Transcript
Page 1: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk social yang terus-menerus membutuhkan

pergerakan / aktivitas,sehingga dengan pergerakan proses psikolois tubuh

dapat berjalan dengan baik.Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya

bermain dapat memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi

dengan lingkungannya.

Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien

ditemui dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi

persyaratan tertentu.Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri

(self-awareness),peningakatan hubunan interpersonal,membuat perubahan

atau ketiganya.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan

sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan

secara bertahap, dari interpersonal ( satu dan satu ), kelompok dan massa.

Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi

kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social

(Budi Anna Keliat,2005)

Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang

mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey

Kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185

orang per 1000 penduduk di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan

sampai berat). Berdasarkan survey di rumah sakit jiwa, masalah

keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik diri (17,91

%), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan harga diri

rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007). Ini merupakan angka

yang cukup besar yang perlu mendapat perhatian dari perawat dalam

merawat klien dengan skizofrenia khususnya klien dengan riwayat

Page 2: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

menarik diri. Menarik diri yang tidak teratasi akan membahayakan baik

diri klien, lingkungan maupun orang lain. Gangguan ini diakibatkan

karena klien tidak merasa nyaman untuk bersosialisasi dengan orang lain

sehingga terjadi menarik diri (Gail W.Stuart, 2007)

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada klien

skizofrenia adalah ; 1) Kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2)

Gangguan hubungan interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko

perubahan persepsi sensori (halusinasi). Bila klien menarik diri tidak cepat

teratasi maka akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun

orang lain (Budi Anna Kelliat, 2006).

2. Rumusan Masalah

A. Tujuan Umum TAKS

Klien dapat meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara

bertahap.

B. Tujuan Khusus TAKS

Klien mampu memperkenalkan diri

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

3. Landasan Teoritis Keperawatan

A. Terapi Aktivitas Kelompok

Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan

satu dengan yang lain, saling ketergantungan dan mempunyai norma

yang sama (Stuart & Laraia,2001). Anggota keompok mungkin datang

dan berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai keadaanya

seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan.

ketidaksamaan, kesukaan dan menarik diri (Yalom,1995 dalam Stuart

dan Laraia,2001). Semua kondisi ini akan mempengaruhi dinamika

kelompok, dimana anggota kelompok memberi dan menerima umpan

balik yang berarti dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam

kelompok. Tujuan dari kelompok adalah membantu anggota yang

Page 3: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

berperilaku destruktif dalam berhubungan dengan orang lain dan

merubah perilaku yang maladaftif. Kekuatan kelompok ada pada

konstribusi dan tiap anggota kelompok dari pemimpin kelompok

dalam mencapai tujuan kelompok. Fungsi kelompok akan tercapai jika

anggota kelompok berbagai pengalaman dan saling membatu satu

sama lain. Jika anggota kelompok berbagi cara mereka menyelesaikan

masalah maka kelompok berfungsi dengan baik. Kelompok

merupakan laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan

interpersonal dan perilaku.

Fase awal kelompok ditandai dengan ansietas karena masuknya

kelompok baru, dan peran yang baru. Yalom (1995) dalam Stuart dan

Laraia (2001) membagi fase ini menjadi tiga fase, yaitu orientasi,

konflik, dan kohesif. Sementara itu, Tukman (1965) dalam Stuart dan

Laraia (2001) juga membaginya dalam tiga fase, yaitu forming,

storming, dan norming. Secara umum fase kegiatan dibagi menjadi

tiga fase yaitu fase orientasi, fase kerja dan terakhir fase terminasi.

1) Tahap Orientasi

Pada tahap ini pemimpin kelompok lebih aktif dalam

memberi pengarahan. Pemimpin kelompok mengorientasikan

anggotanya pada tugas utama dan melakukan kontrak yang terdiri

dan tujuan, kerahasiaan, waktu pertemuan, struktur, kejujuran,

dan aturan komunikasi, misalnya hanya satu orang yang bicara

pada satu waktu, norma perilaku, rasa memiliki, atau kohesif

antara anggota kelompok diupayakan terbentuk pada fase

orientasi.

2) Fase Kerja

Pada fase ini kelompok sudah menjadi tim. Walaupun

mereka bekerja keras, tetapi menyenangkan bagi anggota dan

pemimpin kelompok. Kelompok menjadi stabil dan realitas.

Kekuatan terapiutik dapat tampak seperti dijelaskan oleh Yalom

dan Vinoradov (1989) dalam Stuart dan Laraia (2001), yaitu

Page 4: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

sebelas faktor: memberi informasi, instalansi harapan, kesamaan,

altruisme, koreksi pengalaman, pengembangan teknik intcraksi

sosial, peniruan perilaku, belajar hubungan inpersonal, faktor

eksistensi, katarsis, dan kekohesifan kelompok.

Tugas utama leader adalah membantu kelompok mencapai

tujuan dan tetap menjaga kelompok ke arah pencapaian tujuan.

Serta mengurangi dampak dan faktor apa saja yang dapat

mengurangi produktifitas kelompok. Selain itu, pemimpin juga

bertindak sebagai konsultan.

Beberapa masalah yang mungkin muncul adalah subgroup,

conflict, self-desciosure, dan resistance. Beberapa anggota

kelompok menjadi sangat akrab, berlomba mendapatkan

perhatian pemimpin kelomppok agar segera melakukan

strukturisasi. Pada akhir fase ini, anggota kelompok menyadari

produktifitas dan kemampuan yang bertambah disertai percaya

diri dan kemandirian. Pada kondisi ini kelompok segera masuk ke

fase berikut, yaitu perpisahan.

3) Fase Terminasi

Terminasi dapat sementara (temporal) atau akhir. Terminasi

dapat pula terjadi karena anggota kelompok atau pemimpin

kelompok keluar dan kelompok. Evaluasi umumnya difokukan

pada jumlah pencapaian baik kelompok maupun individu. Pada

tiap sesi dapat pula dikembangkan instrumen evaluasi

kemampuan induvidual dan anggota kelompok. Terminasi dapat

dilakukan pada akhir tiap sesi atau beberapa sesi yang merupakan

paket dengan memperhatikan pencapaian tertentu. Terminasi yang

sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman kelompok

akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari.

Pada akhir sesi, perlu dicatat atau didokumentasikan proses yang

terjadi berupa notulen. Juga didokumentasikan pada catatan

Page 5: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

implementasi tindakan keperawatan tentang pencapaian dan

perilaku yang perlu dilatih pada klien di luar sesi.

Terapi aktivitas kelompok di bagi sesuai dengan kebutuhan yaitu,

stimulasi persepsi, slimulasi sensoris, orientasi realita, dan sosialisasi.

Terapi aktivitas kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan. Sejalan

dengan hal tersebut, maka Lancaster mengemukakan beberapa aktititas

yang digunakan pada TAK. yaitu menggambar, membaca puisi,

mendengarkan musik, mempersiapkan meja makan, dan kegiatan sehari-

hari yang lain. Wilson dan Kneisl (1992) menyatakan bahwa TAK adalah

manual, rekreasi, dan teknik kreatif untuk memfasilitasi pengalaman

seseorang serta meningkatkan respon sosial dan harga diri. Aktifitas yang

digunakan sebagai terapi di dalam kelompok, yaitu membaca puisi, seni,

musik, menari, dan literature. Dari uraian tentang terapi aktifitas kelompok

yang dikemukakan oleh Wilson, Kneisl, dan Lancester ditemukan

kesamaan dengan terapi aktivitas kelompok tambahan yang disampaikan

oleh Rawlins, Williams, dan Beck. Oleh karena itu, akan diuraikan

kombinasi keduanya menjadi terapi aktivitas kelompok.

Terapi aktifitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas

kelompok stimulasi kognitif / persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi

sensori, aktivitas kelompok orientasi realita dan terapi aktivitas kelompok

sosialisasi.

1) Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi / kognitif

Klien dilatih mempersiapkan stimulus yang disediakan atau

stimulus yang perna dialami. Kemampuan persepsi klien

dievaluasi dan ditingkatkan pada setiap sesi. Dengan proses ini

diharapkan respons klien terhadap berbagai stimulus dalam

kehidupan menjadi adaptif. Aktivitas berupa stimulus dan

persepsi. Stimulus yang disediakan: baca artikel/majalah/

buku/puisi, menonton acara TV (ini merupakan stimulus yang

Page 6: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

disediakan); stimulus dari pengalaman masa lalu yang

menghasilkan proses persepsi klien yang maladaptive atau

distruktif, misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan

pandangan negatif pada orang lain, dan halusinasi. Kemudian

dilatih persepsi klien terhadap stimulus.

2) Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensoris

Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada sensoris klien.

Kemudian diobservasi reaksi sensoris klien terhadap stimulus

yang disediakan, berupa espresi perasaan secara nonverbal

( ekspresi wajah., gerakan tubuh). Biasanya klien yang tidak mau

mengungkapkan komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan

perasaannya, serta menampilkan respons. Aktivitas yang

digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni, menyanyi,

menari. Jika hobi klien diketahui sebelumnya, dapat dipakai

sebagai stimulus, misalnya lagu kesukaan klien, dapat digunakan

sebagai stimulus.

3) Terapi aktivitas kelompok orientasi realita

Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar

klien, yaitu diri sendiri, orang lain yang ada di sekeliling klien

atau orang dekat dengan klien, dan lingkungan yang pernah

mempunyai hubungan dengan klien. Demikian pula dengan

orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan rencana ke depan.

Aktivitas dapat berupa orientasi orang, waktu, tempat, benda yang

ada disekitar, dan semua kondisi yang nyata.

4) Terapi aktifitas kelompok sosialisasi

Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu

yang ada disekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara

bertahap dan interpersonal (satu dan satu) kelompok, dan massa.

Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam kelompok

Page 7: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

B. Peran Perawat Dalam Terapi Aktivitas Kelompok

Menurut Stuart dan Sundeen (1995) peran perawat dalam terapi

aktifitas kelompok adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan program terapi aktifitas kelompok

Sebelum melaksanakan terapi aktifitas kelompok, perawat

harus terlebih dahulu membuat proposal. Proposal tersebut akan

dijadikan panduan dalam Melaksanakan terapi aktifitas

kelompok. Komponen proposal dalam terapi aktifitas kelompok

adalah :

a. Menentukan tujuan umum dan tujuan khusus

b. Menentukan siapa yang menjadi leader

c. Kriteria keanggotaan

d. Menentukan proses screening

e. Persiapan pelaksanaan meliputi menentukan waktu

pelaksanaan, tempat kegiatan, lamanya sessien, besar

kelompok. kondisi ruangan, alat Bantu yang digunakan,

harapan perilaku anggota dan leader

f. Uraian tugas leader, co leader, fasilitator dan observer

g. Biaya yang dibutuhkan

2) Sebagai Leader dan Co Leader

a. Menganalisa dan mengobservasi pola komunikasi dalam

kelompok

b. Membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamika

kelompok

c. Membantu motivator

d. Membantu kelompok menetapkan tujuan dan membuat

peraturan

e. Mengarahkan dan memimpin jalanya terapi aktivitas

kelompok

Page 8: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

3) Sebagai fasilitator

Sebagai fasilitator perawat ikut serta dalam kegiatan

kelompok sebagai anggota kelompok dengan tujuan memberi

stimulus pada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti

jalanya kegiatan

4) Sebagai observer

a. Mencatat serta mengamati respon klien

b. Mengamati jalanya aktifitas terapi

c. Mencegah peserta yang draup out

Hal-hal yang perlu diobservasi dalam proses terapi aktifitas

kelompok adalah :

a. Keanggotaan, meliputi : petugas, anggota yang lembat,

anggota yang absent peran perawat disini mencatat dan

mengamati respon dari anggota kelompok terapi aktifitas

kelompok

b. Issue kelompok atau perilaku yang didiskusikan kelompok

c. Tema Kelompok

Tema kelompok harus selalu diamati oleh observer,

agar selama terapi aktifitas kelompok berlangsung tidak

keluar dari tema yang di sepakati pada kontrak awal

d. Peran, norma perkembangan kelompok

Selama proses terapi aktifitas kelompok berlangsung,

observer mengobservasi peran yang teradi dikelompok dan

kesesuaian perilaku anggota kelompok dengan norma

kelompok

e. Strategi kepemimpinan yang digunakan.

f. Mempredeksi anggota dan respon kelompok setiap session

Page 9: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

5) Mengatasi masalah yang timbul saat pelaksanaan

a. Adanya Sub kelompok

Apabila selama terapi aktifitas kelompok ada beberapa

anggota kelompok yang secara tidak sengaja membentuk

kelompok ( Sub kelompok ), maka perawat harus segera

mengatasinya

b. Keterbukaan yang kurang

c. Resistensi baik individu maupun kelompok

d. Adanya anggota kelompok yang drop out

e. Anggota kelompok yang drop out merupakan anggota

kelompok yang keluar atau tidak bisa mengikuti terapi

aktifitas kelompok sarnpai selesai. Cara mengatasi masalah

ini tergantung jenis kelompok terapis, kontok dan kerangka

teori yang mendasari terapi aktifitas tersebut

6) Program antisipasi masalah

Merupakan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat ( emergensi dalam

terapi ) yang dapat mempengaruhi proses pelaksanann terapi

aktifitas kelompok

7) Pelaksanaan

Waktu, tempat dan kegiatan pelaksanaan terapi aktifitas

kelompok disesuaikan dengan panduan atau proposal yang telah

di susun.

C. Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)

Terapi aktifitas kelompok (TAK) : Sosialisasi (TAKS) adalah

upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan

masalah hubungan sosial (Keliat dan Akemat 2005).

1) Tujuan

Tujuan umum TAKS yaitu klien dapat meningkatkan

hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap. Sementara

tujuan khususnya adalah :

Page 10: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

a. Klien mampu mernperkenalkan diri

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Klien mampu bercakap-cakap dcngan amggola kelompok

d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik

percakapan

e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah

pribadi pada orang lain

f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi

kelompok

g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat

kegiatan TAKS yang telah dilakukan

2) Aktivitas TAKS

Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih

kemampuan sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi

TAKS adalah klien dengan gangguan hubungan sosial berikut :

a. Klien menarik diri yang telah melakukan interaksi

interpersonal

b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon

sesuai dengan stimulus

Sesi 1 : TAKS

a) Tujuan

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan

nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi

b) Setting

Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

Ruangan nyaman dan tenang

Page 11: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

c) Alat

Tape recorder / handphone

Lagu (menyesuaikan)

Bola

Buku catatan dan pulpen

Jadwal kegiatan klien

d) Metode

Dinamika kelompok

Diskusi dan Tanya jawab

Bermain peran atau stimulasi

e) Langkah-langkah

a. Persiapan

Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi

sosial menarik diri

Membuat kontrak dengan klien

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

Memberikan salam terapiutik : salam dari terapis

Evaluasi / validasi: Menanyakan perasaan klien saat

ini

Kontrak

Page 12: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan

diri

b) Menjelaskan aturan main berikut :

Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok

harus meminta ijin kepada terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan danriawal sampai

selesai

c. Tahap Kerja

Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder

akan dihidupkan serta bola akan diedarkan

berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah

kiri) dan pada saat tape dimatikan maka anggota

kelompok yang memegang bola memperkenalkan

diri

Hidupkan lagu pada handphone dan edarkan bola

tenes berlawanan dengun arah jarum jam

Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang

memegang bola mendapat giliran untuk

menyebutkan salam, nama lengkap, nama pangilan,

hobi dan asal dimulai terapis sebagai contoh.

Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan

temple/pakai.

Ulangi b, c dan d sampai semua anggota kelompok

dapat giliran

Page 13: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota

kelompok dengan memberi tepuk tangan

d. Tahap Terminasi

Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti

TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih

memperkenalkan diri kepada orang lain di

kehidupan sehari-hari

2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri

pada jadwal kegiatan harian klien

Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu

berkenalan dengan anggota kelompok.

2) Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

1) Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK

berlangsung, khususnya pada tahap kerja

untuk menilai kemampuan klien melakukan

TAK. Aspek yang di nilai adalah kemampuan

klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS

Sesi I, Evaluasi kemempuan klien

Page 14: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

memperkenalkan diri secara verbal dan non

verbal.

2) Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan klien yang

dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses

keperawatan tiap klien. Misalnya, klien

mengikuti Sesi 1 TAKS, klien mampu

memperkenalkan diri secara verbal dan non

verbal, dianjurkan klien memperkenalkan diri

pada klien lain di ruang rawat.

Sesi 2 : TAKS

a) Tujuan

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :

Memperkenalkan diri sendiri nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi.

Menanyakan diri anggota kelompok lain : Nama

lengkap, nama pangilan, asal dan hobi

b) Setting

Klien dan terapis duduk bersamaan dalam lingkaran

Ruangan nyaman dan tenang

c) Alat

Tape recorder

Kaset” marilah kemari “ (Titik puspa)

Bola tenes

Page 15: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Buku catatan dan pulpen

Jadwal kegiatan klien

d) Metode

Dinamika kelompok

Diskusi dan tanya jawab

Bermain peran / simulasi

e) Langkah kegiatan

a. Persiapan

Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada

Sesi 1 TAKS

Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

Memberikan salam terapiutik

a) salam dari terapis

b) Peserta dan terapis memakai papan nama

Evaluasi / validasi

a) Menanyakan perasaan klien saat ini

b) Menanyakan apakah telah mencoba

memperkenalkan diri pada orang lain

Kontrak

a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu

memperkenalkan diri

Page 16: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

b) Menjelaskan aturan main berikut :

Jika ada klien yang akan meninggalkan

kelompok harus meminta ijin kepada

terapis

Lama kegiatan 45 menit

Setiap klien mengikuti kegiatan danriawal

sampai selesai

c. Tahap Kerja

Hidupkan kaset pada tape recorder dan

edarkan bola tenes berlawanan dengan arah

jarum jam.

Pada saat tape dimatikan, anggota

kelompok yang memegang bola mendapat

giliran untuk berkenalan dengan anggota

kelompok yang ada di sebelah kanan

dengan cara :

Memberi salam

b. Menyebutkan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi

c. Menanyakan nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi lawan bicara

d. Dimulai oleh terapis sebagai contoh

c) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

d) Hidupkan bembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat tape

(dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk

memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok,

Page 17: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

yaitu nama lengkap, nama pangilan, asal dan hobi dimulai dan tempis sebagai

contoh.

e) Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran.

f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan.

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan klice setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan

(2) Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien

c) Kontrak yang akan datang

(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang

kehidupan pribadi

(2) Menyepakati waktu dan tempat

5) Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAKS Sesi 2, dievaluasi kemampuan klien dalam berkenalan secara verbal

dan non verbal. Dokumentasi

Page 18: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Dokumentasi yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan klien

misalnya, jika nilai klien 7 untuk verbal dan 3 untuk non verbal. catatan

keperawatan adalah Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan

secara verbal dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, buatj

adwal.

Sesi 3 : TAKS

Tujuan

Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

a. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok

b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyarnan dan tenang.

Alat

a. Tape recorder

b. Kaset “ marilah kernari “ ( Titik puspa )

c. Bola tenes

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan klien

Metode

a. Dinamika kelompok

Page 19: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran / simulasi

Langkah Kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 2 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapiutik

Pada tahap ini terapis melakukan

(1) Memberi salam terapiutik

(2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / validasi

(1) Menanyakan perasaan klien saat ini

(2) Menanyakan apakah telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain

c) Kontral

(1) Menjelaskari tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok

(2) Menjelaskan aturan main berikut :

a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

b. Lama kegiatan 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dan awal sampai selesai

Page 20: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

3) Tahap Kerja

a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan

dengan arah jarum iam.

b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran

c) Untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di sebelah kanan

dengan cara:

1. Memberi salam

2. Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

3. Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan

4. Dimulai oleh terapis sebagai contoh

d) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

e) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberikan

tepuk tangan.

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan

pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari

(2) Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien

c) Kontrak yang akan datang

Page 21: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan

topik pembicaraan tertentu

(2) Menyepakati waktu dan tempat

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAKS Scsi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab

pada saat bercakap-cakap serta kemampuan non verbalnya..

Dokumentasi

Dokumentasi yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan klien

misalnya, nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan verbal menjawab 2,

dan kemampuan non verbal 2, maka catatan keperawatan adalah : Klien mengikuti

TAKS Sesi 3, klien belum mampu bercakap-cakap secara verbal dan non verbal di

anjurkan latihan di ulang di ruangan.

Sesi 4 : TAKS

Tujuan

Kilen mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota

kelompok :

a. Menyampaikan topik yang ingin di bicarakan

b. Memilih topik yang ingin dibicarakan

c. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih

Setting

Page 22: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

a. Tape recorder

b. Kaset “ marilah kemari “ ( ‘Titik puspa )

c. Bola tenes

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan klien

f. Flipehart / whiteboard dan spidol

Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan Tanya jawab

c. Bermain peran / simulasi

Langkah Kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada sesi 3 TAKS

b) Mempersiapkan alat dani tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapiutik

Pada tahap ini terapis melakukan

(1) Memberi salam terapiutik

Page 23: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

(2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / validasi

(1) Menanyakan perasaan klien saat ini

(2) Menanyakan apakah telah mencoba latihan bercakap-cakap dengan orang

lain

c) Kontrak

(1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan memberi

pendapat tentang topik percakapan.

(2) Menjelaskan aturan main berikut

a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

b. Lama kegiatan 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3) Tahap Kerja

a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan

dengan arah jarum jam.

b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin di bicarakan.

Dimulai oleh terapis sebagai contoh misalnya : “ cara bicara yang baik “ atau cara

mencari teman.

c) Tuliskan pada flipchart / whiteboard topik yang di sampaikan secara

berurutan.

d) Ulangi a, b dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan topik

yang ingin di bicarakan.

Page 24: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

e) Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenes. Pada saat dimatikan anggota

yang memegang bola memilih topik yang disukai untuk dibicarakan dan dafiar

yang ada.

f) Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih topik.

g) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.

h) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat dimatikan

anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang topik yang dipilih.

i) Ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat.

j) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan kilen setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang topik

tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari

(2) Memasukan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien

c) Kontrak yang akan datang

(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan

masalah pribadi.

(2) Menyepakati waktu dan tempat

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Page 25: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAKS Sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih dan

memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan non verbalnya,.

Dokumentasi

Dokumentasi yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses keperawatan klien

misalnya, kemampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3,

kemampuan memberi pendapat 2 , dan kemampuan non verbal 2. Oleh karena itu,

catatan keperawatan adalah : Klien mengikuti TAKS Sesi 4, klien mampu

menyampaikan dan memilih topik percakapan , tetapi belum mampu memberi

pendapat. Secara non verbal juga belum mampu. Dianjurkan melatih klien

bercakap-cakap dengan topik tertentu di ruangan

Sesi 5 : TAKS

Tujuan

Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah peribadi dengan orang

lain :

a. Menyampaikan masalah pribadi

b. Memilih satu masalah untuk dibicarakan

c. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang.

Page 26: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Alat

a. Tape recorder

b. Kaset ”marilah kemari “ ( Titik puspa )

c. Bola tenes

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan klien

f. Flipchart / whiteboard dan spidol

Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran / simulasi

Langkah Kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada sesi 4 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapiutik

Pada tahap ini terapis melakukan

(1) Salam dari terapis

(2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / validasi

Page 27: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

(1) Menanyakan perasaan klien saat ini

(2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang topik / hal

tertentu dengan orang lain

c) Kontrak

(1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok

(2) Menjelaskan aturan main berikut :

a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

b. Lama kegiatan 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3) Tahap Kerja

a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan

dengan arah jarum jam.

b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan. Dimulai

oleh terapis sebagai contoh misalnya : “ sulit bercerita “ atau tidak diperhatikan

ayah/ibu / kakak / teman.

c) Tuliskan pada flipehart / whiteboard masalah yang di sampaikan.

d) Ulangi a, b dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan masalah

yang ingin dibicarakan.

e) Hidupkan lagi kaset dan edarkan bola tenes. Pada saat dimatikan anggota

yang memegang bola memilih masalah yang ingin dibicarakan.

Page 28: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

f) Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih mamilih masalah yang

ingin dibicarakan.

g) Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.

h) Hidupkan lagi kaset dan edarkan lagi bola tenes. Pada saat dimatikan

anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat tentang masalah yang

dipilih

i) Ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat.

j) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang masalah

pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari

(2) Memasukan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah pribadi pada jadwal

kegiatan jadwak klien

c) Kontrak yang akan datang

(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bekerja sama dalam kelompok

(2) Menyepakati waktu dari tempat

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Page 29: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAKS Sesi 5, dievaluasi kemampuan verbal klien menyampaikan, memilih

dan memberi mendapat tentang topik percakapan mengenai masalah pribadi, serta

kemampuan verbalnya.

Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang klien miliki ketika TAK pada catatan proses

keperawatan klien misalnya, kemampuan verbal menyampaikan topik masalah

pribadi yang akan di percakapkan 3 memilih dan memberi pendapat memberi

pendapat 2, dan kemampuan non verbal 4. Oleh karena itu, catatan keperawatan

adalah : Klien mengikuti TAKS Sesi 5, klien mampu menyampaikan masalah

pribadi yang ingin dibicarakan, belum mampu mernilih dan memberi pendapat,

tetapi non verbalnya baik. Dianjurkan melatih klien bercakap-cakap dengan

tentang masalah pribadi dengan perawat dan klien di ruangan.

Sesi 6 : TAKS

Tujuan

Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok :

a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhannya pada orang lain.

b. Menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat

Page 30: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

a. Tape recorder

b. Kaset “ marilah kemari “ ( Titik Puspa)

c. Bola tenes

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan klien

f. Kartu Kwartet

Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran / stimulasi

Langkah Kegiatan

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 5 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapiutik

Pada tahap ini terapis melakukan

Memberi salam terapiutik

(1) Salam dari terapis

(2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / validasi

Page 31: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

(1) Menanyakan perasaan klien saat ini

(2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah pribadi

dengan orang lain

c) Kontrak

(1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan meminta kartu

yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada anggota kelompok.

(2) Menjelaskan aturan main berikut

a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

b. Lama kegiatan 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dan awal sampai selesai

3) Tahap Kerja

a) Terapis membagi empat buah kartu kwartet untuk setiap anggota kelompok

Sisanya diletakkan di atas meja

b) Terapis meminta tiap anggota kelompok mcnyusun kartu sesuai dengan sen

(satu sen inenipunyai empat kartu )

c) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan

dengan arah jarum jam

d) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mcmulai

permainan berikut :

(1) Meminta kartu yang dibutuhkan ( seri yang belum lengkap) kepada anggota

kelompok di sebelah kanannya.

(2) Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan kepada anggota

kelompok dengan membaca judul dari sub judul.

Page 32: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

(3) Jika kartu yang dipegang isinya tidak lengkap diperkenankan mengambil

satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja.

(4) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang

meminta, ia herhak mengambil satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja.

(5) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih..

e) Ulangi c dan djika d. 2 atau d. 3 terjadi.

f) Deri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan.

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta,

menjawab dan memberi pada kehidupan sehari-hari.

(2) Memasukkan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian klien

c) Kontrak yang akan datang

(1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu bekerja sama dalam kelompok.

(2) Menyepakati waktu dan tempat

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien scsuai dengan tujuan TAK.

Page 33: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Untuk TAKS Sesi 6, dievaluasi kemampuan verbal klien dalam bertanya,

meminta, menjawab dan memberi serta kemampuan non verbal.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK berlangsung, pada

catatan proses keperawatan hari klien misalnya, kemampuan verbal kemampuan

verbal bertanya, meminta, menjawab dan memberi 4, serta kemampuan non verbal

4. maka catatan keperawatan adalah : Klien mengikuti TAKS Sesi 6, klien mampu

secara verbal dan non verbal daalam bertanya, meminta, menjawab dan memberi.

Anjurkan klien melakukan di ruang rawat.

Sesi 7 : TAKS

Tujuan

Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang

telah dilakukan.

Seting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.

b. Ruangan nyaman dan tenang.

Alat

a. Tape recorder

b. Kaset “ marilah kemari “ ( Titik puspa )

c. Bola tenes

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan klien

Page 34: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

Langkah Kerja

1) Persiapan

a) Mengingatkan kontrak pada anggota kelompok pada Sesi 6 TAKS

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2) Orientasi

a) Salam terapiutik

(1) Salam dan terapis

(2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / validasi

(1) Menanyakan perasaan klien saat ini

(2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang masalah pribadi

dengan orang lain

c) Kontrak

(1) Melaksanakan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat enam kali

pertemuan TAKS.

(2) Menjelaskan aturan main berikut

a. Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta ijin

kepada terapis

b. Lama kegiatan 45 menit

Page 35: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3) Tahap Kerja

a) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenes berlawanan

dengan arah jarun jam.

b) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat kesernpatan untuk menyampaikan pendapat tentang manfaat dari enam

kali pertemuan yang telah berlalu.

c) Ulangi a, dan b sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat.

d) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan.

4) Tahap Terminasi

a) Evaluasi

(1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

(2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

(3) Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang lalu

b) Rencana tindak lanjut

(1) Menganjurkan tiap anggota kelompok tetap melatih diri untuk enam

kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS maupun di rumah

(2) Melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberi

dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan hidup sehari-hari.

c) Kontrak yang akan datang

Menyepakati rencana evaluasi secara periode

5) Evaluasi dan Dokumentasi

Page 36: Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Kelompok6 Baru

Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.

Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Untuk TAKS Sesi 7, dievaluasi kemampuan-kemampuan klien menyampaikan

manfaat TAKS yang telah berlangsung 6 sesi secaia verbal dan disertai

kemampuan nonverbal. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika akhir TAKS, pada

catatan proses keperawatan tiap klien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat

diterapkan oleh klien sehari-hari. (melalui jadwal kegiatan harian ), Jika klien

belum mampu, klien dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.


Top Related