lapsus konjungtivitis trakhoma

8/18/2019 Lapsus Konjungtivitis Trakhoma

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-konjungtivitis-trakhoma 1/9

LAPORAN KASUS

KONJUNGTIVITIS TRAKHOMATOSA

OLEH:

ALHIMNI RUSDI

212.121.0065

PEMBIMBING

dr. FENTI KUSUMAWARDHANI HIDAAH! S".M

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2016



BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 L#$#r B%&#'#()

Konjungtivitis adalah inflamasi yang terjadi pada konjungtiva mata. Penyakit ini adalah

penyakit paling umum yang terjadi di dunia. Penyakit ini bervariasi dalam tingkat

keparahan dimulai dari hiperemi ringan hingga konjungtivitis yang cukup parah sampai

keluarnya nanah. Penyakit ini biasa disebabkan oleh faktor dari luar (eksogen), dan jarang

dijumpai kasus dimana penyebabnya adalah faktor dari dalam (endogen).

Trakhomatosa adalah salah satu penyakit paling tua yang pernah ada. Penyakit ini sudah

diketahui sejak 2 abad sebelum masehi dan mampu menyerang semua ras yang ada.

!engan "## juta ji$a manusia di dunia yang pernah terjangkit penyakit ini, inilah penyakit yang paling sering muncul dalam daftar penyakit kronis yang ada di dunia ini.

Trakhomatosa biasanya muncul secara bilateral. Penyakit ini menyebar melalui kontak

langsung, dan biasanya dari anggota keluarga terdekat, yang juga harus diperiksa dalam

penanganannya. %ektor paling sering dari penyakit ini adalah serangga, khususnya lalat.

&entuk akut dari trakoma lebih infeksius daripada bentuk sikatriknya, dan semakin besar

inoculum, semakin besar pula tingkat keparahan dari penyakitnya. Penyebarannya kerap

kali disangkutpautkan dengan penyebaran konjungtivitis bakterial dan dengan musim

panas di negara tropis dan subtropis ('iordanva, 2##").

1.2 R*+*,#( M#,#&#-

*. &agaimana anatomi histologi dan fisiologi konjungtiva mata+

2. &agaimana definisi, patofisiologi, gejala klinis, penegakan diagnosa dan

penatalaksanaan konjungtivitis Trakhomatosa+

1. T*/*#( P%(*&,#(

*. engetahui anatomi, histologi dan fisiologi konjungtiva mata

2. engetahui definisi, patofisiologi, gejala klinis, penegakan diagnosa dan

penatalaksanaan konjungtivitis Trakhomatosa1. M#(##$ P%(*&,#(

*. enjadi salah satu referensi pembelajaran bagi mahasis$a kedokteran khususnya

preklinik dalam bidang pengetahuan medis tentang mata

2. enambah $a$asan dalam ilmu kedokteran khususnya dalam bidang kesehatan mata

BAB 2

LAPORAN KASUS

2.1 K#,*,



2.1.1 A(#+(%,,

#. Id%($$#,

-ama -y. /

0sia 11 tahun

tatus enikah

Pendidikan Tamat !

Pekerjaan &uruh pabrik

3. K%&*-#( U$#+#

Kedua mata merah

4. R##$ P%(#'$ S%'#r#()

Pasien mengeluh kedua mata merah dan berair sejak 2 minggu yang lalu, mata merah

disertai dengan keluar kotoran mata ber$arna kekuningan

d. R##$ P%(#'$ D#-*&*

udah beberapa kali menderita sakit mata merah seperti ini dan sembuh sendiri dengan

obat tetes beli di $arung

%. R##$ T%r#"

3bat tetes mata (4nsto)

. R##$ P%(#'$ K%&*#r)#

uami dan anak yang tinggal serumah juga sering mengalami keluhan mata merah

). L%,$&%

Pasien tinggal di lingkungan padat penduduk, rumah semi permanen di bantaran sungai.

5ingkungan kotor dan kumuh

2.1.2 P%+%r',##( F,'

#. S$#$*, G%(%r#&,

Keadaan umum baik

Kesadaran compos mentis



%ital sign T! **#6# mm7g '' *286menit T& *1# cm

-adi #86menit T a8 9:,;3< && 1* kg

3. K%"#&# d#( L%-%r

Kepala (mata di status lokalis), tidak didapatkan kelainan

5eher tidak didapatkan kelainan

4. T-7r#',

<or 4ctus cordis mid clavicular line sinistra, batas jantung kanan

parasternal line sinistra, 7' #86menit reguler, bising ()

Pulmo simetris, stem fremius !, sonor, vesikuler, ronkhi6$hee=ing ()

d. A3d7+%(

supel, hepar6lien tidak teraba, tidak teraba tumor, tidak nyeri tekan, tanda cairan bebas

(), &0 9:86menit

%. E',$r%+$#, S*"%r7r8I(%r7r

simetris, hangat, anemis ()

. S$#$*, L7'#&, P%+%r',##( O$#&+7&7),

Pemeriksaan dengan head loupe dan senter > oftalmoskop direk

:6: ?% :6:

n6p T43 n6p

Keduduka

n

3rthoforia

Pergerakan

@olikel >, papil >, linier scar >, secret

mukopurulentP

@olikel >, papil >, linier scar>, secret

mukopurulent

4njeksi konjungtiva >, injeksi silier >,

7erberts Pits > di limbus superior <&

4njeksi konjungtiva >, injeksi silier >,

7erberts Pits > di limbus superior

/ernih < /ernih

!alam, sel 6 flare <3? !alam, sel 6 flare

&ulat, sentral, refle8 cahaya > 46P &ulat, sentral, refleks cahaya >/ernih 5 /ernih



/ernih % /ernih

Papil bulat, batas tegas, <!' #,9,

aa6vv 269, ' >, retina baik @

Papil bulat, batas tegas, <!' #,9,

aa6vv 269, ' >, retina baik

2.2 W7r'() D#)(7,#&erdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana tertera di atas, dapat disimpulkan bah$a

-y. / menderita konjungtivitis trachoma

2. P%(#$#&#',#(##( K#,*,

0ntuk kasus konjungtivitis Trakhomatosa yang diderita -y. / diatas, penatalaksanaan

yang dianjurkan adalah

Tetrasiklin **,1 g6hari per oral selama 9" minggu

!oksisiklin *## mg per oral selama 9 minggu atau eritromisin * g6hari per oral

selama 9" minggu

2. T(/#*#( P*,$#'#

2..1 A(#$7+ K7(/*()$9#

Aambar ?natomi Konjungtiva (%an !e Araff. 2##*)

Konjungtiva adalah membran epitel tipis yang mengeluarkan mukus dan berada di

sisi interior dari kelopak mata dan menghadap sisi anterior dari bola mata.

Konjungtiva terdiri dari lapisan epitel stratified squamous yang ketebalannya

bervariasi di regio yang berbeda. Konjungtiva yang ada di palpebral cukup tebal

dan melekat pada bagian tarsal dari kelopak mata, sedangkan konjungtiva yang

menghadap pada bagian anterior bola mata disebut sebagai bulbar conjunctiva.

2..2 H,$7&7) K7(/*()$9#



Aambar 7istologis Konjungtiva

ecara histologis konjungtiva tersusun dari berbagai lapisan sepertiB 5apisan epitel

konjungtiva terdiri dari dua hingga lima lapisan sel epitel silinder bertingkat,

superficial dan basal. 5apisan epitel konjungtiva di dekat limbus, di atas

karunkula, dan di dekat persambungan mukokutan pada tepi kelopak mata terdiri

dari selsel epitel skuamosa. elsel epitel superficial mengandung selsel goblet

bulat atau oval yang mensekresi mukus.

2.. F,7&7) K7(/*()$9#

ecara fisiologis konjungtiva merupakan pembungkus permukaan posterior

kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan pembungkus anterior sklera

(konjungtiva bulbi) serta memiliki bebarapa fungsi seperti lubrikasi pada kornea,

pembentukan mukus dimulai dari selsel epitel superficial mengandung selsel

goblet bulat atau oval. ukus mendorong inti sel goblet ke tepi dan diperlukan

untuk dispersi lapisan air mata secara merata diseluruh prekornea sehingga

mencegah trauma gesekan selama mata gerakan dan ketika berkedip. Pembuluh

darah dalam konjungtiva memberikan asupan nutrisi ke permukaan okular danmembantu proses imun ('iordanva. 2##").

2.. D%(, K7(/*()$9$, Tr#'-7+#$7,#

Konjungtivitis Trakhomatosa adalah suatu bentuk konjungtivitis folikular kronik

yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis.

enurut klasifikasi ac<allan, penyakit ini berjalan melalui empat stadium

berikut.

a. tadium 4 (stadium insipien). tadium dimana eksudat hanya sedikit, pada

konjungtiva tarsalis superior didapatkan prefolikel >>6>>>

b. tadium 44 (stadium nyata). Terdiri dari dua stadium yaitu

i. tadium 44? (stadium hipertrofi folikuler), ditandai dengan eksudat banyak

bila terjadi infeksi sekunder, di konjungtiva tarsalis superior prefolikel

sedikit, di konjungtiva forniks superior folikel >>>

ii. tadium 44& (stadium hipertrofi papiler), ditandai dengan sekret yang

banyak dan mukopurulen, permukaan konjungtiva menjadi berlipatlipat,tidak licin seperti beludru.



c. tadium 444 (stadium sikatrik), ditandai dengan hipertrofi folikuler yang masih

nampak, lalu sikatrik berupa 5ine of ?rtl, atau bintang di konjungtiva

palpebral atau konjungtiva forniks superior, lalu ditemuan 7erbertCs peripheral

pits di limbus korna *69 bagian atas

d. tadium 4% (stadium sembuh), ditandai dengan infiltrate, folikel dan papil

hilang. 5alu juga ada D post trachomatous deposit”, yang merupakan

tumpukan sisa metabolisme di dalam celahcelah antara papil, tampak sebagai

bintikbintik putih atau pasir laut.

2..5 P#$7,7&7) K7(/*()$9$, Tr#'-7+#$7,#

/ika terjadi invasi kuman, bakteri ataupun virus, maka akan terjadi beberapa reaksi

di dalam jaringan tersebut diantaranya infiltrasi, eksudasi, nekrose, pembentukan

jaringan parut. 'eaksi ini didapat juga di konjungtiva dan kornea, jika virus

memasuki jaringan ini.

2..6 G%/#&# K&(, K7(/*()$9$, Tr#'-7+#$7,#

Aejala klinis dari penyakit ini adalah

a. ?danya prefolikel di konjungtiva tarsalis superior

b. @olikel di konjungtiva forniks superior dan limbus kornea *69 bagian atas

c. Panus aktif di *69 atas limbus kornea

d. ikatrik berupa garisgaris dtau bintang di konjungtiba palpebral6forniks

superior, 7erbertCs peripheral pits di limbus kornea *69 bagian atas

2.. P%(%)#'#( D#)(7,# K7(/*()$9$, Tr#'-7+#$7,#

!alam penegakan diagnosa konjungtivitis Trakhomatosa, adalah perlu untuk

dilakukan pemeriksaan sebagai berikut

a. Konjungtiva palpebral superior, dimana terlihat prefolikel, sikatrik

b. Konjungtiva forniks superior, dimana dapat terlihat folikel, sikatrik

c. Kornea *69 bagian atas, dimana dapat terlihat infiltrate, neovaskularisasi,

folikel, dan 7erbertCs peripheral pits.

etelah pemeriksaan, perlu dilihat apakah ada 2 atau lebih dari " gejala klinis khas

yang muncul, apabila sudah memenuhi maka bisa dikatakan pasien terkena

konjungtivitis Trakhomatosa.

2..; P%(#$#&#',#(##( K7(/*()$9$, Tr#'-7+#$7,#

*. Pemakaian antibiotika tetrasiklin, aureomycin, acrhromycin berupa salep mata

dengan konsentrasi *E dipakai 9" kali sehari selama 2 bulan

2. ulfonamid yang dapat diberikan lokal maupun sistemik dengan dosis "#1#

mg per kg&&, yang diberikan selama seminggu.



2.5 P%+3#-#,#(

!ari kondisi diatas, dapat ditemukan 2 dari " gejala khas yang biasa ditemui pada

penderita, yaitu ditemukannya folikel dan 7erbertCs peripheral pits pada saat

pemeriksaan status lokalis mata sehingga diagnosa konjungtivitis trakhomatosa dapat

ditegakkan.

Aambaran Konjungtivitis Trakhomatosa

BAB III

PENUTUP

.1 K%,+"*&#(

Konjungtivitis Trakhomatosa adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi dan dapat

menyerang siapapun dan kapanpun. !iperlukan pengetahuan yang baik terhadap penyakit ini

agar dapat memberikan tatalaksana maupun pencegahan yang baik agar penyebaran penyakit

ini tidak semakin meluas.

.2 S#r#(

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. 3leh karena itu,

penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat

berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. emoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan pembaca pada umumnya.



DAFTAR PUSTAKA

'iordanva, Paul. Fhitcher, /ohn P. 2##". Vaughan & Asbury’s eneral !phthalmology,

"# th $dition, cAra$7ill

%an de Araaff, Kent. 2##*. Van %e raaff 'uman Anatomy, (i)th $dition, cAra$7ill

lapsus konjungtivitis trakhoma

Documents