p emmerinnttaahh kkaabbuuppateenn aggiiannyyaarr dii

89
Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 i P PE EM ME ER RI I N NT TA AH H K KA AB BU UP PA AT TE EN N G GI I A AN NY YA AR R D DI I N NA AS S K KE ES SE E H HA AT TA AN N DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 i

PPEEMMEERRIINNTTAAHH KKAABBUUPPAATTEENN GGIIAANNYYAARR

DDIINNAASS KKEESSEEHHAATTAANN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR

2019

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ii

KATA PENGANTAR

AAttaass AAssuunngg KKeerrtthhaa WWaarraa NNuuggrraahhaa IIddaa SSaanngg HHyyaanngg WWiiddhhii

WWaassaa//TTuuhhaann YYaanngg MMaahhaa EEssaa ddaann ddoorroonnggaann ddaarrii bbeerrbbaaggaaii ppiihhaakk,, mmaakkaa

ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann KKaabbuuppaatteenn GGiiaannyyrr TTaahhuunn 22001188 bbiissaa

tteerrsseelleessaaiikkaann..

LKjIP Dinas Kesehatan Kabupaten ini pada intinya berisi berbagai

data/informasi di bidang kesehatan Tahun 2018 dan merupakan salah

satu sarana yang digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan

terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, terutama kinerja dari

penyelenggaraan pelayanan minimal.

DDaallaamm ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii ddiippeerrgguunnaakkaann ddaattaa

ppeellaappoorraann ddaarrii uunniitt ppeellaakkssaannaa ddaann ddaarrii ssuummbbeerr--ssuummbbeerr tteerrkkaaiitt,, kkaarreennaa

LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii mmeerruuppaakkaann rraannggkkuummaann ddaann rreekkaappiittuullaassii

kkeeggiiaattaann//pprrooggrraamm ddaallaamm ssaattuu ttaahhuunn,, tteennttuunnyyaa LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii

ddiihhaarraappkkaann ddaappaatt mmeennjjaaddii bbaahhaann mmaassuukkaann ddaann bbaahhaann ppeerrttiimmbbaannggaann

ddaallaamm ppeennyyuussuunnaann rreennccaannaa kkeerrjjaa,, kkeebbiijjaakkaann aattaauuppuunn ddaallaamm ppeennggaammbbiillaann

kkeeppuuttuussaann ddii bbiiddaanngg kkeesseehhaattaann ddii ttaahhuunn mmeennddaattaanngg..

KKaammii ssaannggaatt mmeennyyaaddaarrii kkeekkuurraannggaann ddaann kkeetteerrbbaattaassaann kkaammii,, bbaaiikk

iillmmuu mmaauuppuunn ppeennggaallaammaann ddaallaamm ppeennyyuussuunnaann iinnii,, uunnttuukk iittuu kkaammii ddeennggaann

sseennaanngg hhaattii ddaann llaappaanngg ddaaddaa,, mmoohhoonn ssuummbbaannggaann ppeemmiikkiirraann,, ssaarraann--ssaarraann

ddaallaamm ppeennyyeemmppuurrnnaaaann ppeennyyuussuunnaann bbeerriikkuuttnnyyaa..

AAkkhhiirr kkaattaa ppaaddaa kkeesseemmppaattaann iinnii,, kkeeppaaddaa sseemmuuaa ppiihhaakk yyaanngg tteellaahh

mmeemmbbaannttuu ddaann tteerrlliibbaatt llaannggssuunngg mmaauuppuunn ttiiddaakk llaannggssuunngg ddaallaamm

ppeennyyuussuunnaann LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann KKaabbuuppaatteenn GGiiaannyyaarr TTaahhuunn 22001188 iinnii,,

kkaammii ttaakk lluuppaa mmeenngguuccaappkkaann bbaannyyaakk tteerriimmaa kkaassiihh,, ddaann yyaanngg ppaaddaa aakkhhiirrnnyyaa

LLKKjjIIPP DDiinnaass KKeesseehhaattaann iinnii bbeerrgguunnaa bbaaggii kkiittaa sseemmuuaa..

GGiiaannyyaarr,, PPeebbrruuaarrii 22001199

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar

dr. Ida Ayu Cahyani Widyawati, M.Kes

NNIIPP.. 1199660011111155 119988990011 22 000022

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Gambaran keadaan masyarakat Kabupaten Gianyar yang

ingin dicapai melalui Visi Kabupaten Gianyar “GIANYAR BAGUS“,

pembangunan kesehatan tahun 2018 yang berkaitan erat dengan

tupoksi Bidang Kesehatan yaitu ”SEJAHTERA” yang dimaknai

dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya

manusia dan hasil-hasil pembangunan yang ditandai dengan

semakin meningkatnya indeks pembangunan manusia,

strategi diarahkan pada penguatan lembaga pelayanan kesehatan

untuk kemudahan masyarakat mendapatkan fasilitas pelayanan

kesehatan yang mudah dijangkau. Adapun pembangunan

manusia mempunyai empat elemen yaitu produktifitas,

pemerataan, berkelanjutan dan pemberdayaan. Dengan

peningkatan kemampuan, kreatifitas dan produktifitas manusia

akan meningkat sehingga mereka akan menjadi agen pertumbuhan

yang efektif.

Misi 3 (tiga) Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Gianyar yang mempunyai kaitan erat

dan juga menjadi tupoksi Dinas Kesehatan adalah Meningkatkan

kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang kompetitif, berintegritas, profesional

dan berjiwa kewirausahaan dengan mengiplementasikan

wajib belajar 12 tahun, beasiswa bagi anak kurang mampu

dan berorientasi sampai ke jenjang perguruan tinggi,

meningkatkan kualitas insentiv, dan renumerasi bagi

pendidik dan tenaga kependidikan, serta menjadikan ruang-

ruang publik di desa sebagai rumah belajar dengan salah satu

indikatornya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

khususnya di bidang kesehatan. Dengan semakin meningkatnya

indeks kesehatan masyarakat dapat menggambarkan juga semakin

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 iv

produktif dan semakin masyarakat mempunyai tingkat daya saing

yang tinggi.

Faktor- faktor kendala yang dapat mempengaruhi visi misi

Kabupaten Gianyar adalah beban pembiayaan kesehatan

masyarakat yang semakin tinggi khususnya masyarakat miskin,

kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan

musim yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya

penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan

Kejadian Luar Biasa (KLB), dan perilaku masyarakat yang belum

sepenuhnya mendukung upaya program kesehatan;

Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Daerah dibidang Kesehatan yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan dan menyelenggarakan sebagian urusan rumah

tangga daerah dibidang Kesehatan.

Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,

sampai dengan Tahun 2018 jumlah Puskesmas sebanyak 13 buah

dengan ratio Puskesmas terhadap 38,75 ribu penduduk adalah

1 dibanding 38.754. Jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 65

buah dengan ratio Puskesmas terhadap Puskesmas Pembantu

adalah 1 dibanding 5. Sedangkan jumlah kendaraan Puskesmas

Keliling sebanyak 13 buah, dan Ambulance sebanyak 13 buah.

Jumlah Polindes sebanyak 10 buah, dan Posyandu sebanyak 566

buah. Disamping itu terdapat fasilitas kesehatan pemerintah dan

swasta, yakni Rumah Sakit Umum sebanyak 6 unit, Klinik

sebanyak 11 unit, Dokter Praktek Mandiri sebanyak 561 unit dan

Apotek sebanyak 56 unit dan toko obat sebanyak 21 unit.

Selanjutnya guna mendukung keberhasilan Pembangunan

Kesehatan di Kabupaten Gianyar telah tersedia 1.228 tenaga

kesehatan baik PNS, PTT, dan tenaga kontrak/ honorer dengan

rincian tenaga kesehatan sebagai berikut : tenaga medis sebanyak

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 v

1.103 orang, tenaga paramedis sebanyak 125 orang dan tenaga

Non Medis (umum) sebanyak 61 orang.

Anggaran APBD Kabupaten Gianyar untuk Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.

64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar Rp.48.682.537.482,-

(74,94%) yang terdiri dari belanja tidak langsung (Gaji) sebesar

Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar Rp. 6.791.574.288,- atau

(99,24%) dan belanja langsung (pembangunan yang terdiri dari

belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Modal) sebesar Rp.

58.111.751.550,- dengan realisasi sebesar Rp.41.890.963.194,-

(72,09% ). Sedangkan biaya yang bersumber selain dari APBD

Kabupaten Gianyaryaitu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN

dan dari Dana APBD Provinsi sudah masuk ke APBD Kabupaten

Gianyar melalui dana transfer.

Berdasarkan estimasi Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo)

di Kabupaten Gianyar dari tahun ke tahun menunjukkan kenaikan.

Kalau pada tahun 2013 sebesar 72,27 tahun, maka pada tahun

2017 meningkat menjadi 72,41 tahun. (Profil Kesehatan).

Sedangkan sesuai dengan Indek Pembangunan Manusia Provinsi

Bali Tahun 2010 yang dikeluarkan Badan Perencanaan Provinsi Bali

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali sebesar

70,1, sedangkan sampai dengan Tahun 2016 sebesar 72,27 dan

Tahun 2017 sebesar 72,37 (BPS Provinsi Bali).

Rencana Stratejik Tahun 2013 - 2018 ditujukan pada sasaran

Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan, Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan

Anak, Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan

pengendalian pencemaran lingkungan, Terwujudnya peningkatan

pengendalian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan

penyakit, Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 vi

Kesehatan, Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat, Terwujudnya peningkatan

ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan

sesuai kebutuhan dan Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga

kesehatan sesuai kompetensi di unit pelayanan kesehatan.

Kegiatan-kegiatan Tahun 2018 sudah 100% telah dapat

diselesaikan sesuai dengan arah kebijaksanaan dan jadwal yang

ditentukan. Akuntabilitas kinerja yang dilakukan terhadap sasaran

dan kegiatan Tahun 2018 secara umum capaian sebesar 100%.

Hasil akuntabilitas kinerja tahun 2018 hampir

keseluruhan menunjukkan keberhasilan, namun demikian ada

beberapa sasaran Program perlu mendapatkan penekanan karena

setiap tahun penderitanya selalu meningkat di antaranya :

Meningkatnya jumlah penderita HIV/ AIDS, meningkatnya jumlah

penderita demam berdarah, masih tingginya kematian ibu dan

kematian bayi serta masih belum maksimalnya pelayanan

kesehatan masyarakat miskin.

Untuk mempertahan dan meningkatkan cakupan program

dan kegiatan, sangat perlu adanya terobosan-terobosan baru dan

upaya-upaya untuk meningkatkan capaian program diantaranya

promosi dan informasi kesehatan kepada masyarakat luas di

Kabupaten Gianyar, serta upaya peningkatan produktifitas pada

karyawan kesehatan dalam rangka pelayanan kesehatan pada

masyarakat.

Kendala atau masalah dalam pelaksanaan kegiatan selama

tahun 2018 adalah : (1)Masih belum terpenuhinya jumlah tenaga

paramedis terutama tenaga dokter, perawat dan tenaga sanitasi,

tenaga Gizi, Laboratorium yang disebabkan banyaknya jumlah

fasilitas kesehatan yang harus ada tenaga paramedis antara lain

(Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, adanya tenaga

paramedis yang pensiun dan tidak adanya pengangkatan ataupun

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 vii

rekruitmen tenaga paramedis yang baru sebagai pengganti tenaga

yang pensiun ataupun ada tetapi masih kurang, (2) meningkatnya

jumlah penderita HIV/ AIDS, (3) meningkatnya jumlah penderita

demam berdarah, (4) masih tingginya kematian ibu dan kematian

bayi serta (5) masih belum maksimalnya pelayanan kesehatan

masyarakat miskin. Selain itu masih belum optimalnya kinerja

sumber daya manusia terutama provider kesehatan dan jadual

kegiatan yang masih kurang tepat waktu sehingga proses

pelaksanaannya berubah, dengan konsekuensi penyerapan

anggaran tidak optimal.

Upaya-upaya untuk menghadapi kendala atau masalah

tersebut antara lain: (1) Upaya pencegahan melalui skrening dan

penyuluhan kepada masyarakat, (2)Penemuanpenderita,

pertolongan, Penanganan dan pengobatan penderita penyakit, (3)

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dengan meningkatkan

kompetensi petugas kesehatan melalui pelatihan, (4) Konseling

dan tes sukarela atau VCT (Voluntary Counselling and Testing)

merupakan pintu masuk untuk membantu setiap orang

mendapatkan akses ke semua layanan untuk penderita HIV/ AIDS,

(5) Pemberdayaan tenaga kesehatan dan masyarakat dalam

mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan secara terpadu

di tiap jenjang administrasi, (6) Meningkatkan peran dan

kerjasama lintas program dan lintas sektor, serta tokoh

masyarakat sertaKemitraan bidan dan dukun bayi, (7) Peningkatan

sarana dan prasarana (gedung puskemas/ puskesmas pembantu/

Ponkesdes, alat kesehatan dan obat-obatan

yang mencukupi, (8) Monitoring, evaluasi dan pelaporan serta

bimbingan teknis terpadu, (9) Pengangkatan ataupun rekruitmen

tenaga paramedisyang baru baik oleh Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah, memberikan pembinaan dan penambahan

pelatihan kepada SDM pelaksana pada lini kegiatan tertentu.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 viii

Kemudian dilakukan penjadwalan ulang pada proyek atas anggaran

tertentu tanpa menyalahi peraturan yang ada.

Dengan selesainya kegiatan tahun 2017 dan menyongsong

Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar telah menyusun

Rencana Kegiatan Tahun 2018 berdasarkan Renstra Dinas

Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2013-2018 sebagai pedoman

pembangunan kesehatan lima tahun kedepan.

Sekian dan terima kasih.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ix

DAFTAR ISI

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

DDAAFFTTAARR IISSII

BBAABB II :: PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

AA.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg ...................................................................................................................... 11

BB.. LLaannddaassaann HHuukkuumm ............................................................................................................ 22

CC.. MMaakkssuudd ddaann TTuujjuuaann ........................................................................................................ 33

DD.. GGaammbbaarraann UUmmuumm OOrrggaanniissaassii ........................................................................ 33

EE.. FFaakkttoorr PPeenndduukkuunngg .......................................................................................................... 66

DD.. AAssppeekk SSttrraatteeggiiss .................................................................................................................. 77

EE.. RRuuaanngg LLiinnggkkuupp .................................................................................................................. 1100

BBAABB IIII :: RREENNCCAANNAA KKIINNEERRJJAA

AA.. Perjanjian Kinerja ...................................................... 1111

BB.. Rencana Kerja Tahunan ............................................ 1122

BBAABB IIIIII :: AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA

AA.. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018 .................... 2299

BB.. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan .............................. 3311

CC.. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran............. 8833

DD.. Realisasi Anggaran………………………………………….. 9911

EE.. Penghargaan atau Prestasi di Bidang Kesehatan....... 9944

BBAABB IIVV :: PPEENNUUTTUUPP

AA.. TTiinnjjaauuaann UUmmuumm ................................................................................................................ 9944

BB.. TTiinnjjaauuaann KKhhuussuuss .................................................................................................. 9955

LLAAMMPPIIRRAANN

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 x

LAMPIRAN .

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah,

memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kab./kota

untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan

peran serta masyarakat

Dalam pelayanan di bidang Kesehatan, peraturan

perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, yaitu:

1. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN), yang

menempatkan periode 2015-2019 sebagai tahapan ketiga untuk

memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai

bidang.

2. Undang-undang nomor 26 tahun 2009 tentang Kesehatan yang

menyebutkan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Perangkat Daerah

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 2

4. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional, untuk mensinergikan pembangunan

kesehatan di Bali dengan pembangunan kesehatan nasional.

5. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 tahun 2016

tentang tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Gianyar

6. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar nomor 5 tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Gianyar 2013 – 2018.

Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanaan

dimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus

disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan

yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang

ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan

berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas

Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2018 dilandasi dengan

dasar hukum sebagai berikut :

1. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan

Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Presiden RI Nomor 29 tahun 2014, tentang Sistim

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja

dan tata cara reveu atas laporan kinerja Instansi Pemerintahan.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 3

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2018 Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar adalah :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas

Kesehatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra

Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun

mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun

mendatang;

3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas penggunaan

sumber daya dalam rentang waktu satu tahun .

D. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Sesuai amanat PP No. 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Daerah, maka di Kab. Gianyar telah ditetapkan Perda Nomor 5 Tahun 2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Gianyar, termasuk

didalamnya adalah Dinas Kesehatan Kab. Gianyar sebagai salah satu Dinas

Daerah yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekda. Dinas Daerah mempunyai

tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan. Disebutkan bahwa Dinas Daerah dalam melaksanakan tugas,

menyelenggarakan tugas dan fungsi :

1. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya;

3. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 4

4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Gianyar Nomor 75 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar, maka struktur organisasi terbaru pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar seperti Gambar berikut:

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 5

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar

Sek. SDM Kesehatan

I A. Rukmi Utami,

S.Sos

Sek. Alkes & PKRT

Ni Pt Agustini,A.Md.Keb

Sek. Kefarmasian

Made Sulastri, SKM,

MPH,

Bidang SDK

Ni Kt. Sutiarini, SKM,

M.Kes

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bidang P2P

Tri Roesmini, SKM

Sek. Surveilan &

Imunisasi

Drg. Komang Ria Astiti

drg. A.A Gede Suputra

Sek. Pencegahan

Penyakit Menular

I Nyoman Astawa, S.Si

drg. A.A Gede Suputra

Sek. Pencegahan &

Pengendalian PTM

I Dw.Oka Harimbawa,

SKM, M.Kes

drg. A.A Gede Suputra

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bidang Yamkes

I Putu Awan Saputra,

SH

Sek. Yankes Rujukan

Drs. I Nyoman Cakra,

SH, M.Si

Sek. Yankes Primer

Dsk. Putu Susilawati, SE, M.Si

UPT

Sek. Kes. Tradisional

& Khusus

Masta Selianawati, SKM

Kelompok Jabatan

Fungsional

Kelompok Jabatan

Fungsional

Sek. Promkes &

Pemb Masy

Sukasti, SST

stuti

Sek. Kesga & Gizi

Sri Suliatini, SKM

Bidang Kesmas

I Nyoman Mustika,

SKM

Sek. Kesling, Kes

Kerja & Olah Raga

Sri Arboni Yuliawati,

SKM

Kelompok Jabatan

Fungsional

KEPALA DINAS

KESEHATAN

dr. I.A. Cahyani

Widyawati, M.kes.

SUB. BAG.

PERENCANAAN

I Wayan Bandem, S.Si,

M.Si

SEKRETARIAT

Dra. Ni Nyoman Ariyuni, MAP.

.SUB. BAG. UMUM

& KEPEG.

Ida Ayu Nyoman

Maheni, SH

SUB. BAG.

KEUANGAN

Sang Ayu Putu Artini,

S.Sos, Msi

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 6

E. Faktor Pendukung yang Mempengaruhi kinerja

Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal

kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus

berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya

kesehatannya. Adapun sumber daya kesehatan yang dimiliki

terdiri dari:

a. Ketenagaan

Distribusi jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di

Puskesmas, Rumah Sakit dan dinas kesehatan di Kabupaten

Gianyar seperti berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar Tahun 2013 s/d 2016

No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga

2013 2014 2015 2016 2017

1 Doter Umum 123 123 101 115 122

2 Dokter Spesialis 87 87 46 96 118

3 Dokter Gigi 53 75 51 62 54

4 Perawat Umum 453 525 670 690 369

5 Perawat Gigi 41 43 49 56 38

6 Bidan 393 148 448 423 402

7 Kesehatan Masyarakat 33 36 19 31 13

8 Apoteker 19 19 14 29 6

9 Asisten Apoteker 40 47 54 53 15

10 Gizi 30 32 22 39 17

11 Analisis Laboratorium 16 21 32 32 22

12 Rotgen dan Fisioterapi 13 13 12 12 6

13 Kesehatan Lingkungan 50 60 46 59 46

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 7

b. Fasilitas Kesehatan

Tabel 1.2 Jumlah Sarana Kesehatan

di Kabupaten GianyarTahun 2015

No Uraian Jumlah

1 Fasilitas

a. Posyandu 566

b. Puskesmas

1. Induk 13

2. Pembantu 65

3. Keliling 13

c. Rumah Sakit Pemerintah 1

d. Rumah Sakit Umum Swasta 5

e. Rumah Sakit Khusus -

f. Klinik/ Praktek Dokter 11/561

2 Jumlah Industri Farmasi -

Gudang Farmasi 1

3 Pedagang Kesehatan

a. Pedagang besar farmasi -

b. Apotek 56

c. Toko obat 21

F. Aspek Strategis

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019 menetapkan 9 Agenda Prioritas Pembanguan

yang disebut dengan NAWA CITA, yaitu :

1. Mengahadirkan kembali negara untuk melindungi segenap

bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga

negara.

2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

terpercaya.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 8

3. Membangu Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi

sistim dan penegakakn hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar

Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit

bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan

sektor-sektor strategis ekonomi domistik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial

Indonesia.

Dalam pelaksanaanya RPJMN menetapkan 11 prioritas

pembangunan nasional, sedangkan dalam RPJMD 2013-2018

Kabupaten Gianyar menetapkan 9 prioritas pembangunan

yaitu :

No Prioritas RPJMN No Prioritas RPJMD Kabupaten Gianyar

1 Reformasi Birokrasi 1 Pendidikan

2 Pendidikan 2 Kesehatan

3 Kesehatan 3 Kesejahteraan sosial

4 Penanggungan Kemiskinan 4 Pertanian, Peternakan,

Perkebunan, Perikanan

dan kelautan

5 Ketahanan Pangan 5 Bidang Infrastruktur

6 Infrastruktur 6 Sosial, Agama dan

Kebudayaan

7 Iklim investasi dan usaha 7 Lingkungan Hidup

8 Energi 8 Peningkatan kapasitas

birokrasi

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 9

9 Lingkungan hidup dan

penanganan bencana

9 Bidang Hukum

10 Daerah tertinggal, terdepan,

terluar dan paska konflik

11 Kebudayaan, kreativitas, &

Inovasi Teknologi

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Gianyar 2013-2018

menempatkan urusan kesehatan merupakan prioritas kedua

dalam prioritas pembangunan. Hal ini dapat dipahami karena

urusan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar masyarakat.

Mengingat kesehatan merupakan salah satu indikator penting

dalam upaya peningkatan kualitas pembangunan manusia

(human development indeks), maka arah kebijakan pembangunan

kesehatan di Kabupaten Gianyar meliputi :

1. Peningkatan pemberdayaan masyarakat, swasta dan

masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui

kerjasama lokal, nasional dan global dalam upaya

mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat ke

seluruh polosok wilayah.

2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan untuk

memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, merata,

terjangkau, bermutu dan berkeadilan, yang mengutamakan

upaya promotif – preventif.

3. Penyempurnaan dan pemantapan pelaksanaan program

jaminan kesehatan masyarakat seperti JKBM dan program

jaminan kesehatan lainnya secara terintegrasi, untuk

mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

4. Penurunan tingkat kematian ibu melahirkan, meningkatkan

kesehatan. Ibu & anak serta anggota keluarga lainnya,

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 10

termasuk pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS,

Malaria, TBC dan penyakit menular lainnya.

5. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan SDM

kesehatan yang merata dan bermutu.

6. Peningkatan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan

obat dan alat kesehatan.

7. Peningkatan manajemen kesehatan yang akuntabel,

transparan, berdayaguna dan berhasil guna.

G. Ruang Lingkup

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar tahun 2018 disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

Ringkasan Eksekutif Menyajikan secara ringkas rencana dan

capaian kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar Tahun 2018.

Bab I Pendahuluan Menyajikan latar belakang, data umum

yang menyangkut tugas pokok dan

fungsi, struktur organisasi Dinas

Kesehatan Kabupaten Gianyar dan

faktor pendukung yang mempengaruhi

kinerja organisasi serta aspek strategis.

Bab II Perencanaan

dan Perjanjian

Kinerja

Menyajikan mengenai RPJMD

Kabupaten Gianyar, rencana strategis

dan rencana kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar.

Rencana strategis mencakup visi, misi,

tujuan, sasaran, serta strategi/

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 11

kebijakan dan program, kegiatan yang

menjadi acuan dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi.

Rencana kinerja dan penetapan kinerja

menggambarkan kinerja yang ingin

dicapai beserta indikator

keberhasilannya.

Bab III Akuntabilitas

Kinerja

Menyajikan capaian kinerja tahun 2018

yang memuat hasil pengukuran kinerja

dengan penjelasan keberhasilan dan

permasalahan dalam pencapaian

kinerja serta akuntabilitas keuangan

Bab IV Penutup Menyajikan kesimpulan atas capaian

kinerja tahun 2018 dan saran

perbaikan atas permasalahan dalam

pencapaian kinerja.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 11

BAB II

PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/ dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang

lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima

amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja

terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang

tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas

kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya

terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja

yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-

tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

A. TUJUAN PERJANJIAN KINERJA

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan

dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Kesehatan pada Tahun

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 12

2018 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Gianyar untuk

mewujudkan target kinerja sesuai lampiran perjanjian ini.

Guna mewujudkan kinerja yang telah diperjanjikan, maka Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar telah melaksanakan 16 (enam belas) program utama dengan

35 kegiatan serta 2 program pendukung dengan 8 kegiatan yang didukung oleh

APBD Kabupaten mendasarkan DPA Perubahan sebesar 47.134.342.550,- (Empat

Puluh Tujuh Milyar Seratus Tiga Puluh Empat Juta Tiga Ratus Empat Puluh Dua

Ribu Lima Ratus Lima Puluh rupiah) dan APBN (DAK) sebesar Rp.

10.977.409.000,- (Sepuluh Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Empat

Ratus Sembilan Ribu Rupiah) Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan

antara Tujuan/ sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara

kepala Dinas Kesehatan dengan Bupati Gianyar Tahun 2018, secara lengkap

tercantum pada Lampiran 1

B. RENCANA KERJA TAHUNAN

No. Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya

peningkatan mutu pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan

1. Cakupan Pelayan

Kesehatan dasar

15%

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Masyarakat Miskin

100%

3. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan

Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota

100%

2. Terwujudnya

perbaikan Kesehatan

Reproduksi Ibu dan Anak

1. Angka Kematian Ibu

melahirkan (AKI) per-100.000 KH

65/100.000

KH

2. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH

10,08 / 1.000KH

3. Angka Kematian Balita

(AKBA) per- 1.000KH

11,80/1.000

KH

4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang

ditangani

100%

5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes

95%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 13

yang memiliki kompotensi dasar

6. Persentase cakupan

pelayanan nifas

95,55%

7. Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang ditangani

87,86%

8. Persentase usia subur

yang menjadi Akesptor KB

80%

9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4

95%

10. Cakupan

Kunjungan Bayi

91%

11. Cakupan Pelayanan Anak balita

90%

12. Cakupan

penjaringan siswa SD dan setingkat

100%

13. Persentase Balita Gizi Buruk

0,40%

14. Cakupan

pemberian makanan pendamping ASI pada

anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

100%

15. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat

Perawatan

100%

3. Terwujudnya peningkatan

penyehatan lingkungan dan pengendalian

pencemaran lingkungan

1. Persentase rumah sehat

92,74%

2. Persentase Tempat-

Tempat Umum Sehat

91,60%

4. Terwujudnya

peningkatan pengendalian

penyakit menular, tidak menular dan

penyakit-penyakit yang

dapat dicegah

1. Angka Kematian

Demam Berdarah

<1%

2. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

95,2%

3. Persentase Desa /

Kelurahan Universal Chaild Immunization

(UCI)

100%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 14

dengan imunisasi serta

pengamatan penyakit.

4. Persentase penderita DBD yang ditangani

100%

5. Terwujudnya Kepuasan

Masyarakat terhadap

Pelayanan Kesehatan

1. Angka kepuasan pelayanan kesehatan

di UPT Kesmas

85%

6. Terwujudnya peningkatan

peran serta masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat

1. Persentase Cakupan Desa Siaga Aktif.

100%

2. Persentase Rumah

Tangga Berperilaku Hidup Sehat

85%

7. Terwujudnya peningkatan

ketersediaan obat dan

perbekalan kesehatan yang bermutu dan

sesuai kebutuhan

1. Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan

kesehatan yang bermutu dan sesuai

kebutuhan.

85%

8. Terwujudnya

peningkatan kualitas tenaga

kesehatan sesuai kompetensi di

unit pelayanan kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan

dan Puskesmas yang mengikuti lomba tenaga

kesehatan teladan.

40

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 15

C. PERJANJIAN KENERJA

No. Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target

1. Terwujudnya peningkatan

mutu pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan

4. Cakupan Pelayan Kesehatan dasar

15%

5. Cakupan Pelayanan

Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin

100%

6. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1

yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS)

di Kab/Kota

100%

2. Terwujudnya perbaikan

Kesehatan Reproduksi Ibu

dan Anak

1. Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per-

100.000 KH

65/100.000 KH

2. Angka Kematian Bayi

(AKB) per 1.000KH

10,08 / 1.000

KH

3. Angka Kematian Balita (AKBA) per- 1.000KH

11,80/1.000 KH

4. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang

ditangani

100%

5. Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes

yang memiliki kompotensi dasar

95%

6. Persentase cakupan pelayanan nifas

95,55%

7. Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang ditangani

87,86%

8. Persentase usia subur

yang menjadi Akesptor KB

80%

9. Persentase kunjungan Ibu hamil K4

95%

10. Cakupan

Kunjungan Bayi

91%

11. Cakupan Pelayanan 90%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 16

Anak balita

12. Cakupan penjaringan siswa SD

dan setingkat

100%

13. Persentase Balita

Gizi Buruk

0,40%

14. Cakupan pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

keluarga miskin

100%

15. Cakupan Balita Gizi

Buruk Mendapat Perawatan

100%

3. Terwujudnya

peningkatan penyehatan

lingkungan dan pengendalian pencemaran

lingkungan

3. Persentase rumah

sehat

92,74%

4. Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat

91,60%

4. Terwujudnya

peningkatan pengendalian

penyakit

menular, tidak menular dan

penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan

imunisasi serta

pengamatan penyakit.

5. Angka Kematian

Demam Berdarah

<1%

6. Angka Kesembuhan

Penderita TB Paru BTA +

95,2%

7. Persentase Desa / Kelurahan Universal

Chaild Immunization (UCI)

100%

8. Persentase penderita

DBD yang ditangani

100%

5. Terwujudnya 2. Angka kepuasan 85%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 17

Kepuasan Masyarakat

terhadap Pelayanan Kesehatan

pelayanan kesehatan di UPT Kesmas

6. Terwujudnya

peningkatan peran serta

masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat

3. Persentase Cakupan

Desa Siaga Aktif.

100%

4. Persentase Rumah

Tangga Berperilaku Hidup Sehat

85%

7. Terwujudnya

peningkatan ketersediaan

obat dan perbekalan

kesehatan yang

bermutu dan sesuai

kebutuhan

2. Cakupan ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan yang

bermutu dan sesuai kebutuhan.

85%

8. Terwujudnya peningkatan

kualitas tenaga

kesehatan sesuai

kompetensi di unit pelayanan

kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan dan Puskesmas yang

mengikuti lomba tenaga

kesehatan teladan.

40

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 29

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2018

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2015 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan

tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja

yang melaporkan kemajuan kinerja atas mandat dan sumber

daya yang digunakannya . Cara menghitung capaian indikator

kinerja kegiatan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian

kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus sebagai

berikut:

% pencapaian rencana tingkat

capaian

=

Realisasi

x 100% ____________

Rencana

2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian

kinerja yang semakin rendah, maka digunakan rumus

sebagai berikut:

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 30

% pencapaian rencana tingkat

capaian

=

Rencana – (Realisasi – Rencana)

x 100% ___________________________

Rencana

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang

telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka

digunakan skala pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah

No. Skala Capaian Kinerja Katagori

Lebih dari 100% Sangat Baik

75 – 100% Baik

55 – 74 % Cukup

Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2018, Dinas Kesehatan telah melaksanakan

seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Gianyar Tahun 2018 dan Indikator

Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar,

setidaknya terdapat 8 sasaran strategis yang harus

diwujudkan pada tahun ini, yaitu:

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 31

1. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Cakupan

Pelayan Kesehatan

dasar

15 % 15 % 100 15 % 33,3

1%

222,

06% 12,59

%

100

2. Cakupan

Pelayan Kesehatan

Rujukan

Masyarakat

Miskin

100

%

100

%

100 100

%

100

%

100

% 100

%

100

3. Cakupan Pelayanan

Gawat

Darurat

level 1 yang harus

diberikan

Sarana Kesehatan

(RS) di

Kab/Kota

100 %

100 %

100 100 %

100%

100%

100%

100

Rata-rata Capaian

Misi 1 Tujuan 1

Sasaran1

100 140,6

9

100

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 100%, Dari 3

indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target

yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis

1 dari Misi 1 dan Tujuan 1 tahun 2018 apabila dibandingkan

dengan tahun 2017 mengalami sedikit penurunan. Pada tahun

2018 sebesar 100 dan pada tahun 2017 sebesar 140,69. Realisasi

kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 32

target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan

strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 100%, ini berarti telah

mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.

Secara umum semua indikator pada sasaran Terwujudnya

peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

di Kabupaten Gianyar dapat dicapai sesuai dengan target.

Walaupun semua indikator sasaran ini telah mencapai/ melebihi

target yang ditentukan.

Keterjangkauan akses pelayanan kesehatan di Kabupaten

Gianyar yang berkualitas dan berkeadilan dapat ditingkatkan,

salah satunya dengan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin (Maskin).

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk

pencapaian Sasaran 1 adalah sebesar Rp 34.128.144.022,- atau 72,39% dari total

pagu sebesar Rp. 47.144.870.575,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan

sumber daya sebesar 27,61% dari Pagu yang ditentukan .

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 33

2. Terwujudnya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Angka

Kematian Ibu

melahirkan (AKI)

per-100.000

KH

65/10

0.000 KH

46,9

1/ 100.

000 KH

12

7,8

3

70/1

00.000

KH

50,1

8/100.0

00 KH

128,

31%

115

/ 100

.0000

KH

127,8

3

2. Angka

Kematian Bayi (AKB)

per 1.000KH

10,08

/ 1.000

KH

7,57

/ 100

0 KH

12

4,9

0

11,1

0 / 1.00

0KH

10,0

3/ 1.00

0 KH

109,

63%

12,

97/ 100

0 KH

124,9

0

3. Angka

Kematian Balita

(AKBA)

per- 1.000KH

11,80

/1.000 KH

9,63

/ 100

0

KH

118,3

8

11,8

2/1.000

KH

12,3

7/ 1.00

0

KH

95,3

4%

16,

43/ 100

0

KH

118,3

8

4 Cakupan

Komplikasi Kebidanan

yang ditangani

100% 113,

83 %

11

3,8

3

100

%

111,

51%

111,

51%

107

,83%

113,8

3

5 Cakupan

Pertolonga

n persalinan

oleh Nakes yang

memiliki kompotens

i dasar

95% 98,7

7 %

10

3,97

95% 92,8

0%

97,6

8%

99,

63

%

103,9

7

6 Persentase

cakupan pelayanan

nifas

95,55

%

98,4

4 %

10

3,0

2

95,5

4%

91,5

7%

95,8

4%

97,

59%

103,0

2

7 Cakupan neonatus

dengan komplikasi

yang

87,86%

100,61

%

11

4,5

1

87,86%

81,56%

92,82%

96,80

%

114,51

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 34

ditangani 8 Persentase

usia subur yang

menjadi

Akesptor KB

80% 80,0

4 %

100,0

5

80% 79,5

5%

99,4

3%

93,

86%

100,0

5

9 Persentase

kunjungan Ibu hamil

K4

95% 83,8

2 %

88,

23 95% 95,4

8%

100,

50%

95,

77%

88,23

10 Cakupan

Kunjungan Bayi

91% 97,0

6 %

10

6,6

6

90% 96,5

5%

107,

27%

100

%

106,6

6

11 Cakupan

Pelayanan Anak

balita

90% 95,9

2 %

10

6,5

8

90% 87,2

9%

96,9

8%

100

%

106,5

8

12 Cakupan penjaringa

n siswa SD

dan setingkat

100% 100%

10

0 100%

100%

100%

100%

100

13 Persentase

Balita Gizi Buruk

0,40% 0,06 18

5 0,40 0,05 187,

50%

0,0

3

185

14 Cakupan

pemberian

makanan pendampi

ng ASI pada anak

usia 6-24 bulan

keluarga miskin

100% 100

%

100

100

%

100

%

100

%

100

%

100

15 Cakupan

Balita Gizi

Buruk Mendapat

Perawatan

100% 100

%

10

0 100

%

100

%

100

%

100

%

100

Rata-rata Capaian

Misi 1 Tujuan 1

Sasaran 2

112

,86

108,1

9

112,86

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 112,86%,

Dari 15 indikator kinerja, semua indikator telah

mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-rata capaian

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 35

kinerja pada sasaran strategis 1 dari Misi 1 tahun 2018 apabila

dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada

tahun 2018 sebesar 112,86 dan pada tahun 2017 108,19.

Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan

dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam

perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 112,86%,

ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar

80%.

Perbaikan kesehatan reproduksi ibu dan anak salah satunya

ditandai dengan penurunan angka kematian ibu per 100.000

Kelahiran Hidup dan bayi per 1000 Kelahiran Hidup, pada

indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat berhasil, hal ini

bisa dilihat dari 2 indikator kinerja utama. Peningkatan

kesehatan ibu dan anak sebesar 2 indikator sudah tercapai yaitu:

❖ Angka Kematian Ibu dengan capaian indikator kinerja sebesar

127,83% (target 65 per 100.000 Kelahiran Hidup dan realisasi

46,91 per 100.000 Kelahiran Hidup .

Angka kematian ibu di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 46,91 per 100.000 Kelahiran Hidup menurun

dibandingkan tahun 2017 sebesar 50,18 per 100.000 Kelahiran

Hidup dan tahun 2016 sebesar 115 per 100.000 Kelahiran

Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan

target Nasional sebesar 118 per 100.000 Kelahiran Hidup,

maka angka kematian ibu di Kabupaten Gianyar jauh lebih

rendah, hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya

kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan

angka kematian ibu dan bayi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan ataupun

kegagalan indikator angka kematian ibu antara lain : (1)

Meningkatnya jumlah ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun,

(2) Tingginya kasus pre Eklampsi dan Eklampsi (keracunan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 36

kehamilan) dan seringnya kasus ini terlalu dianggap biasa-

biasa saja oleh penderita dan keluarganya karena sering tidak

ada keluhan, (3) Tingginya kasus HPP (Haemoragia Post

Partum/ Perdarahan pasca lahir) yang disebabkan : manajemen

aktif kala III kompetensi tenaga kesehatan masih kurang baik

di fasilitas primer (negeri dan swasta) dan pada fasilitas

sekunder (rumah sakit) kecepatan dalam keputusan

penanganan masih kurang, (4). Kurangnya kompetensi petugas

dalam kegawatdaruratan neonatal di puskesmas.

❖ Angka Kematian bayi dengan capaian indikator kinerja sangat

berhasil sebesar 124,90% (target 10,08 per 1.000 Kelahiran

Hidup dan realisasi 7,57 per 1.000 Kelahiran Hidup.

Angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 7,57 per 1.000 Kelahiran Hidup menurun

dibandingkan tahun 2017 sebesar 10,03 per 1.000 Kelahiran

Hidup tahun tahun 2016 sebesar 12,97 per 1.000 Kelahiran

Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan

target Nasional sebesar <34 per 1.000 Kelahiran Hidup, maka

angka kematian bayi di Kabupaten Gianyar jauh lebih rendah,

hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan

masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka

kematian ibu dan bayi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan ataupun

kegagalan indikator angka kematian bayi antara lain:(1).

kurangnya kompetensi petugas dalam kegawatdaruratan

neonatal di puskesmas, (2). Meningkatnya jumlah bayi yang

dilahirkan dengan kasus trauma lahir, Asfiksia, Bayi lahir

dengan berat badan rendah (BBLR), bayi infeksi dan kelainan

bawaan.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah

peningkatan capaian kinerja program kesehatan ibu dan anak

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 37

yang salah satunya ditandai dengan penurunan angka

kematian ibu dan bayi pada tahun yang akan datang, Dinas

Kesehatan telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(1). Meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang mampu

dalam penanganan kasus kegawatdaruratan baik ditingkat

primer maupun sekunder, (2). Meningkatkan pemenuhan

sarana dan prasarana baik di Pukesmas maupun Rumah Sakit

yang akan memudahkan penanganan kasus yang terjadi (RS

harus mempunyai peralatan PICU/ NICU), (3). Meningkatkan

kemampuan SDM tenaga kesehatan melalui pelatihan :

Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K),

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Manajemen BBLR,

Pelatihan SDIDTK, (4).Kemitraan bidan dan dukun bayi, (5).

Penyeliaan fasilitatif (PF) dan bimbingan teknis, (6). Adanya

pelatihan ulang atau kunjungan dokter spesialis ke puskesmas

untuk pembinaan terutama di Puskesmas PONED, (7). Rumah

sakit swasta harus mengangkat dokter spesialis, (8).Semua

komplikasi seharusnya ditangani oleh Dokter Spesialis yang

menetap 24 jam.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan

output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi

adalah Program Upaya Kesehatan Masyarakat. Hal tersebut

karena program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak

secara langsung kepada masyarakat.

▪ Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang

dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum

mencapai usia 5 tahun dan dinyatakan per 1.000 balita. AKBA

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak-anak

dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 38

anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan

kecelakaan.

Angka Kematian Balita dengan capaian indikator kinerja

sangat berhasil sebesar 118,38% (target 11,80 per 1.000

Kelahiran Hidup dan realisasi 9,63 per 1.000 Kelahiran Hidup.

Angka kematian Balita di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 9,63 per 1.000 Kelahiran Hidup, menurun

dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 12,37 per 1.000

Kelahiran Hidup dan tahun 2016 sebesar 16,43 per 1.000

Kelahiran Hidup. Apabila dibandingkan dengan target akhir

Renstra dan target Nasional sebesar 140 per 1.000 Kelahiran

Hidup, maka angka kematian balita di Kabupaten Gianyar jauh

lebih rendah, hal ini menunjukkan keberhasilan program

upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk

menurunkan angka kematian balita.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka

kematian Balita di Kabupaten Gianyar meliputi: Audit kematian

maternal dan perinatal, serta Pembinaan/bintek PWS KIA,

Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita melalui lomba

balita sehat Indonesia, Penyediaan sarana ramah anak di

beberapa UPT Kesmas. Upaya tersebut merupakan jenis

pelayanan Anak Balita yang dilaksanakan di Kabupaten

Gianyar.

▪ Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari

normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan

kematian ibu Komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%,

tekanan darah tinggi (sistole > 140mmHg, diastole > 90 mmHg),

oedema nyata, eklamsia, perdarahan per vaginam, ketuban

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 39

pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,

letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis,

persalinan prematur.

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani dengan

capaian indikator kinerja sebesar 113,83% (target 100% dan

realisasi 113,83%).

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 113,83% meningkat

dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 111,51 % maupun

tahun 2016 sebesar 107,83. Apabila dibandingkan dengan

target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 80% Cakupan

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kabupaten Gianyar

jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program

upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Upaya yang dilakukan adalah dalam memberikan pelayanan

khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, ibu hamil yang

memiliki risiko tinggi (risti) dengan merujuk tsecara tepat ke fasilitas

kesehatan yang memiliki kemampuan dan ketersediaan peralatan

yang lebih memadai seperti Rumah Sakit.

▪ Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang memiliki

Kompetensi Dasar

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan

proses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan dengan kompetensi kebidanan/dasar. Proses

pertolongan persalinan oleh tenaga dengan kompotensi

kebidanan/dasar akan memastikan pelayanan yang diberikan

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 40

a. Sterilitas atau pencegahan infeksi dengan menerapkan

minimal 3 bersih yaitu : bersih tangan penolong, bersih alat

pemotong tali pusat, bersih tempat ibu berbaring

b. Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar

pelayanan

c. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang

lebih tinggi

Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan/dasar adalah tenaga kesehatan yang memiliki

kemampuan klinis kebidanan sesuai standar. Indikator ini

adalah untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA

dalam menyelenggarakan pelayanan persalinan yang

profesional.

Cakupan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang

memiliki Kompetensi Dasar dengan capaian indikator kinerja

sebesar 103,97% (target 95% dan realisasi 98,77%).

Cakupan Cakupan Cakupan Pertolongan Persalinan oleh

Nakes yang memiliki Kompetensi Dasar di Kabupaten Gianyar

tahun 2018 sebesar 98,77% meningkat dibandingkan dengan

pencapaian tahun 2017 sebesar 92,80 % dan sedikit di bawah

pencapaian tahun 2016 sebesar 99,63%. Apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 90%

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes yang memiliki

Kompetensi Dasar di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal

ini menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan

masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka

kematian ibu dan bayi.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di

fasilitas kesehatan melalui kebijakan yang disebut Jaminan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 41

Persalinan (Jampersal) untuk tahun 2013 dan dialihkan ke

program JKBM untuk tahun 2014 dan tahun 2015-2017

masyarakat miskin dialihkan ke JKN bagi masyarakat miskin.

Kebijakan Jaminan Persalinan dimaksudkan untuk

menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk

mendapatkan jaminan persalinan, yang didalamnya termasuk

pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas termasuk KB pasca

persalinan, dan pelayanan bayi baru lahir.

Dalam implementasi kebijakan jaminan persalinan maka

semua persalinan dilakukan di sarana pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan baik pemerintah dan swasta. Khusus untuk

swasta maka JKBM melalui Dinas Kesehatan melakukan

kerjasama dengan bidan praktek swasta, klinik swasta dan

atau Rumah Sakit Swasta.

Adapun penyebab belum tercapainya target cakupan ibu

bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi dasar yaitu tingginya target ibu bersalin oleh

karena penetapan target didasarkan pada angka proyeksi.

Namun demikian sudah lebih tinggi dari target Nasional dan

adanya peningkatan dari tahun sebelumnya.

Adapun upaya-upaya yang telah dilaksanakan untuk

tercapainya indikator cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dasar pada tahun

2018 meliputi:

a. Pelatihan PONED untuk petugas medis dan paramedis di

tingkat pelayanan dasar.

b. Pembinaan/ bintek PWS KIA.

c. Penyebaran Buku KIA

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 42

Sedangkan upaya yang akan dilaksanakan pada tahun

2018 untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi dasar diantaranya :

kunjungan rumah, sosialisasi persalinan selamat, kerjasama

dengan klinik/praktek perseorangan, mengoptimalkan

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK)

▪ Cakupan Pelayanan Nifas

Pelayanan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai

standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan

oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu

nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas

dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali

dengan distribusi waktu : 1) kunjungan pertama (KF1) pada 6

jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas (KF2)

dilakukan pada minggu ke-2 setelah persalinan; 3) kunjungan

nifas ke-3 (KF3) dilakukan pada minggu ke-6 setelah

persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan pada

saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan

bersamaan pada kunjungan bayi.

Cakupan Pelayanan Nifas dengan capaian indikator kinerja

sebesar 103,02% (target 95,55% dan realisasi 98,44%).

Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 98,44% meningkat dibandingkan dengan tahun 2017

sebesar 91,57 % maupun tahun 2016 sebesar 97,59%. Apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 43

sebesar 90% di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini

menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan masyarakat

yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan hasil tersebut

diatas adalah lewat pandataan sasaran dan sweeping ibu nifas.

▪ Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

Neonatus risti/komplikasi meliputi asfeksia, tetanus

neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan

pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi

yang ditangani adalah neonatus risti/komplikasi yang

mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu

dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan

rumah sakit. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang

ditangani dengan capaian indikator kinerja sebesar 114,51%

(target 87,86% dan realisasi 100,61%).

Cakupan Neonatus dengan Komplikasi di Kabupaten

Gianyar tahun 2018 sebesar 100,61% di atas pencapaian tahun

2017 sebesar 91,57 % maupun pencapaian tahun 2016 sebesar

81,56%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan

target Nasional sebesar 80% capaian di Kabupaten Gianyar

sedikit lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program

upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Adapun terjadinya capaian yang cukup tinggi ini adalah

karena usaha-usaha yang dilakukan untuk pemantauan

adanya neonatus Risti/komplikasi sehingga dapat terdeteksi

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 44

secara dini disamping oleh karena target yang ditetapkan masih

lebih rendah yaitu sebesar 80%.

▪ Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB

Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita

biasanya antara 15-49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur

jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran,

wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan

alat/cara KB.

Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB dengan

capaian indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100,05% (target

80% dan realisasi 80,04%).

Persentase Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 80,04% sedikit meningkat

dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 79,85 % dan di bawah

pencapaian tahun 2016 sebesar 93,86%. Apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar 70%

capaian di Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini

menunjukkan keberhasilan program upaya kesehatan masyarakat

yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

▪ Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4)

Pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) adalah

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh

petugas kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan

minimal 4 kali dengan distribusi pelayanan yang dianjurkan

minimal satu kali pada kehamilan trimester I (kontak pertama),

minimal satu kali pada trimester II (kontak kedua) dan minimal

dua kali pada trimester III (kontak ketiga dan kontak keempat).

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 45

Adapun pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang

berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan darah,

screening status imunisasi Tetanus Toksoid, ukur tinggi fundus

uteri, Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet selama kehamilan),

temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal atau konseling)

dan test laboratorium sederhana (Hb, protein urin) dan atau

berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh

tenaga kesehatan serta memenuhi standar pemeriksaan

kehamilan. Standar jenis pelayanan dan waktu pelayanan

antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan

kesehatan terhadap ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko,

pencegahan dan penanganan komplikasi.

Pengukuran terhadap indikator pencapai cakupan K4

ditujukan untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA

untuk melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin

melalui penyediaan pelayanan antenatal.

Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) dengan capaian

indikator kinerja sebesar 88,23% (target 95% dan realisasi

83,82%).

Cakupan Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4) di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 83,82% menurun jika

dibandingkan dengan pencapaian tahun 2017 sebesar 95,48 %

maupun dibandingkan dengan pencapaian tahun 2016 sebesar

95,77%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan

target Nasional sebesar 95% capaian di Kabupaten Gianyar jauh

lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program upaya

kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan angka

kematian ibu dan bayi.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 46

▪ Cakupan Kunjungan Bayi

Bayi adalah anak baru lahir sampai umur 1 tahun kurang 1

hari. Pada usia ini memiliki resiko gangguan kesehatan sangat

tinggi sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut.

Terlayaninya bayi dengan bauk dapat dilihat dari cakupan

kunjungan bayi itu sendiri.

Cakupan Kunjungan Bayi dengan capaian indikator kinerja

sebesar 106,66% (target 91% dan realisasi 97,06%).

Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 97,06% meningkat dibandingkan dengan tahun 2017

sebesar 96,55 % namun lebih rendang dibanding tahun 2016

sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra

dan target Nasional sebesar 90% capaian di Kabupaten Gianyar

jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan keberhasilan program

upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk menurunkan

angka bayi.

Tercapaianya hasil cukup baik untuk tahun 2017 dikarenakan

oleh beberapa upaya seperti : Penanganan pada saat neonatal dan

pada anak setelah umur 28 hari kelahiran. Dimana bayi sampai

umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki risiko

gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang

dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan

melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan

pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali,

yaitu pada 6 jam – 48 jam setelah lahir; pada hari ke 3 – 7 hari;

dan hari ke 8 – 28 hari.

Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan

disamping melaksanakan pemeriksaan kesehatan bayi juga

melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 47

tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan

resusitasi, pencegahan hipothermia, pemberian ASI dini dan

ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,

kulit dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; menajemen

terpadu balita muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan

neonatus di rumah menggunakan buku KIA.

Pada usia diatas 28 hari (neonatal) petugas kesehatan memberi

pelayanan berupa pelayanan kesehatan yang sesuai standar oleh

tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat) minimal 4 kali

dalam setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari – 3 bulan, satu

kali pada umur 3-6 bulan, satu kali pada umur 6-9 bulan dan

satu kali pada umur 9-11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi imunisasi dasar

(BCG, DPT / HB 1-3, Polio 1-4 dan Campak), stimulasi deteksi

intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan

perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian

terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan

kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan

atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit

serta peningkatan kualitas hidup bayi.

▪ Cakupan Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Kesehatan Anak Balita adalah pelayanan kesehatan

pada anak umur 12-59 bulan sesuai standar meliputi pemantauan

pertumbuhan minimal 8 kali dalam satu tahun, pemantauan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 48

perkembangan minimal dua kali setahun dan pemberian vitamin A

dosis tinggi dua kali setahun yaitu bulan Pebruari dan Agustus.

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui penimbangan

berat badan, pengukuran tinggi badan di posyandu, Puskesmas

dan Rumah Sakit, Bidan Praktek Sawasta, serta sarana fasilitas

kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan

melalui SDIDTK oleh petugas kesehatan. Pemberian vitamin A

dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan.

Cakupan Pelayanan Anak Balita dengan capaian indikator

kinerja sebesar 106,58% (target 90% dan realisasi 95,92%)

Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten Gianyar tahun

2018 sebesar 95,92% meningkat dibandingkan tahun 2017

sebesar 87,29 % namun lebih rendah dibandingkan pencapaian

tahun 2016 sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target

akhir Renstra dan target Nasional sebesar 90% capaian di

Kabupaten Gianyar lebih rendah, hal ini menunjukkan bahwa

memerlukan pengelolaan program upaya kesehatan masyarakat

yang bertujuan untuk menurunkan angka bayi yang lebih baik.

▪ Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat

Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat dengan capaian

indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100% (target 100% dan

realisasi 100%).

Cakupan Cakupan Penjaringan Siswa SD dan setingkat di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 100% sama dengan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 49

pencapaian tahun 2017 dan 2016 sebesar 100 %. Apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional

sebesar 100% capaian di Kabupaten Gianyar sudah mencapai, hal

ini menunjukkan bahwa program upaya kesehatan sekolah yang

bertujuan untuk menurunkan angka anak yang lebih baik.

Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat merupakan

pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan umum,

kesehatan gigi dan mulut terhadap murid kelas 1 SD/MI yang

dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama guru dan dokter

kecil. Adapun tujuan dari penjaringan kesehatan adalah untuk

medeteksi sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit peserta

didik, sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya untuk

mencegah keadaan lebih buruk.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas

program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku

hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah. Sekolah

Dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah Dasar

Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah serta

satuan pendidikan keagamaan termasuk ponpes baik jalur

pendidikan sekolah maupun luar sekolah.

Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau

petugas UPT Kesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga

pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau

guru yang ditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan

telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokter kecil adalah kader

kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5

SD dan setingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil.

Indikator ini untuk mengukur kemampuan manajemen

program Usaha Kesehatan Anak Sekolah dalam melindungi anak

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 50

sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui pelayanan

kesehatan.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan

penjaringan anak SD melalui sweeping serta penjadwalan ulang

bagi siswa yang absensi pada saat dilakukan pemeriksaan

kesehatan.

▪ Persentase Balita Gizi Buruk

Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan

pencapaiannya dalam MDGs adalah staus gizi Balita. Status gizi

balita diukur berdasarkan umur (U), berat badan (BB), dan tinggi

badan (TB). Variabel BB dan TB) ini disajikan dalam bentuk tiga

indikator antropometri, yaitu berat badan menurut umur (BB/U),

tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut

tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi

masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan

indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut

karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi

badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat

disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau karena diare

atau penyakit infeksi lain (akut).

Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi yang

sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang

berlangsung lama, misalnya kemiskinan, perilaku hidup

sehat dan pola asuh, pemberian makan yang kurang baik

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 51

dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak

menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan

indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari

peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama

(singkat), misalnya mengidap penyakit tertentu dan

kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi

kurus.

Untuk status gizi Balita di Kab. Gianyar dengan

indikator BB/U belum bisa ditentukan dari hasil

penimbangan yang dilakukan di Posyandu karena cakupan

penimbangan balita di Posyandu belum mencapai 85%.

Persentase Balita Gizi Buruk dengan capaian indikator

kinerja sebesar 185% (target 0,40% dan realisasi 0,06%).

Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Gianyar

tahun 2018 sebesar 0,06% sedikit lebih tinggi dibandingkan

dengan tahun 2017 sebesar 0,05% dan tahun 2016 sebesar

0,03%. Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra

dan target Nasional sebesar 5,7% capaian di Kabupaten

Gianyar lebih rendah menunjukkan bahwa program

perbaikan gizi masyarakat yang bertujuan untuk

meningkatkan gizi ibu dan anak yang lebih baik.

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi gizi buruk di

Kabupaten Gianyar meliputi:

a. Penimbangan balita secara ketat dengan meningkatkan

cakupan D/S (balita ditimbang dibagi seluruh balita)

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 52

b. Melakukan investigasi terhadap balita yang dicurigai gizi

buruk.

c. Melakukan rujukan kasus gizi buruk.

d. Pemberian PMT kepada balita gizi kurang/buruk

berdasarkan indikator BB/U

e. Monitoring dan evaluasi.

▪ Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada

Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin.

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada

Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin dengan capaian

indikator kinerja sangat berhasil sebesar 100% (target 100% dan

realisasi 100%).

Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak

Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin di Kabupaten Gianyar tahun

2018 sebesar 100% masih sama dibanding tahun 2017 dan tahun

2016 sebesar 100%. Apabila dibandingkan dengan target akhir

Renstra dan target Nasional sebesar 100% capaian di Kabupaten

Gianyar sudah mencapai menunjukkan bahwa program perbaikan

gizi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu dan

anak yang lebih baik.

Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi

dan penguatan program/kegiatan yang ada.

▪ Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan

Balita adalah anak usia di bawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4

tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/kota. Gizi buruk adalah

status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 53

Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus,

kwasshiorkor dan marasmus-kwashiorkor).

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan dengan

capaian indikator kinerja sebesar 100% (target 100% dan realisasi

100%).

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 100% masih sama dengan

pencapaian tahun 2017 dan tahun 2016 sebesar 100% Apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target Nasional

sebesar 100% capaian di Kabupaten Gianyar sudah mencapai

menunjukkan bahwa program perbaikan gizi masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan gizi ibu dan anak yang lebih baik.

Upaya yang dilakukan adalah dengan mempertahankan strategi

dan penguatan program/kegiatan yang ada.

Meningkatnya gizi masyarakat khususnya ibu dan anak ditandai

dengan menurunnya prevalensi (angka) balita gizi buruk dan gizi

kurang, indikator kinerja utama ini yaitu Angka balita gizi buruk

dengan capaian indikator kinerja sudah tercapai sebesar 165%,

target <2% (4.042 balita) dan realisasi 0,70% (1.125 balita).

Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat

berhasil, hal ini bisa dilihat indikator sasaran prevalensi balita

gizi buruk dengan capaian kinerja > 100%.

Data capaian indikator prevalensi gizi buruk diperoleh

dari Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan setiap tahun

pada bulan September. Status gizi balita merupakan salah satu

indikator yang digunakan untuk menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 54

balita adalah dengan pengukuran anthropometri meng gunakan

indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U).

Penyebab utama peningkatan dan penurunan angka

gizi buruk di Kabupaten Gianyar adalah gangguan pertumbuhan

pada balita, hal ini disebabkan: a) Bayi lahir dengan berat badan

rendah (BBLR), b) Pemberian ASI eksklusif yang tidak taat, c)

Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat, d) MP-ASI tidak

cukup, baik jumlah maupun mutu. Pemberian ASI eksklusif

sampai usia 6 bulan dan pemberian MP-ASI yang baik setelah usia

6 bulan disertai dengan imunisasi lengkap dapat mengurangi

resiko tersebut.Selain faktor lainnya, dampak dari rendahnya bayi

yang mendapat ASI eksklusif, dapat terlihat juga dengan semakin

tingginya prosentase gizi kurang pada bayi usia 6-11 bulan, dan

juga pada anak usia > 1 tahun.

Selain itu kasus-kasus tersebut biasanya ditemukan

sudah dalam keadaan terlambat karena tingkat partisipasi/

kehadiran ke posyandu rendah, sehingga tidak pernah terpantau

oleh petugas kesehatan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut

diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehatan dalam

mencegah dan menanggulangi KEP berat/ gizi buruk secara

terpadu seperti Rumah Sakit Umum, puskesmas perawatan,

puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 55

Strategi yang dilaksanakan untuk menurunkan prevalensi Kurang

Energi Protein (KEP)/ angka balita gizi buruk adalah :

1. Meningkatkan pemantauan kegiatan PMT- P

2. Meningkatkan penyuluhan gizi.

3. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melaui UPGK

4. Meningkatkan surveillans gizi buruk.

5. Meningkatkan peran dan kerjasama lintas program dan lintas

sektor, serta tokoh masyarakat

Macam kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah :

Pemberian Makanan Tambahan–Pemulihan (PMT-P) pada balita

KEP, Pemberian Makanan Tambahan–Pemulihan (PMT-P) pada

bumil KEK, Pelacakan kasus gizi buruk, Penyuluhan,

Pengumpulan data Status Gizi, Validasi data dan evalusi

Pemantauan Status Gizi,Intervensi langsung dalam bentuk

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan,penanggulangan

anemia gizi besi, penanggulangan GAKY, penanggulangan

kekurangan Vitamin A serta kekurangan zat mikro lainnya.

Dalam rangka penanggulangan masalah KEP pada balita

sangat diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehatan

dalam mencegah dan menanggulangi KEP berat/ gizi buruk secara

terpadu di tiap jenjang administrasi, termasuk kesiapan sarana

pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum, Puskesmas

Perawatan, Puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output

paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

Program Perbaikan Gizi Masyarakat. Hal tersebut karena

program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara

langsung kepada masyarakat.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 56

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar

untuk pencapaian Sasaran 2 adalah sebesar Rp 1.576.030.000,-

atau 73,46 % dari total pagu sebesar Rp. 2.145.498.000,-, Hal ini

berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar

26,54% dari Pagu yang ditentukan .

3. Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan

pengendalian pencemaran lingkungan

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Persentase rumah

sehat

92,74

%

91,9

8 %

99,

18

92,74

%

93,7

2%

101,

06%

93,

72%

99,18

2. Persentase Tempat

Umum

Sehat

91,60

%

92 % 100

,44

91,60

%

90,1

0%

98,3

6%

98,

38%

100,44

Rata-rata Capaian

Misi 1 Tujuan 1

Sasaran 3

99,

81

99,71 99,81

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 99,81%, Dari 2 indikator

kinerja, hanya satu indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan.

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis 3 dari Misi 1 tahun 2018 apabila

dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018

sebesar 99,81 dan pada tahun 2017 sebesar 99,71. Realisasi kinerja sampai dengan

tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah

ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 99,81%,

ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 92,17%.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 57

Peningkatan penyehatan lingkungan dan pengendalian

pencemaran lingkungan salah satunya ditandai dengan

peningkatan persentase rumah sehat dan persentasi tempat-

tempat umum sehat. Pada indikator kinerja utama ini capaian

sudah sangat berhasil, hal ini bisa dilihat dari 2 indikator kinerja

utama yaitu:

❖ Cakupan Rumah Sehat dengan capaian indikator kinerja

sebesar 998% (target 92,74% dan realisasi 91,98%) .

Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Gianyar tahun 2018

sebesar 91,98% lebih rendah dibandingkan tahun 2017 sebesar

93,72% maupun pencapaian tahun 2016 sebesar 93,72%.

Apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target

Nasional sebesar 90%, maka Cakupan Rumah Sehat di

Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini menunjukkan

keberhasilan program pengembangan lingkungan sehat yang

bertujuan untuk meningkatkan penyehatan lingkungan dan

pengendalian pencemaran lingkungan.

▪ Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat dengan capaian

indikator kinerja sebesar 100,44% (target 91,60% dan

realisasi 92%) .

Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat di Kabupaten

Gianyar tahun 2018 sebesar 92% meningkat

dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 90,10%

namun lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian

tahun 2016 sebesar 98,38%. Apabila dibandingkan

dengan target akhir Renstra dan target Nasional sebesar

90%, maka Cakupan Tempat-Tempat Umum Sehat di

Kabupaten Gianyar jauh lebih tinggi, hal ini

menunjukkan keberhasilan program pengembangan

lingkungan sehat yang bertujuan untuk meningkatkan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 58

penyehatan lingkungan dan pengendalian pencemaran

lingkungan.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar

untuk pencapaian Sasaran 3 adalah sebesar Rp 233.190.000,- atau

99.00 % dari total pagu sebesar Rp. 235.545.000,-, Hal ini berarti

terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,00% dari Pagu

yang ditentukan .

4. Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi serta pengamatan penyakit.

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Angka Kematian

Demam Berdarah

/ 100.000 pdd

<1 % 0 200 <1 % 0,39

%

106 0,3

4%

200

2. Angka Kesembuh

an Penderita

TB Paru BTA +

95,20%

83,62 %

87,

84 95,20

% 80,8

5% 84,9

2 79,44

%

87,84

3. Persentas

e Desa /

Kelurahan Universal

Chaild Immuniza

tion (UCI)

100 %

95,71 %

95,

71 100 %

100%

100 100%

95,71

4 Persentase

penderita

DBD yang ditangani

100% 100

%

100 100% 100

%

100 100

%

100

5 Cakupan

desa

100% 100

%

100 100% 100

%

100 100

%

100

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 59

kelurahan

mengalami KLB

yang

dilakukan penyelidik

an epidemiol

ogi < 24 Jam

Rata-rata Capaian

Misi 1 Tujuan 1

Sasaran 4

116

,71

98,18 116,71

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 116,71 %,

Dari 5 indikator kinerja, tiga indikator telah mencapai/melebihi

target yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran

strategis 4 dari Misi 1 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan

tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 sebesar

116,71 dan pada tahun 2017 sebesar 98,16. Realisasi kinerja

sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target

jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan

strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 116,71%, ini berarti

telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.

Menurunnya kesakitan dan kematian akibat penyakit

menular dapat dicapai dengan pengendalian Pengendalian angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit menular sesuai dengan

kasus masing-masing, pada indikator kinerja utama ini capaian

sudah sangat berhasil, hal ini bisa dilihat dari 5 (lima) indikator

kinerja utama Pengendalian angka kesakitan dan kematian akibat

penyakit menular sesuai dengan kasus masing-masing sebesar 4

(empat) indikator dengan capaian kinerja 100% dan 1(satu)

indikator dengan capaian kinerja >100%.

Indikator sasaran program ini yaitu :

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 60

• Pengendalian kematian kasus Demam Berdarah (DBD)

dibawah CFR dengan capaian indikator kinerja sebesar

200%, target < 1% dan realisasi 0.

Capaian indikator kinerja utama Penemuan dan

penanganan Demam Berdarah (DBD) tahun 2018 sebesar

100% sama dengan pencapaian tahun 2017. Bila

dibandingkan dengan target Renstra dan target nasional

sebesar 100%. Jumlah kasus DBD tahun 2018 sebesar

72 kasus, dengan tanpa kematian.

Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue

Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Penyebaran penyakit demam berdarah dengue

secara pesat terjadi sejak tahun 1968 di Indonesia, hal

ini karena virus semakin mudah menyebar menulari

lebih banyak manusia karena didukung oleh: (1)

meningkatnya mobilitas penduduk karena semakin

baiknya sarana transportasi di dalam kota maupun

antar daerah, (2) kebiasaan masyarakat menampung air

bersih untuk keperluan sehari-hari, apalagi penyediaan

air bersih belum mencukupi kebutuhan atau sumber

yang terbatas atau letaknya jauh dari pemukiman

mendorong masyarakat menampung air di rumah

masing-masing (karena nyamuk Aedes aegypti hidup di

air bersih), (3) sikap dan pengetahuan masyarakat

tentang pencegahan penyakit yang masih kurang

(Sudarmo 1990).

Obat dan vaksin demam berdarah dengue sampai

saat ini belum tersedia. Pengobatan yang dilakukan

hanya untuk mengurangi gejala sakit dan mengurangi

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 61

risiko kematian. Penanggulangan demam berdarah

dengue secara umum ditujukan pada pemberantasan

rantai penularan dengan memusnahkan pembawa

virusnya (vektornya) yaitu nyamuk Aedes aegypti dengan

memberantas sarang perkembangbiakannya yang

umumnya ada di air bersih yang tergenang di

permukaan tanah maupun di tempat-tempat

penampungan air. Upaya pemberantasan penyakit

demam berdarah dengue dilakukan melalui kegiatan

pencegahan, penemuan, pertolongan, pelaporan,

pengamatan penyakit dan penyelidikan epidemiologi,

penanggulangan seperlunya, penanggulangan lain dan

penyuluhan kepada masyarakat.

Mengingat tersebar luasnya Aedes Aegypti

tersebut, maka dalam pemberantasannya perlu adanya

peran aktif masyarakat khususnya untuk memberantas

jentik Aedes Aegypti melalui PSN DBD di rumah,

sekolah, dan tempat umum untuk memutuskan rantai

kehidupan nyamuk.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang

menunjukkan output paling mendukung bagi

pencapaian kinerja organisasi adalah Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,

dengan kegiatan Penyemprotan/Fogging Sarang Nyamuk.

Hal tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat

memberikan dampak secara langsung kepada

masyarakat.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 62

• Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA +

Capaian indikator kinerja utama Penemuan dan

Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + tahun 2018

sebesar 83,62%, (target 95,20% dan realisasi 83,62%).

Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + di

Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 83,62%

meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar

80,85% dan tahun 2016 sebesar 79,44%. Apabila

dibandingkan dengan target akhir Renstra dan target

Nasional sebesar 95,20 %, maka Angka Kesembuhan

Penderita TB Paru BTA + di Kabupaten Gianyar masih

lebih rendah.

Program/ kegiatan yang menunjukkan output

paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi

adalah Program Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular, dengan kegiatan Pelayanan

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. Hal

tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat

memberikan dampak secara langsung kepada

masyarakat.

• Capaian indikator kinerja utama Persentase Desa /

Kelurahan Universal Chaild Immunization (UCI) di

Kabupaten Gianyar tahun tahun 2018 sebesar 95,71%

sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian

tahun 2017 dan tahun 2016 sebesar 100%, serta sesuai

bila dibandingkan dengan target Renstra dan target

nasional sebesar 100% maka sedikit lebih rendah karena

target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan terlalu

tinggi dan pada kenyataanya tidak terdapat target

sasaran sebesar itu.

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 63

• Penanganan Kejadian Luar Biasa ( KLB) desa/kelurahan

< 24 jam dengan capaian indikator kinerja sebesar 100%,

target 100% dan realisasi 100%.

Kejadian luar biasa adalah peningkatan

kesakitan atau kematian penyakit potensial KLB,

penyakit karantina atau keracunan makanan. Kejadian

luar biasa yang menimbulkan kesakitan dan kematian

dari tahun ke tahun masih sering terjadi di Kabupaten

Gianyar, hal ini dapat diketahui dari laporan puskesmas

yang masuk. Diantara KLB yang sering terjadi adalah

keracunan, Demam Berdarah dan Diare yang terjadi

sejak tahun 2003 sampai tahun 2017.

Tahun 2016 desa/ kelurahan yang terserang KLB

sebanyak 36 desa (9,23%) dari 390 desa, dan 36 desa

(100%) ditangani oleh petugas kesehatan sebelum 24

jam, Sedangkan tahun 2017 yang terserang KLB

meningkat sebanyak 38 desa (9,74%) dari 390 desa, dan

38 desa (100%) Pada tahun 2018 desa yang terkena KLB

menurun hanya 2 desa (0,51%) dari 390 desa dan

seluruh desa yang terkena KLB sudah ditangani oleh

petugas kesehatan sebelum 24 jam, angka ini sesuai

dengan target nasional yaitu 100%. Cakupan

Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) tahun 2018 sama

bila dibandingkan dengan target Renstra dan target

nasional sebesar 100%.

Jenis KLB yang terjadi di Kabupaten Gianyar

selama 8(delapan) tahun yaitu tahun 2008 – 2017

antara lain : Keracunan (makanan dan gas amoniak),

Diare, DBD, Chikungunya, dan Bencana alam (tanah

longsor, banjir, angin puting beliung).

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 64

Dari laporan puskesmas dapat diketahui ada 3

(tiga) jenis KLB yang terjadi: a) KLB Penyakit, b) KLB

Keracunan Makanan dan Minuman, c) KLB Bencana.

Untuk mengantisipasi dan untuk menurunkan

angka kejadian KLB di Kabupaten Gianyar telah

ditempuh beberapa cara antara lain :

a) Untuk menanggulangi bencana telah dibentuk Tim

Penanggulangan Bencana baik di tingkat kabupaten

maupun di tingkat kecamatan / puskesmas, dan juga

di tiap puskesmas telah memiliki peta rawan bencana

b) Meningkatkan pembinaan kepada petugas Surveilans

untuk segera lapor apabila ada KLB dalam waktu 1 x

24 jam, tiap tribulan dibuatkan umpan balik ke

masing-masing puskesmas

c) Meningkatkan laporan dengan membuat umpan balik.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang

menunjukkan output paling mendukung bagi

pencapaian kinerja organisasi adalah Program

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,

dengan kegiatan Peningkatan surveilans Epidemiologi

dan penanggulangan wabah. Hal tersebut karena

program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak

secara langsung kepada masyarakat.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten

Gianyar untuk pencapaian Sasaran 4 adalah sebesar Rp

2.534.407.513,- atau 55,06 % dari total pagu sebesar Rp.

4.602.586.575,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan

sumber daya sebesar 44,94% dari Pagu yang ditentukan .

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 65

5. Terwujudnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan

Kesehatan

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Angka kepuasan

pelayanan kesehatan

di UPT Kesmas

85 % 80,8

4 %

95,12

85% 78,8

7%

92,7

9

79,0

6%

95,12

Rata-rata Capaian

Misi 4 Tujuan 1

Sasaran 5

95,

12

92,79 95,12

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 95,12%, Dari 1 indikator

kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-

rata capaian kinerja pada sasaran strategis 5 dari Misi 1 tahun 2018 apabila

dibandingkan dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2018

sebesar 95,12 dan pada tahun 2017 sebasar 92,79. Realisasi kinerja sampai dengan

tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah

ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 95,12%,

ini berarti telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 85%.

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat

dicapai melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dasar

dengan indikator kinerja utama Indeks kepuasan masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan capaian

indikator kinerja tahun 2018 sebesar 95,12% (target 85% dan

realisasi 80,84%).

Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat

berhasil, hal ini bisa dilihat sasaran Indeks kepuasan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 66

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan

capaian kinerja > 85%.

Angka indeks ini diperoleh dari hasil survei yang

dilaksanakan di 13 puskesmas di wilayah Kabupaten Gianyar

yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) wilayah survey.

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang dibagikan kepada

masyarakat pengguna layanan sebagai responden secara

langsung, pertanyaan kuesioner meliputi 9 (sembilan) unsur yang

mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 tahun

2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.IKM merupakan salah satu

alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat

terhadap suatu layanan. Angka indeks yang didapatkan

merupakan angka persepsi masyarakat terhadap layanan dari

pemerintah yang mengukur tingkat kualitas pelayanan. Kategori

jawaban terdiri dari empat tingkat dari tingkat kurang baik diberi

nilai 1 (satu) sampai dengan tingkat sangat baik dan diberi nilai 4

(empat).

Ada beberapa hal yang menyebabkan keberhasilan indikator

ini antara lain : Prosedur pelayanan, Persyaratan pelayanan,

Waktu pelayanan, Biaya pelayanan, Produk spesifikasi jenis

pelayanan, Kompetensi petugas pelayanan, Perilaku pelaksana,

Maklumat pelayanan, Penanganan pengaduan, Saran dan

masukan.

Capaian indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan di Puskesmas tahun 2017 turun dibanding tahun 2016,

hal ini disebabkan:(1) adanya perbedaan indikator yang digunakan

untuk survey, tahun 2016 menggunakan 14 indikator sesuai

Permen PAN Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004) dan tahun 2017

menggunakan 9 indikator sesuai Permen PAN dan RB Nomor 16

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 67

tahun 2014, (2). Lokasi survey tahun 2016 per korwil dan tahun

2017 survey dilaksanakan di 13 puskesmas.

Dari hasil pelaksanaan survei IKM yang dilaksanakan di 13

Puskesmas di wilayah Kabupaten Gianyar tahun 2017,

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam Kepmenpan,

maka kinerja keseluruhan unit pelayanan masuk dalam kategori

“BAIK” atau sebesar 73,79, namun belum optimal untuk mencapai

angka maksimal yaitu 81,25 (target nasional).

Untuk bisa mewujudkan pelaksanaan pelayanan prima

khususnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat di unit layanan

puskesmas, diperlukan komitmen untuk melaksanakan

transparansi dan akuntabilitas, baik oleh pengambilan keputusan

(top manager), pimpinan unit pelaksana dan pelaksana pelayanan

publik, untuk selalu berupaya memberikan pelayanan secara

cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana, dan mudah

dilaksanakan serta tidak diskriminatif. Di sisi lain pengguna

layanan (masyarakat) diharapkan ikut membantu dalam arti

melengkapi syarat berkas-berkas layanan serta tidak bersifat

apatis terhadap upaya-upaya peningkatan pelayanan. Secara

umum dengan persepsi yang “BAIK” dari masyarakat, masih ada

hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Dalam rangka meminimalisir kegagalan dan sebagai langkah

peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Dinas

Kesehatan telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Asas penyelenggaraan pelayanan berpedoman dan

memerhatikan amanat dari UU nomor 25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik, dengan berprinsip pada

peningkatan kulitas pelayanan, kepuasan masyarakat

dan pengelolaan pengaduan dari masyarakat secara tepat;

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 68

2. Diperlukan penerjemahan tehnis dalam penguatan

regulasi di tingkatan pemerintah kabupaten untuk

mendukung implementasi undang-undang tersebut;

3. Segera melakukan pengkajian, pemetaan dan

penghitungan kembali terhadap fasilitas umum dan

sumber daya manusia (SDM) yang menurut responden

kurang memadai seperti jumlah dan kebersihan kamar

mandi atau toilet, proporsionalitas dan kenyamanan

ruang rawat inap dan ruang tunggu serta proporsionalitas

SDM yang ideal berbanding jumlah pengguna layanan

puskesmas, dan sebagainya;

4. Perlu upaya pemberian pelatihan dan pemahaman yang

berkesinambungan bagi penyelenggara pelayanan dalam

melaksanakan kewajibannya sebagai penyedia layanan

yang berkualitas dengan mempedomani standar baku

(SOP) dan Standar Pelayanan (SP) dan meningkatkan

kedisiplinan serta rasa tanggung jawab petugas.

5. Perlunya penguatan pengelolaan pengaduan masyarakat

secara serius dan tersistem serta konsisten, sehingga

setiap pengaduan dapat diselesaikan dengan cepat dan

tepat dalam rangka mendukung peningkatan kualitas

layanan. Hal ini juga menjadi salah satu instrumen

perbaikan layanan;

6. Meskipun prosentasenya kecil, namun tetap penting

untuk dipertimbangkan adalah penyediaan tempat

bermain anak di setiap puskesmas, serta ;

7. Meskipun juga tidak muncul selama masa survey, namun

juga penting untuk memastikan bahwa setiap puskesmas

sudah memiliki ruang laktasi, sebagai bagian dari upaya

pelayanan yang responsif gender;

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 69

8. Perlu mekanisme kontrol yang tersistem dalam rangka

untuk memastikan konsistensi layanan kesehatan dengan

mengukur secara berkala melalui survey kepuasan

masyarakat yang dilakukan oleh tim eksternal;

9. Masyarakat selaku faktor ekternal dapat dijadikan mitra

kritis untuk mengawal pelaksanaan maklumat layanan.

Menyediakan “ruang khusus” bagi masyarakat untuk

dapat terlibat secara aktif dalam upaya-upaya perbaikan

layanan.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang

menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian

kinerja organisasi adalah Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan. Hal tersebut karena program/ kegiatan tersebut

dapat memberikan dampak secara langsung kepada

masyarakat.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar

untuk pencapaian Sasaran 5 adalah sebesar Rp. 64.222.736,- atau 96,95 %

dari total pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi

penggunaan sumber daya sebesar 3,05% dari Pagu yang ditentukan .

6. Terwujudnya peningkatan peran serta masyarakat untuk hidup

bersih dan sehat

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 70

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Persentase Cakupan

Desa Siaga

Aktif.

100 % 100 %

100 100% 100% 100%

100%

100

2. Persentase

Rumah

Tangga

Berperilaku

Hidup Sehat

85% 87,3

5 %

102,

76 84% 87% 103,

57%

100

%

102,76

Rata-rata Capaian

Misi 3 Tujuan 2 Sasaran 6

101,

38

101,7

9

101,38

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 101,38%, Dari 2 indikator

kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target yang ditentukan. Rata-

rata capaian kinerja pada sasaran strategis 6 dari Misi 3 tahun 2018 apabila

dibandingkan dengan tahun 2017 relatif sama. Pada tahun 2018 sebesar 101,38

dan pada tahun 2017 sebasar 101,79. Realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018

apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam

perencanaan strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 101,38 %, ini berarti telah

melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 92,50 %.

Kemandirian masyarakat Kabupaten Gianyar dibidang

Kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat, swasta dan

kerjasama lintas sektor dapat dicapai melalui peningkatan Desa

yang Mandiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Indikator

kinerja utama program ini yaitu Cakupan desa siaga aktif dengan

capaian indikator kinerja sebesar 100% (target 100% (43 desa) dan

realisasi 100% (43 desa) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Masyarakat dengan capaian indicator kinerja sebesar 102,76% (

target 85% dan realisasi 87,35%).

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 71

Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat

berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Peningkatan

pemberdayaan/ penyuluhan kesehatan masyarakat dengan

capaian kinerja 100% dan PHBS masyarakat dengan capaian

kinerja 102,76%.

Salah satu pendukung yang membuat masyarakat mandiri

untuk hidup sehat adalah desa siaga. Desa siaga aktif adalah desa

yang mempunyai Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang telah

berfungsi dan berada pada tahap tumbuh, kembang dan

paripurna dibandingkan dengan jumlah desa siaga yang dibentuk.

Capaian kinerja indikator desa siaga aktif tahun 2018

sebesar 100% sama dengan capaian tahun2017 sebesar 100%,

dan tahun 2016 sebesar 100% dan target akhir Renstra serta

target nasional sebesar 100%. Cakupan Jumlah desa siaga aktif

di Kabupaten Gianyar tahun 2018 sebesar 70 desa.

Keluaran dari Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat yaitu Desa Siaga yang telah menjadi

Desa Siaga Aktif sampai dengan tahun 2018 sebanyak 70 desa,

untuk pencapaian ini didukung melalui peningkatan skill Tim

Kesehatan Desanya. Kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran

informasi kesehatan melalui seluruh posyandu yang ada (566

Posyandu) baik secara langsung atau melalui leaflet-leaflet

kesehatan dan dialog interaktif secara berkala di Radio Gelora

Pemerintah Kabupaten Gianyar juga di Radio Heatline di Tulikup

Gianyar secara insidentil.

Untuk tahun berikutnya peningkatan perilaku masyarakat

yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit,

melindungi diri dari ancaman penyakit, kepedulian perilaku hidup

bersih dan sehat dalam kehidupan masyarakat serta mendorong

partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat dalam gerakan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 72

peningkatan kesehatan masyarakat sangat perlu untuk

diperhatikan, yang dilakukan melalui media elektronik (dialog

interaktif kesehatan melalui radio).

Monitoring dan evaluasi serta bimbingan teknis terpadu

merupakan kegiatan perjalanan lain oleh petugas propinsi

bersama petugas Kabupaten Malang dan petugas Puskesmas.

Tujuannya untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan,

permasalahan dan hambatannya untuk dicarikan solusinya dalam

meningkatkan kegiatan pengembangan desa siaga aktif

selanjutnya.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output

paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Hal

tersebut karena program/ kegiatan tersebut dapat memberikan

dampak secara langsung kepada masyarakat.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk

pencapaian Sasaran 6 adalah sebesar Rp. 419.627.546,- atau 75,43 % dari total

pagu sebesar Rp. 556.324.750,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan

sumber daya sebesar 24,57% dari Pagu yang ditentukan .

7. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan

kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 73

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Akhir

Renstra

2018

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

1. Cakupan ketersediaan

obat dan

perbekalan

kesehatan

yang bermutu

dan sesuai

kebutuhan

85 % 90 % 105,

88 85% 85% 100

% 85% 105,88

Rata-rata Capaian

Misi 1 Tujuan 3

Sasaran 7

105

,88

100 105,88

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 105,88%,

Dari 1 indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi

target yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran

strategis 7 dari Misi 1 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan

tahun 2017 mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 sebesar

105,88 dan pada tahun 2017 sebesar 100. Realisasi kinerja

sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target

jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan

strategis, Dinas Kesehatan telah tercapai 105,88%, ini berarti

telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 85%.

Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu

dan sesuai kebutuhan untuk menunjang pelayanan kesehatan

yang berkualitas kepada masyarakat dapat dicapai melalui

peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan pada

UPT. Kesmas di Kabupaten Gianyar. Indikator kinerja utama

program ini yaitu Cakupan ketersediaan obat dan perbekalan

kesehatan yang bermutu dan sesuai kebutuhan dengan capaian

indikator kinerja sebesar 105,88% (target 85% dan realisasi 90%).

Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat

berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Cakupan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 74

ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu dan

sesuai kebutuhan dengan capaian kinerja 100%.

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output

paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. Hal tersebut karena

program/ kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara

langsung kepada masyarakat.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk

pencapaian Sasaran 7 adalah sebesar Rp. 2.876.646.377,- atau 87,47 % dari total

pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan

sumber daya sebesar 12,58% dari Pagu yang ditentukan .

8. Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuai

kompetensi di unit pelayanan kesehatan.

No Indikator 2018 2017 2016 %

Capaian

Thd

Target

Target Capai

an

% Target Capai

an

% Capa

ian

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 75

Akhir

Renstra

2018

1. Jumlah

SDM Kesehatan

dan

Puskesmas yang

mengikuti lomba

tenaga kesehatan

teladan.

40 % 40 % 100 40% 40% 100%

85% 100

Rata-rata Capaian

Misi 2 Tujuan 4

Sasaran 8

100 100 100

Rata-rata capaian indikator kinerja sasaran ini 100%, Dari 1

indikator kinerja, semua indikator telah mencapai/melebihi target

yang ditentukan. Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis

4 dari Misi 2 tahun 2018 apabila dibandingkan dengan tahun

2017 dalam kondisi sama. Pada tahun 2018 sebesar 100 dan pada

tahun 2017 juga sebesar 100. Realisasi kinerja sampai dengan

tahun 2018 apabila dibandingkan dengan target jangka menengah

yang telah ditetapkan dalam perencanaan strategis, Dinas

Kesehatan telah tercapai 100 %, ini berarti telah mencapai target

yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.

Kualitas tenaga kesehatan dapat ditingkatkan melalui

penilaiain kompetensi yang dikemas dalam bentuk lomba tenaga

kesehatan teladan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan

nasional. Indikator kinerja utama program ini yaitu Jumlah

Nakes yang mengikuti Nakes teladan dengan capaian indikator

kinerja sebesar 100% (target 40 Nakes dan realisasi 40 Nakes%).

Pada indikator kinerja utama ini capaian sudah sangat

berhasil, hal ini bisa dilihat dari indikator sasaran Jumlah Nakes

yang mengikuti Nakes teladan dengan capaian kinerja 100%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 76

Dalam hal pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar tersebut, program/ kegiatan yang menunjukkan output

paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan

Lomba Puskesmas Berprestasi dan Lomba Tenaga Kesehatan

Teladan Tingkat Provinsi.

Pengunaan sumber daya keuangan APBD Kabupaten Gianyar untuk

pencapaian Sasaran 8 adalah sebesar Rp. 58.695.000,- atau 81,70 % dari total

pagu sebesar Rp. 66.240.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan

sumber daya sebesar 18,30% dari Pagu yang ditentukan .

B. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran

Untuk mendukung pelaksanan program dan kegiatan dan

untuk meningkatkan capaian kinerja, Dinas Kesehatan pada

tahun 2018 didukung dari berbagai sumber pendanaan yaitu

pendanaan bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar (termasuk di

dalamnya APBD Provinsi Bali dan DAK/ Dana Alokasi Khusus).

Selengkapnya sumber pendanaan Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar Tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut :

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 77

Tabel 3.5

Alokasi Per Sasaran Pembangunan Kesehatan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran %

Anggaran

1 Terwujudnya

peningkatan mutu

pelayanan kesehatan dasar

dan rujukan

Cakupan Pelayanan

Kesehatan dasar

47.144.870.575 81,13%

Cakupan Pelayan

Kesehatan Rujukan

Masyarakat Miskin

Cakupan Pelayanan

Gawat Darurat level 1 yang harus

diberikan Sarana

Kesehatan (RS) di Kab/Kota

2 Terwujudnya perbaikan

Kesehatan

Reproduksi Ibu dan Anak

Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)

per-100.000 KH

2.145.498.650

3,69 %

Angka Kematian

Bayi (AKB) per 1.000KH

Angka Kematian Balita (AKBA) per-

1.000KH

Cakupan

Komplikasi

Kebidanan yang ditangani

Cakupan Pertolongan

persalinan oleh

Nakes yang memiliki kompotensi dasar

Persentase cakupan

pelayanan nifas

Cakupan neonatus

dengan komplikasi

yang ditangani

Persentase usia

subur yang menjadi Akesptor KB

Persentase

kunjungan Ibu

hamil K4

Cakupan

Kunjungan Bayi

Cakupan Pelayanan

Anak balita

Cakupan

penjaringan siswa SD dan setingkat

Persentase Balita

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 78

Gizi Buruk

Cakupan pemberian makanan

pendamping ASI

pada anak usia 6-24 bulan keluarga

miskin

Cakupan Balita Gizi

Buruk Mendapat

Perawatan

3 Terwujudnya

peningkatan penyehatan

lingkungan dan

pengendalian pencemaran

lingkungan

Persentase rumah

sehat

235.545.000

0,41% Persentase Tempat

Umum Sehat

4 Terwujudnya

peningkatan

pengendalian penyakit menular,

tidak menular dan

penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi

serta pengamatan penyakit

Angka Kematian

Demam Berdarah

4.602.586.575

7,92%

Angka Kesembuhan

Penderita TB Paru BTA +

Persentase Desa / Kelurahan Universal

Chaild

Immunization (UCI)

Persentase Desa /

Kelurahan Universal Chaild

Immunization (UCI)

Persentase penderita

DBD yang ditangani

Cakupan desa

kelurahan mengalami KLB

yang dilakukan

penyelidikan

epidemiologi < 24 Jam

5 Terwujudnya

Kepuasan

Masyarakat terhadap Pelayanan

Kesehatan

Angka kepuasan

pelayanan

kesehatan di UPT Kesmas (tidak

diukur karena target

dalam rensta th ke-

2 masih 0, dan tidak di perjanjikan)

66.240.000 0,11%

6 Terwujudnya

peningkatan peran

serta masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat

Persentase Cakupan

Desa Siaga Aktif.

556.324.750

0,96% Persentase Rumah

Tangga Berperilaku

Hidup Sehat

7 Terwujudnya

peningkatan ketersediaan obat

Cakupan

ketersediaan obat dan perbekalan

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 79

dan perbekalan

kesehatan yang

bermutu dan sesuai

kebutuhan

kesehatan yang

bermutu dan sesuai

kebutuhan.

3.288.841.000 5,66%

8 Terwujudnya peningkatan

kualitas tenaga

kesehatan sesuai kompetensi di unit

pelayanan

kesehatan.

Jumlah SDM Kesehatan dan

Puskesmas yang

mengikuti lomba tenaga kesehatan

teladan.

71.845..000

0,12%

Tabel 3.6

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 80

Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran

Kinerja Anggaran

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Target Realisasi

Capaian

Alokasi

Realisasi

Capaian

1 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Cakupan Pelayan Kesehatan dasar

15% 15 % 100%

47.144.870.5

75

34.128.144.0

22

72,38%

Cakupan Pelayan Kesehatan Rujukan Masyarakat Miskin

100% 100%

100

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota

100% 100%

100

2 Terwujud nya perbaikan Kesehatan Reproduksi Ibu dan Anak

Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per-100.000 KH

65/100.000 KH

46,91/100.000 KH

127,83

2.145.438.65

0

1.576

.030.000

73.46

%

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000KH

10,08 / 1.000K

H

7,57/ 1.000 KH

124,

90%

Angka Kematian Balita (AKBA) per- 1.000KH

11,80/1.000 KH

9,63/ 1.000 KH

118,

38%

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani

100% 113,83%

113,83%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 81

Cakupan Pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompotensi dasar

95% 98,77%

103,

97%

Persentase cakupan pelayanan nifas

95,55% 98,44%

103,02%

Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani

87,86% 100,61%

114,

51%

Persentase usia subur yang menjadi Akesptor KB

80% 80,0

4% 100,05%

Persentase kunjungan Ibu hamil K4

95% 83,8

2% 88,23%

Cakupan Kunjungan Bayi

91% 97,06%

106,66%

Cakupan Pelayanan Anak balita

90% 95,92%

106,58%

Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat

100% 100

% 100

%

Persentase Balita Gizi Buruk

0,41% 0,06

% 185

%

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga

100% 100

%

100

%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 82

miskin

Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

100% 100

%

100

%

3 Terwuju

dnya peningk

atan

penyehatan

lingkungan dan

pengendalian

pencemaran

lingkun

gan

Persenta

se rumah

sehat

92,74

%

91,9

8%

99,1

8%

235.5

45.000

233.1

90.000

99,00

Persentase

Tempat Umum

Sehat

91,60%

92% 98,38%

4 Terwujudnya

peningk

atan pengend

alian penyakit

menular, tidak

menular

dan penyakit

-penyakit

yang dapat

dicegah dengan

imunisa

si serta pengam

atan penyakit

Angka Kematia

n

Demam Berdara

h

<1% 0% 200%

4.602.586.57

5

2.534.407.51

3

55,06

Angka

Kesembuhan

95,20

%

83,6

2%

87,8

4%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 83

Penderit

a TB Paru

BTA + Persenta

se Desa /

Kelurahan

Universal Chaild

Immuniz

ation (UCI)

100% 95,7

1%

95,7

1%

Persenta

se penderit

a DBD yang

ditangan

i

100% 100

%

100

%

Cakupan desa

kelurahan

mengalami KLB

yang

dilakukan

penyelidikan

epidemiologi <

24 Jam

100% 100%

100%

5 Terwujudnya

Kepuasa

n Masyara

kat terhada

p Pelayan

an

Kesehatan

Angka kepuasa

n

pelayanan

kesehatan di

UPT Kesmas

(tidak

diukur karena

target dalam

rensta

85% 80,84%

95,12%

66.240.000

64.222.736

96,95

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 84

th ke-2

masih 0, dan

tidak di

perjanjikan)

6 Terwuju

dnya peningk

atan peran

serta

masyarakat

untuk hidup

bersih dan

sehat

Persenta

se Cakupa

n Desa Siaga

Aktif.

100% 100

%

100

%

556.3

24.750

419.6

27.546

75,43

%

Persenta

se Rumah

Tangga Berperil

aku Hidup

Sehat

85% 87,3

5%

102,

76%

7 Terwuju

dnya peningk

atan ketersed

iaan obat

dan perbekal

an

kesehatan yang

bermutu dan

sesuai kebutuh

an

Cakupa

n ketersed

iaan obat dan

perbekalan

kesehatan yang

bermutu

dan sesuai

kebutuhan.

85% 90% 105,

88%

3.288

.841.000

2.876

.646.377

87,47

%

8 Terwuju

dnya peningk

atan kualitas

tenaga

Jumlah

SDM Kesehat

an dan Puskes

mas

40 40 100

%

71.84

5.000

58.69

5.000

81,70

%

Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 85

kesehat

an sesuai

kompete

nsi di unit

pelayanan

kesehatan.

yang

mengikuti lomba

tenaga

kesehatan

teladan.

1) Anggaran pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sebesar Rp. 64.955.060.379,- yang

terdiri dari anggaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.843.308.829,- terealisasi

sampai dengan bulan Desember 2018 sebesar Rp. 6.791.574.288,- atau 99,24% dan

Belanja Langsung sebesar Rp. 58.111.751.550 terealisasi sebesar Rp. 41.890.963.194,-

atau 72,09 %.

C. Realisasi Anggaran

Jumlah alokasi anggaran belanja tidak langsung dan

belanja langsung pembangunan kesehatan bersumber dari

APBD Kabupaten Gianyar yang dilaporkan tahun 2018 adalah

sebesar Rp. 64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar

Rp.48.682.537.482,- (74,94%) yang terdiri dari belanja tidak

langsung (Gaji) sebesar Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar Rp.

6.791.574.288,- atau (99,24%) dan belanja langsung (pembangunan

yang terdiri dari belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Modal)

sebesar Rp. 58.111.751.550,- dengan realisasi sebesar

Rp.41.890.963.194,- (72,09% ). Alokasi anggaran di atas

sudah termasuk biaya yang bersumber selain dari APBD

Kabupaten Gianyar yaitu dari Dana Alokasi Khusus dari APBN

dan dari Dana APBD Provinsi sudah masuk ke APBD

Kabupaten Gianyar melalui dana transfer.

[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 94

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar tahun

2018 merupakan bentuk pertanggung-jawaban, sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan oleh Perda Kabupaten

Gianyar Nomor : 5 Tahun 2016, tentang Organisasi Perangkat

Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, sekaligus

sangat penting sebagai bahan pengambil keputusan

(perencanaan, pengawasan, evaluasi) dimasa yang akan datang

dalam rangka meningkatan perbaikan manajemen kesehatan.

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sebagai OPD teknis

yang mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan,

mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintah di

bidang kesehatan mempunyai fungsi untuk memberikan

pelayanan di bidang kesehatan pada masyarakat. Agar

pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara

optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan

sarana secara efektif dan efisien mungkin .

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data

tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas

Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan

berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan

dicapai dengan ketegori Amat Baik Hal tersebut didukung

dengan data sebagai berikut :

[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 95

1. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) dicapai

103,97%, dengan rincian sasaran 1. (Terwujudnya

peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan)

sebesar 100%, sasaran 2. (Terwujudnya perbaikan Kesehatan

Reproduksi Ibu dan Anak) sebesar 112,86%, sasaran 3.

(Terwujudnya peningkatan penyehatan lingkungan dan

pengendalian pencemaran lingkungan) sebesar 99,81%,

sasaran 4. (Terwujudnya peningkatan pengendalian penyakit

menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit) sebesar

116,71%, sasaran 5. (Terwujudnya Kepuasan Masyarakat

terhadap Pelayanan Kesehatan) sebesar 95,12%, sasaran 6.

(Terwujudnyapeningkatanperansertamasyarakatuntukhidupbersi

h dan sehat) sebesar 101,38%, sasaran 7. (Terwujudnya

peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang

bermutu dan sesuai kebutuhan) sebesar 105,88%, sasaran 8.

(Terwujudnya peningkatan kualitas tenaga kesehatan sesuaikom

petensi di unit pelayanan kesehatan) sebesar 100%,

2. Anggaran APBD Kabupaten Gianyar untuk Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.

64.955.060.379,- dengan realisasi sebesar

Rp.48.682.537.482,- (74,94%) yang terdiri dari belanja

tidak langsung (Gaji) sebesar Rp. 6.843.308.829,- realisasi sebesar

Rp. 6.791.574.288,- atau (99,24%) dan belanja langsung

(pembangunan yang terdiri dari belanja Pegawai, Barang

dan Jasa, Modal) sebesar Rp. 58.111.751.550,- dengan

realisasi sebesar Rp.41.890.963.194,- (72,09% ).

[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 96

B. Tinjauan Khusus

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Dinas

Kesehatan Kabupaten Gianyar yang perlu diperhatikan dalam

mengantisipasi hal tersebut pada tahun berikutnya, maka

strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas

kesehatan dimasa mendatang antara lain :

1. Perlu penguatan kelembagaan dan peran masing-masing

stakeholder dalam pembangunan kesehatan.

2. Perlunya komitmen kuat dalam pengawalan upaya-upaya

pembangunan kesehatan yang masih memerlukan upaya

keras.

3. Perlunya upaya sinkronisasi dan harmonisasi dalam

pelaksanaan program dan kegiatan, khususnya antara

kabupaten/kota dengan provinsi maupun dengan pusat;

4. Diperlukannya kebijakan strategis dan inovatif dalam

penyelarasan penyelesaian permasalahan kesehatan dengan

keterlibatan berbagai pihak, sesuai dengan kewenangan,

aturan dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Perlunya pengawalan, monitoring dan evaluasi dalam

implementasi Rencana Kerja Pembangunan Kesehatan yang

telah disusun.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018 untuk

Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, semoga dapat menjadi

bahan pertimbangan/ evaluasi untuk kegiatan / kinerja yang

akan datang.

[Dinkes Gianyar | Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018] Page 97

Gianyar, Pebruari 2018

Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Gianyar

dr. Ida Ayu Cahyani Widyawati, M.Kes NIP. 19601115 198901 2 002