lokakarya pengembangan konsep program...
TRANSCRIPT
LOKAKARYA
PENGEMBANGAN KONSEP PROGRAM BERBASIS DUKUNGAN CSR
Pertanyaan :
1. Apakah pendanaan CSR bisa menjadi alternatif
sumber pendanaan CSO?
2. Bagaimana mengatasi kendala dan hambatan
terkait dengan akses CSO terhadap pendanaan
CSR?
3. Bagaimana masukan untuk skema dan mekanisme
pendanaan CSO yang berasal dari perusahaan
4. Bagaimana strategi untuk mempengaruhi
perusahaan agar mau mengembangkan mekanisme
kerjasama dan pendanaan yang tepat untuk CSO
Metode Responden
Perusahaan CSO Jumlah
Survey – kuesioner
29 23 52
Wawancara 22 8 30
Studi Kasus 4 3 7
Workshop - - -
Jumlah 55 34 89
• 9 perusahaan tidak bisa/menolak diwawancarai
• Studi kasus : best practices CSR dan pola penggalangan dana CSO
• Sumber-sumber dokumen :
• Literatur
• Laporan : sustainability dan annual report
• Situs resmi perusahaan
Trend peningkatan keuntungan
perusahaan dalam 3 tahun (2009-
2011). 2011 = 1.585 T
Laporan AR dan SR dari 59
perusahaan tidak semua
mengungkap jumlah dana CSR
mereka
Jika asumsi ada alokasi dana
untuk CSR dari 58 perusahaan
pada tahun 2011 adalah 1-5 %,
maka potensi dana CSR adalah :
1 % = 16 trilyun
5 % = 79 trilyun
Gambar 1.Total keuntungan 59 perusahaan BUMN,
Swasta Nasional dan Asing
(Sumber : AR dan SR perusahaan tahun 2009, 2010 dan
2011, diakses melalui internet pada situs resmi
perusahaan)
Manfaat yang utama adalah
memperlancar operasi
perusahaan
Sebagian turut tergabung
dalam jejariang CSR
Dukungan pemerintah
dinilai baik
Perusahaan menyatakan membuka peluang
untuk kerjasama dengan CSO, namun
mengaku mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dengan CSO
Persepsi Perusahaan terhadap CSO
Pintar di presentasi, tapi implementasi tak sesuai dengan presentasinya
CSO mengembangkan program yang tidak sesuai dengan prioritas perusahaan
Terlalu fanatik terhadap isu yang diusung
Lebih banyak mengusung advokasi, sedikit yang mengusung pembangunan
Utopis, tidak aplikatif dan praktis untuk masalah di lapangan
Merasa benar sendiri, tidak mau melihat pendapat pihak lain
Tidak profesional, kurang kompetensi dan sulit dalam pelaporan
Sebagian besar netral terhadap
CSR, dan merasa kesulitan untuk
berkomunikasi dengan
perusahaan
CSO terhadap CSR Perusahaan
CSR hanya pencitraan dan iklan bagi perusahaan
CSR hanya program instan dan karikatif, memberi ikan bukan kail
CSR tidak transparan dalam informasi
Program CSR tidak sesuai dengan keunikan program CSO
Mementingkan program yang menguntungkan wilayah sekita perusahaan saja
Terlalu birokratis
Kosmetik kapitalis, menjinakkan LSM
Perspektif Perusahaan Perspektif CSO
Disasarkan pada mutual-benefit CSR bisa menjadi pilot program untuk isu isu pada tingkat lokal
Menjaga komitmen dan bertindak profesional
Selektif perusahaan yang sesuai dengan visi CSO
Menjadi jembatan kepentingan bisnis dan sosial
Diperlukan transparansi dan keterbukaan satu sama lain
Fokus pada penerima manfaat, bukan hanya kepentingan organisasi
Harus ada komunikasi dan kesesuaian mekanisme program
Mengisi kekurangan perusahaan, CSO lebih paham masalah sosial masyarakat
Mengedepankan kepentingan jangka panjang dan bukan jangka pendek semata
Memahami dan menyepakati prosedur dan mekanisme CSR
Terbuka untuk CSR BUMN
1. Dana CSR belum terpublikasi baik dengan kemudahan aksesnya
2. Perusahaan perlu memahami potensi CSO dalam berbagai
program kreatif dan berbasis masyarakat
3. Perusahaan perlu mengembangkan strategi penguatan image
yang tidak secara langsung dari program CSR
4. CSO perlu memahami CSR dalam standar/panduan, mekanisme
dan prioritas-prioritas program CSR
5. CSO perlu memahami akan selalu ada kepentingan bisnis dalam
program CSR
6. Kolaborasi CSR dan CSO bisa mempertimbangkan model
inclusive bussiness dan grant making
7. Perlu media dan jembatan untuk kemitraan 3 pihak : pemerintah,
swasta dan CSO untuk pembangunan berkelanjutan