makalah golkar

Upload: vinrial

Post on 20-Jul-2015

559 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB II DESKRIPSI LOKASI II.1 Sejarah dan Kelahiran Golkar Golongan Karya telah tumbuh bersamaan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 serta turut berjuang untuk menegakkan dan mempertahankan Proklamasi itu, pada awal kemerdekaan, kedudukannya secara formal belum diatur secara disebabkan penyelewengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan keluarnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 oktober 1945, yang disusul kemudian dengan Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, maka lahirlah sistem multi partai dan sistem demokrasi liberal. Dengan adanya pengakuan tentang kehadiran dan legalitas Golongan Karya di Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), maka atas dorongan ABRI, dibentuklah Sekretariat Bersama (SEKBER) GOLKAR, pada tanggal 20 Oktober 1964. Tanggal inilah hari lahirnya Golongan Karya. Setelah meletusnya gerakan pengkhianatan G.30/S/PKI, maka ABRI, SEKBER GOLKAR, Pemuda, Mahasiswa dan Rakyat yang Pancasilais bangkit dengan serentak menumpas gerakan penghianatan G.30/S/PKI. Pada awal pembentukannya, SEKBER GOLKAR beranggotakan 61 organisasi. kemudian berkembang menjadi 291 organisasi karena golongan-golongan fungsional lainnya sudah menyadari bahwa Sekretariat Bersama GOLKAR berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta tujuan haluannya adalah pelaksanaan Demokrasi Pancasila menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan Haluan Negara Republik Indonesia. Sementara itu proses kristalisasi dalam tubuh Sekretariat Bersama GOLKAR berjalan terus. Dengan didirikannya PARMUSI pada tahun 1968, maka sejumlah

Universitas Sumatera Utara

organisasi melepaskan diri dari Sekretariat Bersama GOLKAR, sementara itu dibentuklah KINO-KINO (Kelompok Induk Organisasi) sebagai pengelompokkan dari organisasi-organisasi yang tergabung dalam SEKBER GOLKAR. Proses kristalisasi ini berlanjut lagi dengan keluarnya Peraturan Ment er i Dalam Negeri Nomor 12 tahun 1969 yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan PERMEN 12. Setelah GOLKAR meraih kemenangan dalam Pemilu 1971, sesuai dengan ketentuan dalam Ketetapan MPRS mengenai perlunya kembali kehidupan politik Indonesia, pada tanggal 17 Juli 1971 SEKBER GOLKAR mengubah dirinya menjadi GOLKAR. I I . 2 . L a h i rn v a Sekb er Go lkar di Rokan Hili r Dalam buku 30 Tahun Perjuangan Golkar yang merupakan perjalanan Partai Golkar di Rokan Hilir terlihat bahwa Partai latar belakang dan per jalana n panjang Partai Golkar juga terdapat peran ABRI sebagai barisan t erdepan dalam pembentukkan Sekber Golkar. Dengan terbentuknya Sekber GOLKAR di Pusat, ormas-ormas Golkar yang telah lahir menyambutnya dengan rasa optimis. Keadaan dan kondisi daerah Rokan Hilir pada waktu itu memang telah dirasakan sangat mencemaskan dimana kekuatan organisasi Non Pancasialis yang dikoordinir oleh PKI telah dapat berhasil menyusun kekuatan disegala sektor dan bidang, ditengah-tengah golongan dan lapisan masyarakat. Tet ap i u nt uk mengadakan suat u wadah yang merupakan Front Kekuat an Pancas ila belu mlah dapat dilahir kan. Just ru it u kelahira n Sek ber Go lkar anggo t a Fro nt Nasio nal t elah disambut dengan baik da n memang benar t elah sangat dibut uhk an o leh masyar akat Ro kan Hilir. Proses pembent ukan Go lkar di Rokan Hilir adalah sebagai ber ikut : Meng hadap i sit uasi masyar akat yang t idak menent u da n

membaha yakan keamanan. maka ABRI sebagai kekuat an Sospo l da n

Universitas Sumatera Utara

Hankam, per lu t uru n t angan, karena pada wakt u it u segala organisasio rganisasi yang t id ak berafiliasi dengan part ai po lit ik dan yang bero rient asi pada kar ya- kekar yaan juga harus ber ada dalam Front Nasio nal. P ada t angg al 2 6 Ju li 1965, dibent uk P anit ia Pers iapa n pembent ukan Sekr et ar iat Ber sama Golo ngan Kar ya, denga n

mengu nd ang Penguru s Daerah Front Nasio nal Rokan Hilir. Dalam wakt u t idak t er la lu lama maka terbent uklah penguru s Sekret ar iat Ber sama Go lo ngan Kar ya Ro kan Hilir. Demik ian pu la selanjut nya, mengelu arkan per nyat aan kebulat an t ekad lahir nya suat u o rganisasi kekar yaan yang ber na ma Sekret ar iat Bersama Go lo nga n Kar ya yang didukung o leh masyarakat dan ABRI. Oieh k arena it u, ABRI t idak d apat t inggal d iam set iap gerakan da lam masyar akat . Hal in i juga d it andai d engan pembent ukan Sekber Go lkar di set iap wila ya h Kabupat en dan Kot a dilaksanakan sesuai dengan sur at kawat Panglima Daerah M ilit er II kepada DANREM 21 sampai dengan 23 dan DANDI M 0212. Dala m k enyat aan memang Sekber Golkar it u mendapat dukunga n masyar akat banyak me lalui o rganisasi-organisasi yang berafilias i

dengan part ai po lit ik d an yang beror ient asi pada kar ya dan kekar yaan sepert i MKGR, SOKSI, KOSGORO dan organisasi fungsio nal la innya. Perkembangan pengelompokkan atau konsolidasi selanjutnya diadakan di daerah-daerah Tingkat II dan langsung dilantik oleh Ketua Umum DPH Sekber Golkar Rokan Hilir, dimana sebagian besar para Ketua-ketua DPH Sekber Golkar Rokan Hilir. Kedudukan Ormas-ormas anggota Sekber Golkar sebelum lahirnya Peraturan Menteri No. 12/1999, pada umumnya telah merasakan disiplin induk organisasinya masing-masing dari pada Sekber Golkar sendiri terlebih-lebih di

Universitas Sumatera Utara

Lembaga Legislatif Daerah karena Sekber belum mempunyai wewenang dan prosedur yang cukup kuat untuk mendisiplinkan anggotanya. Setelah lahirnya Permen No. 12/1969 situasinya berubah dari sebelumnya. Hal tersebut didasarkan carena pengisian tunggal akibat terkena Permen No. 12 adalah Sekber. Pengaruhnya meliputi wibawa dan prosedur tersebut menambah kekuatan Sekber Golkar dalam pengembangan, pengarahan, dan pengendalian. Pelaksanaan Permen No. 12 di daerah Rokan Hilir dapat berjalan dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang tidak berarti. II.3. Posisi dan Peran GOLKAR Di Masa Orde Baru Dalam buku Materi Perkaderan Partai Golkar Tingkat Kabupaten dan Kota :Pengetahuan Tentang Ke-Golkar-An, selama perjalanannya GOLKAR telah memposisikan diri sebagai kekuatan sosial dan politik pendukung Orde Baru. Hal ini tercermin dari setiap pelaksanaan Musyawarah Nasional (MUNAS) Golongan Karya senantiasa menghasilkan keputusan yang

memberikan dukungan terhadap program-program pemerintah. Dengan kata lain, program organisasi selalu dipadukan dengan program pemerintah dan mendapat dukungan serta legitimasi dari lembaga legislatif yang dikuasai Golongan Karya. Kedudukan Ketua Dewan Pembina yang juga adalah Presiden sangat dominan mewarnai keputusan-keputusan Golongan Karya, bahkan dapat membatalkan keputusan-keputusan yang telah dihasilkan oleh masyawarah organisasi dan membekukan dewan pengurus. Hal ini telah menyebabkan berkurangnya kemandirian Golongan Karya, Ada empat hal utama yang menjadi ciri GOLKAR di masa Orde Baru, yaitu : 1. Dikenalnya istilah Si stem Tiga Jalur ABG, yaitu ABRI, Birokrasi, dan Golongan Karya.

Universitas Sumatera Utara

2. 3. 4.

Dominannya peranan lembaga Dewan Pembina. Pengambilan keputusan selalu dari atas (t op down). Sangat menghindari pemungutan suara (voting) untuk menentukan pimpinan organisasi di semua tingkatan atau dari Ketua Umum DPP sampai pada tingkat kepengurusan terbawah.

II.4. Perkembangan Partai Golkar Era Reformasi Dalam buku Materi Perkaderan Partai Golkar Tingkat Kabupaten dan Kota: Pengetahuan Tentang Ke-Golkar-An, sejak pelaksanaan Musnalub Partai Golkar pada bulan Juli 1998, Partai Golkar semakin menegaskan untuk memperbaharui dirinya sesuai dengan semangat dan tuntutan reformasi. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai perbedaan yang signifikan dengan Golkar masa lampau adalah struktur kepemimpinan Partai Golkar era reformasi ini tidak lagi mempunyai institusi Dewan Pembina. Dahulu Dewan Pembina dipimpin oleh Presiden, sekarang dihapus. Partai Golkar menghapus institusi Dewan Pimpinan Penimbangan Propinsi yaitu Gubernur. Partai Golkar tidak punya lagi Ketua Dewan Penasehat di Kabupaten atau Kota, yang semula dijabat oleh Bupati. Di era reformasi, Partai Golkar mempunyai institusi Penasehat. Namun, posisi Penasehat tidak secara struktural membawahi kepengurusan Partai Golkar di tingkat masing-masing baik pusat maupun daerah. Para penasehat diangkat berdasarkan pertimbangan senioritas dalam kekaderan Partai Golkar, dan nasehat itu tidak mengikat Partai Golkar. Setelah Deklarasi Partai Golkar Baru tidak ada lagi campur tangan struktur lain di atas Dewan Pimpinan. Partai Golkar benar-benar berada di tangan Dewan Pimpinan dari Partai Golkar sendiri yang secara mandiri menetapkan keputusan bagi kepentingan

Universitas Sumatera Utara

organisasi partai. Demikian pula dalam kaitan dengan rekrutmen, kaderisasi, dan sistem musyawarah yang diberlakukan mengalami perubahan. II.5. Doktrin Karya dan Kekaryaan serta Ikrar Partai Golkar Dalam buku Materi Perkaderan Partai Golkar Tingkat Kabupaten dan Kota Pengetahuan Tentang Ke-Golkar-An, Partai Golkar telah memiliki Doktrin dan Ikrar, oleh sebab itu adalah menjadi kewajiban bagi setiap anggota Partai Golkar,terutama kader-kader Partai Golkar untuk selalu mendalami Doktrin dan Ikrar Partai Golkar, serta menghayati dan mengamalkannya dalam melaksanakan kegiatan organisasi. a. Doktrin Partai Golkar Doktrin adalah ajaran, asas, kesatuan pemikiran, pedoman, pegangan dan bimbingan dalam melaksanakan tugas. Doktrin Partai Golkar tetap kelanjutan dari SEKBER GOLKAR yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1964. Partai Golkar tetap berpegang pada doktrin karya kekaryaan, yaitu Karya Siaga Gatra dan Praja yang dipahami secara kreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. 1) Menunjukkan surya sangkakala lahirnya Golkar sebagai kekuatan sosial politik pelopor pembaharuan dan

pembangunan. 2) Menurut arti katanya, menyatakan derap langkah serta tekad Partai Golkar. Karya berarti pekerjaan atau tugas, SIAGA berarti siap, GATRA berarti bentuk bangun atau wujud, dan PRAJA berarti kerajaan atau negara. Pengertian ini

disimpulkan menjadi Siap Bekerja Membangun Bangsa. Doktrin karya kekaryaan Partai Golkar berorientasi pada program (program oriented) dan atau pemecahan masalah (problem solving), bukan

Universitas Sumatera Utara

berorientasi pada aliran atau ideologi. Dengan perspektif ini ingin ditegaskan bahwa Partai Golkar tidak setuju dilakukakannya pengelompokkan politik berdasarkan primordialisme dan sekulerisme. Bagi Partai Golkar karya yang baik bermanfaat bagi masyarakat adalah lebih penting daripada ide atau gagasan semata. b. Ikrar Pa rtai Golkar Ikrar adalah pernyataan sikap, janji yang sungguh-sungguh yang dilandasi kesadaran akan keyakinan, kebenaran, dan kesanggupan untuk melaksanakan dan mengambil tanggung-jawab. Ikrar Partai Golkar "Panca Bakti" adalah sebagai berikut: a) Kami, warga Partai Golongan Karya adalah insan yang percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b) Kami, warga Partai Golongan Karya adalah pejuang dan pelaksana untuk mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945, pembela serta Pengamal Pancasila. c) Kami, warga Partai Golongan Karya adalah pembina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak setia kawan. d) Kami,warga Partai Golongan Karya bertekad bulat melaksanakan amanat penderitaan rakyat untuk membangun masyarakat adil, makmur, tertib, dan senantiasa. e) Kami, warga Partai Golongan Karya setia pada Undang-Undang Dasar 1945 mengutamakan kerja keras, jujur, dan bertanggung jawab, dalam melaksanakan pembinaan dan pembangunan.

Universitas Sumatera Utara

II.6. Paradigma Baru Partai Golkar Paradigma Baru Partai Golkar ini berisi pokok-pokok doktrin, visi, misi, dan platform politik. Di dalam perumusan Paradigma Baru ini ada terkandung aspek pembaruan sekaligus kesinambungan. Aspek pembaruan ditunjukkan melalui perubahan struktur atau kelembagaan, dan aspek kesinambungan tampak pada kekukuhan Partai Golkar untuk tetap berideologi Pancasila dan doktrin karya dan kekaryaan. Pembaharuan ini disamping dimaksudkan untuk meluruskan sejumlah kekeliman lama, juga diarahkan untuk mewujudkan Partai Golkar yang mandiri,demokratis, kuat soild, berakar, dan responsif. Dengan Paradigma Baru maka Partai Golkar diharapkan menjadi partai politik yang modern dalam pengertiannya yang sebenarnya. Yakni, tidak lagi sebagai "Partainya Penguasa" (the rul er' s pa rty) yang hanya menjadi mesin pemilu atau alat politik untuk melegitimasi kekuasaan. Pembaruan paradigma itu sendiri didorong oleh faktor utama yang berasal dari diri Partai Golkar sendiri, yakni jatidiri dan watak Partai Golkar sebagai kekuatan pembaru. Sebagaimana disebutkan pada point keempat

dari IKRAR PANCA BHAKTI GOLONGAN KARYA, etos atau semangat pembaruan pada sejatinya merupakan fitrah atau sikap dasar Partai Golkar sejak kelahirannya.Fitrah inilah yang mendorong dilakukannya pembaruan ini. Dengan demikian, pembaruan paradigma ini merupakan pengejawantahan belaka dari fitrah tersebut. Paradigma Baru Partai GOLKAR ini talah mulai diwujudkan melalui pembaruan iternal, terutama terhadap struktur atau kelembagaan organisasi yang selama ini mempunyai akses yang terlalu besar terhadap organisasi yang membatasi kemandirian Partai GOLKAR.

Universitas Sumatera Utara

Langkah-langkah pembaruan kelembagaan tersebut juga diikuti dengan diwujudkannya prinsip kedaulatan di tangan anggota. Yaitu mekanisme

pengambilan setiap keputusan organisasi dilakukan secara lebih terbuka, demokratis, dari bawah (bottom-up), dan dengan pemungutan suara secara langsung. Melalui mekanisme yang demokratis ini maka terbukalah peluang bagi kader-kader untuk memimpin Partai karena memang dalam prespektif demokrasi kesempatan dan peluang perlu disediakan untuk semua, sehingga tidak terjadi pemusatan pandangan pada pesona figur tunggal yang mengarah pada kultus individu. Implikasi lain dari serangkaian pembaharuan tersebut adalah sangat berarti, yakni Partai Golkar menjadi benar-benar mandiri dan mampu

mewujudkan tegaknya asas kedaulatan di tangan anggota sebagai salah satu prinsip utama dari Partai yang modern, demokratis, dan mengakar. Partai GOLKAR bertumpu hanya pada kekuatannya sendiri, tidak mengandalkan kekuatan di luar dirinya, dan selanjutnya dapat mengambil keputusan-keputusan organisasional secara independen tanpa campur tangan dari pihak luar atau golongan manapun. a.Doktrin Perjuangan Dengan Paradigma Baru ini, doktrin Partai Golkar tetap sebagai kelanjutan dari Sekretariat Bersama (SEKBER) GOLONGAN KARYA yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1964. Partai Golkar tetap berpegang pada doktrin karya kekaryaan, yaitu Karya Siaga Gatra Praja, tetapi dipahami secara kreatif dan dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan jaman. Dengan doktrin karya kekaryaan maka Partai Golkar selalu melihat masyarakat dalam perspektif fungsi, bukan dalam perspektif ideologi, apalagi

Universitas Sumatera Utara

aliran. Pengelompokan masyarakat yang terbaik dalam perspektif Partai Golkar adalah pengelompokan berdasarkan peran dan fungsinya. Dengan doktrin karya kekaryaan Partai Golkar berorientasi pada program (p rog ram ori ented) dan atau pemecahan masalah (problem solvi ng), bukan berorientasi pada aliran atau ideologi (ideology orient ed) dengan perspektif ini ingin ditegaskan bahwa politik Partai Golkar tidak sependapat dan dilakukannya sektarianisme.

pengelompokan

berdasarkan

primordialisme

Pembelahan masyarakat berdasarkan ideologi atau aliran-aliran dikhawatirkan akan melahirkan konflik-konflik ideologi yang bermuara pada pertentangan, perpecahan, dan malah disintegrasi bangsa. b.Visi Sejalan deng an cit a-cit a Para Bapak Pendir i Negara (the founding fathers) k it a bahwa t u juan k it a ber negar a adalah me lindungi segenap t umpa h darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan keadilan so sial bagi selur uh rakyat Indo nesia, dan ikut mencipt akan perdama ia n dun ia, mak a Part ai Go lkar vis i sebagai pengemban unt uk cit a-cit a proklamas i bangsa

menegask an

per ju angannya

m.enyert ai per jalanan

mencap ai cit a- cit anya. Part ai Go lkar ber ju ang de mi t erwujudnya Indonesia baru yang maju, modem, bersat u, damai, ad il dan makmur dengan masyar akat yang ber ima n dan bert aqwa, berahlak baik, menjunjung t inggi hak asasi manusia, cint a t anah air, d emokrat is, dan adil dalam t at anan masyarakat madani yang mand ir i, t erbuk a, eg alit er, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasa i ilmu penget ahuan dan t ekno logi, me miliki et os ker ja dan semang at kekar yaan, sert a d isip lin yang t inggi.

Universitas Sumatera Utara

Dengan vis i in i maka Part ai Go lkar hendak mewujudk an kehidupa n po lit ik nasio nal yang demokr at is me lalui pe laksanaan agenda-agenda refo r masi po lit ik yang d iarahkan unt uk melakukan serangkaian koreks i t erencana, melembaga dan berkesinambungan t erhadap se luruh bidang kehidupan. Refor masi pada sejat in ya adalah upaya unt uk menat a ke mbal i sist em k eneg araan k it a d isemua bidang agar kit a dapat bangkit kemba l i dalam suasana yang leb ih t erbuka dan demokrat is, Bagi P art ai Go lkar upaya mewu ju dkan kehid upan po lit ik yang demokrat is yang bert umpu pada kedau lat an rak yat adalah cit a- cit a sejak kelahirar mya. Ket erbukaan ad alah nila i kemanusiaan hakiki yang merupakan nafa s dar i serakan refo r masi. At as dasar pandangan ket erbukaan t ersebut , kit a harus mencipt akan sist em sosial po lit ik yang t erbuka at au t ransparan dengan st rukt ur dan proses politik yang dapat secara efektif benar-benar

mencerminkan kedaulatan rakyat. Untuk itu maka peluang bagi rakyat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses-proses politik mutlak dibuka seluas-luasnya. Kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat semakin terjamin dan dilindungi oleh Undang-Undang. Sendi utama. masyarakat madani adalah supremasi hukum. Oleh karena negara kita adalah hukum maka supremasi hukum harus ditempatkan sebagai pilar utama dalam rangka mewujudkan sistem politik yang demokratis dan berdasarkan hukum. Partai Golkar memandang bahwa reformasi hukum tidak terbatas hanya pada penyempurnaan sarana dan prasarana, materi dan aparatur hukum, tetapi juga budaya hukum. Di bidang ekonomilah visi Partai Golkar adalah ekonomi rakyat atau kerakyatan atas dasar keyakinan bahwa hanya sistem perekonomian inilah yang menjamin rakyat makin sejahtera. Pembangunan ekonomi dalam paradigma lama yang terlampau

Universitas Sumatera Utara

menekankan pertumbuhan dengan tulang punggung konglomerasi ternyata justru membawa negara dan bangsa Indonesia terjerembab ke dalam krisis ekonomi yang sangat parah. Konglomerasi semu dan sangat rapuh terhadap goncangan ekonomi global. Dalam konteks ini, maka paradigma ekonomi kerakyatan justru memiliki potensi yang sangat kuat bagi penguatan fundamental ekonomi kita. Dengan visi ekonomi kerakyatan ini, maka usaha kecil, menengah, dan koperasi akan dikembangkan dan diperkuat sebagai pilar utama perekonomian nasional. Partai Golkar menginginkan di masa depan usaha menengah, kecil dan koperasi menjadi ujung tombak pemberdayaan masyarakat dalam pengertian yang sebenarnya. Tanpa upayaupaya pemberdayaan rakyat, maka tujuan menciptakan masyarakat madani akan semakin jauh dari gapaian kita. Untuk itu sejalan dan searah dengan visi menciptakan kesejahteraan rakyat, perhatian terhadap upaya penguatan usaha menengah, kecil, dan koperasi menjadi prioritas yang paling diutamakan. Di bidang sosial budaya, Partai Golkar mencita-citakan penguatan budaya bangsa yang mampu melahirkan bangsa yang kuat, yakni bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau keterampilan, memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki disiplin sosial yang tangguh dan memiliki etika yang kuat. Untuk menuju terciptanya bangsa yang kuat semacam itu, maka perlu dikembangkan suasana dan iklim yang mendukung bagi berkembangnya budaya ilmu (etos intektualisme), budaya kerja (etos kerja), budaya disiplin, dan budaya hidup etis dan religius di kalangan masyarakat. Partai Golkar memandang kerukunan sebagai basis bagi integrasi bangsa. Untuk itu, maka kehidupan sosial budaya yang berkeadilan dan terjembataninya kesenjangan sosial ekonomi antar individu, antar kelompok, antara kota-desa antara Jawa-luar Jawa, dan antara pusat-daerah, menjadi agenda penting yang harus dipentingkan. Demikian juga

Universitas Sumatera Utara

halnya pengembangan kehidupan beragama dan kerukunan antarumat beragama menjadi kepedulian Partai Golkar. Dengan visi ini pula Partai Golkar hendak mengembangkan pola hubungan sosial yang lebih harmonis dan dilandasi oleh semangat persamaan manusia. Pandangan yang diskriminatif dan tidak adil terhadap suatu kelompok tertentu harus dihapuskan dari segenap masyarakat kita, dan diganti denganpandangan yang diliput i o le h semangat kekeluarg aan, keber samaan dan persaudaraan sejat i ant ara warga negara. c.Misi Dalam rangka mengakt ualisasik an do ktr in d an mewu judk an vis i t ersebut Part ai Go lkar deng an ini menegaskan mis i per juangannya, yakn i: menegakkan, mengamalkan, dan me mpert ahankan Pancasila sebagai dasar negara d an ideo lo g i bang sa demi unt uk memperkokoh Negara Kesat uan Repu blik I ndo nesia; dan mewujudkan cit a-cit a Pro k lamasi mela lu i

pelaksanaan pembangu nan nasio nal di segala bidang unt uk mewaijudka n masyar akat yang demo kr at is, menegakkan supremasi hukum, mewo ijudka n kese jat eraan rak yat , dan hak- hak asasi manu sia. Dalam rangka membawa mis i mu lia t ersebut Part ai Go lk ar

melak sanakan fung si- fu ng si sebagai sebuah part ai po lit ik moder en, yait u : Pert ama; me mpert egas ko mit men unt uk menyer ap, memadukan, mengart iku lasik an, d an me mper juangkan aspirasi sert a kepent ingan rakyat sehing ga menjad i kebijakan po lit ik yang bersifat publik. Kedua, melakuk an rekruit men kader-kader yang berkualit as mela lu i sist em prest asi (merit system) unt uk dapat dipilih o leh r akyat menduduk i po sisi- po sisi po lit ik at au jabat an- jabat an publik. Dengan posisi at au

Universitas Sumatera Utara

jabat an po lit ik in i mak a p ara kader dapat mengont ro l at au me mpengaru h i jalann ya pemer int ahan unt uk diabdikan sepenuhnya bagi kepent ingan dan kese jaht eraan rak yat . Ket iga, men ingkat kan proses pendidikan dan ko munikasi po lit ik yang d ialo g is dan p art isip at if, ya it u membuka dir i t erhadap ber baga i p ik ir an, asp irasi dan kr it ik d ar i masyarakat . d.Platform Platform yang dimaksudkan di sini adalah landasan tempat berpijak, yaitu wawasan-wawasan yang menjadi acuan dan arah dari mana dan ke mana perjuangan Partai Golkar hendak menuju. Platform merupakan sikap dasar yang merupakan kristalisasi dari pemahaman, pengalaman dan kesadaran historis Partai Golkar dalam menyertai bangsa membangun masa depan. Partai Golkar berpijak pada landasan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai konsekuensi dari pijakan ini maka Partai Golkar berwawasan

kebangsaan, yaitu suatu wawasan bahwa bangsa Indonesia adalah satu dan menyatu. Wawasan kebangsaan adalah cara pandang yang mengatasi golongan dan kelompok baik golongan atau kelompok atas dasar agama, suku, etnis, maupun budaya. Kemajemukan atau pluralisme tidak dipandang sebagai kelemahan atau beban, melainkan justru sebagai potensi atau kekuatan yang harus dihimpun secara sinergis dan dikembangkan sehingga menjadi kekuatan nasional yang kuat dan besar. Kemajemukan bagi Partai Golkar adalah anugerah Tuhan yang karena itu bersifat given. Kemajemukan inilah yang selama ini justru telah membentuk

Universitas Sumatera Utara

mozaik keindonesiaan yang sangat indah dan mempesona sebagaimana tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan platform ini maka Partai Golkar terbuka bagi semua golongan dan lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang etnis, suku, budaya, bahasa, agama, dan status sosial ekonomi. Keterbukaan Partai Golkar diwujudkan secara sejati, baik dalam penerimaan anggota maupun dalam rekruitmen kader untuk kepengurusan dan penempatan pada posisi-posisi politik. Part ai Go lk ar meng embangkan wawasan kemajemukan yang ink lusi f yang mendo ro ng d ina mika dan persaingan yang sehat sert a beror ient as i pada kemajuan sert a senant iasa siap berko mpet ensi secara sehat .

Perwu judan dar i wawasan kebangsaan P art ai Go lkar yang par ipur na in i adalah sikap ket erbukaan dan kemaje mukan. Part ai Go lkar berpijak pad a wawasan ket erbukaan (inklusif} yang me nampung kemaje mukan (pluralis) karena had ir nya k esadaran bahwa bangsa I ndonesia adalah bangsa yang maje muk. Berdasark an wawasan ini pula Part ai Go lkar ber sifat

nond iskr iminat if d an no nsekt ar ian baik at as dasar per bedaan suku at au et nis, agama, bahasa, buda ya, maupun aliran. Part ai Go lkar meno lak sega la bent uk eksklusivis me baik at as dasar pr imo rd ia lisme mau pu n kepent ingan yang sempit lainn ya. S ikap- sikap t ersebut t erakhir ini t idak sejalan deng an wawasan kema jemukan dan ket er bukaan. Hadir nya kesadaran bawa kemaje mukan merupakan cir i

keindo nesiaan t elah mengo kohkan dan mengukuhkan t ekad Part ai Go lkar unt uk t et ap men jad i "Part ai po lit ik yang paling I ndo nesia" yang men jad i "miniat ur Indo nesia", d imana semua go longan akan mer asa ker asan (at

Universitas Sumatera Utara

home) berada di dala mnya. Dalam r angka it ulah, maka Part ai Go lkar memant apkan p lat for m- nya sebag ai Part ai yang no naliran at au

no nsekt ar ian. Deng an pr ins ip in i po lit ik Part ai Go lkar buk anlah po lit ik alir an at au sekt ar ian. Part ai Go lkar menjunju ng t ingg i ajaran agama yang dalam g erak langkahn ya senant iasa mendasarkan pada nilai- nila i et ika d an mo ralit as berdasarkan a jaran agama. Et ika dan moralit as adalah sar ipat i dar i ajara n agama d an buah dar i keberagaman it u sendir i. Bagi Part ai Go lkar agama menduduk i posisi yang sangat penting dan harus diutamakan. Dengan demikain seluruh angkah perjuangan senantiasa dilandasi nilai-nilai etika dan moralitas berdasarkan agama. Perpaduan antara kedua wawasan yang terakhir -wawasan kebangsaan dan keagamaan- menjadikan Partai Golkar sebagai partai kebangsaan yang menjunjung tinggi ajaran agama-agama. Dengan menjunjung tinggi ajaran agama. Partai Golkar tidak berarti sependapat dengan kecenderungan formalisasi dan apalagi politisasi agama. Partai Golkar menghindarkan kecenderungan memanipulasi simbol-simbol agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan-mjuan politik yang berdimensi jangka pendek. Partai Golkar adalah partai yang demokratis yang memiliki komitmen pada demokrasi. Dalam masyarakat yang demokratis dan terbuka maka hanya Partai Golkar yang demokratis dan terbuka pula yang akan mendapatkan dukungan rakyat. Dengan kata lain. Partai Golkar hanya akan bertahan dan berjaya, jika dalam tubuh organisasinya sendiri tegak kehidupan yang demokratis, dan berjuang untuk demokrasi. Dalam rangka demokratisasi inilah, Partai Golkar mereformasi dirinya sehingga melahirkan Partai Golkar yang demokratis yang menjunjung tinggi prinsip kedaulatan di tangan anggota. Ini semua tercermin dalam proses pengambilan keputusan di semua

Universitas Sumatera Utara

eselon kepemimpinan yang berlangsung secara demokratis dan dari bawah sebagai manifestasi ditegakkannya prinsip kedaulatan di tangan anggota. Partai Golkar adalah Partai Moderat yang senantiasa mengambil posisi tengah dan menempuh garis moderasi. Partai Golkar tidak akan pernah bersikap ekst r im, baik du lu, kin i, mau pu n mendat ang. Sebagai P art ai Moderat Part ai Go lkar akan t et ap konsist en menge mbang kan wawasan t engahan dan keseimbangan. S ik ap t engahan at au mo derat akan menghindarkan Part ai Go lkar dar i kemu ngk inan t er jebak pad a pilihan-pilihan yang bersifat pemut lakan nilai. Gar is mo derasi yang dikembangkan Part ai Go lkar mengandung art i bahwa ia senant iasa mewu jud kan keseimbang an d ar i t ar ik menar ik

berbagai kep ent ingan, dan sebaliknya ber upaya unt uk mengako modasi da n meng har mo nisasik annya. Dengan demikian. Part ai Go lkar senant iasa

berada pad a po sis i t engahan (median position) dan menjadi kekuat an penengah (mediating and moderating force) diant ara semua kelo mpok pot ens i bangsa. Part ai Go lkar mengembangkan pr insip no nsekt ar ian d an ant i sekt ar ianis me, dan karena it u juga nondiskr iminasi dan ant idiskr iminasi. Selanjut nya, Part ai Go lkar mengut amakan pe mbangunan huku m unt uk kead ilan dan t egak nya Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam k erangk a in i, maka harus d iu payakan t egaknya supr emasi hukum karena I ndonesia adalah negara huku m. Lebih dar ipada it u, supremasi hukum haru s

dit empat kan sebagai p ilar ut ama dalam r angka mewu judkan pemer int aha n yang demo krat is, ko nst it usio nal dan ber dasarkan hukum. P art ai Go lk ar memandang bahwa r efo r masi hukum t idak t erbat as hanya pad a

penyemp ur naan sarana dan prasarana, mat er i dan aparat ur hukum, t et ap i jug a pembangu nan budaya hukum. Penegakan dan pe majuan HAM

Universitas Sumatera Utara

merupakan u nsur kemanusiaan.

pent ing dalam penghor mat an

harkat

dan

mart abat

Dalam r angka peng ho r mat an harkat dan mart abat kemanusiaan pula Part ai Go lk ar memandang peningkat an kesejaht eraan rakyat sebagai sala h sat u t ujuan nasonal kit a yang ut ama. Per ju angan po lit ik Part ai Go lkar ber muara p ada u nt uk meningkatkan pada kesejahteraan rakyat lahir dan batin. Dalam kaitan ini Partai GOLKAR memandang politik sebagai instrumen dan manajemen untuk mewujudkan masyarakat madani yang sejahtera, adil dan makmur. Peningkatan sejahteraan itu diwujudkan dalam bentuk antara lain peningkatan taraf hidup dan kecerdasan rakyat. Dengan sikap ini, maka Partai Golkar mempertegas keberpihakannya kepada rakyat. Sejalan dengan tuntutan pembaruan dan tuntutan zaman maka Partai Golkar telah hadir dengan membawa paradigma baru. Paradigma Baru Partai Golkar mengandung aspek pembaruan dan sekaligus aspek kesinambungan. Aspek pembaruan ditunjukkan melalui perubahan struktur atau kelembagaan dan aspek kesinambungan tampak pada kekukuhan Partai Golkar untuk tetap berideologi Pancasila dan berpegang teguh pada doktrin karya kekaryaan. Paradigma Baru Golkar adalah jati diri Golkar yang lahir tahun 1964 yang tertuang dalam Ikrar dan Doktrin Perjuangan Golkar yang diaktualisasikan dengan semangat baru dalam lingkungan strategis yang telah berubah yang merupakan wujud reformasi eksternal dalam mengembangkan orientasi baru yang tak terlepas dari semangat reformasi. Latar belakang lahirnya Paradigma Baru Partai Golkar dipengaruhi oleh kondisi sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Kondisi Eksternal Pereko no mian yang d it o pang o leh kebijakan sekt or usaha yang dido minas i o leh prakt ek-prakt ek ko lusi t idak ma mpu bert ahan t erhadap guncanga n kr isis. 2. Ko ndis i I nt ernal Kehend ak u nt uk melakukan refor masi, sesuai dengan fit rah Part ai Go lkar sebagai p embaru, sert a hak ekat per juangan P art ai Go lkar unt uk me lindung i segenap t u mp h darah I ndo nesia t elah me nimbu lkan t ekad yang kuat unt uk t amp il d i dep an dala m mengawal per ja lanan kehidupan bangsa menuju kehidup an yang leb ih baik. Dorongan t ersebut menimbulkan semangat per juang an baru yang me lahirkan paradigma baru Part ai Go lkar. 4.7. Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dan Pokok-Pokok Program Umum Partai Golkar Dalam bu ku Mat er i Perkaderan Part ai Go lkar T ingkat Kabupat en d an Ko t a: Penget ahuan Tent ang Ke-Go lk ar- An,keberadaan Anggar an Dasar dan Anggaran Ru mah Tangga, set iap part ai polit ik mer upakaan hal yang mut lak diper lukan, demikian juga haln ya d engan P art ai Go llk ar.Part ai Go lkar senant iasa ber sent uhan dengan dinamika perkembangan

ling ku ngann ya, baik yang ber sifat int er nal maupun ekst ernal. Anggar an Dasar dan Anggar an Ru mah Tangga (AD/ ART) dibut uhkan sebag a i

pedo man dan at uran yang d ipat uhi o leh seluruh anggot a organisasi part ai po lit ik. Anggaran Dasar dan Anggaran Ruma h Tangga Part ai Go lkar

ber fungsi sebagai ko nst it usi organisasi yang mengat ur set iap langkah dan gerak perangkat baik u nt uk pengurus yang menduduki posis i st rukt ural

Universitas Sumatera Utara

organisasi maup u n yang berst at us sebagai anggot a biasa. S ist em da n at uran-at uran yang t ert uang d i dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) senantiasa mengalami perubahan dan penyempurnaan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi lingkungan organisasi. Dalam rapat organisasi fungsional yang berlangsung pada tanggal 20 Oktober 1964 disyahkanlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Sekber Golkar. Perubahan yang mendasar yang terjadi dalam musywarah Sekber Golkar pada tanggal 17 Juli 1971 di Jakarta, yaitu perubahan bentuk organisasi dari bentuk federatif menjadi bentuk kesatuan. Disamping itu ada juga keputusan yang dianggap penting, yakni: 1. 2. 3. 4. Nama Sekber Golkar menjadi Golkar Struktur organisasi yang terdiri dari Pusat, Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II Istilah Kelompok Induk Organisasi (KINO) tidak dipergunakan lagi Ormas-ormas yang terhimpun pada Kino diserahkan pembinaannya dan

pengendalian politiknya kepada Golkar, karena Kino tidak lagi menjadi pelaksana perjuangan politik. 5. Peleburan diri harus selesai secara teknis menjelang Musyawarah Nasional I Golkar yang direncanakan pada tahun 1973 Pada pelaksanaan Musyawarah Nasional I tahun 1973 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gollkar mengalami perubahan. Keputusan penting yang tertuang di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Musyawarah Nasional I, antara lain adalah adanya Dewan Pembina. Disamping itu telah tertera pula Doktrin dan Atribut Organisasi. Sejalan dengan perkembangan. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga telah pula mencantumkan secara tegas tentang asas ciri dan asas pokok, tujuan serta keanggotaan Golkar. Perubahan mendasar telah terjadi pada pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUSNALUB) Golkar tahun 1998.

Universitas Sumatera Utara

Perubahan ini sejalan dengan derasnya arus informasi yang ditandai dengan m.undumya Presiden Soeharto yang juga adalah Ketua Dewan Pembina Golkar. Maka keinginan untuk melakukan perubahan (reformasi) secara internal di tubuh Golkar pun tak terbendung, termasuk didalamnya keinginan untuk merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Di samping itu, beberapa hal penting yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golkar serta penyesuaian redaksional. Salah satu keputusan mendasar yang telah dihasilkan oleh Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah dihilangkannya Dewan Pembina dalam stniktur organisasi Partai Golkar. Secara otomatis fungsi dan kewenangan yang selama ini melekat pada Dewan Pembina telah dilikuidasi. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUSNALUB) Golkar 1998 telah menetapkan Pokok-pokok Program Umum Golkar 1998-2003. Pokok-pokok Program tersebut merupakan kebijakan Partai Golkar dalam mencermati dan menyikapi krisis yang terjadi pada waktu itu, serta derasnya arus informasi dalam berbagai bidang kehidupan nasional dan perubahan dalam lingkungan strategis yang bersifat nasional, regional dan global.

Ruang lingkup Pokok-pokok Program Umum ini meliputi "PANCA SUKSES", yaitu: 1. 2. 3. 4. Sukses Konsolidasi Sukses Penangulangan Krisis dan Pemulihan Sukses Agenda Reformasi Sukses Sidang Istimewa MPR 1998, Pemilu 1999 dan Sidang Umum MPR RI 1999 5. Sukses Pembangunan Nasional

Sasaran umum Partai Golkar adalah penanggulangan krisis dan terpenuhnya tuntutan reformasi, serta mantapnya eksistensi Partai Golkar sebagai organisasi politik yang mandiri dan berorientasi pada karya kekaryaan. Pokok-pokok Program Umum

Universitas Sumatera Utara

dijabarkan ke dalam kebijaksanaan dan langkah-langkah yang strategis dan terencana, sehingga memudahkan pelaksanaannya pada seluruh tingkatan organisasi. Pokok-pokok Program Umum Partai Golkar mempakan refleksi visi, misi, strategi dan platform Partai Golkar yang mengamanatkan pembaharuan struktur, aturan organisasi maupun program perjuangannya. Oleh karena itu visi dan misi strategi yang diwujudkan pada usaha-usaha pelaksanaan program umum akan menempatkan Partai Golkar sebagai organisasi modern, solid, mengakar yang bercirikan pada sifat mandiri, responsif, terbuka dan demokratis. Untuk mengimplementasikan lebih pada visi, misi dan strategi serta aktualisasi nilai-nilai paradigma bam sesuai dengan landasan platform perjuangan Partai Golkar, dapat diwujudkan dengan: 1. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan tetap tegaknya Negara Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhatikan tumbuhnya prakarsa dan kreativitas masyarakat. 2. 3. Memperjuangkan demokrasi berdasarkan kedaulatan rakyat. Mewujudkan penegakan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia 4. Memperjuangkan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata berdasarkan doktrin karya kekaryaan (melihat masyarakat dalam perspektif fungsi) serta ikut berperan dalam memecahkan masalah, 5. Mengembangkan wawasan kebangsaan dalam kebersamaan berdasarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. 6. Memperkokoh landasan idiil, moral dan spritual dalam segala dimensi kehidupan.

7.

Senantiasa berorientasi pada pembaharuan agar terus dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

Universitas Sumatera Utara

II.8. GAMBARAN UMUM ROKAN HILIR Rokan Hilir dibentuk dari tiga kenegerian, yaitu negeri Kubu, Bangko dan Tanah Putih. Negeri-negeri tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Kerajaan Siak. Distrik pertama didirikan Belanda di Tanah Putih pada saat menduduki daerah ini pada tahun 1890. Setelah Bagansiapiapi yang dibuka oleh pemukim-pemukim Cina berkembang pesat, maka Belanda memindahkan Pemerintahan Kontroleur-nya ke kota Bagansiapiapi pada tahun 1901. Bagansiapiapi semakin berkembang setelah Belanda membangun pelabuhan modern dan terlengkap di kota Bagansiapiapi guna mengimbangi pelabuhan lainnya di Selat Malaka hingga Perang Dunia Pertama usai. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rokan Hilir digabungkan ke dalam Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Bekas wilayah Kewedanaan Bagansiapiapi yang terdiri dari Kecamatan Tanah Putih, Kubu dan Bangko serta Kecamatan Rimba Melintang dan Kecamatan Bagan Sinembah kemudian pada tanggal 4 Oktober 1999 ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai Kabupaten baru di Propinsi Riau sesuai dengan Undang-undang Nomor 53 tahun 1999. Sebagai ibukota sementara ditetapkan di Bagansiapiapi dan ibukota defenitif di Ujung Tanjung. II.9. LETAK GEOGRAFIS, LUAS WILAYAH DAN IKLIM Kabupaten Rokan Hilir memiliki luas wilayah 8.881,59 km2 atau 888.159 hektar, terletak pada koordinat 114' sampai 245' Lintang Utara dan 10017' hingga 10121' Bujur Timur. Batas Kabupaten Rokan Hilir: Sebelah Utara dengan Selat Malaka

Universitas Sumatera Utara

Sebelah Selatan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Bengkalis Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatra Utara Sebelah Timur dengan Kota Dumai Kondisi wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdiri beberapa sungai dan pulau. Sungai Rokan merupakan sungai terbesar yang melintas sejauh 350 kilometer dari muaranya di Rokan Hilir hingga ke hulunya di Rokan Hulu. Sebagai sungai terbesar, Sungai Rokan memainkan peranan penting sebagai lalu lintas penduduk dan sumber ekonomi masyarakat. Sungai-sungai lainnya adalah Sungai Kubu, Sungai Daun, Sungai Bangko, Sungai Sinaboi, Sungai Mesjid, Sungai Siakap, Sungai Ular dan lainnya. Sebagian besar wilayah Kabupaten Rokan Hilir terdiri dari dataran rendah dan rawa-rawa, terutama di sepanjang Sungai Rokan hingga ke muaranya. Wilayah ini memiliki tanah yang sangat subur dan menjadi lahan persawahan padi terkemuka di Propinsi Riau. II.10. PENDUDUK Jumlah Penduduk Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2004 adalah 440.894 jiwa. Usia Produktif berjumlah : 307.755 Jiwa Penduduk Miskin : 95.932 Jiwa Kepadatan Penduduk Rata-rata : 49.64 Jiwa/Km2 II.11. POTENSI DAERAH Posisi geografis berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dan terletak dijalur pelayaran internasional memiliki 5 (lima) pulau yang dapat dikembangkan sebagai daerah wisata dan cagar alam, yaitu pulau Berkey, pulau Pedamaran, pulau

Universitas Sumatera Utara

Halang, pulan sinaboy dan pulau Jemur Memiliki deposit migas didaerah Rantau Bais yang diperkirakan akan dieksploitasi dengan 1.000 pipa angguk. Pemilik daerah eksploitasi migas di Sekeladi dan Sp. Benar, Bangko Jaya serta Sintong yang dioperasikan oleh PT. CPI dengan jumlah pipa angguk sebanyak 300 buah. Pemilik Sungai Rokan yang airnya sejumlah 1.100 M3 per jam digunakan sebagai air baku untuk pengelolaan hydrocracker Kilang Minyak Putri Tujuh. Pemilik kawasan hutan yang dikelola 5 (HPH) dengan jenis hutan; Hutan Produk Terbatas, Hutan Konservasi dan Hutan elukar dengan luas 550.000 Ha. Memiliki produksi padi sebesar 297.540 ton per tahun dengan luas lahan sawah 22.529 Ha. yang dikelola oleh masyarakat pedesaan. Memiliki tanama palawija seluas 1.544 Ha dan hortikultura seluas 1.275 Ha. yang dapat dikembangkan. Memiliki Jaringan jalan sepanjang 830,66 Km, terdiri dari 132,4 jalan nasional, 120,49 jalan provinsi dan 577,77 Km jalan kabupaten. Memiliki lahan perkebunan seluas 113.334 Ha terdiri dari sawit seluas 82.523 Ha, Karet 25.226, Kelapa 4.269 Ha, serta aneka tanaman seluas 1.316 Ha. Pemilik wilayah operasional 1 (satu) unit industri plywood dan sejumlah 8 unit PKS. Daerah penghasil ikan laut sebesar 74.720,3 ton dan budidaya sebesar 82,6 ton pertahun. Memiliki galangan kapal kayu terkenal di Indonesia dengan produksi sebanyak 55 unit per tahun dan 200 kapal motor pertahun. Merupakan daerah pelabuhan ekspor komoditi non migas dengan jumlah nilai ekspor yang cukup besar, diantaranya pelabuhan Sinaboy, Pelabuhan nelayan Bagansiapiapi dan pelabuhan Panipahan. Heterogenitas ethnis yang dapat digunakan untuk mempertinggi dinamika kegiata pembangunan. Suku Melayu 63%, Jawa 16%, Cina 12%, Batak 6%, Minang 1% dan lain-lain 2%.

Universitas Sumatera Utara

II.12. Pengembangan dan Peluang Investasi Berpeluang mengembangkan keterlibatan perusahaan besar dalam kegiatan pembangunan daerah melalui program Community Development (CD). Peluang mengembangkan pelabuhan samudera Panipahan sebagai gerbang ekspor-impor di Utara provinsi Riau. Peluang mengembangkan perdagangan lintas batas dengan tujuan Port Klang dan Pelabuhan Port Dickson di Malaysia Berpeluang memperpendek jarak tempuh lalulintas darat Bagansiapiapi - Dumai melalui Sinaboy. Berpeluang mengembangkan perusahaan air minum dengan sumber air baku dari Sungai Rokan untuk memasok air ke kota Dumai dan Singapura. Berpeluang membangun dan mengembangkan instalasi pembangkit listrik tenaga air sebesar 75 MW di Sei Batang Kumu. Berpeluang mengembangkan industri pengolahan CPO. Berpeluang membangun dan mengembangkan budidaya ikan hias Kayangan (Arwana) untuk tujuan ekspor. Berpeluang mengembangkan Industri galangan kapal kayu yang representatif. Berpeluang mengembangkan perusahaan hutan tanaman kayu Kulim dan Loban sebagai bahan baku industri galangan kapal. Berpeluang dalam budi daya Buaya Sungai untuk tujuan ekspor. Berpeluang dalam pengembangan industri pariwisata bahari di pulau Jemur dan kota Panipahan serta Bagansiapiapi. Berpeluang mengembangkan budi daya rumput laut dan lokan mutiara digugusan pulau Jemur. Berpeluang mengembangkan potensi perikanan air tawar (tambak dan keramba) disepanjang DAS sungai Rokan. II.13. SOSIAL BUDAYA A. BIDANG AGAMA Jumlah Penganut Agama di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2002 adalah : Agama Islam : 330.769 Orang

Universitas Sumatera Utara

Agama Hindu Agama Katolik Agama Protestan Agama Budha

: 210 Orang : 12.437 Orang : 13.416 Orang : 27.070 Orang

B. BIDANG KESEHATAN Sarana Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir Sarana Rumah Sakit, Puskesmas dan Puskesmas Pembantu No. 1 2 3 Sarana Kesehatan Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu 2000 1 7 53 2001 1 9 53 2002 2 9 60 2003 3 10 61

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir

Sarana Posyandu No. 1 2 3 4 5 6 Kecamatan Tanah Putih Bagan Sinembah Kubu Bangko Rimba Melintang Tanah Putih Tanjung Melawan Jumlah Desa/Kelurahan 10 14 14 18 8 4 Jumlah Posyandu 24 45 22 68 26 6

Universitas Sumatera Utara

7 8 9 10 11

Pujud Simpang Kanan Pasir Limau Kapas Sinaboi Bangko Pusako

8 3 4 4 9

27 9 9 11 27

Jumlah

96

284

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir

Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2000-2003 : Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Rokan Hilir No 1 2 3 4 5 Tenaga Medis Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi Bidan Perawat 2000 0 14 5 65 92 2001 0 17 7 65 92 2002 0 9 5 1 5 2003 0 16 8 26 94

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir

C. BIDANG TRANSMIGRASI Lokasi Transmigrasi di Kabupaten Rokan Hilir Status Masih Pembinaan : Lokasi Transmigrasi

Universitas Sumatera Utara

No 1 2 3 4

Lokasi Kecamatan UPT Rokan KL.8 Bangko UPT Rokan Bangko UPT Rokan KL.11 Bangko Pusako UPT Rokan KL.12 Bangko Pusako

Jumlah Keluarga 250 6.450 370 220

Sumber: Dinas Kependudukan dan Transmigrasi

D. BIDANG PENDIDIKAN Fasiltas Pendidikan yang ada di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2004 adalah : Pendidikan Dasar : - Sekolah Dasar Negeri / Swasta : 337 Unit Jumlah murid 81.847 orang dan guru 3.163 orang Pendidikan SLTP : - SLTP Negeri / Swasta : 121 Unit Jumlah murid 24.089 orang dan guru 1.455 orang Pendidikan SMU : - SMU Negeri / Swasta : 85 Unit Jumlah murid 13.357 orang dan guru 743 orang Pendidikan SMK : - SMK Negeri / Swasta : 6 Unit Jumlah murid 858 orang dan guru 57 orang

Universitas Sumatera Utara