patrik komunikasi
DESCRIPTION
komuniksi efektifTRANSCRIPT
BENTUK – BENTUK DAN TUJUAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
MAKALAH
DISUSUN
OLEH:
NAMA : PATRICX G RUMAIKEUW
NIM : 1166004005
PROGRAM PROVESI GURU TERINTEGRASI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
TAHUN 2012
1
KATA PENGANTAR
Puji dan dan syukur saya panjatkan keadirat Tuhan yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya sehingga telah
berhasil menyelesaikan hasil makalah saya dengan baik
Yang berjudul : bentuk-bentuk dan tujuan komunikasi
efektif, dengan tujuan menjadi tugas akhir mata pelajaran Etika Komunikasi
Tentu saja dengan terbatasnya pengetahuan yang di miliki oleh saya
sebagai penulis, tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, Namun saya
berharap makalah ini bisa bermanfaat
Akirnya,semoga makalah ini dapat menjadi tugas akhir yang baik
Makasar,29 juni 2012
PATRICX G RUMAIKEUW
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………. …3
BAB I PENDAHULUAN………………………………....4
A. Latar belakang……………………………………… 4B. Rumusan masalah……………………………..…….5C. Tujuan penulisan………………………….. ………5D. Manfaat penulisan……………………………….…..5
BAB II PEMBAHASAN…………………….. ……………6
A. Membangun Komunikasi Yang Efektif………………………………..6
B. Permasalahan dan Kasus…………………………………….. ……….12
C. Hambatan dalam komunikasi………………………………………...15
BAB III PENUTUP…………………………………………………… …….17
A. KESIMPULAN ……………………………………………….. ……..17
B. SARAN………………………………………………………… …….17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagai makluk sosial komunikasi merupakan hal yang sangat penting.
Komunikasi dapat diartikan sebagai berbagi pikiran,dan informasi. Komunikasi
adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan
menyampaikan pesannya pada orang lain. Lalu jika pesan yang dimaksudkan
tersebut tidak sesuai dengan penangkapan lawan bicara, maka terjadilah mis-
komunikasi. Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan,
kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan
fisik secara eksternal.
Pengertian komunikasi melahirkan berbagai macam teori dan pengertian
tentang komunikasi yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan
tersendiri. Ada banyak teori dan pengertian tentang komunikasi. Salah satunya
adalah pengertian komunikasi menurut Bernal Albaig. Dia berpendapat bahwa
komunikasi adalah penyampain informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
sebaginya dengan menggunakan bahasa, gambar, bilangan, grafik, dan lain-
lain. Kegiatan atau proses penyamapian pesan itulah yang biasanya dinamakan
komunikasi.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu orang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang-lambang berupa bahasa, gambar-gambar atau
4
tanda-tanda yang bermakna serta dapt saling dimengerti. Komunikasi (proses
penyampaian pesan/informasi) memang pada prinsipnya hanya berlangsung
diantara mahluk-mahluk hidup yaitu manusia dengan hewan.
Kegiatan komunikasi lazimnya dilakukan dengan tiga tujuan, yaitu: a)
untuk mengetahui sesuatu , b) untuk memberitahu sesuatu, dan c) untuk
mempengaruhi atau mengarahkan orang lain agar berbuat sesuatu.
1.2.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakan di atas, penulis mengambil beberapa rumusan
masalah di antaranya:
a. Mengenal dan membagung komunikasi yang efektif
b. Contoh kasus yang mengakibatkan terjadinya mis komunikasi
c. Hambatan terjadinya mis komunikasi
1.3. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji secara mendalam tentang
bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif baik dengan individu
maupun dengan kelompok. Dan mempermudah serta menjadi tugas .
1.4. Manfaat penulisan
Sedangkan manfaat dalam penulisanmakalah ini adalah:
1. Agar dapat digunakan menjadi bahan bacaan yang mudah buat teman-
teman mahasiswa untuk menambah pegetauan tentang komunikasi
2. Dapat menjadi tugas ujian fainal
5
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Membangun Komunikasi Yang Efektif
Hal yang mesti diperhatikan dalam membangun komunikasi yang efektif
adalah sebagai berikut:
a. Kontak Mata
Hal pertama yang dilakukan seorang pembicara yang baik adalah
menatap lawan bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah
pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara yang membantu untuk
menciptakan kesan baik pada lawan bicara. Usahakan mempertahankan kontak
mata sepanjang pembicaraan, agar lawan bicara tak merasa diabaikan.
b. Ekspresi Wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individual. Ekspresi wajah
mengungkapkan pikiran yang sedang melintas pada diri seseorang. Sebagi
contoh: sebuah senyum mengungkap keramah-tamahan dan kasih-sayang,
Mengangkat alis mata menunjukan ekpresi heran, Mengernyitkan dahi
menyampaikan ketakutan dan kegelisahan. Semua emosi dan berbagai macam
tingkah manusia diekspresikan dalam emosi yang berbeda yang tergambar di
wajah. Jadi saat melakukan komunikasi tunjukan ekspresi bahwa Anda tertarik
dengan bahan pembicaraan.
C. Postur Tubuh.
6
Setiap gerak-gerik tubuh saat berbicara mesti dikoordinasikan dengan
kekuatan meyakinkan dari. Mereka bisa jadi semacam tambahan untuk cara
efektif yang dapat ditangkap secara visual daripada secara verbal. Sebagai
contoh: menundukan kepala menunjukkan penyelesaian pernyataan,
mengangkat kepala menunjukkan akhir pertanyaan, Terlalu sering
menggerakan bagian tubuh mengungkapkan sedang bergegas atau
kebingungan. Untuk itu perhatikan gerak-gerik saat melakukan komunikasi
dengan lawan bicara.
d. Selera Berbusana
Busana memiliki tugas penting dalam menimbulkan kesan. Orang yang
berbusana sesuai dengan struktur tubuh mereka nampak lebih menarik.
Penampilan fisik seseorang dan busana yang dikenakan membuat dampak pasti
pada proses komunikasi. Hal kecil ini memiliki peran untuk sebuah efektif.
Jika kita memperhatikan bagaimana cara berbusana, hal itu akan memperbaiki
kemampun komunikasi kita.
Thomas Leech dalam bukunya Say it like Shakepeare, mengatakan ada lima
komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus kita perhatikan
yaitu
1. : Pengirim pesan (sender),
2.Pesan yang dikirimkan (message),
3.Bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media),
4.Penerima pesan (receiver),
5.Umpan balik (feedback).
Leech menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif,
setidaknya kita harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi,
yaitu membaca-menulis (bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa
lisan). Begitu pentingmya, banyak orang menghabiskan waktunya untuk
melakukan,paling tidak,salah satu keempat keterampilan itu.
7
Pesan tersebut disampaikan melalui suatu media komunikasi, sehingga
dapat diterima dengan baik oleh si penerima, dan menghasilkan umpan balik
yang berguna bagi si pengirim pesan. Yang dimaksud media komunikasi di sini
bukan hanya berupa percakapan secara langsung dengan menggunakan suatu
bahasa yang dapat dimengerti, melainkan segala hal yang dapat membuat
individu saling berinteraksi dan saling mengerti mengenai pesan apa yang akan
disampaikan, sehingga tidak terjadi salah penafsiran mengenai isi dari pesan
tersebut. Media komunikasi tersebut bisa juga berupa isyarat melalui gerakan
tubuh, morse, maupun melalui alat bantu seperti surat, gambar, serta alat bantu
visual lainnya.
Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang
efektif, maka hal berikut adalah kita perlu memperhatikan 5 Hukum
Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication) yang dikembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya
adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian,
simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain. 5 hukum
komunikasi yang efektif adalah:
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah
sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
disampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang
pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Ketika kita harus
mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap
harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika membangun komunikasi dengan
rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka dapat membangun
8
kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.
Menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to
Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu
prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan
penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal
William James juga mengatakan bahwa ”Prinsip paling dalam pada sifat dasar
manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.” Dia mengatakan ini sebagai suatu
kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak
harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang
tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa
setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam
orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan
Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan
bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam
membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan
antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah
dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari
tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer
Johnson, The One Minute Manager.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam
memiliki sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti
terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara
khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu
dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti
terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand – understand then
9
be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness
and trust). Inilah yang disebutnya dengan komunikasi empatik. Dengan
memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang diperlukan dalam membangun kerjasama
atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan
(receiver) menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing)
memahami perilaku konsumen (consumer’s behavior) merupakan keharusan.
Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa
yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari
konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya
komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami
dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan
menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun
kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga
nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis
atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap
perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan
sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan
saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi
adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak
ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan.
Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass
media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap
umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
10
3. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun
mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang
kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan
bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel
sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum
ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media
maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita
agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam
komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau
sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
4. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum
keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri
sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan. Ketika saya bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum
yang paling utama dalam menyiapkan korespondensi tingkat tinggi. Karena
kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran
akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam
berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang
ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust)
dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan
timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan
antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Humble
11
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap
rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama
untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap
rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah
kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam
bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar
dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian
diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok
komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator
yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan
orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat
membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling
menguatkan.
B. Permasalahan dan Kasus
Dalam makalah ini, kasus yang penulis angkat adalah tentang kebijakan
pemerintah yang berencana mengeluarkan kebijakan baru seputar konversi
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berlaku mulai januari 2008. Konversi
yang dimaksud adalah dengan menarik premium dan menggantinya dengan
pertamax (premium dengan oktan 90) secara bertahap di pasaran untuk wilayah
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Kebijakan konversi premium ke pertamax, dikarenakan pemerintah
sudah tidak mampu lagi mensubsidi premium yang nilainya terus bertambah
bahkan melebihi ambang batas yakni Rp.25 trilyun seiring naiknya harga
minyak dunia secara terus menerus yang sempat berkisar $ 100 per barel.
12
Pemerintah menyampaikan bahwa konversi konsumsi premium ke
Pertamax dan premium oktan 90 adalah dalam rangka melakukan penghematan
energi dan sebagai upaya mengatasi kenaikan harga minyak dunia yang hampir
menembus 100 dolar AS per barel meskipun sekarang telah mengalami
penurunan menjadi 60 dolar perbarel.
Pemerintah juga berdalih bahwa kebijakan tersebut tidak memberatkan
masyarkat manengah kebawah justru dengan kebijakan tersebut subsidi yang
seharusnya diberikan untuk BBM dapat dialihkan untuk kesejahtraan rakyat.
Namun pada kenyataannya kiebijakan tersebut menjadi sebuah kontorversi dan
banyak disesalkan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia
berpendapat bahwa kebijakan tersebut hanya akan akan menambah beban bagi
masyarakat menengah kebawah. Logikanya adalah kalau harga BBM
dinaikkan, dampaknya adalah melonjaknya tingkat inflasi dan menurunnya
daya beli masyarakat.
Pengalaman tahun tahun saebelumnya memberi pelajaran pahit bagi kita.
Gairah perbaikan ekonomi yang sedang terjadi segera sirna begitu kenaikan
harga BBM ditetapkan. Hal yang lebih memukul lagi, perlambatan
pertumbuhan ekonomi memperbesar jumlah masyarakat miskin.
Kebijakan pemerintah yang akan melakukan konversi premium ke
pertamax, menurut Kusmedi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat
Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (SPKEP diperkirakan akan membuat
posisi buruh atau pekerja semakin jauh dari sejahtera. Karena konversi tersebut
pada hakikatnya sama atau identik dengan menaikkan harga BBM. “Bila tahun
depan harga BBM naik, maka bisa dipastikan upah minimum kabupaten
(UMK) tahun 2008 yang baru ditetapkan gubernur belum lama ini menjadi
tidak berarti.
Para pakar dan pemerintah sama benarnya, mereka sama-sama mencari
solusi mengurangi konsumsi BBM yang berimbas pada APBN (Anggaran
13
Pendapatan dan Belanja Negara). Tapi yang menjadi persoalan adalah gejolak
yang nantinya akan berpengaruh kepada perekonomian secara umum.
Namun, satu hal yang menjadi masalah adalah karna kurangnya
sosialisasi pemerintah terhadap masyarakat sehingga masyarakat banyak yang
tidak mengerti tentang tujuan pemerintah membuat kebijakan tersebut.
Sehingga tidak terjadi salah pengertian atau terjadi mis komunikasi yang
sebenarnya merupakan tujuan dari komunikasi.
Ada empat hal penting yang menjadi kewajiban bagi komunikator agar
terjadinya komunikasi yang efektif, yaitu:
a. Jelas dan yakin mengenai tujuan komunikasi:
- Bahwa pesan yang disampaikan atau komunikasi yang dilakukan memang
diangap atau dirasakan perlu
- Bahwa ada tujuan yang ingin dicapai dari komunikasi itu
b. Menyusun pesan yang akan disampaikan
Bahwa komunikator perlu menyusun pesan yang akan disampaikannya kepada
komunikan dengan mempertimbangkan berbagai hal di atas kepada komunikan
denan mempertimbangkan berbagai hal seperti gender, usia, profesi, latar
belakang dan budaya, dan sebaginya.
c. Memilih saluran atau media yang tepat
Dengan mempertimbangkan siapa komunikan yang dituju da bagaimana
keadaan atau kondisi dari komunikan dalam jangka waktu tertentu, komukator
memilih atau menentukan penggunaan media yang sesuai.
d. Memilih waktu dan suasana yang tepat
Bahwa komunikator sebaiknya memilih waktu yang tepat untuk
menyampaikan pesan (berita atau informasi) dan suasana yang sesuai atau
nyaman sehingga bisa diharapkan komunikan mudah menerima pesan yang
14
disampaikan dan terbuka untuk berusaha memahami dan kemudian
menyepakatinya.
Keempat hal inilah yang seharusnya dipertahatikan oleh pemerintah.
Agar masyarkat sebagai komunikan dapat memahami maksud dan tujuan dari
pemerintah menerapkan kebijakan tersebut.
C. Hambatan dalam komunikasi
Secara umum hambatan-hambatan yang sering terjadi dalam komunikasi
adalah:
a. Kurang kecakapan berkomunikasi
Kurang kecakapan berbicara (terutama di depan umum), Kurang cakap
membaca dan mendengarkan.
b. Sikap yang komunikator yang kurang tepat
Sikap yang kurang tepat dapat menghalangi komunikasi, sehigga dalam hal ini
diperlukan sikap simpatik, rendah hati, tetapi cukup tegas dan menunjukan
kreadibilitasnya.
c. Kurangnya pengetahuan
Hal kurangnya pengetahuan bisa berlaku bagi keua belah pihak. Cara
mengatasinya adalah apabila salah satu pihak memiliki pengetahuan lebih
tinggi maka ia harus berusaha menyelaraskan cara penyampaian pesan atu
sebaliknya menanggapi pesan dengan mempertimbangkan taraf pengetahuan
pihak lainnya.
d. Kurang memahami sistem sosial
e. Bila komunikator krang memahasi sistem sosial atau budaya setempat
maka arah pembicaraannya kurang tepat dan tidak menarik bagi
komunikan setempat.kesalahan bahasa Sering terjadi salah pengertian
15
atau kesalahan penafsiran yang disebabkan perbedaan arti dari suatu
istilah atau kata-kata. Hal ini sering terjadi dalam menggunakan serta
menerjemahkan bahasa asing.
f. Penyajian yang verbalitas komunikasi cenderung menjadi tidak atau
kurang lancar jika komunikator terus-menerus hanya membacakan atau
berbicara saja tanpa peragaan atau tanpa gerak tubuh yang
memperagakan untuk memberikan nuansa kepada pesan yang
disampaikan.
g. Komunikasi satu arah
Komunikasi satu arah sering kali kurang memberikan hasil yang sesuai dengan
harapan, karena komunikan tidak diberi kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan atau saran-sarannya sehingga pesan atu berita kurang jelas diterima
(kurang dimengerti) oelh komunikan, bahkan bisa menimbulkan penafsiran
yang salah atau kurang tepat.
16
BAB II
PENUTUP
A. kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran dan perasaan
melalui bahasa, baik verbal maupun non-verbal, mendengar, berbicara, gerak
tubuh, dan ungkapan emosi (Ahmad Susanto,
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-
pesan, gagasan-gagasan atau pengerian-pengertian, dengan menggunakan
lambang-lambang yang mengandung arti atau makna, baik secara verbal
maupun non-verbal dari seseorang atau kelompok orang kepada seseorang atau
kelompok lainnya dena tujuan utnuk mencapai saling pengertian dan/atau
kesepakatan bersama
3 macam tujuan komunikasi yaitu:
a. untuk mengetahui sesuatu ,
b. untuk memberitahu sesuatu, dan
c. untuk mempengaruhi atau mengarahkan orang lain agar berbuat
sesuatu.
Secara keseluruhan atau garis besar, tujuan komunisakasi adalah untuk
mencapai saling pengertian , pemahaman bersama , atau kesepakatan timbal
balik . Dengan demikian tingkat keberhasilan, komunikasi dapat dilihat atau
17
dinilai dari sampai di mana atau sejauh mana saling pengertian dan
kesepakatan dapat tercapai oleh pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus
diperhatikan yaitu: Pengirim pesan
a. Pesan yang dikirimkan
b. Bagaimana pesan tersebut dikirimkan
c. Penerima pesan
d. Umpan balik
B. Saran
Adapun saran yang dapat di berikan adalah.
Kepada bapak dosen tolong terimah hasil makalah ini sebagai tugas akhir atau
fainal
Kepada bapak hasil makalah ini belum sampai titik sempurna jadi jika masih
kurang bisa di tambah
18
DAFTAR PUSTKA
Hasan Herlina. 2005 komunikasi pemerintahan jatinanggor: refika aditama
www.tujuan: komunikasi efektif
19