laporan akhir pengabdian kepada...

21
1 lAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENDAMPINGAN PEMBUATAN PETA TREKING DAN DIVERSIFIKASI PRODUK WISATA ALTERNATIVE POKDARWIS BHUANA SHANTI DIPA UNDIKSHA Nomor:023.04.2.552581 Revisi I Tgl 5 Februari 2015 OLEH: Nyoman Dini Andiani S.St.Par.,M.Par. NIDN 0005048304 (Ketua Tim Pengusul) Ni Made Ary Widiastini S.St.Par.,M.Par. NIDN 0016048103 ( Anggota Tim Pengusul) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA OKTOBER 2015

Upload: doanminh

Post on 13-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

lAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENDAMPINGAN PEMBUATAN PETA TREKING DAN DIVERSIFIKASI

PRODUK WISATA ALTERNATIVE POKDARWIS BHUANA SHANTI

DIPA UNDIKSHA Nomor:023.04.2.552581

Revisi I Tgl 5 Februari 2015

OLEH:

Nyoman Dini Andiani S.St.Par.,M.Par. NIDN 0005048304

(Ketua Tim Pengusul)

Ni Made Ary Widiastini S.St.Par.,M.Par. NIDN 0016048103

( Anggota Tim Pengusul)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

OKTOBER 2015

2

3

Ringkasan

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bhuana Shanti yang berada di Desa Bebetin merupakan

salah satu dari 12 POKDARWIS yang ada di Kabupaten Buleleng, POKDARWIS Bhuana shanti,

dalam perjalanan nya selama 7 tahun telah berupa mengoptimalkan potesi yang dimiliki desanya.

guna menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke desa bebebetin diperlukan ide creative untuk

bisa memadupadankan potensi yang ada di desa bebetin.

Penyelenggaraaan Kegiatan P2M di Desa Bebebeti yang mengarah pada Kelompok Sadar Wisata

yang ada di Desa Bebetin sengaja dilakukan guna menjawa IbM POKDARWI permasalahan yang

di alami oleh kelompok ini dalam mengkemas potensi yang dimiliki oleh Desanya sehingga tidak

monoton, Permasalahan akan ketidakmampuan Para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ini

dalam membuat diversivikasi produk wisata dari potensi yang dimilikinya, membuat Desa Bebetin

Tidak terlalu mendapat perhatian dari wisatawan.

Adapun Metode pendekatan yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan mitra adalah melalui

metode pendekatan partisipatif yaitu melalui pembinaan dan serta pendampingan dalam

merancang produk wisata untuk nantinya bisa dituangkan dalam satu peta trekking yang

memunculkan berbagai macam paket wisata.

Dengan demikian keseluruhan proses transfer IPTEK yang telah dilaksanaka dengan pola

pendampingan yang meliputi:penyusunan potensi yang ada, pembuatan sketsa peta,

pengkombinasian produk wisata.

Kata Kunci: POKDARWIS, peta trekking

4

PRAKATA

Segala Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa (Hyang Widhi Wasa ) atas

karunia- Nya sehingga laporan kemajuan Program Pengabdian Kepada Masyrakat

yang Berjudul” Pendampingan Pembuatan Peta Treking Dan Diversifikasi Produk Wisata

Alternative Pokdarwis Bhuana Shanti“ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Pada Kesempatan yang berbahagia ini kami mengucapkan terimakasih Yang sebesar

besarnya terhadap Keua LPM UNDIKSHA yang telah memprcayai program ini

untuk dibiayai, dan terimaksih pula kepada Mitra POKDARWIS Bhuana Shanti

yang telah memberikan kepercayaanan kepada kami untuk bersama sama menjawab

permasalahan yang dialami oleh kelompoknya. Rsa terimakasih pula kami

sampaikan kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan program ini.

Kami sadari laporan ini sangatlah kurang sempurna secara tata penulisan yang

kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam

pelaksanaan program Pengabdian Bagi Masyrakat pada POKDARWIS Bhuana

Shanti Bebetin, besar harapan kami adanya saran dan masukam membangun bagi

kesempurnaan laporan ini nantinya akan dikembangkan menjadi laporan akhir

Tim Penyusun

5

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................... i

Halaman Lembar Pengesahan ........................................................................... ii

Ringkasan ........................................................................................................... iii

Prakata ................................................................................................................ iv

Daftar Isi .............................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Analisis Situasi ................................................................................................ 1

1.2 Permasalahan Mitra ........................................................................................ 2

BAB II TARGET DAN LUARAN .................................................................... 3

2.1 Target .............................................................................................................. 3

2.2 Luaran ............................................................................................................. 3

BAB III METODE DAN PELAKSANAAN ..................................................... 4

3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................................... 4

3.2 Metode dan Pelaksanaan ................................................................................. 4

BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................... 6

4.1 Kualifikasi Tim Peaksana Kegiatan ................................................................ 6

4.2 Pembagian Tugas Tim Pelaksana Kegiatan .................................................... 7

BAB V Hasil Yang Dicapai ................................................................................ 9

5.1 Diklat dan Pendampingan Pembutan Paket Wisata ........................................ 9

BAB VI Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI

Seiring kesadaran masyarakat Buleleng dengan pemanfaatan potensi alam sebagai daya

tarik wisata, maka di Kabupaten Buleleng telah banyak pula terbentuk POKDARWIS (kelompok

sadar wisata). POKDARWIS adalah salah satu alternatif pengembangan pariwisata terkait dengan

kampamye sadar wisata. Pengembangan pariwisata yang dilakukan kelompok sadar wisata

(pokdarwis) melalui berbagai kegiatan antara lain pembinaan kelompok swadaya dan swakarsa

masyarakat yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan pariwisata. Dengan harapan dapat

mencapai tujuan bahwa dengan terbentuknya pokdarwis dapat sebagai mitra pemerintah dalam

meningkatkan kesadaran masyarakat dibidang pariwisata, meningkatkan sumberdaya manusia,

mendorong terwujudnyaa sapta pesoana (keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan, kebersihan,

keramah-tamahan, dan kenangan), meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan

daya bsaing serta memu;lihkan pariwisata secara keseluruhan.kelompok sadar wisata

(POKDARWIS) yang dimiliki Kabupaten Buleleng tersebar disepanjang wialayah yaitu desa-desa

yang ada di Bali Utara, salah satunya diantaranya adalah Kelompok Sadar Wisata Bhuana Shanti

Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng.

POKDARWIS Bhuana Shanti Bebetin yang terbentuk dari tahun 2009 telat mencoba untuk

menjaga dan mengembangkan potensi desanya, bukit Bebetin memiliki daya tarik yang sangat

mempesona. Bukit ini sangat ideal untuk rekreasi seperti trakking. Bukit Bebetin berlokasi

dikecamatan Sawan 20 km Ssebelah timur kota Singaraja, terletak disebelah utara Air Terjum

Sekumpul (1 km). Fasilitas yang tersedia adalah tempat parkir untuk umum. Dari pengamatan

secara umum, kebanyakan wisatawan yang datang ke tempat ini adalah wisatawan mancanegara

yang Independent, mereka membawa kendaraan sendiri. Setiap saat tempat ini ramai dikunjungin

wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara. Lokasi objek Bukit Bebetin terletak

dikawasan yang sanagat strategis yakni diapit oleh tiga objek wisata terkenal yaitu Air Terjun

Sekumpul, Air Terjun Mempeh Galungan dan Air Sanih. Sebagai latar belakang adalah Bukit

Sekumpul. Bukit Catu Galungan dan Bukit Sudaji disebelah Baratnya. Trecking dimulai dari

halaman parkir menuju Pura Puseh Desa Bebetin dengan kemegahannyandilanjutkan dengan

melihat dari dekat penangkaran satwa langka (kijang) Pesiraman (sumber mata air tanah tertinggi

7

yang di keramatkan khusus untuk upacara Pujawali di Pura Puseh. Perjalnan dilanjutkan dengan

melihat pohon langka besar (Pole) yang dikeramatkan kemudian berjalan melingkar melewati

perkebunan warga. Disepanjang perjalanan kita dapat menikmati buah jambu Mente pada

musimnya. Selanjutnya perjalanan dilanjukan menuju bangkian Jaran yang dikenal dengan nama

“Sky Garden”. Pantas saja karena taman hias yang berada diketinggiannya.di Tengah-tengah “Sky

Garden” berdiri menjulanya menara pengintaian dilengkapi 2 (dua) buah teleskop untuk melihat

keindahan panorama yang berada disekelilingnya bahkan daerah Kota Singarajapun bisa dilihat

dengan jelas dari menara tersebut.

Beberapa potensi alam yang telah dikelola oleh POKDARWIS Bhuana Shanti seharusnya

bisa mkemberikan daya terik tersendiri untuk mampu meningkatkan kunjungan wisatawan

mancanegara dan wisatawan lokal, akan tetapi seperti yang disampaikan ketua POKDARWIS

Bhuana Shanti “Made Marsana” Ketua POKDARWIS ini merasa perlu kelompoknya mendapat

beebrapa bentuk binaan dan pendampingan melalui beberapa kegiatan pelatihan guna mkembuat

peta paket wisata di Desa Bebetin. Pembuatan Peta tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan

jalur trekking yang akan yang dilalui oleh calon wisatwan. Pembuatan peta jalur treking ini terbagi

menjadi 3 level yaitu short, medium, dan long. Dalam mengembangkan potensi alam di Desa

Bebetin hanya baru dibuatkan peta jalur, treking.

1.2 PERMASALAHAN MITRA

Adapun bentuk permasalahan yang dihadapi mitra Pokdarwis Bhuana Shanti Desa Bebetin

secara umum adalah kurangnya kemapuan di tingkat keterampilan manajerial yaitu belum

dimilikinya pengetahuan tentang bagaimana cara pengembangan potensi wisata belum dilakukan,

hal ini perlu diperhatikan lagi mengingat potensi wisata alam yang dimiliki Desa Bebetin bisa di

kembangkan untuk dijadikan produk wisata baru.

Dari beberapa kendala yang telah disampaiakan oleh Ketua POKDARWIS Bhuana Shanti,

maka perlu dilakukan pengabdian masyarakat terhadap pendampingan pembuatan peta treking dan

diversifikasi produk wisata alternative pokdarwis Bhuana Shanti Bebetin. Kegiatan pengabdian

masyarakat di Desa Bebetin dengan Mitra kelompok sadar wisata Bhuana Santi. Terkait dengan

pendampingan pembuatan peta treking dan diverifikasi produk wisata alternative pokdarwis

Bhuana Shanti Desa Bebetin.

8

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Target dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat pada Kelompok Sadar Wisata

(Pokdarwis) Bhuana Shanti Desa Bebetin adalah mampu menjawab permasalahan dalam

membuat jalur atau peta paket wisata, karena mereka belum mampu untuk membuat paket

wisata yang baik yang mampu memperkenalkan daerah wisata di desa masing-masing

secara optimal. Saat ini Paket wisata yang sudah dibuat bersifat monoton karena hanya

menawarkan wisata trekking yang ada di desa masing-masing. Padahal berdasarkan dari

Ilmu Product Pemasaran bisa dibuat paket wisata dengan diservikasi produk dengan

menggabungkan potensi wisata yang bisa ditawarkan agar tidak monoton. Misalnya, jika

daerah wisata bisa dibuat dengan menawarkan wisata meditasi disamping wisata trekking

yang sudah ditawarkan, Para Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bisa menggabungkan

wisata trekking dengan wisata meditasi. Jika ada masyarakat di sekitar daerah wisata yang

memiliki rumah tua atau memiliki nilai sejarah tersendiri, wisatawan yang datang bisa

menginap di rumah tersebut agar bisa merasakan suasana seperti halnya berada dan hidup

seperti warga lokal disana dan disamping itu juga wisatawan yang datang juga bisa

menghabiskan waktu di daerah tempat wisata menjadi lebih lama dengan membuatkan

paket wisata. Hal ini berarti anggota POKDARWIS akan mendapatkan pengetahuan dan

keterampilan pembuatan produk wisata alternative dan kemudian mampu menuangkannya

dalam satupaket peta wisata nantinya.

2.2 Luaran

Adapun luaran yang telah tercapai adalah kemampuan para anggota POKDARWIS dalam

mengkombinasikan berbagai jenis produk wisata yang dimiliki desanya seperti wisata air yang ada

permandian kolam, dan penggabungan antara wisata trekking dengan wisata spiritual, dimana

paket penggabungan tersebut digabungkan dalam satu peta paket wisata.

9

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Bhuana Shanti yang terletak di Desa Bebetin

yang terbentuk dari tahun 2009, Desa Bebetin berlokasi di Kecamatan Sawan, 20 km sebelah

Timur Kota Singaraja dengan jarak tempuh 40 menit dari ibu kota kabupaten Buleleng dengan

menggunakan kendaraan bermotor. Waktu kegiatan berlangsung yaitu di Desa Bebetin dan

juga berdasarkan perjanjian dengan kelompoknya, dan khusus kegiatan peresmian pembukaan

kegiatan ini dilakukan di kampus UNDIKSHA dengan bergandengan pada kegiatan IbM yang

terkait dengan kegiatan POKDARWIS Buleleng

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode pendekatan yang ditawarkan dalam mengatasi berbagai permasalahan mitra

adalah melalui pembinaan dan memberikan pendampingan langsung dan terarah dengan

memberikan kesempatan untuk berpartisipasi langsung dalam menyusun potensi potensi yang

bisa di buat sebagai altenative pariwisata baru dan juga membuat sket peta trekking yang

disesuaikan dengan potensi yang telah digabungkan tersebut. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan untuk mengatasi persoalan mitra sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya

adalah sebagai berikut:

a) Melakukan pembinaan kepada para POKDARWIS untuk mendata potensi yang ada di Desa

masing-masing. Dalam hal ini bertujuan agar potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa

agar bisa diketahui dan bisa mendapatkan sasaran untuk tujuan yang sesuai dengan daerah

wisata yang dimiliki masing-masing desa oleh Para POKDARWIS.

b) Memberikan pendampingan dalam pembuatan paket wisata berdasarkan data yang diperoleh.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah menyasar target pasar wisatawan, serta dengan

dibuatnya peta paket wisata akan memudahkan dalam mengelompokan paket wisata yang bisa

dibuat, adapun beberapa kelompok paket wisata seperti paket wisata Trekking, paket wisata

Edukasi, paket wisata meditasi.

10

c) Melakukan pembinaan dan pendampingan pengumpulan data-data tersebut agar

bisa dibuatkan dalam sebuah peta trekking yang memuat paket wista alternative.

Adapun prosedur kerja yang dilakukan untuk mendukung realisasi metode yang

ditawarkan tersebut adalah terfokus pada upaya peningkatan metode pemasaran wisata

adventure dengan di dukung dari beberapa produk yang akan di hasilkan saat pelatihan dan

pendampingan di Desa Sambangan, dan Desa Bebetin Kabupaten Buleleng. Kegiatan akan

dikemas dalam 3 (tiga) tahapan yakni: (1) tahap sosialisasi dan diseminasi tentang

Pariwisata dan pengelolaan manajemen usaha untuk bisa menghasilkan peta paket wisata,

(2) tahap pelatihan penggunaan TIK dalam menciptakan pemasaran berbasis IT

(pemasaran secara online) yang akan sekaligus menghasilkan konten website, dan brosur

dan (3) tahap pendampingan pembuatan Buku Panduan Wisata.

11

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kualifikasi Tim Pelaksana Kegiatan

Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

memiliki motivasi kuat dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui berbagai

pusat layanan yang dimilikinya, antara lain Pusat Layanan Pendidikan Sekolah dan Masyarakat,

Pusat Layanan Penerapan IPTEK dan Dampak Lingkungan, Pusat Layanan KKN dan KKL, dan

Pusat Layanan Kewirausahaan dan Konsultasi Bisnis. Jumlah kegiatan P2M dosen UNDIKSHA

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir meliputi 230 judul yang didanai oleh PT sendiri, 15 dari

Kemendiknas/Kementrian terkait, dan 8 judul dibiayai institusi dalam negeri di luar Kemendiknas.

Jumlah dosen yang terlibat PKM dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 700 orang dari PT sendiri,

49 dari Kemendiknas, dan 24 dari institusi dalam negeri di luar Kemendiknas.

Selama kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir, LPM telah berhasil melaksanakan berbagai

kegiatan pengabdian dengan memberdayakan potensi stakeholder dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan data base LPM tahun 2011, terdapat 57 kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

telah berhasil dilaksanakan baik dengan pendanaan dari DIPA lembaga maupun dari DP2M Dikti

dengan besaran dana Rp.5.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,-. Berdasarkan capaian yang

diperoleh LPM Undiksha dapat dikategorikan sebagai bentuk kinerja yang sangat membanggakan

dan akan semakin termotivasi untuk meningkatkan kinerja LPM kedepannya.

Dalam program penerapan IPTEKS bagi masyarakat ini diperlukan kepakaran yang mengetahui

tentang berbagai persoalan dan kebutuhan yang dihadapi mitra. Berdasarkan analisis situasi yang

ada, maka permasalahan para POKDARWIS di Desa Sambangan, Desa Bebetin adalah dalam hal

kurangnya media promosi dan pemasaran dalam mengembangkan daerah wisata yang dimiliki

masing-masing, serta rendahnya keterampilan di bidang pengelolaan manajemen usaha dan

berbasis TIK yang menyebabkan kurang dikenalnya wisata alam yang ada di Bali Utara,

Kabupaten Buleleng.

Untuk itu diperlukan pelaksana kegiatan yang memiliki kepakaran atau pemahaman keilmuan

di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , serta di bidang manajemen usaha. Para

pengusul kegiatan ini sangat relevan dengan bidang keilmuan masing-masing yaitu: Magister Ilmu

Pariwisata yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang pengelolaan dan perencanaan

12

produk wisata (Nyoman Dini Andiani, S.ST.Par., M.Par), dan Doktor Magister Ilmu Pariwisata

yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang pengelolaan manajemen usaha /tourism and

hospitality service (Trianasari Phd). Serta dengan mendatangkan beberapa nara sumber terkait

dengan produk luaran yang ingin dihasilkan.

4.2 Pembagaian Tugas Tim Pelaksana

Adapun Susunan Tim Pelaksana Meliputi

Ketua Tim Pelakasana

Nama : Nyoman Dini Andiani

Ijasah S1 : S1 Pariwisata (Univ. Udayana)

Ijasah S2 : Kajian Pariwisata (Uni. Udayana)

Anggota I Tim Pelaksana

Nama : Ni Made Ary Widiastini

Ijasah S1 : S1 Pariwisata (STP Nusa Dua Bali)

Ijasah S2 : Magister Ekonomi (Uni. Udayana)

Sesuai dengan tupoksi nya, adapun tugas dari ketua pelaksana dan anggota pelaksana adalah

Tugas Ketua ; Mengkoordinasikan seleuruh bentuk kegiatan dan menghubungi pihak mitra serta

mempersiapkan nama nama nara sumber yang akan memberikan pelatihan sesuai dengan target

luaran yang diharapkan dari program kerja yang dibuat.

Tugas Anggota pelaksana I : Berkordinasi dengan ketua serta menyiapakan surat menyurat

untuk peminjaman temat, surat ke nara sumber, serta menyediakan media media yang di perlukan

guna mendukung kegiatan program pengabdian pada masyarakat ini.

13

Adapun Jadwal kegiatan dapat disampaikan sebagai berikut.

Tabel 4.1.

Mekanisme Pelaksanaan dan Jadwal Kegiatan

No Mekanisme Kegiatan Jadwal (5 = April, dstnya)

5 6 7 8 9 10 11

1. Rapat persiapan dan orientasi yang

melibatkan tim IbM, pakar dan partisipan

kolaboratif (kepala desa, ketua kelompok

Sadar Wisata masing-masing desa, dinas-

dinas terkait)

2. Penandatangan kontrak kerja

3. Pembukaan Kegiatan secara resmi

4. Memberikan pengertian tentang

pentingnya peta Treking

5. Melakukan diskusi Objek Treking yang

akan dilewati dan pebuatan draft awal

peta

6. Pendampingan pembuatan paet wisata yang

tertuang pada peta tersebut

7. Pendampingan finalpearnaan peta

8. Rapat evaluasi dan refleksi pelaksanaan

kegiatan.

9 Monev, pelaporalan dan publikasi kegiatan

14

BAB V

HASIL YANG DICAPAI

Pelaksanaan Pengabdian Kegiatan Pada Masyarakat IbM POKDARWIS Buleleng, telah

mencapai 100 % . Dalam hal ini telah berapa kegiatan yang diselenggarakan yaitu

1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya peta,

2. Melakukan diskusi mengenai objek-objek treking,

3. Membuat sketsa jalur trekking,

4. Kegiatan Pendampingan memasukan konten-konten paket wisata pada sketsa peta dan ;

5. Kegiatan Evaluasi program tentang ketermanfaatan atau fungsi peta untu Kelompok dan

bagi wistawan.

5.1 Pendampingan penyusunan diversifikasi produk wisata

Gambar 5.1 Gambar sebelum treking ke objek penentuan paket wisata jalur treking

1. Kegiatan awal yaitu pendampingan awal menuju lokasi treking dan mendata potensi yang

dimiliki oleh Desa Bebetin yang bisa dikelola oleh kelomok POKDARWIS. Kegiatan P2M

ini dibuka secara resmi bersamaan dengan kegiatan IbM yang kebetulan tentang

15

POKDARWIS Buleleng juga. Pada perjalanan kegiatan P2M ini, kegiatan lebih sering

dilakukan dengan diskusi bersama ketua Kelompok POKDARWIS (Pak Made Marsana)

dan pemadunnya (Pak Cening), kegiatan berkumpul dengan anggota Kelompok dan terus

memberikan pemahaman tentang pentingnya peta baik bagi wiatawan maupun bagi guide

lokal.

Gambar 5.2 Kelomopk Pokdarwis mengikuti Pembukaan

Gambar 3. Ketua Pelaksana P2M memberikan Materi

Diskusi tentang pentingnya dan cara pembuatan diversifikasi produk wisata. Dalam kegiatan

diruang seminar kelompok bersama tim penyelenggara bersama sama membahah tentang paket

yang akan di tuangkan pada peta yang akan dibuat, karena tujuan dr peta ini bisa sekaligus

sebagi media promosi yaitu brosur yang berisi peta trekking selama wisatawan bekunjung ke

Desa Bebetin.

Kegiatan selanjutnya Melakukan diskusi mengenai objek-objek treking, objek trekking

yang akan di lewati di kemas sedemikian rupa, sehingga wisatawan tidak hanya melalui daerah

tersebut, akan tetapi bisa melakukan aktivitas.

16

Dalam Membuat sketsa jalur trekking, Pemandu yang paling sering mengantarkan

wisatawan yaitu Pak Cening, seperti terlihat pada gambar 5.2 beberapa point penting

dicoba untuk di tuangkan sehingga bermanfaat bagi wisatawan.

Gambar 5.3 Diskusi denga Pak Cening saat membuat draft peta

Dengan data yang ada maka Kegiatan yang telah dilakukan pula adalah dengan terus

memberika pendampingan dalam memasukan konten-konten paket wisata pada sketsa peta

dan ;

Kegiatan terakhir yang telah dilakukan adalah bersama sama kelomok memperhatikan

sekaligus mensimulasikan paket yang akan di tawarkan pada tamu tersebut sehingga

kegiatan paket wisata yang di tawarkan nantinya jelas ketermanfaatan atau fungsi peta

untuk Kelompok dan bagi wisatawan.

Gambar 5.3 Foto Bersama

setelah trekking

17

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dalam kegiatan yang telah berlangsung dapat diambil kesimpulan bahwa kordinasi

masyarakat dalam hal ini mitra sangat koperatif, sehingga tujuan kegiatan pelaksanaan

menghasilkan peta paket wisata telah tercapai. Hasil dari luaran yang di hasilnyapun sesuai

dengan harapan masyarakat, dan seiring bersambut dengan kegiatan IbM yang di

laksanakan oleh tim lain, luaran dana Dipa P2M ini dapat melengkapi luaran dari kegiatan

IbM yang dilakukan juga pada beberapa kelompok POKDARWIS. Luaran tersebut di

lampirkan pada lampiran. POKDARWIS Bhuana Shanti sangat merasakan ketermanfaat

diversifikasi produk yang diarahkan oleh tim P2M UNDIKSHA.

6.2 Saran

Program serupa tidak hanya berhenti pada program ini saja, karena masyarakat

merasa masih perlu pendampingan dalam mengkemas potensi desanya serta membuat

tampilan untuk bisa potensi tersebut diktahui dan pada akhirnya dikunjungi oleh calon

wisatawan baik asing maupun wisatawan mancanegara. Desa Bebetin dapat di kelola oleh

POKDARWIS Bhuana Shanthi sebagai Desa Wisata sehingga Kelompok ini perlu

mendapatkan pendampingan terus dalam memajukan pariwisata di Desanya.

18

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2006. Data Monografi Desa Bebetin, Kabupaten Buleleng.

Dalem, A. A. G. R. 2004a. Merumuskan prinsip-prinsip dan kriteria ekowisata daerah Bali. Jurnal

Lingkungan Hidup Bumi Lestari 4 (2) : 86 – 90

Dalem, A. A. G. R. 2004b. Ekowisata dan agrowisata. Makalah disampaikan pada penataran

Kelompok Sadar Wiasata Denpasar tanggal 25-31 Juli 2004. Sebagian besar isi makalah ini pernah

disampaikan dalam seminar ”Dengan Ekowisata Menuju Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan”

di Auditorium Universitas Udayana Denpasar, 29 Juni 2002.

Kartajaya, Hermawan. 2003. Marketing in Venus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kotler, P & Bowen, J.T. & Makens J.C. 2006. Marketing for hospitality and tourism, Pearson

Education, Inc., New Jersey.

Pendit, Nyoman. 1999. Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

STP Bali. 2000. Evaluasi Produk Wisata Air Terjun Sambangan Kecamatan Sukasada Kabupaten

Buleleng Propinsi Bali. STP: Nusa Dua Bali

Sudibya, Bagus, 2003, Prospektif Agrowisata dan Ekowisata di Kabupaten Buleleng Propinsi Bali

(Makalah ini disampaikan pada Seminar menjadikan Buleleng sebagai Daerah Tujuan Wisata

Agrotourisme dan Ekotourisme pada tanggal 25 Agustus 2003).

Wahab, Salah, 1989, Pemasaran Pariwisata, Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Wiratno. 2. Model Analisis Dalam Pengembangan Wisata Alam. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Offset

19

LAMPIRAN – LAMPIRAN

20

21

RUTE TREKKING BUKIT BEBETIN

PURA PUSEH

POHON LANGKA

(POLE)

PESIRAMAN

PENANGKARAN

KIJANG PENANGKARAN

KIJANG

PURA PUSEH

PROSES TUAK

MANIS

PANORAMA BUKIT

PANORAMA BUKIT PROSES TUAK

MANIS

PANORAMA BUKIT

PANORAMA BUKIT