.
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 8/19
8*. Buatlah sketsa situasi lkasi yang akan dijadikan bjek pengukuran.
5gb
&ambar Potongan 9elintang Jalan
:*. Pesawat diletakkan di atas patk 7, selanjutnya melakukan penyetelan alat.
C*. =elembung >N$?@A distel dengan menggunakan sekrup penyetel %, B, dan . 'ekrup
%dan B yang diputar bersama masuk atau keluar agar gelembung >N$?@A berada diantara
sekrup penyetel % dan B tersebut.
2*. Pesawat distel hri6ntal D3, dengan dengan cara memutar sekrup penyetel masuk atau
keluar sehingga gelembung >N;?@A berada diantara sekrup penyetel % dan B terhadap
sekrup penyetel .
4*. Pesawat diputar mendatar 7F3 searah jarum jam, untuk mengntrl apakah gelembung
>N;?@A sudah stabil. 'elanjutnya pesawat diputar mendatar lagi D3 searah jarum jam, dan
jika psisi >N;?@A tidak berubah, maka pesawat siap di perasikan.
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 9/19
G*. Pertama, ukur tinggi pesawat/alat (5a* dari permukaan tanah hingga titik berat terpng,
untuk menentukan tinggi garis bidik (5gb*, pesawat dibidikkan pada rambu di patk 8,
kemudian baca data pengukuran benang tengah (bt*, benang atas (ba*, dan benang bawah
(bb*, selanjutnya hasil pengukuran tersebut di catat dalam frmulir pengukuran sebagai data
pengukuran ke arah muka (patk 8*.
F*. 'elanjutnya, lakukan pengukuran arah melintang, kemudian baca data pengukuran benang
tengah (bt*, benang atas (ba*, dan benang bawah (bb*, lalu hasil pengukuran tersebut di catat
ke dalam frmulir pengukuran sebagai data pengukuran melintang, baik ke arah kiri maupun
kanan.
D*. -engan cara yang sama, pesawat dipindah dan diletakkan di atas patk 8 pesawat
dibidikkan pada rambu di patk 7, kemudian baca data pengukuran benang tengah (bt*,
benang atas (ba*, dan benang bawah (bb*, selanjutnya hasil pengukuran tersebut di catat ke
dalam frmulir pengukuran sebagai data pengukuran ke arah belakang (patk 7*. Kemudian,
pesawat diputar searah jarum jam dan dibidikkan ke patk : dan baca data pengukuran
benang tengah (bt*, benang atas (ba*, dan benang bawah (bb*, lalu hasil pengukuran tersebut
dicatat ke dalam frmulir pengukuran sebagai data pengukuran ke arah muka (patk 8*
pengukuran pergi, demikian seterusnya hingga didapatkan hasil penkuran yang diharapkan.
2. Pekeraan kantor4rumah
7. Penusunan ata ari laangan
'etelah selesai pengukuran di lapangan, selanjutnya dari hasil pengukuran disusun
kemudian dihitung. -atadata yang didapatkan dari hasil pengukuran di lapangan adalah +
7*. =ambar sketsa situasi lkasi yang diukur.
8*. Hrmulir pengukuran waterpassing melintang.
b. Perhitungan -aterassing melintang
7*. Ienghitung jarak antara patk dengan pesawat.
arak antara patk dengan pesawat, dihitung dengan rumus +
d " (ba & bb* J 733
-engan + d " arak (m*
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 10/19
ba " Pembacaan benang atas
bb " Pembacaan benang bawah
8*. Ienghitung tinggi garis bidik.
5inggi garis bidik pengukuran dihitung dengan rumus +
Tgb = Ea + Ta atau Tgb = Ep + bt
-engan +
5gb " 5inggi garis bidik (m*
#a " 5inggi/elevasi letak pesawat (m*
5a " 5inggi alat (m*
#p " 5inggi/elevasi yang diukur
Bt " Benang tengah hasil pengukuran titik yang dibidik
:*. Ienghitung elevasi tinggi titik.
#levasi tinggi titik ditung dengan rumus +
E = Tgb - bt
PE"&$'$(!" )!*E(P!++I"& 9E%I"*!"&
Pengukur + Kelmpk ;; uaca + erah
Mkasi + alan -epan %uditrium $IP )ari + umat
%lat + Waterpass
*itik
+asaran Pembaaan
enang
*engah
*inggi
&aris
iik
/*gb
Duga
*inggi
*itik
/m
Jara
k
/m
*inggi
!lat
/m
*inggi
*itik
m
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 11/19
< 122,11= 1,38
Kiri 7,CF
7,C2
7,C8
78:,CD2 4 788,3C2
Kanan 7 7,C:
7,C72
7,C3
78:,CD2 : 788,3F
Kanan 8 7,C:2
7,C7G2
7,C3
78:,CD2 :,2 788,3C8
Kanan : 7,GD2
7,GGG
7,G4
78:,CD2 :,2 787,G7G2
Kanan C 7,F32
7,GG2
7,GC2
78:,CD2 C 787,G8
Kanan 2 7,C:2
7,C72
7,:D2
78:,CD2 C 788,3F
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 12/19
Kanan 4 7,CC
7,C32
7,:G
78:,CD2 2 788,3D
3 121,233 1,38
Kiri 7,27
7,CF2
7,C4
788,47: 2 787,78F
Kanan 7 7,CD
7,CG
7,C2
788,47: C 787,3F
Kanan 8 7,CD
7,CG
7,C2
788,47: C 787,7C:
Kanan : 7,DC
7,D7G2
7,FD2
788,47: C,2 7DD,4D2
Kanan C 7,DC
7,D72
7,F4
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 13/19
788,47: 2 77D,4DF
Kanan 2 7,CG2
7,CCG2
7,C8
788,47: 2,2 783,7422
Kanan 4 7,C2
7,C8
7,:D
788,47: 4 783,7D:
2 120,<>= 1,38
Kiri 7,CF
7,C42
7,CG
787,FC2 7 783,:F
Kanan 7 7,C2
7,CD
7,C:
787,FC2 8 783,:22
Kanan 8 7,C2G2
7,CC482
7,C:2
787,FC2 8,82 783,:DF
Kanan : 8,37
7,DDG2
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 14/19
7,DF2
787,FC2 8,2 77D,FC2
Kanan C 8,372
8,33
7,DF2
787,FC2 : 77D,FCG2
Kanan 2 7,C42
7,CCFG2
7,C:82
787,FC2 :,82 783,:D4
Kanan 4 7,C42
7,CC2
7,C82
787,FC2 :,82 783,:DD
1 120 1,3?
Kiri 7,CD2
7,CF
7,C42
787,:D : 77D,D7
Kanan 7 7,C32
7,:D2
7,:F2
787,:D 8 77D,DD2
Kanan 8 7,C32
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 15/19
7,:D82
7,:F
787,:D 8,2 77D,DDG2
Kanan : 8,33
7,DF2
7,DG
787,:D : 77D,C32
Kanan C 8,832
8,338G2
7,DD
787,:D :,2 77D,:FG
Kanan 2 7,C3
7,:F82
7,:42
787,:D :,2 783,33G2
Kanan 4 7,:C
7,:8
7,:3 787,,:D C 783,34G
PE"&$'$(!" PE"&&!9!(!" DE"!#
%I"&'$"&!" D!" %!P!"&!" @:%I
Pengukur + Kelmpk ;; uaca + erah
Mkasi + Mingkungan dan Mapangan ?li )ari + umat
$IP
%lat + Waterpass
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 16/19
5itik Pembacaan Benang 'udut arak
P7 7,:D
7,:2 3,33
7,:7
57 7,C3
7,:3 4:,2 83
7,83
58 7,423
7,24 7D,2 7F
7,CG
5: 7,2:
7,C82 78G,2 87
7,:8
5C 7,:C
7,8D2 8DD,2 D
7,82
52 7,:8
7,8D2 8:F G
7,82
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 17/19
54 7,8D
7,7F 8CD,2 83
7,3F
5G 7,C37
7,:32 8G: 87
7,83
P7
P8
7,:F
7,8G
7,74 8FC,2 88
P7
P8
3,33
5F 7,:4
7,::2 732,2 4
7,:3
5D 7,:8
7,82 GF 7:
7,7D
573 7,:42
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 18/19
7,82 77:,2 87
7,7C
577 7,:23
7,8C8 7:F 7G,2
7,7C
578 7,C3 782 23
7,72
D3
57: 7C3
77C2 78:,2 27
FD
57C 783
D8 72G :C
F4
7/17/2019 Dokumen Enginerring Civil
http://slidepdf.com/reader/full/dokumen-enginerring-civil 19/19
! III
'E+I9P$%!"
-alam suatu pengukuran terdapat kndisi yang tidak dapat dihindarikan, antara lain+
7*. 5idak ada suatu pengukuran yang menghasilkan angka pasti.
8*. 'etiap pengukuran akakn berisi kesalahankesalahan.
:*. 5imbulnya suatu kesalahan tidak dapat kita hindari.
enisjenis kesalahan pengukuran +
7*. Kesalahan 'istematika
kesalahan ini berhubungan dengan hkumhukum matematika dan fisika,biasanya juga
disebut kesalahan kmulatif.
8*. Kesalahan %cak (9andm*kesalahan ini tetap akan timbul setelah kesalahan sistematika dapat dieliminasi, hal ini di
karenakan faktrfaktr di luar kemampuan ;mveyr.