energizing asia - phe.pertamina.com

72
phe.pertamina.com BERSINERGI DI BLOK ROKAN Energizing Asia PERTAMINA HULU ENERGI Edisi II / 2021 COVER STORY Menjaga Rokan Tetap Menjadi Tulang Punggung h. 6 INOVASI OPTIDRILL: Menghemat Biaya Pengeboran, Menambah Revenue Perusahaan h. 32 LEISURE Wisata Nyaman di Kawasan Blok Rokan h. 52

Upload: others

Post on 05-Dec-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

phe.pertamina.com

Bersinergi di Blok rokan

Energizing Asia

PERTAMINA HULU ENERGI Edisi II / 2021

CoVer sTorYMenjaga Rokan Tetap Menjadi Tulang Punggungh. 6

inoVasiOPTIDRILL: Menghemat Biaya Pengeboran, Menambah Revenue Perusahaanh. 32

leisUreWisata Nyaman di Kawasan Blok Rokanh. 52

h

PengaraH Whisnu Bahriansyah PeMiMPin redaksi Hermansyah Y Nasroen Pengelola rUBrik Asep Prasetya Rachman, Pandjie Galih Anoraga, Ika Sulviany Rahman, Wahyu Pribadi Oetomo, Oktaviana S Devi, Wawan Hendrawan, Novian laYoUTer & illUsTraTor Syaiful A. FoTograFer Novian Kusmana sirkUlasi Dea Aridina konTriBUTor Handri, Yuliani, Turjasari, Widya Gustiani, Jayanti Maulina

alaMaT redaksi PT Pertamina Hulu Energi, PHE Tower Lantai 11Jl. TB Simatupang Kav.99, Jakarta Selatan 12520Telp. (+62) 21 2954 7056 / 7337Email: [email protected]

Pertamina kembali mencatatkan sejarah. Per

Selasa, 9 Agustus 2021, PT Pertamina Hulu Rokan

(PHR), anak usaha Pertamina yang berada dibawah

pengelolaan Subholding Upstream Pertamina,

resmi menjadi pengelola Blok Rokan menggantikan

kontraktor sebelumnya. Pengalaman PT Pertamina

Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina

Hulu Indonesia yang sukses mengelola Blok

Mahakam dari operator lama diharapkan bisa diikuti

kesuksesannya oleh PHR di Blok Rokan.

Publik pasti memantau kinerja PHR setelah

pengelolaan Blok Rokan beralih dari PT Chevron

Pacific Indonesia (CPI) ke PHR. Ekspektasi

pemangku kepentingan terhadap PHR cukup tinggi.

Apalagi Blok Rokan menjadi kontributor utama

produksi minyak nasional selain Blok Cepu, yaitu

sekitar 23% dari target produksi dan lifting 2021.

Tentu tak mudah menjaga produksi pada lapangan

yang sudah mature. Banyak tantangan yang

dihadapi. Karena itu, menyatukan persepsi para

Dari Redaksi

pemangku kepentingan perihal pentingnya peralihan

Blok Rokan dari CPI ke PHR untuk dijaga bersama

adalah keniscayaan.

Energia PHE edisi kuartal II 2021 mengupas alih

kelola Blok Rokan ke Pertamina. Alih kelola ini adalah

kado istimewa bagi ulang tahun ke 76 Kemerdekaan

Indonesia. Pertamina kembali dipercaya mengelola

salah satu ladang minyak terbesar di Tanah Air.

Menjaga suasana kondusif operasional Blok

Rokan menjadi penting karena ketika beralih ke

PHR, terdapat participating interest daerah dalam

pengelolaannya. Hal ini menunjukkan perhatian dan

keberpihakan Pemerintah Pusat kepada Daerah.

Di luar itu, suasana kondusif pasca peralihan juga

menjadi penting karena sebagai Blok Rokan dikelola

dengan PSC skema Gross Split yang memerlukan

kegiatan operasi yang efektif dan efisien.

Selain laporan utama tentang alih kelola Blok

Rokan, banyak artikel lain yang menarik. Salah

satunya “Rubrik Inovasi” yang kali ini membahas

inovasi Perwira PHM menemukan cara baru

dalam pengeboran di lapangan offshore Mahakam

di Kalimantan Timur. Output dari inovasi ini juga

positif, yaitu penghematan biaya operasional Rp533

miliar dan tambahan revenue bagi perusahaan

hingga Rp7 triliun yang berasal dari tambahan

hidrokarbon yang berhasil dibor sepanjang 2020.

Dengan implementasi metode OPTIDRILL, biaya

pengeboran dapat menjadi lebih ekonomis sehingga

kegiatan pengeboran dapat terus dilakukan pada

lapangan offshore Mahakam. 

Selamat membaca!

Hermansyah Y Nasroen,

Pemimpin Redaksi

CoVer sTorY WaWanCara

inoVasi

Menjaga Rokan Tetap Menjadi Tulang Punggung

OPTIDRILL: Menghemat Biaya Pengeboran, Menambah Revenue Perusahaan

Masif, Agresif, dan Efisien

6

28

Ikhtiar Menjaga Produksi Blok Rokan

Tak Sekadar Beralih Status

DAFTAR ISI

HoBi loCal Hero5660

4

JAffEE A. SuARDIN,Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan

Telaten dan Sabar Kunci Sukses Hidroponik

Srikandi dari Sukowati, Kerja Sosial Pilihan Hidup

32

PerisTiWa

sosok ragaM

Csr leisUre

Subholding upstream Pertamina Beri Bantuan kepada Pemkab Kepulauan Seribu

Jalankan Amanah dan Beri Contoh Integritas

fasilitas migas di SP Bambu Besar, Karawang

36 44

40 52PHI Gelar Upskilling Komunikasi untuk Fungsi Relations

Pererat Silaturahmi, Subholding Upstream Pertamina Gelar Halal Bihalal Virtual

PEP Donggi Matindok Halal Bihalal Bersama Wartawan Banggai

PHE Anggursi Tajak Pengeboran Sumur Barakuda-1X

koMUniTas

Pertastars, Sharing is Caring

48

64

5

Mengembangkan Wisata Andalan BangkalanWisata Nyaman di Kawasan Blok Rokan

PHE WMO Optimalkan Produksi Pertanian Organik di Bangkalan

PHM Bor Sumur Eksplorasi TDE C-1X

OtO Gurnita, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Subholding Upstream Pertamina

COVER STORY

Menjaga rokan TeTaP Menjadi TUlang PUnggUngSelama 70 tahun sejak berproduksi pertama kali pada 1951 dan menjadi tulang punggung produksi minyak nasional, mulai Senin 9 Agustus 2021 Blok Rokan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan dikelola langsung PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan.

Blok Rokan dengan luas wilayah kerja

sebesar 6.264 km2 memiliki

104 lapangan. Berdasarkan data

SKK Migas, sepanjang 1951 – Agustus

2021 Blok Rokan telah memproduksi 11,69 miliar

barel minyak atau setara 46% produksi minyak

nasional. Blok Rokan pernah mengalami masa

keemasan dengan produksi minyak diatas 600 ribu

barel per hari (bph) dari 1970 sampai 2003.

Meski produksi mulai menurun, Blok Rokan tetap

menjadi tulang punggung produksi minyak nasional

dan masih merupakan penyumbang produksi

minyak terbesar nomor dua secara nasional

dengan produksi pada 2020 sebesar 174 ribu bph

dan target lifting dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165 ribu

bph. Blok Rokan berkontribusi sekitar 24% dari

produksi nasional. Berdasarkan data SKK Migas,

produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada

semester I 2021 rata-rata mencapai 160.646 bph.

Blok migas yang berada di Provinsi Riau dan

berkontribusi paling lama di Indonesia serta

masih memiliki potensi yang menarik itu nasibnya

telah ditentukan sejak 2018. Kontrak bagi hasil

produksi minyak dan gas bumi (Production Sharing

Contract/ PSC) PT Chevron Pacific Indonesia akan

berakhir pada 8 Agustus 2021.

SKK Migas mencatat, sejak pertama beroperasi

pada 1951 sampai Agustus 2021, minyak yang

diproduksi dari Blok Rokan ini mencapai sekitar

11,69 miliar barel. Fatar Yani Abdurrahman, Wakil

Kepala SKK Migas mengatakan, produksi WK

Rokan mencapai hampir separuh produksi nasional,

tepatnya 46% dari produksi nasional. Artinya, tanpa

adanya Blok Rokan, maka akan semakin besar lagi

impor minyak mentah yang dilakukan RI.

“Profil produksi nasional dibandingkan Rokan,

Rokan tuh separuhnya. Mati Rokan, separuh hilang

kita, maka impor. Dari 1951 sampai hari ini sudah

7

Foto

: Dok

. PH

E

Menjaga rokan TeTaP Menjadi TUlang PUnggUng

fasilitas Produksi di Wilayah Kerja Rokan PT Pertamina Hulu Rokan

hampir 12 miliar barel keluar dari Rokan,” kata Fatar

saat Focus Group Discussion bertajuk Mengawal

Keandalan Operasi Wilayah Kerja Rokan, Senin, 22

Juli 2021.

Menurut Fatar, strategi dalam pengelolaan blok

Rokan pasca transisi untuk jangka pendek pada

2021 adalah mempertahankan produksi dan transisi

yang sukses ke PHR, periode 2022-2025 adalah

upaya peningkatan produksi dengan investasi yang

signifikan, termasuk melalui chemical enchanced oil

recovery (EOR) di Lapangan Minas. Jangka panjang

pada 2026 adalah produksi yang tinggi sesuai long

term plan PHR.

Mengingat kontribusi Blok Rokan yang sangat

besar tersebut, pemerintah bersama SKK Migas

telah memberikan perhatian saat blok ini dalam

proses peralihan dari kontraktor PT Chevron Pacific

Indonesia ke PHR.

Untuk menjaga agar produksi Blok Rokan tetap

tinggi dan bisa dijaga secara optimal, maka

ditandangani Head of Agreement (HoA) antara

SKK Migas dan Chevron pada 28 September 2020.

Di sisi lain, menurut Fatar, PSC Rokan tidak

mengatur pencadangan ASR. Dengan demikian,

untuk menjaga tingkat produksi WK Rokan sangat

bergantung kepada pengembalian biaya investasi.

dengan adanya HoA, akan menjamin ketersediaan

dana abandonment and site restoration (ASR)

serta pengembalian biaya investasi dapat dijamin.

Jumlah program pengeboran pada masa alih

kelola di HoA berjumlah 192 sumur. Namun melihat

perkembangan yang ada, target pengeboran bakal

tercapai. Untuk itu, SKK Migas telah melakukan

koordinasi dengan PHR agar menggenjot pengeboran

sumur untuk mencapai target produksi dan lifting 2021.

Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama PHR,

mengatakan pengeboran adalah salah satu upaya

menjaga produksi Blok Rokan. Dari target 192

sumur, yang tidak bisa direalisasikan oleh existing

operator akan dilanjutkan oleh PHR, termasuk

sumur-sumur yang direncanakan oleh PHR.

“Kami perkirakan dengan asumsi 70 sumur belum

bisa diselesaikan saat alih kelola, jumlah sumur

yang bisa dibor sampai Desember 2021 akan

mencapai sekitar 161 sumur,” kata Jaffee.

Menurut Jaffee, Blok Rokan berbeda dengan blok

lainnya karena menyumbang 24% produksi minyak

nasional. Belum lagi ada 104 lapangan yang

tersebar dari utara sampai ke selatan.

“Ini yang harus kami kelola agar produksi bisa

dipertahankan. Ada sembilan bidang prioritas

alih kelola. Kami akan teruskan apa yang belum

diselesaikan, mulai 9 Agustus yang tujuannya

agar pada 2021 jumlah sumur tidak kurang sesuai

rencana,” ungkap dia.

Sembilan prioritas alih kelola Blok Rokan yang

dicanangkan Pertamina adalah drilling dan

workover, pasokan listrik dan uap, kontrak barang

dan jasa, IT dan petroteknikal, data transfer, human

capital, perizinan dan standar prosedur operasi

(SOP), chemical EOR serta lingkungan dan ASR.

COVER STORY

Foto

: Dok

. PH

E

8

mengatakan lapangan-lapangan di Blok Rokan

selama ini memiliki umur yang tidak muda dan jika

diproduksi setiap sumur rata-rata sebesar 100 barel

per hari (bph). Namun demikian dengan strategi,

teknik serta investasi yang tepat, produksi bisa

ditingkatkan signifikan.

Ada tiga wilayah utama yang menyimpan cadangan

besar dan harus terus dijaga produksi minyaknya

yakni Minas, Duri, dan Telisa. Dan realisasi produksi

minyak di Rokan bergantung pada berapa banyak

Pertamina mau melakukan pengeboran.

“Satu sumur yang konvensional itu kalau di Telisa

sekitar 100 barel per hari (bph). Kalau pakai

teknologi Horizontal Well Multi Stage Hydraulic

Fracturing bisa 300 bph, bahkan ada yang sampai

500 bph. Tinggal mengalikan mau berapa ratus

sumur. Jangan hanya cuma puluhan, enggak

nendang,” kata Hadi.

Menurut data IATMI, jumlah sumur di Blok Rokan

sangat banyak yakni sekitar 15 ribuan sumur

termasuk sumur sumur eksplorasi dan Plug and

Abanden (P&A). Sekitar 80%-nya yang masih aktif.

Hadi meminta Pertamina tidak boleh setengah-

setengah untuk mengelola Blok Rokan untuk

mendapatkan hasil yang maksimal. Jika mau

produksi Blok Rokan tidak anjlok setelah dikelola

maka investasinya harus agresif dan masif.

“Kalau Telisa prospect itu harus sumur baru

loh. Tidak bisa reaktivasi sumur yang aktif.

Kecuali pas ada yang mati mungkin beberapa

bisa dimanfaatkan. Misalnya dengan deepening

(pendalaman), cost saving, tapi ya enggak banyak

dan ribet. Lebih gampang new drilling,” kata Hadi.

Pada kesempatan terpisah, Julius Wiratno,

Deputi Operasi SKK Migas, mengungkapkan

selain gencarnya pengeboran setelah alih kelola

Jaffee, yang mantan Deputi Perencanaan SKK

Migas, itu juga mengatakan PHR akan mengebor

dan menyiapkan resources untuk 161 sumur

dengan asumsi 77 sumur yang belum sempat

diselesaikan oleh eksisting operator. Saat ini,

persiapan terus dilakukan. Pertamina juga sudah

menyiapkan sekitar 16-17 rig dan material.

Bahkan, rig dan material tersebut bisa digunakan

sebelum 9 Agustus 2021 untuk bisa membantu

sumur yang sedang dikerjakan eksisting operator.

“Tujuannya agar proses alih kelola ini bisa jalan

lancar tanpa gangguan,” tukasnya.

Menurut Jaffee, Pertamina berkomitmen untuk

menggali semua potensi yang ada secara masif,

agresif, dan efisien. Selain itu, menyiapkan tidak

hanya sumur yang dibor pada 2021, namun juga

pada 2022. “Bukan mengejar jumlah sumur,

maunya jumlah sumur paling sedikit tapi produksi

paling besar. Namun di blok ini memang dibutuhkan

sumur yang banyak,” ungkap Jaffee.

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia (IATMI)

memprediksi masih ada cadangan minyak dalam

jumlah besar yang bisa diproduksikan di Blok Rokan,

termasuk di lapangan-lapangan yang selama ini

dianggap tua dan telah menurun produksinya.

Hadi Ismoyo, Sekretaris Jenderal IATMI,

9

COVER STORY

ke Pertamina, kegiatan EOR ditargetkan juga

sudah mulai memberikan dampak terhadap

produksi minyak. Ada indikasi kenaikan produksi

dengan dilakukannya pengeboran sumur secara

masif selama masa transisi operatorship. Dalam

pembahasan rencana kerja dan anggaran (work

plan and budget/WP&B) 2022 yang sedang

berlangsung, juga ada indikasi produksi minyak

akan naik pada 2022.

“Perkiraan mungkin akan kembali ke 175 ribu-180

ribu bph. Dengan pengembangan yang masif tentu

saja akan memberi kontribusi langsung untuk

produksi dan lifting,” kata Julius.

Menurut Julius, pada tahun-tahun berikutnya, produksi

minyak Blok Rokan akan terus meningkat. Pasalnya,

Pertamina akan menerapkan teknologi EOR surfaktan

di blok tersebut. Rencana pengembangan (Plan of

Development/PoD) implementasi EOR ditargetkan

dapat disetujui pada tahun ini juga.

“Kami sedang kerja keras untuk approval PoD

EOR. Ini untuk segera bisa diimplementasikan

dengan chemical yang cocok dan bisa mendukung

ke arah full scale secepatnya,” kata Julius.

Tidak hanya menyangkut masalah produksi, masih

ada tantangan setelah Pertamina mengambil

alih pengelolaan Blok Rokan, yakni kewajiban

penawaran hak partisipasi 10% kepada pemerintah

daerah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Jaffee, dalam paparannya pada FGD pada 22

Juli 2021 menyebutkan, penyertaan PI 10%

kepada BUMD akan menghasilkan net profit dari

penghasilan kontraktor setelah dikurangi dengan

biaya-biaya semasa kontrak Blok Rokan.

“Kewajiban penawaran PI maksimal sesuai

ketentuan di Bab 2 pasal 2 kepada BUMD sesuai

Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang

Ketentuan Penawaran PI 10% Pada Wilayah Kerja

Minyak dan Gas Bumi,” kata Jaffee.

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner

Indonesia,menilai dukungan semua pemangku

kepentingan, terutama Pemerintah (Pusat dan

Daerah) serta mitra bisnis PHR, menunjukkan

suasana kondusif menjelang peralihan pengelolaan

operator pada 8 Agustus 2021. Dengan proses yang

lancar tersebut akan berdampak terhadap proses

estafet pengelolaan Blok Rokan berjalan dengan baik.

“Dengan demikian, PHR diharapkan dapat

menjalankan kegiatan produksi dengan baik

mengingat hampir tidak ada perubahan

infrastruktur selain manajemen. Karyawan dan

fasilitas produksi pun masih relatif sama dengan

sebelumnya,” katanya.

Komaidi mengapresiasi sikap CPI sebagai KKKS

sebelumnya yang kooperatif dan tidak ada pro

kontra berarti dalam pelaksanaannya. Salah satu

indikasinya adalah alih SDM yang hampir sebagian

besar ke PHR dan berjalan lancar. Namun,

10

ROKAN HILIR

SIAK

BENGKALIS

KAMPAR

ROKAN HuLu

WilaYaH kerja rokan

Hampir seluruh aplikasi TI yang selama ini

digunakan Chevron akan diberikan lisensi

penggunannya ke PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut,

antara lain, digunakan untuk pemantauan

produksi dan transportasi minyak secara real

time, pemantauan kondisi sumur dan aktivitas rig

pengeboran, pengaturan injeksi uap lapangan Duri,

pengelolaan mitra kerja, pengelolaan pengadaan

barang dan jasa, dan lain-lain.

Pada April 2021, CPI dan PHR telah

menandatangani kesepakatan untuk pengaktifan

Rokan Transition Network (RTN), yakni sebuah

jaringan perantara yang digunakan untuk

memindahkan aplikasi-aplikasi Chevron. PHR

akan dapat mengakses RTN untuk mematangkan

dan melakukan tes aplikasi komersial. Chevron

juga mendukung penyiapan semua aplikasi yang

diberikan lisensi penggunaannya kepada PHR

tersebut agar bisa berjalan dengan baik sebelum

proses alih kelola Blok Rokan.

Namun tak semua prioritas alih kelola berjalan

mulus. Meski telah melalui menjalani berbagai

proses alih kelola dari blok-blok habis kontrak

sebelumnya, banyak tantangan yang dihadapi

Pertamina untuk mengelola Blok Rokan.

Untuk pasokan listrik misalnya, meski sudah ada Foto

: Dok

. PH

E

tantangan ke depan PHR adalah mempertahankan

volume produksi. Apalagi secara umum blok migas

habis masa kontrak sudah mengalami penurunan

produksi yang signifikan. “Pekerjaan rumah

umumnya hanya untuk mempertahankan produksi.

Jika bisa menaikkan produksi, itu bonus,” katanya.

Komaidi menekankan, saat mulai alih kelola,

internal PHR harus memahami bahwa Blok Rokan

adalah salah satu kontributor utama dalam produksi

minyak nasional hingga 25%. Bahkan di masa

silam, Blok Rokan memberi kontribusi terbesar

minyak bagi Indonesia, lebih dari 400 ribuan barel

per hari. Seiring usia lapangan yang mature dan

adanya penurunan alamiah, produksi Blok Rokan

kini turun menjadi berada di level 160-an ribu barel

per hari. “Secara otomatis kinerja Blok Rokan akan

menjadi perhatian publik dan para stakeholder

pengambil kebijakan,” ujarnya.

JALAN BERLIKuPenuntasan sembilan prioritas alih kelola terus

dikebut menjelang 8 Agustus 2021. Untuk teknologi

informasi, Chevron telah sepakat memberikan

lisensi penggunaan 123 aplikasi teknologi informasi

kepada PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut selama ini

sangat vital dalam mendukung digitalisasi kegiatan

operasi dan produksi migas di Blok Rokan agar

berjalan secara efisien.

11

COVER STORY

kesepakatan dengan PT PLN (Persero), ternyata

masih ada masalah karena salah satu pembangkit

yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara

tidak termasuk yang otomatis diserahkan ke

Pertamina. Padahal Pembangkit Listrik Tenaga

Gas Uap (PLTGU) yang dikelola Mandau tersebut

merupakan sumber pasokan utama untuk operasional

Blok Rokan selama dikelola Chevron Pacific.

Total kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan sendiri

mencapai 400 MW dan 335 ribu barrel steam per

day (MBSPD), sebagian besar kebutuhan tersebut

dipasok dari pembangkit MCTN sebesar 270 MW

dan 265 MBSPD. Sisa kebutuhan tersebut dipenuhi

dari pembangkit internal Rokan.

Akhir masalahnya itu baru selesai jelang alih kelola

melalui perjanjian jual beli saham MCTN oleh PLN

pada 6 Juli 2021.

PHR dan PLN sebelumnya menandatangani

Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap

(PJBTLU) pada Februari 2021, yang menjadi dasar

penyediaan listrik dan uap oleh PLN untuk operasi

jangka waktu tiga tahun mulai 9 Agustus 2021.

Sedangkan pasokan listrik dan uap jangka panjang

direncanakan dari Jaringan Tegangan Tinggi

Interkoneksi Sumatra dan Steam Generator baru

yang disiapkan oleh PLN.

Menurut Jaffee kehadiran PLN untuk kelistrikan

WK Rokan merupakan bentuk sinergi BUMN yang

baik, dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi

usaha, khususnya terkait biaya listrik dan uap yang

dapat lebih ekonomis dan efisien, sehingga mampu

mendukung pengembangan sumur-sumur minyak

PHR dengan skala keekonomian yang lebih baik.

“Selain itu, dengan kredibilitas dan kompetensi

yang dimiliki PLN dapat memberikan keandalan

pasokan listrik dan uap secara berkelanjutan

dan tanpa kendala untuk menjaga reliability dan

performance penyediaan listrik dan uap jangka

panjang,” katanya.

Selain pasokan listrik, untuk proses pengadaan

barang dan jasa di PHR untuk blok Rokan

dilakukan dengan beberapa metode yaitu mirroring

untuk kontrak eksisting yang ada di CPI dan

pengadaan baru untuk kontrak yang belum ada di

CPI maupun yang tidak bisa dilakukan mirroring.

Selain mirroring, juga dilakukan pengadaan baru

dan kontrak melalui program Local Business

Development (LBD) yang masih berproses dengan

lancar. Selain itu, proses alih pekerja, sebagai aset

terpenting juga berjalan baik, tercatat 98,7% telah

melengkapi dan mengembalikan aplikasi termasuk

perjanjian kerja sesuai waktu yang ditentukan.

Danang Ruslan Saleh, Bussiness Support Project

Leader Pertamina Hulu Rokan, mengatakan upaya

menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan

12

ini PHR sudah menyiapkan work order untuk satu

bulan kedepan, sehingga setelah alih kelola PHR

tidak ada kendala penyediaan barang dan jasa

untuk mendukung operasional blok Rokan.

“Kami sedang menyelesaikan daftar kontrak owner

yang dibutuhkan oleh penyedia barang dan jasa

saat PHR secara resmi sudah mengoperasikan

Blok Rokan,” kata Danang.

Menurut Jaffee, PHR telah melakukan koordinasi erat

dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah

dan para stakeholder, asosiasi, lembaga adat,

pengusaha lokal dan nasional, untuk memperlancar

proses perizinan dan operasional ke depan.

“Kami harapkan pada 9 Agustus 2021 dengan

dukungan semua pihak, transisi bisa berlangsung

lancar dan aman sehingga PHR bisa langsung

berproduksi mengejar target produksi migas yang

ditetapkan pemerintah,” kata Jaffee. Foto

: Dok

. PH

E

pengadaan barang dan jasa telah dilakukan melalui

mirroring kontrak yang dilakukan PHR. Mirroring

kontrak akan memastikan keberlanjutan kontrak-

kontrak yang sudah ditandatangani saat vendor

menjadi rekanan Chevron.

“Dari total 379 kontrak aktif, ditetapkan sebanyak

318 kontrak sesuai dengan kebutuhan PHR dan

berlanjut pada proses mirroring kontrak yang telah

diselesaikan 298 kontrak, dengan empat kontrak

dalam proses amendemen,” ungkap Danang

kepada Energia PHE, Selasa, 3 Agustus 2021.

Amendemen kontrak untuk penyediaan pemboran

berkaitan dengan jumlah kegiatan pemboran

yang akan ditambah oleh PHR pasca alih kelola

sehingga membutuhkan rig yang lebih banyak dari

jumlah yang ada di kontrak existing.

PHR akan melanjutkan kegiatan LBD yang telah

dirintis oleh Chevron. Selain terkait kontrak, saat

13

COVER STORY

produksi minyak secara nasional. Salah satu upaya

yang harus dilakukan adalah dengan melakukan

banyak pengeboran sumur-sumur pengembangan

di sana.

Pada masa transisi alih kelola sebenarnya

pemerintah dan Chevron Pacific Indonesia

telah menyepakati jumlah sumur yang dibor

yakni sebanyak 192 sumur. Namun dalam

implementasinya di lapangan target tersebut

sepertinya sulit untuk bisa dicapai. Jelang alih

kelola saja atau seminggu sebelum kontrak

Chevron selesai di Rokan, baru ada 100 sumur

yang dibor. PHR sebagai kontraktor yang akan

melanjutkan pengelolaan Blok Rokan sendiri sudah

berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah

14

ikHTiar Menjaga ProdUksi Blok rokan

Meskipun ada embel-embel sebagai

salah satu blok minyak terbesar

di Indonesia, kenyataannya PT

Pertamina Hulu Rokan akan

mendapatkan tantangan besar ketika menjadi

operator Blok Rokan. Bisa dimaklumi karena umur

sumur-sumur maupun fasilitas produksi Rokan

sudah berumur sangat tua, sehingga diperlukan

treatment khusus yang mengakibatkan tingginya

biaya maupun risiko dalam pengelolannya.

Manajemen Pertamina maupun SKK Migas

sebagai perwakilan dari pemerintah sama-sama

satu langkah dengan berbagai upaya yang harus

dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi

minyak secara alami yang tentu saja mengancam

Foto

: Dok

. PH

E

15

dimulai Chevron pada masa alih kelola.

Upaya untuk menahan laju penurunan produksi

secara alami Blok Rokan tidak akan berhenti pada

tahun ini. Justru upaya tersebut akan semakin masif

dilakukan pada 2022.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Pengembangan

dan Produksi PHE, mengatakan untuk 2022

akan dilakukan pengeboran 290 sumur di Blok

Rokan. “Ini adalah WK migas dengan investasi

jumlah sumur terbanyak,” kata Taufik disela media

gathering Subholding Upstream yang digelar

secara virtual, Jumat, 30 Juli 2021.

Pada 2021, Taufik mengatakan PHR telah

berencana untuk melakukan pengeboran sekitar

130 sumur pengembangan. Jumlah itu juga sudah

termasuk sisa sumur yang tidak sempat dieksekusi

Chevron karena keterbatasan waktu.

Untuk bisa melakukan kegiatan masif itu,

Pertamina telah mengamankan ketersediaan rig

untuk mengebor. Kegiatan pengeboran tersebut

akan didukung dengan penyiapan tambahan

10 rig pengeboran. “Secara total tersedia 16 rig

pengeboran dan 29 rig untuk kegiatan work over &

well service yang merupakan mirroring dari kontrak

sebelumnya,” ungkap Taufik.

Ketersediaan rig cukup krusial di Blok Rokan.

Pasalnya dalam masa transisi  kondisi kekurangan

rig sudah terjadi. Itu bisa dilihat dari tidak

tercapainya target jumlah sumur yang dibor

Chevron. Selain itu kondisi minimnya ketersediaan

rig tentu berdampak pada target penyelesaian

pengeboran sehingga ujungnya juga berdampak

pada target produksi.

Data SKK Migas menyebutkan realisasi produksi

minyak siap jual atau lifting Blok Rokan hingga

semester I tahun ini hanya berada di level 160

ribuan barel per hari (bph). Padahal target awal

yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan Belanja

Negara (APBN) tahun ini saja sebenarnya sudah

rendah yakni 165 ribu bph atau dibawah realisasi

tahun lalu yang bisa mencapai 180 ribuan bph.

Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala SKK Migas,

kepada media pada 27 Mei 2021, menyatakan

pengeboran yang dilakukan Chevron selama masa

transisi dikhawatirkan tidak bisa mencapai target

lantaran ketersediaan rig yang minim.

Sejatinya untuk mengejar target pengeboran

yang sudah disepakati Chevron dan pemerintah

dibutuhkan sebanyak 18 rig, tapi hingga kini

jumlah rig yang digunakan Chevron maupun

Pertamina nanti ternyata jauh dari yang seharusnya

COVER STORY

Foto

: Dok

. PH

E

digunakan. Belum lagi ada rig yang sampai

sekarang ternyata belum pasti bisa digunakan atau

tidaknya. “Rig perlu 18, total dengan PHR,” kata

Fatar Yani

Taufik juga mengungkapkan, Subholding Upstream

telah memiliki strategi lain untuk bisa menekan laju

decline rate yang diperkirakan semakin tinggi pada

2022. Salah satunya adalah dengan menggandeng

mitra dalam pelaksanaan EOR. Mitra di sini tidak

hanya sebatas membantu dalam urusan pendanaan,

namun manajemen akan memilih dan menyeleksi

mitra usaha yang juga membawa teknologi mumpuni

untuk diaplikasikan di berbagai lapangan migas

Pertamina, terutama di Blok Rokan.

“Tantangan decline rate dengan target produksi

yang dicanangkan cukup tinggi ini menjadi

challenge tersendiri dari Subholding Upstream.

Kami membuka diri untuk membuat strategi

partnership penyedia teknologi untuk improvement

di lifting, kemudian minyak di bottle necking,” kata

Taufik.

Selain dari sisi teknologi dalam optimalisasi

lapangan eksisting. Blok Rokan juga jadi salah

satu blok Migas yang pernah menerapkan produksi

minyak lanjutan menggunakan metode Enhanced

Oil Recovery (EOR). Chevron menjadi salah

satu kontraktor yang pernah menerapkan EOR

dengan menginjeksikan bahan kimia ke dalam

reservoir atau chemical EOR dalam industri migas

nasional. Meskipun skalanya dulu terbilang tidak

terlalu besar, dampaknya terhadap produksi cukup

signifikan.

Kini setelah dialihkelolakan, operator baru yang

PHR diwajibkan oleh pemerintah untuk melakukan

chemical EOR di Rokan secara maksimal atau full

scale. Tidak lagi dalam taraf pilot project.

Manajemen kata Taufik mengakui untuk menerapkan

chemical EOR secara full scale di

Rokan Pertamina tidak bisa berjalan

sendiri. Untuk itu dalam upaya menahan

laju penurunan produksi atau bahkan

mungkin bisa meningkatkan produksi

di blok Rokan melalui mekanisme

EOR diperlukan mitra yang memang

sudah memiliki pengalaman dalam

mengimplementasikan chemical EOR.

“Kemudian EOR, kami sudah mulai

dijajaki. Ini didukung oleh perintah

Kementerian ESDM, BKPM, SKK

Migas terhadap akses data subsurface.

Kami sekarang memiliki problem yang

sama terhadap minyak akses izin data

subsurface lebih baik,” ujar Taufik.

Pri Agung Rakhmanto, pengamat migas dari

Universitas Trisakti, mengatakan perlu atau

tidaknya partner tentunya menjadi pertimbangan

dan kalkulasi Pertamina yang melalui PHR akan

mulai mengelola blok di Provinsi Riau itu pada

9 Agustus 2021. Namun jika dirasa perlu oleh

perusahaan maka ada beberapa kriteria yang

seharusnya bisa dimiliki si calon mitra tersebut,

salah satunya adalah yang kompeten dalam

menerapkan EOR.

“Jika memerlukan, idealnya tentu partner yang

dapat memperkuat aspek finansial, teknis, dan

kompeten pengalaman di bidang EOR skala

lapangan,” kata Pri Agung.

Pri Agung yakin Pertamina sudah melakukan

kajian yang mendalam dalam mengelola Blok

Rokan, sehingga apa saja yang dibutuhkan sudah

diketahui. “Ya yang menurut kajian Pertamina

paling menjadi kebutuhan Pertamina sendiri apa itu

saja sih sebenarnya,” kata doktor dari Universiteit

Twente, Belanda bidang ekonomi politik dengan

spesialisasi sektor energi itu.

16

Jaffee A. Suardin, Direktur Utama PHR,

mengatakan chemical EOR sebuah keniscayaan

yang harus terjadi di Blok Rokan jika mau

mempertahankan produksi atau bisa saja

menaikannya. Rencana pengembangan EOR

di Rokan terus dipersiapkan, bahkan saat masa

transisi alih kelola masih berlangsung.

“EOR dari sisi PHR adalah kami terus melihat

untuk develop ini. Oleh karena itu kami terus

mengevaluasi yang dibutuhkan,” ujar Jaffee dalam

diskusi virtual belum lama ini.

Menurut Jaffee, salah satu komponen utama

chemical EOR adalah keberadaan chemical.

Hingga kini Pertamina berdiskusi intensif dengan

SKK Migas dan operator existing, Chevron Pacific

Indonesia terkait pasokan chemical yang nanti

akan dibutuhkan.

“Kami juga terus diskusi business to

business dengan penyedia chemical tersebut.

Di sini juga SKK Migas banyak membantu

bagaimana chemical itu bisa digunakan. Diskusinya

mungkin juga antara SKK Migas dan operator

eksisting yang menggunakan chemical tersebut,”

ungkap Jaffee.

Jaffee mengatakan di Rokan sering terdengar

chemical EOR di Lapangan Minas, namun

sebenarnya ada potensi di lapangan lain yang

bisa dikembangkan. Hanya saja untuk bisa

memonetisasinya diperlukan teknologi dan dana

yang tidak sedikit. Selain itu juga diperlukan

waktu. Sedangkan EOR sudah pernah dilakukan

kajiannya serta implementasinya secara langsung

oleh operator eksisting jadi diharapkan tidak perlu

memakan waktu lama jika sudah diterapkan oleh

PHR dengan mitra yang sudah kompeten di EOR.

PHR, kata Jaffe, akan bekerja sama dengan banyak

pihak yang mempunya teknologi, potensi yang bisa

diajak kerja sama. Tidak hanya chemical, namun

ada beberapa lapangan lain. “Target kami

bagaimana bisa produksi dengan cepat, enggak

boleh mundur, Jadi kami mencari cara selain

dengan yang ahli, alternatif lain apa ada teknologi

yang bsa mempercepat ini, kami siap berdiskusi

(dengan calon mitra), sangat open dengan itu,”

kata Jaffee.

17

COVER STORY

Blok Rokan. Pekerja tersebut tentu telah memiliki

pengalaman dalam menggarap blok tersebut,

sehingga menjadi keuntungan bagi Pertamina

sebab tidak perlu lagi memulai dari nol.

“Mengenai kapabilitas teknis dan sebagainya kami

Saya ucapkan selamat datang kepada

2.689 pekerja PT Chevron Pacific

Indonesia (CPI), calon pekerja Pertamina

Grup.” Itulah ucapan Nicke Widyawati,

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) saat

pelaksanaan Town Hall Meeting pertama secara

virtual dengan pekerja Chevron, Sabtu, 3 Juli 2021.

Seiring dengan beralihnya pengelolaan Blok Rokan,

sebanyak 2.689 pekerja CPI akan berganti status

menjadi pekerja Pertamina mulai 9 Agustus 2021.

Nicke mengatakan alih kelola Blok Rokan ke

Pertamina sebagai perusahaan nasional akan

memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi negara,

baik dari sisi pengelolaan maupun penerimaan

negara dan memperkuat posisi Pertamina

sebagai salah satu lokomotif pembangunan dan

perekonomian nasional.

“Kami juga memiliki amanah dan tugas mulia untuk

dapat memenuhi target nasional produksi minyak

1 juta barrel pada 2030. Untuk itu dibutuhkan

komitmen dan dedikasi dari seluruh elemen

pekerja, khususnya Subholding Upstream untuk

dapat mewujudkan cita-cita tersebut,” ungkap Nicke.

Pemberdayaan pekerja CPI, kata Nicke, merupakan

salah satu upaya untuk menjaga transisi berjalan

lancar untuk menekan laju penurunan produksi di

Tak sekadar BeraliH sTaTUs

18

Foto

: Dok

. PH

E

19

Hulu Rokan (PHR) di

bawah naungan Subholding

Upstream. Saat ini, PHR

mengelola wilayah kerja

dan aset hulu yang ada

di wilayah Sumatera yang

dikenal dengan Regional

1 – Sumatera Subholding

Upstream.

“Dengan sistem regionalisasi,

antara wilayah kerja dan

aset yang saling berdekatan,

khususnya Sumatera dalam

hal ini, dapat dilakukan

optimalisasi lapangan dan

efektifitas pengembangan

operasi sehingga dengan

bergabungnya pekerja

Chevron juga akan lebih

membuka kesempatan

pengembangan karir,” kata

Budiman.

PHR sebagai Regional 1

– Sumatera Subholding

Upstream tidak hanya sebatas

mengurus dan mengelola

Blok Rokan, namun juga akan

mengelola wilayah kerja lain

di empat zona. Zona 1 terdiri

atas sejumlah wilayah kerja

eks PEP dan PHE, yaitu NSO,

Rantau, Pangkalan Susu,

West Glagah, Siak, Kampar,

Lirik, CPP, Jambi, Jambi

Merang, dan Jabung. Sedangkan Zona 4 meliputi

eks PHE Ogan Komering, PHE Raja Tempirai,

dan PHE Corridor serta eks PEP Asset 2 plus

Ramba Field eks PEP Asset 1. Untuk zona 2 dan 3

merupakan wilayah kerja Rokan yang akan dipecah

menjadi South Rokan dan North Rokan.

mitigasi risiko karena yang mengoperasikan adalah

orang-orang yang sama,” kata dia.

Budiman Parhusip, Direktur Utama PT Pertamina

Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina,

mengatakan Blok Rokan akan dikelola Pertamina

COVER STORY

20

Jaffee A. Suardin, Direktur Utama PHR

mengatakan sebagai Regional 1 – Sumatera,

PHR tidak hanya mengelola Blok Rokan, namun

juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja

hulu Pertamina di Sumatera. Fokus PHR ingin

tumbuh secara signifikan dan sustainable dengan

fokus pada semua potensi yang masih bisa

dikembangkan. 

Keberlanjutan bisnis untuk mempertahankan,

bahkan meningkatkan produksi serta safety

dan reliability tetap menjadi yang utama dalam

melaksanakan pekerjaan. “Pertamina melalui

PHR juga akan memastikan transfer operatorship

berjalan lancar sehingga kami bisa menyelesaikan

program 2021 dan tumbuh signifikan pada tahun-

tahun berikutnya,” ujar Jaffee.

Albert Simanjuntak, Managing Director, Chevron

IndoAsia Business Unit dan President Director

Chevron Pacific Indonesia (CPI), menyatakan

kesempatan berdiskusi secara terbuka ini

merupakan langkah positif bagi kedua belah pihak.

“Kami berharap pekerja CPI dapat memperoleh

wawasan yang menyeluruh mengenai Pertamina,

Subholding Upstream dan juga khususnya

Pertamina Hulu Rokan,” katanya.

Menurut Albert, sumber daya manusia adalah

aset terpenting di setiap perusahaan dan tidak

terkecuali di CPI. Integritas, profesionalisme dan

dedikasi adalah nilai-nilai yang terbukti membawa

keberhasilan bagi Chevron. Untuk itu, dia berharap

para pekerja CPI yang akan bergabung ke PHR

bisa memberikan kontribusi terbaiknya.

“Bahkan di masa pandemi Covid-19 ini dengan

harapan produksi Blok Rokan mencapai hasil yang

maksimal,” kata Albert.

Subholding Upstream Pertamina melalui

Muhammad Fahmi El Mubarak, Vice President

Human Capital PHE, Subholding Upstream

sebelumnya menyatakan perekrutan pekerja

eks Rokan akan disesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan.

Foto

: Dok

. PH

E

21

“Artinya ada proses yang

tidak serta merta semuanya

kami rekrut menjadi PWTT.

Nantinya, kami akan

memberikan semacam

offering ke mereka yang

sifatnya personal. Kalau

misalnya mereka tidak mau

bergabung dengan Pertamina

itu haknya mereka,” katanya.

Menurut Fahmi, banyak

pengalaman yang didapat dari alih kelola blok migas

yang sebelumnya telah dijalani. “Dari aspek HC,

kami melihat lesson learned dari alih kelola-alih

kelola sebelumnya sehingga persoalan yang menjadi

isu tidak terjadi saat alih kelola Rokan,” kata Fahmi

kepada Energia PHE.

SEREMONI

Seiring dengan berjalannya waktu dan makin

mendekati hari H alih kelola pada 8 Agustus 2021,

akhirnya tidak semua pekerja CPI ikut bergabung

ke PHR. Hal ini diungkapkan Jaffee saat bertemu

Gubernur Riau Syamsuar pada Senin, 2 Agustus

2021. Menurut Jaffee, sebanyak 2.689 pekerja CPI

telah setuju untuk bergabung dengan PHR.

Jaffee juga menegaskan PHR siap untuk masuk

dan mengelola Blok Rokan. Sejumlah persiapan

transisi sudah dilakukan, termasuk terkait dengan

pekerja Chevron Pacific Indonesia yang menjadi

pekerja PHR.

“Nanti operasional Blok Rokan akan dikerjakan oleh

tim lama juga. Kemudian untuk kontrak kerja kami

juga sudah lakukan mirrorring dengan CPI dan

sudah mencapai 100%,” katanya.

Jaffee menyampaikan kepada Gubernur Riau

terkait rencana seremoni alih kelola Blok Rokan

dari CPI ke PHR yang akan dilakukan pada

pergantian hari tanggal 8 ke 9 Agustus 2021.

Kegiatan tersebut akan dilakukan secara daring

(online) dengan mengundang Forkopimda Provinsi

Riau dan tujuh kepala daerah wilayah kerja Blok

Rokan.

“Persiapan untuk seremoni sudah dilakukan,

baik oleh SKK Migas, CPI maupun PHR,

sembari kami juga memastikan proses alih

kelola nanti bisa berlangsung mulus dan semua

pekerjaan di Blok Rokan bisa berjalan dengan

lancar,” kata Jaffee.

Gubernur Riau berharap proses alih kelola Blok

Rokan dari CPI ke PHR bisa berjalan dengan

mulus.

“Selamat kepada PHR. Harapan kami semoga alih

kelola ini berjalan dengan lancar, pekerjaan di Blok

Rokan terus berlangsung dan produksinya juga

terus meningkat,” kata Syamsuar.

Dia juga berharap kehadiran PHR di Blok Rokan

bisa berdampak baik bagi masyarakat Riau.

Pemerintah Daerah Riau juga sudah menyiapkan

BUMD untuk berpatisipasi dalam pengelolaan

participating interest (PI) Rokan. “Tentunya kami

harapkan bisa berimbas baik untuk pembangunan

di Riau dan kesejahteraan masyarakat Riau,”

katanya.

COVER STORY

22

elnusa siapkan dua skenario

Bantu PHr

mendukung lifting migas. Jasa

ini terdiri atas drilling/workover

well intervention, engineering,

procurement & construction

(EPC) hingga operation &

maintenance (OM). Khusus untuk

workover & drilling, Elnusa telah

mengembangkan fabrikasi secara

mandiri melalui inovasi Hydraulic

Workover & Drilling Unit (HWD-

Unit) sehingga biaya drilling untuk

sumur-sumur baru nantinya akan

lebih kompetitif. Dan ini sudah

kami lakukan di lingkungan Sub

Holding Upstream Pertamina

Hulu Mahakam di Blok Mahakam

dengan sukses. Inovasi ini

merupakan pertama di Indonesia

bahkan dunia.

Selain itu kami juga memiliki

kompetensi unggul pada

jasa Enhanced Oil Recovery

(EOR) yang nantinya dapat

memaksimalkan produksi minyak

dari resevoir ke permukaan di

Blok Rokan ini sehingga proses

produksi minyak menjadi lebih

optimal dan jasa ini tentunya

dilengkapi dengan Integrated

Chemical Supply. Sedangkan

pada jasa penunjang kami juga

akan melengkapi dukungan

untuk peralatan migas seperti

Oil Country Tubular Goods

(OCTG), teknologi informasi dan

monitoring produksi pada sumur.

Fokus kegiatan Elnusa di Blok

Rokan adalah pada jasa hulu

PT Elnusa Tbk (ELSA) sebagai

perusahaan yang bergerak di

bidang energy services memiliki

kompetensi utama dalam jasa

migas, yaitu jasa hulu migas,

jasa distribusi dan logistic energi,

dan jasa penunjang. Sebelum

adanya alih kelola blok Rokan ke

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),

Elnusa pernah berpengalaman

bekerja di Blok Rokan oleh

pengelola sebelumnya, jadi hal ini

bukanlah sesuatu yang asing bagi

Elnusa.

Berbicara mengenai dukungan

Elnusa dalam pengelolaan

Blok Rokan oleh PHR ini,

ke depan kami bukan hanya

akan mendukung pada jasa

pemasangan pipa minyak

saja, namun dengan sederet

kompetensi yang dimiliki, Elnusa

secara holding siap mendukung

secara penuh pengelolaan Blok

Rokan dari hulu yang akan dimulai

dari persiapan yakni berbagai

studi seismic yang diperlukan

untuk memaksimalkan pemetaan

sebelum dilakukannya operasi, hilir

hingga pada jasa penunjang.

Pada jasa hulu migas kami

memiliki jasa eksplorasi migas

dengan survei seismik 2D

maupun 3D di darat, transisi, laut

yang sudah tidak perlu diragukan

lagi kredibilitasnya. Kami juga

memiliki berbagai jasa operasi

produksi dan maintenance untuk

ALI MuNDAKIR,Direktur Utama PT Elnusa Tbk

BiodaTaTempat/Tanggal Lahir:

Lamongan, 20 September 1969

Pendidikan:

• S1 - Teknik Mesin Universitas

Brawijaya (1991)

• S2 - Teknik Geothermal Institute

Auckland (1997)

• S2 - Teknik Mesin University of

Auckland (2001)

Jabatan Saat Ini:

Direktur Utama PT Elnusa Tbk

Pengalaman Kerja:

• Direktur Utama PT Pertamina

Geothermal Energy, 2018 - 2020

• Direktur Operasi PT Pertamina

Geothermal Energy, 2015-2018

• VP Corporate Communication

Pertamina, 2013 - 2015

• Corporate Secretary PT

Pertamina Drilling Services

Indonesia, 2011- 2012

• Manager Relation & Administrasi

Korporat PT Pertamina Hulu

Energi, 2008 - 2011

Foto

: Dok

. PH

E

23

migas di antaranya workover, well

intervention, production, operation

& maintenance serta jasa hulu

migas EOR. Dari fokus tersebut

Elnusa tengah menyiapkan

dua skenario dan strategi yang

dapat membantu PHR sebagai

pengelola Blok Rokan.

Pertama, mempertahankan

angka produksi migas blok

Rokan. Skenario ini merupakan

upaya yang akan kami lakukan

dengan memaksimalkan program

Workover & Drilling serta well

services, well intervention

hingga menjaga reliability

fasilitas produksi hingga bisnis

pendukung dengan utilisasi aset

dan teknologi terbaik yang dimiliki

yang dapat diandalkan sehingga

kami yakini tidak akan terjadi

penurunan angka produksi ketika

terjadi peralihan kontrak Blok

Rokan ke PHR.

Kedua, meningkatkan angka

produksi. Sesuai dengan

rencana yang dicanangkan oleh

pemerintah dalam hal ini SKK

migas yang mengharapkan

sisa-sisa cadangan migas

khususnya yang ada di perut

bumi yang belum bisa terangkat

ke permukaan dapat diangkat

menggunakan teknologi

yang ada dan harapannya

dapat meningkatkan angka

produksi. Evaluasi GGR yang

konfrehensif dapat diterapkan

dalam meningkatkan angka

produksi, menemukan dan

mengembangkan field baik yang

existing maupun membantu

mengembangkan potensi

cadangan migas yang baru.

Selain itu, EOR juga kami yakini

menjadi salah satu solusi untuk

dapat mengoptimalkan sumur-

sumur yang tergolong sudah

lama agar dapat meningkatkan

produktivitasnya dengan

menggunakan chemical injection.

Sebagai perusahaan jasa energi

terkemuka, Elnusa memiliki

berbagai ragam pengalaman dan

rekam jejak dalam melayani dan

mendukung perusahaan migas

nasional maupun internasional

selama lebih dari 50 tahun,

beberapa diantaranya Blok

Rokan (yang dahulu dikelola

Chevron Pacific Indonesia/CPI),

Blok Mahakam (yang dahulu

dikelola oleh TOTAL) hingga saat

ini terus dikerjakan Elnusa yang

foto diambil sebelum COVID-19

COVER STORY

24

Dalam masa transisi ini, kami

terus menjalin komunikasi intens

dan efektif dengan tim transisi

terkait persiapan aktivitas

PHR dalam pasca alih kelola.

Komunikasi yang kami lakukan

yaitu dengan memberikan

data maupun dukungan teknis

yang diperlukan dalam proyek-

proyek strategis agar kolaborasi

dan sinergi antara Subholding

Upstream PHR dan Elnusa dapat

dioperatori oleh Pertamina Hulu

Mahakam, Blok Natuna, dan

lainnya.

Untuk segmen jasa penunjang,

bisnis jasa fabrikasi maupun

teknologi informasi akan kami

tawarkan dalam pengelolaan

Blok Rokan ini. Sejauh ini,

Elnusa telah bisa melakukan

fabrikasi peralatan operasional

migas seperti Hydraulic

Workover Unit, maupun

memanfaatkan internet of things

dalam beberapa jasanya seperti

well monitoring, tracking (vessel,

mobile, personal), radio trunking,

camera monitoring.

Untuk kebutuhan dana yang

diperlukan dalam kegiatan

Elnusa di Blok Rokan tentu saja

Elnusa punya fleksibilitas untuk

mendapatkan pendanaan dari

publik/investor sehingga bisa

optimal turut berkontribusi dalam

pengelolaan Blok Rokan.

Melihat peluang di Blok

Rokan, secara besaran kami

memperkirakan bahwa kedepan

nantinya kegiatan Elnusa di Blok

Rokan memang memiliki potensi

dalam memberikan kontribusi

revenue yang cukup besar, hingga

saat ini kontributor revenue

terbesar kami masih berasal dari

blok-blok yang dikelola oleh PT

Pertamina Hulu Indonesia, PT

Pertamina Hulu Energi, dan juga

PT Pertamina EP.

segera terjalin dengan baik dan

berkesinambungan.

Saat ini Elnusa terlibat secara

aktif dan intens dengan tim

transisi untuk persiapan alih

Kelola Blok Rokan oleh PHR.

Keterlibatan dalam proses

tersebut di antaranya strategi

pengadaan di PHR dalam

menjaga kesinambungan antara

operasi dan produksi. Ada

foto diambil sebelum COVID-19

Foto

: Dok

. PH

E

25

beberapa tantangan yang harus

dihadapi.

Pertama, Elnusa harus bisa

memberikan servis terbaik

dengan harga yang kompetitif

sehingga membantu optimasi

biaya di PHR.

Kedua, peralihan blok terminasi

ke PHR ini tentunya memberikan

peluang baru bagi Elnusa.

Namun blok maupun sumur

ini, umumnya berusia tua. Laju

penurunan produksi migasnya

relatif tinggi dan membutuhkan

teknologi pengelolaan lapangan

yang tepat guna namun tetap

ekonomis. Elnusa dituntut

untuk memberikan solusi jasa

perawatan sumur yang semakin

advanced dan excellent.

Ketiga, investasi untuk

mempertahankan kapabilitas dan

kapasitas harus tetap dilakukan

secara hati-hati dan dengan

perhitungan keekonomian yang

terbaik bagi perusahaan dalam

kegitan yang akan dikerjakan

kedepan;

Keempat, pada era revolusi

industri 4.0, kami sangat

menyadari bahwa ini menjadi

salah satu tantangan yang pasti

akan kami hadapi. Kami sangat

dituntut untuk menghasilkan jasa

yang bukan sekadar lebih baik

dari sebelumnya, namun lebih

baik dari lainnya. Transformasi

digital yang telah dilakukan

bukan hanya diharapkan untuk

digitalisasi data dan proses

bisnis internal, melainkan juga

untuk menerapkan digital

enhancement sehingga dapat

menghasilkan percepatan,

akurasi, dan kualitas dalam hal

perencanaan dan pelaksanaan

setiap pekerjaan.

Ada tiga persiapan khusus

yang saat ini Elnusa lakukan

di Blok Rokan. Pertama, kami

saat ini melakukan pemetaan

terhadap kebutuhan utama

terkait dengan kegiatan jasa

operasional yang dapat kami

dukung nantinya. Kedua, secara

bersamaan kami juga telah

memetakan aset terbaik yang

dimiliki yang nantinya akan

mendukung kegiatan di Blok

Rokan diantaranya melalui jasa

hulu migas terintegrasi, jasa

hilir migas, hingga jasa

pendukung migas. Ketiga,

beberapa kontrak Elnusa

dengan Pertamina Group telah

dilakukan “mirroring” sehingga

bisa langsung mendukung

operasional di PHR.

Kami sangat berterima kasih

atas kepercayaan serta

kesempatannya melibatkan

Elnusa dalam pengelolaan

Blok Rokan ini. Harapan kami,

Elnusa dapat bersinergi dengan

baik, berpartisipasi aktif dan

memberikan kontribusi terbaik

sebagai perusahaan jasa

energi di bawah Subholding

Upstream bersama dengan

PHR dalam upaya penemuan

cadangan baru migas di Blok

Rokan, melalui penerapan

metodologi terbaik yang saat

ini tengah dikembangkan oleh

Tim Elnusa. Ini juga merupakan

salah satu ikhtiar kami dalam

upaya optimalisasi produksi

lapangan existing mulai dari

reservoir hingga upaya EOR

dengan metodologi terbaik yang

diterapkan.

Melalui optimalisasi aset dan

teknologi terbaik yang dimiliki

Elnusa saat ini, kami harapkan

dapat menjamin tercapainya

target produksi di Blok Rokan

kedepan. Terlepas dari itu

semua, terbuka kemungkinan

bahwa kami juga harapannya

ke depan dapat memberikan

layanan untuk jasa hilir berupa

chemical trading dan storage

& transportation yang secara

skala dan kapasitasnya dapat

disesuaikan mengikuti kebutuhan

yang ada nantinya. Dengan

demikian, segala upaya dan

kontribusi Elnusa yang ikut

berperan dalam pengelolaan

Blok Rokan merupakan prioritas

dan target Elnusa untuk

mendukung Pemerintah yang

saat ini gencar mengejar target

dalam meningkatkan Produksi 1

juta BOPD secara masif, agresif

dan efisien.

COVER STORY

26

Jelang Agustus 2021,

memang semua stakeholder

serta insan migas tertuju kepada

dua BUMN, yaitu PT Pertamina

(Persero) dan PT PLN (Persero).

Sinergi kedua BUMN bisa

menjadi salah satu kunci utama

dalam proses transisi alih kelola

blok Rokan dari PT Chevron

Pacific Indonesia (CPI) ke

Pertamina. Kami berkomitmen

menjaga keandalan pasokan

listrik dan uap untuk mendukung

pengoperasian Blok Rokan, baik

saat masa peralihan maupun

secara jangka panjang.

Kami dengan teman-teman PT

Pertamina Hulu Rokan (PHR)

sudah menandatangani MoU

dan selanjutnya kami lakukan

Perjanjian Jual Beli Tenaga

Listrik dan Uap (PJBTLU) pada

1 Februari 2021. Dari PJBTL itu

disepakati pasokan listrik untuk

blok Rokan akan terbagi menjadi

dua tahap. Jadi ada masa

transisi tiga tahun atau masa

menengah dan tahap berikutnya

masa panjang atau permanen.

Tahap pertama, masa transisi

dengan memanfaatkan

pembangkit listrik eksisting yang

akan berlangsung selama tiga

tahun, mulai 9 Agustus 2021.

Tahap kedua, masa layanan

permanen akan mengandalkan

pembangkit dan jaringan PLN

yang dimulai pada 2024.

Kenapa dua tahap? Ke depan

pasokan listrik ke Rokan akan

kami ambil dari sistem jaringan

listrik Sumatera. Tapi untuk bisa

sampai ke sana, butuh waktu tiga

tahun yang kami sebut sebagai

masa transisi. Kami akan ambil

dari Sistem Sumatera yang

sudah cukup besar kesediaan

dayanya dan sistemnya. Baik

suplai dari sistem Selatan

maupun Utara melalui sistem

275 KV dan akan menjadi 500

KV. Dalam satu tahun ini sudah

bisa masuk.

Selain listrik ada juga uap yang

akan kamu pasok ke Rokan.

Total kebutuhannya sekitar

335 MBSPD dan akan disuplai

dengan menggunakan New

Steam Generator. Dalam kurun

waktu transisi ini PLN akan

memanfaatkan PLTG North

Duri Cogen MCTN 300 MW

dan didukung PLTG Minas dan

Central Duri sebesar 130 MW.

Di sistem Rokan, selain MTCN,

mereka juga ada PLTG Minas

yang produksi 123 MW. Sistem

pada masa satu tahun ini kami

akan ambil MTCN, tapi PLTG

ini dikelola PHR melalui pihak

ketiga. Tapi, setelah tiga tahun

transisi untuk focusing, tapi

kedepannya PLTG juga bisa

masuk ke pengelolaan PLN.

Untuk itu PLN memiliki rencana

untuk melakukan revitalisasi

kendali listrik Blok rokan

oleh Pln

BOB SARIL,Direktur Niaga dan Manajemen

Pelanggan PT PLN (Persero)

BiodaTaTempat/Tanggal Lahir:

Palembang, 27 Oktober 1968

Pendidikan:

• Sarjana Teknik Elektro Universitas

Sriwijaya, 1993

• Master of Electrical Engineering

di University New South Wales,

Australia, 2002

Jabatan Saat Ini:

Direktur Niaga dan Manajemen

Pelanggan PLN

Pengalaman Kerja:

• General Manager UID Jawa

Timur, 2019-2020

• General Manager UIW Sulawesi

Selatan, Tenggara, dan Barat

• General Manager UIW Aceh,

2015-2017

• Manajer Distribusi PLN Jakarta

Raya dan Tangerang

• Manajer Distribusi PLN Sumatera

Selatan, Jambi, dan Bengkulu

Foto

: Dok

. PH

E

27

terhadap pembangkit agar

keandalannya terjaga jika nanti

masuk ke sistem koneksi PLN.

Kami berharap dengan kebutuhan

listrik mencapai 400 MW Blok

Rokan kedua pembangkit

bisa berkontribusi maksimal

nanti melalui jaringan PLN. Ini

umurnya sudah terlalu lama.

Kalau masuk ke sistem, kami

akan perbarui. Keandalan tentu

kami pertahankan MCTN lebih

baik lagi. Setelah satu tahun

memperbaiki revitalisasi PLTG

Migas dan Central Duri sehingga

400MW ini bisa dikelola PLN.

Untuk jangka panjang atau

masuk di masa permanen,

kebutuhan listrik Blok Rokan

akan dipasok dari sistem

kelistrikan interkoneksi Sumatra

dan uap akan dipasok dengan

pembangunan steam generator

yang lebih andal. Kami juga

menyiapkan opsi tambahan

pasokan listrik dari PLTG

relokasi. PLN akan memberikan

pasokan listrik jangka panjang

andal tanpa padam bagi PHR.

Penyediaan pasokan listrik yang

handal dari Sistem Sumatera

ke Blok Rokan dilakukan dari

tiga sumber. Pertama, melalui

transmisi New Garuda Sakti –

Balai Pungut, kapasitas 290 MW.

Kedua, melalui transmisi Duri –

Balai Pungut, kapasitas 240 MW.

Ketiga, melalui pembangkit

Balai Pungut sebesar 250

MW.

Pada awal Juli 2021, kami

mengambil langkah tegas.

Awalnya memang ada proses

lelang. Kami ikuti, tapi tidak

mau lama-lama berbelit

dengan proses lelang yang

dilakukan oleh CSL. Kami

langsung mengakuisisi MCTN

dari CSL. Kami melakukan

penandatangan Perjanjian

Jual Beli Saham (Sale

and Purchase Agreement/

SPA) dengan Chevron

Standard Limited (CSL) untuk

mengakuisisi MCTN, pemilik

PLTGU yang selama ini melistriki

dan memasok kebutuhan uap

Blok Rokan.

Kami bisa pastikan pasokan

listrik sistem Sumatera juga

sangat cukup untuk melistriki

Blok Rokan tanpa harus

menganggu pasokan listrik

ke pelanggan PLN lainnya

karena sebagian besar

pasokan listriknya ditopang dari

pembangkit yang jadi bagian dari

35 ribu MW. Insya Allah listrik

Sumatera sangat mencukupi.

foto diambil sebelum COVID-19

Foto

: Dok

. PH

E

WAWANCARA

Tempirai, dan PHE Corridor serta

eks PEP Asset 2 plus Ramba

Fiels eks PEP Asset 1. Untuk

zona 2 dan 3 merupakan wilayah

kerja Rokan yang akan dipecah

menjadi South Rokan dan

North Rokan.

Utama PHR, berbagai upaya

akan dilakukan PHR untuk bisa

mewujudkan harapan yang

tinggi terhadap Blok Rokan.

Tidak sekadar menahan laju

penurunan produksi alamiah

sebagai blok yang didominasi

lapangan tua, namun juga

untuk bisa meningkatkan

produksi.

Bahkan, tugas Jaffee, mantan

Deputi Perencanaan SKK Migas

itu, tidak sebatas Blok Rokan.

PHR sebagai Regional 1 –

Sumatera Subholding Upstream

akan membawahi empat Zona.

Selain Rokan, PHR juga akan

menaungi wilayah kerja yang

sebelumnya dibawah PHE dan

Pertamina EP. Zona 1 terdiri atas

sejumlah wilayah kerja eks PEP

dan PHE, yaitu NSO, Rantau,

Pangkalan Susu, West Glagah,

Siak, Kampar, Lirik, CPP, Jambi,

Jambi Merang, dan Jabung.

Sedangkan Zona 4 meliputi eks

PHE Ogan Komering, PHE Raja

36

Setelah pada Juli

2018 pemerintah

memutuskan tidak

memperpanjang

kontrak PT Chevron Pacific

Indonesia, mulai Senin, 9

Agustus 2021 PT Pertamina

(Persero) melalui PT Pertamina

Hulu Rokan (PHR) resmi

mengambil alih pengelolaan

Blok Rokan. Pertamina akan

mengelola blok yang menjadi

andalan produksi minyak

nasional, bahkan hingga kini di

usia yang tak lagi muda.

Di usia yang telah 70 tahun

sejak diproduksikan pertama kali

pada 1951, Blok Rokan masih

diharapkan bisa menjadi tulang

punggung produksi nasional,

termasuk menjadi kontributor

utama dalam mencapai target

produksi satu juta barel per hari

minyak pada 2030.

Dibawah pimpinan Jaffee

A. Suardin sebagai Direktur

MasiF, agresiF,

Dan EfiSiEn

Jaffee a. SuardinDirektur Utama PT Pertamina Hulu Rokan

28

29

selatan. Ini yang harus kami

manage agar produksi bisa

dipertahankan. Ada sembilan

bidang prioritas alih kelola dan

kami akan meneruskan apa

yang belum diselesaikan, mulai

9 Agustus. Tujuannya agar pada

Apa saja yang akan dilakukan

PHR tahun ini, khususnya

sejak 9 Agustus 2021 saat

mulai mengelola Blok Rokan?

Wilayah Kerja Rokan saat ini

mempunyai 104 lapangan yang

tersebar dari utara sampai ke

Untuk mengetahui lebih jauh

upaya-upaya yang akan dilakukan

PHR untuk mewujudkan target-

target yang diembannya, Energia

PHE mewawancarai Jaffee dalam

beberapa kali kesempatan.

Petikannya.

Biodata

jaFee a sUardinlahir:

21 Desember 1977

Pendidikan: • S1 Teknik Kimia Institut

Teknologi Bandung• S2 dan S3 Process Safety

Engineering di Texas A&M University

jabatan saat ini: Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan

Pengalaman kerja: • Deputi Perencanaan SKK

Migas (2017-2021)• Staf Khusus Menteri ESDM

Arcandra Tahar, 2016• Technical HSE Engineer

untuk Shell Project & Technology serta Upstrem Major Project di Shell International Exploration & Production

• Research Assistant Mary Kay O’Connor rocess Safety Center (2004-2008)

foto diambil sebelum COVID-19

pengeboran 192 sumur?

Kami melihat ke depan dengan

data-data yang ada. Kami

mencoba antisipasi supaya

pada 9 Agustus tidak terkejut.

Kami hitung secara keteknikan

berapa yang tidak selesai, yang

tidak selesai kami coba mitigasi

bersama SKK Migas. Dengan

data yang ada sekarang kami

coba selesaikan 161 sumur.

Progress-nya cukup baik, sesuai

rencana tentunya dengan

bantuan SKK Migas.

Apakah PHR mengalami

kendala teknologi dalam

pengembangan Blok Rokan ke

depan?

PHR agar produksi Blok Rokan

tidak turun pasca diambil alih?

Kami berkomitmen menggali

semua potensi yang ada.

Untuk itu kami akan melakukan

kegiatan secara masif, agresif,

dan efisien. Kami juga sedang

menyiapkan tidak hanya sumur

yang akan dibor pada tahun ini,

tapi juga untuk 2022. Tunggu saja

tanggal mainnya seberapa masif

kami akan bor. Bukan mengejar

jumlah sumur, maunya jumlah

sumur paling sedikit tapi produksi

paling besar. Di blok ini memang

dibutuhkan sumur yang banyak.

Apa tantangan yang dihadapi

untuk merealisasikan target

36

2021 jumlah pengeboran sumur

tidak kurang sesuai rencana.

Kami akan mengebor dan

menyiapkan resources untuk 161

sumur dengan asumsi 77 sumur

yang belum sempat diselesaikan

oleh eksisting operator.

Persiapan terus dilakukan.

Dari sisi Pertamina yang

direncanakan jumlah rig dan

material lain sudah siap. Bisa

digunakan sebelum 9 Agustus,

bahkan bisa membantu sumur

yang sedang dikerjakan oleh

eksisting operator. Tujuannya

agar proses alih kelola bisa

berjalan lancar tanpa gangguan.

upaya apa yang dilakukan

30

WAWANCARA

31

business development. Untuk

program TJSL difokuskan

untuk kemandirian masyarakat,

kerja sama dengan perguruan

tinggi lokal, kami akan intens

melibatkan stakeholder di Riau.

Apa yang sudah bagus dilakukan

dari operator eksisting akan

kami evaluasi dan teruskan, apa

yang belum diselesaikan akan

kami evaluasi, teruskan, dan

perbaiki.

Bagaimana dengan rencana

Pertamina menjalin kemitraan

dalam mengelola Blok Rokan?

Mengenai bagaimana

prosesnya, dengan organisasi

Pertamina sekarang dimana ada

Subholding Hulu dan regional,

semua investasi dipusatkan di

Subholding. Ini tentunya teman-

teman subholding yang sedang

menjalankan, saya tidak dalam

posisi itu. Mengenai kriteria,

tentunya yang satu visi mengenai

development ke depan, punya

kompetensi dan kemampuan

funding untuk men-develop. Dan

tentu ada kriteria yang lain.

Apa PHR khususnya untuk ikut

berkontribusi dalam mengejar

target produksi satu juta barel?

Kami sudah mempunyai

rencana jangka panjang untuk

Rokan. Untuk angka, ada

baiknya dibicarakan setelah

9 Agustus. Kami sudah petakan

lapangan mana yang masih

ada potensi dan seperti apa

develop-nya.

yang digunakan sekarang sudah

menggunakan yang setara.

Bukan teknologi biasa, tapi

teknologi yang bisa support

produksi. Human capital kami

jadi engine untuk tumbuhnya

Blok Rokan ini. Para karyawan

sudah tanda tangan kontrak,

sudah selesai.

Pertamina tentunya ingin menjadi

engine yang menyediakan

job opportuniy, government

revenue. Tapi fokus kami sampai

9 Agustus adalah bagaimana

human capital itu bisa di-

manage, masih banyak data

dan resource yang harus dilihat.

Dengan adanya program kerja

masif dan agresif diharapkan ada

keterlibatan lokal.

Salah satu isu utama dalam

proses transisi dan juga

upaya menjaga produksi Blok

Rokan pasca alih kelola adalah

kegiatan EOR. Bagaimana

progress-nya hingga saat ini?

Chemical EOR dari sisi PHR kami

terus develop, terus melakukan

perbaikan. Di sisi lain kami juga

terus melakukan diskusi business

to business dengan penyedia

teknikal chemical EOR tersebut. Di

sini SKK Migas juga membantu.

untuk kebijakan tanggung

jawab sosial, apa yang akan

dilakukan PHR? Apakah akan

meneruskan kegiatan-kegiatan

yang telah dijalankan Chevron?

Kami ada program local

Teknologi kami teruskan dari

Chevron, dari teman-teman yang

sama akan ikut meneruskan.

Human capital yang sudah

terbiasa dengan teknologinya,

itulah yang kami teruskan. Kalau

butuh teknologi baru, itulah yang

kami sedang cari jalan seperti

EOR (Enhanced Oil Recovery).

Kami kerja sama dengan SKK

Migas.

Bagaimana dengan investasi

yang sudah disiapkan?

Investasi kami sudah siapkan,

material seperti rig dan segala

macam. Target naik untuk

2021-2022, angka nanti bisa

kami siapkan setelah 9 Agustus,

seberapa masif.

Apa saja kendala yang

dihadapi PHR dalam proses

transisi? Apakah masih ada

kendala jelang alih kelola pada

8 Agustus mendatang?

PLN sudah mengakuisisi

pembangkit listrik MTCN, kami

merasa lebih secure. Mudah-

mudahan semua lancar. Unttuk

kontrak barang dan jasa, secara

overall kami menganut sistem

yang ada. Kontrak-kontrak yang

ada sudah hampir 100% kami

mirroring. Pengusaha lokal

yang sudah terlibat dengan

eksisting operator masih bisa

dilibatkan. Untuk yang tidak bisa

di-mirroring itu perlu pengadaan

baru, dan itu juga sudah selesai.

Untuk software, IT, data transfer

masih berjalan lancar. Teknologi

INOVASI

32

oPTidrill: MEngHEMaT Biaya PEngEBoRan, MEnaMBaH Revenue PERUSaHaan

Usianya sudah tidak

muda lagi, bahkan

termasuk mature.

Laju produksinya juga turun

dari tahun ke tahun. Apalagi

isi perut bumi di Kabupaten

Kutai Kartanegara, Kalimantan

Timur itu sudah dikeduk sejak

1970-an. Itulah yang terjadi

dengan Blok Mahakam saat ini.

Karena itu, diperlukan upaya

pengeboran sumur-sumur

baru dalam jumlah yang masif

agar dapat mempertahankan

laju produksi dari lapangan

Mahakam yang saat ini dikelola

oleh PT Pertamina Hulu

Mahakam (PHM), anak usaha PT

Pertamina Hulu Indonesia.

Cadangan yang semakin

marginal dan slot pengeboran

pada platform di lapangan

offshore yang semakin terbatas,

pengeboran dengan cara-

cara konvensional tidak dapat

lagi dilakukan. Satu-satunya

solusi untuk mengatasi hal ini

adalah dengan pengeboran

dengan metode re-entry, yaitu

memanfaatkan sumur lama yang

sudah tidak lagi diproduksikan

sebagai parent well untuk

Foto

: Dok

. PH

E

menghilangkan invisible lost

time yang ada sehingga proses

pengeboran sumur re-entry

dapat menjadi jauh lebih efisien

dibandingkan dengan metode

konvensional. Implementasi

metode OPTIDRILL sudah

mendapat persetujuan dari

pimpinan tertinggi drilling di PHM

serta mendapat dukungan penuh

dari manajemen PHM. “Metode

OPTIDRILL ini merupakan hasil

kolaborasi antar-entitas dibawah

PHM,” katanya.

Gugus FT Prove OPTIDRILL

PHM melakukan beberapa studi

untuk mencari solusi yang dapat

meningkatkan efisiensi pekerjaan

sumur re-entry. Untuk pekerjaan

plug and abandonment yang

tadinya dilakukan menggunakan

jack-up rig, dioptimasi dengan

menggunakan unit yang lebih

kecil, yaitu hydraulic workover

unit (HWU) sehingga biaya

sewa unit untuk pekerjaan

plug and abandonment

menjadi lebih murah. Pekerjaan

persiapan pengeboran re-entry

yang tadinya memerlukan 3x

trip rangkaian pipa,

dioptimasi menjadi

hanya 1x trip rangkaian

pipa saja sehingga

tentu saja pekerjaannya

menjadi lebih cepat.

Sedangkan untuk

optimisasi pekerjaan

akuisisi data formasi,

kami merancang suatu

uji ketahanan wireline

yang dilakukan di

re-entry, terdapat beberapa

tambahan pekerjaan yang

tidak dilakukan pada metode

pengeboran konvensional, yaitu

plug & abandonment sumur lama

yang akan dijadikan parent well,

persiapan pengeboran re-entry

yang meliputi pemasangan alat

pengarah defleksi (whipstock),

pembukaan casing sumur lama

(milling), serta pengeboran rat

hole. Selain itu, akuisisi data

formasi dengan menggunakan

pipe pelindung (pipe conveyed

logging).

“Tambahan waktu yang

diperlukan untuk menyelesaikan

tiga pekerjaan diatas memiliki

porsi 53% dari total durasi

penyelesaian sumur. Tentu

dapat dibayangkan besarnya

penghematan yang dapat kita

lakukan seandainya dapat

menghilangkan invisible lost

time tersebut,” ujar Garry

Andrew, Ketua Gugus FT Prove

OPTIDRILL PHM.

Menurut Garry, metode

OPTIDRILL diciptakan untuk

mengebor target-target reservoir

yang baru.

Kondisi inilah yang mendasari

Garry Andrew Yandra W dan

empat temannya, yaitu I Gede

Suryana, Bastian Andoni, Boris

Styward, dan Rangga Saputra,

melakukan inovasi untuk

menemukan cara baru dalam

pengeboran di lapangan offshore

Mahakam. Dalam gugus FT

Prove OPTIDRILL PHM, Garry

dkk melihat bahwa dengan

metode re-entry ini, diharapkan

biaya pengeboran dapat

menjadi lebih murah serta tidak

memerlukan biaya tambahan

untuk modifikasi platform untuk

menambah slot baru.

Gugus FT Prove OPTRIDILL

PHM menilai bahwa terdapat

beberapa pekerjaan tambahan

pada pengeboran re-entry yang

tidak dilakukan pada pengeboran

konvensional. Inilah kemudian

dianggap sebagai invisible lost

time, yaitu durasi pengeboran

yang tidak efektif dan tidak

efisien. Pada pengeboran metode

33

TaHaP PengeBoranSumur Re-entry Konvensional

warehouse untuk memastikan

wireline cable dapat dimasukkan

kedalam sumur tanpa

menggunakan pipa pelindung

dengan tambahan beberapa

prosedur dan mitigasi khusus.

“Dengan demikian, pekerjaan

akuisisi data formasi dapat

dilakukan dengan lebih

mudah. Tidak lupa, sebagai

bentuk sinergi antar anak

perusahaan Pertamina, kami

juga menggunakan lumpur

pengeboran SF-05 buatan kilang

RU-5 Balikpapan (asli produk

Indonesia) sehingga kita tidak

perlu lagi mengimpor lumpur

pengeboran dari luar negeri,”

kata Gede Suryana. 

ALTERNATIf SOLuSI

Garry menambahkan,

terdapat beberapa alternatif

solusi lain yang sempat

distudi untuk menyelesaikan

masalah keekonomian di

lapangan Mahakam, antara

lain menggunakan sarana

pengeboran yang lebih kecil

seperti light tender rig ataupun

hydraulic workover unit. Namun

seiring dengan keberjalanan

studi, tim melihat opsi ini tidak

feasible dilakukan untuk operasi

Mahakam karena berbagai

keterbatasan yang ada.

“Akhirnya kami memilih

tetap menggunakan sarana

pengeboran jack-up yang

dikombinasikan dengan metode

hanya dalam durasi 11 hari saja,”

kata Bastian.

Menurut Garry, output dari

inovasi ini adalah penghematan

biaya operasional sebesar

Rp533 miliar serta tambahan

revenue bagi perusahaan hingga

Rp7 triliun yang berasal dari

tambahan hidrokarbon yang

berhasil dibor sepanjang 2020.

Selain itu, dengan implementasi

metode OPTIDRILL, biaya

pengeboran dapat menjadi

lebih ekonomis sehingga

kegiatan pengeboran dapat

terus dilakukan pada lapangan

offshore Mahakam. 

Inovasi keren gugus FT Prove

OPTIDRILL ini diganjar sejumlah

penghargaan. Terakhir, pada

April 2021, FT Prove OPTIDRILL

meraih penghargaan Platinum di

ajang APQA Pertamina. Inovasi

Perwira PHM ini juga sudah

didaftarkan di Direktorat Jenderal

Hak atas Kekayaaan Intelektual

(HAKI) Kementerian Hukum dan

HAM dengan nomor pencatatan

000217896.

INOVASI

Foto

: Dok

. PH

E

OPTIDRILL. Implementasi

metode OPTIDRILL ini

dilakukan secara bertahap untuk

memastikan bahwa inisiatif ini

berjalan dengan prinsip penuh

kehati-hatian sehingga tidak

menimbulkan masalah yang

baru yang dapat merugikan

perusahaan,” katanya.

OPTIDRILL merupakan inovasi

dalam bentuk metode atau

cara kerja. Total anggaran yang

dibutuhkan hanya sekitar Rp23

juta saja untuk melakukan uji

ketahanan wireline di salah

satu warehouse di Balikpapan.

Implementasi OPTIDRILL

dilakukan secara bertahap,

dimulai dari studi yang dilakukan

pada Agustus 2019, dilanjutkan

dengan implementasi inovasi

pertama pada Oktober 2019,

hingga akhirnya implementasi

inovasi OPTIDRILL dapat

dilakukan secara penuh pada

September 2020. “Bahkan, sumur

PK-B8 tercatat sebagai sumur

tercepat yang pernah dibor di

wilayah offshore Mahakam,

sumur ini dapat diselesaikan

34

agus amperianto, general Manager PHM (Zona 8)

Gerry berharap metode

OPTIDRILL akan terus

direplikasi pada sumur-sumur

lain di lapangan offshore

Mahakam. “Besar harapan kami,

metode ini juga dapat direplikasi

pada lapangan Pertamina

lainnya yang menggunakan

metode pengeboran re-entry,”

katanya.

Agus Amperianto, General

Manager PHM (Zona 8),

mengaku bangga atas

pencapaian penghargaan

Platinum yang diraih oleh Perwira

PHM (Zona 8), gugus FT-Prove

OTIDRILL. Penghargaan ini

tidak hanya membuktikan bahwa

upaya inovasi terus diupayakan

guna memaksimalkan kegiatan

operasional, namun juga

memperlihatkan bahwa inovasi

35ini telah terbukti membantu

bisnis perusahaan. Hal ini dapat

dilihat pada data bahwa melalui

inovasi OPTIDRILL, PHM dapat

menghemat biaya pengeboran

sumur offshore hingga 40%

dibandingkan dengan biaya

pengeboran rata-rata sumur

re-entry konvensional. “Dan

dengan adanya penghargaan ini

mengartikan bahwa inovasi ini

tidak hanya diakui, namun juga

dihargai oleh Grup Pertamina,”

ujar Agus kepada PHE Energia.

Dia berharap FT-Prove

OPTIDRILL dapat menjadi

inspirasi bagi Perwira PHM

(Zona 8) dan Grup Pertamina

untuk terus berinovasi untuk

terus meningkatkan kreatifitasnya

untuk mendukung binsis

perusahaan. Untuk FT-Prove

OPTIDRILL agar dapat terus

berkarya bagi bangsa dan

negara, tetap semangat untuk

terus berinovasi dengan

mengedepankan semangat

efisiensi.

Di sisi lain, manajemen PHM

juga terus memberikan ruang

yang besar untuk seluruh Perwira

PHM (Zona 8) dalam berinovasi

dan berkarya untuk mendukung

bisnis perusahaan dengan

semangat efisiensi. Sekecil apa

pun bentuk inovasi dari para

Perwira tentunya sangat berarti

bagi perusahaan. “Tentunya

semua bentuk inovasi harus

dijalankan dengan prosedur dan

standar yang ada di perusahaan

serta yang terpenting terus

mengutamakan aspek

keselamatan,” ujarnya.

oPTidrillInovasi 4: Penggunaan Lumpur Pemboran SF-05

SOSOK

36

Awal Mei 2021. Direksi

PT Pertamina (Persero)

mengukuhkan Oto

Gurnita, Vice President

(VP) Production and Project

Subholding Upstream Pertamina

sebagai Direktur Sumber Daya

Manusia dan Penunjang Bisnis.

Oto menggantikan pejabat

sebelumnya Lelin Eprianto.

Padahal, belum genap delapan

bulan insinyur teknik sipil dari

Institut Teknologi Bandung itu

menjadi VP Production and Project

di bawah Direktur Development

and Production Subholding

Upstream Taufik Aditiyawarman.

Antara kaget, terharu, dan

gembira, Oto mengaku

kepercayaan yang diberikan

pimpinan adalah amanah. Banyak

tantangan yang dihadapi, apalagi

Oto sebelumnya selama 29 tahun

fokus di hal teknis (lapangan)

migas. Dengan jabatan baru,

tantangan yang dihadapi Oto tentu

sedikit berbeda, yaitu pengelolaan

aspek SDM, SCM (pengadaan

barang dan jasa) serta ICT. “Ini

sebenarnya tidaklah merupakan

hal baru mengingat selama

menjalankan tugas sebelumnya

sudah banyak juga bersinggungan

jalankan aManaH Dan BERi ConToH inTEgRiTaS

dengan proses pengadaan barang

dan jasa, pembinaan pekerja,

serta IT support,” kata Oto kepada

Energia PHE.

Begitu didapuk sebagai Direktur

SDM dan PB Subholding

Upstream, sederet pekerjaan

rumah dihadapi Oto. Salah

satunya memastikan organisasi

Subholding Upstream yang

GoLive 1 April 2021 berjalan

sesuai tujuan melalui

penyelesaian beberapa pekerjaan

rumah terkait kepegawaian pasca

penempatan pekerja, proses

bisnis baru, komunikasi dengan

Serikat Pekerja tiap Wilayah Kerja

dan pembinaan pekerja.

Di luar itu, tugas Oto lainnya

adalah proses alih kelola Wilayah

Kerja NSB ke BUMD Aceh dalam

waktu yang sangat singkat, Mei

Biodata

OTO GuRNITA

Tempat/tanggal lahir: Bandung, 9 Maret 1968

Pendidikan: Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung,

1986-1991

Jabatan Saat Ini: Direktur SDM dan Penunjang Bisnis

Subholding Usptream

Pengalaman Kerja:

• VP Production and Project

Subholding Upstream (2020- 2021)

• VP Surface Facilities PT Pertamina

EP (2019-2020)

• Project Surface Facilities Senior

Manager PHE (2018-2019)

• Facility Construction Manager PHE

ONWJ (2018)

• Bergabung di PHE ONWJ (2011)

• Bekerja di industri hulu migas sejak

1992 mulai dari ARCO Indonesia,

BP Indonesia, EMP Kangean, dan

Star Energy Kakap

37

Foto

: Dok

. PH

E

fungsi core dalam melaksanakan

rencana kerja yang telah

disepakati. “Sistem digitalisasi

harus dimilki sebagai bagian

dari support untuk pelaksanaan

kegiatan-kegiatan Subholding

Upstream agar lebih efisien dan

efektif sesuai tuntutan kemajuan

industri saat ini,” katanya.

KuASAI TEKNIS

Pria kelahiran Bandung 53

tahun lalu ini memiliki makan

asam garam di industri migas.

Pengalamannya mencakup

engineering, manajemen

proyek, pengendalian proyek,

pengelolaan rantai pengadaan,

fabrikasi, konstruksi, HSSE,

dan produksi. Sebagain besar

pengalamannya berkaitan dengan

pengelolaan proyek-proyek

fasilitas produksi baik di darat

maupun lepas pantai, brown &

green field development, dan

surface/floating/subsea facilities.

Padahal, Oto awalnya tak bekerja

di dunia migas. Selepas lulus

dari ITB pada 1991, dia terjun di

proyek infrastruktur (jalan) dan

telekomunikasi (jaringan fibre-

optic). Tak lama Oto menggeluti

pekerjaan ini. Dia berpikir bahwa

bekerja di perusahaan migas lebih

menarik dari sisi compensation &

benefit. Setahun kemudian, Oto

berkarier di industri migas dengan

bergabung di ARCO Indonesia

sebagai project engineer. Selepas

itu, beberapa perusahaan pernah

disinggahinya, antara lain BP

Indonesia, EMP Kangean, dan

Star Energy Kakap. Baru pada

2011 Oto bergabung di PHE

ONWJ. “Dalam periode ini saya

berkecimpung dalam pelaksanaan

proyek-proyek baik itu green field

project maupun brownfield project

agar bisa OTOBOSOR,” ujarnya.

Karier Oto di PHE ONWJ

cukup moncer. Dia pernah

dipercaya sebagai manajer

proyek pengangkatan kompleks

anjungan lepas pantai eksisting

di lapangan LIMA, yang dasar

lautnya mengalami penurunan

menerus dengan metode

Synchronized Hydraulic Jacking

System. Proyek ini merupakan

high profile project yang sangat

membekas dalam catatan

karier Oto. Pasalnya, metode

ini merupakan hal baru di dunia

dan memberikan value creation

sangat besar dibandingkan

dengan metode pengangkatan

konvensional. “Alhamdulillah

proyek ini dapat diselesaikan

dengan aman, ahead schedule

dan sesuai anggaran,” ujarnya.

Keberhasilan proyek ini sangat

dikenal sampai ke luar negeri

dan tim proyek mendapatkan

berbagai penghargaan

termasuk penghargaan tingkat

nasional- Dharma Karya Utama

dari Kementerian ESDM. Oto

pun terpilih sebagai the Best

Employee di PHE. Beberapa

proyek berikutnya di PHE ONWJ

diamanahkan kepadanya dapat

diselesaikan dengan aman

sesuai target.

2021. Syukurlah, Oto bersama

tim dari Direkorat SDM dan PB

bersama fungsi-fungsi terkait

dapat menyelesaikan proses alih

kelola tanpa gangguan berarti.

“Tugas lainnya yang juga high

profile adalah penyiapan alih

kelola WK Rokan dari Chevron

ke PHR,” katanya.

Menurut Oto, pada Juni 2021

sampai sekarang, kolaborasi

dan dukungan Direktorat SDM

& PB terhadap tim transisi

PHR dijalankan secara intensif.

Penyiapan kontrak-kontrak,

transfer pekerja PT Chevron

Pacific Indonesia (CPI) dan

penyiapan prasarana/Sistem

IT berjalan cukup baik. Proses

transfer pekerja telah diselesaikan

sebanyak 98,5% pekerja CPI

bergabung ke PHR. “Dengan

pencapaian yang sangat baik ini,

Insya Allah alih kelola WK Rokan

pada 9 Agustus 2021 dapat

berjalan lancar tanpa gangguan

operasional berarti,” katanya.

Oto mengungkapkan Subholding

Upstream sebagai subholding

yang mempunyai kompleksitas

cukup tinggi, area kerja dan

jumlah pekerja cukup besar,

risiko tinggi serta penyumbang

keuntungan cukup tinggi, faktor

kerja sama tim sangatlah krusial

untuk merealisasikan tujuan yang

diberikan perusahaan. Fungsi

SDM dan Penunjang Bisnis

harus berperan proaktif, efektif

dan kolaboratf untuk memberikan

dukungan penuh kepada fungsi-

SOSOK

38

Pada 2017, Oto dipercaya menjadi

Facility Construction Manager

PHE ONWJ. Sebagai construction

manager, bersama tim proyek

PRRP fokus pada proyek-proyek

perbaikan pipa bawah laut baik

itu penggantian secara sebagian

(sectional replacement) maupun

penggantian keseluruhan

(full replacement). Setahun

kemudian, Oto diberikan amanah

baru sebagai Senior Manager

Surface Facilities di PHE. Karena

perannya di PHE sebagai holding

AP-AP PHE, tantangannya

adalah hal teknis. Jumlah atau

sebaran wilayah kerja dan SDM

di fungsi-fungsi surface facilities

(SF) di AP-AP PHE yang cukup

bervariasi serta organisasi SF

capabilities di PHE yang perlu di-

align-kan secara optimal.

“Di sini saya membangun

organisasi capabilities dan

sistem di fungsi SF PHE

untuk monitoring dan evaluasi

performance dari pelaksanaan

proyek-proyek di AP-AP

PHE bisa terlaksana secara

aman, tepat waktu dan sesuai

anggaran. Juga memastikan

people development di bawah

direktorat development PHE

dijalankan dengan baik,” katanya.

Pada Mei 2019, Oto promosi

menjadi VP Surface Facilities

PT Pertamina EP (PEP). Sebagai

VP Surface Facilities Oto

ditugasi menjaga kehandalan

fasilitas produksi mencakup

meningkatkan reliability/

availability dan menurunkan

kehilangan produksi (LPO) di

seluruh fasilitas produksi di

Aset-Aset PEP yang tersebar

se-Indonesia untuk mendukung

target produksi migas. Selain

itu, dia juga memastikan

pelaksanaan proyek-proyek dari

existing Aset PEP termasuk juga

menyiapkan lokasi pemboran

sumur (100 sumur/tahun) dapat

diselesaikan sesuai target.

Pengabdian Oto di Pertamina

EP (PEP) sebagai VP Surface

Facilities hanya dua tahun.

Banyak kenangan bekerja sama

dengan para Perwira PEP. Di fase

awal bergabung, dia melakukan

konsolidasi internal melalui site

visit ke field-field bertemu dan

rakor-rakor dengan para Perwira di

lingkungan fungsi SF di 5 Aset-23

field yang tersebar dari Sabang

sampai Merauke. Hal ini sangatlah

membantu untuk bertukar pikiran,

memberikan semangat, menjaga

kekeluargaan, serta mengarahkan/

menyamakan arah/tujuan.

Cakupan area PEP yang sangat

luas dengan fasilitas dari yang

sangat tua (peninggalan Belanda)

sampai yang cukup modern

menambah tantangan yang

dihadapi tim Surface Facilities.

“Hal lain yang menarik adalah

mempunyai kesempatan melihat

secara kondisi daerah-daerah

tempat fasilitas PEP berada,

39

Foto

: Dok

. PH

E

merupakan tantangan baru bagi

Oto namun pengalaman sebagai

leader pada jabatan-jabatan

sebelumnya yang juga harus

memperhatikan dan memastikan

pengembangan setiap Perwira

yang dipimpinnya juga merupakan

modal untuk menjalani peran

baru sebagai Direktur SDM & PB.

Selain pengelolaan SDM, Oto

juga mempunyai tanggung jawab

dalam pengelolaan Supply Chain

Management dan Information &

Communication Technology (ICT)

di seluruh Subholding Upstream

Pertamina.

Selain itu, Oto juga langsung

mendapatkan tugas untuk

support proses alih kelola blok

Rokan khususnya dalam hal

beralihnya pekerja Chevron

menjadi Perwira Pertamina. Dari

mulai sosialisasi, proses hiring,

sampai dengan onboarding-

nya. Ini semua dapat dilalui

dan dijalankan dengan baik

berkat dukungan dari tim yang

dimilikinya. Kekuatan dan

dukungan tim inilah yang diyakini

Oto bahwa seluruh kegiatan

dibawah pengelolaan SDM &

Penunjang Bisnis dapat berjalan

dengan lancar sehingga tidak

mengganggu jalannya operasi

dan mendukung tercapainya

tujuan perusahaan.

Ada pesan menarik dari yang

bersangkutan. Untuk para

Perwira yang akan menjadi

leader-leader Subholding

Upstream selanjutnya, hal

yang paling penting dalam

menjalankan setiap amanah

yang diberikan adalah jiwa

kepemimpinan, selalu menjaga

dan memberi contoh integritas,

HSSE menjadi bagian

keseharian, dan adaptif atas

perubahan. Di luar itu, Perwira

Subholding Upstream perlu

membina keharmonisan dan

kerjasama dengan seluruh

fungsi, terus melakukan evaluasi

dan introspeksi untuk perbaikan,

fokus untuk mencapai target

yang diberikan, serta semua

dikerjakan secara ikhlas. Hal-hal

ini dinilai sangat sesuai dengan

nilai-nilai AKHLAK Pertamina

untuk dilaksanakan secara

menyeluruh dan konsisten.

“Saya yakin dengan melihat

para Perwira yang dimiliki saat

ini yang mempunyai semangat

besar, integritas baik, kompetensi

mumpuni serta jiwa inovasi yang

tinggi merupakan faktor yang

sangat baik untuk memajukan

Subholding Upstream ke depan.

Aamiin,” katanya.

dan tentunya dapat mencicipi

berbagai makanan dari berbagai

daerah,” katanya.

Pada saat Direktorat Hulu

menjadi Subholding Upstream

Pertamina, Oto mendapatkan

amanah baru sebagai VP

Production and Project di

bawah Direktur Development &

Production, pada Oktober 2020.

Dalam masa awal organisasi

baru tantangan konsolidasi

dan alignment merupakan hal

prioritas, ditambah pada saat

ini juga harus menjalankan dual

roles, yaitu menjalankan PHE

sebagai ‘holding’ AP-AP PHE dan

‘virtual’ Subholding Upstream.

Ada dua tugas utama sebagai

Oto VP Production and Project

Subholding Upstream. Pertama,

operational excellence melalui

pembuatan sistem IOC

(Integrated Operational Center)

dan AIMS untuk monitoring

& evaluasi performance

produksi dan kehandalan

fasilitas produksi. Kedua,

project excellence melalui

pembuatan sistem Project

Dashboad untuk monitoring dan

evaluasi pelaksanaan proyek-

proyek pengembangan secara

OTOBOSOR.

Setelah kurang lebih 7 bulan

menjabat sebagai VP P&P,

Oto kemudian mendapatkan

promosi dan diangkat menjadi

Direktur SDM & Penunjang Bisnis

Pertamina Hulu Energi. Hal ini

“Di sini saya membangun organisasi capabilities dan sistem di fungsi SF PHE untuk monitoring dan evaluasi performance dari pelaksanaan proyek-proyek di AP-AP PHE bisa terlaksana secara aman, tepat waktu dan sesuai anggaran”

CSR

40

(TJSL), Taman Wisata laut, yang

berfokus pada wisata laut dan

taman pendidikan mangrove.

“Kebetulan program tersebut,

sejalan dengan program

pemerintah Kabupaten

Bangkalan. Jadi salah satu dari

21 program prioritas Bupati

Bangkalan,” ujar disampaikan

Iwan Ridwan Faizal, Manager

Relation Regional 4 - Indonesia

Timur Subholding Upstream.

Menurut Iwan, ada tiga fokus

utama dalam program TJSL

PHE WMO 2020. Mulai dari

meningkatkan dan menjaga

ekonomi melalui inovasi kegiatan

rekreasi, kemudian menjaga

budaya ramah lingkungan, dengan

menjaga kegiatan konservasi

dan kebersihan lingkungan dan

ketahanan pangan dan kesehatan

publik melalui penguatan satgas

covid-19 dan penerapan protokol

kesehatan di area wisata. Fokus

Pada 2013, wilayah Desa

Labuhan Kecamatan

Sepulu, Kabupaten

Bangkalan, Jawa Timur, heboh

dengan kemunculan “Gunung

Ajaib”. Pulau Ajaib yang disebut

masyarakat sekitar itu merupakan

gugusan terumbu karang yang

muncul ke permukaan. Fenomena

itu kemudian menjadikan wilayah

pesisir Desa Labuhan menjadi

destinasi yang ramai didatangi.

Hanya saja, kondisi terumbu

karang dalam formasi terumbu

karang tepi (fringing reef) itu,

berada dalam kondisi yang

kurang sehat. PT Pertamina Hulu

Energi West Madura Offshore

(PHE WMO) melakukan restorasi

terumbu karang. Inovasi program

terus dikembangkan. Kini, Pesisir

Desa Labuhan, menjadi salah

satu tujuan Taman Wisata laut

andalan Kabupaten Bangkalan.

Sejak 2016, PHE WMO yang

kini masuk dalam Suholding

Upstream Regional 4 - Indonesia

Timur, mulai melakukan

pengamatan terhadap kondisi

terumbu karang. Program

rehabilitasi mulai dilakukan pada

2017. Hasilnya di 2019, kondisi

terumbu karang sudah sehat.

Sukses restorasi melalui

artificial reef di lahan seluas

276 m2, menjadi dasar bagi

PHE WMO untuk memberikan

nilai tambah yang berkelanjutan

bagi masyarakat setempat.

Terumbu karang sudah dilakukan

pemulihan, tetapi kondisi lain

justru membutuhkan perhatian.

Aktivitas penambangan dan

perburuan mangrove masih

banyak terjadi. Akibatnya, fungsi

hutan mangrove menjadi hilang,

tingkat abrasi di wilayah Labuhan

masih cukup tinggi.

Pada 2020, PHE WMO

menelurkan program Tanggung

jawab Sosial dan Lingkungan

MengeMBangkan WisaTa andalan Bangkalan

41

Foto

: Dok

. PH

E

website desa dan pembuatan

aplikasi digital. Inovasi ini untuk

mememnuhi kebutuhan dimana

saat ini, segala kegiatan sudah

dilakukan secara digital. Ada juga

program pelatihan manajerial,

pelatihan keselamatan pantai

serta pelaksanaan event

budaya secara terintegrasi

dengan program binaan lain.

Kemudian juga targetnya tahun

ini menjadikan Desa Labuhan

sebagai Desa proklim.

WISATA TLANGOH

Program TJSL PHE WMO 2020

lainnya di Kabupaten Bangkalan

adalah Wisata Pasir Putih

Tlangoh. Desa Tlangoh, menjadi

tujuan program PHE WMO,

karena di wilayah ini terjadi

penambangan pasir putih yang

sudah lama dilakukan. Tercatat,

saban tahun sekitar 14 ribu kubik

pasir putih ditambang. Akibatnya,

lokasi pantai menjadi rusak dan

tidak terawat. Belum lagi kondisi

pantai yang dipenuhi sampah

plastik.

Program TJSL PHE WMO

di Tlangoh, dimulai dengan

penanaman dua ribu pohon

mangrove dan cemara pantai

serta kegiatan bersih sampah

pantai, yang dilakukan setiap

pagi selepas subuh. Kegiatan ini

melibatkan anggota kelompok

sadar wisata Desa Tlangoh.

Melalui program tersebut,

dapat dilakukan pencegahan

penambangan pasir serta

Iwan memastikan, pengunjung

yang datang ke Taman Wisata

laut Labuhan, tidak akan bosan.

Pengunjung juga bisia menikmati

trekking sircular seluas 175

meter. Bisa juga menikmati

diorama edukasi terumbu karang.

Pun bisa menikmati kuliner

di warung apung dan saung

serba guna. Atau, kalau mau

menikmati rute jungle track

juga bisa. Setelahnya bisa

menikmati coffee on the bus.

Inovasi rekreasi yang dibuat,

membuat pengunjung betah dan

bisa berlama-lama menikmati

suasana taman wisata tersebut.

“Dalam melakukan program di

Desa Labuhan, kita melibatkan

masyarakat lokal. misalnya

di Labuhan ini, sekitar 145

kepala keluarga mantan pekerja

migran yang ikut terlibat. Secara

ekonomi juga terjadi multiplier

effect dan terjadinya peningkatan

pendapatan anggota kelompok

serta manfaat ekonomi yang

dirasakan masyarakat setempat,”

ujar Iwan.

Tahun ini, PHE WMO terus

melakukan inovasi. Inovasi yang

dilakukan misalkan pemasangan

instalasi dan pelatihan peralatan

solar cell. Ada juga pembuatan

yang terakhir tentu saja terkait

dengan situasi pandemi Covid-19

yang sampai saat ini masih terus

ada.

Pengelolaan Taman Wisata

laut di Desa labuhan, dikelola

oleh 29 orang anggota Kelompok

Sadar Wisata (Pokdarwis) Payung

Koneng. Kelompok ini juga yang

yang sebelumnya terlibat dalam

pemulihan terumbu karang.

Jika bertandang ke pantai

Labuhan, pengunjung bisa

menikmati terumbu karang

yang indah hasil konservasi

dilahan seluas sekitar 300

meter. Pengunjungpun bisa

ikut menanam mangrove serta

bisa ikut memantau burung.

Sekitar 40 spesies burung, ada di

wilayah tersebut.

Karena masih berada dalam

situasi pandemi, pengunjung yang

datang harus mematuhi protokol

kesehatan. Untuk pengunjung

tour dan camping, harus melalui

pendaftaran yang terjadwal dan

tertempel di papan pengumuman.

Di lokasi juga dilengkapi alat

sterilisasi aspal protektor,

disediakan wastafel protabel serta

ada tim satgas Covid-19 yang

selalu siap sedia di lokasi.

42

alat sterilisasi Aspal Protektor

juga ada. Setiap pengunjung

yang datang ke lokasi, harus

diukur suhu tubuhnya dan wajib

menggunakan masker.

Inovasi program yang dilakukan di

2021 diantaranya, pelatihan dan

penyediaan sarana keselamatan

pantai, pelaksanaan kegiatan

event budaya terintegrasi dengan

dua program lainnya, pembuatan

website desa, pembuatan sentra

UKM serta branding kawasan

melalui sign board Pantai

Tlangoh. Semua kegiatan inovasi

itu dilakukan , sebagai dasar bagi

anggota kelompok yang menjadi

pengelola kawasan, agar bisa

memberikan layanan terbaik

kepada pengunjung, sehingga

manfaat berkelanjutan pun

bisa dinikmati oleh masyarakat

setempat.

CADANGAN AIR

Desa Bandangdajah, merupakan

desa yang mengalami krisis

air. Untuk bisa mendapatkan

sumber air bersih, masyarakat

harus menempuh perjalanan

sejauh tiga kilometer. Di

Bandangdajah, hanya ditumbuhi

pohon sukun dan mangga kocor.

Pengunjung yang menyambangi

pantai Tlangoh, selain bisa

menikmati pantai yang kini bersih

dan rapi, juga bisa menikmati

wisata air dengan menumpang

perahu yang tersedia di lokasi.

Atau menikmati hamparan pasir

putih menggunakan motor ATV.

Di lokasi juga terdapat cafe

Sultan Resto juga ada olahan

makanan bergizi super food,

dengan memanfaatkan potensi

lokal, peyek kelor. Kegiatan di

cafe, perahu, motor atv dan

olahan pangan lokal, semuanya

dilakukan oleh 25 anggota

Pokdarwis Desa Tlangoh.

Termasuk juga promosi wisata

Pasir Putih Tlangoh, dilakukan

oleh anggota kelompok, melalui

fasilitas tik tok.

Harapan menjadikan wisata pasir

putih Tlangoh menjadi sumber

ekonomi masyarakat demikian

besar. Namun demikian, karena

masih dalam situasi pandemi,

kegiatan wisata di Tlangoh,

tetap harus mematuhi protokol

kesehatan yang ditetapkan

pemerintah. Tim Satgas covid

yang merupakan anggota

kelompok pengelola selalau siap

sedia. Pun demikian dengan

CSR

mampu mengurangi volume

timbunan sekitar 500 meter

kubik setiap tahun. “Yang paling

mendasar adalah tumbuhnya

kesadaran masyarakat,

perubahan mindset untuk

menjaga wilayah mereka

(pantai) agar tidak lagi dilakukan

penambangan pasir putih

serta kesadaran untuk tidak

membuang sampah di pantai,”

jelas Iwan lagi.

Setelah wisata pasir putih

Tlangoh mulai ramai

diperbincangkan dan banyak

pengunjung datang, warga desa

yang sebelumnya merantau

ke luar daerah, kini kembali ke

Tlangoh, untuk ikut mengelola

wisata. tercatat sekitar 15

warga Tlangoh yang kini

pulang kampung. Pun demikian

dengan 30 anggota kelompok

dan UKM juga diberdayakan

untuk mengelola wisata pasir

putih. Mereka ini sebelumnya di

PHK dari tempat kerja mereka

akibat pandemi. Kemudian juga

sekitar 46 perempuan desa

diberdayakan.

Kehadiran wisata pasir putih

Tlangoh, ikut memberi manfaat

secara ekonomi kepada

masyarakat. Terjadinya dampak

berganda sekitar Rp 50 juta

setiap bulan. Pendapatan

kelompok yang terlibat dalam

pengelolaan wisata juga

mengalami peningkatan sekitar

Rp 24 juta setiap bulan.

Foto

: Dok

. PH

E

di Kabupaten Bangkalan yang

langsung berada di bawah

pengawasan Bupati setempat.

Program tersebut adalah wisata

Sungai Bancaran dengan

pengelola oleh 15 anggota

Pokdarwis.

Dari program yang dimulai

pada 2020 tersebut, mampu

melestarikan tiga hekatre

kawasan mengrove serta mampu

membersihkan setidkanya

tujuh ton sampah. Melalui

kegiatan ini juga, menumbuhkan

kesadaran dan perubahan

mindset masyarakat untuk

tidak membuang sampah atau

membakar sampah di sungai

atau pesisir sungai khususnya

Sungai Bancaran.

“Selain dukungan stakeholders,

program-program TJSL

Pertamina secara umum dan

PHE WMO secara khusus,

semakin inovatif karena program

TJSL, tidak hanya menjadi

tanggungjawab fungsi Relation

dan CSR, tetapi juga disokong

oleh fungsi-fungsi lain lintas

sektor, apalagi dengan adanya

subholdong unit, menuntut insan

Pertamina untuk multitalent dan

melahirkan dynamite program,”

jelas Iwan.

Ketergantungan terhadap hujan

sangat tinggi. Hanya terdapat

empat hektare lahan yang bisa

dikelola untuk pertanian, hampir

700 hektare lahan, tidak dikelola.

Akses dan harga sayuran sangat

tinggi, mencapai 100 persen

dibandingkan daerah lain.

Perjalanan cukup panjang sejak

2013 untuk membangun akses

sumber air. Kemudian melatih dan

membangun kesadaran untuk

menjaga ketersediaan cadangan

air. Kini sumber air sudah sampai

ke Bandangdajah. Desa ini pun

kini menjadi salah satu tujuan

wisata eco edu farming.

Tahun lalu, program Eco Edu

Farming Bandangdajah, diawali

dengan pelatihan pertanian

hemat air, kemudian pembuatan

demplot pertanian dengan

sistem irigasi tetes. Selanjutnya

pemanfaatan sabut kelapa

(cocopeat) sebanyak 60 ton

untuk menghemat air, pembuatan

rumah bibit dan pemanfaatan

300 kilogram kotoran ternak

sebagai pupuk organik.

Program tersebut dilanjutkan

dengan pelatihan pembuatan

pupuk organik dan penyediaan

sarana pendukung pembuatan

pupuk pada 2021. Selanjutnya

penyediaan sarana usaha

kelompok tani serta penyediaan

sarana edukasi eco edu farming.

Pelatihan dan kegiatan eco

edu farming Bandangdajah

ini, dikelola oleh 15 anggota

kelompok tani Sangga Buana.

Dari program yang dilakukan,

dampak yang kini dirasakan

adalah terciptanya mata rantai

antara peternakan dan pertanian.

Kemudian terjadinya peningkatan

jumlah anggota kelompok

melalui sistem magang. Selain

itu, adanya lahan replikasi

pertanian hemat air, melalui

pendampingan usaha kelompok.

Desa Bangdangdajah, menjadi

destinasi kunjungan berbagai

institusi untuk belajar pertanian.

Setiap tahun,setidaknya

terdapat enam institusi yang

menyambangi Bandangdajah.

Melalui program Eco Edu Farming

Bandangdajah, akses masyarakat

terhadap pemenuhan gizi sayuran

dapat terjangkau. Lahan-lahan

kritis yang kering, kini mulai

digarap dan gairah budaya bertani

masyarakat terus bertumbuh.

Pendapatan masyarakatpun terus

meningkat. Berkisar antara Rp

500.000 sampai Rp 2.000.000

dalam sekali panen.

SuNGAI BANCARAN

Selain program-program di atas,

PHE WMO juga memiliki program

bersama pemangku kepentingan

43

RAGAM

44

Foto

: Dok

. PH

E

SP Bambu Besar, terus beroperasi demi ketahanan energi negeri

Berawal dari proyek pengembangan di bawah

Development Project, SP BBS merupakan

salah satu strategi Pertamina EP untuk

memperkuat produksi minyak dan gas nasional.

Percepatan pembangunan terus dilakukan dan

terbukti Onstream pengolahan minyak perdana

berhasil dilakukan lebih awal dari target. Saat

ini, SP BBS semakin cemerlang dan produktif di

bawah pengelolaan Subholding Upstream Regional

Jawa Field Subang. Hingga kini, SP BBS mampu

menampung hasil produksi minyak bumi dari

struktur Bambu Besar sebesar 1.600 BOPD dan

menyumbang gas bumi sebesar 12,5 MMSCFD,

yang berasal dari 11 sumur; 9 sumur operasi dan

2 sumur suspended. Secara kapasitas, SP BBS

handal dalam menampung hingga 3.200 BLPD

minyak bumi saat sumur pengembangan dan sumur

step out diproduksikan.

FasiliTas Migas di sP BaMBU BESaR, KaRawang

45Komitmen punggawa SP Bambu Besar dalam menjaga roda operasional terus berputar

Pertamina Subholding upstream Regional Sumatera Zona 4 meuntaskan survei seismik 3D Chrysant yang melewati 36 Desa/Kelurahan yang berada di Kabupaten Muara Enim, Pali dan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

KOMUNITASRAGAM

46

Kegiatan di fasilitas Produksi CPP (Central Processing Plant) Gundih, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dengan kapasitas sales gas sebesar 50 MMSCfD, Central Processing Plant (CPP) Gundih mampu menyokong ketahanan energi nasional dengan mensupply kebutuhan turbine gas fuel PLTu Tambak Lorok Semarang dan distribusi gas rumah tangga (PGN) di sebagian area Jawa Tengah.

Kegiatan pengecekan fasilitas produksi di AW Platform wilayah Madura. Kegiatan ini untuk memastikan seluruh kegiatan bisa berjalan dengan lancar, agar kegiatan operasi tidak terkendala.

Foto

: Dok

. PH

E

47

Ruang kendali (control room) Lapangan North Processing unit (NPu) selalu siaga dalam mengawasi proses produksi. Memastikan kelancaran operasi untuk menjaga pasokan energi bagi negeri.

Penerapan operasi rigless dalam kegiatan pengeboran dengan mengoptimalkan penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWu) di Wilayah Kerja Mahakam.

KOMUNITAS

48

Mercy juga tak sedikit yang

membuat komunitas. Selain

berlevel nasional, ada juga yang

diperkenankan oleh komunitas

di dalam perusahaan. Salah

satunya adalah Pertastars,

komunitas otomotif khusus

penggemar kendaraan Mercy

bagi pekerja Grup Pertamina.

Mohammad Ibnu Wardhana, saat

ini bertugas di PT Pertamina

EP (Regional Jawa Subholding

Upstream), mengungkapkan

ide awal pendirian Pertastars

berawal dari komunikasi di dalam

Whattsap Group (WAG) beberapa

para pehobi Mercy di lingkungan

Pertamina awal 2019. Dalam

PerTasTars, ShaRing iS CaRingA

pa merek mobil paling

banyak digunakan di

Indonesia? Sangat boleh

jadi agen pemegang merek

(APM) asal Jepang menguasai

pangsa pasar kendaraan roda

empat atau lebih di Tanah Air.

Sebut saja yang paling banyak

adalah Toyota, kemudian Honda,

Mitsubishi, dan Suzuki. Di luar itu,

ada produk dari Amerika Serikat,

China, dan Korea Selatan.

Selain produk dari Jepang dan

empat negara tersebut, mobil

lansiran Eropa juga tak sedikit

digunakan oleh penyukanya di

Tanah Air. Mulai dari Mercedes

Benz, BMW, Volkswagen, hingga

Peugeot. Tiga yang berasal

dari Jerman dan terakhir dari

Perancis. Dari empat brand

ini, paling banyak peminatnya

adalah Mercedes Benz atau di

indonesia sering disebut Mercy.

Selain berupaya meminang Mercy

lansiran mutakhir, para penggemar

mobil berlogo tiga bintang

ini juga berburu mobil lawas.

Selain penampilan eksterior dan

interior yang tak lekang zaman,

performa mesin Mercy juga cukup

bertenaga dan harga pasaran nya

juga sudah tergolong terjangkau

bagi kalangan umumnya.

Seperti kebanyakan pemilik

merek mobil lain, penggemar Foto

: Dok

. PH

E

Kegiatan Pertastars sebelum Pandemi.

49

dan direktorat Grup Pertamina di

seluruh Indonesia,” jelasnya.

Menurut Ketua Umum Pertastars

Fajri Muzakkir, ide dasar

pembentukan Pertastars salah

satunya karena kesamaan dalam

melihat sisi lain dari kendaraan

Mercy. Komunitas ini tidak

bertujuan untuk pamer atau

gagah-gagahan menggunakan

mobil Mercy, tapi lebih kepada

antusiasme dan hobi terhadap

ketangguhan, kecantikan,

ataupun elegannya mobil Mercy.

Pertastars lahir sebagai wadah

bersama para perwira Pertamina

untuk berbagi pengalaman

memiliki mobil Mercy. “Pertastars

resmi melakukan Musyawarah

Nasional Pertastars pada

Januari 2020 dan membentuk

kepengurusan,” kata.

Fajri terpilih sebagai Ketua

Umum, Tubagus Adam Wakil

Ketua Umum dan Remmy

WAG itu tergabung sejumlah

pemilik Mercy. Selain Ibnu, ada

Hermansyah Y Nasroen yang

akrab dipanggil Dagienk, yang kini

bertugas di PT PHE (Pertamina

Subholding Upstream), sebagai

pencetus ide komunitas ini.

Selain itu, Fajri Muzakir bertugas

di PT Pertamina Hulu Energi

(PHE), Tubagus Adam Aliefan

(PT Pertamina Hulu Indonesia,

Regional 3 – Kalimantan), dan

Areza Badril (PT Pertamina Hulu

Rokan, Regional 1 – Sumatera)

serta Ardhian Pratama (PT

Pertamina Patra Niaga). “Sekitar

lima-tujuh orang lah,” ujarnya

kepada Energia PHE.

Pertastars kemudian terbentuk

pertengahan 2019. Ibnu

menyebutkan nama Pertastars

dipilih karena mewakili anggota

yang seluruhnya adalah Perwira

Grup Pertamina. Apalagi umumnya

nama komunitas di Grup

Pertamina diawali nama depan

“Perta”. Tambahan kata “stars”

atau bintang adalah lambang

dari kendaraan Mercy itu sendiri.

“Saat ini member Pertastars

sudah mencapai lebih dari 150

orang terdiri atas lintas fungsi

S Laksana (Pertamina Hulu

Rokan, Regional 1 – Sumatera)

sebagai Sekretaris Jenderal

Pertastars periode 2020-2022.

Posisi bendahara dipercayakan

kepada Abdul Hafiz (PT

Pertamina International EP).

Musyawarah pertama itu juga

menempatkan para founder

didalam kepengurusan. Ibnu dan

Hermansyah menjadi pembina

bersama Aris Mahendrawanto

dari PT Pertamina (Persero).

Adapun M. Haryo Yunianto (saat

Pertastars didirikan menjabat

sebagai Direktur Manajemen

Aset Pertamina dan saat ini

menjabat sebagai DIrektur

Utama PT Perusahaan Gas

Negara Tbk) menjadi Chief atau

Pelindung Pertastars.

Fajri mengakui, pembentukan

kepengurusan Pertastars terkesan

formal. Tapi itulah Perwira

Pertamina, tidak mau setengah-

setengah dalam berkegiatan.

Menurut dia Pertastars bukanlah

komunitas mobil kacangan yang

terstigma hanya sebagai wadah

mencari lawan untuk balapan atau

ajang pamer dengan komunitas

lain. “Pembeda utamanya adalah

anggota Pertastars khusus dari

Pertamina dan berkomitmen

fokus melakukan berbagai

50

kegiatan sosial dan media

silaturahmi member sehingga

jenis kendaraan Mercy ini basicly

hanya menjadi salah satu

media pemersatu para perwira

Pertamina ini,” ujar Fajri kepada

Energia PHE.

Untuk itulah, lanjut dia,

diperlukan kepengurusan

yang baku guna menjalankan

program-program atau kegiatan

sosial Pertastars. Pertastras

memiliki banyak kegiatan,

dimulai dari silaturahim antar

member, diskusi otomotif, touring

bersama, olah raga bersama

seperti bersepeda dan golf

bersama dan tentunya kegiatan

bakti sosial.

M Haryo Yunianto, Pelindung

Pertastars, mengatakan brand

otomotif yang digunakan bukan

sebagai bentuk ekslusifitas

Pertastars. Komunitas ini

dibentuk dengan tujuan saling

silaturahmi dan menjalin

komunikasi yang efektif. Apalagi

di Pertastars tidak ada silo

fungsi, semua satu bicara terkait

otomotif.

“Pertastars ingin inline dengan

produk yang dijual Pertamina.

Harapannya, brand produk

perusahaan yang terkait

langsung dengan otomotif,

seperti Pertamax series dan

Fastron series, dapat dibantu

tingkatkan awareness-nya,”

ujarnya.

Pertastars senantiasa

mendukung perusahaan. Selain

itu, Pertastars juga selalu

menyempatkan untuk melakukan

aksi kepedulian sosial di setiap

agenda kegiatan.

BERAGAM MODEL

Anggota Pertastars kerap

mendiskusikan kendaraan

masing-masing, terutama soal

masalah pada kendaraan berikut

solusinya. Apalagi uniknya dalam

komunitas ini, Mercy yang dimiliki

anggota Pertastars beragam

model atau tipe serta tahun

pembuatan. Ada anggota yang

memiliki Mercy jenis S Class

tahun 70-an, 90-an sampai

tahun yang relatif masih muda.

Di luar itu, banyak juga anggota

Pertastars yang menggunakan

KOMUNITAS

Mercy E Class klasik W123

atau yang dikenal di Indonesia

sebagai Mercy Tiger selain tipe

C dan E produksi tahun 2000-

an ke atas. Ada juga member

yang menggunakan Mercy Jeep

Klasik tipe G Class buatan era

90an yang tergolong langka

seperti dimiliki Mas Ferdi dari PT

Pertamina (Persero).

Ibnu sendiri lebih memilih Mercy

yang sudah tergolong klasik

dari era awal 90-an yang dulu

digunakan untuk kendaraan

mendukung KTT. Dia menyukai

Mercy tersebut karena modelnya

yang long lasting, nyaman dan

perawatannya dinilai relatif

mudah serta harganya yang

sudah cukup terjangkau. “Kalau

Ketua Pertastars Mas Fajri

menggunakan Mercy klasik

W123 Tiger buatan 1986 yang

kondisinya masih sangat baik,”

ujarnya.

Dewi Mersitarini, Perwira

di Direktorat SPPU, RTI PT

Pertamina (Persero), salah

satu anggota perempuan

Perstaras yang cukup aktif. Dia

Foto

: Dok

. PH

E

51

memiliki Mercy Tipe E300 W212

Avantgarde lansiran 2012.

“Saya belinya 2019,” ujar Dewi

kepada Energia PHE, Kamis,

24 Juni 2021.

Dia senang dengan Mercy

karena mobilnya nyaman,

memiliki tingkat keamanan tinggi,

dan dilengkapi dengan berbagai

sensor yang memudahkan

pengguna mendeteksi bila ada

sesuatu dan kenceng.

Dewi tertarik bergabung di

Pertastars karena kumpulan para

penyuka dan pengguna mobil

Mercy di lingkungan Pertamina.

Dengan begitu, Dewi bisa

mendapatkan berbagai informasi

dan bertukar pikiran terkait

kebutuhan rutin perawatan mesin

mobil dan asesorisnya, informasi

bengkel dan keahlianya, problem

apa yang sering muncul dan

bagaimana penangananya juga

bengkel modifikasi ada di mana

saja.

Alasan lainnya, lanjut Dewi,

Pertastars ada di lingkungan

Pertamina sehingga menjadi

wadah komunikasi yang sangat

baik untuk berinteraksi dengan

para Perwira lainya baik anggota

maupun pengurus yang tersebar

di berbagai entitas pertamina.

Apalagi interaksi yang baik ini

juga memberikan dampak positif

bagi komunikasi di pekerjaan.

“Komunitas Pertastars ini juga

bisa menjadi ambassador

produk Pertamina yang

memberikan image baik bagi

branding perusahaan atas

pemakaian produknya, baik

itu gasoline maupun lubricant

di mobil buatan Jerman ini,”

katanya.

Dewi mengaku mengikuti

berbagai kegiatan Pertastars. Dia

juga terlibat dalam menyiapkan

berbagai aktivitas dan ikut serta

dalam kegiatan seperti touring,

charity, dan sharing knowledge.

“Sehubungan dengan kondisi

pandemi yang membatasi

aktifitas touring apalagi ke luar

kota, saya mengoordinir aktifitas

golf di Pertastars,” katanya.

MENGEREM KEGIATAN

Pandemi Covid-19 yang melanda

Indonesia awal 2020 memaksa

komunitas Pertastars mengerem

kegiatan touring diganti dengan

berbagai kegiatan sosial

sembari tentu saja berdiskusi

tentang dunia otomotif. Menurut

Ketua Umum Pertastars Fajri,

Pertastars baru bisa touring

dari Jakarta ke Cirebon. “Untuk

kegiatan kopdar masih cukup

rutin, disisipkan keliling seputar

Jakarta dan seputar Balikpapan

untuk member yang berada di

Balikpapan,” katanya.

Pandemi Covid-19

mengharuskan Pertastars

menyesuaikan kegiatan. Kegiatan

touring antarkota dihentikan

sementara, namun kegiatan olah

raga bersama tetap terjadwal

dengan mematuhi prokes dan

juga kegiatan bakti sosial tetap

berjalan. Contohnya, Pertastars

membantu kawan-kawan

Pertamedika melalui bantuan

hazmat, masker dan perangkat

lainnya beberapa waktu lalu.

“Ada juga penyaluran bantuan

sosial melalui perwakilan

pengurus kepada pihak-pihak

yang memerlukan dan juga

webinar kesehatan menyambut

new normal bersama tim

Pertamedika,” jelas Fajri.

Haryo Yunianto berharap

semakin banyak anggota

bergabung dalam komunitas

Pertastars. Dengan demikian,

sinergi dan komunikasi untuk

Pertamina bisa terjalin dengan

baik tanpa adanya jarak pemisah.

“Pertastars, Sharing is Caring,”

ujarnya.

objek wisata. Inilah beberapa di

antaranya!

Air Terjun Aek Martua

Ini adalah objek wisata di Dusun

Huta Padang, Kecamatan Bangun

Purba, Rokan Hulu. Nama Aek

Martua sendiri diambil dari

bahasa suku Batak Mandailing

karena air terjun ini memiliki

tiga tingkatan. Tetiap tingkatan

memiliki ukuran dan ketinggian

yang berbeda-beda. Berkisar

antara 15 meter hingga 40 meter.

Istana Rokan

Wisata bersejarah Istana

LEISURE

Di luar itu, kawasan ladang

minyak Blok Rokan sejatinya juga

menyimpan pesona tersendiri,

yaitu kehadiran objek wisata.

Ingin tahu objek wisata apa saja

yang layak Anda kunjungi nanti

di saat normal (pasca pandemi

Covid-19)?

KABuPATEN ROKAN HuLu

Rokan Hulu adalah hasil

pemekaran dari Kabupaten

Kampar pada 1999, sebelumnya

dikenal sebagai Rantau Rokan

atau Luhak Rokan Hulu. Nama

tersebut tersemat karena Rokan

Hulu dulunya tempat perantauan

suku Minangkabau yang

berasal dari Sumatera

Barat. Tak banyak yang

tahu jika kabupaten yang

berjuluk “Negeri Seribu

Suluk” ini punya segudang

WisaTa nYaMan di kaWasan Blok rokan

52 Pada Senin, 9 Agustus

2021, PT Pertamina

Hulu Rokan (PHR) resmi

menjadi pengelola Blok Rokan

menggantikan operator lama,

PT Chevron Pacific Indonesia.

Transisi alihkelola selesai

sudah. PHR, selaku anak

usaha Subholding Upstream

Pertamina (PT Pertamina Hulu

Energi), akan mencatatkan

sejarah sebagai KKKS di

bawah pengawasan SKK Migas

mengelola blok migas dengan

kontribusi terbesar kedua setelah

Blok Cepu.

Wilayah operasi Blok Rokan

yang berada di lima kabupaten,

di luar Kota Pekanbaru dan

Kota Dumai, dinilai menyimpan

banyak cadangan minyak kendati

tidak diketahui berapa persisnya.

Istana Rokan

Taman Laut Prapat Tunggal

Foto

: ben

gkal

iska

b.go

.id; p

emka

brok

anhu

lu.g

o.id

; gen

pi.c

o

luas wilayah 500 hektare. Desa

wisata ini memiliki rumah-rumah

tradisional dengan arsitektur

Melayu yang dikelilingi hutan

lebat. Lokasinya berhadapan

dengan Pulau Tilan dan dibatasi

Sungai Rokan membuat Desa

Rantau Bais terlihat kian indah.

Danau Napangga

Berada di Hulu Sungai Kumuh,

Desa Tanjung Medan, danau

ini memiliki luas 500 hektare.

Letaknya pun berada tak jauh

dari kawasan pemukiman

masyarakat asli, yaitu suku

Bonai. Ciri khas Danau

Napangga adalah airnya yang

tenang sehingga cocok dijadikan

sebagai tempat rekreasi yang

menenangkan.

KABuPATEN BENGKALIS

Kabupaten Bengkalis merupakan

salah satu wilayah daratan timur

Sumatera yang memiliki pesona

alam cukup menarik. Bengkalis

berada di lokasi yang sangat

strategis karena dilalui oleh

jalur perkapalan internasional

menuju ke Selat Malaka. Selain

itu, kabupaten ini juga memiliki

Rokan terletak di desa Rokan

IV Koto, sekitar 46 Kilometer

dari Pasir Pangaraian. Akses

menuju wisata bersejarah ini

bisa menggunakan kendaraan

roda dua dan roda empat.

Istana Rokan berjuluk “Rumah

Tinggi” dan berumur 200 tahun.

Dibangun pada masa Lesultanan

Nagari Tuo. Terdapat tiga tangga

yang merupakan lambang

kekerabatan masyarakat Rokan

IV Koto pada masa itu.

Benteng Tujuh Lapis

Lokasi benteng ini ada di desa

Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai

Utara. Berjarak sekitar 23 km dari

lokasi tempat makam Raja-Raja

Rambah. Benteng ini terbuat

dari material tanah liat yang di

ambil dari tepian Sungai Batang

Sosa Tambusai. Dibangun oleh

masyarakat Dalu-Dalu sebagai

benteng pertahanan melawan

Belanda. Pada saat terjadi

perang Paderi, yang di pimpin

oleh Tuanku Tambusai kala itu,

Benteng Tujuh Lapis menjadi

saksi dan tempat masyarakat

Dalu-Dalu untuk melanjutkan

perjuangan melawan penjajahan

Belanda.

KABuPATEN ROKAN HILIR

Rokan Hilir atau akrab dengan

julukan “Negeri Seribu Kubah”.

Kabupaten ini memiliki

keistimewaan pariwisata dan

kebudayaan yang tal kalah

menariknya dengan kabupaten

lain. Apa saja objek wisata di

kabupaten ini?

53

Pulau Jemur

Berada di Kecamatan Pasir

Limau Kapas, wisatawan

akan dimanjakan dengan

pemandangan gugusan pulau

yang tersebar di beberapa lokasi.

Bebatuan besar yang menjulang

tinggi dan berada di bibir pantai

juga menambah keindahan pulau

ini. Keberadaan pasir kuning

serta air laut yang membiru juga

turut menghiasi Pulau Jemur.

Sinaboi

Berada di kecamatan di

Kabupaten Rokan Hilir. tak

jauh dari Kota Dumai. Saat

berkunjung ke Sinaboi, Anda

akan menemukan suasana

khas pelabuhan dengan deretan

kapal dan rumah penduduk yang

dibangun di atas permukaan laut.

Selain itu, tempat ini juga dikenal

sebagai kawasan pecinan. Di sini

banyak ditemukan simbol-simbol

berbahasa Tionghoa serta dapat

menikmati pertunjukan seni khas

masyarakat Tionghoa.

Desa Rantau Bais

Termasuk kedalam Kecamatan

Tanah Putih, desa ini memiliki

Danau Napangga

banyak objek wisata yang

menjadikannya salah satu tujuan

liburan. Apa saja?

Taman Laut Prapat Tunggal

Taman Laut Prapat Tunggal

salah satu yang terpopuler.

Dengan pasir pantai yang

bersih, deburan ombak, hingga

teduhnya pepohonan yang

berada di sekitar tempat wisata

Bengkalis menyegarkan pikiran

yang tengah penat. Anda bisa

melihat aktivitas pelayaran baik

kapal penumpang hingga kapal

barang yang tengah menyebrang

ke perairan Dumai ataupun Selat

Melaka.

Hutan Lindung Bukit Batu

Panorama lansekap hutan yang

masih sangat alami ada di sini.

Anda bisa menyewa perahu

dan berkeliling menyesuri Hutan

Lindung Bukit Batu dengan

melalui sungai. Sebagai salah

satu cagar biosfer yang ada di

Indonesia, panorama dari objek

wisata Bengkalis satu ini tentu

tidak akan mengecewakan.

Taman Kera Sekodi

Taman yang berada di Desa

Sekodi ini merupakan rumah

bagi para kera. Suasana alami

yang menyegarkan jadi alasan

lain yang membuat banyak orang

yang tertarik untuk singgah ke

taman ini.

Pulau Rupat utara

Pulau ini memiliki pasir putih

17 kilometer dengan kondisi

pantainya yang sangat bersih.

Pasir putih yang terbentang luas,

sehingga bisa dimanfaatkan

untuk voli pantai dan cocok untuk

berjemur, berenang, menyelam,

bahkan berselancar. Jika kondisi

cuaca bagus di malam hari, akan

terlihat cahaya-cahaya lampu di

Port Dickson Malaysia.

KABuPATEN KAMPAR

Ada sejumlah objek wisata

menarik di Kabupaten Kampar.

Anda bisa menjelajah berbagai

pengalaman wisata yang sangat

seru. Berikut beberapa objek

wisata di antaranya.

Puncak Mahligai Indah

Tempat ini menyimpan

banyak keindahan. Berada di

Pulau Gadang, Tanjung Alai,

Kecamatan Koto Kampar, di sini

Anda dapat melihat keindahan

Kampar dari atas puncak.

Hijaunya pepohonan dengan

gugusan pulau yang sangat

memikat. Tempat yang satu

ini memang sangat pas untuk

dijadikan spot foto.

Rumah Lontiok

Berlokasi di Jalan Pulau

Belimbing Kuok, Kec.

Bangkinang, kawasan rumah

LEISURE

54

Rumah Lontiok

satu ini merupakan salah

satu ciri khas dari Kabupaten

Kampar. Pada setiap bangunan

rumahnya memiliki nilai dan

simbol sendiri-sendiri. Terkenal

dengan berbagai keunikan

dan ciri khasnya, rumah ini

menjadi salah satu incaran para

wisatawan yang berkunjung di

Kampar.

Green Canyon Gumalo

Berlokasi di Jalan Bangkinang

– Payakumbuh, Batu Bersurat,

Kec. XIII Koto Kampar, tempat

wisata ini akan memberikan

pengalaman yang tidak akan

Anda lupakan. Anda bisa

menyusuri sungai gumalo

dengan perahu.

Candi Muara Takus

Salah satu candi tertua di

Kampar, Riau. Di sini Anda bisa

mengaggumi keindahan dari

candi yang selama ini jarang

Anda temui. Lokasinya ada di

Jalan Muara Takus, Kec. XIII

Koto, Kab. Kampar.

KABuPATEN SIAK

Siak adalah salah satu

kabupaten yang ada di Riau.

Kota ini memiliki luas wilayah

lebih dari 8 ribu km2. Dengan

wilayah yang sangat luas ini tentu

banyak tempat menarik yang

mempesona untuk dikunjungi.

Beragam tempat wisata indah

dengan panorama yang sangat

menakjubkan di Kabupaten Siak.

Apa saja?

Istana Siak Sri Inderapura

Berlokasi di Sri Indrapura,

Kampung Dalam, Kec. Siak,

Kab. Siak. Warna bangunan

ini mirip seperti istana putih

yang dominan dengan cat

warna putih. Bangunannya luas

dan megah. Sesuai namanya,

istana ini berdiri begitu lama

yakni sejak adanya kerajaan

Sri Inderapura. Di sekitar istana

juga terdapat taman bunga dan

kolam ikan yang akan membuat

suasana liburan menjadi lebih

menyenangkan.

Kapal Kato Kesultanan Siak

Berada di Jalan Sultan Ismail,

Kampung Dalam, Kec. Siak, ini

adalah pajangan berupa patung

kapal yang sangat besar. Menjadi

simbol perairan Siak yang

dulunya sangat jaya dengan hasil

laut. Keberadaan kapal kato ini

menjadi kebanggan penduduk

Siak karena hasil laut yang

melimpah.

Taman Tengku Mahratu

Ini adalah taman indah yang

terletak di tengah kota. Taman ini

menjadi pusat kegiatan liburan

55

dan hiburan saat penduduk

Siak ingin bersantai. Biasanya

taman ini ramai, terutama pada

malam hari karena pancuran

yang terbias lampu malam akan

semakin indah dan bercahaya.

Klenteng Hock Siu Kiong

Berada di Jalan Sultan Syarif

Kasim, Kampung Dalam,

Kec. Siak, klenteng ini salah

satu bentuk dari kebhinekaan

Indonesia. Tentu keberadaan

klenteng suci Hock Siu Kiong

turut menjadi hiburan yang sarat

akan sejarah. Banyak orang

China yang datang untuk ibadah

di klenteng ini, terutama saat

perayaan hari raya.

Danau Zamrud

Dana ini luas dan lebar. Memiliki

air yang bersih dan jernih,

sungguh sangat menyejukkan.

Di tengah danau terdapat

beberapa daratan menyerupai

pulau kecil. Jika di datangi pulau

tersebut tidak penghuni, hanya

ada hewan liar dan tumbuhan

saja. Lokasi danau ini agak

tersembunyi sehingga sangat

tenang dan damai. Foto

: ben

gkal

iska

b.go

.id; p

ekan

baru

.go.

id; p

eson

asia

k.id

Istana Siak Sri Inderapura

56

Sugeng mengaku hobi

menanam sayuran secara

hidroponik belum terlalu lama.

Dia memulai mencari informasi

soal hidroponik persis sejak

pandemi Covid-19 melanda

Indonesia. “Dulu saya berkebun

di belakang rumah dinas, tapi

ternyata melelahkan,” katanya.

Hidroponik adalah sistem

penanaman tumbuhan dengan

media tanam berupa air.

Diperlukan juga nutrisi tambahan

supaya tanaman tumbuh subur.

Cara menanam hidroponik

adalah metode bercocok tanam

tanpa menggunakan media

HOBI

TElaTEn Dan SaBaR kUnCi sUkses HidroPonik

Sugeng Raharjo (46)

melihat-lihat dan sesekali

memegang tanaman

sayuran pada tiga instalasi pipa

dengan 1.000 lubang tanaman

di belakang rumahnya di Jalan

Meranti, Sangkimah, Sangatta

Selatan, Kutai Timur, Kalimantan

Timur. Pekerja Rig 1 Supervisor

Sangata Field Zona 10 Pertamina

Subholding Upstream itu terlihat

asyik dengan sayuran yang

ditanam dengan model hidroponik

itu. “Alhamdulillah, saya sudah

berhasil lima kali panen tanaman

hidroponik, mulai dari selada,

pakcoy, dan kangkung,” ujar

Sugeng kepada Energia PHE

dalam wawancara secara virtual,

pertengahan April 2021.

menggunakan stereofoam.

“Saya belajar lagi dari youtube

untuk menggunakan media

tanam dari stereofoam bekas

kemasan untuk buah. Saya beli

stereofoam dari toko buah. Ada

300-an lubang tanam,” katanya.

Menurut dia, hidroponik

membutuhkan air 90 % lebih

sedikit daripada pertanian

organik berbasis tanah, dan

karena mikronutrien langsung

diberikan ke tanaman, akan

mendapatkan hasil yang lebih

baik.

Selain hemat air, sayur yang

ditanam dengan sistem

hidroponik tumbuh lebih

cepat lho. Tentu ini sangat

menguntungkan ya. Jika

tanaman membutuhkan 60 hari

untuk tumbuh pada pertanian

berbasis tanah, pertanian

hidroponik akan membutuhkan

separuh waktu dan memberi

hasil dua kali lipat dengan sedikit

air.

Tak ingin menguras

pengeluaran, Sugeng pun mulai

mengembangkan pupuk untuk

kebutuhan nutrisi tanaman. Dia

menggali informasi dari teman-

teman komunitas Himpunan

Hidroponik Indonesia (HHI) dan

tergabung melalui media sosial

Facebook. Alhasil, usahanya

menciptakan pupuk sendiri

pun berhasil. Sugeng bisa

menghemat pengeluaran.

(WK) Pertamina EP Sangata

sekitar 20 kilometer.

Sugeng menggunakan media

tanam berupa pipa instalasi,

yang dilengkapi tandon dan

pompa yang dibelinya secara

online. Tak sampai di sana, dia

pun mulai menjajal media tanam

57

tumbuh dari tanah. Secara

harfiah, hidroponik berarti

penanaman dalam air yang

mengandung campuran hara.

“Kebutuhan air pada hidroponik

juga lebih sedikit daripada

kebutuhan air pada budidaya

dengan tanah,” katanya.

Di atas lahan seluas 3x8 meter,

Sugeng mengembangkan hobi

menanam tanaman hidroponik

dengan sarana instalasi pipa

sepanjang empat meter pada

Juli 2020. Tak ada pengalaman

sebelumnya, kecuali dari media

sosial youtube atau instagram.

Awalnya dia bertanam pakcoy.

“Modal yang sudah dikeluarkan

sekitar Rp 6 jutaan hingga saat

ini,” katanya.

Setiap malam, selepas pulang

kantor, Sugeng menyempatkan

diri memeriksana tanaman

hidroponiknya. Hal ini

dilakukanya untuk menghindari

kemungkinan tanaman

kekurangan air atau nutrisi.

Sugeng setiap hari menempuh

jarak 3 KM dari rumah dinas ke

kantor. Sedangkan jarak ke lokasi

sumur minyak Wilayah Kerja

Foto

: Dok

. Prib

adi

“Saya beli nutrisi pabrikan via

online mahal. Saya belajar

dari youtube, teman-teman

komunitas, akhirnya saya bisa

meracik pupuk sendiri. Jadi saya

sudah tidak beli nutrisi pabrikan

lagi karena mahal, perlu ongkos

kirim,” tambahnya.

Sejatinya, tanaman hidroponik

menjadi bisnis yang menjanjikan

lantaran lebih hemat. Maklum,

menanam sistem hidroponik

lebih hemat air dibandingkan

penanaman sayur secara organik

dengan media tanam berupa

tanah.

Sayuran hidroponik juga punya

harga yang cukup tinggi di

pasaran. Masyarakat sudah tahu

manfaat dari sayur

hidroponik yang

sangat higienis.

“Saya tawarkan

ke teman-teman

kompleks karena

kan kalau mau

beli sayuran agak

jauh harus ke kota.

Ternyata antusiasnya

cukup banyak,

akhirnya saya mulai

jualin deh,” kata

Sugeng tertawa.

Menurut dia, harga

jual tanaman

hidroponik di

wilayahnya

cenderung lebih

HOBI

58

Winna Evelina

1. Static Solution CultureSesuai namanya, pengairan yang digunakan dalam metode ini adalah air yang diam atau statis. Maksudnya, penanaman hidroponik di lakukan di sebuah tempat besar yang terisi air. Akar-akar tanaman hidup di dalam air itu, sementara bagian batangnya tumbuh di atas permukaan air. Air yang digunakan, sebelumnya diberi nutrisi (nutrien).

2. Continuous-flow Solution CultureHampir mirip dengan static solution culture, akar sama-sama menjuntai dalam air, continuous-flow solution culture memiliki teknologi yang lebih spesifik. Dalam continuous-flow solution culture, air yang tadinya diam, dibuat untuk terus mengalir. Air yang mengalir itu secara kontinu mengalir melewati akar-akar tanaman. Jika teknik static solution culture

menggunakan wadah seperti bak air atau bahkan botol plastik bekas, teknik continuous-flow solution culture ini pada umumnya menggunakan pipa paralon (pipa air). Pipa-pipa itu disambungkan membentuk seperti pola ular melata. Sistem ini memungkinkan penggunanya untuk menanam lebih banyak tanaman.

3. AeroponicsAeroponik adalah sistem yang unik. Akar-akar tanaman dibasahi dengan cara menyemprotkan nutrien secara berkala. Nutrien yang disemprotkan berupa butir-butir halus, hampir menyerupai kabut.

4. fogponicsMetode ini hampir mirip dengan metode aeroponics. Bedanya terdapat pada ukuran larutan nutrisi yang dikeluarkan. Pada metode fogponics ini, ukuran air yang dipancarkan pada akar tumbuhan adalah sebesar 5-10 µm, jauh lebih kecil dibandingkan

sistem Menanam Hidroponik

murah ketimbang

harga yang biasa

dibandrol di pasar

swalayan. Biasanya,

di pasar swalayan

harga satuikat

sayuran jenis selada

yang ditanam secara

hidroponik bisa

mencapai Rp5.000-

Rp7.000 per ikat.

“Kalau untuk dijual,

itu hanya untuk bantu

teman-teman sekitar

rumah. harga jualnya

juga tidak seperti

harga tanaman

hidroponik di

swalayan, saya hanya

sekadar bantu-bantu

Foto

: Dok

. Prib

adi

59

diameter larutan air yang disemprotkan dalam metode aeroponics.

5. Passive Sub-IrrigationIni dikenal juga dengan nama hidroponik

pasif atau semi hidroponik. Tekniknya hampir mirip dengan continuous-flow solution dan static solution culture. Hanya saja media tanamnya adalah sabut kelapa (cocopeat). Penanamannya menggunakan dua wadah, satu untuk tanamannya, satu lagi untuk wadah air yang kemudian diserap oleh akar atau dengan bantuan kain.

6. Ebb and flow or flood and Drain Sub-IrrigationPola ini airnya bersirkulasi, bukan air tergenang. Mudahnya, tabung penyimpan larutan air dan nutrisi mengalirkan larutannya ke bagian bawah pot tanaman, kemudian kelebihan airnya dialirkan kembali ke tabung nutrisi yang berada di bawah pot tanaman.

7. Run to WasteSistem ini adalah sistem sekali jalan. Air yang dialirkan langsung dibuang. Tempat menanamnya biasanya berbentuk bak besar yang di atasnya ditanami

tanaman. Tanaman seperti tomat, timun, dan cabe bisa ditanam dengan metode ini.

8. Deep Water CulturePola ini membuat tanaman lebih cepat besar karena banyak kandungan oksigen yang diserap oleh akar tanaman. Caranya, yaitu dengan menahan akar tanaman agar terus berada di wadah berisi larutan nutrisi tanaman hidroponik yang juga diberikan oksigen. Penambahan oksigen bisa menggunakan pompa air atau penggelembung air untuk akuarium.

9. Top-fed Deep Water CultureMetode top-fed deep water culture ini lebih baik jika dibandingan dengan metode deep water culture. Top-fed deep water culture membuat pertumbuhan tanamannya lebih cepat dibanding deep water culture.

10. RotaryDalam sistem ini, tanaman ditanam di dalam sebuah lingkaran yang terus berputar selama proses penanaman berlangsung. Bentuknya seperti lingkaran permainan hamster. Sistem ini dirancang untuk semua jenis tanaman.

saja,” ungkap dia.

Sugeng memanfaatkan air

dari Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) untuk tanaman

hidroponiknya. Namun, tanaman

hidroponik akan lebih bagus

apabila mendapat nutrisi dari air

hujan.

“Saya lebih senang kalau

ada hujan, air hujan PH-nya

lebih rendah. Biasanya saya

tampung kalau ada air hujan.

Alhamdulillah, panen saya selalu

bagus,” katanya.

Toh, Sugeng masih berharap

besar untuk pengembangan

hidroponiknya. Maklum, hingga

saat ini instalasi tanaman

hidroponik milik Sugeng masih

belum dilengkapi atap karena

alasan biaya.

Kegiatan menyemai tanaman

hidroponik berhasil memuaskan

hasrat Sugeng menyalurkan

hobinya. Dia pun telah mendapat

banyak apresiasi dari para

petinggi Pertamina EP Sangata

Field atas kegiatannya menanam

tanaman hidroponik. Dia juga

berencana mengembangkan

tanaman hidroponik di lahan milik

sendiri.

“Penyemaian tanaman

hidroponik itu harus telaten,

sabar. Intinya mau mencoba,

belajar. Jangan cepat putus asa,”

kata Sugeng.

60

yang sejak awal program Sahabat

Pertamina diluncurkan sudah

terlibat. Keduanya sudah terbiasa

aktif dalam kegiatan di lingkungan

desa, baik posyandu maupun

kegiatan lainnya. Ketika diajak serta

dalam program Sahabat Pertamina,

tanpa berpikir panjang keduanya

mengiyakan ajak tersebut.

“Ketika diajak pertama kali, ya

langsung mau,” demikian cerita

Siti Maknun atau yang biasa

disapa Bu Wo.

“Ini program yang bagus,

bermanfaat bagi masyarakat

banyak. Makanya tanpa pikir

panjang langsung mau,” timpal Indri

Astutik yang di wilayahnya dikenal

dengan sapaan Bunda Indri.

Indri Astutik, merupakan

warga Campurejo, Kecamatan

Bojonegoro. Selain terlibat sebagai

Dalam menjalankan program

sahabat Pertamina, melibatkan

para kader yang berasal dari

wilayah operasi Sukowati Field,

baik di Kabupaten Bojonegoro

maupun Kabupaten Tuban,

Jawa Timur. Pertamina Sukowati

Field, menjalin kerjasama denga

pemerintah desa. Pihak desa

merekomendasikan kader terbaik

mereka untuk terlibat dalam

program tersebut. Kader-kader

tersebut merupakan ujung

tombak dalam menjalankan

program Sahabat Pertamina di

lingkungan Sukowati Field.

Indri Astutik (46 tahun) dan Siti

Maknun (43 tahun) merupakan

dua kader di wilayah Bojonegoro

srikandi dari sUkoWaTi, KERja SoSial PiliHan HiDUP

LOCAL HERO

Agustus 2018,

Pertamina Sukowati

Field meluncurkan

program tanggungjawab

sosial dan lingkungan (TJSL).

Nama programnya, KeSAdaran

KeseHAtan berBasis masyarakAT

(SAHABAT), yang lebih dikenal

dengan nama SAHABAT

PERTAMINA. Program ini ditujukan

untuk mengantisipasi gangguan

kesehatan terkait situasi di

Sukowati Field. Focus masalah

yang akan di tangani pada Program

Sahabat Pertamina adalah;

Gangguan Kesehatan masyarakat,

dukungan masyarakat terhadap

operasi lapangan Sukowati dan

Kesehatan Masyarakat khususnya

balita, dewasa dan lansia.

foto diambil sebelum COVID-19

61

Foto

: Dok

. PH

E

Sahabat Pertamina, menambah

wawasannya melalui berbagai

pelatihan, lokakarya yang

secara rutin dilaksanakan oleh

Pertamina Sukowati Field.

“Ini program yang bagus dan

bermanfaat. Baik bagi saya

maupun bagi masyarakat,” ujar

ibu dua anak ini.

Indri dan Siti Maknun serta

relawan lainnya merupakan ujung

tombak dalam program Sahabat

Pertamina. Mereka melakukan

sosialisasi program ini, melakukan

identifikasi, menyeleksi penerima

manfaat, sehingga program

ini benar-benar tepat sasaran.

Mereka selalu hadir dalam

setiap kegiatan baik itu program

Pendampingan Keluarga Binaan

maupun juga pada program

Pemeriksaan dan Pengobatan

bagi Masyarakat (PPM). Demikian

juga untuk program partisipatif

pun untuk kegiatan layanan

gangguan kesehatan terkait

situasi tidak normal di Sukowati.

“Mas-mas dari Pertamina

sangat baik dan tanggap. Setiap

kami membutuhkan bantuan

mobil layanan kesehatan

misalkan, tinggal kirim pesan,

mereka datang dan segera

mengantarkan warga ke

Puskesmas atau Rumah sakit,”

cerita Indri.

Masyarakat juga senang dengan

program tersebut. Mereka

antusias datang dalam kegiatan

posyandu balita ataupun

seperti pembagian data sasaran

keluarga binaan, data sasaran

sekaligus kepanitian dan

koordinator kader dalam kegiatan

Pemeriksaan dan Pengobatan

Masyarakat (PPM), Sekolah

kader, Seminar dan Lokakarya

Kader Hebat Indonesia Sehat,

dan berbagai kegiatan lainnya

khususnya di Desa Campurejo.

Sementara Siti Maknun

adalah warga Desa Sambiroto,

Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

Dia juga aktif dalam kegiatan

desa sebagai kader posyandu

balita, PPKBD (Keluarga

Berencana) dan juga sebagai

Bendahara PKK Desa Sambiroto.

Perempuan kelahiran Tuban 4

April 1978 ini memiliki usaha

katering. Dia sangat aktif dalam

program Sahabat Pertamina.

Baik dalam kegiatan Keluarga

binaan, kepanitiaan dan

koordinator dalam kegiatan

Pemeriksaan dan Pengobatan

Masyarakat (PPM), sekolah

kader, Seminar dan Lokakarya

Kader Hebat Indonesia Sehat

dan berbagai kegiatan lain

khususnya di Desa Sambiroto.

Secara pribadi, Bu Wo merasa

keterlibatannnya dalam program

kader Sahabat Pertamina, ibu

dua anak ini juga Ketua Kader

Pokja 4 kesehatan lingkungan

hidup dan perencanaan sehat,

sekaligus sebagai Koordinator

yang membidangi Kesehatan.

Dia juga merupakan Ketua

Komunitas Masyarakat Bojonegoro

(KMB), juga aktif dalam berbagai

organisasi atau komunitas lainnya

seperti Jala Senastri dan Netizen

Polres Astutik.

Perempuan yang menyelesaikan

pendidikan D4 Akuntansi ini juga

pernah mendapatkan predikat

juara harapan satu kader tingkat

Kabupaten Bojonegoro. Ibu

RW ini juga sering menjadi

narasumber dalam acara-

acara seminar, dia aktif dalam

kegiatan PKK. Istri dari seorang

TNI Angkatan Laut ini memiliki

kemampuan public speaking

yang sangat baik, mampu

memberikan edukasi-edukasi

kepada masyarakat dengan gaya

dan ciri khas yang dia miliki.

Perempuan kelahiran 15 Juli

1974 ini terbilang kader yang

paling aktif dan energik dari

sekian kader di desa mitra

binaan. Aktif dalam berbagai

kegiatan yang diselenggarakan

oleh Program Sahabat Pertamina

foto diambil sebelum COVID-19

62

bisa memberi manfaat. Sahabat

Pertamina adalah wasilah bagi

mereka agar mereka bisa

menjadi manfaat bagi orang

lain. Mereka sadar, sebaik-baik

manusia adalah yang paling

memberi manfaat bagi orang lain.

Meski sibuk dengan kegiatan

sosial, baik melalui program

sahabat Pertamina maupun

kegiatan sosial lain yang

dilaksanakan desa, mereka

tidak pernah mengabaikan

tanggungjawab mereka, sebagai

ibu juga sebagai istri. Karena itu,

keluarga, anak-anak dan suami

sangat mendukung apa yang

mereka lakukan.

Indri dan Siti Maknun sudah lebih

20 tahun menjadi kader baik

kader posyandu di desa mereka.

Aktivitas mereka sudah dimafhumi

keluarga. Dan selama itu pula,

tanggungjawab mereka di rumah,

tidak pernah mereka abaikan.

“Pokoknya, sebelum keluar rumah

untuk kegiatan sosial, sluruh

urusan rumah sudah diselesaikan.

Makan untuk anak-anak dan

suami sduah beres. Untungnya

juga, suami saya pulang seminggu

sekali dari Surabaya dan dia tahu

apa yang saya kerjakan,” demikian

cerita Indri.

posyandu lansia. Saban bulan,

setidaknya satu desa sekitar

150 orang hadir untuk program

PPM. Demikian untuk program

pendampingan keluarga binaan

yang dilaksanakan tiap tiga bulan,

sekitar 100 sampai 150 orang

penerima manfaat turut serta.

“Tidak semua warga bisa ikut

dalam program-program tersebut.

Karena memang kami seleksi.

Prioritasnya adalah masyarakat

yang kurang mampu. Sejauh

ini, tidak ada yang komplain,

mereka bisa menerima bahwa

tidak semua masyarakat bisa

ikut dalam program ini. Mudah-

mudahan ke depan, penerima

manfaatnya semakin banyak

lagi,” ujar Siti maknun.

Pun demikian di desa lainnya di

wilayah Bojonegoro. Tidak semua

warga menjadi peneruma manfaat

secara langsung. Tetapi manfaat

tidak langsungnya, banyak

masyarakat yang kemudian

memiliki kesadaran untuk

menerapkan pola hidup sehat,

seperti yang dilakukan tetangga

atau saudaranya yang mengikuti

program sahabat pertamina.

Indri menceritakan tentang

Suyatno, warga Campurejo yang

ikut program posyandu lansia.

Sudah lima tahun, penopang

ekonomi keluarga yang sehari-

hari berjulan pentol bakso itu,

tidak bisa lagi berjualan akibat

stroke yang menyerangnya.

Melalui pendampingan

yang dilakukan, pendekatan

kekeluargaan, Suyatno akhirnya

mau ke rumah sakit, rajin terapi

seperti yang disarankan. Setiap

kunjungan oleh tim Sahabat

Pertamina, dilakukan tensi,

mengecek gula darah dan

sebagainya.

Kondisinya sekarang sudah mulai

membaik, semangatnya untuk

sembuh sangat tinggi. Sekarang

sudah sudah bisa berjalan, meski

belum sempurna. “Alhamdulillah,

sekarang kondisinya terus

membaik. Inilah manfaat yang

dirasakan oleh masyarakat.

Karena itu, masyarakat berterima

kasih atas program Sahabat

Pertamina ini,” ujar dia.

KERJA SOSIAL

Indri dan Siti Maknun serta

relawan lainnya di wilayah

Bojonegoro maupun Tuban, tidak

mendapatkan insentif bulanan

dari keterlibatan mereka dalam

program Sahabat Pertamina.

Mereka hanya mendapatkan

“uang lelah” dari setiap kegiatan

yang dilaksanakan. Tetapi mereka

ikhlas, mereka melaksanakan

dengan sepenuh hati.

Kerja sosial merupakan

pilihan hidup mereka, mereka

mengbdikan diri mereka

untuk masyarakat

banyak. Mereka ingin

agar kehadiran mereka di

tengah-tengah masyarakat,

LOCAL HERO

foto diambil sebelum COVID-19

63

Foto

: Dok

. PH

E

Demikian juga dengan Siti Maknun. Urusan bisnis katering

yang dijalanianya tetap berjalan dengan baik, kegiatan

sosial juga demikian, sehingga bisa berjalan beriringan. Dia

mengaku, awalnya, anak-anaknya sempat sedikit komplain,

tetapi akhirnya mereka tahu, bahwa kegiatan yang dilakukan

sang Ibu, baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Toh,

kebutuhan mereka dan tanggungjawabnya sebagai ibu, juga

tetap dijalankan. “Alhamdulillah, semua keluarga sekarang

mendukung,” ungkap dia.

Program Sahabat Pertamina ini sangat memberi manfaat

, baik para kader juga bagi masyarakat. Keduanya sadar

program ini tidak selamanya ada. Suatu saat program ini

akan berakhir. Namun harapan mereka, meski Pertamina

sudah tidak lagi berioperasi di wilayah Sukowati, mereka

berharap program yang baik dan bermanfaat ini bisa terus

dilaksanakan, dengan atau tanpa Pertamina.

“Jujur saja, kami berharap, meski nanti Pertamina

sudah tidak lagi beroperasi, kami berharap program ini

tetap berkelanjutan, tetap berjalan, entah bagaimana

caranya. Sebagai kader (program ini) memang sangat

membantu. Dengan tambahan Ilmu, bisa dibagikan kepada

masyarakat,” demikian ungkap Indri.

Sejak masa pandemi, program PPM tidak bisa lagi

dijalankan. Untuk sementara dialihkan pada kegiatan

pasrtisipatif terkait Covid. Salah satunya edukasi kepada

kader kesehatan bagaimana pengamanan kepada

masyarakat bterkait protokol kesehatan. Kemudian juga

membentu desa mengantar warga yang akan melakukan

isolasi. Rumah untuk isolasi warga disediakan. Sementara

kegiatan keluarga binaan masih terus berjalan, meski

dengan protokol kesehatan yang ketat sebagaiman anjuran

pemerintah.

Para kader seperti Siti Maknun dan Indri, tetap dilibatkan

dalam program partisipatif ini. Mereka tetap menjadi garda

terdepan dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan

kepada masyarakat. “Semoga pandemi ini segera berlalu,

sehingga program-program yang sduah dilaksanakan

sejak 2018, bisa kembali berjalan,” ujar Siti.

Program Sahabat Pertamina terselenggara sejak Juli 2018 di wilayah Bojonegoro. Setahun kemudian diperluas hingga Tuban sampai dengan sekarang. Wilayah Bojonegoro, terdiri atas Desa Campurejo, Kec. Bojonegoro, Desa Ngampel, Kec.Kapas, Desa Sambiroto, Kec. Kapas, dan Wilayah Kabupaten Tuban, Meliputi: Desa Rahayu, Kec. Soko, Desa Kebonagung, Kec. Soko, Desa Bulurejo, Kec. Soko.

KEGIATAN PROGRAM SAHABAT PERTAMINA:

A. Layanan Gangguan Kesehatan terkait Situasi Tidak Normal Lapangan Sukowati field sesuai SOPDalam menyelenggarakan layanan gangguan kesehatan terkait situasi tidak normal lapangan Sukowati Field, diselenggarakan dengan ragam kegiatan berupa:

1. Monitoring harian kondisi udara di 6 Desa Mitra

2. Penanganan gangguan kesehatan jika terjadi situasi tidak normal

3. Mobil Layanan Kesehatan Dan Tim paramedic Jaga

B. Layanan Kesehatan di Tingkat Keluarga dan Komunitas

1. Pendampingan Keluarga Binaan 2. Pemeriksaan dan Pengobatan bagi

Masyarakat (PPM)

C. Kegiatan PartisipatifMerupakan kegiatan tambahan di luar dari kegiatan inti yang telah direncanakan untuk memberikan manfaat program serta membangun kedekatan lebih kuat terhadap masyarakat, Pemdes, Puskesmas, kader desa ataupun pihak-pihak terkait. Kegiatan diaksanakan setiap bulan di desa Mitra. Tim Sahabat Pertamina turut membantu dalam pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa maupun Puskesmas Mitra Program Sahabat Pertamina.

TenTang PrograM saHaBaT PerTaMina

foto diambil sebelum COVID-19

PERISTIWA

64

Pererat Silaturahmi, Subholding upstream Pertamina Gelar Halal Bihalal Virtual

Subholding upstream Pertamina Beri Bantuan kepada Pemkab Kepulauan Seribu

Subholding Upstream

Pertamina  menggelar

kegiatan Halal Bihalal Hari Raya

Idul fitri 1 Syawal 1442 Hijriah

yang dilakukan secara virtual pada

Rabu, 19 Mei 2021. Acara yang

mengangkat tema ‘Energizing

Your Ikhtiar’ ini dihadiri oleh jajaran

direksi dan komisaris Subholding

Upstream        Pertamina, serta

jajaran direksi Regional, PT

Pertamina Drilling Services

Indonesia dan PT Elnusa Tbk.

 

Budiman Parhusip, Direktur

Utama Subholding Upstream

Pertamina, dalam sambutannya

menyampaikan ucapan selamat

Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh

manajemen dan karyawan

perusahaan. Mewakili jajaran

direksi, Budiman juga memberikan   

apresiasi kepada seluruh Perwira

Subholding Upstream Pertamina

atas dedikasi dan komitmen

kerja, serta tetap menjaga displin

kerja dengan mematuhi protokol

kesehatan denganbersilaturahmi

melalui media-media komunikasi

yang tersedia.

 

“Apa yang sudah dilakukan

selama satu bulan terakhir akan

menjadi energi kita untuk 11

Sebagai bentuk dukungan

kepada Pemerintah

Kabupaten Administrasi Keulauan

Seribu Provinsi DKI Jakarta

dalam penanganan limbah B3

dari berbagai sumber, Subholding

Upstream Pertamina memberikan

bantuan berupa 40 buah dust bin

dan 245 sarung tangan. Bantuan

diberikan sebagai bentuk

komitmen tinggi Subholding

Upstream Pertamina, melalui

dua anak usaha, yaitu OSES

dan ONWJ, dalam kegiatan

operasi yang mengedepankan

aspek HSSE. Apalagi Kabupaten

Administrasi Kepulauan Seribu

adalah salah satu wilayah

destinasi pariwisata yang berada

di Provinsi DKI Jakarta 

Serah terima bantuan dilakukan

pada Rabu, 19 Mei 2021 setelah

sebelumnya mengirimkan barang

tersebut dalam dua tahapan ke

kantor Dinas Lingkungan Hidup

di daerah Cililitan, Jakarta Timur.

Dust bin berukuran 660 liter ini

didistribusikan kepada 11 pulau

berpenduduk di Kepulauan Seribu.

Sedangkan 245 buah sarung

tangan karet akan didistribusikan

kepada Petugas Penyedia Jasa

Lainnya Perorangan Dinas

Lingkungan Hidup (PJLP DLH)

yang bertugas untuk menjaga

kebersihan pesisir pantai.

Foto

: Dok

: PH

E

65

PEP Donggi Matindok Halal Bihalal Bersama Wartawan Banggai

Menyadari pentingnya

media massa sebagai

mitra strategis dalam menunjang

kegiatan industri hulu migas,

menyadari akan hal tersebut,

Subholding Upstream Pertamina

berkomitmen membangun

kemitraan dengan media di

bulan berikutnya agar menjadi

pribadi yang berkualitas,

pribadi yang setia pada ikhitar

untuk mencapai  target diri

sendiri sebagai manusia

maupun sebagai pekerja yang

berkontribusi mencapai target

perusahaan,” ujar Budiman.

Dalam kesempatan itu,

Budiman berpesan dengan

semangat Ramadan, rasa

empati dan kepedulian harus

tetap dijaga. Semangat ini harus

menginspirasi dalam berlaku

sederhana serta membantu

masyarakat dan      lingkungan

sekitar. Apalagi Ramadan

mengajarkan banyak hal,

di antaranya kedisiplinan

serta kesungguhan dalam

lingkungan Kabupaten Banggai.

Hal ini diwujudkan melalui kegiatan

Halal bihalal yang bertajuk “Sapa

Wartawan Media Banggai”.

PT Pertamina EP Donggi

Matindok yang berada di

Zona 13 Regional Jawa Timur

dan Indonesia Bagian Timur 

bersama SKK Migas Kalimantan

Sulawesi dan Joint Operating

Body Pertamina-Medco E&P

Tomori Sulawesi (JOB Tomori)

menggelar halal bihalal yang

dipusatkan di hotel Swiss Bell

Luwuk, Sabtu, 29 Mei 2021.

Kegiatan Halal bihalal ini 

bertujuan untuk mempererat

hubungan silaturahmi antara

menghindari hal-hal yang

sebenarnya diperbolehkan dalam

situasi sehari-hari tetapi tanpa

pengawasan kita tetap     menjaga

untuk tidak melakukannya.

“Ini merupakan ciri Amanah

sebagai salah satu komponen

dalam AKHLAK. Diharapkan

semangat ini mengajarkan

kita untuk menjauhi hal-hal

yang dilarang baik oleh hukum

negara, peraturan perusahaan

maupun etika dalam kehidupan

bermasyarakat,” ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut,

Komisaris Utama Subholding

Upstream, Rinaldi Firmansyah

turutmemberikan arahan dan

sambutan kepada seluruh

peserta kegiatan Halal Bihalal.

pihak perusahaan bersama insan

pers di Kabupaten Banggai.

Suasana penuh keakraban

tampak dalam kegiatan itu

dengan menerapkan protokol

kesehatan Covid-19 yang

dianjurkan Pemerintah.

Turut hadir dalam acara

Manajemen Regional Jawa Timur

dan Indonesia Bagian Timur  Zona

13 Donggi Matindok Field yang

diwakili Superintendent HSSE

Meskipun pertemuan tersebut

terbatas hanya virtual, Rinaldi

memberikan apresiasi kepada

seluruh Perwira Pertamina yang

tetap menjalankan tugasnya

dengan baik selama ini, terlebih

selama Ramadan. “Semoga

pencapaiannya tidak mengurangi

kedisiplinan kita untuk terus

meningkatkan kinerja di bulan-

bulan  berikutnya,” ujarnya.

 

Melalui acara halal bihalal virtual

kali ini, para Perwira Subholding

Upstream berkesempatan

menyampaikan ucapan Hari

Raya baik secara online maupun

dengan cara mengirim video

di lapangan dari beberapa

area kerja, regional, dan anak

perusahaan.

PERISTIWA

66

PHI Gelar upskilling Komunikasi untuk fungsi Relations

Ramona Ginting, Senior Manager

Humas SKK Migas Kalsul yang

diwakili Damar Setiawan, Relation

Security and Comdev Manager

JOB Tomori Agus Sudaryanto,

dan Kepala Persatuan Wartawan

Indonesia (PWI) Kabupaten

Banggai Iskandar Djiada.

Damar Setiawan, perwakilan

SKK Migas Kalimantan Sulawesi,

dalam sambutannya mengatakan,

momentum halal bihalal

merupakan sarana mempererat

tali silaturahmi bersama insan

pers di Kabupaten Banggai.

“Dengan kegiatan ini komunikasi

antara Donggi Matindok Field

dan JOB Tomori terus berjalan

baik. Media terus mendukung,

berkarya dan diharapkan dapat

menyajikan informasi yang baik

kepada masyarakat,”ujarnya.

Senada dengan Damar, Perwakilan

Subholding Upstream Regional

Jawa Timur dan Indonesia Bagian

Timur Zona 13 Donggi Matindok

bagi pekerja mau pun TKJP/CDO

Fungsi Relations di lingkungan

Regional 3 Kalimantan (kantor

pusat, Zona 8, 9 dan 10), PT

Pertamina Hulu Indonesia (PHI)

menggelar kegiatan upskilling,

pada Selasa dan Kamis (25 dan 27 

Mei 2021). Tujuan pelatihan yang

digelar dalam dua batch tersebut

untuk memberikan penyegaran

dan pemahaman kepada para

peserta mengenai perkembangan

Field, Ramona Ginting memberikan

apresiasi terhadap peran serta

insan pers di Kabupaten Banggai.

“Apresiasi setinggi-tinggi untuk

rekan media Banggai atas

peran sertanya mengawal dan

menyajikan informasi kepada

masyarakat berkaitan dengan

aktivitas Hulu Migas yang sudah

dilakukan selama ini,” katanya.

Agus Sudaryanto juga

menyampaikan rasa syukur atas

dukungan rekan-rekan media

Banggai. Sebagai rasa syukur

atas dukungan dari rekan-rekan

wartawan kepada JOB Tomori,

selama situasi pandemi Covid-19

JOB Tomori terus berupaya

mendukung kemajuan media

di Kabupaten Banggai melalui

program bantuan yang telah

dilaksanakan selama ini. “Semoga

kemitraan yang telah terjalin baik

selama ini terus terjaga dan dapat

di tingkatkan bersama untuk

pelaksanaan program lainnya di

masa mendatang,” katanya.

dan perubahan di lingkungan

perusahaan dan cara-cara

berkomunikasi dengan stakeholder. 

Nara sumber yang memberikan

materi adalah Senior Manager

Relations PHI Farah Dewi,

Manager Communications

Relations & CID PHI Dony

Indrawan, dan Asisstant Manager

Communications Relations PHI

Kristanto Hartadi. Materi yang

Dalam kesempatan itu, Agus

juga mengumumkan perubahan

manajemen per 1 Mei 2021.

Saat ini, pimpinan tertinggi

JOB Tomori dan Subholding

Upstream Regional Jawa Timur

dan Indonesia Bagian Timur

Zona 13 sudah berada dalam

satu kesatuan. “General Manager

Zona 13 Regional Jawa Timur

dan Indonesia Bagian Timur juga

merupakan General Manager

JOB Tomori,” kata Agus.

Suasana semakin semarak

ketika perwakilan manajemen

menyerahkan bantuan dukungan

untuk rekan media. Tidak hanya

itu, sebagai wujud kepedulian

manajemen perusahaan, pada

kesempatan tersebut dilakukan

penyerahan secara simbolis

bantuan rompi identitas wartawan

kepada Ketua PWI Kabupaten

Banggai Iskandar Djiada.

Untuk meningkatkan

kemampuan berkomunikasi

Foto

: Dok

: PH

E

67PHE Anggursi Tajak Pengeboran Sumur Barakuda-1X

Subholding Upstream

Pertamina melalui Regional

Jawa Zona 5, PHE Anggursi 

siap memulai pengeboran Sumur

Barakuda-1X yang berlokasi di

Wilayah Kerja (WK) Anggursi di

perairan Indramayu Laut Jawa.

Kondisi pandemi Covid-19,

tidak menyurutkan kinerja PHE

Anggursi dalam memenuhi

komitmen pasti. 

 Peresmian Tajak Sumur

Barakuda-1X dilaksanakan

secara virtual pada 19 April

2021. Peresmian dihadiri oleh

Manajer Senior Operasi Survei

& Pengeboran Eksplorasi SKK

Migas Surya Widyantoro; Direktur

Eksplorasi PHE Medy Kurniawan; 

Direktur Perencanaan Strategis

dan Pengembangan Bisnis PHE

John H. Simamora;  Direktur

PEP- Regional   Jawa, Eko Agus

Sardjono; General Manager Zona

5 Achmad Agus Miftakhurohman;

Corporate Secretary PHE Whisnu

Bahriansyah; serta jajaran

Vice President di lingkungan

Subholding Upstream.

 Eko Agus Sardjono, Direktur

PEP - Regional Jawa Subholding

Upstream, dalam sambutannya

menjelaskan bahwa program

kerja pengeboran eksplorasi ini

telah dipersipakan sejak jauh

jauh hari,  ‘’Pengeboran dilakukan

dengan persiapan yang matang,

baik dari segi teknis, keselamatan

kerja, dan sosialisasi dengan

stakeholders, untuk memastikan

pengeboran Sumur Barakuda-

1X berjalan dengan lancar dan

aman,’’ ujarnya.

 

Achmad Agus M, General

Manager Zona 5 Regional

Jawa Subholding Upstream,

dalam laporan persiapannya 

menyatakan bahwa tajak

pengeboran sumur eksplorasi

Barakuda -1X adalah bukti

pemenuhan komitmen pasti

disampaikan adalah mengenai

wawasan korporat, memahami

peran fungsi corporate relations

di industri hulu migas, prinsip-

prinsip membuat key messaging,

memahami komunikasi krisis, dan

kode etik jurnalistik. 

Farah Dewi menyampaikan

bahwa proses transisi PHI

memberikan dampak kepada

perusahaan dan sumber daya

manusia, mengingat cakupan

wilayah kerja yang semakin

luas sehingga akan banyak

memunculkan tantangan baru,

namun juga peluang-peluang. 

Farah mengharapkan dengan

pelatihan ini para petugas di

lapangan, yang merupakan garda

terdepan untuk menjaga reputasi

perusahaan dan menjaga

keberlangsungan operasional,

semakin mantab dalam

menjalankan tugas dan peran

mereka. “Dengan kemampuan

berkomunikasi yang semakin

baik diharapkan kepercayaan

para pemangku kepentingan dan

juga media kepada perusahaan

juga meningkat, dan hal itu

terwujud dalam dukungan

kepada operasi PHI Regional 3

Kalimantan dalam memproduksi

minyak dan gas bumi dalam

rangka menunjang ketahanan

energi nasional,” katanya.

Dalam dua hari pelatihan itu,

lebih dari seratus peserta

berpartisipasi dan mereka

memperlihatkan antusiasme

dalam setiap sesi tanya jawab.

Sesuai prosedur perusahaan

untuk pertemuan di atas dua

jam,  disampaikan momen

keselamatan dan momen

AKHLAK sebelum  penyampaian

materi dimulai.

PERISTIWA

68

Subholding Upstream

Pertamina Zona 11 Regional

Jawa Timur dan Indonesia

Bagian Timur Wilayah  Kerja PHE

WMO berupaya meningkatkan

perekonomian kelompok

binaan mereka, yaitu Kelompok

Tani Sangga Buana melalui

optimalisasi  lahan demplot

pertanian mereka. Kelompok yang

berlokasi di Desa Bandangdaja,

Kecamatan Tanjung Bumi,

Kabupaten Bangkalan ini

mengembangkan lahan demplot

pertanian seluas 1 hektar. 

Program Edu Farming yang

diprakarsai sejak 2020 dimulai

dengan diadakannya pelatihan

pengelolaan pertanian hemat

air, pelatihan manajemen

kelompok, pembuatan sarana

prasarana untuk pertanian,

pembangunan saung kelompok,

dan bantuan lainnya. Marsudin,

Anggota Kelompok Sangga

Buana, mengatakan sejak

ada bantuan dari Pertamina,

tanah yang dulunya tidak

pernah dimanfaatkan, hanya

untuk rumput saja, sudah bisa

dikelola kelompok menjadi lahan

pertanian yang mendatangkan

penghasilan bagi masyarakat.

“Setelah berhasil menanam

berbagai varietas pada periode

tanam sebelumnya, kali ini

kelompok      mengoptimalkan

lahan mereka untuk menanam

blewah dan semangka. Pemilihan

varietas blewah dan semangka

ditujukan karena untuk

memenuhi permintaan pasar

pada saat Ramadan dan moment

Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.

Semangat dan keuletan dalam

merawat dan memanen dari

kelompok membuahkan hasil

Foto

: Dok

. PH

E

PHE WMO Optimalkan Produksi Pertanian Organik di Bangkalan

sumur eksplorasi WK Anggursi. 

Pengeboran akan dilakukan

selama  kurang lebih 44 hari

dengan Total Depth sekitar 3,500

ft-SS. “Terima kasih kepada SKK

Migas dan seluruh stakeholders

yang telah memberikan

dukungan kepada PHE Anggursi. 

Kami akan melaksanakan

kegiatan ini sebaik mungkin dan

senantiasa tetap memperhatikan

protokol kesehatan dan

keselamatan kerja,” ujarnya.

Surya Widyantoro, Manajer

Senior Operasi Survei &

Pengeboran Eksplorasi

SKK Migas, memberikan

dukungan dan mengapresiasi

tim PHE Anggursi yang telah

melakukan kordinasi intens

untuk persiapan pelaksanaan

komitmen pengeboran eksplorasi

Barakuda- 1X ini dengan SKK

Migas.

 

Tajak diresmikan langsung oleh

Direktur Eksplorasi PHE Medy

Kurniawan secara virtual dan

terhubung langsung dengan tim

lapangan di Rig Raniworo. Medy

memberikan semangat kepada

tim pengeboran dengan menyapa

pekerja di lapangan, serta kembali

mengingatkan No Incident, No

Accident, No Fatality, (Zero TRIR),

No Environment Damage dan No

Property Damage. “Kesehatan,

keselamatan dan perlindungan

lingkungan kerja merupakan

aspek yang harus terus dijaga,’’

ujar Medy. 

PHE Anggursi telah melakukan

berbagai langkah dalam

memastikan kelancaran

kegiatan pengeboran. Mulai dari

sosialisasi, hingga melakukan

pemeriksaan kesiapan

operasional. Langkah-langkah

tersebut dilakukan demi

menjamin kelancaran dalam

meraih target pengeboran yang

diinginkan.

Foto

: Dok

: PH

E

PT Pertamina Hulu Mahakam

memulai pengeboran sumur

eksplorasi TDE C-1X di utara

Lapangan Tunu, lepas pantai

Delta Mahakam, Kabupaten Kutai

Kartanegara, Kalimantan Timur.

Tajak sumur ini diawali dengan

Management Walk Through (MWT)

oleh Manajemen PHI dan PHM di

Rig Maera, pad 10 April 2021.

Agus Amperianto, General

Manager Zona 8, mengatakan

persiapan pengeboran dilakukan

cukup lama dan penuh kehati-

hatian, mengingat sumur ini

memiliki risiko dan tantangan

operasi yang tinggi karena

berkarakter High Pressure

yang sangat baik,  pada periode

tanam kali ini kelompok telah

berhasil panen blewah sebanyak

112,5 kg dan semangka

sebanyak 599 kg. Hasil dari

panen ini dipasarkan dengan

cara menawarkan langsung ke

penjual di pasar dan ada pula

tengkulak yang datang langsung

ke lokasi pertanian.

“Alhamdulillah sejak adanya

Pertamina, yang dulunya kita

High Temperature. “Untuk itu,

dalam pelaksanaannya PHM

menerapkan prinsip kehati-

hatian agar operasi pengeboran

berjalan lancar dan aman,”

katanya. 

Bayu Giriansyah, VP Exploration

PHI, dalam sambutannya

mengatakan, sumur TDE C-1X

merupakan satu dari lima sumur

eksplorasi di Regional 3 yang

merupakan Komitmen Pasti

untuk dibor oleh PHI. Upaya ini

merupakan usaha berkelanjutan

untuk terus menemukan

cadangan yang ekonomis demi

memperpanjang usia Wilayah

Kerja Mahakam. “Sumur TDE

C-1X merupakan play opener

akan membuka potensi prospek

eksplorasi sejenis di WK

Mahakam,” katanya.

Pada kesempatan yang sama,

Direktur Regional 3 Kalimantan

Chalid Said Salim, meminta

bertani hanya sebatas tahunan, 

dengan program Eco Edufarming

ini kita bisa panen dalam waktu

hanya dua bulan.” Ujar Jazzi,

Ketua Kelompok  Sangga Buana.

Selain rasa buah yang lebih

manis, metode pertanian

organik yang diterapkan oleh

kelompok menjadi daya tarik

tersendiri bagi pasar. Saat

ini, pemasaran buah-buahan

tersebut mampu menjangkau

agar kegiatan pengeboran ini

dapat menunjukkan aspek

operational excellence dari

Regional 3 dengan tetap

mengutamakan keselamatan. 

“Saya menekankan aspek

safety untuk selalu diperhatikan

dalam melaksanakan kegiatan

pengeboran ini,” kata Chalid. 

Chalid berharap agar

pelaksanaan pengeboran dapat

berjalan dengan aman dan

lancar.  Dalam operasi ini, PHM

menggunakan rig Maera milik

PT Apexindo Pratama Duta Tbk.

Pada 2021 PHM menargetkan

akan mengebor 73 sumur

pengembangan dan 2 sumur

eksplorasi, termasuk sumur

eksplorasi TDE C-1X. 

pasar yang ada di Tanjungbumi,

Kokop, Sepulu dan Tagungguh,

Kab Bangkalan. “Semoga adanya

program pertanian organik ini

bisa menjadikan petani

memiliki kemandirian ekonomi

dan dapat mengembangkan

potensi serta peluang pertanian

organik,” ujar Rahmat Drajat, Pjs

Manager Relation Pertamina

Subholding Upstream Regional

Jawa Timur dan Indonesia

bagian Timur.

PHM Bor Sumur Eksplorasi TDE C-1X

69

KUIS

70

PEPC

Injeksi

Mahakam

Medy Kurniawan

Eksplorasi

Split

Work Over

Barrel

PHE WMO

EOR

Rokan

AfE

Mahakam

PHI

Budiman Parhusip

PEP

PIEP

Donggi Senoro

Reservoir

P P I N J E K S I T T M Z T N

M E D Y K u R N I A W A N E Y

K P M S T L M D N A Y H S K L

S C O M Z A K S T W O A I S B

D I O I K O S P E O S K D P A

u I L A Y B E L D R R A T L R

X P H E W M O I R K K M E O R

M A X B W D K T R O K A N R E

M f T P S A M X u V Z M P A L

L E J H T A S S M E D K V S E

B u D I M A N P A R H u S I P

D D O M K D I E G T P S f M N

O K R S O D E P S D I C u J I

I S N D O N G G I S E N O R O

R E S E R V O I R S P J E S R

Cari dan lingkari kata yang tepat dalam kotak!

Tersedia lima hadiah berupa bingkisan menarik dari bagi pembaca yang menjawab tepat dan cepat!Kirimkan jawaban anda melalui email ke [email protected]

PT Pertamina Hulu Energi Jl. Letjen TB. Simatupang Kav. 99 Jakarta 12520 T: +62 21 2954 7000 phe.pertamina.com

HULU ENERGI

SUBHOLDING UPSTREAM