kaca baru.docx
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 kaca baru.docx
1/12
BAB I
PENDAHULUAN I
1.1 TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami proses pembuatan gelas dan kaca2. Untuk mengetahui material-material kaca3.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah proses produksi
1.2 Latar Belakang
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum
mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi
fisika merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur
partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun
dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang
sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara
teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang
tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa
alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-
sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat
kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.
-
8/14/2019 kaca baru.docx
2/12
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang
paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana
pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan.
Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di
suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan
orang Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum
Masehi, orang Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan
yang halus dan keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-
sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada
abad ke-12. Dalam abad tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat
industi kaca. Di jerman dan inggris, kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16.
Secara keseluruhan sebelum tahun 1900, industri ini merupakan seni yang
dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga ketat. Proses pembuatannyapun
bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada pengalaman. Kaca atau gelas
merupakan materi bening dan transparan (tembus pandang) yang biasanya di
hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida (SiO2), yang
secarakimia sama dengan kuarsa. dari segi fisika kaca dipandang sebagai zat cair
yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel
silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah
gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding
dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya
-
8/14/2019 kaca baru.docx
3/12
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 C. Kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak
berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk
jaringan kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok vitroida
atau termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks.
Senyawa tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca
atau gelas ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas
yang cukup, tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya
bahwa kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang
sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang
saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikelsilika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca atau
adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang
dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya.
Kaca atau gelas merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan
secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang dapat dibentuk menjadi
permukaan yang datar dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca atau gelas sebagai
bahan yang sangat berguna. Kaca atau gelas biasanya dicampur dengan bahan lain
untuk mengubah cirinya. Misalnya seperti kaca atau gelas bertimah hitam yang
menyebabkan kaca atau gelas menjadi lebih berkilauan, hal ini karena adanya
peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambahkan untuk mengubah ciri
termal dan elektriknya, seperti Pyrex. Penambahan barium juga dapat
meningkatkan indeks pantulannya, dan seriumditambahkan untuk kaca atau gelas
yang menyerap tenaga infra. Logam oksida juga ditambahkan untuk memberikan
warna pada kaca atau gelas. Peningkatan soda atau potash dapat menurunkan titik
-
8/14/2019 kaca baru.docx
4/12
lebur, sementara mangan ditambahkan untuk menghilangkan warna yang tidak
dikehendaki. Kaca atau gelas berwarna diperoleh dengan menambahkan sedikit
oksida logam peralihan. Misalnya, oksida mangan akan menghasilkan warna ungu,
oksida kuprum dan kromium memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt
memberikan warna biru.
2.2 Sifat-sifat Kaca dan Gelas
Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding
dengan keramik. Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan
proses pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan
sinar infra merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet.
Padatan amorf (short range order).
Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.
Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)
Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)
Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida.
Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.
Efektif sebagai isolator.
Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
2.3 Bahan Baku
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam
30 tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan sodamasih merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di
dunia.
a) PasirPasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh
karena itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir
kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas
pecah belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini
bersifat merusak warna kaca pada umumnya.
-
8/14/2019 kaca baru.docx
5/12
b)Soda (Na2O)Soda terutam di dapat soda abu padat Na2 CO3. sunber lainnya adalah
bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat
berguna untuk mengoksidasi besi dan unutk mempercepat pencairan.
c)Kaca Soda Gamping (soda lime glass)
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di
gunkan untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil,
atau lain-lain, gelas atau barang pecah belah.
2.4 Bahan TambahanSebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan
gamping. Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium
karbonat), salpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar
bersam berbagai oksida, karbonat serta garam-garam logam lain untuk membuata
kaca berwarna.
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain
seperti abrasif dan asam fluorida.
a)FeldsparMempunyai rumus umum P2O.Al2O36SiO2.feldspsr mempunyai
banyak keunggulan di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat
di lebur dan seluruhnya terdiri dari oksidasi pembentuk kaca
-
8/14/2019 kaca baru.docx
6/12
b)BoraxBorax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca
lembaran, boraks sekarang banyak di gunkan di dalam berbagai jenis kaca
pengemas.
c)Kerak Garam ( salt cake )Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan
kaca, demikian pula beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat,
dan sering di tentukan pada. Kerak garam ini di perkirakan dapat
membersihkan buih yang mengganggu pada tanur tangki. Sulfat ini harus di
pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi sulfit.
d)Arsen TrioksidaDapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang
dalam kaca.
e)NitratBaik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi
sehingga tidak terlalu kelihatan pada kaca produk.
f) Kalium NitratDigunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan
kaca optik.
g)Kulet (Cullet)Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak,
pecahan kaca beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai
10% atau bahkan sampai 80% dari muatan bhan baku.
h)Blok RefraktoriZirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina
elektrokast banyak di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.
2.5 BAHAN BAKARPada proses peleburan kaca sarana yang di gunakan adalah api yang sangat
panas untuk memanaskan tungku pemanas agar kaca dapat melebur sesuai dengan
suhu yang diinginkan atau tergantung pada jenis bahan yang di kehendaki.
-
8/14/2019 kaca baru.docx
7/12
2.6 PROSES PEMBUATANUrutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapt di pecah-pecah
menjadi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Transportasi bahan baku ke pabrik2. Pengaturan ukuran bahn baku3. Penimbunan bahan baku4.
Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan
pemuatannya ke tanur kaca
5. Reaksi pembentukan kaca di dalm tanur6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi7. Pembuatan bentuk produk kaca8. Penyelesaian produk kaca
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern denganmenggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi
dengan sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama.
Namun, dalam pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan
dengan tangan sehingga banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-
mana. Kecenderungan dewasa ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan
pencampuran secara tumpak dan mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak
ada lagi debu yang berterbangan selama penanganan kaca atau bahn bakunya.
2.7 PROSES BAHAN BAKU MENJADI PRODUKProsedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :
1. PELEBURANTanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki.
Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di
-
8/14/2019 kaca baru.docx
8/12
gunakan secara menguntungkan untuk membuat kaca khusus dalam jumlah
kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil pembakaran.Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui
proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari
lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini
tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri
meleleh, keculai biola bejana itu terbuat dari bejana platina.
Dalam tanur tanki (tank furnace), bahan tumpak itu dimuat ke satu
ujung suatu tanki besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang
terbuat dari blok-blok reflaktor, di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X
1,5 m dengan kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk
kolam di dasar tanur itu, sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke
sisi lain. Kaca halusan (fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu,
operasinya kontinyu. Dalam t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki
periuk, dindingnya mengalami korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan
umur tanki bergantung pada kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian
biasanya di tujukan pada reflaktori tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan
kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara
elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi
(regenerative furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua
perangkat ruang berisis susunan bata rongga. Gas nyala setelah
memberiakan kalornya pada waktu melalui tanur berisi akca cair, megalir
ke bawah melalui satu perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan
baja terbuka atau bata rongga (checkerwork). Sebagian besar dari
kandungan kalor sensibel gas keluar dari situ , dan isian itu berkisar antara
15000C di dekat pintu keluar. Bersamaan dengan itu, udara di panaskan
dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi yang telah di panaskan
sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar yang telah
terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di bandingkan
dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang waktu
yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan
-
8/14/2019 kaca baru.docx
9/12
bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang
berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya,kemudian melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit
demi sedikit setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya
menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya
harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu.
Kebanyakan kalor hilang dari tanur melalui radiasi, dan hanya sebagian
kecil yang termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya
sedikit karena radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair
itu dapat menyerang dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi
kaca cair, pada dinding tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.
Pasir 45,4 gamping 6,8
Soda abu 16 kulet 22,7
Kerak garam 4,5 other 0,5-
1,0
Serbuk batu bara 0,2
Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan
2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKANKaca dapat di bentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor
yang terpenting yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine
molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga
percetakan barang kaca dapat di selesaikan dalm tempo beberapa detik saja.
Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos
menjadi zat cair yang berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh
rancang yang harus di selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan
jarak bebas bantalan merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan
mesin cetak kaca merupakan prestasi besar bagi para insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenis mesin pembentuk kaca yang umum
yaitu kaca jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
-
8/14/2019 kaca baru.docx
10/12
A. Kaca TiupKebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong
pengembangan metode produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin
pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak dengan
menggunkana udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin
itu menghasilakanparison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
1. Jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya,
di gunkana dalam pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
2. Jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat
berbagai barang yang di buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan pres
dan tiup.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal
bundar yang berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun
menjauh dari permukaan kaca, di bika dan dilepasakan sehingga tinggal
parison yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan
mengurung parison itu dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca
itu mengalir ke dalam cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol
yang terbentuk sampai operasi pengumpulan. Kemudian, setelah
melepaskan botol itu, cetakan naik kembali mengungkung parison baru.
Operasi ini seluruhnya otomatis, dan kemudian kecepatan 60 unit per menit
bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.
Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan
penting dalam pembuatan barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini
kaca cair mengalir dari tanur melalui palung yang pada ujungnya
mempunyai sebuah lubang. Kaca jauth melalui lubang itu, dan di potong
dengan gunting mekanik sehingga merupakan suatu gumpal dengan ukuran
persis sebagaimana yang di kehendaki. Kaca itu lalu di teruskan melalui
suatu corong ke cetakan parison, yang melaui operasi pembetukan botol
dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan menempati posisinya,
-
8/14/2019 kaca baru.docx
11/12
sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan di tiup enap
(settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk lehernya. Cetakan
itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik dan udar di
suntikan pada tiup lawan (counter blow)melalui leher yang baru
terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka,
parison itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol
yang setengah jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian,
cetakan tiup akan mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk
selang waktu yang singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan
akhir, dan bersamaan dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar
pada botol itu. Cetakan tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan
botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah
meja bundar yang di kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold
table) dan meja tiup ( blow table). Berbagi operasi yang di sebutkan di atas
berlangsung pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan
meja di kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik
dan berbagai operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan
dengan gerakan meja oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang
tersebut terakhir itu merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling
mahal di antara semua peralatan yang di gunakan.
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAPUntuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca
harus disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin
maupun yang di buat dengan tangan. Secara singkat, penyangaina
menyangkut dua macam operasi yaitu :
a. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selamabeberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan
-
8/14/2019 kaca baru.docx
12/12
dalam denagn jalan pengaliran plastik sehingga regangannya kurang dari
sustu maksimum yang di tentukan.
b. Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukupperlahan sehingga regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum
lehr atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu ruang pemanasan
yang di rancang dengan baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga
memenuhi persyaratan yang di sebut di atas.
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di
sebabkan oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca
merancang kaca yang dapat menangani kondisi tegangan termal dan
mekanii tertentu. Dengan data di atas sebagai dasar para insinyur berhasil
membuat peralatan penyangat kontinyu dengan pengaturan suhu otomatik
dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat di laksanakan dengan
biaya bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.
4. PENYELESAIANSemua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian
yang relatif sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut
pembersihan, penggosoakan, pemolesan, pemotongan, gosok-semprot
dengan pasir, pemasangan email klasifikasi kwalitas, dan pengukuran.
Walaupun tidak semua harus dilakukan unutk setiap barang, namun satu
atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di perlukan.